laporan fisvet

17
BAB 1 PENDAHULUAN Kambing(Capra aegagrus hircus) adalah spesies hewan ternak yang hidup di sebagian asia dan eropa.Kambing merupakan hewan memamahbiak yang berukuran sedang.ciri ciri dari kambng adalah : - Kambing jantan memiliki tanduk lebih besar daripada betina - Mempunyai jenggot,dahi cembung - Panjang sekitar 1,3 samapai 1,4 meter - Ekornya sekitar 12cm - Bobot betina sekitar 50-55Kg sedangkan jantan bisa mencapai 120Kg Adapun dalam praktikum kali ini kami memakai kambing jenis kacang.Kambing ini merupakan kambing asli indonesia.Kambing kacang pada umumnya mempunyai bentuk badan yang kecil dan pendek.baik betina maupun jantan bertanduk,ekor kecil dan tegak.Warna bulu bervariasi dari hitam, coklat, putih dan kombinasinya,temperamen gesit,pandai dalam mencari makanan.Kambing kacang merupakan ternak potong.Pada umumnya kambing ini memiliki tinggi 45(betina) dan 54(jantan).bobot sekitar 15Kg

Upload: imaem

Post on 04-Sep-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

fisiology

TRANSCRIPT

PENDAHULUAN

BAB 1

PENDAHULUAN

Kambing(Capra aegagrus hircus) adalah spesies hewan ternak yang hidup di sebagian asia dan eropa.Kambing merupakan hewan memamahbiak yang berukuran sedang.ciri ciri dari kambng adalah :

Kambing jantan memiliki tanduk lebih besar daripada betina

Mempunyai jenggot,dahi cembung

Panjang sekitar 1,3 samapai 1,4 meter

Ekornya sekitar 12cm

Bobot betina sekitar 50-55Kg sedangkan jantan bisa mencapai 120Kg

Adapun dalam praktikum kali ini kami memakai kambing jenis kacang.Kambing ini merupakan kambing asli indonesia.Kambing kacang pada umumnya mempunyai bentuk badan yang kecil dan pendek.baik betina maupun jantan bertanduk,ekor kecil dan tegak.Warna bulu bervariasi dari hitam, coklat, putih dan kombinasinya,temperamen gesit,pandai dalam mencari makanan.Kambing kacang merupakan ternak potong.Pada umumnya kambing ini memiliki tinggi 45(betina) dan 54(jantan).bobot sekitar 15Kg

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 SISTEM RESPIRASI

Sistem pernaasan adalah sistem yang digunakan sebagai mediapertukaran gas.dalam kambing mekanisme pertukaran gas yaitu saat diafragma menarik udara masuk dan juga mengeluarkanya.

Sistem respirasi memiliki fungsi yaitu memasok kebutuhan oksigen ke dalam tubuh serta membuang karbondioksida dari dalam tubuh sedangkan fungsi sekunder sistem respirasi adalah :

Pengendalian suhu

Regulasi keasaman

Eliminasi air

Fonasi ( Pembentukan suara )

Oksigen yang diperoleh hewan dari lingkunganya digunakan dalam proses fofforilasi oksidatif untuk menghasilkan ATP

Berdasarkan jenis lingkungan hidupnya terdapat 2 jenis organ respirasi yaitu :

1. Organ Respirasi Terestrial/Aerial,berupa paru paru difusi yang merupakan modifikasi dari insang, paru paru buku, trakea dan paru paru alveoral.organ ini terdapat pada hewan darat

2. Organ Respirasi Aquatik,berupa kulit, seluruh permukaan tubuh dan insang.Organ respirasi aquatik terdapat pada hewan yang hidup di air

Pernafasan normal dilakukan hampir sempurna oleh gerakan inspirasi (menghirup) diafragma. Selama inspirasi diafragma menarik ke bawah permukaan bagian bawah paru-paru. Selama respirasi, terjadi gerakan dada (thorax) dan perut. Pada inspirasi sternum coracoid , furcula, dan rusuk bergerak ke depan dan ke bawah. Rusuk vertebral ditarik ke depan dan ke dalam. Jadi, pada inspirasi diameter vertikal dada bertambah besar dan diameter melintangnya bertambah kecil. Paru-paru membesar pada saat inspirasi, dan tulang rusuk serta dada tertarik ke arah dalam.Selama ekspirasi (menghembus) diafragma berelaksasi dan mendorong paru-paru ke belakang, dinding dada dan struktur perut mendorong paru-paru. Selama bernafas berat, dorongan ke belakang tidak cukup kuat untuk menyebabkan respirasi cepat, hal itu dapat dicapai dengan kontraksi urat perut yang mendorong isi perut ke atas melawan diafragma bagian bawah.

