laporan akhir · pdf filebagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan...

205
Penyusunan Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) Kota Muara Bungo LAPORAN AKHIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA SATKER PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PROVINSI JAMBI PPK. PEMBINAAN TEKNIK PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PROVINSI JAMBI TAHUN 2011 PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT

Upload: vananh

Post on 04-Mar-2018

255 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

PenyusunanRencana Pembangunan Kawasan

Permukiman Prioritas (RPKPP)Kota Muara Bungo

LAPORAN AKHIR

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUMDIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYASATKER PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PROVINSI JAMBIPPK. PEMBINAAN TEKNIK PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMANPROVINSI JAMBI TAHUN 2011

PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT

Page 2: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

iPT. Ganes Engineering Consultant

KATA PENGANTAR

Laporan Akhir merupakan produk analisis pekerjaan penyusunan Rencana

Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) Kota Muara Bungo.

Secara garis besar laporan ini berisi kajian untuk merumuskan rencana aksi

program Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP).

Bagian pendahuluan, berisi: latar belakang, tujuan dan sasaran dan ruang

lingkup kajian.

Bagian tinjauan kota Muara Bungo dan review dokumen rencana

pembangunan (development plan) serta rencana tata ruang (spatial plan).

Bagian identifikasi masalah kawasan permukiman prioritas

Bagian rumusan rencana aksi program

Bagian Penanganan kawasan pembangunan permukiman tahap I

Untuk tindak lanjut dari rencana yang telah tersusun, kami sangat membutuhkan

masukan-masukan, koreksi dan kritik demi kesempurnaan proses penanganan

pekerjaan.

Dengan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu, sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini.

Muara Bungo, Desember 2011

TIM PENYUSUN

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

iPT. Ganes Engineering Consultant

KATA PENGANTAR

Laporan Akhir merupakan produk analisis pekerjaan penyusunan Rencana

Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) Kota Muara Bungo.

Secara garis besar laporan ini berisi kajian untuk merumuskan rencana aksi

program Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP).

Bagian pendahuluan, berisi: latar belakang, tujuan dan sasaran dan ruang

lingkup kajian.

Bagian tinjauan kota Muara Bungo dan review dokumen rencana

pembangunan (development plan) serta rencana tata ruang (spatial plan).

Bagian identifikasi masalah kawasan permukiman prioritas

Bagian rumusan rencana aksi program

Bagian Penanganan kawasan pembangunan permukiman tahap I

Untuk tindak lanjut dari rencana yang telah tersusun, kami sangat membutuhkan

masukan-masukan, koreksi dan kritik demi kesempurnaan proses penanganan

pekerjaan.

Dengan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu, sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini.

Muara Bungo, Desember 2011

TIM PENYUSUN

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

iPT. Ganes Engineering Consultant

KATA PENGANTAR

Laporan Akhir merupakan produk analisis pekerjaan penyusunan Rencana

Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) Kota Muara Bungo.

Secara garis besar laporan ini berisi kajian untuk merumuskan rencana aksi

program Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP).

Bagian pendahuluan, berisi: latar belakang, tujuan dan sasaran dan ruang

lingkup kajian.

Bagian tinjauan kota Muara Bungo dan review dokumen rencana

pembangunan (development plan) serta rencana tata ruang (spatial plan).

Bagian identifikasi masalah kawasan permukiman prioritas

Bagian rumusan rencana aksi program

Bagian Penanganan kawasan pembangunan permukiman tahap I

Untuk tindak lanjut dari rencana yang telah tersusun, kami sangat membutuhkan

masukan-masukan, koreksi dan kritik demi kesempurnaan proses penanganan

pekerjaan.

Dengan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu, sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini.

Muara Bungo, Desember 2011

TIM PENYUSUN

Page 3: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

iiPT. Ganes Engineering Consultant

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR................................................................................................... iDAFTAR ISI ............................................................................................................. iiDAFTAR TABEL …………………………………………………………………….. ....... VGAMBAR PETA …………………………………………………………………….. ....... VI

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG ....................................................................................... 1 - 1

1.2 TUJUAN ......................................................................................................... 1 - 4

1.3. SASARAN ...................................................................................................... 1 - 4

1.4. RUANG LINGKUP KEGIATAN ................................................... ................ 1 - 5

1.5. RUANG LINGKUP WILAYAH .................................................... .............. 1 - 9

1.6. RUANG LINGKUP TEMPORAL .................................................... .............. 1 - 9

1.7. SISTEMATIKA PEMBAHASAN .................................................... .............. 1 - 9

BAB 2 GAMBARAN UMUM

2.1. KONDISI FISIK............................................................................................... 2 - 1

2.1.1. Letak Wilayah dan Batas Administrasi .............................................. 2 - 1

2.1.2. Batas Administrasi ............................................................................. 2 - 3

2.1.3. Geomorfologi ..................................................................................... 2 - 6

2.1.3.1. Topografi............................................................................................ 2 - 6

2.1.3.2. Geologi .............................................................................................. 2 - 7

2.1.4. Iklim ................................................................................................... 2 - 10

2.1.5. Jarak Tempuh.................................................................................... 2 - 10

2.2. KEPENDUDUKAN.......................................................................................... 2 - 12

2.2.1. Tenaga Kerja ..................................................................................... 2 - 13

2.2.2. Transmigrasi...................................................................................... 2 - 14

2.3. POTENSI SUMBER DAYA ALAM................................................................. 2 - 14

2.4. INDUSTRI DAN ENERGI .............................................................................. 2 - 15

2.4.1. Listrik ................................................................................................. 2 - 15

2.4.2. Hotel Restauran dan Pariwisata........................................................ 2 - 15

2.5. PERHUBUNGAN DAN ANGKUTAN DARAT ............................................... 2 - 16

2.5.1. Sistem Transportasi Darat................................................................. 2 - 16

2.5.2. Sistem Transportasi Sungai .............................................................. 2 - 19

2.5.3. Prasarana Transportasi Sungai......................................................... 2 - 20

2.6. PERMUKIMAN PERKOTAAN....................................................................... 2 - 20

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

iiPT. Ganes Engineering Consultant

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR................................................................................................... iDAFTAR ISI ............................................................................................................. iiDAFTAR TABEL …………………………………………………………………….. ....... VGAMBAR PETA …………………………………………………………………….. ....... VI

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG ....................................................................................... 1 - 1

1.2 TUJUAN ......................................................................................................... 1 - 4

1.3. SASARAN ...................................................................................................... 1 - 4

1.4. RUANG LINGKUP KEGIATAN ................................................... ................ 1 - 5

1.5. RUANG LINGKUP WILAYAH .................................................... .............. 1 - 9

1.6. RUANG LINGKUP TEMPORAL .................................................... .............. 1 - 9

1.7. SISTEMATIKA PEMBAHASAN .................................................... .............. 1 - 9

BAB 2 GAMBARAN UMUM

2.1. KONDISI FISIK............................................................................................... 2 - 1

2.1.1. Letak Wilayah dan Batas Administrasi .............................................. 2 - 1

2.1.2. Batas Administrasi ............................................................................. 2 - 3

2.1.3. Geomorfologi ..................................................................................... 2 - 6

2.1.3.1. Topografi............................................................................................ 2 - 6

2.1.3.2. Geologi .............................................................................................. 2 - 7

2.1.4. Iklim ................................................................................................... 2 - 10

2.1.5. Jarak Tempuh.................................................................................... 2 - 10

2.2. KEPENDUDUKAN.......................................................................................... 2 - 12

2.2.1. Tenaga Kerja ..................................................................................... 2 - 13

2.2.2. Transmigrasi...................................................................................... 2 - 14

2.3. POTENSI SUMBER DAYA ALAM................................................................. 2 - 14

2.4. INDUSTRI DAN ENERGI .............................................................................. 2 - 15

2.4.1. Listrik ................................................................................................. 2 - 15

2.4.2. Hotel Restauran dan Pariwisata........................................................ 2 - 15

2.5. PERHUBUNGAN DAN ANGKUTAN DARAT ............................................... 2 - 16

2.5.1. Sistem Transportasi Darat................................................................. 2 - 16

2.5.2. Sistem Transportasi Sungai .............................................................. 2 - 19

2.5.3. Prasarana Transportasi Sungai......................................................... 2 - 20

2.6. PERMUKIMAN PERKOTAAN....................................................................... 2 - 20

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

iiPT. Ganes Engineering Consultant

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR................................................................................................... iDAFTAR ISI ............................................................................................................. iiDAFTAR TABEL …………………………………………………………………….. ....... VGAMBAR PETA …………………………………………………………………….. ....... VI

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG ....................................................................................... 1 - 1

1.2 TUJUAN ......................................................................................................... 1 - 4

1.3. SASARAN ...................................................................................................... 1 - 4

1.4. RUANG LINGKUP KEGIATAN ................................................... ................ 1 - 5

1.5. RUANG LINGKUP WILAYAH .................................................... .............. 1 - 9

1.6. RUANG LINGKUP TEMPORAL .................................................... .............. 1 - 9

1.7. SISTEMATIKA PEMBAHASAN .................................................... .............. 1 - 9

BAB 2 GAMBARAN UMUM

2.1. KONDISI FISIK............................................................................................... 2 - 1

2.1.1. Letak Wilayah dan Batas Administrasi .............................................. 2 - 1

2.1.2. Batas Administrasi ............................................................................. 2 - 3

2.1.3. Geomorfologi ..................................................................................... 2 - 6

2.1.3.1. Topografi............................................................................................ 2 - 6

2.1.3.2. Geologi .............................................................................................. 2 - 7

2.1.4. Iklim ................................................................................................... 2 - 10

2.1.5. Jarak Tempuh.................................................................................... 2 - 10

2.2. KEPENDUDUKAN.......................................................................................... 2 - 12

2.2.1. Tenaga Kerja ..................................................................................... 2 - 13

2.2.2. Transmigrasi...................................................................................... 2 - 14

2.3. POTENSI SUMBER DAYA ALAM................................................................. 2 - 14

2.4. INDUSTRI DAN ENERGI .............................................................................. 2 - 15

2.4.1. Listrik ................................................................................................. 2 - 15

2.4.2. Hotel Restauran dan Pariwisata........................................................ 2 - 15

2.5. PERHUBUNGAN DAN ANGKUTAN DARAT ............................................... 2 - 16

2.5.1. Sistem Transportasi Darat................................................................. 2 - 16

2.5.2. Sistem Transportasi Sungai .............................................................. 2 - 19

2.5.3. Prasarana Transportasi Sungai......................................................... 2 - 20

2.6. PERMUKIMAN PERKOTAAN....................................................................... 2 - 20

Page 4: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

iiiPT. Ganes Engineering Consultant

2.7. KONSEP LINGKUNGAN PERMUKIMAN ...................................................... 2 - 21

2.8. PENCEMARAN .............................................................................................. 2 - 22

2.9. PENGOLAHAN LIMBAH ................................................................................ 2 - 23

2.9.1. Limbah Cair Domestik ....................................................................... 2 - 23

2.9.2. Jenis dan Kapasitas Limbah Cair...................................................... 2 - 23

2.9.3. Sistem Pengumpul Limbah ............................................................... 2 - 24

2.10. DRAINASE ..................................................................................................... 2 - 24

2.11. PERSAMPAHAN .......................................................................................... 2 - 24

BAB 3 IDENTIFIKASI POTENSI DAN MASALAH

3.1. TINJAUAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KABUPATEN BUNGO ...... 3 - 1

3.1.1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)

Kabupaten Bungo ............................................................................. 3 - 1

3.1.1.1. Visi........................................................................................ 3 - 1

3.1.1.2. Misi ....................................................................................... 3 - 4

3.1.1.3. Arah Pembangunan Kabupaten Bungo Tahun 2006 – 2026 3 - 5

3.1.1.4. Pembangunan Wilayah Tertinggal....................................... 3 - 8

3.1.1.5. Peningkatan Keterkaitan dan Keserasian Ekonomi Desa

Dan Kota .............................................................................. 3 - 8

3.1.1.6. Pembangunan Desa Tertinggal ........................................... 3 - 9

3.1.1.7. Peningkatan Pendapatan Kelompok Masyarakat

Berpendapatan Rendah ....................................................... 3 - 9

3.1.1.8. Pembangunan Kesejahteraan Sosial................................... 3 - 10

3.1.2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

Kabupaten Bungo ............................................................................. 3 - 10

3.1.2.1. Visi dan Misi ......................................................................... 3 - 10

3.1.2.2. Kebijakan Umum.................................................................. 3 - 12

3.1.3. Kajian Kebijakan Penataan Ruang ................................................... 3 - 19

3.1.3.1. Kabupaten Bungo Terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah

Nasional (RTRWN) .............................................................. 3 - 19

3.1.4. Tinjauan Kebijakan Pembangunan Kota Muara Bungo.................... 3 - 27

3.1.4.1. Kebijakan Spasial................................................................. 3 - 29

3.1.4.2. Sistem Kota-Kota ................................................................. 3 - 29

3.1.4.3. Orientasi Pergerakan ........................................................... 3 - 30

3.1.4.4. Rencana Pola Pemanfaatan Ruang..................................... 3 - 30

3.1.5. Rencana Pengelolaan Kawasan Perkotaan Dan Perdesaan .......... 3 - 33

3.1.5.1. Rencana Pengelolaan Kawasan Perkotaan ........................ 3 - 33

3.1.5.2. Rencana Pengelolaan Kawasan Perdesaan ....................... 3 - 34

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

iiiPT. Ganes Engineering Consultant

2.7. KONSEP LINGKUNGAN PERMUKIMAN ...................................................... 2 - 21

2.8. PENCEMARAN .............................................................................................. 2 - 22

2.9. PENGOLAHAN LIMBAH ................................................................................ 2 - 23

2.9.1. Limbah Cair Domestik ....................................................................... 2 - 23

2.9.2. Jenis dan Kapasitas Limbah Cair...................................................... 2 - 23

2.9.3. Sistem Pengumpul Limbah ............................................................... 2 - 24

2.10. DRAINASE ..................................................................................................... 2 - 24

2.11. PERSAMPAHAN .......................................................................................... 2 - 24

BAB 3 IDENTIFIKASI POTENSI DAN MASALAH

3.1. TINJAUAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KABUPATEN BUNGO ...... 3 - 1

3.1.1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)

Kabupaten Bungo ............................................................................. 3 - 1

3.1.1.1. Visi........................................................................................ 3 - 1

3.1.1.2. Misi ....................................................................................... 3 - 4

3.1.1.3. Arah Pembangunan Kabupaten Bungo Tahun 2006 – 2026 3 - 5

3.1.1.4. Pembangunan Wilayah Tertinggal....................................... 3 - 8

3.1.1.5. Peningkatan Keterkaitan dan Keserasian Ekonomi Desa

Dan Kota .............................................................................. 3 - 8

3.1.1.6. Pembangunan Desa Tertinggal ........................................... 3 - 9

3.1.1.7. Peningkatan Pendapatan Kelompok Masyarakat

Berpendapatan Rendah ....................................................... 3 - 9

3.1.1.8. Pembangunan Kesejahteraan Sosial................................... 3 - 10

3.1.2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

Kabupaten Bungo ............................................................................. 3 - 10

3.1.2.1. Visi dan Misi ......................................................................... 3 - 10

3.1.2.2. Kebijakan Umum.................................................................. 3 - 12

3.1.3. Kajian Kebijakan Penataan Ruang ................................................... 3 - 19

3.1.3.1. Kabupaten Bungo Terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah

Nasional (RTRWN) .............................................................. 3 - 19

3.1.4. Tinjauan Kebijakan Pembangunan Kota Muara Bungo.................... 3 - 27

3.1.4.1. Kebijakan Spasial................................................................. 3 - 29

3.1.4.2. Sistem Kota-Kota ................................................................. 3 - 29

3.1.4.3. Orientasi Pergerakan ........................................................... 3 - 30

3.1.4.4. Rencana Pola Pemanfaatan Ruang..................................... 3 - 30

3.1.5. Rencana Pengelolaan Kawasan Perkotaan Dan Perdesaan .......... 3 - 33

3.1.5.1. Rencana Pengelolaan Kawasan Perkotaan ........................ 3 - 33

3.1.5.2. Rencana Pengelolaan Kawasan Perdesaan ....................... 3 - 34

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

iiiPT. Ganes Engineering Consultant

2.7. KONSEP LINGKUNGAN PERMUKIMAN ...................................................... 2 - 21

2.8. PENCEMARAN .............................................................................................. 2 - 22

2.9. PENGOLAHAN LIMBAH ................................................................................ 2 - 23

2.9.1. Limbah Cair Domestik ....................................................................... 2 - 23

2.9.2. Jenis dan Kapasitas Limbah Cair...................................................... 2 - 23

2.9.3. Sistem Pengumpul Limbah ............................................................... 2 - 24

2.10. DRAINASE ..................................................................................................... 2 - 24

2.11. PERSAMPAHAN .......................................................................................... 2 - 24

BAB 3 IDENTIFIKASI POTENSI DAN MASALAH

3.1. TINJAUAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KABUPATEN BUNGO ...... 3 - 1

3.1.1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)

Kabupaten Bungo ............................................................................. 3 - 1

3.1.1.1. Visi........................................................................................ 3 - 1

3.1.1.2. Misi ....................................................................................... 3 - 4

3.1.1.3. Arah Pembangunan Kabupaten Bungo Tahun 2006 – 2026 3 - 5

3.1.1.4. Pembangunan Wilayah Tertinggal....................................... 3 - 8

3.1.1.5. Peningkatan Keterkaitan dan Keserasian Ekonomi Desa

Dan Kota .............................................................................. 3 - 8

3.1.1.6. Pembangunan Desa Tertinggal ........................................... 3 - 9

3.1.1.7. Peningkatan Pendapatan Kelompok Masyarakat

Berpendapatan Rendah ....................................................... 3 - 9

3.1.1.8. Pembangunan Kesejahteraan Sosial................................... 3 - 10

3.1.2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

Kabupaten Bungo ............................................................................. 3 - 10

3.1.2.1. Visi dan Misi ......................................................................... 3 - 10

3.1.2.2. Kebijakan Umum.................................................................. 3 - 12

3.1.3. Kajian Kebijakan Penataan Ruang ................................................... 3 - 19

3.1.3.1. Kabupaten Bungo Terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah

Nasional (RTRWN) .............................................................. 3 - 19

3.1.4. Tinjauan Kebijakan Pembangunan Kota Muara Bungo.................... 3 - 27

3.1.4.1. Kebijakan Spasial................................................................. 3 - 29

3.1.4.2. Sistem Kota-Kota ................................................................. 3 - 29

3.1.4.3. Orientasi Pergerakan ........................................................... 3 - 30

3.1.4.4. Rencana Pola Pemanfaatan Ruang..................................... 3 - 30

3.1.5. Rencana Pengelolaan Kawasan Perkotaan Dan Perdesaan .......... 3 - 33

3.1.5.1. Rencana Pengelolaan Kawasan Perkotaan ........................ 3 - 33

3.1.5.2. Rencana Pengelolaan Kawasan Perdesaan ....................... 3 - 34

Page 5: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

ivPT. Ganes Engineering Consultant

3.1.6. Pola Penggunaan Lahan................................................................... 3 - 35

3.1.7. Persebaran Penduduk ..................................................................... 3 - 36

3.1.8. Prasarana Pengelolaan Sampah ..................................................... 3 - 36

3.1.9. Analisa Kebutuhan Ruang ............................................................... 3 - 36

3.1.10. Permasalahan Dan Prediksi ............................................................. 3 - 36

3.1.11. Rencana Strategis ........................................................................... 3 - 38

3.1.12. Prioritas Pembangunan .................................................................... 3 - 39

3.1.13. Sarana Dan Prasarana .................................................................... 3 - 39

3.1.14. Permukiman ..................................................................................... 3 - 39

3.2. KAJIAN MIKRO KAWASAN PRIORITAS

3.2.1. Identifikasi Kawasan Prioritas ........................................................... 3 - 40

3.2.2. Penetapan Kawasan Prioritas........................................................... 3 - 40

3.3. IDENTIFIKASI POTENSI DAN PERMASALAHAN KAWASAN PRIORITAS

3.3.1. Identifikasi Karakteristik Kawasan Permukiman Prioritas

Jaya Setia .......................................................................................... 3 - 51

3.3.2. Potensi dan Masalah Pembangunan Permukiman dan

Infrastruktur Keciptakaryaan.............................................................. 3 - 54

BAB 4 PERUMUSAN RENCANA AKSI PROGRAM

4.1. INDENTIFIKASI KEBUTUHAN PENANGANAN 4 - 1

4.1.1. Analisis Pengembangan Potensi Kawasan ...................................... 4 - 1

4.1.2. Analisis Kondisi Lingkungan Kawasan............................................. 4 - 3

4.2. KONSEP PEMBANGUNAN KAWASAN 4 - 23

4.2.1. Visi dan Misi Pembangunan Kota Muara Bungo............................... 4 - 23

4.2.2. Grand Concept ………………………………………… ....................... 4 - 23

4.2.3. Konsep Penanganan ……………………………………….................. 4 - 33

4.2.4. Komponen Penataan ........................................................................ 4 - 36

4.2.5. Rencana Dan Strategi Pembangunan Permukiman dan

Infrastruktur Keciptakaryaan Pada Kawasan Prioritas ...................... 4 - 39

4.2.5.1. Bangunan dan Lingkungan................................................... 4 - 40

4.2.5.2. Infrastruktur Kawasan........................................................... 4 - 43

4.2.5.3. Sosial, Ekonomi, dan Kebencanaan .................................... 4 - 49

4.2.6. Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan............................... 4 - 54

4.2.7. Rencana Pembangunan Kawasan.................................................... 4 - 68

4.2.8. Perencanaan Sistem Prasarana Lingkungan Kawasan.................... 4 - 70

4.3. PERUMUSAN RENCANA AKSI PROGRAM 4 - 74

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

ivPT. Ganes Engineering Consultant

3.1.6. Pola Penggunaan Lahan................................................................... 3 - 35

3.1.7. Persebaran Penduduk ..................................................................... 3 - 36

3.1.8. Prasarana Pengelolaan Sampah ..................................................... 3 - 36

3.1.9. Analisa Kebutuhan Ruang ............................................................... 3 - 36

3.1.10. Permasalahan Dan Prediksi ............................................................. 3 - 36

3.1.11. Rencana Strategis ........................................................................... 3 - 38

3.1.12. Prioritas Pembangunan .................................................................... 3 - 39

3.1.13. Sarana Dan Prasarana .................................................................... 3 - 39

3.1.14. Permukiman ..................................................................................... 3 - 39

3.2. KAJIAN MIKRO KAWASAN PRIORITAS

3.2.1. Identifikasi Kawasan Prioritas ........................................................... 3 - 40

3.2.2. Penetapan Kawasan Prioritas........................................................... 3 - 40

3.3. IDENTIFIKASI POTENSI DAN PERMASALAHAN KAWASAN PRIORITAS

3.3.1. Identifikasi Karakteristik Kawasan Permukiman Prioritas

Jaya Setia .......................................................................................... 3 - 51

3.3.2. Potensi dan Masalah Pembangunan Permukiman dan

Infrastruktur Keciptakaryaan.............................................................. 3 - 54

BAB 4 PERUMUSAN RENCANA AKSI PROGRAM

4.1. INDENTIFIKASI KEBUTUHAN PENANGANAN 4 - 1

4.1.1. Analisis Pengembangan Potensi Kawasan ...................................... 4 - 1

4.1.2. Analisis Kondisi Lingkungan Kawasan............................................. 4 - 3

4.2. KONSEP PEMBANGUNAN KAWASAN 4 - 23

4.2.1. Visi dan Misi Pembangunan Kota Muara Bungo............................... 4 - 23

4.2.2. Grand Concept ………………………………………… ....................... 4 - 23

4.2.3. Konsep Penanganan ……………………………………….................. 4 - 33

4.2.4. Komponen Penataan ........................................................................ 4 - 36

4.2.5. Rencana Dan Strategi Pembangunan Permukiman dan

Infrastruktur Keciptakaryaan Pada Kawasan Prioritas ...................... 4 - 39

4.2.5.1. Bangunan dan Lingkungan................................................... 4 - 40

4.2.5.2. Infrastruktur Kawasan........................................................... 4 - 43

4.2.5.3. Sosial, Ekonomi, dan Kebencanaan .................................... 4 - 49

4.2.6. Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan............................... 4 - 54

4.2.7. Rencana Pembangunan Kawasan.................................................... 4 - 68

4.2.8. Perencanaan Sistem Prasarana Lingkungan Kawasan.................... 4 - 70

4.3. PERUMUSAN RENCANA AKSI PROGRAM 4 - 74

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

ivPT. Ganes Engineering Consultant

3.1.6. Pola Penggunaan Lahan................................................................... 3 - 35

3.1.7. Persebaran Penduduk ..................................................................... 3 - 36

3.1.8. Prasarana Pengelolaan Sampah ..................................................... 3 - 36

3.1.9. Analisa Kebutuhan Ruang ............................................................... 3 - 36

3.1.10. Permasalahan Dan Prediksi ............................................................. 3 - 36

3.1.11. Rencana Strategis ........................................................................... 3 - 38

3.1.12. Prioritas Pembangunan .................................................................... 3 - 39

3.1.13. Sarana Dan Prasarana .................................................................... 3 - 39

3.1.14. Permukiman ..................................................................................... 3 - 39

3.2. KAJIAN MIKRO KAWASAN PRIORITAS

3.2.1. Identifikasi Kawasan Prioritas ........................................................... 3 - 40

3.2.2. Penetapan Kawasan Prioritas........................................................... 3 - 40

3.3. IDENTIFIKASI POTENSI DAN PERMASALAHAN KAWASAN PRIORITAS

3.3.1. Identifikasi Karakteristik Kawasan Permukiman Prioritas

Jaya Setia .......................................................................................... 3 - 51

3.3.2. Potensi dan Masalah Pembangunan Permukiman dan

Infrastruktur Keciptakaryaan.............................................................. 3 - 54

BAB 4 PERUMUSAN RENCANA AKSI PROGRAM

4.1. INDENTIFIKASI KEBUTUHAN PENANGANAN 4 - 1

4.1.1. Analisis Pengembangan Potensi Kawasan ...................................... 4 - 1

4.1.2. Analisis Kondisi Lingkungan Kawasan............................................. 4 - 3

4.2. KONSEP PEMBANGUNAN KAWASAN 4 - 23

4.2.1. Visi dan Misi Pembangunan Kota Muara Bungo............................... 4 - 23

4.2.2. Grand Concept ………………………………………… ....................... 4 - 23

4.2.3. Konsep Penanganan ……………………………………….................. 4 - 33

4.2.4. Komponen Penataan ........................................................................ 4 - 36

4.2.5. Rencana Dan Strategi Pembangunan Permukiman dan

Infrastruktur Keciptakaryaan Pada Kawasan Prioritas ...................... 4 - 39

4.2.5.1. Bangunan dan Lingkungan................................................... 4 - 40

4.2.5.2. Infrastruktur Kawasan........................................................... 4 - 43

4.2.5.3. Sosial, Ekonomi, dan Kebencanaan .................................... 4 - 49

4.2.6. Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan............................... 4 - 54

4.2.7. Rencana Pembangunan Kawasan.................................................... 4 - 68

4.2.8. Perencanaan Sistem Prasarana Lingkungan Kawasan.................... 4 - 70

4.3. PERUMUSAN RENCANA AKSI PROGRAM 4 - 74

Page 6: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

vPT. Ganes Engineering Consultant

4.3.1. Indentifikasi Program Penanganan Berdasarkan SPPIP .................. 4 - 74

4.3.2. Rencana Program Penanganan Kawasan Permukiman

Prioritas.............................................................................................. 4 - 74

4.3. PERUMUSAN TAHAPAN PELAKSANAAN PROGRAM

PEMBANGUNAN PERMUKIMAN 4 - 78

4.3.3. Tahapan Pelaksanaan berdasarkan Prosedur.................................. 4 - 78

4.3.4. Pentahapan pelaksanaan Berdasarkan Prioritas Penanganan

Permasalahan.................................................................................... 4 - 79

BAB 5 RENCANA PENANGANAN KAWASAN TAHAP I

5.1. PENENTUAN RENCANA PENANGANAN KAWASAN PEMBANGUNAN TAHAP I

5.1.1. Perumusan Kriteria Dan Indikator Penentuan

Kawasan Pembangunan Tahap I ...................................................... 5 - 1

5.1.2. Penilaian (skoring)............................................................................. 5 - 2

5.2. KONSEP PENANGANAN KAWASAN

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

vPT. Ganes Engineering Consultant

4.3.1. Indentifikasi Program Penanganan Berdasarkan SPPIP .................. 4 - 74

4.3.2. Rencana Program Penanganan Kawasan Permukiman

Prioritas.............................................................................................. 4 - 74

4.3. PERUMUSAN TAHAPAN PELAKSANAAN PROGRAM

PEMBANGUNAN PERMUKIMAN 4 - 78

4.3.3. Tahapan Pelaksanaan berdasarkan Prosedur.................................. 4 - 78

4.3.4. Pentahapan pelaksanaan Berdasarkan Prioritas Penanganan

Permasalahan.................................................................................... 4 - 79

BAB 5 RENCANA PENANGANAN KAWASAN TAHAP I

5.1. PENENTUAN RENCANA PENANGANAN KAWASAN PEMBANGUNAN TAHAP I

5.1.1. Perumusan Kriteria Dan Indikator Penentuan

Kawasan Pembangunan Tahap I ...................................................... 5 - 1

5.1.2. Penilaian (skoring)............................................................................. 5 - 2

5.2. KONSEP PENANGANAN KAWASAN

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

vPT. Ganes Engineering Consultant

4.3.1. Indentifikasi Program Penanganan Berdasarkan SPPIP .................. 4 - 74

4.3.2. Rencana Program Penanganan Kawasan Permukiman

Prioritas.............................................................................................. 4 - 74

4.3. PERUMUSAN TAHAPAN PELAKSANAAN PROGRAM

PEMBANGUNAN PERMUKIMAN 4 - 78

4.3.3. Tahapan Pelaksanaan berdasarkan Prosedur.................................. 4 - 78

4.3.4. Pentahapan pelaksanaan Berdasarkan Prioritas Penanganan

Permasalahan.................................................................................... 4 - 79

BAB 5 RENCANA PENANGANAN KAWASAN TAHAP I

5.1. PENENTUAN RENCANA PENANGANAN KAWASAN PEMBANGUNAN TAHAP I

5.1.1. Perumusan Kriteria Dan Indikator Penentuan

Kawasan Pembangunan Tahap I ...................................................... 5 - 1

5.1.2. Penilaian (skoring)............................................................................. 5 - 2

5.2. KONSEP PENANGANAN KAWASAN

Page 7: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

viPT. Ganes Engineering Consultant

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Luas Wilayah dan Jumlah Desa Kabupaten Bungo

Tahun 2008 ....................................................................................... 2 - 3

Tabel 2.2. Pembagian Luas Wilayah Administrasi Per Kecamatan

di Kabupaten Bungo Tahun 2009 ................................................... 2 - 4

Tabel 2.3. Kemiringan Lereng di Kabupaten Bungo Menurut Kecamatan ........ 2 - 6

Tabel. 2.4. Jarak Antara Kabupaten Ke Kota Kecamatan Di Sekitarnya............ 2 - 11

Tabel 2.5 Jumlah Kepadatan Penduduk per Kilometer Tahun 2009 ................ 2 - 12

Tabel. 2.6. Distribusi Kepadatan Penduduk Kabupaten Bungo

Tahun 2006 – 2008 .......................................................................... 2 - 13

Tabel 2.7 : Panjang Jalan Kabupaten Menurut Kecamatan Dan

Jenis Permukaan Jalan Di Kabupaten Bungo Tahun 2009 ............ 2 - 19

Tabel 2.8. Perkiraan Kebutuhan Rumah Dan Kebutuhan Ruangnya

Di Kota Muara Bungo ....................................................................... 2 - 22

Tabel 2.9. Perkiraan Timbunan Sampah Di Kabupaten Bungo......................... 2 - 25

Tabel 3.1 Sistem Perkotaan di Provinsi Jambi ................................................. 3 - 20

Tabel 3.2. : Jalan Bebas Hambatan di Provinsi Jambi ........................................ 3 - 21

Tabel 3.3. : Pelabuhan di Provinsi Jambi............................................................. 3 - 21

Tabel 3.4. : Bandar Udara di Provinsi Jambi........................................................ 3 - 22

Tabel 3.5. : Wilayah Sungai di Provinsi Jambi ..................................................... 3 - 22

Tabel 3.6. : Kawasan Lindung di Provinsi Jambi ................................................. 3 - 23

Tabel 3.7. : Kawasan Andalan di Provinsi Jambi................................................. 3 - 24

Tabel 3.8. Kawasan Strategis Nasional di Provinsi Jambi................................. 3 - 25

Tabel 3.9 Rencana Pemantapan Kawasan Lindung

Kabupaten Bungo Tahun 2015 ......................................................... 3 - 31

Tabel 3.10 Rencana Pemanfaatan Ruang Non pertanian Tahun 2009.............. 3 - 31

Tabel 3.11 Arahan Pengembangan Kawasan Perkotaan Kabupaten Bungo..... 3 - 32

Tabel 3.12 Jenis Penggunaan Lahan Kota Muara Bungo .................................. 3 - 35

Tabel 3.13. Penilaian Kawasan Prioritas Berdasarkan Urgenitas Penanganan.. 3 - 43

Tabel 3.14. Penilaian Kawasan Prioritas Berdasarkan Konstribusi Dalam

Penanganan Permasalahan Kota ..................................................... 3 - 44

Tabel 3.15. Penilaian Kawasan Prioritas Berdasarkan Konstribusi Dalam

Stimulasi Pembangunan dan Pengembangan.................................. 3 - 44

Tabel 3.16. Penilaian Kawasan Prioritas Berdasarkan Kebijakan Pembangunan

dan Pengembangan Kota ................................................................ 3 - 45

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

viPT. Ganes Engineering Consultant

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Luas Wilayah dan Jumlah Desa Kabupaten Bungo

Tahun 2008 ....................................................................................... 2 - 3

Tabel 2.2. Pembagian Luas Wilayah Administrasi Per Kecamatan

di Kabupaten Bungo Tahun 2009 ................................................... 2 - 4

Tabel 2.3. Kemiringan Lereng di Kabupaten Bungo Menurut Kecamatan ........ 2 - 6

Tabel. 2.4. Jarak Antara Kabupaten Ke Kota Kecamatan Di Sekitarnya............ 2 - 11

Tabel 2.5 Jumlah Kepadatan Penduduk per Kilometer Tahun 2009 ................ 2 - 12

Tabel. 2.6. Distribusi Kepadatan Penduduk Kabupaten Bungo

Tahun 2006 – 2008 .......................................................................... 2 - 13

Tabel 2.7 : Panjang Jalan Kabupaten Menurut Kecamatan Dan

Jenis Permukaan Jalan Di Kabupaten Bungo Tahun 2009 ............ 2 - 19

Tabel 2.8. Perkiraan Kebutuhan Rumah Dan Kebutuhan Ruangnya

Di Kota Muara Bungo ....................................................................... 2 - 22

Tabel 2.9. Perkiraan Timbunan Sampah Di Kabupaten Bungo......................... 2 - 25

Tabel 3.1 Sistem Perkotaan di Provinsi Jambi ................................................. 3 - 20

Tabel 3.2. : Jalan Bebas Hambatan di Provinsi Jambi ........................................ 3 - 21

Tabel 3.3. : Pelabuhan di Provinsi Jambi............................................................. 3 - 21

Tabel 3.4. : Bandar Udara di Provinsi Jambi........................................................ 3 - 22

Tabel 3.5. : Wilayah Sungai di Provinsi Jambi ..................................................... 3 - 22

Tabel 3.6. : Kawasan Lindung di Provinsi Jambi ................................................. 3 - 23

Tabel 3.7. : Kawasan Andalan di Provinsi Jambi................................................. 3 - 24

Tabel 3.8. Kawasan Strategis Nasional di Provinsi Jambi................................. 3 - 25

Tabel 3.9 Rencana Pemantapan Kawasan Lindung

Kabupaten Bungo Tahun 2015 ......................................................... 3 - 31

Tabel 3.10 Rencana Pemanfaatan Ruang Non pertanian Tahun 2009.............. 3 - 31

Tabel 3.11 Arahan Pengembangan Kawasan Perkotaan Kabupaten Bungo..... 3 - 32

Tabel 3.12 Jenis Penggunaan Lahan Kota Muara Bungo .................................. 3 - 35

Tabel 3.13. Penilaian Kawasan Prioritas Berdasarkan Urgenitas Penanganan.. 3 - 43

Tabel 3.14. Penilaian Kawasan Prioritas Berdasarkan Konstribusi Dalam

Penanganan Permasalahan Kota ..................................................... 3 - 44

Tabel 3.15. Penilaian Kawasan Prioritas Berdasarkan Konstribusi Dalam

Stimulasi Pembangunan dan Pengembangan.................................. 3 - 44

Tabel 3.16. Penilaian Kawasan Prioritas Berdasarkan Kebijakan Pembangunan

dan Pengembangan Kota ................................................................ 3 - 45

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

viPT. Ganes Engineering Consultant

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Luas Wilayah dan Jumlah Desa Kabupaten Bungo

Tahun 2008 ....................................................................................... 2 - 3

Tabel 2.2. Pembagian Luas Wilayah Administrasi Per Kecamatan

di Kabupaten Bungo Tahun 2009 ................................................... 2 - 4

Tabel 2.3. Kemiringan Lereng di Kabupaten Bungo Menurut Kecamatan ........ 2 - 6

Tabel. 2.4. Jarak Antara Kabupaten Ke Kota Kecamatan Di Sekitarnya............ 2 - 11

Tabel 2.5 Jumlah Kepadatan Penduduk per Kilometer Tahun 2009 ................ 2 - 12

Tabel. 2.6. Distribusi Kepadatan Penduduk Kabupaten Bungo

Tahun 2006 – 2008 .......................................................................... 2 - 13

Tabel 2.7 : Panjang Jalan Kabupaten Menurut Kecamatan Dan

Jenis Permukaan Jalan Di Kabupaten Bungo Tahun 2009 ............ 2 - 19

Tabel 2.8. Perkiraan Kebutuhan Rumah Dan Kebutuhan Ruangnya

Di Kota Muara Bungo ....................................................................... 2 - 22

Tabel 2.9. Perkiraan Timbunan Sampah Di Kabupaten Bungo......................... 2 - 25

Tabel 3.1 Sistem Perkotaan di Provinsi Jambi ................................................. 3 - 20

Tabel 3.2. : Jalan Bebas Hambatan di Provinsi Jambi ........................................ 3 - 21

Tabel 3.3. : Pelabuhan di Provinsi Jambi............................................................. 3 - 21

Tabel 3.4. : Bandar Udara di Provinsi Jambi........................................................ 3 - 22

Tabel 3.5. : Wilayah Sungai di Provinsi Jambi ..................................................... 3 - 22

Tabel 3.6. : Kawasan Lindung di Provinsi Jambi ................................................. 3 - 23

Tabel 3.7. : Kawasan Andalan di Provinsi Jambi................................................. 3 - 24

Tabel 3.8. Kawasan Strategis Nasional di Provinsi Jambi................................. 3 - 25

Tabel 3.9 Rencana Pemantapan Kawasan Lindung

Kabupaten Bungo Tahun 2015 ......................................................... 3 - 31

Tabel 3.10 Rencana Pemanfaatan Ruang Non pertanian Tahun 2009.............. 3 - 31

Tabel 3.11 Arahan Pengembangan Kawasan Perkotaan Kabupaten Bungo..... 3 - 32

Tabel 3.12 Jenis Penggunaan Lahan Kota Muara Bungo .................................. 3 - 35

Tabel 3.13. Penilaian Kawasan Prioritas Berdasarkan Urgenitas Penanganan.. 3 - 43

Tabel 3.14. Penilaian Kawasan Prioritas Berdasarkan Konstribusi Dalam

Penanganan Permasalahan Kota ..................................................... 3 - 44

Tabel 3.15. Penilaian Kawasan Prioritas Berdasarkan Konstribusi Dalam

Stimulasi Pembangunan dan Pengembangan.................................. 3 - 44

Tabel 3.16. Penilaian Kawasan Prioritas Berdasarkan Kebijakan Pembangunan

dan Pengembangan Kota ................................................................ 3 - 45

Page 8: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

viiPT. Ganes Engineering Consultant

Tabel 3.17. Penilaian Kawasan Prioritas Berdasarkan Dominasi Permasalahan

Terkait Bidang Keciptakaryaan ......................................................... 3 - 45

Tabel 3.18. Penilaian Kawasan Prioritas Berdasarkan Dominasi Penanganan

Melalui Bidang Keciptakaryaan......................................................... 3 - 47

Tabel 3.19. Resume Penilaian Terhadap Seluruh Kecamatan Berdasarkan

Enam Karakteristik ............................................................................ 3 - 48

Tabel 3.20 Jumlah Penduduk Kelurahan Jaya Setia .......................................... 3 - 52

Tabel 3.21 Kepadatan Bangunan Di Kelurahan Jaya Setia................................ 3 - 53

Tabel 3.22 Tipologi Kondisi Konstruksi Bangunan di Kawasan

Permukiman Prioritas Jaya Setia ..................................................... 3 - 55

Tabel 3.23 Tipologi Kondisi Bangunan di Kawasan Permukiman

Prioritas Jaya Setia ........................................................................... 3 - 56

Tabel 3.24 Intensitas Bangunan Pada Sub Kawasan Permukiman

Prioritas Jaya Setia ........................................................................... 3 - 56

Tabel 3.25 Kondisi Lingkungan di Kawasan Permukiman

Prioritas Jaya Setia .......................................................................... 3 - 57

Tabel 3.26 Kondisi Prasarana dan Sarana Lingkungan di Kawasan

Perencanaan Kelurahan Jaya Setia ................................................ 3 - 58

Tabel. 4.1. Analisis Strategi Internal dan Eksternal Kawasan Prioritas

Jaya Setia.......................................................................................... 4 - 2

Tabel 4.2. Analisis Kondisi Lingkungan Kelurahan Jaya Setia

Sub Kawasan 1 ( RT. 02 s/d. RT. 06 ) Kec. Pasar Muara Bungo,

Kab. Bungo........................................................................................ 4 - 4

Tabel 4.3. Analisis Kondisi Lingkungan Sub Kawasan 2 Kelurahan

Jaya Setia (RT.12, 13 dan 14) Kec. Pasar Muara Bungo,

Kab. Bungo........................................................................................ 4 - 12

Tabel 4.4 Kebutuhan Penanganan Kawasan ................................................... 4 - 21

Tabel 4.5 Kriteria dan Persyaratan Jaringan Air Limbah Rumah Tanggal ...... 4 - 61

Tabel 4.6 Peletakan Utilitas dalam Kavling Rumah .......................................... 4 - 62

Tabel 4.7 Standar Volume Sampah Berdasarkan Sumbernya......................... 4 - 63

Tabel 4.8. Matriks Program Pembangunan yang Diarahkan oleh

SPPIP untuk Kawasan Permukiman Prioritas RPKPP .................... 4 - 75

Tabel 4.9. Rencana Aksi Program Pembangunan Permukiman

dan Infrastruktur Perkotaan Kawasan Permukiman

Prioritas Jaya Setia ........................................................................... 4 - 80

Tabel. 5.1. Kriteria dan Indikator Penentuan Kawasan Pembangunan Tahap I 5 - 2

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

viiPT. Ganes Engineering Consultant

Tabel 3.17. Penilaian Kawasan Prioritas Berdasarkan Dominasi Permasalahan

Terkait Bidang Keciptakaryaan ......................................................... 3 - 45

Tabel 3.18. Penilaian Kawasan Prioritas Berdasarkan Dominasi Penanganan

Melalui Bidang Keciptakaryaan......................................................... 3 - 47

Tabel 3.19. Resume Penilaian Terhadap Seluruh Kecamatan Berdasarkan

Enam Karakteristik ............................................................................ 3 - 48

Tabel 3.20 Jumlah Penduduk Kelurahan Jaya Setia .......................................... 3 - 52

Tabel 3.21 Kepadatan Bangunan Di Kelurahan Jaya Setia................................ 3 - 53

Tabel 3.22 Tipologi Kondisi Konstruksi Bangunan di Kawasan

Permukiman Prioritas Jaya Setia ..................................................... 3 - 55

Tabel 3.23 Tipologi Kondisi Bangunan di Kawasan Permukiman

Prioritas Jaya Setia ........................................................................... 3 - 56

Tabel 3.24 Intensitas Bangunan Pada Sub Kawasan Permukiman

Prioritas Jaya Setia ........................................................................... 3 - 56

Tabel 3.25 Kondisi Lingkungan di Kawasan Permukiman

Prioritas Jaya Setia .......................................................................... 3 - 57

Tabel 3.26 Kondisi Prasarana dan Sarana Lingkungan di Kawasan

Perencanaan Kelurahan Jaya Setia ................................................ 3 - 58

Tabel. 4.1. Analisis Strategi Internal dan Eksternal Kawasan Prioritas

Jaya Setia.......................................................................................... 4 - 2

Tabel 4.2. Analisis Kondisi Lingkungan Kelurahan Jaya Setia

Sub Kawasan 1 ( RT. 02 s/d. RT. 06 ) Kec. Pasar Muara Bungo,

Kab. Bungo........................................................................................ 4 - 4

Tabel 4.3. Analisis Kondisi Lingkungan Sub Kawasan 2 Kelurahan

Jaya Setia (RT.12, 13 dan 14) Kec. Pasar Muara Bungo,

Kab. Bungo........................................................................................ 4 - 12

Tabel 4.4 Kebutuhan Penanganan Kawasan ................................................... 4 - 21

Tabel 4.5 Kriteria dan Persyaratan Jaringan Air Limbah Rumah Tanggal ...... 4 - 61

Tabel 4.6 Peletakan Utilitas dalam Kavling Rumah .......................................... 4 - 62

Tabel 4.7 Standar Volume Sampah Berdasarkan Sumbernya......................... 4 - 63

Tabel 4.8. Matriks Program Pembangunan yang Diarahkan oleh

SPPIP untuk Kawasan Permukiman Prioritas RPKPP .................... 4 - 75

Tabel 4.9. Rencana Aksi Program Pembangunan Permukiman

dan Infrastruktur Perkotaan Kawasan Permukiman

Prioritas Jaya Setia ........................................................................... 4 - 80

Tabel. 5.1. Kriteria dan Indikator Penentuan Kawasan Pembangunan Tahap I 5 - 2

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

viiPT. Ganes Engineering Consultant

Tabel 3.17. Penilaian Kawasan Prioritas Berdasarkan Dominasi Permasalahan

Terkait Bidang Keciptakaryaan ......................................................... 3 - 45

Tabel 3.18. Penilaian Kawasan Prioritas Berdasarkan Dominasi Penanganan

Melalui Bidang Keciptakaryaan......................................................... 3 - 47

Tabel 3.19. Resume Penilaian Terhadap Seluruh Kecamatan Berdasarkan

Enam Karakteristik ............................................................................ 3 - 48

Tabel 3.20 Jumlah Penduduk Kelurahan Jaya Setia .......................................... 3 - 52

Tabel 3.21 Kepadatan Bangunan Di Kelurahan Jaya Setia................................ 3 - 53

Tabel 3.22 Tipologi Kondisi Konstruksi Bangunan di Kawasan

Permukiman Prioritas Jaya Setia ..................................................... 3 - 55

Tabel 3.23 Tipologi Kondisi Bangunan di Kawasan Permukiman

Prioritas Jaya Setia ........................................................................... 3 - 56

Tabel 3.24 Intensitas Bangunan Pada Sub Kawasan Permukiman

Prioritas Jaya Setia ........................................................................... 3 - 56

Tabel 3.25 Kondisi Lingkungan di Kawasan Permukiman

Prioritas Jaya Setia .......................................................................... 3 - 57

Tabel 3.26 Kondisi Prasarana dan Sarana Lingkungan di Kawasan

Perencanaan Kelurahan Jaya Setia ................................................ 3 - 58

Tabel. 4.1. Analisis Strategi Internal dan Eksternal Kawasan Prioritas

Jaya Setia.......................................................................................... 4 - 2

Tabel 4.2. Analisis Kondisi Lingkungan Kelurahan Jaya Setia

Sub Kawasan 1 ( RT. 02 s/d. RT. 06 ) Kec. Pasar Muara Bungo,

Kab. Bungo........................................................................................ 4 - 4

Tabel 4.3. Analisis Kondisi Lingkungan Sub Kawasan 2 Kelurahan

Jaya Setia (RT.12, 13 dan 14) Kec. Pasar Muara Bungo,

Kab. Bungo........................................................................................ 4 - 12

Tabel 4.4 Kebutuhan Penanganan Kawasan ................................................... 4 - 21

Tabel 4.5 Kriteria dan Persyaratan Jaringan Air Limbah Rumah Tanggal ...... 4 - 61

Tabel 4.6 Peletakan Utilitas dalam Kavling Rumah .......................................... 4 - 62

Tabel 4.7 Standar Volume Sampah Berdasarkan Sumbernya......................... 4 - 63

Tabel 4.8. Matriks Program Pembangunan yang Diarahkan oleh

SPPIP untuk Kawasan Permukiman Prioritas RPKPP .................... 4 - 75

Tabel 4.9. Rencana Aksi Program Pembangunan Permukiman

dan Infrastruktur Perkotaan Kawasan Permukiman

Prioritas Jaya Setia ........................................................................... 4 - 80

Tabel. 5.1. Kriteria dan Indikator Penentuan Kawasan Pembangunan Tahap I 5 - 2

Page 9: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

viiiPT. Ganes Engineering Consultant

Tabel. 5.2. Penilaian/Skoring Penentuan Pembangunan Tahap I ..................... 5 - 3

Tabel. 5.3. Rencana Program Penanganan Pembangunan Permukiman dan

Infrastruktur Perkotaan pada Kawasan Pembangunan Tahap I

(Kelurahan Jaya Setia) ..................................................................... 5 - 9

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

viiiPT. Ganes Engineering Consultant

Tabel. 5.2. Penilaian/Skoring Penentuan Pembangunan Tahap I ..................... 5 - 3

Tabel. 5.3. Rencana Program Penanganan Pembangunan Permukiman dan

Infrastruktur Perkotaan pada Kawasan Pembangunan Tahap I

(Kelurahan Jaya Setia) ..................................................................... 5 - 9

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

viiiPT. Ganes Engineering Consultant

Tabel. 5.2. Penilaian/Skoring Penentuan Pembangunan Tahap I ..................... 5 - 3

Tabel. 5.3. Rencana Program Penanganan Pembangunan Permukiman dan

Infrastruktur Perkotaan pada Kawasan Pembangunan Tahap I

(Kelurahan Jaya Setia) ..................................................................... 5 - 9

Page 10: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

ixPT. Ganes Engineering Consultant

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Peta orientasi Kota Muara Bungo terhadap Pulau Sumatera....... 2 - 2

Gambar 2.2. Peta Batas Administrasi Kecamatan Kabupaten Bungo

Jambi.............................................................................................. 2 - 5

Gambar 2.3. Peta Kemiringan Lereng Kabupaten Bungo – Jambi..................... 2 - 8

Gambar. 2.4. Peta Geologi Kabupaten Bungo – Jambi....................................... 2 - 9

Gambar. 2.5. Peta Jaringan Jalan Kabupaten Bungo – Propinsi Jambi.............. 2 - 18

Gambar 2.6. Peta Administrasi Wilayah Kota Muara Bungo .............................. 2 - 26

Gambar. 2.7. Peta Jaringan Jalan Kota Muara Bungo ........................................ 2 - 27

Gambar 3.1 Peta Kecamatan Pasar Muara Bungo ........................................... 3 - 49

Gambar 3.2 Peta Kawasan Prioritas Terpilih ..................................................... 3 - 50

Gambar 3.3 Peta Wilayah Adminstrasi Kawasan Permukiman

Prioritas Kelurahan Jaya Setia....................................................... 3 - 51

Gambar 3.4 Peta Sub Kawasan Permukiman Prioritas Jaya Setia ................... 3 - 54

Gambar 3.5 Isu Dan Permasalahan Pembangunan Permukiman

dan Infrastruktur Keciptakaryaan Pada Kawasan

Prioritas Jaya Setia ........................................................................ 3 - 59

Gambar 3.7 Peta Pembangunan Permukiman Prioritas dan Infrastruktur

Keciptakaryaan Sub Kawasan 1 Jaya Setia ............................... 3 - 60

Gambar 3.8 Peta Pembangunan Permukiman Prioritas dan Infrastruktur

Keciptakaryaan Sub Kawasan 2 Jaya Setia ............................... 3 - 61

Gambar 4.1. Peta Konsep Penangan Kawasan Permukiman Prioritas

Jaya Setia..................................................................................... 4 - 35

Gambar 4.2. Sistem Penyediaan Air Bersih...................................................... 4 - 56

Gambar 4.3 Skenario Penyediaan Air Bersih .................................................. 4 - 57

Gambar 4.4. Sistem Drainase........................................................................... 4 - 59

Gambar 4.5 Proses Pengelolaan Sampah....................................................... 4 - 67

Gambar 4.6 Diagram Tanggung Jawab Pengeloaan Sampah ........................ 4 - 67

Gambar 4.7 Rencana Pembangunan Kawasan .............................................. 4 - 68

Gambar 4.8 Spot-Spot Disain Rencana Pembangunan Kawasan .................. 4 - 69

Gambar 4.9. Rencana Drainase Kawasan Prioritas Jaya Setia ....................... 4 - 71

Gambar 4.10. Rencana Jaringan Jalan Kawasan Prioritas Jaya Setia .............. 4 - 72

Gambar 4.11. Rencana Pembangunan PSD Kawasan Permukiman Prioritas

Jaya Setia..................................................................................... 4 - 73

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

ixPT. Ganes Engineering Consultant

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Peta orientasi Kota Muara Bungo terhadap Pulau Sumatera....... 2 - 2

Gambar 2.2. Peta Batas Administrasi Kecamatan Kabupaten Bungo

Jambi.............................................................................................. 2 - 5

Gambar 2.3. Peta Kemiringan Lereng Kabupaten Bungo – Jambi..................... 2 - 8

Gambar. 2.4. Peta Geologi Kabupaten Bungo – Jambi....................................... 2 - 9

Gambar. 2.5. Peta Jaringan Jalan Kabupaten Bungo – Propinsi Jambi.............. 2 - 18

Gambar 2.6. Peta Administrasi Wilayah Kota Muara Bungo .............................. 2 - 26

Gambar. 2.7. Peta Jaringan Jalan Kota Muara Bungo ........................................ 2 - 27

Gambar 3.1 Peta Kecamatan Pasar Muara Bungo ........................................... 3 - 49

Gambar 3.2 Peta Kawasan Prioritas Terpilih ..................................................... 3 - 50

Gambar 3.3 Peta Wilayah Adminstrasi Kawasan Permukiman

Prioritas Kelurahan Jaya Setia....................................................... 3 - 51

Gambar 3.4 Peta Sub Kawasan Permukiman Prioritas Jaya Setia ................... 3 - 54

Gambar 3.5 Isu Dan Permasalahan Pembangunan Permukiman

dan Infrastruktur Keciptakaryaan Pada Kawasan

Prioritas Jaya Setia ........................................................................ 3 - 59

Gambar 3.7 Peta Pembangunan Permukiman Prioritas dan Infrastruktur

Keciptakaryaan Sub Kawasan 1 Jaya Setia ............................... 3 - 60

Gambar 3.8 Peta Pembangunan Permukiman Prioritas dan Infrastruktur

Keciptakaryaan Sub Kawasan 2 Jaya Setia ............................... 3 - 61

Gambar 4.1. Peta Konsep Penangan Kawasan Permukiman Prioritas

Jaya Setia..................................................................................... 4 - 35

Gambar 4.2. Sistem Penyediaan Air Bersih...................................................... 4 - 56

Gambar 4.3 Skenario Penyediaan Air Bersih .................................................. 4 - 57

Gambar 4.4. Sistem Drainase........................................................................... 4 - 59

Gambar 4.5 Proses Pengelolaan Sampah....................................................... 4 - 67

Gambar 4.6 Diagram Tanggung Jawab Pengeloaan Sampah ........................ 4 - 67

Gambar 4.7 Rencana Pembangunan Kawasan .............................................. 4 - 68

Gambar 4.8 Spot-Spot Disain Rencana Pembangunan Kawasan .................. 4 - 69

Gambar 4.9. Rencana Drainase Kawasan Prioritas Jaya Setia ....................... 4 - 71

Gambar 4.10. Rencana Jaringan Jalan Kawasan Prioritas Jaya Setia .............. 4 - 72

Gambar 4.11. Rencana Pembangunan PSD Kawasan Permukiman Prioritas

Jaya Setia..................................................................................... 4 - 73

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

ixPT. Ganes Engineering Consultant

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Peta orientasi Kota Muara Bungo terhadap Pulau Sumatera....... 2 - 2

Gambar 2.2. Peta Batas Administrasi Kecamatan Kabupaten Bungo

Jambi.............................................................................................. 2 - 5

Gambar 2.3. Peta Kemiringan Lereng Kabupaten Bungo – Jambi..................... 2 - 8

Gambar. 2.4. Peta Geologi Kabupaten Bungo – Jambi....................................... 2 - 9

Gambar. 2.5. Peta Jaringan Jalan Kabupaten Bungo – Propinsi Jambi.............. 2 - 18

Gambar 2.6. Peta Administrasi Wilayah Kota Muara Bungo .............................. 2 - 26

Gambar. 2.7. Peta Jaringan Jalan Kota Muara Bungo ........................................ 2 - 27

Gambar 3.1 Peta Kecamatan Pasar Muara Bungo ........................................... 3 - 49

Gambar 3.2 Peta Kawasan Prioritas Terpilih ..................................................... 3 - 50

Gambar 3.3 Peta Wilayah Adminstrasi Kawasan Permukiman

Prioritas Kelurahan Jaya Setia....................................................... 3 - 51

Gambar 3.4 Peta Sub Kawasan Permukiman Prioritas Jaya Setia ................... 3 - 54

Gambar 3.5 Isu Dan Permasalahan Pembangunan Permukiman

dan Infrastruktur Keciptakaryaan Pada Kawasan

Prioritas Jaya Setia ........................................................................ 3 - 59

Gambar 3.7 Peta Pembangunan Permukiman Prioritas dan Infrastruktur

Keciptakaryaan Sub Kawasan 1 Jaya Setia ............................... 3 - 60

Gambar 3.8 Peta Pembangunan Permukiman Prioritas dan Infrastruktur

Keciptakaryaan Sub Kawasan 2 Jaya Setia ............................... 3 - 61

Gambar 4.1. Peta Konsep Penangan Kawasan Permukiman Prioritas

Jaya Setia..................................................................................... 4 - 35

Gambar 4.2. Sistem Penyediaan Air Bersih...................................................... 4 - 56

Gambar 4.3 Skenario Penyediaan Air Bersih .................................................. 4 - 57

Gambar 4.4. Sistem Drainase........................................................................... 4 - 59

Gambar 4.5 Proses Pengelolaan Sampah....................................................... 4 - 67

Gambar 4.6 Diagram Tanggung Jawab Pengeloaan Sampah ........................ 4 - 67

Gambar 4.7 Rencana Pembangunan Kawasan .............................................. 4 - 68

Gambar 4.8 Spot-Spot Disain Rencana Pembangunan Kawasan .................. 4 - 69

Gambar 4.9. Rencana Drainase Kawasan Prioritas Jaya Setia ....................... 4 - 71

Gambar 4.10. Rencana Jaringan Jalan Kawasan Prioritas Jaya Setia .............. 4 - 72

Gambar 4.11. Rencana Pembangunan PSD Kawasan Permukiman Prioritas

Jaya Setia..................................................................................... 4 - 73

Page 11: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

xPT. Ganes Engineering Consultant

Gambar 5.1. Rencana Pembangunan .............................................................. 5 - 6

Gambar 5.2. Rencana Penanganan Tahap I Sub Kawasan 1.......................... 4 - 7

Gambar 5.3 Rencana Penanganan Tahap I Sub Kawasan 2.......................... 4 - 8

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

xPT. Ganes Engineering Consultant

Gambar 5.1. Rencana Pembangunan .............................................................. 5 - 6

Gambar 5.2. Rencana Penanganan Tahap I Sub Kawasan 1.......................... 4 - 7

Gambar 5.3 Rencana Penanganan Tahap I Sub Kawasan 2.......................... 4 - 8

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

xPT. Ganes Engineering Consultant

Gambar 5.1. Rencana Pembangunan .............................................................. 5 - 6

Gambar 5.2. Rencana Penanganan Tahap I Sub Kawasan 1.......................... 4 - 7

Gambar 5.3 Rencana Penanganan Tahap I Sub Kawasan 2.......................... 4 - 8

Page 12: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

1 - 1

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

PT. Ganes Engineering Consultant

1.1. LATAR BELAKANGSetiap kawasan fungsional yang dikembangkan akan membutuhkan

kawasan permukiman untuk mengakomodasi perkembangan masyarakat yang

beraktivitas di dalam kawasan yang dikembangkan tersebut. Kawasan

permukiman merupakan pusat berawalnya kegiatan yang seringkali

mendominasi dalam suatu kawasan perkotaan dan sering pula berkembang

dengan mengikuti perkembangan kawasan lainnya.

Alokasi ruang untuk perumahan dan permukiman merupakan yang

terbesar dibandingkan dengan alokasi untuk fungsi penggunaan lainnya. Seperti

ditegaskan dalam PP No.80/1999 mengenai Kawasan Siap Bangun dan dalam

Kebijakan dan Strategi Nasional Perumahan dan Permukiman (KSNPP) bahwa

perumahan dan permukiman tidak dapat terpisahkan dari ruang yang harus

dimanfaatkannya. Terkait dengan penggunaan ruang, maka rencana tata ruang

wilayah (RTRW) sebagai hasil perencanaan tata ruang, merupakan landasan

pembangunan sektoral atau dengan kata lain, setiap bentuk pembangunan

sektoral yang berbasis ruang perlu mengacu pada rencana tata ruang yang

berlaku. Hal ini dimaksudkan agar terjadi sinergi dan efisiensi pembangunan,

sekaligus menghindari kemungkinan terjadinya konflik pemanfaatan ruang antar

sektor-sektor yang berkepentingan dan dampak merugikan pada masyarakat

luas (externalities), khususnya antara penggunaan permukiman dengan

penggunaan kawasan lindung, yang seringkali menjadi perdebatan publik.

Berbagai persoalan pembangunan juga banyak muncul dari kawasan

permukiman, seperti permintaan perumahan yang cukup tinggi yang tidak

diimbangi dengan ketersediaan lahan pengembangan kawasan permukiman

yang memadai, menyebabkan perkembangan kawasan permukiman menjadi

1 - 1

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

PT. Ganes Engineering Consultant

1.1. LATAR BELAKANGSetiap kawasan fungsional yang dikembangkan akan membutuhkan

kawasan permukiman untuk mengakomodasi perkembangan masyarakat yang

beraktivitas di dalam kawasan yang dikembangkan tersebut. Kawasan

permukiman merupakan pusat berawalnya kegiatan yang seringkali

mendominasi dalam suatu kawasan perkotaan dan sering pula berkembang

dengan mengikuti perkembangan kawasan lainnya.

Alokasi ruang untuk perumahan dan permukiman merupakan yang

terbesar dibandingkan dengan alokasi untuk fungsi penggunaan lainnya. Seperti

ditegaskan dalam PP No.80/1999 mengenai Kawasan Siap Bangun dan dalam

Kebijakan dan Strategi Nasional Perumahan dan Permukiman (KSNPP) bahwa

perumahan dan permukiman tidak dapat terpisahkan dari ruang yang harus

dimanfaatkannya. Terkait dengan penggunaan ruang, maka rencana tata ruang

wilayah (RTRW) sebagai hasil perencanaan tata ruang, merupakan landasan

pembangunan sektoral atau dengan kata lain, setiap bentuk pembangunan

sektoral yang berbasis ruang perlu mengacu pada rencana tata ruang yang

berlaku. Hal ini dimaksudkan agar terjadi sinergi dan efisiensi pembangunan,

sekaligus menghindari kemungkinan terjadinya konflik pemanfaatan ruang antar

sektor-sektor yang berkepentingan dan dampak merugikan pada masyarakat

luas (externalities), khususnya antara penggunaan permukiman dengan

penggunaan kawasan lindung, yang seringkali menjadi perdebatan publik.

Berbagai persoalan pembangunan juga banyak muncul dari kawasan

permukiman, seperti permintaan perumahan yang cukup tinggi yang tidak

diimbangi dengan ketersediaan lahan pengembangan kawasan permukiman

yang memadai, menyebabkan perkembangan kawasan permukiman menjadi

1 - 1

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

PT. Ganes Engineering Consultant

1.1. LATAR BELAKANGSetiap kawasan fungsional yang dikembangkan akan membutuhkan

kawasan permukiman untuk mengakomodasi perkembangan masyarakat yang

beraktivitas di dalam kawasan yang dikembangkan tersebut. Kawasan

permukiman merupakan pusat berawalnya kegiatan yang seringkali

mendominasi dalam suatu kawasan perkotaan dan sering pula berkembang

dengan mengikuti perkembangan kawasan lainnya.

Alokasi ruang untuk perumahan dan permukiman merupakan yang

terbesar dibandingkan dengan alokasi untuk fungsi penggunaan lainnya. Seperti

ditegaskan dalam PP No.80/1999 mengenai Kawasan Siap Bangun dan dalam

Kebijakan dan Strategi Nasional Perumahan dan Permukiman (KSNPP) bahwa

perumahan dan permukiman tidak dapat terpisahkan dari ruang yang harus

dimanfaatkannya. Terkait dengan penggunaan ruang, maka rencana tata ruang

wilayah (RTRW) sebagai hasil perencanaan tata ruang, merupakan landasan

pembangunan sektoral atau dengan kata lain, setiap bentuk pembangunan

sektoral yang berbasis ruang perlu mengacu pada rencana tata ruang yang

berlaku. Hal ini dimaksudkan agar terjadi sinergi dan efisiensi pembangunan,

sekaligus menghindari kemungkinan terjadinya konflik pemanfaatan ruang antar

sektor-sektor yang berkepentingan dan dampak merugikan pada masyarakat

luas (externalities), khususnya antara penggunaan permukiman dengan

penggunaan kawasan lindung, yang seringkali menjadi perdebatan publik.

Berbagai persoalan pembangunan juga banyak muncul dari kawasan

permukiman, seperti permintaan perumahan yang cukup tinggi yang tidak

diimbangi dengan ketersediaan lahan pengembangan kawasan permukiman

yang memadai, menyebabkan perkembangan kawasan permukiman menjadi

Page 13: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

1 - 2

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

PT. Ganes Engineering Consultant

urban sprawl. Juga persoalan perumahan liar dan permukiman kumuh, seringkali

berdampak lebih lanjut pada meningkatnya tingkat kesenjangan, tingginya angka

kriminalitas, dan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat.

Berkaitan dengan banyaknya persoalan pembangunan yang muncul dari

perkembangan kawasan permukiman, maka perlu dilakukan penanganan secara

khusus. Namun dalam konteks keruangan, penyelesaiannya tidak mungkin

dilakukan secara bersamaan. Faktor luas kawasan permukiman yang besar di

suatu wilayah atau kota dan banyaknya persoalan yang muncul, mengakibatkan

tiap kawasan permukiman memerlukan upaya penanganan yang berbeda-beda

bahkan terkadang bersifat sangat spesifik. Hal ini dikarenakan persoalan yang

muncul memiliki potensi dalam mempengaruhi keberlanjutan pembangunan

wilayah atau kota, maka beberapa bagian perlu ditangani terlebih dahulu atau

diberikan prioritas penangan bila dibandingkan dengan kawasan lainnya.

Berdasarkan pertimbangan tersebut perlu adanya penanganan

didasarkan pada skala prioritas kawasan atau yang lazim dikenal penanganan

kawasan permukiman prioritas. Kawasan permukiman prioritas adalah bagian

dari suatu wilayah administrasi pemerintahan yang memiliki karakteristik dan

atau persoalan khusus yang menyebabkan kawasan ini perlu diprioritaskan atau

diberikan perhatian khusus dalam penanganannya.

Adapun dalam konteks suatu wilayah atau kota, kawasan permukiman

prioritas tersebut dapat berupa:

a. Kawasan permukiman dan lingkungan perumahan kumuh dalam

areal perkotaan atau perdesaan yang memiliki nilai ekonomis dan

atau strategis tinggi, yang apabila ditangani dapat meningkatkan nilai

kawasan serta memberikan manfaat bagi peningkatan perekonomian

wilayah atau kota yang bersangkutan.

b. Kawasan permukiman yang dilengkapi/disertai dengan fungsi khusus

dalam skala pembangunan wilayah kota atau wilayah yang lebih

luas. Termasuk dalam kriteria ini seperti kawasan pariwisata,

kawasan konservasi kultural, kawasan agro industri, dan sejenisnya.

c. Kawasan perdesaan yang berada dipinggiran areal perkotaan, dan

berfungsi sebagai hinterland dan atau buffer/penyangga bagi kota

induknya.

1 - 2

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

PT. Ganes Engineering Consultant

urban sprawl. Juga persoalan perumahan liar dan permukiman kumuh, seringkali

berdampak lebih lanjut pada meningkatnya tingkat kesenjangan, tingginya angka

kriminalitas, dan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat.

Berkaitan dengan banyaknya persoalan pembangunan yang muncul dari

perkembangan kawasan permukiman, maka perlu dilakukan penanganan secara

khusus. Namun dalam konteks keruangan, penyelesaiannya tidak mungkin

dilakukan secara bersamaan. Faktor luas kawasan permukiman yang besar di

suatu wilayah atau kota dan banyaknya persoalan yang muncul, mengakibatkan

tiap kawasan permukiman memerlukan upaya penanganan yang berbeda-beda

bahkan terkadang bersifat sangat spesifik. Hal ini dikarenakan persoalan yang

muncul memiliki potensi dalam mempengaruhi keberlanjutan pembangunan

wilayah atau kota, maka beberapa bagian perlu ditangani terlebih dahulu atau

diberikan prioritas penangan bila dibandingkan dengan kawasan lainnya.

Berdasarkan pertimbangan tersebut perlu adanya penanganan

didasarkan pada skala prioritas kawasan atau yang lazim dikenal penanganan

kawasan permukiman prioritas. Kawasan permukiman prioritas adalah bagian

dari suatu wilayah administrasi pemerintahan yang memiliki karakteristik dan

atau persoalan khusus yang menyebabkan kawasan ini perlu diprioritaskan atau

diberikan perhatian khusus dalam penanganannya.

Adapun dalam konteks suatu wilayah atau kota, kawasan permukiman

prioritas tersebut dapat berupa:

a. Kawasan permukiman dan lingkungan perumahan kumuh dalam

areal perkotaan atau perdesaan yang memiliki nilai ekonomis dan

atau strategis tinggi, yang apabila ditangani dapat meningkatkan nilai

kawasan serta memberikan manfaat bagi peningkatan perekonomian

wilayah atau kota yang bersangkutan.

b. Kawasan permukiman yang dilengkapi/disertai dengan fungsi khusus

dalam skala pembangunan wilayah kota atau wilayah yang lebih

luas. Termasuk dalam kriteria ini seperti kawasan pariwisata,

kawasan konservasi kultural, kawasan agro industri, dan sejenisnya.

c. Kawasan perdesaan yang berada dipinggiran areal perkotaan, dan

berfungsi sebagai hinterland dan atau buffer/penyangga bagi kota

induknya.

1 - 2

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

PT. Ganes Engineering Consultant

urban sprawl. Juga persoalan perumahan liar dan permukiman kumuh, seringkali

berdampak lebih lanjut pada meningkatnya tingkat kesenjangan, tingginya angka

kriminalitas, dan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat.

Berkaitan dengan banyaknya persoalan pembangunan yang muncul dari

perkembangan kawasan permukiman, maka perlu dilakukan penanganan secara

khusus. Namun dalam konteks keruangan, penyelesaiannya tidak mungkin

dilakukan secara bersamaan. Faktor luas kawasan permukiman yang besar di

suatu wilayah atau kota dan banyaknya persoalan yang muncul, mengakibatkan

tiap kawasan permukiman memerlukan upaya penanganan yang berbeda-beda

bahkan terkadang bersifat sangat spesifik. Hal ini dikarenakan persoalan yang

muncul memiliki potensi dalam mempengaruhi keberlanjutan pembangunan

wilayah atau kota, maka beberapa bagian perlu ditangani terlebih dahulu atau

diberikan prioritas penangan bila dibandingkan dengan kawasan lainnya.

Berdasarkan pertimbangan tersebut perlu adanya penanganan

didasarkan pada skala prioritas kawasan atau yang lazim dikenal penanganan

kawasan permukiman prioritas. Kawasan permukiman prioritas adalah bagian

dari suatu wilayah administrasi pemerintahan yang memiliki karakteristik dan

atau persoalan khusus yang menyebabkan kawasan ini perlu diprioritaskan atau

diberikan perhatian khusus dalam penanganannya.

Adapun dalam konteks suatu wilayah atau kota, kawasan permukiman

prioritas tersebut dapat berupa:

a. Kawasan permukiman dan lingkungan perumahan kumuh dalam

areal perkotaan atau perdesaan yang memiliki nilai ekonomis dan

atau strategis tinggi, yang apabila ditangani dapat meningkatkan nilai

kawasan serta memberikan manfaat bagi peningkatan perekonomian

wilayah atau kota yang bersangkutan.

b. Kawasan permukiman yang dilengkapi/disertai dengan fungsi khusus

dalam skala pembangunan wilayah kota atau wilayah yang lebih

luas. Termasuk dalam kriteria ini seperti kawasan pariwisata,

kawasan konservasi kultural, kawasan agro industri, dan sejenisnya.

c. Kawasan perdesaan yang berada dipinggiran areal perkotaan, dan

berfungsi sebagai hinterland dan atau buffer/penyangga bagi kota

induknya.

Page 14: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

1 - 3

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

PT. Ganes Engineering Consultant

d. Kawasan permukiman yang potensial terkena bencana (alam maupun

konflik sosial) yang perlu diselesaikan segera, agar program lain

dapat diselenggarakan pada waktunya.

Penanganan terhadap kawasan permukiman prioritas ini, dalam konteks

pembangunan perlu diwadahi dalam suatu Rencana Pembangunan Kawasan

Permukiman Prioritas atau yang disebut dengan RPKPP. RPKPP ini adalah

suatu rencana yang memuat rencana aksi program strategis untuk penanganan

persoalan permukiman dan pembangunan infrastruktur keciptakaryaan. Dalam

pelaksanaannya, RPKPP disusun berdasarkan pada prioritas strategis

pengembangan kota. Termasuk didalamnya Rencana Tata Ruang Wilayah Kota

(RTRW, dimana saat poses RPKPP ini disusun, materi teknis RTRW masih

dalam proses persetujuan substansi, juga sedang dalam proses pengesahan

menjadi Peraturan Daerah, yang sedang di”olah” pada tingkat Pemerintah

Daerah (Kota), Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Pusat, serta perlu mengacu

pada beberapa kebijakan dan strategi, diantaranya; Strategi Pembangunan Kota

(SPK), Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan

(SPPIP). Beberapa kebijakan dan strategi tersebut di atas menjadi acuan utama

bagi penetapan kawasan yang akan diprioritaskan dan dasar arahan bagaimana

persoalan pembangunan yang terdapat pada kawasan permukiman prioritas

tersebut harus diselesaikan.

Terkait dengan perencanaan pembangunan dan penyelenggaraan

penataan ruang, RPKPP ini merupakan suatu hal yang baru bagi suatu kota.

Selama ini bentuk penanganan kawasan permukiman yang ada seringkali belum

didasarkan pada prioritas maupun kebutuhan kota secara komprehensif dan

belum sepenuhnya berbasis pada penanganan kawasan. Oleh karena lingkup

pembangunan perumahan dan permukiman yang diwadahi dalam Rencana

Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) ini mencakup aspek

penataan ruang dan aspek penyediaan prasarana dan sarana lingkungan (utilitas

umum). Kegiatan ini juga diharapkan dapat memacu terwujudnya keterpaduan

prasarana dan sarana kawasan perumahan dan permukiman sehingga dapat

menciptakan permukiman yang responsif yang mendukung kehidupan dan

penghidupan bagi penghuninya.

1 - 3

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

PT. Ganes Engineering Consultant

d. Kawasan permukiman yang potensial terkena bencana (alam maupun

konflik sosial) yang perlu diselesaikan segera, agar program lain

dapat diselenggarakan pada waktunya.

Penanganan terhadap kawasan permukiman prioritas ini, dalam konteks

pembangunan perlu diwadahi dalam suatu Rencana Pembangunan Kawasan

Permukiman Prioritas atau yang disebut dengan RPKPP. RPKPP ini adalah

suatu rencana yang memuat rencana aksi program strategis untuk penanganan

persoalan permukiman dan pembangunan infrastruktur keciptakaryaan. Dalam

pelaksanaannya, RPKPP disusun berdasarkan pada prioritas strategis

pengembangan kota. Termasuk didalamnya Rencana Tata Ruang Wilayah Kota

(RTRW, dimana saat poses RPKPP ini disusun, materi teknis RTRW masih

dalam proses persetujuan substansi, juga sedang dalam proses pengesahan

menjadi Peraturan Daerah, yang sedang di”olah” pada tingkat Pemerintah

Daerah (Kota), Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Pusat, serta perlu mengacu

pada beberapa kebijakan dan strategi, diantaranya; Strategi Pembangunan Kota

(SPK), Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan

(SPPIP). Beberapa kebijakan dan strategi tersebut di atas menjadi acuan utama

bagi penetapan kawasan yang akan diprioritaskan dan dasar arahan bagaimana

persoalan pembangunan yang terdapat pada kawasan permukiman prioritas

tersebut harus diselesaikan.

Terkait dengan perencanaan pembangunan dan penyelenggaraan

penataan ruang, RPKPP ini merupakan suatu hal yang baru bagi suatu kota.

Selama ini bentuk penanganan kawasan permukiman yang ada seringkali belum

didasarkan pada prioritas maupun kebutuhan kota secara komprehensif dan

belum sepenuhnya berbasis pada penanganan kawasan. Oleh karena lingkup

pembangunan perumahan dan permukiman yang diwadahi dalam Rencana

Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) ini mencakup aspek

penataan ruang dan aspek penyediaan prasarana dan sarana lingkungan (utilitas

umum). Kegiatan ini juga diharapkan dapat memacu terwujudnya keterpaduan

prasarana dan sarana kawasan perumahan dan permukiman sehingga dapat

menciptakan permukiman yang responsif yang mendukung kehidupan dan

penghidupan bagi penghuninya.

1 - 3

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

PT. Ganes Engineering Consultant

d. Kawasan permukiman yang potensial terkena bencana (alam maupun

konflik sosial) yang perlu diselesaikan segera, agar program lain

dapat diselenggarakan pada waktunya.

Penanganan terhadap kawasan permukiman prioritas ini, dalam konteks

pembangunan perlu diwadahi dalam suatu Rencana Pembangunan Kawasan

Permukiman Prioritas atau yang disebut dengan RPKPP. RPKPP ini adalah

suatu rencana yang memuat rencana aksi program strategis untuk penanganan

persoalan permukiman dan pembangunan infrastruktur keciptakaryaan. Dalam

pelaksanaannya, RPKPP disusun berdasarkan pada prioritas strategis

pengembangan kota. Termasuk didalamnya Rencana Tata Ruang Wilayah Kota

(RTRW, dimana saat poses RPKPP ini disusun, materi teknis RTRW masih

dalam proses persetujuan substansi, juga sedang dalam proses pengesahan

menjadi Peraturan Daerah, yang sedang di”olah” pada tingkat Pemerintah

Daerah (Kota), Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Pusat, serta perlu mengacu

pada beberapa kebijakan dan strategi, diantaranya; Strategi Pembangunan Kota

(SPK), Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan

(SPPIP). Beberapa kebijakan dan strategi tersebut di atas menjadi acuan utama

bagi penetapan kawasan yang akan diprioritaskan dan dasar arahan bagaimana

persoalan pembangunan yang terdapat pada kawasan permukiman prioritas

tersebut harus diselesaikan.

Terkait dengan perencanaan pembangunan dan penyelenggaraan

penataan ruang, RPKPP ini merupakan suatu hal yang baru bagi suatu kota.

Selama ini bentuk penanganan kawasan permukiman yang ada seringkali belum

didasarkan pada prioritas maupun kebutuhan kota secara komprehensif dan

belum sepenuhnya berbasis pada penanganan kawasan. Oleh karena lingkup

pembangunan perumahan dan permukiman yang diwadahi dalam Rencana

Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) ini mencakup aspek

penataan ruang dan aspek penyediaan prasarana dan sarana lingkungan (utilitas

umum). Kegiatan ini juga diharapkan dapat memacu terwujudnya keterpaduan

prasarana dan sarana kawasan perumahan dan permukiman sehingga dapat

menciptakan permukiman yang responsif yang mendukung kehidupan dan

penghidupan bagi penghuninya.

Page 15: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

1 - 4

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

PT. Ganes Engineering Consultant

1.2. TUJUANKegiatan Penyusunan Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman

Prioritas (RPKPP) Perkotaan Muara Bungo Kabupaten Bungo bertujuan

membantu pemerintah Kabupaten Bungo dalam hal ini perkotaan Muara Bungo

sebagai pusat, baik administrasi keperintahan maupun jasa dan perdagangan

serta sebagai Ibukota Kabupaten, dalam menyiapkan rencana aksi program

penanganan permasalahan permukiman berikut infrastruktur keciptakaryaan

yang ada di dalam kawasan prioritas sesuai dengan arahan strategi penanganan

kawasan.

1.3. SASARANBerdasarkan tujuan tersebut, maka sasaran dari Kegiatan Penyusunan

Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) Perkotaan

Muara Bungo ini adalah:

Tersedianya acuan bagi Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam

mengoptimalkan investasi pembangunan permukiman dan

infrastruktur keciptakaryaan yang dapat mendukung dan

mempercepat penanganan persoalan pembangunan.

Tersedianya instrumen penanganan persoalan pembangunan pada

kawasan permukiman yang berbasis kawasan yang dapat diacu oleh

seluruh pemangku-kepentingan di Kabupaten Bungo, khususnya di

Perkotaan Muara Bungo dan bersifat operasional;

Tersedianya rencana aksi program penanganan yang bersifat

strategis dan berdampak pada penyelesaian persoalan pembangunan

yang lebih luas selama 5 (lima) tahun ke depan;

Tersedianya Rencana Teknis Rinci (Detail Engineering Design/DED)

untuk program penanganan prioritas di dalam kawasan yang meliputi

infrastruktur keciptakaryaan untuk rencana aksi/tindak di tahun

pertama (2013)

1 - 4

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

PT. Ganes Engineering Consultant

1.2. TUJUANKegiatan Penyusunan Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman

Prioritas (RPKPP) Perkotaan Muara Bungo Kabupaten Bungo bertujuan

membantu pemerintah Kabupaten Bungo dalam hal ini perkotaan Muara Bungo

sebagai pusat, baik administrasi keperintahan maupun jasa dan perdagangan

serta sebagai Ibukota Kabupaten, dalam menyiapkan rencana aksi program

penanganan permasalahan permukiman berikut infrastruktur keciptakaryaan

yang ada di dalam kawasan prioritas sesuai dengan arahan strategi penanganan

kawasan.

1.3. SASARANBerdasarkan tujuan tersebut, maka sasaran dari Kegiatan Penyusunan

Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) Perkotaan

Muara Bungo ini adalah:

Tersedianya acuan bagi Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam

mengoptimalkan investasi pembangunan permukiman dan

infrastruktur keciptakaryaan yang dapat mendukung dan

mempercepat penanganan persoalan pembangunan.

Tersedianya instrumen penanganan persoalan pembangunan pada

kawasan permukiman yang berbasis kawasan yang dapat diacu oleh

seluruh pemangku-kepentingan di Kabupaten Bungo, khususnya di

Perkotaan Muara Bungo dan bersifat operasional;

Tersedianya rencana aksi program penanganan yang bersifat

strategis dan berdampak pada penyelesaian persoalan pembangunan

yang lebih luas selama 5 (lima) tahun ke depan;

Tersedianya Rencana Teknis Rinci (Detail Engineering Design/DED)

untuk program penanganan prioritas di dalam kawasan yang meliputi

infrastruktur keciptakaryaan untuk rencana aksi/tindak di tahun

pertama (2013)

1 - 4

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

PT. Ganes Engineering Consultant

1.2. TUJUANKegiatan Penyusunan Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman

Prioritas (RPKPP) Perkotaan Muara Bungo Kabupaten Bungo bertujuan

membantu pemerintah Kabupaten Bungo dalam hal ini perkotaan Muara Bungo

sebagai pusat, baik administrasi keperintahan maupun jasa dan perdagangan

serta sebagai Ibukota Kabupaten, dalam menyiapkan rencana aksi program

penanganan permasalahan permukiman berikut infrastruktur keciptakaryaan

yang ada di dalam kawasan prioritas sesuai dengan arahan strategi penanganan

kawasan.

1.3. SASARANBerdasarkan tujuan tersebut, maka sasaran dari Kegiatan Penyusunan

Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) Perkotaan

Muara Bungo ini adalah:

Tersedianya acuan bagi Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam

mengoptimalkan investasi pembangunan permukiman dan

infrastruktur keciptakaryaan yang dapat mendukung dan

mempercepat penanganan persoalan pembangunan.

Tersedianya instrumen penanganan persoalan pembangunan pada

kawasan permukiman yang berbasis kawasan yang dapat diacu oleh

seluruh pemangku-kepentingan di Kabupaten Bungo, khususnya di

Perkotaan Muara Bungo dan bersifat operasional;

Tersedianya rencana aksi program penanganan yang bersifat

strategis dan berdampak pada penyelesaian persoalan pembangunan

yang lebih luas selama 5 (lima) tahun ke depan;

Tersedianya Rencana Teknis Rinci (Detail Engineering Design/DED)

untuk program penanganan prioritas di dalam kawasan yang meliputi

infrastruktur keciptakaryaan untuk rencana aksi/tindak di tahun

pertama (2013)

Page 16: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

1 - 5

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

PT. Ganes Engineering Consultant

1.4. RUANG LINGKUP KEGIATANKegiatan Penyusunan Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman

Prioritas (RPKPP) Perkotaan Muara Bungo, pada dasarnya adalah kegiatan

yang tidak dapat dipisahkan dari keberadaan SPK, RTRW dan SPPIP, serta

RPKPP merupakan salah satu bentuk rencana operasional dari SPPIP dan

RTRW. Berkaitan dengan hal ini, maka lingkup kegiatan dari rangkaian Kegiatan

Penyusunan Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

tetap mengacu pada SPK dan SPPIP. Secara rinci, lingkup kegiatan dari

rangkaian Kegiatan Penyusunan Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman

Prioritas (RPKPP) adalah sebagai berikut :

a. Melakukan kajian/review dan evaluasi terhadap berbagai produk

rencana yang telah dimiliki pemerintah kota/kabupaten, diantaranya

RPJPD, RPJMD, RTRW, RPIJM, dan SPPIP untuk dioptimalkan dan

disinergikan sesuai dengan karakteristik dan kekhasan Perkotaan

Muara Bungo yang ingin dicapai dalam jangka waktu tertentu.

b. Melakukan kaji ulang, evaluasi dan analisa terhadap kontribusi dan

kedudukan kawasan-kawasan permukiman perkotaan dan tingkat

pelayanannya dalam lingkup wilayah Perkotaan Muara Bungo

c. Melakukan identifikasi dan penetapan kawasan-kawasan permukiman

prioritas dalam skala kota berdasarkan arahan Strategi

Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP),

Rencana Pengembangan dan Pembangunan Perumahan dan

Permukiman Perkotaan Muara Bungo atau dokumen sejenis lainnya

yang telah digunakan sebagai acuan pengembangan permukiman di

Kota Muara Bungo.

d. Melakukan survey primer dan sekunder untuk mendapatkan data dan

informasi terkait permasalahan, kebijakan, strategi dan program

pengembangan kawasan permukiman prioritas dalam konstelasi kota,

serta data dan informasi pendukung analisa dan penyusunan RPKPP.

e. Menyiapkan peta dasar dengan kedalaman informasi skala 1 : 5.000

yang akan digunakan sebagai peta dasar untuk melakukan identifikasi

kebijakan dan strategi penanganan dan pengembangan kawasan

sesuai arahan strategi pengembangan kota maupun rencana

pengembangan permukiman terkait lainnya, melakukan analisa serta

1 - 5

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

PT. Ganes Engineering Consultant

1.4. RUANG LINGKUP KEGIATANKegiatan Penyusunan Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman

Prioritas (RPKPP) Perkotaan Muara Bungo, pada dasarnya adalah kegiatan

yang tidak dapat dipisahkan dari keberadaan SPK, RTRW dan SPPIP, serta

RPKPP merupakan salah satu bentuk rencana operasional dari SPPIP dan

RTRW. Berkaitan dengan hal ini, maka lingkup kegiatan dari rangkaian Kegiatan

Penyusunan Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

tetap mengacu pada SPK dan SPPIP. Secara rinci, lingkup kegiatan dari

rangkaian Kegiatan Penyusunan Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman

Prioritas (RPKPP) adalah sebagai berikut :

a. Melakukan kajian/review dan evaluasi terhadap berbagai produk

rencana yang telah dimiliki pemerintah kota/kabupaten, diantaranya

RPJPD, RPJMD, RTRW, RPIJM, dan SPPIP untuk dioptimalkan dan

disinergikan sesuai dengan karakteristik dan kekhasan Perkotaan

Muara Bungo yang ingin dicapai dalam jangka waktu tertentu.

b. Melakukan kaji ulang, evaluasi dan analisa terhadap kontribusi dan

kedudukan kawasan-kawasan permukiman perkotaan dan tingkat

pelayanannya dalam lingkup wilayah Perkotaan Muara Bungo

c. Melakukan identifikasi dan penetapan kawasan-kawasan permukiman

prioritas dalam skala kota berdasarkan arahan Strategi

Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP),

Rencana Pengembangan dan Pembangunan Perumahan dan

Permukiman Perkotaan Muara Bungo atau dokumen sejenis lainnya

yang telah digunakan sebagai acuan pengembangan permukiman di

Kota Muara Bungo.

d. Melakukan survey primer dan sekunder untuk mendapatkan data dan

informasi terkait permasalahan, kebijakan, strategi dan program

pengembangan kawasan permukiman prioritas dalam konstelasi kota,

serta data dan informasi pendukung analisa dan penyusunan RPKPP.

e. Menyiapkan peta dasar dengan kedalaman informasi skala 1 : 5.000

yang akan digunakan sebagai peta dasar untuk melakukan identifikasi

kebijakan dan strategi penanganan dan pengembangan kawasan

sesuai arahan strategi pengembangan kota maupun rencana

pengembangan permukiman terkait lainnya, melakukan analisa serta

1 - 5

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

PT. Ganes Engineering Consultant

1.4. RUANG LINGKUP KEGIATANKegiatan Penyusunan Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman

Prioritas (RPKPP) Perkotaan Muara Bungo, pada dasarnya adalah kegiatan

yang tidak dapat dipisahkan dari keberadaan SPK, RTRW dan SPPIP, serta

RPKPP merupakan salah satu bentuk rencana operasional dari SPPIP dan

RTRW. Berkaitan dengan hal ini, maka lingkup kegiatan dari rangkaian Kegiatan

Penyusunan Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

tetap mengacu pada SPK dan SPPIP. Secara rinci, lingkup kegiatan dari

rangkaian Kegiatan Penyusunan Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman

Prioritas (RPKPP) adalah sebagai berikut :

a. Melakukan kajian/review dan evaluasi terhadap berbagai produk

rencana yang telah dimiliki pemerintah kota/kabupaten, diantaranya

RPJPD, RPJMD, RTRW, RPIJM, dan SPPIP untuk dioptimalkan dan

disinergikan sesuai dengan karakteristik dan kekhasan Perkotaan

Muara Bungo yang ingin dicapai dalam jangka waktu tertentu.

b. Melakukan kaji ulang, evaluasi dan analisa terhadap kontribusi dan

kedudukan kawasan-kawasan permukiman perkotaan dan tingkat

pelayanannya dalam lingkup wilayah Perkotaan Muara Bungo

c. Melakukan identifikasi dan penetapan kawasan-kawasan permukiman

prioritas dalam skala kota berdasarkan arahan Strategi

Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP),

Rencana Pengembangan dan Pembangunan Perumahan dan

Permukiman Perkotaan Muara Bungo atau dokumen sejenis lainnya

yang telah digunakan sebagai acuan pengembangan permukiman di

Kota Muara Bungo.

d. Melakukan survey primer dan sekunder untuk mendapatkan data dan

informasi terkait permasalahan, kebijakan, strategi dan program

pengembangan kawasan permukiman prioritas dalam konstelasi kota,

serta data dan informasi pendukung analisa dan penyusunan RPKPP.

e. Menyiapkan peta dasar dengan kedalaman informasi skala 1 : 5.000

yang akan digunakan sebagai peta dasar untuk melakukan identifikasi

kebijakan dan strategi penanganan dan pengembangan kawasan

sesuai arahan strategi pengembangan kota maupun rencana

pengembangan permukiman terkait lainnya, melakukan analisa serta

Page 17: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

1 - 6

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

PT. Ganes Engineering Consultant

menuangkan konsep dan strategi pengembangan kawasan

permukiman prioritas dan infrastruktur keciptakaryaannya ke dalam

bentuk spasial.

f. Identifikasi potensi, permasalahan, hambatan, dan tantangan

pembangunan permukiman dan infrastruktur keciptakaryaan pada

kawasan prioritas tersebut. Proses identifikasi ini dilakukan di atas

peta dasar yang bersumber dari citra satelit atau foto udara.

g. Melakukan analisa kebutuhan penanganan dan pengembangan

kawasan permukiman prioritas beserta kebutuhan infrastruktur

keciptakaryaannya dan komponen pengembangan kawasan terkait.

h. Menetapkan kebutuhan dan skala prioritas penanganan dan

pembangunan permukiman dan infrastruktur keciptakaryaan pada

kawasan prioritas. Penetapan kebutuhan, bentuk dan skala prioritas

penanganan ini dilakukan dengan diskusi terfokus terfokus (Focus

Group Discussion/FGD) yang melibatkan pemangku kepentingan di

Kabupaten Bungo..

i. Penyusunan konsepsi, rencana, strategi, dan program untuk

penanganan dan pembangunan permukiman dan infrastruktur

keciptakaryaan pada kawasan prioritas terpilih. Proses penyusunan

konsepsi, rencana, strategi, dan program ini dilakukan dengan diskusi

terfokus (Focus Group Discussion/FGD) yang melibatkan pemangku

kepentingan di Kabupaten Bungo.

j. Berdasarkan proses identifikasi, penetapan kebutuhan dan penetapan

skala prioritas penanganan dan pengembangan pada kawasan

prioritas, dilakukan pemilihan 2 (dua) kawasan di dalam kawasan

permukiman prioritas yang akan dilakukan penanganan dan

pembangunannya pada tahap pertama. Pada kawasan

pengembangan tahap I (pertama) ini dilakukan penyusunan rencana

penanganan secara lebih rinci dan operasional, dengan tingkat

kedalaman skala perencanaan 1 : 1.000.

k. Penyusunan rencana aksi program strategis penanganan dan

pembangunan permukiman berbasis kawasan dan pendekatan

perencanaan partisipatif dalam bentuk Community Action Plan (CAP)

pada kawasan prioritas. Rencana aksi program ini meliputi

1 - 6

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

PT. Ganes Engineering Consultant

menuangkan konsep dan strategi pengembangan kawasan

permukiman prioritas dan infrastruktur keciptakaryaannya ke dalam

bentuk spasial.

f. Identifikasi potensi, permasalahan, hambatan, dan tantangan

pembangunan permukiman dan infrastruktur keciptakaryaan pada

kawasan prioritas tersebut. Proses identifikasi ini dilakukan di atas

peta dasar yang bersumber dari citra satelit atau foto udara.

g. Melakukan analisa kebutuhan penanganan dan pengembangan

kawasan permukiman prioritas beserta kebutuhan infrastruktur

keciptakaryaannya dan komponen pengembangan kawasan terkait.

h. Menetapkan kebutuhan dan skala prioritas penanganan dan

pembangunan permukiman dan infrastruktur keciptakaryaan pada

kawasan prioritas. Penetapan kebutuhan, bentuk dan skala prioritas

penanganan ini dilakukan dengan diskusi terfokus terfokus (Focus

Group Discussion/FGD) yang melibatkan pemangku kepentingan di

Kabupaten Bungo..

i. Penyusunan konsepsi, rencana, strategi, dan program untuk

penanganan dan pembangunan permukiman dan infrastruktur

keciptakaryaan pada kawasan prioritas terpilih. Proses penyusunan

konsepsi, rencana, strategi, dan program ini dilakukan dengan diskusi

terfokus (Focus Group Discussion/FGD) yang melibatkan pemangku

kepentingan di Kabupaten Bungo.

j. Berdasarkan proses identifikasi, penetapan kebutuhan dan penetapan

skala prioritas penanganan dan pengembangan pada kawasan

prioritas, dilakukan pemilihan 2 (dua) kawasan di dalam kawasan

permukiman prioritas yang akan dilakukan penanganan dan

pembangunannya pada tahap pertama. Pada kawasan

pengembangan tahap I (pertama) ini dilakukan penyusunan rencana

penanganan secara lebih rinci dan operasional, dengan tingkat

kedalaman skala perencanaan 1 : 1.000.

k. Penyusunan rencana aksi program strategis penanganan dan

pembangunan permukiman berbasis kawasan dan pendekatan

perencanaan partisipatif dalam bentuk Community Action Plan (CAP)

pada kawasan prioritas. Rencana aksi program ini meliputi

1 - 6

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

PT. Ganes Engineering Consultant

menuangkan konsep dan strategi pengembangan kawasan

permukiman prioritas dan infrastruktur keciptakaryaannya ke dalam

bentuk spasial.

f. Identifikasi potensi, permasalahan, hambatan, dan tantangan

pembangunan permukiman dan infrastruktur keciptakaryaan pada

kawasan prioritas tersebut. Proses identifikasi ini dilakukan di atas

peta dasar yang bersumber dari citra satelit atau foto udara.

g. Melakukan analisa kebutuhan penanganan dan pengembangan

kawasan permukiman prioritas beserta kebutuhan infrastruktur

keciptakaryaannya dan komponen pengembangan kawasan terkait.

h. Menetapkan kebutuhan dan skala prioritas penanganan dan

pembangunan permukiman dan infrastruktur keciptakaryaan pada

kawasan prioritas. Penetapan kebutuhan, bentuk dan skala prioritas

penanganan ini dilakukan dengan diskusi terfokus terfokus (Focus

Group Discussion/FGD) yang melibatkan pemangku kepentingan di

Kabupaten Bungo..

i. Penyusunan konsepsi, rencana, strategi, dan program untuk

penanganan dan pembangunan permukiman dan infrastruktur

keciptakaryaan pada kawasan prioritas terpilih. Proses penyusunan

konsepsi, rencana, strategi, dan program ini dilakukan dengan diskusi

terfokus (Focus Group Discussion/FGD) yang melibatkan pemangku

kepentingan di Kabupaten Bungo.

j. Berdasarkan proses identifikasi, penetapan kebutuhan dan penetapan

skala prioritas penanganan dan pengembangan pada kawasan

prioritas, dilakukan pemilihan 2 (dua) kawasan di dalam kawasan

permukiman prioritas yang akan dilakukan penanganan dan

pembangunannya pada tahap pertama. Pada kawasan

pengembangan tahap I (pertama) ini dilakukan penyusunan rencana

penanganan secara lebih rinci dan operasional, dengan tingkat

kedalaman skala perencanaan 1 : 1.000.

k. Penyusunan rencana aksi program strategis penanganan dan

pembangunan permukiman berbasis kawasan dan pendekatan

perencanaan partisipatif dalam bentuk Community Action Plan (CAP)

pada kawasan prioritas. Rencana aksi program ini meliputi

Page 18: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

1 - 7

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

PT. Ganes Engineering Consultant

infrastruktur keciptakaryaan maupun komponen sektor terkait lainnya,

dan disusun dengan tingkat kedalaman yang bersifat operasional

yang siap diimplementasikan pada tahun I (2013).

l. Penyusunan Rencana Teknis Rinci (Detail Engineering Design/DED)

untuk komponen program penanganan prioritas di dalam kawasan

yang meliputi infrastruktur kecipta-karyaan.

m. Penyusunan tahapan pelaksanaan dari rencana aksi program

penanganan dan pembangunan permukiman pada kawasan prioritas,

yang meliputi infrastruktur keciptakaryaan maupun dan sektoral terkait

lain.

n. Melakukan sosialisasi hasil penyusunan RPKPP melalui diseminasi

kepada dinas/instansi terkait di Perkotaan Muara Bungo.

o. Menyusun materi visualisasi hasil rencana (RPKPP) yang akan

digunakan untuk kebutuhan sosialisasi dalam bentuk poster dan

leaflet. Materi visualisasi ini berisikan konsep, rencana, strategi dan

rencana aksi program penanganan dan pembangunan permukiman

baik pada kawasan prioritas maupun kawasan pengembangan tahap I

(pertama).

p. Melakukan kegiatan diskusi dan pembahasan sebagai berikut:

Focus Group Discusion (FGD), dilakukan untuk setiap kegiatan

bersama antara Tim Ahli Konsultan dengan pemangku

kepentingan kawasan dan kota, dan instansi/pihak terkait dalam

menyusun dan merumuskan setiap kegiatan yang membutuhkan

penyepakatan bersama. FGD ini dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali

untuk kegiatan berikut:

- Penetapan kebutuhan, bentuk dan skala prioritas penanganan

dan pengembangan permukiman dan infrastruktur

keciptakaryaan pada kawasan prioritas;

- Penyusunan konsepsi, strategi, dan program untuk

penanganan dan pembangunan permukiman dan infrastruktur

keciptakaryaan pada kawasan prioritas terpilih;

- Penyusunan rencana aksi program penanganan dan

pembangunan permukiman berbasis kawasan dan

1 - 7

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

PT. Ganes Engineering Consultant

infrastruktur keciptakaryaan maupun komponen sektor terkait lainnya,

dan disusun dengan tingkat kedalaman yang bersifat operasional

yang siap diimplementasikan pada tahun I (2013).

l. Penyusunan Rencana Teknis Rinci (Detail Engineering Design/DED)

untuk komponen program penanganan prioritas di dalam kawasan

yang meliputi infrastruktur kecipta-karyaan.

m. Penyusunan tahapan pelaksanaan dari rencana aksi program

penanganan dan pembangunan permukiman pada kawasan prioritas,

yang meliputi infrastruktur keciptakaryaan maupun dan sektoral terkait

lain.

n. Melakukan sosialisasi hasil penyusunan RPKPP melalui diseminasi

kepada dinas/instansi terkait di Perkotaan Muara Bungo.

o. Menyusun materi visualisasi hasil rencana (RPKPP) yang akan

digunakan untuk kebutuhan sosialisasi dalam bentuk poster dan

leaflet. Materi visualisasi ini berisikan konsep, rencana, strategi dan

rencana aksi program penanganan dan pembangunan permukiman

baik pada kawasan prioritas maupun kawasan pengembangan tahap I

(pertama).

p. Melakukan kegiatan diskusi dan pembahasan sebagai berikut:

Focus Group Discusion (FGD), dilakukan untuk setiap kegiatan

bersama antara Tim Ahli Konsultan dengan pemangku

kepentingan kawasan dan kota, dan instansi/pihak terkait dalam

menyusun dan merumuskan setiap kegiatan yang membutuhkan

penyepakatan bersama. FGD ini dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali

untuk kegiatan berikut:

- Penetapan kebutuhan, bentuk dan skala prioritas penanganan

dan pengembangan permukiman dan infrastruktur

keciptakaryaan pada kawasan prioritas;

- Penyusunan konsepsi, strategi, dan program untuk

penanganan dan pembangunan permukiman dan infrastruktur

keciptakaryaan pada kawasan prioritas terpilih;

- Penyusunan rencana aksi program penanganan dan

pembangunan permukiman berbasis kawasan dan

1 - 7

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

PT. Ganes Engineering Consultant

infrastruktur keciptakaryaan maupun komponen sektor terkait lainnya,

dan disusun dengan tingkat kedalaman yang bersifat operasional

yang siap diimplementasikan pada tahun I (2013).

l. Penyusunan Rencana Teknis Rinci (Detail Engineering Design/DED)

untuk komponen program penanganan prioritas di dalam kawasan

yang meliputi infrastruktur kecipta-karyaan.

m. Penyusunan tahapan pelaksanaan dari rencana aksi program

penanganan dan pembangunan permukiman pada kawasan prioritas,

yang meliputi infrastruktur keciptakaryaan maupun dan sektoral terkait

lain.

n. Melakukan sosialisasi hasil penyusunan RPKPP melalui diseminasi

kepada dinas/instansi terkait di Perkotaan Muara Bungo.

o. Menyusun materi visualisasi hasil rencana (RPKPP) yang akan

digunakan untuk kebutuhan sosialisasi dalam bentuk poster dan

leaflet. Materi visualisasi ini berisikan konsep, rencana, strategi dan

rencana aksi program penanganan dan pembangunan permukiman

baik pada kawasan prioritas maupun kawasan pengembangan tahap I

(pertama).

p. Melakukan kegiatan diskusi dan pembahasan sebagai berikut:

Focus Group Discusion (FGD), dilakukan untuk setiap kegiatan

bersama antara Tim Ahli Konsultan dengan pemangku

kepentingan kawasan dan kota, dan instansi/pihak terkait dalam

menyusun dan merumuskan setiap kegiatan yang membutuhkan

penyepakatan bersama. FGD ini dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali

untuk kegiatan berikut:

- Penetapan kebutuhan, bentuk dan skala prioritas penanganan

dan pengembangan permukiman dan infrastruktur

keciptakaryaan pada kawasan prioritas;

- Penyusunan konsepsi, strategi, dan program untuk

penanganan dan pembangunan permukiman dan infrastruktur

keciptakaryaan pada kawasan prioritas terpilih;

- Penyusunan rencana aksi program penanganan dan

pembangunan permukiman berbasis kawasan dan

Page 19: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

1 - 8

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

PT. Ganes Engineering Consultant

pendekatan perencanaan partisipatif dalam bentuk Community

Action Plan (CAP) pada kawasan prioritas;

Setiap kegiatan FGD diikuti minimal oleh 20 (dua puluh) orang

peserta, dan dilakukan di dalam kawasan prioritas.

Kolokium, merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Direktorat

Pengembangan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya,

yang ditujukan untuk melakukan penyamaan pencapaian dari

kegiatan penyusunan RPKPP yang dilakukan di setiap

kota/kabupaten. Pihak Konsultan akan mengikuti kegiatan

Kolokium dan melaporkan kemajuan pencapaian kegiatan

maupun hasil kesepakatan di Kabupaten Bungo, untuk Perkotaan

Muara Bungo dalam penyusunan RPKPP. Kegiatan Kolokium ini

dilakukan sebanyak 2 (dua) kali masing masing selama 1 (satu)

hari untuk kegiatan berikut :

- Dilakukan pada awal bulan ke-3 (tiga) setelah SPMK, setelah

dilakukan kegiatan identifikasi dan penetapan kawasan-

kawasan permukiman prioritas;

- Dilakukan pada akhir bulan ke-7 (tujuh) setelah SPMK, setelah

dilakukan kegiatan penyusunan konsep, rencana, strategi dan

program penanganan dan pengembangan permukiman dan

infrastruktur keciptakaryaan pada kawasan prioritas, dan pada

saat penyusunan Rencana Aksi Program.

Diseminasi, dilakukan pada akhir kegiatan dan ditujukan untuk

mensosialisasikan seluruh hasil kegiatan dan produk RPKPP ,

serta rencana aksi program yang telah disepakati, kepada

dinas/instansi terkait dan pemangku-kepentingan di Kabupaten

Bungo lainnya. Diseminasi dilakukan di tingkat Perkotaan Muara

Bungo Kabupaten Bungo.

Kegiatan Diseminasi diikuti oleh sekitar 50 (lima puluh) orang

peserta yang mewakili pemangku-kepentingan kota, baik lembaga

eksekutif, legislatif, akademisi maupun perwakilan masyarakat,

dan pihak pemerintah propinsi.

1 - 8

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

PT. Ganes Engineering Consultant

pendekatan perencanaan partisipatif dalam bentuk Community

Action Plan (CAP) pada kawasan prioritas;

Setiap kegiatan FGD diikuti minimal oleh 20 (dua puluh) orang

peserta, dan dilakukan di dalam kawasan prioritas.

Kolokium, merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Direktorat

Pengembangan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya,

yang ditujukan untuk melakukan penyamaan pencapaian dari

kegiatan penyusunan RPKPP yang dilakukan di setiap

kota/kabupaten. Pihak Konsultan akan mengikuti kegiatan

Kolokium dan melaporkan kemajuan pencapaian kegiatan

maupun hasil kesepakatan di Kabupaten Bungo, untuk Perkotaan

Muara Bungo dalam penyusunan RPKPP. Kegiatan Kolokium ini

dilakukan sebanyak 2 (dua) kali masing masing selama 1 (satu)

hari untuk kegiatan berikut :

- Dilakukan pada awal bulan ke-3 (tiga) setelah SPMK, setelah

dilakukan kegiatan identifikasi dan penetapan kawasan-

kawasan permukiman prioritas;

- Dilakukan pada akhir bulan ke-7 (tujuh) setelah SPMK, setelah

dilakukan kegiatan penyusunan konsep, rencana, strategi dan

program penanganan dan pengembangan permukiman dan

infrastruktur keciptakaryaan pada kawasan prioritas, dan pada

saat penyusunan Rencana Aksi Program.

Diseminasi, dilakukan pada akhir kegiatan dan ditujukan untuk

mensosialisasikan seluruh hasil kegiatan dan produk RPKPP ,

serta rencana aksi program yang telah disepakati, kepada

dinas/instansi terkait dan pemangku-kepentingan di Kabupaten

Bungo lainnya. Diseminasi dilakukan di tingkat Perkotaan Muara

Bungo Kabupaten Bungo.

Kegiatan Diseminasi diikuti oleh sekitar 50 (lima puluh) orang

peserta yang mewakili pemangku-kepentingan kota, baik lembaga

eksekutif, legislatif, akademisi maupun perwakilan masyarakat,

dan pihak pemerintah propinsi.

1 - 8

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

PT. Ganes Engineering Consultant

pendekatan perencanaan partisipatif dalam bentuk Community

Action Plan (CAP) pada kawasan prioritas;

Setiap kegiatan FGD diikuti minimal oleh 20 (dua puluh) orang

peserta, dan dilakukan di dalam kawasan prioritas.

Kolokium, merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Direktorat

Pengembangan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya,

yang ditujukan untuk melakukan penyamaan pencapaian dari

kegiatan penyusunan RPKPP yang dilakukan di setiap

kota/kabupaten. Pihak Konsultan akan mengikuti kegiatan

Kolokium dan melaporkan kemajuan pencapaian kegiatan

maupun hasil kesepakatan di Kabupaten Bungo, untuk Perkotaan

Muara Bungo dalam penyusunan RPKPP. Kegiatan Kolokium ini

dilakukan sebanyak 2 (dua) kali masing masing selama 1 (satu)

hari untuk kegiatan berikut :

- Dilakukan pada awal bulan ke-3 (tiga) setelah SPMK, setelah

dilakukan kegiatan identifikasi dan penetapan kawasan-

kawasan permukiman prioritas;

- Dilakukan pada akhir bulan ke-7 (tujuh) setelah SPMK, setelah

dilakukan kegiatan penyusunan konsep, rencana, strategi dan

program penanganan dan pengembangan permukiman dan

infrastruktur keciptakaryaan pada kawasan prioritas, dan pada

saat penyusunan Rencana Aksi Program.

Diseminasi, dilakukan pada akhir kegiatan dan ditujukan untuk

mensosialisasikan seluruh hasil kegiatan dan produk RPKPP ,

serta rencana aksi program yang telah disepakati, kepada

dinas/instansi terkait dan pemangku-kepentingan di Kabupaten

Bungo lainnya. Diseminasi dilakukan di tingkat Perkotaan Muara

Bungo Kabupaten Bungo.

Kegiatan Diseminasi diikuti oleh sekitar 50 (lima puluh) orang

peserta yang mewakili pemangku-kepentingan kota, baik lembaga

eksekutif, legislatif, akademisi maupun perwakilan masyarakat,

dan pihak pemerintah propinsi.

Page 20: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

1 - 9

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

PT. Ganes Engineering Consultant

Diskusi Pembahasan, dilakukan untuk setiap pembahasan

laporan pelaksanaan kegiatan pada setiap tahapnya. Diskusi

Pembahasan dilakukan di Perkotaan Muara Bungo Kabupaten

Bungo tempat dilakukannya penyusunan RPKPP. Diskusi

pembahasan dilakukan untuk pembahasan laporan pendahuluan,

laporan antara, laporan akhir sementara dan laporan akhir.

1.5. RUANG LINGKUP WILAYAH

Kegiatan penyusunan RPKPP adalah pada Kawasan Perkotaan MuaraBungo, yang dimaksud dengan definisi Kawasan Perkotaan adalah wilayah yang

mempunyai kegiatan utama bukan pertanian, dengan susunan fungsi kawasan

sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa

pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi. Sedangkan KawasanPerkotaan Baru adalah kawasan perdesaan yang direncanakan dan dibangun

menjadi kawasan perkotaan.

Kegiatan Pendampingan Penyusunan Rencana Pembangunan Kawasan

Permukiman Prioritas (RPKPP) tahun anggaran 2011 dilakukan pada 2 (dua)

kawasan permukiman prioritas terpilih, yaitu Kawasan Prioritas Kelurahan Jaya

Setia dan Kelurahan Pasir Putih, yang terdapat di Perkotaan Muara Bungo

Kabupaten Bungo, yang mengacu pada arahan yang terdapat dalam SPPIP,

hasil konsensus Pokjanis Kabupaten Bungo, maupun dokumen strategi

pembangunan kota atau permukiman sejenis lainnya.

1.6. RUANG LINGKUP TEMPORAL

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) ini

direncanakan untuk jangka waktu selama 5 tahun (2012 – 2016).

1.7. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Sistematika Penyusunan Pembahasan meliputi hal-hal sebagai berikut :

Bab 1 PENDAHULUANBerisi mengenai Latar belakang, Maksud, Tujuan dan Sasaran

serta Sistematika Dokumen Rencana Pembangunan Kawasan

Permukiman Prioritas (RPKPP).

1 - 9

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

PT. Ganes Engineering Consultant

Diskusi Pembahasan, dilakukan untuk setiap pembahasan

laporan pelaksanaan kegiatan pada setiap tahapnya. Diskusi

Pembahasan dilakukan di Perkotaan Muara Bungo Kabupaten

Bungo tempat dilakukannya penyusunan RPKPP. Diskusi

pembahasan dilakukan untuk pembahasan laporan pendahuluan,

laporan antara, laporan akhir sementara dan laporan akhir.

1.5. RUANG LINGKUP WILAYAH

Kegiatan penyusunan RPKPP adalah pada Kawasan Perkotaan MuaraBungo, yang dimaksud dengan definisi Kawasan Perkotaan adalah wilayah yang

mempunyai kegiatan utama bukan pertanian, dengan susunan fungsi kawasan

sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa

pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi. Sedangkan KawasanPerkotaan Baru adalah kawasan perdesaan yang direncanakan dan dibangun

menjadi kawasan perkotaan.

Kegiatan Pendampingan Penyusunan Rencana Pembangunan Kawasan

Permukiman Prioritas (RPKPP) tahun anggaran 2011 dilakukan pada 2 (dua)

kawasan permukiman prioritas terpilih, yaitu Kawasan Prioritas Kelurahan Jaya

Setia dan Kelurahan Pasir Putih, yang terdapat di Perkotaan Muara Bungo

Kabupaten Bungo, yang mengacu pada arahan yang terdapat dalam SPPIP,

hasil konsensus Pokjanis Kabupaten Bungo, maupun dokumen strategi

pembangunan kota atau permukiman sejenis lainnya.

1.6. RUANG LINGKUP TEMPORAL

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) ini

direncanakan untuk jangka waktu selama 5 tahun (2012 – 2016).

1.7. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Sistematika Penyusunan Pembahasan meliputi hal-hal sebagai berikut :

Bab 1 PENDAHULUANBerisi mengenai Latar belakang, Maksud, Tujuan dan Sasaran

serta Sistematika Dokumen Rencana Pembangunan Kawasan

Permukiman Prioritas (RPKPP).

1 - 9

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

PT. Ganes Engineering Consultant

Diskusi Pembahasan, dilakukan untuk setiap pembahasan

laporan pelaksanaan kegiatan pada setiap tahapnya. Diskusi

Pembahasan dilakukan di Perkotaan Muara Bungo Kabupaten

Bungo tempat dilakukannya penyusunan RPKPP. Diskusi

pembahasan dilakukan untuk pembahasan laporan pendahuluan,

laporan antara, laporan akhir sementara dan laporan akhir.

1.5. RUANG LINGKUP WILAYAH

Kegiatan penyusunan RPKPP adalah pada Kawasan Perkotaan MuaraBungo, yang dimaksud dengan definisi Kawasan Perkotaan adalah wilayah yang

mempunyai kegiatan utama bukan pertanian, dengan susunan fungsi kawasan

sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa

pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi. Sedangkan KawasanPerkotaan Baru adalah kawasan perdesaan yang direncanakan dan dibangun

menjadi kawasan perkotaan.

Kegiatan Pendampingan Penyusunan Rencana Pembangunan Kawasan

Permukiman Prioritas (RPKPP) tahun anggaran 2011 dilakukan pada 2 (dua)

kawasan permukiman prioritas terpilih, yaitu Kawasan Prioritas Kelurahan Jaya

Setia dan Kelurahan Pasir Putih, yang terdapat di Perkotaan Muara Bungo

Kabupaten Bungo, yang mengacu pada arahan yang terdapat dalam SPPIP,

hasil konsensus Pokjanis Kabupaten Bungo, maupun dokumen strategi

pembangunan kota atau permukiman sejenis lainnya.

1.6. RUANG LINGKUP TEMPORAL

Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) ini

direncanakan untuk jangka waktu selama 5 tahun (2012 – 2016).

1.7. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Sistematika Penyusunan Pembahasan meliputi hal-hal sebagai berikut :

Bab 1 PENDAHULUANBerisi mengenai Latar belakang, Maksud, Tujuan dan Sasaran

serta Sistematika Dokumen Rencana Pembangunan Kawasan

Permukiman Prioritas (RPKPP).

Page 21: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

1 - 10

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

PT. Ganes Engineering Consultant

Bab 2 GAMBARAN UMUMBerisi tentang informasi data dan keadaan Kota Muara Bungo

pada saat sekarang berdasarkan dari data-data sekunder dan

primer, sebagai bahan masukan pada tahap selanjutnya.

Bab 3 IDENTIFIKASI POTENSI DAN PERSOALAN PEMBANGUNANPERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR KECIPTAKARYAANPADA KAWASAN PRIORITASBerisi mengenai gambaran umum perkotaan Muara Bungo,

tinjauan kebijakan pembangunan permukiman dan infrastruktur

keciptakaryaan di perkotaan Muara Bungo, penetapan kawasan

prioritas serta identifikasi kawasan prioritas.

Bab 4 RENCANA AKSI PROGRAMBerisi tentang identifikasi kebutruhan penangan, analisis,

konsep, rencana, dan strategi pembangunan permukiman dan

infrastruktur permukiman pada kawasan prioritasdan penetapan

serta pembangunan kawasan prioritas tahap pertama.

Bab 5 RENCANA PENANGANAN KAWASAN TAHAP I

Berisi tentang penentuan rencana penanganan kawasan

pembangunan tahap I (pertama), konsep dan rencana

penanganan kawasan.

1 - 10

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

PT. Ganes Engineering Consultant

Bab 2 GAMBARAN UMUMBerisi tentang informasi data dan keadaan Kota Muara Bungo

pada saat sekarang berdasarkan dari data-data sekunder dan

primer, sebagai bahan masukan pada tahap selanjutnya.

Bab 3 IDENTIFIKASI POTENSI DAN PERSOALAN PEMBANGUNANPERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR KECIPTAKARYAANPADA KAWASAN PRIORITASBerisi mengenai gambaran umum perkotaan Muara Bungo,

tinjauan kebijakan pembangunan permukiman dan infrastruktur

keciptakaryaan di perkotaan Muara Bungo, penetapan kawasan

prioritas serta identifikasi kawasan prioritas.

Bab 4 RENCANA AKSI PROGRAMBerisi tentang identifikasi kebutruhan penangan, analisis,

konsep, rencana, dan strategi pembangunan permukiman dan

infrastruktur permukiman pada kawasan prioritasdan penetapan

serta pembangunan kawasan prioritas tahap pertama.

Bab 5 RENCANA PENANGANAN KAWASAN TAHAP I

Berisi tentang penentuan rencana penanganan kawasan

pembangunan tahap I (pertama), konsep dan rencana

penanganan kawasan.

1 - 10

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

PT. Ganes Engineering Consultant

Bab 2 GAMBARAN UMUMBerisi tentang informasi data dan keadaan Kota Muara Bungo

pada saat sekarang berdasarkan dari data-data sekunder dan

primer, sebagai bahan masukan pada tahap selanjutnya.

Bab 3 IDENTIFIKASI POTENSI DAN PERSOALAN PEMBANGUNANPERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR KECIPTAKARYAANPADA KAWASAN PRIORITASBerisi mengenai gambaran umum perkotaan Muara Bungo,

tinjauan kebijakan pembangunan permukiman dan infrastruktur

keciptakaryaan di perkotaan Muara Bungo, penetapan kawasan

prioritas serta identifikasi kawasan prioritas.

Bab 4 RENCANA AKSI PROGRAMBerisi tentang identifikasi kebutruhan penangan, analisis,

konsep, rencana, dan strategi pembangunan permukiman dan

infrastruktur permukiman pada kawasan prioritasdan penetapan

serta pembangunan kawasan prioritas tahap pertama.

Bab 5 RENCANA PENANGANAN KAWASAN TAHAP I

Berisi tentang penentuan rencana penanganan kawasan

pembangunan tahap I (pertama), konsep dan rencana

penanganan kawasan.

Page 22: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 1PT. Ganes Engineering Consultant

2.1. KONDISI FISIK

Kondisi fisik Kabupaten Bungo secara menyeluruh memliki struktur

bentangan alam yang datar dan bergelombang merupakan salah satu dasar utama

untuk mengimplementasikan serangkaian program pembangunan yang di

sesuaikan dengan karakter fisik kawasan yang ada, dimana wilayah yang relatif

datar relevan untuk pengembangan struktur ruang terbangun (build up area) yang di

realisasikan kedalam pengalokasian kawasan fungsional kota, sedangkan untuk

kawasan yang bergelombang dialokasikan sebagai kawasan konservasi yang

sekaligus dapat berfungsi sebagai kawasan penyangga (buffer zone). Untuk

pengembangan struktur terbangun yang merupakan tujuan konkrit dari pelaksanaan

pembangunan, pemanfaatan guna lahan merupakan bagian yang integral dan

memiliki peran yang penting.

2.1.1. Letak Wilayah dan Batas Administrasi

Kabupaten Bungo terletak di bagian Barat Propinsi Jambi dengan luas

wilayah sekitar 7.160 km2. Wilayah ini secara geografis terletak pada posisi 101º27’

sampai dengan 102º 30’ Bujur Timur dan di antara 1º 08’ hingga 1º55’ Lintang

Selatan. Berdasarkan letak geografisnya Kabupaten Bungo berbatasan dengan

Kabupaten Tebo dan Kabupaten Darmasraya di sebelah Utara, Kabupaten Tebo

disebelah Timur, Kabupaten Merangin di sebelah Selatan, dan Kabupaten Kerinci

disebelah Barat.

