laporan bd

14
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanah merupakan sesuatu yang unik dan spesifik untuk mengenal dan mempelajari perlu dibutuhkan pemilihan bagian-bagian agar lebih muda dan praktis. Salah satu bagian yang cukup penting adalah massa tanah atau biasa disebut juga dengan Bulk Density. Massa tanah atau biasa juga disebut berat tanah dapat dinyatakan dalam dua cara yaitu berat jenis butiran tanah, berat isi yaitu berat suatu volume tanah dalam keadaan struktur alamiah. Bulk density (berat isi) adalah perbandingan berat tanah kering dengan satuan volume tanah termasuk volume pori-pori tanah, umumnya dinyatakan dalam gram per cm 3 . Bulk density merupakan petunjuk kepadatan tanah. Makin padat tanah makin tinggi bulk density, yang berarti makin sulit meneruskan air atau ditembus akar tanaman. Tanah yang lebih padat mempunyai bulk density yang lebih besar dari tanah yang sama tetapi kurang padat. 96

Upload: efrritdzalhardinb

Post on 24-Nov-2015

13 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

ddit

TRANSCRIPT

I

I. PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Tanah merupakan sesuatu yang unik dan spesifik untuk mengenal dan mempelajari perlu dibutuhkan pemilihan bagian-bagian agar lebih muda dan praktis. Salah satu bagian yang cukup penting adalah massa tanah atau biasa disebut juga dengan Bulk Density. Massa tanah atau biasa juga disebut berat tanah dapat dinyatakan dalam dua cara yaitu berat jenis butiran tanah, berat isi yaitu berat suatu volume tanah dalam keadaan struktur alamiah.

Bulk density (berat isi) adalah perbandingan berat tanah kering dengan satuan volume tanah termasuk volume pori-pori tanah, umumnya dinyatakan dalam gram per cm3. Bulk density merupakan petunjuk kepadatan tanah. Makin padat tanah makin tinggi bulk density, yang berarti makin sulit meneruskan air atau ditembus akar tanaman. Tanah yang lebih padat mempunyai bulk density yang lebih besar dari tanah yang sama tetapi kurang padat. Nilai bulk density dapat menggambarkan adanya lapisan padat tanah, pengolahan tanahnya, kandungan bahan organik dan mineral, porositas, daya memegang air, sifat drainase dan kemudahan tanah ditembus akar.

Sesuai dengan hasil penelitian pada pertumbuhan tanaman yang dinyatakan bahwa makin tinggi nilai Bulk Density suatu lapisan tanah maka produksi tanaman makin menurun hal ini dikarenakan tanah yang nilai Bulk Densitynya besar banyak mengandung bahan mineral. Sedangkan tanah yang mengandung nilai Bulk Density rendah kaya akan bahan organik, sehingga makin rendah nilai Bulk Density suatu tanah maka makin baik untuk dijadikan tempat budidaya tanaman. Dari uraian di atas, maka sangatlah perlu diadakan praktikum mengenai bulk density.2.1 Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dari diadakannya praktikum Bulk Density ini adalah untuk mengetahui besar nilai bulk density pada lapisan I tanah Inceptisol beserta faktor yang mempengaruhi besar kecilnya nilai bulk density. Adapun kegunaannya yaitu sebagai bahan informasi bagi para pembaca mengenai besarnya nilai bulk density dari sampel tanah Inceptisol.

