laporan farmakologi skrining hipokratik

Upload: tikaulam

Post on 06-Jul-2018

548 views

Category:

Documents


20 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 Laporan Farmakologi Skrining Hipokratik

    1/18

    LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI

    SKRINING HIPOKRATIK 

    Dosen Pengampu :

    Dr. Azrifitria, M.Si., Apt.

    .Dr. Nurmeilis, M.Si., Apt.

    Yardi, M.Si., Ph.D., Apt.

    Dimas Agung Waskito W, S.Far.

    Marel, M.Farm., Apt

    Disusun !leh:

    "elompok #D :

    Saif Ahmad Al$Muta%ali &&&'&()(((((#&

    Puspitasari &&&'&()(((((#*

    +aela Wulandari &&&'&()(((((*(

     Nada Nursetianti &&&'&()(((((*#

    Sri Sumartini- &&&'&()(((((*

      Philia Permais/ari Prati/i &&&&&()(((((0

    PROGRAM STUDI FARMASI

    FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

    2016

    BAB I

    PENDAHULUAN

  • 8/16/2019 Laporan Farmakologi Skrining Hipokratik

    2/18

    I.1. Tujuan

    &1 Memahami dan terampil dalam melakukan skrining farmakodinamik o2at

    menggunakan teknik skrining hipokratik.)1 Memahami dan mampu menganalisis hasil$hasil skrining farmakologi

    o2at dan menentukan kategori aktiitas sena/a u3i 2erdasarkan hasil

    terse2ut.

    I.2. Ruu!an Ma!a"a#

    &1 4agaimana prinsip dan parameter skrining hipokratik dalam menentukan

    kategori aktiitas sena/a u3i dalam per5o2aan ini6

    )1 4agaimana hasil analisis skrining hipokratik dalam per5o2aan ini671 Apakah kategori aktiitas sena/a u3i dari ekstrak dalam per5o2aan ini6

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    II.1. S$%&n&n' H&()$%a*&$ 

    2

  • 8/16/2019 Laporan Farmakologi Skrining Hipokratik

    3/18

    II.1.1. D+,&n&!&

    Skrining hipokratik adalah salah satu 5ara untuk menapis aktiitas

    suatu o2at8 2ahan ang 2elum diketahui se2elumna 2aik ang 2erasal darialam maupun sena/a sintesis8 semisintesis. suatu metode untuk 

    mengetahui aktiitas farmakologik suatu zat. 9Nurmeilis, )(

    II.1.2. P%&n!&( !$%&n&n'

    e/an akan mem2erikan efek tertentu 3ika di2erikan suatu

    sena/a. ;fek terse2ut dapat 2ersifat tergantung pada dosis atau tidak 

    tergantung pada dosis. Pada efek ang tergantung dosis, dengan

     2ertam2ahna dosis efek ang di2erikan akan 2ertam2ah 2esar. 9Adnan,

    adek zamrud., et all. &01

    II.1.-. Tujuan S$%&nn&n' H&()$%a*&$ 

    Penapisan atau skrining farmakologi dilakukan untuk mengetahui

    aktiitas farmakologi suatu zat ang 2elum diketahui efekna. al ini

    dilakukan dengan melihat ge3ala$ge3ala ang tim2ul pada he/an 5o2a

    setelah di2eri zat u3i. 3i ini merupakan tahap a/al penelitian farmakologi atau zat$zat

    ang 2elum diketahui efekna serta untuk mengetahui apakah o2at

    terse2ut memiliki efek fisiologis atau tidak sehingga dise2ut se2agai

     penapisan hipokratik 9penapisan a/al1. Penapisan ini masih merupakan

     prediksi 9Narendra, 4askoro Sura., et all. )(&&1

    a. Parasimpatomimetik 

    Parasimpatomimetika atau kolinergika adalah sekelompok zat

    ang dapat menim2ulkan efek ang sama dengan stimulasi susunan

    3

  • 8/16/2019 Laporan Farmakologi Skrining Hipokratik

    4/18

     parasimpatis, karena melepaskan neurohormon asetilkolin di

    u3ung$u3ung neuronna. ;fek$efek ang mun5ul setelah pem2erian

    kolinergika adalah:

    • Stimulasi pen5ernaan dengan 3alan memperkuat peristaltik 

    dan sekresi kelen3ar ludah dan getah lam2ung 9?l1, 3uga

    sekresi air mata, dll.

