laporan home visit tb

Upload: reschita-adityanti

Post on 11-Oct-2015

101 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Laporan Home Visit TB

TRANSCRIPT

LAPORAN PELAKSANAAN FIELD LAB

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Kegiatan :

Ketrampilan Kedokteran Keluarga: Kunjungan Pasien di Rumah (Home visit) di Puskesmas Sibela Surakarta Bidang Kegiatan :

Field Lab

Pelaksana :

Nama: Kiki Nirmawati (G0007093), Annisa Nur Fadlilah (G0007187), Fatimah (G0007505 ), Gunalan Krishnan (G0007513) Jurusan: Pendidikan Dokter Universitas : Universitas Sebelas Maret SurakartaTelah Disahkan Pada : 19 Oktober 2010Menyetujui,

dr. Rita Catharina, M.KesNIP: 1958 1217 198903 2004DAFTAR ISI

Lembar pengesahan.................................................................................1Daftar Isi.................................................................................................2BAB I PENDAHULUAN.......................................................3BAB IIKEGIATAN YANG DILAKUKAN...................................5BAB IIIPEMBAHASAN...................................................................7BAB IVPENUTUP.................10DAFTAR PUSTAKA.............................................................................12Lampiran BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangIndonesia adalah negara yang dianggap tertinggal dalam sektor ksehatan dibanding dengan negara-negara lain di Asia Tenggara. Angka kematian bayi yang tinggi (34 per 1000 kelahiran hidup), angka kematian ibu melahirkan yang tinggi (228 per 100.000 jiwa), angka harapan hidup yang rendah (6,9 pertahun), tingginya angka rata-rata prevalensi malnitrisi dan penyakit menular, diperburuk dengan isu-isu terkait tidak meratanya dan rendahnya kualitas pelayanan kesehatan masyarakat dan peningkatan biaya berobat yang tidak terkontrol adalah faktor-faktor penyebab memburuknya sektor kesehatan di Indonesia. WHO (2003) menekankan bahwa kunci untuk meningkatkan status kesehatan dan mencapai Millenium Develompment Goals (MDGs) 2015 adalah dengan memperkuat sistem pelayanan kesehatan primer (Primary Health Care). Perlu adanya integrasi dari Community Oriented Medical education (COME) ke Family Oriented Medical Educational (FOME), salah satunya adalah dengan pelayanan kedokteran keluarga yang melaksanakan pelayanan kesehatan holistik meliputi usaha promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif dengan pendekatan keluarga.Dengan adanya prinsip utama pelayanan dokter keluarga tersebut, perlulah diketahui berbagai latar belakang pasien yang menjadi tanggungannya, serta dapat selalu menjaga kesinambungan pelayanan kedokteran yang dibutuhkan oleh pasien tersebut. untuk dapat mewujudkan pelayanan kedokteran yang seperti ini, banyak upaya yang dapat dilakukan. salah satunya yang dipandang mempunyai peranan penting adalah melakukan kunjungan rumah (home visit) serta melakukan perawatan pasien di rumah (home care) terhadap keluarga yang membutuhkan

Karena pengetahuan tentang latar belakang pasien serta terwujudnya pelayanan kedokteran menyeluruh dinilai merupakan kunci pokok keberhasilan pelayanan dokter keluarga, maka telah merupakan kewajiban pula bagi setiap dokter untuk dapat memahami serta terampil melakukan dan perawatan pasien di rumah tersebut.

B. Tujuan Pembelajaran

1. Mahasiswa mampu menjelaskan dasar-dasar kunjungan rumah (home visit) dalam kedokteran keluarga.2. Mahasiswa mampu melakukan tahapan-tahapan dan prosedur kegiatan kunjungan rumah (home visit) dalam pelayanan kedokteran keluarga. BAB II