Secara administrasi Kabupaten Bungo terdiri dari 17 (tujuh belas)

kecamatan yang meliputi 13 (tiga belas) kelurahan dan 124 (seratus dua puluh

empat) desa dengan luas wilayah 7.160 Km² atau 17.000 ha, dengan berbagai

perbedaan perkembangan, baik karena potensi geografis, sumberdaya alam,

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 1PT. Ganes Engineering Consultant

2.1. KONDISI FISIK

Kondisi fisik Kabupaten Bungo secara menyeluruh memliki struktur

bentangan alam yang datar dan bergelombang merupakan salah satu dasar utama

untuk mengimplementasikan serangkaian program pembangunan yang di

sesuaikan dengan karakter fisik kawasan yang ada, dimana wilayah yang relatif

datar relevan untuk pengembangan struktur ruang terbangun (build up area) yang di

realisasikan kedalam pengalokasian kawasan fungsional kota, sedangkan untuk

kawasan yang bergelombang dialokasikan sebagai kawasan konservasi yang

sekaligus dapat berfungsi sebagai kawasan penyangga (buffer zone). Untuk

pengembangan struktur terbangun yang merupakan tujuan konkrit dari pelaksanaan

pembangunan, pemanfaatan guna lahan merupakan bagian yang integral dan

memiliki peran yang penting.

2.1.1. Letak Wilayah dan Batas Administrasi

Kabupaten Bungo terletak di bagian Barat Propinsi Jambi dengan luas

wilayah sekitar 7.160 km2. Wilayah ini secara geografis terletak pada posisi 101º27’

sampai dengan 102º 30’ Bujur Timur dan di antara 1º 08’ hingga 1º55’ Lintang

Selatan. Berdasarkan letak geografisnya Kabupaten Bungo berbatasan dengan

Kabupaten Tebo dan Kabupaten Darmasraya di sebelah Utara, Kabupaten Tebo

disebelah Timur, Kabupaten Merangin di sebelah Selatan, dan Kabupaten Kerinci

disebelah Barat.

Secara administrasi Kabupaten Bungo terdiri dari 17 (tujuh belas)

kecamatan yang meliputi 13 (tiga belas) kelurahan dan 124 (seratus dua puluh

empat) desa dengan luas wilayah 7.160 Km² atau 17.000 ha, dengan berbagai

perbedaan perkembangan, baik karena potensi geografis, sumberdaya alam,

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 1PT. Ganes Engineering Consultant

2.1. KONDISI FISIK

Kondisi fisik Kabupaten Bungo secara menyeluruh memliki struktur

bentangan alam yang datar dan bergelombang merupakan salah satu dasar utama

untuk mengimplementasikan serangkaian program pembangunan yang di

sesuaikan dengan karakter fisik kawasan yang ada, dimana wilayah yang relatif

datar relevan untuk pengembangan struktur ruang terbangun (build up area) yang di

realisasikan kedalam pengalokasian kawasan fungsional kota, sedangkan untuk

kawasan yang bergelombang dialokasikan sebagai kawasan konservasi yang

sekaligus dapat berfungsi sebagai kawasan penyangga (buffer zone). Untuk

pengembangan struktur terbangun yang merupakan tujuan konkrit dari pelaksanaan

pembangunan, pemanfaatan guna lahan merupakan bagian yang integral dan

memiliki peran yang penting.

2.1.1. Letak Wilayah dan Batas Administrasi

Kabupaten Bungo terletak di bagian Barat Propinsi Jambi dengan luas

wilayah sekitar 7.160 km2. Wilayah ini secara geografis terletak pada posisi 101º27’

sampai dengan 102º 30’ Bujur Timur dan di antara 1º 08’ hingga 1º55’ Lintang

Selatan. Berdasarkan letak geografisnya Kabupaten Bungo berbatasan dengan

Kabupaten Tebo dan Kabupaten Darmasraya di sebelah Utara, Kabupaten Tebo

disebelah Timur, Kabupaten Merangin di sebelah Selatan, dan Kabupaten Kerinci

disebelah Barat.

Secara administrasi Kabupaten Bungo terdiri dari 17 (tujuh belas)

kecamatan yang meliputi 13 (tiga belas) kelurahan dan 124 (seratus dua puluh

empat) desa dengan luas wilayah 7.160 Km² atau 17.000 ha, dengan berbagai

perbedaan perkembangan, baik karena potensi geografis, sumberdaya alam,

Page 23: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 2PT. Ganes Engineering Consultant

sumberdaya manusia maupun karena pembangunan prasarana pada masing-

masing kecamatan dan antar desa/kelurahan. Dilihat dari aspek geografis,

kabupaten ini mempunyai letak yang strategis karena terletak pada ruas Jalan

Lintas Barat Sumatera.

Gambar 2.1.Peta orientasi Kota Murabungo terhadap Pulau Sumatera

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 2PT. Ganes Engineering Consultant

sumberdaya manusia maupun karena pembangunan prasarana pada masing-

masing kecamatan dan antar desa/kelurahan. Dilihat dari aspek geografis,

kabupaten ini mempunyai letak yang strategis karena terletak pada ruas Jalan

Lintas Barat Sumatera.

Gambar 2.1.Peta orientasi Kota Murabungo terhadap Pulau Sumatera

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 2PT. Ganes Engineering Consultant

sumberdaya manusia maupun karena pembangunan prasarana pada masing-

masing kecamatan dan antar desa/kelurahan. Dilihat dari aspek geografis,

kabupaten ini mempunyai letak yang strategis karena terletak pada ruas Jalan

Lintas Barat Sumatera.

Gambar 2.1.Peta orientasi Kota Murabungo terhadap Pulau Sumatera

Page 24: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 3PT. Ganes Engineering Consultant

Lokasi Kecamatan Muaro Bungo yang menjadi pusat pemerintahan Kabupaten

Bungo memiliki peluang yang cukup besar untuk dapat bertumbuh dengan pesat

karena berada pada jalur lalu lintas perekonomian yang menghubungkan bagian

utara hingga selatan pulau sumatra. Kesiapan Kabupaten Bungo untuk dapat

bertumbuh dengan cepat telah diawali dengan pemekaran kecamatan dari 8

menjadi 17 wilayah kecamatan. Adapun luas Kabupaten Bungo per wilayah

kecamatan pasca pemekaran, sesuai dengan Undang-Undang No. 45 Tahun 1999

yang di bagi menjadi beberapa bagian wilayah, seperti terlihat pada Tabel 2.1 dan

Gambar 2.2.

2.1.2. Batas Administrasi

Batas Kabupaten Bungo meliputi beberapa wilayah yaitu :

Sebelah Utara Berbatasan: Kabupaten Tebo dan Kabupaten Dharmasraya

Sebelah Timur : Kabupaten Tebo

Sebelah Selatan : Kabupaten Merangin

Sebelah Barat : Kabupaten Dharmasraya dan Kabupaten Kerinci

Tabel 2.1Luas Wilayah dan Jumlah Desa Kabupaten Bungo

Tahun 2008

No Kecamatan Jumlah Luas(Ha)Kelurahan Desa

1. Pelepat - 13 125.6422. Pelepat Ilir - 16 49.563. Bathin II Babeko - 4 27.9004. Rimbo Tengah 2 2 15.5555. Pasar Muara Bungo 5 - 3.8886. Bungo Dani 2 2 7.7787. Bathin III 3 5 11.6668. Rantau Pandan - 6 50.5929. Muko-muko Bathin VII - 8 43.72210. Bathin III Ulu - 9 61.83411. Tanah sepenggal - 9 27.44512. Tanah sepenggal Lintas - 9 22.45513. Tanah Tumbuh 1 10 30.76014. Limbur Lubuk Mengkuang - 14 110.18915. Bathin II Pelayang - 4 13.18316. Jujuhan - 8 68.29517. Jujuhan Ilir - 5 45.529

Jumlah 13 124 716.000Sumber: Kabupaten Bungo Dalam Angka 2010

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 3PT. Ganes Engineering Consultant

Lokasi Kecamatan Muaro Bungo yang menjadi pusat pemerintahan Kabupaten

Bungo memiliki peluang yang cukup besar untuk dapat bertumbuh dengan pesat

karena berada pada jalur lalu lintas perekonomian yang menghubungkan bagian

utara hingga selatan pulau sumatra. Kesiapan Kabupaten Bungo untuk dapat

bertumbuh dengan cepat telah diawali dengan pemekaran kecamatan dari 8

menjadi 17 wilayah kecamatan. Adapun luas Kabupaten Bungo per wilayah

kecamatan pasca pemekaran, sesuai dengan Undang-Undang No. 45 Tahun 1999

yang di bagi menjadi beberapa bagian wilayah, seperti terlihat pada Tabel 2.1 dan

Gambar 2.2.

2.1.2. Batas Administrasi

Batas Kabupaten Bungo meliputi beberapa wilayah yaitu :

Sebelah Utara Berbatasan: Kabupaten Tebo dan Kabupaten Dharmasraya

Sebelah Timur : Kabupaten Tebo

Sebelah Selatan : Kabupaten Merangin

Sebelah Barat : Kabupaten Dharmasraya dan Kabupaten Kerinci

Tabel 2.1Luas Wilayah dan Jumlah Desa Kabupaten Bungo

Tahun 2008

No Kecamatan Jumlah Luas(Ha)Kelurahan Desa

1. Pelepat - 13 125.6422. Pelepat Ilir - 16 49.563. Bathin II Babeko - 4 27.9004. Rimbo Tengah 2 2 15.5555. Pasar Muara Bungo 5 - 3.8886. Bungo Dani 2 2 7.7787. Bathin III 3 5 11.6668. Rantau Pandan - 6 50.5929. Muko-muko Bathin VII - 8 43.72210. Bathin III Ulu - 9 61.83411. Tanah sepenggal - 9 27.44512. Tanah sepenggal Lintas - 9 22.45513. Tanah Tumbuh 1 10 30.76014. Limbur Lubuk Mengkuang - 14 110.18915. Bathin II Pelayang - 4 13.18316. Jujuhan - 8 68.29517. Jujuhan Ilir - 5 45.529

Jumlah 13 124 716.000Sumber: Kabupaten Bungo Dalam Angka 2010

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 3PT. Ganes Engineering Consultant

Lokasi Kecamatan Muaro Bungo yang menjadi pusat pemerintahan Kabupaten

Bungo memiliki peluang yang cukup besar untuk dapat bertumbuh dengan pesat

karena berada pada jalur lalu lintas perekonomian yang menghubungkan bagian

utara hingga selatan pulau sumatra. Kesiapan Kabupaten Bungo untuk dapat

bertumbuh dengan cepat telah diawali dengan pemekaran kecamatan dari 8

menjadi 17 wilayah kecamatan. Adapun luas Kabupaten Bungo per wilayah

kecamatan pasca pemekaran, sesuai dengan Undang-Undang No. 45 Tahun 1999

yang di bagi menjadi beberapa bagian wilayah, seperti terlihat pada Tabel 2.1 dan

Gambar 2.2.

2.1.2. Batas Administrasi

Batas Kabupaten Bungo meliputi beberapa wilayah yaitu :

Sebelah Utara Berbatasan: Kabupaten Tebo dan Kabupaten Dharmasraya

Sebelah Timur : Kabupaten Tebo

Sebelah Selatan : Kabupaten Merangin

Sebelah Barat : Kabupaten Dharmasraya dan Kabupaten Kerinci

Tabel 2.1Luas Wilayah dan Jumlah Desa Kabupaten Bungo

Tahun 2008

No Kecamatan Jumlah Luas(Ha)Kelurahan Desa

1. Pelepat - 13 125.6422. Pelepat Ilir - 16 49.563. Bathin II Babeko - 4 27.9004. Rimbo Tengah 2 2 15.5555. Pasar Muara Bungo 5 - 3.8886. Bungo Dani 2 2 7.7787. Bathin III 3 5 11.6668. Rantau Pandan - 6 50.5929. Muko-muko Bathin VII - 8 43.72210. Bathin III Ulu - 9 61.83411. Tanah sepenggal - 9 27.44512. Tanah sepenggal Lintas - 9 22.45513. Tanah Tumbuh 1 10 30.76014. Limbur Lubuk Mengkuang - 14 110.18915. Bathin II Pelayang - 4 13.18316. Jujuhan - 8 68.29517. Jujuhan Ilir - 5 45.529

Jumlah 13 124 716.000Sumber: Kabupaten Bungo Dalam Angka 2010

Page 25: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 4PT. Ganes Engineering Consultant

Tabel 2.2.Pembagian Luas Wilayah Administrasi Per Kecamatan di

Kabupaten Bungo Tahun 2009

No. KECAMATAN LUAS(KM2)

JUMLAHDESA/KELURAH

AN

PROSENTASE LUASWILAYAH

(%)1. Pelepat 1,256,42 13 17,55 %2. Pelepat Ilir 495,67 17 6,92%3. Bathin II Babeko 279,00 4 3,9%4. Rimbo Tengah 155,55 4 2,17%5. Bungo Dani 38.88 4 1,9%6. Pasar Muara Bungo 77,78 5 0,54%7. Batghin III 116,66 8 1,63%8. Rantau Pandan 505,92 6 7,07%9. Muko-Muko Bathin IV 437,22 8 6,11%10. Bathin III Ulu 618,34 9 8,64%11. Tanah Sepenggal 274,45 10 3,83%

12. Tanah SepenggalLintas 224,55 11 3,14%

13. Tanah Tumbuh 307,60 11 4,3%

14. Limbur LubukMengkuang 1.101,89 14 15,39 %

15. Bathin II Palayang 131,83 5 1,84%16. Jujuhan 682,95 8 9,54%17. Jujuhan Ilir 455,29 7 6,36 %

7,160,00 144 100Sumber: Kabupaten Bungo Dalam Angka 2010

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 4PT. Ganes Engineering Consultant

Tabel 2.2.Pembagian Luas Wilayah Administrasi Per Kecamatan di

Kabupaten Bungo Tahun 2009

No. KECAMATAN LUAS(KM2)

JUMLAHDESA/KELURAH

AN

PROSENTASE LUASWILAYAH

(%)1. Pelepat 1,256,42 13 17,55 %2. Pelepat Ilir 495,67 17 6,92%3. Bathin II Babeko 279,00 4 3,9%4. Rimbo Tengah 155,55 4 2,17%5. Bungo Dani 38.88 4 1,9%6. Pasar Muara Bungo 77,78 5 0,54%7. Batghin III 116,66 8 1,63%8. Rantau Pandan 505,92 6 7,07%9. Muko-Muko Bathin IV 437,22 8 6,11%10. Bathin III Ulu 618,34 9 8,64%11. Tanah Sepenggal 274,45 10 3,83%

12. Tanah SepenggalLintas 224,55 11 3,14%

13. Tanah Tumbuh 307,60 11 4,3%

14. Limbur LubukMengkuang 1.101,89 14 15,39 %

15. Bathin II Palayang 131,83 5 1,84%16. Jujuhan 682,95 8 9,54%17. Jujuhan Ilir 455,29 7 6,36 %

7,160,00 144 100Sumber: Kabupaten Bungo Dalam Angka 2010

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 4PT. Ganes Engineering Consultant

Tabel 2.2.Pembagian Luas Wilayah Administrasi Per Kecamatan di

Kabupaten Bungo Tahun 2009

No. KECAMATAN LUAS(KM2)

JUMLAHDESA/KELURAH

AN

PROSENTASE LUASWILAYAH

(%)1. Pelepat 1,256,42 13 17,55 %2. Pelepat Ilir 495,67 17 6,92%3. Bathin II Babeko 279,00 4 3,9%4. Rimbo Tengah 155,55 4 2,17%5. Bungo Dani 38.88 4 1,9%6. Pasar Muara Bungo 77,78 5 0,54%7. Batghin III 116,66 8 1,63%8. Rantau Pandan 505,92 6 7,07%9. Muko-Muko Bathin IV 437,22 8 6,11%10. Bathin III Ulu 618,34 9 8,64%11. Tanah Sepenggal 274,45 10 3,83%

12. Tanah SepenggalLintas 224,55 11 3,14%

13. Tanah Tumbuh 307,60 11 4,3%

14. Limbur LubukMengkuang 1.101,89 14 15,39 %

15. Bathin II Palayang 131,83 5 1,84%16. Jujuhan 682,95 8 9,54%17. Jujuhan Ilir 455,29 7 6,36 %

7,160,00 144 100Sumber: Kabupaten Bungo Dalam Angka 2010

Page 26: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 5PT. Ganes Engineering Consultant

Gambar 2.2. :Peta Batas Administrasi Kecamatan Kabupaten Bungo - Jambi

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 5PT. Ganes Engineering Consultant

Gambar 2.2. :Peta Batas Administrasi Kecamatan Kabupaten Bungo - Jambi

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 5PT. Ganes Engineering Consultant

Gambar 2.2. :Peta Batas Administrasi Kecamatan Kabupaten Bungo - Jambi

Page 27: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 6PT. Ganes Engineering Consultant

2.1.3. Geomorfologi

Kondisi geomorfologi suatu daerah dapat dijadikan sebagai salah satu dasar

perencanaan pembangunan. Indikator geomorfologi yang dinilai berpengaruh dalam

perencanaan pembangunan daerah di antaranya adalah letak wilayah, topografi,

iklim, hidrologi, dan geologi serta struktur tanah. Wilayah Kabupaten Bungo

secara umum adalah berupa perbukitan dengan ketinggian berkisar antara 70

hingga 1300 M dpl, yang diantaranya sekitar 87,70 persen berada pada rentang

ketinggian 70 hingga 499 mdpl. Sebagian besar wilayah Kabupaten Bungo terletak

pada sub daerah aliran sungai (Sub -Das) Sungai Batang Tebo.

2.1.3.1. Topografi

Kemiringan lereng dan garis kountur merupakan kondisi fisik topografi suatu

wilayah yang sangat berpengaruh terhadap dalam kesesuaian lahan dan

mempengaruhi penataan lingkungan alami juga merupakan faktor utama yang

menentukan apakah suatu daerah layak untuk di budidayakan atau tidak.

Keadaan Topografi Kabupaten Bungo adalah sebagian dataran rendah

terletak disebelah utara dan tengah yang sebagiannya terdiri dari rawa-rawa

dengan ketinggian hampir sama dengan permukaan laut atau sampai dengan

ketinggian 20 meter dpl. Sekitar 43,23% lahan yang ada di Kabupaten Bungo

memiliki kemiringan lahan antara 0 – 15%, sedangkan sisanya sekitar yaitu 36,55%

mempunyai kemiringan lahan 16 – 40%. Karakter fisik dengan kemiringan yang

cukup bervariasi ini membentuk bentang alam yang bervariasi pula. Namun secara

umum merupakan wilayah yang relatif landai dan bergelombang. Wilayah yang

relatif curam yaitu 20,22% dari luas lahan secara keseluruhan, untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel.2.3.Kemiringan Lereng di Kabupaten Bungo Menurut Kecamatan

Kecamatan 0 – 2 % 2 – 15% 15 -4 0 % 40 % Total

Kec.Bathin II Babeko 13.186 14.105 - - 27.291

Kec.Bathin II Pelayang 2.910 8.433 15.996 - 27.340

Kec.Bathin III 2.796 8.158 530 - 11.484

Kec.Bathin III Ulu - 4.917 19.360 32.460 56.737

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 6PT. Ganes Engineering Consultant

2.1.3. Geomorfologi

Kondisi geomorfologi suatu daerah dapat dijadikan sebagai salah satu dasar

perencanaan pembangunan. Indikator geomorfologi yang dinilai berpengaruh dalam

perencanaan pembangunan daerah di antaranya adalah letak wilayah, topografi,

iklim, hidrologi, dan geologi serta struktur tanah. Wilayah Kabupaten Bungo

secara umum adalah berupa perbukitan dengan ketinggian berkisar antara 70

hingga 1300 M dpl, yang diantaranya sekitar 87,70 persen berada pada rentang

ketinggian 70 hingga 499 mdpl. Sebagian besar wilayah Kabupaten Bungo terletak

pada sub daerah aliran sungai (Sub -Das) Sungai Batang Tebo.

2.1.3.1. Topografi

Kemiringan lereng dan garis kountur merupakan kondisi fisik topografi suatu

wilayah yang sangat berpengaruh terhadap dalam kesesuaian lahan dan

mempengaruhi penataan lingkungan alami juga merupakan faktor utama yang

menentukan apakah suatu daerah layak untuk di budidayakan atau tidak.

Keadaan Topografi Kabupaten Bungo adalah sebagian dataran rendah

terletak disebelah utara dan tengah yang sebagiannya terdiri dari rawa-rawa

dengan ketinggian hampir sama dengan permukaan laut atau sampai dengan

ketinggian 20 meter dpl. Sekitar 43,23% lahan yang ada di Kabupaten Bungo

memiliki kemiringan lahan antara 0 – 15%, sedangkan sisanya sekitar yaitu 36,55%

mempunyai kemiringan lahan 16 – 40%. Karakter fisik dengan kemiringan yang

cukup bervariasi ini membentuk bentang alam yang bervariasi pula. Namun secara

umum merupakan wilayah yang relatif landai dan bergelombang. Wilayah yang

relatif curam yaitu 20,22% dari luas lahan secara keseluruhan, untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel.2.3.Kemiringan Lereng di Kabupaten Bungo Menurut Kecamatan

Kecamatan 0 – 2 % 2 – 15% 15 -4 0 % 40 % Total

Kec.Bathin II Babeko 13.186 14.105 - - 27.291

Kec.Bathin II Pelayang 2.910 8.433 15.996 - 27.340

Kec.Bathin III 2.796 8.158 530 - 11.484

Kec.Bathin III Ulu - 4.917 19.360 32.460 56.737

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 6PT. Ganes Engineering Consultant

2.1.3. Geomorfologi

Kondisi geomorfologi suatu daerah dapat dijadikan sebagai salah satu dasar

perencanaan pembangunan. Indikator geomorfologi yang dinilai berpengaruh dalam

perencanaan pembangunan daerah di antaranya adalah letak wilayah, topografi,

iklim, hidrologi, dan geologi serta struktur tanah. Wilayah Kabupaten Bungo

secara umum adalah berupa perbukitan dengan ketinggian berkisar antara 70

hingga 1300 M dpl, yang diantaranya sekitar 87,70 persen berada pada rentang

ketinggian 70 hingga 499 mdpl. Sebagian besar wilayah Kabupaten Bungo terletak

pada sub daerah aliran sungai (Sub -Das) Sungai Batang Tebo.

2.1.3.1. Topografi

Kemiringan lereng dan garis kountur merupakan kondisi fisik topografi suatu

wilayah yang sangat berpengaruh terhadap dalam kesesuaian lahan dan

mempengaruhi penataan lingkungan alami juga merupakan faktor utama yang

menentukan apakah suatu daerah layak untuk di budidayakan atau tidak.

Keadaan Topografi Kabupaten Bungo adalah sebagian dataran rendah

terletak disebelah utara dan tengah yang sebagiannya terdiri dari rawa-rawa

dengan ketinggian hampir sama dengan permukaan laut atau sampai dengan

ketinggian 20 meter dpl. Sekitar 43,23% lahan yang ada di Kabupaten Bungo

memiliki kemiringan lahan antara 0 – 15%, sedangkan sisanya sekitar yaitu 36,55%

mempunyai kemiringan lahan 16 – 40%. Karakter fisik dengan kemiringan yang

cukup bervariasi ini membentuk bentang alam yang bervariasi pula. Namun secara

umum merupakan wilayah yang relatif landai dan bergelombang. Wilayah yang

relatif curam yaitu 20,22% dari luas lahan secara keseluruhan, untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel.2.3.Kemiringan Lereng di Kabupaten Bungo Menurut Kecamatan

Kecamatan 0 – 2 % 2 – 15% 15 -4 0 % 40 % Total

Kec.Bathin II Babeko 13.186 14.105 - - 27.291

Kec.Bathin II Pelayang 2.910 8.433 15.996 - 27.340

Kec.Bathin III 2.796 8.158 530 - 11.484

Kec.Bathin III Ulu - 4.917 19.360 32.460 56.737

Page 28: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 7PT. Ganes Engineering Consultant

Kecamatan 0 – 2 % 2 – 15% 15 -4 0 % 40 % Total

Kec.Bungo Dani 6.104 6.571 54.136 13.210 80.021

Kec.Jujuhan - 22.259 20.365 - 42.624

Kec.Jujuhan Ilir - - 31.896 - 31.896

Kec.Limbur LubukMengkuang

- 30.489 43.286 17.686 91.461

Kec.Muko-Muko Bathin IV - 25.318 10.938 - 36.256

Kec. Pasar Muara Bungo 84 1.098 - - 1.182

Kec. Pelepat 4 43.940 40.806 74.115 158.864

Kec. Pelepat Ilir 7.747 46.148 8.185 - 62.079

Kec. Rantau Pandan - 10.808 22.408 5.336 38.552

Kec. Rimbo Tengah 89 15.832 1.007 - 16.929

Kec.Tanah Sepenggal 5.249 2.291 10.120 - 17.661

Kec.Tanah SepenggalLintas

3.719 4.361 2.065 - 10.144

Kec. Tanah Tumbuh 106 4.693 681 - 5.479

Total 41.995 249.420 281.779 142.806 716.000

Sumber . Laporan Antara Pengembangan Kawasan Strategis Tumbuh Cepat Tahun 2010

2.1.3.2. Geologi

Kabupaten Bungo mempunyai formasi geologi yang menjadi pra-tersier,tersier dan kwarter dengan rincian sebagai berikut :

1. Endapan Permukaan

o Endapan Aluvial, terdiri dari aluvium sungai berupa lempung pasir,kerikil dan bongkahan batu beku, kwarsit dan macam lainnya yang diendapkan di sepanjang dataran banjir. Umumnya endapan aluvial inimenyebar di sepanjang aliran sungai Batang Hari dan Batang Tebo.

o Tufa, termasuk dalam formasi jaman tersier yang sebagian besar diendapkan di jalur aliran dan dataran aluvial serta mengisi depresidataran bukan barisan dan bukit tersier

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 7PT. Ganes Engineering Consultant

Kecamatan 0 – 2 % 2 – 15% 15 -4 0 % 40 % Total

Kec.Bungo Dani 6.104 6.571 54.136 13.210 80.021

Kec.Jujuhan - 22.259 20.365 - 42.624

Kec.Jujuhan Ilir - - 31.896 - 31.896

Kec.Limbur LubukMengkuang

- 30.489 43.286 17.686 91.461

Kec.Muko-Muko Bathin IV - 25.318 10.938 - 36.256

Kec. Pasar Muara Bungo 84 1.098 - - 1.182

Kec. Pelepat 4 43.940 40.806 74.115 158.864

Kec. Pelepat Ilir 7.747 46.148 8.185 - 62.079

Kec. Rantau Pandan - 10.808 22.408 5.336 38.552

Kec. Rimbo Tengah 89 15.832 1.007 - 16.929

Kec.Tanah Sepenggal 5.249 2.291 10.120 - 17.661

Kec.Tanah SepenggalLintas

3.719 4.361 2.065 - 10.144

Kec. Tanah Tumbuh 106 4.693 681 - 5.479

Total 41.995 249.420 281.779 142.806 716.000

Sumber . Laporan Antara Pengembangan Kawasan Strategis Tumbuh Cepat Tahun 2010

2.1.3.2. Geologi

Kabupaten Bungo mempunyai formasi geologi yang menjadi pra-tersier,tersier dan kwarter dengan rincian sebagai berikut :

1. Endapan Permukaan

o Endapan Aluvial, terdiri dari aluvium sungai berupa lempung pasir,kerikil dan bongkahan batu beku, kwarsit dan macam lainnya yang diendapkan di sepanjang dataran banjir. Umumnya endapan aluvial inimenyebar di sepanjang aliran sungai Batang Hari dan Batang Tebo.

o Tufa, termasuk dalam formasi jaman tersier yang sebagian besar diendapkan di jalur aliran dan dataran aluvial serta mengisi depresidataran bukan barisan dan bukit tersier

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 7PT. Ganes Engineering Consultant

Kecamatan 0 – 2 % 2 – 15% 15 -4 0 % 40 % Total

Kec.Bungo Dani 6.104 6.571 54.136 13.210 80.021

Kec.Jujuhan - 22.259 20.365 - 42.624

Kec.Jujuhan Ilir - - 31.896 - 31.896

Kec.Limbur LubukMengkuang

- 30.489 43.286 17.686 91.461

Kec.Muko-Muko Bathin IV - 25.318 10.938 - 36.256

Kec. Pasar Muara Bungo 84 1.098 - - 1.182

Kec. Pelepat 4 43.940 40.806 74.115 158.864

Kec. Pelepat Ilir 7.747 46.148 8.185 - 62.079

Kec. Rantau Pandan - 10.808 22.408 5.336 38.552

Kec. Rimbo Tengah 89 15.832 1.007 - 16.929

Kec.Tanah Sepenggal 5.249 2.291 10.120 - 17.661

Kec.Tanah SepenggalLintas

3.719 4.361 2.065 - 10.144

Kec. Tanah Tumbuh 106 4.693 681 - 5.479

Total 41.995 249.420 281.779 142.806 716.000

Sumber . Laporan Antara Pengembangan Kawasan Strategis Tumbuh Cepat Tahun 2010

2.1.3.2. Geologi

Kabupaten Bungo mempunyai formasi geologi yang menjadi pra-tersier,tersier dan kwarter dengan rincian sebagai berikut :

1. Endapan Permukaan

o Endapan Aluvial, terdiri dari aluvium sungai berupa lempung pasir,kerikil dan bongkahan batu beku, kwarsit dan macam lainnya yang diendapkan di sepanjang dataran banjir. Umumnya endapan aluvial inimenyebar di sepanjang aliran sungai Batang Hari dan Batang Tebo.

o Tufa, termasuk dalam formasi jaman tersier yang sebagian besar diendapkan di jalur aliran dan dataran aluvial serta mengisi depresidataran bukan barisan dan bukit tersier

Page 29: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 8PT. Ganes Engineering Consultant

Gambar .2.3.Peta Kemiringan Lereng Kabupaten Bungo - Jambi

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 8PT. Ganes Engineering Consultant

Gambar .2.3.Peta Kemiringan Lereng Kabupaten Bungo - Jambi

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 8PT. Ganes Engineering Consultant

Gambar .2.3.Peta Kemiringan Lereng Kabupaten Bungo - Jambi

Page 30: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 9PT. Ganes Engineering Consultant

Gambar.2.4.Peta Geologi Kabupaten Bungo - Jambi

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 9PT. Ganes Engineering Consultant

Gambar.2.4.Peta Geologi Kabupaten Bungo - Jambi

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 9PT. Ganes Engineering Consultant

Gambar.2.4.Peta Geologi Kabupaten Bungo - Jambi

Page 31: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 10PT. Ganes Engineering Consultant

2. Batuan Sedimen, terdiri dari formasi lahat, yang tergolong dalam formasi

tersier tua (Pliosen). Formasi ini tersusun dari material breksi, konglomerat,

dan batuan pasir kaya kwarsa.

3. Pretersier

o Trias, merupakan batuan yang tertutup bahan vulkanik dari Gunung

Kerinci dan hanya terdapat di tepi-tepi lembah, sungai dan tinjolan

batuan,terutama terdiri dari batu tulis jenis felit, batu pasir kwarsitis

dan sebagainya.

o Perma Karbon, merupakan formasi geologi tertua yang terdapatdi

Kecamatan Rantau Pandan dan Tanah Tumbuh.

4. Batuan Terobosan

o Granit, yang pada umumnya terdapat di Kecamatan Rantau Pandan,

Tanah Tumbuh dan Tanah sepenggal

Sebaran batuan pembentuk /geologi di Kabupaten Bungo di dominasi oleh jenis

batuan Granit yaitu seluas 156.755 Ha. Sedangkan batuan diorit merupakan luas

penyebaran terkecil dengan luas 2.258 Ha.

2.1.4. Iklim

Seperti umumnya wilayah lainnya di Sumatera, wilayah Kabupaten Bungo

sama dengan iklim tropis dengan temperatur berkisar antara 25.8°- 26,7°C, rentang

iklim yang tidak terlalu lama bersamaan dengan hari hujan dan curah hujan

sepanjang tahun. Rata-rata curah hujan di Kabupaten Bungo pada tahun 2009

adalah 170,43 mm dan relatif merata, menyebabkan wilayah Kabupaten Bungo

memiliki potensi yang cukup baik untuk mengembang dalam usaha pertanian, baik

tanaman pangan maupun perkebunan.

2.1.5. Jarak Tempuh

Jarak dari satu daerah ke daerah lain di Kabupaten Bungo relatif dekat untuk

mencapai jarak antar daerah dapat di tempuh dengan menggunakan angkutan

umum, adapun jarak tempuh dari ibukota kecamatan ke ibukota kabupaten Bungo

dan ke beberapa daerah di sekitarnya adalah sebagai berikut .

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 10PT. Ganes Engineering Consultant

2. Batuan Sedimen, terdiri dari formasi lahat, yang tergolong dalam formasi

tersier tua (Pliosen). Formasi ini tersusun dari material breksi, konglomerat,

dan batuan pasir kaya kwarsa.

3. Pretersier

o Trias, merupakan batuan yang tertutup bahan vulkanik dari Gunung

Kerinci dan hanya terdapat di tepi-tepi lembah, sungai dan tinjolan

batuan,terutama terdiri dari batu tulis jenis felit, batu pasir kwarsitis

dan sebagainya.

o Perma Karbon, merupakan formasi geologi tertua yang terdapatdi

Kecamatan Rantau Pandan dan Tanah Tumbuh.

4. Batuan Terobosan

o Granit, yang pada umumnya terdapat di Kecamatan Rantau Pandan,

Tanah Tumbuh dan Tanah sepenggal

Sebaran batuan pembentuk /geologi di Kabupaten Bungo di dominasi oleh jenis

batuan Granit yaitu seluas 156.755 Ha. Sedangkan batuan diorit merupakan luas

penyebaran terkecil dengan luas 2.258 Ha.

2.1.4. Iklim

Seperti umumnya wilayah lainnya di Sumatera, wilayah Kabupaten Bungo

sama dengan iklim tropis dengan temperatur berkisar antara 25.8°- 26,7°C, rentang

iklim yang tidak terlalu lama bersamaan dengan hari hujan dan curah hujan

sepanjang tahun. Rata-rata curah hujan di Kabupaten Bungo pada tahun 2009

adalah 170,43 mm dan relatif merata, menyebabkan wilayah Kabupaten Bungo

memiliki potensi yang cukup baik untuk mengembang dalam usaha pertanian, baik

tanaman pangan maupun perkebunan.

2.1.5. Jarak Tempuh

Jarak dari satu daerah ke daerah lain di Kabupaten Bungo relatif dekat untuk

mencapai jarak antar daerah dapat di tempuh dengan menggunakan angkutan

umum, adapun jarak tempuh dari ibukota kecamatan ke ibukota kabupaten Bungo

dan ke beberapa daerah di sekitarnya adalah sebagai berikut .

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 10PT. Ganes Engineering Consultant

2. Batuan Sedimen, terdiri dari formasi lahat, yang tergolong dalam formasi

tersier tua (Pliosen). Formasi ini tersusun dari material breksi, konglomerat,

dan batuan pasir kaya kwarsa.

3. Pretersier

o Trias, merupakan batuan yang tertutup bahan vulkanik dari Gunung

Kerinci dan hanya terdapat di tepi-tepi lembah, sungai dan tinjolan

batuan,terutama terdiri dari batu tulis jenis felit, batu pasir kwarsitis

dan sebagainya.

o Perma Karbon, merupakan formasi geologi tertua yang terdapatdi

Kecamatan Rantau Pandan dan Tanah Tumbuh.

4. Batuan Terobosan

o Granit, yang pada umumnya terdapat di Kecamatan Rantau Pandan,

Tanah Tumbuh dan Tanah sepenggal

Sebaran batuan pembentuk /geologi di Kabupaten Bungo di dominasi oleh jenis

batuan Granit yaitu seluas 156.755 Ha. Sedangkan batuan diorit merupakan luas

penyebaran terkecil dengan luas 2.258 Ha.

2.1.4. Iklim

Seperti umumnya wilayah lainnya di Sumatera, wilayah Kabupaten Bungo

sama dengan iklim tropis dengan temperatur berkisar antara 25.8°- 26,7°C, rentang

iklim yang tidak terlalu lama bersamaan dengan hari hujan dan curah hujan

sepanjang tahun. Rata-rata curah hujan di Kabupaten Bungo pada tahun 2009

adalah 170,43 mm dan relatif merata, menyebabkan wilayah Kabupaten Bungo

memiliki potensi yang cukup baik untuk mengembang dalam usaha pertanian, baik

tanaman pangan maupun perkebunan.

2.1.5. Jarak Tempuh

Jarak dari satu daerah ke daerah lain di Kabupaten Bungo relatif dekat untuk

mencapai jarak antar daerah dapat di tempuh dengan menggunakan angkutan

umum, adapun jarak tempuh dari ibukota kecamatan ke ibukota kabupaten Bungo

dan ke beberapa daerah di sekitarnya adalah sebagai berikut .

Page 32: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 11PT. Ganes Engineering Consultant

Tabel.2.4.Jarak Antara Kabupaten Ke Kota Kecamatan Di Sekitarnya

NO KECAMATAN NAMA IBUKOTAKECAMATAN

JARAK KEIBUKOTA

KABUPATEN(Km)

1. Pelepat Rantau Keloyang 30

2. Pelepat Ilir Kuamang Jaya 25

3. Bathin II Babeko Simpang Babeko 17

4. Rimbo Tengah Cadika 2

5. Bungo Dani Talang Pantai 7

6. Pasar Muara Bungo Bungo Timur 5

7. Bathin III Sungai Binjai 11

8. Rantau Pandan Rantau Pandan 30

9. Muko-muko BathinVII Tanjung Agung 10

10. Bathin III Ulu Muara Buat 39

11. Tanah Sepenggal Pasar Lubuk Landai 23

12. Tanah Sepenggal Lintas Ambacang Gedang 18

13. Tanah Tumbuh Tanah Tumbuh 39

14. Limbur Lubuk Mengkuan Tuo Limbur 75

15. Bathin II Pelayang Pelayang 48

16. Jujuhan Rantau Ikil 50

17. Jujuhan Ilir Pulau Batu 80

Sumber : BPS Bungo,Bungo Dalam Angka

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 11PT. Ganes Engineering Consultant

Tabel.2.4.Jarak Antara Kabupaten Ke Kota Kecamatan Di Sekitarnya

NO KECAMATAN NAMA IBUKOTAKECAMATAN

JARAK KEIBUKOTA

KABUPATEN(Km)

1. Pelepat Rantau Keloyang 30

2. Pelepat Ilir Kuamang Jaya 25

3. Bathin II Babeko Simpang Babeko 17

4. Rimbo Tengah Cadika 2

5. Bungo Dani Talang Pantai 7

6. Pasar Muara Bungo Bungo Timur 5

7. Bathin III Sungai Binjai 11

8. Rantau Pandan Rantau Pandan 30

9. Muko-muko BathinVII Tanjung Agung 10

10. Bathin III Ulu Muara Buat 39

11. Tanah Sepenggal Pasar Lubuk Landai 23

12. Tanah Sepenggal Lintas Ambacang Gedang 18

13. Tanah Tumbuh Tanah Tumbuh 39

14. Limbur Lubuk Mengkuan Tuo Limbur 75

15. Bathin II Pelayang Pelayang 48

16. Jujuhan Rantau Ikil 50

17. Jujuhan Ilir Pulau Batu 80

Sumber : BPS Bungo,Bungo Dalam Angka

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 11PT. Ganes Engineering Consultant

Tabel.2.4.Jarak Antara Kabupaten Ke Kota Kecamatan Di Sekitarnya

NO KECAMATAN NAMA IBUKOTAKECAMATAN

JARAK KEIBUKOTA

KABUPATEN(Km)

1. Pelepat Rantau Keloyang 30

2. Pelepat Ilir Kuamang Jaya 25

3. Bathin II Babeko Simpang Babeko 17

4. Rimbo Tengah Cadika 2

5. Bungo Dani Talang Pantai 7

6. Pasar Muara Bungo Bungo Timur 5

7. Bathin III Sungai Binjai 11

8. Rantau Pandan Rantau Pandan 30

9. Muko-muko BathinVII Tanjung Agung 10

10. Bathin III Ulu Muara Buat 39

11. Tanah Sepenggal Pasar Lubuk Landai 23

12. Tanah Sepenggal Lintas Ambacang Gedang 18

13. Tanah Tumbuh Tanah Tumbuh 39

14. Limbur Lubuk Mengkuan Tuo Limbur 75

15. Bathin II Pelayang Pelayang 48

16. Jujuhan Rantau Ikil 50

17. Jujuhan Ilir Pulau Batu 80

Sumber : BPS Bungo,Bungo Dalam Angka

Page 33: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 12PT. Ganes Engineering Consultant

2.2. KEPENDUDUKAN

Persebaran jumlah penduduk kurang merata, karena secara absulot jumlah

penduduk di tiap kecamatan masih timpang. Dari hasil survey Sosial Ekonomi Nasional

(SUSENAS) tahun 2008,jumlah penduduk Kabupaten Bungo menunjukkan jumlah sekitar

271,625 jiwa. Kepadatan penduduk, pada tahun 2009 kepadatan penduduk rata-rata per

kilometer setiap kecamatan adalah :

Tabel 2.5Jumlah Kepadatan Penduduk per Kilometer Tahun 2009

No. KECAMATANKEPADATANPENDUDUK

(Km²)1. Pelepat 24 jiwa

2. Pelepat ilir 89 jiwa

3. Bathin 2 Babeko 45 jiwa

4. Rimbo Tengah 172 jiwa

5. Bungo Dani 526 jiwa

6. Pasar Muara Bungo 2.183 jiwa

7. Bathin III 185 jiwa

8. Rantau Pandan 35 jiwa

9. Muko-muko Bathin VII 68 jiwa

10. Bathin III Ulu 21 jiwa

11. Tanah Sepenggal 196 jiwa

12. Tanah Sepenggal Lintas 238 jiwa

13. Tanah Tumbuh 57 jiwa

14. Limbur Lubuk Mengkuang 16 jiwa

15. Bathin II Pelayang 52 jiwa

16. Jujuhan 55 jiwa

17. Jujuhan Ilir 54 jiwa

Sumber : Bungo dalam angka 2010

Berdasarkan trend perkembangan penduduk dari tahun 2006 - 2008,

penduduk Kabupaten Bungo relatif menunjukkan penambahan walaupun pada

beberapa kecamatan perkembangannya dalam jumlah yang relatif kecil. Lebih

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 12PT. Ganes Engineering Consultant

2.2. KEPENDUDUKAN

Persebaran jumlah penduduk kurang merata, karena secara absulot jumlah

penduduk di tiap kecamatan masih timpang. Dari hasil survey Sosial Ekonomi Nasional

(SUSENAS) tahun 2008,jumlah penduduk Kabupaten Bungo menunjukkan jumlah sekitar

271,625 jiwa. Kepadatan penduduk, pada tahun 2009 kepadatan penduduk rata-rata per

kilometer setiap kecamatan adalah :

Tabel 2.5Jumlah Kepadatan Penduduk per Kilometer Tahun 2009

No. KECAMATANKEPADATANPENDUDUK

(Km²)1. Pelepat 24 jiwa

2. Pelepat ilir 89 jiwa

3. Bathin 2 Babeko 45 jiwa

4. Rimbo Tengah 172 jiwa

5. Bungo Dani 526 jiwa

6. Pasar Muara Bungo 2.183 jiwa

7. Bathin III 185 jiwa

8. Rantau Pandan 35 jiwa

9. Muko-muko Bathin VII 68 jiwa

10. Bathin III Ulu 21 jiwa

11. Tanah Sepenggal 196 jiwa

12. Tanah Sepenggal Lintas 238 jiwa

13. Tanah Tumbuh 57 jiwa

14. Limbur Lubuk Mengkuang 16 jiwa

15. Bathin II Pelayang 52 jiwa

16. Jujuhan 55 jiwa

17. Jujuhan Ilir 54 jiwa

Sumber : Bungo dalam angka 2010

Berdasarkan trend perkembangan penduduk dari tahun 2006 - 2008,

penduduk Kabupaten Bungo relatif menunjukkan penambahan walaupun pada

beberapa kecamatan perkembangannya dalam jumlah yang relatif kecil. Lebih

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 12PT. Ganes Engineering Consultant

2.2. KEPENDUDUKAN

Persebaran jumlah penduduk kurang merata, karena secara absulot jumlah

penduduk di tiap kecamatan masih timpang. Dari hasil survey Sosial Ekonomi Nasional

(SUSENAS) tahun 2008,jumlah penduduk Kabupaten Bungo menunjukkan jumlah sekitar

271,625 jiwa. Kepadatan penduduk, pada tahun 2009 kepadatan penduduk rata-rata per

kilometer setiap kecamatan adalah :

Tabel 2.5Jumlah Kepadatan Penduduk per Kilometer Tahun 2009

No. KECAMATANKEPADATANPENDUDUK

(Km²)1. Pelepat 24 jiwa

2. Pelepat ilir 89 jiwa

3. Bathin 2 Babeko 45 jiwa

4. Rimbo Tengah 172 jiwa

5. Bungo Dani 526 jiwa

6. Pasar Muara Bungo 2.183 jiwa

7. Bathin III 185 jiwa

8. Rantau Pandan 35 jiwa

9. Muko-muko Bathin VII 68 jiwa

10. Bathin III Ulu 21 jiwa

11. Tanah Sepenggal 196 jiwa

12. Tanah Sepenggal Lintas 238 jiwa

13. Tanah Tumbuh 57 jiwa

14. Limbur Lubuk Mengkuang 16 jiwa

15. Bathin II Pelayang 52 jiwa

16. Jujuhan 55 jiwa

17. Jujuhan Ilir 54 jiwa

Sumber : Bungo dalam angka 2010

Berdasarkan trend perkembangan penduduk dari tahun 2006 - 2008,

penduduk Kabupaten Bungo relatif menunjukkan penambahan walaupun pada

beberapa kecamatan perkembangannya dalam jumlah yang relatif kecil. Lebih

Page 34: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 13PT. Ganes Engineering Consultant

jelasnya, jumlah dan perkembangan penduduk Kabupaten Bungo dapat di lihat

pada tabel berikut ini.

Tabel. 2.6.Distribusi Kepadatan Penduduk Kabupaten Bungo

Tahun 2006 – 2008

No Kecamatan Jumlah Penduduk (jiwa)2006 2007 2008

1. Pelepat 32.637 33.368 27.6892. Pelepat Ilir 33.306 34.086 36.0323. Bathin II Babeko 7.878 8.065 8.2264. Rimbo Tengah 14.374 14.720 15.0215. Pasar Muara Bungo 18.238 17.616 19.1866. Bungo Dani 17.198 18.678 19.7797. Bathin III 14.227 14.570 14.9898. Rantau Pandan 7.510 7.693 8.1029. Muko-muko Bathin VII 10.996 11.260 11.65610. Bathin III Ulu 6.763 6.924 7.71811. Tanah Sepenggal 15.538 15.913 18.41312. Tanah Sepenggal Lintas 17.993 18.430 18.68113. Tanah Tumbuh 12.991 13.308 13.66514. Limbur Lubuk Mengkuang 12.800 13.112 13.81315. Bathin II Pelayang 7.785 7.976 8.29816. Jujuhan 12.691 13.004 13.76517. Jujuhan Ilir 8.170 8.364 9.356

Jumlah 251.095 257.087 264.389Sumber: Laporan Antara Penyusunan perencanaan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh,

Kab.Bungo

2.2.1. Tenaga Kerja

Pada dasarnya struktur tenaga kerja merupakan komposisi penduduk

berdasarkan lapangan kerja atau jenis pekerjaanya. Data struktur tenaga kerja

menggambarkan jumlah penduduk yang telah bekerja berdasarkan jenis usaha

yang tersedia, sehingga dapat diindentifikasi jumlah penduduk yang telah bekerja

dengan membandingkan jumlah angkatan kerja terhadap penduduk pencari kerja.

Berdasarkan status pekerjaan utama yang ada di Kabupaten Bungo pada tahun

2008 umumnya penduduk dengan usia 15 tahun keatas bekerja sebagai

buruh/karyawan sekitar 28,11%, Sedangkan penduduk yang status pekerjaan

berusaha sendiri terdapat 26.63%. Hal ini menunjukkan tingkat wiraswasta yang

cukup tinggi bila dilihat dari status pekerjaannya. Jumlah pencari kerja pada tahun

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 13PT. Ganes Engineering Consultant

jelasnya, jumlah dan perkembangan penduduk Kabupaten Bungo dapat di lihat

pada tabel berikut ini.

Tabel. 2.6.Distribusi Kepadatan Penduduk Kabupaten Bungo

Tahun 2006 – 2008

No Kecamatan Jumlah Penduduk (jiwa)2006 2007 2008

1. Pelepat 32.637 33.368 27.6892. Pelepat Ilir 33.306 34.086 36.0323. Bathin II Babeko 7.878 8.065 8.2264. Rimbo Tengah 14.374 14.720 15.0215. Pasar Muara Bungo 18.238 17.616 19.1866. Bungo Dani 17.198 18.678 19.7797. Bathin III 14.227 14.570 14.9898. Rantau Pandan 7.510 7.693 8.1029. Muko-muko Bathin VII 10.996 11.260 11.65610. Bathin III Ulu 6.763 6.924 7.71811. Tanah Sepenggal 15.538 15.913 18.41312. Tanah Sepenggal Lintas 17.993 18.430 18.68113. Tanah Tumbuh 12.991 13.308 13.66514. Limbur Lubuk Mengkuang 12.800 13.112 13.81315. Bathin II Pelayang 7.785 7.976 8.29816. Jujuhan 12.691 13.004 13.76517. Jujuhan Ilir 8.170 8.364 9.356

Jumlah 251.095 257.087 264.389Sumber: Laporan Antara Penyusunan perencanaan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh,

Kab.Bungo

2.2.1. Tenaga Kerja

Pada dasarnya struktur tenaga kerja merupakan komposisi penduduk

berdasarkan lapangan kerja atau jenis pekerjaanya. Data struktur tenaga kerja

menggambarkan jumlah penduduk yang telah bekerja berdasarkan jenis usaha

yang tersedia, sehingga dapat diindentifikasi jumlah penduduk yang telah bekerja

dengan membandingkan jumlah angkatan kerja terhadap penduduk pencari kerja.

Berdasarkan status pekerjaan utama yang ada di Kabupaten Bungo pada tahun

2008 umumnya penduduk dengan usia 15 tahun keatas bekerja sebagai

buruh/karyawan sekitar 28,11%, Sedangkan penduduk yang status pekerjaan

berusaha sendiri terdapat 26.63%. Hal ini menunjukkan tingkat wiraswasta yang

cukup tinggi bila dilihat dari status pekerjaannya. Jumlah pencari kerja pada tahun

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 13PT. Ganes Engineering Consultant

jelasnya, jumlah dan perkembangan penduduk Kabupaten Bungo dapat di lihat

pada tabel berikut ini.

Tabel. 2.6.Distribusi Kepadatan Penduduk Kabupaten Bungo

Tahun 2006 – 2008

No Kecamatan Jumlah Penduduk (jiwa)2006 2007 2008

1. Pelepat 32.637 33.368 27.6892. Pelepat Ilir 33.306 34.086 36.0323. Bathin II Babeko 7.878 8.065 8.2264. Rimbo Tengah 14.374 14.720 15.0215. Pasar Muara Bungo 18.238 17.616 19.1866. Bungo Dani 17.198 18.678 19.7797. Bathin III 14.227 14.570 14.9898. Rantau Pandan 7.510 7.693 8.1029. Muko-muko Bathin VII 10.996 11.260 11.65610. Bathin III Ulu 6.763 6.924 7.71811. Tanah Sepenggal 15.538 15.913 18.41312. Tanah Sepenggal Lintas 17.993 18.430 18.68113. Tanah Tumbuh 12.991 13.308 13.66514. Limbur Lubuk Mengkuang 12.800 13.112 13.81315. Bathin II Pelayang 7.785 7.976 8.29816. Jujuhan 12.691 13.004 13.76517. Jujuhan Ilir 8.170 8.364 9.356

Jumlah 251.095 257.087 264.389Sumber: Laporan Antara Penyusunan perencanaan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh,

Kab.Bungo

2.2.1. Tenaga Kerja

Pada dasarnya struktur tenaga kerja merupakan komposisi penduduk

berdasarkan lapangan kerja atau jenis pekerjaanya. Data struktur tenaga kerja

menggambarkan jumlah penduduk yang telah bekerja berdasarkan jenis usaha

yang tersedia, sehingga dapat diindentifikasi jumlah penduduk yang telah bekerja

dengan membandingkan jumlah angkatan kerja terhadap penduduk pencari kerja.

Berdasarkan status pekerjaan utama yang ada di Kabupaten Bungo pada tahun

2008 umumnya penduduk dengan usia 15 tahun keatas bekerja sebagai

buruh/karyawan sekitar 28,11%, Sedangkan penduduk yang status pekerjaan

berusaha sendiri terdapat 26.63%. Hal ini menunjukkan tingkat wiraswasta yang

cukup tinggi bila dilihat dari status pekerjaannya. Jumlah pencari kerja pada tahun

Page 35: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 14PT. Ganes Engineering Consultant

2009 berjumlah 6,414 orang yang terdiri dari jumlah pencari kerja laki-laki berjumlah

4,951 orang dan pencari kerja perempuan berjumlah 1,463 orang.

2.2.2. Transmigrasi

Seiring dengan program pemerintah dalam pelaksanaan penyebaran

penduduk dengan program transmigrasi, Kabupaten Bungo merupakan salah satu

daerah penerima transmigrasi di Propinsi Jambi, jumlah transmigrasi yang yang

diterima di Kabupaten Bungo pada tahun 2009 sebanyak 242 jiwa yang

ditempatkan di kecamatan Rantau Pandan.

2.3. POTENSI SUMBER DAYA ALAM

Potensi wilayah dan sumber daya alam yang dimiliki menjadikan daerah ini

menjadi salah satu daerah yang berpotensi sebagai pembangkit pembangunan

perekonomian Provinsi Jambi. Salah satu modal dasar yang dimilikii Kabupaten

Bungo adalah letak Ibukota kabupaten yang berada di jalur barat lintas Sumatra.

Kehadiran jalur lintas Barat Sumatera tersebut memperbesar potensi daerah

sebagai penghubung dalam kegiatan perekonomian antara Kabupaten Bungo ke

Kota Padang atau Kota Padang Ke Kota Palembang yang melalui Kabupaten

Bungo.

Potensi hamparan pertanian yang sangat luas dengan melihat data

penggunaan pada tahun 2002, bahwa Kabupaten Bungo memiliki areal pertanian

yaitu seluas 13,383,75 Ha. Wilayah Kecamatan Jujuhan Ilir terdapat calon areal

persawahan seluas 780 – 1000 Ha,yang siap di cetak menjadi lahan pertanian yang

tadinya berfungsi sebagai bekas lahan transmigrasi tanaman pangan yang

ditempatkan di Desa Sari Mulya di Kecamatan Jujuhan Ilir. Selain areal pertanian

potensi lahan tanaman pangan juga, masih besar dengan tersediannya lahan

pertanian seluas 70.702,50 Ha. Selain sektor primer penghasil produk pertanian

Kabupaten Bungo juga memiliki sumber penghasilan alam yaitu berupa tambang

yang dapat mendukung penghasilan asli daerah. Dari data statistik Kabupaten

Bungo Dalam Angka 2010 ada terdapat jenis 18 bahan tambang yang bisa

dimanfaatkan yang potensial dapat mendudukung perekeonomian daerah

diantaranya : batu bara, minyak, emas, tembaga, timbal, timah putih, bijih besi,

obsidian/perlit, oker, granit, lempung, kaolin, pasirkuarsa, pasir dan kerikil, andesit,

batu sue zuki dan bitumen padat. Sumber daya hutan sebagai penghasil devisa

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 14PT. Ganes Engineering Consultant

2009 berjumlah 6,414 orang yang terdiri dari jumlah pencari kerja laki-laki berjumlah

4,951 orang dan pencari kerja perempuan berjumlah 1,463 orang.

2.2.2. Transmigrasi

Seiring dengan program pemerintah dalam pelaksanaan penyebaran

penduduk dengan program transmigrasi, Kabupaten Bungo merupakan salah satu

daerah penerima transmigrasi di Propinsi Jambi, jumlah transmigrasi yang yang

diterima di Kabupaten Bungo pada tahun 2009 sebanyak 242 jiwa yang

ditempatkan di kecamatan Rantau Pandan.

2.3. POTENSI SUMBER DAYA ALAM

Potensi wilayah dan sumber daya alam yang dimiliki menjadikan daerah ini

menjadi salah satu daerah yang berpotensi sebagai pembangkit pembangunan

perekonomian Provinsi Jambi. Salah satu modal dasar yang dimilikii Kabupaten

Bungo adalah letak Ibukota kabupaten yang berada di jalur barat lintas Sumatra.

Kehadiran jalur lintas Barat Sumatera tersebut memperbesar potensi daerah

sebagai penghubung dalam kegiatan perekonomian antara Kabupaten Bungo ke

Kota Padang atau Kota Padang Ke Kota Palembang yang melalui Kabupaten

Bungo.

Potensi hamparan pertanian yang sangat luas dengan melihat data

penggunaan pada tahun 2002, bahwa Kabupaten Bungo memiliki areal pertanian

yaitu seluas 13,383,75 Ha. Wilayah Kecamatan Jujuhan Ilir terdapat calon areal

persawahan seluas 780 – 1000 Ha,yang siap di cetak menjadi lahan pertanian yang

tadinya berfungsi sebagai bekas lahan transmigrasi tanaman pangan yang

ditempatkan di Desa Sari Mulya di Kecamatan Jujuhan Ilir. Selain areal pertanian

potensi lahan tanaman pangan juga, masih besar dengan tersediannya lahan

pertanian seluas 70.702,50 Ha. Selain sektor primer penghasil produk pertanian

Kabupaten Bungo juga memiliki sumber penghasilan alam yaitu berupa tambang

yang dapat mendukung penghasilan asli daerah. Dari data statistik Kabupaten

Bungo Dalam Angka 2010 ada terdapat jenis 18 bahan tambang yang bisa

dimanfaatkan yang potensial dapat mendudukung perekeonomian daerah

diantaranya : batu bara, minyak, emas, tembaga, timbal, timah putih, bijih besi,

obsidian/perlit, oker, granit, lempung, kaolin, pasirkuarsa, pasir dan kerikil, andesit,

batu sue zuki dan bitumen padat. Sumber daya hutan sebagai penghasil devisa

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 14PT. Ganes Engineering Consultant

2009 berjumlah 6,414 orang yang terdiri dari jumlah pencari kerja laki-laki berjumlah

4,951 orang dan pencari kerja perempuan berjumlah 1,463 orang.

2.2.2. Transmigrasi

Seiring dengan program pemerintah dalam pelaksanaan penyebaran

penduduk dengan program transmigrasi, Kabupaten Bungo merupakan salah satu

daerah penerima transmigrasi di Propinsi Jambi, jumlah transmigrasi yang yang

diterima di Kabupaten Bungo pada tahun 2009 sebanyak 242 jiwa yang

ditempatkan di kecamatan Rantau Pandan.

2.3. POTENSI SUMBER DAYA ALAM

Potensi wilayah dan sumber daya alam yang dimiliki menjadikan daerah ini

menjadi salah satu daerah yang berpotensi sebagai pembangkit pembangunan

perekonomian Provinsi Jambi. Salah satu modal dasar yang dimilikii Kabupaten

Bungo adalah letak Ibukota kabupaten yang berada di jalur barat lintas Sumatra.

Kehadiran jalur lintas Barat Sumatera tersebut memperbesar potensi daerah

sebagai penghubung dalam kegiatan perekonomian antara Kabupaten Bungo ke

Kota Padang atau Kota Padang Ke Kota Palembang yang melalui Kabupaten

Bungo.

Potensi hamparan pertanian yang sangat luas dengan melihat data

penggunaan pada tahun 2002, bahwa Kabupaten Bungo memiliki areal pertanian

yaitu seluas 13,383,75 Ha. Wilayah Kecamatan Jujuhan Ilir terdapat calon areal

persawahan seluas 780 – 1000 Ha,yang siap di cetak menjadi lahan pertanian yang

tadinya berfungsi sebagai bekas lahan transmigrasi tanaman pangan yang

ditempatkan di Desa Sari Mulya di Kecamatan Jujuhan Ilir. Selain areal pertanian

potensi lahan tanaman pangan juga, masih besar dengan tersediannya lahan

pertanian seluas 70.702,50 Ha. Selain sektor primer penghasil produk pertanian

Kabupaten Bungo juga memiliki sumber penghasilan alam yaitu berupa tambang

yang dapat mendukung penghasilan asli daerah. Dari data statistik Kabupaten

Bungo Dalam Angka 2010 ada terdapat jenis 18 bahan tambang yang bisa

dimanfaatkan yang potensial dapat mendudukung perekeonomian daerah

diantaranya : batu bara, minyak, emas, tembaga, timbal, timah putih, bijih besi,

obsidian/perlit, oker, granit, lempung, kaolin, pasirkuarsa, pasir dan kerikil, andesit,

batu sue zuki dan bitumen padat. Sumber daya hutan sebagai penghasil devisa

Page 36: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 15PT. Ganes Engineering Consultant

negara dan pendapatan asli daerah, diharapkan mampu sebagai salah satu sumber

daya alam yang menyumbangkan pendapatan bagi daerah.

2.4. INDUSTRI DAN ENERGI

Industri di Kabupaten Bungo setiap tahun mengalami peningkatan, baik dari

jumlah unit usaha, tenaga kerja, nilai investasi maupun produksinya. Peningkatan

jumlah perusahaan industri di Kabupaten Bungo dapat 2009 sebanyak 883 unit

usaha, dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 4.313 orang. Pertambangan dan

Energi yang akhir-akhir ini menjadi salah satu aspek pembangunan yang sangat

strategis di Kabupaten Bungo di harapkan mampu memberikan pemasukan PAD

bagi Kabupaten Bungo. Bahan tambang seperti Batu bara yang terdapat di

Kabupaten Bungo memiliki kualitas yang cukup baik dengan nilai kandungan kalori

antara 5000-73.00 kalori.

2.4.1. Listrik

Sistem jaringan listrik merupakan salah satu program pemerintah yang

bertujuan untuk memberikan sarana penerangan agar dapat meningkatkan taraf

hidup masyarakat. Perkembangan kelistrikan di Kabupaten Bungo meningkat

seiring dengan adanya laju perkembangan pembangunan, kelistrikan secara fungsi

di bagi menjadi 6 golongan/kategori antara lain : sosial/sekolah, rumah tangga,

perdagangan, industri, pemerintahan dan penerangan jalan. Sedangkan untuk

produksi air minum tahun 2009 mengalami kenaikan 705.000 m³ atau 33.75%.

Sedangkan produksi yang terjual meningkat 14.96% dengan peningkatan jumlah

pelanggan sebanyak 711 pelanggan. Untuk rencana pengembangan jaringan listrik

di Kota Muara Bungo di prioritaskan untuk melayani wilayah permukiman baruserta

di lakukan secara bertahap mengikuti perkembangan kota dan terpadu dengan

pengembangan jaringan lainnya. Sehubungan dengan hal tersebut untuk memenuhi

kebutuhan penduduk dalam hal penerangan, maka pada rencana pengembangan

Kota Muara Bungo harus di ikuti pula dengan rencana penerangan listrik dari PLN.

2.4.2. Hotel Restauran dan Pariwisata

Tingkat pengadaan kamar hotel pada tahun 2009 di Kab.Muara Bungo

meningkat dengan 7.78% dan jumlah tempat tidur mengalami penurunan 649 unit

atau menurun 1.82% di banding tahun sebelumnya.Pada tahun 2008 tingkat hunian

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 15PT. Ganes Engineering Consultant

negara dan pendapatan asli daerah, diharapkan mampu sebagai salah satu sumber

daya alam yang menyumbangkan pendapatan bagi daerah.

2.4. INDUSTRI DAN ENERGI

Industri di Kabupaten Bungo setiap tahun mengalami peningkatan, baik dari

jumlah unit usaha, tenaga kerja, nilai investasi maupun produksinya. Peningkatan

jumlah perusahaan industri di Kabupaten Bungo dapat 2009 sebanyak 883 unit

usaha, dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 4.313 orang. Pertambangan dan

Energi yang akhir-akhir ini menjadi salah satu aspek pembangunan yang sangat

strategis di Kabupaten Bungo di harapkan mampu memberikan pemasukan PAD

bagi Kabupaten Bungo. Bahan tambang seperti Batu bara yang terdapat di

Kabupaten Bungo memiliki kualitas yang cukup baik dengan nilai kandungan kalori

antara 5000-73.00 kalori.

2.4.1. Listrik

Sistem jaringan listrik merupakan salah satu program pemerintah yang

bertujuan untuk memberikan sarana penerangan agar dapat meningkatkan taraf

hidup masyarakat. Perkembangan kelistrikan di Kabupaten Bungo meningkat

seiring dengan adanya laju perkembangan pembangunan, kelistrikan secara fungsi

di bagi menjadi 6 golongan/kategori antara lain : sosial/sekolah, rumah tangga,

perdagangan, industri, pemerintahan dan penerangan jalan. Sedangkan untuk

produksi air minum tahun 2009 mengalami kenaikan 705.000 m³ atau 33.75%.

Sedangkan produksi yang terjual meningkat 14.96% dengan peningkatan jumlah

pelanggan sebanyak 711 pelanggan. Untuk rencana pengembangan jaringan listrik

di Kota Muara Bungo di prioritaskan untuk melayani wilayah permukiman baruserta

di lakukan secara bertahap mengikuti perkembangan kota dan terpadu dengan

pengembangan jaringan lainnya. Sehubungan dengan hal tersebut untuk memenuhi

kebutuhan penduduk dalam hal penerangan, maka pada rencana pengembangan

Kota Muara Bungo harus di ikuti pula dengan rencana penerangan listrik dari PLN.

2.4.2. Hotel Restauran dan Pariwisata

Tingkat pengadaan kamar hotel pada tahun 2009 di Kab.Muara Bungo

meningkat dengan 7.78% dan jumlah tempat tidur mengalami penurunan 649 unit

atau menurun 1.82% di banding tahun sebelumnya.Pada tahun 2008 tingkat hunian

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 15PT. Ganes Engineering Consultant

negara dan pendapatan asli daerah, diharapkan mampu sebagai salah satu sumber

daya alam yang menyumbangkan pendapatan bagi daerah.

2.4. INDUSTRI DAN ENERGI

Industri di Kabupaten Bungo setiap tahun mengalami peningkatan, baik dari

jumlah unit usaha, tenaga kerja, nilai investasi maupun produksinya. Peningkatan

jumlah perusahaan industri di Kabupaten Bungo dapat 2009 sebanyak 883 unit

usaha, dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 4.313 orang. Pertambangan dan

Energi yang akhir-akhir ini menjadi salah satu aspek pembangunan yang sangat

strategis di Kabupaten Bungo di harapkan mampu memberikan pemasukan PAD

bagi Kabupaten Bungo. Bahan tambang seperti Batu bara yang terdapat di

Kabupaten Bungo memiliki kualitas yang cukup baik dengan nilai kandungan kalori

antara 5000-73.00 kalori.

2.4.1. Listrik

Sistem jaringan listrik merupakan salah satu program pemerintah yang

bertujuan untuk memberikan sarana penerangan agar dapat meningkatkan taraf

hidup masyarakat. Perkembangan kelistrikan di Kabupaten Bungo meningkat

seiring dengan adanya laju perkembangan pembangunan, kelistrikan secara fungsi

di bagi menjadi 6 golongan/kategori antara lain : sosial/sekolah, rumah tangga,

perdagangan, industri, pemerintahan dan penerangan jalan. Sedangkan untuk

produksi air minum tahun 2009 mengalami kenaikan 705.000 m³ atau 33.75%.

Sedangkan produksi yang terjual meningkat 14.96% dengan peningkatan jumlah

pelanggan sebanyak 711 pelanggan. Untuk rencana pengembangan jaringan listrik

di Kota Muara Bungo di prioritaskan untuk melayani wilayah permukiman baruserta

di lakukan secara bertahap mengikuti perkembangan kota dan terpadu dengan

pengembangan jaringan lainnya. Sehubungan dengan hal tersebut untuk memenuhi

kebutuhan penduduk dalam hal penerangan, maka pada rencana pengembangan

Kota Muara Bungo harus di ikuti pula dengan rencana penerangan listrik dari PLN.

2.4.2. Hotel Restauran dan Pariwisata

Tingkat pengadaan kamar hotel pada tahun 2009 di Kab.Muara Bungo

meningkat dengan 7.78% dan jumlah tempat tidur mengalami penurunan 649 unit

atau menurun 1.82% di banding tahun sebelumnya.Pada tahun 2008 tingkat hunian

Page 37: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 16PT. Ganes Engineering Consultant

hotel berbintang 43.72%, sedangkan tingkat hunian tahun 2009 naik 2 poin

45.72%.Untuk tingkat kamar hunian non bintang dan akomudsi lainnya turun dari

30.12 %tahun 2008 menjadi 20.49% pada tahun 2009.Selanjutnya rata-rata lama

menginap tamu tahun 2008 untuk hotel berbintang,non bintang dan akomodasi

lainnya tercatat 1.42-1.44 hari,tahun 2009 rata-rata lama menginap tamu hotel

berbintang,non bintang mengalami peningkatan masing-masing 1.52 hari – 1.63

hari.

2.5. PERHUBUNGAN DAN ANGKUTAN DARAT

Prasarana jalan yang baik merupakan prasarana utama pada suatu wilayah

yang dapat mendukung kegiatan ekonomi, peningkatan pembangunan prasarana

jalan dapat mempermudah mobilitas penduduk dan masyarakat sebagai pelaku

ekonomi dan mempermudah hubungan antar daerah, baik lokal maupun luar

daerah. Panjang jalan di Kabupaten Bungo tahun 2009 adalah 968,06 km yang

terdirii dari jalan dengan kondisi baik 443,54 km, jalan dengan kondisi sedang

107,65 km, jalan dengan kondisi rusak 120.83 km dan kondisi rusak berat 287.04

km.

2.5.1. Sistem Transportasi Darat

Pengembangan transportasi darat di Kabupaten Bungo perlu di arahkan

agar dapat menunjang usaha-usaha kearah perwujudan sistem pusat pelayanan

yang ingin di capai. Adapun rencana yang perlu diperhatikan dalam pengembangan

transportasi darat di Kabupaten Bungo antara lain adalah sebagai berikut :

a. Sistem pergerakan dalam Kabupaten Bungo harus merupakan satu

kesatuan sistem dari jaringan pergerakan secara keseluruhan khususnya,

maupun dengan wilayah yang lebih luas.

b. Sistem jaringan pergerakan dalam Kabupaten Bungo harus dapat

menunjang perwujudan pola struktur ruang pemanfaatan ruang dan sistem

pusat pelayanan yang di tuju.

c. Sistem pergerakan dalam Kabupaten Bungo harus menunjang usaha-usaha

pengembangan terhadap kelancaran fungsi jalan utama yang melewati

Kabupaten Bungo saat ini.

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 16PT. Ganes Engineering Consultant

hotel berbintang 43.72%, sedangkan tingkat hunian tahun 2009 naik 2 poin

45.72%.Untuk tingkat kamar hunian non bintang dan akomudsi lainnya turun dari

30.12 %tahun 2008 menjadi 20.49% pada tahun 2009.Selanjutnya rata-rata lama

menginap tamu tahun 2008 untuk hotel berbintang,non bintang dan akomodasi

lainnya tercatat 1.42-1.44 hari,tahun 2009 rata-rata lama menginap tamu hotel

berbintang,non bintang mengalami peningkatan masing-masing 1.52 hari – 1.63

hari.

2.5. PERHUBUNGAN DAN ANGKUTAN DARAT

Prasarana jalan yang baik merupakan prasarana utama pada suatu wilayah

yang dapat mendukung kegiatan ekonomi, peningkatan pembangunan prasarana

jalan dapat mempermudah mobilitas penduduk dan masyarakat sebagai pelaku

ekonomi dan mempermudah hubungan antar daerah, baik lokal maupun luar

daerah. Panjang jalan di Kabupaten Bungo tahun 2009 adalah 968,06 km yang

terdirii dari jalan dengan kondisi baik 443,54 km, jalan dengan kondisi sedang

107,65 km, jalan dengan kondisi rusak 120.83 km dan kondisi rusak berat 287.04

km.

2.5.1. Sistem Transportasi Darat

Pengembangan transportasi darat di Kabupaten Bungo perlu di arahkan

agar dapat menunjang usaha-usaha kearah perwujudan sistem pusat pelayanan

yang ingin di capai. Adapun rencana yang perlu diperhatikan dalam pengembangan

transportasi darat di Kabupaten Bungo antara lain adalah sebagai berikut :

a. Sistem pergerakan dalam Kabupaten Bungo harus merupakan satu

kesatuan sistem dari jaringan pergerakan secara keseluruhan khususnya,

maupun dengan wilayah yang lebih luas.

b. Sistem jaringan pergerakan dalam Kabupaten Bungo harus dapat

menunjang perwujudan pola struktur ruang pemanfaatan ruang dan sistem

pusat pelayanan yang di tuju.

c. Sistem pergerakan dalam Kabupaten Bungo harus menunjang usaha-usaha

pengembangan terhadap kelancaran fungsi jalan utama yang melewati

Kabupaten Bungo saat ini.

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 16PT. Ganes Engineering Consultant

hotel berbintang 43.72%, sedangkan tingkat hunian tahun 2009 naik 2 poin

45.72%.Untuk tingkat kamar hunian non bintang dan akomudsi lainnya turun dari

30.12 %tahun 2008 menjadi 20.49% pada tahun 2009.Selanjutnya rata-rata lama

menginap tamu tahun 2008 untuk hotel berbintang,non bintang dan akomodasi

lainnya tercatat 1.42-1.44 hari,tahun 2009 rata-rata lama menginap tamu hotel

berbintang,non bintang mengalami peningkatan masing-masing 1.52 hari – 1.63

hari.

2.5. PERHUBUNGAN DAN ANGKUTAN DARAT

Prasarana jalan yang baik merupakan prasarana utama pada suatu wilayah

yang dapat mendukung kegiatan ekonomi, peningkatan pembangunan prasarana

jalan dapat mempermudah mobilitas penduduk dan masyarakat sebagai pelaku

ekonomi dan mempermudah hubungan antar daerah, baik lokal maupun luar

daerah. Panjang jalan di Kabupaten Bungo tahun 2009 adalah 968,06 km yang

terdirii dari jalan dengan kondisi baik 443,54 km, jalan dengan kondisi sedang

107,65 km, jalan dengan kondisi rusak 120.83 km dan kondisi rusak berat 287.04

km.

2.5.1. Sistem Transportasi Darat

Pengembangan transportasi darat di Kabupaten Bungo perlu di arahkan

agar dapat menunjang usaha-usaha kearah perwujudan sistem pusat pelayanan

yang ingin di capai. Adapun rencana yang perlu diperhatikan dalam pengembangan

transportasi darat di Kabupaten Bungo antara lain adalah sebagai berikut :

a. Sistem pergerakan dalam Kabupaten Bungo harus merupakan satu

kesatuan sistem dari jaringan pergerakan secara keseluruhan khususnya,

maupun dengan wilayah yang lebih luas.

b. Sistem jaringan pergerakan dalam Kabupaten Bungo harus dapat

menunjang perwujudan pola struktur ruang pemanfaatan ruang dan sistem

pusat pelayanan yang di tuju.

c. Sistem pergerakan dalam Kabupaten Bungo harus menunjang usaha-usaha

pengembangan terhadap kelancaran fungsi jalan utama yang melewati

Kabupaten Bungo saat ini.

Page 38: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 17PT. Ganes Engineering Consultant

d. Sistem jaringan pergerakan yang di rencanakan harus membantu

meningkatkan perkembangan dalam wilayah tersebut, sesuai dengan

potensi dan arah kebijakan yang ada. Terutama untuk mengarahkan

perkembangan yang kurang terkendali pada tepi jalur utama yang melalui

Kabupaten Bungo

e. Perencanaan pola sirkulasi sarana angkutan umum beserta prasarana

penunjang di Kabupaten Bungo perlu disesuaikan dengan pola sirkulasi

angkutan umum secara keseluruhan (inter regional).

f. Pada Lokasi-lokasi tertentu yang diperkiraan terjadi pergantian moda

angkutan penumpang dan barang perlu disediakan halte-halte yang

memadai.

g. Penyediaan terminal angkutan barang hendaknya terletak di ruas jalan

utama sesuai dengan fungsi terminal tersebut, ataupun bila ditentukan lain

sebaiknya mempunyai aksesbilitas yang tinggidan tersambung dengan ruas

jalan utama.

h. Pada ruas jalan utama di perlukan perhatian pengaturan lalu lintas (traffic

management) terutama pada perpotongan dan persimpangan serta pada

mulut-mulut jalan (frontage road) di pusat-pusat kegiatan yang berada pada

jalan-jalan utama.

Rencana pengembangan Kabupaten Bungo ini perlu didukung oleh adanya

suatu sistem transportasi yang terintegrasi dengan baik untuk menghubungkan

Ibukota Propinsi di Pulau Sumatera dengan Kota-kota di pulau jawa melalui jalan

lintas sumatra. Dalam lingkup internal, sistem transportasi Kabupaten Bungo harus

mampu mempermudah hubungan antar pusat-pusat desa pengembangan di

wilayah Kabupaten Bungo itu sendiri termasuk dengan pusat-pusat pertumbuhan di

wilayah kabupaten sekitarnya, sedangkan pola jaringan jalan secara umum dalam

waktu mendatang perlu mengalami penyesuaian, terutama penyesuaian yang

bersifat struktural terutama yang menyangkut hirarki fungsi, pola jaringan jalan serta

peningkatan dan pemeliharaanya.

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 17PT. Ganes Engineering Consultant

d. Sistem jaringan pergerakan yang di rencanakan harus membantu

meningkatkan perkembangan dalam wilayah tersebut, sesuai dengan

potensi dan arah kebijakan yang ada. Terutama untuk mengarahkan

perkembangan yang kurang terkendali pada tepi jalur utama yang melalui

Kabupaten Bungo

e. Perencanaan pola sirkulasi sarana angkutan umum beserta prasarana

penunjang di Kabupaten Bungo perlu disesuaikan dengan pola sirkulasi

angkutan umum secara keseluruhan (inter regional).

f. Pada Lokasi-lokasi tertentu yang diperkiraan terjadi pergantian moda

angkutan penumpang dan barang perlu disediakan halte-halte yang

memadai.

g. Penyediaan terminal angkutan barang hendaknya terletak di ruas jalan

utama sesuai dengan fungsi terminal tersebut, ataupun bila ditentukan lain

sebaiknya mempunyai aksesbilitas yang tinggidan tersambung dengan ruas

jalan utama.

h. Pada ruas jalan utama di perlukan perhatian pengaturan lalu lintas (traffic

management) terutama pada perpotongan dan persimpangan serta pada

mulut-mulut jalan (frontage road) di pusat-pusat kegiatan yang berada pada

jalan-jalan utama.

Rencana pengembangan Kabupaten Bungo ini perlu didukung oleh adanya

suatu sistem transportasi yang terintegrasi dengan baik untuk menghubungkan

Ibukota Propinsi di Pulau Sumatera dengan Kota-kota di pulau jawa melalui jalan

lintas sumatra. Dalam lingkup internal, sistem transportasi Kabupaten Bungo harus

mampu mempermudah hubungan antar pusat-pusat desa pengembangan di

wilayah Kabupaten Bungo itu sendiri termasuk dengan pusat-pusat pertumbuhan di

wilayah kabupaten sekitarnya, sedangkan pola jaringan jalan secara umum dalam

waktu mendatang perlu mengalami penyesuaian, terutama penyesuaian yang

bersifat struktural terutama yang menyangkut hirarki fungsi, pola jaringan jalan serta

peningkatan dan pemeliharaanya.

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 17PT. Ganes Engineering Consultant

d. Sistem jaringan pergerakan yang di rencanakan harus membantu

meningkatkan perkembangan dalam wilayah tersebut, sesuai dengan

potensi dan arah kebijakan yang ada. Terutama untuk mengarahkan

perkembangan yang kurang terkendali pada tepi jalur utama yang melalui

Kabupaten Bungo

e. Perencanaan pola sirkulasi sarana angkutan umum beserta prasarana

penunjang di Kabupaten Bungo perlu disesuaikan dengan pola sirkulasi

angkutan umum secara keseluruhan (inter regional).

f. Pada Lokasi-lokasi tertentu yang diperkiraan terjadi pergantian moda

angkutan penumpang dan barang perlu disediakan halte-halte yang

memadai.

g. Penyediaan terminal angkutan barang hendaknya terletak di ruas jalan

utama sesuai dengan fungsi terminal tersebut, ataupun bila ditentukan lain

sebaiknya mempunyai aksesbilitas yang tinggidan tersambung dengan ruas

jalan utama.

h. Pada ruas jalan utama di perlukan perhatian pengaturan lalu lintas (traffic

management) terutama pada perpotongan dan persimpangan serta pada

mulut-mulut jalan (frontage road) di pusat-pusat kegiatan yang berada pada

jalan-jalan utama.

Rencana pengembangan Kabupaten Bungo ini perlu didukung oleh adanya

suatu sistem transportasi yang terintegrasi dengan baik untuk menghubungkan

Ibukota Propinsi di Pulau Sumatera dengan Kota-kota di pulau jawa melalui jalan

lintas sumatra. Dalam lingkup internal, sistem transportasi Kabupaten Bungo harus

mampu mempermudah hubungan antar pusat-pusat desa pengembangan di

wilayah Kabupaten Bungo itu sendiri termasuk dengan pusat-pusat pertumbuhan di

wilayah kabupaten sekitarnya, sedangkan pola jaringan jalan secara umum dalam

waktu mendatang perlu mengalami penyesuaian, terutama penyesuaian yang

bersifat struktural terutama yang menyangkut hirarki fungsi, pola jaringan jalan serta

peningkatan dan pemeliharaanya.

Page 39: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 18PT. Ganes Engineering Consultant

Gambarl.2.5.Peta Jaringan Jalan Kabupaten Bungo – Propinsi Jambi

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 18PT. Ganes Engineering Consultant

Gambarl.2.5.Peta Jaringan Jalan Kabupaten Bungo – Propinsi Jambi

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 18PT. Ganes Engineering Consultant

Gambarl.2.5.Peta Jaringan Jalan Kabupaten Bungo – Propinsi Jambi

Page 40: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 19PT. Ganes Engineering Consultant

Tabel 2.7 :Panjang Jalan Kabupaten Menurut Kecamatan Dan Jenis Permukaan Jalan Di

Kabupaten Bungo Tahun 2009

KECAMATAN

JENIS PERMUKAAN

TOTALAspal Tidak diaspal Lain-lain

1. Pelepat 26.40 45.40 88.30 160.102. Pelepat Ilir 92.00 43.25 29.80 165.053. Bathin II Babeko 19.05 - - 19.054.5.6.7.

Rimbo TengahBungo DaniPasar Muara BungoBathin III 86.60 4.97 61.64 153.21

8.9.

Rantau PandanBathin III Ulu

63.18 7.10 - 3.30

10. Muko-Muko Bathin VII 26.80 3.50 - 30.3011.12.

Tanah SepenggalTanah Sepenggal Lintas 35.23 9.71 5.40 50.34

13.14.

Tanah TumbuhBathin II Pelayang 10.89 7.20 7.00 25.09

15. LimburLubukMengkuang 16.50 41.70 88.60 146.80

16.17.

JujuhanJujuhan Ilir 79.55 4.45 29.00 113.00

Jumlah total 451.30 179.43 342.24 972.97Sumber :Kota Bungo Dalam Angka 2010

2.5.2. Sistem Transportasi Sungai

Jenis pelayanan angkutan sungai memegang peranan penting dalam

perekonomian wilayah. Selain melayani transportasi barang , angkutan sungai juga

memberikan kontribusi yang cukup penting terhadap pergerakan penumpang /orang

terutama untuk menjangkau wilayah yang belum tersedia prasarana transportasi

darat. Transportasi sungai banyak di gunakan masyarakat untuk pengangkut hasil

pertanian, perkebunan dan hasil hutan. Sebagai akibat dari terbatasnya

perhubungan darat, baik prasarana maupun sarana transportasi, maka sungai-

sungai besar yang terdapat di Kabupaten Bungo tersebut memegang peranan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 19PT. Ganes Engineering Consultant

Tabel 2.7 :Panjang Jalan Kabupaten Menurut Kecamatan Dan Jenis Permukaan Jalan Di

Kabupaten Bungo Tahun 2009

KECAMATAN

JENIS PERMUKAAN

TOTALAspal Tidak diaspal Lain-lain

1. Pelepat 26.40 45.40 88.30 160.102. Pelepat Ilir 92.00 43.25 29.80 165.053. Bathin II Babeko 19.05 - - 19.054.5.6.7.

Rimbo TengahBungo DaniPasar Muara BungoBathin III 86.60 4.97 61.64 153.21

8.9.

Rantau PandanBathin III Ulu

63.18 7.10 - 3.30

10. Muko-Muko Bathin VII 26.80 3.50 - 30.3011.12.

Tanah SepenggalTanah Sepenggal Lintas 35.23 9.71 5.40 50.34

13.14.

Tanah TumbuhBathin II Pelayang 10.89 7.20 7.00 25.09

15. LimburLubukMengkuang 16.50 41.70 88.60 146.80

16.17.

JujuhanJujuhan Ilir 79.55 4.45 29.00 113.00

Jumlah total 451.30 179.43 342.24 972.97Sumber :Kota Bungo Dalam Angka 2010

2.5.2. Sistem Transportasi Sungai

Jenis pelayanan angkutan sungai memegang peranan penting dalam

perekonomian wilayah. Selain melayani transportasi barang , angkutan sungai juga

memberikan kontribusi yang cukup penting terhadap pergerakan penumpang /orang

terutama untuk menjangkau wilayah yang belum tersedia prasarana transportasi

darat. Transportasi sungai banyak di gunakan masyarakat untuk pengangkut hasil

pertanian, perkebunan dan hasil hutan. Sebagai akibat dari terbatasnya

perhubungan darat, baik prasarana maupun sarana transportasi, maka sungai-

sungai besar yang terdapat di Kabupaten Bungo tersebut memegang peranan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 19PT. Ganes Engineering Consultant

Tabel 2.7 :Panjang Jalan Kabupaten Menurut Kecamatan Dan Jenis Permukaan Jalan Di

Kabupaten Bungo Tahun 2009

KECAMATAN

JENIS PERMUKAAN

TOTALAspal Tidak diaspal Lain-lain

1. Pelepat 26.40 45.40 88.30 160.102. Pelepat Ilir 92.00 43.25 29.80 165.053. Bathin II Babeko 19.05 - - 19.054.5.6.7.

Rimbo TengahBungo DaniPasar Muara BungoBathin III 86.60 4.97 61.64 153.21

8.9.

Rantau PandanBathin III Ulu

63.18 7.10 - 3.30

10. Muko-Muko Bathin VII 26.80 3.50 - 30.3011.12.

Tanah SepenggalTanah Sepenggal Lintas 35.23 9.71 5.40 50.34

13.14.

Tanah TumbuhBathin II Pelayang 10.89 7.20 7.00 25.09

15. LimburLubukMengkuang 16.50 41.70 88.60 146.80

16.17.

JujuhanJujuhan Ilir 79.55 4.45 29.00 113.00

Jumlah total 451.30 179.43 342.24 972.97Sumber :Kota Bungo Dalam Angka 2010

2.5.2. Sistem Transportasi Sungai

Jenis pelayanan angkutan sungai memegang peranan penting dalam

perekonomian wilayah. Selain melayani transportasi barang , angkutan sungai juga

memberikan kontribusi yang cukup penting terhadap pergerakan penumpang /orang

terutama untuk menjangkau wilayah yang belum tersedia prasarana transportasi

darat. Transportasi sungai banyak di gunakan masyarakat untuk pengangkut hasil

pertanian, perkebunan dan hasil hutan. Sebagai akibat dari terbatasnya

perhubungan darat, baik prasarana maupun sarana transportasi, maka sungai-

sungai besar yang terdapat di Kabupaten Bungo tersebut memegang peranan

Page 41: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 20PT. Ganes Engineering Consultant

penting sebagai prasarana perhubungan, khususnya dalam upaya memenuhi

pelayanan angkutan dari daerah pedalaman menuju ke wilayah kota atau

sebaliknya dari wilayah kota ke pedalaman.

2.5.3. Prasarana Transportasi Sungai

Kondisi dimana terbatasnya prasarana perhubungan darat, apabila tidak

tersedia sistem transportasi sungai dapat mengakibatkan disparitas antar wilayah

dan tingkat kesejahteran masyarakat kurang merata. Guna mengurangi kondisi

tersebut, maka dinilai perlu untuk mengembangkan sitem transportasi sungai untuk

menghubungkan wilayah yang belum terjangkau prasarana dan sarana transportasi

darat. Sungai-sungai yang di wilayah Kabupaten Bungo yang dapat dimanfaatkan

sebagai prasarana transportasi atau perhubungan adalah Sungai Batang Tebo,

Sungai Batang Ule, Sungai Batang Bungo, Sungai Batang Senamat dan lainnya.

2.6. PERMUKIMAN PERKOTAAN

Kawasan permukiman perkotaan merupakan ruang yang perlu

diperuntukkan bagi pengelompokan perumahan penduduk termasuk di dalamnya

sarana/prasarana sosial ekonomi masyarakat dengan dominasi kegiatan usaha

non pertanian (pemerintahan, perdagangan dan jasa lainnya). Kawasan

permukiman kota mencakup wilayah administrasi kota dan wilayah pengembangan

kota (ibukota kabupaten dan kecamatan). Kebijaksanaan pemanfaatan ruangnya

didasarkan pada tujuan untuk mengembangkan kawasan permukiman kota sebagai

tempat pemusatan penduduk dan pengembangan sarana prasarana penunjangnya.

Pada dasarnya pengembangan kota telah diatur kebijaksanaan permukiman kota

telah diatur dalam penataan ruang kota yang antara lain mencakup penyusunan

dan peninjauan kembali Rencana Ruang Kota.

2.7. KONSEP LINGKUNGAN PERMUKIMAN

Konsep lingkungan permukiman bertujuan untuk menciptakan lingkungan

yang nyaman,aman dan indah serta berorientasi terhadap lingkungan yang sehat,

dapat diartikan memiliki fasilitas dan utilitas yang memadai dan dapat di capai

dengan mudah atau yang di kenal dengan konsep Neighbourhood Unit, yaitu

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 20PT. Ganes Engineering Consultant

penting sebagai prasarana perhubungan, khususnya dalam upaya memenuhi

pelayanan angkutan dari daerah pedalaman menuju ke wilayah kota atau

sebaliknya dari wilayah kota ke pedalaman.

2.5.3. Prasarana Transportasi Sungai

Kondisi dimana terbatasnya prasarana perhubungan darat, apabila tidak

tersedia sistem transportasi sungai dapat mengakibatkan disparitas antar wilayah

dan tingkat kesejahteran masyarakat kurang merata. Guna mengurangi kondisi

tersebut, maka dinilai perlu untuk mengembangkan sitem transportasi sungai untuk

menghubungkan wilayah yang belum terjangkau prasarana dan sarana transportasi

darat. Sungai-sungai yang di wilayah Kabupaten Bungo yang dapat dimanfaatkan

sebagai prasarana transportasi atau perhubungan adalah Sungai Batang Tebo,

Sungai Batang Ule, Sungai Batang Bungo, Sungai Batang Senamat dan lainnya.

2.6. PERMUKIMAN PERKOTAAN

Kawasan permukiman perkotaan merupakan ruang yang perlu

diperuntukkan bagi pengelompokan perumahan penduduk termasuk di dalamnya

sarana/prasarana sosial ekonomi masyarakat dengan dominasi kegiatan usaha

non pertanian (pemerintahan, perdagangan dan jasa lainnya). Kawasan

permukiman kota mencakup wilayah administrasi kota dan wilayah pengembangan

kota (ibukota kabupaten dan kecamatan). Kebijaksanaan pemanfaatan ruangnya

didasarkan pada tujuan untuk mengembangkan kawasan permukiman kota sebagai

tempat pemusatan penduduk dan pengembangan sarana prasarana penunjangnya.

Pada dasarnya pengembangan kota telah diatur kebijaksanaan permukiman kota

telah diatur dalam penataan ruang kota yang antara lain mencakup penyusunan

dan peninjauan kembali Rencana Ruang Kota.

2.7. KONSEP LINGKUNGAN PERMUKIMAN

Konsep lingkungan permukiman bertujuan untuk menciptakan lingkungan

yang nyaman,aman dan indah serta berorientasi terhadap lingkungan yang sehat,

dapat diartikan memiliki fasilitas dan utilitas yang memadai dan dapat di capai

dengan mudah atau yang di kenal dengan konsep Neighbourhood Unit, yaitu

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 20PT. Ganes Engineering Consultant

penting sebagai prasarana perhubungan, khususnya dalam upaya memenuhi

pelayanan angkutan dari daerah pedalaman menuju ke wilayah kota atau

sebaliknya dari wilayah kota ke pedalaman.

2.5.3. Prasarana Transportasi Sungai

Kondisi dimana terbatasnya prasarana perhubungan darat, apabila tidak

tersedia sistem transportasi sungai dapat mengakibatkan disparitas antar wilayah

dan tingkat kesejahteran masyarakat kurang merata. Guna mengurangi kondisi

tersebut, maka dinilai perlu untuk mengembangkan sitem transportasi sungai untuk

menghubungkan wilayah yang belum terjangkau prasarana dan sarana transportasi

darat. Sungai-sungai yang di wilayah Kabupaten Bungo yang dapat dimanfaatkan

sebagai prasarana transportasi atau perhubungan adalah Sungai Batang Tebo,

Sungai Batang Ule, Sungai Batang Bungo, Sungai Batang Senamat dan lainnya.

2.6. PERMUKIMAN PERKOTAAN

Kawasan permukiman perkotaan merupakan ruang yang perlu

diperuntukkan bagi pengelompokan perumahan penduduk termasuk di dalamnya

sarana/prasarana sosial ekonomi masyarakat dengan dominasi kegiatan usaha

non pertanian (pemerintahan, perdagangan dan jasa lainnya). Kawasan

permukiman kota mencakup wilayah administrasi kota dan wilayah pengembangan

kota (ibukota kabupaten dan kecamatan). Kebijaksanaan pemanfaatan ruangnya

didasarkan pada tujuan untuk mengembangkan kawasan permukiman kota sebagai

tempat pemusatan penduduk dan pengembangan sarana prasarana penunjangnya.

Pada dasarnya pengembangan kota telah diatur kebijaksanaan permukiman kota

telah diatur dalam penataan ruang kota yang antara lain mencakup penyusunan

dan peninjauan kembali Rencana Ruang Kota.

2.7. KONSEP LINGKUNGAN PERMUKIMAN

Konsep lingkungan permukiman bertujuan untuk menciptakan lingkungan

yang nyaman,aman dan indah serta berorientasi terhadap lingkungan yang sehat,

dapat diartikan memiliki fasilitas dan utilitas yang memadai dan dapat di capai

dengan mudah atau yang di kenal dengan konsep Neighbourhood Unit, yaitu

Page 42: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 21PT. Ganes Engineering Consultant

konsep yang mengelompokkan kesatuan penduduk yang lebih kecil, yaitu blok

peruntukan, yang memberikan kriteria yang harus dipenuhi untuk mewujudkan

lingkungan permukiman yang nyaman dan mendukung kegiatan lingkungan

ekonomi penduduknya yaitu :

Tinggal berdekatan dengan tetangga ( berorientasi sosial )

Tinggal berdekatan dengan tempat kerja (orientasi ekonomi)

Tinggal berdekatan dengan fasilitas sosial dan ekonomi (orientasi sosialekonomi)

Secara keseluruhan tingkat pelayanan perumahan di Kota Muara Bungo di

nilai cukup baik. Namun dinilai dari kualitas perumahan tersebut perlu peningkatan.

Untuk itu dalam perencanaanya di perlukan strategi yaitu :

a. Meningkatkan dan mendukung pengadaan rumah tinggal hingga

tercapainya pemenuhan kebutuhan yang layak huni.

b. Mengatur distribusi jumlah dan kepadatan tempat tinggal sesuai dengan

distribusi pusat-pusat pelayanan.

c. Membagi wilayah pemukiman menjadi unit-unit permukiman dan masing-

masing unit memiliki pusat pelayanan.

d. Membentuk wilayah permukiman yang layak dan nyaman melalui

pengaturan pengembangan pada lokas pengembangan yang baru.

Perkiraan kebutuhan lahan perumahan di Kota Muara Bungo terus

meningkat seiring meningkatnya jumlah penduduk beserta kegiatan sosial

ekonominya. Asumsi yang di gunakan yaitu setiap rumah tangga dihuni 5 jiwa,

dengan perbandingan luas kapling besar 400-600m² mencakup 10% dari total

rumah tangga, kapling sedang 250-400m² mencakup 30%, dari total jumlah rumah

tangga dan kapling kecil ˂ 250 m² mencakup 60% dari total rumah tangga. Pada

tahun 2017 diperkirakan jumlah penduduk Kota Muara Bungo sekitar ± 91.741 jiwa,

dengan jumlah rumah tangga atau rumah tinggal sejumlah ± 18.348 unit, oleh

karenanya luas kebutuhan lahan untuk perumahan adalah sekitar 642.19 H.

Dengan diperkirakannya jumlah penduduk pada 2027 sekitar 119.099 jiwa,

kemudian jumlah rumah tanggga / rumah tinggal kurang lebih 23.820, maka luas

kebutuhan lahan untuk perumahan adalah sekitar 833.69 Ha.

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 21PT. Ganes Engineering Consultant

konsep yang mengelompokkan kesatuan penduduk yang lebih kecil, yaitu blok

peruntukan, yang memberikan kriteria yang harus dipenuhi untuk mewujudkan

lingkungan permukiman yang nyaman dan mendukung kegiatan lingkungan

ekonomi penduduknya yaitu :

Tinggal berdekatan dengan tetangga ( berorientasi sosial )

Tinggal berdekatan dengan tempat kerja (orientasi ekonomi)

Tinggal berdekatan dengan fasilitas sosial dan ekonomi (orientasi sosialekonomi)

Secara keseluruhan tingkat pelayanan perumahan di Kota Muara Bungo di

nilai cukup baik. Namun dinilai dari kualitas perumahan tersebut perlu peningkatan.

Untuk itu dalam perencanaanya di perlukan strategi yaitu :

a. Meningkatkan dan mendukung pengadaan rumah tinggal hingga

tercapainya pemenuhan kebutuhan yang layak huni.

b. Mengatur distribusi jumlah dan kepadatan tempat tinggal sesuai dengan

distribusi pusat-pusat pelayanan.

c. Membagi wilayah pemukiman menjadi unit-unit permukiman dan masing-

masing unit memiliki pusat pelayanan.

d. Membentuk wilayah permukiman yang layak dan nyaman melalui

pengaturan pengembangan pada lokas pengembangan yang baru.

Perkiraan kebutuhan lahan perumahan di Kota Muara Bungo terus

meningkat seiring meningkatnya jumlah penduduk beserta kegiatan sosial

ekonominya. Asumsi yang di gunakan yaitu setiap rumah tangga dihuni 5 jiwa,

dengan perbandingan luas kapling besar 400-600m² mencakup 10% dari total

rumah tangga, kapling sedang 250-400m² mencakup 30%, dari total jumlah rumah

tangga dan kapling kecil ˂ 250 m² mencakup 60% dari total rumah tangga. Pada

tahun 2017 diperkirakan jumlah penduduk Kota Muara Bungo sekitar ± 91.741 jiwa,

dengan jumlah rumah tangga atau rumah tinggal sejumlah ± 18.348 unit, oleh

karenanya luas kebutuhan lahan untuk perumahan adalah sekitar 642.19 H.

Dengan diperkirakannya jumlah penduduk pada 2027 sekitar 119.099 jiwa,

kemudian jumlah rumah tanggga / rumah tinggal kurang lebih 23.820, maka luas

kebutuhan lahan untuk perumahan adalah sekitar 833.69 Ha.

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 21PT. Ganes Engineering Consultant

konsep yang mengelompokkan kesatuan penduduk yang lebih kecil, yaitu blok

peruntukan, yang memberikan kriteria yang harus dipenuhi untuk mewujudkan

lingkungan permukiman yang nyaman dan mendukung kegiatan lingkungan

ekonomi penduduknya yaitu :

Tinggal berdekatan dengan tetangga ( berorientasi sosial )

Tinggal berdekatan dengan tempat kerja (orientasi ekonomi)

Tinggal berdekatan dengan fasilitas sosial dan ekonomi (orientasi sosialekonomi)

Secara keseluruhan tingkat pelayanan perumahan di Kota Muara Bungo di

nilai cukup baik. Namun dinilai dari kualitas perumahan tersebut perlu peningkatan.

Untuk itu dalam perencanaanya di perlukan strategi yaitu :

a. Meningkatkan dan mendukung pengadaan rumah tinggal hingga

tercapainya pemenuhan kebutuhan yang layak huni.

b. Mengatur distribusi jumlah dan kepadatan tempat tinggal sesuai dengan

distribusi pusat-pusat pelayanan.

c. Membagi wilayah pemukiman menjadi unit-unit permukiman dan masing-

masing unit memiliki pusat pelayanan.

d. Membentuk wilayah permukiman yang layak dan nyaman melalui

pengaturan pengembangan pada lokas pengembangan yang baru.

Perkiraan kebutuhan lahan perumahan di Kota Muara Bungo terus

meningkat seiring meningkatnya jumlah penduduk beserta kegiatan sosial

ekonominya. Asumsi yang di gunakan yaitu setiap rumah tangga dihuni 5 jiwa,

dengan perbandingan luas kapling besar 400-600m² mencakup 10% dari total

rumah tangga, kapling sedang 250-400m² mencakup 30%, dari total jumlah rumah

tangga dan kapling kecil ˂ 250 m² mencakup 60% dari total rumah tangga. Pada

tahun 2017 diperkirakan jumlah penduduk Kota Muara Bungo sekitar ± 91.741 jiwa,

dengan jumlah rumah tangga atau rumah tinggal sejumlah ± 18.348 unit, oleh

karenanya luas kebutuhan lahan untuk perumahan adalah sekitar 642.19 H.

Dengan diperkirakannya jumlah penduduk pada 2027 sekitar 119.099 jiwa,

kemudian jumlah rumah tanggga / rumah tinggal kurang lebih 23.820, maka luas

kebutuhan lahan untuk perumahan adalah sekitar 833.69 Ha.

Page 43: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 22PT. Ganes Engineering Consultant

Tabel .2.8.Perkiraan Kebutuhan Rumah Dan Kebutuhan Ruangnya

Di Kota Muara Bungo

NO TahunProyeksi

JumlahPendududuk

JumlahRumah

Kebutuhan (unit)Kebutuhan

Ruang ( Ha )

TipeBesar

TipeSedang

TipeKecil

TipeBesar

TipeSedang

TipeKecil

1. 2008 71.130 14.226 1.423 4.268 8.536 71.13 170.71 256.07

2. 2012 79.891 15.978 1.598 4.793 9.587 79.89 170.71 287.61

3. 2017 91.741 18.348 1.835 5.504 11.009 91.74 220.18 330.27

4. 2022 104.745 20.949 2.095 6.285 12.569 104.75 251.39 377.08

5. 2027 119.099 23.820 2.382 7.146 14.292 119.10 285.84 428.76

Sumber; hasil perhitungan review Rencana Tata Ruang Kota Muara Bungo 200

2.8. PENCEMARAN

Sesuai dengan UU No 7 tahun 2004, perlu adanya kepastian kecukupan

dan kualitas air untuk memenuhi berbagai kebutuhan baik dari sisi ekonomi

maupun dari sisi sosial.Dalam kaitannya dengan ketersediaan air dari sisi

lingkungan maka masalah krusial yang di hadapi adalah masalah

pencemaran.Potensi pencemaran ini sudah terjadi sejak lama karena sesuai

dengan sejarah kehidupan masyarakat di Jambi terkait dengan potensi

sungai.Pencemaran air pada akhir-akhir ini semakin menkhawatirkan dengan

adanya praktek Penambangan Emas Tanpa Ijin (PETI) yang menggunakan

berbagai bahan kimia. Proses pengerukan tanah, pembersihan dan pemisahan

butiran emas adalah potensi pencemaran yang harus di waspadai prakteknya di

Kabupaten Bungo. Dari hasil uji laboratorium terdapat 3 indikator yang melebihi

standart baku mutu lingkungan atau berada pada ambang batas yang kurang baik

bagi kualitas air. Indikator tersebut yaitu terdapat kandungan TSS, kekeruhan serta

kandungan besi (Fe). Dari rata-rata indikator yang di uji terdapat peningkatan kadar

pada tahun 2004, dan dari hasil uji secara keseluruhan tingkat pencemaran air

secara umum belum tergolong berbahaya.Pencemaran seperti tersebut diatas

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 22PT. Ganes Engineering Consultant

Tabel .2.8.Perkiraan Kebutuhan Rumah Dan Kebutuhan Ruangnya

Di Kota Muara Bungo

NO TahunProyeksi

JumlahPendududuk

JumlahRumah

Kebutuhan (unit)Kebutuhan

Ruang ( Ha )

TipeBesar

TipeSedang

TipeKecil

TipeBesar

TipeSedang

TipeKecil

1. 2008 71.130 14.226 1.423 4.268 8.536 71.13 170.71 256.07

2. 2012 79.891 15.978 1.598 4.793 9.587 79.89 170.71 287.61

3. 2017 91.741 18.348 1.835 5.504 11.009 91.74 220.18 330.27

4. 2022 104.745 20.949 2.095 6.285 12.569 104.75 251.39 377.08

5. 2027 119.099 23.820 2.382 7.146 14.292 119.10 285.84 428.76

Sumber; hasil perhitungan review Rencana Tata Ruang Kota Muara Bungo 200

2.8. PENCEMARAN

Sesuai dengan UU No 7 tahun 2004, perlu adanya kepastian kecukupan

dan kualitas air untuk memenuhi berbagai kebutuhan baik dari sisi ekonomi

maupun dari sisi sosial.Dalam kaitannya dengan ketersediaan air dari sisi

lingkungan maka masalah krusial yang di hadapi adalah masalah

pencemaran.Potensi pencemaran ini sudah terjadi sejak lama karena sesuai

dengan sejarah kehidupan masyarakat di Jambi terkait dengan potensi

sungai.Pencemaran air pada akhir-akhir ini semakin menkhawatirkan dengan

adanya praktek Penambangan Emas Tanpa Ijin (PETI) yang menggunakan

berbagai bahan kimia. Proses pengerukan tanah, pembersihan dan pemisahan

butiran emas adalah potensi pencemaran yang harus di waspadai prakteknya di

Kabupaten Bungo. Dari hasil uji laboratorium terdapat 3 indikator yang melebihi

standart baku mutu lingkungan atau berada pada ambang batas yang kurang baik

bagi kualitas air. Indikator tersebut yaitu terdapat kandungan TSS, kekeruhan serta

kandungan besi (Fe). Dari rata-rata indikator yang di uji terdapat peningkatan kadar

pada tahun 2004, dan dari hasil uji secara keseluruhan tingkat pencemaran air

secara umum belum tergolong berbahaya.Pencemaran seperti tersebut diatas

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 22PT. Ganes Engineering Consultant

Tabel .2.8.Perkiraan Kebutuhan Rumah Dan Kebutuhan Ruangnya

Di Kota Muara Bungo

NO TahunProyeksi

JumlahPendududuk

JumlahRumah

Kebutuhan (unit)Kebutuhan

Ruang ( Ha )

TipeBesar

TipeSedang

TipeKecil

TipeBesar

TipeSedang

TipeKecil

1. 2008 71.130 14.226 1.423 4.268 8.536 71.13 170.71 256.07

2. 2012 79.891 15.978 1.598 4.793 9.587 79.89 170.71 287.61

3. 2017 91.741 18.348 1.835 5.504 11.009 91.74 220.18 330.27

4. 2022 104.745 20.949 2.095 6.285 12.569 104.75 251.39 377.08

5. 2027 119.099 23.820 2.382 7.146 14.292 119.10 285.84 428.76

Sumber; hasil perhitungan review Rencana Tata Ruang Kota Muara Bungo 200

2.8. PENCEMARAN

Sesuai dengan UU No 7 tahun 2004, perlu adanya kepastian kecukupan

dan kualitas air untuk memenuhi berbagai kebutuhan baik dari sisi ekonomi

maupun dari sisi sosial.Dalam kaitannya dengan ketersediaan air dari sisi

lingkungan maka masalah krusial yang di hadapi adalah masalah

pencemaran.Potensi pencemaran ini sudah terjadi sejak lama karena sesuai

dengan sejarah kehidupan masyarakat di Jambi terkait dengan potensi

sungai.Pencemaran air pada akhir-akhir ini semakin menkhawatirkan dengan

adanya praktek Penambangan Emas Tanpa Ijin (PETI) yang menggunakan

berbagai bahan kimia. Proses pengerukan tanah, pembersihan dan pemisahan

butiran emas adalah potensi pencemaran yang harus di waspadai prakteknya di

Kabupaten Bungo. Dari hasil uji laboratorium terdapat 3 indikator yang melebihi

standart baku mutu lingkungan atau berada pada ambang batas yang kurang baik

bagi kualitas air. Indikator tersebut yaitu terdapat kandungan TSS, kekeruhan serta

kandungan besi (Fe). Dari rata-rata indikator yang di uji terdapat peningkatan kadar

pada tahun 2004, dan dari hasil uji secara keseluruhan tingkat pencemaran air

secara umum belum tergolong berbahaya.Pencemaran seperti tersebut diatas

Page 44: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 23PT. Ganes Engineering Consultant

bukan hanya dari faktor aktfitas ekonomi yang berlangsung tapi penyebab lainnya

adalah faktor dari aktivitas masyarakat sehari-hari dari limbah rumah tangga seperti

sampah dan lain-lain.selama ini sampah dari rumah tangga di kelola oleh

pemerintah dengan menyediakan tempat pembuangan sampah yang kemudian di

buang ke TPA (tempat pembuangan akhir). Seiring dengan bertambahnya jumlah

penduduk dan pesatnya pembangunan di Kabupaten Bungo, maka terjadi

peningkatan volume sampah yang sangat tinggi. Jumlah produksi sampah yang di

angkut ke TPA di tanjung menanti dua tahun terakhir yaitu tahun 2004-2005 adalah

sebanyak 97.960 M³.

2.9. PENGOLAHAN LIMBAH

2.9.1. Limbah Cair Domestik

Jaringan Penyaluran limbah cair adalah sarana untuk menyalurkan air bekas

aktvitas yang berasal dari berbagai aktivitas baik limbah cair domestik maupun non

domestik. Kegiatan dan aktifitas yang terus berkembang pada suatu wilayah dituntut

adanya sistem pengolahan limbah cair, sistem pengolahan limbah cair sangatlah

penting di dasarkan beberapa faktor :

o Semakin bertambahnya kuantitas air buangan sesuai dengan

perkembangan penduduk dan peningkatan kondisi sosial ekonomi.

o Semakin buruknya kualitas buangan sebagai akibat peningkatan aktifitas

manusia.

o Kemungkinan adanya pencemaran terhadap badan air penerima.

2.9.2. Jenis dan Kapasitas Limbah Cair

Limbah cair domestik wilayah Kota Muara Bungo terdiri dari air bekas (air bekas

mandi dan cuci pakaian,dan air limbah dapur) dan air kotor yang berasal dari kamar

mandi yang sebagian besarnya berasal dari pertokoan dan permukiman. Limbah

cair non domestik berasal dari air bekas produksi industri atau pabrik, hotel, industri,

pabrik dan lain-lainya.

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 23PT. Ganes Engineering Consultant

bukan hanya dari faktor aktfitas ekonomi yang berlangsung tapi penyebab lainnya

adalah faktor dari aktivitas masyarakat sehari-hari dari limbah rumah tangga seperti

sampah dan lain-lain.selama ini sampah dari rumah tangga di kelola oleh

pemerintah dengan menyediakan tempat pembuangan sampah yang kemudian di

buang ke TPA (tempat pembuangan akhir). Seiring dengan bertambahnya jumlah

penduduk dan pesatnya pembangunan di Kabupaten Bungo, maka terjadi

peningkatan volume sampah yang sangat tinggi. Jumlah produksi sampah yang di

angkut ke TPA di tanjung menanti dua tahun terakhir yaitu tahun 2004-2005 adalah

sebanyak 97.960 M³.

2.9. PENGOLAHAN LIMBAH

2.9.1. Limbah Cair Domestik

Jaringan Penyaluran limbah cair adalah sarana untuk menyalurkan air bekas

aktvitas yang berasal dari berbagai aktivitas baik limbah cair domestik maupun non

domestik. Kegiatan dan aktifitas yang terus berkembang pada suatu wilayah dituntut

adanya sistem pengolahan limbah cair, sistem pengolahan limbah cair sangatlah

penting di dasarkan beberapa faktor :

o Semakin bertambahnya kuantitas air buangan sesuai dengan

perkembangan penduduk dan peningkatan kondisi sosial ekonomi.

o Semakin buruknya kualitas buangan sebagai akibat peningkatan aktifitas

manusia.

o Kemungkinan adanya pencemaran terhadap badan air penerima.

2.9.2. Jenis dan Kapasitas Limbah Cair

Limbah cair domestik wilayah Kota Muara Bungo terdiri dari air bekas (air bekas

mandi dan cuci pakaian,dan air limbah dapur) dan air kotor yang berasal dari kamar

mandi yang sebagian besarnya berasal dari pertokoan dan permukiman. Limbah

cair non domestik berasal dari air bekas produksi industri atau pabrik, hotel, industri,

pabrik dan lain-lainya.

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 23PT. Ganes Engineering Consultant

bukan hanya dari faktor aktfitas ekonomi yang berlangsung tapi penyebab lainnya

adalah faktor dari aktivitas masyarakat sehari-hari dari limbah rumah tangga seperti

sampah dan lain-lain.selama ini sampah dari rumah tangga di kelola oleh

pemerintah dengan menyediakan tempat pembuangan sampah yang kemudian di

buang ke TPA (tempat pembuangan akhir). Seiring dengan bertambahnya jumlah

penduduk dan pesatnya pembangunan di Kabupaten Bungo, maka terjadi

peningkatan volume sampah yang sangat tinggi. Jumlah produksi sampah yang di

angkut ke TPA di tanjung menanti dua tahun terakhir yaitu tahun 2004-2005 adalah

sebanyak 97.960 M³.

2.9. PENGOLAHAN LIMBAH

2.9.1. Limbah Cair Domestik

Jaringan Penyaluran limbah cair adalah sarana untuk menyalurkan air bekas

aktvitas yang berasal dari berbagai aktivitas baik limbah cair domestik maupun non

domestik. Kegiatan dan aktifitas yang terus berkembang pada suatu wilayah dituntut

adanya sistem pengolahan limbah cair, sistem pengolahan limbah cair sangatlah

penting di dasarkan beberapa faktor :

o Semakin bertambahnya kuantitas air buangan sesuai dengan

perkembangan penduduk dan peningkatan kondisi sosial ekonomi.

o Semakin buruknya kualitas buangan sebagai akibat peningkatan aktifitas

manusia.

o Kemungkinan adanya pencemaran terhadap badan air penerima.

2.9.2. Jenis dan Kapasitas Limbah Cair

Limbah cair domestik wilayah Kota Muara Bungo terdiri dari air bekas (air bekas

mandi dan cuci pakaian,dan air limbah dapur) dan air kotor yang berasal dari kamar

mandi yang sebagian besarnya berasal dari pertokoan dan permukiman. Limbah

cair non domestik berasal dari air bekas produksi industri atau pabrik, hotel, industri,

pabrik dan lain-lainya.

Page 45: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 24PT. Ganes Engineering Consultant

2.9.3. Sistem Pengumpul Limbah

Sistem pengumpulan limbah cair umumnya di gunakan pipa atau rioolering,

dalam sistem penyalurannya dapat di gunakan dengan sistem penyaluran

tercampur dan sistem penyaluran terpisah. Pada sistem penyaluran tercampur

limbah cair domestik (air bekas cuci dan air hujan ) di salurkan melalui satu saluran.

Sedangkan pada saluran terpisah, limbah cair domestik ( air bekas dan air kotor) di

salurkan terpisah dengan air hujan. Penggunaan kedua sistem ini harus terpisah hal

ini disebabkan kualitas dan kuantitas air limbah yang di hasilkan dari berbagai

aktifitas di Kota Muara Bungo memiliki kecendrungan bertambah sehingga

membutuhkan treatment dan perlakuan khusus dalam pengelolaannya.

2.10 DRAINASE

Pengolahan sistem drainase di Kota Muara Bungo selama ini belum

maksimal dan cenderung bersifat parsial, seadanya serta sistem drainase yang

tidak berfungsi sebagai mana mestinya dikarenakan tidak sesuainya dimensi

saluran yang ada. Bentuk dan dimensi sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan

sistem drainase pada suatu wilayah. Lokasi-lokasi yang belum mempunyai sistem

drainase akan berakibat terjadinya genangan-genangan air pada waktu tertentu.

Untuk sistem drainase baik primer, sekunder maupun tersier yang tidak terpelihara

akan menimbulkan endapan-endapan tanah, lumpur maupun sampah yang dapat

menimbulkan banjir pada musim penghujan. Ditinjau dari bentuknya saluran untuk

sistem drainase dapat di bedakan menjadi 2 sistem yaitu terbuka dan tertutup,

sedangkan untuk bentuk dan dimensinya dapat disesuaikan dengan kebutuhan

debit air yang akan di hasilkan.

2.11 PERSAMPAHAN

Salah satu aspek yang sangat berpengaruh dalam sistem pengelolaan

sampah adalah besarnya perkiraan volume timbunan sampah yang akan berkaitan

dengan perhitungan kebutuhan peralatan/prasarana pengelolaan sampah.

Berdasarkan proyeksi penduduk, besarnya volume sampah di wilayah Kabupaten

Bungo pada tahun 2015 diperkirakan akan mencapai 854 m³/hari. Dengan didasari

besarnya volume sampah ini dapat menjadi bahan pertimbangan untuk rencana

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 24PT. Ganes Engineering Consultant

2.9.3. Sistem Pengumpul Limbah

Sistem pengumpulan limbah cair umumnya di gunakan pipa atau rioolering,

dalam sistem penyalurannya dapat di gunakan dengan sistem penyaluran

tercampur dan sistem penyaluran terpisah. Pada sistem penyaluran tercampur

limbah cair domestik (air bekas cuci dan air hujan ) di salurkan melalui satu saluran.

Sedangkan pada saluran terpisah, limbah cair domestik ( air bekas dan air kotor) di

salurkan terpisah dengan air hujan. Penggunaan kedua sistem ini harus terpisah hal

ini disebabkan kualitas dan kuantitas air limbah yang di hasilkan dari berbagai

aktifitas di Kota Muara Bungo memiliki kecendrungan bertambah sehingga

membutuhkan treatment dan perlakuan khusus dalam pengelolaannya.

2.10 DRAINASE

Pengolahan sistem drainase di Kota Muara Bungo selama ini belum

maksimal dan cenderung bersifat parsial, seadanya serta sistem drainase yang

tidak berfungsi sebagai mana mestinya dikarenakan tidak sesuainya dimensi

saluran yang ada. Bentuk dan dimensi sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan

sistem drainase pada suatu wilayah. Lokasi-lokasi yang belum mempunyai sistem

drainase akan berakibat terjadinya genangan-genangan air pada waktu tertentu.

Untuk sistem drainase baik primer, sekunder maupun tersier yang tidak terpelihara

akan menimbulkan endapan-endapan tanah, lumpur maupun sampah yang dapat

menimbulkan banjir pada musim penghujan. Ditinjau dari bentuknya saluran untuk

sistem drainase dapat di bedakan menjadi 2 sistem yaitu terbuka dan tertutup,

sedangkan untuk bentuk dan dimensinya dapat disesuaikan dengan kebutuhan

debit air yang akan di hasilkan.

2.11 PERSAMPAHAN

Salah satu aspek yang sangat berpengaruh dalam sistem pengelolaan

sampah adalah besarnya perkiraan volume timbunan sampah yang akan berkaitan

dengan perhitungan kebutuhan peralatan/prasarana pengelolaan sampah.

Berdasarkan proyeksi penduduk, besarnya volume sampah di wilayah Kabupaten

Bungo pada tahun 2015 diperkirakan akan mencapai 854 m³/hari. Dengan didasari

besarnya volume sampah ini dapat menjadi bahan pertimbangan untuk rencana

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 24PT. Ganes Engineering Consultant

2.9.3. Sistem Pengumpul Limbah

Sistem pengumpulan limbah cair umumnya di gunakan pipa atau rioolering,

dalam sistem penyalurannya dapat di gunakan dengan sistem penyaluran

tercampur dan sistem penyaluran terpisah. Pada sistem penyaluran tercampur

limbah cair domestik (air bekas cuci dan air hujan ) di salurkan melalui satu saluran.

Sedangkan pada saluran terpisah, limbah cair domestik ( air bekas dan air kotor) di

salurkan terpisah dengan air hujan. Penggunaan kedua sistem ini harus terpisah hal

ini disebabkan kualitas dan kuantitas air limbah yang di hasilkan dari berbagai

aktifitas di Kota Muara Bungo memiliki kecendrungan bertambah sehingga

membutuhkan treatment dan perlakuan khusus dalam pengelolaannya.

2.10 DRAINASE

Pengolahan sistem drainase di Kota Muara Bungo selama ini belum

maksimal dan cenderung bersifat parsial, seadanya serta sistem drainase yang

tidak berfungsi sebagai mana mestinya dikarenakan tidak sesuainya dimensi

saluran yang ada. Bentuk dan dimensi sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan

sistem drainase pada suatu wilayah. Lokasi-lokasi yang belum mempunyai sistem

drainase akan berakibat terjadinya genangan-genangan air pada waktu tertentu.

Untuk sistem drainase baik primer, sekunder maupun tersier yang tidak terpelihara

akan menimbulkan endapan-endapan tanah, lumpur maupun sampah yang dapat

menimbulkan banjir pada musim penghujan. Ditinjau dari bentuknya saluran untuk

sistem drainase dapat di bedakan menjadi 2 sistem yaitu terbuka dan tertutup,

sedangkan untuk bentuk dan dimensinya dapat disesuaikan dengan kebutuhan

debit air yang akan di hasilkan.

2.11 PERSAMPAHAN

Salah satu aspek yang sangat berpengaruh dalam sistem pengelolaan

sampah adalah besarnya perkiraan volume timbunan sampah yang akan berkaitan

dengan perhitungan kebutuhan peralatan/prasarana pengelolaan sampah.

Berdasarkan proyeksi penduduk, besarnya volume sampah di wilayah Kabupaten

Bungo pada tahun 2015 diperkirakan akan mencapai 854 m³/hari. Dengan didasari

besarnya volume sampah ini dapat menjadi bahan pertimbangan untuk rencana

Page 46: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 25PT. Ganes Engineering Consultant

pengolahan sampah, seperti besarnya kebutuhan sarana dan prasarana untuk

pewadahan, pengumpulan, pemindahan, pengangkutan dan pembuangan akhir.