Cara kedua untuk memperbesar paru-paru adalah dengan meningkatkan/memperbesar ruangan dada melalui rib cage. Hal itu akan memperbesar paru-paru karena dalam posisi istirahat secara alamiah, tulang rusuk miring ke bawah, sehingga memungkinkan tulang dada bergerak ke belakang di depan kolumnis spinalis. Namun, bila rib cage terangkat, tulang rusuk langsung mengarah ke belakang. Dengan demikian, tulang dada pada waktu itu bergerak ke belakang menjauhi spinosus yang menyebabkan anteroposterior dada menjadi lebih besar kira-kira 20% selama respirasi maksimum dibandingkan selama ekspirasi. Oleh karena itu, berbagai otot tersebut yang mengangkat rongga dada dapat diklasifikasikan sebagai urat daging inspirasi, dan urat daging yang menekan rongga dada adalah urat daging ekspirasi.

2.2 THERMOREGULASI

Thermoregulasi adalah suatu mekanisme makhluk hidup untuk mempertahankan suhu internal agar berada di dalam kisaran yang dapat ditolelir.

Pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), pengaturan cairan tubuh, dan ekskresi adalah elemen-elemen dari homeostasis. Dalam termoregulasi dikenal adanya hewan berdarah dingin (cold-blood animals) dan hewan berdarah panas (warm-blood animals). Namun, ahli-ahli Biologi lebih suka menggunakan istilah ektoterm dan endoterm yang berhubungan dengan sumber panas utama tubuh hewan.

Ektoterm adalah hewan yang panas tubuhnya berasal dari lingkungan (menyerap panas lingkungan). Suhu tubuh hewan ektoterm cenderung berfluktuasi, tergantung pada suhu lingkungan. Hewan dalam kelompok ini adalah anggota invertebrata, ikan, amphibia, dan reptilia. Sedangkan endoterm adalah hewan yang panas tubuhnya berasal dari hasil metabolisme. Suhu tubuh hewan ini lebih konstan. Endoterm umum dijumpai pada kelompok burung (Aves), dan mamalia.

Berdasarkan kemampuannya untuk mempertahankan suhu tubuhnya, hewan dapat klasifikasikan menjadi dua, yaitu:

1. Hewan Poikiloterm

Yaitu hewan yang suhu tubuhnya selalu berubah seiring dengan berubahnya suhu lingkungan (Anonymous, 2010). Suhu tubuh bagian dalam lebih tinggi dibandingkan dengan suhu tubuh luar. Hewan seperti ini juga disebut hewan berdarah dingin. (Wibowo, F., 2010)

2. Hewan Homeoterm

Yaitu hewan yang suhu tubuhnya selalu konstan/tidak berubah sekalipun suhu lingkungannya sangat berubah (Anonymous, 2010). Hewan homoiterm sering disebut hewan berdarah panas (Wibowo, F., 2010).

Pada hewan homeoterm suhunya lebih stabil, hal ini dikarenakan adanya reseptor dalam otaknya sehingga dapat mengatur suhu tubuh. Hewan homoiterm dapat melakukan aktifitas pada suhu lingkungan yang berbeda akibat dari kemampuan mengatur suhu tubuh. Hewan homoiterm mempunyai variasi temperatur normal yang dipengaruhi oleh:

faktor umur,

faktor kelamin,

faktor lingkungan,

faktor panjang waktu siang dan malam,

faktor makanan yang dikonsumsi dan faktor jenuh pencernaan air.

Hewan berdarah panas adalah hewan yang dapat menjaga suhu tubuhnya, pada suhu-suhu tertentu yang konstan biasanya lebih tinggi dibandingkan lingkungan sekitarnya. Sebagian panas hilang melalui proses radiasi, berkeringat yang menyejukkan badan. Melalui evaporasi berfungsi menjaga suhu tubuh agar tetap konstan. Contoh hewan berdarah panas adalah bangsa burung dan mamalia.