KEGIATAN YANG DILAKUKANKegiatan field lab home visit dilaksanakan selama 3 hari, yaitu pada tanggal 7, 11, dan 18 Oktober 2010 di Puskesmas Sibela Surakarta. Mahasiswa melakukan serangkaian kegiatan untuk mengasah kompetensi sesuai sasaran pembelajaran yang ingin dicapai. Pada hari pertama, Kamis, 7 Oktober 2010, setelah tiba di puskesmas, mahasiswa segera menemui instruktur lapangan. Instruktur kemudian memberi penjelasan tentang data-data laporan pasien rawat jalan di Puskesmas Sibela Surakarta, untuk dijadikan sasaran kunjungan rumah (home visit) pada hari ke-2 pelaksanaan field lab. Jumlah keluarga yang akan dikunjungi sebanyak 3 keluarga dengan kasus TBC, kehamilan, dan diabetes melitus. Oleh karena itu, mahasiswa dibagi menjadi 3 kelompok, dengan tiap kelompok terdiri dari 3-4 orang mahasiswa. Masing-masing kelompok diundi untuk menetapkan keluarga mana yang akan dikunjungi. Setelah itu, dilakukan identifikasi dan membuat proritas masalah yang ada di dalam keluarga yang akan dikunjungi untuk persiapan pelaksanaan kegiatan kunjungan pasien di rumah (home visit), dilanjutkan dengan menyusun jadwal kunjungan yang kemudian dikonsultasikan kepada puskesmas kemudian kepada keluarga. Pada hari kedua, Senin, 11 Oktober 2010, mahasiswa melakukan kunjungan rumah (home visit) ke keluarga yang telah ditetapkan pada hari ke-1, sesuai dengan tata cara yang telah dipelajari sebelumnya. Kelompok penulis mendapat kasus pasien TBC. Setelah tiba di rumah keluarga pasien, mahasiswa melakukan tanya jawab kepada pasien sesuai dengan form-form data kunjungan rumah yang telah ditentukan serta melakukan pengamatan seputar lingkungan tempat tinggal pasien. Setelah data-data yang diperlukan telah terkumpul, dibuat analisis atas data-data tersebut untuk dijadikan laporan sementara dari data-data yang diperoleh dari hasil kunjungan rumah (home visit). Pada hari ketiga, Senin, 18 Oktober 2010, tiap kelompok mahasiswa melakukan presentasi hasil kunjungan rumah (home visit) sesuai dengan kasus masing-masing keluarga yang dikunjungi sambil dilakukan tanya jawab, dilanjutkan dengan evaluasi keseluruhan oleh instruktur puskesmas. Setelah semua acara selesai dilakuakan, para mahasiswa berpamitan kepada semua pihak di puskesmas yang telah membantu jalannya kegiatan field lab. BAB III

PEMBAHASANPada pelaksanaan field lab, mahasiswa melakukan kunjungan rumah (home visit) ke rumah beberapa pasien rawat jalan Puskesmas Sibela Surakarta yang telah ditentukan oleh Instruktur Puskesmas. Kelompok penulis mendapat kasus pasien TBC dengan nama Tn. Parto Sugino. Setelah tiba di rumah keluarga pasien, mahasiswa melakukan tanya jawab kepada pasien sesuai dengan form-form data kunjungan rumah yang telah ditentukan serta melakukan pengamatan seputar lingkungan tempat tinggal pasien. Pelaksanaan kunjungan rumah (home visit) di keluarga pasien berjalan cukup lancar. Pasien cukup kooperatif saat dilakukan tanya jawab sehingga data yang diperoleh lengkap. Hasil kunjungan rumah (home visit) Tn. Parto Sugino didapatkan data-data sebagai berikut:

Tn. Parto Sugino umur 61 tahun, alamat Genengan 8/Xll, Mojosongo, Surakarta, bekerja sebagai buruh bangunan, merupakan pasien rawat jalan Puskesmas Sibela Surakarta dengan kasus TBC. Lima bulan yang lalu pasien merasakan badannya panas dan sesak napas, kemudian dibawa ke RS Brayat Minulya. Dilakukan Pemeriksaan Rongent, oleh dokter didiagnosis TBC. Pasien diminta melakukan cek sputum S-P-S dan diperoleh hasil BTA (+). Di RS brayat telah dilakukan pengobatan. Setelah dilakukan pengobatan 2,5 bulan pasien merasa telah sembuh dan menghentikan pengobatan (putus obat). Pasien diberi penjelasan oleh dokter untuk tidak menghentikan pengobatan dan dirujuk ke Puskesmas Sibela untuk mengulangi pengobatan OAT dari awal. Berdasarkan anamnesis pasien, keluarga pasien tidak ada yang menderita penyakit serupa. Pasien tidak memiliki kebiasaan merokok dan mengkonsumsi alkohol. Saat ini pasien sudah tidak merasakan keluhan apapun, dan telah mendapatkan 2 setengah bulan masa pengobatan. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit kronis, riwayat penyakit jantung, alergi, maupun mondok. Hasil pemeriksaan fisik: keadaan umum kompos mentis, tensi 120/80 mmHg, BMI 23,87 (normal), serta pemeriksaan sistem secara keseluruhan hampir semua dalam keadaan normal, kecuali pada pemeriksaan auskultasi terdengar ronki basah. Pemeriksaan penunjang terakhir dilakukan rongent thoraks, didapatkan bercak basal pulmo. Pasien tinggal satu rumah dengan anak dan cucunya, dengan total 9 orang dalam satu rumah. Identifikasi fungsi keluarga, dinilai dari fungsi biologis, psikologis, sosial, ekonomi dan pemenuhan kebutuhan, fungsi fisiologis dalam keadaan baik, kecuali fungsi patologis (SCREEM) yaitu aspek ekonomi dan edukasi, pasien hanya mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari dan pasien tidak menempuh jenjang pendidikan. Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan, ditinjau dari faktor perilaku, pasien sadar akan pentingnya kesehatan, serta cukup mengamalkan perilaku hidup sehat. Gambaran lingkungan rumah kurang memenuhi standar rumah sehat, seperti pencahayaan dan ventilasi yang kurang, lantai rumah masih semen, sanitasi lingkungan kurang baik. Diagnostik fungsi holistik tidak ditemukan masalah dalam keluarga. Berdasarkan data-data yang sudah diperoleh, masih belum diketahui secara pasti asal mula sakit pasien. Jika ditinjau dari lingkungan rumah yang kurang memenuhi standar rumah sehat cukup berpotensi menjadi penyebab sakit pasien, selain itu ditinjau dari tempat kerja pasien sebagai buruh bangunan yang kerjanya berpindah-pindah dari tempat satu ke tempat lain juga menjadi faktor yang perlu dipertimbangkan, serta tidak kalah pentingnya sistem imunitas pasien. Jadi, ada berbagai faktor kemungkinan yang bisa menyebabkan pasien sakit TBC. Pasien diberi terapi yang terdiri dari terapi medikamentosa dan nonmedikamntosa. Terapi medikamentosa berupa pemberian OAT yang terdiri dari Isoniazid (INH), Rifampisin, Pirazinamid, Etambuthol, dan Sreptomisin. Pasien harus diawasi dalam setiap meminum obat agar kasus putus obat tidak lagi terulang. Sedangkan terapi nonmedikamentosa pasien dianjurkan agar makan makanan bergizi 4 sehat 5 sempurna, istirahat yang cukup, olahraga teratur, menjaga kebersihan rumah dan lingkungannya, ventilasi rumah ditambah agar cahaya dan sinar matahari dapat masuk rumah dengan cara pemberian jendela disetiap ruangan.Untuk deteksi dini keluarga pasien, jika didapatkan gejala-gejala yang mengarah ke diagnosis TBC, seperti batuk, sesak napas, nyeri dada, demam,dll, agar segera diperiksakan ke sarana kesehatan.

BAB IV

PENUTUPSimpulanPelaksanaan field lab kunjungan rumah pasien (home visit) di Puskesmas Sibela Surakarta dilaksanakan dengan melakukan kunjungan ke rumah beberapa pasien rawat jalan Puskesmas Sibela Surakarta, dengan kasus TBC, kehamilan, dan diabetes melitus. Kelompok penulis mendapat kasus pasien TBC. Dalam pelaksanaan kunjungan rumah, mahasiswa melakukan tanya jawab kepada pasien di keluarga yang dikunjungi beserta melakukan pengamatan seputar lingkungan tempat tinggal pasien. Dari data-data yang diperoleh, belum diketahui secara pasti asal mula pasien sakit TBC, karena ada berbagai faktor yang memungkinkan pasien terkena TBC, seperti lingkungan rumah yang kurang memenuhi standar rumah sehat, lingkungan kerja pasien sebagai buruh bangunan, serta tidak kalah pentingnya sistim imunitas tubuh pasien. Secara keseluruhan, pelaksanaan field lab di Puskesmas Sibela Surakarta berjalan sukses dan lancar. Instruktur memberikan petunjuk dan pengarahan dengan baik sehingga mahasiswa mampu memahaminya. Saran Sebaiknya pihak puskesmas sering melakukan penyuluhan kepada keluarga pasien beserta keluarga sekitar tempat tinggalnya agar selalu menjaga kebersihan tempat masing-masing. Untuk menghindari penularan ke anggota keluarga lainnya, hendaknya pasien apabila batuk atau meludah tidak disembarang tempat.

Untuk pasien agar selalu dilakukan pemantauan agar kasus putus berobat tidak terjadi untuk kedua kalinya sehingga pengobatan pasien bisa tuntas. Anggota keluarga lainnya diberikan pengertian mengenai kondisi pasien dan tentang penyakit pasien, sehingga keluarga pasien dapat mendukung proses pengobatan pasien. Jika ada anggota keluarga yang sakit segera diperiksakan ke dokter atau puskesmas untuk mengantisipasi tertularnya penyakit. Ventilasi rumah ditambah sehingga cahaya dan udara dari luar bisa masuk ke dalam rumah dengan cara pemasangan jendela yang besar disetiap ruangan. DAFTAR PUSTAKAAzwar, A. 1996. Pengantar Pelayanan Dokter Keluarga. Jakarta: Yayasan Penerbit Ikatan Dokter Indonesia.

Tim Field Lab FK UNS. 2010. Ketrampilan Kedokteran Keluarga: Kunjungan Pasien di Rumah (Home Visit). Surakarta: FK UNS Press.PAGE 2