Tabel .2.9.Perkiraan Timbunan Sampah Di Kabupaten Bungo

No UraianPerkiraan Timbunan Sampah dan KebutuhanPenyediaan Prasarana sampah

2010 20151. Jumlah Penduduk 310.700 343.935

2. Jumlah Rumah Tangga 62.140 68.787

3. Standart Produksi Sampah 2,5 lt/org/hari 2,5 lt/org/hari

4. Produksi sampah 776.750 859.838

5. Kebutuhan Bin 62.140 68.787

6. Kebutuhan Tempat Sampah

Lingkungan (50 KK)1.243 1.376

7. Kebutuhan Tempat Sampah

Sementara124 138

Sumber: Hasil Analisis Tahun 2010, Penyusunan Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis

dan Cepat Tumbuh Kab.Bungo

Pengembangan pengelolaan sampah di Kabupaten Bungo di tekankan pada

peningkatan pelayanan dalam melakukan perbaikan pada manajemen pola

pengelolaan sampah serta perbaikan dan penambahan sarana dan prasarana

persampahan.

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 25PT. Ganes Engineering Consultant

pengolahan sampah, seperti besarnya kebutuhan sarana dan prasarana untuk

pewadahan, pengumpulan, pemindahan, pengangkutan dan pembuangan akhir.

Tabel .2.9.Perkiraan Timbunan Sampah Di Kabupaten Bungo

No UraianPerkiraan Timbunan Sampah dan KebutuhanPenyediaan Prasarana sampah

2010 20151. Jumlah Penduduk 310.700 343.935

2. Jumlah Rumah Tangga 62.140 68.787

3. Standart Produksi Sampah 2,5 lt/org/hari 2,5 lt/org/hari

4. Produksi sampah 776.750 859.838

5. Kebutuhan Bin 62.140 68.787

6. Kebutuhan Tempat Sampah

Lingkungan (50 KK)1.243 1.376

7. Kebutuhan Tempat Sampah

Sementara124 138

Sumber: Hasil Analisis Tahun 2010, Penyusunan Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis

dan Cepat Tumbuh Kab.Bungo

Pengembangan pengelolaan sampah di Kabupaten Bungo di tekankan pada

peningkatan pelayanan dalam melakukan perbaikan pada manajemen pola

pengelolaan sampah serta perbaikan dan penambahan sarana dan prasarana

persampahan.

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 25PT. Ganes Engineering Consultant

pengolahan sampah, seperti besarnya kebutuhan sarana dan prasarana untuk

pewadahan, pengumpulan, pemindahan, pengangkutan dan pembuangan akhir.

Tabel .2.9.Perkiraan Timbunan Sampah Di Kabupaten Bungo

No UraianPerkiraan Timbunan Sampah dan KebutuhanPenyediaan Prasarana sampah

2010 20151. Jumlah Penduduk 310.700 343.935

2. Jumlah Rumah Tangga 62.140 68.787

3. Standart Produksi Sampah 2,5 lt/org/hari 2,5 lt/org/hari

4. Produksi sampah 776.750 859.838

5. Kebutuhan Bin 62.140 68.787

6. Kebutuhan Tempat Sampah

Lingkungan (50 KK)1.243 1.376

7. Kebutuhan Tempat Sampah

Sementara124 138

Sumber: Hasil Analisis Tahun 2010, Penyusunan Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis

dan Cepat Tumbuh Kab.Bungo

Pengembangan pengelolaan sampah di Kabupaten Bungo di tekankan pada

peningkatan pelayanan dalam melakukan perbaikan pada manajemen pola

pengelolaan sampah serta perbaikan dan penambahan sarana dan prasarana

persampahan.

Page 47: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 26PT. Ganes Engineering Consultant

Gambar 2.6.Peta Administrasi Wilayah Kota Muara Bungo

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 26PT. Ganes Engineering Consultant

Gambar 2.6.Peta Administrasi Wilayah Kota Muara Bungo

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 26PT. Ganes Engineering Consultant

Gambar 2.6.Peta Administrasi Wilayah Kota Muara Bungo

Page 48: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 27PT. Ganes Engineering Consultant

Gambar. 2.7.Peta Jaringan Jalan Kota Muara Bungo

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 27PT. Ganes Engineering Consultant

Gambar. 2.7.Peta Jaringan Jalan Kota Muara Bungo

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

2 - 27PT. Ganes Engineering Consultant

Gambar. 2.7.Peta Jaringan Jalan Kota Muara Bungo

Page 49: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 1PT. Ganes Engineering Consultant

3.1. TINJAUAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KABUPATEN BUNGO

3.1.1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten Bungo

3.1.1.1. Visi

Bertitik tolak dari situasi dan kondisi Kabupaten Bungo pada masa lalu dan

masa kini, dengan memperhitungkan prediksi serta tantangan yang dihadapi

20 tahun mendatang, serta mempertimbangkan memperhitungkan potensi

daerah baik yang nyata maupun tidak nyata, maka Visi Pembangunan

Kabupaten Bungo Tahun 2006–2026 adalah : “Kabupaten Bungo yangMaju, Harmonis dan Sejahtera” , diartikan sebagai:

A. Kabupaten Bungo yang MajuSalah satu kondisi yang menjadi visi pembangunan Kabupaten Bungo

yang akan diwujudkan dalam 20 tahun kedepan adalah Kabupaten Bungo

yang maju. Secara harafiah, maju dapat diartikan berada pada posisi

yang lebih baik dari yang ada saat ini. Dengan demikian indikator yang

dapat digunakan menjadi pengukur kemajuan yang dicapai adalah

terlaksananya pembangunan di segala bidang yang bergerak dengan

cepat dan berkesinambungan. Selain sektor yang mengalami

pertumbuhan, terwujudnya percepatan pemerataan pembangunan juga

merupakan visi yang akan dicapai dalam 20 tahun pembangunan

Kabupaten Bungo ke depan. Secara lebih terperinci Kabupaten Bungo

yang maju ditandai oleh :

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 1PT. Ganes Engineering Consultant

3.1. TINJAUAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KABUPATEN BUNGO

3.1.1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten Bungo

3.1.1.1. Visi

Bertitik tolak dari situasi dan kondisi Kabupaten Bungo pada masa lalu dan

masa kini, dengan memperhitungkan prediksi serta tantangan yang dihadapi

20 tahun mendatang, serta mempertimbangkan memperhitungkan potensi

daerah baik yang nyata maupun tidak nyata, maka Visi Pembangunan

Kabupaten Bungo Tahun 2006–2026 adalah : “Kabupaten Bungo yangMaju, Harmonis dan Sejahtera” , diartikan sebagai:

A. Kabupaten Bungo yang MajuSalah satu kondisi yang menjadi visi pembangunan Kabupaten Bungo

yang akan diwujudkan dalam 20 tahun kedepan adalah Kabupaten Bungo

yang maju. Secara harafiah, maju dapat diartikan berada pada posisi

yang lebih baik dari yang ada saat ini. Dengan demikian indikator yang

dapat digunakan menjadi pengukur kemajuan yang dicapai adalah

terlaksananya pembangunan di segala bidang yang bergerak dengan

cepat dan berkesinambungan. Selain sektor yang mengalami

pertumbuhan, terwujudnya percepatan pemerataan pembangunan juga

merupakan visi yang akan dicapai dalam 20 tahun pembangunan

Kabupaten Bungo ke depan. Secara lebih terperinci Kabupaten Bungo

yang maju ditandai oleh :

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 1PT. Ganes Engineering Consultant

3.1. TINJAUAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KABUPATEN BUNGO

3.1.1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten Bungo

3.1.1.1. Visi

Bertitik tolak dari situasi dan kondisi Kabupaten Bungo pada masa lalu dan

masa kini, dengan memperhitungkan prediksi serta tantangan yang dihadapi

20 tahun mendatang, serta mempertimbangkan memperhitungkan potensi

daerah baik yang nyata maupun tidak nyata, maka Visi Pembangunan

Kabupaten Bungo Tahun 2006–2026 adalah : “Kabupaten Bungo yangMaju, Harmonis dan Sejahtera” , diartikan sebagai:

A. Kabupaten Bungo yang MajuSalah satu kondisi yang menjadi visi pembangunan Kabupaten Bungo

yang akan diwujudkan dalam 20 tahun kedepan adalah Kabupaten Bungo

yang maju. Secara harafiah, maju dapat diartikan berada pada posisi

yang lebih baik dari yang ada saat ini. Dengan demikian indikator yang

dapat digunakan menjadi pengukur kemajuan yang dicapai adalah

terlaksananya pembangunan di segala bidang yang bergerak dengan

cepat dan berkesinambungan. Selain sektor yang mengalami

pertumbuhan, terwujudnya percepatan pemerataan pembangunan juga

merupakan visi yang akan dicapai dalam 20 tahun pembangunan

Kabupaten Bungo ke depan. Secara lebih terperinci Kabupaten Bungo

yang maju ditandai oleh :

Page 50: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 2PT. Ganes Engineering Consultant

a. Peningkatan kemampuan daerah yang lebih baik dalam menyediakan

dana pembangunan yang bertumpu kepada potensi dan keunggulan

daerah.

b. Meningkatnya daya saing daerah yang didukung oleh sarana dan

prasarana pembangunan perwilayahan antar daerah di Sumatera.

c. Tertatanya lembaga dan pranata ekonomi yang mampu mendukung

proses produksi dengan baik, efisien dengan produktivitas tinggi.

d. Semakin sinerginya keterpaduan antar sektor mulai dari sektor hulu

hingga hilir dalam satu tatanan rantai yang mampu memberi nilai bagi

pemerintah daerah guna meningkatkan nilai bagi pembangunan

daerah.

e. Pemanfaatan Sumberdaya Alam yang optimal secara berkelanjutan

guna mendukung pelaksanaan pembangunan dan kehidupan

masyarakat secara luas.

f. Revitalisasi pertanian secara luas guna mewujudkan swasembada

pangan dan peningkatan kemampuan pasok daerah atas komoditi

unggulan ke daerah lain.

B. Kabupaten Bungo yang HarmonisKondisi kedua Kabupaten Bungo yang hendak dicapai pada 20 tahun

kedepan adalah Kabupaten Bungo yang Harmonis. Harmonis dapat

diartikan sebagai suatu kondisi yang diwarnai oleh keseimbangan dan

keselarasan. Dalam konteks pembangunan masyarakat, harmoni yang

diidamkan menyangkut keseimbangan dan keselarasan hubungan

manusia dengan Tuhan Penciptanya, hubungan antara manusia dengan

sesamanya serta hubungan manusia dengan lingkungannya. Keselarasan

hubungan manusia dengan Tuhannya dapat ditunjukkan oleh keadaan

lingkungan kehidupan intern dan antar umat beragama yang saling

menghormati dalam rangka menciptakan suasana yang aman dan damai.

Kabupaten Bungo yang harmonis ditandai oleh :

a. Meningkatnya kualitas kehidupan beragama, yang tercermin dari

meningkatnya pemahaman dan pengamalan ajaran agama, toleransi

antar umat beragama, dan mampu mengaktualisasikan nilai-nilai

agama dalam kehiduan sehari-hari.

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 2PT. Ganes Engineering Consultant

a. Peningkatan kemampuan daerah yang lebih baik dalam menyediakan

dana pembangunan yang bertumpu kepada potensi dan keunggulan

daerah.

b. Meningkatnya daya saing daerah yang didukung oleh sarana dan

prasarana pembangunan perwilayahan antar daerah di Sumatera.

c. Tertatanya lembaga dan pranata ekonomi yang mampu mendukung

proses produksi dengan baik, efisien dengan produktivitas tinggi.

d. Semakin sinerginya keterpaduan antar sektor mulai dari sektor hulu

hingga hilir dalam satu tatanan rantai yang mampu memberi nilai bagi

pemerintah daerah guna meningkatkan nilai bagi pembangunan

daerah.

e. Pemanfaatan Sumberdaya Alam yang optimal secara berkelanjutan

guna mendukung pelaksanaan pembangunan dan kehidupan

masyarakat secara luas.

f. Revitalisasi pertanian secara luas guna mewujudkan swasembada

pangan dan peningkatan kemampuan pasok daerah atas komoditi

unggulan ke daerah lain.

B. Kabupaten Bungo yang HarmonisKondisi kedua Kabupaten Bungo yang hendak dicapai pada 20 tahun

kedepan adalah Kabupaten Bungo yang Harmonis. Harmonis dapat

diartikan sebagai suatu kondisi yang diwarnai oleh keseimbangan dan

keselarasan. Dalam konteks pembangunan masyarakat, harmoni yang

diidamkan menyangkut keseimbangan dan keselarasan hubungan

manusia dengan Tuhan Penciptanya, hubungan antara manusia dengan

sesamanya serta hubungan manusia dengan lingkungannya. Keselarasan

hubungan manusia dengan Tuhannya dapat ditunjukkan oleh keadaan

lingkungan kehidupan intern dan antar umat beragama yang saling

menghormati dalam rangka menciptakan suasana yang aman dan damai.

Kabupaten Bungo yang harmonis ditandai oleh :

a. Meningkatnya kualitas kehidupan beragama, yang tercermin dari

meningkatnya pemahaman dan pengamalan ajaran agama, toleransi

antar umat beragama, dan mampu mengaktualisasikan nilai-nilai

agama dalam kehiduan sehari-hari.

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 2PT. Ganes Engineering Consultant

a. Peningkatan kemampuan daerah yang lebih baik dalam menyediakan

dana pembangunan yang bertumpu kepada potensi dan keunggulan

daerah.

b. Meningkatnya daya saing daerah yang didukung oleh sarana dan

prasarana pembangunan perwilayahan antar daerah di Sumatera.

c. Tertatanya lembaga dan pranata ekonomi yang mampu mendukung

proses produksi dengan baik, efisien dengan produktivitas tinggi.

d. Semakin sinerginya keterpaduan antar sektor mulai dari sektor hulu

hingga hilir dalam satu tatanan rantai yang mampu memberi nilai bagi

pemerintah daerah guna meningkatkan nilai bagi pembangunan

daerah.

e. Pemanfaatan Sumberdaya Alam yang optimal secara berkelanjutan

guna mendukung pelaksanaan pembangunan dan kehidupan

masyarakat secara luas.

f. Revitalisasi pertanian secara luas guna mewujudkan swasembada

pangan dan peningkatan kemampuan pasok daerah atas komoditi

unggulan ke daerah lain.

B. Kabupaten Bungo yang HarmonisKondisi kedua Kabupaten Bungo yang hendak dicapai pada 20 tahun

kedepan adalah Kabupaten Bungo yang Harmonis. Harmonis dapat

diartikan sebagai suatu kondisi yang diwarnai oleh keseimbangan dan

keselarasan. Dalam konteks pembangunan masyarakat, harmoni yang

diidamkan menyangkut keseimbangan dan keselarasan hubungan

manusia dengan Tuhan Penciptanya, hubungan antara manusia dengan

sesamanya serta hubungan manusia dengan lingkungannya. Keselarasan

hubungan manusia dengan Tuhannya dapat ditunjukkan oleh keadaan

lingkungan kehidupan intern dan antar umat beragama yang saling

menghormati dalam rangka menciptakan suasana yang aman dan damai.

Kabupaten Bungo yang harmonis ditandai oleh :

a. Meningkatnya kualitas kehidupan beragama, yang tercermin dari

meningkatnya pemahaman dan pengamalan ajaran agama, toleransi

antar umat beragama, dan mampu mengaktualisasikan nilai-nilai

agama dalam kehiduan sehari-hari.

Page 51: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 3PT. Ganes Engineering Consultant

b. Terwujudnya sistem hukum yang responsif, tercermin dari

pembentukan peraturan daerah yang mencerminkan nilai-nilai sosial,

hirarkhi peraturan perundang-undangan dan asas-asas hukum

universal; struktur hukum yang efektif dan efisien dan budaya hukum

yang mantap.

c. Terwujudnya tatanan pemerintahan yang lebih baik yang dicerminkan

oleh penyelenggaraan pemerintah yang akuntabel, transparan,

partisipatif serta dibarengi dengan meningkatnya etika dan

profesionalisme guna mendukung pembangunan daerah yang

berkualitas.

d. Terwujudnya demokrasi pada berbagai aspek kehidupan politik yang

dapatdiukur dengan adanya penyelenggaraan pemerintahan yang

berdasarkanhukum, birokrasi yang profesional dan akomodatif

terhadap multikultur yang tidakdiskriminatif serta meningkatnya peran

masyarakat.

e. Membaiknya ketaatan dan penghormatan terhadap hukum dan HAM

sertasemakin kokohnya supremasi hukum yang mencerminkan

kebenaran, keadilan,dan aspiratif.

f. Membaiknya kondisi keamanan, ketertiban dan ketentraman dalam

masyarakatyang tercermin dari meningkatnya kualitas layanan

terhadap korban; semakinefektifnya penanganan kejahatan dan

pelanggaran serta menurunnya jumlahdan kualitas kejahatan dan

pelanggaran.

g. Makin mantapnya budaya daerah yang tercermin dari meningkatnya

peradaban, harkat dan martabat serta kearifan lokal, meningkatnya

penghargaan terhadapkeragaman budaya, termasuk kesenian daerah

dan meningkatnya budaya yang berorientasi Iptek dan budaya kerja.

h. Tertatanya pemanfaatan sumberdaya alam secara lebih arif dan

bijaksana untukmenopang pembangunan daerah yang berkelanjutan.

C. Kabupaten Bungo yang SejahteraSejahtera adalah suatu kondisi masyarakat yang aman, sentosa dan

makmur. Kondisi aman dan sentosa pada dasarnya adalah suatu

prakondisi yang dapat mewujudkan kemakmuran. Kabupaten Bungo

yang sejahtera dengan demikian sangat tergantung pada

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 3PT. Ganes Engineering Consultant

b. Terwujudnya sistem hukum yang responsif, tercermin dari

pembentukan peraturan daerah yang mencerminkan nilai-nilai sosial,

hirarkhi peraturan perundang-undangan dan asas-asas hukum

universal; struktur hukum yang efektif dan efisien dan budaya hukum

yang mantap.

c. Terwujudnya tatanan pemerintahan yang lebih baik yang dicerminkan

oleh penyelenggaraan pemerintah yang akuntabel, transparan,

partisipatif serta dibarengi dengan meningkatnya etika dan

profesionalisme guna mendukung pembangunan daerah yang

berkualitas.

d. Terwujudnya demokrasi pada berbagai aspek kehidupan politik yang

dapatdiukur dengan adanya penyelenggaraan pemerintahan yang

berdasarkanhukum, birokrasi yang profesional dan akomodatif

terhadap multikultur yang tidakdiskriminatif serta meningkatnya peran

masyarakat.

e. Membaiknya ketaatan dan penghormatan terhadap hukum dan HAM

sertasemakin kokohnya supremasi hukum yang mencerminkan

kebenaran, keadilan,dan aspiratif.

f. Membaiknya kondisi keamanan, ketertiban dan ketentraman dalam

masyarakatyang tercermin dari meningkatnya kualitas layanan

terhadap korban; semakinefektifnya penanganan kejahatan dan

pelanggaran serta menurunnya jumlahdan kualitas kejahatan dan

pelanggaran.

g. Makin mantapnya budaya daerah yang tercermin dari meningkatnya

peradaban, harkat dan martabat serta kearifan lokal, meningkatnya

penghargaan terhadapkeragaman budaya, termasuk kesenian daerah

dan meningkatnya budaya yang berorientasi Iptek dan budaya kerja.

h. Tertatanya pemanfaatan sumberdaya alam secara lebih arif dan

bijaksana untukmenopang pembangunan daerah yang berkelanjutan.

C. Kabupaten Bungo yang SejahteraSejahtera adalah suatu kondisi masyarakat yang aman, sentosa dan

makmur. Kondisi aman dan sentosa pada dasarnya adalah suatu

prakondisi yang dapat mewujudkan kemakmuran. Kabupaten Bungo

yang sejahtera dengan demikian sangat tergantung pada

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 3PT. Ganes Engineering Consultant

b. Terwujudnya sistem hukum yang responsif, tercermin dari

pembentukan peraturan daerah yang mencerminkan nilai-nilai sosial,

hirarkhi peraturan perundang-undangan dan asas-asas hukum

universal; struktur hukum yang efektif dan efisien dan budaya hukum

yang mantap.

c. Terwujudnya tatanan pemerintahan yang lebih baik yang dicerminkan

oleh penyelenggaraan pemerintah yang akuntabel, transparan,

partisipatif serta dibarengi dengan meningkatnya etika dan

profesionalisme guna mendukung pembangunan daerah yang

berkualitas.

d. Terwujudnya demokrasi pada berbagai aspek kehidupan politik yang

dapatdiukur dengan adanya penyelenggaraan pemerintahan yang

berdasarkanhukum, birokrasi yang profesional dan akomodatif

terhadap multikultur yang tidakdiskriminatif serta meningkatnya peran

masyarakat.

e. Membaiknya ketaatan dan penghormatan terhadap hukum dan HAM

sertasemakin kokohnya supremasi hukum yang mencerminkan

kebenaran, keadilan,dan aspiratif.

f. Membaiknya kondisi keamanan, ketertiban dan ketentraman dalam

masyarakatyang tercermin dari meningkatnya kualitas layanan

terhadap korban; semakinefektifnya penanganan kejahatan dan

pelanggaran serta menurunnya jumlahdan kualitas kejahatan dan

pelanggaran.

g. Makin mantapnya budaya daerah yang tercermin dari meningkatnya

peradaban, harkat dan martabat serta kearifan lokal, meningkatnya

penghargaan terhadapkeragaman budaya, termasuk kesenian daerah

dan meningkatnya budaya yang berorientasi Iptek dan budaya kerja.

h. Tertatanya pemanfaatan sumberdaya alam secara lebih arif dan

bijaksana untukmenopang pembangunan daerah yang berkelanjutan.

C. Kabupaten Bungo yang SejahteraSejahtera adalah suatu kondisi masyarakat yang aman, sentosa dan

makmur. Kondisi aman dan sentosa pada dasarnya adalah suatu

prakondisi yang dapat mewujudkan kemakmuran. Kabupaten Bungo

yang sejahtera dengan demikian sangat tergantung pada

Page 52: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 4PT. Ganes Engineering Consultant

penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang profesional dan akuntabel

yang menjadi visi ke dua dari Kabupaten Bungo dalam melaksanakan

pembangunan 20 tahun kedepan. Perbaikan penyelenggaraan Pemeritah

Daerah yang berlangsung secara cepat dan tegas sangat dibutuhkan

dalam upaya pengwujudan yang sejahtera. Sejahtera juga berarti makmur

yang ditunjukkan oleh pendapatan perkapita yang tinggi dan merata.

Kabupaten Bungo yang sejahtera ditandai oleh:

a. Terciptanya peningkatan pendapatan yang berkelanjutan, bersamaan

dengan terjadinya pemerataan pendapatan; meningkatnya tingkat

pendidikan dan derajat kesehatan masyarakat yang ditandai oleh

meningkatnya indeks pembangunan manusia.

b. Terwujudnya peningkatan kualitas dan pemenuhan kebutuhan

pendidikan untuk semua masyarakat utamanya bidang pendidikan

dasar dan menengah.

c. Meningkatnya kualitas lingkungan guna menunjang kebutuhan air,

udara dan lingkungan yang bersih dalam kehidupan sehari-hari.

d. Meningkatnya pemahaman prespektif gender dalam kehidupan

masyarakat secara luas.

e. Tersedianya jaminan kesejahteraan sosial bagi masyarakat kurang

mampu.

3.1.1.2. Misi

Untuk mewujudkan visi pembangunan tersebut ditempuh melalui misi

pembangunan Kabupaten Bungo sebagai berikut:

1. Mewujudkan Kabupaten Bungo yang maju dan berdaya saing.

2. Mewujudkan sumberdaya manusia Kabupaten Bungo yang berkualitas.

3. Mewujudkan tatanan masyarakat Kabupaten Bungo yang tertib,

demokratis, menjunjung tinggi supremasi hukum dan HAM.

4. Mewujudkan masyarakat Kabupaten Bungo yang beriman, bertaqwa dan

Berbudaya.

5. Mewujudkan Pembangunan Kabupaten Bungo yang merata dan

Berkeadilan.

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 4PT. Ganes Engineering Consultant

penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang profesional dan akuntabel

yang menjadi visi ke dua dari Kabupaten Bungo dalam melaksanakan

pembangunan 20 tahun kedepan. Perbaikan penyelenggaraan Pemeritah

Daerah yang berlangsung secara cepat dan tegas sangat dibutuhkan

dalam upaya pengwujudan yang sejahtera. Sejahtera juga berarti makmur

yang ditunjukkan oleh pendapatan perkapita yang tinggi dan merata.

Kabupaten Bungo yang sejahtera ditandai oleh:

a. Terciptanya peningkatan pendapatan yang berkelanjutan, bersamaan

dengan terjadinya pemerataan pendapatan; meningkatnya tingkat

pendidikan dan derajat kesehatan masyarakat yang ditandai oleh

meningkatnya indeks pembangunan manusia.

b. Terwujudnya peningkatan kualitas dan pemenuhan kebutuhan

pendidikan untuk semua masyarakat utamanya bidang pendidikan

dasar dan menengah.

c. Meningkatnya kualitas lingkungan guna menunjang kebutuhan air,

udara dan lingkungan yang bersih dalam kehidupan sehari-hari.

d. Meningkatnya pemahaman prespektif gender dalam kehidupan

masyarakat secara luas.

e. Tersedianya jaminan kesejahteraan sosial bagi masyarakat kurang

mampu.

3.1.1.2. Misi

Untuk mewujudkan visi pembangunan tersebut ditempuh melalui misi

pembangunan Kabupaten Bungo sebagai berikut:

1. Mewujudkan Kabupaten Bungo yang maju dan berdaya saing.

2. Mewujudkan sumberdaya manusia Kabupaten Bungo yang berkualitas.

3. Mewujudkan tatanan masyarakat Kabupaten Bungo yang tertib,

demokratis, menjunjung tinggi supremasi hukum dan HAM.

4. Mewujudkan masyarakat Kabupaten Bungo yang beriman, bertaqwa dan

Berbudaya.

5. Mewujudkan Pembangunan Kabupaten Bungo yang merata dan

Berkeadilan.

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 4PT. Ganes Engineering Consultant

penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang profesional dan akuntabel

yang menjadi visi ke dua dari Kabupaten Bungo dalam melaksanakan

pembangunan 20 tahun kedepan. Perbaikan penyelenggaraan Pemeritah

Daerah yang berlangsung secara cepat dan tegas sangat dibutuhkan

dalam upaya pengwujudan yang sejahtera. Sejahtera juga berarti makmur

yang ditunjukkan oleh pendapatan perkapita yang tinggi dan merata.

Kabupaten Bungo yang sejahtera ditandai oleh:

a. Terciptanya peningkatan pendapatan yang berkelanjutan, bersamaan

dengan terjadinya pemerataan pendapatan; meningkatnya tingkat

pendidikan dan derajat kesehatan masyarakat yang ditandai oleh

meningkatnya indeks pembangunan manusia.

b. Terwujudnya peningkatan kualitas dan pemenuhan kebutuhan

pendidikan untuk semua masyarakat utamanya bidang pendidikan

dasar dan menengah.

c. Meningkatnya kualitas lingkungan guna menunjang kebutuhan air,

udara dan lingkungan yang bersih dalam kehidupan sehari-hari.

d. Meningkatnya pemahaman prespektif gender dalam kehidupan

masyarakat secara luas.

e. Tersedianya jaminan kesejahteraan sosial bagi masyarakat kurang

mampu.

3.1.1.2. Misi

Untuk mewujudkan visi pembangunan tersebut ditempuh melalui misi

pembangunan Kabupaten Bungo sebagai berikut:

1. Mewujudkan Kabupaten Bungo yang maju dan berdaya saing.

2. Mewujudkan sumberdaya manusia Kabupaten Bungo yang berkualitas.

3. Mewujudkan tatanan masyarakat Kabupaten Bungo yang tertib,

demokratis, menjunjung tinggi supremasi hukum dan HAM.

4. Mewujudkan masyarakat Kabupaten Bungo yang beriman, bertaqwa dan

Berbudaya.

5. Mewujudkan Pembangunan Kabupaten Bungo yang merata dan

Berkeadilan.

Page 53: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 5PT. Ganes Engineering Consultant

3.1.1.3. Arah Pembangunan Kabupaten Bungo Tahun 2006 - 2026

A. Mewujudkan Kabupaten Bungo yang Maju dan Berdaya Saing

1) Pembangunan pertanian yang padu dengan sistem agribisnis yang

kokoh untuk setiap komoditi unggulan.

2) Pembangunan bidang peternakan yang mampu menjadi pemasok

kebutuhan antar daerah di Provinsi Jambi.

3) Terwujudnya daya saing daerah yang didukung oleh ketersediaan

infrastruktur baik fisik dan non fisik yang memadai.

4) Terwujudnya pusat pertumbuhan dan perdagangan antar daerah di

Sumatera yang di dukung oleh jaringan perdagangan baik di tingkat

Nasional maupun Global.

5) Terciptanya perkembangan dan pertumbuhan industri yang ditopang

oleh kepaduan antar sektor perekonomian.

6) Meningkatnya keterlibatan masyarakat dan swasta melalui peningkatan

arus dan jumlah investasi di daerah.

7) Meningkatnya akses masyarakat miskin dan kelompok masyarakat

terpencil terhadap sumberdaya ekonomi.

B. Mewujudkan Sumberdaya Manusia Kabupaten Bungo yang Berkualitas.

Pembangunan sumberdaya manusia (SDM) diarahkan pada peningkatan

kualitas SDM yang ditandai dengan meningkatnya Indeks Pembangunan

Manusia (IPM) dan Indek Pembangunan Jender (IPG) serta tercapainya

penyebaran penduduk yang merata dan tumbuh seimbang. Untuk itu

dilakukan melalui pembangunan kependudukan, pendidikan, kesehatan,

pemberdayaan perempuan, anak dan pemuda serta dengan

mengembangkan olahraga.

a) Pengendalian dan Penyebaran Penduduk yang Seimbang

Pembangunan kependudukan diarahkan untuk mempertahankan laju

pertumbuhan penduduk dan penataan persebaran dan mobilitas

penduduk yang lebih seimbang. Penataan kependudukan dilakukan

dengan:

b) Peningkatan Mutu dan Pendidikan Masyarakat

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 5PT. Ganes Engineering Consultant

3.1.1.3. Arah Pembangunan Kabupaten Bungo Tahun 2006 - 2026

A. Mewujudkan Kabupaten Bungo yang Maju dan Berdaya Saing

1) Pembangunan pertanian yang padu dengan sistem agribisnis yang

kokoh untuk setiap komoditi unggulan.

2) Pembangunan bidang peternakan yang mampu menjadi pemasok

kebutuhan antar daerah di Provinsi Jambi.

3) Terwujudnya daya saing daerah yang didukung oleh ketersediaan

infrastruktur baik fisik dan non fisik yang memadai.

4) Terwujudnya pusat pertumbuhan dan perdagangan antar daerah di

Sumatera yang di dukung oleh jaringan perdagangan baik di tingkat

Nasional maupun Global.

5) Terciptanya perkembangan dan pertumbuhan industri yang ditopang

oleh kepaduan antar sektor perekonomian.

6) Meningkatnya keterlibatan masyarakat dan swasta melalui peningkatan

arus dan jumlah investasi di daerah.

7) Meningkatnya akses masyarakat miskin dan kelompok masyarakat

terpencil terhadap sumberdaya ekonomi.

B. Mewujudkan Sumberdaya Manusia Kabupaten Bungo yang Berkualitas.

Pembangunan sumberdaya manusia (SDM) diarahkan pada peningkatan

kualitas SDM yang ditandai dengan meningkatnya Indeks Pembangunan

Manusia (IPM) dan Indek Pembangunan Jender (IPG) serta tercapainya

penyebaran penduduk yang merata dan tumbuh seimbang. Untuk itu

dilakukan melalui pembangunan kependudukan, pendidikan, kesehatan,

pemberdayaan perempuan, anak dan pemuda serta dengan

mengembangkan olahraga.

a) Pengendalian dan Penyebaran Penduduk yang Seimbang

Pembangunan kependudukan diarahkan untuk mempertahankan laju

pertumbuhan penduduk dan penataan persebaran dan mobilitas

penduduk yang lebih seimbang. Penataan kependudukan dilakukan

dengan:

b) Peningkatan Mutu dan Pendidikan Masyarakat

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 5PT. Ganes Engineering Consultant

3.1.1.3. Arah Pembangunan Kabupaten Bungo Tahun 2006 - 2026

A. Mewujudkan Kabupaten Bungo yang Maju dan Berdaya Saing

1) Pembangunan pertanian yang padu dengan sistem agribisnis yang

kokoh untuk setiap komoditi unggulan.

2) Pembangunan bidang peternakan yang mampu menjadi pemasok

kebutuhan antar daerah di Provinsi Jambi.

3) Terwujudnya daya saing daerah yang didukung oleh ketersediaan

infrastruktur baik fisik dan non fisik yang memadai.

4) Terwujudnya pusat pertumbuhan dan perdagangan antar daerah di

Sumatera yang di dukung oleh jaringan perdagangan baik di tingkat

Nasional maupun Global.

5) Terciptanya perkembangan dan pertumbuhan industri yang ditopang

oleh kepaduan antar sektor perekonomian.

6) Meningkatnya keterlibatan masyarakat dan swasta melalui peningkatan

arus dan jumlah investasi di daerah.

7) Meningkatnya akses masyarakat miskin dan kelompok masyarakat

terpencil terhadap sumberdaya ekonomi.

B. Mewujudkan Sumberdaya Manusia Kabupaten Bungo yang Berkualitas.

Pembangunan sumberdaya manusia (SDM) diarahkan pada peningkatan

kualitas SDM yang ditandai dengan meningkatnya Indeks Pembangunan

Manusia (IPM) dan Indek Pembangunan Jender (IPG) serta tercapainya

penyebaran penduduk yang merata dan tumbuh seimbang. Untuk itu

dilakukan melalui pembangunan kependudukan, pendidikan, kesehatan,

pemberdayaan perempuan, anak dan pemuda serta dengan

mengembangkan olahraga.

a) Pengendalian dan Penyebaran Penduduk yang Seimbang

Pembangunan kependudukan diarahkan untuk mempertahankan laju

pertumbuhan penduduk dan penataan persebaran dan mobilitas

penduduk yang lebih seimbang. Penataan kependudukan dilakukan

dengan:

b) Peningkatan Mutu dan Pendidikan Masyarakat

Page 54: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 6PT. Ganes Engineering Consultant

c) Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat melalui peningkatan upaya kesehatan,

pembiayaan kesehatan, SDM kesehatan, obat dan perbekalan

kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan manajemen kesehatan

serta dengan pengembangan budaya hidup sehat.

d) Peningkatan Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Pemuda danOlahraga.

C. Mewujudkan Tatanan Masyarakat Kabupaten Bungo yang Tertib,

Demokratis, Menjunjung Tinggi Supremasi Hukum dan HAM untuk

mewujudkan masyarakat yang tertib, demokratis dan dan menjunjung

supremasi hukum dan HAM dilakukan melalui pembangunan politik yang

demokratis; pembangunan hukum dan peraturan perundang-undangan

daerah, pembangunan keamanan dan ketertiban dan pembangunan tata

pemerintahan yang baik.

a) Pembangunan Politik yang DemokratisPembangunan politik diarahkan pada pembentukan pemerintahan yang

demokratis, menghargai perbedaan, menjunjung tinggi hukum dan

HAM, dilakukan melalui penataan proses politik, pengembangan

budaya politik, serta peningkatan peran komunikasi dan informasi.

b) Reformasi Hukum dan Peraturan Perundang-Undangan DaerahPembangunan hukum dan Peraturan Perundang-Undangan Daerah

diarahkan pada upaya pembentukan sistem hukum daerah yang

mampu berfungsi sebagai sarana untuk mewujudkan ketertiban,

keadilan, kesejahteraan, dan sarana untuk melakukan pembangunan,

yang mencakup pembangunan materi hukum, struktur hukum, dan

budaya hukum.

c) Peningkatan Keamanan, Ketentraman dan Ketertiban (Tramtib)

d) Pembangunan Tramtib diarahkan pada terwujudnya kondisi daerah

yang aman, tentram dan tertib serta tegaknya hukum, sehingga

tercipta situasi yang kondusif bagi pembangunan daerah, diupayakan

melalui penataan sistem keamanan, peningkatan kualitas aparat serta

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 6PT. Ganes Engineering Consultant

c) Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat melalui peningkatan upaya kesehatan,

pembiayaan kesehatan, SDM kesehatan, obat dan perbekalan

kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan manajemen kesehatan

serta dengan pengembangan budaya hidup sehat.

d) Peningkatan Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Pemuda danOlahraga.

C. Mewujudkan Tatanan Masyarakat Kabupaten Bungo yang Tertib,

Demokratis, Menjunjung Tinggi Supremasi Hukum dan HAM untuk

mewujudkan masyarakat yang tertib, demokratis dan dan menjunjung

supremasi hukum dan HAM dilakukan melalui pembangunan politik yang

demokratis; pembangunan hukum dan peraturan perundang-undangan

daerah, pembangunan keamanan dan ketertiban dan pembangunan tata

pemerintahan yang baik.

a) Pembangunan Politik yang DemokratisPembangunan politik diarahkan pada pembentukan pemerintahan yang

demokratis, menghargai perbedaan, menjunjung tinggi hukum dan

HAM, dilakukan melalui penataan proses politik, pengembangan

budaya politik, serta peningkatan peran komunikasi dan informasi.

b) Reformasi Hukum dan Peraturan Perundang-Undangan DaerahPembangunan hukum dan Peraturan Perundang-Undangan Daerah

diarahkan pada upaya pembentukan sistem hukum daerah yang

mampu berfungsi sebagai sarana untuk mewujudkan ketertiban,

keadilan, kesejahteraan, dan sarana untuk melakukan pembangunan,

yang mencakup pembangunan materi hukum, struktur hukum, dan

budaya hukum.

c) Peningkatan Keamanan, Ketentraman dan Ketertiban (Tramtib)

d) Pembangunan Tramtib diarahkan pada terwujudnya kondisi daerah

yang aman, tentram dan tertib serta tegaknya hukum, sehingga

tercipta situasi yang kondusif bagi pembangunan daerah, diupayakan

melalui penataan sistem keamanan, peningkatan kualitas aparat serta

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 6PT. Ganes Engineering Consultant

c) Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat melalui peningkatan upaya kesehatan,

pembiayaan kesehatan, SDM kesehatan, obat dan perbekalan

kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan manajemen kesehatan

serta dengan pengembangan budaya hidup sehat.

d) Peningkatan Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Pemuda danOlahraga.

C. Mewujudkan Tatanan Masyarakat Kabupaten Bungo yang Tertib,

Demokratis, Menjunjung Tinggi Supremasi Hukum dan HAM untuk

mewujudkan masyarakat yang tertib, demokratis dan dan menjunjung

supremasi hukum dan HAM dilakukan melalui pembangunan politik yang

demokratis; pembangunan hukum dan peraturan perundang-undangan

daerah, pembangunan keamanan dan ketertiban dan pembangunan tata

pemerintahan yang baik.

a) Pembangunan Politik yang DemokratisPembangunan politik diarahkan pada pembentukan pemerintahan yang

demokratis, menghargai perbedaan, menjunjung tinggi hukum dan

HAM, dilakukan melalui penataan proses politik, pengembangan

budaya politik, serta peningkatan peran komunikasi dan informasi.

b) Reformasi Hukum dan Peraturan Perundang-Undangan DaerahPembangunan hukum dan Peraturan Perundang-Undangan Daerah

diarahkan pada upaya pembentukan sistem hukum daerah yang

mampu berfungsi sebagai sarana untuk mewujudkan ketertiban,

keadilan, kesejahteraan, dan sarana untuk melakukan pembangunan,

yang mencakup pembangunan materi hukum, struktur hukum, dan

budaya hukum.

c) Peningkatan Keamanan, Ketentraman dan Ketertiban (Tramtib)

d) Pembangunan Tramtib diarahkan pada terwujudnya kondisi daerah

yang aman, tentram dan tertib serta tegaknya hukum, sehingga

tercipta situasi yang kondusif bagi pembangunan daerah, diupayakan

melalui penataan sistem keamanan, peningkatan kualitas aparat serta

Page 55: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 7PT. Ganes Engineering Consultant

sarana prasarana keamanan, dan dengan mendorong partisipasi

masyarakat secara aktif dan efektif.

e) Pembaharuan Tata Pemerintahan Daerah

Pembangunan pemerintahan daerah diarahkan pada terwujudnya tata

pemerintahan yang baik (Good Governance), dicapai dengan:

D. Mewujudkan Masyarakat Kabupaten Bungo yang Beriman, Bertaqwa dan

Berbudaya

Dalam rangka mewujudkan masyarakat Kabupaten Bungo yang beriman,

bertaqwa dan berbudaya dilakukan melalui pembangunan kehidupan

beragama yang berkualitas dan pengembangan nilai-nilai budaya dan

kearifan lokal.

a) Peningkatan Kualitas Kehidupan BeragamaPembangunan agama dimaksudkan untuk mewujudkan fungsi dan

peran agama sebagai landasan moral dan etika dalam pembangunan,

membina akhlak mulia, memupuk etos kerja, menghargai prestasi, dan

menjadi kekuatan pendorong guna mencapai kemajuan dalam

pembangunan daerah.

b) Pengembangan Nilai-Nilai Budaya dan Kearifan LokalPengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat kuat

terhadap perkembangan budaya daerah sehingga apabila tidak

diantisipasi dengan baik akan dapat menghilangkan budaya asli suatu

daerah.

c) Mewujudkan Pembangunan Kabupaten Bungo Yang Merata DanBerkeadilanPartisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan sangat erat kaitannya

dengan pemerataan pembangunan yang dapat dan dinikmati oleh

seluruh lapisan masyarakat di berbagai pelosok daerah. Pembangunan

yang merata dan berkeadilan ini akan dapat mengurangi gangguan

keamanan dan konflik sosial baik secara vertikal maupun horizontal.

Untuk mewujudkan pembangunan yang merata dan berkeadilan ini

dilakukan berbagai bidang pembangunan secara terpadu meliputi :

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 7PT. Ganes Engineering Consultant

sarana prasarana keamanan, dan dengan mendorong partisipasi

masyarakat secara aktif dan efektif.

e) Pembaharuan Tata Pemerintahan Daerah

Pembangunan pemerintahan daerah diarahkan pada terwujudnya tata

pemerintahan yang baik (Good Governance), dicapai dengan:

D. Mewujudkan Masyarakat Kabupaten Bungo yang Beriman, Bertaqwa dan

Berbudaya

Dalam rangka mewujudkan masyarakat Kabupaten Bungo yang beriman,

bertaqwa dan berbudaya dilakukan melalui pembangunan kehidupan

beragama yang berkualitas dan pengembangan nilai-nilai budaya dan

kearifan lokal.

a) Peningkatan Kualitas Kehidupan BeragamaPembangunan agama dimaksudkan untuk mewujudkan fungsi dan

peran agama sebagai landasan moral dan etika dalam pembangunan,

membina akhlak mulia, memupuk etos kerja, menghargai prestasi, dan

menjadi kekuatan pendorong guna mencapai kemajuan dalam

pembangunan daerah.

b) Pengembangan Nilai-Nilai Budaya dan Kearifan LokalPengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat kuat

terhadap perkembangan budaya daerah sehingga apabila tidak

diantisipasi dengan baik akan dapat menghilangkan budaya asli suatu

daerah.

c) Mewujudkan Pembangunan Kabupaten Bungo Yang Merata DanBerkeadilanPartisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan sangat erat kaitannya

dengan pemerataan pembangunan yang dapat dan dinikmati oleh

seluruh lapisan masyarakat di berbagai pelosok daerah. Pembangunan

yang merata dan berkeadilan ini akan dapat mengurangi gangguan

keamanan dan konflik sosial baik secara vertikal maupun horizontal.

Untuk mewujudkan pembangunan yang merata dan berkeadilan ini

dilakukan berbagai bidang pembangunan secara terpadu meliputi :

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 7PT. Ganes Engineering Consultant

sarana prasarana keamanan, dan dengan mendorong partisipasi

masyarakat secara aktif dan efektif.

e) Pembaharuan Tata Pemerintahan Daerah

Pembangunan pemerintahan daerah diarahkan pada terwujudnya tata

pemerintahan yang baik (Good Governance), dicapai dengan:

D. Mewujudkan Masyarakat Kabupaten Bungo yang Beriman, Bertaqwa dan

Berbudaya

Dalam rangka mewujudkan masyarakat Kabupaten Bungo yang beriman,

bertaqwa dan berbudaya dilakukan melalui pembangunan kehidupan

beragama yang berkualitas dan pengembangan nilai-nilai budaya dan

kearifan lokal.

a) Peningkatan Kualitas Kehidupan BeragamaPembangunan agama dimaksudkan untuk mewujudkan fungsi dan

peran agama sebagai landasan moral dan etika dalam pembangunan,

membina akhlak mulia, memupuk etos kerja, menghargai prestasi, dan

menjadi kekuatan pendorong guna mencapai kemajuan dalam

pembangunan daerah.

b) Pengembangan Nilai-Nilai Budaya dan Kearifan LokalPengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat kuat

terhadap perkembangan budaya daerah sehingga apabila tidak

diantisipasi dengan baik akan dapat menghilangkan budaya asli suatu

daerah.

c) Mewujudkan Pembangunan Kabupaten Bungo Yang Merata DanBerkeadilanPartisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan sangat erat kaitannya

dengan pemerataan pembangunan yang dapat dan dinikmati oleh

seluruh lapisan masyarakat di berbagai pelosok daerah. Pembangunan

yang merata dan berkeadilan ini akan dapat mengurangi gangguan

keamanan dan konflik sosial baik secara vertikal maupun horizontal.

Untuk mewujudkan pembangunan yang merata dan berkeadilan ini

dilakukan berbagai bidang pembangunan secara terpadu meliputi :

Page 56: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 8PT. Ganes Engineering Consultant

3.1.1.4. Pembangunan Wilayah Tertinggal

Pembangunan wilayah tertinggal untuk bisa maju dan berkembang

sebagaimana wilayah lainnya (perkotaan) melalui;

1) Percepatan pembangunan infrastruktur dasar (listrik, telekomunikasi, jalan

akses, air minum perpipaan, irigasi dan kesehatan).

2) Pengembangan dan pemberdayaan masyarakat dengan melakukan

penguatan akses terhadap permodalan, pelatihan, intermediasi IPTEK dan

penguatan kelembagaan masyarakat,

3) Menciptakan keterkaitan yang erat antar kegiatan ekonomi dengan

kawasan strategis dalam satu “sistem wilayah pengembangan ekonomi”.

3.1.1.5. Peningkatan Keterkaitan dan Keserasian Ekonomi Desa dan Kota

Kinerja perekonomian di wilayah perkotaan dengan kegiatan ekonomi di

wilayah perdesaan pada hakekatnya tidak terlepas satu dengan yang lainnya.

Hasil produksi wilayah perdesaan dapat menjadi tidak bernilai tanpa

keterkaitan yang erat dengan perekonomian kota. Sebaliknya mayoritas

konsumen perekonomian kota adalah masyarakat desa. Peningkatan

keterkaitan dan keserasian ekonomi desa dan kota dengan demikian akan

dapat memacu pertumbuhan perekonomian suatu wilayah. Peningkatan

keterkaitan keserasian ekonomi desa dan kota di wilayah Kabupaten Bungo

diarahkan pada:

1) Percepatan pembangunan sarana dan prasarana perhubungan

2) Pengembangan industri kecil dan menengah berbahan baku komoditas

pertanian

3) Pengembangan sistem pertanian ramah lingkungan

4) Peningkatan akses informasi dan pemasaran, lembaga keuangan,

kesempatan kerja dan teknologi tepat guna;

5) Pengembangan jaringan infrastruktur penunjang kegiatan produksi di

kawasan perdesaan dengan kawasan sekitar yang telah maju untuk

menciptakan keterkaitan fisik, sosial dan ekonomi yang saling melengkapi

dan menguntungkan;

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 8PT. Ganes Engineering Consultant

3.1.1.4. Pembangunan Wilayah Tertinggal

Pembangunan wilayah tertinggal untuk bisa maju dan berkembang

sebagaimana wilayah lainnya (perkotaan) melalui;

1) Percepatan pembangunan infrastruktur dasar (listrik, telekomunikasi, jalan

akses, air minum perpipaan, irigasi dan kesehatan).

2) Pengembangan dan pemberdayaan masyarakat dengan melakukan

penguatan akses terhadap permodalan, pelatihan, intermediasi IPTEK dan

penguatan kelembagaan masyarakat,

3) Menciptakan keterkaitan yang erat antar kegiatan ekonomi dengan

kawasan strategis dalam satu “sistem wilayah pengembangan ekonomi”.

3.1.1.5. Peningkatan Keterkaitan dan Keserasian Ekonomi Desa dan Kota

Kinerja perekonomian di wilayah perkotaan dengan kegiatan ekonomi di

wilayah perdesaan pada hakekatnya tidak terlepas satu dengan yang lainnya.

Hasil produksi wilayah perdesaan dapat menjadi tidak bernilai tanpa

keterkaitan yang erat dengan perekonomian kota. Sebaliknya mayoritas

konsumen perekonomian kota adalah masyarakat desa. Peningkatan

keterkaitan dan keserasian ekonomi desa dan kota dengan demikian akan

dapat memacu pertumbuhan perekonomian suatu wilayah. Peningkatan

keterkaitan keserasian ekonomi desa dan kota di wilayah Kabupaten Bungo

diarahkan pada:

1) Percepatan pembangunan sarana dan prasarana perhubungan

2) Pengembangan industri kecil dan menengah berbahan baku komoditas

pertanian

3) Pengembangan sistem pertanian ramah lingkungan

4) Peningkatan akses informasi dan pemasaran, lembaga keuangan,

kesempatan kerja dan teknologi tepat guna;

5) Pengembangan jaringan infrastruktur penunjang kegiatan produksi di

kawasan perdesaan dengan kawasan sekitar yang telah maju untuk

menciptakan keterkaitan fisik, sosial dan ekonomi yang saling melengkapi

dan menguntungkan;

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 8PT. Ganes Engineering Consultant

3.1.1.4. Pembangunan Wilayah Tertinggal

Pembangunan wilayah tertinggal untuk bisa maju dan berkembang

sebagaimana wilayah lainnya (perkotaan) melalui;

1) Percepatan pembangunan infrastruktur dasar (listrik, telekomunikasi, jalan

akses, air minum perpipaan, irigasi dan kesehatan).

2) Pengembangan dan pemberdayaan masyarakat dengan melakukan

penguatan akses terhadap permodalan, pelatihan, intermediasi IPTEK dan

penguatan kelembagaan masyarakat,

3) Menciptakan keterkaitan yang erat antar kegiatan ekonomi dengan

kawasan strategis dalam satu “sistem wilayah pengembangan ekonomi”.

3.1.1.5. Peningkatan Keterkaitan dan Keserasian Ekonomi Desa dan Kota

Kinerja perekonomian di wilayah perkotaan dengan kegiatan ekonomi di

wilayah perdesaan pada hakekatnya tidak terlepas satu dengan yang lainnya.

Hasil produksi wilayah perdesaan dapat menjadi tidak bernilai tanpa

keterkaitan yang erat dengan perekonomian kota. Sebaliknya mayoritas

konsumen perekonomian kota adalah masyarakat desa. Peningkatan

keterkaitan dan keserasian ekonomi desa dan kota dengan demikian akan

dapat memacu pertumbuhan perekonomian suatu wilayah. Peningkatan

keterkaitan keserasian ekonomi desa dan kota di wilayah Kabupaten Bungo

diarahkan pada:

1) Percepatan pembangunan sarana dan prasarana perhubungan

2) Pengembangan industri kecil dan menengah berbahan baku komoditas

pertanian

3) Pengembangan sistem pertanian ramah lingkungan

4) Peningkatan akses informasi dan pemasaran, lembaga keuangan,

kesempatan kerja dan teknologi tepat guna;

5) Pengembangan jaringan infrastruktur penunjang kegiatan produksi di

kawasan perdesaan dengan kawasan sekitar yang telah maju untuk

menciptakan keterkaitan fisik, sosial dan ekonomi yang saling melengkapi

dan menguntungkan;

Page 57: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 9PT. Ganes Engineering Consultant

3.1.1.6. Pembangunan Desa Tertinggal

Data statistik menunjukkan bahwa masih terdapat sejumlah desa tertinggal di

wilayah Kabupaten Bungo. Pembangunan perekonomian Kabupaten Bungo

dengan demikian juga harus menyentuh wilayah perdesaan tertinggal.

Pembangunan perdesaan tertinggal diarahkan pada:

1) Pengembangan agropolitan di kawasan potensial pegembangan;

2) Pengembangan agroindustri di perdesaan,

3) Peningkatan kapasitas SDM di perdesaan khususnya dalam pengelolaan

dan pemanfaatan sumberdaya alam;

4) Peningkatan akses informasi dan pemasaran, lembaga keuangan,

kesempatan kerja dan teknologi tepat guna;

5) Penggalian dan pengembangan potensi masyarakat (SDM) sehingga

kawasan perdesaan tidak semata-mata mengandalkan sumberdaya alam

saja.

3.1.1.7. Peningkatan Pendapatan Kelompok Masyarakat BerpendapatanRendah

Sejalan dengan upaya pembangunan perekonomian wilayah Kabupaten

Bungo yang merata dan berkeadilan maka pembangunan perekonomian juga

ditempuh dengan upaya peningkatan pendapatan kelompok masyarakat

berpendapatan rendah yang diarahkan pada:

1) Peningkatan pendapatan kelompok masyarakat berpendapatan rendah

dilakukan melalui pembangunan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah

(UMKM) dan koperasi, yang diarahkan untuk meningkatkan posisi tawar

dan efisiensi kolektif para anggotanya, sehingga menjadi gerakan ekonomi

yang berperan nyata dalam upaya peningkatan kesejahteraan sosial dan

ekonomi masyarakat.

2) Pemberdayaan UMKM dan koperasi menjadi pilihan strategis untuk

meningkatkan pendapatan kelompok masyarakat berpendapatan rendah

dalam rangka mengurangi kesenjangan pendapatan dan kemiskinan

melalui peningkatan kapasitas usaha dan ketrampilan pengelolaan usaha

serta sekaligus mendorong adanya kepastian, perlindungan dan

pembinaan usaha.

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 9PT. Ganes Engineering Consultant

3.1.1.6. Pembangunan Desa Tertinggal

Data statistik menunjukkan bahwa masih terdapat sejumlah desa tertinggal di

wilayah Kabupaten Bungo. Pembangunan perekonomian Kabupaten Bungo

dengan demikian juga harus menyentuh wilayah perdesaan tertinggal.

Pembangunan perdesaan tertinggal diarahkan pada:

1) Pengembangan agropolitan di kawasan potensial pegembangan;

2) Pengembangan agroindustri di perdesaan,

3) Peningkatan kapasitas SDM di perdesaan khususnya dalam pengelolaan

dan pemanfaatan sumberdaya alam;

4) Peningkatan akses informasi dan pemasaran, lembaga keuangan,

kesempatan kerja dan teknologi tepat guna;

5) Penggalian dan pengembangan potensi masyarakat (SDM) sehingga

kawasan perdesaan tidak semata-mata mengandalkan sumberdaya alam

saja.

3.1.1.7. Peningkatan Pendapatan Kelompok Masyarakat BerpendapatanRendah

Sejalan dengan upaya pembangunan perekonomian wilayah Kabupaten

Bungo yang merata dan berkeadilan maka pembangunan perekonomian juga

ditempuh dengan upaya peningkatan pendapatan kelompok masyarakat

berpendapatan rendah yang diarahkan pada:

1) Peningkatan pendapatan kelompok masyarakat berpendapatan rendah

dilakukan melalui pembangunan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah

(UMKM) dan koperasi, yang diarahkan untuk meningkatkan posisi tawar

dan efisiensi kolektif para anggotanya, sehingga menjadi gerakan ekonomi

yang berperan nyata dalam upaya peningkatan kesejahteraan sosial dan

ekonomi masyarakat.

2) Pemberdayaan UMKM dan koperasi menjadi pilihan strategis untuk

meningkatkan pendapatan kelompok masyarakat berpendapatan rendah

dalam rangka mengurangi kesenjangan pendapatan dan kemiskinan

melalui peningkatan kapasitas usaha dan ketrampilan pengelolaan usaha

serta sekaligus mendorong adanya kepastian, perlindungan dan

pembinaan usaha.

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 9PT. Ganes Engineering Consultant

3.1.1.6. Pembangunan Desa Tertinggal

Data statistik menunjukkan bahwa masih terdapat sejumlah desa tertinggal di

wilayah Kabupaten Bungo. Pembangunan perekonomian Kabupaten Bungo

dengan demikian juga harus menyentuh wilayah perdesaan tertinggal.

Pembangunan perdesaan tertinggal diarahkan pada:

1) Pengembangan agropolitan di kawasan potensial pegembangan;

2) Pengembangan agroindustri di perdesaan,

3) Peningkatan kapasitas SDM di perdesaan khususnya dalam pengelolaan

dan pemanfaatan sumberdaya alam;

4) Peningkatan akses informasi dan pemasaran, lembaga keuangan,

kesempatan kerja dan teknologi tepat guna;

5) Penggalian dan pengembangan potensi masyarakat (SDM) sehingga

kawasan perdesaan tidak semata-mata mengandalkan sumberdaya alam

saja.

3.1.1.7. Peningkatan Pendapatan Kelompok Masyarakat BerpendapatanRendah

Sejalan dengan upaya pembangunan perekonomian wilayah Kabupaten

Bungo yang merata dan berkeadilan maka pembangunan perekonomian juga

ditempuh dengan upaya peningkatan pendapatan kelompok masyarakat

berpendapatan rendah yang diarahkan pada:

1) Peningkatan pendapatan kelompok masyarakat berpendapatan rendah

dilakukan melalui pembangunan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah

(UMKM) dan koperasi, yang diarahkan untuk meningkatkan posisi tawar

dan efisiensi kolektif para anggotanya, sehingga menjadi gerakan ekonomi

yang berperan nyata dalam upaya peningkatan kesejahteraan sosial dan

ekonomi masyarakat.

2) Pemberdayaan UMKM dan koperasi menjadi pilihan strategis untuk

meningkatkan pendapatan kelompok masyarakat berpendapatan rendah

dalam rangka mengurangi kesenjangan pendapatan dan kemiskinan

melalui peningkatan kapasitas usaha dan ketrampilan pengelolaan usaha

serta sekaligus mendorong adanya kepastian, perlindungan dan

pembinaan usaha.

Page 58: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 10PT. Ganes Engineering Consultant

3) Pemberdayaan masyarakat khususnya yang tertinggal akan terus menerus

ditingkatkan melalui: 1). peningkatan pengetahuan dan keterampilan;

peningkatan akses pada modal usaha dan SDA; 2). pemberian

kesempatan luas untuk menyampaikan aspirasi terhadap kebijakan dan

peraturan yang menyangkut kehidupan mereka; 3) peningkatan

kesempatan dan kemampuan untuk mengelola usaha ekonomi produktif

yang mendatangkan kemakmuran dan mengatasi kemiskinan.

4) Pengentasan kemiskinan diarahkan pada; 1) Penghormatan, perlindungan,

peningkatan pemahaman dalam pemenuhan dan perwujudan hak-hak

dasar rakyat secara bertahap tanpa diskriminasi. 2) Kebijakan

penanggulangan kemiskinan juga diarahkan pada peningkatan mutu

penyelenggaraan dan pelayanan pemerintahan dalam rangka upaya

pemenuhan hak-hak dasar masyarakat miskin.

3.1.1.8. Pembangunan Kesejahteraan Sosial

Pembangunan kesejahteraan sosial masyarakat Kabupaten Bungo diarahkan

pada:

1) Pemberdayaan dan memberi bantuan langsung pada kelompok

masyarakat miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) yang tinggal di

wilayah terpencil dan tertinggal,

2) Penyediaan sarana pelayanan sosial yang memadai bagi kelompok

masyarakat PMKS.

3) Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan, rehabilitasi sosial dan

pemberdayaan bagi PMKS,

4) Penyediaan sarana pelayanan sosial yang memadai

3.1.2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Bungo

3.1.2.1. Visi dan Misi

Visi Pembangunan Jangka Menengah secara ideal adalah suatu kondisi

Kabupaten Bungo idaman di masa depan. Dengan demikian Visi

Pembangunan Jangka Menegah harus seiring dengan pencapaian Visi

Pembangunan Jangka Panjang serta berpatokan pada pemecahan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 10PT. Ganes Engineering Consultant

3) Pemberdayaan masyarakat khususnya yang tertinggal akan terus menerus

ditingkatkan melalui: 1). peningkatan pengetahuan dan keterampilan;

peningkatan akses pada modal usaha dan SDA; 2). pemberian

kesempatan luas untuk menyampaikan aspirasi terhadap kebijakan dan

peraturan yang menyangkut kehidupan mereka; 3) peningkatan

kesempatan dan kemampuan untuk mengelola usaha ekonomi produktif

yang mendatangkan kemakmuran dan mengatasi kemiskinan.

4) Pengentasan kemiskinan diarahkan pada; 1) Penghormatan, perlindungan,

peningkatan pemahaman dalam pemenuhan dan perwujudan hak-hak

dasar rakyat secara bertahap tanpa diskriminasi. 2) Kebijakan

penanggulangan kemiskinan juga diarahkan pada peningkatan mutu

penyelenggaraan dan pelayanan pemerintahan dalam rangka upaya

pemenuhan hak-hak dasar masyarakat miskin.

3.1.1.8. Pembangunan Kesejahteraan Sosial

Pembangunan kesejahteraan sosial masyarakat Kabupaten Bungo diarahkan

pada:

1) Pemberdayaan dan memberi bantuan langsung pada kelompok

masyarakat miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) yang tinggal di

wilayah terpencil dan tertinggal,

2) Penyediaan sarana pelayanan sosial yang memadai bagi kelompok

masyarakat PMKS.

3) Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan, rehabilitasi sosial dan

pemberdayaan bagi PMKS,

4) Penyediaan sarana pelayanan sosial yang memadai

3.1.2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Bungo

3.1.2.1. Visi dan Misi

Visi Pembangunan Jangka Menengah secara ideal adalah suatu kondisi

Kabupaten Bungo idaman di masa depan. Dengan demikian Visi

Pembangunan Jangka Menegah harus seiring dengan pencapaian Visi

Pembangunan Jangka Panjang serta berpatokan pada pemecahan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 10PT. Ganes Engineering Consultant

3) Pemberdayaan masyarakat khususnya yang tertinggal akan terus menerus

ditingkatkan melalui: 1). peningkatan pengetahuan dan keterampilan;

peningkatan akses pada modal usaha dan SDA; 2). pemberian

kesempatan luas untuk menyampaikan aspirasi terhadap kebijakan dan

peraturan yang menyangkut kehidupan mereka; 3) peningkatan

kesempatan dan kemampuan untuk mengelola usaha ekonomi produktif

yang mendatangkan kemakmuran dan mengatasi kemiskinan.

4) Pengentasan kemiskinan diarahkan pada; 1) Penghormatan, perlindungan,

peningkatan pemahaman dalam pemenuhan dan perwujudan hak-hak

dasar rakyat secara bertahap tanpa diskriminasi. 2) Kebijakan

penanggulangan kemiskinan juga diarahkan pada peningkatan mutu

penyelenggaraan dan pelayanan pemerintahan dalam rangka upaya

pemenuhan hak-hak dasar masyarakat miskin.

3.1.1.8. Pembangunan Kesejahteraan Sosial

Pembangunan kesejahteraan sosial masyarakat Kabupaten Bungo diarahkan

pada:

1) Pemberdayaan dan memberi bantuan langsung pada kelompok

masyarakat miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) yang tinggal di

wilayah terpencil dan tertinggal,

2) Penyediaan sarana pelayanan sosial yang memadai bagi kelompok

masyarakat PMKS.

3) Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan, rehabilitasi sosial dan

pemberdayaan bagi PMKS,

4) Penyediaan sarana pelayanan sosial yang memadai

3.1.2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Bungo

3.1.2.1. Visi dan Misi

Visi Pembangunan Jangka Menengah secara ideal adalah suatu kondisi

Kabupaten Bungo idaman di masa depan. Dengan demikian Visi

Pembangunan Jangka Menegah harus seiring dengan pencapaian Visi

Pembangunan Jangka Panjang serta berpatokan pada pemecahan

Page 59: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 11PT. Ganes Engineering Consultant

permasalahan pembangunan Kabupaten Bungo yang masih dirasakan.

Berdasarkan rumusan permasalahan yang telah disajikan di atas dan

mengacu pada Visi Pembangunan Jangka Panjang, maka Visi Pembangunan

Daerah Tahun 2006–2011 adalah ;

MAJU DAN SEJAHTERA BERSAMA

Guna mewujudkan mewujudkan visi pembangunan tersebut maka gerakan

pembangunan Kabupaten Bungo dalam lima tahun kedepan akan

dilaksanakan dengan suatu motto pembangunan yakni ;

MENUJU GERBANG BERSAMA

”Menuju Gerbang Bersama” adalah akronim dari semangat yang

terkandung dalam visi pembangunan yang telah dibuat yakni MENUJU

GERAKAN PEMBANGUNAN BERSEPAKAT untuk mewujudkan Kabupaten

Bungo yang SEJAHTERA DAN MAJU. Makna dari motto pembangunan ini

adalah dimilikinya suatu semangat gerakan pembangunan dengan komitmen

yang kuat secara bersepakat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat

dan kemajuan daerah Kabupaten Bungo dalam kurun waktu lima tahun.

Indikator untuk mengukur masyarakat lebih sejahtera dan daerah lebih maju

dari sebelumnya dapat diukur dari adanya perubahan kondisi atau kinerja

perekonomian sebagai hasil capaian keberhasilan pembangunan Kabupaten

Bungo. Indikator keberhasilan pembangunan tersebut antara lain dapat diukur

dari :

1. Indikator perkembangan tingkat kesejahteraan masyarakat dan perubahan

struktur perekonomi daerah;

2. Perkembangan produksi dan produktivitas Pertanian yang meliputi

pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan Rakyat,

dan usaha memungut hasil hutan;

3. Tingkat kemajuan dari seluruh aspek pembangunan infrastruktur dasar,

irigasi, jalan dan jembatan serta pembangunan non fisik yang meliputi

aspek sosial budaya yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 11PT. Ganes Engineering Consultant

permasalahan pembangunan Kabupaten Bungo yang masih dirasakan.

Berdasarkan rumusan permasalahan yang telah disajikan di atas dan

mengacu pada Visi Pembangunan Jangka Panjang, maka Visi Pembangunan

Daerah Tahun 2006–2011 adalah ;

MAJU DAN SEJAHTERA BERSAMA

Guna mewujudkan mewujudkan visi pembangunan tersebut maka gerakan

pembangunan Kabupaten Bungo dalam lima tahun kedepan akan

dilaksanakan dengan suatu motto pembangunan yakni ;

MENUJU GERBANG BERSAMA

”Menuju Gerbang Bersama” adalah akronim dari semangat yang

terkandung dalam visi pembangunan yang telah dibuat yakni MENUJU

GERAKAN PEMBANGUNAN BERSEPAKAT untuk mewujudkan Kabupaten

Bungo yang SEJAHTERA DAN MAJU. Makna dari motto pembangunan ini

adalah dimilikinya suatu semangat gerakan pembangunan dengan komitmen

yang kuat secara bersepakat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat

dan kemajuan daerah Kabupaten Bungo dalam kurun waktu lima tahun.

Indikator untuk mengukur masyarakat lebih sejahtera dan daerah lebih maju

dari sebelumnya dapat diukur dari adanya perubahan kondisi atau kinerja

perekonomian sebagai hasil capaian keberhasilan pembangunan Kabupaten

Bungo. Indikator keberhasilan pembangunan tersebut antara lain dapat diukur

dari :

1. Indikator perkembangan tingkat kesejahteraan masyarakat dan perubahan

struktur perekonomi daerah;

2. Perkembangan produksi dan produktivitas Pertanian yang meliputi

pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan Rakyat,

dan usaha memungut hasil hutan;

3. Tingkat kemajuan dari seluruh aspek pembangunan infrastruktur dasar,

irigasi, jalan dan jembatan serta pembangunan non fisik yang meliputi

aspek sosial budaya yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 11PT. Ganes Engineering Consultant

permasalahan pembangunan Kabupaten Bungo yang masih dirasakan.

Berdasarkan rumusan permasalahan yang telah disajikan di atas dan

mengacu pada Visi Pembangunan Jangka Panjang, maka Visi Pembangunan

Daerah Tahun 2006–2011 adalah ;

MAJU DAN SEJAHTERA BERSAMA

Guna mewujudkan mewujudkan visi pembangunan tersebut maka gerakan

pembangunan Kabupaten Bungo dalam lima tahun kedepan akan

dilaksanakan dengan suatu motto pembangunan yakni ;

MENUJU GERBANG BERSAMA

”Menuju Gerbang Bersama” adalah akronim dari semangat yang

terkandung dalam visi pembangunan yang telah dibuat yakni MENUJU

GERAKAN PEMBANGUNAN BERSEPAKAT untuk mewujudkan Kabupaten

Bungo yang SEJAHTERA DAN MAJU. Makna dari motto pembangunan ini

adalah dimilikinya suatu semangat gerakan pembangunan dengan komitmen

yang kuat secara bersepakat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat

dan kemajuan daerah Kabupaten Bungo dalam kurun waktu lima tahun.

Indikator untuk mengukur masyarakat lebih sejahtera dan daerah lebih maju

dari sebelumnya dapat diukur dari adanya perubahan kondisi atau kinerja

perekonomian sebagai hasil capaian keberhasilan pembangunan Kabupaten

Bungo. Indikator keberhasilan pembangunan tersebut antara lain dapat diukur

dari :

1. Indikator perkembangan tingkat kesejahteraan masyarakat dan perubahan

struktur perekonomi daerah;

2. Perkembangan produksi dan produktivitas Pertanian yang meliputi

pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan Rakyat,

dan usaha memungut hasil hutan;

3. Tingkat kemajuan dari seluruh aspek pembangunan infrastruktur dasar,

irigasi, jalan dan jembatan serta pembangunan non fisik yang meliputi

aspek sosial budaya yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Page 60: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 12PT. Ganes Engineering Consultant

Selanjutnya, guna mengarahkan pembangunan Kabupaten Bungo selama lima

tahun kedepan, visi pembangunan tersebut di terjemahkan kedalam Misi

pembangunan Kabupaten Bungo lima tahun kedepan yang meliputi :

1. Pengembangan potensi lokal guna dapat mengembangkan masyarakat

baik di perkotaan maupun di perdesaan secara luas.

2. Peningkatan kualitas pelayanan di bdiang pendidikan dan kesehatan

sebagai basis program sumberdaya manusia.

3. Meningkatkan dan mengembangkan produk dan potensi unggulan daerah.

4. Meningkatkan upaya pengelolaan Sumber Daya Alam, Sumber Daya

Hutan dan Mineral yang berwawasan lingkungan.

5. Meningkatkan penanggulangan masalah pengangguran.

6. Meningkatkan prasarana dan sarana pelayanan publik untuk mendukung

kesejahteraan dan kemajuan daerah.

7. Meningkatkan pendapatan daerah.

8. Meningkatkan kualitas manajemen Pemerintahan.

9. Meningkatkan pengamanan nilai-nilai keagamaan, keamanan dan

ketertiban masyarakat serta kepedulian terhadap masalah sosial dan

perempuan.

3.1.2.2. Kebijakan Umum

Sebagaimana yang tersirat dalam Visi pembangunan diatas, tujuan

pembangunan ekonomi Kabupaten Bungo adalah untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat yang secara bertahap pengwujudannya

dicantumkan dalam Misi pembangunan Kabupaten Bungo tahun 2006 – 2011.

Guna dapat mengemban misi pembangunan tersebut maka perlu suatu

kebijakan umum pembangunan yang menjadi dasar bagi instansi teknis dan

satuan kerja pemerintah daerah lainnya dalam melaksanakan pembangunan

sesuai dengan bidangnya masing masing. Kebijakan umum pembangunan

Kabupaten Bungo selama periode tahun 2006 – 2011 ke depan adalah

sebagai berikut :

A. Mewujudkan Kabupaten Bungo Yang Maju dan Berdaya SaingGuna dapat mewujudkan Kabupaten Bungo yang berdaya saing maka

kebijakan lima tahun ke depan adalah sebagai berikut :

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 12PT. Ganes Engineering Consultant

Selanjutnya, guna mengarahkan pembangunan Kabupaten Bungo selama lima

tahun kedepan, visi pembangunan tersebut di terjemahkan kedalam Misi

pembangunan Kabupaten Bungo lima tahun kedepan yang meliputi :

1. Pengembangan potensi lokal guna dapat mengembangkan masyarakat

baik di perkotaan maupun di perdesaan secara luas.

2. Peningkatan kualitas pelayanan di bdiang pendidikan dan kesehatan

sebagai basis program sumberdaya manusia.

3. Meningkatkan dan mengembangkan produk dan potensi unggulan daerah.

4. Meningkatkan upaya pengelolaan Sumber Daya Alam, Sumber Daya

Hutan dan Mineral yang berwawasan lingkungan.

5. Meningkatkan penanggulangan masalah pengangguran.

6. Meningkatkan prasarana dan sarana pelayanan publik untuk mendukung

kesejahteraan dan kemajuan daerah.

7. Meningkatkan pendapatan daerah.

8. Meningkatkan kualitas manajemen Pemerintahan.

9. Meningkatkan pengamanan nilai-nilai keagamaan, keamanan dan

ketertiban masyarakat serta kepedulian terhadap masalah sosial dan

perempuan.

3.1.2.2. Kebijakan Umum

Sebagaimana yang tersirat dalam Visi pembangunan diatas, tujuan

pembangunan ekonomi Kabupaten Bungo adalah untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat yang secara bertahap pengwujudannya

dicantumkan dalam Misi pembangunan Kabupaten Bungo tahun 2006 – 2011.

Guna dapat mengemban misi pembangunan tersebut maka perlu suatu

kebijakan umum pembangunan yang menjadi dasar bagi instansi teknis dan

satuan kerja pemerintah daerah lainnya dalam melaksanakan pembangunan

sesuai dengan bidangnya masing masing. Kebijakan umum pembangunan

Kabupaten Bungo selama periode tahun 2006 – 2011 ke depan adalah

sebagai berikut :

A. Mewujudkan Kabupaten Bungo Yang Maju dan Berdaya SaingGuna dapat mewujudkan Kabupaten Bungo yang berdaya saing maka

kebijakan lima tahun ke depan adalah sebagai berikut :

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 12PT. Ganes Engineering Consultant

Selanjutnya, guna mengarahkan pembangunan Kabupaten Bungo selama lima

tahun kedepan, visi pembangunan tersebut di terjemahkan kedalam Misi

pembangunan Kabupaten Bungo lima tahun kedepan yang meliputi :

1. Pengembangan potensi lokal guna dapat mengembangkan masyarakat

baik di perkotaan maupun di perdesaan secara luas.

2. Peningkatan kualitas pelayanan di bdiang pendidikan dan kesehatan

sebagai basis program sumberdaya manusia.

3. Meningkatkan dan mengembangkan produk dan potensi unggulan daerah.

4. Meningkatkan upaya pengelolaan Sumber Daya Alam, Sumber Daya

Hutan dan Mineral yang berwawasan lingkungan.

5. Meningkatkan penanggulangan masalah pengangguran.

6. Meningkatkan prasarana dan sarana pelayanan publik untuk mendukung

kesejahteraan dan kemajuan daerah.

7. Meningkatkan pendapatan daerah.

8. Meningkatkan kualitas manajemen Pemerintahan.

9. Meningkatkan pengamanan nilai-nilai keagamaan, keamanan dan

ketertiban masyarakat serta kepedulian terhadap masalah sosial dan

perempuan.

3.1.2.2. Kebijakan Umum

Sebagaimana yang tersirat dalam Visi pembangunan diatas, tujuan

pembangunan ekonomi Kabupaten Bungo adalah untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat yang secara bertahap pengwujudannya

dicantumkan dalam Misi pembangunan Kabupaten Bungo tahun 2006 – 2011.

Guna dapat mengemban misi pembangunan tersebut maka perlu suatu

kebijakan umum pembangunan yang menjadi dasar bagi instansi teknis dan

satuan kerja pemerintah daerah lainnya dalam melaksanakan pembangunan

sesuai dengan bidangnya masing masing. Kebijakan umum pembangunan

Kabupaten Bungo selama periode tahun 2006 – 2011 ke depan adalah

sebagai berikut :

A. Mewujudkan Kabupaten Bungo Yang Maju dan Berdaya SaingGuna dapat mewujudkan Kabupaten Bungo yang berdaya saing maka

kebijakan lima tahun ke depan adalah sebagai berikut :

Page 61: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 13PT. Ganes Engineering Consultant

1. Pembangunan pertanian yang padu dengan sistem agribisnis yang

kokoh untuk setiap komoditi unggulan.

2. Pembangunan bidang peternakan yang mampu menjadi pemasok

kebutuhan antar daerah di Provinsi Jambi.

3. Terwujudnya daya saing daerah yang didukung oleh ketersediaan

infrastruktur baik fisik dan non fisik yang memadai.

4. Terwujudnya pusat pertumbuhan dan perdagangan antar daerah di

Sumatera yang di dukung oleh jaringan perdagangan baik di tingkat

Nasional maupun Global.

5. Terciptanya perkembangan dan pertumbuhan industry yang ditopang

oleh kepaduan antar sektor perekonomian.

6. Meningkatnya keterlibatan masyarakat dan swasta melalui

peningkatan arus dan jumlah investasi di daerah.

7. Meningkatnya akses masyarakat miskin dan kelompok masyarakat

terpencil terhadap sumberdaya ekonomi

B. Mewujudkan Sumberdaya Manusia Kabupaten Bungo YangBerkualitas.Pembangunan sumberdaya manusia (SDM) diarahkan pada peningkatan

kualitas SDM yang ditandai dengan meningkatnya Indeks Pembangunan

Manusia (IPM) dan Indek Pembangunan Jender (IPG) serta tercapainya

penyebaran penduduk yang merata dan tumbuh seimbang. Untuk itu

dilakukan pembangunan kependudukan, pendidikan, kesehatan,

pemberdayaan perempuan, anak dan pemuda serta mengembangkan

olahraga.

a) Pembangunan KependudukanPembangunan kependudukan diarahkan untuk mengurangi laju

pertumbuhan penduduk dan penataan persebaran dan mobilitas

penduduk yang lebih seimbang.

b) Pembangunan PendidikanPembangunan pendidikan diarahkan agar mampu produktif, mandiri,

dan berakhlak mulia serta mampu bersaing di era global, dilakukan

melalui peningkatan layanan pendidikan yang mencakup semua jalur,

jenis dan jenjang yang disediakan secara bermutu dan terjangkau

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 13PT. Ganes Engineering Consultant

1. Pembangunan pertanian yang padu dengan sistem agribisnis yang

kokoh untuk setiap komoditi unggulan.

2. Pembangunan bidang peternakan yang mampu menjadi pemasok

kebutuhan antar daerah di Provinsi Jambi.

3. Terwujudnya daya saing daerah yang didukung oleh ketersediaan

infrastruktur baik fisik dan non fisik yang memadai.

4. Terwujudnya pusat pertumbuhan dan perdagangan antar daerah di

Sumatera yang di dukung oleh jaringan perdagangan baik di tingkat

Nasional maupun Global.

5. Terciptanya perkembangan dan pertumbuhan industry yang ditopang

oleh kepaduan antar sektor perekonomian.

6. Meningkatnya keterlibatan masyarakat dan swasta melalui

peningkatan arus dan jumlah investasi di daerah.

7. Meningkatnya akses masyarakat miskin dan kelompok masyarakat

terpencil terhadap sumberdaya ekonomi

B. Mewujudkan Sumberdaya Manusia Kabupaten Bungo YangBerkualitas.Pembangunan sumberdaya manusia (SDM) diarahkan pada peningkatan

kualitas SDM yang ditandai dengan meningkatnya Indeks Pembangunan

Manusia (IPM) dan Indek Pembangunan Jender (IPG) serta tercapainya

penyebaran penduduk yang merata dan tumbuh seimbang. Untuk itu

dilakukan pembangunan kependudukan, pendidikan, kesehatan,

pemberdayaan perempuan, anak dan pemuda serta mengembangkan

olahraga.

a) Pembangunan KependudukanPembangunan kependudukan diarahkan untuk mengurangi laju

pertumbuhan penduduk dan penataan persebaran dan mobilitas

penduduk yang lebih seimbang.

b) Pembangunan PendidikanPembangunan pendidikan diarahkan agar mampu produktif, mandiri,

dan berakhlak mulia serta mampu bersaing di era global, dilakukan

melalui peningkatan layanan pendidikan yang mencakup semua jalur,

jenis dan jenjang yang disediakan secara bermutu dan terjangkau

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 13PT. Ganes Engineering Consultant

1. Pembangunan pertanian yang padu dengan sistem agribisnis yang

kokoh untuk setiap komoditi unggulan.

2. Pembangunan bidang peternakan yang mampu menjadi pemasok

kebutuhan antar daerah di Provinsi Jambi.

3. Terwujudnya daya saing daerah yang didukung oleh ketersediaan

infrastruktur baik fisik dan non fisik yang memadai.

4. Terwujudnya pusat pertumbuhan dan perdagangan antar daerah di

Sumatera yang di dukung oleh jaringan perdagangan baik di tingkat

Nasional maupun Global.

5. Terciptanya perkembangan dan pertumbuhan industry yang ditopang

oleh kepaduan antar sektor perekonomian.

6. Meningkatnya keterlibatan masyarakat dan swasta melalui

peningkatan arus dan jumlah investasi di daerah.

7. Meningkatnya akses masyarakat miskin dan kelompok masyarakat

terpencil terhadap sumberdaya ekonomi

B. Mewujudkan Sumberdaya Manusia Kabupaten Bungo YangBerkualitas.Pembangunan sumberdaya manusia (SDM) diarahkan pada peningkatan

kualitas SDM yang ditandai dengan meningkatnya Indeks Pembangunan

Manusia (IPM) dan Indek Pembangunan Jender (IPG) serta tercapainya

penyebaran penduduk yang merata dan tumbuh seimbang. Untuk itu

dilakukan pembangunan kependudukan, pendidikan, kesehatan,

pemberdayaan perempuan, anak dan pemuda serta mengembangkan

olahraga.

a) Pembangunan KependudukanPembangunan kependudukan diarahkan untuk mengurangi laju

pertumbuhan penduduk dan penataan persebaran dan mobilitas

penduduk yang lebih seimbang.

b) Pembangunan PendidikanPembangunan pendidikan diarahkan agar mampu produktif, mandiri,

dan berakhlak mulia serta mampu bersaing di era global, dilakukan

melalui peningkatan layanan pendidikan yang mencakup semua jalur,

jenis dan jenjang yang disediakan secara bermutu dan terjangkau

Page 62: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 14PT. Ganes Engineering Consultant

disertai dengan pembebasan biaya pendidikan pada jenjang

pendidikan dasar dan secara bertahap pada jenjang yang lebih tinggi.

c) Pembangunan KesehatanPembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat melalui peningkatan upaya kesehatan,

pembiayaan kesehatan, SDM kesehatan, obat dan perbekalan

kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan manajemen kesehatan

serta dengan pengembangan budaya hidup sehat.

d) Pemberdayaan Perempuan Dan Anak, Pemuda Dan OlahragaPemberdayaan perempuan diarahkan padaPeningkatan

kesejahteraan, kualitas hidup, perlindungan dan peran perempuan di

berbagai bidang pembangunan; penurunan tindak kekerasan,

eksploitasi, dan diskriminasi terhadap perempuan, serta penguatan

kelembagaan dan jaringan pengarusutamaan jender, termasuk

penyediaan data dan statistik gender.

C. Mewujudkan Tatanan Masyarakat Kabupaten Bungo Yang Tertib,Demokratis, Menjunjung Tinggi Supremasi Hukum dan HAM.

Untuk mewujudkan masyarakat yang tertib, demokratis dan dan

menjunjung supremasi hukum dan HAM dilakukan melalui

pembangunan politik yang demokratis; pembangunan hukum dan

peraturan perundang-udangan daerah, pembangunan kemanan dan

ketertiban dan pembangunan tata pemerintahan yang baik.

a) Pembangunan PolitikPembangunan politik diarahkan pada tananan pemerintahan dan

masyarakat yang demokratis, menghargai perbedaan dan HAM,

dilakukan melalui penataan proses politik, pengembangan budaya

politik dan peningkatan peran komunikasi dan informasi.

b) Pembangunan Hukum Dan Peraturan Perundang-UndanganDaerahPembangunan hukum diarahkan kepada upaya mewujudkan

sistem hukum daerah sebagai bagian sistem hukum nasional yang

mampu berfungsi sebagai sarana untuk mewujudkan ketertiban,

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 14PT. Ganes Engineering Consultant

disertai dengan pembebasan biaya pendidikan pada jenjang

pendidikan dasar dan secara bertahap pada jenjang yang lebih tinggi.

c) Pembangunan KesehatanPembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat melalui peningkatan upaya kesehatan,

pembiayaan kesehatan, SDM kesehatan, obat dan perbekalan

kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan manajemen kesehatan

serta dengan pengembangan budaya hidup sehat.

d) Pemberdayaan Perempuan Dan Anak, Pemuda Dan OlahragaPemberdayaan perempuan diarahkan padaPeningkatan

kesejahteraan, kualitas hidup, perlindungan dan peran perempuan di

berbagai bidang pembangunan; penurunan tindak kekerasan,

eksploitasi, dan diskriminasi terhadap perempuan, serta penguatan

kelembagaan dan jaringan pengarusutamaan jender, termasuk

penyediaan data dan statistik gender.

C. Mewujudkan Tatanan Masyarakat Kabupaten Bungo Yang Tertib,Demokratis, Menjunjung Tinggi Supremasi Hukum dan HAM.

Untuk mewujudkan masyarakat yang tertib, demokratis dan dan

menjunjung supremasi hukum dan HAM dilakukan melalui

pembangunan politik yang demokratis; pembangunan hukum dan

peraturan perundang-udangan daerah, pembangunan kemanan dan

ketertiban dan pembangunan tata pemerintahan yang baik.

a) Pembangunan PolitikPembangunan politik diarahkan pada tananan pemerintahan dan

masyarakat yang demokratis, menghargai perbedaan dan HAM,

dilakukan melalui penataan proses politik, pengembangan budaya

politik dan peningkatan peran komunikasi dan informasi.

b) Pembangunan Hukum Dan Peraturan Perundang-UndanganDaerahPembangunan hukum diarahkan kepada upaya mewujudkan

sistem hukum daerah sebagai bagian sistem hukum nasional yang

mampu berfungsi sebagai sarana untuk mewujudkan ketertiban,

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 14PT. Ganes Engineering Consultant

disertai dengan pembebasan biaya pendidikan pada jenjang

pendidikan dasar dan secara bertahap pada jenjang yang lebih tinggi.

c) Pembangunan KesehatanPembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat melalui peningkatan upaya kesehatan,

pembiayaan kesehatan, SDM kesehatan, obat dan perbekalan

kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan manajemen kesehatan

serta dengan pengembangan budaya hidup sehat.

d) Pemberdayaan Perempuan Dan Anak, Pemuda Dan OlahragaPemberdayaan perempuan diarahkan padaPeningkatan

kesejahteraan, kualitas hidup, perlindungan dan peran perempuan di

berbagai bidang pembangunan; penurunan tindak kekerasan,

eksploitasi, dan diskriminasi terhadap perempuan, serta penguatan

kelembagaan dan jaringan pengarusutamaan jender, termasuk

penyediaan data dan statistik gender.

C. Mewujudkan Tatanan Masyarakat Kabupaten Bungo Yang Tertib,Demokratis, Menjunjung Tinggi Supremasi Hukum dan HAM.

Untuk mewujudkan masyarakat yang tertib, demokratis dan dan

menjunjung supremasi hukum dan HAM dilakukan melalui

pembangunan politik yang demokratis; pembangunan hukum dan

peraturan perundang-udangan daerah, pembangunan kemanan dan

ketertiban dan pembangunan tata pemerintahan yang baik.

a) Pembangunan PolitikPembangunan politik diarahkan pada tananan pemerintahan dan

masyarakat yang demokratis, menghargai perbedaan dan HAM,

dilakukan melalui penataan proses politik, pengembangan budaya

politik dan peningkatan peran komunikasi dan informasi.

b) Pembangunan Hukum Dan Peraturan Perundang-UndanganDaerahPembangunan hukum diarahkan kepada upaya mewujudkan

sistem hukum daerah sebagai bagian sistem hukum nasional yang

mampu berfungsi sebagai sarana untuk mewujudkan ketertiban,

Page 63: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 15PT. Ganes Engineering Consultant

keadilan, kesejahteraan, dan sarana untuk melakukan

pembangunan, yang mencakup pembangunan materi hukum,

struktur hukum, serta perwujudan budaya hukum yang tinggi.

c) Pembangunan Kemanan dan Ketertiban (Tramtib)Pembangunan keamanan dan ketertiban diarahkan pada

terwujudnya kondisi daerah yang aman, tertib dan tegaknya

hukum, serta terciptanya situasi yang kondusif bagi

pembangunan daerah, diupayakan melalui penataan sistem

keamanan, peningkatan kualitas aparat serta sarana prasarana

keamanan, dan dengan mendorong partisipasi masyarakat

secara aktif.

d) Pembangunan Tata Pemerintahan yang BaikPembangunan pemerintahan daerah diarahkan pada terwujudnya

tata pemerintahan yang baik dan bersih (good Governance and

clean Goverment), dengan aparat yang memiliki pofesionalisme

tinggi dan mampu memberikan pelayanan prima, serta

menghilangkan kemungkinan terjadinya tindak pidana korupsi,

dicapai dengan:

D. Mewujudkan Masyarakat Kabupaten Bungo Yang Beriman,Bertaqwa Dan BerbudayaDalam rangka mewujudkan masyarakat Kabupaten Bungo yang

beriman, bertaqwa dan berbudaya dilakukan pembangunan Kehidupan

Beragama yang Berkualitas dan Pengembangan nilai-nilai budaya dan

kearifan lokal.

a) Pembangunan Kehidupan Beragama yang BerkualitasPembangunan agama diarahkan untuk mewujudkan fungsi dan

peran agama sebagai landasan moral dan etika dalam

pembangunan, membina akhlak mulia, memupuk etos kerja,

menghargai prestasi, dan menjadi kekuatan pendorong guna

mencapai kemajuan dalam pembangunan daerah. Pembangunan

agama juga diarahkan untuk meningkatkan kerukunan hidup intern

umat seagama dan antar umat beragama. Pembangunan

kehidupan beragama.

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 15PT. Ganes Engineering Consultant

keadilan, kesejahteraan, dan sarana untuk melakukan

pembangunan, yang mencakup pembangunan materi hukum,

struktur hukum, serta perwujudan budaya hukum yang tinggi.

c) Pembangunan Kemanan dan Ketertiban (Tramtib)Pembangunan keamanan dan ketertiban diarahkan pada

terwujudnya kondisi daerah yang aman, tertib dan tegaknya

hukum, serta terciptanya situasi yang kondusif bagi

pembangunan daerah, diupayakan melalui penataan sistem

keamanan, peningkatan kualitas aparat serta sarana prasarana

keamanan, dan dengan mendorong partisipasi masyarakat

secara aktif.

d) Pembangunan Tata Pemerintahan yang BaikPembangunan pemerintahan daerah diarahkan pada terwujudnya

tata pemerintahan yang baik dan bersih (good Governance and

clean Goverment), dengan aparat yang memiliki pofesionalisme

tinggi dan mampu memberikan pelayanan prima, serta

menghilangkan kemungkinan terjadinya tindak pidana korupsi,

dicapai dengan:

D. Mewujudkan Masyarakat Kabupaten Bungo Yang Beriman,Bertaqwa Dan BerbudayaDalam rangka mewujudkan masyarakat Kabupaten Bungo yang

beriman, bertaqwa dan berbudaya dilakukan pembangunan Kehidupan

Beragama yang Berkualitas dan Pengembangan nilai-nilai budaya dan

kearifan lokal.

a) Pembangunan Kehidupan Beragama yang BerkualitasPembangunan agama diarahkan untuk mewujudkan fungsi dan

peran agama sebagai landasan moral dan etika dalam

pembangunan, membina akhlak mulia, memupuk etos kerja,

menghargai prestasi, dan menjadi kekuatan pendorong guna

mencapai kemajuan dalam pembangunan daerah. Pembangunan

agama juga diarahkan untuk meningkatkan kerukunan hidup intern

umat seagama dan antar umat beragama. Pembangunan

kehidupan beragama.

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 15PT. Ganes Engineering Consultant

keadilan, kesejahteraan, dan sarana untuk melakukan

pembangunan, yang mencakup pembangunan materi hukum,

struktur hukum, serta perwujudan budaya hukum yang tinggi.

c) Pembangunan Kemanan dan Ketertiban (Tramtib)Pembangunan keamanan dan ketertiban diarahkan pada

terwujudnya kondisi daerah yang aman, tertib dan tegaknya

hukum, serta terciptanya situasi yang kondusif bagi

pembangunan daerah, diupayakan melalui penataan sistem

keamanan, peningkatan kualitas aparat serta sarana prasarana

keamanan, dan dengan mendorong partisipasi masyarakat

secara aktif.

d) Pembangunan Tata Pemerintahan yang BaikPembangunan pemerintahan daerah diarahkan pada terwujudnya

tata pemerintahan yang baik dan bersih (good Governance and

clean Goverment), dengan aparat yang memiliki pofesionalisme

tinggi dan mampu memberikan pelayanan prima, serta

menghilangkan kemungkinan terjadinya tindak pidana korupsi,

dicapai dengan:

D. Mewujudkan Masyarakat Kabupaten Bungo Yang Beriman,Bertaqwa Dan BerbudayaDalam rangka mewujudkan masyarakat Kabupaten Bungo yang

beriman, bertaqwa dan berbudaya dilakukan pembangunan Kehidupan

Beragama yang Berkualitas dan Pengembangan nilai-nilai budaya dan

kearifan lokal.

a) Pembangunan Kehidupan Beragama yang BerkualitasPembangunan agama diarahkan untuk mewujudkan fungsi dan

peran agama sebagai landasan moral dan etika dalam

pembangunan, membina akhlak mulia, memupuk etos kerja,

menghargai prestasi, dan menjadi kekuatan pendorong guna

mencapai kemajuan dalam pembangunan daerah. Pembangunan

agama juga diarahkan untuk meningkatkan kerukunan hidup intern

umat seagama dan antar umat beragama. Pembangunan

kehidupan beragama.

Page 64: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 16PT. Ganes Engineering Consultant

b) Pengembangan Nilai-Nilai Budaya dan Kearifan Lokal

Pembangunan budaya daerah diarahkan pada pengembangan

budaya inovatif yang berorientasi iptek dengan memperhatikan

nilai-nilai agama dan kearifan lokal.

E. Mewujudkan Pembangunan Kabupaten Bungo Yang Merata danberkeadilanPartisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan sangat erat

kaitannya dengan pemerataan pembangunan yang dapat dan

dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat di berbagai pelosok daerah.

Pembangunan yang merata dan berkeadilan ini akan dapat

mengurangi gangguan keamanan dan konflik sosial baik secara

vertikal maupun horizontal. Untuk mewujudkan pembangunan yang

merata dan berkeadilan ini dilakukan berbagai bidang pembangunan

secara terpadu meliputi:

a) Pembangunan Wilayah Tertinggal

Pembangunan wilayah tertinggal untuk bisa maju dan berkembang

sebagaimana wilayah lainnya (perkotaan) melalui;

1). Percepatan pembangunan infrastruktur dasar (listrik,

telekomunikasi, jalan akses, air minum perpipaan, irigasi dan

kesehatan).

2). Pengembangan dan pemberdayaan masyarakat dengan

melakukan penguatan akses terhadap permodalan,

pelatihan, intermediasi IPTEK dan penguatan kelembagaan

masyarakat,

3). Menciptakan keterkaitan yang erat antar kegiatan ekonomi

dengan kawasan strategis dalam satu “sistem wilayah

pengembangan ekonomi”.

b) Peningkatan Keterkaitan dan Keserasian Ekonomi Desa dan Kota

Peningkatan keterkaitan dan keserasian ekonomi di wilayah

perkotaan dengan kegiatan ekonomi di wilayah perdesaan

sehingga hasil produksi wilayah perdesaan merupakan keterkaitan

dari kegiatan ekonomi di wilayah perkotaan yang merupakan suatu

‘sistem wilayah pengembangan ekonomi’. Peningkatan keterkaitan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 16PT. Ganes Engineering Consultant

b) Pengembangan Nilai-Nilai Budaya dan Kearifan Lokal

Pembangunan budaya daerah diarahkan pada pengembangan

budaya inovatif yang berorientasi iptek dengan memperhatikan

nilai-nilai agama dan kearifan lokal.

E. Mewujudkan Pembangunan Kabupaten Bungo Yang Merata danberkeadilanPartisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan sangat erat

kaitannya dengan pemerataan pembangunan yang dapat dan

dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat di berbagai pelosok daerah.

Pembangunan yang merata dan berkeadilan ini akan dapat

mengurangi gangguan keamanan dan konflik sosial baik secara

vertikal maupun horizontal. Untuk mewujudkan pembangunan yang

merata dan berkeadilan ini dilakukan berbagai bidang pembangunan

secara terpadu meliputi:

a) Pembangunan Wilayah Tertinggal

Pembangunan wilayah tertinggal untuk bisa maju dan berkembang

sebagaimana wilayah lainnya (perkotaan) melalui;

1). Percepatan pembangunan infrastruktur dasar (listrik,

telekomunikasi, jalan akses, air minum perpipaan, irigasi dan

kesehatan).

2). Pengembangan dan pemberdayaan masyarakat dengan

melakukan penguatan akses terhadap permodalan,

pelatihan, intermediasi IPTEK dan penguatan kelembagaan

masyarakat,

3). Menciptakan keterkaitan yang erat antar kegiatan ekonomi

dengan kawasan strategis dalam satu “sistem wilayah

pengembangan ekonomi”.

b) Peningkatan Keterkaitan dan Keserasian Ekonomi Desa dan Kota

Peningkatan keterkaitan dan keserasian ekonomi di wilayah

perkotaan dengan kegiatan ekonomi di wilayah perdesaan

sehingga hasil produksi wilayah perdesaan merupakan keterkaitan

dari kegiatan ekonomi di wilayah perkotaan yang merupakan suatu

‘sistem wilayah pengembangan ekonomi’. Peningkatan keterkaitan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 16PT. Ganes Engineering Consultant

b) Pengembangan Nilai-Nilai Budaya dan Kearifan Lokal

Pembangunan budaya daerah diarahkan pada pengembangan

budaya inovatif yang berorientasi iptek dengan memperhatikan

nilai-nilai agama dan kearifan lokal.

E. Mewujudkan Pembangunan Kabupaten Bungo Yang Merata danberkeadilanPartisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan sangat erat

kaitannya dengan pemerataan pembangunan yang dapat dan

dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat di berbagai pelosok daerah.

Pembangunan yang merata dan berkeadilan ini akan dapat

mengurangi gangguan keamanan dan konflik sosial baik secara

vertikal maupun horizontal. Untuk mewujudkan pembangunan yang

merata dan berkeadilan ini dilakukan berbagai bidang pembangunan

secara terpadu meliputi:

a) Pembangunan Wilayah Tertinggal

Pembangunan wilayah tertinggal untuk bisa maju dan berkembang

sebagaimana wilayah lainnya (perkotaan) melalui;

1). Percepatan pembangunan infrastruktur dasar (listrik,

telekomunikasi, jalan akses, air minum perpipaan, irigasi dan

kesehatan).

2). Pengembangan dan pemberdayaan masyarakat dengan

melakukan penguatan akses terhadap permodalan,

pelatihan, intermediasi IPTEK dan penguatan kelembagaan

masyarakat,

3). Menciptakan keterkaitan yang erat antar kegiatan ekonomi

dengan kawasan strategis dalam satu “sistem wilayah

pengembangan ekonomi”.

b) Peningkatan Keterkaitan dan Keserasian Ekonomi Desa dan Kota

Peningkatan keterkaitan dan keserasian ekonomi di wilayah

perkotaan dengan kegiatan ekonomi di wilayah perdesaan

sehingga hasil produksi wilayah perdesaan merupakan keterkaitan

dari kegiatan ekonomi di wilayah perkotaan yang merupakan suatu

‘sistem wilayah pengembangan ekonomi’. Peningkatan keterkaitan

Page 65: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 17PT. Ganes Engineering Consultant

tersebut memerlukan adanya perluasan dan diversifikasi aktivitas

ekonomi dan perdagangan di pedesaan yang terkait dengan pasar

di perkotaan.

c) Pembangunan Desa Tertinggal

Pembangunan perdesaan tertinggal didorong melalui:

1). Pengembangan agropolitan di kawasan potensial

pegembangan;

2). Pengembangan agroindustri di pedesaan,

3). Peningkatan kapasitas SDM di perdesaan khususnya dalam

pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya alam;

4). Pengembangan jaringan infrastruktur penunjang kegiatan

produksi di kawasan perdesaan dengan yang telah maju

terdekat untuk menciptakan keterkaitan fisik, sosial dan

ekonomi yang saling melengkapi dan menguntungkan;

5). Peningkatan akses informasi dan pemasaran, lembaga

keuangan, kesempatan kerja dan teknologi tepat guna;

6). Penggalian dan pengembangan potensi masyarakat (SDM)

sehingga kawasan perdesaan tidak semata-mata

mengandalkan sumberdaya alamnya saja.

d) Peningkatan Pendapatan Kelompok Masyarakat Berpendapatan

Rendah

Peningkatan Pendapatan Kelompok Masyarakat Berpendapatan

Rendah dilakukan melalui :

1). Pembangunan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) dan

koperasi, yang diarahkan untuk meningkatkan posisi tawar dan

efisiensi kolektif para anggotanya, sehingga menjadi gerakan

ekonomi yang berperan nyata dalam upaya peningkatan

kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat.

2). Pemberdayaan UMKM dan koperasi menjadi pilihan strategis

untuk meningkatkan pendapatan kelompok masyarakat

berpendapatan rendah dalam rangka mengurangi kesenjangan

pendapatan dan kemiskinan melalui peningkatan kapasitas

usaha dan ketrampilan pengelolaan usaha serta sekaligus

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 17PT. Ganes Engineering Consultant

tersebut memerlukan adanya perluasan dan diversifikasi aktivitas

ekonomi dan perdagangan di pedesaan yang terkait dengan pasar

di perkotaan.

c) Pembangunan Desa Tertinggal

Pembangunan perdesaan tertinggal didorong melalui:

1). Pengembangan agropolitan di kawasan potensial

pegembangan;

2). Pengembangan agroindustri di pedesaan,

3). Peningkatan kapasitas SDM di perdesaan khususnya dalam

pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya alam;

4). Pengembangan jaringan infrastruktur penunjang kegiatan

produksi di kawasan perdesaan dengan yang telah maju

terdekat untuk menciptakan keterkaitan fisik, sosial dan

ekonomi yang saling melengkapi dan menguntungkan;

5). Peningkatan akses informasi dan pemasaran, lembaga

keuangan, kesempatan kerja dan teknologi tepat guna;

6). Penggalian dan pengembangan potensi masyarakat (SDM)

sehingga kawasan perdesaan tidak semata-mata

mengandalkan sumberdaya alamnya saja.

d) Peningkatan Pendapatan Kelompok Masyarakat Berpendapatan

Rendah

Peningkatan Pendapatan Kelompok Masyarakat Berpendapatan

Rendah dilakukan melalui :

1). Pembangunan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) dan

koperasi, yang diarahkan untuk meningkatkan posisi tawar dan

efisiensi kolektif para anggotanya, sehingga menjadi gerakan

ekonomi yang berperan nyata dalam upaya peningkatan

kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat.

2). Pemberdayaan UMKM dan koperasi menjadi pilihan strategis

untuk meningkatkan pendapatan kelompok masyarakat

berpendapatan rendah dalam rangka mengurangi kesenjangan

pendapatan dan kemiskinan melalui peningkatan kapasitas

usaha dan ketrampilan pengelolaan usaha serta sekaligus

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 17PT. Ganes Engineering Consultant

tersebut memerlukan adanya perluasan dan diversifikasi aktivitas

ekonomi dan perdagangan di pedesaan yang terkait dengan pasar

di perkotaan.

c) Pembangunan Desa Tertinggal

Pembangunan perdesaan tertinggal didorong melalui:

1). Pengembangan agropolitan di kawasan potensial

pegembangan;

2). Pengembangan agroindustri di pedesaan,

3). Peningkatan kapasitas SDM di perdesaan khususnya dalam

pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya alam;

4). Pengembangan jaringan infrastruktur penunjang kegiatan

produksi di kawasan perdesaan dengan yang telah maju

terdekat untuk menciptakan keterkaitan fisik, sosial dan

ekonomi yang saling melengkapi dan menguntungkan;

5). Peningkatan akses informasi dan pemasaran, lembaga

keuangan, kesempatan kerja dan teknologi tepat guna;

6). Penggalian dan pengembangan potensi masyarakat (SDM)

sehingga kawasan perdesaan tidak semata-mata

mengandalkan sumberdaya alamnya saja.

d) Peningkatan Pendapatan Kelompok Masyarakat Berpendapatan

Rendah

Peningkatan Pendapatan Kelompok Masyarakat Berpendapatan

Rendah dilakukan melalui :

1). Pembangunan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) dan

koperasi, yang diarahkan untuk meningkatkan posisi tawar dan

efisiensi kolektif para anggotanya, sehingga menjadi gerakan

ekonomi yang berperan nyata dalam upaya peningkatan

kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat.

2). Pemberdayaan UMKM dan koperasi menjadi pilihan strategis

untuk meningkatkan pendapatan kelompok masyarakat

berpendapatan rendah dalam rangka mengurangi kesenjangan

pendapatan dan kemiskinan melalui peningkatan kapasitas

usaha dan ketrampilan pengelolaan usaha serta sekaligus

Page 66: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 18PT. Ganes Engineering Consultant

mendorong adanya kepastian, perlindungan dan pembinaan

usaha.

e) Pemberdayaan Masyarakat dan Pengentasan Kemiskinan

Pemberdayaan masyarakat khususnya yang tertinggal akan terus

menerus ditingkatkan melalui:

1). Peningkatan pengetahuan dan keterampilan; peningkatan

akses pada modal usaha dan SDA;

2). Pemberian kesempatan luas untuk menyampaikan aspirasi

terhadap kebijakan dan peraturan yang menyangkut

kehidupan mereka;

3). Peningkatan kesempatan dan kemampuan untuk mengelola

usaha ekonomi produktif yang mendatangkan kemakmuran

dan mengatasi kemiskinan.

f) Pembangunan Kesejahteraan Sosial

Dalam rangka pemerataan pembangunan SDM, maka

pembangunan kesejahteraan sosial juga harus dilakukan.

Pembangunan kesejahteraan sosial di Kabupaten Bungo selama

lima tahun ke depan diarahkan pada:

1). Pemberdayaan dan memberi bantuan langsung pada

kelompok masyarakat miskin, Komunitas Adat Terpencil

(KAT) yang tinggal di wilayah terpencil dan tertinggal,

2). Penyediaan sarana pelayanan sosial yang memadai bagi

kelompok masyarakat PMKS.

3). Penghapusan secara bertahap jumlah penyandang masalah

kesejahateraan sosial (PMKS) yang dilakukan melalui

peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan, rehabilitasi

sosial dan pemberdayaan bagi PMKS, serta dengan

penyediaan sarana pelayanan sosial yang memadai

g) Pembangunan Ketahanan Pangan

Sistem ketahanan pangan diarahkan untuk menjaga ketahanan

dan kemandirian pangan daerah dengan mengembangkan

kemampuan produksi lokal yang didukung kelembagaan

ketahanan pangan yang mampu menjamin pemenuhan kebutuhan

pangan secara merata dan cukup di tingkat rumah tangga, baik

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 18PT. Ganes Engineering Consultant

mendorong adanya kepastian, perlindungan dan pembinaan

usaha.

e) Pemberdayaan Masyarakat dan Pengentasan Kemiskinan

Pemberdayaan masyarakat khususnya yang tertinggal akan terus

menerus ditingkatkan melalui:

1). Peningkatan pengetahuan dan keterampilan; peningkatan

akses pada modal usaha dan SDA;

2). Pemberian kesempatan luas untuk menyampaikan aspirasi

terhadap kebijakan dan peraturan yang menyangkut

kehidupan mereka;

3). Peningkatan kesempatan dan kemampuan untuk mengelola

usaha ekonomi produktif yang mendatangkan kemakmuran

dan mengatasi kemiskinan.

f) Pembangunan Kesejahteraan Sosial

Dalam rangka pemerataan pembangunan SDM, maka

pembangunan kesejahteraan sosial juga harus dilakukan.

Pembangunan kesejahteraan sosial di Kabupaten Bungo selama

lima tahun ke depan diarahkan pada:

1). Pemberdayaan dan memberi bantuan langsung pada

kelompok masyarakat miskin, Komunitas Adat Terpencil

(KAT) yang tinggal di wilayah terpencil dan tertinggal,

2). Penyediaan sarana pelayanan sosial yang memadai bagi

kelompok masyarakat PMKS.

3). Penghapusan secara bertahap jumlah penyandang masalah

kesejahateraan sosial (PMKS) yang dilakukan melalui

peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan, rehabilitasi

sosial dan pemberdayaan bagi PMKS, serta dengan

penyediaan sarana pelayanan sosial yang memadai

g) Pembangunan Ketahanan Pangan

Sistem ketahanan pangan diarahkan untuk menjaga ketahanan

dan kemandirian pangan daerah dengan mengembangkan

kemampuan produksi lokal yang didukung kelembagaan

ketahanan pangan yang mampu menjamin pemenuhan kebutuhan

pangan secara merata dan cukup di tingkat rumah tangga, baik

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 18PT. Ganes Engineering Consultant

mendorong adanya kepastian, perlindungan dan pembinaan

usaha.

e) Pemberdayaan Masyarakat dan Pengentasan Kemiskinan

Pemberdayaan masyarakat khususnya yang tertinggal akan terus

menerus ditingkatkan melalui:

1). Peningkatan pengetahuan dan keterampilan; peningkatan

akses pada modal usaha dan SDA;

2). Pemberian kesempatan luas untuk menyampaikan aspirasi

terhadap kebijakan dan peraturan yang menyangkut

kehidupan mereka;

3). Peningkatan kesempatan dan kemampuan untuk mengelola

usaha ekonomi produktif yang mendatangkan kemakmuran

dan mengatasi kemiskinan.

f) Pembangunan Kesejahteraan Sosial

Dalam rangka pemerataan pembangunan SDM, maka

pembangunan kesejahteraan sosial juga harus dilakukan.

Pembangunan kesejahteraan sosial di Kabupaten Bungo selama

lima tahun ke depan diarahkan pada:

1). Pemberdayaan dan memberi bantuan langsung pada

kelompok masyarakat miskin, Komunitas Adat Terpencil

(KAT) yang tinggal di wilayah terpencil dan tertinggal,

2). Penyediaan sarana pelayanan sosial yang memadai bagi

kelompok masyarakat PMKS.

3). Penghapusan secara bertahap jumlah penyandang masalah

kesejahateraan sosial (PMKS) yang dilakukan melalui

peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan, rehabilitasi

sosial dan pemberdayaan bagi PMKS, serta dengan

penyediaan sarana pelayanan sosial yang memadai

g) Pembangunan Ketahanan Pangan

Sistem ketahanan pangan diarahkan untuk menjaga ketahanan

dan kemandirian pangan daerah dengan mengembangkan

kemampuan produksi lokal yang didukung kelembagaan

ketahanan pangan yang mampu menjamin pemenuhan kebutuhan

pangan secara merata dan cukup di tingkat rumah tangga, baik

Page 67: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 19PT. Ganes Engineering Consultant

dalam jumlah maupun mutu dan gizinya, aman, merata, dan

terjangkau dengan sumber-sumber pangan yang beragam.

3.1.3. Kajian Kebijakan Penataan Ruang

3.1.3.1. Kabupaten Bungo Terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional(RTRWN)

Sesuai dengan PP No. 26/2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

Nasional (RTRWN), bahwa RTRWN merupakan strategi dan arahan

kebijaksanaan pemanfaatan ruang wilayah negara yang meliputi :

1. Tujuan Penataan Ruang Wilayah Nasional diantaranya bertujuan

untuk mewujudkan ruang wilayah nasional yang aman, nyaman,

produktif, dan berkelanjutan;

2. Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah nasional meliputi

kebijakan dan strategi pengembangan struktur ruang dan pola

ruang;

3. Rencana struktur ruang wilayah nasional meliputi

a. Sistem perkotaan nasional;

b. Sistem jaringan transportasi nasional;

c. Sistem jaringan energi nasional;

d. Sistem jaringan telekomunikasi nasional; dan

e. Sistem jaringan sumber daya air.

4. Rencana pola ruang wilayah nasional yang terdiri dari kawasan

lindung nasional dan kawasan budidaya yang mempunyai nilai

strategis.

5. Arahan pemanfataan ruang wilayah nasional yang terdiri dari:

a. Program pemanfaatan ruang;

b. Pendanaan program pemanfaatan; dan

c. Kerja sama pendanaan.

6. Arahan pengendalian pemanfaatan ruang terdiri atas:

a. Indikasi arahan peraturan zonasi sistem nasional;

b. Arahan perizinan;

c. Arahan pemberian insentif dan disinsentif; dan

d. Arahan sanksi.

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 19PT. Ganes Engineering Consultant

dalam jumlah maupun mutu dan gizinya, aman, merata, dan

terjangkau dengan sumber-sumber pangan yang beragam.

3.1.3. Kajian Kebijakan Penataan Ruang

3.1.3.1. Kabupaten Bungo Terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional(RTRWN)

Sesuai dengan PP No. 26/2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

Nasional (RTRWN), bahwa RTRWN merupakan strategi dan arahan

kebijaksanaan pemanfaatan ruang wilayah negara yang meliputi :

1. Tujuan Penataan Ruang Wilayah Nasional diantaranya bertujuan

untuk mewujudkan ruang wilayah nasional yang aman, nyaman,

produktif, dan berkelanjutan;

2. Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah nasional meliputi

kebijakan dan strategi pengembangan struktur ruang dan pola

ruang;

3. Rencana struktur ruang wilayah nasional meliputi

a. Sistem perkotaan nasional;

b. Sistem jaringan transportasi nasional;

c. Sistem jaringan energi nasional;

d. Sistem jaringan telekomunikasi nasional; dan

e. Sistem jaringan sumber daya air.

4. Rencana pola ruang wilayah nasional yang terdiri dari kawasan

lindung nasional dan kawasan budidaya yang mempunyai nilai

strategis.

5. Arahan pemanfataan ruang wilayah nasional yang terdiri dari:

a. Program pemanfaatan ruang;

b. Pendanaan program pemanfaatan; dan

c. Kerja sama pendanaan.

6. Arahan pengendalian pemanfaatan ruang terdiri atas:

a. Indikasi arahan peraturan zonasi sistem nasional;

b. Arahan perizinan;

c. Arahan pemberian insentif dan disinsentif; dan

d. Arahan sanksi.

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 19PT. Ganes Engineering Consultant

dalam jumlah maupun mutu dan gizinya, aman, merata, dan

terjangkau dengan sumber-sumber pangan yang beragam.

3.1.3. Kajian Kebijakan Penataan Ruang

3.1.3.1. Kabupaten Bungo Terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional(RTRWN)

Sesuai dengan PP No. 26/2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

Nasional (RTRWN), bahwa RTRWN merupakan strategi dan arahan

kebijaksanaan pemanfaatan ruang wilayah negara yang meliputi :

1. Tujuan Penataan Ruang Wilayah Nasional diantaranya bertujuan

untuk mewujudkan ruang wilayah nasional yang aman, nyaman,

produktif, dan berkelanjutan;

2. Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah nasional meliputi

kebijakan dan strategi pengembangan struktur ruang dan pola

ruang;

3. Rencana struktur ruang wilayah nasional meliputi

a. Sistem perkotaan nasional;

b. Sistem jaringan transportasi nasional;

c. Sistem jaringan energi nasional;

d. Sistem jaringan telekomunikasi nasional; dan

e. Sistem jaringan sumber daya air.

4. Rencana pola ruang wilayah nasional yang terdiri dari kawasan

lindung nasional dan kawasan budidaya yang mempunyai nilai

strategis.

5. Arahan pemanfataan ruang wilayah nasional yang terdiri dari:

a. Program pemanfaatan ruang;

b. Pendanaan program pemanfaatan; dan

c. Kerja sama pendanaan.

6. Arahan pengendalian pemanfaatan ruang terdiri atas:

a. Indikasi arahan peraturan zonasi sistem nasional;

b. Arahan perizinan;

c. Arahan pemberian insentif dan disinsentif; dan

d. Arahan sanksi.

Page 68: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 20PT. Ganes Engineering Consultant

Rencana Tata Ruang Nasional (RTRWN) merupakan acuan bagi

penataan ruang daerah tingkat bawahnya dan menjadi pedoman bagi

pemerintah pusat, pemerintah daerah serta masyarakat untuk mengarahkan

lokasi dan memanfaatkan ruang dalam menyusun program pembangunan yang

berkaitan dengan pemanfaatan ruang. Kebijakan Rencana Tata Ruang

Wilayah Nasional untuk Provinsi Jambi yaitu sebagai berikut :

a. Berkaitan dengan sistem perkotaan

Tabel 3.1Sistem Perkotaan di Provinsi Jambi

No Sistem Perkotaan Kota

1. PKN Jambi (I/C/1)

2. PKW Kuala Tungkal (II/B), Sarolangun (II/B), MuaraBungo(I/C/1), Muara Bulian(II/C/1)

3. PKSN -Sumber : PP No. 26/2008 tentang RTWN, Tahun 2008.

Keterangan :

PKN : Pusat Kegiatan Nasional

PKW : Pusat Kegiatan Wilayah

PKSN : Pusat Kegiatan Strategis Nasional

I – IV : Tahapan Pengembangan

A : Percepatan Pengembangan kota-kota utama kawasan Perbatasan

A/1 : Pengembangan/Peningkatan fungsi

A/2 : Pengembangan Baru

A/3 : Revitalisasi kota-kota yang telah berfungsi

B : Mendorong Pengembangan Kota-Kota Sentra Produksi.

C : Revitalisasi dan Percepatan Pengembangan Kota-Kota Pusat

Pertumbuhan Nasional

C/1 : Pengembangan/Peningkatan fungsi

C/2 : Pengembangan Baru

C/3 : Revitalisasi kota-kota yang telah berfungsi

D : Pengendalian Kota-kota Berbasis Mitigasi Bencana

D/1 : Rehabilitasi kota akibat bencana alam

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 20PT. Ganes Engineering Consultant

Rencana Tata Ruang Nasional (RTRWN) merupakan acuan bagi

penataan ruang daerah tingkat bawahnya dan menjadi pedoman bagi

pemerintah pusat, pemerintah daerah serta masyarakat untuk mengarahkan

lokasi dan memanfaatkan ruang dalam menyusun program pembangunan yang

berkaitan dengan pemanfaatan ruang. Kebijakan Rencana Tata Ruang

Wilayah Nasional untuk Provinsi Jambi yaitu sebagai berikut :

a. Berkaitan dengan sistem perkotaan

Tabel 3.1Sistem Perkotaan di Provinsi Jambi

No Sistem Perkotaan Kota

1. PKN Jambi (I/C/1)

2. PKW Kuala Tungkal (II/B), Sarolangun (II/B), MuaraBungo(I/C/1), Muara Bulian(II/C/1)

3. PKSN -Sumber : PP No. 26/2008 tentang RTWN, Tahun 2008.

Keterangan :

PKN : Pusat Kegiatan Nasional

PKW : Pusat Kegiatan Wilayah

PKSN : Pusat Kegiatan Strategis Nasional

I – IV : Tahapan Pengembangan

A : Percepatan Pengembangan kota-kota utama kawasan Perbatasan

A/1 : Pengembangan/Peningkatan fungsi

A/2 : Pengembangan Baru

A/3 : Revitalisasi kota-kota yang telah berfungsi

B : Mendorong Pengembangan Kota-Kota Sentra Produksi.

C : Revitalisasi dan Percepatan Pengembangan Kota-Kota Pusat

Pertumbuhan Nasional

C/1 : Pengembangan/Peningkatan fungsi

C/2 : Pengembangan Baru

C/3 : Revitalisasi kota-kota yang telah berfungsi

D : Pengendalian Kota-kota Berbasis Mitigasi Bencana

D/1 : Rehabilitasi kota akibat bencana alam

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 20PT. Ganes Engineering Consultant

Rencana Tata Ruang Nasional (RTRWN) merupakan acuan bagi

penataan ruang daerah tingkat bawahnya dan menjadi pedoman bagi

pemerintah pusat, pemerintah daerah serta masyarakat untuk mengarahkan

lokasi dan memanfaatkan ruang dalam menyusun program pembangunan yang

berkaitan dengan pemanfaatan ruang. Kebijakan Rencana Tata Ruang

Wilayah Nasional untuk Provinsi Jambi yaitu sebagai berikut :

a. Berkaitan dengan sistem perkotaan

Tabel 3.1Sistem Perkotaan di Provinsi Jambi

No Sistem Perkotaan Kota

1. PKN Jambi (I/C/1)

2. PKW Kuala Tungkal (II/B), Sarolangun (II/B), MuaraBungo(I/C/1), Muara Bulian(II/C/1)

3. PKSN -Sumber : PP No. 26/2008 tentang RTWN, Tahun 2008.

Keterangan :

PKN : Pusat Kegiatan Nasional

PKW : Pusat Kegiatan Wilayah

PKSN : Pusat Kegiatan Strategis Nasional

I – IV : Tahapan Pengembangan

A : Percepatan Pengembangan kota-kota utama kawasan Perbatasan

A/1 : Pengembangan/Peningkatan fungsi

A/2 : Pengembangan Baru

A/3 : Revitalisasi kota-kota yang telah berfungsi

B : Mendorong Pengembangan Kota-Kota Sentra Produksi.

C : Revitalisasi dan Percepatan Pengembangan Kota-Kota Pusat

Pertumbuhan Nasional

C/1 : Pengembangan/Peningkatan fungsi

C/2 : Pengembangan Baru

C/3 : Revitalisasi kota-kota yang telah berfungsi

D : Pengendalian Kota-kota Berbasis Mitigasi Bencana

D/1 : Rehabilitasi kota akibat bencana alam

Page 69: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 21PT. Ganes Engineering Consultant

D/2 : Pengendalian perkembangan kota-kota berbasis Mitigasi

Bencana

b. Berkaitan dengan jalan bebas hambatan

Tabel 3.2. :Jalan Bebas Hambatan di Provinsi Jambi

No Antar Kota Dalam Kota

1. Jambi – Rengat (III/6) -

Sumber : PP No. 26/2008 tentang RTWN, Tahun 2008.

Keterangan :

I – IV : Tahapan Pengembangan

5 : Pemantapan jaringan jalan Bebas Hambatan

6 : Pengembangan Jaringan Jalan Bebas Hambatan

c. Berkaitan dengan pelabuhan sebagai simpul transportasi NasionalTabel 3.3. :

Pelabuhan di Provinsi Jambi

No Kelas Pelabuhan Nama Pelabuhan

1. Internasional -

2. Nasional Kuala Tungkal (I/3)

Sumber : PP No. 26/2008 tentang RTWN, Tahun 2008.