Hewan yang berdarah dingin adalah hewan yang suhu tubuhnya kira-kira sama dengan suhu lingkungan sekitarnya. Suhu tubuh tergantung pada neraca keseimbangan antara panas yang diproduksi atau diabsorbsi dengan panas yang hilang. Panas yang hilang dapat berlangsung secara:

1. Konduksi

Merupakan transfer panas secara langsung antara dua materi padat yang berhubungan lansung tanpa ada transfer panas molekul. Panas menjalar dari yang suhunya tinggi kebagian yang memiliki suhu yang lebih rendah.

2. Konveksi

Suatu perambatan panas melalui aliran cairan atau gas. Besarnya konveksi tergantung pada luas kontak dan perbedaan suhu.

3. Radiasi

Transfer energi secara elektromagnetik, tidak memerlukan medium untuk merambat dengan kecepatan cahaya.

4. Evaporasi

konveksi dari zat cair menjadi uap air, besarnya laju konveksi kehilangan panas karena evaporasi. Pada hewan yang tidak memiliki kelenjar keringat, proses ini disebut Panting.

Sebagian besar hewan mengalami Panting karena tidak dapat mengeluarkan keringat secara efisien, misalnya pada anjing dan kucing yang hanya memiliki kelenjar keringat pada telapak kaki, unggas tidak memiliki kelenjar keringat pada tubuhnya sedangkan kuda merupakan salah satu hewan yang memiliki kelenjar keringat sama dengan manusia.

Pengukuran suhu tubuh dilakukan pada bagian tubuh yang dapat merefleksikan suhu organ internal secara tepat misalnya melalui rectum, mulut dan axilla. Suatu kondisi dimana suhu tubuh melebihi ambang batas normal disebut hyperthermia, sedangkan kondisi dimana suhu tubuh berada di bawah panas batas normal disebut hypothermia.

Jika suhu lingkungan sangat dingin maka ntubuh akan mengatasinya dengan cara:

a) Mengurangi panas tubuh yang keluar dengan vasokontriksi pembuluh darah perifer, piloereksi, dan mempersempit permukaan tubuh (melingkar, meringkuk)

b) Meningkatkan produksi panas dengan menggigil dan sekresi ephineprin

Sebaliknya jika suhu lingkungan sangat panas maka tubuh akan bereaksi dengan cara: vasodilatasi pembuluh darah perifer, berkeringat dan Panting.

2.3 SISTEM SIRKULASI

Sistem peredaran darah vertebrata terdiri dari jantung,arteri,vena,kapiler dan darah.Jantung adalah pusat peredaran.Jantung yang tersusun oleh otot yang kuat memiliki kontraksi yang ritmik atau yang biasa kita sebut detak atau denyut.Dengan kekuatan kontraksinya jantung mampu mendorong darah meninggalkan jantung.Arteri dan vena dapat dijumpai pada hewan vertebrata.Pembuluh darah yang meninggalkan jantung disebut arteri(nadi).Selanjutnya,arteri bercabang cabang di seluruh bagian tubuh menjadi arteri yang halus dan disebit kapiler.Darah dari seluruh tubuh akan kembali melalui venula(pembuluh balik kapiler) kemudian menuju vena (pembuluh balik yang lebih besar) dan akan kembali ke jantung.Plasma darah vertebrata berbentuk oval dan berinti.akan tetapi eritrosit pada mamalia berbentuk bikonkaf dan tidak berinti.Pada hewan vertebrata vena membawa darah meninggalkan lambung dan usus disebut vena porta karena membawa darah ke sususnan kapileryang lain.Bila kapiler yang dituju adalah kapiler dalam hati(hepar) maka vena ini disebut vena porta hepatika.Pada umunya vertebrata tingkat rendah memiliki vena portal renalais(ginjal)