    • Memperlam2at sirkulasi, antara lain dengan mengurangi

    kegiatan 3antung, asodilatasi, dan penurunan tekanan darah.

    • Memperlam2at pernapasan, antara lain dengan men5iutkan

     2ron5hi, sedangkan sekresi dahak diper2esar 

    • "ontraksi otot mata dengan efek penempitan pupil 9miosis1

    dan menurunna tekanan intraokuler aki2at lan5arna

     pengeluaran air mata.

    • "ontraksi kandung kemih dan ureter dengan efek 

    memperlan5ar pengeluaran urin.

    • Dilatasi pem2uluh dan kontraksi otot kerangka.

    • Menekan SSP setelah pada permulaan menstimulasina

    9Narendra, 4askoro Sura., et all. )(&&1

     2. Simpatomimetik Simpatomimetika atau adrenergika adalah zat$zat ang

    dapat menim2ulkan 9se2agian1 efek ang sama dengan stimulasi

    susunan sipati5us dan melepaskan noradrenalin di u3ung$u3ung

    sarafna. ;fek$efek ang ditim2ulkan adalah:

    • @asokonstriksi otot polos dan menstimulsi sel$sel

    kelen3ar dengan 2ertam2ahna antar lain sekresi liur 

    dan keringat.

    • Menurunkan peristaltik usus.

    • Memperkuat daa dan frekuensi kontraksi 3antung.

    • 4ronkodilatasi dan stimulasi meta2olisme glikogen dan

    lemak 9Narendra, 4askoro Sura., et all. )(&&1.

    5. Simpatolitik 

    Simpatolitika atau adrenolitika adalah zat$zat ang

    mela/an se2agian atau seluruh aktiitas susunan saraf simpatis.

    4

  • 8/16/2019 Laporan Farmakologi Skrining Hipokratik

    5/18

    ;fekna mela/an efek ang ditim2ulkan oleh simpatomimetika

    9Narendra, 4askoro Sura., et all. )(&&1

    d. Analgetik 

    Anlagetika atau o2at penghalang neri adalah zat$zat ang

    mengurangi atau menghalau rasa neri tanpa menghilangkan

    kesadaran 9Narendra, 4askoro Sura., et all. )(&&1.

    e. @asodilator 

    @asodilator didefinisikan se2agai zat$zat ang 2erkhasiat

    mele2arkan pem2uluh darah se5ara langsung. 9Narendra, 4askoro

    Sura., et all. )(&&1.

    f. @asokonstriktor 

    ;fek ang ditim2ulkan 2erla/anan dengan asodilator 

    9Narendra, 4askoro Sura., et all. )(&&1.

    g. ?NS A5tiation

  • 8/16/2019 Laporan Farmakologi Skrining Hipokratik

    6/18

    II.1.. Pa%++*+% /an' &aa*& Paa S$%&n&n' H&()$%a*&$ 

    Dalam skrining hipokratis parameter ang diamati antara lain adalah:

    aktifitasmotorik, refleks, paralisa kaki, daa 5engkram, la3u pemapasan, tremor,

    fasikulasi, konulsi, eksoftalmus, ataksia, ptosis, ukuran pupil, nistagmus,

    lakrimasi, urinasi, diare, tail lashing , suhu tu2uh, geliat, tonus tu2uh, rasa ingin

    tahu dan dilihat efek utama ang ter3adi, sesuai dengan pro2a2ilitas data ang

    diperoleh 9Adnan, adek zamrud., et all. &01.