Keterangan :

I – IV : Tahapan Pengembangan

1 : Pemantapan Pelabuhan Internasional

2 : Pengembangan Pelabuhan Internasional

3 : Pemantapan Pelabuhan Nasional

4 : Pengembangan Pelabuhan Nasional

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 21PT. Ganes Engineering Consultant

D/2 : Pengendalian perkembangan kota-kota berbasis Mitigasi

Bencana

b. Berkaitan dengan jalan bebas hambatan

Tabel 3.2. :Jalan Bebas Hambatan di Provinsi Jambi

No Antar Kota Dalam Kota

1. Jambi – Rengat (III/6) -

Sumber : PP No. 26/2008 tentang RTWN, Tahun 2008.

Keterangan :

I – IV : Tahapan Pengembangan

5 : Pemantapan jaringan jalan Bebas Hambatan

6 : Pengembangan Jaringan Jalan Bebas Hambatan

c. Berkaitan dengan pelabuhan sebagai simpul transportasi NasionalTabel 3.3. :

Pelabuhan di Provinsi Jambi

No Kelas Pelabuhan Nama Pelabuhan

1. Internasional -

2. Nasional Kuala Tungkal (I/3)

Sumber : PP No. 26/2008 tentang RTWN, Tahun 2008.

Keterangan :

I – IV : Tahapan Pengembangan

1 : Pemantapan Pelabuhan Internasional

2 : Pengembangan Pelabuhan Internasional

3 : Pemantapan Pelabuhan Nasional

4 : Pengembangan Pelabuhan Nasional

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 21PT. Ganes Engineering Consultant

D/2 : Pengendalian perkembangan kota-kota berbasis Mitigasi

Bencana

b. Berkaitan dengan jalan bebas hambatan

Tabel 3.2. :Jalan Bebas Hambatan di Provinsi Jambi

No Antar Kota Dalam Kota

1. Jambi – Rengat (III/6) -

Sumber : PP No. 26/2008 tentang RTWN, Tahun 2008.

Keterangan :

I – IV : Tahapan Pengembangan

5 : Pemantapan jaringan jalan Bebas Hambatan

6 : Pengembangan Jaringan Jalan Bebas Hambatan

c. Berkaitan dengan pelabuhan sebagai simpul transportasi NasionalTabel 3.3. :

Pelabuhan di Provinsi Jambi

No Kelas Pelabuhan Nama Pelabuhan

1. Internasional -

2. Nasional Kuala Tungkal (I/3)

Sumber : PP No. 26/2008 tentang RTWN, Tahun 2008.

Keterangan :

I – IV : Tahapan Pengembangan

1 : Pemantapan Pelabuhan Internasional

2 : Pengembangan Pelabuhan Internasional

3 : Pemantapan Pelabuhan Nasional

4 : Pengembangan Pelabuhan Nasional

Page 70: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 22PT. Ganes Engineering Consultant

d. Berkaitan dengan bandar udara sebagai simpul transportasi udara Nasional

Tabel 3.4. :Bandar Udara di Provinsi Jambi

No Kelas Bandar Udara Nama Bandar Udara

1. Primer -2. Sekunder -

3. Tersier Sultan Thaha (Provinsi Jambi) (I/5)

Sumber : PP No. 26/2008 tentang RTWN, Tahun 2008.

Keterangan :

I – IV : Tahapan Pengembangan

1 : Pemantapan Bandar Udara Primer

2 : Pengembangan Bandar Udara Primer

3 : Pemantapan Bandar Udara Sekunder

4 : Pengembangan Bandar Udara Sekunder

5 : Pemantapan Bandar Udara Tersier

6 : Pengembangan Bandar Udara Tersier

e. Berkaitan dengan Wilayah Sungai (WS)

Tabel 3.5. :Wilayah Sungai di Provinsi Jambi

No Wilayah Sungai Keterangan

1. Batanghari (I-IV/A/1) Lintas Provinsi

Sumber : PP No. 26/2008 tentang RTWN, Tahun 2008.

Keterangan :

I – IV : Tahapan Pengembangan

A : Perwujudan Sistem Jaringan SDA

A/1 : Konservasi Sumber Daya Air, Pendayagunaan SDA, dan

Pengendalian Daya Rusak Air

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 22PT. Ganes Engineering Consultant

d. Berkaitan dengan bandar udara sebagai simpul transportasi udara Nasional

Tabel 3.4. :Bandar Udara di Provinsi Jambi

No Kelas Bandar Udara Nama Bandar Udara

1. Primer -2. Sekunder -

3. Tersier Sultan Thaha (Provinsi Jambi) (I/5)

Sumber : PP No. 26/2008 tentang RTWN, Tahun 2008.

Keterangan :

I – IV : Tahapan Pengembangan

1 : Pemantapan Bandar Udara Primer

2 : Pengembangan Bandar Udara Primer

3 : Pemantapan Bandar Udara Sekunder

4 : Pengembangan Bandar Udara Sekunder

5 : Pemantapan Bandar Udara Tersier

6 : Pengembangan Bandar Udara Tersier

e. Berkaitan dengan Wilayah Sungai (WS)

Tabel 3.5. :Wilayah Sungai di Provinsi Jambi

No Wilayah Sungai Keterangan

1. Batanghari (I-IV/A/1) Lintas Provinsi

Sumber : PP No. 26/2008 tentang RTWN, Tahun 2008.

Keterangan :

I – IV : Tahapan Pengembangan

A : Perwujudan Sistem Jaringan SDA

A/1 : Konservasi Sumber Daya Air, Pendayagunaan SDA, dan

Pengendalian Daya Rusak Air

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 22PT. Ganes Engineering Consultant

d. Berkaitan dengan bandar udara sebagai simpul transportasi udara Nasional

Tabel 3.4. :Bandar Udara di Provinsi Jambi

No Kelas Bandar Udara Nama Bandar Udara

1. Primer -2. Sekunder -

3. Tersier Sultan Thaha (Provinsi Jambi) (I/5)

Sumber : PP No. 26/2008 tentang RTWN, Tahun 2008.

Keterangan :

I – IV : Tahapan Pengembangan

1 : Pemantapan Bandar Udara Primer

2 : Pengembangan Bandar Udara Primer

3 : Pemantapan Bandar Udara Sekunder

4 : Pengembangan Bandar Udara Sekunder

5 : Pemantapan Bandar Udara Tersier

6 : Pengembangan Bandar Udara Tersier

e. Berkaitan dengan Wilayah Sungai (WS)

Tabel 3.5. :Wilayah Sungai di Provinsi Jambi

No Wilayah Sungai Keterangan

1. Batanghari (I-IV/A/1) Lintas Provinsi

Sumber : PP No. 26/2008 tentang RTWN, Tahun 2008.

Keterangan :

I – IV : Tahapan Pengembangan

A : Perwujudan Sistem Jaringan SDA

A/1 : Konservasi Sumber Daya Air, Pendayagunaan SDA, dan

Pengendalian Daya Rusak Air

Page 71: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 23PT. Ganes Engineering Consultant

f. Berkaitan dengan Kawasan Lindung

Tabel 3.6. :Kawasan Lindung di Provinsi Jambi

No Kawasan Lindung Keterangan

1. Cagar Alam Kelompok Hutan Bakau PantaiTimur (I/A/3) Jambi

2. Cagar Alam Cempaka (II/B/3) Jambi

3. Cagar Alam Sungai Batara (III/B/3) Jambi

4. Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (I/A/4) Riau-Jambi

5. Taman Nasional Bukit Dua Belas (I/A/4) Jambi

6. Taman Nasional Berbak (I/A/4) Jambi

7. Taman Nasional Kerinci Seblat (I/A/4) Jambi, SumateraSelatan,Bengkulu,Sumatera Barat

8. Taman Hutan Raya Thaha Saifuddin(II/B/5) Jambi

Sumber : PP No. 26/2008 tentang RTWN, Tahun 2008.

Keterangan :

I – IV : Tahapan Pengembangan

A : Rehabilitasi dan Pemantapan Fungsi Kawasan Lindung Nasional

A/1 : Suaka Alam Laut

A/2 : Suaka Margasatwa dan Suaka Margasatwa Laut

A/3 : Cagar Alam dan Cagar Alam Laut

A/4 : Taman Nasional dan Taman Nasional Laut

A/5 : Taman Hutan Raya

A/6 : Taman Wisata Alam dan Taman Wisata Alam Laut

B : Pengembangan Pengelolaan Kawasan Lindung Nasional

B/1 : Suaka Alam Laut

B/2 : Suaka Margasatwa dan Suaka Margasatwa Laut

B/3 : Cagar Alam dan Cagar Alam Laut

B/4 : Taman Nasional dan Taman Nasional Laut

B/5 : Taman Hutan Raya

B/6 : Taman Wisata Alam dan Taman Wisata Alam Laut

C : Rehabilitasi dan Pemantapan Fungsi Kawasan Hutan Lindung Nasional

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 23PT. Ganes Engineering Consultant

f. Berkaitan dengan Kawasan Lindung

Tabel 3.6. :Kawasan Lindung di Provinsi Jambi

No Kawasan Lindung Keterangan

1. Cagar Alam Kelompok Hutan Bakau PantaiTimur (I/A/3) Jambi

2. Cagar Alam Cempaka (II/B/3) Jambi

3. Cagar Alam Sungai Batara (III/B/3) Jambi

4. Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (I/A/4) Riau-Jambi

5. Taman Nasional Bukit Dua Belas (I/A/4) Jambi

6. Taman Nasional Berbak (I/A/4) Jambi

7. Taman Nasional Kerinci Seblat (I/A/4) Jambi, SumateraSelatan,Bengkulu,Sumatera Barat

8. Taman Hutan Raya Thaha Saifuddin(II/B/5) Jambi

Sumber : PP No. 26/2008 tentang RTWN, Tahun 2008.

Keterangan :

I – IV : Tahapan Pengembangan

A : Rehabilitasi dan Pemantapan Fungsi Kawasan Lindung Nasional

A/1 : Suaka Alam Laut

A/2 : Suaka Margasatwa dan Suaka Margasatwa Laut

A/3 : Cagar Alam dan Cagar Alam Laut

A/4 : Taman Nasional dan Taman Nasional Laut

A/5 : Taman Hutan Raya

A/6 : Taman Wisata Alam dan Taman Wisata Alam Laut

B : Pengembangan Pengelolaan Kawasan Lindung Nasional

B/1 : Suaka Alam Laut

B/2 : Suaka Margasatwa dan Suaka Margasatwa Laut

B/3 : Cagar Alam dan Cagar Alam Laut

B/4 : Taman Nasional dan Taman Nasional Laut

B/5 : Taman Hutan Raya

B/6 : Taman Wisata Alam dan Taman Wisata Alam Laut

C : Rehabilitasi dan Pemantapan Fungsi Kawasan Hutan Lindung Nasional

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 23PT. Ganes Engineering Consultant

f. Berkaitan dengan Kawasan Lindung

Tabel 3.6. :Kawasan Lindung di Provinsi Jambi

No Kawasan Lindung Keterangan

1. Cagar Alam Kelompok Hutan Bakau PantaiTimur (I/A/3) Jambi

2. Cagar Alam Cempaka (II/B/3) Jambi

3. Cagar Alam Sungai Batara (III/B/3) Jambi

4. Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (I/A/4) Riau-Jambi

5. Taman Nasional Bukit Dua Belas (I/A/4) Jambi

6. Taman Nasional Berbak (I/A/4) Jambi

7. Taman Nasional Kerinci Seblat (I/A/4) Jambi, SumateraSelatan,Bengkulu,Sumatera Barat

8. Taman Hutan Raya Thaha Saifuddin(II/B/5) Jambi

Sumber : PP No. 26/2008 tentang RTWN, Tahun 2008.

Keterangan :

I – IV : Tahapan Pengembangan

A : Rehabilitasi dan Pemantapan Fungsi Kawasan Lindung Nasional

A/1 : Suaka Alam Laut

A/2 : Suaka Margasatwa dan Suaka Margasatwa Laut

A/3 : Cagar Alam dan Cagar Alam Laut

A/4 : Taman Nasional dan Taman Nasional Laut

A/5 : Taman Hutan Raya

A/6 : Taman Wisata Alam dan Taman Wisata Alam Laut

B : Pengembangan Pengelolaan Kawasan Lindung Nasional

B/1 : Suaka Alam Laut

B/2 : Suaka Margasatwa dan Suaka Margasatwa Laut

B/3 : Cagar Alam dan Cagar Alam Laut

B/4 : Taman Nasional dan Taman Nasional Laut

B/5 : Taman Hutan Raya

B/6 : Taman Wisata Alam dan Taman Wisata Alam Laut

C : Rehabilitasi dan Pemantapan Fungsi Kawasan Hutan Lindung Nasional

Page 72: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 24PT. Ganes Engineering Consultant

C/1 : Kawasan Resapan Air

D : Pengembangan Pengelolaan Kawasan Hutan Lindung Nasional

E : Rehabilitasi dan Pemantapan Fungsi Kawasan Taman Buru Nasional

F : Pengembangan Pengelolaan Kawasan Taman Buru Nasional

g. Berkaitan dengan Kawasan Andalan

Tabel 3.7. :Kawasan Andalan di Provinsi Jambi

No Kawasan Andalan Sektor Unggulan

1. Kawasan Muara Bulian TimurJambi dan Sekitarnya- (I/B/2)- (III/A/2)- (II/C/2)- (II/D/2)- (IV/F/2)- (III/E/2)

- perkebunan- pertanian- pertambangan- industri- perikanan- pariwisata

2. Kawasan Muara Bungo danSekitarnya- (I/B/2)- (III/A/2)- (II/H/2)

- perkebunan- pertanian- kehutanan

Sumber : PP No. 26/2008 tentang RTWN, Tahun 2008.

Keterangan :

I – IV : Tahapan Pengembangan

A : Pengembangan dan Pengendalian Kawasan Andalan untuk Sektor

Pertanian

A/1 : Pengendalian Kawasan Andalan untuk Pertanian Pangan Abadi

A/2 : Pengembangan Kawasan Andalan untuk Pertanian

B : Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Andalan untuk Perkebunan

B/1 : Rehabilitasi Kawasan Andalan untuk Perkebunan

B/2 : Pengembangan Kawasan Andalan untuk Perkebunan

C : Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Andalan untuk sektor

Pertambangan

C/1 : Rehabilitasi Kawasan Andalan untuk Pertambangan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 24PT. Ganes Engineering Consultant

C/1 : Kawasan Resapan Air

D : Pengembangan Pengelolaan Kawasan Hutan Lindung Nasional

E : Rehabilitasi dan Pemantapan Fungsi Kawasan Taman Buru Nasional

F : Pengembangan Pengelolaan Kawasan Taman Buru Nasional

g. Berkaitan dengan Kawasan Andalan

Tabel 3.7. :Kawasan Andalan di Provinsi Jambi

No Kawasan Andalan Sektor Unggulan

1. Kawasan Muara Bulian TimurJambi dan Sekitarnya- (I/B/2)- (III/A/2)- (II/C/2)- (II/D/2)- (IV/F/2)- (III/E/2)

- perkebunan- pertanian- pertambangan- industri- perikanan- pariwisata

2. Kawasan Muara Bungo danSekitarnya- (I/B/2)- (III/A/2)- (II/H/2)

- perkebunan- pertanian- kehutanan

Sumber : PP No. 26/2008 tentang RTWN, Tahun 2008.

Keterangan :

I – IV : Tahapan Pengembangan

A : Pengembangan dan Pengendalian Kawasan Andalan untuk Sektor

Pertanian

A/1 : Pengendalian Kawasan Andalan untuk Pertanian Pangan Abadi

A/2 : Pengembangan Kawasan Andalan untuk Pertanian

B : Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Andalan untuk Perkebunan

B/1 : Rehabilitasi Kawasan Andalan untuk Perkebunan

B/2 : Pengembangan Kawasan Andalan untuk Perkebunan

C : Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Andalan untuk sektor

Pertambangan

C/1 : Rehabilitasi Kawasan Andalan untuk Pertambangan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 24PT. Ganes Engineering Consultant

C/1 : Kawasan Resapan Air

D : Pengembangan Pengelolaan Kawasan Hutan Lindung Nasional

E : Rehabilitasi dan Pemantapan Fungsi Kawasan Taman Buru Nasional

F : Pengembangan Pengelolaan Kawasan Taman Buru Nasional

g. Berkaitan dengan Kawasan Andalan

Tabel 3.7. :Kawasan Andalan di Provinsi Jambi

No Kawasan Andalan Sektor Unggulan

1. Kawasan Muara Bulian TimurJambi dan Sekitarnya- (I/B/2)- (III/A/2)- (II/C/2)- (II/D/2)- (IV/F/2)- (III/E/2)

- perkebunan- pertanian- pertambangan- industri- perikanan- pariwisata

2. Kawasan Muara Bungo danSekitarnya- (I/B/2)- (III/A/2)- (II/H/2)

- perkebunan- pertanian- kehutanan

Sumber : PP No. 26/2008 tentang RTWN, Tahun 2008.

Keterangan :

I – IV : Tahapan Pengembangan

A : Pengembangan dan Pengendalian Kawasan Andalan untuk Sektor

Pertanian

A/1 : Pengendalian Kawasan Andalan untuk Pertanian Pangan Abadi

A/2 : Pengembangan Kawasan Andalan untuk Pertanian

B : Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Andalan untuk Perkebunan

B/1 : Rehabilitasi Kawasan Andalan untuk Perkebunan

B/2 : Pengembangan Kawasan Andalan untuk Perkebunan

C : Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Andalan untuk sektor

Pertambangan

C/1 : Rehabilitasi Kawasan Andalan untuk Pertambangan

Page 73: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 25PT. Ganes Engineering Consultant

C/2 : Pengembangan Kawasan Andalan untuk Pertambangan

D : Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Andalan untuk industri

pengolahan

D/1 : Rehabilitasi Kawasan Andalan untuk Industri Pengolahan

D/2 : Pengembangan Kawasan Andalan untuk Industri Pengolahan

E : Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Andalan untuk sektor

Pariwisata

E/1 : Rehabilitasi Kawasan Andalan untuk Pariwisata

E/2 : Pengembangan Kawasan Andalan untuk Pariwisata

F : Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Andalan untuk sektor

Perikanan

F/1 : Rehabilitasi Kawasan Andalan untuk Perikanan

F/2 : Pengembangan Kawasan Andalan untuk Perikanan

G : Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Andalan untuk sektor

Kelautan

G/1 : Rehabilitasi Kawasan Andalan untuk Kelautan

G/2 : Pengembangan Kawasan Andalan untuk Kelautan

H : Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Andalan untuk Kehutanan

H/1 : Rehabilitasi Kawasan Andalan untuk Kehutanan

H/2 : Pengembangan Kawasan Andalan untuk Kehutanan

h. Berkaitan dengan Kawasan Strategis Nasional

Tabel 3.8.Kawasan Strategis Nasional di Provinsi Jambi

No Kawasan Strategis Nasional Keterangan

1. Kawasan Lingkungan HidupTaman Nasional Kerinci Seblat

(Provinsi Jambi, Sumatera Barat, Bengkulu,dan Sumatera Selatan) (I/B/1)

2. Kawasan Taman NasionalBerbak

(Provinsi Jambi) (I/B/1)

3. Kawasan Taman Nasional BukitTigapuluh

(Provinsi Jambi dan Riau)(I/B/1)

4. Kawasan Taman Nasional BukitDuabelas

(Provinsi Jambi) (I/B/1)

Sumber : PP No. 26/2008 tentang RTWN, Tahun 2008.

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 25PT. Ganes Engineering Consultant

C/2 : Pengembangan Kawasan Andalan untuk Pertambangan

D : Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Andalan untuk industri

pengolahan

D/1 : Rehabilitasi Kawasan Andalan untuk Industri Pengolahan

D/2 : Pengembangan Kawasan Andalan untuk Industri Pengolahan

E : Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Andalan untuk sektor

Pariwisata

E/1 : Rehabilitasi Kawasan Andalan untuk Pariwisata

E/2 : Pengembangan Kawasan Andalan untuk Pariwisata

F : Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Andalan untuk sektor

Perikanan

F/1 : Rehabilitasi Kawasan Andalan untuk Perikanan

F/2 : Pengembangan Kawasan Andalan untuk Perikanan

G : Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Andalan untuk sektor

Kelautan

G/1 : Rehabilitasi Kawasan Andalan untuk Kelautan

G/2 : Pengembangan Kawasan Andalan untuk Kelautan

H : Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Andalan untuk Kehutanan

H/1 : Rehabilitasi Kawasan Andalan untuk Kehutanan

H/2 : Pengembangan Kawasan Andalan untuk Kehutanan

h. Berkaitan dengan Kawasan Strategis Nasional

Tabel 3.8.Kawasan Strategis Nasional di Provinsi Jambi

No Kawasan Strategis Nasional Keterangan

1. Kawasan Lingkungan HidupTaman Nasional Kerinci Seblat

(Provinsi Jambi, Sumatera Barat, Bengkulu,dan Sumatera Selatan) (I/B/1)

2. Kawasan Taman NasionalBerbak

(Provinsi Jambi) (I/B/1)

3. Kawasan Taman Nasional BukitTigapuluh

(Provinsi Jambi dan Riau)(I/B/1)

4. Kawasan Taman Nasional BukitDuabelas

(Provinsi Jambi) (I/B/1)

Sumber : PP No. 26/2008 tentang RTWN, Tahun 2008.

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 25PT. Ganes Engineering Consultant

C/2 : Pengembangan Kawasan Andalan untuk Pertambangan

D : Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Andalan untuk industri

pengolahan

D/1 : Rehabilitasi Kawasan Andalan untuk Industri Pengolahan

D/2 : Pengembangan Kawasan Andalan untuk Industri Pengolahan

E : Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Andalan untuk sektor

Pariwisata

E/1 : Rehabilitasi Kawasan Andalan untuk Pariwisata

E/2 : Pengembangan Kawasan Andalan untuk Pariwisata

F : Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Andalan untuk sektor

Perikanan

F/1 : Rehabilitasi Kawasan Andalan untuk Perikanan

F/2 : Pengembangan Kawasan Andalan untuk Perikanan

G : Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Andalan untuk sektor

Kelautan

G/1 : Rehabilitasi Kawasan Andalan untuk Kelautan

G/2 : Pengembangan Kawasan Andalan untuk Kelautan

H : Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Andalan untuk Kehutanan

H/1 : Rehabilitasi Kawasan Andalan untuk Kehutanan

H/2 : Pengembangan Kawasan Andalan untuk Kehutanan

h. Berkaitan dengan Kawasan Strategis Nasional

Tabel 3.8.Kawasan Strategis Nasional di Provinsi Jambi

No Kawasan Strategis Nasional Keterangan

1. Kawasan Lingkungan HidupTaman Nasional Kerinci Seblat

(Provinsi Jambi, Sumatera Barat, Bengkulu,dan Sumatera Selatan) (I/B/1)

2. Kawasan Taman NasionalBerbak

(Provinsi Jambi) (I/B/1)

3. Kawasan Taman Nasional BukitTigapuluh

(Provinsi Jambi dan Riau)(I/B/1)

4. Kawasan Taman Nasional BukitDuabelas

(Provinsi Jambi) (I/B/1)

Sumber : PP No. 26/2008 tentang RTWN, Tahun 2008.

Page 74: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 26PT. Ganes Engineering Consultant

Keterangan :

I – IV : Tahapan Pengembangan

A : Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Strategis Nasional Dengan

Sudut Kepentingan Ekonomi

A/1 : Rehabilitasi/Revitalisasi Kawasan

A/2 : Pengembangan/Peningkatan kualitas kawasan

B : Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Strategis Nasional Dengan

Sudut Kepentingan Lingkungan Hidup

B/1 : Rehabilitasi/Revitalisasi Kawasan

B/2 : Pengembangan/Peningkatan kualitas kawasan

C : Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Strategis Nasional Dengan

Sudut Kepentingan Sosial Budaya

C/1 : Rehabilitasi/Revitalisasi Kawasan

C/2 : Pengembangan/Peningkatan kualitas kawasan

D : Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Strategis Nasional Dengan

Sudut Kepentingan Pendayagunaan Sumberdaya alam dan Teknologi

Tinggi

D/1 : Rehabilitasi/Revitalisasi Kawasan

D/2 : Pengembangan/Peningkatan kualitas kawasan

E : Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan strategis nasional dengan

Sudut Kepentingan Pertahanan dan Keamanan

E/1 : Rehabilitasi/Revitalisasi Kawasan

E/2 : Pengembangan/Peningkatan kualitas kawasan

Berdasarkan tinjauan RTRW Nasional terhadap Kabupaten Bungo, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Kebijakan sistem perkotaan Nasional disebutkan bahwa Kota Muarabungo

merupakan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) diarahkan untuk revitalisasi dan

percepatan kota-Kota pusat pertumbuhan Nasional (I/C/1), dalam sistem

perkotaan Nasional PKW ditetapkan dengan kriteria:

a. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul

kedua kegiatan ekspor-impor yang mendukung PKN;

b. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat

kegiatan industri dan jasa yang melayani skala provinsi atau beberapa

kabupaten; dan/atau

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 26PT. Ganes Engineering Consultant

Keterangan :

I – IV : Tahapan Pengembangan

A : Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Strategis Nasional Dengan

Sudut Kepentingan Ekonomi

A/1 : Rehabilitasi/Revitalisasi Kawasan

A/2 : Pengembangan/Peningkatan kualitas kawasan

B : Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Strategis Nasional Dengan

Sudut Kepentingan Lingkungan Hidup

B/1 : Rehabilitasi/Revitalisasi Kawasan

B/2 : Pengembangan/Peningkatan kualitas kawasan

C : Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Strategis Nasional Dengan

Sudut Kepentingan Sosial Budaya

C/1 : Rehabilitasi/Revitalisasi Kawasan

C/2 : Pengembangan/Peningkatan kualitas kawasan

D : Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Strategis Nasional Dengan

Sudut Kepentingan Pendayagunaan Sumberdaya alam dan Teknologi

Tinggi

D/1 : Rehabilitasi/Revitalisasi Kawasan

D/2 : Pengembangan/Peningkatan kualitas kawasan

E : Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan strategis nasional dengan

Sudut Kepentingan Pertahanan dan Keamanan

E/1 : Rehabilitasi/Revitalisasi Kawasan

E/2 : Pengembangan/Peningkatan kualitas kawasan

Berdasarkan tinjauan RTRW Nasional terhadap Kabupaten Bungo, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Kebijakan sistem perkotaan Nasional disebutkan bahwa Kota Muarabungo

merupakan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) diarahkan untuk revitalisasi dan

percepatan kota-Kota pusat pertumbuhan Nasional (I/C/1), dalam sistem

perkotaan Nasional PKW ditetapkan dengan kriteria:

a. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul

kedua kegiatan ekspor-impor yang mendukung PKN;

b. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat

kegiatan industri dan jasa yang melayani skala provinsi atau beberapa

kabupaten; dan/atau

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 26PT. Ganes Engineering Consultant

Keterangan :

I – IV : Tahapan Pengembangan

A : Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Strategis Nasional Dengan

Sudut Kepentingan Ekonomi

A/1 : Rehabilitasi/Revitalisasi Kawasan

A/2 : Pengembangan/Peningkatan kualitas kawasan

B : Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Strategis Nasional Dengan

Sudut Kepentingan Lingkungan Hidup

B/1 : Rehabilitasi/Revitalisasi Kawasan

B/2 : Pengembangan/Peningkatan kualitas kawasan

C : Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Strategis Nasional Dengan

Sudut Kepentingan Sosial Budaya

C/1 : Rehabilitasi/Revitalisasi Kawasan

C/2 : Pengembangan/Peningkatan kualitas kawasan

D : Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Strategis Nasional Dengan

Sudut Kepentingan Pendayagunaan Sumberdaya alam dan Teknologi

Tinggi

D/1 : Rehabilitasi/Revitalisasi Kawasan

D/2 : Pengembangan/Peningkatan kualitas kawasan

E : Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan strategis nasional dengan

Sudut Kepentingan Pertahanan dan Keamanan

E/1 : Rehabilitasi/Revitalisasi Kawasan

E/2 : Pengembangan/Peningkatan kualitas kawasan

Berdasarkan tinjauan RTRW Nasional terhadap Kabupaten Bungo, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Kebijakan sistem perkotaan Nasional disebutkan bahwa Kota Muarabungo

merupakan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) diarahkan untuk revitalisasi dan

percepatan kota-Kota pusat pertumbuhan Nasional (I/C/1), dalam sistem

perkotaan Nasional PKW ditetapkan dengan kriteria:

a. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul

kedua kegiatan ekspor-impor yang mendukung PKN;

b. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat

kegiatan industri dan jasa yang melayani skala provinsi atau beberapa

kabupaten; dan/atau

Page 75: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 27PT. Ganes Engineering Consultant

c. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul

transportasi yang melayani skala provinsi atau beberapa kabupaten.

2. Kebijakan kawasan lindung disebutkan bahwa Taman Nasional Kerinci

Seblat diarahkan di Rehabilitasi dan Pemantapan Fungsi Kawasan Lindung

Nasional (I/A/4);

3. Kebijakan Kawasan Muara Bungo dan Sekitarnya sebagai Kawasan

Andalan diarahkan Pengembangan Kawasan Andalan untuk Perkebunan

(I/B/2), Pengembangan Kawasan Andalan untuk Pertanian (III/A/2), dan

Pengembangan Kawasan Andalan untuk Kehutanan (II/H/2);

4. Kawasan Lingkungan Hidup Taman Nasional Kerinci Seblat sebagai

Kawasan Strategis Nasional diarahkan Rehabilitasi/Revitalisasi Kawasan

Kawasan Strategis Nasional Dengan Sudut Kepentingan Lingkungan Hidup

(I/B/1).

3.1.4. Tinjauan Kebijakan Pembangunan Kota Muara Bungo

Kota Muara Bungo mempunyai tingkat pertumbuhan wilayah yang

cukup cepat, dalam pembangunan daerah, pengembangan tata ruang dan

pembangunan sektoral harus saling berdampingan, baik dalam perumusan

kebijaksanaan maupun dan perumusan strategi maupun dalam pelaksanaan

program serta pembangunan serta proyek pembangunan supaya

pembangunan dapat berlangsung secara lebih berdaya guna. Dengan di

berlakukannya Undang-Undang No 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah

Daerah, maka peran Pemerintah Daerah Kabupaten Bungo mempunyai peran

dalam mengantisipasi keadaan perubahan lahan serta membentuk struktur dan

pola pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang lebih teratur.

Perkembangan suatu kawasan perkotaan di pengaruhi cepatnya laju penduduk

dan perkembangan teknologi perkembangan pembangunan di kota, oleh

karenanya Penataan Ruang Kota Muara Bungo yang merupakan sub sistem

Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bungo yang berdasarkan pada kondisi dan

potensi pembangunan dan aspirasi dari masyarakat mempunyai tujuan

penataan ruang Kota Muara Bungo untuk meningkatkan kesejahteraan dan

tercapainya pertahanan keamanan .

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 27PT. Ganes Engineering Consultant

c. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul

transportasi yang melayani skala provinsi atau beberapa kabupaten.

2. Kebijakan kawasan lindung disebutkan bahwa Taman Nasional Kerinci

Seblat diarahkan di Rehabilitasi dan Pemantapan Fungsi Kawasan Lindung

Nasional (I/A/4);

3. Kebijakan Kawasan Muara Bungo dan Sekitarnya sebagai Kawasan

Andalan diarahkan Pengembangan Kawasan Andalan untuk Perkebunan

(I/B/2), Pengembangan Kawasan Andalan untuk Pertanian (III/A/2), dan

Pengembangan Kawasan Andalan untuk Kehutanan (II/H/2);

4. Kawasan Lingkungan Hidup Taman Nasional Kerinci Seblat sebagai

Kawasan Strategis Nasional diarahkan Rehabilitasi/Revitalisasi Kawasan

Kawasan Strategis Nasional Dengan Sudut Kepentingan Lingkungan Hidup

(I/B/1).

3.1.4. Tinjauan Kebijakan Pembangunan Kota Muara Bungo

Kota Muara Bungo mempunyai tingkat pertumbuhan wilayah yang

cukup cepat, dalam pembangunan daerah, pengembangan tata ruang dan

pembangunan sektoral harus saling berdampingan, baik dalam perumusan

kebijaksanaan maupun dan perumusan strategi maupun dalam pelaksanaan

program serta pembangunan serta proyek pembangunan supaya

pembangunan dapat berlangsung secara lebih berdaya guna. Dengan di

berlakukannya Undang-Undang No 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah

Daerah, maka peran Pemerintah Daerah Kabupaten Bungo mempunyai peran

dalam mengantisipasi keadaan perubahan lahan serta membentuk struktur dan

pola pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang lebih teratur.

Perkembangan suatu kawasan perkotaan di pengaruhi cepatnya laju penduduk

dan perkembangan teknologi perkembangan pembangunan di kota, oleh

karenanya Penataan Ruang Kota Muara Bungo yang merupakan sub sistem

Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bungo yang berdasarkan pada kondisi dan

potensi pembangunan dan aspirasi dari masyarakat mempunyai tujuan

penataan ruang Kota Muara Bungo untuk meningkatkan kesejahteraan dan

tercapainya pertahanan keamanan .

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 27PT. Ganes Engineering Consultant

c. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul

transportasi yang melayani skala provinsi atau beberapa kabupaten.

2. Kebijakan kawasan lindung disebutkan bahwa Taman Nasional Kerinci

Seblat diarahkan di Rehabilitasi dan Pemantapan Fungsi Kawasan Lindung

Nasional (I/A/4);

3. Kebijakan Kawasan Muara Bungo dan Sekitarnya sebagai Kawasan

Andalan diarahkan Pengembangan Kawasan Andalan untuk Perkebunan

(I/B/2), Pengembangan Kawasan Andalan untuk Pertanian (III/A/2), dan

Pengembangan Kawasan Andalan untuk Kehutanan (II/H/2);

4. Kawasan Lingkungan Hidup Taman Nasional Kerinci Seblat sebagai

Kawasan Strategis Nasional diarahkan Rehabilitasi/Revitalisasi Kawasan

Kawasan Strategis Nasional Dengan Sudut Kepentingan Lingkungan Hidup

(I/B/1).

3.1.4. Tinjauan Kebijakan Pembangunan Kota Muara Bungo

Kota Muara Bungo mempunyai tingkat pertumbuhan wilayah yang

cukup cepat, dalam pembangunan daerah, pengembangan tata ruang dan

pembangunan sektoral harus saling berdampingan, baik dalam perumusan

kebijaksanaan maupun dan perumusan strategi maupun dalam pelaksanaan

program serta pembangunan serta proyek pembangunan supaya

pembangunan dapat berlangsung secara lebih berdaya guna. Dengan di

berlakukannya Undang-Undang No 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah

Daerah, maka peran Pemerintah Daerah Kabupaten Bungo mempunyai peran

dalam mengantisipasi keadaan perubahan lahan serta membentuk struktur dan

pola pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang lebih teratur.

Perkembangan suatu kawasan perkotaan di pengaruhi cepatnya laju penduduk

dan perkembangan teknologi perkembangan pembangunan di kota, oleh

karenanya Penataan Ruang Kota Muara Bungo yang merupakan sub sistem

Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bungo yang berdasarkan pada kondisi dan

potensi pembangunan dan aspirasi dari masyarakat mempunyai tujuan

penataan ruang Kota Muara Bungo untuk meningkatkan kesejahteraan dan

tercapainya pertahanan keamanan .

Page 76: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 28PT. Ganes Engineering Consultant

Rencana Tata Ruang Kota Muara Bungo merupakan hal yang sangat

penting sebagai tindak lanjut dari penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah

(RTRW) Kabupaten Bungo. Kota Bungo yang berada dalam wilayah Kabupaten

Bungo mengalami perkembangan yang cukup berarti dalam pembangunan

namun memiliki wilayah yang terbatas. Untuk mengantisipasi dan sebagai

pengendali diperlukan suatu pedoman dalam perencanaan,pemanfaatan yaitu

berupa Rencana Tata Ruang Kota Muara Bungo.

Adapun isu-isu pokok pembangunan yang terkait dengan

pengembangan Wilayah di Kota Muara Bungo secara umum adalah sebagai

berikut :

a. Penetapan Kota Muara Bungo sebagai Ibuko Kota kabupaten Bungo

menjadi timbulnya konsentrasi kegiatan di Kota Muara Bungo ini dan

menjadi suatu tuntutan yang harus diantisipasi.

b. Wilayah Kota Muara Bungo merupakan Pusat Wilayah Pengembangan

(WP) dalam wilayah propinsi Jambi, sehingga di harapakan

pengembangan Kota Muara Bungo akan berkembang lebih cepat.

c. Pengembangan kegiatan Kota Muara Bungo merupakan implikasi dari

posisi strategis Kota Muara Bungo ini yang merupakan wilayah

pengembangan bagian barat Propinsi Jambi.

d. Optimalisasi daya dukung lahan yang dapat di kembangkan sebagai

kawasan kegiatan dalam skala kota.

e. Terdapat sebahagian lahan yang daya dukung lingkungannya yang

harus dikelola dengan hati-hati,yang di karenakan karena kondisi alam

yang berupa daerah pinggiran sungai yang dan daerah relatif

bergelombang serta kawasan penyangga berupa hutan-hutan buatan

berupa kebun karet dan bekas penambangan.

Pembangunan Daerah Kabupaten Bungo pada dasarnya sudah bersifat

jangka panjang .Pada setiap tahap pembangunan berorientasi pada

kesejahteraan seluruh rakyat serta meletakkan landasan yang kuat untuk

pembangunan pada tahap yang berikutnya dengan menciptakan landasan yang

kuat bagi perekonomian daerah. Berdasarkan kebijakan dan arah pembangunan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 28PT. Ganes Engineering Consultant

Rencana Tata Ruang Kota Muara Bungo merupakan hal yang sangat

penting sebagai tindak lanjut dari penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah

(RTRW) Kabupaten Bungo. Kota Bungo yang berada dalam wilayah Kabupaten

Bungo mengalami perkembangan yang cukup berarti dalam pembangunan

namun memiliki wilayah yang terbatas. Untuk mengantisipasi dan sebagai

pengendali diperlukan suatu pedoman dalam perencanaan,pemanfaatan yaitu

berupa Rencana Tata Ruang Kota Muara Bungo.

Adapun isu-isu pokok pembangunan yang terkait dengan

pengembangan Wilayah di Kota Muara Bungo secara umum adalah sebagai

berikut :

a. Penetapan Kota Muara Bungo sebagai Ibuko Kota kabupaten Bungo

menjadi timbulnya konsentrasi kegiatan di Kota Muara Bungo ini dan

menjadi suatu tuntutan yang harus diantisipasi.

b. Wilayah Kota Muara Bungo merupakan Pusat Wilayah Pengembangan

(WP) dalam wilayah propinsi Jambi, sehingga di harapakan

pengembangan Kota Muara Bungo akan berkembang lebih cepat.

c. Pengembangan kegiatan Kota Muara Bungo merupakan implikasi dari

posisi strategis Kota Muara Bungo ini yang merupakan wilayah

pengembangan bagian barat Propinsi Jambi.

d. Optimalisasi daya dukung lahan yang dapat di kembangkan sebagai

kawasan kegiatan dalam skala kota.

e. Terdapat sebahagian lahan yang daya dukung lingkungannya yang

harus dikelola dengan hati-hati,yang di karenakan karena kondisi alam

yang berupa daerah pinggiran sungai yang dan daerah relatif

bergelombang serta kawasan penyangga berupa hutan-hutan buatan

berupa kebun karet dan bekas penambangan.

Pembangunan Daerah Kabupaten Bungo pada dasarnya sudah bersifat

jangka panjang .Pada setiap tahap pembangunan berorientasi pada

kesejahteraan seluruh rakyat serta meletakkan landasan yang kuat untuk

pembangunan pada tahap yang berikutnya dengan menciptakan landasan yang

kuat bagi perekonomian daerah. Berdasarkan kebijakan dan arah pembangunan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 28PT. Ganes Engineering Consultant

Rencana Tata Ruang Kota Muara Bungo merupakan hal yang sangat

penting sebagai tindak lanjut dari penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah

(RTRW) Kabupaten Bungo. Kota Bungo yang berada dalam wilayah Kabupaten

Bungo mengalami perkembangan yang cukup berarti dalam pembangunan

namun memiliki wilayah yang terbatas. Untuk mengantisipasi dan sebagai

pengendali diperlukan suatu pedoman dalam perencanaan,pemanfaatan yaitu

berupa Rencana Tata Ruang Kota Muara Bungo.

Adapun isu-isu pokok pembangunan yang terkait dengan

pengembangan Wilayah di Kota Muara Bungo secara umum adalah sebagai

berikut :

a. Penetapan Kota Muara Bungo sebagai Ibuko Kota kabupaten Bungo

menjadi timbulnya konsentrasi kegiatan di Kota Muara Bungo ini dan

menjadi suatu tuntutan yang harus diantisipasi.

b. Wilayah Kota Muara Bungo merupakan Pusat Wilayah Pengembangan

(WP) dalam wilayah propinsi Jambi, sehingga di harapakan

pengembangan Kota Muara Bungo akan berkembang lebih cepat.

c. Pengembangan kegiatan Kota Muara Bungo merupakan implikasi dari

posisi strategis Kota Muara Bungo ini yang merupakan wilayah

pengembangan bagian barat Propinsi Jambi.

d. Optimalisasi daya dukung lahan yang dapat di kembangkan sebagai

kawasan kegiatan dalam skala kota.

e. Terdapat sebahagian lahan yang daya dukung lingkungannya yang

harus dikelola dengan hati-hati,yang di karenakan karena kondisi alam

yang berupa daerah pinggiran sungai yang dan daerah relatif

bergelombang serta kawasan penyangga berupa hutan-hutan buatan

berupa kebun karet dan bekas penambangan.

Pembangunan Daerah Kabupaten Bungo pada dasarnya sudah bersifat

jangka panjang .Pada setiap tahap pembangunan berorientasi pada

kesejahteraan seluruh rakyat serta meletakkan landasan yang kuat untuk

pembangunan pada tahap yang berikutnya dengan menciptakan landasan yang

kuat bagi perekonomian daerah. Berdasarkan kebijakan dan arah pembangunan

Page 77: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 29PT. Ganes Engineering Consultant

yang telah ditetapkan ,sasaran – sasaran pokok pembangunan Kabupaten

Bungo meliputi antara lain :

- Pertanian

- Industri

- Petambangana dan energi

- Perhubungan dan Pariwisata

- Perumahan rakyat dan Permukiman

3.1.4.1. Kebijakan Spasial

Berdasarkan formulasi penentuan struktur tataruang serta arahan

potensialitas wilayah, ditentukan adanya 3 simpul besar kutub-kutub

perkembangan Kabupaten Bungo, Yaitu Kota Muara Bungo (Pusat Utama atau

Hirarki I),Kota Rantau Ikil dan Rantau Keloyang (Pusat Madya atau Hirarki II),

dan Kota-kota ibukota Kecamatan (Pusat Madya atau Hirarki III). Keadaan Ini

di tunjang dengan distribusi Wilayah yang terdiri dari 3 sistem wilayah yaitu :

Wilayah Potensial Muara Bungo (Muara Bungo,Simpang Babeko,Tanjung

Agung dan Lubuk Landai)

Wilayah Potensial Rantau Keloyang (Rantau Keloyang ,Rantau Pandan

dan Purwosari)

Wilayah Potensial Rantau Ikil (Muara Tebo Pandak , dan Tanah Tumbuh)

Seluruh aspek peninjauan sistem tataruang wilayah tersebut

mengindentifikasikan pembagian sistem spasial Kabupaten Bungo yang terdiri

dari 3 sistem wilayah. Struktur pengembangan terdiri dari 1(satu) sistem

wilayah Pusat Kegiatan Wilayah (KPW) dan 2(pusat) Pusat Kegiatan Lokal

(PKL).

3.1.4.2. Sistem Kota-Kota

Sistem kota-kota diarahkan pada fungsi dan pelayanan kawasan kota

tersebut,yaitu sebagai kutub pertumbuhan.Penilaian hirarki perkotaan

berdasarkan 2 aspek tinjauan, aspek kelengkapan fasilitas dan jumlah

penduduk pendukung. Berdasarkan kelengkapan fasilitas yang di miliki masing-

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 29PT. Ganes Engineering Consultant

yang telah ditetapkan ,sasaran – sasaran pokok pembangunan Kabupaten

Bungo meliputi antara lain :

- Pertanian

- Industri

- Petambangana dan energi

- Perhubungan dan Pariwisata

- Perumahan rakyat dan Permukiman

3.1.4.1. Kebijakan Spasial

Berdasarkan formulasi penentuan struktur tataruang serta arahan

potensialitas wilayah, ditentukan adanya 3 simpul besar kutub-kutub

perkembangan Kabupaten Bungo, Yaitu Kota Muara Bungo (Pusat Utama atau

Hirarki I),Kota Rantau Ikil dan Rantau Keloyang (Pusat Madya atau Hirarki II),

dan Kota-kota ibukota Kecamatan (Pusat Madya atau Hirarki III). Keadaan Ini

di tunjang dengan distribusi Wilayah yang terdiri dari 3 sistem wilayah yaitu :

Wilayah Potensial Muara Bungo (Muara Bungo,Simpang Babeko,Tanjung

Agung dan Lubuk Landai)

Wilayah Potensial Rantau Keloyang (Rantau Keloyang ,Rantau Pandan

dan Purwosari)

Wilayah Potensial Rantau Ikil (Muara Tebo Pandak , dan Tanah Tumbuh)

Seluruh aspek peninjauan sistem tataruang wilayah tersebut

mengindentifikasikan pembagian sistem spasial Kabupaten Bungo yang terdiri

dari 3 sistem wilayah. Struktur pengembangan terdiri dari 1(satu) sistem

wilayah Pusat Kegiatan Wilayah (KPW) dan 2(pusat) Pusat Kegiatan Lokal

(PKL).

3.1.4.2. Sistem Kota-Kota

Sistem kota-kota diarahkan pada fungsi dan pelayanan kawasan kota

tersebut,yaitu sebagai kutub pertumbuhan.Penilaian hirarki perkotaan

berdasarkan 2 aspek tinjauan, aspek kelengkapan fasilitas dan jumlah

penduduk pendukung. Berdasarkan kelengkapan fasilitas yang di miliki masing-

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 29PT. Ganes Engineering Consultant

yang telah ditetapkan ,sasaran – sasaran pokok pembangunan Kabupaten

Bungo meliputi antara lain :

- Pertanian

- Industri

- Petambangana dan energi

- Perhubungan dan Pariwisata

- Perumahan rakyat dan Permukiman

3.1.4.1. Kebijakan Spasial

Berdasarkan formulasi penentuan struktur tataruang serta arahan

potensialitas wilayah, ditentukan adanya 3 simpul besar kutub-kutub

perkembangan Kabupaten Bungo, Yaitu Kota Muara Bungo (Pusat Utama atau

Hirarki I),Kota Rantau Ikil dan Rantau Keloyang (Pusat Madya atau Hirarki II),

dan Kota-kota ibukota Kecamatan (Pusat Madya atau Hirarki III). Keadaan Ini

di tunjang dengan distribusi Wilayah yang terdiri dari 3 sistem wilayah yaitu :

Wilayah Potensial Muara Bungo (Muara Bungo,Simpang Babeko,Tanjung

Agung dan Lubuk Landai)

Wilayah Potensial Rantau Keloyang (Rantau Keloyang ,Rantau Pandan

dan Purwosari)

Wilayah Potensial Rantau Ikil (Muara Tebo Pandak , dan Tanah Tumbuh)

Seluruh aspek peninjauan sistem tataruang wilayah tersebut

mengindentifikasikan pembagian sistem spasial Kabupaten Bungo yang terdiri

dari 3 sistem wilayah. Struktur pengembangan terdiri dari 1(satu) sistem

wilayah Pusat Kegiatan Wilayah (KPW) dan 2(pusat) Pusat Kegiatan Lokal

(PKL).

3.1.4.2. Sistem Kota-Kota

Sistem kota-kota diarahkan pada fungsi dan pelayanan kawasan kota

tersebut,yaitu sebagai kutub pertumbuhan.Penilaian hirarki perkotaan

berdasarkan 2 aspek tinjauan, aspek kelengkapan fasilitas dan jumlah

penduduk pendukung. Berdasarkan kelengkapan fasilitas yang di miliki masing-

Page 78: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 30PT. Ganes Engineering Consultant

masing kawasan perkotaan, maka hirarki dan sistem perkotaan untuk wilayah

Kabupaten Bungo sebagai berikut :

Kota Hirarki I, yang meliputi Kota Muara Bungo sebagai pusat

pemerintahan, pendidikan dan pelayanan sosial ekonomi tingkat Kabupaten,

,fungsi kota ini diarahkan sebagai fungsi ibukota Kabupaten dan Pusat Utama

Kegiatan.

Kota Hirarki II,Yang meliputi Kota Rantau Ikil sebagai dan Rantau

Keloyang berpotensi sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL) Bungo.

Kota Hirarki III,berfungsi variasi yakni dapat berkembang sebagai pusat

pelayanan bagi desa disekitarnya, berpotensi sebagai pusat pertumbuhan

penunjang fungsi Kota Muara Bungo serta berfungsi sebagai Koridor pusat

utama.

3.1.4.3. Orientasi Pergerakan

Orientasi pergerakan mencakup kegiatan koleksi dan distribusi baik

barang maupun jasa, Berdasarkan kondisi faktual beberapa wilayah

Kabupaten Bungo secara pergerakan ekonomi ada yang berorientasi ke luar

Wilayah Kabupaten Bungo (Kota Lintasan antar Kabupaten/ propinsi ) yang

secara garis besar pergerakan pemasaran Kabupaten Bungo yang utama

adalah ke kota Jambi dan Padang

3.1.4.4. Rencana Pola Pemanfaatan Ruang

Rencana pemantapan kawasan lindung pada kawasan hutan di wilayah

Kabupaten Bungo sampai 2015,teridentifikasi seluas 241.654 atau sekitar

33.75% dari luas wilayah Kabupaten Bungo yang terdiri dari Taman Nasional

Kerinci Seblat (TNKS) dengan luas 71.700 Ha,hutan lindung 84.409 Ha,dan

hutan produksi seluas 85.545 Ha tersebar di seluruh kecamatan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 30PT. Ganes Engineering Consultant

masing kawasan perkotaan, maka hirarki dan sistem perkotaan untuk wilayah

Kabupaten Bungo sebagai berikut :

Kota Hirarki I, yang meliputi Kota Muara Bungo sebagai pusat

pemerintahan, pendidikan dan pelayanan sosial ekonomi tingkat Kabupaten,

,fungsi kota ini diarahkan sebagai fungsi ibukota Kabupaten dan Pusat Utama

Kegiatan.

Kota Hirarki II,Yang meliputi Kota Rantau Ikil sebagai dan Rantau

Keloyang berpotensi sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL) Bungo.

Kota Hirarki III,berfungsi variasi yakni dapat berkembang sebagai pusat

pelayanan bagi desa disekitarnya, berpotensi sebagai pusat pertumbuhan

penunjang fungsi Kota Muara Bungo serta berfungsi sebagai Koridor pusat

utama.

3.1.4.3. Orientasi Pergerakan

Orientasi pergerakan mencakup kegiatan koleksi dan distribusi baik

barang maupun jasa, Berdasarkan kondisi faktual beberapa wilayah

Kabupaten Bungo secara pergerakan ekonomi ada yang berorientasi ke luar

Wilayah Kabupaten Bungo (Kota Lintasan antar Kabupaten/ propinsi ) yang

secara garis besar pergerakan pemasaran Kabupaten Bungo yang utama

adalah ke kota Jambi dan Padang

3.1.4.4. Rencana Pola Pemanfaatan Ruang

Rencana pemantapan kawasan lindung pada kawasan hutan di wilayah

Kabupaten Bungo sampai 2015,teridentifikasi seluas 241.654 atau sekitar

33.75% dari luas wilayah Kabupaten Bungo yang terdiri dari Taman Nasional

Kerinci Seblat (TNKS) dengan luas 71.700 Ha,hutan lindung 84.409 Ha,dan

hutan produksi seluas 85.545 Ha tersebar di seluruh kecamatan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 30PT. Ganes Engineering Consultant

masing kawasan perkotaan, maka hirarki dan sistem perkotaan untuk wilayah

Kabupaten Bungo sebagai berikut :

Kota Hirarki I, yang meliputi Kota Muara Bungo sebagai pusat

pemerintahan, pendidikan dan pelayanan sosial ekonomi tingkat Kabupaten,

,fungsi kota ini diarahkan sebagai fungsi ibukota Kabupaten dan Pusat Utama

Kegiatan.

Kota Hirarki II,Yang meliputi Kota Rantau Ikil sebagai dan Rantau

Keloyang berpotensi sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL) Bungo.

Kota Hirarki III,berfungsi variasi yakni dapat berkembang sebagai pusat

pelayanan bagi desa disekitarnya, berpotensi sebagai pusat pertumbuhan

penunjang fungsi Kota Muara Bungo serta berfungsi sebagai Koridor pusat

utama.

3.1.4.3. Orientasi Pergerakan

Orientasi pergerakan mencakup kegiatan koleksi dan distribusi baik

barang maupun jasa, Berdasarkan kondisi faktual beberapa wilayah

Kabupaten Bungo secara pergerakan ekonomi ada yang berorientasi ke luar

Wilayah Kabupaten Bungo (Kota Lintasan antar Kabupaten/ propinsi ) yang

secara garis besar pergerakan pemasaran Kabupaten Bungo yang utama

adalah ke kota Jambi dan Padang

3.1.4.4. Rencana Pola Pemanfaatan Ruang

Rencana pemantapan kawasan lindung pada kawasan hutan di wilayah

Kabupaten Bungo sampai 2015,teridentifikasi seluas 241.654 atau sekitar

33.75% dari luas wilayah Kabupaten Bungo yang terdiri dari Taman Nasional

Kerinci Seblat (TNKS) dengan luas 71.700 Ha,hutan lindung 84.409 Ha,dan

hutan produksi seluas 85.545 Ha tersebar di seluruh kecamatan

Page 79: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 31PT. Ganes Engineering Consultant

Tabel 3.9Rencana Pemantapan Kawasan Lindung

Kabupaten Bungo Tahun 2015

NO Peruntukan KecamatanLuas

(Ha) (%)thd luaswil Kab.

1. TNKS Limbur Lubuk MTanah TumbuhRantau PandanPelepat

84.409,00 10.01

2. Hutan Lindung Tanah TumbuhRantau PandanPelepat

84.409,00 11.79

3. SepadanSungai

SeluruhKecamatan 4.303,00 0.60

Jumlah 160.412,00 22,40Sumber: Hasil Rencana 2005

Untuk pengembangan kegiatan perkotaan yang meliputi permukiman

existing,prasarana jalan, rencana pengembangan permukiman,dan sarana

prasarana pelayanan kebutuhan penduduk,luas areal yang di rencanakan

adalah sekitar 19.256,52 ha atau 2.69% dari luas kabupaten dengan lokasi

penyebaran terdapat di seluruh kecamatan.

Tabel 3.10

Rencana Pemanfaatan Ruang Non pertanian ,Tahun 2009

NO Kecamatan

LahanNon

PertanianLahan Pertanian

JumlahTotalLahan

bukanpertanian

Lahan sawahLahanbukansawah

1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.

PelepatPelepat IlirBathin II BabekoRimbo TengahBungo DaniPasarMuaraBungoBathin IIIRantau PandanMuko-mukoBathin VIIBathin III UluTanah Sepenggal

7.53510.653

2.6316.9097.4032.2622.0211.536

9546.0586.048

665

680225

--

375-

322585681604

1.9741.076

117.42738.68925.269

8.5564.0321.6269.323

48.65142.87

55.17219.42320.174

125.64249.56727.90015.555

7.7783.888

11.66650.59243.77261.83427.44522.445

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 31PT. Ganes Engineering Consultant

Tabel 3.9Rencana Pemantapan Kawasan Lindung

Kabupaten Bungo Tahun 2015

NO Peruntukan KecamatanLuas

(Ha) (%)thd luaswil Kab.

1. TNKS Limbur Lubuk MTanah TumbuhRantau PandanPelepat

84.409,00 10.01

2. Hutan Lindung Tanah TumbuhRantau PandanPelepat

84.409,00 11.79

3. SepadanSungai

SeluruhKecamatan 4.303,00 0.60

Jumlah 160.412,00 22,40Sumber: Hasil Rencana 2005

Untuk pengembangan kegiatan perkotaan yang meliputi permukiman

existing,prasarana jalan, rencana pengembangan permukiman,dan sarana

prasarana pelayanan kebutuhan penduduk,luas areal yang di rencanakan

adalah sekitar 19.256,52 ha atau 2.69% dari luas kabupaten dengan lokasi

penyebaran terdapat di seluruh kecamatan.

Tabel 3.10

Rencana Pemanfaatan Ruang Non pertanian ,Tahun 2009

NO Kecamatan

LahanNon

PertanianLahan Pertanian

JumlahTotalLahan

bukanpertanian

Lahan sawahLahanbukansawah

1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.

PelepatPelepat IlirBathin II BabekoRimbo TengahBungo DaniPasarMuaraBungoBathin IIIRantau PandanMuko-mukoBathin VIIBathin III UluTanah Sepenggal

7.53510.653

2.6316.9097.4032.2622.0211.536

9546.0586.048

665

680225

--

375-

322585681604

1.9741.076

117.42738.68925.269

8.5564.0321.6269.323

48.65142.87

55.17219.42320.174

125.64249.56727.90015.555

7.7783.888

11.66650.59243.77261.83427.44522.445

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 31PT. Ganes Engineering Consultant

Tabel 3.9Rencana Pemantapan Kawasan Lindung

Kabupaten Bungo Tahun 2015

NO Peruntukan KecamatanLuas

(Ha) (%)thd luaswil Kab.

1. TNKS Limbur Lubuk MTanah TumbuhRantau PandanPelepat

84.409,00 10.01

2. Hutan Lindung Tanah TumbuhRantau PandanPelepat

84.409,00 11.79

3. SepadanSungai

SeluruhKecamatan 4.303,00 0.60

Jumlah 160.412,00 22,40Sumber: Hasil Rencana 2005

Untuk pengembangan kegiatan perkotaan yang meliputi permukiman

existing,prasarana jalan, rencana pengembangan permukiman,dan sarana

prasarana pelayanan kebutuhan penduduk,luas areal yang di rencanakan

adalah sekitar 19.256,52 ha atau 2.69% dari luas kabupaten dengan lokasi

penyebaran terdapat di seluruh kecamatan.

Tabel 3.10

Rencana Pemanfaatan Ruang Non pertanian ,Tahun 2009

NO Kecamatan

LahanNon

PertanianLahan Pertanian

JumlahTotalLahan

bukanpertanian

Lahan sawahLahanbukansawah

1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.

PelepatPelepat IlirBathin II BabekoRimbo TengahBungo DaniPasarMuaraBungoBathin IIIRantau PandanMuko-mukoBathin VIIBathin III UluTanah Sepenggal

7.53510.653

2.6316.9097.4032.2622.0211.536

9546.0586.048

665

680225

--

375-

322585681604

1.9741.076

117.42738.68925.269

8.5564.0321.6269.323

48.65142.87

55.17219.42320.174

125.64249.56727.90015.555

7.7783.888

11.66650.59243.77261.83427.44522.445

Page 80: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 32PT. Ganes Engineering Consultant

NO Kecamatan

LahanNon

PertanianLahan Pertanian

JumlahTotalLahan

bukanpertanian

Lahan sawahLahanbukansawah

13.14.

15.16.17.

Tanah SepenggalLintasTanah TumbuhLimburLubukMengkuangBathin II PelayangJujuhanJujuhan Ilir

8.15645.777

2.3572.5691.004

1.368-

530885532

21.23663.692

10.29065.65743.993

30.760109.469

13.11769.02145.529

Jumlah total (Ha) 110.416 9.837 595.747 716.000

20882007

112.5044.806

9.8239.793

593.673701,401

716.000716.000

Sumber : RTRW Kab. Bungo

Tabel 3.11Arahan Pengembangan Kawasan Perkotaan Kabupaten Bungo

No KawasanPerkotaan Potensi Wilayah Belakang Fungsi Pengembangan

1.

2.

3.

4.

5.

Muara Bungo

Rantau Ikil

RantauKeloyang

Bathin II

BabekoPalepat ilir

Pertanian tanaman pangan,peternakan,pekerbunan

Pertaniantanaman pangan,industri pengolahan , perdagangan dan jasa, perkebunan,peternakan dan pertambangan

Pertanian tanaman pangan,perkebunan,hutanlindung,TNKS danpertambangan

Pertanian tanamanpangan,peternakan

Pertanian tanamanpangan,perkebunan danpertambangan

Pusat kegiatanPemerintahan

Pusat kegiatan industri

Pusat kegiatan perdagangan dan jasa skalasub wilayah,pusat permukiman,pusat pendidikan,sampai tingkat atas, pusatekinomi antar wilayah

Pusat kegiatan perdagangan dan jasa skalasub wilayah, pusatpermukiman,pusatpendidiksn sampai tingkatatas,pusat komunikasiantar wilayah

Pusat permukiman,pusatkegiatan industri

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 32PT. Ganes Engineering Consultant

NO Kecamatan

LahanNon

PertanianLahan Pertanian

JumlahTotalLahan

bukanpertanian

Lahan sawahLahanbukansawah

13.14.

15.16.17.

Tanah SepenggalLintasTanah TumbuhLimburLubukMengkuangBathin II PelayangJujuhanJujuhan Ilir

8.15645.777

2.3572.5691.004

1.368-

530885532

21.23663.692

10.29065.65743.993

30.760109.469

13.11769.02145.529

Jumlah total (Ha) 110.416 9.837 595.747 716.000

20882007

112.5044.806

9.8239.793

593.673701,401

716.000716.000

Sumber : RTRW Kab. Bungo

Tabel 3.11Arahan Pengembangan Kawasan Perkotaan Kabupaten Bungo

No KawasanPerkotaan Potensi Wilayah Belakang Fungsi Pengembangan

1.

2.

3.

4.

5.

Muara Bungo

Rantau Ikil

RantauKeloyang

Bathin II

BabekoPalepat ilir

Pertanian tanaman pangan,peternakan,pekerbunan

Pertaniantanaman pangan,industri pengolahan , perdagangan dan jasa, perkebunan,peternakan dan pertambangan

Pertanian tanaman pangan,perkebunan,hutanlindung,TNKS danpertambangan

Pertanian tanamanpangan,peternakan

Pertanian tanamanpangan,perkebunan danpertambangan

Pusat kegiatanPemerintahan

Pusat kegiatan industri

Pusat kegiatan perdagangan dan jasa skalasub wilayah,pusat permukiman,pusat pendidikan,sampai tingkat atas, pusatekinomi antar wilayah

Pusat kegiatan perdagangan dan jasa skalasub wilayah, pusatpermukiman,pusatpendidiksn sampai tingkatatas,pusat komunikasiantar wilayah

Pusat permukiman,pusatkegiatan industri

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 32PT. Ganes Engineering Consultant

NO Kecamatan

LahanNon

PertanianLahan Pertanian

JumlahTotalLahan

bukanpertanian

Lahan sawahLahanbukansawah

13.14.

15.16.17.

Tanah SepenggalLintasTanah TumbuhLimburLubukMengkuangBathin II PelayangJujuhanJujuhan Ilir

8.15645.777

2.3572.5691.004

1.368-

530885532

21.23663.692

10.29065.65743.993

30.760109.469

13.11769.02145.529

Jumlah total (Ha) 110.416 9.837 595.747 716.000

20882007

112.5044.806

9.8239.793

593.673701,401

716.000716.000

Sumber : RTRW Kab. Bungo

Tabel 3.11Arahan Pengembangan Kawasan Perkotaan Kabupaten Bungo

No KawasanPerkotaan Potensi Wilayah Belakang Fungsi Pengembangan

1.

2.

3.

4.

5.

Muara Bungo

Rantau Ikil

RantauKeloyang

Bathin II

BabekoPalepat ilir

Pertanian tanaman pangan,peternakan,pekerbunan

Pertaniantanaman pangan,industri pengolahan , perdagangan dan jasa, perkebunan,peternakan dan pertambangan

Pertanian tanaman pangan,perkebunan,hutanlindung,TNKS danpertambangan

Pertanian tanamanpangan,peternakan

Pertanian tanamanpangan,perkebunan danpertambangan

Pusat kegiatanPemerintahan

Pusat kegiatan industri

Pusat kegiatan perdagangan dan jasa skalasub wilayah,pusat permukiman,pusat pendidikan,sampai tingkat atas, pusatekinomi antar wilayah

Pusat kegiatan perdagangan dan jasa skalasub wilayah, pusatpermukiman,pusatpendidiksn sampai tingkatatas,pusat komunikasiantar wilayah

Pusat permukiman,pusatkegiatan industri

Page 81: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 33PT. Ganes Engineering Consultant

No KawasanPerkotaan Potensi Wilayah Belakang Fungsi Pengembangan

6.

7.

8.

9.

10

Rantau pandan

Tanahsepenggal

Tanah Tumbuh

Muko-MukoBathin VII

Limbur LubukMengkuang

Pertanian tanamanpangan,perkebunan danpertambangan

Pertanian tanaman pangan,perkebunan dan pertambangan

Pertanian tanamanpangan,perkebunan danpertambangan

Pertanian tanaman pangan,perkebunan dan pertambangan

Pertanian tanaman pangan,perkebunan dan pertambangan

Pusat permukiman

Pusat permukiman

Pusat permukiman

Pusat permukiman

Pusat permukiman

Sumber : RTRW Kab. Bungo

3.1.5. Rencana Pengelolaan Kawasan Perkotaan Dan Perdesaan

3.1.5.1. Rencana Pengelolaan Kawasan Perkotaan

Kawasan perkotaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama

yang bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat

permukiman perkotaan,pemusatan dan distribusi pelayanan jasa

pemerintahan,pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi.Sesuai dengan struktur

pemanfaatan ruang yang menyangkut hirarki pusat – pusat pelayanan wilayah

atau pusat permukiman perkotaan,maka pengembangan kawasan perkotaan di

Kabupaten Bungo diarahkan pada 3 tipologi:

a. Kawasan Perkotaan Muara Bungo : diarahkan sesuai dengan kedudukannya

sebagai ibukota Kabupaten yang secara fungsi merupakan kegiatan

pemerintahan,pusat kegiatan perdagangan danjasa,pusat permukiman

perkotaan,pusat pendidikan tinggi,pusat pelayanan kesehatan,pusat kegiatan

transportasi antar moda dan antar wilayah.

b. Kawasan Perkotaan Rantau Ikil dan Rantau Keloyang : adalah Kawasan

Perkembangan Rantau Ikil terkait dengan pengembangan kawasan kegiatan

industri dan kegiatan perdagangan untuk mengimbangi perkembangan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 33PT. Ganes Engineering Consultant

No KawasanPerkotaan Potensi Wilayah Belakang Fungsi Pengembangan

6.

7.

8.

9.

10

Rantau pandan

Tanahsepenggal

Tanah Tumbuh

Muko-MukoBathin VII

Limbur LubukMengkuang

Pertanian tanamanpangan,perkebunan danpertambangan

Pertanian tanaman pangan,perkebunan dan pertambangan

Pertanian tanamanpangan,perkebunan danpertambangan

Pertanian tanaman pangan,perkebunan dan pertambangan

Pertanian tanaman pangan,perkebunan dan pertambangan

Pusat permukiman

Pusat permukiman

Pusat permukiman

Pusat permukiman

Pusat permukiman

Sumber : RTRW Kab. Bungo

3.1.5. Rencana Pengelolaan Kawasan Perkotaan Dan Perdesaan

3.1.5.1. Rencana Pengelolaan Kawasan Perkotaan

Kawasan perkotaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama

yang bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat

permukiman perkotaan,pemusatan dan distribusi pelayanan jasa

pemerintahan,pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi.Sesuai dengan struktur

pemanfaatan ruang yang menyangkut hirarki pusat – pusat pelayanan wilayah

atau pusat permukiman perkotaan,maka pengembangan kawasan perkotaan di

Kabupaten Bungo diarahkan pada 3 tipologi:

a. Kawasan Perkotaan Muara Bungo : diarahkan sesuai dengan kedudukannya

sebagai ibukota Kabupaten yang secara fungsi merupakan kegiatan

pemerintahan,pusat kegiatan perdagangan danjasa,pusat permukiman

perkotaan,pusat pendidikan tinggi,pusat pelayanan kesehatan,pusat kegiatan

transportasi antar moda dan antar wilayah.

b. Kawasan Perkotaan Rantau Ikil dan Rantau Keloyang : adalah Kawasan

Perkembangan Rantau Ikil terkait dengan pengembangan kawasan kegiatan

industri dan kegiatan perdagangan untuk mengimbangi perkembangan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 33PT. Ganes Engineering Consultant

No KawasanPerkotaan Potensi Wilayah Belakang Fungsi Pengembangan

6.

7.

8.

9.

10

Rantau pandan

Tanahsepenggal

Tanah Tumbuh

Muko-MukoBathin VII

Limbur LubukMengkuang

Pertanian tanamanpangan,perkebunan danpertambangan

Pertanian tanaman pangan,perkebunan dan pertambangan

Pertanian tanamanpangan,perkebunan danpertambangan

Pertanian tanaman pangan,perkebunan dan pertambangan

Pertanian tanaman pangan,perkebunan dan pertambangan

Pusat permukiman

Pusat permukiman

Pusat permukiman

Pusat permukiman

Pusat permukiman

Sumber : RTRW Kab. Bungo

3.1.5. Rencana Pengelolaan Kawasan Perkotaan Dan Perdesaan

3.1.5.1. Rencana Pengelolaan Kawasan Perkotaan

Kawasan perkotaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama

yang bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat

permukiman perkotaan,pemusatan dan distribusi pelayanan jasa

pemerintahan,pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi.Sesuai dengan struktur

pemanfaatan ruang yang menyangkut hirarki pusat – pusat pelayanan wilayah

atau pusat permukiman perkotaan,maka pengembangan kawasan perkotaan di

Kabupaten Bungo diarahkan pada 3 tipologi:

a. Kawasan Perkotaan Muara Bungo : diarahkan sesuai dengan kedudukannya

sebagai ibukota Kabupaten yang secara fungsi merupakan kegiatan

pemerintahan,pusat kegiatan perdagangan danjasa,pusat permukiman

perkotaan,pusat pendidikan tinggi,pusat pelayanan kesehatan,pusat kegiatan

transportasi antar moda dan antar wilayah.

b. Kawasan Perkotaan Rantau Ikil dan Rantau Keloyang : adalah Kawasan

Perkembangan Rantau Ikil terkait dengan pengembangan kawasan kegiatan

industri dan kegiatan perdagangan untuk mengimbangi perkembangan

Page 82: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 34PT. Ganes Engineering Consultant

kawasan perbatasan dengan Kabupaten Damasraya ,Fungsi Kawasan

perkotaan ni diarahkan sebagai pusat kegiataan perdagangan dan jasa dan

pusat permukiman,pusat pendidkan sampai dengan tingkat atas dan pusat

komunikasi antar wilayah.

c. Kawasan perkotaan Ibukota Kecamatan Bathin II Babeko,Pelepat Ilir,Rantau

Pandan,Tanah Sepenggal,Tanah Tumbuh, Muko-muko Bathin VII dan Limbur

Lubuk Mengkuang.Pengembang kawasan perkotaan ini lebih diarahkan

sebagai pusat pemerintahan kecamatan dan pusat permukiman.

3.1.5.2. Rencana Pengelolaan Kawasan Perdesaan

Kawasan Perdesaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama

pertanian pengelolaan sumberdaya alam dengan susunan fungsi permukiman

perkotaan,pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan,pelayanan sosial

dan kegiatan ekonomi.Dengan definisi tersebut maka wilayah diluar kawasan

perkotaan dapat dikatakan seluruhnya menjadi kawasan perdesaan.

Pengelolaan kawasan perdesaan ini lebih diarahkan pada pusat

permukimannya sebagai pusat kota terkonsentrasi jumlah penduduk dan

kelengkapan fasilitas,yand dapat berupa desa-desa ibukota kecamatan atau desa-

desa pusat pertumbuhan.Pusat –pusat permukiman perdesaan ini merupakan

kawasan dengan dominasi kegiatan di sektor pertanian.Penetapan pusat-pusat

permukiman pedesaan ini mempertimbangkan potensi,persebaran ruang desa dan

sistem kota-kota, adapun kriterianya adalah:

o Desa-desa yang tumbuh dengan investasi kecil

o Mempunyai fungsi-fungsi penyedia pelayanan terhadap desa-desa

yang ada di sekitarnya

- Dapat berfungsi sebagai pusat perantara antar kota dengan

desa-desa

- Jumlah penduduk yang lebih tinggi di banding dengan desa –

desa lainnya

o Ketersediaan sarana dan prasarana yang lebih lengkap dibandingkan

dengan desa-desa lainnya.

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 34PT. Ganes Engineering Consultant

kawasan perbatasan dengan Kabupaten Damasraya ,Fungsi Kawasan

perkotaan ni diarahkan sebagai pusat kegiataan perdagangan dan jasa dan

pusat permukiman,pusat pendidkan sampai dengan tingkat atas dan pusat

komunikasi antar wilayah.

c. Kawasan perkotaan Ibukota Kecamatan Bathin II Babeko,Pelepat Ilir,Rantau

Pandan,Tanah Sepenggal,Tanah Tumbuh, Muko-muko Bathin VII dan Limbur

Lubuk Mengkuang.Pengembang kawasan perkotaan ini lebih diarahkan

sebagai pusat pemerintahan kecamatan dan pusat permukiman.

3.1.5.2. Rencana Pengelolaan Kawasan Perdesaan

Kawasan Perdesaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama

pertanian pengelolaan sumberdaya alam dengan susunan fungsi permukiman

perkotaan,pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan,pelayanan sosial

dan kegiatan ekonomi.Dengan definisi tersebut maka wilayah diluar kawasan

perkotaan dapat dikatakan seluruhnya menjadi kawasan perdesaan.

Pengelolaan kawasan perdesaan ini lebih diarahkan pada pusat

permukimannya sebagai pusat kota terkonsentrasi jumlah penduduk dan

kelengkapan fasilitas,yand dapat berupa desa-desa ibukota kecamatan atau desa-

desa pusat pertumbuhan.Pusat –pusat permukiman perdesaan ini merupakan

kawasan dengan dominasi kegiatan di sektor pertanian.Penetapan pusat-pusat

permukiman pedesaan ini mempertimbangkan potensi,persebaran ruang desa dan

sistem kota-kota, adapun kriterianya adalah:

o Desa-desa yang tumbuh dengan investasi kecil

o Mempunyai fungsi-fungsi penyedia pelayanan terhadap desa-desa

yang ada di sekitarnya

- Dapat berfungsi sebagai pusat perantara antar kota dengan

desa-desa

- Jumlah penduduk yang lebih tinggi di banding dengan desa –

desa lainnya

o Ketersediaan sarana dan prasarana yang lebih lengkap dibandingkan

dengan desa-desa lainnya.

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 34PT. Ganes Engineering Consultant

kawasan perbatasan dengan Kabupaten Damasraya ,Fungsi Kawasan

perkotaan ni diarahkan sebagai pusat kegiataan perdagangan dan jasa dan

pusat permukiman,pusat pendidkan sampai dengan tingkat atas dan pusat

komunikasi antar wilayah.

c. Kawasan perkotaan Ibukota Kecamatan Bathin II Babeko,Pelepat Ilir,Rantau

Pandan,Tanah Sepenggal,Tanah Tumbuh, Muko-muko Bathin VII dan Limbur

Lubuk Mengkuang.Pengembang kawasan perkotaan ini lebih diarahkan

sebagai pusat pemerintahan kecamatan dan pusat permukiman.

3.1.5.2. Rencana Pengelolaan Kawasan Perdesaan

Kawasan Perdesaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama

pertanian pengelolaan sumberdaya alam dengan susunan fungsi permukiman

perkotaan,pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan,pelayanan sosial

dan kegiatan ekonomi.Dengan definisi tersebut maka wilayah diluar kawasan

perkotaan dapat dikatakan seluruhnya menjadi kawasan perdesaan.

Pengelolaan kawasan perdesaan ini lebih diarahkan pada pusat

permukimannya sebagai pusat kota terkonsentrasi jumlah penduduk dan

kelengkapan fasilitas,yand dapat berupa desa-desa ibukota kecamatan atau desa-

desa pusat pertumbuhan.Pusat –pusat permukiman perdesaan ini merupakan

kawasan dengan dominasi kegiatan di sektor pertanian.Penetapan pusat-pusat

permukiman pedesaan ini mempertimbangkan potensi,persebaran ruang desa dan

sistem kota-kota, adapun kriterianya adalah:

o Desa-desa yang tumbuh dengan investasi kecil

o Mempunyai fungsi-fungsi penyedia pelayanan terhadap desa-desa

yang ada di sekitarnya

- Dapat berfungsi sebagai pusat perantara antar kota dengan

desa-desa

- Jumlah penduduk yang lebih tinggi di banding dengan desa –

desa lainnya

o Ketersediaan sarana dan prasarana yang lebih lengkap dibandingkan

dengan desa-desa lainnya.

Page 83: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 35PT. Ganes Engineering Consultant

3.1.6. Pola Penggunaan Lahan

Secara Umum, penggunaan lahan di wilayah dapat dikelompokkan kedalam

penggunaan untuk permukiman,kawasan petanian berupa sawah,tegalan,kedalam

penggunaan untuk permukiman , kebun campuran dan semak belukar serta kawasan

hutan.Dalam pemanfaatan lahan dalam konteks daerah terbangun, pemanfaatannya

masih rendah yaitu sekitar mencapai sekitar ± 3.081,89 ha atau ( tidak mencapai

13.21% dari luas wilayah berdasarkan data tahun 2007),yang dimanfaatkan untuk

bangunan seperti perumahan fasilitas soial ekonomi, jasa industri dan

pertokoan.Pemanfaatan lahan bila dibandingkan dengan luas lahan dengan masing-

masing Kelurahan/desa masih sangat rendah.

Tabel 3.12Jenis Penggunaan Lahan Kota Muara Bungo

Sumber : Kebupaten Dalam Angka 2009

NO JenisPenggunaan

PasarMuaraBungo

RimboTengah

BungoDani

BathinIII

LuasPenggunaan

LahanProsentase

1. Pemukimandanpekarangan 1,365,89 1,716,00 3,081,89 13,21

2. Sawah- teknis- ½ teknis- Sederhana

Tadah hujan

190,00134,00136,00

190,00144,00136,00

0,58

3. Perkebunan- Negara- Rakyat

764,001,375,00

764,001,375,00 3,27,00

4. PertanianLahanKering 185,00 4,03

5. Hutan 119,50 657,00 2,28

6. Danau/rawa 504,00 240,00 744,00 3,19

7. Tanah Tandus/Lahan Tidur 119,50 83,00 1.348,00 5,78

8. Alang-alang 104,50 258,00 104,00 0,45

9. Empang/kolam/tebat 3,626,00 101,00 0,43

10. Padang rumput 471,00 258,00 729,00 3,1211. Lain-lain 9,391,00 3,626,00 13,017,11 55,79

15,555,00 7,778,00 23,333,00 100,00

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 35PT. Ganes Engineering Consultant

3.1.6. Pola Penggunaan Lahan

Secara Umum, penggunaan lahan di wilayah dapat dikelompokkan kedalam

penggunaan untuk permukiman,kawasan petanian berupa sawah,tegalan,kedalam

penggunaan untuk permukiman , kebun campuran dan semak belukar serta kawasan

hutan.Dalam pemanfaatan lahan dalam konteks daerah terbangun, pemanfaatannya

masih rendah yaitu sekitar mencapai sekitar ± 3.081,89 ha atau ( tidak mencapai

13.21% dari luas wilayah berdasarkan data tahun 2007),yang dimanfaatkan untuk

bangunan seperti perumahan fasilitas soial ekonomi, jasa industri dan

pertokoan.Pemanfaatan lahan bila dibandingkan dengan luas lahan dengan masing-

masing Kelurahan/desa masih sangat rendah.

Tabel 3.12Jenis Penggunaan Lahan Kota Muara Bungo

Sumber : Kebupaten Dalam Angka 2009

NO JenisPenggunaan

PasarMuaraBungo

RimboTengah

BungoDani

BathinIII

LuasPenggunaan

LahanProsentase

1. Pemukimandanpekarangan 1,365,89 1,716,00 3,081,89 13,21

2. Sawah- teknis- ½ teknis- Sederhana

Tadah hujan

190,00134,00136,00

190,00144,00136,00

0,58

3. Perkebunan- Negara- Rakyat

764,001,375,00

764,001,375,00 3,27,00

4. PertanianLahanKering 185,00 4,03

5. Hutan 119,50 657,00 2,28

6. Danau/rawa 504,00 240,00 744,00 3,19

7. Tanah Tandus/Lahan Tidur 119,50 83,00 1.348,00 5,78

8. Alang-alang 104,50 258,00 104,00 0,45

9. Empang/kolam/tebat 3,626,00 101,00 0,43

10. Padang rumput 471,00 258,00 729,00 3,1211. Lain-lain 9,391,00 3,626,00 13,017,11 55,79

15,555,00 7,778,00 23,333,00 100,00

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 35PT. Ganes Engineering Consultant

3.1.6. Pola Penggunaan Lahan

Secara Umum, penggunaan lahan di wilayah dapat dikelompokkan kedalam

penggunaan untuk permukiman,kawasan petanian berupa sawah,tegalan,kedalam

penggunaan untuk permukiman , kebun campuran dan semak belukar serta kawasan

hutan.Dalam pemanfaatan lahan dalam konteks daerah terbangun, pemanfaatannya

masih rendah yaitu sekitar mencapai sekitar ± 3.081,89 ha atau ( tidak mencapai

13.21% dari luas wilayah berdasarkan data tahun 2007),yang dimanfaatkan untuk

bangunan seperti perumahan fasilitas soial ekonomi, jasa industri dan

pertokoan.Pemanfaatan lahan bila dibandingkan dengan luas lahan dengan masing-

masing Kelurahan/desa masih sangat rendah.

Tabel 3.12Jenis Penggunaan Lahan Kota Muara Bungo

Sumber : Kebupaten Dalam Angka 2009

NO JenisPenggunaan

PasarMuaraBungo

RimboTengah

BungoDani

BathinIII

LuasPenggunaan

LahanProsentase

1. Pemukimandanpekarangan 1,365,89 1,716,00 3,081,89 13,21

2. Sawah- teknis- ½ teknis- Sederhana

Tadah hujan

190,00134,00136,00

190,00144,00136,00

0,58

3. Perkebunan- Negara- Rakyat

764,001,375,00

764,001,375,00 3,27,00

4. PertanianLahanKering 185,00 4,03

5. Hutan 119,50 657,00 2,28

6. Danau/rawa 504,00 240,00 744,00 3,19

7. Tanah Tandus/Lahan Tidur 119,50 83,00 1.348,00 5,78

8. Alang-alang 104,50 258,00 104,00 0,45

9. Empang/kolam/tebat 3,626,00 101,00 0,43

10. Padang rumput 471,00 258,00 729,00 3,1211. Lain-lain 9,391,00 3,626,00 13,017,11 55,79

15,555,00 7,778,00 23,333,00 100,00

Page 84: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 36PT. Ganes Engineering Consultant

Kawasan permukiman di kota terbagi menjadi beberapa kelompok sesuai

dengan persebaran administrasif kota.Persebaran pemukiman lebih terkonsentrasi

dibagian tengah wilayah tengah sedangkan pada daerah utara dan selatan relatif lebih

sedikit.Pola persebaran pemukiman secara umumnya berbentuk radial konsentris

mengikuti pola jaringan jalan utama dan pola permukiman memusat pada pusat-pusat

kegiatan kota.

3.1.7. Persebaran Penduduk

Dari statistik,jumlah penduduk pada akhir tahun 2008 sebesar 271.625 jiwa

yang terbagi ke dalam 14.856 KK,Dengan luas kota sebesar 38.887 ha dan tingkat

kepadatan penduduk 2 jiwa/ha pada pertengahan tahun yang sama.

Dari segi sosial budaya masyarakat sudah bersifat heterogen karena adanya

pembauran antara penduduk setempat dengan masyarakat pendatang,baik dari

kegiatan maupun maupun adat istiadat. Kebudayaan dan adat istiadat masyarakat

Muara Bungo sangat di pengaruhi oleh agama Islam dan sejarah kebudayaan,hal ini

masih tercermin dari cerita legenda atau rakyatyang masih bertahan sampai sekarang.

3.1.8. Prasarana Pengelolaan Sampah

Sistem pengelolaan persampahan di pusat kota sudah tersistemasi dengan

adanya bak-bak penampungan sampah yang merupakan trasfer depo yang

memudahkan untuk pengangkutan ke TPA.Pengelolaan sampah penduduk yang tidak

terlayani oleh sistem dilakukan secara kebiasaan yaitu sampah dikumpulkan lalu di

bakar.

3.1.9. Analisa Kebutuhan Ruang

Berdasarkan hasil analisa kebutuhan perumahan dan fasilitas sosial ekonomi

tahun 2028,kebutuhan ruang sebesar 3.135,025.0 ha.Kebutuhan untuk lahan

perumahan ± 1.125.235 ha atau 35.89%,selanjutnya untuk kebutuhan jalan sebesar

24,12%.

3.1.10. Permasalahan Dan Prediksi

Kondisi dari dari satu wilayah dimasa mendatang sangat di tentukan oleh

wilayah tersebut dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi pada saat ini maupun

pada saat yang akan akan terjadi.Kemampuan dalam menyelesaikan masalah

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 36PT. Ganes Engineering Consultant

Kawasan permukiman di kota terbagi menjadi beberapa kelompok sesuai

dengan persebaran administrasif kota.Persebaran pemukiman lebih terkonsentrasi

dibagian tengah wilayah tengah sedangkan pada daerah utara dan selatan relatif lebih

sedikit.Pola persebaran pemukiman secara umumnya berbentuk radial konsentris

mengikuti pola jaringan jalan utama dan pola permukiman memusat pada pusat-pusat

kegiatan kota.

3.1.7. Persebaran Penduduk

Dari statistik,jumlah penduduk pada akhir tahun 2008 sebesar 271.625 jiwa

yang terbagi ke dalam 14.856 KK,Dengan luas kota sebesar 38.887 ha dan tingkat

kepadatan penduduk 2 jiwa/ha pada pertengahan tahun yang sama.

Dari segi sosial budaya masyarakat sudah bersifat heterogen karena adanya

pembauran antara penduduk setempat dengan masyarakat pendatang,baik dari

kegiatan maupun maupun adat istiadat. Kebudayaan dan adat istiadat masyarakat

Muara Bungo sangat di pengaruhi oleh agama Islam dan sejarah kebudayaan,hal ini

masih tercermin dari cerita legenda atau rakyatyang masih bertahan sampai sekarang.

3.1.8. Prasarana Pengelolaan Sampah

Sistem pengelolaan persampahan di pusat kota sudah tersistemasi dengan

adanya bak-bak penampungan sampah yang merupakan trasfer depo yang

memudahkan untuk pengangkutan ke TPA.Pengelolaan sampah penduduk yang tidak

terlayani oleh sistem dilakukan secara kebiasaan yaitu sampah dikumpulkan lalu di

bakar.

3.1.9. Analisa Kebutuhan Ruang

Berdasarkan hasil analisa kebutuhan perumahan dan fasilitas sosial ekonomi

tahun 2028,kebutuhan ruang sebesar 3.135,025.0 ha.Kebutuhan untuk lahan

perumahan ± 1.125.235 ha atau 35.89%,selanjutnya untuk kebutuhan jalan sebesar

24,12%.

3.1.10. Permasalahan Dan Prediksi

Kondisi dari dari satu wilayah dimasa mendatang sangat di tentukan oleh

wilayah tersebut dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi pada saat ini maupun

pada saat yang akan akan terjadi.Kemampuan dalam menyelesaikan masalah

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 36PT. Ganes Engineering Consultant

Kawasan permukiman di kota terbagi menjadi beberapa kelompok sesuai

dengan persebaran administrasif kota.Persebaran pemukiman lebih terkonsentrasi

dibagian tengah wilayah tengah sedangkan pada daerah utara dan selatan relatif lebih

sedikit.Pola persebaran pemukiman secara umumnya berbentuk radial konsentris

mengikuti pola jaringan jalan utama dan pola permukiman memusat pada pusat-pusat

kegiatan kota.

3.1.7. Persebaran Penduduk

Dari statistik,jumlah penduduk pada akhir tahun 2008 sebesar 271.625 jiwa

yang terbagi ke dalam 14.856 KK,Dengan luas kota sebesar 38.887 ha dan tingkat

kepadatan penduduk 2 jiwa/ha pada pertengahan tahun yang sama.

Dari segi sosial budaya masyarakat sudah bersifat heterogen karena adanya

pembauran antara penduduk setempat dengan masyarakat pendatang,baik dari

kegiatan maupun maupun adat istiadat. Kebudayaan dan adat istiadat masyarakat

Muara Bungo sangat di pengaruhi oleh agama Islam dan sejarah kebudayaan,hal ini

masih tercermin dari cerita legenda atau rakyatyang masih bertahan sampai sekarang.

3.1.8. Prasarana Pengelolaan Sampah

Sistem pengelolaan persampahan di pusat kota sudah tersistemasi dengan

adanya bak-bak penampungan sampah yang merupakan trasfer depo yang

memudahkan untuk pengangkutan ke TPA.Pengelolaan sampah penduduk yang tidak

terlayani oleh sistem dilakukan secara kebiasaan yaitu sampah dikumpulkan lalu di

bakar.

3.1.9. Analisa Kebutuhan Ruang

Berdasarkan hasil analisa kebutuhan perumahan dan fasilitas sosial ekonomi

tahun 2028,kebutuhan ruang sebesar 3.135,025.0 ha.Kebutuhan untuk lahan

perumahan ± 1.125.235 ha atau 35.89%,selanjutnya untuk kebutuhan jalan sebesar

24,12%.

3.1.10. Permasalahan Dan Prediksi

Kondisi dari dari satu wilayah dimasa mendatang sangat di tentukan oleh

wilayah tersebut dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi pada saat ini maupun

pada saat yang akan akan terjadi.Kemampuan dalam menyelesaikan masalah

Page 85: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 37PT. Ganes Engineering Consultant

akhirnya akan menentukan tujuan yang diinginkan di masa mendatang.Kabupaten

Muara Bungo yang merupakan Kabupaten Induk dari pemekaran tiga Kabupaten yang

bersamaan dengan pemekaran tiga Kabupaten di Propinsi Jambi,yang sesuai dengan

itu Kabupaten Muara Bungo di mekarkan menjadi Kabupaten Bungo dan

Tebo.Bersamaan pemekaran yang ada di tingkat Propinsi,sesungguhnya identitas dan

potensi dari pada Kabupaten Bungo tidak berubah/ tetap dan bahkan menjadi lebih

jelas bahkan potensi yang ada di kembangkan lebih baik satu hal yang sampai saat ini

masih di kembangkan oleh pemerintah Bungo adalah pembenahan pusat pelayanan di

Ibukota.Pusat pelayanan ini di mulai dari pusat pelayanan perdagangan agar dapat

merangsang pihak swasta untuk melakukan investasi swasta untuk menyediakan

berbagai jasa. Sesuai dengan jiwa otonomi kabupaten Bungo terus melakukan

pembenahan yaitu dengan melakukan pemekaran di tingkat Kecamatan agar dapat

lebih melakukan pengembang potensi yang ada di wilayahnya .

Dalam melaksanakan otonomi setelah lima tahun atau satu priode

kepemimpinan Kepala Daerah dapat disampaikan permasalahan dan berbagai

prediksi sesuai dengan bidang pembangunan.Dari Hasil sentisasi dan hasil kajian yang

dilakukan di RPJP Muara Bungo sudah menunjukkan kondisi terkini dan prediksi

variabel pembangunan di Kabupaten Muara Bungo secara jelas sebagai berikut.

Berdasarkan letak geografisnya Kabupaten Bungo di sebelah Utara berbatasan

dengan Kabupeten Tebo dan disebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Tebo

disebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Mrangin dan di sebelah Barat

berbatasan dengan Kabupen Kerinci.Indetitas Kota Muara Bungo secara historis di

tandai dengan keberadaan jalan lintas Sumatra yang banyak memberikan keuntungan

yang berupa aksesbilitas yang tinggi dan terciptanya kegiatan pendukung berupa jasa-

jasa pelayanan di sepanjang sarana jalan lintas Sumatra lebih dari itu secara jelas

aksesbilitas juga terjadi di wilayah Kecamatan dan Kabupaten lain ke Kabupaten

Muara Bungo secara baik adalah Kabupaten Kabupaten Tebo,

Sorolangun,Merangin,Kerinci, Dharmasraya (Sumatra Barat), untuk Kedepan

aksebilitas ini harus termanfaatkan lebih baik sehingga dapat mendorong pusat

pertumbuhan wilayah yang nyata khususnya di Sumatra Bagian Tengah. Keberadaan

pusat pertumbuhan ini kedepan menjadi penting, mengingat keunggulan bersaing

Kabupaten Bungo dalam menyediakan sarana transportasi berupa transportasi udara

yang lebih baik dari Kabupaten lain khusunya 6 Kabupaten yang disebut.Dalam posisi

ini Kabupaten Muara Bungo di hadapakan dengan beberapa permasalahan antara lain:

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 37PT. Ganes Engineering Consultant

akhirnya akan menentukan tujuan yang diinginkan di masa mendatang.Kabupaten

Muara Bungo yang merupakan Kabupaten Induk dari pemekaran tiga Kabupaten yang

bersamaan dengan pemekaran tiga Kabupaten di Propinsi Jambi,yang sesuai dengan

itu Kabupaten Muara Bungo di mekarkan menjadi Kabupaten Bungo dan

Tebo.Bersamaan pemekaran yang ada di tingkat Propinsi,sesungguhnya identitas dan

potensi dari pada Kabupaten Bungo tidak berubah/ tetap dan bahkan menjadi lebih

jelas bahkan potensi yang ada di kembangkan lebih baik satu hal yang sampai saat ini

masih di kembangkan oleh pemerintah Bungo adalah pembenahan pusat pelayanan di

Ibukota.Pusat pelayanan ini di mulai dari pusat pelayanan perdagangan agar dapat

merangsang pihak swasta untuk melakukan investasi swasta untuk menyediakan

berbagai jasa. Sesuai dengan jiwa otonomi kabupaten Bungo terus melakukan

pembenahan yaitu dengan melakukan pemekaran di tingkat Kecamatan agar dapat

lebih melakukan pengembang potensi yang ada di wilayahnya .

Dalam melaksanakan otonomi setelah lima tahun atau satu priode

kepemimpinan Kepala Daerah dapat disampaikan permasalahan dan berbagai

prediksi sesuai dengan bidang pembangunan.Dari Hasil sentisasi dan hasil kajian yang

dilakukan di RPJP Muara Bungo sudah menunjukkan kondisi terkini dan prediksi

variabel pembangunan di Kabupaten Muara Bungo secara jelas sebagai berikut.

Berdasarkan letak geografisnya Kabupaten Bungo di sebelah Utara berbatasan

dengan Kabupeten Tebo dan disebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Tebo

disebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Mrangin dan di sebelah Barat

berbatasan dengan Kabupen Kerinci.Indetitas Kota Muara Bungo secara historis di

tandai dengan keberadaan jalan lintas Sumatra yang banyak memberikan keuntungan

yang berupa aksesbilitas yang tinggi dan terciptanya kegiatan pendukung berupa jasa-

jasa pelayanan di sepanjang sarana jalan lintas Sumatra lebih dari itu secara jelas

aksesbilitas juga terjadi di wilayah Kecamatan dan Kabupaten lain ke Kabupaten

Muara Bungo secara baik adalah Kabupaten Kabupaten Tebo,

Sorolangun,Merangin,Kerinci, Dharmasraya (Sumatra Barat), untuk Kedepan

aksebilitas ini harus termanfaatkan lebih baik sehingga dapat mendorong pusat

pertumbuhan wilayah yang nyata khususnya di Sumatra Bagian Tengah. Keberadaan

pusat pertumbuhan ini kedepan menjadi penting, mengingat keunggulan bersaing

Kabupaten Bungo dalam menyediakan sarana transportasi berupa transportasi udara

yang lebih baik dari Kabupaten lain khusunya 6 Kabupaten yang disebut.Dalam posisi

ini Kabupaten Muara Bungo di hadapakan dengan beberapa permasalahan antara lain:

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 37PT. Ganes Engineering Consultant

akhirnya akan menentukan tujuan yang diinginkan di masa mendatang.Kabupaten

Muara Bungo yang merupakan Kabupaten Induk dari pemekaran tiga Kabupaten yang

bersamaan dengan pemekaran tiga Kabupaten di Propinsi Jambi,yang sesuai dengan

itu Kabupaten Muara Bungo di mekarkan menjadi Kabupaten Bungo dan

Tebo.Bersamaan pemekaran yang ada di tingkat Propinsi,sesungguhnya identitas dan

potensi dari pada Kabupaten Bungo tidak berubah/ tetap dan bahkan menjadi lebih

jelas bahkan potensi yang ada di kembangkan lebih baik satu hal yang sampai saat ini

masih di kembangkan oleh pemerintah Bungo adalah pembenahan pusat pelayanan di

Ibukota.Pusat pelayanan ini di mulai dari pusat pelayanan perdagangan agar dapat

merangsang pihak swasta untuk melakukan investasi swasta untuk menyediakan

berbagai jasa. Sesuai dengan jiwa otonomi kabupaten Bungo terus melakukan

pembenahan yaitu dengan melakukan pemekaran di tingkat Kecamatan agar dapat

lebih melakukan pengembang potensi yang ada di wilayahnya .

Dalam melaksanakan otonomi setelah lima tahun atau satu priode

kepemimpinan Kepala Daerah dapat disampaikan permasalahan dan berbagai

prediksi sesuai dengan bidang pembangunan.Dari Hasil sentisasi dan hasil kajian yang

dilakukan di RPJP Muara Bungo sudah menunjukkan kondisi terkini dan prediksi

variabel pembangunan di Kabupaten Muara Bungo secara jelas sebagai berikut.

Berdasarkan letak geografisnya Kabupaten Bungo di sebelah Utara berbatasan

dengan Kabupeten Tebo dan disebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Tebo

disebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Mrangin dan di sebelah Barat

berbatasan dengan Kabupen Kerinci.Indetitas Kota Muara Bungo secara historis di

tandai dengan keberadaan jalan lintas Sumatra yang banyak memberikan keuntungan

yang berupa aksesbilitas yang tinggi dan terciptanya kegiatan pendukung berupa jasa-

jasa pelayanan di sepanjang sarana jalan lintas Sumatra lebih dari itu secara jelas

aksesbilitas juga terjadi di wilayah Kecamatan dan Kabupaten lain ke Kabupaten

Muara Bungo secara baik adalah Kabupaten Kabupaten Tebo,

Sorolangun,Merangin,Kerinci, Dharmasraya (Sumatra Barat), untuk Kedepan

aksebilitas ini harus termanfaatkan lebih baik sehingga dapat mendorong pusat

pertumbuhan wilayah yang nyata khususnya di Sumatra Bagian Tengah. Keberadaan

pusat pertumbuhan ini kedepan menjadi penting, mengingat keunggulan bersaing

Kabupaten Bungo dalam menyediakan sarana transportasi berupa transportasi udara

yang lebih baik dari Kabupaten lain khusunya 6 Kabupaten yang disebut.Dalam posisi

ini Kabupaten Muara Bungo di hadapakan dengan beberapa permasalahan antara lain:

Page 86: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 38PT. Ganes Engineering Consultant

Bergeraknya aktivitas sumber daya di wilayah perbatasan Kecamatan dan,

Kabupaten ke luar Kabupaten lain berupa perdagangan hasil bumi bukan ke

Kabupaten Bungo tapi ke Kabupaten Dharmasraya.

Dampaknya terjadinya investasi ke luar daerah baik masyarakat karena lebih

menguntungkan berinvestasi di luar daerah akan lebih menguntungkan

daripada dari pada di daerah Muara Bungo.

3.1.11. Rencana Strategis

Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang pemerintahan daerah

memberikan kewenangan dan tangung jawab yang besar bagi propinsi dan

Kabupaten/Kota. Secara tegas dinyatakan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 25

tahun 2000 sebagai Peraturan Pelaksanaan UU Nomor 22 tahun 1999 bahwa

kewenangan pengelolaan pembangunan bagi pemerintah Propinsi meliputi 20

kelompok bidang, yaitu pertanian, kehutanan dan perkebunan, kelautan,

pertambangan dan energi, perindustrian dan perdagangan, perkoperasian, penanaman

modal, ketenaga kerjaan, kesehatan, pendidikan dan kebudayaan, sosial, penataan

ruang, permukiman, pekerjaan umum, perhubungan, lingkungan hidup, politik dalam

negeri, pengembangan otonomi daerah, perimbangan keuangan daerah, hukum dan

perundang-undangan. Pembangunan Daerah Kabupaten Bungo adalah merupakan

kegiatan multidimensional yang dilaksanakan secara terpadu, selaras serasi dan

seimbang. Di samping sebagai bagian integral dari Pembangunan Nasional dan

Pembangunan Propinsi Jambi, maka dalam pelaksanaannya disesuaikan dengan

kebutuhan, potensi, serta aspirasi masyarakat. Selain itu juga diarahkan untuk

menciptakan dan memperluas lapangan kerja serta meningkatan pendapatan

masyarakat, terutama masyarakat yang berada di perdesaan.

Pembangunan yang dilaksanakan di Kabupaten Bungo pada hakekatnya

bertujuan dan dikonsentrasikan untuk mencapai masyarakat sejahtera adil dan

makmur lahir dan bathin.Seperti termuat dalam pokok-pokok reformasi pembangunan

daerah Kabupaten Bungo adalah upaya memampukan kemandirian masyarakat untuk

dapat menanggulangi krisis pada bidang ekonomi,politik,hukum,agama dan soial

budaya.disamping itu juga di dorong untuk memperluas tenaga kerja,peningkatan

pendapatan dan hasil-hasilnya.

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 38PT. Ganes Engineering Consultant

Bergeraknya aktivitas sumber daya di wilayah perbatasan Kecamatan dan,

Kabupaten ke luar Kabupaten lain berupa perdagangan hasil bumi bukan ke

Kabupaten Bungo tapi ke Kabupaten Dharmasraya.

Dampaknya terjadinya investasi ke luar daerah baik masyarakat karena lebih

menguntungkan berinvestasi di luar daerah akan lebih menguntungkan

daripada dari pada di daerah Muara Bungo.

3.1.11. Rencana Strategis

Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang pemerintahan daerah

memberikan kewenangan dan tangung jawab yang besar bagi propinsi dan

Kabupaten/Kota. Secara tegas dinyatakan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 25

tahun 2000 sebagai Peraturan Pelaksanaan UU Nomor 22 tahun 1999 bahwa

kewenangan pengelolaan pembangunan bagi pemerintah Propinsi meliputi 20

kelompok bidang, yaitu pertanian, kehutanan dan perkebunan, kelautan,

pertambangan dan energi, perindustrian dan perdagangan, perkoperasian, penanaman

modal, ketenaga kerjaan, kesehatan, pendidikan dan kebudayaan, sosial, penataan

ruang, permukiman, pekerjaan umum, perhubungan, lingkungan hidup, politik dalam

negeri, pengembangan otonomi daerah, perimbangan keuangan daerah, hukum dan

perundang-undangan. Pembangunan Daerah Kabupaten Bungo adalah merupakan

kegiatan multidimensional yang dilaksanakan secara terpadu, selaras serasi dan

seimbang. Di samping sebagai bagian integral dari Pembangunan Nasional dan

Pembangunan Propinsi Jambi, maka dalam pelaksanaannya disesuaikan dengan

kebutuhan, potensi, serta aspirasi masyarakat. Selain itu juga diarahkan untuk

menciptakan dan memperluas lapangan kerja serta meningkatan pendapatan

masyarakat, terutama masyarakat yang berada di perdesaan.

Pembangunan yang dilaksanakan di Kabupaten Bungo pada hakekatnya

bertujuan dan dikonsentrasikan untuk mencapai masyarakat sejahtera adil dan

makmur lahir dan bathin.Seperti termuat dalam pokok-pokok reformasi pembangunan

daerah Kabupaten Bungo adalah upaya memampukan kemandirian masyarakat untuk

dapat menanggulangi krisis pada bidang ekonomi,politik,hukum,agama dan soial

budaya.disamping itu juga di dorong untuk memperluas tenaga kerja,peningkatan

pendapatan dan hasil-hasilnya.

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 38PT. Ganes Engineering Consultant

Bergeraknya aktivitas sumber daya di wilayah perbatasan Kecamatan dan,

Kabupaten ke luar Kabupaten lain berupa perdagangan hasil bumi bukan ke

Kabupaten Bungo tapi ke Kabupaten Dharmasraya.

Dampaknya terjadinya investasi ke luar daerah baik masyarakat karena lebih

menguntungkan berinvestasi di luar daerah akan lebih menguntungkan

daripada dari pada di daerah Muara Bungo.

3.1.11. Rencana Strategis

Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang pemerintahan daerah

memberikan kewenangan dan tangung jawab yang besar bagi propinsi dan

Kabupaten/Kota. Secara tegas dinyatakan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 25

tahun 2000 sebagai Peraturan Pelaksanaan UU Nomor 22 tahun 1999 bahwa

kewenangan pengelolaan pembangunan bagi pemerintah Propinsi meliputi 20

kelompok bidang, yaitu pertanian, kehutanan dan perkebunan, kelautan,

pertambangan dan energi, perindustrian dan perdagangan, perkoperasian, penanaman

modal, ketenaga kerjaan, kesehatan, pendidikan dan kebudayaan, sosial, penataan

ruang, permukiman, pekerjaan umum, perhubungan, lingkungan hidup, politik dalam

negeri, pengembangan otonomi daerah, perimbangan keuangan daerah, hukum dan

perundang-undangan. Pembangunan Daerah Kabupaten Bungo adalah merupakan

kegiatan multidimensional yang dilaksanakan secara terpadu, selaras serasi dan

seimbang. Di samping sebagai bagian integral dari Pembangunan Nasional dan

Pembangunan Propinsi Jambi, maka dalam pelaksanaannya disesuaikan dengan

kebutuhan, potensi, serta aspirasi masyarakat. Selain itu juga diarahkan untuk

menciptakan dan memperluas lapangan kerja serta meningkatan pendapatan

masyarakat, terutama masyarakat yang berada di perdesaan.

Pembangunan yang dilaksanakan di Kabupaten Bungo pada hakekatnya

bertujuan dan dikonsentrasikan untuk mencapai masyarakat sejahtera adil dan

makmur lahir dan bathin.Seperti termuat dalam pokok-pokok reformasi pembangunan

daerah Kabupaten Bungo adalah upaya memampukan kemandirian masyarakat untuk

dapat menanggulangi krisis pada bidang ekonomi,politik,hukum,agama dan soial

budaya.disamping itu juga di dorong untuk memperluas tenaga kerja,peningkatan

pendapatan dan hasil-hasilnya.

Page 87: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 39PT. Ganes Engineering Consultant

3.1.12. Prioritas Pembangunan

Adalah memwujudkan Kabupaten Bungo yang maju dan berdaya saing

Pembangunan wilayah tertinggal

Pengendalian penduduk dan penyebaran yang berimbang

Pembangunanketerkaitan keserasian perekonomian desa dan Kota

Pembangunan Desa tertinggal

Dan lain sebagainya

3.1.13. Sarana Dan PrasaranaKeberadaan sarana dan prasarana yang ada akan menjadi modal penting yaitu

sebagai pendukung proses percepatan pembangunan di suatu daerah dan bagi

kemajuan daerah dalam rangka untuk mengundang para investor untuk menanamkan

modalnya di Kabupaten Muara Bungo.Untuk meningkatkan daya saing dengan daerah

lainnya adalah dengan penyiapan sarana dan prasarana umum karena dengan sarana

dan prasarana bisa memasyarakatkan efisiensi dalam skala makro.Ktersediaan air

bersih,telephon dan listrik adalah prasyarat kebutuhan masyarakat moderen.

Keberadaan ini dianggap sebagai kebutuhan dasar yang dinilai mutlak keberadaannya

guna peningkatan kesejahteraan masyarakat. Setelah keberadaan ini memasuki

otonomi daerah menjadi krusial, karena dari pengalaman pemerintah setempat

keberadaannya mengalami penurunan, khususnya listrik. Secara ringkas

permasalahan yang di hadapi berkaitan dengan sarana prasarana adalah :

Ketersediaan air bersih yang keberadaanya menggunakan air sungai di hadapi

dengan permasalahan polusi

Sebaran yang mengikuti dua aliran sungai besar (Batang Tebo dan Batang

Bungo) mengakibatkan permasalahan akut terhadap penyediaan air bersih dan

konsumsi air sehari-hari sehingga pada musim tertentu dapat munculnya

penyakit musiman.

3.1.14. PermukimanPerumahan dan pemukiman merupakan salah satu infrastruktur yang sangat

penting dalam pembangunan. Hal ini dikarenakan perumahan dan pemukiman

merupakan kebutuhan manusia, oleh karena itu dibidang perumahan dan pemukiman

perlu mendapat perhatian dan penanganan yang serius dari Pemerintah baik

Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah.

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 39PT. Ganes Engineering Consultant

3.1.12. Prioritas Pembangunan

Adalah memwujudkan Kabupaten Bungo yang maju dan berdaya saing

Pembangunan wilayah tertinggal

Pengendalian penduduk dan penyebaran yang berimbang

Pembangunanketerkaitan keserasian perekonomian desa dan Kota

Pembangunan Desa tertinggal

Dan lain sebagainya

3.1.13. Sarana Dan PrasaranaKeberadaan sarana dan prasarana yang ada akan menjadi modal penting yaitu

sebagai pendukung proses percepatan pembangunan di suatu daerah dan bagi

kemajuan daerah dalam rangka untuk mengundang para investor untuk menanamkan

modalnya di Kabupaten Muara Bungo.Untuk meningkatkan daya saing dengan daerah

lainnya adalah dengan penyiapan sarana dan prasarana umum karena dengan sarana

dan prasarana bisa memasyarakatkan efisiensi dalam skala makro.Ktersediaan air

bersih,telephon dan listrik adalah prasyarat kebutuhan masyarakat moderen.

Keberadaan ini dianggap sebagai kebutuhan dasar yang dinilai mutlak keberadaannya

guna peningkatan kesejahteraan masyarakat. Setelah keberadaan ini memasuki

otonomi daerah menjadi krusial, karena dari pengalaman pemerintah setempat

keberadaannya mengalami penurunan, khususnya listrik. Secara ringkas

permasalahan yang di hadapi berkaitan dengan sarana prasarana adalah :

Ketersediaan air bersih yang keberadaanya menggunakan air sungai di hadapi

dengan permasalahan polusi

Sebaran yang mengikuti dua aliran sungai besar (Batang Tebo dan Batang

Bungo) mengakibatkan permasalahan akut terhadap penyediaan air bersih dan

konsumsi air sehari-hari sehingga pada musim tertentu dapat munculnya

penyakit musiman.

3.1.14. PermukimanPerumahan dan pemukiman merupakan salah satu infrastruktur yang sangat

penting dalam pembangunan. Hal ini dikarenakan perumahan dan pemukiman

merupakan kebutuhan manusia, oleh karena itu dibidang perumahan dan pemukiman

perlu mendapat perhatian dan penanganan yang serius dari Pemerintah baik

Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah.

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 39PT. Ganes Engineering Consultant

3.1.12. Prioritas Pembangunan

Adalah memwujudkan Kabupaten Bungo yang maju dan berdaya saing

Pembangunan wilayah tertinggal

Pengendalian penduduk dan penyebaran yang berimbang

Pembangunanketerkaitan keserasian perekonomian desa dan Kota

Pembangunan Desa tertinggal

Dan lain sebagainya

3.1.13. Sarana Dan PrasaranaKeberadaan sarana dan prasarana yang ada akan menjadi modal penting yaitu

sebagai pendukung proses percepatan pembangunan di suatu daerah dan bagi

kemajuan daerah dalam rangka untuk mengundang para investor untuk menanamkan

modalnya di Kabupaten Muara Bungo.Untuk meningkatkan daya saing dengan daerah

lainnya adalah dengan penyiapan sarana dan prasarana umum karena dengan sarana

dan prasarana bisa memasyarakatkan efisiensi dalam skala makro.Ktersediaan air

bersih,telephon dan listrik adalah prasyarat kebutuhan masyarakat moderen.

Keberadaan ini dianggap sebagai kebutuhan dasar yang dinilai mutlak keberadaannya

guna peningkatan kesejahteraan masyarakat. Setelah keberadaan ini memasuki

otonomi daerah menjadi krusial, karena dari pengalaman pemerintah setempat

keberadaannya mengalami penurunan, khususnya listrik. Secara ringkas

permasalahan yang di hadapi berkaitan dengan sarana prasarana adalah :

Ketersediaan air bersih yang keberadaanya menggunakan air sungai di hadapi

dengan permasalahan polusi

Sebaran yang mengikuti dua aliran sungai besar (Batang Tebo dan Batang

Bungo) mengakibatkan permasalahan akut terhadap penyediaan air bersih dan

konsumsi air sehari-hari sehingga pada musim tertentu dapat munculnya

penyakit musiman.

3.1.14. PermukimanPerumahan dan pemukiman merupakan salah satu infrastruktur yang sangat

penting dalam pembangunan. Hal ini dikarenakan perumahan dan pemukiman

merupakan kebutuhan manusia, oleh karena itu dibidang perumahan dan pemukiman

perlu mendapat perhatian dan penanganan yang serius dari Pemerintah baik

Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah.

Page 88: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 40PT. Ganes Engineering Consultant

3.2. KAJIAN MIKRO KAWASAN PRIORITAS

3.2.1. Identiifikasi Kawasan Prioritas

Berdasarkan SPPIP yang telah disusun, maka untuk Kawasan Permukiman

Prioritas dapat diidentifikasi setelah adanya pengelompokan kawasan permukiman.

Berdasarkan studi yang telah dilakukan SPPIP sebelumnya di kota Muara Bungo

diidentifikasi 10 kawasan yang merupakan prioritas pembangunan permukiman di

Kota Muara Bungo yaitu :

1. Jaya Setia

2. Batang Bungo

3. Pasir Putih

4. Purwo Bakti

5. Manggis

6. Bungo taman Agung

7. Tanjung Gedang

8. Sungai Pinang

9. Bungo Barat

10. Bungo Timur

3.2.2. Penetapan Urutan Kawasan Prioritas

A. TINJAUAN SKORING SPPIPDengan menggunakan tiga kriteria penentuan kawasan prioritas diperoleh hasil

skoring kawasan prioritas adalah sebagai berikut :

sumber : Studi SPPIP 2011

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 40PT. Ganes Engineering Consultant

3.2. KAJIAN MIKRO KAWASAN PRIORITAS

3.2.1. Identiifikasi Kawasan Prioritas

Berdasarkan SPPIP yang telah disusun, maka untuk Kawasan Permukiman

Prioritas dapat diidentifikasi setelah adanya pengelompokan kawasan permukiman.

Berdasarkan studi yang telah dilakukan SPPIP sebelumnya di kota Muara Bungo

diidentifikasi 10 kawasan yang merupakan prioritas pembangunan permukiman di

Kota Muara Bungo yaitu :

1. Jaya Setia

2. Batang Bungo

3. Pasir Putih

4. Purwo Bakti

5. Manggis

6. Bungo taman Agung

7. Tanjung Gedang

8. Sungai Pinang

9. Bungo Barat

10. Bungo Timur

3.2.2. Penetapan Urutan Kawasan Prioritas

A. TINJAUAN SKORING SPPIPDengan menggunakan tiga kriteria penentuan kawasan prioritas diperoleh hasil

skoring kawasan prioritas adalah sebagai berikut :

sumber : Studi SPPIP 2011

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 40PT. Ganes Engineering Consultant

3.2. KAJIAN MIKRO KAWASAN PRIORITAS

3.2.1. Identiifikasi Kawasan Prioritas

Berdasarkan SPPIP yang telah disusun, maka untuk Kawasan Permukiman

Prioritas dapat diidentifikasi setelah adanya pengelompokan kawasan permukiman.

Berdasarkan studi yang telah dilakukan SPPIP sebelumnya di kota Muara Bungo

diidentifikasi 10 kawasan yang merupakan prioritas pembangunan permukiman di

Kota Muara Bungo yaitu :

1. Jaya Setia

2. Batang Bungo

3. Pasir Putih

4. Purwo Bakti

5. Manggis

6. Bungo taman Agung

7. Tanjung Gedang

8. Sungai Pinang

9. Bungo Barat

10. Bungo Timur

3.2.2. Penetapan Urutan Kawasan Prioritas

A. TINJAUAN SKORING SPPIPDengan menggunakan tiga kriteria penentuan kawasan prioritas diperoleh hasil

skoring kawasan prioritas adalah sebagai berikut :

sumber : Studi SPPIP 2011

Page 89: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 41PT. Ganes Engineering Consultant

Dari studi SPPIP tersebut ditetapkan 3 kawasan permukiman prioritas terpilih,

menurut urutan prioritasnya adalah sebagai berikut :

1. Kawasan Permukiman Prioritas ke 1 Jaya Setia,

2. Kawasan Permukiman Prioritas ke 2 Batang Bungo

3. Kawasan Permukiman Prioritas ke 3 Pasir Putih

Kawasan Permukiman Prioritas Jaya setia merupakan kawasan prioritas

pertama yang selanjutnya akan ditindak lanjuti dengan Rencana Pembangunan

Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP).

B. TINJAUAN SKORING RPKPP

Kriteria yang dipakai dalam penilaian urutan kawasan permukiman prioritas

berdasarkan pada hal-hal yang berhubungan dengan kondisi dan permasalahan yang

terjadi di lapangan serta terkait dengan karakteristik yang dimaksud di atas, yaitu :

1. Memiliki urgenitas penanganan

Kerawanan terhadap bencana alam

Kerawanan terhadap genangan air dan banjir

Kepadatan dan kekumuhan kawasan

Penggunaan lahan ilegal

2. Memiliki konstribusi dalam penanganan permasalahan kota

Lokasi strategis

Membuka aksesibilitas

Sarana dan prasarana

3. Memiliki konstribusi dalam stimulasi pembangunan dan pengembangan

kota

Peningkatan kualitas lingkungan

Membangkitkan lingkungan atau kawasan sekitarnya

4. Sesuai kebijakan pembangunan dan pengembangan kota

Ketentuan sempadan sungai

Zona permukiman

Kepadatan bangunan

5. Memiliki dominasi permasalahan terkait bidang keciptakaryaan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 41PT. Ganes Engineering Consultant

Dari studi SPPIP tersebut ditetapkan 3 kawasan permukiman prioritas terpilih,

menurut urutan prioritasnya adalah sebagai berikut :

1. Kawasan Permukiman Prioritas ke 1 Jaya Setia,

2. Kawasan Permukiman Prioritas ke 2 Batang Bungo

3. Kawasan Permukiman Prioritas ke 3 Pasir Putih

Kawasan Permukiman Prioritas Jaya setia merupakan kawasan prioritas

pertama yang selanjutnya akan ditindak lanjuti dengan Rencana Pembangunan

Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP).

B. TINJAUAN SKORING RPKPP

Kriteria yang dipakai dalam penilaian urutan kawasan permukiman prioritas

berdasarkan pada hal-hal yang berhubungan dengan kondisi dan permasalahan yang

terjadi di lapangan serta terkait dengan karakteristik yang dimaksud di atas, yaitu :

1. Memiliki urgenitas penanganan

Kerawanan terhadap bencana alam

Kerawanan terhadap genangan air dan banjir

Kepadatan dan kekumuhan kawasan

Penggunaan lahan ilegal

2. Memiliki konstribusi dalam penanganan permasalahan kota

Lokasi strategis

Membuka aksesibilitas

Sarana dan prasarana

3. Memiliki konstribusi dalam stimulasi pembangunan dan pengembangan

kota

Peningkatan kualitas lingkungan

Membangkitkan lingkungan atau kawasan sekitarnya

4. Sesuai kebijakan pembangunan dan pengembangan kota

Ketentuan sempadan sungai

Zona permukiman

Kepadatan bangunan

5. Memiliki dominasi permasalahan terkait bidang keciptakaryaan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 41PT. Ganes Engineering Consultant

Dari studi SPPIP tersebut ditetapkan 3 kawasan permukiman prioritas terpilih,

menurut urutan prioritasnya adalah sebagai berikut :

1. Kawasan Permukiman Prioritas ke 1 Jaya Setia,

2. Kawasan Permukiman Prioritas ke 2 Batang Bungo

3. Kawasan Permukiman Prioritas ke 3 Pasir Putih

Kawasan Permukiman Prioritas Jaya setia merupakan kawasan prioritas

pertama yang selanjutnya akan ditindak lanjuti dengan Rencana Pembangunan

Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP).

B. TINJAUAN SKORING RPKPP

Kriteria yang dipakai dalam penilaian urutan kawasan permukiman prioritas

berdasarkan pada hal-hal yang berhubungan dengan kondisi dan permasalahan yang

terjadi di lapangan serta terkait dengan karakteristik yang dimaksud di atas, yaitu :

1. Memiliki urgenitas penanganan

Kerawanan terhadap bencana alam

Kerawanan terhadap genangan air dan banjir

Kepadatan dan kekumuhan kawasan

Penggunaan lahan ilegal

2. Memiliki konstribusi dalam penanganan permasalahan kota

Lokasi strategis

Membuka aksesibilitas

Sarana dan prasarana

3. Memiliki konstribusi dalam stimulasi pembangunan dan pengembangan

kota

Peningkatan kualitas lingkungan

Membangkitkan lingkungan atau kawasan sekitarnya

4. Sesuai kebijakan pembangunan dan pengembangan kota

Ketentuan sempadan sungai

Zona permukiman

Kepadatan bangunan

5. Memiliki dominasi permasalahan terkait bidang keciptakaryaan

Page 90: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 42PT. Ganes Engineering Consultant

Persampahan

Saluran air hujan (SAH)

Saluran peresapan air hujan (SRAH)

Air bersih non-perpipaan

Air limbah-sanitasi

Jalan dan jembatan

Penerangan jalan umum (PJU)

Ruang terbuka hijau (RTH)

MCK umum

Balai pertemuan

6. Memiliki dominasi penanganan melalui bidang keciptakaryaan

Persampahan

Saluran air hujan (SAH)

Saluran peresapan air hujan (SRAH)

Air bersih non-perpipaan

Air limbah-sanitasi

Jalan dan jembatan

Penerangan jalan umum (PJU)

Ruang terbuka hijau (RTH)

MCK umum

Balai pertemuan

Kota Muara Bungo sebagai kota pusat pemerintahan dan pelayanan

berkembang dengan pesat namum sampai saat ini program-program pembangunan

permukiman belum dilakukan secara komprehensif, belum mempunyai urutan prioritas

dalam pembangunannya sehingga pembangunan permukiman belum terintegrasi

dengan sarana dan prasarana kota. Hal tersebut menimbulkan akibat sistem prasarana

lingkungan tidak tersambung dengan sistem prasarana kota dan akibat selanjutnya

terjadi banjir, pencemaran lingkungan terganggunya sungai-sungai di kota ini karena

pencemaran limbah domestik maupun industri yang tidak terkendali.