II. TINJAUAN PUSTAKABerat volume tanah merupakan salah satu sifat fisik yang paling sering ditentukan karena keterkaitannya dengan penetrasi akar dalam akar, aerasi dan drainase tanah, serta sifat-sifat fisik tanah lainnya. Seperti sifat lainnya, berat volume mempunyai variabilitas pasial (ruang) dan temporal (waktu). Nilai bulk density bervariasi antara satu titik dengan titik lainnya disebabkan oleh kandungan bahan organic, tekstur tanah, kedalaman perakaran, struktur tanah, jenis fauna, dan lain-lain. Nilai Db terendah biasanya terdapat pada permukaan tanah sesudah pengolahan tanah. Tanah yang berada di bawah traktor akan jauh lebih tinggi berat volumenya dibandingkan dengan berat volume tanah lainnya (Agus et al, 2010).Berat tanah ditentukan oleh porositas tanah dan padatan tanah yang renggang pori-pori mempunyai bobot kecil persatuan volume yang padat dan berbobot tinggi persatuan volume. Bahan organik memperkecil berat isi tanah karena bahan organik jauh lebih ringan dari pada mineral, dan bahan organik dapat memperbesar nilai Bulk density tanah. Nilai bulk density tanah dapat menggambarkan tekstur, struktur, lapisan pada tanah, pengelolaan tanah, pengaruh sifat fisik tanah tersebut pada pertumbuhan tanaman dapat dinilai dari kaitan pertumbuhan tanaman dengan isi tanah. Di lain pihak, semua sifat-sifat tanah akan berkaitan dengan model suatu konservasi dan pengolahan tanah yang sesuai (Hakim, 1986).

Bulk Density biasanya digunakan untuk keperluan pemupukan, pengairan, maupun untuk perhitungan total ruang pori tanah. Keadaan tanah yang padat dapat mengganggu pertumbuhan tanaman karena akar-akarnya tidak berkembang dengan baik. Besaran bobot isi tanah dapat bervariasi dari waktu ke waktu atau dari lapisan ke lapisan sesuai dengan perubahan ruang pori atau struktur tanah. Keragaman itu menunjukkan derajat kepadatan tanah, karena tanah dengan ruang pori berkurang dan berat tanah setiap satuan bertambah menyebabkan meningkatnya bobot isi tanah. Tanah dengan bobot yang besar akan sulit meneruskan air atau sulit ditembus akar tanaman, begitu pula sebaliknya tanah dengan bobot isi rendah, akar tanaman lebih mudah berkembang (Hardjowigeno, 1993).

Tanah yang lepas dan berkumpul akan mempunyai berat persatuan volume yang mudah dan tanah yang lebih tinggi kerapatan massanya. Butiran-butiran pasir letaknya cenderung untuk erat satu sama lainnya. Kandungan bahan-bahan organik rendah dari tanah berpasir dan mempertinggi kerapatan massa, sebaliknya butir-butir tanah yang permukaannya halus, mempunyai letak yang tidak begitu erat satu sama lainnya. Hal ini akibat kenyataan bahwa permukaan tanah relatif berbutir-butir. Berat tanah yang sebenarnya juga dapat dinyatakan dalam istilah are kaki yang berkenaan dengan suatu volume tanah seluas satu are dan sedalam satu kaki. Berat suatu are permukaan tanah mineral kering umumnya berkisar dari 3 juta sampai 4,5 pon. Meskipun demikian, gambaran yang biasa banyak dipakai ialah dua juta atau kadang dua setengah juta pon sebagai berat rata-rata tanah permukaan sedalam 6 sampai 7 inci. Ini dianggap sebagai suatu are tanah olah (Buckman dan Brady,1982).

Pada tanah yang mudah mengembang dan mengarut, nilai Db berubah-ubah seiring dengan perubahan kadar air tanah. Oleh sebab itu, nilai Db untuk tanah yang mudah mengembang dan mengerut harus disertai dengan nilai kadar air. Tanah dengan kandungan bahan organik tinggi mempunyai berat volume yang relatif rendah. Tanah dengan ruang pori total tinggi, seperti tanah liat, cenderung memiliki berat volume tanah yang relatif rendah. Namun sebalinknya, tanah yang berstruktur kasar, walaupun ukuran porinya besar, namun total ruang porinya lebih kecil sehingga memiliki berat volume yang lebih besar. Komposisi mineral tanah, seperti dominannya mineral dengan berat jenis partikel tinggi dalam tanah, menyebabkan berat volume tanah lebih tinggi pula (Grossman and Reinsch, 2002).III. METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Tempat dan Waktu

Praktikum Bulk Density dilakukan di Laboratorium Kimia Tanah Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin, Makassar. Praktikum ini dilaksanakan pada Rabu 3 November 2010, berlangsung dari pukul 13.00 WITA sampai dengan selesai.3.2 Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sampel tanah utuh dari tanah Inceptisol. Adapun alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah timbangan dan oven.