    Dalam Skrining ipokratik ada 2er2agai ma5am parameter ang di lihat

    untuk mengetahui efek apa ang dihasilkan oleh o2at atau ekstrak dan dapat di

    indikasikan untuk apa o2at terse2ut.

    Parameter 2erupa kelopak mata turun menun3ukan kriteria aktiitas ker3a

    o2at relaksan otot atau pendepresi Sistem Saraf Pusat. ;kor 2erdiri menun3ukan

     parameter aktiitas ker3a o2at analgesik. Parameter motorik, rasa ingin tahu dan

    tremor merupakan parameter ang 2erkontri2usi untuk menentukan efek stimulasi

    SSP dari o2at atau ekstrak ang digunakan. Adana penurunan pada aktiitas

    motorik, rasa ingin tahu dan tremor dapat mengindikasikan 2ah/a o2at atau

    ekstrak ang di u3i dapat mempunai khasiat se2agai antidepressant, antiepileptik,

    atau o2at rela=an otot. ika adana peningkatan pada aktiitas motorik, rasa ingin

    tahu dan tremor maka o2at atau ekstrak ang di u3i dapat mempunai khasiat

    se2agai peningkat atau pengaktiasi stimulasi sistem saraf pusat ang salah

    satuna dapat meningkatkan kemampuan untuk tetap ter3aga seperti khasiat ang

    dipunai oleh kafein

    II. E$!*%a$ Daun K+")%

    6

  • 8/16/2019 Laporan Farmakologi Skrining Hipokratik

    7/18

    II.1. Kanun'an K&&a& Daun K+")% M)%&n'a )"+&,+%a La$.3

    4ahan 2ioaktif ang terdapat dalam daun kelor 9 Moringa oleifera

     Lamk.1 adalah kelompok flaonoid dengan komponen utama Euer5etin dankaempferol. Dalam penelitian lain, didapatkan 3umlah sena/a flaonoid

    se2esar (,&*$ &,#' mg8&(( g 2erat kering 5arotenoid 2erupa G dan β$

    karoten se2esar ','$'H,' mg8&(( g 2erat kering sena/a to5opherol

     2erupa G$ dan γ $ to5opherol se2esar *,&$& mg8&(( g 2erat kering, serta

    deriat asam 5hlorogeni5 2erupa asam 5affeolEuini5 dan asam

    5oumarolEuini5 se2esar (,&0$(,'& mg8&(( g 2erat kering. β$ karoten ang

    merupakan analog itamin A dan G$ to5opherol ang merupakan analog

    itamin ; merupakan proitamin poten ang terkandung dalam suatu

    tanaman.

    "elor 9Moringa oleifera +amk.1 3uga )& mengandung kom2inasi

    sena/a ang unik aitu isotiosianat dan glukosinolat. Daun kelor 

    (Moringa oleifera Lamk.) mengandung 7,)I tanin, ',#HI saponin, ),()I

    total polifenol, dan )( ma5am asam amino, diantarana & asam amino G$

    +$amino dan satu asam amino +$amino. Asam amino ini akan mengalami

     2iosinteis men3adi H(.((( le2ih protein ang 2ersama dengan enzim akan

     2erperan dalam mengontrol aktiitas kimia anti2odi untuk men5egah

     2er2agai penakit.