Selanjutnya ke 10 kawasan prioritas yang diusulakn dinilai seluruhnya. Berikut

ini ditunjukkan tabel hasil penilaian 10 (sepuluh) kawasan yang akan menjadi calon

kawasan prioritas berdasarkan 6 karakteristik dan kriterianya, sesuai buku panduan

pelaksanaan penyusunan RPKPP:

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 42PT. Ganes Engineering Consultant

Persampahan

Saluran air hujan (SAH)

Saluran peresapan air hujan (SRAH)

Air bersih non-perpipaan

Air limbah-sanitasi

Jalan dan jembatan

Penerangan jalan umum (PJU)

Ruang terbuka hijau (RTH)

MCK umum

Balai pertemuan

6. Memiliki dominasi penanganan melalui bidang keciptakaryaan

Persampahan

Saluran air hujan (SAH)

Saluran peresapan air hujan (SRAH)

Air bersih non-perpipaan

Air limbah-sanitasi

Jalan dan jembatan

Penerangan jalan umum (PJU)

Ruang terbuka hijau (RTH)

MCK umum

Balai pertemuan

Kota Muara Bungo sebagai kota pusat pemerintahan dan pelayanan

berkembang dengan pesat namum sampai saat ini program-program pembangunan

permukiman belum dilakukan secara komprehensif, belum mempunyai urutan prioritas

dalam pembangunannya sehingga pembangunan permukiman belum terintegrasi

dengan sarana dan prasarana kota. Hal tersebut menimbulkan akibat sistem prasarana

lingkungan tidak tersambung dengan sistem prasarana kota dan akibat selanjutnya

terjadi banjir, pencemaran lingkungan terganggunya sungai-sungai di kota ini karena

pencemaran limbah domestik maupun industri yang tidak terkendali.

Selanjutnya ke 10 kawasan prioritas yang diusulakn dinilai seluruhnya. Berikut

ini ditunjukkan tabel hasil penilaian 10 (sepuluh) kawasan yang akan menjadi calon

kawasan prioritas berdasarkan 6 karakteristik dan kriterianya, sesuai buku panduan

pelaksanaan penyusunan RPKPP:

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 42PT. Ganes Engineering Consultant

Persampahan

Saluran air hujan (SAH)

Saluran peresapan air hujan (SRAH)

Air bersih non-perpipaan

Air limbah-sanitasi

Jalan dan jembatan

Penerangan jalan umum (PJU)

Ruang terbuka hijau (RTH)

MCK umum

Balai pertemuan

6. Memiliki dominasi penanganan melalui bidang keciptakaryaan

Persampahan

Saluran air hujan (SAH)

Saluran peresapan air hujan (SRAH)

Air bersih non-perpipaan

Air limbah-sanitasi

Jalan dan jembatan

Penerangan jalan umum (PJU)

Ruang terbuka hijau (RTH)

MCK umum

Balai pertemuan

Kota Muara Bungo sebagai kota pusat pemerintahan dan pelayanan

berkembang dengan pesat namum sampai saat ini program-program pembangunan

permukiman belum dilakukan secara komprehensif, belum mempunyai urutan prioritas

dalam pembangunannya sehingga pembangunan permukiman belum terintegrasi

dengan sarana dan prasarana kota. Hal tersebut menimbulkan akibat sistem prasarana

lingkungan tidak tersambung dengan sistem prasarana kota dan akibat selanjutnya

terjadi banjir, pencemaran lingkungan terganggunya sungai-sungai di kota ini karena

pencemaran limbah domestik maupun industri yang tidak terkendali.

Selanjutnya ke 10 kawasan prioritas yang diusulakn dinilai seluruhnya. Berikut

ini ditunjukkan tabel hasil penilaian 10 (sepuluh) kawasan yang akan menjadi calon

kawasan prioritas berdasarkan 6 karakteristik dan kriterianya, sesuai buku panduan

pelaksanaan penyusunan RPKPP:

Page 91: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 43PT. Ganes Engineering Consultant

Tabel 3. 13. Penilaian Kawasan Prioritas Berdasarkan Urgenitas Penanganan

No Karakteristik Kriteria Indikator

Jaya

Set

ia

Bat

ang

Bun

go

Pasi

r Put

ih

Purw

o B

akti

Man

ggis

Bun

go ta

man

Agu

ng

Tanj

ung

Ged

ang

Sung

ai P

inan

g

Bun

go B

arat

Bun

go T

imur

1 UrgenitasPenanganan Kerawanan

terhadapbencana alam

1 ■ ■ ■

2 ■ ■ ■

3 ■ ■ ■ ■

Kerawananterhadapgenangan airdan banjir

1 ■ ■

2 ■ ■ ■ ■

3 ■ ■ ■ ■

Kepadatan dankekumuhankawasan

1 ■ ■ ■ ■ ■ ■

2 ■ ■

3 ■ ■

Penggunaanlahan illegal

1 ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■

2 ■

3

Nilai 9 10 8 8 7 7 6 7 4 4

Keterangan :

1 = baik, tidak mendesak, kepadatan rendah, sesuai2 = sedang, cukup3 = buruk, mendesak, kepadatan tinggi, tidak sesuai

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 43PT. Ganes Engineering Consultant

Tabel 3. 13. Penilaian Kawasan Prioritas Berdasarkan Urgenitas Penanganan

No Karakteristik Kriteria Indikator

Jaya

Set

ia

Bat

ang

Bun

go

Pasi

r Put

ih

Purw

o B

akti

Man

ggis

Bun

go ta

man

Agu

ng

Tanj

ung

Ged

ang

Sung

ai P

inan

g

Bun

go B

arat

Bun

go T

imur

1 UrgenitasPenanganan Kerawanan

terhadapbencana alam

1 ■ ■ ■

2 ■ ■ ■

3 ■ ■ ■ ■

Kerawananterhadapgenangan airdan banjir

1 ■ ■

2 ■ ■ ■ ■

3 ■ ■ ■ ■

Kepadatan dankekumuhankawasan

1 ■ ■ ■ ■ ■ ■

2 ■ ■

3 ■ ■

Penggunaanlahan illegal

1 ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■

2 ■

3

Nilai 9 10 8 8 7 7 6 7 4 4

Keterangan :

1 = baik, tidak mendesak, kepadatan rendah, sesuai2 = sedang, cukup3 = buruk, mendesak, kepadatan tinggi, tidak sesuai

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 43PT. Ganes Engineering Consultant

Tabel 3. 13. Penilaian Kawasan Prioritas Berdasarkan Urgenitas Penanganan

No Karakteristik Kriteria Indikator

Jaya

Set

ia

Bat

ang

Bun

go

Pasi

r Put

ih

Purw

o B

akti

Man

ggis

Bun

go ta

man

Agu

ng

Tanj

ung

Ged

ang

Sung

ai P

inan

g

Bun

go B

arat

Bun

go T

imur

1 UrgenitasPenanganan Kerawanan

terhadapbencana alam

1 ■ ■ ■

2 ■ ■ ■

3 ■ ■ ■ ■

Kerawananterhadapgenangan airdan banjir

1 ■ ■

2 ■ ■ ■ ■

3 ■ ■ ■ ■

Kepadatan dankekumuhankawasan

1 ■ ■ ■ ■ ■ ■

2 ■ ■

3 ■ ■

Penggunaanlahan illegal

1 ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■

2 ■

3

Nilai 9 10 8 8 7 7 6 7 4 4

Keterangan :

1 = baik, tidak mendesak, kepadatan rendah, sesuai2 = sedang, cukup3 = buruk, mendesak, kepadatan tinggi, tidak sesuai

Page 92: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 44PT. Ganes Engineering Consultant

Tabel 3.14. Penilaian Kawasan Prioritas Berdasarkan Konstribusi DalamPenanganan Permasalahan Kota

No Karakteristik Kriteria Indikator

Jaya

Set

ia

Bat

ang

Bun

go

Pasi

r Put

ih

Purw

o B

akti

Man

ggis

Bun

go ta

man

Agu

ng

Tanj

ung

Ged

ang

Sung

ai P

inan

g

Bun

go B

arat

Bun

go T

imur

2 Kontribusidalampenangananpermasalahankota

Lokasistrategis

1 ■ ■ ■ ■ ■

2 ■ ■

3 ■ ■ ■

Membukaaksesibilitas

1

2 ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■

3

Sarana danprasarana

1

2 ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■

3 ■ ■ ■

Nilai 8 8 8 5 6 6 5 5 5 5

Tabel 3.15. Penilaian Kawasan Prioritas Berdasarkan Konstribusi DalamStimulasi Pembangunan dan Pengembangan

No Karakteristik Kriteria Indikator

Jaya

Setia

Bat

ang

Bun

go

Pasi

r Put

ih

Purw

o B

akti

Man

ggis

Bun

go ta

man

Agu

ng

Tanj

ung

Ged

ang

Sung

ai P

inan

g

Bun

go B

arat

Bun

go T

imur

3 Kontribusidalamstimulasipembangunan danpengembangan

Peningkatankualitaslingkungan

1 ■ ■ ■ ■ ■ ■2 ■ ■

3 ■ ■

Membangkitkanlingkungan ataukawasansekitarnya

1 ■ ■

2 ■ ■ ■ ■

3 ■■ ■

Nilai 2 4 2 4 6 6 3 5 3 3

Keterangan :

1 = baik, tidak mendesak, kepadatan rendah, sesuai2 = sedang, cukup3 = buruk, mendesak, kepadatan tinggi, tidak sesuai

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 44PT. Ganes Engineering Consultant

Tabel 3.14. Penilaian Kawasan Prioritas Berdasarkan Konstribusi DalamPenanganan Permasalahan Kota

No Karakteristik Kriteria Indikator

Jaya

Set

ia

Bat

ang

Bun

go

Pasi

r Put

ih

Purw

o B

akti

Man

ggis

Bun

go ta

man

Agu

ng

Tanj

ung

Ged

ang

Sung

ai P

inan

g

Bun

go B

arat

Bun

go T

imur

2 Kontribusidalampenangananpermasalahankota

Lokasistrategis

1 ■ ■ ■ ■ ■

2 ■ ■

3 ■ ■ ■

Membukaaksesibilitas

1

2 ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■

3

Sarana danprasarana

1

2 ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■

3 ■ ■ ■

Nilai 8 8 8 5 6 6 5 5 5 5

Tabel 3.15. Penilaian Kawasan Prioritas Berdasarkan Konstribusi DalamStimulasi Pembangunan dan Pengembangan

No Karakteristik Kriteria Indikator

Jaya

Setia

Bat

ang

Bun

go

Pasi

r Put

ih

Purw

o B

akti

Man

ggis

Bun

go ta

man

Agu

ng

Tanj

ung

Ged

ang

Sung

ai P

inan

g

Bun

go B

arat

Bun

go T

imur

3 Kontribusidalamstimulasipembangunan danpengembangan

Peningkatankualitaslingkungan

1 ■ ■ ■ ■ ■ ■2 ■ ■

3 ■ ■

Membangkitkanlingkungan ataukawasansekitarnya

1 ■ ■

2 ■ ■ ■ ■

3 ■■ ■

Nilai 2 4 2 4 6 6 3 5 3 3

Keterangan :

1 = baik, tidak mendesak, kepadatan rendah, sesuai2 = sedang, cukup3 = buruk, mendesak, kepadatan tinggi, tidak sesuai

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 44PT. Ganes Engineering Consultant

Tabel 3.14. Penilaian Kawasan Prioritas Berdasarkan Konstribusi DalamPenanganan Permasalahan Kota

No Karakteristik Kriteria Indikator

Jaya

Set

ia

Bat

ang

Bun

go

Pasi

r Put

ih

Purw

o B

akti

Man

ggis

Bun

go ta

man

Agu

ng

Tanj

ung

Ged

ang

Sung

ai P

inan

g

Bun

go B

arat

Bun

go T

imur

2 Kontribusidalampenangananpermasalahankota

Lokasistrategis

1 ■ ■ ■ ■ ■

2 ■ ■

3 ■ ■ ■

Membukaaksesibilitas

1

2 ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■

3

Sarana danprasarana

1

2 ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■

3 ■ ■ ■

Nilai 8 8 8 5 6 6 5 5 5 5

Tabel 3.15. Penilaian Kawasan Prioritas Berdasarkan Konstribusi DalamStimulasi Pembangunan dan Pengembangan

No Karakteristik Kriteria Indikator

Jaya

Setia

Bat

ang

Bun

go

Pasi

r Put

ih

Purw

o B

akti

Man

ggis

Bun

go ta

man

Agu

ng

Tanj

ung

Ged

ang

Sung

ai P

inan

g

Bun

go B

arat

Bun

go T

imur

3 Kontribusidalamstimulasipembangunan danpengembangan

Peningkatankualitaslingkungan

1 ■ ■ ■ ■ ■ ■2 ■ ■

3 ■ ■

Membangkitkanlingkungan ataukawasansekitarnya

1 ■ ■

2 ■ ■ ■ ■

3 ■■ ■

Nilai 2 4 2 4 6 6 3 5 3 3

Keterangan :

1 = baik, tidak mendesak, kepadatan rendah, sesuai2 = sedang, cukup3 = buruk, mendesak, kepadatan tinggi, tidak sesuai

Page 93: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 45PT. Ganes Engineering Consultant

Tabel 3.16. Penilaian Kawasan Prioritas Berdasarkan Kebijakan Pembangunandan Pengembangan Kota

No Karakteristik Kriteria Indikator

Jaya

Set

ia

Bat

ang

Bun

go

Pasi

r Put

ih

Purw

o B

akti

Man

ggis

Bun

go ta

man

Agu

ng

Tanj

ung

Ged

ang

Sung

ai P

inan

g

Bun

go B

arat

Bun

go T

imur

4 Sesuaikebijakanpembangunan danpengembangan kota

Ketentuansempadansungai

1 ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■

2 ■

3

ZonaPermukiman

1 ■ ■ ■ ■

2 ■ ■ ■ ■ ■ ■

3

KepadatanBangunan

1 ■ ■ ■ ■

2 ■ ■ ■

3 ■ ■ ■

Nilai 6 5 6 5 5 6 3 4 3 3

Tabel 3.17. Penilaian Kawasan Prioritas Berdasarkan Dominasi PermasalahanTerkait Bidang Keciptakaryaan

No Karakteristik Kriteria Indikator

Jaya

Set

ia

Bat

ang

Bun

go

Pasi

r Put

ih

Purw

o B

akti

Man

ggis

Bun

go ta

man

Agu

ng

Tanj

ung

Ged

ang

Sung

ai P

inan

g

Bun

go B

arat

Bun

go T

imur

5 Dominasipermasalahan terkaitbidang ke-ciptakaryaan

Persampahan123 ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■

Saluran airHujan (SAH)

12 ■ ■ ■ ■ ■ ■

3 ■ ■ ■ ■

Keterangan :1 = baik, tidak mendesak, kepadatan rendah, sesuai2 = sedang, cukup3 = buruk, mendesak, kepadatan tinggi, tidak sesuai

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 45PT. Ganes Engineering Consultant

Tabel 3.16. Penilaian Kawasan Prioritas Berdasarkan Kebijakan Pembangunandan Pengembangan Kota

No Karakteristik Kriteria Indikator

Jaya

Set

ia

Bat

ang

Bun

go

Pasi

r Put

ih

Purw

o B

akti

Man

ggis

Bun

go ta

man

Agu

ng

Tanj

ung

Ged

ang

Sung

ai P

inan

g

Bun

go B

arat

Bun

go T

imur

4 Sesuaikebijakanpembangunan danpengembangan kota

Ketentuansempadansungai

1 ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■

2 ■

3

ZonaPermukiman

1 ■ ■ ■ ■

2 ■ ■ ■ ■ ■ ■

3

KepadatanBangunan

1 ■ ■ ■ ■

2 ■ ■ ■

3 ■ ■ ■

Nilai 6 5 6 5 5 6 3 4 3 3

Tabel 3.17. Penilaian Kawasan Prioritas Berdasarkan Dominasi PermasalahanTerkait Bidang Keciptakaryaan

No Karakteristik Kriteria Indikator

Jaya

Set

ia

Bat

ang

Bun

go

Pasi

r Put

ih

Purw

o B

akti

Man

ggis

Bun

go ta

man

Agu

ng

Tanj

ung

Ged

ang

Sung

ai P

inan

g

Bun

go B

arat

Bun

go T

imur

5 Dominasipermasalahan terkaitbidang ke-ciptakaryaan

Persampahan123 ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■

Saluran airHujan (SAH)

12 ■ ■ ■ ■ ■ ■

3 ■ ■ ■ ■

Keterangan :1 = baik, tidak mendesak, kepadatan rendah, sesuai2 = sedang, cukup3 = buruk, mendesak, kepadatan tinggi, tidak sesuai

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 45PT. Ganes Engineering Consultant

Tabel 3.16. Penilaian Kawasan Prioritas Berdasarkan Kebijakan Pembangunandan Pengembangan Kota

No Karakteristik Kriteria Indikator

Jaya

Set

ia

Bat

ang

Bun

go

Pasi

r Put

ih

Purw

o B

akti

Man

ggis

Bun

go ta

man

Agu

ng

Tanj

ung

Ged

ang

Sung

ai P

inan

g

Bun

go B

arat

Bun

go T

imur

4 Sesuaikebijakanpembangunan danpengembangan kota

Ketentuansempadansungai

1 ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■

2 ■

3

ZonaPermukiman

1 ■ ■ ■ ■

2 ■ ■ ■ ■ ■ ■

3

KepadatanBangunan

1 ■ ■ ■ ■

2 ■ ■ ■

3 ■ ■ ■

Nilai 6 5 6 5 5 6 3 4 3 3

Tabel 3.17. Penilaian Kawasan Prioritas Berdasarkan Dominasi PermasalahanTerkait Bidang Keciptakaryaan

No Karakteristik Kriteria Indikator

Jaya

Set

ia

Bat

ang

Bun

go

Pasi

r Put

ih

Purw

o B

akti

Man

ggis

Bun

go ta

man

Agu

ng

Tanj

ung

Ged

ang

Sung

ai P

inan

g

Bun

go B

arat

Bun

go T

imur

5 Dominasipermasalahan terkaitbidang ke-ciptakaryaan

Persampahan123 ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■

Saluran airHujan (SAH)

12 ■ ■ ■ ■ ■ ■

3 ■ ■ ■ ■

Keterangan :1 = baik, tidak mendesak, kepadatan rendah, sesuai2 = sedang, cukup3 = buruk, mendesak, kepadatan tinggi, tidak sesuai

Page 94: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 46PT. Ganes Engineering Consultant

No Karakteristik Kriteria Indikator

Jaya

Set

ia

Bat

ang

Bun

go

Pasi

r Put

ih

Purw

o B

akti

Man

ggis

Bun

go ta

man

Agu

ng

Tanj

ung

Ged

ang

Sung

ai P

inan

g

Bun

go B

arat

Bun

go T

imur

Sumur ResapanAir Hujan(SRAH)

1 ■2 ■ ■ ■ ■ ■

3

Air Bersihnon-perpipaan

1 ■ ■2 ■3 ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■

Air Limbah –Sanitasi

1

2 ■ ■ ■ ■ ■3 ■

Jalan danJembatan

12 ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■3

PJU1 ■ ■ ■ ■2 ■ ■ ■ ■3 ■ ■

Ruang TerbukaHijau (RTH)

1 ■ ■ ■ ■ ■2 ■ ■ ■3 ■ ■

M C K umum1 ■ ■ ■ ■ ■ ■2 ■ ■ ■ ■3

Balai Pertemuan12 ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■3 ■

Nilai 24 22 22 22 19 19 17 18 15 15

Keterangan :1 = baik, tidak mendesak, kepadatan rendah, sesuai2 = sedang, cukup3 = buruk, mendesak, kepadatan tinggi, tidak sesuai

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 46PT. Ganes Engineering Consultant

No Karakteristik Kriteria Indikator

Jaya

Set

ia

Bat

ang

Bun

go

Pasi

r Put

ih

Purw

o B

akti

Man

ggis

Bun

go ta

man

Agu

ng

Tanj

ung

Ged

ang

Sung

ai P

inan

g

Bun

go B

arat

Bun

go T

imur

Sumur ResapanAir Hujan(SRAH)

1 ■2 ■ ■ ■ ■ ■

3

Air Bersihnon-perpipaan

1 ■ ■2 ■3 ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■

Air Limbah –Sanitasi

1

2 ■ ■ ■ ■ ■3 ■

Jalan danJembatan

12 ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■3

PJU1 ■ ■ ■ ■2 ■ ■ ■ ■3 ■ ■

Ruang TerbukaHijau (RTH)

1 ■ ■ ■ ■ ■2 ■ ■ ■3 ■ ■

M C K umum1 ■ ■ ■ ■ ■ ■2 ■ ■ ■ ■3

Balai Pertemuan12 ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■3 ■

Nilai 24 22 22 22 19 19 17 18 15 15

Keterangan :1 = baik, tidak mendesak, kepadatan rendah, sesuai2 = sedang, cukup3 = buruk, mendesak, kepadatan tinggi, tidak sesuai

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 46PT. Ganes Engineering Consultant

No Karakteristik Kriteria Indikator

Jaya

Set

ia

Bat

ang

Bun

go

Pasi

r Put

ih

Purw

o B

akti

Man

ggis

Bun

go ta

man

Agu

ng

Tanj

ung

Ged

ang

Sung

ai P

inan

g

Bun

go B

arat

Bun

go T

imur

Sumur ResapanAir Hujan(SRAH)

1 ■2 ■ ■ ■ ■ ■

3

Air Bersihnon-perpipaan

1 ■ ■2 ■3 ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■

Air Limbah –Sanitasi

1

2 ■ ■ ■ ■ ■3 ■

Jalan danJembatan

12 ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■3

PJU1 ■ ■ ■ ■2 ■ ■ ■ ■3 ■ ■

Ruang TerbukaHijau (RTH)

1 ■ ■ ■ ■ ■2 ■ ■ ■3 ■ ■

M C K umum1 ■ ■ ■ ■ ■ ■2 ■ ■ ■ ■3

Balai Pertemuan12 ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■3 ■

Nilai 24 22 22 22 19 19 17 18 15 15

Keterangan :1 = baik, tidak mendesak, kepadatan rendah, sesuai2 = sedang, cukup3 = buruk, mendesak, kepadatan tinggi, tidak sesuai

Page 95: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 47PT. Ganes Engineering Consultant

Tabel 3.18. Penilaian Kawasan Prioritas Berdasarkan Dominasi PenangananMelalui Bidang Keciptakaryaan

No Karakteristik Kriteria Indikator

Jaya

Set

ia

Bat

ang

Bun

go

Pasi

r Put

ih

Purw

o B

akti

Man

ggis

Bun

go ta

man

Agu

ng

Tanj

ung

Ged

ang

Sung

ai P

inan

g

Bun

go B

arat

Bun

go T

imur

6 Dominasipenangananmelaluibidangkeciptakaryaan

Persampahan123 ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■

Saluran airHujan (SAH)

1 ■2 ■ ■ ■ ■3 ■ ■ ■ ■ ■

Sumur ResapanAir Hujan(SRAH)

1 ■ ■ ■ ■2 ■ ■ ■ ■3 ■ ■

Air Bersihnon-perpipaan

1 ■ ■

2 ■ ■3 ■ ■ ■ ■ ■ ■

Air Limbah –Sanitasi

1 ■ ■ ■2 ■ ■3 ■

Jalan danJembatan

12 ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■3 ■

PJU1 ■2 ■ ■ ■ ■3 ■

Ruang TerbukaHijau (RTH)

1 ■ ■2 ■ ■ ■ ■ ■ ■3 ■ ■

M C K umum1 ■ ■ ■2 ■3 ■ ■

Balai Pertemuan1 ■ ■2 ■ ■ ■ ■ ■ ■3 ■ ■

Nilai 24 25 21 22 21 21 15 16 13 11

Keterangan :1 = baik, tidak mendesak, kepadatan rendah, sesuai2 = sedang, cukup3 = buruk, mendesak, kepadatan tinggi, tidak sesuai

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 47PT. Ganes Engineering Consultant

Tabel 3.18. Penilaian Kawasan Prioritas Berdasarkan Dominasi PenangananMelalui Bidang Keciptakaryaan

No Karakteristik Kriteria Indikator

Jaya

Set

ia

Bat

ang

Bun

go

Pasi

r Put

ih

Purw

o B

akti

Man

ggis

Bun

go ta

man

Agu

ng

Tanj

ung

Ged

ang

Sung

ai P

inan

g

Bun

go B

arat

Bun

go T

imur

6 Dominasipenangananmelaluibidangkeciptakaryaan

Persampahan123 ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■

Saluran airHujan (SAH)

1 ■2 ■ ■ ■ ■3 ■ ■ ■ ■ ■

Sumur ResapanAir Hujan(SRAH)

1 ■ ■ ■ ■2 ■ ■ ■ ■3 ■ ■

Air Bersihnon-perpipaan

1 ■ ■

2 ■ ■3 ■ ■ ■ ■ ■ ■

Air Limbah –Sanitasi

1 ■ ■ ■2 ■ ■3 ■

Jalan danJembatan

12 ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■3 ■

PJU1 ■2 ■ ■ ■ ■3 ■

Ruang TerbukaHijau (RTH)

1 ■ ■2 ■ ■ ■ ■ ■ ■3 ■ ■

M C K umum1 ■ ■ ■2 ■3 ■ ■

Balai Pertemuan1 ■ ■2 ■ ■ ■ ■ ■ ■3 ■ ■

Nilai 24 25 21 22 21 21 15 16 13 11

Keterangan :1 = baik, tidak mendesak, kepadatan rendah, sesuai2 = sedang, cukup3 = buruk, mendesak, kepadatan tinggi, tidak sesuai

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 47PT. Ganes Engineering Consultant

Tabel 3.18. Penilaian Kawasan Prioritas Berdasarkan Dominasi PenangananMelalui Bidang Keciptakaryaan

No Karakteristik Kriteria Indikator

Jaya

Set

ia

Bat

ang

Bun

go

Pasi

r Put

ih

Purw

o B

akti

Man

ggis

Bun

go ta

man

Agu

ng

Tanj

ung

Ged

ang

Sung

ai P

inan

g

Bun

go B

arat

Bun

go T

imur

6 Dominasipenangananmelaluibidangkeciptakaryaan

Persampahan123 ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■

Saluran airHujan (SAH)

1 ■2 ■ ■ ■ ■3 ■ ■ ■ ■ ■

Sumur ResapanAir Hujan(SRAH)

1 ■ ■ ■ ■2 ■ ■ ■ ■3 ■ ■

Air Bersihnon-perpipaan

1 ■ ■

2 ■ ■3 ■ ■ ■ ■ ■ ■

Air Limbah –Sanitasi

1 ■ ■ ■2 ■ ■3 ■

Jalan danJembatan

12 ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■3 ■

PJU1 ■2 ■ ■ ■ ■3 ■

Ruang TerbukaHijau (RTH)

1 ■ ■2 ■ ■ ■ ■ ■ ■3 ■ ■

M C K umum1 ■ ■ ■2 ■3 ■ ■

Balai Pertemuan1 ■ ■2 ■ ■ ■ ■ ■ ■3 ■ ■

Nilai 24 25 21 22 21 21 15 16 13 11

Keterangan :1 = baik, tidak mendesak, kepadatan rendah, sesuai2 = sedang, cukup3 = buruk, mendesak, kepadatan tinggi, tidak sesuai

Page 96: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 48PT. Ganes Engineering Consultant

Tabel 3.19. Resume Penilaian Terhadap Seluruh Kecamatan BerdasarkanEnam Karakteristik

No KARAKTERISTIK

Jaya

Set

ia

Bat

ang

Bun

go

Pasi

r Put

ih

Purw

o B

akti

Man

ggis

Bun

go ta

man

Agu

ng

Tanj

ung

Ged

ang

Sung

ai P

inan

g

Bun

go B

arat

Bun

go T

imur

1 Urgenitas penanganan 9 10 8 8 7 7 6 7 4 42 Kontribusi dalam penanganan

permasalahan kota 8 8 8 5 6 6 5 5 5 5

3 Kontribusi dalam stimulasipembangunan danpengembangan

2 4 2 4 6 6 3 5 3 3

4 Sesuai kebijakan pembangunandan pengembangan kota 6 5 6 5 5 6 3 4 3 3

5 Dominasi permasalahan terkaitbidang keciptakaryaan 24 22 22 22 19 19 17 18 15 15

6 Dominasi penanganan melaluibidang keciptakaryaan 24 25 21 22 21 21 15 16 13 11

SKOR 75 64 67 66 64 66 49 54 43 41

Hasil dari penilaian diatas berdasarkan karakteristirk dan kriteria yang telah

dikembangkan sesuai dengan kondisi di lapangan, maka Kawasan Jaya Setia memiliki

nilai tertinggi disusul Kawasan Batang Bungo, Kawasan Pasir Putih, yang ketiganya

masuk wilayah Kecamatan Pasar Muara Bungo sebagai pusat Kota Mura Bungo.

Setelah melalui proses diskusi terfokus dengan pemangku kepentingan, maka

disepakati wilayah Kawasan Jaya Setia ditetapkan sebagai kawasan prioritas, untuk

ditangani dalam kegiatan RPKPP ini.

Konteks kawasan haruslah dipahami sebagai suatu bagian fungsonal

pemanfaatan guna lahan (permukiman dan perumahan) yang tidak dibatasi oleh batas

administrasi tetapi lebih kepada suatu wilayah yang saling terkait dan bersinggungan

serta saling berpengaruh dalam perkembangan maupun pengembangannya. Hal ini

berarti kawasan Jaya Setia adalah bagian wilayah yang saling terkait dan

berhubungan dengan kawasan sekitarnya.

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 48PT. Ganes Engineering Consultant

Tabel 3.19. Resume Penilaian Terhadap Seluruh Kecamatan BerdasarkanEnam Karakteristik

No KARAKTERISTIK

Jaya

Set

ia

Bat

ang

Bun

go

Pasi

r Put

ih

Purw

o B

akti

Man

ggis

Bun

go ta

man

Agu

ng

Tanj

ung

Ged

ang

Sung

ai P

inan

g

Bun

go B

arat

Bun

go T

imur

1 Urgenitas penanganan 9 10 8 8 7 7 6 7 4 42 Kontribusi dalam penanganan

permasalahan kota 8 8 8 5 6 6 5 5 5 5

3 Kontribusi dalam stimulasipembangunan danpengembangan

2 4 2 4 6 6 3 5 3 3

4 Sesuai kebijakan pembangunandan pengembangan kota 6 5 6 5 5 6 3 4 3 3

5 Dominasi permasalahan terkaitbidang keciptakaryaan 24 22 22 22 19 19 17 18 15 15

6 Dominasi penanganan melaluibidang keciptakaryaan 24 25 21 22 21 21 15 16 13 11

SKOR 75 64 67 66 64 66 49 54 43 41

Hasil dari penilaian diatas berdasarkan karakteristirk dan kriteria yang telah

dikembangkan sesuai dengan kondisi di lapangan, maka Kawasan Jaya Setia memiliki

nilai tertinggi disusul Kawasan Batang Bungo, Kawasan Pasir Putih, yang ketiganya

masuk wilayah Kecamatan Pasar Muara Bungo sebagai pusat Kota Mura Bungo.

Setelah melalui proses diskusi terfokus dengan pemangku kepentingan, maka

disepakati wilayah Kawasan Jaya Setia ditetapkan sebagai kawasan prioritas, untuk

ditangani dalam kegiatan RPKPP ini.

Konteks kawasan haruslah dipahami sebagai suatu bagian fungsonal

pemanfaatan guna lahan (permukiman dan perumahan) yang tidak dibatasi oleh batas

administrasi tetapi lebih kepada suatu wilayah yang saling terkait dan bersinggungan

serta saling berpengaruh dalam perkembangan maupun pengembangannya. Hal ini

berarti kawasan Jaya Setia adalah bagian wilayah yang saling terkait dan

berhubungan dengan kawasan sekitarnya.

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 48PT. Ganes Engineering Consultant

Tabel 3.19. Resume Penilaian Terhadap Seluruh Kecamatan BerdasarkanEnam Karakteristik

No KARAKTERISTIK

Jaya

Set

ia

Bat

ang

Bun

go

Pasi

r Put

ih

Purw

o B

akti

Man

ggis

Bun

go ta

man

Agu

ng

Tanj

ung

Ged

ang

Sung

ai P

inan

g

Bun

go B

arat

Bun

go T

imur

1 Urgenitas penanganan 9 10 8 8 7 7 6 7 4 42 Kontribusi dalam penanganan

permasalahan kota 8 8 8 5 6 6 5 5 5 5

3 Kontribusi dalam stimulasipembangunan danpengembangan

2 4 2 4 6 6 3 5 3 3

4 Sesuai kebijakan pembangunandan pengembangan kota 6 5 6 5 5 6 3 4 3 3

5 Dominasi permasalahan terkaitbidang keciptakaryaan 24 22 22 22 19 19 17 18 15 15

6 Dominasi penanganan melaluibidang keciptakaryaan 24 25 21 22 21 21 15 16 13 11

SKOR 75 64 67 66 64 66 49 54 43 41

Hasil dari penilaian diatas berdasarkan karakteristirk dan kriteria yang telah

dikembangkan sesuai dengan kondisi di lapangan, maka Kawasan Jaya Setia memiliki

nilai tertinggi disusul Kawasan Batang Bungo, Kawasan Pasir Putih, yang ketiganya

masuk wilayah Kecamatan Pasar Muara Bungo sebagai pusat Kota Mura Bungo.

Setelah melalui proses diskusi terfokus dengan pemangku kepentingan, maka

disepakati wilayah Kawasan Jaya Setia ditetapkan sebagai kawasan prioritas, untuk

ditangani dalam kegiatan RPKPP ini.

Konteks kawasan haruslah dipahami sebagai suatu bagian fungsonal

pemanfaatan guna lahan (permukiman dan perumahan) yang tidak dibatasi oleh batas

administrasi tetapi lebih kepada suatu wilayah yang saling terkait dan bersinggungan

serta saling berpengaruh dalam perkembangan maupun pengembangannya. Hal ini

berarti kawasan Jaya Setia adalah bagian wilayah yang saling terkait dan

berhubungan dengan kawasan sekitarnya.

Page 97: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 49PT. Ganes Engineering Consultant

Gambar 3.1

Peta Kecamatan Pasar Muara Bungo

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 49PT. Ganes Engineering Consultant

Gambar 3.1

Peta Kecamatan Pasar Muara Bungo

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 49PT. Ganes Engineering Consultant

Gambar 3.1

Peta Kecamatan Pasar Muara Bungo

Page 98: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 50PT. Ganes Engineering Consultant

Gambar 3.2

Peta Kawasan Prioritas Terpilih

No Kelurahan Kecamatan

1 KelurahanJaya Setia

KecamatanPasar MuaraBungo

2 KelurahanBatangBungo

KecamatanPasar MuaraBungo

3 KelurahanPasir Putih

KecamatanRimbo Tengah

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 50PT. Ganes Engineering Consultant

Gambar 3.2

Peta Kawasan Prioritas Terpilih

No Kelurahan Kecamatan

1 KelurahanJaya Setia

KecamatanPasar MuaraBungo

2 KelurahanBatangBungo

KecamatanPasar MuaraBungo

3 KelurahanPasir Putih

KecamatanRimbo Tengah

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 50PT. Ganes Engineering Consultant

Gambar 3.2

Peta Kawasan Prioritas Terpilih

No Kelurahan Kecamatan

1 KelurahanJaya Setia

KecamatanPasar MuaraBungo

2 KelurahanBatangBungo

KecamatanPasar MuaraBungo

3 KelurahanPasir Putih

KecamatanRimbo Tengah

Page 99: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 51PT. Ganes Engineering Consultant

3.3. IDENTIFIKASI POTENSI DAN PERMASALAHAN KAWASAN PRIORITAS

3.3.1. Identifikasi Karakteristik Kawasan Permukiman Prioritas Jaya Setia

1) Wilayah Administrasi

Wilayah Adminstrasi Kelurahan Jaya Setia dibagi menjadi 22 RT dengan

luas tergambar pada berikut ini

Gambar 3.3Peta Wilayah Adminstrasi Kawasan Permukiman Prioritas

Kelurahan Jaya Setia

2) Kependudukan

Jumlah Penduduk Kelurahan Jaya Setia sebesar 4.530 jiwa, terdiri dari 2.712

laki-laki dan 2.382 perempuan, secara lebih rinci dapat dibaca pada tabel

berikut ini :

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 51PT. Ganes Engineering Consultant

3.3. IDENTIFIKASI POTENSI DAN PERMASALAHAN KAWASAN PRIORITAS

3.3.1. Identifikasi Karakteristik Kawasan Permukiman Prioritas Jaya Setia

1) Wilayah Administrasi

Wilayah Adminstrasi Kelurahan Jaya Setia dibagi menjadi 22 RT dengan

luas tergambar pada berikut ini

Gambar 3.3Peta Wilayah Adminstrasi Kawasan Permukiman Prioritas

Kelurahan Jaya Setia

2) Kependudukan

Jumlah Penduduk Kelurahan Jaya Setia sebesar 4.530 jiwa, terdiri dari 2.712

laki-laki dan 2.382 perempuan, secara lebih rinci dapat dibaca pada tabel

berikut ini :

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 51PT. Ganes Engineering Consultant

3.3. IDENTIFIKASI POTENSI DAN PERMASALAHAN KAWASAN PRIORITAS

3.3.1. Identifikasi Karakteristik Kawasan Permukiman Prioritas Jaya Setia

1) Wilayah Administrasi

Wilayah Adminstrasi Kelurahan Jaya Setia dibagi menjadi 22 RT dengan

luas tergambar pada berikut ini

Gambar 3.3Peta Wilayah Adminstrasi Kawasan Permukiman Prioritas

Kelurahan Jaya Setia

2) Kependudukan

Jumlah Penduduk Kelurahan Jaya Setia sebesar 4.530 jiwa, terdiri dari 2.712

laki-laki dan 2.382 perempuan, secara lebih rinci dapat dibaca pada tabel

berikut ini :

Page 100: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 52PT. Ganes Engineering Consultant

Tabel 3.20Jumlah Penduduk Kelurahan Jaya Setia

NOWILAYAH

JUMLAHKK

JUMLAHJUMLAHTOTALLK PR

1 RT 01 98 120 218

2 RT 02 112 108 220

3 RT 03 102 112 214

4 RT 04 118 122 240

5 RT 05 53 49 102

6 RT 06 108 115 223

7 RT 07 107 112 219

8 RT 08 118 130 248

9 RT 09 49 43 92

10 RT 10 115 121 236

11 RT 11 98 111 209

12 RT 12 112 134 246

13 RT 13 110 121 231

14 RT 14 122 130 252

15 RT 15 102 120 222

16 RT 16 98 108 206

17 RT 17 95 100 195

18 RT 18 102 112 214

19 RT 19 90 101 191

20 RT 20 97 102 199

21 RT 21 55 63 118

22 RT 22 111 124 235

JUMLAH 2.100 2.172 2.358 4.530

Sumber : Kelurahan Jaya Setia Th 2011

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 52PT. Ganes Engineering Consultant

Tabel 3.20Jumlah Penduduk Kelurahan Jaya Setia

NOWILAYAH

JUMLAHKK

JUMLAHJUMLAHTOTALLK PR

1 RT 01 98 120 218

2 RT 02 112 108 220

3 RT 03 102 112 214

4 RT 04 118 122 240

5 RT 05 53 49 102

6 RT 06 108 115 223

7 RT 07 107 112 219

8 RT 08 118 130 248

9 RT 09 49 43 92

10 RT 10 115 121 236

11 RT 11 98 111 209

12 RT 12 112 134 246

13 RT 13 110 121 231

14 RT 14 122 130 252

15 RT 15 102 120 222

16 RT 16 98 108 206

17 RT 17 95 100 195

18 RT 18 102 112 214

19 RT 19 90 101 191

20 RT 20 97 102 199

21 RT 21 55 63 118

22 RT 22 111 124 235

JUMLAH 2.100 2.172 2.358 4.530

Sumber : Kelurahan Jaya Setia Th 2011

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 52PT. Ganes Engineering Consultant

Tabel 3.20Jumlah Penduduk Kelurahan Jaya Setia

NOWILAYAH

JUMLAHKK

JUMLAHJUMLAHTOTALLK PR

1 RT 01 98 120 218

2 RT 02 112 108 220

3 RT 03 102 112 214

4 RT 04 118 122 240

5 RT 05 53 49 102

6 RT 06 108 115 223

7 RT 07 107 112 219

8 RT 08 118 130 248

9 RT 09 49 43 92

10 RT 10 115 121 236

11 RT 11 98 111 209

12 RT 12 112 134 246

13 RT 13 110 121 231

14 RT 14 122 130 252

15 RT 15 102 120 222

16 RT 16 98 108 206

17 RT 17 95 100 195

18 RT 18 102 112 214

19 RT 19 90 101 191

20 RT 20 97 102 199

21 RT 21 55 63 118

22 RT 22 111 124 235

JUMLAH 2.100 2.172 2.358 4.530

Sumber : Kelurahan Jaya Setia Th 2011

Page 101: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 53PT. Ganes Engineering Consultant

3) Kepadatan Bangunan

Kelurahan Jaya Setia mempunyai luas 218,9219 Ha dengan jumlah bangunan

1.069 unit yang tersebar di 22 RT.

Tabel 3.21Kepadatan Bangunan Di Kelurahan Jaya Setia

No NamaRT

Luas Bangunan Luas Wilayah RT Kepadatan(%)Luas

(m2)Luas(Ha)

Luas(m2)

Luas(Km2)

Luas(Ha)

1 RT01 3547,25 0,3547 15057,75 0,02 1,5058 23,562 RT02 4321,24 0,4321 73771,84 0,07 7,3772 5,863 RT03 8149,56 0,8150 478560,51 0,48 47,8561 1,704 RT04 6001,29 0,6001 292860,21 0,29 29,2860 2,055 RT05 4386,52 0,4387 126900,21 0,13 12,6900 3,466 RT06 3458,37 0,3458 121979,03 0,12 13,1979 2,627 RT07 16548,92 1,6549 59347,88 0,06 5,9348 27,888 RT08 2327,55 0,2328 8188,00 0,01 0,8188 28,439 RT09 4277,64 0,4278 15768,31 0,02 1,5768 27,13

10 RT10 11661,26 1,1661 20608,25 0,02 2,0608 56,5911 RT11 1890,5 0,1891 6345,27 0,01 0,6345 29,7912 RT12 20738,15 2,0738 53180,45 0,05 5,3180 39,0013 RT13 13562,05 1,3562 36226,95 0,04 3,6227 37,4414 RT14 3512,44 0,3512 27258,02 0,03 2,7258 12,8915 RT15 10997,02 1,0997 42638,68 0,04 4,2639 25,7916 RT16 4851,39 0,4851 27915,49 0,03 2,7915 17,3817 RT17 5313,3 0,5313 93465,51 0,09 9,3466 5,6818 RT18 5222,49 0,5222 80347,80 0,08 8,0348 6,5019 RT19 4237,54 0,4238 186878,72 0,19 18,6879 2,2720 RT20 2932,85 0,2933 11437,94 0,01 1,1438 25,6421 RT21 2770,76 0,2771 100638,45 0,10 10,0638 2,7522 RT22 10843,31 1,0843 299843,80 0,30 29,9844 3,62

Total 151551,40 15,1551 2179219,07 2,19 218,9219 6,92

Sumber : Analisis Studio Th 2011

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 53PT. Ganes Engineering Consultant

3) Kepadatan Bangunan

Kelurahan Jaya Setia mempunyai luas 218,9219 Ha dengan jumlah bangunan

1.069 unit yang tersebar di 22 RT.

Tabel 3.21Kepadatan Bangunan Di Kelurahan Jaya Setia

No NamaRT

Luas Bangunan Luas Wilayah RT Kepadatan(%)Luas

(m2)Luas(Ha)

Luas(m2)

Luas(Km2)

Luas(Ha)

1 RT01 3547,25 0,3547 15057,75 0,02 1,5058 23,562 RT02 4321,24 0,4321 73771,84 0,07 7,3772 5,863 RT03 8149,56 0,8150 478560,51 0,48 47,8561 1,704 RT04 6001,29 0,6001 292860,21 0,29 29,2860 2,055 RT05 4386,52 0,4387 126900,21 0,13 12,6900 3,466 RT06 3458,37 0,3458 121979,03 0,12 13,1979 2,627 RT07 16548,92 1,6549 59347,88 0,06 5,9348 27,888 RT08 2327,55 0,2328 8188,00 0,01 0,8188 28,439 RT09 4277,64 0,4278 15768,31 0,02 1,5768 27,13

10 RT10 11661,26 1,1661 20608,25 0,02 2,0608 56,5911 RT11 1890,5 0,1891 6345,27 0,01 0,6345 29,7912 RT12 20738,15 2,0738 53180,45 0,05 5,3180 39,0013 RT13 13562,05 1,3562 36226,95 0,04 3,6227 37,4414 RT14 3512,44 0,3512 27258,02 0,03 2,7258 12,8915 RT15 10997,02 1,0997 42638,68 0,04 4,2639 25,7916 RT16 4851,39 0,4851 27915,49 0,03 2,7915 17,3817 RT17 5313,3 0,5313 93465,51 0,09 9,3466 5,6818 RT18 5222,49 0,5222 80347,80 0,08 8,0348 6,5019 RT19 4237,54 0,4238 186878,72 0,19 18,6879 2,2720 RT20 2932,85 0,2933 11437,94 0,01 1,1438 25,6421 RT21 2770,76 0,2771 100638,45 0,10 10,0638 2,7522 RT22 10843,31 1,0843 299843,80 0,30 29,9844 3,62

Total 151551,40 15,1551 2179219,07 2,19 218,9219 6,92

Sumber : Analisis Studio Th 2011

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 53PT. Ganes Engineering Consultant

3) Kepadatan Bangunan

Kelurahan Jaya Setia mempunyai luas 218,9219 Ha dengan jumlah bangunan

1.069 unit yang tersebar di 22 RT.

Tabel 3.21Kepadatan Bangunan Di Kelurahan Jaya Setia

No NamaRT

Luas Bangunan Luas Wilayah RT Kepadatan(%)Luas

(m2)Luas(Ha)

Luas(m2)

Luas(Km2)

Luas(Ha)

1 RT01 3547,25 0,3547 15057,75 0,02 1,5058 23,562 RT02 4321,24 0,4321 73771,84 0,07 7,3772 5,863 RT03 8149,56 0,8150 478560,51 0,48 47,8561 1,704 RT04 6001,29 0,6001 292860,21 0,29 29,2860 2,055 RT05 4386,52 0,4387 126900,21 0,13 12,6900 3,466 RT06 3458,37 0,3458 121979,03 0,12 13,1979 2,627 RT07 16548,92 1,6549 59347,88 0,06 5,9348 27,888 RT08 2327,55 0,2328 8188,00 0,01 0,8188 28,439 RT09 4277,64 0,4278 15768,31 0,02 1,5768 27,13

10 RT10 11661,26 1,1661 20608,25 0,02 2,0608 56,5911 RT11 1890,5 0,1891 6345,27 0,01 0,6345 29,7912 RT12 20738,15 2,0738 53180,45 0,05 5,3180 39,0013 RT13 13562,05 1,3562 36226,95 0,04 3,6227 37,4414 RT14 3512,44 0,3512 27258,02 0,03 2,7258 12,8915 RT15 10997,02 1,0997 42638,68 0,04 4,2639 25,7916 RT16 4851,39 0,4851 27915,49 0,03 2,7915 17,3817 RT17 5313,3 0,5313 93465,51 0,09 9,3466 5,6818 RT18 5222,49 0,5222 80347,80 0,08 8,0348 6,5019 RT19 4237,54 0,4238 186878,72 0,19 18,6879 2,2720 RT20 2932,85 0,2933 11437,94 0,01 1,1438 25,6421 RT21 2770,76 0,2771 100638,45 0,10 10,0638 2,7522 RT22 10843,31 1,0843 299843,80 0,30 29,9844 3,62

Total 151551,40 15,1551 2179219,07 2,19 218,9219 6,92

Sumber : Analisis Studio Th 2011

Page 102: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 54PT. Ganes Engineering Consultant

3.3.2. Potensi dan Masalah Pembangunan Permukiman dan InfrastrukturKeciptakaryaan

Isu Utama Kawasan Permukiman Prioritas Jaya Setia ada pada wilayah RT 02

s/d 06 dan RT 12,13,14, untuk mempermudah dalam melakukan kajian maka

dilakuan pengelompokan berdasarkan wilayah, pengelompokan tersebut adalah

sebagai berikut :

1. Sub Kawasan 1 yang terdiri dari wilayah RT 02, 03, 04, 05, 06

2. Sub Kawasan 2 yang terdiri dari wilayah RT 12, 13, 14

Lokasi dua Sub Kawasan Prioritas tersebut secara lebih jelas dapat dilihat pada

gambar peta berikut ini :

Gambar 3.4Peta Sub Kawasan Permukiman Prioritas Jaya Setia

Sub Kawasan 1RT 02 S/D 06

Sub Kawasan 2(RT 12,13,14)

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 54PT. Ganes Engineering Consultant

3.3.2. Potensi dan Masalah Pembangunan Permukiman dan InfrastrukturKeciptakaryaan

Isu Utama Kawasan Permukiman Prioritas Jaya Setia ada pada wilayah RT 02

s/d 06 dan RT 12,13,14, untuk mempermudah dalam melakukan kajian maka

dilakuan pengelompokan berdasarkan wilayah, pengelompokan tersebut adalah

sebagai berikut :

1. Sub Kawasan 1 yang terdiri dari wilayah RT 02, 03, 04, 05, 06

2. Sub Kawasan 2 yang terdiri dari wilayah RT 12, 13, 14

Lokasi dua Sub Kawasan Prioritas tersebut secara lebih jelas dapat dilihat pada

gambar peta berikut ini :

Gambar 3.4Peta Sub Kawasan Permukiman Prioritas Jaya Setia

Sub Kawasan 1RT 02 S/D 06

Sub Kawasan 2(RT 12,13,14)

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 54PT. Ganes Engineering Consultant

3.3.2. Potensi dan Masalah Pembangunan Permukiman dan InfrastrukturKeciptakaryaan

Isu Utama Kawasan Permukiman Prioritas Jaya Setia ada pada wilayah RT 02

s/d 06 dan RT 12,13,14, untuk mempermudah dalam melakukan kajian maka

dilakuan pengelompokan berdasarkan wilayah, pengelompokan tersebut adalah

sebagai berikut :

1. Sub Kawasan 1 yang terdiri dari wilayah RT 02, 03, 04, 05, 06

2. Sub Kawasan 2 yang terdiri dari wilayah RT 12, 13, 14

Lokasi dua Sub Kawasan Prioritas tersebut secara lebih jelas dapat dilihat pada

gambar peta berikut ini :

Gambar 3.4Peta Sub Kawasan Permukiman Prioritas Jaya Setia

Sub Kawasan 1RT 02 S/D 06

Sub Kawasan 2(RT 12,13,14)

Page 103: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 55PT. Ganes Engineering Consultant

1) Tipologi Kondisi Permukiman

a. Kontruksi BangunanDari hasil investigasi dan survey lapangan di dapatkan data untuk

kontruksi bangunan di wilayah perencanaan yang berjumlah 747 unit

kapling bangunan memiliki kondisi kontruksi bangunan dapat dibaca

pada tabel sebagai berikut :

Tabel 3.22Tipologi Kondisi Konstruksi Bangunan

di Kawasan Permukiman Prioritas Jaya Setia

Sumber : Hasil Survey Th 2011

b. Kondisi Bangunan

Untuk kondisi bangunan lebih mengarah pada identifikasi kondisi

bangunan yan dilihat dari kontruksi bangunan apakah masuk kategori

baik, sedang, atau buruk. Untuk kondisi kontruksi sedang banyak

dijumpai dan mayoritas menghiasi kawasan permukiman di wilayah

perencanaan. Sedangkan untuk kondisi bangunan kategori buruk,

banyak ditemui pada kawasan yang relative padat bangunan. Agar lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

SUBKAWASAN

LOKASI KONSTRUKSI

RT Permanen SemiPermanen

TidakPermanen

SubKawasan 1

02 V

03 V

04 V

05 V

06 V

SubKawasan 2

12 V

13 V

14 V

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 55PT. Ganes Engineering Consultant

1) Tipologi Kondisi Permukiman

a. Kontruksi BangunanDari hasil investigasi dan survey lapangan di dapatkan data untuk

kontruksi bangunan di wilayah perencanaan yang berjumlah 747 unit

kapling bangunan memiliki kondisi kontruksi bangunan dapat dibaca

pada tabel sebagai berikut :

Tabel 3.22Tipologi Kondisi Konstruksi Bangunan

di Kawasan Permukiman Prioritas Jaya Setia

Sumber : Hasil Survey Th 2011

b. Kondisi Bangunan

Untuk kondisi bangunan lebih mengarah pada identifikasi kondisi

bangunan yan dilihat dari kontruksi bangunan apakah masuk kategori

baik, sedang, atau buruk. Untuk kondisi kontruksi sedang banyak

dijumpai dan mayoritas menghiasi kawasan permukiman di wilayah

perencanaan. Sedangkan untuk kondisi bangunan kategori buruk,

banyak ditemui pada kawasan yang relative padat bangunan. Agar lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

SUBKAWASAN

LOKASI KONSTRUKSI

RT Permanen SemiPermanen

TidakPermanen

SubKawasan 1

02 V

03 V

04 V

05 V

06 V

SubKawasan 2

12 V

13 V

14 V

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 55PT. Ganes Engineering Consultant

1) Tipologi Kondisi Permukiman

a. Kontruksi BangunanDari hasil investigasi dan survey lapangan di dapatkan data untuk

kontruksi bangunan di wilayah perencanaan yang berjumlah 747 unit

kapling bangunan memiliki kondisi kontruksi bangunan dapat dibaca

pada tabel sebagai berikut :

Tabel 3.22Tipologi Kondisi Konstruksi Bangunan

di Kawasan Permukiman Prioritas Jaya Setia

Sumber : Hasil Survey Th 2011

b. Kondisi Bangunan

Untuk kondisi bangunan lebih mengarah pada identifikasi kondisi

bangunan yan dilihat dari kontruksi bangunan apakah masuk kategori

baik, sedang, atau buruk. Untuk kondisi kontruksi sedang banyak

dijumpai dan mayoritas menghiasi kawasan permukiman di wilayah

perencanaan. Sedangkan untuk kondisi bangunan kategori buruk,

banyak ditemui pada kawasan yang relative padat bangunan. Agar lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

SUBKAWASAN

LOKASI KONSTRUKSI

RT Permanen SemiPermanen

TidakPermanen

SubKawasan 1

02 V

03 V

04 V

05 V

06 V

SubKawasan 2

12 V

13 V

14 V

Page 104: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 56PT. Ganes Engineering Consultant

Tabel 3.23Tipologi Kondisi Bangunan

di Kawasan Permukiman Prioritas Jaya Setia

Sumber : Hasil Survey Th 2011

c. Intensitas Pemanfaatan Lahan PermukimanAdapun pengertian dari intensitas pemanfaatan lahan adalah tingkat

alokasi dan distribusi luas lantai maksimum bangunan terhadap lahan/

tapak peruntukannya. Komponen Intensitas Pemanfaatan Lahan

adalah Koefisien Dasar Bangunan (KDB).

Untuk kondisi dasar bangunan di wilayah perencanaan memiliki nilai

Koefisien Dasar Bangunan (KDB) rata – rata 2,38% s/d 32,38%,

kondisi demikian ditemukan pada Sub Kawasan 1 dan Kawasan 2

Tabel 3.24Intensitas Bangunan

Pada Sub Kawasan Permukiman Prioritas Jaya Setia

LokasiLuas Bangunan Luas Wilayah RT KepadatanLuas(m2)

Luas(Ha)

Luas(m2)

Luas(Km2)

Luas(Ha)

%

SubKws 1

RT02 4321,24 0,4321 73771,84 0,07 7,3772 5,86

RT03 8149,56 0,8150 478560,51 0,48 47,8561 1,70

RT04 6001,29 0,6001 292860,21 0,29 29,2860 2,05

RT05 4386,52 0,4387 126900,21 0,13 12,6900 3,46

RT06 3458,37 0,3458 121979,03 0,12 13,1979 2,62

SUBKAWASAN

LOKASI KONSTRUKSI

RT Baik Sedang Buruk

SubKawasan 1

02 V

03 V

04 V

05 V

06 V

SubKawasan 2

12 V

13 V

14 V

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 56PT. Ganes Engineering Consultant

Tabel 3.23Tipologi Kondisi Bangunan

di Kawasan Permukiman Prioritas Jaya Setia

Sumber : Hasil Survey Th 2011

c. Intensitas Pemanfaatan Lahan PermukimanAdapun pengertian dari intensitas pemanfaatan lahan adalah tingkat

alokasi dan distribusi luas lantai maksimum bangunan terhadap lahan/

tapak peruntukannya. Komponen Intensitas Pemanfaatan Lahan

adalah Koefisien Dasar Bangunan (KDB).

Untuk kondisi dasar bangunan di wilayah perencanaan memiliki nilai

Koefisien Dasar Bangunan (KDB) rata – rata 2,38% s/d 32,38%,

kondisi demikian ditemukan pada Sub Kawasan 1 dan Kawasan 2

Tabel 3.24Intensitas Bangunan

Pada Sub Kawasan Permukiman Prioritas Jaya Setia

LokasiLuas Bangunan Luas Wilayah RT KepadatanLuas(m2)

Luas(Ha)

Luas(m2)

Luas(Km2)

Luas(Ha)

%

SubKws 1

RT02 4321,24 0,4321 73771,84 0,07 7,3772 5,86

RT03 8149,56 0,8150 478560,51 0,48 47,8561 1,70

RT04 6001,29 0,6001 292860,21 0,29 29,2860 2,05

RT05 4386,52 0,4387 126900,21 0,13 12,6900 3,46

RT06 3458,37 0,3458 121979,03 0,12 13,1979 2,62

SUBKAWASAN

LOKASI KONSTRUKSI

RT Baik Sedang Buruk

SubKawasan 1

02 V

03 V

04 V

05 V

06 V

SubKawasan 2

12 V

13 V

14 V

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 56PT. Ganes Engineering Consultant

Tabel 3.23Tipologi Kondisi Bangunan

di Kawasan Permukiman Prioritas Jaya Setia

Sumber : Hasil Survey Th 2011

c. Intensitas Pemanfaatan Lahan PermukimanAdapun pengertian dari intensitas pemanfaatan lahan adalah tingkat

alokasi dan distribusi luas lantai maksimum bangunan terhadap lahan/

tapak peruntukannya. Komponen Intensitas Pemanfaatan Lahan

adalah Koefisien Dasar Bangunan (KDB).

Untuk kondisi dasar bangunan di wilayah perencanaan memiliki nilai

Koefisien Dasar Bangunan (KDB) rata – rata 2,38% s/d 32,38%,

kondisi demikian ditemukan pada Sub Kawasan 1 dan Kawasan 2

Tabel 3.24Intensitas Bangunan

Pada Sub Kawasan Permukiman Prioritas Jaya Setia

LokasiLuas Bangunan Luas Wilayah RT KepadatanLuas(m2)

Luas(Ha)

Luas(m2)

Luas(Km2)

Luas(Ha)

%

SubKws 1

RT02 4321,24 0,4321 73771,84 0,07 7,3772 5,86

RT03 8149,56 0,8150 478560,51 0,48 47,8561 1,70

RT04 6001,29 0,6001 292860,21 0,29 29,2860 2,05

RT05 4386,52 0,4387 126900,21 0,13 12,6900 3,46

RT06 3458,37 0,3458 121979,03 0,12 13,1979 2,62

SUBKAWASAN

LOKASI KONSTRUKSI

RT Baik Sedang Buruk

SubKawasan 1

02 V

03 V

04 V

05 V

06 V

SubKawasan 2

12 V

13 V

14 V

Page 105: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 57PT. Ganes Engineering Consultant

LokasiLuas Bangunan Luas Wilayah RT KepadatanLuas(m2)

Luas(Ha)

Luas(m2)

Luas(Km2)

Luas(Ha)

%

Total 2,6317 110,4072 2,38

SubKws 2

RT12 20738,15 2,0738 53180,45 0,05 5,3180 39,00

RT13 13562,05 1,3562 36226,95 0,04 3,6227 37,44

RT14 3512,44 0,3512 27258,02 0,03 2,7258 12,89

Total 3,7813 11,6665 32,41Sumber : Hasil Survey Th 2011

2) Tipologi Lingkungan Permukiman

Untuk tipologi lingkungan permukiman akan dijelaskan berdasarkan karakter

kawasan yang diukur dari faktor kekumuhan dan kerawanan banjir. Untuk

mendefiniskan dan mengaktegorikan suatu wilayah termasuk kawasan kumuh,

tidak kumuh atau sedang, rawan banjir atau hanya genangan seaktu habis hujan

dapat diukur dari ketersediaan infrastruktur, kondisi bangunan, intensitas

pemanfaatan lahan, dan observasi atau wawancara masyarakat terhadap kondisi

setempat apakah rawan banjir atau tergenang.

Untuk mengetahui kondisi lingkungan secara jelas dapat dilihat pada tabel

berikut ini :

Tabel 3.25Kondisi Lingkungan

di Kawasan Permukiman Prioritas Jaya Setia

SUBKAWASAN

LOKASI KONDISI LINGKUNGAN

RT

Kum

uh

Seda

ng(K

umuh

)Ti

dak

Kum

uhG

enan

gan

air

huja

nB

anjir

SubKawasan 1

02 V V V

03 V V V

04 V V V

05 V V V

06 V V V

SubKawasan 2

12 V

13 V V

14 V V

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 57PT. Ganes Engineering Consultant

LokasiLuas Bangunan Luas Wilayah RT KepadatanLuas(m2)

Luas(Ha)

Luas(m2)

Luas(Km2)

Luas(Ha)

%

Total 2,6317 110,4072 2,38

SubKws 2

RT12 20738,15 2,0738 53180,45 0,05 5,3180 39,00

RT13 13562,05 1,3562 36226,95 0,04 3,6227 37,44

RT14 3512,44 0,3512 27258,02 0,03 2,7258 12,89

Total 3,7813 11,6665 32,41Sumber : Hasil Survey Th 2011

2) Tipologi Lingkungan Permukiman

Untuk tipologi lingkungan permukiman akan dijelaskan berdasarkan karakter

kawasan yang diukur dari faktor kekumuhan dan kerawanan banjir. Untuk

mendefiniskan dan mengaktegorikan suatu wilayah termasuk kawasan kumuh,

tidak kumuh atau sedang, rawan banjir atau hanya genangan seaktu habis hujan

dapat diukur dari ketersediaan infrastruktur, kondisi bangunan, intensitas

pemanfaatan lahan, dan observasi atau wawancara masyarakat terhadap kondisi

setempat apakah rawan banjir atau tergenang.

Untuk mengetahui kondisi lingkungan secara jelas dapat dilihat pada tabel

berikut ini :

Tabel 3.25Kondisi Lingkungan

di Kawasan Permukiman Prioritas Jaya Setia

SUBKAWASAN

LOKASI KONDISI LINGKUNGAN

RT

Kum

uh

Seda

ng(K

umuh

)Ti

dak

Kum

uhG

enan

gan

air

huja

nB

anjir

SubKawasan 1

02 V V V

03 V V V

04 V V V

05 V V V

06 V V V

SubKawasan 2

12 V

13 V V

14 V V

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 57PT. Ganes Engineering Consultant

LokasiLuas Bangunan Luas Wilayah RT KepadatanLuas(m2)

Luas(Ha)

Luas(m2)

Luas(Km2)

Luas(Ha)

%

Total 2,6317 110,4072 2,38

SubKws 2

RT12 20738,15 2,0738 53180,45 0,05 5,3180 39,00

RT13 13562,05 1,3562 36226,95 0,04 3,6227 37,44

RT14 3512,44 0,3512 27258,02 0,03 2,7258 12,89

Total 3,7813 11,6665 32,41Sumber : Hasil Survey Th 2011

2) Tipologi Lingkungan Permukiman

Untuk tipologi lingkungan permukiman akan dijelaskan berdasarkan karakter

kawasan yang diukur dari faktor kekumuhan dan kerawanan banjir. Untuk

mendefiniskan dan mengaktegorikan suatu wilayah termasuk kawasan kumuh,

tidak kumuh atau sedang, rawan banjir atau hanya genangan seaktu habis hujan

dapat diukur dari ketersediaan infrastruktur, kondisi bangunan, intensitas

pemanfaatan lahan, dan observasi atau wawancara masyarakat terhadap kondisi

setempat apakah rawan banjir atau tergenang.

Untuk mengetahui kondisi lingkungan secara jelas dapat dilihat pada tabel

berikut ini :

Tabel 3.25Kondisi Lingkungan

di Kawasan Permukiman Prioritas Jaya Setia

SUBKAWASAN

LOKASI KONDISI LINGKUNGAN

RT

Kum

uh

Seda

ng(K

umuh

)Ti

dak

Kum

uhG

enan

gan

air

huja

nB

anjir

SubKawasan 1

02 V V V

03 V V V

04 V V V

05 V V V

06 V V V

SubKawasan 2

12 V

13 V V

14 V V

Page 106: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 58PT. Ganes Engineering Consultant

Sumber : Hasil Survey Th 2011

Keterangan : Ya

Tidak

3) Tipologi Prasarana (infrastruktur) PermukimanUntuk tipologi prasarana (infrastruktur) permukiman akan dijelaskan berdasarkan

karakter prasarana (infrastruktur) kawasan yang diukur dari faktor ketersediaan

dan kelayakan fungsi serta kondisi infrastukturnya. Dari hasil observasi dan

survey lapangan, maka kondisi kelayakan dan ketersediaan infrastruktur yang

baik terdapat pada kawasan Perencanaan Kelurahan Jaya Setia wilayah dapat

dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3.26Kondisi Prasarana dan Sarana Lingkungan

di Kawasan Perencanaan Kelurahan Jaya Setia

Keterangan :Tanda L kondisinya “layak”, tanda K Kondisinya “kurang”, dan tanda T “tidak tersedia” .

NONo SUBKAWASAN

LOKASI KONDISI INFRASTRUKTUR

RW RT

Jala

nLi

ngku

ngan

List

rik

Air

Dra

inas

eLi

ngku

ngan

Dra

inas

e K

ota

Sam

pah

1 SubKawasan 1 02

02 K L L K K L

03 K L L K K L

04 K L L K K L

05 K L L K K L

06 K L L K K L

2 SubKawasan 2 05

12 L L L K K K

13 L L L K K

14 L L L K K

V

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 58PT. Ganes Engineering Consultant

Sumber : Hasil Survey Th 2011

Keterangan : Ya

Tidak

3) Tipologi Prasarana (infrastruktur) PermukimanUntuk tipologi prasarana (infrastruktur) permukiman akan dijelaskan berdasarkan

karakter prasarana (infrastruktur) kawasan yang diukur dari faktor ketersediaan

dan kelayakan fungsi serta kondisi infrastukturnya. Dari hasil observasi dan

survey lapangan, maka kondisi kelayakan dan ketersediaan infrastruktur yang

baik terdapat pada kawasan Perencanaan Kelurahan Jaya Setia wilayah dapat

dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3.26Kondisi Prasarana dan Sarana Lingkungan

di Kawasan Perencanaan Kelurahan Jaya Setia

Keterangan :Tanda L kondisinya “layak”, tanda K Kondisinya “kurang”, dan tanda T “tidak tersedia” .

NONo SUBKAWASAN

LOKASI KONDISI INFRASTRUKTUR

RW RT

Jala

nLi

ngku

ngan

List

rik

Air

Dra

inas

eLi

ngku

ngan

Dra

inas

e K

ota

Sam

pah

1 SubKawasan 1 02

02 K L L K K L

03 K L L K K L

04 K L L K K L

05 K L L K K L

06 K L L K K L

2 SubKawasan 2 05

12 L L L K K K

13 L L L K K

14 L L L K K

V

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 58PT. Ganes Engineering Consultant

Sumber : Hasil Survey Th 2011

Keterangan : Ya

Tidak

3) Tipologi Prasarana (infrastruktur) PermukimanUntuk tipologi prasarana (infrastruktur) permukiman akan dijelaskan berdasarkan

karakter prasarana (infrastruktur) kawasan yang diukur dari faktor ketersediaan

dan kelayakan fungsi serta kondisi infrastukturnya. Dari hasil observasi dan

survey lapangan, maka kondisi kelayakan dan ketersediaan infrastruktur yang

baik terdapat pada kawasan Perencanaan Kelurahan Jaya Setia wilayah dapat

dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3.26Kondisi Prasarana dan Sarana Lingkungan

di Kawasan Perencanaan Kelurahan Jaya Setia

Keterangan :Tanda L kondisinya “layak”, tanda K Kondisinya “kurang”, dan tanda T “tidak tersedia” .

NONo SUBKAWASAN

LOKASI KONDISI INFRASTRUKTUR

RW RT

Jala

nLi

ngku

ngan

List

rik

Air

Dra

inas

eLi

ngku

ngan

Dra

inas

e K

ota

Sam

pah

1 SubKawasan 1 02

02 K L L K K L

03 K L L K K L

04 K L L K K L

05 K L L K K L

06 K L L K K L

2 SubKawasan 2 05

12 L L L K K K

13 L L L K K

14 L L L K K

V

Page 107: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 59PT. Ganes Engineering Consultant

Gambar 3.5Isu Dan Permasalahan Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Keciptakaryaan

Pada Kawasan Prioritas Jaya SetiaKawasan 2 (RT 12, 13, 14)

Kawasan 1 (RT 02 s/d 06)

• Lokasi permukiman berada pada cekungan, dekat dengan danaudan S. Batang Bungo

• Penduduk mayoritas etnik Jawa yang kurang menyukai rumahpanggung

• Rawan genangan dan banjir akibat luapan S. Batang Bungo• Jln. Lingkungan relatif lebar, kondisi belum diperkeras (tanah,

bila musim hujan menjadi becek)• Demensi saluran kecil, sebagian rusak, belum ada sistem drainase

lingkungan• Sanitasi sebagian besar secara mandiri per rumah tangga, lahan

pekarangan luas• Pengelolaan sampah sebagian besar secara mandiri per rumah

tangga• Kebutuhan air bersih dicukupi dari sumur gali dan PDAM

• Mayoritas penduduk etnis Minangkabau• Kepadatan bangunan tinggi, tata letak bangunan tdk teratur dan

sebagian menyalahi aturan• Jln. Lingkungan sempit, tdk dapat dilalui truk sampah dan

Pemadam Kebakaran• Saluran drainase merangkap fungsi sanitasi, menggenang

menjadi sarang nyamuk• Sampah tidak dikelola dengan baik, sarana prasarana

persampahan kurang/tdk ada• MCK Umum tidak tersedia, sebagian penduduk belum

mempunyai WC sendiri• Ketersedian lahan kosong kurang lebih 60%

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 59PT. Ganes Engineering Consultant

Gambar 3.5Isu Dan Permasalahan Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Keciptakaryaan

Pada Kawasan Prioritas Jaya SetiaKawasan 2 (RT 12, 13, 14)

Kawasan 1 (RT 02 s/d 06)

• Lokasi permukiman berada pada cekungan, dekat dengan danaudan S. Batang Bungo

• Penduduk mayoritas etnik Jawa yang kurang menyukai rumahpanggung

• Rawan genangan dan banjir akibat luapan S. Batang Bungo• Jln. Lingkungan relatif lebar, kondisi belum diperkeras (tanah,

bila musim hujan menjadi becek)• Demensi saluran kecil, sebagian rusak, belum ada sistem drainase

lingkungan• Sanitasi sebagian besar secara mandiri per rumah tangga, lahan

pekarangan luas• Pengelolaan sampah sebagian besar secara mandiri per rumah

tangga• Kebutuhan air bersih dicukupi dari sumur gali dan PDAM

• Mayoritas penduduk etnis Minangkabau• Kepadatan bangunan tinggi, tata letak bangunan tdk teratur dan

sebagian menyalahi aturan• Jln. Lingkungan sempit, tdk dapat dilalui truk sampah dan

Pemadam Kebakaran• Saluran drainase merangkap fungsi sanitasi, menggenang

menjadi sarang nyamuk• Sampah tidak dikelola dengan baik, sarana prasarana

persampahan kurang/tdk ada• MCK Umum tidak tersedia, sebagian penduduk belum

mempunyai WC sendiri• Ketersedian lahan kosong kurang lebih 60%

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 59PT. Ganes Engineering Consultant

Gambar 3.5Isu Dan Permasalahan Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Keciptakaryaan

Pada Kawasan Prioritas Jaya SetiaKawasan 2 (RT 12, 13, 14)

Kawasan 1 (RT 02 s/d 06)

• Lokasi permukiman berada pada cekungan, dekat dengan danaudan S. Batang Bungo

• Penduduk mayoritas etnik Jawa yang kurang menyukai rumahpanggung

• Rawan genangan dan banjir akibat luapan S. Batang Bungo• Jln. Lingkungan relatif lebar, kondisi belum diperkeras (tanah,

bila musim hujan menjadi becek)• Demensi saluran kecil, sebagian rusak, belum ada sistem drainase

lingkungan• Sanitasi sebagian besar secara mandiri per rumah tangga, lahan

pekarangan luas• Pengelolaan sampah sebagian besar secara mandiri per rumah

tangga• Kebutuhan air bersih dicukupi dari sumur gali dan PDAM

• Mayoritas penduduk etnis Minangkabau• Kepadatan bangunan tinggi, tata letak bangunan tdk teratur dan

sebagian menyalahi aturan• Jln. Lingkungan sempit, tdk dapat dilalui truk sampah dan

Pemadam Kebakaran• Saluran drainase merangkap fungsi sanitasi, menggenang

menjadi sarang nyamuk• Sampah tidak dikelola dengan baik, sarana prasarana

persampahan kurang/tdk ada• MCK Umum tidak tersedia, sebagian penduduk belum

mempunyai WC sendiri• Ketersedian lahan kosong kurang lebih 60%

Page 108: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 60PT. Ganes Engineering Consultant

Potensi Dan Masalah Sub Kawasan 1 Jaya Setia

Potensi dan Masalah :

1. Terjadi genangan pada waktu hujan lebat karena S. Udo yang berfungsi salurandrainase sekunder kota tidak dapat menampung debit air.

2. Terjadi banjir tahunan akibat S. Batang Tebo3. Daerah dengan kepadatan rendah, berada pada kawasan pusat kota, mempunyai

potensi sebagai areal pengembangan permukiman skala kota4. Kawasan ini mempunyai potensi alami berupa danau (Danau Buluh) yang tidak

pernah kering sepanjang tahun, potensi ini dapat dikembangkan menjadi tempatrekreasi kota.

5. Air Bersih menggunakan Sumur dan PDAM6. Bangunan rumah secara umum baik7. Sampah dikelola secara mandiri8. Jalan lingkungan dan jalan setapak secara umum masih berupa tanah

Gambar : 3.7.Peta Permasalahan Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur KeciptakaryaanSub Kawasan 1 Jaya Setia

SubKawasan 1

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 60PT. Ganes Engineering Consultant

Potensi Dan Masalah Sub Kawasan 1 Jaya Setia

Potensi dan Masalah :

1. Terjadi genangan pada waktu hujan lebat karena S. Udo yang berfungsi salurandrainase sekunder kota tidak dapat menampung debit air.

2. Terjadi banjir tahunan akibat S. Batang Tebo3. Daerah dengan kepadatan rendah, berada pada kawasan pusat kota, mempunyai

potensi sebagai areal pengembangan permukiman skala kota4. Kawasan ini mempunyai potensi alami berupa danau (Danau Buluh) yang tidak

pernah kering sepanjang tahun, potensi ini dapat dikembangkan menjadi tempatrekreasi kota.

5. Air Bersih menggunakan Sumur dan PDAM6. Bangunan rumah secara umum baik7. Sampah dikelola secara mandiri8. Jalan lingkungan dan jalan setapak secara umum masih berupa tanah

Gambar : 3.7.Peta Permasalahan Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur KeciptakaryaanSub Kawasan 1 Jaya Setia

SubKawasan 1

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 60PT. Ganes Engineering Consultant

Potensi Dan Masalah Sub Kawasan 1 Jaya Setia

Potensi dan Masalah :

1. Terjadi genangan pada waktu hujan lebat karena S. Udo yang berfungsi salurandrainase sekunder kota tidak dapat menampung debit air.

2. Terjadi banjir tahunan akibat S. Batang Tebo3. Daerah dengan kepadatan rendah, berada pada kawasan pusat kota, mempunyai

potensi sebagai areal pengembangan permukiman skala kota4. Kawasan ini mempunyai potensi alami berupa danau (Danau Buluh) yang tidak

pernah kering sepanjang tahun, potensi ini dapat dikembangkan menjadi tempatrekreasi kota.

5. Air Bersih menggunakan Sumur dan PDAM6. Bangunan rumah secara umum baik7. Sampah dikelola secara mandiri8. Jalan lingkungan dan jalan setapak secara umum masih berupa tanah

Gambar : 3.7.Peta Permasalahan Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur KeciptakaryaanSub Kawasan 1 Jaya Setia

SubKawasan 1

Page 109: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 61PT. Ganes Engineering Consultant

Potensi dan Masalah Sub Kawasan 2 Jaya Setia

Gambar : 3.8.Peta Permasalahan Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur KeciptakaryaanSub Kawasan 2 Jaya Setia

Potensi dan Masalah :1. Kawasan dengan kepadatan tinggi2. Kondisi Bangunan Cukup Baik, dengan konstruksi permanen3. Ketersediaan saluran drainase air hujan cukup memenuhi, tetapi kondisi

kurang terawat dan mampat karena sampah,4. Terjadi genangan karena sebagian wilayah belum ada sistem drainase air

hujan5. Sampah tidak dikelola dengan baik6. Jalan lingkungan dan setapak kondisi cukup baik7. Kebutuhan Air Bersih dipenuhi dari PDAM8. Potensi sebagai hunian di pusat kota

SubKawasan

2

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 61PT. Ganes Engineering Consultant

Potensi dan Masalah Sub Kawasan 2 Jaya Setia

Gambar : 3.8.Peta Permasalahan Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur KeciptakaryaanSub Kawasan 2 Jaya Setia

Potensi dan Masalah :1. Kawasan dengan kepadatan tinggi2. Kondisi Bangunan Cukup Baik, dengan konstruksi permanen3. Ketersediaan saluran drainase air hujan cukup memenuhi, tetapi kondisi

kurang terawat dan mampat karena sampah,4. Terjadi genangan karena sebagian wilayah belum ada sistem drainase air

hujan5. Sampah tidak dikelola dengan baik6. Jalan lingkungan dan setapak kondisi cukup baik7. Kebutuhan Air Bersih dipenuhi dari PDAM8. Potensi sebagai hunian di pusat kota

SubKawasan

2

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

3 - 61PT. Ganes Engineering Consultant

Potensi dan Masalah Sub Kawasan 2 Jaya Setia

Gambar : 3.8.Peta Permasalahan Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur KeciptakaryaanSub Kawasan 2 Jaya Setia

Potensi dan Masalah :1. Kawasan dengan kepadatan tinggi2. Kondisi Bangunan Cukup Baik, dengan konstruksi permanen3. Ketersediaan saluran drainase air hujan cukup memenuhi, tetapi kondisi

kurang terawat dan mampat karena sampah,4. Terjadi genangan karena sebagian wilayah belum ada sistem drainase air

hujan5. Sampah tidak dikelola dengan baik6. Jalan lingkungan dan setapak kondisi cukup baik7. Kebutuhan Air Bersih dipenuhi dari PDAM8. Potensi sebagai hunian di pusat kota

SubKawasan

2

Page 110: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 1PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

4.1. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PENANGANAN

Kawasan permukiman prioritas Kelurahan Jaya Setia dalam FGD 3 telah

ditentukan untuk ditangani dan ditindak lanjuti dengan RPKPP. Identifikasi

kebutuhan penanganannya terdiri dari 2 sub kawasan dalam wilayah Kawasan

Permukiman Prioritas Kelurahan Jaya Setia yaitu sebagai berikut :

1) Sub Kawasan Permukiman Prioritas 1 terdiri dari wilayah RT 02 s/d 06

2) Sub Kawasan Permukiman Prioritas 2 terdiri dari wilayah RT 12,13,14

Kebutuhan penanganan masing-masing sub kawasan permukiman prioritas

tersebut dipengaruhi oleh :

1) Pengembangan potensi kawasan

2) Kondisi lingkungan kawasan

3) Perkiraan dampak yang ditimbulkan

Komponen kebutuhannya ditekankan pada bidang keciptakaryaan yang

meliputi komponen fisik, sosial, ekonomi serta bidang tata ruang. Secara Rinci

kebutuhan penanganan untuk dua kawasan permukiman prioritas tersebut dapat

dilihat pada tabel berikut :

4.1.1. Analisis Pengembangan Potensi Kawasan

Dalam merencanakan pengembangan kawasan prioritas dilakukan analisis SWOT

untuk Kawasan Jaya Setia yaitu sebagai berikut :

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 1PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

4.1. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PENANGANAN

Kawasan permukiman prioritas Kelurahan Jaya Setia dalam FGD 3 telah

ditentukan untuk ditangani dan ditindak lanjuti dengan RPKPP. Identifikasi

kebutuhan penanganannya terdiri dari 2 sub kawasan dalam wilayah Kawasan

Permukiman Prioritas Kelurahan Jaya Setia yaitu sebagai berikut :

1) Sub Kawasan Permukiman Prioritas 1 terdiri dari wilayah RT 02 s/d 06

2) Sub Kawasan Permukiman Prioritas 2 terdiri dari wilayah RT 12,13,14

Kebutuhan penanganan masing-masing sub kawasan permukiman prioritas

tersebut dipengaruhi oleh :

1) Pengembangan potensi kawasan

2) Kondisi lingkungan kawasan

3) Perkiraan dampak yang ditimbulkan

Komponen kebutuhannya ditekankan pada bidang keciptakaryaan yang

meliputi komponen fisik, sosial, ekonomi serta bidang tata ruang. Secara Rinci

kebutuhan penanganan untuk dua kawasan permukiman prioritas tersebut dapat

dilihat pada tabel berikut :

4.1.1. Analisis Pengembangan Potensi Kawasan

Dalam merencanakan pengembangan kawasan prioritas dilakukan analisis SWOT

untuk Kawasan Jaya Setia yaitu sebagai berikut :

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 1PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

4.1. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PENANGANAN

Kawasan permukiman prioritas Kelurahan Jaya Setia dalam FGD 3 telah

ditentukan untuk ditangani dan ditindak lanjuti dengan RPKPP. Identifikasi

kebutuhan penanganannya terdiri dari 2 sub kawasan dalam wilayah Kawasan

Permukiman Prioritas Kelurahan Jaya Setia yaitu sebagai berikut :

1) Sub Kawasan Permukiman Prioritas 1 terdiri dari wilayah RT 02 s/d 06

2) Sub Kawasan Permukiman Prioritas 2 terdiri dari wilayah RT 12,13,14

Kebutuhan penanganan masing-masing sub kawasan permukiman prioritas

tersebut dipengaruhi oleh :

1) Pengembangan potensi kawasan

2) Kondisi lingkungan kawasan

3) Perkiraan dampak yang ditimbulkan

Komponen kebutuhannya ditekankan pada bidang keciptakaryaan yang

meliputi komponen fisik, sosial, ekonomi serta bidang tata ruang. Secara Rinci

kebutuhan penanganan untuk dua kawasan permukiman prioritas tersebut dapat

dilihat pada tabel berikut :

4.1.1. Analisis Pengembangan Potensi Kawasan

Dalam merencanakan pengembangan kawasan prioritas dilakukan analisis SWOT

untuk Kawasan Jaya Setia yaitu sebagai berikut :

Page 111: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 2PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Tabel.4.1.Analisis Strategi Internal dan Eksternal

Kawasan Prioritas Jaya Setia

KEKUATAN (STRENGTH)

memiliki cadangan air yang tinggi memiliki banyak penduduk sehingga

tidak perlu mengarahkan pendudukuntuk mendiami kawasan ini

KELEMAHAN (WEAKNESS)

permukiman yang sering dilanda banjirdan genangan

infrastruktur permukiman yang belummemadai

masyarakat tidak memiliki ijinbangunan

PELUANG (OPPORTUNITY)

pengembangan infrastrukturmenjadi lebih mudah karenadekat dengan pusat kota

lahan di sekililing kawasantersebut masih banyak yangdapat digunakan sebagaitempat bermukim

berpotensi untuk dijadikankawasan wisata air

merupakan kawasan cepattumbuh

STRATEGI S-O

kawasan selain dapat dijadikan menjadikawasan permukiman juga dapat untukfungsi lain seperti pariwisata danpermukiman baru

pengembangan infrastrukturpermukiman dan pariwisata

penduduk baru dapat dialokasikankepada lahan kosong yang masih ada

STRATEGI W-O

permukiman yang tergenang dan banjirdapat diselesaikan denganmembangun dan merehalitasi salurandrainase

infrastruktur air minum dapat dibangunbukan dengan pola jaringan yangterpusat pada satu sumber utama,tetapi kepada sumber yang dekatdengan kawasan ini

pemerintah berperan penting dalampengadaan izin bangunan penduduk

ANCAMAN (THREATNESS)

kawasan pinggir sungai rentandengan bahaya banjir

penduduk yang tidak memilikiizin akan rentan untuk digusur

pembangunan infrastrukturakan terhambat jenis tanahdan kontur

masyarakat belum dapatmenerima kebijakan

STRATEGI S-T

perlu adanya kebijakan pemerintahuntuk mensterilkan daerah sempadansungai agar bebeas dari permukimanpenduduk

penduduk harus memiliki izinpembangunan rumah yang diawasilangsung oleh pemerintah

direncanakan dengan penggunaansumur gali dan fasilitas penyaringan airuntuk kebutuhan air minum penduduk

STRATEGI W-T

pembangunan permukimandisarankan sejauh mungkin daripinggir sungai

penertiban sempadan sungai harussesuai dengan peraturan yang berlaku

pemerintah memegang perananpenting dalam penertiban sempadansungai

Sumber: Hasil Analisis 2011

Kawasan Permukiman Prioritas Jaya Setia berpeluang untuk dapat

ditingkatkan fungsi dan perannya terhadap Kota Muara Bungo sebagai

daerah pembangunan permukiman baru dan rekreasi (wisata) dalam skala

kota.

INTERNAL

EKSTERNAL

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 2PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Tabel.4.1.Analisis Strategi Internal dan Eksternal

Kawasan Prioritas Jaya Setia

KEKUATAN (STRENGTH)

memiliki cadangan air yang tinggi memiliki banyak penduduk sehingga

tidak perlu mengarahkan pendudukuntuk mendiami kawasan ini

KELEMAHAN (WEAKNESS)

permukiman yang sering dilanda banjirdan genangan

infrastruktur permukiman yang belummemadai

masyarakat tidak memiliki ijinbangunan

PELUANG (OPPORTUNITY)

pengembangan infrastrukturmenjadi lebih mudah karenadekat dengan pusat kota

lahan di sekililing kawasantersebut masih banyak yangdapat digunakan sebagaitempat bermukim

berpotensi untuk dijadikankawasan wisata air

merupakan kawasan cepattumbuh

STRATEGI S-O

kawasan selain dapat dijadikan menjadikawasan permukiman juga dapat untukfungsi lain seperti pariwisata danpermukiman baru

pengembangan infrastrukturpermukiman dan pariwisata

penduduk baru dapat dialokasikankepada lahan kosong yang masih ada

STRATEGI W-O

permukiman yang tergenang dan banjirdapat diselesaikan denganmembangun dan merehalitasi salurandrainase

infrastruktur air minum dapat dibangunbukan dengan pola jaringan yangterpusat pada satu sumber utama,tetapi kepada sumber yang dekatdengan kawasan ini

pemerintah berperan penting dalampengadaan izin bangunan penduduk

ANCAMAN (THREATNESS)

kawasan pinggir sungai rentandengan bahaya banjir

penduduk yang tidak memilikiizin akan rentan untuk digusur

pembangunan infrastrukturakan terhambat jenis tanahdan kontur

masyarakat belum dapatmenerima kebijakan

STRATEGI S-T

perlu adanya kebijakan pemerintahuntuk mensterilkan daerah sempadansungai agar bebeas dari permukimanpenduduk

penduduk harus memiliki izinpembangunan rumah yang diawasilangsung oleh pemerintah

direncanakan dengan penggunaansumur gali dan fasilitas penyaringan airuntuk kebutuhan air minum penduduk

STRATEGI W-T

pembangunan permukimandisarankan sejauh mungkin daripinggir sungai

penertiban sempadan sungai harussesuai dengan peraturan yang berlaku

pemerintah memegang perananpenting dalam penertiban sempadansungai

Sumber: Hasil Analisis 2011

Kawasan Permukiman Prioritas Jaya Setia berpeluang untuk dapat

ditingkatkan fungsi dan perannya terhadap Kota Muara Bungo sebagai

daerah pembangunan permukiman baru dan rekreasi (wisata) dalam skala

kota.

INTERNAL

EKSTERNAL

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 2PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Tabel.4.1.Analisis Strategi Internal dan Eksternal

Kawasan Prioritas Jaya Setia

KEKUATAN (STRENGTH)

memiliki cadangan air yang tinggi memiliki banyak penduduk sehingga

tidak perlu mengarahkan pendudukuntuk mendiami kawasan ini

KELEMAHAN (WEAKNESS)

permukiman yang sering dilanda banjirdan genangan

infrastruktur permukiman yang belummemadai

masyarakat tidak memiliki ijinbangunan

PELUANG (OPPORTUNITY)

pengembangan infrastrukturmenjadi lebih mudah karenadekat dengan pusat kota

lahan di sekililing kawasantersebut masih banyak yangdapat digunakan sebagaitempat bermukim

berpotensi untuk dijadikankawasan wisata air

merupakan kawasan cepattumbuh

STRATEGI S-O

kawasan selain dapat dijadikan menjadikawasan permukiman juga dapat untukfungsi lain seperti pariwisata danpermukiman baru

pengembangan infrastrukturpermukiman dan pariwisata

penduduk baru dapat dialokasikankepada lahan kosong yang masih ada

STRATEGI W-O

permukiman yang tergenang dan banjirdapat diselesaikan denganmembangun dan merehalitasi salurandrainase

infrastruktur air minum dapat dibangunbukan dengan pola jaringan yangterpusat pada satu sumber utama,tetapi kepada sumber yang dekatdengan kawasan ini

pemerintah berperan penting dalampengadaan izin bangunan penduduk

ANCAMAN (THREATNESS)

kawasan pinggir sungai rentandengan bahaya banjir

penduduk yang tidak memilikiizin akan rentan untuk digusur

pembangunan infrastrukturakan terhambat jenis tanahdan kontur

masyarakat belum dapatmenerima kebijakan

STRATEGI S-T

perlu adanya kebijakan pemerintahuntuk mensterilkan daerah sempadansungai agar bebeas dari permukimanpenduduk

penduduk harus memiliki izinpembangunan rumah yang diawasilangsung oleh pemerintah

direncanakan dengan penggunaansumur gali dan fasilitas penyaringan airuntuk kebutuhan air minum penduduk

STRATEGI W-T

pembangunan permukimandisarankan sejauh mungkin daripinggir sungai

penertiban sempadan sungai harussesuai dengan peraturan yang berlaku

pemerintah memegang perananpenting dalam penertiban sempadansungai

Sumber: Hasil Analisis 2011

Kawasan Permukiman Prioritas Jaya Setia berpeluang untuk dapat

ditingkatkan fungsi dan perannya terhadap Kota Muara Bungo sebagai

daerah pembangunan permukiman baru dan rekreasi (wisata) dalam skala

kota.

INTERNAL

EKSTERNAL

Page 112: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 3PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

4.1.2. Analisis Kondisi Lingkungan Kawasan

Analisis data disini dimaksudkan untuk melihat dan menilai kondisi faktual di

lapangan, yang sesuai dengan tema-tema permasalahan permukiman perkotaan

dalam bidang Kecipta Karyaan pada satu kawasan prioritas. Adapun fokus analisis

melihat pada :

Kondisi lingkungan dan tata ruang, yang terkait dengan penataan

permukiman, baik itu disekitar bantaran sungai dan mitigasi bencana;

Bangunan dan Lingkungan;

Ruang Terbuka Hijau ( RTH ) pada kawasan Permukiman dan perumahan;

Jalan lingkungan

Pengelolaan limbah dan pencemaran lingkungan, MCK rumah tangga dan

umum serta akses jalan lingkungan

Persampahan, drainase/saluran air hujan (SAH), saluran peresapan air

hujan (SRAH),

Air bersih non-perpipaan, air limbah-sanitasi, jalan dan jembatan.

Mitgasi bencana banjir dan genangan air hujan.

Analisis dilakukan pada Sub Kawasan Prioritas 1 dan 2 Kelurahan Jaya

Setia, Kecamatan Pasar Muara Bungo.

Tabel berikut menggambarkan proses analsis tiap-tiap bagian sub kawasan,

sesuai dengan permasalahan yang ada :

Sub KawasanPrioritas 2

Sub KawasanPrioritas 1

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 3PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

4.1.2. Analisis Kondisi Lingkungan Kawasan

Analisis data disini dimaksudkan untuk melihat dan menilai kondisi faktual di

lapangan, yang sesuai dengan tema-tema permasalahan permukiman perkotaan

dalam bidang Kecipta Karyaan pada satu kawasan prioritas. Adapun fokus analisis

melihat pada :

Kondisi lingkungan dan tata ruang, yang terkait dengan penataan

permukiman, baik itu disekitar bantaran sungai dan mitigasi bencana;

Bangunan dan Lingkungan;

Ruang Terbuka Hijau ( RTH ) pada kawasan Permukiman dan perumahan;

Jalan lingkungan

Pengelolaan limbah dan pencemaran lingkungan, MCK rumah tangga dan

umum serta akses jalan lingkungan

Persampahan, drainase/saluran air hujan (SAH), saluran peresapan air

hujan (SRAH),

Air bersih non-perpipaan, air limbah-sanitasi, jalan dan jembatan.

Mitgasi bencana banjir dan genangan air hujan.

Analisis dilakukan pada Sub Kawasan Prioritas 1 dan 2 Kelurahan Jaya

Setia, Kecamatan Pasar Muara Bungo.

Tabel berikut menggambarkan proses analsis tiap-tiap bagian sub kawasan,

sesuai dengan permasalahan yang ada :

Sub KawasanPrioritas 2

Sub KawasanPrioritas 1

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 3PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

4.1.2. Analisis Kondisi Lingkungan Kawasan

Analisis data disini dimaksudkan untuk melihat dan menilai kondisi faktual di

lapangan, yang sesuai dengan tema-tema permasalahan permukiman perkotaan

dalam bidang Kecipta Karyaan pada satu kawasan prioritas. Adapun fokus analisis

melihat pada :

Kondisi lingkungan dan tata ruang, yang terkait dengan penataan

permukiman, baik itu disekitar bantaran sungai dan mitigasi bencana;

Bangunan dan Lingkungan;

Ruang Terbuka Hijau ( RTH ) pada kawasan Permukiman dan perumahan;

Jalan lingkungan

Pengelolaan limbah dan pencemaran lingkungan, MCK rumah tangga dan

umum serta akses jalan lingkungan

Persampahan, drainase/saluran air hujan (SAH), saluran peresapan air

hujan (SRAH),

Air bersih non-perpipaan, air limbah-sanitasi, jalan dan jembatan.

Mitgasi bencana banjir dan genangan air hujan.

Analisis dilakukan pada Sub Kawasan Prioritas 1 dan 2 Kelurahan Jaya

Setia, Kecamatan Pasar Muara Bungo.

Tabel berikut menggambarkan proses analsis tiap-tiap bagian sub kawasan,

sesuai dengan permasalahan yang ada :

Sub KawasanPrioritas 2

Sub KawasanPrioritas 1

Page 113: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 4PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Tabel 4.2.Analisis Kondisi Lingkungan Kelurahan Jaya Setia

Sub Kawasan 1 ( RT. 02 s/d. RT. 06 ) Kec. Pasar Muara Bungo, Kab. Bungo

Aspek Kondisi Faktual Kondisi Ideal Arahan PengembanganA. Bangunan dan Lingkungan1. Bangunan

Lokasi permukiman berada pada lahan cekungan dekatdengan danau dan sungai besar

Daerah Permukiman rawan akan banjir Bila terjadi banjir masyarakatnya terisolir, mengingat

ketinggian air bisa mencapai 1,5 m

Pada daerah genangan dan banjir Penduduk lebihmenyukai bukan rumah panggung

Rumah Penduduk

Sepanjang bantaran sungai Udo dan Teboterbebas dari bangunan fisik.

Garis sempadan sungai di kawasanpermukiman, ditentukan sekurang-kurangnya5 meter dihitung dari tepi sungai untuk jalaninspeksi

Pada bantaran sungai dilarang mendirikanbangunan untuk hunian, baik itu bangunanpermanen maupun semi permanen

Kembalikan sungai pada fungsinya

Keberadaan Sungai Batang Tebo dan SungaiBatang Bungo, dapat di jadikan icon, Citradan Wajah Kota Sungai bagi Kota MuaraBungo

Meningkatkan sosialisasi pemahaman masyarakatdalam pemanfaatan lahan, khususnya lahanbantaran dan daerah sekitar sungai

Relokasi pada bangunan / permukiman yangrawan bencana banjir atau genangan

Pemugaran rumah dengan peninggian lantaidiatas permukaan level banjir tahunan

Mantapkan Program Pembangunan Permukimanpada kawasan rawan bencana atau banjir

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 4PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Tabel 4.2.Analisis Kondisi Lingkungan Kelurahan Jaya Setia

Sub Kawasan 1 ( RT. 02 s/d. RT. 06 ) Kec. Pasar Muara Bungo, Kab. Bungo

Aspek Kondisi Faktual Kondisi Ideal Arahan PengembanganA. Bangunan dan Lingkungan1. Bangunan

Lokasi permukiman berada pada lahan cekungan dekatdengan danau dan sungai besar

Daerah Permukiman rawan akan banjir Bila terjadi banjir masyarakatnya terisolir, mengingat

ketinggian air bisa mencapai 1,5 m

Pada daerah genangan dan banjir Penduduk lebihmenyukai bukan rumah panggung

Rumah Penduduk

Sepanjang bantaran sungai Udo dan Teboterbebas dari bangunan fisik.

Garis sempadan sungai di kawasanpermukiman, ditentukan sekurang-kurangnya5 meter dihitung dari tepi sungai untuk jalaninspeksi

Pada bantaran sungai dilarang mendirikanbangunan untuk hunian, baik itu bangunanpermanen maupun semi permanen

Kembalikan sungai pada fungsinya

Keberadaan Sungai Batang Tebo dan SungaiBatang Bungo, dapat di jadikan icon, Citradan Wajah Kota Sungai bagi Kota MuaraBungo

Meningkatkan sosialisasi pemahaman masyarakatdalam pemanfaatan lahan, khususnya lahanbantaran dan daerah sekitar sungai

Relokasi pada bangunan / permukiman yangrawan bencana banjir atau genangan

Pemugaran rumah dengan peninggian lantaidiatas permukaan level banjir tahunan

Mantapkan Program Pembangunan Permukimanpada kawasan rawan bencana atau banjir

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 4PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Tabel 4.2.Analisis Kondisi Lingkungan Kelurahan Jaya Setia

Sub Kawasan 1 ( RT. 02 s/d. RT. 06 ) Kec. Pasar Muara Bungo, Kab. Bungo

Aspek Kondisi Faktual Kondisi Ideal Arahan PengembanganA. Bangunan dan Lingkungan1. Bangunan

Lokasi permukiman berada pada lahan cekungan dekatdengan danau dan sungai besar

Daerah Permukiman rawan akan banjir Bila terjadi banjir masyarakatnya terisolir, mengingat

ketinggian air bisa mencapai 1,5 m

Pada daerah genangan dan banjir Penduduk lebihmenyukai bukan rumah panggung

Rumah Penduduk

Sepanjang bantaran sungai Udo dan Teboterbebas dari bangunan fisik.

Garis sempadan sungai di kawasanpermukiman, ditentukan sekurang-kurangnya5 meter dihitung dari tepi sungai untuk jalaninspeksi

Pada bantaran sungai dilarang mendirikanbangunan untuk hunian, baik itu bangunanpermanen maupun semi permanen

Kembalikan sungai pada fungsinya

Keberadaan Sungai Batang Tebo dan SungaiBatang Bungo, dapat di jadikan icon, Citradan Wajah Kota Sungai bagi Kota MuaraBungo

Meningkatkan sosialisasi pemahaman masyarakatdalam pemanfaatan lahan, khususnya lahanbantaran dan daerah sekitar sungai

Relokasi pada bangunan / permukiman yangrawan bencana banjir atau genangan

Pemugaran rumah dengan peninggian lantaidiatas permukaan level banjir tahunan

Mantapkan Program Pembangunan Permukimanpada kawasan rawan bencana atau banjir

Page 114: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 5PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Kepadatan Bangunan cukup longgar, KDB 2,38 % KDB untuk permukiman 40% Mengembangkan permukiman perkotaan baru

2. RTH Ketersediaan Lahan kosong dan danau Buluhsebagai Ruang Terbuka Hijau pada kawasanpermukiman di RT.02 s/d RT.06 merupakanpotensi yang belum dikembangkan

Syarat RTH Publik 20%, RTH Privatminimal 10% luas kawasan

Perencanaan untuk keseimbangan dayadukung lingkungan dan berwawasanekologis

Jalur hijau, pola penataan pada ruangterbuka publik (damija, batas kawasantermasuk bantaran sungai)

RTH tepian sungai sebagai sumberresapan air

RTH tepian sungai sebagai perkuatanterhadap bahaya longsor

RTH tidak boleh didirikan bangunanpermanen dan tidak boleh tertutup beton

Tanaman dalam RTH : tanamanproduksi, tanaman peneduh dantanaman hias\

Regulasi untuk menjaga keberadaan dankeberlangsungan RTH yang masih ada

Mengendalikan perkembangan hunian danmembuat regulasi yang jelas dan tegastentang pemanfaatan lahan

Mempertahankan dan mengoptimalkanruang terbuka hijau sebagai ruang publik.

Menjaga ekologi lingkungan sungai,merawat dan mengembangkan denganaktivitas setempat yang khas dan memberinilai tambah

Dikembangkan sebagai tempat rekreasi/wisata kota

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 5PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Kepadatan Bangunan cukup longgar, KDB 2,38 % KDB untuk permukiman 40% Mengembangkan permukiman perkotaan baru

2. RTH Ketersediaan Lahan kosong dan danau Buluhsebagai Ruang Terbuka Hijau pada kawasanpermukiman di RT.02 s/d RT.06 merupakanpotensi yang belum dikembangkan

Syarat RTH Publik 20%, RTH Privatminimal 10% luas kawasan

Perencanaan untuk keseimbangan dayadukung lingkungan dan berwawasanekologis

Jalur hijau, pola penataan pada ruangterbuka publik (damija, batas kawasantermasuk bantaran sungai)

RTH tepian sungai sebagai sumberresapan air

RTH tepian sungai sebagai perkuatanterhadap bahaya longsor

RTH tidak boleh didirikan bangunanpermanen dan tidak boleh tertutup beton

Tanaman dalam RTH : tanamanproduksi, tanaman peneduh dantanaman hias\

Regulasi untuk menjaga keberadaan dankeberlangsungan RTH yang masih ada

Mengendalikan perkembangan hunian danmembuat regulasi yang jelas dan tegastentang pemanfaatan lahan

Mempertahankan dan mengoptimalkanruang terbuka hijau sebagai ruang publik.

Menjaga ekologi lingkungan sungai,merawat dan mengembangkan denganaktivitas setempat yang khas dan memberinilai tambah

Dikembangkan sebagai tempat rekreasi/wisata kota

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 5PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Kepadatan Bangunan cukup longgar, KDB 2,38 % KDB untuk permukiman 40% Mengembangkan permukiman perkotaan baru

2. RTH Ketersediaan Lahan kosong dan danau Buluhsebagai Ruang Terbuka Hijau pada kawasanpermukiman di RT.02 s/d RT.06 merupakanpotensi yang belum dikembangkan

Syarat RTH Publik 20%, RTH Privatminimal 10% luas kawasan

Perencanaan untuk keseimbangan dayadukung lingkungan dan berwawasanekologis

Jalur hijau, pola penataan pada ruangterbuka publik (damija, batas kawasantermasuk bantaran sungai)

RTH tepian sungai sebagai sumberresapan air

RTH tepian sungai sebagai perkuatanterhadap bahaya longsor

RTH tidak boleh didirikan bangunanpermanen dan tidak boleh tertutup beton

Tanaman dalam RTH : tanamanproduksi, tanaman peneduh dantanaman hias\

Regulasi untuk menjaga keberadaan dankeberlangsungan RTH yang masih ada

Mengendalikan perkembangan hunian danmembuat regulasi yang jelas dan tegastentang pemanfaatan lahan

Mempertahankan dan mengoptimalkanruang terbuka hijau sebagai ruang publik.

Menjaga ekologi lingkungan sungai,merawat dan mengembangkan denganaktivitas setempat yang khas dan memberinilai tambah

Dikembangkan sebagai tempat rekreasi/wisata kota

Page 115: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 6PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Peruntukan lahan terbuka pada tanaman keras,tanaman produksi ataupun tanaman musiman

Pemanfaatan tanah pekarangan sebagai RTHdengan tanaman peneduh dan buah

Vegetasi RTH : botanis dan atauarsitektural (estetika)

Vegetasi RTH : botanis dan atauarsitektural (estetika)

Lingkungan yang sehat, aman, nyaman danserasi berpotensi untuk mengembangkanusaha, memelihara tata budaya masyarakatdan nyaman dalam melakukan aktifitaskegiatan lainnya.

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 6PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Peruntukan lahan terbuka pada tanaman keras,tanaman produksi ataupun tanaman musiman

Pemanfaatan tanah pekarangan sebagai RTHdengan tanaman peneduh dan buah

Vegetasi RTH : botanis dan atauarsitektural (estetika)

Vegetasi RTH : botanis dan atauarsitektural (estetika)

Lingkungan yang sehat, aman, nyaman danserasi berpotensi untuk mengembangkanusaha, memelihara tata budaya masyarakatdan nyaman dalam melakukan aktifitaskegiatan lainnya.

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 6PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Peruntukan lahan terbuka pada tanaman keras,tanaman produksi ataupun tanaman musiman

Pemanfaatan tanah pekarangan sebagai RTHdengan tanaman peneduh dan buah

Vegetasi RTH : botanis dan atauarsitektural (estetika)

Vegetasi RTH : botanis dan atauarsitektural (estetika)

Lingkungan yang sehat, aman, nyaman danserasi berpotensi untuk mengembangkanusaha, memelihara tata budaya masyarakatdan nyaman dalam melakukan aktifitaskegiatan lainnya.

Page 116: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 7PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Aspek Kondisi Faktual Kondisi Ideal Arahan PengembanganB. Infrastruktur Kawasan1. Jalan dan

Jembatan Kondisi Jalan Lingkungan umumnya relatif teratur

dan lebar, di RT. 02 s/d. RT. 06 sebagian jalanmasih jalan tanah .dan becek bila hujan.

Mengganggu kelancaran mitigasi bencana banjir

Perlunya kelancaran transportasi darat,kenyamanan,keselamatan pengguna jalandan pejalan kaki

Mobil pemadam kebakaran selayaknyadapat menjangkau pada kawasanpermukiman ,

Jln lingkungan berfungsi sebagai prasaranmitigasi bencana banjir

Terencananya kegiatan penataan jalan kotadan lingkungan secara terpadu sinergi danterintegrasi

Meningkatkan kualitas jln lingkungan

Menjaga dan merawat jalan lingkungansecara rutin oleh kelompok warga, melaluikegiatan kerja bakti

Melaksanakan penjabaran MisiPembangunan Daerah Kabupaten Bungo,khususnya pada Misi Kedua tentangStrategi, yang antara lain : Pemenuhanfasilitas infrastruktur pelayanan umum,

2. AirBersihnon-perpipaan

Sebagian besar kebutuhan Air bersih masyarakat,tergantung pada Sumur gali, ada beberapakepala keluarga yang sudah menggunakan airPDAM

Air bersih harus memenuhi standarkesehatan, dengan parameter BOD,COD, residu, dsb sesuai persyaratan,tidak berwarna, tidak berbau dan tidakberasa.

Untuk menghindari adanya pencemaranbakteri e coli, Jarak aman antara sumurair bersih dengan sumur peresapanadalah 10 m

Memperluas jaringan sambungan airbersih perpipaan (PDAM)

Terpenuhinya akan kebutuhan air bersihmasyarakat perkotaan Muara Bungo

Sosialisasi konservasi air, yaitu bagaimanamenyimpan air di dalam tanah sebagaicadangan air saat musim kemarau danbukan mengalirkan ke sungai

Meningkatkan dan memberdayaanmasyarakat kawasan dalam pembangunansarana air bersih dan kesehatan lingkungan

Sumber air bersih yang berasal dari sumur,dianjurkan untuk dikelola bersama denganmemanfaatkan sumber daya listrik, yangpengelolaan dan perawatannya menjaditanggung jawab bersama

Perlunya perluasan pembangunan JaringanPipa pelayanaan air minum PDAM

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 7PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Aspek Kondisi Faktual Kondisi Ideal Arahan PengembanganB. Infrastruktur Kawasan1. Jalan dan

Jembatan Kondisi Jalan Lingkungan umumnya relatif teratur

dan lebar, di RT. 02 s/d. RT. 06 sebagian jalanmasih jalan tanah .dan becek bila hujan.

Mengganggu kelancaran mitigasi bencana banjir

Perlunya kelancaran transportasi darat,kenyamanan,keselamatan pengguna jalandan pejalan kaki

Mobil pemadam kebakaran selayaknyadapat menjangkau pada kawasanpermukiman ,

Jln lingkungan berfungsi sebagai prasaranmitigasi bencana banjir

Terencananya kegiatan penataan jalan kotadan lingkungan secara terpadu sinergi danterintegrasi

Meningkatkan kualitas jln lingkungan

Menjaga dan merawat jalan lingkungansecara rutin oleh kelompok warga, melaluikegiatan kerja bakti

Melaksanakan penjabaran MisiPembangunan Daerah Kabupaten Bungo,khususnya pada Misi Kedua tentangStrategi, yang antara lain : Pemenuhanfasilitas infrastruktur pelayanan umum,

2. AirBersihnon-perpipaan

Sebagian besar kebutuhan Air bersih masyarakat,tergantung pada Sumur gali, ada beberapakepala keluarga yang sudah menggunakan airPDAM

Air bersih harus memenuhi standarkesehatan, dengan parameter BOD,COD, residu, dsb sesuai persyaratan,tidak berwarna, tidak berbau dan tidakberasa.

Untuk menghindari adanya pencemaranbakteri e coli, Jarak aman antara sumurair bersih dengan sumur peresapanadalah 10 m

Memperluas jaringan sambungan airbersih perpipaan (PDAM)

Terpenuhinya akan kebutuhan air bersihmasyarakat perkotaan Muara Bungo

Sosialisasi konservasi air, yaitu bagaimanamenyimpan air di dalam tanah sebagaicadangan air saat musim kemarau danbukan mengalirkan ke sungai

Meningkatkan dan memberdayaanmasyarakat kawasan dalam pembangunansarana air bersih dan kesehatan lingkungan

Sumber air bersih yang berasal dari sumur,dianjurkan untuk dikelola bersama denganmemanfaatkan sumber daya listrik, yangpengelolaan dan perawatannya menjaditanggung jawab bersama

Perlunya perluasan pembangunan JaringanPipa pelayanaan air minum PDAM

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 7PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Aspek Kondisi Faktual Kondisi Ideal Arahan PengembanganB. Infrastruktur Kawasan1. Jalan dan

Jembatan Kondisi Jalan Lingkungan umumnya relatif teratur

dan lebar, di RT. 02 s/d. RT. 06 sebagian jalanmasih jalan tanah .dan becek bila hujan.

Mengganggu kelancaran mitigasi bencana banjir

Perlunya kelancaran transportasi darat,kenyamanan,keselamatan pengguna jalandan pejalan kaki

Mobil pemadam kebakaran selayaknyadapat menjangkau pada kawasanpermukiman ,

Jln lingkungan berfungsi sebagai prasaranmitigasi bencana banjir

Terencananya kegiatan penataan jalan kotadan lingkungan secara terpadu sinergi danterintegrasi

Meningkatkan kualitas jln lingkungan

Menjaga dan merawat jalan lingkungansecara rutin oleh kelompok warga, melaluikegiatan kerja bakti

Melaksanakan penjabaran MisiPembangunan Daerah Kabupaten Bungo,khususnya pada Misi Kedua tentangStrategi, yang antara lain : Pemenuhanfasilitas infrastruktur pelayanan umum,

2. AirBersihnon-perpipaan

Sebagian besar kebutuhan Air bersih masyarakat,tergantung pada Sumur gali, ada beberapakepala keluarga yang sudah menggunakan airPDAM

Air bersih harus memenuhi standarkesehatan, dengan parameter BOD,COD, residu, dsb sesuai persyaratan,tidak berwarna, tidak berbau dan tidakberasa.

Untuk menghindari adanya pencemaranbakteri e coli, Jarak aman antara sumurair bersih dengan sumur peresapanadalah 10 m

Memperluas jaringan sambungan airbersih perpipaan (PDAM)

Terpenuhinya akan kebutuhan air bersihmasyarakat perkotaan Muara Bungo

Sosialisasi konservasi air, yaitu bagaimanamenyimpan air di dalam tanah sebagaicadangan air saat musim kemarau danbukan mengalirkan ke sungai

Meningkatkan dan memberdayaanmasyarakat kawasan dalam pembangunansarana air bersih dan kesehatan lingkungan

Sumber air bersih yang berasal dari sumur,dianjurkan untuk dikelola bersama denganmemanfaatkan sumber daya listrik, yangpengelolaan dan perawatannya menjaditanggung jawab bersama

Perlunya perluasan pembangunan JaringanPipa pelayanaan air minum PDAM

Page 117: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 8PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

3. Drainase(SAHdanSRAH)

Sungai Udo yang berada di kawasan PrioritasJaya Setia pada berfungsi sebagai drainaseprimer Kota Muara Mungo

Kondisinya kotor terjadi pendangkalan karenasampah dan lumpur yang terbawa air masuk kesungai Udo

Sungai yang dimanfaatkan sebagaidrainase primer harus selalu dijagakebersihan dan kelestariannya

Memaksimalkan air hujan kembalimeresap ke tanah (guna menjaga airtanah)

Peletakan peresapan di tanahpekarangan atau pada jalan lingkungan

Air hujan harus disalurkan melalui sistempembuangan yang terpisah dari sistempembuangan air limbah dan air kotor

Sumur

Pengolah AirBersih

MCK

BakPenampung

MeterListrik

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 8PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

3. Drainase(SAHdanSRAH)

Sungai Udo yang berada di kawasan PrioritasJaya Setia pada berfungsi sebagai drainaseprimer Kota Muara Mungo

Kondisinya kotor terjadi pendangkalan karenasampah dan lumpur yang terbawa air masuk kesungai Udo

Sungai yang dimanfaatkan sebagaidrainase primer harus selalu dijagakebersihan dan kelestariannya

Memaksimalkan air hujan kembalimeresap ke tanah (guna menjaga airtanah)

Peletakan peresapan di tanahpekarangan atau pada jalan lingkungan

Air hujan harus disalurkan melalui sistempembuangan yang terpisah dari sistempembuangan air limbah dan air kotor

Sumur

Pengolah AirBersih

MCK

BakPenampung

MeterListrik

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 8PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

3. Drainase(SAHdanSRAH)

Sungai Udo yang berada di kawasan PrioritasJaya Setia pada berfungsi sebagai drainaseprimer Kota Muara Mungo

Kondisinya kotor terjadi pendangkalan karenasampah dan lumpur yang terbawa air masuk kesungai Udo

Sungai yang dimanfaatkan sebagaidrainase primer harus selalu dijagakebersihan dan kelestariannya

Memaksimalkan air hujan kembalimeresap ke tanah (guna menjaga airtanah)

Peletakan peresapan di tanahpekarangan atau pada jalan lingkungan

Air hujan harus disalurkan melalui sistempembuangan yang terpisah dari sistempembuangan air limbah dan air kotor

Sumur

Pengolah AirBersih

MCK

BakPenampung

MeterListrik

Page 118: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 9PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

4. SanitasiLingkungan

Sanitasi dilakukan dibuat sendiri tetapi tidakdengan teknis yang baik.

Sanitas mandiri dengan teknis yangbenar

Ipal Komunal Tidak dibuang ke saluran air hujan dan

sungai

Pembangunan sanitasi komunal di daerahini tidak fisibel (biaya mahal) karena jarakantar rumah sangat jarang, pembangunansanitasi mandiri untuk masing masingrumah dengan teknis yang benar agartidak mencemari lingkungan.

5. Sampah Dengan lahan pekarangan yang masih luas,masyarakat mengelola sampah secara mandiridengan cara ditumpuk lalu dibakar.

Pengelolaan sampah mandiri

Pada rumah tangga tidak tersedia adanya tongsampah, TPS dan belum terlihat adanya petugaspengangkut sampah

Sistem yang tepat terkait dengan tipepenataan lingkungan yang ditetapkan

Sistem persampahan rumah tanggadan komunal dengan sistem mekanisme: pewadahan, pengumpulan,pemindahanpengangkutan dan pengolahan akhir

Sungai dan daerah bantaran sungaiterbebas dari sampah, antisipasi hulusebagai sumberAir bersih dan bencana

Kesadaran berrsih lingkungan -komitmen menjaga kebersihan ligkungandari hulu hingga hilir harus segeraditanamkan

Setiap bangunan harus memiliki tempatsampah rumah tangga atau komposter

Target pengurangan sampah atauoptimalkan proses daur ulang. Optimalisasipengelolaan sampah - 3R (reduce – reuse – recycle)

- Pengolahan tiap rumah (lokal)

- Pengelolaan bisnis pengolahan sampah

Pemberdayaan masyarakat agar sampahtidak manjadi musibah, tetapi dibuatmenjadi berkah

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 9PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

4. SanitasiLingkungan

Sanitasi dilakukan dibuat sendiri tetapi tidakdengan teknis yang baik.

Sanitas mandiri dengan teknis yangbenar

Ipal Komunal Tidak dibuang ke saluran air hujan dan

sungai

Pembangunan sanitasi komunal di daerahini tidak fisibel (biaya mahal) karena jarakantar rumah sangat jarang, pembangunansanitasi mandiri untuk masing masingrumah dengan teknis yang benar agartidak mencemari lingkungan.

5. Sampah Dengan lahan pekarangan yang masih luas,masyarakat mengelola sampah secara mandiridengan cara ditumpuk lalu dibakar.

Pengelolaan sampah mandiri

Pada rumah tangga tidak tersedia adanya tongsampah, TPS dan belum terlihat adanya petugaspengangkut sampah

Sistem yang tepat terkait dengan tipepenataan lingkungan yang ditetapkan

Sistem persampahan rumah tanggadan komunal dengan sistem mekanisme: pewadahan, pengumpulan,pemindahanpengangkutan dan pengolahan akhir

Sungai dan daerah bantaran sungaiterbebas dari sampah, antisipasi hulusebagai sumberAir bersih dan bencana

Kesadaran berrsih lingkungan -komitmen menjaga kebersihan ligkungandari hulu hingga hilir harus segeraditanamkan

Setiap bangunan harus memiliki tempatsampah rumah tangga atau komposter

Target pengurangan sampah atauoptimalkan proses daur ulang. Optimalisasipengelolaan sampah - 3R (reduce – reuse – recycle)

- Pengolahan tiap rumah (lokal)

- Pengelolaan bisnis pengolahan sampah

Pemberdayaan masyarakat agar sampahtidak manjadi musibah, tetapi dibuatmenjadi berkah

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 9PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

4. SanitasiLingkungan

Sanitasi dilakukan dibuat sendiri tetapi tidakdengan teknis yang baik.

Sanitas mandiri dengan teknis yangbenar

Ipal Komunal Tidak dibuang ke saluran air hujan dan

sungai

Pembangunan sanitasi komunal di daerahini tidak fisibel (biaya mahal) karena jarakantar rumah sangat jarang, pembangunansanitasi mandiri untuk masing masingrumah dengan teknis yang benar agartidak mencemari lingkungan.

5. Sampah Dengan lahan pekarangan yang masih luas,masyarakat mengelola sampah secara mandiridengan cara ditumpuk lalu dibakar.

Pengelolaan sampah mandiri

Pada rumah tangga tidak tersedia adanya tongsampah, TPS dan belum terlihat adanya petugaspengangkut sampah

Sistem yang tepat terkait dengan tipepenataan lingkungan yang ditetapkan

Sistem persampahan rumah tanggadan komunal dengan sistem mekanisme: pewadahan, pengumpulan,pemindahanpengangkutan dan pengolahan akhir

Sungai dan daerah bantaran sungaiterbebas dari sampah, antisipasi hulusebagai sumberAir bersih dan bencana

Kesadaran berrsih lingkungan -komitmen menjaga kebersihan ligkungandari hulu hingga hilir harus segeraditanamkan

Setiap bangunan harus memiliki tempatsampah rumah tangga atau komposter

Target pengurangan sampah atauoptimalkan proses daur ulang. Optimalisasipengelolaan sampah - 3R (reduce – reuse – recycle)

- Pengolahan tiap rumah (lokal)

- Pengelolaan bisnis pengolahan sampah

Pemberdayaan masyarakat agar sampahtidak manjadi musibah, tetapi dibuatmenjadi berkah

Page 119: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 10PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Perda Sampah harus dipertegas Pewadahan/pengelolaan sampah

individual dan komunal Unit Pengolahan Sampah (UPS) – setiap 2-

3 RW Membangun perilaku warga masyarakat

untuk sadar akan kebersihan, kesehatandan tidak membuang sampah di sungai,karena sungai merupakan sumberpenghidup

6. MitigasiBencanaBanjir

Daerah ini setiap tahun mengalami bencana banjirakibat S. Batang Bungo;

Daerah ini mengalami genangan air hujan setiapterjadi hujan

Adanya sistem mitigasi bencana banjir

Tersediannya prasarana dan saranapenanggulangan bencana banjir

Sungai Udo yang difungsikan sebagaidrainase kota dapat menampungkapasitas air hujan

Pengembangan jaringan jalan untukevakuasi bencana banjir

Penyediaan sarana evakuasi bencanabanjir

Penyediaan tempat evakuasi bencanabanjir

Normalisasi sungai dan pembangunan taludsungai

S. Udo yang saat ini berfungsi sebagaidrainase kondisinya penuh kotoran,pembersihan S. diperlukan pada waktumenjelang musim hujan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 10PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Perda Sampah harus dipertegas Pewadahan/pengelolaan sampah

individual dan komunal Unit Pengolahan Sampah (UPS) – setiap 2-

3 RW Membangun perilaku warga masyarakat

untuk sadar akan kebersihan, kesehatandan tidak membuang sampah di sungai,karena sungai merupakan sumberpenghidup

6. MitigasiBencanaBanjir

Daerah ini setiap tahun mengalami bencana banjirakibat S. Batang Bungo;

Daerah ini mengalami genangan air hujan setiapterjadi hujan

Adanya sistem mitigasi bencana banjir

Tersediannya prasarana dan saranapenanggulangan bencana banjir

Sungai Udo yang difungsikan sebagaidrainase kota dapat menampungkapasitas air hujan

Pengembangan jaringan jalan untukevakuasi bencana banjir

Penyediaan sarana evakuasi bencanabanjir

Penyediaan tempat evakuasi bencanabanjir

Normalisasi sungai dan pembangunan taludsungai

S. Udo yang saat ini berfungsi sebagaidrainase kondisinya penuh kotoran,pembersihan S. diperlukan pada waktumenjelang musim hujan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 10PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Perda Sampah harus dipertegas Pewadahan/pengelolaan sampah

individual dan komunal Unit Pengolahan Sampah (UPS) – setiap 2-

3 RW Membangun perilaku warga masyarakat

untuk sadar akan kebersihan, kesehatandan tidak membuang sampah di sungai,karena sungai merupakan sumberpenghidup

6. MitigasiBencanaBanjir

Daerah ini setiap tahun mengalami bencana banjirakibat S. Batang Bungo;

Daerah ini mengalami genangan air hujan setiapterjadi hujan

Adanya sistem mitigasi bencana banjir

Tersediannya prasarana dan saranapenanggulangan bencana banjir

Sungai Udo yang difungsikan sebagaidrainase kota dapat menampungkapasitas air hujan

Pengembangan jaringan jalan untukevakuasi bencana banjir

Penyediaan sarana evakuasi bencanabanjir

Penyediaan tempat evakuasi bencanabanjir

Normalisasi sungai dan pembangunan taludsungai

S. Udo yang saat ini berfungsi sebagaidrainase kondisinya penuh kotoran,pembersihan S. diperlukan pada waktumenjelang musim hujan

Page 120: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 11PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Aspek Kondisi Faktual Kondisi Ideal Arahan PengembanganC. Sosial dan Ekonomi

Kondisi sosial ekonomi sebagian besarwarga cukup baik/ mapan, hal ini terlihatdengan pemanfaatan teknologi parabola danHP pada gaya hidup sehari-hari

Pemanfaatan Parabola untuk menangkapsiaran TV

Fasum di Lingkungan Permukiman

Setiap kawasan seharusnya memiliki fasilitassosial dan fasilitas umum sesuai denganratio penduduknya

Sebagian masyarakat sudah membuka usahawarung/usaha rumahan untuk meningkaatkantaraf hidup

Pada satu kawasan permukiman, selayaknyasudah harus dipersiapkan adanya lahanterbuka ( open space) , lahan untukpemakaman umum dan lahan untuk saranadan prasarana laiinya yang bersifat massal.