3.3 Prosedur Kerja

1) Mengambil sampel tanah utuh yang diambil pada waktu pengamatan profil tanah. Kemudian memasukkannya ke dalam oven 2 hari sebelum praktikum.2) Setelah mengovenkan sampel tanah tersebut, lalu memasukkannya ke dalam desikator untuk mendinginkannya kemudian menimbang tanah beserta rring sampelnya.3) Mengeluarkan tanah dari ring sampel kemudian menimbang ring sampelnya.4) Menghitung nilai bulk density dengan persamaan :BD

= Berat tanah kering oven gr/cm3

Volume tanah Keterangan :

Volume tanah = ( r2 t

T = tinggi ring sampel (cm)

r = jari-jari (cm)

( = 3,14

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN4.1 Hasil

Dari praktikum yang telah dilakukan, diperoleh data sebagai berikut.

Tabel 9. Pengamatan Bulk Density Tanah InceptisolSampel TanahBulk Density (g/cm3)

Inceptisol1, 56

4.2 Pembahasan

Dari praktikum yang telah dilakukan bahwa nilai bulk density dari tanah Inceptisol adalah sebesar 1,56. Hal tersebut dipengaruhi oleh besarnya ruang pori tanah dan juga tekstur tanah tersebut. Hal tersebut didukung dengan pendapat Hakim (1986) yang menyatakan bahwa untuk tanah yang volume ruang porinya sama dengan setengah volume total tanah, maka nilainya berkisar 1,3 1,5 g/cm3. Sedangkan tanah yang berlempung atau liat mencapai 1,1 g/cm3. Struktur tanah mempunyai pengaruh terhadap volume tanah. Tanah-tanah organik memiliki nilai kerapatan isi yang sangat rendah dibandingkan dengan tanah mineral. Hal ini ditentukan atau tergantung dari sifat-sifat bahan organik yang menyusun tanah organik itu dan kandungan isi tanah itu berkisar antara 0,2 0,6 g/cm3.V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan beberapa hal, sebagai berikut.

1) Nilai bulk density tanah Inceptisol adalah 1,56 yang berarti masuk dalam interval nilai untuk tanah mineral yaitu 1-1,6 g/cm3.2) Faktor-faktor yang sangat mempengaruhi besar kecilnya nilai bulk density adalah porositas tanah dan kepadatan tanah, yang apabila pori-porinya renggang maka akan mempunyai bobot kecil persatuan volume yang padat dan berbobot tinggi persatuan volume.5.2 Saran

Untuk keperluan pemupukan, pengairan, maupun untuk perhitungan total ruang pori tanah maka haruslah memerhatikan besar kecilnya nilai bulk density suatu jenis tanah.

DAFTAR PUSTAKAAgus, dkk. 2010. http://balittanah.deptan.go.id.pdf//Berat-Volume diakses pada

tanggal 1 November 2010.

Buckman, H. O., and Brady. 1982. Ilmu Tanah. Bharata Karya Aksara : Jakarta.

Grossman, R. B., T. G., and Reseinch. 2002. The Solid Phase. Inc. Madison :

Wisconsin

Hakim. N., dkk. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Penerbit Universitas Lampung : Lampung.

Hardjowigeno. S., 1993. Ilmu Tanah. Penerbit Akademika Pressindo : Jakarta.

PAGE 105