    II.2. E,+$ B&)")'&! an Fa%a$)")'&! Daun K+")%  Moringa oleifera

     Lamk .3

    ;kstrak n$heksana daun kelor (Moringa oleifera Lamk .1 dengan

    konsentrasi 7HI memiliki efek antimikro2a terhadap ;.5oli galur patogen

    se5ara in itro. Jnfusa daun kelor (Moringa oleifera Lamk.) 3uga memiliki

    efek antipiretik dalam penelitian terhadap kelin5i putih ang diinduksi

    demam dengan aksin DPB$4. ;kstrak etanol H(I daun kelor 9Moringa

    oleifera +amk.1 memiliki efek imunomodulator pada men5it model

    imunosupresi, di mana ekstrak ini menstimulasi imunitas selular dan

    humoral men5it. Daun kelor (Moringa oleifera Lamk.) dapat memper2aiki

    7

  • 8/16/2019 Laporan Farmakologi Skrining Hipokratik

    8/18

    status meta2olisme penderita dia2etes mellitus dengan memper2aiki

    meta2olisme lipid, meningkatkan status antioksidan dan fungsi )) kapiler,

    serta menurunkan kadar kolesterol. "elor (Moringa oleifera Lamk.)  3uga

    dapat digunakan untuk menurunkan tekanan darah. "elor (Moringa

    oleifera Lamk.)  memiliki potensi se2agai agen kemopreentif karena

    memiliki kandungan isotiosianat. Se5ara in io, isotiosianat menun3ukkan

    aktiitas se2agai agen antikanker.

    "andungan tanin ang terdapat dalam daun kelor (Moringa

    oleifera Lamk.)  memiliki efek anti2akteri, antitumor, antiirus,

    antihipertensi, dan aktiitas antioksidan. Saponin adalah suatu glikosida

    alamiah ang terikat dengan steroid atau triterpen. Saponin mempunai

    aktifitas farmakologi ang 5ukup luas, seperti imunomodulator, antitumor,

    antiinflamasi, antiirus, anti3amur, antihiperglikemik, dan

    antihiperkolesterol

    Manfaat terapeutik daun kelor didasarkan atas aktiitas antioksidan

    ang tinggi. Di antara 2er2agai 2ahan fitokimia dalam daun kelor 

    9Moringa oleifera +amk.1, flaonoid merupakan komponen utama ang

     2erperan dalam aktiitas antioksidan. Se5ara 2iologis, flaonoid diketahui

    memiliki aktiitas antioksidan ang sangat 2aik, namun 3alur 

    meta2olikna masih 2elum 2anak diketahui. Kuer5etin dan kaempferol

    merupakan flaonol utama dalam daun kelor (Moringa oleifera Lamk .1.

    Flaonoid merupakan antioksidan donor hidrogen ang akan 2ereaksi

    efektif dengan radikal 2e2as. Selain itu flaonoid 3uga dikenal se2agai

    antioksidan peme5ah rantai reaksi radikal 2e2as seperti peroksidasi lipid.

    )' Flaonoid dapat men5egah peroksidasi lipid melalui radi5al s5aengers

     pada tahap inisiasi, sementara reaksi propagasi dapat di5egah dengan

     pero=radi5al s5aenger. Flaonoid mengham2at enzim ang 2erperan

     pada produksi radikal anion superoksida seperti =antin oksidase. Berdapat

    ) gugus fungsi utama pada flaanoid ang menentukan potensi peredaman

    radikal 2e2as aitu: &1 gugus katekol 9o$dihidroksi1 pada 5in5in 4 ang

    mempunai sifat se2agai donor elektron dan merupakan target radikal

    8

  • 8/16/2019 Laporan Farmakologi Skrining Hipokratik

    9/18

    serta )1 ikatan rangkap ?)$?7 ang 2erkon3ugasi dengan gugus '$ okso

     pada 5in5in heterosiklik ang 2erperan pada delokalisasi elektron.

    4e2erapa penelitian telah dilakukan untuk melihat efek daun kelor (Moringa oleifera Lamk.) dalam meningkatkan memori dan memper2aiki