Menjaga dan merawat fasilitas yang sudahada

Diupayakan ada pendampingan kegiatanuntuk meningkatkan ekonomi rumahtangga skala mikro, menjadi kegiatan khassetempat yang menarik.

Sesuai dengan moto sejahtera pada visipembangunan, yaitu semua lapisanmasyarakat dapat terpenuhi hak dasarnya,baik dibidang sosial, ekonomi dan budaya,

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 11PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Aspek Kondisi Faktual Kondisi Ideal Arahan PengembanganC. Sosial dan Ekonomi

Kondisi sosial ekonomi sebagian besarwarga cukup baik/ mapan, hal ini terlihatdengan pemanfaatan teknologi parabola danHP pada gaya hidup sehari-hari

Pemanfaatan Parabola untuk menangkapsiaran TV

Fasum di Lingkungan Permukiman

Setiap kawasan seharusnya memiliki fasilitassosial dan fasilitas umum sesuai denganratio penduduknya

Sebagian masyarakat sudah membuka usahawarung/usaha rumahan untuk meningkaatkantaraf hidup

Pada satu kawasan permukiman, selayaknyasudah harus dipersiapkan adanya lahanterbuka ( open space) , lahan untukpemakaman umum dan lahan untuk saranadan prasarana laiinya yang bersifat massal.

Menjaga dan merawat fasilitas yang sudahada

Diupayakan ada pendampingan kegiatanuntuk meningkatkan ekonomi rumahtangga skala mikro, menjadi kegiatan khassetempat yang menarik.

Sesuai dengan moto sejahtera pada visipembangunan, yaitu semua lapisanmasyarakat dapat terpenuhi hak dasarnya,baik dibidang sosial, ekonomi dan budaya,

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 11PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Aspek Kondisi Faktual Kondisi Ideal Arahan PengembanganC. Sosial dan Ekonomi

Kondisi sosial ekonomi sebagian besarwarga cukup baik/ mapan, hal ini terlihatdengan pemanfaatan teknologi parabola danHP pada gaya hidup sehari-hari

Pemanfaatan Parabola untuk menangkapsiaran TV

Fasum di Lingkungan Permukiman

Setiap kawasan seharusnya memiliki fasilitassosial dan fasilitas umum sesuai denganratio penduduknya

Sebagian masyarakat sudah membuka usahawarung/usaha rumahan untuk meningkaatkantaraf hidup

Pada satu kawasan permukiman, selayaknyasudah harus dipersiapkan adanya lahanterbuka ( open space) , lahan untukpemakaman umum dan lahan untuk saranadan prasarana laiinya yang bersifat massal.

Menjaga dan merawat fasilitas yang sudahada

Diupayakan ada pendampingan kegiatanuntuk meningkatkan ekonomi rumahtangga skala mikro, menjadi kegiatan khassetempat yang menarik.

Sesuai dengan moto sejahtera pada visipembangunan, yaitu semua lapisanmasyarakat dapat terpenuhi hak dasarnya,baik dibidang sosial, ekonomi dan budaya,

Page 121: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 12PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Tabel 4.3.Analisis Kondisi Lingkungan Sub Kawasan 2 Kelurahan Jaya Setia ( RT.12, 13 dan 14)

Kec. Pasar Muara Bungo, Kab. Bungo

Aspek Kondisi Faktual Kondisi Ideal Arahan PengembanganA. Bangunan dan Lingkungan1. Bangunan Kepadatan bangunan KDB rata-rata

32,41%

Bangunan Rumah Tinggal

Tata letak bangunan sebagian kurangteratur

Kepadatan bangunan dengan KDB 40%

Distribusi kepadatan bangunan selarasdengan tata ruang wilayah

Kawasan pembangunan terpadu,penataanpermukiman titik berat pada KDB

KDB permukiman sedang < 60%

Penataan bangunan untuk pembentukankarakter lingkungan

Jarak rumah diatur minimal 2 m gunamenjaga keamanan dari kebakaran danmemberi sirkulasi udara maupun ruangcahaya

Meningkatkan sosialisasi pemahamanmasyarakat dalam pemanfaatan lahan,khususnya lahan pekarangan

Menentukan KDB

Mengendalikan perkembangan hunian danmembuat regulasi yang jelas dan tegastentang pemanfaatan lahan

Menciptakan kualitas dan kuantitas kebutuhanumum perumahan dan permukiman

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 12PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Tabel 4.3.Analisis Kondisi Lingkungan Sub Kawasan 2 Kelurahan Jaya Setia ( RT.12, 13 dan 14)

Kec. Pasar Muara Bungo, Kab. Bungo

Aspek Kondisi Faktual Kondisi Ideal Arahan PengembanganA. Bangunan dan Lingkungan1. Bangunan Kepadatan bangunan KDB rata-rata

32,41%

Bangunan Rumah Tinggal

Tata letak bangunan sebagian kurangteratur

Kepadatan bangunan dengan KDB 40%

Distribusi kepadatan bangunan selarasdengan tata ruang wilayah

Kawasan pembangunan terpadu,penataanpermukiman titik berat pada KDB

KDB permukiman sedang < 60%

Penataan bangunan untuk pembentukankarakter lingkungan

Jarak rumah diatur minimal 2 m gunamenjaga keamanan dari kebakaran danmemberi sirkulasi udara maupun ruangcahaya

Meningkatkan sosialisasi pemahamanmasyarakat dalam pemanfaatan lahan,khususnya lahan pekarangan

Menentukan KDB

Mengendalikan perkembangan hunian danmembuat regulasi yang jelas dan tegastentang pemanfaatan lahan

Menciptakan kualitas dan kuantitas kebutuhanumum perumahan dan permukiman

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 12PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Tabel 4.3.Analisis Kondisi Lingkungan Sub Kawasan 2 Kelurahan Jaya Setia ( RT.12, 13 dan 14)

Kec. Pasar Muara Bungo, Kab. Bungo

Aspek Kondisi Faktual Kondisi Ideal Arahan PengembanganA. Bangunan dan Lingkungan1. Bangunan Kepadatan bangunan KDB rata-rata

32,41%

Bangunan Rumah Tinggal

Tata letak bangunan sebagian kurangteratur

Kepadatan bangunan dengan KDB 40%

Distribusi kepadatan bangunan selarasdengan tata ruang wilayah

Kawasan pembangunan terpadu,penataanpermukiman titik berat pada KDB

KDB permukiman sedang < 60%

Penataan bangunan untuk pembentukankarakter lingkungan

Jarak rumah diatur minimal 2 m gunamenjaga keamanan dari kebakaran danmemberi sirkulasi udara maupun ruangcahaya

Meningkatkan sosialisasi pemahamanmasyarakat dalam pemanfaatan lahan,khususnya lahan pekarangan

Menentukan KDB

Mengendalikan perkembangan hunian danmembuat regulasi yang jelas dan tegastentang pemanfaatan lahan

Menciptakan kualitas dan kuantitas kebutuhanumum perumahan dan permukiman

Page 122: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 13PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Bangunan berada di atas saluran drainase Diatas Saluran drainase dilarangdibangun bangunan. Melakukan penertiban bangunan

2. RTH Ketersediaan sekitar 70 % lahan kosongmasih sangat luas

Lahan Kosong yang belum dimanfaatkan (Lahan Tidur )

Dengan lahan yang luas, pada tanahpekarangan selain dimanfaatkan untuktanaman produktif, juga digunakan untukmemberi pakan ternak

Pemanfaatan RTH rumah tangga, selainberfungsi sebagai pagar, juga berfungsi

Syarat RTH Publik 20%, RTH Privatminimal 10% luas kawasan

Perencanaan untuk keseimbangan dayadukung lingkungan dan berwawasanekologis

Jalur hijau, pola penataan pada ruangterbuka publik (damija, batas kawasantermasuk bantaran sungai)

RTH tepian sungai sebagai sumberresapan air

RTH tepian sungai sebagai perkuatanterhadap bahaya longsor

RTH tidak boleh didirikan bangunanpermanen dan tidak boleh tertutup beton

Tanaman dalam RTH : tanaman produksi,tanaman peneduh dan tanaman hias

Vegetasi RTH : botanis dan atauarsitektural (estetika)

Mempertahankan dan mengembangkan ruangterbuka hijau

Penetapan lereng dan bantaran sungaisebagai daerah hijau dan resapan air gunaantisipasi bahaya banjir

Meningkatkan kuantitas dan kualitas RTH danoptimalisasi penggunaannya

RTH sebagai ruang publik dan dikelolamasyarakat

Pemanfaatan ruang sirkulasi untuk RTH lineardi tepi – tepi jalan/gang

Sosialisasi pemanfaatan ruang terbukahalaman rumah penduduk/privat untukpenghijauan secara mandiri

Sosialisasi dan pendampingan pengelolaanRTH tepian sungai secara berkesinambungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 13PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Bangunan berada di atas saluran drainase Diatas Saluran drainase dilarangdibangun bangunan. Melakukan penertiban bangunan

2. RTH Ketersediaan sekitar 70 % lahan kosongmasih sangat luas

Lahan Kosong yang belum dimanfaatkan (Lahan Tidur )

Dengan lahan yang luas, pada tanahpekarangan selain dimanfaatkan untuktanaman produktif, juga digunakan untukmemberi pakan ternak

Pemanfaatan RTH rumah tangga, selainberfungsi sebagai pagar, juga berfungsi

Syarat RTH Publik 20%, RTH Privatminimal 10% luas kawasan

Perencanaan untuk keseimbangan dayadukung lingkungan dan berwawasanekologis

Jalur hijau, pola penataan pada ruangterbuka publik (damija, batas kawasantermasuk bantaran sungai)

RTH tepian sungai sebagai sumberresapan air

RTH tepian sungai sebagai perkuatanterhadap bahaya longsor

RTH tidak boleh didirikan bangunanpermanen dan tidak boleh tertutup beton

Tanaman dalam RTH : tanaman produksi,tanaman peneduh dan tanaman hias

Vegetasi RTH : botanis dan atauarsitektural (estetika)

Mempertahankan dan mengembangkan ruangterbuka hijau

Penetapan lereng dan bantaran sungaisebagai daerah hijau dan resapan air gunaantisipasi bahaya banjir

Meningkatkan kuantitas dan kualitas RTH danoptimalisasi penggunaannya

RTH sebagai ruang publik dan dikelolamasyarakat

Pemanfaatan ruang sirkulasi untuk RTH lineardi tepi – tepi jalan/gang

Sosialisasi pemanfaatan ruang terbukahalaman rumah penduduk/privat untukpenghijauan secara mandiri

Sosialisasi dan pendampingan pengelolaanRTH tepian sungai secara berkesinambungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 13PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Bangunan berada di atas saluran drainase Diatas Saluran drainase dilarangdibangun bangunan. Melakukan penertiban bangunan

2. RTH Ketersediaan sekitar 70 % lahan kosongmasih sangat luas

Lahan Kosong yang belum dimanfaatkan (Lahan Tidur )

Dengan lahan yang luas, pada tanahpekarangan selain dimanfaatkan untuktanaman produktif, juga digunakan untukmemberi pakan ternak

Pemanfaatan RTH rumah tangga, selainberfungsi sebagai pagar, juga berfungsi

Syarat RTH Publik 20%, RTH Privatminimal 10% luas kawasan

Perencanaan untuk keseimbangan dayadukung lingkungan dan berwawasanekologis

Jalur hijau, pola penataan pada ruangterbuka publik (damija, batas kawasantermasuk bantaran sungai)

RTH tepian sungai sebagai sumberresapan air

RTH tepian sungai sebagai perkuatanterhadap bahaya longsor

RTH tidak boleh didirikan bangunanpermanen dan tidak boleh tertutup beton

Tanaman dalam RTH : tanaman produksi,tanaman peneduh dan tanaman hias

Vegetasi RTH : botanis dan atauarsitektural (estetika)

Mempertahankan dan mengembangkan ruangterbuka hijau

Penetapan lereng dan bantaran sungaisebagai daerah hijau dan resapan air gunaantisipasi bahaya banjir

Meningkatkan kuantitas dan kualitas RTH danoptimalisasi penggunaannya

RTH sebagai ruang publik dan dikelolamasyarakat

Pemanfaatan ruang sirkulasi untuk RTH lineardi tepi – tepi jalan/gang

Sosialisasi pemanfaatan ruang terbukahalaman rumah penduduk/privat untukpenghijauan secara mandiri

Sosialisasi dan pendampingan pengelolaanRTH tepian sungai secara berkesinambungan

Page 123: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 14PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

sebagai batas kepemilikan lahan

Pada RTH dipasang pembatas lahan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 14PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

sebagai batas kepemilikan lahan

Pada RTH dipasang pembatas lahan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 14PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

sebagai batas kepemilikan lahan

Pada RTH dipasang pembatas lahan

Page 124: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 15PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Aspek Kondisi Faktual Kondisi Ideal Arahan PengembanganB. Infrastruktur Kawasan1. Jalan dan

Jembatan Untuk wilayah RT. 12 s/d. RT 14.

Sebagian Jalan lingkungan cukup baik,sehingga Truck Sampah ataupun TruckPemadam Kebakaran mudah untuk lewat

Sebagian jalan belum di aspal, padawaktu hujan licin dan becek

Gorong-gorong untuk kelancarandrainase sebagian belum ada

Pada Kawasan padat penduduk MobilPemadam Kebakaran bisa masuk

Jalan lingkungan bersih, rapih dan tidak becek

Terjaminnya kelancaran transportasi,kenyamanan dan keselamatan penggunajalan dan pejalan kaki

Pembangunan jln lingkungan harusmemperhatikan kel;ancaran pembuanaganair hujan

Peningkatan dan perbaikan jalanlingkungan dan jalan setapak yang belumdiperkeras (Betonisasi atau pengaspalan)

Pembuatan jaln disertai gorong-gorong

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 15PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Aspek Kondisi Faktual Kondisi Ideal Arahan PengembanganB. Infrastruktur Kawasan1. Jalan dan

Jembatan Untuk wilayah RT. 12 s/d. RT 14.

Sebagian Jalan lingkungan cukup baik,sehingga Truck Sampah ataupun TruckPemadam Kebakaran mudah untuk lewat

Sebagian jalan belum di aspal, padawaktu hujan licin dan becek

Gorong-gorong untuk kelancarandrainase sebagian belum ada

Pada Kawasan padat penduduk MobilPemadam Kebakaran bisa masuk

Jalan lingkungan bersih, rapih dan tidak becek

Terjaminnya kelancaran transportasi,kenyamanan dan keselamatan penggunajalan dan pejalan kaki

Pembangunan jln lingkungan harusmemperhatikan kel;ancaran pembuanaganair hujan

Peningkatan dan perbaikan jalanlingkungan dan jalan setapak yang belumdiperkeras (Betonisasi atau pengaspalan)

Pembuatan jaln disertai gorong-gorong

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 15PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Aspek Kondisi Faktual Kondisi Ideal Arahan PengembanganB. Infrastruktur Kawasan1. Jalan dan

Jembatan Untuk wilayah RT. 12 s/d. RT 14.

Sebagian Jalan lingkungan cukup baik,sehingga Truck Sampah ataupun TruckPemadam Kebakaran mudah untuk lewat

Sebagian jalan belum di aspal, padawaktu hujan licin dan becek

Gorong-gorong untuk kelancarandrainase sebagian belum ada

Pada Kawasan padat penduduk MobilPemadam Kebakaran bisa masuk

Jalan lingkungan bersih, rapih dan tidak becek

Terjaminnya kelancaran transportasi,kenyamanan dan keselamatan penggunajalan dan pejalan kaki

Pembangunan jln lingkungan harusmemperhatikan kel;ancaran pembuanaganair hujan

Peningkatan dan perbaikan jalanlingkungan dan jalan setapak yang belumdiperkeras (Betonisasi atau pengaspalan)

Pembuatan jaln disertai gorong-gorong

Page 125: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 16PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

2. Air Bersih Seperti halnya dengan penduduk yang lain,sub kawasan ini menggunakan PAMsebagai pemenuhan air bersih

Jln setapak sebagian kondisinya masihtidak layak, belum diperkeras , licin danbecek diwaktu hujan

Kebutuhan dan ketersediaan sumber airbersih harus memenuhi persyaratankesehatan

Air dikatakan bersih bila memenuhi syaratsebagai berikut :- Jernih/tidak berwarna, tidak berbau, tidak

berasa.- Air bersih adalah air yang memenuhi

ketentuan baku mutu air bersih yang berlaku- Air baku adalah air yang yang memenuhi

ketentuan baku mutu air baku yang dapatdiolah menjadi air minum

Penyediaan pengolahan air bersih untukkebutuhan komunal

Jln Stapak merupakan prasarana akses padalingkungan lebih dalam bagi mayarakatgolongan ekonomi lemah

Sosialisasi konservasi air, yaitubagaimana menyimpan air di dalamtanah sebagai cadangan air saat musimkemarau dan bukan mengalirkan kesungai-laut

Meningkatkan dan memberdayaanmasyarakat kawasan dalampembangunan sarana air bersih dankesehatan lingkungan

Perkerasan jalan lingkungan sangatbermanfaat meningkatkan kualitaslingkungan, miytigasi bencana banjirdan mempermudan aktifitas ekonomimnsyarakat setempat.

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 16PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

2. Air Bersih Seperti halnya dengan penduduk yang lain,sub kawasan ini menggunakan PAMsebagai pemenuhan air bersih

Jln setapak sebagian kondisinya masihtidak layak, belum diperkeras , licin danbecek diwaktu hujan

Kebutuhan dan ketersediaan sumber airbersih harus memenuhi persyaratankesehatan

Air dikatakan bersih bila memenuhi syaratsebagai berikut :- Jernih/tidak berwarna, tidak berbau, tidak

berasa.- Air bersih adalah air yang memenuhi

ketentuan baku mutu air bersih yang berlaku- Air baku adalah air yang yang memenuhi

ketentuan baku mutu air baku yang dapatdiolah menjadi air minum

Penyediaan pengolahan air bersih untukkebutuhan komunal

Jln Stapak merupakan prasarana akses padalingkungan lebih dalam bagi mayarakatgolongan ekonomi lemah

Sosialisasi konservasi air, yaitubagaimana menyimpan air di dalamtanah sebagai cadangan air saat musimkemarau dan bukan mengalirkan kesungai-laut

Meningkatkan dan memberdayaanmasyarakat kawasan dalampembangunan sarana air bersih dankesehatan lingkungan

Perkerasan jalan lingkungan sangatbermanfaat meningkatkan kualitaslingkungan, miytigasi bencana banjirdan mempermudan aktifitas ekonomimnsyarakat setempat.

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 16PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

2. Air Bersih Seperti halnya dengan penduduk yang lain,sub kawasan ini menggunakan PAMsebagai pemenuhan air bersih

Jln setapak sebagian kondisinya masihtidak layak, belum diperkeras , licin danbecek diwaktu hujan

Kebutuhan dan ketersediaan sumber airbersih harus memenuhi persyaratankesehatan

Air dikatakan bersih bila memenuhi syaratsebagai berikut :- Jernih/tidak berwarna, tidak berbau, tidak

berasa.- Air bersih adalah air yang memenuhi

ketentuan baku mutu air bersih yang berlaku- Air baku adalah air yang yang memenuhi

ketentuan baku mutu air baku yang dapatdiolah menjadi air minum

Penyediaan pengolahan air bersih untukkebutuhan komunal

Jln Stapak merupakan prasarana akses padalingkungan lebih dalam bagi mayarakatgolongan ekonomi lemah

Sosialisasi konservasi air, yaitubagaimana menyimpan air di dalamtanah sebagai cadangan air saat musimkemarau dan bukan mengalirkan kesungai-laut

Meningkatkan dan memberdayaanmasyarakat kawasan dalampembangunan sarana air bersih dankesehatan lingkungan

Perkerasan jalan lingkungan sangatbermanfaat meningkatkan kualitaslingkungan, miytigasi bencana banjirdan mempermudan aktifitas ekonomimnsyarakat setempat.

Page 126: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 17PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

3. Drainase (SAHdan SRAH)

Drainase pada kawasan permukimanumumnya kurang perawatan, terbuka,berfungsi merangkap sebagai saluran airlimbah.

Dengan rata-rata pekarangan yang masihluas, drainase dibuat mepet denganbangunan, dengan aliran air yang lambatdan membuat genangan.

Dengan aliran air yang tidak lancar ,maka rawan akan jentik nyamuk danterkesan kumuh.

Adanya Integrasi jaringan infrastruktur skalalingkungan hingga kawasan yang harusterlayani

Dengan lahan yang masih luas, penyediaansumur resapan sangat bermanfaat

Air hujan harus disalurkan melalui sistempembuangan yang terpisah dari sistempembuangan air limbah dan air kotor

Maksimalkan buangan air hujan kembalimeresap ke tanah Air hujan diupayakankembalii ke dalam tanah, sebagai cadanganpersediaan air tanah

Rehabilitasi jaringan saluran drainase

Drainase lingkungan untuk menyempurnakansisten drainase dan mengatasi banjir lokal

Sosialisasi pemahaman masyarakatdalam penggunaan saluran drainase

Perlu adanya Jaringan utilitas terpadu

Catchment area yang menghubungkansaluran lingkungan dan saluran utamamenuju sungai

Sosialisasi biopori untuk setiap rumahpenduduk yang masih memilikiperkarangan

Jaringan utilitas tertutup dan dilengkapibak kontrol

Membuat resapan air hujan di jalan/tanah (guna menjaga kestabilan airtanah)

Pembangunan drainase

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 17PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

3. Drainase (SAHdan SRAH)

Drainase pada kawasan permukimanumumnya kurang perawatan, terbuka,berfungsi merangkap sebagai saluran airlimbah.

Dengan rata-rata pekarangan yang masihluas, drainase dibuat mepet denganbangunan, dengan aliran air yang lambatdan membuat genangan.

Dengan aliran air yang tidak lancar ,maka rawan akan jentik nyamuk danterkesan kumuh.

Adanya Integrasi jaringan infrastruktur skalalingkungan hingga kawasan yang harusterlayani

Dengan lahan yang masih luas, penyediaansumur resapan sangat bermanfaat

Air hujan harus disalurkan melalui sistempembuangan yang terpisah dari sistempembuangan air limbah dan air kotor

Maksimalkan buangan air hujan kembalimeresap ke tanah Air hujan diupayakankembalii ke dalam tanah, sebagai cadanganpersediaan air tanah

Rehabilitasi jaringan saluran drainase

Drainase lingkungan untuk menyempurnakansisten drainase dan mengatasi banjir lokal

Sosialisasi pemahaman masyarakatdalam penggunaan saluran drainase

Perlu adanya Jaringan utilitas terpadu

Catchment area yang menghubungkansaluran lingkungan dan saluran utamamenuju sungai

Sosialisasi biopori untuk setiap rumahpenduduk yang masih memilikiperkarangan

Jaringan utilitas tertutup dan dilengkapibak kontrol

Membuat resapan air hujan di jalan/tanah (guna menjaga kestabilan airtanah)

Pembangunan drainase

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 17PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

3. Drainase (SAHdan SRAH)

Drainase pada kawasan permukimanumumnya kurang perawatan, terbuka,berfungsi merangkap sebagai saluran airlimbah.

Dengan rata-rata pekarangan yang masihluas, drainase dibuat mepet denganbangunan, dengan aliran air yang lambatdan membuat genangan.

Dengan aliran air yang tidak lancar ,maka rawan akan jentik nyamuk danterkesan kumuh.

Adanya Integrasi jaringan infrastruktur skalalingkungan hingga kawasan yang harusterlayani

Dengan lahan yang masih luas, penyediaansumur resapan sangat bermanfaat

Air hujan harus disalurkan melalui sistempembuangan yang terpisah dari sistempembuangan air limbah dan air kotor

Maksimalkan buangan air hujan kembalimeresap ke tanah Air hujan diupayakankembalii ke dalam tanah, sebagai cadanganpersediaan air tanah

Rehabilitasi jaringan saluran drainase

Drainase lingkungan untuk menyempurnakansisten drainase dan mengatasi banjir lokal

Sosialisasi pemahaman masyarakatdalam penggunaan saluran drainase

Perlu adanya Jaringan utilitas terpadu

Catchment area yang menghubungkansaluran lingkungan dan saluran utamamenuju sungai

Sosialisasi biopori untuk setiap rumahpenduduk yang masih memilikiperkarangan

Jaringan utilitas tertutup dan dilengkapibak kontrol

Membuat resapan air hujan di jalan/tanah (guna menjaga kestabilan airtanah)

Pembangunan drainase

Page 127: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 18PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

4. Sanitasi danLimbah

Sebagian kecil penduduk belummempunyai WC. Rumah tangga,membuan air limbah pada salurandrainase.

MCK komunal juga tidak tersedia

Setiap rumah tangga harus memiliki KM/WCdan yang dilengkapi dengan sanitasinya /septic tank

Dalam pemukiman yang padat, terkadangjarak septick tank dengan sumur air minumkurang diperhatikan ( jarak ambang batasideal ) )Kepadatan bangunan, membuat jarakseptic tank rumah warga terlalu dekat

Mensosialisasi pemahaman masyarakatdalam menggunakan saluran drainasedan sanitasi secara tepat

MCK dan IPAL komunal untuk memenuhikebutuhan masyarakat permukimanpadat sangat diperlukan

Penerapan AMDAL, IPAL khusus untukindustri rumah tangga atau peternakan

Perlu adanya Sumur resapan atau IPALterpadu untuk menampung /pengolahanlimbah rumah tangga

Sistem jaringan yang tepat terkait dengantipe penataan lingkungan yangditetapkan

Padai jaringan infrastruktur skalalingkungan hingga kawasan. Jaringan airlimbah dan air kotor harus terintegrasidan terlayani

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 18PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

4. Sanitasi danLimbah

Sebagian kecil penduduk belummempunyai WC. Rumah tangga,membuan air limbah pada salurandrainase.

MCK komunal juga tidak tersedia

Setiap rumah tangga harus memiliki KM/WCdan yang dilengkapi dengan sanitasinya /septic tank

Dalam pemukiman yang padat, terkadangjarak septick tank dengan sumur air minumkurang diperhatikan ( jarak ambang batasideal ) )Kepadatan bangunan, membuat jarakseptic tank rumah warga terlalu dekat

Mensosialisasi pemahaman masyarakatdalam menggunakan saluran drainasedan sanitasi secara tepat

MCK dan IPAL komunal untuk memenuhikebutuhan masyarakat permukimanpadat sangat diperlukan

Penerapan AMDAL, IPAL khusus untukindustri rumah tangga atau peternakan

Perlu adanya Sumur resapan atau IPALterpadu untuk menampung /pengolahanlimbah rumah tangga

Sistem jaringan yang tepat terkait dengantipe penataan lingkungan yangditetapkan

Padai jaringan infrastruktur skalalingkungan hingga kawasan. Jaringan airlimbah dan air kotor harus terintegrasidan terlayani

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 18PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

4. Sanitasi danLimbah

Sebagian kecil penduduk belummempunyai WC. Rumah tangga,membuan air limbah pada salurandrainase.

MCK komunal juga tidak tersedia

Setiap rumah tangga harus memiliki KM/WCdan yang dilengkapi dengan sanitasinya /septic tank

Dalam pemukiman yang padat, terkadangjarak septick tank dengan sumur air minumkurang diperhatikan ( jarak ambang batasideal ) )Kepadatan bangunan, membuat jarakseptic tank rumah warga terlalu dekat

Mensosialisasi pemahaman masyarakatdalam menggunakan saluran drainasedan sanitasi secara tepat

MCK dan IPAL komunal untuk memenuhikebutuhan masyarakat permukimanpadat sangat diperlukan

Penerapan AMDAL, IPAL khusus untukindustri rumah tangga atau peternakan

Perlu adanya Sumur resapan atau IPALterpadu untuk menampung /pengolahanlimbah rumah tangga

Sistem jaringan yang tepat terkait dengantipe penataan lingkungan yangditetapkan

Padai jaringan infrastruktur skalalingkungan hingga kawasan. Jaringan airlimbah dan air kotor harus terintegrasidan terlayani

Page 128: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 19PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

5 Sampah Lokasi pembuangan sampah di temukandi beberapa titik, baik itu dilingkunganperumahan , pada lahan-lahan kosongdan juga disekitar sungai

Sampah pada lingkungan pemukiman

Sampah yang dibuang pada lahan kosong

Pada rumah tangga tidak tersedia adanyatong sampah

Belum adanya TPS dan petugas sampa

Sistem yang tepat terkait dengan tipepenataan lingkungan yang ditetapkan

Sistem rumah dan komunal dengan sistemmekanisme : pewadahan, pengumpulan,pemindahan, pengangkutan dan pengolahanakhir

Sungai dan daerah bantaran sungai terbebasdari sampah, antisipasi hulu sebagai sumberAir bersih dan bencana

Kesadaran bersih lingkungan - komitmenmenjaga kebersihan ligkungan dari huluhingga hilir harus segera ditanamkan

Setiap bangunan harus memiliki tempatsampah rumah tangga atau komposter

Target pengurangan sampah atauoptimalkan proses daur ulang.Optimalisasi pengelolaan sampah - 3R (reduce – reuse – recycle)- Pengolahan tiap rumah (lokal)- Pengelolaan bisnis pengolahan

sampah

Pemberdayaan masyarakat agarsampah tidak manjadi musibah, tetapidibuat menjadi berkah

Perda Sampah harus dipertegas Pewadahan/pengelolaan sampah

individual dan komunal Unit Pengolahan Sampah (UPS) – setiap

2-3 RW Membangun perilaku warga masyarakat

untuk sadar akan kebersihan, kesehatandan tidak membuang sampah di sungai,karena sungai merupakan sumberpenghidupan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 19PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

5 Sampah Lokasi pembuangan sampah di temukandi beberapa titik, baik itu dilingkunganperumahan , pada lahan-lahan kosongdan juga disekitar sungai

Sampah pada lingkungan pemukiman

Sampah yang dibuang pada lahan kosong

Pada rumah tangga tidak tersedia adanyatong sampah

Belum adanya TPS dan petugas sampa

Sistem yang tepat terkait dengan tipepenataan lingkungan yang ditetapkan

Sistem rumah dan komunal dengan sistemmekanisme : pewadahan, pengumpulan,pemindahan, pengangkutan dan pengolahanakhir

Sungai dan daerah bantaran sungai terbebasdari sampah, antisipasi hulu sebagai sumberAir bersih dan bencana

Kesadaran bersih lingkungan - komitmenmenjaga kebersihan ligkungan dari huluhingga hilir harus segera ditanamkan

Setiap bangunan harus memiliki tempatsampah rumah tangga atau komposter

Target pengurangan sampah atauoptimalkan proses daur ulang.Optimalisasi pengelolaan sampah - 3R (reduce – reuse – recycle)- Pengolahan tiap rumah (lokal)- Pengelolaan bisnis pengolahan

sampah

Pemberdayaan masyarakat agarsampah tidak manjadi musibah, tetapidibuat menjadi berkah

Perda Sampah harus dipertegas Pewadahan/pengelolaan sampah

individual dan komunal Unit Pengolahan Sampah (UPS) – setiap

2-3 RW Membangun perilaku warga masyarakat

untuk sadar akan kebersihan, kesehatandan tidak membuang sampah di sungai,karena sungai merupakan sumberpenghidupan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 19PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

5 Sampah Lokasi pembuangan sampah di temukandi beberapa titik, baik itu dilingkunganperumahan , pada lahan-lahan kosongdan juga disekitar sungai

Sampah pada lingkungan pemukiman

Sampah yang dibuang pada lahan kosong

Pada rumah tangga tidak tersedia adanyatong sampah

Belum adanya TPS dan petugas sampa

Sistem yang tepat terkait dengan tipepenataan lingkungan yang ditetapkan

Sistem rumah dan komunal dengan sistemmekanisme : pewadahan, pengumpulan,pemindahan, pengangkutan dan pengolahanakhir

Sungai dan daerah bantaran sungai terbebasdari sampah, antisipasi hulu sebagai sumberAir bersih dan bencana

Kesadaran bersih lingkungan - komitmenmenjaga kebersihan ligkungan dari huluhingga hilir harus segera ditanamkan

Setiap bangunan harus memiliki tempatsampah rumah tangga atau komposter

Target pengurangan sampah atauoptimalkan proses daur ulang.Optimalisasi pengelolaan sampah - 3R (reduce – reuse – recycle)- Pengolahan tiap rumah (lokal)- Pengelolaan bisnis pengolahan

sampah

Pemberdayaan masyarakat agarsampah tidak manjadi musibah, tetapidibuat menjadi berkah

Perda Sampah harus dipertegas Pewadahan/pengelolaan sampah

individual dan komunal Unit Pengolahan Sampah (UPS) – setiap

2-3 RW Membangun perilaku warga masyarakat

untuk sadar akan kebersihan, kesehatandan tidak membuang sampah di sungai,karena sungai merupakan sumberpenghidupan

Page 129: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 20PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Aspek Kondisi Faktual Kondisi Ideal Arahan PengembanganC. Sosial dan Ekonomi

Sosial Ekonomi Dengan membaurnya penduduk aslidengan penduduk pendatang, membuatsuasana lingkungan menjadi ramai,aktifitas kegiatan di masyarakat menjadibergairah, seperti pada forum-forumpengajian

Dengan banyaknya pendudukpendatang / Investor yang menetap danmelakukan kegiatan serta menanamkaninvestasinya di kota Muara Bungo atau disekitar Kota Muara Bungo, membawadampak pada tingginya biaya hidup yangharus dihadapi

Banyak Investor yang berinvestasi diKabupaten Bungo Khususnya dan Jambipada umumnya, sudak terlihat adanyadampak dari kegiatan tersebut,

Kerukunan pada masyarakat bawah perludijaga kelestariannya.

Dengan banyaknya masyarakat pendatangdiharapkan dapat menjadi alat pemersatubangsa dan dapat dijadikan aset pertahanankeamanan rakyat

Selain banyaknya investor yang datang,diharapkan juga mampu untuk meciptakanlapangan kerja baru.

Perlunya dukungan sarana dan prasaranaperkotaan yang memadai, guna mendukungkelancaran pelaku usaha dalam melakukankegiatannya, seperti sarana transportasiangkutan darat

Untuk tidak membeda-bedakan padaseluruh kegiatan aktifitas partisipasi danperan serta masyarakat pendatang

Tetap perkokoh NKRI dan jangan adatimbul gap

Dengan adanya Investor yang mulaimasuk untuk berinvestasi di KabupatenBungo dan sekitarnya, maka parludisikapi dengan bijaksana sebagaiantisipasi atas tindakan pada hal-halyang tidak di inginkan, seperti perusakanhutan

Adanya regulasi yang tegas dalamberinvestasi di Kabupaten Bungo

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 20PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Aspek Kondisi Faktual Kondisi Ideal Arahan PengembanganC. Sosial dan Ekonomi

Sosial Ekonomi Dengan membaurnya penduduk aslidengan penduduk pendatang, membuatsuasana lingkungan menjadi ramai,aktifitas kegiatan di masyarakat menjadibergairah, seperti pada forum-forumpengajian

Dengan banyaknya pendudukpendatang / Investor yang menetap danmelakukan kegiatan serta menanamkaninvestasinya di kota Muara Bungo atau disekitar Kota Muara Bungo, membawadampak pada tingginya biaya hidup yangharus dihadapi

Banyak Investor yang berinvestasi diKabupaten Bungo Khususnya dan Jambipada umumnya, sudak terlihat adanyadampak dari kegiatan tersebut,

Kerukunan pada masyarakat bawah perludijaga kelestariannya.

Dengan banyaknya masyarakat pendatangdiharapkan dapat menjadi alat pemersatubangsa dan dapat dijadikan aset pertahanankeamanan rakyat

Selain banyaknya investor yang datang,diharapkan juga mampu untuk meciptakanlapangan kerja baru.

Perlunya dukungan sarana dan prasaranaperkotaan yang memadai, guna mendukungkelancaran pelaku usaha dalam melakukankegiatannya, seperti sarana transportasiangkutan darat

Untuk tidak membeda-bedakan padaseluruh kegiatan aktifitas partisipasi danperan serta masyarakat pendatang

Tetap perkokoh NKRI dan jangan adatimbul gap

Dengan adanya Investor yang mulaimasuk untuk berinvestasi di KabupatenBungo dan sekitarnya, maka parludisikapi dengan bijaksana sebagaiantisipasi atas tindakan pada hal-halyang tidak di inginkan, seperti perusakanhutan

Adanya regulasi yang tegas dalamberinvestasi di Kabupaten Bungo

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 20PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Aspek Kondisi Faktual Kondisi Ideal Arahan PengembanganC. Sosial dan Ekonomi

Sosial Ekonomi Dengan membaurnya penduduk aslidengan penduduk pendatang, membuatsuasana lingkungan menjadi ramai,aktifitas kegiatan di masyarakat menjadibergairah, seperti pada forum-forumpengajian

Dengan banyaknya pendudukpendatang / Investor yang menetap danmelakukan kegiatan serta menanamkaninvestasinya di kota Muara Bungo atau disekitar Kota Muara Bungo, membawadampak pada tingginya biaya hidup yangharus dihadapi

Banyak Investor yang berinvestasi diKabupaten Bungo Khususnya dan Jambipada umumnya, sudak terlihat adanyadampak dari kegiatan tersebut,

Kerukunan pada masyarakat bawah perludijaga kelestariannya.

Dengan banyaknya masyarakat pendatangdiharapkan dapat menjadi alat pemersatubangsa dan dapat dijadikan aset pertahanankeamanan rakyat

Selain banyaknya investor yang datang,diharapkan juga mampu untuk meciptakanlapangan kerja baru.

Perlunya dukungan sarana dan prasaranaperkotaan yang memadai, guna mendukungkelancaran pelaku usaha dalam melakukankegiatannya, seperti sarana transportasiangkutan darat

Untuk tidak membeda-bedakan padaseluruh kegiatan aktifitas partisipasi danperan serta masyarakat pendatang

Tetap perkokoh NKRI dan jangan adatimbul gap

Dengan adanya Investor yang mulaimasuk untuk berinvestasi di KabupatenBungo dan sekitarnya, maka parludisikapi dengan bijaksana sebagaiantisipasi atas tindakan pada hal-halyang tidak di inginkan, seperti perusakanhutan

Adanya regulasi yang tegas dalamberinvestasi di Kabupaten Bungo

Page 130: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 21PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Tabel 4.4Kebutuhan Penanganan Kawasan

No. KomponenPenataan Masalah Dampak Yang Ditimbulkan Lokasi Kebutuhan Penanganan

FISIK Tidak berfungsinya salurandrainase secara optimal

Terjadi banjir Sub Kws 1Sub Kws 2

Pemeliharaan drainase

Tidak berfungsinya salurandrainase secara optimal sertaadanya bangunan Liar

Terjadi banjir, bangunan liarmenimbulkan kesulitanperbaikan dan pemeliharansaluran drainase

Sub Kws 2 Penertiban Pemeliharaan drainase

Ketersediaan sanitasilingkungan kurang memadai

Pencemaran limbah domestik Pencemaran sungai

Sub Kws 1Sub Kws 2

Mengembangkan SANIMAS Mengembangkan sanitasi

indidualpenanganan sampah kurangmemadai

Menumpuknya sampah, dapat menimbulkan penyakit

Sub Kws 1Sub Kws 2

Penyuluhan pengelolaansampah dengan 3R

Membangun TPS Mengembangkan

kelembagaan penangansampah

Ketersediaan jalan lingkungan ,jembatan kurang memadai

Akses ke lingkunganterhambat,

Mempersulit pemadamankebakaran

Mempersulit mitigasi bencanabanjir

Sub Kws 1 Membangun jalan lingkungan Meningkat kulitas jalan

lingkungan yang sudah ada Membangun jalan lingkungan

di pepanjang sungai

Ketersediaan drainaselingkungan kurang memadai

Terjadi banjir Sub Kws 1 Membangun drainaselingkungan dan kota (primerdan sekunder)

Mengembangkan sumurperesapan

Sungai merupakan kawasanRawan Banjir

Waktu musim penghujan akanterjadi banjir

Sub Kws 1 Normalisasi sungai Membangun talud/siring

sungai Memberlakukan ketentuan

sempadan sungai, jarakantara sungai dan bangunan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 21PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Tabel 4.4Kebutuhan Penanganan Kawasan

No. KomponenPenataan Masalah Dampak Yang Ditimbulkan Lokasi Kebutuhan Penanganan

FISIK Tidak berfungsinya salurandrainase secara optimal

Terjadi banjir Sub Kws 1Sub Kws 2

Pemeliharaan drainase

Tidak berfungsinya salurandrainase secara optimal sertaadanya bangunan Liar

Terjadi banjir, bangunan liarmenimbulkan kesulitanperbaikan dan pemeliharansaluran drainase

Sub Kws 2 Penertiban Pemeliharaan drainase

Ketersediaan sanitasilingkungan kurang memadai

Pencemaran limbah domestik Pencemaran sungai

Sub Kws 1Sub Kws 2

Mengembangkan SANIMAS Mengembangkan sanitasi

indidualpenanganan sampah kurangmemadai

Menumpuknya sampah, dapat menimbulkan penyakit

Sub Kws 1Sub Kws 2

Penyuluhan pengelolaansampah dengan 3R

Membangun TPS Mengembangkan

kelembagaan penangansampah

Ketersediaan jalan lingkungan ,jembatan kurang memadai

Akses ke lingkunganterhambat,

Mempersulit pemadamankebakaran

Mempersulit mitigasi bencanabanjir

Sub Kws 1 Membangun jalan lingkungan Meningkat kulitas jalan

lingkungan yang sudah ada Membangun jalan lingkungan

di pepanjang sungai

Ketersediaan drainaselingkungan kurang memadai

Terjadi banjir Sub Kws 1 Membangun drainaselingkungan dan kota (primerdan sekunder)

Mengembangkan sumurperesapan

Sungai merupakan kawasanRawan Banjir

Waktu musim penghujan akanterjadi banjir

Sub Kws 1 Normalisasi sungai Membangun talud/siring

sungai Memberlakukan ketentuan

sempadan sungai, jarakantara sungai dan bangunan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 21PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Tabel 4.4Kebutuhan Penanganan Kawasan

No. KomponenPenataan Masalah Dampak Yang Ditimbulkan Lokasi Kebutuhan Penanganan

FISIK Tidak berfungsinya salurandrainase secara optimal

Terjadi banjir Sub Kws 1Sub Kws 2

Pemeliharaan drainase

Tidak berfungsinya salurandrainase secara optimal sertaadanya bangunan Liar

Terjadi banjir, bangunan liarmenimbulkan kesulitanperbaikan dan pemeliharansaluran drainase

Sub Kws 2 Penertiban Pemeliharaan drainase

Ketersediaan sanitasilingkungan kurang memadai

Pencemaran limbah domestik Pencemaran sungai

Sub Kws 1Sub Kws 2

Mengembangkan SANIMAS Mengembangkan sanitasi

indidualpenanganan sampah kurangmemadai

Menumpuknya sampah, dapat menimbulkan penyakit

Sub Kws 1Sub Kws 2

Penyuluhan pengelolaansampah dengan 3R

Membangun TPS Mengembangkan

kelembagaan penangansampah

Ketersediaan jalan lingkungan ,jembatan kurang memadai

Akses ke lingkunganterhambat,

Mempersulit pemadamankebakaran

Mempersulit mitigasi bencanabanjir

Sub Kws 1 Membangun jalan lingkungan Meningkat kulitas jalan

lingkungan yang sudah ada Membangun jalan lingkungan

di pepanjang sungai

Ketersediaan drainaselingkungan kurang memadai

Terjadi banjir Sub Kws 1 Membangun drainaselingkungan dan kota (primerdan sekunder)

Mengembangkan sumurperesapan

Sungai merupakan kawasanRawan Banjir

Waktu musim penghujan akanterjadi banjir

Sub Kws 1 Normalisasi sungai Membangun talud/siring

sungai Memberlakukan ketentuan

sempadan sungai, jarakantara sungai dan bangunan

Page 131: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 22PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

No. KomponenPenataan Masalah Dampak Yang Ditimbulkan Lokasi Kebutuhan Penanganan

memenuhi ketentuanSampah dalam sungai Sungai kotor Sepanjang

sungai Melaksanakan program

kali/sungai bersinMayoritas status kepemilikanlahan milik perorangan

Konflik pemanfaatan lahan Di sebagiankawasan 1dan 2

Penertiban pemanfaatan lahan Land Consolidasi Untuk

memberikan ruang padapembangunan prasarana

RTH tidak jelas keberadaannya Berkurang atau hilangnyaruang terbuka hijau

Perubahan iklim mikrolingkungan

Sub Kws 2 Inventarisasi dan penetapanRTH

SOSIALKawasan ini dihuni olehmasyarakat marjinal/golonganekonomi lemah

Kawasan cenderung menjadikumuh

Sub Kws 2 Pemberdayaan masyarakatuntuk meningkatkan kualitaslingkungan

EKONOMI Sarana dan prasarana

lingkungan pendukungkegiatan ekonomi dikawasan ini kurangmemadai

Banjir dan genangan airmenyebabkan kerugianharta benda

Kegiatan ekonomi pendudukmenjadi tidak efisien

Kerugian harta benda

Sub Kws 1 Pembangunan, peningkatan,dan pemeliharaan sarana danprasarana lingkungan

Menyelesaikan masalahgenangan air hujan

TATA RUANGHunian berada pada kawasanlindung setempat, fungsikawasan lindung menjaditerganggu

Pada musim hujan sungaidapat menjadi sumberbencana banjir

Menimbulkan kerugian jiwadan harta benda

Sub Kws 1 Pengamanan terhadapbencana banjir

Peningkatan kemudahanakses ke lokasi permukimanuntuk mitigasi bencana

Pengembangan kegiatansesuai dengan fungsi kawasan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 22PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

No. KomponenPenataan Masalah Dampak Yang Ditimbulkan Lokasi Kebutuhan Penanganan

memenuhi ketentuanSampah dalam sungai Sungai kotor Sepanjang

sungai Melaksanakan program

kali/sungai bersinMayoritas status kepemilikanlahan milik perorangan

Konflik pemanfaatan lahan Di sebagiankawasan 1dan 2

Penertiban pemanfaatan lahan Land Consolidasi Untuk

memberikan ruang padapembangunan prasarana

RTH tidak jelas keberadaannya Berkurang atau hilangnyaruang terbuka hijau

Perubahan iklim mikrolingkungan

Sub Kws 2 Inventarisasi dan penetapanRTH

SOSIALKawasan ini dihuni olehmasyarakat marjinal/golonganekonomi lemah

Kawasan cenderung menjadikumuh

Sub Kws 2 Pemberdayaan masyarakatuntuk meningkatkan kualitaslingkungan

EKONOMI Sarana dan prasarana

lingkungan pendukungkegiatan ekonomi dikawasan ini kurangmemadai

Banjir dan genangan airmenyebabkan kerugianharta benda

Kegiatan ekonomi pendudukmenjadi tidak efisien

Kerugian harta benda

Sub Kws 1 Pembangunan, peningkatan,dan pemeliharaan sarana danprasarana lingkungan

Menyelesaikan masalahgenangan air hujan

TATA RUANGHunian berada pada kawasanlindung setempat, fungsikawasan lindung menjaditerganggu

Pada musim hujan sungaidapat menjadi sumberbencana banjir

Menimbulkan kerugian jiwadan harta benda

Sub Kws 1 Pengamanan terhadapbencana banjir

Peningkatan kemudahanakses ke lokasi permukimanuntuk mitigasi bencana

Pengembangan kegiatansesuai dengan fungsi kawasan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 22PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

No. KomponenPenataan Masalah Dampak Yang Ditimbulkan Lokasi Kebutuhan Penanganan

memenuhi ketentuanSampah dalam sungai Sungai kotor Sepanjang

sungai Melaksanakan program

kali/sungai bersinMayoritas status kepemilikanlahan milik perorangan

Konflik pemanfaatan lahan Di sebagiankawasan 1dan 2

Penertiban pemanfaatan lahan Land Consolidasi Untuk

memberikan ruang padapembangunan prasarana

RTH tidak jelas keberadaannya Berkurang atau hilangnyaruang terbuka hijau

Perubahan iklim mikrolingkungan

Sub Kws 2 Inventarisasi dan penetapanRTH

SOSIALKawasan ini dihuni olehmasyarakat marjinal/golonganekonomi lemah

Kawasan cenderung menjadikumuh

Sub Kws 2 Pemberdayaan masyarakatuntuk meningkatkan kualitaslingkungan

EKONOMI Sarana dan prasarana

lingkungan pendukungkegiatan ekonomi dikawasan ini kurangmemadai

Banjir dan genangan airmenyebabkan kerugianharta benda

Kegiatan ekonomi pendudukmenjadi tidak efisien

Kerugian harta benda

Sub Kws 1 Pembangunan, peningkatan,dan pemeliharaan sarana danprasarana lingkungan

Menyelesaikan masalahgenangan air hujan

TATA RUANGHunian berada pada kawasanlindung setempat, fungsikawasan lindung menjaditerganggu

Pada musim hujan sungaidapat menjadi sumberbencana banjir

Menimbulkan kerugian jiwadan harta benda

Sub Kws 1 Pengamanan terhadapbencana banjir

Peningkatan kemudahanakses ke lokasi permukimanuntuk mitigasi bencana

Pengembangan kegiatansesuai dengan fungsi kawasan

Page 132: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 23PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

4.2. KONSEP PEMBANGUNAN KAWASAN

4.2.1. Visi dan Misi Pembangunan Kabupaten Muara Bungo

Visi Pembangunan Kabupaten Bungo Tahun 2006–2026 adalah :

“Kabupaten Bungo yang Maju, Harmonis dan Sejahtera”

Untuk mewujudkan visi pembangunan tersebut ditempuh melalui misi

pembangunan Kabupaten Bungo sebagai berikut:

1. Mewujudkan Kabupaten Bungo yang maju dan berdaya saing.

2. Mewujudkan sumberdaya manusia Kabupaten Bungo yang berkualitas.

3. Mewujudkan tatanan masyarakat Kabupaten Bungo yang tertib,

demokratis, menjunjung tinggi supremasi hukum dan HAM.

4. Mewujudkan masyarakat Kabupaten Bungo yang beriman, bertaqwa

dan Berbudaya.

5. Mewujudkan Pembangunan Kabupaten Bungo yang merata dan

Berkeadilan.

Sudah jelas disebutkan di atas bahwa permukiman merupakan salah

satu dari beberapa prioritas dalam pembangunan di Kota Muara Bungo. Visi

Kota Muara Bungo untuk menjadi kota yang mandiri dan terdepan dapat

diwujudkan dalam pembenahan permukiman beserta infrastruktur

pendukungnya. Visi dan misi tersebut yang akhirnya akan menjadi tujuan

dalam pembangunan Kota Muara Bungo yaitu mewujudkan salah satu fungsi

kota Muara Bungo yaitu sebagai kota permukiman yang produktif, layak

huni, aman dan nyaman secara efisien dan optimal dalam penggunaan

lahan sesuai daya dukung dan daya tampung demi keberlanjutan lingkungan

hidup dengan dukungan infrastruktur yang memadai.

4.2.2. Grand Consept

Sebagai dasar penataan lingkungan permukiman dan infrastruktur

keciptakaryaan serta berdasarkan visi, misi yang telah diuraikan diatas, maka

konsep utama (grant concept) yang diangkat adalah:

Penataan lingkungan permukiman Kelurahan Jaya Setia dikawasan pusat Kota Muara Bungo menjadi permukimanyang sehat, nyaman dan asri serta berwawasan lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 23PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

4.2. KONSEP PEMBANGUNAN KAWASAN

4.2.1. Visi dan Misi Pembangunan Kabupaten Muara Bungo

Visi Pembangunan Kabupaten Bungo Tahun 2006–2026 adalah :

“Kabupaten Bungo yang Maju, Harmonis dan Sejahtera”

Untuk mewujudkan visi pembangunan tersebut ditempuh melalui misi

pembangunan Kabupaten Bungo sebagai berikut:

1. Mewujudkan Kabupaten Bungo yang maju dan berdaya saing.

2. Mewujudkan sumberdaya manusia Kabupaten Bungo yang berkualitas.

3. Mewujudkan tatanan masyarakat Kabupaten Bungo yang tertib,

demokratis, menjunjung tinggi supremasi hukum dan HAM.

4. Mewujudkan masyarakat Kabupaten Bungo yang beriman, bertaqwa

dan Berbudaya.

5. Mewujudkan Pembangunan Kabupaten Bungo yang merata dan

Berkeadilan.

Sudah jelas disebutkan di atas bahwa permukiman merupakan salah

satu dari beberapa prioritas dalam pembangunan di Kota Muara Bungo. Visi

Kota Muara Bungo untuk menjadi kota yang mandiri dan terdepan dapat

diwujudkan dalam pembenahan permukiman beserta infrastruktur

pendukungnya. Visi dan misi tersebut yang akhirnya akan menjadi tujuan

dalam pembangunan Kota Muara Bungo yaitu mewujudkan salah satu fungsi

kota Muara Bungo yaitu sebagai kota permukiman yang produktif, layak

huni, aman dan nyaman secara efisien dan optimal dalam penggunaan

lahan sesuai daya dukung dan daya tampung demi keberlanjutan lingkungan

hidup dengan dukungan infrastruktur yang memadai.

4.2.2. Grand Consept

Sebagai dasar penataan lingkungan permukiman dan infrastruktur

keciptakaryaan serta berdasarkan visi, misi yang telah diuraikan diatas, maka

konsep utama (grant concept) yang diangkat adalah:

Penataan lingkungan permukiman Kelurahan Jaya Setia dikawasan pusat Kota Muara Bungo menjadi permukimanyang sehat, nyaman dan asri serta berwawasan lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 23PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

4.2. KONSEP PEMBANGUNAN KAWASAN

4.2.1. Visi dan Misi Pembangunan Kabupaten Muara Bungo

Visi Pembangunan Kabupaten Bungo Tahun 2006–2026 adalah :

“Kabupaten Bungo yang Maju, Harmonis dan Sejahtera”

Untuk mewujudkan visi pembangunan tersebut ditempuh melalui misi

pembangunan Kabupaten Bungo sebagai berikut:

1. Mewujudkan Kabupaten Bungo yang maju dan berdaya saing.

2. Mewujudkan sumberdaya manusia Kabupaten Bungo yang berkualitas.

3. Mewujudkan tatanan masyarakat Kabupaten Bungo yang tertib,

demokratis, menjunjung tinggi supremasi hukum dan HAM.

4. Mewujudkan masyarakat Kabupaten Bungo yang beriman, bertaqwa

dan Berbudaya.

5. Mewujudkan Pembangunan Kabupaten Bungo yang merata dan

Berkeadilan.

Sudah jelas disebutkan di atas bahwa permukiman merupakan salah

satu dari beberapa prioritas dalam pembangunan di Kota Muara Bungo. Visi

Kota Muara Bungo untuk menjadi kota yang mandiri dan terdepan dapat

diwujudkan dalam pembenahan permukiman beserta infrastruktur

pendukungnya. Visi dan misi tersebut yang akhirnya akan menjadi tujuan

dalam pembangunan Kota Muara Bungo yaitu mewujudkan salah satu fungsi

kota Muara Bungo yaitu sebagai kota permukiman yang produktif, layak

huni, aman dan nyaman secara efisien dan optimal dalam penggunaan

lahan sesuai daya dukung dan daya tampung demi keberlanjutan lingkungan

hidup dengan dukungan infrastruktur yang memadai.

4.2.2. Grand Consept

Sebagai dasar penataan lingkungan permukiman dan infrastruktur

keciptakaryaan serta berdasarkan visi, misi yang telah diuraikan diatas, maka

konsep utama (grant concept) yang diangkat adalah:

Penataan lingkungan permukiman Kelurahan Jaya Setia dikawasan pusat Kota Muara Bungo menjadi permukimanyang sehat, nyaman dan asri serta berwawasan lingkungan

Page 133: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 24PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Tolok ukur untuk menilai keberhasilan program ini didasarkan pada standar-standar, baik

yang sifatnya kuantitatif maupun kualitatif, yang terkait dengan komponen bidang

permukiman dan keciptakaryaan, meliputi: Bangunan, RTH, Jalan dan Jembatan, Air Bersih,

Drainase, Sanitasi dan Limbah, Sampah dan Sosial Ekonomi.

A. Konsep Sehat

Pemukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan hutan lindung, baik

yang berupa kawasan perkotaan atau pedesaan. Pemukiman berfungsi sebagai lingkungan

tempat tinggal atau hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan

penghidupan (UU RI No. 4/1992).

Permukiman/ perumahan sehat merupakan konsep dari perumahan sebagai faktor

yang dapat meningkatkan standar kesehatan penghuninya. Konsep tersebut melibatkan

pendekatan sosiologis dan teknis pengelolaan faktor risiko dan berorientasi pada lokasi,

bagunan, kualifikasi, adaptasi, manajemen, penggunaan dan pemeliharaan rumah dan

lingkungan di sekitarnya, serta mencakup unsur apakah rumah tersebut memiliki penyediaan

air minum dan sarana yang memadai untuk memasak, mencuci, menyimpan makanan, serta

pembuangan kotoran manusia maupun limbah lainnya (Komisi WHO Mengenai Kesehatan

dan Lingkungan, 2001).

Persyaratan kesehatan perumahan dan lingkungan pemukinan adalah ketentuan

teknis kesehatan yang wajib dipenuhi dalam rangka melindungi penghuni dan masyarakat

yang bermukim di perumahan dan/atau masyarakat sekitar dari bahaya atau gangguan

kesehatan.

Persyaratan kesehatan perumahan dan lingkungan pemukiman menurut

Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) No.829/Menkes/SK/VII/1999 meliputi

parameter sebagai berikut :

Lokasi

Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam, seperti bantaran sungai, tanah

longsor, gelombang tsunami, daerah gempa, dan sebagainya;

Tidak terletak pada daerah bekas tempat pembuangan akhir (TPA) sampah atau

bekas tambang;

Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan dan daerah kebakaran seperti alur

pendaratan penerbangan.

Kualitas udaraKualitas udara ambien di lingkungan perumahan harus bebas dari

gangguan gas beracun dan memenuhi syarat baku mutu lingkungan

sebagai berikut :

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 24PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Tolok ukur untuk menilai keberhasilan program ini didasarkan pada standar-standar, baik

yang sifatnya kuantitatif maupun kualitatif, yang terkait dengan komponen bidang

permukiman dan keciptakaryaan, meliputi: Bangunan, RTH, Jalan dan Jembatan, Air Bersih,

Drainase, Sanitasi dan Limbah, Sampah dan Sosial Ekonomi.

A. Konsep Sehat

Pemukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan hutan lindung, baik

yang berupa kawasan perkotaan atau pedesaan. Pemukiman berfungsi sebagai lingkungan

tempat tinggal atau hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan

penghidupan (UU RI No. 4/1992).

Permukiman/ perumahan sehat merupakan konsep dari perumahan sebagai faktor

yang dapat meningkatkan standar kesehatan penghuninya. Konsep tersebut melibatkan

pendekatan sosiologis dan teknis pengelolaan faktor risiko dan berorientasi pada lokasi,

bagunan, kualifikasi, adaptasi, manajemen, penggunaan dan pemeliharaan rumah dan

lingkungan di sekitarnya, serta mencakup unsur apakah rumah tersebut memiliki penyediaan

air minum dan sarana yang memadai untuk memasak, mencuci, menyimpan makanan, serta

pembuangan kotoran manusia maupun limbah lainnya (Komisi WHO Mengenai Kesehatan

dan Lingkungan, 2001).

Persyaratan kesehatan perumahan dan lingkungan pemukinan adalah ketentuan

teknis kesehatan yang wajib dipenuhi dalam rangka melindungi penghuni dan masyarakat

yang bermukim di perumahan dan/atau masyarakat sekitar dari bahaya atau gangguan

kesehatan.

Persyaratan kesehatan perumahan dan lingkungan pemukiman menurut

Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) No.829/Menkes/SK/VII/1999 meliputi

parameter sebagai berikut :

Lokasi

Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam, seperti bantaran sungai, tanah

longsor, gelombang tsunami, daerah gempa, dan sebagainya;

Tidak terletak pada daerah bekas tempat pembuangan akhir (TPA) sampah atau

bekas tambang;

Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan dan daerah kebakaran seperti alur

pendaratan penerbangan.

Kualitas udaraKualitas udara ambien di lingkungan perumahan harus bebas dari

gangguan gas beracun dan memenuhi syarat baku mutu lingkungan

sebagai berikut :

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 24PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Tolok ukur untuk menilai keberhasilan program ini didasarkan pada standar-standar, baik

yang sifatnya kuantitatif maupun kualitatif, yang terkait dengan komponen bidang

permukiman dan keciptakaryaan, meliputi: Bangunan, RTH, Jalan dan Jembatan, Air Bersih,

Drainase, Sanitasi dan Limbah, Sampah dan Sosial Ekonomi.

A. Konsep Sehat

Pemukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan hutan lindung, baik

yang berupa kawasan perkotaan atau pedesaan. Pemukiman berfungsi sebagai lingkungan

tempat tinggal atau hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan

penghidupan (UU RI No. 4/1992).

Permukiman/ perumahan sehat merupakan konsep dari perumahan sebagai faktor

yang dapat meningkatkan standar kesehatan penghuninya. Konsep tersebut melibatkan

pendekatan sosiologis dan teknis pengelolaan faktor risiko dan berorientasi pada lokasi,

bagunan, kualifikasi, adaptasi, manajemen, penggunaan dan pemeliharaan rumah dan

lingkungan di sekitarnya, serta mencakup unsur apakah rumah tersebut memiliki penyediaan

air minum dan sarana yang memadai untuk memasak, mencuci, menyimpan makanan, serta

pembuangan kotoran manusia maupun limbah lainnya (Komisi WHO Mengenai Kesehatan

dan Lingkungan, 2001).

Persyaratan kesehatan perumahan dan lingkungan pemukinan adalah ketentuan

teknis kesehatan yang wajib dipenuhi dalam rangka melindungi penghuni dan masyarakat

yang bermukim di perumahan dan/atau masyarakat sekitar dari bahaya atau gangguan

kesehatan.

Persyaratan kesehatan perumahan dan lingkungan pemukiman menurut

Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) No.829/Menkes/SK/VII/1999 meliputi

parameter sebagai berikut :

Lokasi

Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam, seperti bantaran sungai, tanah

longsor, gelombang tsunami, daerah gempa, dan sebagainya;

Tidak terletak pada daerah bekas tempat pembuangan akhir (TPA) sampah atau

bekas tambang;

Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan dan daerah kebakaran seperti alur

pendaratan penerbangan.

Kualitas udaraKualitas udara ambien di lingkungan perumahan harus bebas dari

gangguan gas beracun dan memenuhi syarat baku mutu lingkungan

sebagai berikut :

Page 134: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 25PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Gas H2S dan NH3 secara biologis tidak terdeteksi;

g/m3g maksimum 150 Debu dengan diameter kurang dari 10 ;

Gas SO2 maksimum 0,10 ppm;

Debu maksimum 350 mm3 /m2 per hari.

Kebisingan dan getaran

Kebisingan dianjurkan 45 dB.A, maksimum 55 dB.A;

Tingkat getaran maksimum 10 mm/detik .

Kualitas tanah di daerah perumahan dan pemukiman

Kandungan Timah hitam (Pb) maksimum 300 mg/kg

Kandungan Arsenik (As) total maksimum 100 mg/kg

Kandungan Cadmium (Cd) maksimum 20 mg/kg

Kandungan Benzopyrene maksimum 1 mg/kg

Prasarana dan sarana lingkungan Memiliki sarana drainase yang tidak menjadi tempat perindukan vektor penyakit;

Memiliki sarana jalan lingkungan dengan ketentuan konstruksi jalan tidak

mengganggu kesehatan, konstruksi trotoar tidak membahayakan pejalan kaki

dan penyandang cacat, jembatan harus memiliki pagar pengaman, lampu

penerangan, jalan tidak menyilaukan mata;

Tersedia cukup air bersih sepanjang waktu dengan kualitas air yang memenuhi

persyaratan kesehatan;

Pengelolaan pembuangan tinja dan limbah rumah tangga harus memenuhi

persyaratan kesehatan;

Pengelolaan pembuangan sampah rumah tangga harus memenuhi syarat

kesehatan;

Memiliki akses terhadap sarana pelayanan kesehatan, komunikasi, tempat kerja,

tempat hiburan, tempat pendidikan, kesenian, dll.

Pengaturan instalasi listrik harus menjamin keamanan penghuninya;

Tempat pengelolaan makanan (TPM) harus menjamin tidak terjadi kontaminasi

makanan yang dapat menimbulkan keracunan.

Penghijauan

Pepohonan untuk penghijauan lingkungan pemukiman merupakan

pelindung dan juga berfungsi untuk kesejukan, keindahan dan kelestarian

alam.

Adapun ketentuan persyaratan kesehatan rumah tinggal menurut Kepmenkes No.

829/Menkes/SK/VII/1999 adalah sebagai berikut :

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 25PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Gas H2S dan NH3 secara biologis tidak terdeteksi;

g/m3g maksimum 150 Debu dengan diameter kurang dari 10 ;

Gas SO2 maksimum 0,10 ppm;

Debu maksimum 350 mm3 /m2 per hari.

Kebisingan dan getaran

Kebisingan dianjurkan 45 dB.A, maksimum 55 dB.A;

Tingkat getaran maksimum 10 mm/detik .

Kualitas tanah di daerah perumahan dan pemukiman

Kandungan Timah hitam (Pb) maksimum 300 mg/kg

Kandungan Arsenik (As) total maksimum 100 mg/kg

Kandungan Cadmium (Cd) maksimum 20 mg/kg

Kandungan Benzopyrene maksimum 1 mg/kg

Prasarana dan sarana lingkungan Memiliki sarana drainase yang tidak menjadi tempat perindukan vektor penyakit;

Memiliki sarana jalan lingkungan dengan ketentuan konstruksi jalan tidak

mengganggu kesehatan, konstruksi trotoar tidak membahayakan pejalan kaki

dan penyandang cacat, jembatan harus memiliki pagar pengaman, lampu

penerangan, jalan tidak menyilaukan mata;

Tersedia cukup air bersih sepanjang waktu dengan kualitas air yang memenuhi

persyaratan kesehatan;

Pengelolaan pembuangan tinja dan limbah rumah tangga harus memenuhi

persyaratan kesehatan;

Pengelolaan pembuangan sampah rumah tangga harus memenuhi syarat

kesehatan;

Memiliki akses terhadap sarana pelayanan kesehatan, komunikasi, tempat kerja,

tempat hiburan, tempat pendidikan, kesenian, dll.

Pengaturan instalasi listrik harus menjamin keamanan penghuninya;

Tempat pengelolaan makanan (TPM) harus menjamin tidak terjadi kontaminasi

makanan yang dapat menimbulkan keracunan.

Penghijauan

Pepohonan untuk penghijauan lingkungan pemukiman merupakan

pelindung dan juga berfungsi untuk kesejukan, keindahan dan kelestarian

alam.

Adapun ketentuan persyaratan kesehatan rumah tinggal menurut Kepmenkes No.

829/Menkes/SK/VII/1999 adalah sebagai berikut :

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 25PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Gas H2S dan NH3 secara biologis tidak terdeteksi;

g/m3g maksimum 150 Debu dengan diameter kurang dari 10 ;

Gas SO2 maksimum 0,10 ppm;

Debu maksimum 350 mm3 /m2 per hari.

Kebisingan dan getaran

Kebisingan dianjurkan 45 dB.A, maksimum 55 dB.A;

Tingkat getaran maksimum 10 mm/detik .

Kualitas tanah di daerah perumahan dan pemukiman

Kandungan Timah hitam (Pb) maksimum 300 mg/kg

Kandungan Arsenik (As) total maksimum 100 mg/kg

Kandungan Cadmium (Cd) maksimum 20 mg/kg

Kandungan Benzopyrene maksimum 1 mg/kg

Prasarana dan sarana lingkungan Memiliki sarana drainase yang tidak menjadi tempat perindukan vektor penyakit;

Memiliki sarana jalan lingkungan dengan ketentuan konstruksi jalan tidak

mengganggu kesehatan, konstruksi trotoar tidak membahayakan pejalan kaki

dan penyandang cacat, jembatan harus memiliki pagar pengaman, lampu

penerangan, jalan tidak menyilaukan mata;

Tersedia cukup air bersih sepanjang waktu dengan kualitas air yang memenuhi

persyaratan kesehatan;

Pengelolaan pembuangan tinja dan limbah rumah tangga harus memenuhi

persyaratan kesehatan;

Pengelolaan pembuangan sampah rumah tangga harus memenuhi syarat

kesehatan;

Memiliki akses terhadap sarana pelayanan kesehatan, komunikasi, tempat kerja,

tempat hiburan, tempat pendidikan, kesenian, dll.

Pengaturan instalasi listrik harus menjamin keamanan penghuninya;

Tempat pengelolaan makanan (TPM) harus menjamin tidak terjadi kontaminasi

makanan yang dapat menimbulkan keracunan.

Penghijauan

Pepohonan untuk penghijauan lingkungan pemukiman merupakan

pelindung dan juga berfungsi untuk kesejukan, keindahan dan kelestarian

alam.

Adapun ketentuan persyaratan kesehatan rumah tinggal menurut Kepmenkes No.

829/Menkes/SK/VII/1999 adalah sebagai berikut :

Page 135: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 26PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Bahan bangunan

Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan bahan yang dapat

membahayakan kesehatan, antara lain : debu total kurang dari 150 mg/m2 ,

asbestos kurang dari 0,5 serat/m3 per 24 jam, plumbum (Pb) kurang dari 300

mg/kg bahan;

Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan berkembangnya

mikroorganisme patogen.

Komponen dan penataan ruangan Lantai kedap air dan mudah dibersihkan;

Dinding rumah memiliki ventilasi, di kamar mandi dan kamar cuci kedap air dan

mudah dibersihkan;

Langit-langit rumah mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan;

Bubungan rumah 10 m dan ada penangkal petir;

Ruang ditata sesuai dengan fungsi dan peruntukannya;

Dapur harus memiliki sarana pembuangan asap.

Pencahayaan

Pencahayaan alam dan/atau buatan langsung maupun tidak langsung dapat

menerangi seluruh ruangan dengan intensitas penerangan minimal 60 lux

dan tidak menyilaukan mata.

Kualitas udara

Suhu udara nyaman antara 18 – 30 o C;

Kelembaban udara 40 – 70 %;

Gas SO2 kurang dari 0,10 ppm/24 jam;

Pertukaran udara 5 kaki 3 /menit/penghuni;

Gas CO kurang dari 100 ppm/8 jam;

Gas formaldehid kurang dari 120 mg/m3

Ventilasi :Luas lubang ventilasi alamiah yang permanen minimal 10% luas lantai.

Vektor penyakit :Tidak ada lalat, nyamuk ataupun tikus yang bersarang di dalam rumah.

Penyediaan air Tersedia sarana penyediaan air bersih dengan kapasitas minimal 60 liter/

orang/hari;

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 26PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Bahan bangunan

Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan bahan yang dapat

membahayakan kesehatan, antara lain : debu total kurang dari 150 mg/m2 ,

asbestos kurang dari 0,5 serat/m3 per 24 jam, plumbum (Pb) kurang dari 300

mg/kg bahan;

Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan berkembangnya

mikroorganisme patogen.

Komponen dan penataan ruangan Lantai kedap air dan mudah dibersihkan;

Dinding rumah memiliki ventilasi, di kamar mandi dan kamar cuci kedap air dan

mudah dibersihkan;

Langit-langit rumah mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan;

Bubungan rumah 10 m dan ada penangkal petir;

Ruang ditata sesuai dengan fungsi dan peruntukannya;

Dapur harus memiliki sarana pembuangan asap.

Pencahayaan

Pencahayaan alam dan/atau buatan langsung maupun tidak langsung dapat

menerangi seluruh ruangan dengan intensitas penerangan minimal 60 lux

dan tidak menyilaukan mata.

Kualitas udara

Suhu udara nyaman antara 18 – 30 o C;

Kelembaban udara 40 – 70 %;

Gas SO2 kurang dari 0,10 ppm/24 jam;

Pertukaran udara 5 kaki 3 /menit/penghuni;

Gas CO kurang dari 100 ppm/8 jam;

Gas formaldehid kurang dari 120 mg/m3

Ventilasi :Luas lubang ventilasi alamiah yang permanen minimal 10% luas lantai.

Vektor penyakit :Tidak ada lalat, nyamuk ataupun tikus yang bersarang di dalam rumah.

Penyediaan air Tersedia sarana penyediaan air bersih dengan kapasitas minimal 60 liter/

orang/hari;

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 26PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Bahan bangunan

Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan bahan yang dapat

membahayakan kesehatan, antara lain : debu total kurang dari 150 mg/m2 ,

asbestos kurang dari 0,5 serat/m3 per 24 jam, plumbum (Pb) kurang dari 300

mg/kg bahan;

Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan berkembangnya

mikroorganisme patogen.

Komponen dan penataan ruangan Lantai kedap air dan mudah dibersihkan;

Dinding rumah memiliki ventilasi, di kamar mandi dan kamar cuci kedap air dan

mudah dibersihkan;

Langit-langit rumah mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan;

Bubungan rumah 10 m dan ada penangkal petir;

Ruang ditata sesuai dengan fungsi dan peruntukannya;

Dapur harus memiliki sarana pembuangan asap.

Pencahayaan

Pencahayaan alam dan/atau buatan langsung maupun tidak langsung dapat

menerangi seluruh ruangan dengan intensitas penerangan minimal 60 lux

dan tidak menyilaukan mata.

Kualitas udara

Suhu udara nyaman antara 18 – 30 o C;

Kelembaban udara 40 – 70 %;

Gas SO2 kurang dari 0,10 ppm/24 jam;

Pertukaran udara 5 kaki 3 /menit/penghuni;

Gas CO kurang dari 100 ppm/8 jam;

Gas formaldehid kurang dari 120 mg/m3

Ventilasi :Luas lubang ventilasi alamiah yang permanen minimal 10% luas lantai.

Vektor penyakit :Tidak ada lalat, nyamuk ataupun tikus yang bersarang di dalam rumah.

Penyediaan air Tersedia sarana penyediaan air bersih dengan kapasitas minimal 60 liter/

orang/hari;

Page 136: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 27PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan/atau air

minum menurut Permenkes 416 tahun 1990 dan Kepmenkes 907 tahun 2002.

Pembuangan Limbah Limbah cair yang berasal rumah tangga tidak mencemari sumber air, tidak

menimbulkan bau, dan tidak mencemari permukaan tanah;

Limbah padat harus dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan bau, tidak

mencemari permukaan tanah dan air tanah.

Kepadatan hunian Luas kamar tidur minimal 8 m2 dan dianjurkan tidak

untuk lebih dari 2 orang tidur

B. Konsep NyamanPada kawasan perencanaan, sebagian warga permukiman terpaksa harus hidup di

sisi sungai. Karena itu, penataan permukiman tepi sungai mutlak diperlukan, demi

kelancaran fungsi sungai dan kenyamanan permukiman.

Nyaman dalam konteks bermukim bagi warga di wilayah bantaran Jaya setia adalah

bermukim secara layak dan aman - Dalam istilah kebijakan pembangunan, ada akses yang

memadai bagi seluruh warga masyarakat untuk bertempat tinggal dan melangsungkan

kehidupan yang bermartabat. Bermukim tidak berarti tunggal sebagai memiliki (dibuktikan

surat hak), namun beragam bentuk bermukim seperti milik, kontrak, sewa, pinjam, maupun

menumpang, dsb.

Prinsip bermukim pada dasarnya adalah realisasi dari pendekatan pemenuhan hak-

hak penggunaan tanah dan hak perumahan, yaitu pengakuan adanya hak setiap keluarga

atau perorangan untuk mendapatkan tempat tinggal yang layak di lingkungan permukiman

yang sehat. Disini terdapat dua aspek penting, yaitu: adanya keamanan pemanfaatan tanah

(secure land tenure) untuk bertempat tinggal dan pengakuan adanya hak perumahan

(housing right) yang layak bagi semua masyarakat (shelter for all), sehingga ada jaminan:

1) akses yang luas bagi setiap keluarga untuk bisa memperoleh tempat tinggal yang layak

secara terjangkau melalui sistem penyediaan tempat tinggal (perumahan dan

permukiman) yang berkeadilan,

2) setiap keluarga atau perorangan untuk mendapatkan proses pemberdayaan dan akses

ke sumber-sumber daya kunci perumahan dan permukiman dalam upaya memperoleh

tempat tinggal yang layak dan terjangkau, dan

3) keamaman (perlindungan) bagi setiap keluarga atau perorangan untuk secara

sementara mempertahankan tempat tinggal yang dimilikinya meskipun belum

memenuhi standar layak, sementara proses penyediaan di poin pertama dan kedua

berlangsung.

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 27PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan/atau air

minum menurut Permenkes 416 tahun 1990 dan Kepmenkes 907 tahun 2002.

Pembuangan Limbah Limbah cair yang berasal rumah tangga tidak mencemari sumber air, tidak

menimbulkan bau, dan tidak mencemari permukaan tanah;

Limbah padat harus dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan bau, tidak

mencemari permukaan tanah dan air tanah.

Kepadatan hunian Luas kamar tidur minimal 8 m2 dan dianjurkan tidak

untuk lebih dari 2 orang tidur

B. Konsep NyamanPada kawasan perencanaan, sebagian warga permukiman terpaksa harus hidup di

sisi sungai. Karena itu, penataan permukiman tepi sungai mutlak diperlukan, demi

kelancaran fungsi sungai dan kenyamanan permukiman.

Nyaman dalam konteks bermukim bagi warga di wilayah bantaran Jaya setia adalah

bermukim secara layak dan aman - Dalam istilah kebijakan pembangunan, ada akses yang

memadai bagi seluruh warga masyarakat untuk bertempat tinggal dan melangsungkan

kehidupan yang bermartabat. Bermukim tidak berarti tunggal sebagai memiliki (dibuktikan

surat hak), namun beragam bentuk bermukim seperti milik, kontrak, sewa, pinjam, maupun

menumpang, dsb.

Prinsip bermukim pada dasarnya adalah realisasi dari pendekatan pemenuhan hak-

hak penggunaan tanah dan hak perumahan, yaitu pengakuan adanya hak setiap keluarga

atau perorangan untuk mendapatkan tempat tinggal yang layak di lingkungan permukiman

yang sehat. Disini terdapat dua aspek penting, yaitu: adanya keamanan pemanfaatan tanah

(secure land tenure) untuk bertempat tinggal dan pengakuan adanya hak perumahan

(housing right) yang layak bagi semua masyarakat (shelter for all), sehingga ada jaminan:

1) akses yang luas bagi setiap keluarga untuk bisa memperoleh tempat tinggal yang layak

secara terjangkau melalui sistem penyediaan tempat tinggal (perumahan dan

permukiman) yang berkeadilan,

2) setiap keluarga atau perorangan untuk mendapatkan proses pemberdayaan dan akses

ke sumber-sumber daya kunci perumahan dan permukiman dalam upaya memperoleh

tempat tinggal yang layak dan terjangkau, dan

3) keamaman (perlindungan) bagi setiap keluarga atau perorangan untuk secara

sementara mempertahankan tempat tinggal yang dimilikinya meskipun belum

memenuhi standar layak, sementara proses penyediaan di poin pertama dan kedua

berlangsung.

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 27PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan/atau air

minum menurut Permenkes 416 tahun 1990 dan Kepmenkes 907 tahun 2002.

Pembuangan Limbah Limbah cair yang berasal rumah tangga tidak mencemari sumber air, tidak

menimbulkan bau, dan tidak mencemari permukaan tanah;

Limbah padat harus dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan bau, tidak

mencemari permukaan tanah dan air tanah.

Kepadatan hunian Luas kamar tidur minimal 8 m2 dan dianjurkan tidak

untuk lebih dari 2 orang tidur

B. Konsep NyamanPada kawasan perencanaan, sebagian warga permukiman terpaksa harus hidup di

sisi sungai. Karena itu, penataan permukiman tepi sungai mutlak diperlukan, demi

kelancaran fungsi sungai dan kenyamanan permukiman.

Nyaman dalam konteks bermukim bagi warga di wilayah bantaran Jaya setia adalah

bermukim secara layak dan aman - Dalam istilah kebijakan pembangunan, ada akses yang

memadai bagi seluruh warga masyarakat untuk bertempat tinggal dan melangsungkan

kehidupan yang bermartabat. Bermukim tidak berarti tunggal sebagai memiliki (dibuktikan

surat hak), namun beragam bentuk bermukim seperti milik, kontrak, sewa, pinjam, maupun

menumpang, dsb.

Prinsip bermukim pada dasarnya adalah realisasi dari pendekatan pemenuhan hak-

hak penggunaan tanah dan hak perumahan, yaitu pengakuan adanya hak setiap keluarga

atau perorangan untuk mendapatkan tempat tinggal yang layak di lingkungan permukiman

yang sehat. Disini terdapat dua aspek penting, yaitu: adanya keamanan pemanfaatan tanah

(secure land tenure) untuk bertempat tinggal dan pengakuan adanya hak perumahan

(housing right) yang layak bagi semua masyarakat (shelter for all), sehingga ada jaminan:

1) akses yang luas bagi setiap keluarga untuk bisa memperoleh tempat tinggal yang layak

secara terjangkau melalui sistem penyediaan tempat tinggal (perumahan dan

permukiman) yang berkeadilan,

2) setiap keluarga atau perorangan untuk mendapatkan proses pemberdayaan dan akses

ke sumber-sumber daya kunci perumahan dan permukiman dalam upaya memperoleh

tempat tinggal yang layak dan terjangkau, dan

3) keamaman (perlindungan) bagi setiap keluarga atau perorangan untuk secara

sementara mempertahankan tempat tinggal yang dimilikinya meskipun belum

memenuhi standar layak, sementara proses penyediaan di poin pertama dan kedua

berlangsung.

Page 137: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 28PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Permukiman di tepi sungai atau yang sekarang sering disebut Stren Kali atau

bantaran sungai bukanlah hal yang baru. Daerah bantaran sungai adalah wilayah konservasi

sehingga harus dijaga agar tidak terjadi penggerusan. Salah satu upaya yang dapat

dilakukan adalah mempertahankan lereng di sepanjang sungai dan menambah pepohonan

untuk memperkuat tanah di pinggir sungai tersebut. Sebaiknya juga dibebaskan/ disterilkan

dari pemukiman dan kalaupun memang ada pemukiman, diusahakan untuk memenuhi

syarat teknis dan kesehatan.

Konsep yang sering ditawarkan adalah sungai dipakai sebagai halaman depan

rumah (water front). Dengan demikian warga yang bertempat tinggal di daerah itu dapat

berpartisipasi membersihkan jika sungai terlihat kotor. Kalau digunakan sebagai halaman

belakang, kotor atau tidak pasti tidak diperhatikan, mereka bisa dengan seenaknya

membuang sampah sembarangan di sana. Daerah pinggir sungai yang bersih, hijau, tertata

rapi, dan steril dari jamban terapung adalah salah satu cara untuk memotivasi warga stren

kali agar mau peduli dan turut menjaga kebersihan sungai. Daerah sekitar sungai juga bisa

dikembangkan sebagai daerah wisata, sesuai karakter setempat (misal: untuk pemancingan,

taman wisata air). Oleh karena itu perlu adanya kebijakan penataan ruang berupa Rencana

Detail Tata Ruang (RDTR) per kecamatan, sehingga masyarakat akan tahu rencana

pembangunan daerah sekitar sungai yang dilakukan oleh pemerintah kota.

Dalam konsep Nyaman, terdapat beberapa indikator:

a. Adanya partisipasi warga untuk terlibat merawat dan melindungi sungai

b. Adanya “pengakuan bermukim” (tidak sekedar legal formal)

c. Tempat tinggal dan lingkungannya memenuhi syarat teknis dan kesehatan

d. Bermanfaat besar dalam mendukung keberlangsungan kehidupan secara aman dan

bermartabat.

e. Adanya komunikasi dan interaksi yang kondusif antar berbagai kelembagaan yang

terlibat dalam penanganan

C. Konsep Asri“Hidup nyaman di perumahan berkonsep hijau” demikian pengembang kawasan

sering menawarkan perumahan yang diklaimnya ramah lingkungan. Konsep perumahan

ramah lingkungan biasanya hanya berkutat pada penanaman pohon atau membangun

sumur resapan.

Konsep ramah lingkungan adalah bentuk pengurangan penggunaan sumber daya

alam yang merugikan, bahkan merusak lingkungan. Penerapan konsep itu, misalnya,

memanfaatkan sirkulasi udara alami untuk mendapatkan kenyamanan ruangan. Juga

mengurangi kepadatan bangunan pada lahan yang tersedia, atau dengan mempertahankan

Koefisien Dasar Bangunan untuk permukiman maksimal 40%.

Kawasan perumahan yang memerhatikan lingkungan perlu menerapkan efisiensi

lahan. Efisiensi lahan membuat tanah yang tidak digunakan untuk bangunan tempat tinggal

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 28PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Permukiman di tepi sungai atau yang sekarang sering disebut Stren Kali atau

bantaran sungai bukanlah hal yang baru. Daerah bantaran sungai adalah wilayah konservasi

sehingga harus dijaga agar tidak terjadi penggerusan. Salah satu upaya yang dapat

dilakukan adalah mempertahankan lereng di sepanjang sungai dan menambah pepohonan

untuk memperkuat tanah di pinggir sungai tersebut. Sebaiknya juga dibebaskan/ disterilkan

dari pemukiman dan kalaupun memang ada pemukiman, diusahakan untuk memenuhi

syarat teknis dan kesehatan.

Konsep yang sering ditawarkan adalah sungai dipakai sebagai halaman depan

rumah (water front). Dengan demikian warga yang bertempat tinggal di daerah itu dapat

berpartisipasi membersihkan jika sungai terlihat kotor. Kalau digunakan sebagai halaman

belakang, kotor atau tidak pasti tidak diperhatikan, mereka bisa dengan seenaknya

membuang sampah sembarangan di sana. Daerah pinggir sungai yang bersih, hijau, tertata

rapi, dan steril dari jamban terapung adalah salah satu cara untuk memotivasi warga stren

kali agar mau peduli dan turut menjaga kebersihan sungai. Daerah sekitar sungai juga bisa

dikembangkan sebagai daerah wisata, sesuai karakter setempat (misal: untuk pemancingan,

taman wisata air). Oleh karena itu perlu adanya kebijakan penataan ruang berupa Rencana

Detail Tata Ruang (RDTR) per kecamatan, sehingga masyarakat akan tahu rencana

pembangunan daerah sekitar sungai yang dilakukan oleh pemerintah kota.

Dalam konsep Nyaman, terdapat beberapa indikator:

a. Adanya partisipasi warga untuk terlibat merawat dan melindungi sungai

b. Adanya “pengakuan bermukim” (tidak sekedar legal formal)

c. Tempat tinggal dan lingkungannya memenuhi syarat teknis dan kesehatan

d. Bermanfaat besar dalam mendukung keberlangsungan kehidupan secara aman dan

bermartabat.

e. Adanya komunikasi dan interaksi yang kondusif antar berbagai kelembagaan yang

terlibat dalam penanganan

C. Konsep Asri“Hidup nyaman di perumahan berkonsep hijau” demikian pengembang kawasan

sering menawarkan perumahan yang diklaimnya ramah lingkungan. Konsep perumahan

ramah lingkungan biasanya hanya berkutat pada penanaman pohon atau membangun

sumur resapan.

Konsep ramah lingkungan adalah bentuk pengurangan penggunaan sumber daya

alam yang merugikan, bahkan merusak lingkungan. Penerapan konsep itu, misalnya,

memanfaatkan sirkulasi udara alami untuk mendapatkan kenyamanan ruangan. Juga

mengurangi kepadatan bangunan pada lahan yang tersedia, atau dengan mempertahankan

Koefisien Dasar Bangunan untuk permukiman maksimal 40%.

Kawasan perumahan yang memerhatikan lingkungan perlu menerapkan efisiensi

lahan. Efisiensi lahan membuat tanah yang tidak digunakan untuk bangunan tempat tinggal

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 28PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Permukiman di tepi sungai atau yang sekarang sering disebut Stren Kali atau

bantaran sungai bukanlah hal yang baru. Daerah bantaran sungai adalah wilayah konservasi

sehingga harus dijaga agar tidak terjadi penggerusan. Salah satu upaya yang dapat

dilakukan adalah mempertahankan lereng di sepanjang sungai dan menambah pepohonan

untuk memperkuat tanah di pinggir sungai tersebut. Sebaiknya juga dibebaskan/ disterilkan

dari pemukiman dan kalaupun memang ada pemukiman, diusahakan untuk memenuhi

syarat teknis dan kesehatan.

Konsep yang sering ditawarkan adalah sungai dipakai sebagai halaman depan

rumah (water front). Dengan demikian warga yang bertempat tinggal di daerah itu dapat

berpartisipasi membersihkan jika sungai terlihat kotor. Kalau digunakan sebagai halaman

belakang, kotor atau tidak pasti tidak diperhatikan, mereka bisa dengan seenaknya

membuang sampah sembarangan di sana. Daerah pinggir sungai yang bersih, hijau, tertata

rapi, dan steril dari jamban terapung adalah salah satu cara untuk memotivasi warga stren

kali agar mau peduli dan turut menjaga kebersihan sungai. Daerah sekitar sungai juga bisa

dikembangkan sebagai daerah wisata, sesuai karakter setempat (misal: untuk pemancingan,

taman wisata air). Oleh karena itu perlu adanya kebijakan penataan ruang berupa Rencana

Detail Tata Ruang (RDTR) per kecamatan, sehingga masyarakat akan tahu rencana

pembangunan daerah sekitar sungai yang dilakukan oleh pemerintah kota.

Dalam konsep Nyaman, terdapat beberapa indikator:

a. Adanya partisipasi warga untuk terlibat merawat dan melindungi sungai

b. Adanya “pengakuan bermukim” (tidak sekedar legal formal)

c. Tempat tinggal dan lingkungannya memenuhi syarat teknis dan kesehatan

d. Bermanfaat besar dalam mendukung keberlangsungan kehidupan secara aman dan

bermartabat.

e. Adanya komunikasi dan interaksi yang kondusif antar berbagai kelembagaan yang

terlibat dalam penanganan

C. Konsep Asri“Hidup nyaman di perumahan berkonsep hijau” demikian pengembang kawasan

sering menawarkan perumahan yang diklaimnya ramah lingkungan. Konsep perumahan

ramah lingkungan biasanya hanya berkutat pada penanaman pohon atau membangun

sumur resapan.

Konsep ramah lingkungan adalah bentuk pengurangan penggunaan sumber daya

alam yang merugikan, bahkan merusak lingkungan. Penerapan konsep itu, misalnya,

memanfaatkan sirkulasi udara alami untuk mendapatkan kenyamanan ruangan. Juga

mengurangi kepadatan bangunan pada lahan yang tersedia, atau dengan mempertahankan

Koefisien Dasar Bangunan untuk permukiman maksimal 40%.

Kawasan perumahan yang memerhatikan lingkungan perlu menerapkan efisiensi

lahan. Efisiensi lahan membuat tanah yang tidak digunakan untuk bangunan tempat tinggal

Page 138: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 29PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

dapat digunakan untuk kawasan hijau. Karena itu, permukiman vertikal merupakan solusi

yang tepat untuk langkah itu.

Indikator lingkungan permukiman yang asri diantaranya adalah:

1. Lingkungan tidak padat, tertata dengan baik, rapi dan bersih

2. Menanam pohon dan atau merawat tanaman agar bermanfaat dan indah serta memberi

nilai tambah bagi lingkungan (teduh, sejuk, pengaman, ekonomis)

3. Tersedia sumur-sumur resapan guna memelihara kandungan air tanah

4. Mengurangi konsumsi enerji secara berlebihan dan memelihara sumber daya alam

(minyak dan air)

5. Meminimalkan dampak lingkungan akibat aktivitas yang memanfaatkan alam.

D. Konsep Berwawasan LingkunganBantaran sungai adalah wilayah konservasi, maka setiap kegiatan di wilayah sungai

dan keairan harus memperhatikan seluruh komponen ekosistem sungai yang ada dan

mungkin justru meningkatkan kualitas eko sistem.

Pendekatan interdisipliner Eko-Hidraulik dipandang sebagai suatu pola

pendekatan baru yang bisa diterima baik dari orang-orang ekologi maupun Teknik

Sipil Hidro serta memiliki keberlanjutan yang tinggi. Karena pendekatan yang

digunakan sudah memasukkan pertimbangan faktor fisik (hidraulik) maupun non

fisik (abiotik) yang masing-masing memegang peranan penting pada wilayah

keairan (Ivo Dwi Putri, 2008).

Konsep eko-hidraulik adalah konsep intergal dalam pembangunan wilayah

sungai yang memasukkan unsur dan pertimbangan hidrolika dan ekologi secara

sinergis. Konsep ini justru dapat sinergis mutualisme, menghasilkan rekayasa yang

menguntungkan baik hidraulik mapun ekologi-lingkungan. Dalam konsep eko-

hidraulik sungai tidak lagi hanya diartikan sebagai alur diatas muka bumi yang dialiri

air dan sedimen. Namun sungai diartikan sebagai suatu kesatuan ekosistem keairan

yang sifatnya terbuka hulu-hilir yang memiliki komponen biotik dan abiotik yang

saling kait-mengkait satu sama lain. Komponen abiotik adalah berupa karakteristik

morphologi sungai, aliran air dan sedimen beserta fluktuasi kualitas dan

kuantitasnya. Komponen biotik adalah komponen flora dan fauna termasuk juga

masyarakat yang hidup di sepanjang sungai baik di badan sungai maupun di

bantaran sungai dari hulu sampai hilir.

Grand concept berisi konsep-konsep yang berskala lebih besar dan

diturunkan menjadi konsep-konsep yang lebih spesifik. Grand concept untuk

pembangunan kawasan permukiman prioritas diturunkan dari berbagai macam

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 29PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

dapat digunakan untuk kawasan hijau. Karena itu, permukiman vertikal merupakan solusi

yang tepat untuk langkah itu.

Indikator lingkungan permukiman yang asri diantaranya adalah:

1. Lingkungan tidak padat, tertata dengan baik, rapi dan bersih

2. Menanam pohon dan atau merawat tanaman agar bermanfaat dan indah serta memberi

nilai tambah bagi lingkungan (teduh, sejuk, pengaman, ekonomis)

3. Tersedia sumur-sumur resapan guna memelihara kandungan air tanah

4. Mengurangi konsumsi enerji secara berlebihan dan memelihara sumber daya alam

(minyak dan air)

5. Meminimalkan dampak lingkungan akibat aktivitas yang memanfaatkan alam.

D. Konsep Berwawasan LingkunganBantaran sungai adalah wilayah konservasi, maka setiap kegiatan di wilayah sungai

dan keairan harus memperhatikan seluruh komponen ekosistem sungai yang ada dan

mungkin justru meningkatkan kualitas eko sistem.

Pendekatan interdisipliner Eko-Hidraulik dipandang sebagai suatu pola

pendekatan baru yang bisa diterima baik dari orang-orang ekologi maupun Teknik

Sipil Hidro serta memiliki keberlanjutan yang tinggi. Karena pendekatan yang

digunakan sudah memasukkan pertimbangan faktor fisik (hidraulik) maupun non

fisik (abiotik) yang masing-masing memegang peranan penting pada wilayah

keairan (Ivo Dwi Putri, 2008).

Konsep eko-hidraulik adalah konsep intergal dalam pembangunan wilayah

sungai yang memasukkan unsur dan pertimbangan hidrolika dan ekologi secara

sinergis. Konsep ini justru dapat sinergis mutualisme, menghasilkan rekayasa yang

menguntungkan baik hidraulik mapun ekologi-lingkungan. Dalam konsep eko-

hidraulik sungai tidak lagi hanya diartikan sebagai alur diatas muka bumi yang dialiri

air dan sedimen. Namun sungai diartikan sebagai suatu kesatuan ekosistem keairan

yang sifatnya terbuka hulu-hilir yang memiliki komponen biotik dan abiotik yang

saling kait-mengkait satu sama lain. Komponen abiotik adalah berupa karakteristik

morphologi sungai, aliran air dan sedimen beserta fluktuasi kualitas dan

kuantitasnya. Komponen biotik adalah komponen flora dan fauna termasuk juga

masyarakat yang hidup di sepanjang sungai baik di badan sungai maupun di

bantaran sungai dari hulu sampai hilir.

Grand concept berisi konsep-konsep yang berskala lebih besar dan

diturunkan menjadi konsep-konsep yang lebih spesifik. Grand concept untuk

pembangunan kawasan permukiman prioritas diturunkan dari berbagai macam

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 29PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

dapat digunakan untuk kawasan hijau. Karena itu, permukiman vertikal merupakan solusi

yang tepat untuk langkah itu.

Indikator lingkungan permukiman yang asri diantaranya adalah:

1. Lingkungan tidak padat, tertata dengan baik, rapi dan bersih

2. Menanam pohon dan atau merawat tanaman agar bermanfaat dan indah serta memberi

nilai tambah bagi lingkungan (teduh, sejuk, pengaman, ekonomis)

3. Tersedia sumur-sumur resapan guna memelihara kandungan air tanah

4. Mengurangi konsumsi enerji secara berlebihan dan memelihara sumber daya alam

(minyak dan air)

5. Meminimalkan dampak lingkungan akibat aktivitas yang memanfaatkan alam.

D. Konsep Berwawasan LingkunganBantaran sungai adalah wilayah konservasi, maka setiap kegiatan di wilayah sungai

dan keairan harus memperhatikan seluruh komponen ekosistem sungai yang ada dan

mungkin justru meningkatkan kualitas eko sistem.

Pendekatan interdisipliner Eko-Hidraulik dipandang sebagai suatu pola

pendekatan baru yang bisa diterima baik dari orang-orang ekologi maupun Teknik

Sipil Hidro serta memiliki keberlanjutan yang tinggi. Karena pendekatan yang

digunakan sudah memasukkan pertimbangan faktor fisik (hidraulik) maupun non

fisik (abiotik) yang masing-masing memegang peranan penting pada wilayah

keairan (Ivo Dwi Putri, 2008).

Konsep eko-hidraulik adalah konsep intergal dalam pembangunan wilayah

sungai yang memasukkan unsur dan pertimbangan hidrolika dan ekologi secara

sinergis. Konsep ini justru dapat sinergis mutualisme, menghasilkan rekayasa yang

menguntungkan baik hidraulik mapun ekologi-lingkungan. Dalam konsep eko-

hidraulik sungai tidak lagi hanya diartikan sebagai alur diatas muka bumi yang dialiri

air dan sedimen. Namun sungai diartikan sebagai suatu kesatuan ekosistem keairan

yang sifatnya terbuka hulu-hilir yang memiliki komponen biotik dan abiotik yang

saling kait-mengkait satu sama lain. Komponen abiotik adalah berupa karakteristik

morphologi sungai, aliran air dan sedimen beserta fluktuasi kualitas dan

kuantitasnya. Komponen biotik adalah komponen flora dan fauna termasuk juga

masyarakat yang hidup di sepanjang sungai baik di badan sungai maupun di

bantaran sungai dari hulu sampai hilir.

Grand concept berisi konsep-konsep yang berskala lebih besar dan

diturunkan menjadi konsep-konsep yang lebih spesifik. Grand concept untuk

pembangunan kawasan permukiman prioritas diturunkan dari berbagai macam

Page 139: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 30PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

kebijakan dan peraturan antara lain RTRW, RPJMD. Untuk lebih lengkapnya,

berikut adalah peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan

pembangunan kawasan permukiman prioritas

1) Strategi Pembangunan Permukiman:

Mengembangkan budaya hidup sehat dan lingkungan sehat.

Meningkatkan pengendalian tata ruang.

Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana

umum dan air bersih.

Mengembangkan permukiman yang representatif dan futuristik.

Mengembangkan sistem transportasi yang terpadu.

Mengembangkan lingkungan hidup yang tertata dan

proporsional

2) Program Pembangunan Permukiman dalam Dokumen RPJMD

A. Program Pembangunan Permukiman dalam dokumenRPJMD1. Mewujudkan Kota Muara Bungo Ramah Lingkungan

Peningkatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan

Lingkungan Hidup

Pengembangan Kinerja Pengelolaan sampah

Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Limbah

Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

2. Pembangunan Sarana dan Prasarana berkualitas

Perbaikan/Pemeliharaan Saluran Irigasi dan Drainase

Pengembangan Detail Tata Ruang Kawasan dan

Rencana Rinci Kawasan

Pemeliharaan dan Pembangunan Prasarana dan

Fasilitas Perhubungan

Pengelolaan Prasarana dan Sarana Dasar Lingkungan

Permukiman

Pemeliharaan dan Pengembangan Perumahan dan

Permukiman

Perbaikan/Pemeliharaan Penerangan Jalan Umum.

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 30PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

kebijakan dan peraturan antara lain RTRW, RPJMD. Untuk lebih lengkapnya,

berikut adalah peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan

pembangunan kawasan permukiman prioritas

1) Strategi Pembangunan Permukiman:

Mengembangkan budaya hidup sehat dan lingkungan sehat.

Meningkatkan pengendalian tata ruang.

Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana

umum dan air bersih.

Mengembangkan permukiman yang representatif dan futuristik.

Mengembangkan sistem transportasi yang terpadu.

Mengembangkan lingkungan hidup yang tertata dan

proporsional

2) Program Pembangunan Permukiman dalam Dokumen RPJMD

A. Program Pembangunan Permukiman dalam dokumenRPJMD1. Mewujudkan Kota Muara Bungo Ramah Lingkungan

Peningkatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan

Lingkungan Hidup

Pengembangan Kinerja Pengelolaan sampah

Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Limbah

Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

2. Pembangunan Sarana dan Prasarana berkualitas

Perbaikan/Pemeliharaan Saluran Irigasi dan Drainase

Pengembangan Detail Tata Ruang Kawasan dan

Rencana Rinci Kawasan

Pemeliharaan dan Pembangunan Prasarana dan

Fasilitas Perhubungan

Pengelolaan Prasarana dan Sarana Dasar Lingkungan

Permukiman

Pemeliharaan dan Pengembangan Perumahan dan

Permukiman

Perbaikan/Pemeliharaan Penerangan Jalan Umum.

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 30PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

kebijakan dan peraturan antara lain RTRW, RPJMD. Untuk lebih lengkapnya,

berikut adalah peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan

pembangunan kawasan permukiman prioritas

1) Strategi Pembangunan Permukiman:

Mengembangkan budaya hidup sehat dan lingkungan sehat.

Meningkatkan pengendalian tata ruang.

Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana

umum dan air bersih.

Mengembangkan permukiman yang representatif dan futuristik.

Mengembangkan sistem transportasi yang terpadu.

Mengembangkan lingkungan hidup yang tertata dan

proporsional

2) Program Pembangunan Permukiman dalam Dokumen RPJMD

A. Program Pembangunan Permukiman dalam dokumenRPJMD1. Mewujudkan Kota Muara Bungo Ramah Lingkungan

Peningkatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan

Lingkungan Hidup

Pengembangan Kinerja Pengelolaan sampah

Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Limbah

Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

2. Pembangunan Sarana dan Prasarana berkualitas

Perbaikan/Pemeliharaan Saluran Irigasi dan Drainase

Pengembangan Detail Tata Ruang Kawasan dan

Rencana Rinci Kawasan

Pemeliharaan dan Pembangunan Prasarana dan

Fasilitas Perhubungan

Pengelolaan Prasarana dan Sarana Dasar Lingkungan

Permukiman

Pemeliharaan dan Pengembangan Perumahan dan

Permukiman

Perbaikan/Pemeliharaan Penerangan Jalan Umum.

Page 140: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 31PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

B. Penyediaan Prasarana dan Sarana Dasar (PSD) bagiKawasan Ruang Siap Huni• Pemberdayaan Masyarakat

C. Kegiatan Penataan dan Peremajaan Kawasan PermukimanPerkotaan

Penanganan Kawasan Perkotaan.

D. Peningkatan Kualitas Permukiman Peningkatan KualitasLingkungan Permukiman

Penyediaan Air Bersih (pipa/non-pipa)

Struktur Dasar Lingkungn Permukiman

Rehabilitasi dan pengembangan infrastruktur kawasan

E. Program Pengembangan Kawasan Permukiman

Pengelolaan PSD Lingkungan Permukiman,

Pemeliharaan, dan Pengembangan

Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Limbah

F. Program Pengembangan Kinerja Pengelolan RuangTerbuka Hijau

3) Program Pembangunan Permukiman

1. Intensifikasi Pembangunan

Kawasan perumahan dan permukiman di semua kecamatan

Kawasan yang menjadi pusat pelayanan/jasa dan perdagangan.

2. RedevelopmentKonsep redevelopment adalah pengembangan kawasan dengan

cara membangun kembali (rekonstruksi) kawasan dengan fungsi

baru yang dinilai memiliki potensi dan prospek pengembangan

ekonomi.

Diterapkan pada Kawasan yang berada pada wilayah

pengembangan baru yang sangat berpotensi berkembang, dimana

akan mengalami perubahan fungsi

3. Renovasi

’Urban renewal’ atau renovasi adalah pengembangan dan

pembangunan baru yang dilakukan dengan konsep subsidi

silang, konsep land sharing atau pola kemitraan, meliputi usaha

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 31PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

B. Penyediaan Prasarana dan Sarana Dasar (PSD) bagiKawasan Ruang Siap Huni• Pemberdayaan Masyarakat

C. Kegiatan Penataan dan Peremajaan Kawasan PermukimanPerkotaan

Penanganan Kawasan Perkotaan.

D. Peningkatan Kualitas Permukiman Peningkatan KualitasLingkungan Permukiman

Penyediaan Air Bersih (pipa/non-pipa)

Struktur Dasar Lingkungn Permukiman

Rehabilitasi dan pengembangan infrastruktur kawasan

E. Program Pengembangan Kawasan Permukiman

Pengelolaan PSD Lingkungan Permukiman,

Pemeliharaan, dan Pengembangan

Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Limbah

F. Program Pengembangan Kinerja Pengelolan RuangTerbuka Hijau

3) Program Pembangunan Permukiman

1. Intensifikasi Pembangunan

Kawasan perumahan dan permukiman di semua kecamatan

Kawasan yang menjadi pusat pelayanan/jasa dan perdagangan.

2. RedevelopmentKonsep redevelopment adalah pengembangan kawasan dengan

cara membangun kembali (rekonstruksi) kawasan dengan fungsi

baru yang dinilai memiliki potensi dan prospek pengembangan

ekonomi.

Diterapkan pada Kawasan yang berada pada wilayah

pengembangan baru yang sangat berpotensi berkembang, dimana

akan mengalami perubahan fungsi

3. Renovasi

’Urban renewal’ atau renovasi adalah pengembangan dan

pembangunan baru yang dilakukan dengan konsep subsidi

silang, konsep land sharing atau pola kemitraan, meliputi usaha

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 31PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

B. Penyediaan Prasarana dan Sarana Dasar (PSD) bagiKawasan Ruang Siap Huni• Pemberdayaan Masyarakat

C. Kegiatan Penataan dan Peremajaan Kawasan PermukimanPerkotaan

Penanganan Kawasan Perkotaan.

D. Peningkatan Kualitas Permukiman Peningkatan KualitasLingkungan Permukiman

Penyediaan Air Bersih (pipa/non-pipa)

Struktur Dasar Lingkungn Permukiman

Rehabilitasi dan pengembangan infrastruktur kawasan

E. Program Pengembangan Kawasan Permukiman

Pengelolaan PSD Lingkungan Permukiman,

Pemeliharaan, dan Pengembangan

Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Limbah

F. Program Pengembangan Kinerja Pengelolan RuangTerbuka Hijau

3) Program Pembangunan Permukiman

1. Intensifikasi Pembangunan

Kawasan perumahan dan permukiman di semua kecamatan

Kawasan yang menjadi pusat pelayanan/jasa dan perdagangan.

2. RedevelopmentKonsep redevelopment adalah pengembangan kawasan dengan

cara membangun kembali (rekonstruksi) kawasan dengan fungsi

baru yang dinilai memiliki potensi dan prospek pengembangan

ekonomi.

Diterapkan pada Kawasan yang berada pada wilayah

pengembangan baru yang sangat berpotensi berkembang, dimana

akan mengalami perubahan fungsi

3. Renovasi

’Urban renewal’ atau renovasi adalah pengembangan dan

pembangunan baru yang dilakukan dengan konsep subsidi

silang, konsep land sharing atau pola kemitraan, meliputi usaha

Page 141: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 32PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

perbaikan dan penataan kembali/ membangun kawasan beserta

prasarana dan sarana penunjang

guna memaksimalkan pemanfaatan lahan maka diarahkan pada

pola pembangunan vertikal

kawasan yang direnovasi adalah kawasan permukiman padat

dan kumuh yang berada di lokasi strategis atau di zona komersial

Sasaran yang ingin dicapai adalah memberikan kehidupan yang

lebih layak dan rasa aman kepada masyarakat, juga memberikan

nilai estetis dan nilai tambah bagi lingkungan dan kota secara

keseluruhan sehingga produktivitas masyarakat meningkat

Diterapkan pada Kawasan perumahan dan permukiman yang

dilakukan perbaikan kondisi lingkungannya.

4. Revitalisasi, diterapkan pada Kawasan yang mempunyai potensi

tumbuh kembang yang pesat dengan kondisi yang cenderung tidak

terkendali

5. RehabilitasiKonsep rehabilitasi adalah pembangunan dan pengembangan

kawasan dengan cara memperbaiki lingkungan kawasan yang telah

terjadi degradasi sehingga dapat berfungsi kembali sebagaimana

sediakala. Tujuan yang hendak dicapai adalah mengembalikan

sekaligus meningkatkan fungsi kawasan menjadi lebih baik dan layak

huni, serta memberikan nilai tambah bagi lingkungan.

Diterapkan pada Kawasan tidak terbangun yang berfungsi lindung,

seperti kawasan sempadan sungai, dan sekitar mata air; Kawasan

lain yang perlu dijaga peranannya.

4.2.3. Konsep Penanganan

Untuk menerapkan konsep penanganan yang tepat untuk masing-

masing kawasan permukiman prioritas, tentu harus diketahui terlebih dahulu

apa yang menjadi kekuatan, kelemahan, potensi serta masalah yang ada

pada kawasan-kawasan tersebut, sehingga dapat diketahui arah

pengembangan sub kawasan ini diwaktu yang akan datang. Konsep

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 32PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

perbaikan dan penataan kembali/ membangun kawasan beserta

prasarana dan sarana penunjang

guna memaksimalkan pemanfaatan lahan maka diarahkan pada

pola pembangunan vertikal

kawasan yang direnovasi adalah kawasan permukiman padat

dan kumuh yang berada di lokasi strategis atau di zona komersial

Sasaran yang ingin dicapai adalah memberikan kehidupan yang

lebih layak dan rasa aman kepada masyarakat, juga memberikan

nilai estetis dan nilai tambah bagi lingkungan dan kota secara

keseluruhan sehingga produktivitas masyarakat meningkat

Diterapkan pada Kawasan perumahan dan permukiman yang

dilakukan perbaikan kondisi lingkungannya.

4. Revitalisasi, diterapkan pada Kawasan yang mempunyai potensi

tumbuh kembang yang pesat dengan kondisi yang cenderung tidak

terkendali

5. RehabilitasiKonsep rehabilitasi adalah pembangunan dan pengembangan

kawasan dengan cara memperbaiki lingkungan kawasan yang telah

terjadi degradasi sehingga dapat berfungsi kembali sebagaimana

sediakala. Tujuan yang hendak dicapai adalah mengembalikan

sekaligus meningkatkan fungsi kawasan menjadi lebih baik dan layak

huni, serta memberikan nilai tambah bagi lingkungan.

Diterapkan pada Kawasan tidak terbangun yang berfungsi lindung,

seperti kawasan sempadan sungai, dan sekitar mata air; Kawasan

lain yang perlu dijaga peranannya.

4.2.3. Konsep Penanganan

Untuk menerapkan konsep penanganan yang tepat untuk masing-

masing kawasan permukiman prioritas, tentu harus diketahui terlebih dahulu

apa yang menjadi kekuatan, kelemahan, potensi serta masalah yang ada

pada kawasan-kawasan tersebut, sehingga dapat diketahui arah

pengembangan sub kawasan ini diwaktu yang akan datang. Konsep

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 32PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

perbaikan dan penataan kembali/ membangun kawasan beserta

prasarana dan sarana penunjang

guna memaksimalkan pemanfaatan lahan maka diarahkan pada

pola pembangunan vertikal

kawasan yang direnovasi adalah kawasan permukiman padat

dan kumuh yang berada di lokasi strategis atau di zona komersial

Sasaran yang ingin dicapai adalah memberikan kehidupan yang

lebih layak dan rasa aman kepada masyarakat, juga memberikan

nilai estetis dan nilai tambah bagi lingkungan dan kota secara

keseluruhan sehingga produktivitas masyarakat meningkat

Diterapkan pada Kawasan perumahan dan permukiman yang

dilakukan perbaikan kondisi lingkungannya.

4. Revitalisasi, diterapkan pada Kawasan yang mempunyai potensi

tumbuh kembang yang pesat dengan kondisi yang cenderung tidak

terkendali

5. RehabilitasiKonsep rehabilitasi adalah pembangunan dan pengembangan

kawasan dengan cara memperbaiki lingkungan kawasan yang telah

terjadi degradasi sehingga dapat berfungsi kembali sebagaimana

sediakala. Tujuan yang hendak dicapai adalah mengembalikan

sekaligus meningkatkan fungsi kawasan menjadi lebih baik dan layak

huni, serta memberikan nilai tambah bagi lingkungan.

Diterapkan pada Kawasan tidak terbangun yang berfungsi lindung,

seperti kawasan sempadan sungai, dan sekitar mata air; Kawasan

lain yang perlu dijaga peranannya.

4.2.3. Konsep Penanganan

Untuk menerapkan konsep penanganan yang tepat untuk masing-

masing kawasan permukiman prioritas, tentu harus diketahui terlebih dahulu

apa yang menjadi kekuatan, kelemahan, potensi serta masalah yang ada

pada kawasan-kawasan tersebut, sehingga dapat diketahui arah

pengembangan sub kawasan ini diwaktu yang akan datang. Konsep

Page 142: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 33PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

pengembangan sub kawasan akan mempengaruhi konsep penanganan

kawasan.

Pengetahuan mengenai keempat faktor tersebut didapat melalui

data-data sekunder dan terutama pengamatan langsung di lapangan. Berikut

adalah pemaparan kekuatan, kelemahan, potensi dan masalah untuk

KelurahanJaya Setia.

Secara garis besar, keadaan eksisting Kelurahan Jaya Setia sudah

dijelaskan di atas. Isu yang berkaitan dengan Kelurahan Jaya Setia adalah

permukiman di pinggir sungai dengan berbagai turunannya, sedangkan

untuk Kelurahan Jaya Setia sendiri memiliki isu mengenai pengembangan

wilayah yang terjadi karena fungsi strategis lokasi yang penting. Setelah

mengetahui masing-masing isu utama, dapat ditentukan selanjutnya

bagaimana konsep penanganan yang akan digunakan untuk menyelesaikan

dan mencegah masalah yang ada selama pembangunan kawasan

permukiman prioritas.

A. Konsep Penanganan Sub Kawasan Permukiman 1 Jaya SetiaKelurahan Jaya Setia berada pada kawasan pusat kota Muara Bungo,

hal tersebut merupakan pemicu pertumbuhan. Penanganan dipusatkan

pada Sub Kawasan 1 RT 02 s/d 06 dan Sub Kawasan 2 RT 12,13,14.

keberadaan sungai Udo dan Batang Bungo sebagai pemicu bencana

banjir. Untuk itu konsep-konsep yang terkait adalah

Peningkatan kualitas sarana dan prasarana terutama jalan yang

digunakan sebagai akses masuk dan berfungsi sebagai mitigasi

bencana. Peningkatan juga difokuskan pada penyempurnaan

drainase lingkungan.

Konsolidasi lahan untuk mengurangi pertumbuhan permukiman

yang semakin dekat dengan sungai dengan cara memanfaatkan

lahan sekitar untuk fungsi permukiman

Jalur evakuasi bencana mengingat permukiman yang dekat

dengan sungai sangat rentan terkena bahaya banjir. Permukiman

yang padat dan saling berdekatan sangat rentan terhadap

bahaya kebakaran

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 33PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

pengembangan sub kawasan akan mempengaruhi konsep penanganan

kawasan.

Pengetahuan mengenai keempat faktor tersebut didapat melalui

data-data sekunder dan terutama pengamatan langsung di lapangan. Berikut

adalah pemaparan kekuatan, kelemahan, potensi dan masalah untuk

KelurahanJaya Setia.

Secara garis besar, keadaan eksisting Kelurahan Jaya Setia sudah

dijelaskan di atas. Isu yang berkaitan dengan Kelurahan Jaya Setia adalah

permukiman di pinggir sungai dengan berbagai turunannya, sedangkan

untuk Kelurahan Jaya Setia sendiri memiliki isu mengenai pengembangan

wilayah yang terjadi karena fungsi strategis lokasi yang penting. Setelah

mengetahui masing-masing isu utama, dapat ditentukan selanjutnya

bagaimana konsep penanganan yang akan digunakan untuk menyelesaikan

dan mencegah masalah yang ada selama pembangunan kawasan

permukiman prioritas.

A. Konsep Penanganan Sub Kawasan Permukiman 1 Jaya SetiaKelurahan Jaya Setia berada pada kawasan pusat kota Muara Bungo,

hal tersebut merupakan pemicu pertumbuhan. Penanganan dipusatkan

pada Sub Kawasan 1 RT 02 s/d 06 dan Sub Kawasan 2 RT 12,13,14.

keberadaan sungai Udo dan Batang Bungo sebagai pemicu bencana

banjir. Untuk itu konsep-konsep yang terkait adalah

Peningkatan kualitas sarana dan prasarana terutama jalan yang

digunakan sebagai akses masuk dan berfungsi sebagai mitigasi

bencana. Peningkatan juga difokuskan pada penyempurnaan

drainase lingkungan.

Konsolidasi lahan untuk mengurangi pertumbuhan permukiman

yang semakin dekat dengan sungai dengan cara memanfaatkan

lahan sekitar untuk fungsi permukiman

Jalur evakuasi bencana mengingat permukiman yang dekat

dengan sungai sangat rentan terkena bahaya banjir. Permukiman

yang padat dan saling berdekatan sangat rentan terhadap

bahaya kebakaran

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 33PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

pengembangan sub kawasan akan mempengaruhi konsep penanganan

kawasan.

Pengetahuan mengenai keempat faktor tersebut didapat melalui

data-data sekunder dan terutama pengamatan langsung di lapangan. Berikut

adalah pemaparan kekuatan, kelemahan, potensi dan masalah untuk

KelurahanJaya Setia.

Secara garis besar, keadaan eksisting Kelurahan Jaya Setia sudah

dijelaskan di atas. Isu yang berkaitan dengan Kelurahan Jaya Setia adalah

permukiman di pinggir sungai dengan berbagai turunannya, sedangkan

untuk Kelurahan Jaya Setia sendiri memiliki isu mengenai pengembangan

wilayah yang terjadi karena fungsi strategis lokasi yang penting. Setelah

mengetahui masing-masing isu utama, dapat ditentukan selanjutnya

bagaimana konsep penanganan yang akan digunakan untuk menyelesaikan

dan mencegah masalah yang ada selama pembangunan kawasan

permukiman prioritas.

A. Konsep Penanganan Sub Kawasan Permukiman 1 Jaya SetiaKelurahan Jaya Setia berada pada kawasan pusat kota Muara Bungo,

hal tersebut merupakan pemicu pertumbuhan. Penanganan dipusatkan

pada Sub Kawasan 1 RT 02 s/d 06 dan Sub Kawasan 2 RT 12,13,14.

keberadaan sungai Udo dan Batang Bungo sebagai pemicu bencana

banjir. Untuk itu konsep-konsep yang terkait adalah

Peningkatan kualitas sarana dan prasarana terutama jalan yang

digunakan sebagai akses masuk dan berfungsi sebagai mitigasi

bencana. Peningkatan juga difokuskan pada penyempurnaan

drainase lingkungan.

Konsolidasi lahan untuk mengurangi pertumbuhan permukiman

yang semakin dekat dengan sungai dengan cara memanfaatkan

lahan sekitar untuk fungsi permukiman

Jalur evakuasi bencana mengingat permukiman yang dekat

dengan sungai sangat rentan terkena bahaya banjir. Permukiman

yang padat dan saling berdekatan sangat rentan terhadap

bahaya kebakaran

Page 143: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 34PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Program sungai bersih berupa ajakan masyarakat untuk tetap

menjaga sungai tetap bersih dan bukan merupakan tempat

membuang sampah.

Pembuatan sempadan sungai yang bertujuan untuk membatasi

penduduk agar tidak membangun rumah terlalu dekat dengan

sungai.

Sungai Batang Bungo secara alami menimbulkan danau, danau

ini terisi air sewaktu musim hujan dan pada waktu musim

kemarau air tetap terdapat air (tidak kering) sehingga merupakan

potensi wisata/rekreasi kota.

Lahan kebun di kawasan pusat kota merupakan potensi sebagai

area pengembangan permukiman baru di pusat kota.

Mempertimbangkan konsep pengembangan kawasan dan kebutuhan

penanganan yang telah diuraikan diatas yang mengandung aspek

peningkatan fungsi kawasan serta pemulihan kondisi lingkungan sesuai

dengan RTRW Kabupaten Bungo. maka konsep penanganan yang

sesuai adalah “Revitalisasi, Intensifikasi Lahan dan Rehabilitasi”.

B. Konsep Penanganan Sub Kawasan Permukiman 2 Jaya Setia

Berbeda dengan Sub Kawasan Prioritas 1, Sub Kawasan Prioritas 2

lebih kepada sebuah kawasan yang memiliki kondisi yang cenderung

menurun kualitasnya secara cepat khususnya permukiman. Hal tersebut

ditandai dengan pertumbuhan penduduk yang cukup cepat di sub

kawasan ini. Untuk itu konsep penanganan masalahnya adalah :

Pengendalian lahan dengan cara mengikuti peraturan zonasi

yang telah dibuat sebelumnya

Perbaikan beberapa infrastruktur seperti drainase yang belum

sepenuhnya dapat berfungsi dengan baik.

Penyelesaian masalah permukiman yang cederung menjadi

kumuh untuk memperbaiki citra kawasan.

Mempertimbangkan konsep pengembangan kawasan dan kebutuhan

penanganan yang telah diuraikan diatas yang mengandung aspek

peningkatan fungsi kawasan di pusat kota maka konsep penanganan

yang sesuai adalah “Rehabilitasi ”.