BAB 3

HASIL PENGAMATAN

3.1 KELOMPOK SIANG

SISTEM

Sebelum Exercise

Sesudah Exercise

1. Sistem Respirasi

56 per menit

88 per menit

2. Thermoregulasi

1. 39,7 C

2. 39,7 C

3. 39,8 C

Rata2 = 39,73 C

1. 40,7 C

2. 40,6 C

3. 40,7 C

Rata2 = 40,67 C

4. Sistem Sirkulasi

100 HR

152 HR

3.2 KELOMPOK SORE

SISTEM

Sebelum Exercise

Sesudah Exercise

1. Sistem Respirasi

64 per menit

152Per menit

2. Thermoregulasi

39,9 C

40,2 C

1. Sistem Sirkulasi

64 HR

152 HR

BAB 4

PEMBAHASAN

4.1 SISTEM RESPIRASI

Frekuensi respirasi normal pada kambing adalah 25-35 per menit. Namun dari hasil 2 kali pengamatan didapatkan hasil 56 dan 64 frekuensi nafas per menit.

Perebedaan yang jauh dari kondisi normal ini mungkin dikarenakan kondisi kambing yang stress ketika melihat banyak orang datang yang menyebabkan dia berlari-larian sehingga ketika dilakukan pengamatan kondisi kambing dalam keadaan capek yang menyebabkan frekuensi respirasinya meningkat.

Setelah dilakukan exercise didapatkan hasil 88 dan152 frekuensi nafas per menit. Hal ini mungkin disebabkan karena setelah melakukan exercise kerja jantung meningkat sehingga kebutuhan akan oksigen dalam tubuh juga meningkat.

4.2 THERMOREGULASI

Suhu tubuh normal pada kambing adalah berkisar antara 38,5 - 40,5 C. Temperatir pada pengukuran pertama sebesar 39,73 C. Hal ini menunjukan kalau kambing dalam keadaan normal.

Setelah dilakukan exercise pada kambing, suhu tubuh kambing meningkat menjadi 40,2 C. Hal ini dikarenakan ketika kambing melakukan aktifitas, dia memperlukan tambahan energi yang dihasilkan dari proses pembakaran. Proses pembakaran inilah yang menyebabkan naiknya suhu tubuh kambing

4.3 SISTEM SIRKULASI

Denyut nadi (pulsus) normal pada kambing adalah untuk dewasa 70-80,sedangkan untuk kambing muda 80-120. Namun pada hasil 2 kali pengamatan yang telah dilakukan jumlah pulsusnya adalah 100 HR dan 64 HR per menit.Hal ini mungkin dikarenakan kondisi kambing yang stress ketika dikerubuti oleh banyak orang sehingga sehingga menyebabkan kerja jantungnya menjadi lebih cepat. Sehingga ketika dilakukan penghitungan denyut jantung jumlah pulsus menjadi lebih jumlahnya dibandingkan saat keadaan normal. Atau mungkin juga disebabkan oleh kesalahan pada penghitungan pulsus dikarenakan denyut jantung yang tidak begitu terasa/tidak jelas.

Setelah dilakukan exercise pada kambing, didapatkan denyut nadi sebesar 92 HR dalam percobaan sore.Dalam hal ini mungkin terjadi kesalahan penghitungan karena secara logika seharusnya kambing mengalami peningkatan karena terjadi proses exercise.Proses exercise sendiri yaitu kambing diajak jalan jalan.diharapkan dari sisi terjadi peningkatan aktifitas yang menyebabkan peningkatan pada Sistem respirasi,Thermoregulasi dan Pulsus

BAB 5

KESIMPULAN

Dari hasil pengamatan yang dilakukan pengukuran Temperature,Pulsus dan Respirasi sangat dipengaruhi oleh tingkat stress kambing dan faktor lingkungan.Dari jedua faktor ini sangat erat hubunganya,kambing akan mengalami stress jika perlakuan kita kasar dan kambing juga mengalami strees jika melihat segerombolan orang.

Dari pengukuran Pulsus,Sistem respirasi dan Thermoregulasi terjadi peningkatan kecuali pada penghitungan pulsus yang mengalami penurunan karena diduga terjadi kesalahan penghitungan.

BAB 6

DAFTAR PUSTAKA

http://fredi-36-a1.blogspot.com/2009/11/termoregulasi.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pernapasan

Buku penuntun praktikum Fisiologi Veteriner PKH UB

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIOLOGI VETERINER

DISUSUN OLEH :

LUDDY ARDIAN

0911313033

PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2010