    fungsi neuron. )H( mg8kg44 ekstrak etanol daun kelor (Moringa oleifera

     Lamk.) 2ermanfaat meningkatkan kadar neurotransmiter monoamin seperti

    norepinefrin, dopamin, dan serotonin serta mengurangi 3umlah kerusakan

    neuron setelah paparan kolkisin. Sementara itu, dalam penelitian ang

    dilakukan Langul et. al. 9)((H1, ekstrak akuades daun kelor (Moringa

    oleifera Lamk.)  dengan dosis )H( mg8kg44 dapat meningkatkan nilai

     pilihan 2enar tikus pada maze radial Y )H melalui peran antioksidan dari

    itamin dan komponen 2ioaktif daun kelor (Moringa oleifera Lamk .1

    seperti flaonoid. Aktiitas antioksidan daun kelor (Moringa oleifera

     Lamk.)  3uga di2uktikan pada penelitian ang menggunakan tikus model

    sere2ral iskemia fokal, di mana ter3adi peningkatan aktiitas S!D dan

    katalase serta penurunan aktiitas malondialdehde 9MDA1

    (Kirisattayakul et. al., 2012). 4u2uk ekstrak daun kelor (Moringa oleifera

     Lamk.) 3uga diketahui dapat meningkatkan kadar antioksidan dan aktiitas

    S!D otak terutama di hipokampus dan memper2aiki fungsi memori pada

    tikus dengan kekurangan energi protein (Illiandri et. al., 2010).

    asil penelitian lain menun3ukkan pem2erian ekstrak daun kelor 

    dapat meningkatkan 3umlah sel B ?D' dan sel B ?D0 9imunostimulan1

     pada semua kelompok men5it dan pem2erian ekstrak daun kelor dengan

    dosis tinggi mene2a2kan imunosupresi.

  • 8/16/2019 Laporan Farmakologi Skrining Hipokratik

    10/18

    9JFN1 ang mengaktifkan makrofag untuk memproduksi  Reaktive

    Oksigen intermediate  9C!J1 dan enzim$enzim ang dapat mem2unuh

     2akteri. Sena/a JFN merupakan sena/a ang 2erperan dalam aktiasi

    makrofag, meningkatkan kemampuan untuk proses fagositosis, dan

    menghan5urkan mikro2. Peningkatan tertinggi 3umlah sel B ?D' untuk 

    kelompok men5it ang diinfeksi S. thpi terlihat pada pem2erian ekstrak 

    daun kelor dosis &' mg8kg 44 93umlah sel sekitar )#.&(# sel8m+1,

    sedangkan peningkatan terendah terdapat pada pem2erian ekstrak daun

    kelor dosis ') mg8kg 44 93umlah sel sekitar )).&(# sel8m+1 dan dosis

    ekstrak 0' mg8kg 44 93umlah sel sekitar )).&(# sel8m+1.

    BAB III

    METODOLOGI

    III.1. A"a* an Ba#an

    &1 e/an per5o2aan : tikus

    )1 !2at dari ekstrak daun kelor 

    10

  • 8/16/2019 Laporan Farmakologi Skrining Hipokratik

    11/18

     Tikus ditimbang, ditandai, dan ditentukan dosis yang akandiberikan

    Pada tikus kontrol, diamati parameterparameter responkualitati! seperti pada Tabel 4"1, dan diberi skor 1 atau 0

    #n$eksi per oral dengan menggunakan $arum sonde pada tikusberdasarkan dosis yang suda% ditentukan

    diamati parameter parameterparameter respon kualitati! sepertipada Tabel 4"1, pada menit ke 5,, 15, 30, 60, dan 90 setela%ekstrak disuntikkan

    %asil pengamatan die&aluasi '

    a" nilai menurut bobotpada total menit

    pengamatan dikumpulkan

    b" skor total di%itungdengan mengalikan skor

    dengan !aktor untukmasingmasing parameterpada tiaptiap dosis dan

    dibandingkan dengan skormaksimum

    (" akti&itas senya)a u$iekstrak ditentukan

    berdasarkan !aktor bobotpada Tabel 4"2

    71 Alat suntik, stop/at5h

    III.2. P%)!+u% P+%4)5aan

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    IV.1. Ha!&" P%a$*&$u

    A. Da*a P+nu$un'

    a1 e/an per5o2aan : Bikus

     21 44 he/an : (,))H kg

    11

  • 8/16/2019 Laporan Farmakologi Skrining Hipokratik

    12/18

    51 Dosis ekstrak : & ml

    d1 Pem2a/a : Na ?M? &I

    e1 "onsentrasi ekstrak : H(( mg8m+

    f1 Cute : Per !ral 93arum sonde1

    B. Ta5+" .1. Ta5+" Ha!&" P+n'aa*an R+!()n Kua"&*a*&, 

    N). Pa%a+*+%

    $ua"&*a*&, 

    N&"a& 1 ()!&*&,7 a*au 0 n+'a*&,3

    T&$u!