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 34PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Program sungai bersih berupa ajakan masyarakat untuk tetap

menjaga sungai tetap bersih dan bukan merupakan tempat

membuang sampah.

Pembuatan sempadan sungai yang bertujuan untuk membatasi

penduduk agar tidak membangun rumah terlalu dekat dengan

sungai.

Sungai Batang Bungo secara alami menimbulkan danau, danau

ini terisi air sewaktu musim hujan dan pada waktu musim

kemarau air tetap terdapat air (tidak kering) sehingga merupakan

potensi wisata/rekreasi kota.

Lahan kebun di kawasan pusat kota merupakan potensi sebagai

area pengembangan permukiman baru di pusat kota.

Mempertimbangkan konsep pengembangan kawasan dan kebutuhan

penanganan yang telah diuraikan diatas yang mengandung aspek

peningkatan fungsi kawasan serta pemulihan kondisi lingkungan sesuai

dengan RTRW Kabupaten Bungo. maka konsep penanganan yang

sesuai adalah “Revitalisasi, Intensifikasi Lahan dan Rehabilitasi”.

B. Konsep Penanganan Sub Kawasan Permukiman 2 Jaya Setia

Berbeda dengan Sub Kawasan Prioritas 1, Sub Kawasan Prioritas 2

lebih kepada sebuah kawasan yang memiliki kondisi yang cenderung

menurun kualitasnya secara cepat khususnya permukiman. Hal tersebut

ditandai dengan pertumbuhan penduduk yang cukup cepat di sub

kawasan ini. Untuk itu konsep penanganan masalahnya adalah :

Pengendalian lahan dengan cara mengikuti peraturan zonasi

yang telah dibuat sebelumnya

Perbaikan beberapa infrastruktur seperti drainase yang belum

sepenuhnya dapat berfungsi dengan baik.

Penyelesaian masalah permukiman yang cederung menjadi

kumuh untuk memperbaiki citra kawasan.

Mempertimbangkan konsep pengembangan kawasan dan kebutuhan

penanganan yang telah diuraikan diatas yang mengandung aspek

peningkatan fungsi kawasan di pusat kota maka konsep penanganan

yang sesuai adalah “Rehabilitasi ”.

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 34PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Program sungai bersih berupa ajakan masyarakat untuk tetap

menjaga sungai tetap bersih dan bukan merupakan tempat

membuang sampah.

Pembuatan sempadan sungai yang bertujuan untuk membatasi

penduduk agar tidak membangun rumah terlalu dekat dengan

sungai.

Sungai Batang Bungo secara alami menimbulkan danau, danau

ini terisi air sewaktu musim hujan dan pada waktu musim

kemarau air tetap terdapat air (tidak kering) sehingga merupakan

potensi wisata/rekreasi kota.

Lahan kebun di kawasan pusat kota merupakan potensi sebagai

area pengembangan permukiman baru di pusat kota.

Mempertimbangkan konsep pengembangan kawasan dan kebutuhan

penanganan yang telah diuraikan diatas yang mengandung aspek

peningkatan fungsi kawasan serta pemulihan kondisi lingkungan sesuai

dengan RTRW Kabupaten Bungo. maka konsep penanganan yang

sesuai adalah “Revitalisasi, Intensifikasi Lahan dan Rehabilitasi”.

B. Konsep Penanganan Sub Kawasan Permukiman 2 Jaya Setia

Berbeda dengan Sub Kawasan Prioritas 1, Sub Kawasan Prioritas 2

lebih kepada sebuah kawasan yang memiliki kondisi yang cenderung

menurun kualitasnya secara cepat khususnya permukiman. Hal tersebut

ditandai dengan pertumbuhan penduduk yang cukup cepat di sub

kawasan ini. Untuk itu konsep penanganan masalahnya adalah :

Pengendalian lahan dengan cara mengikuti peraturan zonasi

yang telah dibuat sebelumnya

Perbaikan beberapa infrastruktur seperti drainase yang belum

sepenuhnya dapat berfungsi dengan baik.

Penyelesaian masalah permukiman yang cederung menjadi

kumuh untuk memperbaiki citra kawasan.

Mempertimbangkan konsep pengembangan kawasan dan kebutuhan

penanganan yang telah diuraikan diatas yang mengandung aspek

peningkatan fungsi kawasan di pusat kota maka konsep penanganan

yang sesuai adalah “Rehabilitasi ”.

Page 144: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 35PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Gambar : 4.1.Peta Konsep Penangan Kawasan Permukiman Prioritas Jaya Setia

Konsep Penangan dilakukandengan “Revitalisasi,Intensifikasi danRehabilitasi”

Konsep Penangan dilakukandengan “Rehabilitasi” 1

2

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 35PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Gambar : 4.1.Peta Konsep Penangan Kawasan Permukiman Prioritas Jaya Setia

Konsep Penangan dilakukandengan “Revitalisasi,Intensifikasi danRehabilitasi”

Konsep Penangan dilakukandengan “Rehabilitasi” 1

2

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 35PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Gambar : 4.1.Peta Konsep Penangan Kawasan Permukiman Prioritas Jaya Setia

Konsep Penangan dilakukandengan “Revitalisasi,Intensifikasi danRehabilitasi”

Konsep Penangan dilakukandengan “Rehabilitasi” 1

2

Page 145: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 36PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

4.2.4. Komponen Penataan

Komponen penataan dalam pembangunan kawasan permukiman prioritas

tidak jauh berbeda dengan komponen penataan yang ada dalam penataan

kawasan secara komperhensif. Bedanya adalah titik berat komponen

penataan untuk RPKPP lebih ke pengadaan infrastruktur keciptakaryaan

untuk menunjang kehidupan bermukim.

Adapun komponen penataan lingkungan yang akan dipakai sebagai obyek

penanganan adalah:

A. Fisik

1. Bangunan dan Lingkungan:

1) BangunanTerkait dengan hal-hal yang mengatur Kepadatan Bangunan,

yaitu: Koefisien Dasar Bangunan (KDB), Koefisien Lantai

Bangunan (KLB), jarak antar bangunan, garis sempadan sungai;

dan mengatur kelayakan bangunan/ konstruksi serta keamanan

terhadap bahaya kebakaran dan bencana (banjir, longsor dan

gempa bumi). Bangunan diartikan untuk semua jenis bangunan,

tidak hanya rumah tinggal.

2) RTHTerkait dengan penataan ruang terbuka hijau bantaran sungai,

ruang publik/ bermain, taman dsb., baik pengelolaan, pengadaan

dan perawatan. Termasuk didalamnya adalah ruang terbuka biru

– kawasan dan permukaan sungai.

Khusus untuk lereng, bantaran sungai maupun tanah-tanah

rawan longsor, perlu penanganan yang bersifat alami dan

berkelanjutan, seperti penghijauan, mengurangi beban dan

membebaskan bantaran sungai dari bangunan-bangunan berat

dan permanen (dengan menerapkan sempadan sungai) serta

menerapkan teknologi ramah lingkungan (eco-engineering).

2. Infrastruktur kawasan:

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 36PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

4.2.4. Komponen Penataan

Komponen penataan dalam pembangunan kawasan permukiman prioritas

tidak jauh berbeda dengan komponen penataan yang ada dalam penataan

kawasan secara komperhensif. Bedanya adalah titik berat komponen

penataan untuk RPKPP lebih ke pengadaan infrastruktur keciptakaryaan

untuk menunjang kehidupan bermukim.

Adapun komponen penataan lingkungan yang akan dipakai sebagai obyek

penanganan adalah:

A. Fisik

1. Bangunan dan Lingkungan:

1) BangunanTerkait dengan hal-hal yang mengatur Kepadatan Bangunan,

yaitu: Koefisien Dasar Bangunan (KDB), Koefisien Lantai

Bangunan (KLB), jarak antar bangunan, garis sempadan sungai;

dan mengatur kelayakan bangunan/ konstruksi serta keamanan

terhadap bahaya kebakaran dan bencana (banjir, longsor dan

gempa bumi). Bangunan diartikan untuk semua jenis bangunan,

tidak hanya rumah tinggal.

2) RTHTerkait dengan penataan ruang terbuka hijau bantaran sungai,

ruang publik/ bermain, taman dsb., baik pengelolaan, pengadaan

dan perawatan. Termasuk didalamnya adalah ruang terbuka biru

– kawasan dan permukaan sungai.

Khusus untuk lereng, bantaran sungai maupun tanah-tanah

rawan longsor, perlu penanganan yang bersifat alami dan

berkelanjutan, seperti penghijauan, mengurangi beban dan

membebaskan bantaran sungai dari bangunan-bangunan berat

dan permanen (dengan menerapkan sempadan sungai) serta

menerapkan teknologi ramah lingkungan (eco-engineering).

2. Infrastruktur kawasan:

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 36PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

4.2.4. Komponen Penataan

Komponen penataan dalam pembangunan kawasan permukiman prioritas

tidak jauh berbeda dengan komponen penataan yang ada dalam penataan

kawasan secara komperhensif. Bedanya adalah titik berat komponen

penataan untuk RPKPP lebih ke pengadaan infrastruktur keciptakaryaan

untuk menunjang kehidupan bermukim.

Adapun komponen penataan lingkungan yang akan dipakai sebagai obyek

penanganan adalah:

A. Fisik

1. Bangunan dan Lingkungan:

1) BangunanTerkait dengan hal-hal yang mengatur Kepadatan Bangunan,

yaitu: Koefisien Dasar Bangunan (KDB), Koefisien Lantai

Bangunan (KLB), jarak antar bangunan, garis sempadan sungai;

dan mengatur kelayakan bangunan/ konstruksi serta keamanan

terhadap bahaya kebakaran dan bencana (banjir, longsor dan

gempa bumi). Bangunan diartikan untuk semua jenis bangunan,

tidak hanya rumah tinggal.

2) RTHTerkait dengan penataan ruang terbuka hijau bantaran sungai,

ruang publik/ bermain, taman dsb., baik pengelolaan, pengadaan

dan perawatan. Termasuk didalamnya adalah ruang terbuka biru

– kawasan dan permukaan sungai.

Khusus untuk lereng, bantaran sungai maupun tanah-tanah

rawan longsor, perlu penanganan yang bersifat alami dan

berkelanjutan, seperti penghijauan, mengurangi beban dan

membebaskan bantaran sungai dari bangunan-bangunan berat

dan permanen (dengan menerapkan sempadan sungai) serta

menerapkan teknologi ramah lingkungan (eco-engineering).

2. Infrastruktur kawasan:

Page 146: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 37PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

1) Jalan dan jembatanTerkait dengan penataan ruang jalan, khususnya jalan-jalan

lingkungan yang menghubungkan antar lingkungan, lebar jalan,

keamanan jalan dan penerangan jalan yang dapat dilalui minimal

kendaraan roda 4.

Sistem jaringan jalan kawasan lingkungan permukiman adalah

sebagai berikut :

1. Jalan Kota, minimal lokal sekunder berfungsi sebagai akses

dari luar kawasan menuju ke dalam kawasan dalam skala

kota;

2. Jalan lingkungan berfungsi sebagai akses antara lingkungan

dalam kawasan, dapat dilalui kendaraan roda 4;

3. Jalan setapak berfungsi sebagai penghubung antar sub-sub

lingkungan dalam lingkungan, dapat dilalui kendaraan roda 2.

2) Air Bersih non perpipaan

Terkait dengan kegiatan pembangunan, pengelolaan, rehabilitasi

dan penambahan sistem penyediaan air bersih yang layak untuk

makan/ minum, meliputi:

a. Sumber pengambilan air baku (sumur gali), bangunan

pengambilan/ penangkapan air baku.

b. Transmisi pipa dari sumber ke pompa dan ke distribusi

c. Unit instalasi pengolahan air bersih

d. Rumah pompa, jaringan dan sumber enerji untuk pompa

e. Kelembagaan dan sistem Pengelolaan, pemeliharaan dan

perbaikan

3) Drainasi (SAH dan SRAH)Terkait dengan penataan saluran pembuangan air hujan

(drainase), baik dari jalan maupun pekarangan rumah, yang

disalurkan ke sungai maupun ke dalam sumur resapan – baik

diatas permukaan maupun di bawah permukaan tanah. Kegiatan

pembangunan meliputi:

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 37PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

1) Jalan dan jembatanTerkait dengan penataan ruang jalan, khususnya jalan-jalan

lingkungan yang menghubungkan antar lingkungan, lebar jalan,

keamanan jalan dan penerangan jalan yang dapat dilalui minimal

kendaraan roda 4.

Sistem jaringan jalan kawasan lingkungan permukiman adalah

sebagai berikut :

1. Jalan Kota, minimal lokal sekunder berfungsi sebagai akses

dari luar kawasan menuju ke dalam kawasan dalam skala

kota;

2. Jalan lingkungan berfungsi sebagai akses antara lingkungan

dalam kawasan, dapat dilalui kendaraan roda 4;

3. Jalan setapak berfungsi sebagai penghubung antar sub-sub

lingkungan dalam lingkungan, dapat dilalui kendaraan roda 2.

2) Air Bersih non perpipaan

Terkait dengan kegiatan pembangunan, pengelolaan, rehabilitasi

dan penambahan sistem penyediaan air bersih yang layak untuk

makan/ minum, meliputi:

a. Sumber pengambilan air baku (sumur gali), bangunan

pengambilan/ penangkapan air baku.

b. Transmisi pipa dari sumber ke pompa dan ke distribusi

c. Unit instalasi pengolahan air bersih

d. Rumah pompa, jaringan dan sumber enerji untuk pompa

e. Kelembagaan dan sistem Pengelolaan, pemeliharaan dan

perbaikan

3) Drainasi (SAH dan SRAH)Terkait dengan penataan saluran pembuangan air hujan

(drainase), baik dari jalan maupun pekarangan rumah, yang

disalurkan ke sungai maupun ke dalam sumur resapan – baik

diatas permukaan maupun di bawah permukaan tanah. Kegiatan

pembangunan meliputi:

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 37PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

1) Jalan dan jembatanTerkait dengan penataan ruang jalan, khususnya jalan-jalan

lingkungan yang menghubungkan antar lingkungan, lebar jalan,

keamanan jalan dan penerangan jalan yang dapat dilalui minimal

kendaraan roda 4.

Sistem jaringan jalan kawasan lingkungan permukiman adalah

sebagai berikut :

1. Jalan Kota, minimal lokal sekunder berfungsi sebagai akses

dari luar kawasan menuju ke dalam kawasan dalam skala

kota;

2. Jalan lingkungan berfungsi sebagai akses antara lingkungan

dalam kawasan, dapat dilalui kendaraan roda 4;

3. Jalan setapak berfungsi sebagai penghubung antar sub-sub

lingkungan dalam lingkungan, dapat dilalui kendaraan roda 2.

2) Air Bersih non perpipaan

Terkait dengan kegiatan pembangunan, pengelolaan, rehabilitasi

dan penambahan sistem penyediaan air bersih yang layak untuk

makan/ minum, meliputi:

a. Sumber pengambilan air baku (sumur gali), bangunan

pengambilan/ penangkapan air baku.

b. Transmisi pipa dari sumber ke pompa dan ke distribusi

c. Unit instalasi pengolahan air bersih

d. Rumah pompa, jaringan dan sumber enerji untuk pompa

e. Kelembagaan dan sistem Pengelolaan, pemeliharaan dan

perbaikan

3) Drainasi (SAH dan SRAH)Terkait dengan penataan saluran pembuangan air hujan

(drainase), baik dari jalan maupun pekarangan rumah, yang

disalurkan ke sungai maupun ke dalam sumur resapan – baik

diatas permukaan maupun di bawah permukaan tanah. Kegiatan

pembangunan meliputi:

Page 147: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 38PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

- penyediaan saluran air hujan (SAH)

- jaringan pengumpul air hujan atau sistem resapan air hujan

(SRAH)

- pembuatan Biopori

4) Sanitasi dan LimbahTerkait dengan penataan pembuangan limbah, baik dari rumah

tangga, industri perumahan, peternakan dan sebagainya, yang

masing-masing fungsi perlu dibedakan. Penataan juga terkait

pembangunan jaringan pengumpul, instalasi pengolahan air

limbah (IPAL), jaringan dan pengadaan sambungan rumah, serta

memperhatikan dampak lingkungan secara luas.

5) SampahTerkait dengan pembuangan sampah, sistem daur ulang

maupun pengembangan potensi ekonomi dari sistem daur ulang

sampah. Perlunya digalakkan pemisahan jenis sampah (organik

– non organik), sampah plastik, kaca dan sebagainya yang

memungkinkan pemberdayaan semua komponen yang terlibat

dan dapat menambah pendapatan sampingan atau bermanfaat

bagi lingkungan.

Sistem pengelolaan sampah yang meliputi lingkup kegiatan:

a) pengumpulan sampah di rumah-rumah, sesuai kategori

sampah

b) pengangkutan/ pengumpulan sampah

c) penyediaan tempat pembuangan sementara > ke TPA

d) atau penyediaan fasilitas pengolahan sampah

e) distribusi hasil olahan sampah

B. Sosial Ekonomi Dan Kebencanaan

1. Aspek sosial ekonomi terkait dengan nilai-nilai dan potensi yang ada

dikawasan, baik secara ekonomi, sosial, ekologi-lingkungan,

perikanan, pariwisata, dsb. Penanganan terhadap permasalahan

lokal, seperti: sosial, mitigasi bencana, sosial kemasyarakatan dan

perekonomian perlu mendapatkan perhatian.

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 38PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

- penyediaan saluran air hujan (SAH)

- jaringan pengumpul air hujan atau sistem resapan air hujan

(SRAH)

- pembuatan Biopori

4) Sanitasi dan LimbahTerkait dengan penataan pembuangan limbah, baik dari rumah

tangga, industri perumahan, peternakan dan sebagainya, yang

masing-masing fungsi perlu dibedakan. Penataan juga terkait

pembangunan jaringan pengumpul, instalasi pengolahan air

limbah (IPAL), jaringan dan pengadaan sambungan rumah, serta

memperhatikan dampak lingkungan secara luas.

5) SampahTerkait dengan pembuangan sampah, sistem daur ulang

maupun pengembangan potensi ekonomi dari sistem daur ulang

sampah. Perlunya digalakkan pemisahan jenis sampah (organik

– non organik), sampah plastik, kaca dan sebagainya yang

memungkinkan pemberdayaan semua komponen yang terlibat

dan dapat menambah pendapatan sampingan atau bermanfaat

bagi lingkungan.

Sistem pengelolaan sampah yang meliputi lingkup kegiatan:

a) pengumpulan sampah di rumah-rumah, sesuai kategori

sampah

b) pengangkutan/ pengumpulan sampah

c) penyediaan tempat pembuangan sementara > ke TPA

d) atau penyediaan fasilitas pengolahan sampah

e) distribusi hasil olahan sampah

B. Sosial Ekonomi Dan Kebencanaan

1. Aspek sosial ekonomi terkait dengan nilai-nilai dan potensi yang ada

dikawasan, baik secara ekonomi, sosial, ekologi-lingkungan,

perikanan, pariwisata, dsb. Penanganan terhadap permasalahan

lokal, seperti: sosial, mitigasi bencana, sosial kemasyarakatan dan

perekonomian perlu mendapatkan perhatian.

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 38PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

- penyediaan saluran air hujan (SAH)

- jaringan pengumpul air hujan atau sistem resapan air hujan

(SRAH)

- pembuatan Biopori

4) Sanitasi dan LimbahTerkait dengan penataan pembuangan limbah, baik dari rumah

tangga, industri perumahan, peternakan dan sebagainya, yang

masing-masing fungsi perlu dibedakan. Penataan juga terkait

pembangunan jaringan pengumpul, instalasi pengolahan air

limbah (IPAL), jaringan dan pengadaan sambungan rumah, serta

memperhatikan dampak lingkungan secara luas.

5) SampahTerkait dengan pembuangan sampah, sistem daur ulang

maupun pengembangan potensi ekonomi dari sistem daur ulang

sampah. Perlunya digalakkan pemisahan jenis sampah (organik

– non organik), sampah plastik, kaca dan sebagainya yang

memungkinkan pemberdayaan semua komponen yang terlibat

dan dapat menambah pendapatan sampingan atau bermanfaat

bagi lingkungan.

Sistem pengelolaan sampah yang meliputi lingkup kegiatan:

a) pengumpulan sampah di rumah-rumah, sesuai kategori

sampah

b) pengangkutan/ pengumpulan sampah

c) penyediaan tempat pembuangan sementara > ke TPA

d) atau penyediaan fasilitas pengolahan sampah

e) distribusi hasil olahan sampah

B. Sosial Ekonomi Dan Kebencanaan

1. Aspek sosial ekonomi terkait dengan nilai-nilai dan potensi yang ada

dikawasan, baik secara ekonomi, sosial, ekologi-lingkungan,

perikanan, pariwisata, dsb. Penanganan terhadap permasalahan

lokal, seperti: sosial, mitigasi bencana, sosial kemasyarakatan dan

perekonomian perlu mendapatkan perhatian.

Page 148: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 39PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

2. Faktor kebencanaan meliputi, bencana tanah longsor, banjir,

kebakaran . Keberadaan dan kondisi talud di bantaran serta longsor

serta banjir, merupakan satu komponen bersama dalam

penanganan bantaran sungai. Sementara resiko terhadap bahaya

kebakaran terkait dengan tingkat kepadatan bangunan serta fasilitas

penanganan, seperti hidran dan jaringan air yang tersedia.

Potensi-potensi yang terdapat di kawasan dapat menjadi karakter khas

setempat dan dapat dikembangkan secara lebih luas, agar dapat

menjadi alternatif sumber pendapatan/ perekonomian.

C. Tata Ruang

Pembangunan permukiman kawasan prioritas merupakan kegiatan

pemanfaatan ruang oleh karena itu kaidah-kaidah penataan ruang yang

meliputi :

1) ketentuan fungsi ruang dalam RTRW,

2) ketentuan zonasi,

3) daya dukung lingkungan harus ditaati.

4.2.5. Rencana Dan Strategi Pembangunan Permukiman dan InfrastrukturKeciptakaryaan Pada Kawasan Prioritas

Setelah melalui serangkaian analisis dengan mencermati potensi dan persoalan

yang ada serta konsep penanganan yang telah dibahas sebelumnya, maka rencana dan

strategi disusun berdasarkan sektor bangunan dan lingkungan serta bidang keciptakaryaan,

yaitu meliputi:

1. Bangunan dan Lingkungana. Bangunan

b. RTH2. Infrastruktur kawasan:

a. Jalan dan jembatan

b. Air Bersih non perpipaan

c. Drainasi (SAH dan SRAH)

d. Sanitasi dan Limbah

e. Sampah3. Sosial Ekonomi:

a. Sosial

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 39PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

2. Faktor kebencanaan meliputi, bencana tanah longsor, banjir,

kebakaran . Keberadaan dan kondisi talud di bantaran serta longsor

serta banjir, merupakan satu komponen bersama dalam

penanganan bantaran sungai. Sementara resiko terhadap bahaya

kebakaran terkait dengan tingkat kepadatan bangunan serta fasilitas

penanganan, seperti hidran dan jaringan air yang tersedia.

Potensi-potensi yang terdapat di kawasan dapat menjadi karakter khas

setempat dan dapat dikembangkan secara lebih luas, agar dapat

menjadi alternatif sumber pendapatan/ perekonomian.

C. Tata Ruang

Pembangunan permukiman kawasan prioritas merupakan kegiatan

pemanfaatan ruang oleh karena itu kaidah-kaidah penataan ruang yang

meliputi :

1) ketentuan fungsi ruang dalam RTRW,

2) ketentuan zonasi,

3) daya dukung lingkungan harus ditaati.

4.2.5. Rencana Dan Strategi Pembangunan Permukiman dan InfrastrukturKeciptakaryaan Pada Kawasan Prioritas

Setelah melalui serangkaian analisis dengan mencermati potensi dan persoalan

yang ada serta konsep penanganan yang telah dibahas sebelumnya, maka rencana dan

strategi disusun berdasarkan sektor bangunan dan lingkungan serta bidang keciptakaryaan,

yaitu meliputi:

1. Bangunan dan Lingkungana. Bangunan

b. RTH2. Infrastruktur kawasan:

a. Jalan dan jembatan

b. Air Bersih non perpipaan

c. Drainasi (SAH dan SRAH)

d. Sanitasi dan Limbah

e. Sampah3. Sosial Ekonomi:

a. Sosial

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 39PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

2. Faktor kebencanaan meliputi, bencana tanah longsor, banjir,

kebakaran . Keberadaan dan kondisi talud di bantaran serta longsor

serta banjir, merupakan satu komponen bersama dalam

penanganan bantaran sungai. Sementara resiko terhadap bahaya

kebakaran terkait dengan tingkat kepadatan bangunan serta fasilitas

penanganan, seperti hidran dan jaringan air yang tersedia.

Potensi-potensi yang terdapat di kawasan dapat menjadi karakter khas

setempat dan dapat dikembangkan secara lebih luas, agar dapat

menjadi alternatif sumber pendapatan/ perekonomian.

C. Tata Ruang

Pembangunan permukiman kawasan prioritas merupakan kegiatan

pemanfaatan ruang oleh karena itu kaidah-kaidah penataan ruang yang

meliputi :

1) ketentuan fungsi ruang dalam RTRW,

2) ketentuan zonasi,

3) daya dukung lingkungan harus ditaati.

4.2.5. Rencana Dan Strategi Pembangunan Permukiman dan InfrastrukturKeciptakaryaan Pada Kawasan Prioritas

Setelah melalui serangkaian analisis dengan mencermati potensi dan persoalan

yang ada serta konsep penanganan yang telah dibahas sebelumnya, maka rencana dan

strategi disusun berdasarkan sektor bangunan dan lingkungan serta bidang keciptakaryaan,

yaitu meliputi:

1. Bangunan dan Lingkungana. Bangunan

b. RTH2. Infrastruktur kawasan:

a. Jalan dan jembatan

b. Air Bersih non perpipaan

c. Drainasi (SAH dan SRAH)

d. Sanitasi dan Limbah

e. Sampah3. Sosial Ekonomi:

a. Sosial

Page 149: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 40PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

b. Ekonomi

c. Kebencanaan

4.2.5.1. Bangunan dan Lingkungan

Penduduk yang tinggal di wilayah perencanaan sebagian besar adalah

masyarakat dengan pendapatan pas-pasan (MBR – Masyarakat Berpenghasilan

Rendah), khusunya yang ada disekitar bantaran Jaya setia. Kepadatan penduduk

pada umumnya termasuk kategori tinggi, dengan kondisi tempat tinggal yang padat.

a. BangunanSecara umum kepadatan bangunan di kawasan prioritas termasuk dalam

kategori rendah s/d sedang Disamping itu masih ditemukan kondisi bangunan yang

kurang layak huni (secara konstruksi maupun peruangan) dan akses jalan yang

cukup lebar menuju ke lingkungan permukiman sebagian besar dapat dilalui

kendaraan roda 4. Terdapat juga beberapa bagian lahan kosong tidak

termanfaatkan, serta masih memungkinkan untuk pengembangan, terutama di

wilayah sub kawasan 1.

Lokasi perencanaan adalah wilayah yang strategis karena dekat dengan

pusat kota, sehingga membuka peluang untuk ruang usaha dan perekonomian,

disamping itu nilai lahan juga cukup tinggi. Namun demikian terdapat kelemahan

terkait dengan kondisi lingkungan fisik, yaitu tanah berawa dan kondisi topografi

cukup landai. Oleh karena itu perlu penanganan dan antisipasi peraturan terkait

dengan pemanfaatan bantaran sungai.

Berdasarkan kondisi diatas maka diusulkan rencana penanganan sebagai

berikut:

Sosialisasi kepada masyarakat dalam memanfaatkan bantaran sungai disertai

dengan regulasi yang jelas dan tegas

Meningkatkan “pengakuan” status bermukim secara legal formal

Memperbaiki rumah-rumah yang tidak layak huni

Penataan jarak antar rumah untuk tetap leluasa dan nyaman untuk sirkulasi

Meningkatkan akses jalan untuk kelancaran aktivitas, ekonomi dan keselamatan

Rancangan pengembangan fisik yang sesuai karakter/ topografi lingkungan

Menambah jumlah rumah susun.

Dengan rencana tersebut, starategi yang diusulkan adalah:

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 40PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

b. Ekonomi

c. Kebencanaan

4.2.5.1. Bangunan dan Lingkungan

Penduduk yang tinggal di wilayah perencanaan sebagian besar adalah

masyarakat dengan pendapatan pas-pasan (MBR – Masyarakat Berpenghasilan

Rendah), khusunya yang ada disekitar bantaran Jaya setia. Kepadatan penduduk

pada umumnya termasuk kategori tinggi, dengan kondisi tempat tinggal yang padat.

a. BangunanSecara umum kepadatan bangunan di kawasan prioritas termasuk dalam

kategori rendah s/d sedang Disamping itu masih ditemukan kondisi bangunan yang

kurang layak huni (secara konstruksi maupun peruangan) dan akses jalan yang

cukup lebar menuju ke lingkungan permukiman sebagian besar dapat dilalui

kendaraan roda 4. Terdapat juga beberapa bagian lahan kosong tidak

termanfaatkan, serta masih memungkinkan untuk pengembangan, terutama di

wilayah sub kawasan 1.

Lokasi perencanaan adalah wilayah yang strategis karena dekat dengan

pusat kota, sehingga membuka peluang untuk ruang usaha dan perekonomian,

disamping itu nilai lahan juga cukup tinggi. Namun demikian terdapat kelemahan

terkait dengan kondisi lingkungan fisik, yaitu tanah berawa dan kondisi topografi

cukup landai. Oleh karena itu perlu penanganan dan antisipasi peraturan terkait

dengan pemanfaatan bantaran sungai.

Berdasarkan kondisi diatas maka diusulkan rencana penanganan sebagai

berikut:

Sosialisasi kepada masyarakat dalam memanfaatkan bantaran sungai disertai

dengan regulasi yang jelas dan tegas

Meningkatkan “pengakuan” status bermukim secara legal formal

Memperbaiki rumah-rumah yang tidak layak huni

Penataan jarak antar rumah untuk tetap leluasa dan nyaman untuk sirkulasi

Meningkatkan akses jalan untuk kelancaran aktivitas, ekonomi dan keselamatan

Rancangan pengembangan fisik yang sesuai karakter/ topografi lingkungan

Menambah jumlah rumah susun.

Dengan rencana tersebut, starategi yang diusulkan adalah:

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 40PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

b. Ekonomi

c. Kebencanaan

4.2.5.1. Bangunan dan Lingkungan

Penduduk yang tinggal di wilayah perencanaan sebagian besar adalah

masyarakat dengan pendapatan pas-pasan (MBR – Masyarakat Berpenghasilan

Rendah), khusunya yang ada disekitar bantaran Jaya setia. Kepadatan penduduk

pada umumnya termasuk kategori tinggi, dengan kondisi tempat tinggal yang padat.

a. BangunanSecara umum kepadatan bangunan di kawasan prioritas termasuk dalam

kategori rendah s/d sedang Disamping itu masih ditemukan kondisi bangunan yang

kurang layak huni (secara konstruksi maupun peruangan) dan akses jalan yang

cukup lebar menuju ke lingkungan permukiman sebagian besar dapat dilalui

kendaraan roda 4. Terdapat juga beberapa bagian lahan kosong tidak

termanfaatkan, serta masih memungkinkan untuk pengembangan, terutama di

wilayah sub kawasan 1.

Lokasi perencanaan adalah wilayah yang strategis karena dekat dengan

pusat kota, sehingga membuka peluang untuk ruang usaha dan perekonomian,

disamping itu nilai lahan juga cukup tinggi. Namun demikian terdapat kelemahan

terkait dengan kondisi lingkungan fisik, yaitu tanah berawa dan kondisi topografi

cukup landai. Oleh karena itu perlu penanganan dan antisipasi peraturan terkait

dengan pemanfaatan bantaran sungai.

Berdasarkan kondisi diatas maka diusulkan rencana penanganan sebagai

berikut:

Sosialisasi kepada masyarakat dalam memanfaatkan bantaran sungai disertai

dengan regulasi yang jelas dan tegas

Meningkatkan “pengakuan” status bermukim secara legal formal

Memperbaiki rumah-rumah yang tidak layak huni

Penataan jarak antar rumah untuk tetap leluasa dan nyaman untuk sirkulasi

Meningkatkan akses jalan untuk kelancaran aktivitas, ekonomi dan keselamatan

Rancangan pengembangan fisik yang sesuai karakter/ topografi lingkungan

Menambah jumlah rumah susun.

Dengan rencana tersebut, starategi yang diusulkan adalah:

Page 150: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 41PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Penguatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pembangunan dengan membentuk

dan atau menguatkan kelembagaan masyarakat peduli bantaran sungai

Penerapan peraturan secara ramah dan humanis

Pemetaan dan pendataan status lahan tempat bermukim

Pemetaan dan pendataan rumah tidak layak huni

Penerapan teknologi ramah lingkungan

Penataan bangunan dan jalan yang lebih layak

Resettlement ke rumah susun secara lebih humanis

Persoalan dan Potensi Kepadatan bangunan, pemanfaatan lahan kosong Lahan strategis dekat dengan pusat kota, nilai lahan tinggi

Tipologi penanganan Pembangunan baru, Perbaikan atau Pemugaran danrehabilitasi

Identifikasi kebutuhanpenanganan

Pemugaran rumah tidak layak huni, Peningkatan aksesRekonstruksi, penanganan bahaya longsorPembangunan rumah susun

Pengembanganpenanganan

Pembebasan dan penataan lahan kosong, bantuanperbaikan rumah, resettlement, mencapai KDB 40%

Prioritas penanganan Bantuan perbaikan rumah, Perbaikan jalan lingkungan Resettlement

b. Ruang Terbuka Hijau

Ruang terbuka hijau yang ada pada umumnya adalah lahan kosong.

Sedangkan ruang-ruang terbuka untuk aktivitas warga sebagai ruang komunal

cukup tersedia.

Secara umum ruang terbuka hijau yang ada kondisinya masih alami belum

tertata dan terencana sehingga belum dapat dirasakan faedahnya oleh warga.

Vegetasi yang ada masih asli, tetapi berupa tanaman liar, dan habitat, ekosistem

serta ekologi yang ada berpotensi untuk dijaga kelestariannya.

Berdasarkan kondisi diatas maka diusulkan rencana penanganan sebagai

berikut:

Penetapan dan perlindungan kawasan-kawasan berfungsi lindung

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 41PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Penguatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pembangunan dengan membentuk

dan atau menguatkan kelembagaan masyarakat peduli bantaran sungai

Penerapan peraturan secara ramah dan humanis

Pemetaan dan pendataan status lahan tempat bermukim

Pemetaan dan pendataan rumah tidak layak huni

Penerapan teknologi ramah lingkungan

Penataan bangunan dan jalan yang lebih layak

Resettlement ke rumah susun secara lebih humanis

Persoalan dan Potensi Kepadatan bangunan, pemanfaatan lahan kosong Lahan strategis dekat dengan pusat kota, nilai lahan tinggi

Tipologi penanganan Pembangunan baru, Perbaikan atau Pemugaran danrehabilitasi

Identifikasi kebutuhanpenanganan

Pemugaran rumah tidak layak huni, Peningkatan aksesRekonstruksi, penanganan bahaya longsorPembangunan rumah susun

Pengembanganpenanganan

Pembebasan dan penataan lahan kosong, bantuanperbaikan rumah, resettlement, mencapai KDB 40%

Prioritas penanganan Bantuan perbaikan rumah, Perbaikan jalan lingkungan Resettlement

b. Ruang Terbuka Hijau

Ruang terbuka hijau yang ada pada umumnya adalah lahan kosong.

Sedangkan ruang-ruang terbuka untuk aktivitas warga sebagai ruang komunal

cukup tersedia.

Secara umum ruang terbuka hijau yang ada kondisinya masih alami belum

tertata dan terencana sehingga belum dapat dirasakan faedahnya oleh warga.

Vegetasi yang ada masih asli, tetapi berupa tanaman liar, dan habitat, ekosistem

serta ekologi yang ada berpotensi untuk dijaga kelestariannya.

Berdasarkan kondisi diatas maka diusulkan rencana penanganan sebagai

berikut:

Penetapan dan perlindungan kawasan-kawasan berfungsi lindung

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 41PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Penguatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pembangunan dengan membentuk

dan atau menguatkan kelembagaan masyarakat peduli bantaran sungai

Penerapan peraturan secara ramah dan humanis

Pemetaan dan pendataan status lahan tempat bermukim

Pemetaan dan pendataan rumah tidak layak huni

Penerapan teknologi ramah lingkungan

Penataan bangunan dan jalan yang lebih layak

Resettlement ke rumah susun secara lebih humanis

Persoalan dan Potensi Kepadatan bangunan, pemanfaatan lahan kosong Lahan strategis dekat dengan pusat kota, nilai lahan tinggi

Tipologi penanganan Pembangunan baru, Perbaikan atau Pemugaran danrehabilitasi

Identifikasi kebutuhanpenanganan

Pemugaran rumah tidak layak huni, Peningkatan aksesRekonstruksi, penanganan bahaya longsorPembangunan rumah susun

Pengembanganpenanganan

Pembebasan dan penataan lahan kosong, bantuanperbaikan rumah, resettlement, mencapai KDB 40%

Prioritas penanganan Bantuan perbaikan rumah, Perbaikan jalan lingkungan Resettlement

b. Ruang Terbuka Hijau

Ruang terbuka hijau yang ada pada umumnya adalah lahan kosong.

Sedangkan ruang-ruang terbuka untuk aktivitas warga sebagai ruang komunal

cukup tersedia.

Secara umum ruang terbuka hijau yang ada kondisinya masih alami belum

tertata dan terencana sehingga belum dapat dirasakan faedahnya oleh warga.

Vegetasi yang ada masih asli, tetapi berupa tanaman liar, dan habitat, ekosistem

serta ekologi yang ada berpotensi untuk dijaga kelestariannya.

Berdasarkan kondisi diatas maka diusulkan rencana penanganan sebagai

berikut:

Penetapan dan perlindungan kawasan-kawasan berfungsi lindung

Page 151: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 42PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Membuat program-program peningkatkan kesadaran masyarakat akan

pentingnya menjaga dan memelihara RTH

Menjaga, menanam serta menata vegetasi bantaran sungai

Menjaga serta menata ekosistem dan ekologi sungai

Menciptakan RTH lingkungan dan halamn rumah, seperti membuat pergola

dengan tanaman rambat, pot tanaman dll.

Mengadakan dan mengoptimalkan ruang komunal sebagai RTH

Penghijauan Makam

Strategi yang dilakukan adalah:

Pemanfaatan sumber daya alami secara optimal dan berkelanjutan, dimaksudkan

untuk menjaga eksploitasi sumber daya alam (lingkungan Jaya setia dengan

segala kandungan di dalamnya) agar dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan

Membuat dan menerapkan peraturan tentang RTH, skala lingkungan, halaman

rumah, makam dan bantaran sungai

Kampanye dan pendampingan pengelolaan RTH

Penerapan teknologi ramah lingkungan yang sesuai untuk memperkuat

kapasitas sumber daya yang sudah ada, seperti pembuatan talud vegetasi-

menghindari talud beton (kecuali terpaksa)

Persoalan dan Potensi RTH sporadis tidak terencana, bahaya longsor bantaransungai, kesadaran pentingya RTH rendah Masih terdapat lahan kosong/ tidur, bantaran sungai yang

masih hijau belum tertata

Tipologi penanganan Rehabilitasi RTH serta Ekologi Sungai

Identifikasi kebutuhanpenanganan

Penanganan penghijauan bantaran sungai, Pembangunantalud hijau, menggalakkan RTH lingkungan, halaman rumahdan makam

Pengembanganpenanganan

Pembebasan bantaran sungai sungai, membangunan taludhijau, mengembangkan model penghijauan pergola + pot

Prioritas penanganan 1. Kampanye penghijauan berkelanjutan2. Pembebasan perengan sungai3. Bantuan penghijauan model pergola4. Menambah ruang komunal hijau5. Penghijauan area makam

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 42PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Membuat program-program peningkatkan kesadaran masyarakat akan

pentingnya menjaga dan memelihara RTH

Menjaga, menanam serta menata vegetasi bantaran sungai

Menjaga serta menata ekosistem dan ekologi sungai

Menciptakan RTH lingkungan dan halamn rumah, seperti membuat pergola

dengan tanaman rambat, pot tanaman dll.

Mengadakan dan mengoptimalkan ruang komunal sebagai RTH

Penghijauan Makam

Strategi yang dilakukan adalah:

Pemanfaatan sumber daya alami secara optimal dan berkelanjutan, dimaksudkan

untuk menjaga eksploitasi sumber daya alam (lingkungan Jaya setia dengan

segala kandungan di dalamnya) agar dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan

Membuat dan menerapkan peraturan tentang RTH, skala lingkungan, halaman

rumah, makam dan bantaran sungai

Kampanye dan pendampingan pengelolaan RTH

Penerapan teknologi ramah lingkungan yang sesuai untuk memperkuat

kapasitas sumber daya yang sudah ada, seperti pembuatan talud vegetasi-

menghindari talud beton (kecuali terpaksa)

Persoalan dan Potensi RTH sporadis tidak terencana, bahaya longsor bantaransungai, kesadaran pentingya RTH rendah Masih terdapat lahan kosong/ tidur, bantaran sungai yang

masih hijau belum tertata

Tipologi penanganan Rehabilitasi RTH serta Ekologi Sungai

Identifikasi kebutuhanpenanganan

Penanganan penghijauan bantaran sungai, Pembangunantalud hijau, menggalakkan RTH lingkungan, halaman rumahdan makam

Pengembanganpenanganan

Pembebasan bantaran sungai sungai, membangunan taludhijau, mengembangkan model penghijauan pergola + pot

Prioritas penanganan 1. Kampanye penghijauan berkelanjutan2. Pembebasan perengan sungai3. Bantuan penghijauan model pergola4. Menambah ruang komunal hijau5. Penghijauan area makam

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 42PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Membuat program-program peningkatkan kesadaran masyarakat akan

pentingnya menjaga dan memelihara RTH

Menjaga, menanam serta menata vegetasi bantaran sungai

Menjaga serta menata ekosistem dan ekologi sungai

Menciptakan RTH lingkungan dan halamn rumah, seperti membuat pergola

dengan tanaman rambat, pot tanaman dll.

Mengadakan dan mengoptimalkan ruang komunal sebagai RTH

Penghijauan Makam

Strategi yang dilakukan adalah:

Pemanfaatan sumber daya alami secara optimal dan berkelanjutan, dimaksudkan

untuk menjaga eksploitasi sumber daya alam (lingkungan Jaya setia dengan

segala kandungan di dalamnya) agar dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan

Membuat dan menerapkan peraturan tentang RTH, skala lingkungan, halaman

rumah, makam dan bantaran sungai

Kampanye dan pendampingan pengelolaan RTH

Penerapan teknologi ramah lingkungan yang sesuai untuk memperkuat

kapasitas sumber daya yang sudah ada, seperti pembuatan talud vegetasi-

menghindari talud beton (kecuali terpaksa)

Persoalan dan Potensi RTH sporadis tidak terencana, bahaya longsor bantaransungai, kesadaran pentingya RTH rendah Masih terdapat lahan kosong/ tidur, bantaran sungai yang

masih hijau belum tertata

Tipologi penanganan Rehabilitasi RTH serta Ekologi Sungai

Identifikasi kebutuhanpenanganan

Penanganan penghijauan bantaran sungai, Pembangunantalud hijau, menggalakkan RTH lingkungan, halaman rumahdan makam

Pengembanganpenanganan

Pembebasan bantaran sungai sungai, membangunan taludhijau, mengembangkan model penghijauan pergola + pot

Prioritas penanganan 1. Kampanye penghijauan berkelanjutan2. Pembebasan perengan sungai3. Bantuan penghijauan model pergola4. Menambah ruang komunal hijau5. Penghijauan area makam

Page 152: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 43PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

4.2.5.2. Infrastruktur KawasanRencana dan strategi pembangunan infrastruktur kawasan meliputi: jalan

dan jembatan, air bersih, drainase, sanitasi dan limbah serta sampah. Lingkungan

permukiman di wilayah perencaaan merupakan permukiman golongan masyarakat

berpenghasilan rendah (MBR), yang secara umum kondisi infrastruktur yang ada

masih sangat terbatas, bahkan beberapa bagian sangat memprihatinkan, seperti

sanitasi dan pembuangan limbah serta sampah. Demikian juga keberadaan air

bersih, meskipun terdapat sumber-sumber air besih, namun kelayakannya perlu

diperhatikan mengingat sumber dari Jaya setia secara umum sudah tercemar.

Berdasarkan kondisi yang ada maka diperlukan penanganan secara lebih

cermat dan akurat serta berkesinambungan, agar rencana-rencana dan rancangan

yang diusulkan dapat bermanfaat dan meningkatkan permukiman menjadi layak

huni dan menjamin keberlangsungan, kelestarian serta keberlanjutan proses

bermukim warganya.

a. Jalan dan jembatanJalan dan jembatan yang dimaksud disini adalah jalan lingkungan sebagai

akses di dalam kawasan permukiman, sedangkan jembatan adalah akses

penghubung antara wilayah di dua sisi sungai dengan. Jalan yang ada umumnya

jalan perkerasan aspal, beton cor, conblock serta jalan tanah, dengan lebar jalan

setapak rata-rata 2 meter, hanya cukup untuk kendaraan roda dua, sedang jalan

lingkungan dapat dilalui kendaraan roda 4.

Beberapa jalan sudah cukup baik, bersih dan dilengkapi dengan drainase

dibawah jalan (dibawah permukaan tanah). Terdapat jalan tanah, yang saat hujan

menjadi becek dan licin serta tanpa drainase.

Berdasarkan kondisi diatas, maka diusulkan rencana penanganan sebagai

berikut:

Penataan lebar jalan lingkungan minimal 5 meter untuk memperlancar akses

Perbaikan jalan yang sudah rusak

Konblokisasi pada jalan tanah dengan drainase dan resapan air hujan

Memasang rambu-rambu dan pengaman pada jalan turun terjal

Memasang penerangan jalan

Membuka akses pada wilayah yang dapat dikembangkan menjadi permukiman

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 43PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

4.2.5.2. Infrastruktur KawasanRencana dan strategi pembangunan infrastruktur kawasan meliputi: jalan

dan jembatan, air bersih, drainase, sanitasi dan limbah serta sampah. Lingkungan

permukiman di wilayah perencaaan merupakan permukiman golongan masyarakat

berpenghasilan rendah (MBR), yang secara umum kondisi infrastruktur yang ada

masih sangat terbatas, bahkan beberapa bagian sangat memprihatinkan, seperti

sanitasi dan pembuangan limbah serta sampah. Demikian juga keberadaan air

bersih, meskipun terdapat sumber-sumber air besih, namun kelayakannya perlu

diperhatikan mengingat sumber dari Jaya setia secara umum sudah tercemar.

Berdasarkan kondisi yang ada maka diperlukan penanganan secara lebih

cermat dan akurat serta berkesinambungan, agar rencana-rencana dan rancangan

yang diusulkan dapat bermanfaat dan meningkatkan permukiman menjadi layak

huni dan menjamin keberlangsungan, kelestarian serta keberlanjutan proses

bermukim warganya.

a. Jalan dan jembatanJalan dan jembatan yang dimaksud disini adalah jalan lingkungan sebagai

akses di dalam kawasan permukiman, sedangkan jembatan adalah akses

penghubung antara wilayah di dua sisi sungai dengan. Jalan yang ada umumnya

jalan perkerasan aspal, beton cor, conblock serta jalan tanah, dengan lebar jalan

setapak rata-rata 2 meter, hanya cukup untuk kendaraan roda dua, sedang jalan

lingkungan dapat dilalui kendaraan roda 4.

Beberapa jalan sudah cukup baik, bersih dan dilengkapi dengan drainase

dibawah jalan (dibawah permukaan tanah). Terdapat jalan tanah, yang saat hujan

menjadi becek dan licin serta tanpa drainase.

Berdasarkan kondisi diatas, maka diusulkan rencana penanganan sebagai

berikut:

Penataan lebar jalan lingkungan minimal 5 meter untuk memperlancar akses

Perbaikan jalan yang sudah rusak

Konblokisasi pada jalan tanah dengan drainase dan resapan air hujan

Memasang rambu-rambu dan pengaman pada jalan turun terjal

Memasang penerangan jalan

Membuka akses pada wilayah yang dapat dikembangkan menjadi permukiman

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 43PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

4.2.5.2. Infrastruktur KawasanRencana dan strategi pembangunan infrastruktur kawasan meliputi: jalan

dan jembatan, air bersih, drainase, sanitasi dan limbah serta sampah. Lingkungan

permukiman di wilayah perencaaan merupakan permukiman golongan masyarakat

berpenghasilan rendah (MBR), yang secara umum kondisi infrastruktur yang ada

masih sangat terbatas, bahkan beberapa bagian sangat memprihatinkan, seperti

sanitasi dan pembuangan limbah serta sampah. Demikian juga keberadaan air

bersih, meskipun terdapat sumber-sumber air besih, namun kelayakannya perlu

diperhatikan mengingat sumber dari Jaya setia secara umum sudah tercemar.

Berdasarkan kondisi yang ada maka diperlukan penanganan secara lebih

cermat dan akurat serta berkesinambungan, agar rencana-rencana dan rancangan

yang diusulkan dapat bermanfaat dan meningkatkan permukiman menjadi layak

huni dan menjamin keberlangsungan, kelestarian serta keberlanjutan proses

bermukim warganya.

a. Jalan dan jembatanJalan dan jembatan yang dimaksud disini adalah jalan lingkungan sebagai

akses di dalam kawasan permukiman, sedangkan jembatan adalah akses

penghubung antara wilayah di dua sisi sungai dengan. Jalan yang ada umumnya

jalan perkerasan aspal, beton cor, conblock serta jalan tanah, dengan lebar jalan

setapak rata-rata 2 meter, hanya cukup untuk kendaraan roda dua, sedang jalan

lingkungan dapat dilalui kendaraan roda 4.

Beberapa jalan sudah cukup baik, bersih dan dilengkapi dengan drainase

dibawah jalan (dibawah permukaan tanah). Terdapat jalan tanah, yang saat hujan

menjadi becek dan licin serta tanpa drainase.

Berdasarkan kondisi diatas, maka diusulkan rencana penanganan sebagai

berikut:

Penataan lebar jalan lingkungan minimal 5 meter untuk memperlancar akses

Perbaikan jalan yang sudah rusak

Konblokisasi pada jalan tanah dengan drainase dan resapan air hujan

Memasang rambu-rambu dan pengaman pada jalan turun terjal

Memasang penerangan jalan

Membuka akses pada wilayah yang dapat dikembangkan menjadi permukiman

Page 153: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 44PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Strategi yang dilakukan adalah:

Memberi stimulan untuk Perbaikan jalan dan konblokisasi

Membangun jembatan penyebarangan antar wilayah yang potensial

Membangun jaringan penerangan jalan umum

Sosialisasi aksesibilitas lingkungan terkait kelancaran dan penerangan jalan

Persoalan dan Potensi Sebagian jalan rusak belum diperkeras, terdapat jalan tanah,penerangan jalan minim (tidak ada jaringan), akses terbatas(wilayah terisolir berawa) Wilayah dekat pusat kota sehingga butuh akses ekonomi

Tipologi penanganan Rehabilitasi dan Pembangunan Baru

Identifikasi kebutuhanpenanganan

Perbaikan jalan, perkerasan jalan, memberi pengaman jalan,membuka akses menyeberang sungai (jembatan, memasangpenerangan jalan

Pengembanganpenanganan

Perbaikan jalan, pengerasan/ konblokisasi, membuatjembatan, memasang jaringan dan penerangan jalan umum

Prioritas penanganan 1. Penataan, perbaikan dan pengerasan jalan/ konblokisasi2. Measang penerangan jalan dan rambu jalan3. Membangunan jembatan penyeberangan4. Sosialisasi dan memberi stimulan konblokisasi dan PJU

b. Air Bersih non perpipaanSumber air bersih sebagian besar penghuni di sekitar bantaran Jaya setia

diambil dari sumur permukaan dan mata air yang ada disekitarnya dan tepi Jaya

setia. Kondisi air sumur permukaan dan mata air pada dasarnya kurang layak

konsumsi, hanya sebagian wilayah yang sudah ada sistem pengolah air bersih.

Oleh karena itu masih banyak diperlukan peralatan pengolah air bersih, sehingga

layak untuk keperluan masak dan minum.

Berdasarkan kondisi tersebut diatas maka diusulkan rencana penanganan

sebagai berikut:

Memperbanyak Pengolahan Air Bersih, sehingga layak konsumsi

Menjaga dan melindungi sumber air yang digunakan dari pencemaran

Penataan jarak antara sumber air dengan resapan air kotor dan limbah, sesuai

standar kesehatan minimal 10 meter

Gerakan pamakaian air bersih yang sehat

Strategi yang dilakukan adalah

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 44PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Strategi yang dilakukan adalah:

Memberi stimulan untuk Perbaikan jalan dan konblokisasi

Membangun jembatan penyebarangan antar wilayah yang potensial

Membangun jaringan penerangan jalan umum

Sosialisasi aksesibilitas lingkungan terkait kelancaran dan penerangan jalan

Persoalan dan Potensi Sebagian jalan rusak belum diperkeras, terdapat jalan tanah,penerangan jalan minim (tidak ada jaringan), akses terbatas(wilayah terisolir berawa) Wilayah dekat pusat kota sehingga butuh akses ekonomi

Tipologi penanganan Rehabilitasi dan Pembangunan Baru

Identifikasi kebutuhanpenanganan

Perbaikan jalan, perkerasan jalan, memberi pengaman jalan,membuka akses menyeberang sungai (jembatan, memasangpenerangan jalan

Pengembanganpenanganan

Perbaikan jalan, pengerasan/ konblokisasi, membuatjembatan, memasang jaringan dan penerangan jalan umum

Prioritas penanganan 1. Penataan, perbaikan dan pengerasan jalan/ konblokisasi2. Measang penerangan jalan dan rambu jalan3. Membangunan jembatan penyeberangan4. Sosialisasi dan memberi stimulan konblokisasi dan PJU

b. Air Bersih non perpipaanSumber air bersih sebagian besar penghuni di sekitar bantaran Jaya setia

diambil dari sumur permukaan dan mata air yang ada disekitarnya dan tepi Jaya

setia. Kondisi air sumur permukaan dan mata air pada dasarnya kurang layak

konsumsi, hanya sebagian wilayah yang sudah ada sistem pengolah air bersih.

Oleh karena itu masih banyak diperlukan peralatan pengolah air bersih, sehingga

layak untuk keperluan masak dan minum.

Berdasarkan kondisi tersebut diatas maka diusulkan rencana penanganan

sebagai berikut:

Memperbanyak Pengolahan Air Bersih, sehingga layak konsumsi

Menjaga dan melindungi sumber air yang digunakan dari pencemaran

Penataan jarak antara sumber air dengan resapan air kotor dan limbah, sesuai

standar kesehatan minimal 10 meter

Gerakan pamakaian air bersih yang sehat

Strategi yang dilakukan adalah

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 44PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Strategi yang dilakukan adalah:

Memberi stimulan untuk Perbaikan jalan dan konblokisasi

Membangun jembatan penyebarangan antar wilayah yang potensial

Membangun jaringan penerangan jalan umum

Sosialisasi aksesibilitas lingkungan terkait kelancaran dan penerangan jalan

Persoalan dan Potensi Sebagian jalan rusak belum diperkeras, terdapat jalan tanah,penerangan jalan minim (tidak ada jaringan), akses terbatas(wilayah terisolir berawa) Wilayah dekat pusat kota sehingga butuh akses ekonomi

Tipologi penanganan Rehabilitasi dan Pembangunan Baru

Identifikasi kebutuhanpenanganan

Perbaikan jalan, perkerasan jalan, memberi pengaman jalan,membuka akses menyeberang sungai (jembatan, memasangpenerangan jalan

Pengembanganpenanganan

Perbaikan jalan, pengerasan/ konblokisasi, membuatjembatan, memasang jaringan dan penerangan jalan umum

Prioritas penanganan 1. Penataan, perbaikan dan pengerasan jalan/ konblokisasi2. Measang penerangan jalan dan rambu jalan3. Membangunan jembatan penyeberangan4. Sosialisasi dan memberi stimulan konblokisasi dan PJU

b. Air Bersih non perpipaanSumber air bersih sebagian besar penghuni di sekitar bantaran Jaya setia

diambil dari sumur permukaan dan mata air yang ada disekitarnya dan tepi Jaya

setia. Kondisi air sumur permukaan dan mata air pada dasarnya kurang layak

konsumsi, hanya sebagian wilayah yang sudah ada sistem pengolah air bersih.

Oleh karena itu masih banyak diperlukan peralatan pengolah air bersih, sehingga

layak untuk keperluan masak dan minum.

Berdasarkan kondisi tersebut diatas maka diusulkan rencana penanganan

sebagai berikut:

Memperbanyak Pengolahan Air Bersih, sehingga layak konsumsi

Menjaga dan melindungi sumber air yang digunakan dari pencemaran

Penataan jarak antara sumber air dengan resapan air kotor dan limbah, sesuai

standar kesehatan minimal 10 meter

Gerakan pamakaian air bersih yang sehat

Strategi yang dilakukan adalah

Page 154: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 45PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Membentuk kelembagaan masyarakat untuk mengelola prasarana air bersih

secara swakelola

Pengaturan jarak MCK dengan sumber air bersih

Menjaga dan memperbanyak vegetasi disekitar sumber air

Kampanye dan pendampingan pamakaian air bersih yang sehat

Menjaga dan melindungi sumber air bersih (sumur permukaan dan mata air)

dengan konsep eco-hidrolik

Persoalan dan Potensi Pencemaran sumber air bersih, kurangnya pengolah airbersih. Terdapat banyak sumber air sumur permukaan dan mata

air (belik)

Tipologi penanganan Rehabilitasi sistem pengolah air bersih dan distribusi

Identifikasi kebutuhanpenanganan

Memperbanyak program pengolah air bersih, swadayapengelolaan distribusi air bersih, panataan jarak sumber airdengan MCK, sosialisasi dan kampanye pemakaian airbersih sehat

Pengembanganpenanganan

Program pengolah air bersih, menjaga jarak sumber airdengan MCK, sosialisasi pemakaian air bersih sehat

Prioritas penanganan 1. memperbanyak pengolah air bersih.2. membentuk kelembagaan pengelolaan sumber air di

tingkat RW/RT3. penataan jarak sumber air dengan MCK (min. 10m)4. pendampingan pemakaian air bersih sehat

c. Drainasi (SAH dan SRAH)

Keterbatasan lahan dan padatnya bangunan menyebabkan ruang untuk

saluran drainase sangat terbatas. Disamping itu masih adanya wilayah yang

tergenang air menandakan belum adanya saluran drainase/ pembuangan pada

lokasi tersebut. Terdapat juga pembuangan limbah rumah tangga ke saluran

drainase yang langsung dibuang/ dialirkan ke sungai. Oleh karena itu diusulkan

rencana penanganan, antara lain:

Pembuatan/ penyediaan saluran pada setiap jalan dan ruang terbuka yang ada

Memisahkan saluran drainase dengan saluran sanitasi

Memperbanyak pembuatan biopori pada lahan-lahan kosong/ terbuka

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 45PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Membentuk kelembagaan masyarakat untuk mengelola prasarana air bersih

secara swakelola

Pengaturan jarak MCK dengan sumber air bersih

Menjaga dan memperbanyak vegetasi disekitar sumber air

Kampanye dan pendampingan pamakaian air bersih yang sehat

Menjaga dan melindungi sumber air bersih (sumur permukaan dan mata air)

dengan konsep eco-hidrolik

Persoalan dan Potensi Pencemaran sumber air bersih, kurangnya pengolah airbersih. Terdapat banyak sumber air sumur permukaan dan mata

air (belik)

Tipologi penanganan Rehabilitasi sistem pengolah air bersih dan distribusi

Identifikasi kebutuhanpenanganan

Memperbanyak program pengolah air bersih, swadayapengelolaan distribusi air bersih, panataan jarak sumber airdengan MCK, sosialisasi dan kampanye pemakaian airbersih sehat

Pengembanganpenanganan

Program pengolah air bersih, menjaga jarak sumber airdengan MCK, sosialisasi pemakaian air bersih sehat

Prioritas penanganan 1. memperbanyak pengolah air bersih.2. membentuk kelembagaan pengelolaan sumber air di

tingkat RW/RT3. penataan jarak sumber air dengan MCK (min. 10m)4. pendampingan pemakaian air bersih sehat

c. Drainasi (SAH dan SRAH)

Keterbatasan lahan dan padatnya bangunan menyebabkan ruang untuk

saluran drainase sangat terbatas. Disamping itu masih adanya wilayah yang

tergenang air menandakan belum adanya saluran drainase/ pembuangan pada

lokasi tersebut. Terdapat juga pembuangan limbah rumah tangga ke saluran

drainase yang langsung dibuang/ dialirkan ke sungai. Oleh karena itu diusulkan

rencana penanganan, antara lain:

Pembuatan/ penyediaan saluran pada setiap jalan dan ruang terbuka yang ada

Memisahkan saluran drainase dengan saluran sanitasi

Memperbanyak pembuatan biopori pada lahan-lahan kosong/ terbuka

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 45PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Membentuk kelembagaan masyarakat untuk mengelola prasarana air bersih

secara swakelola

Pengaturan jarak MCK dengan sumber air bersih

Menjaga dan memperbanyak vegetasi disekitar sumber air

Kampanye dan pendampingan pamakaian air bersih yang sehat

Menjaga dan melindungi sumber air bersih (sumur permukaan dan mata air)

dengan konsep eco-hidrolik

Persoalan dan Potensi Pencemaran sumber air bersih, kurangnya pengolah airbersih. Terdapat banyak sumber air sumur permukaan dan mata

air (belik)

Tipologi penanganan Rehabilitasi sistem pengolah air bersih dan distribusi

Identifikasi kebutuhanpenanganan

Memperbanyak program pengolah air bersih, swadayapengelolaan distribusi air bersih, panataan jarak sumber airdengan MCK, sosialisasi dan kampanye pemakaian airbersih sehat

Pengembanganpenanganan

Program pengolah air bersih, menjaga jarak sumber airdengan MCK, sosialisasi pemakaian air bersih sehat

Prioritas penanganan 1. memperbanyak pengolah air bersih.2. membentuk kelembagaan pengelolaan sumber air di

tingkat RW/RT3. penataan jarak sumber air dengan MCK (min. 10m)4. pendampingan pemakaian air bersih sehat

c. Drainasi (SAH dan SRAH)

Keterbatasan lahan dan padatnya bangunan menyebabkan ruang untuk

saluran drainase sangat terbatas. Disamping itu masih adanya wilayah yang

tergenang air menandakan belum adanya saluran drainase/ pembuangan pada

lokasi tersebut. Terdapat juga pembuangan limbah rumah tangga ke saluran

drainase yang langsung dibuang/ dialirkan ke sungai. Oleh karena itu diusulkan

rencana penanganan, antara lain:

Pembuatan/ penyediaan saluran pada setiap jalan dan ruang terbuka yang ada

Memisahkan saluran drainase dengan saluran sanitasi

Memperbanyak pembuatan biopori pada lahan-lahan kosong/ terbuka

Page 155: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 46PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Perbaikan drainase (SAH dan SRAH) yang rusak

Perbaikan kawasan-kawasan genangan air hujan

Strategi yang diusulkan adalah:

Sosialisasi kesehatan lingkungan tentang drainase dan sanitasi

Sosialisasi dan pelatihan pembuatan biopori pada lahan-lahan terbuka

Memetakan kawasan-kawasan genangan air hujan

Meningkatkan partisipasi masyarakat agar peduli lingkungan

Persoalan dan Potensi masih ada wilayah belum memiliki drainase dan pembuanganair hujan langsung ke sungai, bercampurnya limbah rumahtangga dengan saluran drainase, wilayah genangan air hujan banyak drainsae yang sudah rusak dan tidak berfungsi

optimal, sehingga menimbulkan luapan dan genangan

Tipologi penanganan Rehabilitasi dan Pembangunan Baru

Identifikasi kebutuhanpenanganan

Perbaikan SAH dan SRAH, pembuatan SAH dan SRAH,pembuatan Biopori, memperbaikai wilayah genangan air hujan,kampanye dan pelatihan peduli lingkungan

Pengembanganpenanganan

Perbaikan dan pembuatan SAH dan SRAH, pelatihan danpembuatan Biopori, sosialisasi dan pelatihan

Prioritas penanganan 1. Perbaikan drainase (SAH dan SRAH)2. Pembangunan Drainase (SAH dan SRAH)3. Pelatihan dan pembuatan BIOPORI4. sosialisasi dan pendampingan

d. Sanitasi dan LimbahSanitasi dimaksud disini adalah pembuangan limbah dari rumah tangga,

yang berasal dari kamar mandi, dapur dan tempat cuci (MCK). Sedangkan limbah

dimaksudkan adalah pembuangan limbah dari industri, antara lain: limbah industri

rumah tangga, limbah peternakan dan limbah pabrik.

Permasalahan mendasar umumnya adalah tidak tersedianya IPAL bagi

limbah-limbah tersebut. Limbah rumah tangga masih banyak yang bercapur dengan

saluran drainase dan bahkan disalurkan/ dialirkan langsung ke sungai.

Berdasarkan kondisi diatas maka diusulkan rencana penanganan sebagai

berikut:

Memperbaiki MCK dan IPAL komunal domestik

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 46PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Perbaikan drainase (SAH dan SRAH) yang rusak

Perbaikan kawasan-kawasan genangan air hujan

Strategi yang diusulkan adalah:

Sosialisasi kesehatan lingkungan tentang drainase dan sanitasi

Sosialisasi dan pelatihan pembuatan biopori pada lahan-lahan terbuka

Memetakan kawasan-kawasan genangan air hujan

Meningkatkan partisipasi masyarakat agar peduli lingkungan

Persoalan dan Potensi masih ada wilayah belum memiliki drainase dan pembuanganair hujan langsung ke sungai, bercampurnya limbah rumahtangga dengan saluran drainase, wilayah genangan air hujan banyak drainsae yang sudah rusak dan tidak berfungsi

optimal, sehingga menimbulkan luapan dan genangan

Tipologi penanganan Rehabilitasi dan Pembangunan Baru

Identifikasi kebutuhanpenanganan

Perbaikan SAH dan SRAH, pembuatan SAH dan SRAH,pembuatan Biopori, memperbaikai wilayah genangan air hujan,kampanye dan pelatihan peduli lingkungan

Pengembanganpenanganan

Perbaikan dan pembuatan SAH dan SRAH, pelatihan danpembuatan Biopori, sosialisasi dan pelatihan

Prioritas penanganan 1. Perbaikan drainase (SAH dan SRAH)2. Pembangunan Drainase (SAH dan SRAH)3. Pelatihan dan pembuatan BIOPORI4. sosialisasi dan pendampingan

d. Sanitasi dan LimbahSanitasi dimaksud disini adalah pembuangan limbah dari rumah tangga,

yang berasal dari kamar mandi, dapur dan tempat cuci (MCK). Sedangkan limbah

dimaksudkan adalah pembuangan limbah dari industri, antara lain: limbah industri

rumah tangga, limbah peternakan dan limbah pabrik.

Permasalahan mendasar umumnya adalah tidak tersedianya IPAL bagi

limbah-limbah tersebut. Limbah rumah tangga masih banyak yang bercapur dengan

saluran drainase dan bahkan disalurkan/ dialirkan langsung ke sungai.

Berdasarkan kondisi diatas maka diusulkan rencana penanganan sebagai

berikut:

Memperbaiki MCK dan IPAL komunal domestik

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 46PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Perbaikan drainase (SAH dan SRAH) yang rusak

Perbaikan kawasan-kawasan genangan air hujan

Strategi yang diusulkan adalah:

Sosialisasi kesehatan lingkungan tentang drainase dan sanitasi

Sosialisasi dan pelatihan pembuatan biopori pada lahan-lahan terbuka

Memetakan kawasan-kawasan genangan air hujan

Meningkatkan partisipasi masyarakat agar peduli lingkungan

Persoalan dan Potensi masih ada wilayah belum memiliki drainase dan pembuanganair hujan langsung ke sungai, bercampurnya limbah rumahtangga dengan saluran drainase, wilayah genangan air hujan banyak drainsae yang sudah rusak dan tidak berfungsi

optimal, sehingga menimbulkan luapan dan genangan

Tipologi penanganan Rehabilitasi dan Pembangunan Baru

Identifikasi kebutuhanpenanganan

Perbaikan SAH dan SRAH, pembuatan SAH dan SRAH,pembuatan Biopori, memperbaikai wilayah genangan air hujan,kampanye dan pelatihan peduli lingkungan

Pengembanganpenanganan

Perbaikan dan pembuatan SAH dan SRAH, pelatihan danpembuatan Biopori, sosialisasi dan pelatihan

Prioritas penanganan 1. Perbaikan drainase (SAH dan SRAH)2. Pembangunan Drainase (SAH dan SRAH)3. Pelatihan dan pembuatan BIOPORI4. sosialisasi dan pendampingan

d. Sanitasi dan LimbahSanitasi dimaksud disini adalah pembuangan limbah dari rumah tangga,

yang berasal dari kamar mandi, dapur dan tempat cuci (MCK). Sedangkan limbah

dimaksudkan adalah pembuangan limbah dari industri, antara lain: limbah industri

rumah tangga, limbah peternakan dan limbah pabrik.

Permasalahan mendasar umumnya adalah tidak tersedianya IPAL bagi

limbah-limbah tersebut. Limbah rumah tangga masih banyak yang bercapur dengan

saluran drainase dan bahkan disalurkan/ dialirkan langsung ke sungai.

Berdasarkan kondisi diatas maka diusulkan rencana penanganan sebagai

berikut:

Memperbaiki MCK dan IPAL komunal domestik

Page 156: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 47PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Menciptakan sistem sanitasi yang cocok dengan kondisi setempat dan

meminimkan perawatan

Membuat aturan/ regulasi yang mencegah dan melarang pembuangan limbah

langsung ke sungai

Mengadakan lomba-lomba kesehatan sanitasi masyarakat secara berkelanjutan

(menjadi event rutin)

Penyuluhan dan pendampingan tentang kesehatan sanitasi dan limbah

Adapun strategi yang dilakukan untuk mencapai upaya penanganan diatas

antara lain:

Meningkatkan bantuan dan program penanganan sanitasi masyarakat (Sanimas)

Pemetanaan dan pendataan seta perbaikan MCK dan IPAL yang rusak

Menciptakan metoda dan sistem sanitasi yang sesuai perilaku masyarakat

pengguna dan meminimalkan perawatan (pendanaan)

Meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya kesehatan lingkungan

akibat pencemaran limbah

Membentuk kelembagaan masyarakat untuk pengelolaan MCK dan IPAL

komunal

Meningkatkan peran serta dan partisipasi masyarakat melalui penyuluhan,

sosialisasi, pendampingan secara berkelanjutan agar menjadi budaya sehat

Persoalan dan Potensi Pembuangan limbah langsung ke sungai, MCK dn IPALkomunal rusak, minimnya MCK dan IPAL komunal,rendahnya kesadaran akan pentingnya sanitasi sehat Sudah terdapat MCK dan IPAL komunal serta DEWATS,

masih banyak yang membutuhkan.

Tipologi penanganan Rehabilitasi, intensifikasi lahan dan pembangunan baru

Identifikasi kebutuhanpenanganan

Perbaikan MCK dan IPAL komunal yang rusak, membangunandan memperbanyak MCK dan IPAL komunal, membuatregulasi pembuangan limbah, penyuluhan dan pendampingankesehatan sanitasi masyarakat, menciptakan model sanitasiyang sesuai perilaku masyarakat

Pengembanganpenanganan

Perbaikan dan pembangunan MCK dan IPAL komunal,membuat peraturan pembuangan limbah, menciptakan modelsanitasi yang sesuai pengguna, penyuluhan dan sosialisasi

Prioritas penanganan 1. Perbaikan MCK dan IPAL komunal2. Pembangunan MCK dan IPAL komunal3. Penyuluhan dan Pendampingan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 47PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Menciptakan sistem sanitasi yang cocok dengan kondisi setempat dan

meminimkan perawatan

Membuat aturan/ regulasi yang mencegah dan melarang pembuangan limbah

langsung ke sungai

Mengadakan lomba-lomba kesehatan sanitasi masyarakat secara berkelanjutan

(menjadi event rutin)

Penyuluhan dan pendampingan tentang kesehatan sanitasi dan limbah

Adapun strategi yang dilakukan untuk mencapai upaya penanganan diatas

antara lain:

Meningkatkan bantuan dan program penanganan sanitasi masyarakat (Sanimas)

Pemetanaan dan pendataan seta perbaikan MCK dan IPAL yang rusak

Menciptakan metoda dan sistem sanitasi yang sesuai perilaku masyarakat

pengguna dan meminimalkan perawatan (pendanaan)

Meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya kesehatan lingkungan

akibat pencemaran limbah

Membentuk kelembagaan masyarakat untuk pengelolaan MCK dan IPAL

komunal

Meningkatkan peran serta dan partisipasi masyarakat melalui penyuluhan,

sosialisasi, pendampingan secara berkelanjutan agar menjadi budaya sehat

Persoalan dan Potensi Pembuangan limbah langsung ke sungai, MCK dn IPALkomunal rusak, minimnya MCK dan IPAL komunal,rendahnya kesadaran akan pentingnya sanitasi sehat Sudah terdapat MCK dan IPAL komunal serta DEWATS,

masih banyak yang membutuhkan.

Tipologi penanganan Rehabilitasi, intensifikasi lahan dan pembangunan baru

Identifikasi kebutuhanpenanganan

Perbaikan MCK dan IPAL komunal yang rusak, membangunandan memperbanyak MCK dan IPAL komunal, membuatregulasi pembuangan limbah, penyuluhan dan pendampingankesehatan sanitasi masyarakat, menciptakan model sanitasiyang sesuai perilaku masyarakat

Pengembanganpenanganan

Perbaikan dan pembangunan MCK dan IPAL komunal,membuat peraturan pembuangan limbah, menciptakan modelsanitasi yang sesuai pengguna, penyuluhan dan sosialisasi

Prioritas penanganan 1. Perbaikan MCK dan IPAL komunal2. Pembangunan MCK dan IPAL komunal3. Penyuluhan dan Pendampingan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 47PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Menciptakan sistem sanitasi yang cocok dengan kondisi setempat dan

meminimkan perawatan

Membuat aturan/ regulasi yang mencegah dan melarang pembuangan limbah

langsung ke sungai

Mengadakan lomba-lomba kesehatan sanitasi masyarakat secara berkelanjutan

(menjadi event rutin)

Penyuluhan dan pendampingan tentang kesehatan sanitasi dan limbah

Adapun strategi yang dilakukan untuk mencapai upaya penanganan diatas

antara lain:

Meningkatkan bantuan dan program penanganan sanitasi masyarakat (Sanimas)

Pemetanaan dan pendataan seta perbaikan MCK dan IPAL yang rusak

Menciptakan metoda dan sistem sanitasi yang sesuai perilaku masyarakat

pengguna dan meminimalkan perawatan (pendanaan)

Meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya kesehatan lingkungan

akibat pencemaran limbah

Membentuk kelembagaan masyarakat untuk pengelolaan MCK dan IPAL

komunal

Meningkatkan peran serta dan partisipasi masyarakat melalui penyuluhan,

sosialisasi, pendampingan secara berkelanjutan agar menjadi budaya sehat

Persoalan dan Potensi Pembuangan limbah langsung ke sungai, MCK dn IPALkomunal rusak, minimnya MCK dan IPAL komunal,rendahnya kesadaran akan pentingnya sanitasi sehat Sudah terdapat MCK dan IPAL komunal serta DEWATS,

masih banyak yang membutuhkan.

Tipologi penanganan Rehabilitasi, intensifikasi lahan dan pembangunan baru

Identifikasi kebutuhanpenanganan

Perbaikan MCK dan IPAL komunal yang rusak, membangunandan memperbanyak MCK dan IPAL komunal, membuatregulasi pembuangan limbah, penyuluhan dan pendampingankesehatan sanitasi masyarakat, menciptakan model sanitasiyang sesuai perilaku masyarakat

Pengembanganpenanganan

Perbaikan dan pembangunan MCK dan IPAL komunal,membuat peraturan pembuangan limbah, menciptakan modelsanitasi yang sesuai pengguna, penyuluhan dan sosialisasi

Prioritas penanganan 1. Perbaikan MCK dan IPAL komunal2. Pembangunan MCK dan IPAL komunal3. Penyuluhan dan Pendampingan

Page 157: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 48PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

4. pengembangan model sanitasi yang sesuai pengguna

e. SampahPersoalan sampah masih sangat dominal di semua bagian wilayah

perencanaan. Dimana-mana selalu terdapat tumpukan sampah, pembuangan

sampah sembarangan, terutama di sekitar bantara Jaya setia. Masaah l;ain adalah

belum tersedianya lahan/ tempat sampah yang memadai serta rendahnya

kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya. Juga masih

bercampurnya semua jenis sampah menjadi satu, karena memang belum ada

sistem pengelolaan sampah secara terpadu.

Berdasarkan kondisi yang ada, maka diusulkan rencana penanganan

sampah sebagai berikut:

Menyediakan tempat-tempat sampah yang memisahkan antara sampah organik

dan an-organik agar dapat diolah dan dimanfaatkan kembali

Menyediakan lahan untuk TPS

Membuat tempat pengolah sampah organik, khususnya untuk pembuatan pupuk

kompos

Penyuluhan, pelatihan serta pendampingan pengelolaan pengolahan sampah

menjadi barang bermanfaat (pupuk, kerajinan, dsb)

Strategi yang diterapkan untuk mencapai tujuan antara lain:

Memberi bantuan percontohan tempat sampah sesuai jenisnya

Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengelola sampah

Membentuk paguyuban-paguyuban pengelola sampah di tingkat RT/RW

Menyelenggarakan lomba kebersihan sampah secara rutin (satu paket dengan

lomba kebersihan drainase dan sanitasi serta kesehatan lingkungan)

Memilih teknologi pengolahan sampah tepat guna dengan optimalisasi

pengolahan 3R (reduce – reuse – recycle)

Menyediakan unit pengolah sampah setiap 2 – 3 RW

Membuat regulasi tentang sampah

Persoalan dan Potensi Membuang sampah di sembarang tempat, bantaran sungaiuntuk pembuangan sampah, tempat sampah minim,kesadaran pengelolaan sampah rendah

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 48PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

4. pengembangan model sanitasi yang sesuai pengguna

e. SampahPersoalan sampah masih sangat dominal di semua bagian wilayah

perencanaan. Dimana-mana selalu terdapat tumpukan sampah, pembuangan

sampah sembarangan, terutama di sekitar bantara Jaya setia. Masaah l;ain adalah

belum tersedianya lahan/ tempat sampah yang memadai serta rendahnya

kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya. Juga masih

bercampurnya semua jenis sampah menjadi satu, karena memang belum ada

sistem pengelolaan sampah secara terpadu.

Berdasarkan kondisi yang ada, maka diusulkan rencana penanganan

sampah sebagai berikut:

Menyediakan tempat-tempat sampah yang memisahkan antara sampah organik

dan an-organik agar dapat diolah dan dimanfaatkan kembali

Menyediakan lahan untuk TPS

Membuat tempat pengolah sampah organik, khususnya untuk pembuatan pupuk

kompos

Penyuluhan, pelatihan serta pendampingan pengelolaan pengolahan sampah

menjadi barang bermanfaat (pupuk, kerajinan, dsb)

Strategi yang diterapkan untuk mencapai tujuan antara lain:

Memberi bantuan percontohan tempat sampah sesuai jenisnya

Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengelola sampah

Membentuk paguyuban-paguyuban pengelola sampah di tingkat RT/RW

Menyelenggarakan lomba kebersihan sampah secara rutin (satu paket dengan

lomba kebersihan drainase dan sanitasi serta kesehatan lingkungan)

Memilih teknologi pengolahan sampah tepat guna dengan optimalisasi

pengolahan 3R (reduce – reuse – recycle)

Menyediakan unit pengolah sampah setiap 2 – 3 RW

Membuat regulasi tentang sampah

Persoalan dan Potensi Membuang sampah di sembarang tempat, bantaran sungaiuntuk pembuangan sampah, tempat sampah minim,kesadaran pengelolaan sampah rendah

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 48PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

4. pengembangan model sanitasi yang sesuai pengguna

e. SampahPersoalan sampah masih sangat dominal di semua bagian wilayah

perencanaan. Dimana-mana selalu terdapat tumpukan sampah, pembuangan

sampah sembarangan, terutama di sekitar bantara Jaya setia. Masaah l;ain adalah

belum tersedianya lahan/ tempat sampah yang memadai serta rendahnya

kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya. Juga masih

bercampurnya semua jenis sampah menjadi satu, karena memang belum ada

sistem pengelolaan sampah secara terpadu.

Berdasarkan kondisi yang ada, maka diusulkan rencana penanganan

sampah sebagai berikut:

Menyediakan tempat-tempat sampah yang memisahkan antara sampah organik

dan an-organik agar dapat diolah dan dimanfaatkan kembali

Menyediakan lahan untuk TPS

Membuat tempat pengolah sampah organik, khususnya untuk pembuatan pupuk

kompos

Penyuluhan, pelatihan serta pendampingan pengelolaan pengolahan sampah

menjadi barang bermanfaat (pupuk, kerajinan, dsb)

Strategi yang diterapkan untuk mencapai tujuan antara lain:

Memberi bantuan percontohan tempat sampah sesuai jenisnya

Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengelola sampah

Membentuk paguyuban-paguyuban pengelola sampah di tingkat RT/RW

Menyelenggarakan lomba kebersihan sampah secara rutin (satu paket dengan

lomba kebersihan drainase dan sanitasi serta kesehatan lingkungan)

Memilih teknologi pengolahan sampah tepat guna dengan optimalisasi

pengolahan 3R (reduce – reuse – recycle)

Menyediakan unit pengolah sampah setiap 2 – 3 RW

Membuat regulasi tentang sampah

Persoalan dan Potensi Membuang sampah di sembarang tempat, bantaran sungaiuntuk pembuangan sampah, tempat sampah minim,kesadaran pengelolaan sampah rendah

Page 158: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 49PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Tempat sampah yang ada belum optimal dimanfaatkan,belum ada sistem pengelolaan, pengolahan danpemanfaatan limbah sampah

Tipologi penanganan Panataan manajemen pengelolaan sampah

Identifikasi kebutuhanpenanganan

Pengumpulan sampah sesuai jenisnya, penampungansementara, pengembangan teknologi pengolahan danpemanfaatan limbah sampah, membentuk paguyubanpengelola sampah di tingkat RW, penyediaan tempatpengolahan sampah, penyluhan dan sosialisasi penanganandan pengolahan sampah

Pengembanganpenanganan

Menyediakan tempat sampah sesuai jenisnya, menyediakanTPS, menyediakan unit pengolah sampah setiap 2 – 3 RWdan membentuk pengelolanya, penyuluhan danpendampingan pengelolaan, penanganan dan pengolahansampah

Prioritas penanganan 1. Menyediakan tempat-tempat sampah sesuai jenisnya2. Membentuk paguyuban pengelola sampah per RW3. Optimalisasi tempat sampah sementara yang ada dan

membangun yang belum ada4. Membangun unit pengolah sampah (organik)5. Penyuluhan dan Pendampingan6. Pengembangan model penanganan sampah

4.2.5.3. Sosial, Ekonomi dan Kebencanaan

a. SosialTerdapat kelompok-kelompok sosial kemasyarakatan paguyuban rukun

warga. Kelemahan yang ada dalam kelompok masyarakat ini adalal rata-rata tingkat

pendidikan rendah, kesadaran dan budaya hidup sehat dan bersih belum berjalan

sesuai normanya, sehingga memerlukan proses pendampingan secara terus

menerus sampai benar-benar sudah berubah perilakunya.

Berdasarkan kondisi diatas, maka diusulkan rencana penanganan:

Memperkuat kelembagaan kemasyarakatan di tingkatt RT/RW yang mampu

memberdayakan warganya.

Mengaktifkan dan mempromosikan kelompok-kelompok kemasyarakatan yang

ada melalui lomba-lomba atau pentas seni

Meningkatkan partisipasi semua lapisan masyarakat dalam kelompoknya

masing-masing

Meningkatkan peran swadaya masyarakat

Strategi yang dilakukan adalah:

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 49PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Tempat sampah yang ada belum optimal dimanfaatkan,belum ada sistem pengelolaan, pengolahan danpemanfaatan limbah sampah

Tipologi penanganan Panataan manajemen pengelolaan sampah

Identifikasi kebutuhanpenanganan

Pengumpulan sampah sesuai jenisnya, penampungansementara, pengembangan teknologi pengolahan danpemanfaatan limbah sampah, membentuk paguyubanpengelola sampah di tingkat RW, penyediaan tempatpengolahan sampah, penyluhan dan sosialisasi penanganandan pengolahan sampah

Pengembanganpenanganan

Menyediakan tempat sampah sesuai jenisnya, menyediakanTPS, menyediakan unit pengolah sampah setiap 2 – 3 RWdan membentuk pengelolanya, penyuluhan danpendampingan pengelolaan, penanganan dan pengolahansampah

Prioritas penanganan 1. Menyediakan tempat-tempat sampah sesuai jenisnya2. Membentuk paguyuban pengelola sampah per RW3. Optimalisasi tempat sampah sementara yang ada dan

membangun yang belum ada4. Membangun unit pengolah sampah (organik)5. Penyuluhan dan Pendampingan6. Pengembangan model penanganan sampah

4.2.5.3. Sosial, Ekonomi dan Kebencanaan

a. SosialTerdapat kelompok-kelompok sosial kemasyarakatan paguyuban rukun

warga. Kelemahan yang ada dalam kelompok masyarakat ini adalal rata-rata tingkat

pendidikan rendah, kesadaran dan budaya hidup sehat dan bersih belum berjalan

sesuai normanya, sehingga memerlukan proses pendampingan secara terus

menerus sampai benar-benar sudah berubah perilakunya.

Berdasarkan kondisi diatas, maka diusulkan rencana penanganan:

Memperkuat kelembagaan kemasyarakatan di tingkatt RT/RW yang mampu

memberdayakan warganya.

Mengaktifkan dan mempromosikan kelompok-kelompok kemasyarakatan yang

ada melalui lomba-lomba atau pentas seni

Meningkatkan partisipasi semua lapisan masyarakat dalam kelompoknya

masing-masing

Meningkatkan peran swadaya masyarakat

Strategi yang dilakukan adalah:

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 49PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Tempat sampah yang ada belum optimal dimanfaatkan,belum ada sistem pengelolaan, pengolahan danpemanfaatan limbah sampah

Tipologi penanganan Panataan manajemen pengelolaan sampah

Identifikasi kebutuhanpenanganan

Pengumpulan sampah sesuai jenisnya, penampungansementara, pengembangan teknologi pengolahan danpemanfaatan limbah sampah, membentuk paguyubanpengelola sampah di tingkat RW, penyediaan tempatpengolahan sampah, penyluhan dan sosialisasi penanganandan pengolahan sampah

Pengembanganpenanganan

Menyediakan tempat sampah sesuai jenisnya, menyediakanTPS, menyediakan unit pengolah sampah setiap 2 – 3 RWdan membentuk pengelolanya, penyuluhan danpendampingan pengelolaan, penanganan dan pengolahansampah

Prioritas penanganan 1. Menyediakan tempat-tempat sampah sesuai jenisnya2. Membentuk paguyuban pengelola sampah per RW3. Optimalisasi tempat sampah sementara yang ada dan

membangun yang belum ada4. Membangun unit pengolah sampah (organik)5. Penyuluhan dan Pendampingan6. Pengembangan model penanganan sampah

4.2.5.3. Sosial, Ekonomi dan Kebencanaan

a. SosialTerdapat kelompok-kelompok sosial kemasyarakatan paguyuban rukun

warga. Kelemahan yang ada dalam kelompok masyarakat ini adalal rata-rata tingkat

pendidikan rendah, kesadaran dan budaya hidup sehat dan bersih belum berjalan

sesuai normanya, sehingga memerlukan proses pendampingan secara terus

menerus sampai benar-benar sudah berubah perilakunya.

Berdasarkan kondisi diatas, maka diusulkan rencana penanganan:

Memperkuat kelembagaan kemasyarakatan di tingkatt RT/RW yang mampu

memberdayakan warganya.

Mengaktifkan dan mempromosikan kelompok-kelompok kemasyarakatan yang

ada melalui lomba-lomba atau pentas seni

Meningkatkan partisipasi semua lapisan masyarakat dalam kelompoknya

masing-masing

Meningkatkan peran swadaya masyarakat

Strategi yang dilakukan adalah:

Page 159: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 50PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Mengaktifkan kelompok atau kelembagaan masyarakat yang ada, seperti

kesenian, karang taruna dsb.

Menambah atau memperbanyak kelompok-kelompok pemerhati, seperti

pengelola sampah, pengelola sumber air bersih, penghijauan dsb.

Memberi kesempatan kelompok-kelompok yang ada untuk tampil pada setiap

kegiatan

Sosialisasi dan pendampingan sosial kemasyarakatan secara rutin

Persoalan dan Potensi Pendidikan rendah, kesadaran polah hidup bersih dansehat kurang Sosial kekerabatan baik Banyak kelompok-kelompok/

kelembagaan masyarkat,

Tipologi penanganan Partisipatif dan membangun paguyuban

Identifikasi kebutuhanpenanganan

Memperkuat kelembagaan masyarakat, membangun budayapartisipasi, sosialisasi dan pendampingan secara terusmenerus

Pengembanganpenanganan

Membentuk dan memperkuat kelembagaan kemasyarakatan,meningkatkan pola swadaya dalam menanganipermasalahan setempat, pendampingan sosial

Prioritas penanganan 1. Meningkatkan peran partisipasi2. Membentuk dan memperkuat paguyuban-paguyuban3. Optimalisasi peran kelembagaan masyarakat yang ada4. Penyuluhan dan Pendampingan5. Pengembangan swadaya

b. Ekonomi

Kondisi ekonomi masyarakat di kawasan prioritas tergolong kelas ekonomi

menengah ke bawah. Sementara lokasi secara ekonomi dekat dengan pusat

perekonomian dan perdagangan, sehingga memberi nilai strategis dalam berbagai

pengembangan kegiatan ekonomi.

Disamping kondisi perekonomian warga, terdapat aktivitas perekonomian

berupa warung-warung kecil diantara permukiman penduduk. Kegiatan ekonomi

yang lain adalah berkebun dan berladang, peternakan di Jaya setia serta

pertukangan.

Berdasarkan kondisi diatas, maka diusulkan rencana penanganan sebagai

berikut:

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 50PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Mengaktifkan kelompok atau kelembagaan masyarakat yang ada, seperti

kesenian, karang taruna dsb.

Menambah atau memperbanyak kelompok-kelompok pemerhati, seperti

pengelola sampah, pengelola sumber air bersih, penghijauan dsb.

Memberi kesempatan kelompok-kelompok yang ada untuk tampil pada setiap

kegiatan

Sosialisasi dan pendampingan sosial kemasyarakatan secara rutin

Persoalan dan Potensi Pendidikan rendah, kesadaran polah hidup bersih dansehat kurang Sosial kekerabatan baik Banyak kelompok-kelompok/

kelembagaan masyarkat,

Tipologi penanganan Partisipatif dan membangun paguyuban

Identifikasi kebutuhanpenanganan

Memperkuat kelembagaan masyarakat, membangun budayapartisipasi, sosialisasi dan pendampingan secara terusmenerus

Pengembanganpenanganan

Membentuk dan memperkuat kelembagaan kemasyarakatan,meningkatkan pola swadaya dalam menanganipermasalahan setempat, pendampingan sosial

Prioritas penanganan 1. Meningkatkan peran partisipasi2. Membentuk dan memperkuat paguyuban-paguyuban3. Optimalisasi peran kelembagaan masyarakat yang ada4. Penyuluhan dan Pendampingan5. Pengembangan swadaya

b. Ekonomi

Kondisi ekonomi masyarakat di kawasan prioritas tergolong kelas ekonomi

menengah ke bawah. Sementara lokasi secara ekonomi dekat dengan pusat

perekonomian dan perdagangan, sehingga memberi nilai strategis dalam berbagai

pengembangan kegiatan ekonomi.

Disamping kondisi perekonomian warga, terdapat aktivitas perekonomian

berupa warung-warung kecil diantara permukiman penduduk. Kegiatan ekonomi

yang lain adalah berkebun dan berladang, peternakan di Jaya setia serta

pertukangan.

Berdasarkan kondisi diatas, maka diusulkan rencana penanganan sebagai

berikut:

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 50PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Mengaktifkan kelompok atau kelembagaan masyarakat yang ada, seperti

kesenian, karang taruna dsb.

Menambah atau memperbanyak kelompok-kelompok pemerhati, seperti

pengelola sampah, pengelola sumber air bersih, penghijauan dsb.

Memberi kesempatan kelompok-kelompok yang ada untuk tampil pada setiap

kegiatan

Sosialisasi dan pendampingan sosial kemasyarakatan secara rutin

Persoalan dan Potensi Pendidikan rendah, kesadaran polah hidup bersih dansehat kurang Sosial kekerabatan baik Banyak kelompok-kelompok/

kelembagaan masyarkat,

Tipologi penanganan Partisipatif dan membangun paguyuban

Identifikasi kebutuhanpenanganan

Memperkuat kelembagaan masyarakat, membangun budayapartisipasi, sosialisasi dan pendampingan secara terusmenerus

Pengembanganpenanganan

Membentuk dan memperkuat kelembagaan kemasyarakatan,meningkatkan pola swadaya dalam menanganipermasalahan setempat, pendampingan sosial

Prioritas penanganan 1. Meningkatkan peran partisipasi2. Membentuk dan memperkuat paguyuban-paguyuban3. Optimalisasi peran kelembagaan masyarakat yang ada4. Penyuluhan dan Pendampingan5. Pengembangan swadaya

b. Ekonomi

Kondisi ekonomi masyarakat di kawasan prioritas tergolong kelas ekonomi

menengah ke bawah. Sementara lokasi secara ekonomi dekat dengan pusat

perekonomian dan perdagangan, sehingga memberi nilai strategis dalam berbagai

pengembangan kegiatan ekonomi.

Disamping kondisi perekonomian warga, terdapat aktivitas perekonomian

berupa warung-warung kecil diantara permukiman penduduk. Kegiatan ekonomi

yang lain adalah berkebun dan berladang, peternakan di Jaya setia serta

pertukangan.

Berdasarkan kondisi diatas, maka diusulkan rencana penanganan sebagai

berikut:

Page 160: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 51PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Mencegah dan melarang pembuangan limbah langsung ke sungai

Memperbaiki dan membuat IPAL komunal

Mengembangkan tempat rekreasi dan wisata air

Strategi yang dilakukan untuk mencapai rencana diatas yaitu:

Membuat aturan/ regulasi yang mencegah dan melarang pembuangan limbah

langsung ke sungai

Bantuan perbaikan dan pembuatan IPAL komunal

Penyuluhan dan pendampingan kegiatan pengembangan perekonomian

Persoalan dan Potensi Pada waktu musim hujan ladang/kebun selalu tergenang,banjir peternakan (unggas) belum dikelola dengan baik

Tipologi penanganan Intensifikasi

Identifikasi kebutuhanpenanganan

Pengembangan wisata air/ pemancingan, penyuluhan danpendampingan pengembangan perekonomian sertapembetukan kelompok pemilik kegiatan ekonomi

Pengembanganpenanganan

Pengembangan tempat wisata air/ pemancingan, membentukkelembagaan pengelola industri/peternakan. Perikanan,penyuluhan dan pendampingan.

Prioritas penanganan 1.3. Penyuluhan dan pendampingan pengembangan ekonomi

mikro dan rumah tangga4. Pengembangan industri pertukangan dan kawasan wisata

air

c. Kebencanaan

Lingkungan permukiman di kawasan prioritas, yang merupakan bagian dari

wilayah Kota Muara Bungo, dan berada di sekitar pusat kota topografi yang berada

dibawah, memiliki potensi bencana, yaitu banjir, tanah longsor. Ada 4 hal penting

dalam mitigasi bencana yang perlu diperhatikan, yaitu:

a. Tersedia informasi dan peta kawasan rawan bencana sesuai jenisnya

b. Sosialisasi dalam menghadapi bencana sebagai upaya meningkatkan

pemahaman dan kesadaran tinggal di wilayah rawan bencana

c. Tanggap bencana (apa yang harus dilakukan dan bagaimana) untuk

menyelamatkan diri

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 51PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Mencegah dan melarang pembuangan limbah langsung ke sungai

Memperbaiki dan membuat IPAL komunal

Mengembangkan tempat rekreasi dan wisata air

Strategi yang dilakukan untuk mencapai rencana diatas yaitu:

Membuat aturan/ regulasi yang mencegah dan melarang pembuangan limbah

langsung ke sungai

Bantuan perbaikan dan pembuatan IPAL komunal

Penyuluhan dan pendampingan kegiatan pengembangan perekonomian

Persoalan dan Potensi Pada waktu musim hujan ladang/kebun selalu tergenang,banjir peternakan (unggas) belum dikelola dengan baik

Tipologi penanganan Intensifikasi

Identifikasi kebutuhanpenanganan

Pengembangan wisata air/ pemancingan, penyuluhan danpendampingan pengembangan perekonomian sertapembetukan kelompok pemilik kegiatan ekonomi

Pengembanganpenanganan

Pengembangan tempat wisata air/ pemancingan, membentukkelembagaan pengelola industri/peternakan. Perikanan,penyuluhan dan pendampingan.

Prioritas penanganan 1.3. Penyuluhan dan pendampingan pengembangan ekonomi

mikro dan rumah tangga4. Pengembangan industri pertukangan dan kawasan wisata

air

c. Kebencanaan

Lingkungan permukiman di kawasan prioritas, yang merupakan bagian dari

wilayah Kota Muara Bungo, dan berada di sekitar pusat kota topografi yang berada

dibawah, memiliki potensi bencana, yaitu banjir, tanah longsor. Ada 4 hal penting

dalam mitigasi bencana yang perlu diperhatikan, yaitu:

a. Tersedia informasi dan peta kawasan rawan bencana sesuai jenisnya

b. Sosialisasi dalam menghadapi bencana sebagai upaya meningkatkan

pemahaman dan kesadaran tinggal di wilayah rawan bencana

c. Tanggap bencana (apa yang harus dilakukan dan bagaimana) untuk

menyelamatkan diri

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 51PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Mencegah dan melarang pembuangan limbah langsung ke sungai

Memperbaiki dan membuat IPAL komunal

Mengembangkan tempat rekreasi dan wisata air

Strategi yang dilakukan untuk mencapai rencana diatas yaitu:

Membuat aturan/ regulasi yang mencegah dan melarang pembuangan limbah

langsung ke sungai

Bantuan perbaikan dan pembuatan IPAL komunal

Penyuluhan dan pendampingan kegiatan pengembangan perekonomian

Persoalan dan Potensi Pada waktu musim hujan ladang/kebun selalu tergenang,banjir peternakan (unggas) belum dikelola dengan baik

Tipologi penanganan Intensifikasi

Identifikasi kebutuhanpenanganan

Pengembangan wisata air/ pemancingan, penyuluhan danpendampingan pengembangan perekonomian sertapembetukan kelompok pemilik kegiatan ekonomi

Pengembanganpenanganan

Pengembangan tempat wisata air/ pemancingan, membentukkelembagaan pengelola industri/peternakan. Perikanan,penyuluhan dan pendampingan.

Prioritas penanganan 1.3. Penyuluhan dan pendampingan pengembangan ekonomi

mikro dan rumah tangga4. Pengembangan industri pertukangan dan kawasan wisata

air

c. Kebencanaan

Lingkungan permukiman di kawasan prioritas, yang merupakan bagian dari

wilayah Kota Muara Bungo, dan berada di sekitar pusat kota topografi yang berada

dibawah, memiliki potensi bencana, yaitu banjir, tanah longsor. Ada 4 hal penting

dalam mitigasi bencana yang perlu diperhatikan, yaitu:

a. Tersedia informasi dan peta kawasan rawan bencana sesuai jenisnya

b. Sosialisasi dalam menghadapi bencana sebagai upaya meningkatkan

pemahaman dan kesadaran tinggal di wilayah rawan bencana

c. Tanggap bencana (apa yang harus dilakukan dan bagaimana) untuk

menyelamatkan diri

Page 161: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 52PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

d. Penataan kawasan rawan bencana agar beban aktivitas permanen

Potensi bencana diatas bisa terjadi karena faktor alam atau faktor manusia,

terutama akibat pembangunan yang merusak alam. Disamping itu kegiatan

pembangunan di bantaran sungai, berkurangnya penghijauan, pembuatan kolam-

kolam ikan dan keramba di pinggiran sungai dan pembangunan talud (beton) tidak

ramah lingkungan.

Kecenderungan aktivitas pemukim yang mengintervensi lingkungan tersebut

perlu dilakukan rencana penanganan sebagai berikut:

Mencegah/ melarang pembangunan disekitar bantaran sungai

Mencegah/ melarang membuang sampah di dan atau sekitar sungai

Membuat regulasi dan menerapkan sangsi yang tegas untuk melindungi DAS

Penetapan sempadan sungai dan zona hijau

Penataan penghijauan Jaya setia

Membangun talud hijau (ramah lingkungan) dengan konsep eco-hodrolik

Membuat jalan disepanjang pinggiran sungai sebagai jalan inspeksi

Membangun jalan yang berfungsi mitigasi bencana banjir

Membentuk kelompok paguyuban masyarakat peduli lingkungan sungai

Adapun strategi yang diusulkan adalah:

Membuat regulasi yang tegas untuk melindungi kawasan sungai

Menerapkan pola pembangunan ramah lingkungan

Penyuluhan dan pendampingan tentang lingkungan hidup dan konsep water

front, serta eco-hidrolik

Pelibatan masyarakat setempat dalam kelompok atau paguyuban peduli

bantaran sungai dan mitigasi bencana banjir

Menerapkan sangsi tegas bagi yang melanggar, melalui forum warga

Persoalan dan Potensi Pembangunan di bantaran sungai, berkurangnyapenghijauan, kesadaran lingkungan rendah, membuangsampah sembarangan Masih terdapat rung terbuka hijau alami, adanya terdapat

talud dan bendungan

Tipologi penanganan Rehabilitas dan Intensifikasi, mitigasi bencana

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 52PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

d. Penataan kawasan rawan bencana agar beban aktivitas permanen

Potensi bencana diatas bisa terjadi karena faktor alam atau faktor manusia,

terutama akibat pembangunan yang merusak alam. Disamping itu kegiatan

pembangunan di bantaran sungai, berkurangnya penghijauan, pembuatan kolam-

kolam ikan dan keramba di pinggiran sungai dan pembangunan talud (beton) tidak

ramah lingkungan.

Kecenderungan aktivitas pemukim yang mengintervensi lingkungan tersebut

perlu dilakukan rencana penanganan sebagai berikut:

Mencegah/ melarang pembangunan disekitar bantaran sungai

Mencegah/ melarang membuang sampah di dan atau sekitar sungai

Membuat regulasi dan menerapkan sangsi yang tegas untuk melindungi DAS

Penetapan sempadan sungai dan zona hijau

Penataan penghijauan Jaya setia

Membangun talud hijau (ramah lingkungan) dengan konsep eco-hodrolik

Membuat jalan disepanjang pinggiran sungai sebagai jalan inspeksi

Membangun jalan yang berfungsi mitigasi bencana banjir

Membentuk kelompok paguyuban masyarakat peduli lingkungan sungai

Adapun strategi yang diusulkan adalah:

Membuat regulasi yang tegas untuk melindungi kawasan sungai

Menerapkan pola pembangunan ramah lingkungan

Penyuluhan dan pendampingan tentang lingkungan hidup dan konsep water

front, serta eco-hidrolik

Pelibatan masyarakat setempat dalam kelompok atau paguyuban peduli

bantaran sungai dan mitigasi bencana banjir

Menerapkan sangsi tegas bagi yang melanggar, melalui forum warga

Persoalan dan Potensi Pembangunan di bantaran sungai, berkurangnyapenghijauan, kesadaran lingkungan rendah, membuangsampah sembarangan Masih terdapat rung terbuka hijau alami, adanya terdapat

talud dan bendungan

Tipologi penanganan Rehabilitas dan Intensifikasi, mitigasi bencana

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 52PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

d. Penataan kawasan rawan bencana agar beban aktivitas permanen

Potensi bencana diatas bisa terjadi karena faktor alam atau faktor manusia,

terutama akibat pembangunan yang merusak alam. Disamping itu kegiatan

pembangunan di bantaran sungai, berkurangnya penghijauan, pembuatan kolam-

kolam ikan dan keramba di pinggiran sungai dan pembangunan talud (beton) tidak

ramah lingkungan.

Kecenderungan aktivitas pemukim yang mengintervensi lingkungan tersebut

perlu dilakukan rencana penanganan sebagai berikut:

Mencegah/ melarang pembangunan disekitar bantaran sungai

Mencegah/ melarang membuang sampah di dan atau sekitar sungai

Membuat regulasi dan menerapkan sangsi yang tegas untuk melindungi DAS

Penetapan sempadan sungai dan zona hijau

Penataan penghijauan Jaya setia

Membangun talud hijau (ramah lingkungan) dengan konsep eco-hodrolik

Membuat jalan disepanjang pinggiran sungai sebagai jalan inspeksi

Membangun jalan yang berfungsi mitigasi bencana banjir

Membentuk kelompok paguyuban masyarakat peduli lingkungan sungai

Adapun strategi yang diusulkan adalah:

Membuat regulasi yang tegas untuk melindungi kawasan sungai

Menerapkan pola pembangunan ramah lingkungan

Penyuluhan dan pendampingan tentang lingkungan hidup dan konsep water

front, serta eco-hidrolik

Pelibatan masyarakat setempat dalam kelompok atau paguyuban peduli

bantaran sungai dan mitigasi bencana banjir

Menerapkan sangsi tegas bagi yang melanggar, melalui forum warga

Persoalan dan Potensi Pembangunan di bantaran sungai, berkurangnyapenghijauan, kesadaran lingkungan rendah, membuangsampah sembarangan Masih terdapat rung terbuka hijau alami, adanya terdapat

talud dan bendungan

Tipologi penanganan Rehabilitas dan Intensifikasi, mitigasi bencana

Page 162: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 53PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Identifikasi kebutuhanpenanganan

Penataan bantaran sungai dengan peraturan sempadan,penghijauan dan talud ramah lingkungan, SAH dilengkapiresapan, penyuluhan dan sosialisasi, meningkatkan peranserta masyarakat, sarpras mitigasi bencana

Pengembanganpenanganan

Penetapan sempadan sungai, penetapan zona hijau,penerapan talud ramah lingkungan, pembuatan peresapan,kampanye dan pelibatan masyarakat peduli sungai, jalanyang berfungsi mitgasi bencana banjir

Prioritas penanganan 1. Penetapan sempadan sungai dan zona hijau2. Pemeliharaan talud, kawasan hijau dan peresapan3. Pembangunan talud ramah lingkungan4. Membentuk dan memperkuat kelompok penghuni peduli

sungai, disertai penyuluhan dan pendampingan5. perencanaan jaringan jalan evakuasi bencana

Keberadaan Jaya setia yang dekat dengan pusat kota Muara Bungo

sebagian kondisi jalan cukup lebar, namun sebagian kondisi sempit dan tidak

leluasa.

Berdasarkan kondisi diatas, maka diusulkan rencana penanganan sebagai

berikut:

Membuat jaringan pemadan kebakaran dan memasang hydrant

Memperlebar akses jalan, khusus untuk mobil pemadam

Membentuk pos-pos dan satgas pemadam kebakaran

Menentukan jalur evakuasi

Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyakit menularAdapun strategi yang diusulkan adalah:

Pemetaan titik rawan kebakaran dan perencanaan penempatan hydrant

Menetapkan jalur-jalur khusus darurat untuk mobil kebakaran dan evakuasi

Sosialisasi dan pembentukan satgas pemadam kebakaran tingkat RT/RW

Sosialisasi kebersihan dan kesehatan lingkungan serta penyakit menular

Persoalan dan Potensi Hunian padat, sarana-prasarana PK tidak ada, aksessempit, lingkungan kurang sehat, rawan sosial, kesadarankesehatan rendah Akses banyak, sumber air dekat, belum ada PPK dan satgas

PK

Tipologi penanganan Redevelopment dan Pembangunan baru

Identifikasi kebutuhanpenanganan

Membangun jaringan PK dan memasang hydrant, serta jalurmobil PK, membentuk PPK dan Satgas PK, penyuluhankesehatan lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 53PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Identifikasi kebutuhanpenanganan

Penataan bantaran sungai dengan peraturan sempadan,penghijauan dan talud ramah lingkungan, SAH dilengkapiresapan, penyuluhan dan sosialisasi, meningkatkan peranserta masyarakat, sarpras mitigasi bencana

Pengembanganpenanganan

Penetapan sempadan sungai, penetapan zona hijau,penerapan talud ramah lingkungan, pembuatan peresapan,kampanye dan pelibatan masyarakat peduli sungai, jalanyang berfungsi mitgasi bencana banjir

Prioritas penanganan 1. Penetapan sempadan sungai dan zona hijau2. Pemeliharaan talud, kawasan hijau dan peresapan3. Pembangunan talud ramah lingkungan4. Membentuk dan memperkuat kelompok penghuni peduli

sungai, disertai penyuluhan dan pendampingan5. perencanaan jaringan jalan evakuasi bencana

Keberadaan Jaya setia yang dekat dengan pusat kota Muara Bungo

sebagian kondisi jalan cukup lebar, namun sebagian kondisi sempit dan tidak

leluasa.

Berdasarkan kondisi diatas, maka diusulkan rencana penanganan sebagai

berikut:

Membuat jaringan pemadan kebakaran dan memasang hydrant

Memperlebar akses jalan, khusus untuk mobil pemadam

Membentuk pos-pos dan satgas pemadam kebakaran

Menentukan jalur evakuasi

Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyakit menularAdapun strategi yang diusulkan adalah:

Pemetaan titik rawan kebakaran dan perencanaan penempatan hydrant

Menetapkan jalur-jalur khusus darurat untuk mobil kebakaran dan evakuasi

Sosialisasi dan pembentukan satgas pemadam kebakaran tingkat RT/RW

Sosialisasi kebersihan dan kesehatan lingkungan serta penyakit menular

Persoalan dan Potensi Hunian padat, sarana-prasarana PK tidak ada, aksessempit, lingkungan kurang sehat, rawan sosial, kesadarankesehatan rendah Akses banyak, sumber air dekat, belum ada PPK dan satgas

PK

Tipologi penanganan Redevelopment dan Pembangunan baru

Identifikasi kebutuhanpenanganan

Membangun jaringan PK dan memasang hydrant, serta jalurmobil PK, membentuk PPK dan Satgas PK, penyuluhankesehatan lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 53PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Identifikasi kebutuhanpenanganan

Penataan bantaran sungai dengan peraturan sempadan,penghijauan dan talud ramah lingkungan, SAH dilengkapiresapan, penyuluhan dan sosialisasi, meningkatkan peranserta masyarakat, sarpras mitigasi bencana

Pengembanganpenanganan

Penetapan sempadan sungai, penetapan zona hijau,penerapan talud ramah lingkungan, pembuatan peresapan,kampanye dan pelibatan masyarakat peduli sungai, jalanyang berfungsi mitgasi bencana banjir

Prioritas penanganan 1. Penetapan sempadan sungai dan zona hijau2. Pemeliharaan talud, kawasan hijau dan peresapan3. Pembangunan talud ramah lingkungan4. Membentuk dan memperkuat kelompok penghuni peduli

sungai, disertai penyuluhan dan pendampingan5. perencanaan jaringan jalan evakuasi bencana

Keberadaan Jaya setia yang dekat dengan pusat kota Muara Bungo

sebagian kondisi jalan cukup lebar, namun sebagian kondisi sempit dan tidak

leluasa.

Berdasarkan kondisi diatas, maka diusulkan rencana penanganan sebagai

berikut:

Membuat jaringan pemadan kebakaran dan memasang hydrant

Memperlebar akses jalan, khusus untuk mobil pemadam

Membentuk pos-pos dan satgas pemadam kebakaran

Menentukan jalur evakuasi

Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyakit menularAdapun strategi yang diusulkan adalah:

Pemetaan titik rawan kebakaran dan perencanaan penempatan hydrant

Menetapkan jalur-jalur khusus darurat untuk mobil kebakaran dan evakuasi

Sosialisasi dan pembentukan satgas pemadam kebakaran tingkat RT/RW

Sosialisasi kebersihan dan kesehatan lingkungan serta penyakit menular

Persoalan dan Potensi Hunian padat, sarana-prasarana PK tidak ada, aksessempit, lingkungan kurang sehat, rawan sosial, kesadarankesehatan rendah Akses banyak, sumber air dekat, belum ada PPK dan satgas

PK

Tipologi penanganan Redevelopment dan Pembangunan baru

Identifikasi kebutuhanpenanganan

Membangun jaringan PK dan memasang hydrant, serta jalurmobil PK, membentuk PPK dan Satgas PK, penyuluhankesehatan lingkungan

Page 163: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 54PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Pengembanganpenanganan

Membuat jaringan PK, memasang hydrant, menetapkan danmemperlebar jalur mobil PK, membentuk PPK dan satgas,penyuluhan dan sosialisasi tentang bahaya kebakaran dankesehatan lingkungan serta penyalit menular

Prioritas penanganan 1. Membangun jaringan PK2. Memasang hydrant3. Menetapkan dan memperlebar jalur mobil PK4. Membentuk PPK dan satgas PK5. Penyuluhan dan sosialisasi resiko bahaya kebakaran6. Penyuluhan dan sosialisasi kesehatan lingkungan

4.2.6. Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

Dalam perencanaan komponen penataan lingkungan dan bangunan merujuk

pada SNI ketentuan-ketentuan teknis atau standar teknis lainnya yang berlak

serta , ketentuan yang terkait dengan kebencanaan.

1) Bangunan Dan Lingkungan

Ketentuan yang terkait dengan bangunan dan lingkungan adalah

Koefisien dasar bangunan serta Koefisien lantai bangunan, beberapa

ketentuan yang menjadi pedoman dalam bangunan dan lingkungan

adalah sebagai berikut :

1. Bangunan harus memiliki IMB sebagai pelaksanaan

pengendalian pembangunan oleh pemerintah

2. Bangunan harus memperhatikan keselamatan bangunan,

terutama terhadap bahaya kebakaran;

3. Pemanfaatan bangunan harus sesuai dengan IMB

4. Bangunan tidak boleh dibangun diatas sarana pengairan dan

sungai, sempadan sungai merupakan ketentuan jarak bangunan

dengan bibir sungai minimal 5 M bagi sungai yang bertanggul.

5. Kepadatan bangunan sesuai dengan rencana tata ruang rinci

yang telah ditetapkan.

6. Jarak antar bangunan minimal 3 M dimaksudkan agar sewaktu

terjadi kebakaran tidak mudah merambat.

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 54PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Pengembanganpenanganan

Membuat jaringan PK, memasang hydrant, menetapkan danmemperlebar jalur mobil PK, membentuk PPK dan satgas,penyuluhan dan sosialisasi tentang bahaya kebakaran dankesehatan lingkungan serta penyalit menular

Prioritas penanganan 1. Membangun jaringan PK2. Memasang hydrant3. Menetapkan dan memperlebar jalur mobil PK4. Membentuk PPK dan satgas PK5. Penyuluhan dan sosialisasi resiko bahaya kebakaran6. Penyuluhan dan sosialisasi kesehatan lingkungan

4.2.6. Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

Dalam perencanaan komponen penataan lingkungan dan bangunan merujuk

pada SNI ketentuan-ketentuan teknis atau standar teknis lainnya yang berlak

serta , ketentuan yang terkait dengan kebencanaan.

1) Bangunan Dan Lingkungan

Ketentuan yang terkait dengan bangunan dan lingkungan adalah

Koefisien dasar bangunan serta Koefisien lantai bangunan, beberapa

ketentuan yang menjadi pedoman dalam bangunan dan lingkungan

adalah sebagai berikut :

1. Bangunan harus memiliki IMB sebagai pelaksanaan

pengendalian pembangunan oleh pemerintah

2. Bangunan harus memperhatikan keselamatan bangunan,

terutama terhadap bahaya kebakaran;

3. Pemanfaatan bangunan harus sesuai dengan IMB

4. Bangunan tidak boleh dibangun diatas sarana pengairan dan

sungai, sempadan sungai merupakan ketentuan jarak bangunan

dengan bibir sungai minimal 5 M bagi sungai yang bertanggul.

5. Kepadatan bangunan sesuai dengan rencana tata ruang rinci

yang telah ditetapkan.

6. Jarak antar bangunan minimal 3 M dimaksudkan agar sewaktu

terjadi kebakaran tidak mudah merambat.

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 54PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Pengembanganpenanganan

Membuat jaringan PK, memasang hydrant, menetapkan danmemperlebar jalur mobil PK, membentuk PPK dan satgas,penyuluhan dan sosialisasi tentang bahaya kebakaran dankesehatan lingkungan serta penyalit menular

Prioritas penanganan 1. Membangun jaringan PK2. Memasang hydrant3. Menetapkan dan memperlebar jalur mobil PK4. Membentuk PPK dan satgas PK5. Penyuluhan dan sosialisasi resiko bahaya kebakaran6. Penyuluhan dan sosialisasi kesehatan lingkungan

4.2.6. Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

Dalam perencanaan komponen penataan lingkungan dan bangunan merujuk

pada SNI ketentuan-ketentuan teknis atau standar teknis lainnya yang berlak

serta , ketentuan yang terkait dengan kebencanaan.

1) Bangunan Dan Lingkungan

Ketentuan yang terkait dengan bangunan dan lingkungan adalah

Koefisien dasar bangunan serta Koefisien lantai bangunan, beberapa

ketentuan yang menjadi pedoman dalam bangunan dan lingkungan

adalah sebagai berikut :

1. Bangunan harus memiliki IMB sebagai pelaksanaan

pengendalian pembangunan oleh pemerintah

2. Bangunan harus memperhatikan keselamatan bangunan,

terutama terhadap bahaya kebakaran;

3. Pemanfaatan bangunan harus sesuai dengan IMB

4. Bangunan tidak boleh dibangun diatas sarana pengairan dan

sungai, sempadan sungai merupakan ketentuan jarak bangunan

dengan bibir sungai minimal 5 M bagi sungai yang bertanggul.

5. Kepadatan bangunan sesuai dengan rencana tata ruang rinci

yang telah ditetapkan.

6. Jarak antar bangunan minimal 3 M dimaksudkan agar sewaktu

terjadi kebakaran tidak mudah merambat.

Page 164: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 55PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

7. Ketinggian halaman dan lantai bangunan diupayakan harus lebih

tinggi dari permukaan air sewaktu terjadi genangan.

8. Ketentuan KDB tidak boleh dilanggar dimaksudkan untuk

memberikan ruang RTH privat yang menjadi tanggung jwab

pemilik rumah atau bangunan lainnya.

2) Jalan dan Jembatan

Unsur jaringan jalan di kawasan ini terdiri dari jalan lingkungan dan jalan

kota (lokal primer ).

Jalan lingkungan secara teknis direncanakan dengan lebar antara 4 s/d

5 M dengan perkerasan aspal lebar 2,5 s/d 3 M. Fungsi jalan selain

untuk pelayanan transportasi penduduk di wilayah ini difungsikan

sebagai:

1. prasaran mitigasi bencana banjir apabila terjadi banjir, dengan

dasar tersebut pola jaringan jalan direncanakan untuk

mempermudah akses ke dan dari dalam kawasan.

2. prasarana untuk mendorong pertumbuhan kawasan terutama

untuk kebutuhan hunian bagi masyarakat kota Muara Bungo.

3) Perencanaan Air Bersih

Kebutuhan air bersih dapat dibagi menjadi dua, yaitu kebutuhan untuk

domestik (rumah tangga) dan non domestik (fasilitas umum, sosial,

perdagangan dan lain-lain). Dalam Pedoman Penyusunan Rencana Tata

Ruang Kawasan Perkotaan, Direktorat Jenderal Penataan Ruang

Departemen Kimpraswil tahun 2002 dikemukakan bahwa besarnya

kebutuhan air untuk kebutuhan domestik (rumah tangga) adalah 130

ltr/orang/hari. Untuk kebutuhan non domestik, diperkirakan sebesar 10%

dari total kebutuhan air bersih domestik, penduduk Kawasan Prioritas

Jaya Setia pada tahun 2011 adalah 1.728 jiwa, sehingga dapat

dilakukan perhitungan sebagai berikut :

- Kebutuhan air domestik = 1.728 orang x 130 liter/orang/hari

= 224.640 liter/hari = 224 m3/hari.

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 55PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

7. Ketinggian halaman dan lantai bangunan diupayakan harus lebih

tinggi dari permukaan air sewaktu terjadi genangan.

8. Ketentuan KDB tidak boleh dilanggar dimaksudkan untuk

memberikan ruang RTH privat yang menjadi tanggung jwab

pemilik rumah atau bangunan lainnya.

2) Jalan dan Jembatan

Unsur jaringan jalan di kawasan ini terdiri dari jalan lingkungan dan jalan

kota (lokal primer ).

Jalan lingkungan secara teknis direncanakan dengan lebar antara 4 s/d

5 M dengan perkerasan aspal lebar 2,5 s/d 3 M. Fungsi jalan selain

untuk pelayanan transportasi penduduk di wilayah ini difungsikan

sebagai:

1. prasaran mitigasi bencana banjir apabila terjadi banjir, dengan

dasar tersebut pola jaringan jalan direncanakan untuk

mempermudah akses ke dan dari dalam kawasan.

2. prasarana untuk mendorong pertumbuhan kawasan terutama

untuk kebutuhan hunian bagi masyarakat kota Muara Bungo.

3) Perencanaan Air Bersih

Kebutuhan air bersih dapat dibagi menjadi dua, yaitu kebutuhan untuk

domestik (rumah tangga) dan non domestik (fasilitas umum, sosial,

perdagangan dan lain-lain). Dalam Pedoman Penyusunan Rencana Tata

Ruang Kawasan Perkotaan, Direktorat Jenderal Penataan Ruang

Departemen Kimpraswil tahun 2002 dikemukakan bahwa besarnya

kebutuhan air untuk kebutuhan domestik (rumah tangga) adalah 130

ltr/orang/hari. Untuk kebutuhan non domestik, diperkirakan sebesar 10%

dari total kebutuhan air bersih domestik, penduduk Kawasan Prioritas

Jaya Setia pada tahun 2011 adalah 1.728 jiwa, sehingga dapat

dilakukan perhitungan sebagai berikut :

- Kebutuhan air domestik = 1.728 orang x 130 liter/orang/hari

= 224.640 liter/hari = 224 m3/hari.

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 55PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

7. Ketinggian halaman dan lantai bangunan diupayakan harus lebih

tinggi dari permukaan air sewaktu terjadi genangan.

8. Ketentuan KDB tidak boleh dilanggar dimaksudkan untuk

memberikan ruang RTH privat yang menjadi tanggung jwab

pemilik rumah atau bangunan lainnya.

2) Jalan dan Jembatan

Unsur jaringan jalan di kawasan ini terdiri dari jalan lingkungan dan jalan

kota (lokal primer ).

Jalan lingkungan secara teknis direncanakan dengan lebar antara 4 s/d

5 M dengan perkerasan aspal lebar 2,5 s/d 3 M. Fungsi jalan selain

untuk pelayanan transportasi penduduk di wilayah ini difungsikan

sebagai:

1. prasaran mitigasi bencana banjir apabila terjadi banjir, dengan

dasar tersebut pola jaringan jalan direncanakan untuk

mempermudah akses ke dan dari dalam kawasan.