    K)n*%)"

    P+n'aa*an +n&* $+8

    9 19 -0 60 T)*a"

    S$)% : ,a$*)%

    5)5)*3

    1. K+")(a$  

    a*a *u%un

    8 1 0 1 2 : 1 2

    2. Bu"u 5+%&%& 8 0 0 0 0

    -. E$)% 5+%&%& 8 1 0 0 1 : 0;9 0;9

    . T%+)% 8 1 0 0 1 : 1 1

    9. A$*&. Ra!a &n'&n

    *a#u

    +n&n'$a*

    8 1 0 0 1 : 1 1

    ?. Pa%a"&!&! $a$& 8 0 0 1 1 : 1 1

    @. Ta5+" .2. Ta5+" Da,*a% Fa$*)% B)5)* un*u$ Pa%a+*+% /an'

    D&aa*&

    12

  • 8/16/2019 Laporan Farmakologi Skrining Hipokratik

    13/18

    N). Pa%a+*+% Fa$*)%

    B)5)*

    K%&*+%&a A$*&

  • 8/16/2019 Laporan Farmakologi Skrining Hipokratik

    14/18

    dihu2ungkan dengan aktiitas farmakologis sena/a marker aitu se2agai

    antioksidan pada ekstrak daun kelor maka tidak tampak peru2ahan ang

    signifikan ang menun3ukkan aktiitas ekstrak daun kelor terse2ut. Dalam

    literatur dise2utkan untuk melihat aktiitas antioksidan dapat ditentukan dengan

     parameter penanda adana radikal 2e2as, aitu menghitung kadar malondialdehid

    9MDA1 pada he/an u3i. Seperti dise2utkan diatas aktiitas farmakologis lainna

    aitu antidia2etes dan imunostimulansia namun dalam 3urnal di3elaskan dalam

    melakukan u3i aktiitas farmakologis terse2ut he/an u3i harus diinduksi dengan

     perlakuan aspek ang akan diu3i seperti u3i efek antidia2etes maka he/an u3i

    harus di2eri perlakuan dengan penginduksian tertentu atau pada u3i efek 

    imunostimulan maka he/an u3i pun perlu di 2eri perlakuan ang sesuai.

    asil praktikum ang dilihat pada he/an per5o2aan aitu pada menit ke H

    he/an menurunkan kelopak mata, mata menon3ol, rasa ingin tahu meningkat dan

    ter3adi tremor. >ntuk menit ke &H ter3adi rasa ingin tahu ang menurun pada

    he/an per5o2aan. Dan untuk menit ke 7( kelopak mata menurun, aktiitas

    motorik 3uga menurun, rasa ingin tahu menurun dan palisasi kaki.

    4erdasarkan literatur ang didapat daun kelor (MoringaoleiferaLamk.)

    mengandung 7,)I tanin, ',#HI saponin, ),()I total polifenol, dan )( ma5am

    asam amino. ;kstrak daun kelor 3uga memiliki efek se2agai imunostimulan

    namun, dalam dosis tinggi dapat mem2erikan efek imunodepresan.

    Menurut hasil penelitian lain menun3ukkan pem2erian ekstrak daun kelor 

    dapat meningkatkan 3umlah sel B ?D' dansel B ?D0 9imunostimulan1 pada

    semua kelompok men5it dan pem2erian ekstrak daun kelor dengan dosis tinggi

    mene2a2kan imunosupresi. 4erdasarkan hasil ang didapat pada praktikum 2ah/a dosis ektrak daun kelor ang di2erikan pada he/an per5oo2aan terlalu

    tinggi sehingga pada menit ke 7( mene2a2kan kelopak mata menurun, aktiitas

    motorik menurun, rasa ingin tahu he/an 3uga menurun dan palisasi kaki.

    4erdasarkan literatur hasil ang seharusna ter3adi pada he/an u3i aitu

    imunostimulan ang ditu3ukan untuk per2aikan fungsi imun pada kondisi$kondisi

    imunosupresi. "elompok ini mempengaruhi respon imunitass selular dan

    humoral. 4e2erapa penelitian ang telah untuk melihat efek daun kelor (Moringa

    14

  • 8/16/2019 Laporan Farmakologi Skrining Hipokratik

    15/18

    oleifera Lamk.) dalam meningkatkan memori dan memper2aiki fungsi neuron.

    Aktiitas antioksidan daun kelor (Moringa oleifera Lamk.)  3uga di2uktikan pada

     penelitian ang menggunakan tikus model sere2ral iskemia fokal, dimana ter3adi

     peningkatan aktiitas S!D dan katalase serta penurunan aktiitas

    malondialdehde 9MDA1 (Kirisattayakul et. al., 2012). 4u2uk ekstrak daun kelor 

    (Moringa oleifera Lamk.)  3uga diketahui dapat meningkatkan kadar antioksidan

    dan aktiitas S!D otak terutama di hipokampus dan memper2aiki fungsi memori

     pada tikus dengan kekurangan energi protein.

    adi 2erdasarkan literatur dan hasil praktikum dapat ditarik kesimpulan

     2ah/a hasil ang diharapkan tidak sesuai dikarenakan efek daun kelor ang

    terlalu tinggi sehingga mene2a2kan he/an per5o2aan men3adi melemah sistem

    keke2alan tu2uhna 9imunosupresi1.

    BAB V

    KESIMPULAN

    4erdasarkan pem2ahasan ang telah di3a2arkan, maka dapat ditarik 

    kesimpulan se2agai 2erikut :

    &1 Skrining hipokratik farmakologi dilakukan untuk mengetahui aktiitas

    farmakologi suatu zat ang 2elum diketahui efekna. al ini dilakukan

    dengan melihat ge3ala$ge3ala ang tim2ul pada he/an 5o2a setelah di2eri

    ekstrak daun kelor.

    )1 Daun kelor (Moringa oleifera Lamk.)  mengandung 7,)I tanin, ',#HI

    saponin, ),()I total polifenol, dan )( ma5am asam amino, diantarana &

    asam amino G$+$amino dan satu asam amino +$amin.

    15

  • 8/16/2019 Laporan Farmakologi Skrining Hipokratik

    16/18

    71 kandungan tanin dalam ekstrak daun kelor 2ertanggung 3a/a2 dalam efek 

    antihipertensi, dan aktiitas antioksida. ;kstrak terse2ut 3uga memiliki

    efek se2agai imunostimulan namun, dalam dosis tinggi dapat mem2erikan

    eek imunodepresan.

    '1 asil ang diharapkan tidak sesuai dikarenakan efek daun kelor ang

    terlalu tinggi sehingga mene2a2kan he/an per5o2aan men3adi melemah

    sistem keke2alan tu2uhna 9imunosupresi1.

    DAFTAR PUSTAKA

    Adnan, adek zamrud., et all. &0.  !M!RIK"##$ %#RM#KOLO&I 

    'I$OKRI"O"I "!$#*# %+R#$OI'!R!$ &LIKO"I# #R+ 

     #RI RO'O*#LI 

    Aldillah Nisriana Putri. )(&7. "krinning -iokratik . diakses melalui

    https:88///.s5ri2d.5om8do58&''0)'#8S"CJNNJNL$JP!"CABJ" 

     pada &0 Mei pada pukul &&.7&

    De/i, Noia Fefti !ktaia. )(&H. Naskah Pu2likasi ;fek Antioksidan ;kstrak 

    ;tanol 4uah "urma Sukkari 9Phoeni= da5tlifera1 Pada Bikus antan ang

    Diinduksi dengan Parasetamol. Diakses melalui http:88eprints.ums.a5.id8

     pada &* Mei )(

    16

    https://www.scribd.com/doc/144982469/SKRINNING-HIPOKRATIKhttp://eprints.ums.ac.id/http://eprints.ums.ac.id/https://www.scribd.com/doc/144982469/SKRINNING-HIPOKRATIK

  • 8/16/2019 Laporan Farmakologi Skrining Hipokratik

    17/18

    Fathir, Akhmad., Cifai Widodo, , Muhaimin%. )(&'. #ktivitas !kstrak aun Kelor 

    'er/ada "el' -eler dan "el' "itotoksik ada Menit yang iinfeksi

    "almonella t/yi (#'I3I' O% #4+!O+" L!#% !5'R#' O% 

     -OR"!R#I"- 'R!! O$ -!L!R ' !LL #$ 'O'O5I '

    !LL I$ MI! I$%!'! *I'- "#LMO$!LL# '-I). Malang:

    diakses melalui

    http:88o3s.unud.a5.id8inde=.php83et8arti5le8ie/80)#8#*&'. Pada tanggal

    Mei )( pukul )(.77 WJ4

    Fathir, Akhmad.,CifaiWidodo, , Muhaimin%. )(&'. #ktivitas !kstrak aun Kelor 

    'er/ada "el' -eler dan "el' "itotoksik ada Menit yang iinfeksi

    "almonella t/yi (#'I3I' O% #4+!O+" L!#% !5'R#' O% 

     -OR"!R#I"- 'R!! O$ -!L!R ' !LL #$ 'O'O5I '

    !LL I$ MI! I$%!'! *I'- "#LMO$!LL# '-I).

     Narendra, 2askoro sura., et all. )(&&.  !$#I"#$ #'#+ "KRI$I$&

     %#RM#KOLO&I . Depok : Departemen farmasi fakultas matematika dan

    ilmu pengetahuan alam uniersitas indonesia. diakses di

    http:88do5uments.tips8do5uments80)7(H7)$kel$H$laporan$praktikum$

    farkol$skrining.html pada tanggal &* mei )( pukul )).(( WJ4.

     Nurmeilis. )(. enuntun raktikum %armakologi. Bangerang Selatan : Fakultas

    "edokteran dan Jlmu "esehatan >JN Sarif idaatullah akarta.

    SA+AMA, NSN>C. )(&H. https:88eprints.uns.a5.id8)(7H0878&&.OJSJ.pdf .

    Diakses pada tanggal &* Mei )(, pukul &.'( WJ4

    'inosora risa (L.) Miers  . @olume ' No. ) Warta Bum2uhan !2at

    Jndonesia. Diakses di http:88do/nload.portalgaruda.org8arti5le.php6

    arti5le0*'*Qal'0'1.

    17

    http://ojs.unud.ac.id/index.php/jvet/article/view/8926/6714http://documents.tips/documents/82930532-kel-5-laporan-praktikum-farkol-skrining.htmlhttp://documents.tips/documents/82930532-kel-5-laporan-praktikum-farkol-skrining.htmlhttps://eprints.uns.ac.id/20358/3/11._ISI.pdfhttps://eprints.uns.ac.id/20358/3/11._ISI.pdfhttp://download.portalgaruda.org/article.php?article=87497&val=4894http://download.portalgaruda.org/article.php?article=87497&val=4894http://ojs.unud.ac.id/index.php/jvet/article/view/8926/6714http://documents.tips/documents/82930532-kel-5-laporan-praktikum-farkol-skrining.htmlhttp://documents.tips/documents/82930532-kel-5-laporan-praktikum-farkol-skrining.htmlhttps://eprints.uns.ac.id/20358/3/11._ISI.pdfhttp://download.portalgaruda.org/article.php?article=87497&val=4894http://download.portalgaruda.org/article.php?article=87497&val=4894

  • 8/16/2019 Laporan Farmakologi Skrining Hipokratik

    18/18

    18