2. prasarana untuk mendorong pertumbuhan kawasan terutama

untuk kebutuhan hunian bagi masyarakat kota Muara Bungo.

3) Perencanaan Air Bersih

Kebutuhan air bersih dapat dibagi menjadi dua, yaitu kebutuhan untuk

domestik (rumah tangga) dan non domestik (fasilitas umum, sosial,

perdagangan dan lain-lain). Dalam Pedoman Penyusunan Rencana Tata

Ruang Kawasan Perkotaan, Direktorat Jenderal Penataan Ruang

Departemen Kimpraswil tahun 2002 dikemukakan bahwa besarnya

kebutuhan air untuk kebutuhan domestik (rumah tangga) adalah 130

ltr/orang/hari. Untuk kebutuhan non domestik, diperkirakan sebesar 10%

dari total kebutuhan air bersih domestik, penduduk Kawasan Prioritas

Jaya Setia pada tahun 2011 adalah 1.728 jiwa, sehingga dapat

dilakukan perhitungan sebagai berikut :

- Kebutuhan air domestik = 1.728 orang x 130 liter/orang/hari

= 224.640 liter/hari = 224 m3/hari.

Page 165: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 56PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

- Kebutuhan non domestik = 10% dari kebutuhan domestik =

22,4 m3/hari.

Dengan demikian, total kebutuhan air bersih adalah 247.104 m3/hari.

Kebutuhan sebanyak ini dipenuhi dari PDAM, dan sumur dalam hasil

swadaya kelompok masyarakat.

PDAM Muara Bungo, sebagai pengelola PDAM di wilayah perencanaan,

sudah membuat perencanaan terkait kecenderungan berkembangnya

kawasan perkotaan, dan upaya mengantisipasi bertambahnya

kebutuhan air bersih di Muara Bungo yaitu:

1. Utilitas yang telah dibangun untuk mendukung kebutuhan air

bersih di Perkotaan Muara Bungo :

Pipa distribusi air bersih

Pipa transmisi air bersih

2. Rencana pengembangan berupa peningkatan produksi.

Untuk sistem penyediaan air minum dapat berupa individual dan

terpusat. Sebagian besar warga masih menggunakan sumber air

individual yaitu berasal dari sumur air tanah.. Sementara sebagian lagi

menggunakan air dari PDAM. Untuk mengetahui sistem penyediaan air

minum secara detil dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 4.2

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 56PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

- Kebutuhan non domestik = 10% dari kebutuhan domestik =

22,4 m3/hari.

Dengan demikian, total kebutuhan air bersih adalah 247.104 m3/hari.

Kebutuhan sebanyak ini dipenuhi dari PDAM, dan sumur dalam hasil

swadaya kelompok masyarakat.

PDAM Muara Bungo, sebagai pengelola PDAM di wilayah perencanaan,

sudah membuat perencanaan terkait kecenderungan berkembangnya

kawasan perkotaan, dan upaya mengantisipasi bertambahnya

kebutuhan air bersih di Muara Bungo yaitu:

1. Utilitas yang telah dibangun untuk mendukung kebutuhan air

bersih di Perkotaan Muara Bungo :

Pipa distribusi air bersih

Pipa transmisi air bersih

2. Rencana pengembangan berupa peningkatan produksi.

Untuk sistem penyediaan air minum dapat berupa individual dan

terpusat. Sebagian besar warga masih menggunakan sumber air

individual yaitu berasal dari sumur air tanah.. Sementara sebagian lagi

menggunakan air dari PDAM. Untuk mengetahui sistem penyediaan air

minum secara detil dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 4.2

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 56PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

- Kebutuhan non domestik = 10% dari kebutuhan domestik =

22,4 m3/hari.

Dengan demikian, total kebutuhan air bersih adalah 247.104 m3/hari.

Kebutuhan sebanyak ini dipenuhi dari PDAM, dan sumur dalam hasil

swadaya kelompok masyarakat.

PDAM Muara Bungo, sebagai pengelola PDAM di wilayah perencanaan,

sudah membuat perencanaan terkait kecenderungan berkembangnya

kawasan perkotaan, dan upaya mengantisipasi bertambahnya

kebutuhan air bersih di Muara Bungo yaitu:

1. Utilitas yang telah dibangun untuk mendukung kebutuhan air

bersih di Perkotaan Muara Bungo :

Pipa distribusi air bersih

Pipa transmisi air bersih

2. Rencana pengembangan berupa peningkatan produksi.

Untuk sistem penyediaan air minum dapat berupa individual dan

terpusat. Sebagian besar warga masih menggunakan sumber air

individual yaitu berasal dari sumur air tanah.. Sementara sebagian lagi

menggunakan air dari PDAM. Untuk mengetahui sistem penyediaan air

minum secara detil dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 4.2

Page 166: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 57PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Gambar 4.3

4) Perencanaan Jaringan Drainase

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa kawasanJaya Setia

merupakan kawasan yang masih terkena banjir. Tentu saja

perencanaan mengenai jaringan drainase harus menjadi fokus untuk

mengantisipasi bahaya banjir yang lebih besar. Banjir ternjadi karena

saluran atau jaringan yang ada pada saat ini masih kurang dapat

menampung air limpasan.

Prasarana drainase merupakan salah satu upaya pengelolaan air

(hujan) dalam kawasan. Banjir atau genangan yang disebabkan oleh

lebih besarnya kuantitas air hujan dibanding kapasitas saluran dalam

mengalirkannya, perlu dihindari. Dilihat dari sumbernya, banjir dapat

disebabkan oleh air hujan kiriman atau air hujan setempat yang tidak

tersalurkan dengan lancar.

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 57PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Gambar 4.3

4) Perencanaan Jaringan Drainase

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa kawasanJaya Setia

merupakan kawasan yang masih terkena banjir. Tentu saja

perencanaan mengenai jaringan drainase harus menjadi fokus untuk

mengantisipasi bahaya banjir yang lebih besar. Banjir ternjadi karena

saluran atau jaringan yang ada pada saat ini masih kurang dapat

menampung air limpasan.

Prasarana drainase merupakan salah satu upaya pengelolaan air

(hujan) dalam kawasan. Banjir atau genangan yang disebabkan oleh

lebih besarnya kuantitas air hujan dibanding kapasitas saluran dalam

mengalirkannya, perlu dihindari. Dilihat dari sumbernya, banjir dapat

disebabkan oleh air hujan kiriman atau air hujan setempat yang tidak

tersalurkan dengan lancar.

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 57PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Gambar 4.3

4) Perencanaan Jaringan Drainase

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa kawasanJaya Setia

merupakan kawasan yang masih terkena banjir. Tentu saja

perencanaan mengenai jaringan drainase harus menjadi fokus untuk

mengantisipasi bahaya banjir yang lebih besar. Banjir ternjadi karena

saluran atau jaringan yang ada pada saat ini masih kurang dapat

menampung air limpasan.

Prasarana drainase merupakan salah satu upaya pengelolaan air

(hujan) dalam kawasan. Banjir atau genangan yang disebabkan oleh

lebih besarnya kuantitas air hujan dibanding kapasitas saluran dalam

mengalirkannya, perlu dihindari. Dilihat dari sumbernya, banjir dapat

disebabkan oleh air hujan kiriman atau air hujan setempat yang tidak

tersalurkan dengan lancar.

Page 167: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 58PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Pola drainase dibedakan menjadi (1) pola drainase yang memusat dan

searah, yaitu pola drainase dengan proses pembuangan yang berurutan

dari saluran tersier ke saluran sekunder dan masuk ke dalam saluran

primer. Apabila hal ini tidak dikelola dengan baik, maka akan terjadi

genangan-genangan kecil di mana-mana. Pola ini dapat dikembangkan

di wilayah yang bertopografi datar dan terdapat sungai utama. (2) pola

drainase menyebar, yaitu pola yang menyebar di wilayah yang memiliki

topografi yang bergelombang, dengan saluran yang tidak memusat di

saluran utama. Secara umum, pola ini penanganannya cukup rumit.

Drainase secara umum dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu saluran

drainase alami dan buatan. Saluran drainase alami berupa badan

sungai, sedang saluran drainase buatan adalah saluran yang sengaja

dibuat untuk mengalirkan air hujan. Saluran drainase buatan terdiri dan

saluran tersier, sekunder dan saluran primer.

- Drainase primer memiliki ukuran lebar > 1,50 m dan

kedalaman 1 m (terbuat dari pasangan batu dengan dimensi

lebar dan kedalaman lebih besar dari saluran sekunder,

dapat juga berupa anak-anak sungai yang ada.

- Drainase sekunder dengan ukuran lebar 1,20 m dan

kedalaman 0,80 m, terbuat dari pasangan batu.

- Drainase tersier dengan ukuran lebar 0,6 m dan kedalaman

0,40 m.

Jaringan drainase di wilayah perencanaan adalah mengikuti/sejajar

dengan jaringan jalan, arah alirannya disesuaikan dengan kondisi kontur

yang ada. Kontur pada wilayah perencanaan ditandai dari sebuah

punggung kontur yang memanjang secara diagonal dari arah timur laut

menuju barat daya. Kondisi ini menjadikan arah aliran air ke arah barat-

selatan bagi yang berada di wilayah perencanaan bagian barat, dan ke

arah timur-selatan bagi yang berada di bagian timur.

Sistem drainase sebuah kawasan terdiri dari beberapa tingkatan

distribusi dimulai dari per kavling, kemudian ke lingkungan (biasanya

terdiri dari RT atau blok) dan kemudian ke skala kota atau wilayah.

Pilihan untuk melimpas air terbagi menjadi dua yaitu langsung

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 58PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Pola drainase dibedakan menjadi (1) pola drainase yang memusat dan

searah, yaitu pola drainase dengan proses pembuangan yang berurutan

dari saluran tersier ke saluran sekunder dan masuk ke dalam saluran

primer. Apabila hal ini tidak dikelola dengan baik, maka akan terjadi

genangan-genangan kecil di mana-mana. Pola ini dapat dikembangkan

di wilayah yang bertopografi datar dan terdapat sungai utama. (2) pola

drainase menyebar, yaitu pola yang menyebar di wilayah yang memiliki

topografi yang bergelombang, dengan saluran yang tidak memusat di

saluran utama. Secara umum, pola ini penanganannya cukup rumit.

Drainase secara umum dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu saluran

drainase alami dan buatan. Saluran drainase alami berupa badan

sungai, sedang saluran drainase buatan adalah saluran yang sengaja

dibuat untuk mengalirkan air hujan. Saluran drainase buatan terdiri dan

saluran tersier, sekunder dan saluran primer.

- Drainase primer memiliki ukuran lebar > 1,50 m dan

kedalaman 1 m (terbuat dari pasangan batu dengan dimensi

lebar dan kedalaman lebih besar dari saluran sekunder,

dapat juga berupa anak-anak sungai yang ada.

- Drainase sekunder dengan ukuran lebar 1,20 m dan

kedalaman 0,80 m, terbuat dari pasangan batu.

- Drainase tersier dengan ukuran lebar 0,6 m dan kedalaman

0,40 m.

Jaringan drainase di wilayah perencanaan adalah mengikuti/sejajar

dengan jaringan jalan, arah alirannya disesuaikan dengan kondisi kontur

yang ada. Kontur pada wilayah perencanaan ditandai dari sebuah

punggung kontur yang memanjang secara diagonal dari arah timur laut

menuju barat daya. Kondisi ini menjadikan arah aliran air ke arah barat-

selatan bagi yang berada di wilayah perencanaan bagian barat, dan ke

arah timur-selatan bagi yang berada di bagian timur.

Sistem drainase sebuah kawasan terdiri dari beberapa tingkatan

distribusi dimulai dari per kavling, kemudian ke lingkungan (biasanya

terdiri dari RT atau blok) dan kemudian ke skala kota atau wilayah.

Pilihan untuk melimpas air terbagi menjadi dua yaitu langsung

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 58PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Pola drainase dibedakan menjadi (1) pola drainase yang memusat dan

searah, yaitu pola drainase dengan proses pembuangan yang berurutan

dari saluran tersier ke saluran sekunder dan masuk ke dalam saluran

primer. Apabila hal ini tidak dikelola dengan baik, maka akan terjadi

genangan-genangan kecil di mana-mana. Pola ini dapat dikembangkan

di wilayah yang bertopografi datar dan terdapat sungai utama. (2) pola

drainase menyebar, yaitu pola yang menyebar di wilayah yang memiliki

topografi yang bergelombang, dengan saluran yang tidak memusat di

saluran utama. Secara umum, pola ini penanganannya cukup rumit.

Drainase secara umum dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu saluran

drainase alami dan buatan. Saluran drainase alami berupa badan

sungai, sedang saluran drainase buatan adalah saluran yang sengaja

dibuat untuk mengalirkan air hujan. Saluran drainase buatan terdiri dan

saluran tersier, sekunder dan saluran primer.

- Drainase primer memiliki ukuran lebar > 1,50 m dan

kedalaman 1 m (terbuat dari pasangan batu dengan dimensi

lebar dan kedalaman lebih besar dari saluran sekunder,

dapat juga berupa anak-anak sungai yang ada.

- Drainase sekunder dengan ukuran lebar 1,20 m dan

kedalaman 0,80 m, terbuat dari pasangan batu.

- Drainase tersier dengan ukuran lebar 0,6 m dan kedalaman

0,40 m.

Jaringan drainase di wilayah perencanaan adalah mengikuti/sejajar

dengan jaringan jalan, arah alirannya disesuaikan dengan kondisi kontur

yang ada. Kontur pada wilayah perencanaan ditandai dari sebuah

punggung kontur yang memanjang secara diagonal dari arah timur laut

menuju barat daya. Kondisi ini menjadikan arah aliran air ke arah barat-

selatan bagi yang berada di wilayah perencanaan bagian barat, dan ke

arah timur-selatan bagi yang berada di bagian timur.

Sistem drainase sebuah kawasan terdiri dari beberapa tingkatan

distribusi dimulai dari per kavling, kemudian ke lingkungan (biasanya

terdiri dari RT atau blok) dan kemudian ke skala kota atau wilayah.

Pilihan untuk melimpas air terbagi menjadi dua yaitu langsung

Page 168: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 59PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

menyerapkannya dengan biopori atau sumur resapan dan

menyalurkannya ke sistem jaringan yang ada. Untuk lebih jelas

mengenai sistem drainase kawasan permukiman prioritas Jaya Setia

dapat dilihat pada bagan berikut ini

Gambar 4.4

5) Perencanaan Sanitasi

Sanitasi merupakan salah satu bagian terpenting baik dalam satu

bangunan rumah maupun dalam kawasan permukiman. Sanitasi terdiri

dari saluran air limbah, septic tank dan sumur resapan. Menurut

beberapa paparan yang telah disebutkan sebelumnya bahwa

KawasanJaya Setia memiliki beberapa titik dimana sanitasi yang ada

masih belum memadai, untuk itu diperlukan penanganan khusus karena

permasalahn sanitasi sangat erat hubungannya dengan kebersihan

lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Saluran air limbah adalah semua jenis saluran air buangan dari industri,

WC, kamar mandi, dapur dan tempat cuci yang mengandung kotoran

manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, limbah industri dan limbah kimia.

Air limbah ini sangat mempengaruhi kondisi kesehatan lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 59PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

menyerapkannya dengan biopori atau sumur resapan dan

menyalurkannya ke sistem jaringan yang ada. Untuk lebih jelas

mengenai sistem drainase kawasan permukiman prioritas Jaya Setia

dapat dilihat pada bagan berikut ini

Gambar 4.4

5) Perencanaan Sanitasi

Sanitasi merupakan salah satu bagian terpenting baik dalam satu

bangunan rumah maupun dalam kawasan permukiman. Sanitasi terdiri

dari saluran air limbah, septic tank dan sumur resapan. Menurut

beberapa paparan yang telah disebutkan sebelumnya bahwa

KawasanJaya Setia memiliki beberapa titik dimana sanitasi yang ada

masih belum memadai, untuk itu diperlukan penanganan khusus karena

permasalahn sanitasi sangat erat hubungannya dengan kebersihan

lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Saluran air limbah adalah semua jenis saluran air buangan dari industri,

WC, kamar mandi, dapur dan tempat cuci yang mengandung kotoran

manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, limbah industri dan limbah kimia.

Air limbah ini sangat mempengaruhi kondisi kesehatan lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 59PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

menyerapkannya dengan biopori atau sumur resapan dan

menyalurkannya ke sistem jaringan yang ada. Untuk lebih jelas

mengenai sistem drainase kawasan permukiman prioritas Jaya Setia

dapat dilihat pada bagan berikut ini

Gambar 4.4

5) Perencanaan Sanitasi

Sanitasi merupakan salah satu bagian terpenting baik dalam satu

bangunan rumah maupun dalam kawasan permukiman. Sanitasi terdiri

dari saluran air limbah, septic tank dan sumur resapan. Menurut

beberapa paparan yang telah disebutkan sebelumnya bahwa

KawasanJaya Setia memiliki beberapa titik dimana sanitasi yang ada

masih belum memadai, untuk itu diperlukan penanganan khusus karena

permasalahn sanitasi sangat erat hubungannya dengan kebersihan

lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Saluran air limbah adalah semua jenis saluran air buangan dari industri,

WC, kamar mandi, dapur dan tempat cuci yang mengandung kotoran

manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, limbah industri dan limbah kimia.

Air limbah ini sangat mempengaruhi kondisi kesehatan lingkungan

Page 169: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 60PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

sekelilingnya. Untuk meningkatkan kesehatan masyarakat melalui

peningkatan kesehatan lingkungan, pengelolaan air limbah perlu

diupayakan sedemikian rupa, guna mencegah pencemaran terhadap

lingkungan dan sungai akibat pembuangan air limbah.

Pembuangan Limbah secara umum dibedakan menjadi limbah industri

dan llimbah rumah tangga (domestic). Limbah industri adalah limbah

yang dihasilkan oleh kegiatan industri dengan ciri-ciri: mengandung

bahan organic dan cairan logam ikutan. Sementara itu, limbah rumah

tangga (domestic) adalah limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah

tangga atau kegiatan lain yang sejenis dengan ciri-ciri banyak

mengandung bahan organic tapi tidak mengandung logam berat dan

bahan beracun/berbahaya. Limbah yang berasal dari rumah tangga

pada awalnya berupa air sabun, air tinja maupun air berlemak. Kadang-

kadang terdapat pula bahan ikutan yang berupa bahan padatan.

Pada Buku Pedoman Teknik Pembangunan Perumahan Sederhana

Tidak Bersusun (tahun 1987) yang dikeluarkan oleh Direktur Jenderal

Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum, kriteria dan persyaratan

jaringan air limbah rumah tangga dapat dijelaskan pada tabel berikut

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 60PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

sekelilingnya. Untuk meningkatkan kesehatan masyarakat melalui

peningkatan kesehatan lingkungan, pengelolaan air limbah perlu

diupayakan sedemikian rupa, guna mencegah pencemaran terhadap

lingkungan dan sungai akibat pembuangan air limbah.

Pembuangan Limbah secara umum dibedakan menjadi limbah industri

dan llimbah rumah tangga (domestic). Limbah industri adalah limbah

yang dihasilkan oleh kegiatan industri dengan ciri-ciri: mengandung

bahan organic dan cairan logam ikutan. Sementara itu, limbah rumah

tangga (domestic) adalah limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah

tangga atau kegiatan lain yang sejenis dengan ciri-ciri banyak

mengandung bahan organic tapi tidak mengandung logam berat dan

bahan beracun/berbahaya. Limbah yang berasal dari rumah tangga

pada awalnya berupa air sabun, air tinja maupun air berlemak. Kadang-

kadang terdapat pula bahan ikutan yang berupa bahan padatan.

Pada Buku Pedoman Teknik Pembangunan Perumahan Sederhana

Tidak Bersusun (tahun 1987) yang dikeluarkan oleh Direktur Jenderal

Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum, kriteria dan persyaratan

jaringan air limbah rumah tangga dapat dijelaskan pada tabel berikut

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 60PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

sekelilingnya. Untuk meningkatkan kesehatan masyarakat melalui

peningkatan kesehatan lingkungan, pengelolaan air limbah perlu

diupayakan sedemikian rupa, guna mencegah pencemaran terhadap

lingkungan dan sungai akibat pembuangan air limbah.

Pembuangan Limbah secara umum dibedakan menjadi limbah industri

dan llimbah rumah tangga (domestic). Limbah industri adalah limbah

yang dihasilkan oleh kegiatan industri dengan ciri-ciri: mengandung

bahan organic dan cairan logam ikutan. Sementara itu, limbah rumah

tangga (domestic) adalah limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah

tangga atau kegiatan lain yang sejenis dengan ciri-ciri banyak

mengandung bahan organic tapi tidak mengandung logam berat dan

bahan beracun/berbahaya. Limbah yang berasal dari rumah tangga

pada awalnya berupa air sabun, air tinja maupun air berlemak. Kadang-

kadang terdapat pula bahan ikutan yang berupa bahan padatan.

Pada Buku Pedoman Teknik Pembangunan Perumahan Sederhana

Tidak Bersusun (tahun 1987) yang dikeluarkan oleh Direktur Jenderal

Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum, kriteria dan persyaratan

jaringan air limbah rumah tangga dapat dijelaskan pada tabel berikut

Page 170: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 61PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Tabel 4.5Kriteria dan Persyaratan Jaringan Air Limbah Rumah Tangga

No Komponen Persyaratan/Kriteria1 Tangki septik

(septic tank)a. Tiap rumah(individu)

Luas halaman cukup untuk resapan Volume tangki septik minimum 1,5 m2 Tinggi air dalam tangki minimum 4 m Tersedia lubang pemeriksaan dan udara Pipa masuk 2,5 cm lebih tinggi dari pipa keluar

b. Kelompok(bersama)

Muka air tanah harus cukup rendah Jarak minimum antara bidang resapan dengan

sumur air bersih 10 m Dibuat dari bahan rapat air (beton) Tinggi air dalam tangki minimum 1 m Melayani ± 50 orang Ukuran (sistem tercampur) Panjang : 5 meter, Lebar : 2,5 meter, Kedalaman

: 1,80 meter Ukuran (sistem terpisah) Panjang : 3 meter, Lebar : 1,5 meter, Kedalaman

: 1,80 meter2 Bidang resapan Luas bidang resapan minimum 12 m2.

Minimum dibuat dua jalur galian pipa resapan Lebar galian minimum 60 cm dalam galian

minimum 45 cm Jarak sumber dua jalur galian minimum 1,5 m. Di bawah pipa resapan diberi kerikil 1,5 cm, tebal

5 cm dan ditimbun dengan ijuk minimum 5 cm

Hal yang sangat diperhatikan dalam peletakan utilitas dalam kavling

rumah ada 3, yaitu peletakkan sumur resapan, peletakkan sumur air

minum dan peletakkan septic tank. Peletakkan tiga alat utilitas tersebut

sangat memegang peranan penting dalam menjaga kondisi tanah dan

air tanah di sekelilingnya. Disamping ini adalah tabel dan gambar yang

memperlihatkan tata letak utilitas dalam kavling rumah.

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 61PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Tabel 4.5Kriteria dan Persyaratan Jaringan Air Limbah Rumah Tangga

No Komponen Persyaratan/Kriteria1 Tangki septik

(septic tank)a. Tiap rumah(individu)

Luas halaman cukup untuk resapan Volume tangki septik minimum 1,5 m2 Tinggi air dalam tangki minimum 4 m Tersedia lubang pemeriksaan dan udara Pipa masuk 2,5 cm lebih tinggi dari pipa keluar

b. Kelompok(bersama)

Muka air tanah harus cukup rendah Jarak minimum antara bidang resapan dengan

sumur air bersih 10 m Dibuat dari bahan rapat air (beton) Tinggi air dalam tangki minimum 1 m Melayani ± 50 orang Ukuran (sistem tercampur) Panjang : 5 meter, Lebar : 2,5 meter, Kedalaman

: 1,80 meter Ukuran (sistem terpisah) Panjang : 3 meter, Lebar : 1,5 meter, Kedalaman

: 1,80 meter2 Bidang resapan Luas bidang resapan minimum 12 m2.

Minimum dibuat dua jalur galian pipa resapan Lebar galian minimum 60 cm dalam galian

minimum 45 cm Jarak sumber dua jalur galian minimum 1,5 m. Di bawah pipa resapan diberi kerikil 1,5 cm, tebal

5 cm dan ditimbun dengan ijuk minimum 5 cm

Hal yang sangat diperhatikan dalam peletakan utilitas dalam kavling

rumah ada 3, yaitu peletakkan sumur resapan, peletakkan sumur air

minum dan peletakkan septic tank. Peletakkan tiga alat utilitas tersebut

sangat memegang peranan penting dalam menjaga kondisi tanah dan

air tanah di sekelilingnya. Disamping ini adalah tabel dan gambar yang

memperlihatkan tata letak utilitas dalam kavling rumah.

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 61PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Tabel 4.5Kriteria dan Persyaratan Jaringan Air Limbah Rumah Tangga

No Komponen Persyaratan/Kriteria1 Tangki septik

(septic tank)a. Tiap rumah(individu)

Luas halaman cukup untuk resapan Volume tangki septik minimum 1,5 m2 Tinggi air dalam tangki minimum 4 m Tersedia lubang pemeriksaan dan udara Pipa masuk 2,5 cm lebih tinggi dari pipa keluar

b. Kelompok(bersama)

Muka air tanah harus cukup rendah Jarak minimum antara bidang resapan dengan

sumur air bersih 10 m Dibuat dari bahan rapat air (beton) Tinggi air dalam tangki minimum 1 m Melayani ± 50 orang Ukuran (sistem tercampur) Panjang : 5 meter, Lebar : 2,5 meter, Kedalaman

: 1,80 meter Ukuran (sistem terpisah) Panjang : 3 meter, Lebar : 1,5 meter, Kedalaman

: 1,80 meter2 Bidang resapan Luas bidang resapan minimum 12 m2.

Minimum dibuat dua jalur galian pipa resapan Lebar galian minimum 60 cm dalam galian

minimum 45 cm Jarak sumber dua jalur galian minimum 1,5 m. Di bawah pipa resapan diberi kerikil 1,5 cm, tebal

5 cm dan ditimbun dengan ijuk minimum 5 cm

Hal yang sangat diperhatikan dalam peletakan utilitas dalam kavling

rumah ada 3, yaitu peletakkan sumur resapan, peletakkan sumur air

minum dan peletakkan septic tank. Peletakkan tiga alat utilitas tersebut

sangat memegang peranan penting dalam menjaga kondisi tanah dan

air tanah di sekelilingnya. Disamping ini adalah tabel dan gambar yang

memperlihatkan tata letak utilitas dalam kavling rumah.

Page 171: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 62PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Tabel 4.6Peletakan Utilitas dalam Kavling Rumah

No. NamaUtilitas Letak Sistem

1. SumurResapan(SR)

Letak sumur resapanmemiliki jarak yangdisarankan minimal 1,5meter dari batas kavling,1,5 meter dari batassepadan jalan terdalamdan 3 meter daribangunan.

- Air limpasan dari talang hujan yang adadi bangunan langsung diarahkan kesumur resapan

- Limbah rumah cair rumah tangga darikamar mandi (bukan kakus) dan dapurdiarahkan ke sumur resapan

- Limpasan dari sumur resapan (bila ada)diarahkan langsung ke jaringandrainase

2. SepticTank (ST)

Jarak yang disarankanmin 10 meter dari sumurair minum dan 3 meterdari sumur resapan

- Limbah berupa limbah padat maupuncair yang berasal dari kamar mandi dandisalurkan melalui kakus

- Diusahakan memiliki jarak sejauhmungkin dari sumur resapan dan airminum untuk mencegah pencemaran

3. Sumur AirMinum(SM)

Jarak yang disarankanmin 10 meter dari sumurair minum dan sumurresapan

- Bersifat optional karena sumber airminum masyarakat akan lebihcenderung kepada jaringan pipa

- Jika ada harus berada sejauh mungkindari septic tank dan sumur resapan.

Sumur Resapan Untuk Permukiman Perkotaan dan Pedesaan, Ir. Kusnaedi, Penebar

Swadaya, Jakarta, 2007

6) Perencanaan Persampahan

Persampahan juga menjadi masalah di Kawasan Jaya Setia.

Ketidakmampuan jaringan drainase untuk menampung limpasan air bisa

saja disebabkan oleh keberadaan sampah yang menyumbat saluran-

saluran limpasan air. Untuk itu perlu direncanakan prasarana sampah

yang bersifat terpusat untuk selanjutnya diarahkan ke kegiatan

pengolahn terpadu.

Pengertian sampah secara teknis adalah limbah yang bersifat padat dan

zat organik serta zat anorganik yang dianggap tidak berguna lagi, dan

harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan melindungi

investasi pembangunan. sampah dapat dikelompokkan dalam 7 (tujuh)

golongan, yaitu berdasarkan asal, komposisi, bentuk, lokasi, proses,

sifat dan jenisnya. Dalam tulisan ini, sampah diklasifikasikan sebagai

sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga maupun fasilitas umum

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 62PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Tabel 4.6Peletakan Utilitas dalam Kavling Rumah

No. NamaUtilitas Letak Sistem

1. SumurResapan(SR)

Letak sumur resapanmemiliki jarak yangdisarankan minimal 1,5meter dari batas kavling,1,5 meter dari batassepadan jalan terdalamdan 3 meter daribangunan.

- Air limpasan dari talang hujan yang adadi bangunan langsung diarahkan kesumur resapan

- Limbah rumah cair rumah tangga darikamar mandi (bukan kakus) dan dapurdiarahkan ke sumur resapan

- Limpasan dari sumur resapan (bila ada)diarahkan langsung ke jaringandrainase

2. SepticTank (ST)

Jarak yang disarankanmin 10 meter dari sumurair minum dan 3 meterdari sumur resapan

- Limbah berupa limbah padat maupuncair yang berasal dari kamar mandi dandisalurkan melalui kakus

- Diusahakan memiliki jarak sejauhmungkin dari sumur resapan dan airminum untuk mencegah pencemaran

3. Sumur AirMinum(SM)

Jarak yang disarankanmin 10 meter dari sumurair minum dan sumurresapan

- Bersifat optional karena sumber airminum masyarakat akan lebihcenderung kepada jaringan pipa

- Jika ada harus berada sejauh mungkindari septic tank dan sumur resapan.

Sumur Resapan Untuk Permukiman Perkotaan dan Pedesaan, Ir. Kusnaedi, Penebar

Swadaya, Jakarta, 2007

6) Perencanaan Persampahan

Persampahan juga menjadi masalah di Kawasan Jaya Setia.

Ketidakmampuan jaringan drainase untuk menampung limpasan air bisa

saja disebabkan oleh keberadaan sampah yang menyumbat saluran-

saluran limpasan air. Untuk itu perlu direncanakan prasarana sampah

yang bersifat terpusat untuk selanjutnya diarahkan ke kegiatan

pengolahn terpadu.

Pengertian sampah secara teknis adalah limbah yang bersifat padat dan

zat organik serta zat anorganik yang dianggap tidak berguna lagi, dan

harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan melindungi

investasi pembangunan. sampah dapat dikelompokkan dalam 7 (tujuh)

golongan, yaitu berdasarkan asal, komposisi, bentuk, lokasi, proses,

sifat dan jenisnya. Dalam tulisan ini, sampah diklasifikasikan sebagai

sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga maupun fasilitas umum

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 62PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Tabel 4.6Peletakan Utilitas dalam Kavling Rumah

No. NamaUtilitas Letak Sistem

1. SumurResapan(SR)

Letak sumur resapanmemiliki jarak yangdisarankan minimal 1,5meter dari batas kavling,1,5 meter dari batassepadan jalan terdalamdan 3 meter daribangunan.

- Air limpasan dari talang hujan yang adadi bangunan langsung diarahkan kesumur resapan

- Limbah rumah cair rumah tangga darikamar mandi (bukan kakus) dan dapurdiarahkan ke sumur resapan

- Limpasan dari sumur resapan (bila ada)diarahkan langsung ke jaringandrainase

2. SepticTank (ST)

Jarak yang disarankanmin 10 meter dari sumurair minum dan 3 meterdari sumur resapan

- Limbah berupa limbah padat maupuncair yang berasal dari kamar mandi dandisalurkan melalui kakus

- Diusahakan memiliki jarak sejauhmungkin dari sumur resapan dan airminum untuk mencegah pencemaran

3. Sumur AirMinum(SM)

Jarak yang disarankanmin 10 meter dari sumurair minum dan sumurresapan

- Bersifat optional karena sumber airminum masyarakat akan lebihcenderung kepada jaringan pipa

- Jika ada harus berada sejauh mungkindari septic tank dan sumur resapan.

Sumur Resapan Untuk Permukiman Perkotaan dan Pedesaan, Ir. Kusnaedi, Penebar

Swadaya, Jakarta, 2007

6) Perencanaan Persampahan

Persampahan juga menjadi masalah di Kawasan Jaya Setia.

Ketidakmampuan jaringan drainase untuk menampung limpasan air bisa

saja disebabkan oleh keberadaan sampah yang menyumbat saluran-

saluran limpasan air. Untuk itu perlu direncanakan prasarana sampah

yang bersifat terpusat untuk selanjutnya diarahkan ke kegiatan

pengolahn terpadu.

Pengertian sampah secara teknis adalah limbah yang bersifat padat dan

zat organik serta zat anorganik yang dianggap tidak berguna lagi, dan

harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan melindungi

investasi pembangunan. sampah dapat dikelompokkan dalam 7 (tujuh)

golongan, yaitu berdasarkan asal, komposisi, bentuk, lokasi, proses,

sifat dan jenisnya. Dalam tulisan ini, sampah diklasifikasikan sebagai

sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga maupun fasilitas umum

Page 172: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 63PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

sebagai sampah organik maupun non organik. Sampah organik yang

berasal dan tumbuh-tumbuhan mampu mengalami proses pembusukan

(dekomposisi), sedangkan sampah non organik berupa plastik, kaleng

dan kaca tidak bisa mengalami pembusukan (dekomposisi), sehingga

perlu diupayakan untuk dapat didaur ulang atau dimusnahkan. Tujuan

pembangunan prasarana persampahan adalah untuk meningkatkan

mutu/kualitas lingkungan pemukiman serta untuk kepentingan ekonomi.

Berdasarkan Petunjuk Teknis Penyusunan Rencana Induk Sistem

Prasarana Perkotaan Departemen Pekerjaan Umum tahun 1996, untuk

memperkirakan kebutuhan prasarana persampahan, perlu ditinjau dari

sumber, jenis dan volume sampahnya. Masing-masing sumber harus

dilihat lagi dari jenis sampah dan tingkat bahayanya, keadaan serta

volumenya.

Perhitungan dan perkiraan volume/produksi sampah, berdasarkan

sumber sampah dari total jumlah penduduk dan asumsi sampah yang

dihasilkan tiap orang per hari, dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.7Standar Volume Sampah Berdasarkan Sumbernya

No Sumber Sampah BanyaknyaProduksi Sampah

1 Perumahan/Rumah Tangga 0-4 liter/orang/hari2 Perdagangan modern skala

menengah-besar0,5 - 2,0 Liter/Orang/Hari atau2,5 - 3,0 Liter/Orang/Hari

3 Industri dan Rumah sakit 3 0,5 - 2,0 Liter/Orang/Hari(dilihat tingkat bahayanya)

4 Sarana Pendidikan (PT,SMA,SMA,SD,TK)

0,2 - 0,5 Liter/Orang/Hari

5 Sarana Peribadatan 0,2 - 2,0 Liter/Orang/Hari6 Perkantoran (Komplek

Perkantoran)0,5 - 2,0 Liter/Orang/Hari

7 Fasilitas Umum lainnya 0,5 - 1,0 Liter/Orang/Hari8 Sapuan Jalan dan selokan 0,2 - 0,5 Liter/m/Hari9 Taman Kota 0,2 - 0,5 Liter/m2/Hari

10 Pasar Tradisional/Rakyat 0,2 - 0,6 Liter/Orang/HariSumber: Petunjuk Teknis Penyusunan Rencana Induk Sistem Prasarana Perkotaan

Sampah yang dihasilkan oleh fasilitas umum seperti pasar, perkantoran

dan rumah sakit, dikumpulkan di bak-bak sampah yang ada di sekitarya,

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 63PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

sebagai sampah organik maupun non organik. Sampah organik yang

berasal dan tumbuh-tumbuhan mampu mengalami proses pembusukan

(dekomposisi), sedangkan sampah non organik berupa plastik, kaleng

dan kaca tidak bisa mengalami pembusukan (dekomposisi), sehingga

perlu diupayakan untuk dapat didaur ulang atau dimusnahkan. Tujuan

pembangunan prasarana persampahan adalah untuk meningkatkan

mutu/kualitas lingkungan pemukiman serta untuk kepentingan ekonomi.

Berdasarkan Petunjuk Teknis Penyusunan Rencana Induk Sistem

Prasarana Perkotaan Departemen Pekerjaan Umum tahun 1996, untuk

memperkirakan kebutuhan prasarana persampahan, perlu ditinjau dari

sumber, jenis dan volume sampahnya. Masing-masing sumber harus

dilihat lagi dari jenis sampah dan tingkat bahayanya, keadaan serta

volumenya.

Perhitungan dan perkiraan volume/produksi sampah, berdasarkan

sumber sampah dari total jumlah penduduk dan asumsi sampah yang

dihasilkan tiap orang per hari, dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.7Standar Volume Sampah Berdasarkan Sumbernya

No Sumber Sampah BanyaknyaProduksi Sampah

1 Perumahan/Rumah Tangga 0-4 liter/orang/hari2 Perdagangan modern skala

menengah-besar0,5 - 2,0 Liter/Orang/Hari atau2,5 - 3,0 Liter/Orang/Hari

3 Industri dan Rumah sakit 3 0,5 - 2,0 Liter/Orang/Hari(dilihat tingkat bahayanya)

4 Sarana Pendidikan (PT,SMA,SMA,SD,TK)

0,2 - 0,5 Liter/Orang/Hari

5 Sarana Peribadatan 0,2 - 2,0 Liter/Orang/Hari6 Perkantoran (Komplek

Perkantoran)0,5 - 2,0 Liter/Orang/Hari

7 Fasilitas Umum lainnya 0,5 - 1,0 Liter/Orang/Hari8 Sapuan Jalan dan selokan 0,2 - 0,5 Liter/m/Hari9 Taman Kota 0,2 - 0,5 Liter/m2/Hari

10 Pasar Tradisional/Rakyat 0,2 - 0,6 Liter/Orang/HariSumber: Petunjuk Teknis Penyusunan Rencana Induk Sistem Prasarana Perkotaan

Sampah yang dihasilkan oleh fasilitas umum seperti pasar, perkantoran

dan rumah sakit, dikumpulkan di bak-bak sampah yang ada di sekitarya,

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 63PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

sebagai sampah organik maupun non organik. Sampah organik yang

berasal dan tumbuh-tumbuhan mampu mengalami proses pembusukan

(dekomposisi), sedangkan sampah non organik berupa plastik, kaleng

dan kaca tidak bisa mengalami pembusukan (dekomposisi), sehingga

perlu diupayakan untuk dapat didaur ulang atau dimusnahkan. Tujuan

pembangunan prasarana persampahan adalah untuk meningkatkan

mutu/kualitas lingkungan pemukiman serta untuk kepentingan ekonomi.

Berdasarkan Petunjuk Teknis Penyusunan Rencana Induk Sistem

Prasarana Perkotaan Departemen Pekerjaan Umum tahun 1996, untuk

memperkirakan kebutuhan prasarana persampahan, perlu ditinjau dari

sumber, jenis dan volume sampahnya. Masing-masing sumber harus

dilihat lagi dari jenis sampah dan tingkat bahayanya, keadaan serta

volumenya.

Perhitungan dan perkiraan volume/produksi sampah, berdasarkan

sumber sampah dari total jumlah penduduk dan asumsi sampah yang

dihasilkan tiap orang per hari, dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.7Standar Volume Sampah Berdasarkan Sumbernya

No Sumber Sampah BanyaknyaProduksi Sampah

1 Perumahan/Rumah Tangga 0-4 liter/orang/hari2 Perdagangan modern skala

menengah-besar0,5 - 2,0 Liter/Orang/Hari atau2,5 - 3,0 Liter/Orang/Hari

3 Industri dan Rumah sakit 3 0,5 - 2,0 Liter/Orang/Hari(dilihat tingkat bahayanya)

4 Sarana Pendidikan (PT,SMA,SMA,SD,TK)

0,2 - 0,5 Liter/Orang/Hari

5 Sarana Peribadatan 0,2 - 2,0 Liter/Orang/Hari6 Perkantoran (Komplek

Perkantoran)0,5 - 2,0 Liter/Orang/Hari

7 Fasilitas Umum lainnya 0,5 - 1,0 Liter/Orang/Hari8 Sapuan Jalan dan selokan 0,2 - 0,5 Liter/m/Hari9 Taman Kota 0,2 - 0,5 Liter/m2/Hari

10 Pasar Tradisional/Rakyat 0,2 - 0,6 Liter/Orang/HariSumber: Petunjuk Teknis Penyusunan Rencana Induk Sistem Prasarana Perkotaan

Sampah yang dihasilkan oleh fasilitas umum seperti pasar, perkantoran

dan rumah sakit, dikumpulkan di bak-bak sampah yang ada di sekitarya,

Page 173: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 64PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

kemudian diangkut ke tempat pembuangan sampah sementara dengan

gerobak sampah, untuk selanjutnya diangkut ke tempat pembuangan

sampah akhir yang ditangani oleh Dinas Kebersihan dengan

menggunakan truk sampah.

Pengelolaan persampahan perlu mendapat perhatian dan penanganan

yang diarahkan sejak dari pewadahan, pengangkutan, penampungan

dan pemusnahan. Jumlah sampah yang dihasilkan berbanding lurus

dengan perkembangan jumlah penduduk, sehingga dapat dikatakan

bahwa semakin besar jumlah penduduk di suatu wilayah, maka semakin

besar pula sampah yang dihasilkan. Atas dasar pendekatan jumlah

penduduk sebagai penghasil sampah, maka volume sampah yang

dihasilkan dapat diketahui. Untuk menghitung volume sampah yang

dihasilkan, diasumsikan bahwa setiap orang menghasilkan sampah 2

liter/hari (asumsi maksimal), sehingga volume sampah yang dihasilkan

di kawasan permukiman prioritas Jaya Setia yang berpenghuni 1728

jiwa adalah sebagai berikut:

- Sampah Rumah Tangga (Domestik) = 1.728 Jiwa x

2/Liter/Orang/hari = 3.456 Liter/Hari

- Jasa Perdagangan (Komersial) = 25% sampah domestik = 864

Liter/hari

- Kantor, sekolah (Institusional) = 15% sampah domestik = 518,4

Liter/hari

Maka total produksi sampah adalah:= Sampah Rumah Tangga + Sampah Komersial + Sampah

Institusional

= 3.456 liter/hari + 864 Liter/hari + 518,5 Liter/hari

= 4.838,4 Liter/hari atau 4,84 m3/hari

Untuk menghitung kebutuhan sarana pelayanan sampah, dapat dilihat

dari banyaknya sampah yang dihasilkan, kapasitas sarana pelayanan,

dan besarnya target pelayanan yang diinginkan. Perhitungan kebutuhan

sarana persampahan menggunakan asumsi daya dukung peralatan

sebagai berikut:

- Tong sampah = 0,03 m3/buah

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 64PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

kemudian diangkut ke tempat pembuangan sampah sementara dengan

gerobak sampah, untuk selanjutnya diangkut ke tempat pembuangan

sampah akhir yang ditangani oleh Dinas Kebersihan dengan

menggunakan truk sampah.

Pengelolaan persampahan perlu mendapat perhatian dan penanganan

yang diarahkan sejak dari pewadahan, pengangkutan, penampungan

dan pemusnahan. Jumlah sampah yang dihasilkan berbanding lurus

dengan perkembangan jumlah penduduk, sehingga dapat dikatakan

bahwa semakin besar jumlah penduduk di suatu wilayah, maka semakin

besar pula sampah yang dihasilkan. Atas dasar pendekatan jumlah

penduduk sebagai penghasil sampah, maka volume sampah yang

dihasilkan dapat diketahui. Untuk menghitung volume sampah yang

dihasilkan, diasumsikan bahwa setiap orang menghasilkan sampah 2

liter/hari (asumsi maksimal), sehingga volume sampah yang dihasilkan

di kawasan permukiman prioritas Jaya Setia yang berpenghuni 1728

jiwa adalah sebagai berikut:

- Sampah Rumah Tangga (Domestik) = 1.728 Jiwa x

2/Liter/Orang/hari = 3.456 Liter/Hari

- Jasa Perdagangan (Komersial) = 25% sampah domestik = 864

Liter/hari

- Kantor, sekolah (Institusional) = 15% sampah domestik = 518,4

Liter/hari

Maka total produksi sampah adalah:= Sampah Rumah Tangga + Sampah Komersial + Sampah

Institusional

= 3.456 liter/hari + 864 Liter/hari + 518,5 Liter/hari

= 4.838,4 Liter/hari atau 4,84 m3/hari

Untuk menghitung kebutuhan sarana pelayanan sampah, dapat dilihat

dari banyaknya sampah yang dihasilkan, kapasitas sarana pelayanan,

dan besarnya target pelayanan yang diinginkan. Perhitungan kebutuhan

sarana persampahan menggunakan asumsi daya dukung peralatan

sebagai berikut:

- Tong sampah = 0,03 m3/buah

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 64PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

kemudian diangkut ke tempat pembuangan sampah sementara dengan

gerobak sampah, untuk selanjutnya diangkut ke tempat pembuangan

sampah akhir yang ditangani oleh Dinas Kebersihan dengan

menggunakan truk sampah.

Pengelolaan persampahan perlu mendapat perhatian dan penanganan

yang diarahkan sejak dari pewadahan, pengangkutan, penampungan

dan pemusnahan. Jumlah sampah yang dihasilkan berbanding lurus

dengan perkembangan jumlah penduduk, sehingga dapat dikatakan

bahwa semakin besar jumlah penduduk di suatu wilayah, maka semakin

besar pula sampah yang dihasilkan. Atas dasar pendekatan jumlah

penduduk sebagai penghasil sampah, maka volume sampah yang

dihasilkan dapat diketahui. Untuk menghitung volume sampah yang

dihasilkan, diasumsikan bahwa setiap orang menghasilkan sampah 2

liter/hari (asumsi maksimal), sehingga volume sampah yang dihasilkan

di kawasan permukiman prioritas Jaya Setia yang berpenghuni 1728

jiwa adalah sebagai berikut:

- Sampah Rumah Tangga (Domestik) = 1.728 Jiwa x

2/Liter/Orang/hari = 3.456 Liter/Hari

- Jasa Perdagangan (Komersial) = 25% sampah domestik = 864

Liter/hari

- Kantor, sekolah (Institusional) = 15% sampah domestik = 518,4

Liter/hari

Maka total produksi sampah adalah:= Sampah Rumah Tangga + Sampah Komersial + Sampah

Institusional

= 3.456 liter/hari + 864 Liter/hari + 518,5 Liter/hari

= 4.838,4 Liter/hari atau 4,84 m3/hari

Untuk menghitung kebutuhan sarana pelayanan sampah, dapat dilihat

dari banyaknya sampah yang dihasilkan, kapasitas sarana pelayanan,

dan besarnya target pelayanan yang diinginkan. Perhitungan kebutuhan

sarana persampahan menggunakan asumsi daya dukung peralatan

sebagai berikut:

- Tong sampah = 0,03 m3/buah

Page 174: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 65PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

- Gerobak sampah = 2 m3/buah

- TPS = 9 m3/buah s/d 12 m3/buah

Dengan demikian, untuk mengangkut produksi sampah yang sebesar

4,84 m3/hari, di masing-masing blok dialokasikan peralatan sebagai

berikut:

- Tong sampah = 161 buah

- Gerobak sampah = 3, tapi karena luasnya wilayah masing-

,masing RT maka di setiap RT diberi fasilitas gerobag.

- TPS = 1, tapi karena luasnya wilayah maka RT 12, 13,14 diberi 1

fasilitas TPA, dan RT 02 s/d 06 diberi 1 fasilitas TPA.

Penanganan sampah di wilayah perencanaan perlu dikembangkan

secara terpadu dengan prinsip 3R, yaitu Reduce, Reuse and Recycle

(mengurangi sampah, menggunakan kembali dan mendaur ulang)

Dengan menerapkan prinsip 3R tersebut diharapkan dapat tercipta

penanganan sampah yang ramah lingkungan, produktif dan mandiri.

Selain itu, dengan menerapkan prinsip tersebut, diharapkan akan

mampu mengurangi jumlah sampah secara signifikan, dan turut

menjaga kelestarian lingkungan.

Sampahorganik

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 65PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

- Gerobak sampah = 2 m3/buah

- TPS = 9 m3/buah s/d 12 m3/buah

Dengan demikian, untuk mengangkut produksi sampah yang sebesar

4,84 m3/hari, di masing-masing blok dialokasikan peralatan sebagai

berikut:

- Tong sampah = 161 buah

- Gerobak sampah = 3, tapi karena luasnya wilayah masing-

,masing RT maka di setiap RT diberi fasilitas gerobag.

- TPS = 1, tapi karena luasnya wilayah maka RT 12, 13,14 diberi 1

fasilitas TPA, dan RT 02 s/d 06 diberi 1 fasilitas TPA.

Penanganan sampah di wilayah perencanaan perlu dikembangkan

secara terpadu dengan prinsip 3R, yaitu Reduce, Reuse and Recycle

(mengurangi sampah, menggunakan kembali dan mendaur ulang)

Dengan menerapkan prinsip 3R tersebut diharapkan dapat tercipta

penanganan sampah yang ramah lingkungan, produktif dan mandiri.

Selain itu, dengan menerapkan prinsip tersebut, diharapkan akan

mampu mengurangi jumlah sampah secara signifikan, dan turut

menjaga kelestarian lingkungan.

Sampahorganik

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 65PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

- Gerobak sampah = 2 m3/buah

- TPS = 9 m3/buah s/d 12 m3/buah

Dengan demikian, untuk mengangkut produksi sampah yang sebesar

4,84 m3/hari, di masing-masing blok dialokasikan peralatan sebagai

berikut:

- Tong sampah = 161 buah

- Gerobak sampah = 3, tapi karena luasnya wilayah masing-

,masing RT maka di setiap RT diberi fasilitas gerobag.

- TPS = 1, tapi karena luasnya wilayah maka RT 12, 13,14 diberi 1

fasilitas TPA, dan RT 02 s/d 06 diberi 1 fasilitas TPA.

Penanganan sampah di wilayah perencanaan perlu dikembangkan

secara terpadu dengan prinsip 3R, yaitu Reduce, Reuse and Recycle

(mengurangi sampah, menggunakan kembali dan mendaur ulang)

Dengan menerapkan prinsip 3R tersebut diharapkan dapat tercipta

penanganan sampah yang ramah lingkungan, produktif dan mandiri.

Selain itu, dengan menerapkan prinsip tersebut, diharapkan akan

mampu mengurangi jumlah sampah secara signifikan, dan turut

menjaga kelestarian lingkungan.

Sampahorganik

Page 175: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 66PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Kebiasaan masyarakat yang selama ini hanya mengumpulkan,

mengangkut dan membuang, diubah menjadi memilah dan

memanfaatkan sampah. Pengelolaan sampah ini harus dimulai di tingkat

rumah tangga yang berupa kegiatan pemilahan sampah (sampah

organic, plastic, kertas, dan logam/kaca), yang masing-masing

diletakkan pada tempat yang berbeda (bak sampah tidak harus

disediakan di setiap rumah secara individu, bisa disediakan bak sampah

secara komunal, yang berupa tong/drum, yang biasanya diletakkan di

tempat-tempat yang mudah dijangkau baik oleh warga yang hendak

membuang maupun petugas pengambil sampah). Sampah organik

nantinya bisa diolah menjadi kompos, sampah nonorganik dipisahkan

untuk didayagunakan kembali.

Persampahan merupakan permasalahan yang harus diselesaikan dari

individu rumah sendiri, artinya adalah perlu ada kesadaran indvidu dan

juga sistem yang membawahi semuanya itu. Untuk beberapa kasus

yang sering terjadi, untuk menjaga kebersihan lingkungan ada

pengumpulan sampah untuk cakupan lingkungan, biasanya RT dan RW.

Hal tersebut memungkinkan untuk mengumpulkan sampah dan

mendistribusikannya ke TPA menjadi lebih gampang. Berikut adalah

sistem dan skenario pengolahan sampah di Kawasan Prioritas Jaya

Setia

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 66PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Kebiasaan masyarakat yang selama ini hanya mengumpulkan,

mengangkut dan membuang, diubah menjadi memilah dan

memanfaatkan sampah. Pengelolaan sampah ini harus dimulai di tingkat

rumah tangga yang berupa kegiatan pemilahan sampah (sampah

organic, plastic, kertas, dan logam/kaca), yang masing-masing

diletakkan pada tempat yang berbeda (bak sampah tidak harus

disediakan di setiap rumah secara individu, bisa disediakan bak sampah

secara komunal, yang berupa tong/drum, yang biasanya diletakkan di

tempat-tempat yang mudah dijangkau baik oleh warga yang hendak

membuang maupun petugas pengambil sampah). Sampah organik

nantinya bisa diolah menjadi kompos, sampah nonorganik dipisahkan

untuk didayagunakan kembali.

Persampahan merupakan permasalahan yang harus diselesaikan dari

individu rumah sendiri, artinya adalah perlu ada kesadaran indvidu dan

juga sistem yang membawahi semuanya itu. Untuk beberapa kasus

yang sering terjadi, untuk menjaga kebersihan lingkungan ada

pengumpulan sampah untuk cakupan lingkungan, biasanya RT dan RW.

Hal tersebut memungkinkan untuk mengumpulkan sampah dan

mendistribusikannya ke TPA menjadi lebih gampang. Berikut adalah

sistem dan skenario pengolahan sampah di Kawasan Prioritas Jaya

Setia

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 66PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Kebiasaan masyarakat yang selama ini hanya mengumpulkan,

mengangkut dan membuang, diubah menjadi memilah dan

memanfaatkan sampah. Pengelolaan sampah ini harus dimulai di tingkat

rumah tangga yang berupa kegiatan pemilahan sampah (sampah

organic, plastic, kertas, dan logam/kaca), yang masing-masing

diletakkan pada tempat yang berbeda (bak sampah tidak harus

disediakan di setiap rumah secara individu, bisa disediakan bak sampah

secara komunal, yang berupa tong/drum, yang biasanya diletakkan di

tempat-tempat yang mudah dijangkau baik oleh warga yang hendak

membuang maupun petugas pengambil sampah). Sampah organik

nantinya bisa diolah menjadi kompos, sampah nonorganik dipisahkan

untuk didayagunakan kembali.

Persampahan merupakan permasalahan yang harus diselesaikan dari

individu rumah sendiri, artinya adalah perlu ada kesadaran indvidu dan

juga sistem yang membawahi semuanya itu. Untuk beberapa kasus

yang sering terjadi, untuk menjaga kebersihan lingkungan ada

pengumpulan sampah untuk cakupan lingkungan, biasanya RT dan RW.

Hal tersebut memungkinkan untuk mengumpulkan sampah dan

mendistribusikannya ke TPA menjadi lebih gampang. Berikut adalah

sistem dan skenario pengolahan sampah di Kawasan Prioritas Jaya

Setia

Page 176: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 67PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Gambar 4.5Proses Penelolaan Sampah

Gambar 4.6Diagram Tanggung Jawab Pengeloaan Sampah

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 67PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Gambar 4.5Proses Penelolaan Sampah

Gambar 4.6Diagram Tanggung Jawab Pengeloaan Sampah

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 67PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Gambar 4.5Proses Penelolaan Sampah

Gambar 4.6Diagram Tanggung Jawab Pengeloaan Sampah

Page 177: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 68PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

4.2.7. Rencana Pembangunan Kawasan

Sebagai dasar perencanaan sistem prasaran kawasan prioritas Jaya Setia

adalah rencana pembangunan kawasan. Rencana kawasan disusun berdasarkan

konsep penanganan kawasan, portensi pengembangan kawasan serta

permasalahan kawasan. Rencana Pembangunan Kawasan Prioritas Jaya Setia

dibagi menjadi 5 blok pembangunan kawasan yang masing-masing blok

kegiatannya adalah sebagai berikut :

1) Penataan lingkungan area hunian konsolidasi lahan , lingkungan

permukiman menjadi lebih tertata (rehabilitasi)

2) Penambahan area Fasum, Fasos, Jasa Perdagangan (revitalisasi)

3) Area bantaran lembah dikembangkan menjadi Perumahan (revitalisasi &

development) yang dintergrasikan dengan kebun-kebun yang telah ada.

4) Pemugaran rumah dengan peninggian lantai agar tidak tergenang banjir.

(rehabilitasi)

5) Area bantaran bantaran sungai Batang Bungo dikembangkan menjadi

tempat rekreasi dan RTHUntuk lebih jelasnya program-program kegiatan tersebut diatas dapat dilihat pada

gambar berikut :

Gambar : 4.7Rencana Pembangunan Kawasan

Konsep Penanganan

kawasan Jaya Setia RT 02 s/d 06 RW 02, RT 12

s/d 14 RW 05 menerapkankonsep “Rehabilitasi danRevitalisasi, Intensifikasi”.

PETA PENGEMBANGAN KAWASANPRIORITAS I (Jaya Setia)

Pemugaran rumah dengan peninggian lantaiagar tidak tergenang banjir. (rehabilitasi)

Area bantaran lembah dikembangkan menjadiPerumahan (revitalisasi & developmen)

Penataan lingkungan area hunian konsolidasilahan , lingkungan permukiman menjadi lebihtertata (rehabilitasi)

Penambahan area Fasum, Fasos, JasaPerdagangan (revitalisasi)

Area bantaran bantaran sungai dikembangkanmenjadi tempat rekreasi dan RTH

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 68PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

4.2.7. Rencana Pembangunan Kawasan

Sebagai dasar perencanaan sistem prasaran kawasan prioritas Jaya Setia

adalah rencana pembangunan kawasan. Rencana kawasan disusun berdasarkan

konsep penanganan kawasan, portensi pengembangan kawasan serta

permasalahan kawasan. Rencana Pembangunan Kawasan Prioritas Jaya Setia

dibagi menjadi 5 blok pembangunan kawasan yang masing-masing blok

kegiatannya adalah sebagai berikut :

1) Penataan lingkungan area hunian konsolidasi lahan , lingkungan

permukiman menjadi lebih tertata (rehabilitasi)

2) Penambahan area Fasum, Fasos, Jasa Perdagangan (revitalisasi)

3) Area bantaran lembah dikembangkan menjadi Perumahan (revitalisasi &

development) yang dintergrasikan dengan kebun-kebun yang telah ada.

4) Pemugaran rumah dengan peninggian lantai agar tidak tergenang banjir.

(rehabilitasi)

5) Area bantaran bantaran sungai Batang Bungo dikembangkan menjadi

tempat rekreasi dan RTHUntuk lebih jelasnya program-program kegiatan tersebut diatas dapat dilihat pada

gambar berikut :

Gambar : 4.7Rencana Pembangunan Kawasan

Konsep Penanganan

kawasan Jaya Setia RT 02 s/d 06 RW 02, RT 12

s/d 14 RW 05 menerapkankonsep “Rehabilitasi danRevitalisasi, Intensifikasi”.

PETA PENGEMBANGAN KAWASANPRIORITAS I (Jaya Setia)

Pemugaran rumah dengan peninggian lantaiagar tidak tergenang banjir. (rehabilitasi)

Area bantaran lembah dikembangkan menjadiPerumahan (revitalisasi & developmen)

Penataan lingkungan area hunian konsolidasilahan , lingkungan permukiman menjadi lebihtertata (rehabilitasi)

Penambahan area Fasum, Fasos, JasaPerdagangan (revitalisasi)

Area bantaran bantaran sungai dikembangkanmenjadi tempat rekreasi dan RTH

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 68PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

4.2.7. Rencana Pembangunan Kawasan

Sebagai dasar perencanaan sistem prasaran kawasan prioritas Jaya Setia

adalah rencana pembangunan kawasan. Rencana kawasan disusun berdasarkan

konsep penanganan kawasan, portensi pengembangan kawasan serta

permasalahan kawasan. Rencana Pembangunan Kawasan Prioritas Jaya Setia

dibagi menjadi 5 blok pembangunan kawasan yang masing-masing blok

kegiatannya adalah sebagai berikut :

1) Penataan lingkungan area hunian konsolidasi lahan , lingkungan

permukiman menjadi lebih tertata (rehabilitasi)

2) Penambahan area Fasum, Fasos, Jasa Perdagangan (revitalisasi)

3) Area bantaran lembah dikembangkan menjadi Perumahan (revitalisasi &

development) yang dintergrasikan dengan kebun-kebun yang telah ada.

4) Pemugaran rumah dengan peninggian lantai agar tidak tergenang banjir.

(rehabilitasi)

5) Area bantaran bantaran sungai Batang Bungo dikembangkan menjadi

tempat rekreasi dan RTHUntuk lebih jelasnya program-program kegiatan tersebut diatas dapat dilihat pada

gambar berikut :

Gambar : 4.7Rencana Pembangunan Kawasan

Konsep Penanganan

kawasan Jaya Setia RT 02 s/d 06 RW 02, RT 12

s/d 14 RW 05 menerapkankonsep “Rehabilitasi danRevitalisasi, Intensifikasi”.

PETA PENGEMBANGAN KAWASANPRIORITAS I (Jaya Setia)

Pemugaran rumah dengan peninggian lantaiagar tidak tergenang banjir. (rehabilitasi)

Area bantaran lembah dikembangkan menjadiPerumahan (revitalisasi & developmen)

Penataan lingkungan area hunian konsolidasilahan , lingkungan permukiman menjadi lebihtertata (rehabilitasi)

Penambahan area Fasum, Fasos, JasaPerdagangan (revitalisasi)

Area bantaran bantaran sungai dikembangkanmenjadi tempat rekreasi dan RTH

Page 178: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 69PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Konsep imaginer rencana pembangunan kawasan dapat dilihat pada

gambar spot-spot disain sebagai visualisasi rencana pembangunan pada lampiran 1

studi. Adapun spot-spot disain dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar : 4.8.Spot-spot Disain Rencana Pembangunan Kawasan

1 2

5

4

3

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 69PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Konsep imaginer rencana pembangunan kawasan dapat dilihat pada

gambar spot-spot disain sebagai visualisasi rencana pembangunan pada lampiran 1

studi. Adapun spot-spot disain dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar : 4.8.Spot-spot Disain Rencana Pembangunan Kawasan

1 2

5

4

3

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 69PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Konsep imaginer rencana pembangunan kawasan dapat dilihat pada

gambar spot-spot disain sebagai visualisasi rencana pembangunan pada lampiran 1

studi. Adapun spot-spot disain dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar : 4.8.Spot-spot Disain Rencana Pembangunan Kawasan

1 2

5

4

3

Page 179: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 70PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

4.2.8. Perencanaan Sistem Prasarana Lingkungan Kawasan

Perencanaan sistem prasarana kawasan dilakukan pada sistem drainase dan jalan

lingkungan kawasan Jaya Setia berdasarkan pada indentifikasi kebutuhan prasarana

kawasan yang telah diuraikan dimuka.

Dua Komponen parasarana kawasan ini merupakan prasarana yang strategis untuk

menyelesaikan permasalahan kawasan prioritas Jaya Setia kerena dapat menyelesaikan

masalah banjir dan menambah aksesibiltas sehingga kawasan ini dapat segera

dikembangkan serta mitigasi bencana sewaktu terjadi banjir yang disebabkan oleh S.

Batang Bungo.

1. Pembangunan sistem drainase kawasan terkait dengan sistem drainase

perkotaan, dalam sistem drainase perkotaan S. Udo difungsikan sebagai

drainase primer yang dapat menampung drainase sekunder maupun tersier

dan selanjutnya air hujan di alirkan ke S. Batang Bungo. Persoalannya

sekarang adalah bahwa S. Udo dalam kondisi tidak normal karena

banyaknya sampah di dalam sungai sehingga terjadi pedangkalan dan

penyempitan badan sungai, oleh karena itu perlu dinormalisir sersungai

kapasitas yang direncanakan dalam sistem perkotaan.

2. Pembangunan Jalan lingkungan kawasan prioritas Jaya Setia terkait dengan

sistem jaringan jalan perkotaan Muara Bungo serta peningkatan kapasitas

dikarenakan bertambahnya penghuni/penduduk di kawasan ini.

Selain dua hal diatas, pembangunan jaringan jalan kawasan juga

dimaksudkan untuk meningkat kemudahan akses ke wilayah kaelurahan

yang berbatasan dengan kawasan permukiman prioritas ini

Untuk lebih jelasnya sistem drainase kawasan dan sisten jaringan jalan kawasan

dapat di lihat pada gambar-gambar berikut ini :

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 70PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

4.2.8. Perencanaan Sistem Prasarana Lingkungan Kawasan

Perencanaan sistem prasarana kawasan dilakukan pada sistem drainase dan jalan

lingkungan kawasan Jaya Setia berdasarkan pada indentifikasi kebutuhan prasarana

kawasan yang telah diuraikan dimuka.

Dua Komponen parasarana kawasan ini merupakan prasarana yang strategis untuk

menyelesaikan permasalahan kawasan prioritas Jaya Setia kerena dapat menyelesaikan

masalah banjir dan menambah aksesibiltas sehingga kawasan ini dapat segera

dikembangkan serta mitigasi bencana sewaktu terjadi banjir yang disebabkan oleh S.

Batang Bungo.

1. Pembangunan sistem drainase kawasan terkait dengan sistem drainase

perkotaan, dalam sistem drainase perkotaan S. Udo difungsikan sebagai

drainase primer yang dapat menampung drainase sekunder maupun tersier

dan selanjutnya air hujan di alirkan ke S. Batang Bungo. Persoalannya

sekarang adalah bahwa S. Udo dalam kondisi tidak normal karena

banyaknya sampah di dalam sungai sehingga terjadi pedangkalan dan

penyempitan badan sungai, oleh karena itu perlu dinormalisir sersungai

kapasitas yang direncanakan dalam sistem perkotaan.

2. Pembangunan Jalan lingkungan kawasan prioritas Jaya Setia terkait dengan

sistem jaringan jalan perkotaan Muara Bungo serta peningkatan kapasitas

dikarenakan bertambahnya penghuni/penduduk di kawasan ini.

Selain dua hal diatas, pembangunan jaringan jalan kawasan juga

dimaksudkan untuk meningkat kemudahan akses ke wilayah kaelurahan

yang berbatasan dengan kawasan permukiman prioritas ini

Untuk lebih jelasnya sistem drainase kawasan dan sisten jaringan jalan kawasan

dapat di lihat pada gambar-gambar berikut ini :

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 70PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

4.2.8. Perencanaan Sistem Prasarana Lingkungan Kawasan

Perencanaan sistem prasarana kawasan dilakukan pada sistem drainase dan jalan

lingkungan kawasan Jaya Setia berdasarkan pada indentifikasi kebutuhan prasarana

kawasan yang telah diuraikan dimuka.

Dua Komponen parasarana kawasan ini merupakan prasarana yang strategis untuk

menyelesaikan permasalahan kawasan prioritas Jaya Setia kerena dapat menyelesaikan

masalah banjir dan menambah aksesibiltas sehingga kawasan ini dapat segera

dikembangkan serta mitigasi bencana sewaktu terjadi banjir yang disebabkan oleh S.

Batang Bungo.

1. Pembangunan sistem drainase kawasan terkait dengan sistem drainase

perkotaan, dalam sistem drainase perkotaan S. Udo difungsikan sebagai

drainase primer yang dapat menampung drainase sekunder maupun tersier

dan selanjutnya air hujan di alirkan ke S. Batang Bungo. Persoalannya

sekarang adalah bahwa S. Udo dalam kondisi tidak normal karena

banyaknya sampah di dalam sungai sehingga terjadi pedangkalan dan

penyempitan badan sungai, oleh karena itu perlu dinormalisir sersungai

kapasitas yang direncanakan dalam sistem perkotaan.

2. Pembangunan Jalan lingkungan kawasan prioritas Jaya Setia terkait dengan

sistem jaringan jalan perkotaan Muara Bungo serta peningkatan kapasitas

dikarenakan bertambahnya penghuni/penduduk di kawasan ini.

Selain dua hal diatas, pembangunan jaringan jalan kawasan juga

dimaksudkan untuk meningkat kemudahan akses ke wilayah kaelurahan

yang berbatasan dengan kawasan permukiman prioritas ini

Untuk lebih jelasnya sistem drainase kawasan dan sisten jaringan jalan kawasan

dapat di lihat pada gambar-gambar berikut ini :

Page 180: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 71PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Gambar 4.9.

Rencana Drainase Kawasan Jaya Setia

S. UdodifungsikansebagaiDrainasePrimer Kota

Arahaliran

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 71PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Gambar 4.9.

Rencana Drainase Kawasan Jaya Setia

S. UdodifungsikansebagaiDrainasePrimer Kota

Arahaliran

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 71PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Gambar 4.9.

Rencana Drainase Kawasan Jaya Setia

S. UdodifungsikansebagaiDrainasePrimer Kota

Arahaliran

Page 181: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 72PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Gambar 4.10Rencana Jaringan Jalan kawasan Jaya Setia

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 72PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Gambar 4.10Rencana Jaringan Jalan kawasan Jaya Setia

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 72PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Gambar 4.10Rencana Jaringan Jalan kawasan Jaya Setia

Page 182: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 73PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Gambar 4.11Rencana Pembangunan PSD Kawasan Permukiman Prioritas Jaya Setia

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 73PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Gambar 4.11Rencana Pembangunan PSD Kawasan Permukiman Prioritas Jaya Setia

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 73PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Gambar 4.11Rencana Pembangunan PSD Kawasan Permukiman Prioritas Jaya Setia

Page 183: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 74PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

4.3. PERUMUSAN RENCANA AKSI PROGRAM

4.3.1. Identifikasi Program Penanganan Berdasarkan SPPIP

Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas merupakan bagian dari

pembangunan wilayah kota secara menyeluruh. Pelaksanaan Pembangunan pada

sistem pemerintahan melalui program-program baik program yang berskala

nasional, provinsi maupun kabupaten/kota dengan demikian pembangunan

kawasan permukiman prioritas merupakan bagian integral dari pembangunan

perkotaan.

Pembangunan fisik wilayah kota didasarkan pada Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD), dan Rencacana Tahunan. Rencana Pembangunan tersebut

didasarkan pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) sebagai kebijakan spasial

yang pada intinya adalah kebijakan pemanfaatan ruang berdasarkan Pola Ruang

dan membangun infrastruktur pelayanan dasar berdasarkan Struktur Ruang.

Dengan demikian pembangunan hunian, infrastruktur kawasan serta pembangunan

sosial ekonomi kawasan permukiman prioritas tidak akan lepas dari Fungsi ruang

dan sistem infrastruktur perkotaan yang telah direncanakan dalam RTRW Kota.

Dari uraian tersebut maka program-program pembangunan permukiman

prioritas (RPKPP) mengacu pada program-program yang telah ditentukan dalam

strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan (SPPIP).

\ Kebijakan, strategi dan indiukasi program SPPIP yang telah disusun dapat

dilihat pada tabel berikut terlampir :

4.3.2. Rencana Program Penanganan Kawasan Permukiman Prioritas

Dimuka telah diuraikan bahwa program penangangan kawasan permukiman

prioritas (skala mikro) harus mengacu pada indikasi program yang telah disusun

dalam SPPIP (skala makro/kota), penerapan atau pemilihan program-program yang

sesuai dengan program penanganan pembangunan di kawasan permukiman

prioritas Kawasan Jaya Setia dapat dilihat pada tabel berikut ini :

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 74PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

4.3. PERUMUSAN RENCANA AKSI PROGRAM

4.3.1. Identifikasi Program Penanganan Berdasarkan SPPIP

Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas merupakan bagian dari

pembangunan wilayah kota secara menyeluruh. Pelaksanaan Pembangunan pada

sistem pemerintahan melalui program-program baik program yang berskala

nasional, provinsi maupun kabupaten/kota dengan demikian pembangunan

kawasan permukiman prioritas merupakan bagian integral dari pembangunan

perkotaan.

Pembangunan fisik wilayah kota didasarkan pada Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD), dan Rencacana Tahunan. Rencana Pembangunan tersebut

didasarkan pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) sebagai kebijakan spasial

yang pada intinya adalah kebijakan pemanfaatan ruang berdasarkan Pola Ruang

dan membangun infrastruktur pelayanan dasar berdasarkan Struktur Ruang.

Dengan demikian pembangunan hunian, infrastruktur kawasan serta pembangunan

sosial ekonomi kawasan permukiman prioritas tidak akan lepas dari Fungsi ruang

dan sistem infrastruktur perkotaan yang telah direncanakan dalam RTRW Kota.

Dari uraian tersebut maka program-program pembangunan permukiman

prioritas (RPKPP) mengacu pada program-program yang telah ditentukan dalam

strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan (SPPIP).

\ Kebijakan, strategi dan indiukasi program SPPIP yang telah disusun dapat

dilihat pada tabel berikut terlampir :

4.3.2. Rencana Program Penanganan Kawasan Permukiman Prioritas

Dimuka telah diuraikan bahwa program penangangan kawasan permukiman

prioritas (skala mikro) harus mengacu pada indikasi program yang telah disusun

dalam SPPIP (skala makro/kota), penerapan atau pemilihan program-program yang

sesuai dengan program penanganan pembangunan di kawasan permukiman

prioritas Kawasan Jaya Setia dapat dilihat pada tabel berikut ini :

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 74PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

4.3. PERUMUSAN RENCANA AKSI PROGRAM

4.3.1. Identifikasi Program Penanganan Berdasarkan SPPIP

Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas merupakan bagian dari

pembangunan wilayah kota secara menyeluruh. Pelaksanaan Pembangunan pada

sistem pemerintahan melalui program-program baik program yang berskala

nasional, provinsi maupun kabupaten/kota dengan demikian pembangunan

kawasan permukiman prioritas merupakan bagian integral dari pembangunan

perkotaan.

Pembangunan fisik wilayah kota didasarkan pada Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD), dan Rencacana Tahunan. Rencana Pembangunan tersebut

didasarkan pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) sebagai kebijakan spasial

yang pada intinya adalah kebijakan pemanfaatan ruang berdasarkan Pola Ruang

dan membangun infrastruktur pelayanan dasar berdasarkan Struktur Ruang.

Dengan demikian pembangunan hunian, infrastruktur kawasan serta pembangunan

sosial ekonomi kawasan permukiman prioritas tidak akan lepas dari Fungsi ruang

dan sistem infrastruktur perkotaan yang telah direncanakan dalam RTRW Kota.

Dari uraian tersebut maka program-program pembangunan permukiman

prioritas (RPKPP) mengacu pada program-program yang telah ditentukan dalam

strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan (SPPIP).

\ Kebijakan, strategi dan indiukasi program SPPIP yang telah disusun dapat

dilihat pada tabel berikut terlampir :

4.3.2. Rencana Program Penanganan Kawasan Permukiman Prioritas

Dimuka telah diuraikan bahwa program penangangan kawasan permukiman

prioritas (skala mikro) harus mengacu pada indikasi program yang telah disusun

dalam SPPIP (skala makro/kota), penerapan atau pemilihan program-program yang

sesuai dengan program penanganan pembangunan di kawasan permukiman

prioritas Kawasan Jaya Setia dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Page 184: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 75PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Tabel 4.8.Matriks Program Pembangunan yang Diarahkan oleh SPPIP untuk

Kawasan Permukiman Prioritas RPKPP

Kawasan Permukiman Prioritas Jaya Setia

SEKTOR ASPEK PROGRAM LOKASIPERIODE 5 TAHUN KE :

I II III IV2012 2013 2014 2015 2016

BangunanDanLingkungan

Perumahan Fisik Program PembangunanPerumahan Penataan Lingkungan

Permukiman dan PerkotaanX

Program PemberdayaanKomunitas Perumahan Pengaspalan Jalan dalam Kec.

Pasar Muaro BungoKec. Pasar Muara Bungo X X X X

Pemugaran rumah tidak layakhuni

RT 12 s/d 14 Kel JayaSetia X X X

Pembangunan rumah susunsewa/ pondok boro bagi kaumpendatang dan masyarakatberpenghasilan rendah di dekat

X X X

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 75PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Tabel 4.8.Matriks Program Pembangunan yang Diarahkan oleh SPPIP untuk

Kawasan Permukiman Prioritas RPKPP

Kawasan Permukiman Prioritas Jaya Setia

SEKTOR ASPEK PROGRAM LOKASIPERIODE 5 TAHUN KE :

I II III IV2012 2013 2014 2015 2016

BangunanDanLingkungan

Perumahan Fisik Program PembangunanPerumahan Penataan Lingkungan

Permukiman dan PerkotaanX

Program PemberdayaanKomunitas Perumahan Pengaspalan Jalan dalam Kec.

Pasar Muaro BungoKec. Pasar Muara Bungo X X X X

Pemugaran rumah tidak layakhuni

RT 12 s/d 14 Kel JayaSetia X X X

Pembangunan rumah susunsewa/ pondok boro bagi kaumpendatang dan masyarakatberpenghasilan rendah di dekat

X X X

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 75PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Tabel 4.8.Matriks Program Pembangunan yang Diarahkan oleh SPPIP untuk

Kawasan Permukiman Prioritas RPKPP

Kawasan Permukiman Prioritas Jaya Setia

SEKTOR ASPEK PROGRAM LOKASIPERIODE 5 TAHUN KE :

I II III IV2012 2013 2014 2015 2016

BangunanDanLingkungan

Perumahan Fisik Program PembangunanPerumahan Penataan Lingkungan

Permukiman dan PerkotaanX

Program PemberdayaanKomunitas Perumahan Pengaspalan Jalan dalam Kec.

Pasar Muaro BungoKec. Pasar Muara Bungo X X X X

Pemugaran rumah tidak layakhuni

RT 12 s/d 14 Kel JayaSetia X X X

Pembangunan rumah susunsewa/ pondok boro bagi kaumpendatang dan masyarakatberpenghasilan rendah di dekat

X X X

Page 185: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 76PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

SEKTOR ASPEK PROGRAM LOKASIPERIODE 5 TAHUN KE :

I II III IV2012 2013 2014 2015 2016

kawasan pusat-pusat kegiatan diKota Muara Bungo

Program PengembanganEkonomi Lokal Penataan permukiman

perkotaan rawan bencanagenangan dan banjir

X X X X

Non Fisik Program PembangunanPerumahan Penyusunan Rencana

Perumahan2 Kws X X X X X

DrainaseDrainase Fisik Program Pembangunan Drainase

Pembangunan Saluran DrainasePrimer,skunder dan Kuarter KotaMuara Bungo

Sei. Udo X XRT 02 s/d 06 dan RT 12s/d 14 Kel Jaya Setya,Kec.Pasar Muara Bungo

X X X X X

Non Fisik DED drainase perkotaan X X

Air BersihAir Bersih Fisik - -

Non Fisik - -

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 76PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

SEKTOR ASPEK PROGRAM LOKASIPERIODE 5 TAHUN KE :

I II III IV2012 2013 2014 2015 2016

kawasan pusat-pusat kegiatan diKota Muara Bungo

Program PengembanganEkonomi Lokal Penataan permukiman

perkotaan rawan bencanagenangan dan banjir

X X X X

Non Fisik Program PembangunanPerumahan Penyusunan Rencana

Perumahan2 Kws X X X X X

DrainaseDrainase Fisik Program Pembangunan Drainase

Pembangunan Saluran DrainasePrimer,skunder dan Kuarter KotaMuara Bungo

Sei. Udo X XRT 02 s/d 06 dan RT 12s/d 14 Kel Jaya Setya,Kec.Pasar Muara Bungo

X X X X X

Non Fisik DED drainase perkotaan X X

Air BersihAir Bersih Fisik - -

Non Fisik - -

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 76PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

SEKTOR ASPEK PROGRAM LOKASIPERIODE 5 TAHUN KE :

I II III IV2012 2013 2014 2015 2016

kawasan pusat-pusat kegiatan diKota Muara Bungo

Program PengembanganEkonomi Lokal Penataan permukiman

perkotaan rawan bencanagenangan dan banjir

X X X X

Non Fisik Program PembangunanPerumahan Penyusunan Rencana

Perumahan2 Kws X X X X X

DrainaseDrainase Fisik Program Pembangunan Drainase

Pembangunan Saluran DrainasePrimer,skunder dan Kuarter KotaMuara Bungo

Sei. Udo X XRT 02 s/d 06 dan RT 12s/d 14 Kel Jaya Setya,Kec.Pasar Muara Bungo

X X X X X

Non Fisik DED drainase perkotaan X X

Air BersihAir Bersih Fisik - -

Non Fisik - -

Page 186: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 77PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

SEKTOR ASPEK PROGRAM LOKASIPERIODE 5 TAHUN KE :

I II III IV2012 2013 2014 2015 2016

SanitasiSanitasi Fisik - -

Non Fisik - -

SampahPersampahan Fisik Pembangunan Persampahan

Pembangunan DemplotPengelolaan sampah terpadu 3R X X

Non Fisik Sosialisasi dan kampayepenggalaakan Pengelolaansampah terpadu 3R X

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 77PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

SEKTOR ASPEK PROGRAM LOKASIPERIODE 5 TAHUN KE :

I II III IV2012 2013 2014 2015 2016

SanitasiSanitasi Fisik - -

Non Fisik - -

SampahPersampahan Fisik Pembangunan Persampahan

Pembangunan DemplotPengelolaan sampah terpadu 3R X X

Non Fisik Sosialisasi dan kampayepenggalaakan Pengelolaansampah terpadu 3R X

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 77PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

SEKTOR ASPEK PROGRAM LOKASIPERIODE 5 TAHUN KE :

I II III IV2012 2013 2014 2015 2016

SanitasiSanitasi Fisik - -

Non Fisik - -

SampahPersampahan Fisik Pembangunan Persampahan

Pembangunan DemplotPengelolaan sampah terpadu 3R X X

Non Fisik Sosialisasi dan kampayepenggalaakan Pengelolaansampah terpadu 3R X

Page 187: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 78PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

4.4. PERUMUSAN TAHAPAN PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNANPERMUKIMAN

Kegiatan pembangunan kawasan permukiman prioritas terdiri dari banyak

program, sektor dan kegiatan, masing program dan kegiatan yang telah

disusun untuk menangani suatu kawasan perlu diurutkan dengan

mempertimbangkan situasi dan kondisi lokasi penanganan. Faktor-faktor yang

mempengaruhi suatu tahapan pelaksanaan agar pelaksanaan dilapangan

dapat berjalan sesuai dengan rencanannya adalah sebagai berikut :

4.4.1. Tahapan Pelaksanaan Berdasarkan Prosedure

1. Kesiapan lokasi untuk menerima kegiatan pembangunan, hal ini

ditentukan oleh :

a. Kesiapan lahan,

b. Dukungan masyarakat dan pemerintah setempat

c. Masalah perijinan apabila itu diperlukan

2. Kewenangan untuk melaksanakan kegiatan pembangunan dari instansi

pemerintah pusat, pemerintah Provinsi, maupun Pemerintah

Kabupaten/Kota, adanya kewenangan ini diperlukan koordinasi

pembangunan yang pada umumnya cukup sulit dilaksanakan pada

tingkat lapangan.

3. Ketersediaan dana pembangunan, merupakan salah satu faktor yang

penting untuk terlaksananya kegiatan pembangunan. Kegiatan

pembangunan kawasan permukiman prioritas memerlukan alokasi dana

baik dari pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota oleh karena itu

ketersediaan dana sesuai komitmen sangat diperlukan demi lancarnya

kegiatan pembangunan.

4. Perencanaan pembangunan, dalam hal ini Detail Engineering Desain

(DED) yang telah disiapkan sebelumnya dengan mempertimbangkan

hambatan-hambatan dilapangan.

5. Prioritas kegiatan, hal ini ditentukan oleh urutan kegiatan pembangunan

secara sehingga terjadi efisiensi dan efektifitas dalam penggunaan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 78PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

4.4. PERUMUSAN TAHAPAN PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNANPERMUKIMAN

Kegiatan pembangunan kawasan permukiman prioritas terdiri dari banyak

program, sektor dan kegiatan, masing program dan kegiatan yang telah

disusun untuk menangani suatu kawasan perlu diurutkan dengan

mempertimbangkan situasi dan kondisi lokasi penanganan. Faktor-faktor yang

mempengaruhi suatu tahapan pelaksanaan agar pelaksanaan dilapangan

dapat berjalan sesuai dengan rencanannya adalah sebagai berikut :

4.4.1. Tahapan Pelaksanaan Berdasarkan Prosedure

1. Kesiapan lokasi untuk menerima kegiatan pembangunan, hal ini

ditentukan oleh :

a. Kesiapan lahan,

b. Dukungan masyarakat dan pemerintah setempat

c. Masalah perijinan apabila itu diperlukan

2. Kewenangan untuk melaksanakan kegiatan pembangunan dari instansi

pemerintah pusat, pemerintah Provinsi, maupun Pemerintah

Kabupaten/Kota, adanya kewenangan ini diperlukan koordinasi

pembangunan yang pada umumnya cukup sulit dilaksanakan pada

tingkat lapangan.

3. Ketersediaan dana pembangunan, merupakan salah satu faktor yang

penting untuk terlaksananya kegiatan pembangunan. Kegiatan

pembangunan kawasan permukiman prioritas memerlukan alokasi dana

baik dari pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota oleh karena itu

ketersediaan dana sesuai komitmen sangat diperlukan demi lancarnya

kegiatan pembangunan.

4. Perencanaan pembangunan, dalam hal ini Detail Engineering Desain

(DED) yang telah disiapkan sebelumnya dengan mempertimbangkan

hambatan-hambatan dilapangan.

5. Prioritas kegiatan, hal ini ditentukan oleh urutan kegiatan pembangunan

secara sehingga terjadi efisiensi dan efektifitas dalam penggunaan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 78PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

4.4. PERUMUSAN TAHAPAN PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNANPERMUKIMAN

Kegiatan pembangunan kawasan permukiman prioritas terdiri dari banyak

program, sektor dan kegiatan, masing program dan kegiatan yang telah

disusun untuk menangani suatu kawasan perlu diurutkan dengan

mempertimbangkan situasi dan kondisi lokasi penanganan. Faktor-faktor yang

mempengaruhi suatu tahapan pelaksanaan agar pelaksanaan dilapangan

dapat berjalan sesuai dengan rencanannya adalah sebagai berikut :

4.4.1. Tahapan Pelaksanaan Berdasarkan Prosedure

1. Kesiapan lokasi untuk menerima kegiatan pembangunan, hal ini

ditentukan oleh :

a. Kesiapan lahan,

b. Dukungan masyarakat dan pemerintah setempat

c. Masalah perijinan apabila itu diperlukan

2. Kewenangan untuk melaksanakan kegiatan pembangunan dari instansi

pemerintah pusat, pemerintah Provinsi, maupun Pemerintah

Kabupaten/Kota, adanya kewenangan ini diperlukan koordinasi

pembangunan yang pada umumnya cukup sulit dilaksanakan pada

tingkat lapangan.

3. Ketersediaan dana pembangunan, merupakan salah satu faktor yang

penting untuk terlaksananya kegiatan pembangunan. Kegiatan

pembangunan kawasan permukiman prioritas memerlukan alokasi dana

baik dari pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota oleh karena itu

ketersediaan dana sesuai komitmen sangat diperlukan demi lancarnya

kegiatan pembangunan.

4. Perencanaan pembangunan, dalam hal ini Detail Engineering Desain

(DED) yang telah disiapkan sebelumnya dengan mempertimbangkan

hambatan-hambatan dilapangan.

5. Prioritas kegiatan, hal ini ditentukan oleh urutan kegiatan pembangunan

secara sehingga terjadi efisiensi dan efektifitas dalam penggunaan

Page 188: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 79PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

anggaran yang telah dilokasikan oleh masing-masing instansi yang

terlibat.

4.4.2. Tahapan Pelaksanaan Berdasarkan Prioritas PenangananPermasalahan

Potensi kawasan prioritas Jaya Setia dapat ditingkatkan apabila persoalan

genangan air hujan dan banjir dapat diatasi oleh karena itu penanganan

kawasan ini dimulai dari urutan sebagai berikut :

1. Membangun sistem drainase tersier, sekunder dan primer dengan

normasilsasi S. Udo yang saat ini dalam kondisi penuh lumpur sehingga

debit air hujan yang dapat ditampung menjadi berkurang.

2. Membangun jalan akses menuju kawasan ini dengan membangun jalan

kota melintas kawasan ini agar menjadi lebih terbuka.

3. Mengembangkan Potensi antara lain :

a. Pembangunan perumahan dalam kawasan ini setelah upaya

mengatasi genangan dilaksanakan;

b. Membangun tempat rekreasi danau Buluh untuk

mengembangkan eknomi dalam skala kawasan maupun skala

kota.

4. Pengendalian dan Penertiban pelanggaran ketentuan-ketentuan

peraturan daerah.

Tahapan pembangunan ini disusun dengan durasi waktu 5 tahun disusun

sesuai dengan matrik rencana aksi program pada tabel berikut :

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 79PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

anggaran yang telah dilokasikan oleh masing-masing instansi yang

terlibat.

4.4.2. Tahapan Pelaksanaan Berdasarkan Prioritas PenangananPermasalahan

Potensi kawasan prioritas Jaya Setia dapat ditingkatkan apabila persoalan

genangan air hujan dan banjir dapat diatasi oleh karena itu penanganan

kawasan ini dimulai dari urutan sebagai berikut :

1. Membangun sistem drainase tersier, sekunder dan primer dengan

normasilsasi S. Udo yang saat ini dalam kondisi penuh lumpur sehingga

debit air hujan yang dapat ditampung menjadi berkurang.

2. Membangun jalan akses menuju kawasan ini dengan membangun jalan

kota melintas kawasan ini agar menjadi lebih terbuka.

3. Mengembangkan Potensi antara lain :

a. Pembangunan perumahan dalam kawasan ini setelah upaya

mengatasi genangan dilaksanakan;

b. Membangun tempat rekreasi danau Buluh untuk

mengembangkan eknomi dalam skala kawasan maupun skala

kota.

4. Pengendalian dan Penertiban pelanggaran ketentuan-ketentuan

peraturan daerah.

Tahapan pembangunan ini disusun dengan durasi waktu 5 tahun disusun

sesuai dengan matrik rencana aksi program pada tabel berikut :

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 79PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

anggaran yang telah dilokasikan oleh masing-masing instansi yang

terlibat.

4.4.2. Tahapan Pelaksanaan Berdasarkan Prioritas PenangananPermasalahan

Potensi kawasan prioritas Jaya Setia dapat ditingkatkan apabila persoalan

genangan air hujan dan banjir dapat diatasi oleh karena itu penanganan

kawasan ini dimulai dari urutan sebagai berikut :

1. Membangun sistem drainase tersier, sekunder dan primer dengan

normasilsasi S. Udo yang saat ini dalam kondisi penuh lumpur sehingga

debit air hujan yang dapat ditampung menjadi berkurang.

2. Membangun jalan akses menuju kawasan ini dengan membangun jalan

kota melintas kawasan ini agar menjadi lebih terbuka.

3. Mengembangkan Potensi antara lain :

a. Pembangunan perumahan dalam kawasan ini setelah upaya

mengatasi genangan dilaksanakan;

b. Membangun tempat rekreasi danau Buluh untuk

mengembangkan eknomi dalam skala kawasan maupun skala

kota.

4. Pengendalian dan Penertiban pelanggaran ketentuan-ketentuan

peraturan daerah.

Tahapan pembangunan ini disusun dengan durasi waktu 5 tahun disusun

sesuai dengan matrik rencana aksi program pada tabel berikut :

Page 189: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 80PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Tabel 4.9.Rencana Aksi Program Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan

Kawasan Permukiman Prioritas Jaya Setia

ASPEK PROGRAMPENANGANAN KEGIATAN PELAKU LOKASI SUMBER

PENDANAAN PEMBIAYAANJangka Waktu 5 Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

Bangunan dan Lingkungan

Fisik ProgramPembangunanPerumahan

PenataanLingkunganPermukiman danPerkotaan

Masyarakatdanpemerintah

Sub Kawasan 1 APBN,APBD Prov.,APBD Kab. 6.371.240 900.000 3.145.620 2.325.620Sub Kawasan 2

ProgramPemberdayaanKomunitasPerumahan

Pemugaran rumahtidak layak huni

Masyarakatdanpemerintah

Sub Kawasan 2 APBN,APBD Prov.,APBD Kab. 7.800.000 2.600.000 2.600.000 2.600.000

Pembangunanrumah susun sewa/pondok boro bagikaum pendatang danmasyarakatberpenghasilanrendah di dekatkawasan pusat-pusatkegiatan di KotaMuara Bungo

Pemerintah Sub Kawasan 1 APBN

27.000.000 27.000.000APBD Prov.

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 80PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Tabel 4.9.Rencana Aksi Program Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan

Kawasan Permukiman Prioritas Jaya Setia

ASPEK PROGRAMPENANGANAN KEGIATAN PELAKU LOKASI SUMBER

PENDANAAN PEMBIAYAANJangka Waktu 5 Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

Bangunan dan Lingkungan

Fisik ProgramPembangunanPerumahan

PenataanLingkunganPermukiman danPerkotaan

Masyarakatdanpemerintah

Sub Kawasan 1 APBN,APBD Prov.,APBD Kab. 6.371.240 900.000 3.145.620 2.325.620Sub Kawasan 2

ProgramPemberdayaanKomunitasPerumahan

Pemugaran rumahtidak layak huni

Masyarakatdanpemerintah

Sub Kawasan 2 APBN,APBD Prov.,APBD Kab. 7.800.000 2.600.000 2.600.000 2.600.000

Pembangunanrumah susun sewa/pondok boro bagikaum pendatang danmasyarakatberpenghasilanrendah di dekatkawasan pusat-pusatkegiatan di KotaMuara Bungo

Pemerintah Sub Kawasan 1 APBN

27.000.000 27.000.000APBD Prov.

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 80PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

Tabel 4.9.Rencana Aksi Program Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan

Kawasan Permukiman Prioritas Jaya Setia

ASPEK PROGRAMPENANGANAN KEGIATAN PELAKU LOKASI SUMBER

PENDANAAN PEMBIAYAANJangka Waktu 5 Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

Bangunan dan Lingkungan

Fisik ProgramPembangunanPerumahan

PenataanLingkunganPermukiman danPerkotaan

Masyarakatdanpemerintah

Sub Kawasan 1 APBN,APBD Prov.,APBD Kab. 6.371.240 900.000 3.145.620 2.325.620Sub Kawasan 2

ProgramPemberdayaanKomunitasPerumahan

Pemugaran rumahtidak layak huni

Masyarakatdanpemerintah

Sub Kawasan 2 APBN,APBD Prov.,APBD Kab. 7.800.000 2.600.000 2.600.000 2.600.000

Pembangunanrumah susun sewa/pondok boro bagikaum pendatang danmasyarakatberpenghasilanrendah di dekatkawasan pusat-pusatkegiatan di KotaMuara Bungo

Pemerintah Sub Kawasan 1 APBN

27.000.000 27.000.000APBD Prov.

Page 190: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 81PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

ASPEK PROGRAMPENANGANAN KEGIATAN PELAKU LOKASI SUMBER

PENDANAAN PEMBIAYAANJangka Waktu 5 Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

ProgramPengembanganEkonomi Lokal

Penataanpermukimanperkotaan rawanbencana genangandan banjir

Masyarakatdanpemerintah

Sub Kawasan 1 APBN,APBD Prov.,APBD Kab. 6.500.000 6.500.000

NonFisik

ProgramPembangunanPerumahan

PerencenaanKASIBA dan LISIBA

Pemerintah Sub Kawasan 1 APBN1.300.000 1.300.000

Penertibanpelanggaranpembangunanperumahan

PemerintahKab.

Kelurahan JayaSetia

APBD(disesuaikan) (disesuaikan) (disesuaikan)

ProgramPengembanganEkonomi Lokal

Perencanaan AreaRekreasi dan RTH

Pengembang Sub Kawasan 1 Swasta(disesuaikan) (disesuaikan) (disesuaikan)

Jalan

Fisik ProgramPengembanganwilayahStrategis danCepat Tumbuh

Pembangunan JalanTembus Jaya Setya -Tanjung Menanti

Dinas PU Sub Kawasan 2 APBD Kab.

8.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000

Pembangunan JalanLingkungan

Dinas PUCiptakarya

Kel. Jaya Setia APBN,APBD

4.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 81PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

ASPEK PROGRAMPENANGANAN KEGIATAN PELAKU LOKASI SUMBER

PENDANAAN PEMBIAYAANJangka Waktu 5 Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

ProgramPengembanganEkonomi Lokal

Penataanpermukimanperkotaan rawanbencana genangandan banjir

Masyarakatdanpemerintah

Sub Kawasan 1 APBN,APBD Prov.,APBD Kab. 6.500.000 6.500.000

NonFisik

ProgramPembangunanPerumahan

PerencenaanKASIBA dan LISIBA

Pemerintah Sub Kawasan 1 APBN1.300.000 1.300.000

Penertibanpelanggaranpembangunanperumahan

PemerintahKab.

Kelurahan JayaSetia

APBD(disesuaikan) (disesuaikan) (disesuaikan)

ProgramPengembanganEkonomi Lokal

Perencanaan AreaRekreasi dan RTH

Pengembang Sub Kawasan 1 Swasta(disesuaikan) (disesuaikan) (disesuaikan)

Jalan

Fisik ProgramPengembanganwilayahStrategis danCepat Tumbuh

Pembangunan JalanTembus Jaya Setya -Tanjung Menanti

Dinas PU Sub Kawasan 2 APBD Kab.

8.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000

Pembangunan JalanLingkungan

Dinas PUCiptakarya

Kel. Jaya Setia APBN,APBD

4.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 81PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

ASPEK PROGRAMPENANGANAN KEGIATAN PELAKU LOKASI SUMBER

PENDANAAN PEMBIAYAANJangka Waktu 5 Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

ProgramPengembanganEkonomi Lokal

Penataanpermukimanperkotaan rawanbencana genangandan banjir

Masyarakatdanpemerintah

Sub Kawasan 1 APBN,APBD Prov.,APBD Kab. 6.500.000 6.500.000

NonFisik

ProgramPembangunanPerumahan

PerencenaanKASIBA dan LISIBA

Pemerintah Sub Kawasan 1 APBN1.300.000 1.300.000

Penertibanpelanggaranpembangunanperumahan

PemerintahKab.

Kelurahan JayaSetia

APBD(disesuaikan) (disesuaikan) (disesuaikan)

ProgramPengembanganEkonomi Lokal

Perencanaan AreaRekreasi dan RTH

Pengembang Sub Kawasan 1 Swasta(disesuaikan) (disesuaikan) (disesuaikan)

Jalan

Fisik ProgramPengembanganwilayahStrategis danCepat Tumbuh

Pembangunan JalanTembus Jaya Setya -Tanjung Menanti

Dinas PU Sub Kawasan 2 APBD Kab.

8.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000

Pembangunan JalanLingkungan

Dinas PUCiptakarya

Kel. Jaya Setia APBN,APBD

4.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000

Page 191: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 82PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

ASPEK PROGRAMPENANGANAN KEGIATAN PELAKU LOKASI SUMBER

PENDANAAN PEMBIAYAANJangka Waktu 5 Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

ProgramPemberdayaanKomunitasPerumahan

Pengaspalan Jalandalam Kec. PasarMuaro Bungo

Masyarakatdanpemerintah

Sub Kawasan 1 APBN,APBD Prov.,APBD Kab. 675.000 675.000

NonFisik

ProgramPengembanganwilayahStrategis danCepat Tumbuh

Penyusunan rncanajaringan jalanlingkungan

Dinas PU Kelurahan JayaSetia

APBD

300.000 300.000

Drainase

Fisik ProgramPembangunanDrainase

Normalisasi SungaiUdo sebagaidrainase primer kota

Ciptakarya Sei. Udo APBN,APBD

2.000.000 500.000 500.000 500.000 500.000

PembangunanSaluran DrainasePrimer Kota MuaraBungo

Ciptakarya Sei. Udo APBN4.000.000 2.000.000 2.000.000

PembangunanSaluran Drainaseskunder, tersier danKuarter Kota MuaraBungo

Ciptakarya Kel. Jaya Setia APBN,APBD

7.800.000 2.600.000 2.600.000 2.600.000

NonFisik

PemberdayaanMasyarakat

PembentukanKelembagaan

Kel. Jaya Setia APBD20.000 20.000

SosialisasiKesehatanLingkunganberkaitan dengan

Kel. Jaya Setia APBD

80.000 80.000

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 82PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

ASPEK PROGRAMPENANGANAN KEGIATAN PELAKU LOKASI SUMBER

PENDANAAN PEMBIAYAANJangka Waktu 5 Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

ProgramPemberdayaanKomunitasPerumahan

Pengaspalan Jalandalam Kec. PasarMuaro Bungo

Masyarakatdanpemerintah

Sub Kawasan 1 APBN,APBD Prov.,APBD Kab. 675.000 675.000

NonFisik

ProgramPengembanganwilayahStrategis danCepat Tumbuh

Penyusunan rncanajaringan jalanlingkungan

Dinas PU Kelurahan JayaSetia

APBD

300.000 300.000

Drainase

Fisik ProgramPembangunanDrainase

Normalisasi SungaiUdo sebagaidrainase primer kota

Ciptakarya Sei. Udo APBN,APBD

2.000.000 500.000 500.000 500.000 500.000

PembangunanSaluran DrainasePrimer Kota MuaraBungo

Ciptakarya Sei. Udo APBN4.000.000 2.000.000 2.000.000

PembangunanSaluran Drainaseskunder, tersier danKuarter Kota MuaraBungo

Ciptakarya Kel. Jaya Setia APBN,APBD

7.800.000 2.600.000 2.600.000 2.600.000

NonFisik

PemberdayaanMasyarakat

PembentukanKelembagaan

Kel. Jaya Setia APBD20.000 20.000

SosialisasiKesehatanLingkunganberkaitan dengan

Kel. Jaya Setia APBD

80.000 80.000

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 82PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

ASPEK PROGRAMPENANGANAN KEGIATAN PELAKU LOKASI SUMBER

PENDANAAN PEMBIAYAANJangka Waktu 5 Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

ProgramPemberdayaanKomunitasPerumahan

Pengaspalan Jalandalam Kec. PasarMuaro Bungo

Masyarakatdanpemerintah

Sub Kawasan 1 APBN,APBD Prov.,APBD Kab. 675.000 675.000

NonFisik

ProgramPengembanganwilayahStrategis danCepat Tumbuh

Penyusunan rncanajaringan jalanlingkungan

Dinas PU Kelurahan JayaSetia

APBD

300.000 300.000

Drainase

Fisik ProgramPembangunanDrainase

Normalisasi SungaiUdo sebagaidrainase primer kota

Ciptakarya Sei. Udo APBN,APBD

2.000.000 500.000 500.000 500.000 500.000

PembangunanSaluran DrainasePrimer Kota MuaraBungo

Ciptakarya Sei. Udo APBN4.000.000 2.000.000 2.000.000

PembangunanSaluran Drainaseskunder, tersier danKuarter Kota MuaraBungo

Ciptakarya Kel. Jaya Setia APBN,APBD

7.800.000 2.600.000 2.600.000 2.600.000

NonFisik

PemberdayaanMasyarakat

PembentukanKelembagaan

Kel. Jaya Setia APBD20.000 20.000

SosialisasiKesehatanLingkunganberkaitan dengan

Kel. Jaya Setia APBD

80.000 80.000

Page 192: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 83PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

ASPEK PROGRAMPENANGANAN KEGIATAN PELAKU LOKASI SUMBER

PENDANAAN PEMBIAYAANJangka Waktu 5 Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

drainase

Penyusunanmasterplan drainasekawasan

500.000 500.000

Air BersihFisik Penyediaan Air

Bersih nonPerpipaan

Pembuatan saranaair bersih nonperpipaan (sumberair sumur)

Ciptakarya Sub Kawasan 1 APBN,APBD,Masyarakat 200.000 50.000 50.000 50.000 50.000

NonFisik

PembangunanAir Minum

Bantek PenyusunanMaster PlanPengembanganPelayanan Air bersihskala PerkotaanMuara Bungo yangmencakup 5 wilayahKecamatan

Satker AirBersih

5 KecamatanKota

APBN

1.000.000

Bantek PenyusunanStudi KelayakanInvestasipengembanganPelayanan Air Minumskala PerkotaanMuara Bungo yangmencakup 5 wilayahKecamatan

Satker AirBersih

5 KecamatanKota

APBN

1.000.000

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 83PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

ASPEK PROGRAMPENANGANAN KEGIATAN PELAKU LOKASI SUMBER

PENDANAAN PEMBIAYAANJangka Waktu 5 Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

drainase

Penyusunanmasterplan drainasekawasan

500.000 500.000

Air BersihFisik Penyediaan Air

Bersih nonPerpipaan

Pembuatan saranaair bersih nonperpipaan (sumberair sumur)

Ciptakarya Sub Kawasan 1 APBN,APBD,Masyarakat 200.000 50.000 50.000 50.000 50.000

NonFisik

PembangunanAir Minum

Bantek PenyusunanMaster PlanPengembanganPelayanan Air bersihskala PerkotaanMuara Bungo yangmencakup 5 wilayahKecamatan

Satker AirBersih

5 KecamatanKota

APBN

1.000.000

Bantek PenyusunanStudi KelayakanInvestasipengembanganPelayanan Air Minumskala PerkotaanMuara Bungo yangmencakup 5 wilayahKecamatan

Satker AirBersih

5 KecamatanKota

APBN

1.000.000

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 83PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

ASPEK PROGRAMPENANGANAN KEGIATAN PELAKU LOKASI SUMBER

PENDANAAN PEMBIAYAANJangka Waktu 5 Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

drainase

Penyusunanmasterplan drainasekawasan

500.000 500.000

Air BersihFisik Penyediaan Air

Bersih nonPerpipaan

Pembuatan saranaair bersih nonperpipaan (sumberair sumur)

Ciptakarya Sub Kawasan 1 APBN,APBD,Masyarakat 200.000 50.000 50.000 50.000 50.000

NonFisik

PembangunanAir Minum

Bantek PenyusunanMaster PlanPengembanganPelayanan Air bersihskala PerkotaanMuara Bungo yangmencakup 5 wilayahKecamatan

Satker AirBersih

5 KecamatanKota

APBN

1.000.000

Bantek PenyusunanStudi KelayakanInvestasipengembanganPelayanan Air Minumskala PerkotaanMuara Bungo yangmencakup 5 wilayahKecamatan

Satker AirBersih

5 KecamatanKota

APBN

1.000.000

Page 193: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 84PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

ASPEK PROGRAMPENANGANAN KEGIATAN PELAKU LOKASI SUMBER

PENDANAAN PEMBIAYAANJangka Waktu 5 Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

PemberdayaanMasyarakat

PembentukanKelembagaan

Kel. Jaya Setia APBD Kab.20.000 20.000

SosialisasiKesehatanLingkunganberkaitan dengan airbersih

Kel. Jaya Setia APBD Kab.

80.000 80.000

Sanitasi/Air Limbah

Fisik ProgramPengembanganKinerjaPengelolaanAir Limbah

Pembangunan septictank komunal

Satker PLP,Ciptakarya

Sub Kawasan 2 APBN

900.000 900.000

NonFisik

PemberdayaanMasyarakat

Bantek PenyusunanMaster Plan SistemTerpaduPengelolaan AirLimbah PerkotaanMuara Bungo yangmencakup 5 wilayahKecamatan

Satker PLP 5 KecamatanKota

APBN

1.000.000

PembentukanKelembagaan

Kel. Jaya Setia APBD Kab.20.000 20.000

SosialisasiKesehatanLingkunganberkaitan dengan air

Kel. Jaya Setia APBD Kab.

80.000 80.000

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 84PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

ASPEK PROGRAMPENANGANAN KEGIATAN PELAKU LOKASI SUMBER

PENDANAAN PEMBIAYAANJangka Waktu 5 Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

PemberdayaanMasyarakat

PembentukanKelembagaan

Kel. Jaya Setia APBD Kab.20.000 20.000

SosialisasiKesehatanLingkunganberkaitan dengan airbersih

Kel. Jaya Setia APBD Kab.

80.000 80.000

Sanitasi/Air Limbah

Fisik ProgramPengembanganKinerjaPengelolaanAir Limbah

Pembangunan septictank komunal

Satker PLP,Ciptakarya

Sub Kawasan 2 APBN

900.000 900.000

NonFisik

PemberdayaanMasyarakat

Bantek PenyusunanMaster Plan SistemTerpaduPengelolaan AirLimbah PerkotaanMuara Bungo yangmencakup 5 wilayahKecamatan

Satker PLP 5 KecamatanKota

APBN

1.000.000

PembentukanKelembagaan

Kel. Jaya Setia APBD Kab.20.000 20.000

SosialisasiKesehatanLingkunganberkaitan dengan air

Kel. Jaya Setia APBD Kab.

80.000 80.000

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 84PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

ASPEK PROGRAMPENANGANAN KEGIATAN PELAKU LOKASI SUMBER

PENDANAAN PEMBIAYAANJangka Waktu 5 Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

PemberdayaanMasyarakat

PembentukanKelembagaan

Kel. Jaya Setia APBD Kab.20.000 20.000

SosialisasiKesehatanLingkunganberkaitan dengan airbersih

Kel. Jaya Setia APBD Kab.

80.000 80.000

Sanitasi/Air Limbah

Fisik ProgramPengembanganKinerjaPengelolaanAir Limbah

Pembangunan septictank komunal

Satker PLP,Ciptakarya

Sub Kawasan 2 APBN

900.000 900.000

NonFisik

PemberdayaanMasyarakat

Bantek PenyusunanMaster Plan SistemTerpaduPengelolaan AirLimbah PerkotaanMuara Bungo yangmencakup 5 wilayahKecamatan

Satker PLP 5 KecamatanKota

APBN

1.000.000

PembentukanKelembagaan

Kel. Jaya Setia APBD Kab.20.000 20.000

SosialisasiKesehatanLingkunganberkaitan dengan air

Kel. Jaya Setia APBD Kab.

80.000 80.000

Page 194: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 85PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

ASPEK PROGRAMPENANGANAN KEGIATAN PELAKU LOKASI SUMBER

PENDANAAN PEMBIAYAANJangka Waktu 5 Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

limbah

Sampah

Fisik PembangunanPersampahan

PembangunanDemplotPengelolaan sampahterpadu 3R

Masyarakatdanpemerintah

Sub Kawasan 2 APBD Kab/Kota1.000.000 1.000.000

NonFisik

PemberdayaanMasyarakat

PembentukanKelembagaan

DinasKebersihan,Dinas PU,Bag. Hukum

Kel. Jaya Setia APBD Kab.20.000 20.000

Sosialisasi dankampayepenggalaakanPengelolaan sampahterpadu 3R

Kel. Jaya Setia APBD Kab.

160.000 160.000

JUMLAH 78.826.240 1.900.000 19.070.620 41.075.620 10.850.000 8.930.000

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 85PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

ASPEK PROGRAMPENANGANAN KEGIATAN PELAKU LOKASI SUMBER

PENDANAAN PEMBIAYAANJangka Waktu 5 Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

limbah

Sampah

Fisik PembangunanPersampahan

PembangunanDemplotPengelolaan sampahterpadu 3R

Masyarakatdanpemerintah

Sub Kawasan 2 APBD Kab/Kota1.000.000 1.000.000

NonFisik

PemberdayaanMasyarakat

PembentukanKelembagaan

DinasKebersihan,Dinas PU,Bag. Hukum

Kel. Jaya Setia APBD Kab.20.000 20.000

Sosialisasi dankampayepenggalaakanPengelolaan sampahterpadu 3R

Kel. Jaya Setia APBD Kab.

160.000 160.000

JUMLAH 78.826.240 1.900.000 19.070.620 41.075.620 10.850.000 8.930.000

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

4 - 85PT. Ganes Engineering ConsultantPT. Ganes Engineering Consultant

ASPEK PROGRAMPENANGANAN KEGIATAN PELAKU LOKASI SUMBER

PENDANAAN PEMBIAYAANJangka Waktu 5 Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

limbah

Sampah

Fisik PembangunanPersampahan

PembangunanDemplotPengelolaan sampahterpadu 3R

Masyarakatdanpemerintah

Sub Kawasan 2 APBD Kab/Kota1.000.000 1.000.000

NonFisik

PemberdayaanMasyarakat

PembentukanKelembagaan

DinasKebersihan,Dinas PU,Bag. Hukum

Kel. Jaya Setia APBD Kab.20.000 20.000

Sosialisasi dankampayepenggalaakanPengelolaan sampahterpadu 3R

Kel. Jaya Setia APBD Kab.

160.000 160.000

JUMLAH 78.826.240 1.900.000 19.070.620 41.075.620 10.850.000 8.930.000

Page 195: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

5 - 1PT. Ganes Engineering Consultant

5.1. PENENTUAN RENCANA PENANGANAN KAWASAN PEMBANGUNANTAHAP I

Kawasan Permukiman Prioritas Jaya Setia merupakan sebagian dari

Kelurahan Jaya Setia dengan luas kurang lebih 148 Ha, dengan luas yang cukup

besar tersebut pembangunan di kawasan prioritas ini perlu pentahapan

pembangunannya. Dari beberapa rencana pembangunan kawasan permukiman

prioritas dengan keterbatasan sumber daya dan pembiayaan perlu dipilh satu

kawasan yang ditangani (strategis) untuk dilaksanakan pada tahap pertama.

Kawasan Permukiman Prioritas Jaya Setia berdasarkan pembagian

kawasan yang telah diuraikan pada Bab III terdahulu dibagi menjadi 2 (dua)

kawasan yaitu Sub Kawasan 1 yang terdiri dari 3 (tiga) RT dan Sub Kawasan 2

yang terdiri dari 6 (enam) RT.

Dalam rencana penanganan tahap I (pertama) tidak semua RT di masing-

masing Sub Kawasan ditangani maka perlu adanya pemilihan lokasi penanganan

tahap I pada masing-masing Sub Kawasan. Satuan Wilayah terkecil dalam

penangan tahp I adalah satuan Wilayah RT, dalam penentuan penanganan tahap I

ini dapat ditentukan lebih dari 1 (satu) RT dalam masing-masing Sub Kawasan

5.1.1. Perumusan Kriteria Dan Indikator Penentuan Kawasan PembangunanTahap I

Untuk menetukan penanganan pada tahap pertama pada masing-masing

Sub Kawasan permukiman prioritas tersebut dilakukan penilaian dengan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

5 - 1PT. Ganes Engineering Consultant

5.1. PENENTUAN RENCANA PENANGANAN KAWASAN PEMBANGUNANTAHAP I

Kawasan Permukiman Prioritas Jaya Setia merupakan sebagian dari

Kelurahan Jaya Setia dengan luas kurang lebih 148 Ha, dengan luas yang cukup

besar tersebut pembangunan di kawasan prioritas ini perlu pentahapan

pembangunannya. Dari beberapa rencana pembangunan kawasan permukiman

prioritas dengan keterbatasan sumber daya dan pembiayaan perlu dipilh satu

kawasan yang ditangani (strategis) untuk dilaksanakan pada tahap pertama.

Kawasan Permukiman Prioritas Jaya Setia berdasarkan pembagian

kawasan yang telah diuraikan pada Bab III terdahulu dibagi menjadi 2 (dua)

kawasan yaitu Sub Kawasan 1 yang terdiri dari 3 (tiga) RT dan Sub Kawasan 2

yang terdiri dari 6 (enam) RT.

Dalam rencana penanganan tahap I (pertama) tidak semua RT di masing-

masing Sub Kawasan ditangani maka perlu adanya pemilihan lokasi penanganan

tahap I pada masing-masing Sub Kawasan. Satuan Wilayah terkecil dalam

penangan tahp I adalah satuan Wilayah RT, dalam penentuan penanganan tahap I

ini dapat ditentukan lebih dari 1 (satu) RT dalam masing-masing Sub Kawasan

5.1.1. Perumusan Kriteria Dan Indikator Penentuan Kawasan PembangunanTahap I

Untuk menetukan penanganan pada tahap pertama pada masing-masing

Sub Kawasan permukiman prioritas tersebut dilakukan penilaian dengan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

5 - 1PT. Ganes Engineering Consultant

5.1. PENENTUAN RENCANA PENANGANAN KAWASAN PEMBANGUNANTAHAP I

Kawasan Permukiman Prioritas Jaya Setia merupakan sebagian dari

Kelurahan Jaya Setia dengan luas kurang lebih 148 Ha, dengan luas yang cukup

besar tersebut pembangunan di kawasan prioritas ini perlu pentahapan

pembangunannya. Dari beberapa rencana pembangunan kawasan permukiman

prioritas dengan keterbatasan sumber daya dan pembiayaan perlu dipilh satu

kawasan yang ditangani (strategis) untuk dilaksanakan pada tahap pertama.

Kawasan Permukiman Prioritas Jaya Setia berdasarkan pembagian

kawasan yang telah diuraikan pada Bab III terdahulu dibagi menjadi 2 (dua)

kawasan yaitu Sub Kawasan 1 yang terdiri dari 3 (tiga) RT dan Sub Kawasan 2

yang terdiri dari 6 (enam) RT.

Dalam rencana penanganan tahap I (pertama) tidak semua RT di masing-

masing Sub Kawasan ditangani maka perlu adanya pemilihan lokasi penanganan

tahap I pada masing-masing Sub Kawasan. Satuan Wilayah terkecil dalam

penangan tahp I adalah satuan Wilayah RT, dalam penentuan penanganan tahap I

ini dapat ditentukan lebih dari 1 (satu) RT dalam masing-masing Sub Kawasan

5.1.1. Perumusan Kriteria Dan Indikator Penentuan Kawasan PembangunanTahap I

Untuk menetukan penanganan pada tahap pertama pada masing-masing

Sub Kawasan permukiman prioritas tersebut dilakukan penilaian dengan

Page 196: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

5 - 2PT. Ganes Engineering Consultant

menggunakan 4 kriteria dan 10 indikator untuk setiap RT dalam masing-masing

Sub Kawasan. Kriteria dan indikator penilaian adalah sebagaimana tabel pada

halaman berikut :

Tabel 5.1Kriteria Dan Indikator Penentuan Kawasan Pembangunan Tahap I

No. Kriteria Indikator

1 Urgenitas terhadappenanganan akarpermasalahankawasan

a Mempunyai korelasi positif terhadappenangan akar permasalahan

b Sesuai dengan tahapan penangananakar permasalahan

c Mempunyai implikasi positif terhadaplokasi lainnya

2 Jaminankeberlanjutanprogram danpenuntasanmasalah

a Potensi konflik rendah (konflik lahan,konflik sosial)

b Dukungan kelembagaan masyarakatc Keluwesan dalam penyusunan rencana

aksi

3 Berpotensi menjadipilot propjectdalam skalakawasan dan kota

a Keberagaman penanganan infrastrukturkeciptakaryaan

b Aspek yang ditangani secaramenyeluruh (fisik, sosial, ekonomi)

c Model penanganan dapat direplikasikanpada lokasi lain (best pactice)

4 Efektifitas manfaatprogram terhadapmasyarakat

a Jumlah penduduk yang terkena sasaranprogram pembangunan permukiman

Sumber : Analisis Stodio

5.1.2. Penilaian (skoring)

Pemilihan penangan kawasan permukiman prioritas dilakukan dengan

metoda skoring sebagai berikut :

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

5 - 2PT. Ganes Engineering Consultant

menggunakan 4 kriteria dan 10 indikator untuk setiap RT dalam masing-masing

Sub Kawasan. Kriteria dan indikator penilaian adalah sebagaimana tabel pada

halaman berikut :

Tabel 5.1Kriteria Dan Indikator Penentuan Kawasan Pembangunan Tahap I

No. Kriteria Indikator

1 Urgenitas terhadappenanganan akarpermasalahankawasan

a Mempunyai korelasi positif terhadappenangan akar permasalahan

b Sesuai dengan tahapan penangananakar permasalahan

c Mempunyai implikasi positif terhadaplokasi lainnya

2 Jaminankeberlanjutanprogram danpenuntasanmasalah

a Potensi konflik rendah (konflik lahan,konflik sosial)

b Dukungan kelembagaan masyarakatc Keluwesan dalam penyusunan rencana

aksi

3 Berpotensi menjadipilot propjectdalam skalakawasan dan kota

a Keberagaman penanganan infrastrukturkeciptakaryaan

b Aspek yang ditangani secaramenyeluruh (fisik, sosial, ekonomi)

c Model penanganan dapat direplikasikanpada lokasi lain (best pactice)

4 Efektifitas manfaatprogram terhadapmasyarakat

a Jumlah penduduk yang terkena sasaranprogram pembangunan permukiman

Sumber : Analisis Stodio

5.1.2. Penilaian (skoring)

Pemilihan penangan kawasan permukiman prioritas dilakukan dengan

metoda skoring sebagai berikut :

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

5 - 2PT. Ganes Engineering Consultant

menggunakan 4 kriteria dan 10 indikator untuk setiap RT dalam masing-masing

Sub Kawasan. Kriteria dan indikator penilaian adalah sebagaimana tabel pada

halaman berikut :

Tabel 5.1Kriteria Dan Indikator Penentuan Kawasan Pembangunan Tahap I

No. Kriteria Indikator

1 Urgenitas terhadappenanganan akarpermasalahankawasan

a Mempunyai korelasi positif terhadappenangan akar permasalahan

b Sesuai dengan tahapan penangananakar permasalahan

c Mempunyai implikasi positif terhadaplokasi lainnya

2 Jaminankeberlanjutanprogram danpenuntasanmasalah

a Potensi konflik rendah (konflik lahan,konflik sosial)

b Dukungan kelembagaan masyarakatc Keluwesan dalam penyusunan rencana

aksi

3 Berpotensi menjadipilot propjectdalam skalakawasan dan kota

a Keberagaman penanganan infrastrukturkeciptakaryaan

b Aspek yang ditangani secaramenyeluruh (fisik, sosial, ekonomi)

c Model penanganan dapat direplikasikanpada lokasi lain (best pactice)

4 Efektifitas manfaatprogram terhadapmasyarakat

a Jumlah penduduk yang terkena sasaranprogram pembangunan permukiman

Sumber : Analisis Stodio

5.1.2. Penilaian (skoring)

Pemilihan penangan kawasan permukiman prioritas dilakukan dengan

metoda skoring sebagai berikut :

Page 197: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

5 - 3PT. Ganes Engineering Consultant

Tabel 5.2Penilaian/skoring Penentuan Pembangunan Tahap I

No. Kriteria Indikator SubKawasan 2

SubKawasan 1

1 Urgenitasterhadappenangananakarpermasalahankawasan

1) Mempunyai korelasi positifterhadap penangan akarpermasalahan

8 8

2) Sesuai dengan tahapanpenanganan akarpermasalahan

8 8

3) Mempunyai implikasi positifterhadap lokasi lainnya 8 8

2 Jaminankeberlanjutanprogram danpenuntasanmasalah

4) Potensi konflik rendah (konfliklahan, konflik sosial) 5 5

5) Dukungan kelembagaanmasyarakat 5 5

6) Keluwesan dalam penyusunanrencana aksi 5 5

3 Berpotensimenjadi pilotpropjectdalam skalakawasan dankota

7) Keberagaman penangananinfrastruktur keciptakaryaan 8 8

8) Aspek yang ditangani secaramenyeluruh (fisik, sosial,ekonomi)

8 8

9) Model penanganan dapatdireplikasikan pada lokasi lain(best pactice)

8 8

4 Efektifitasmanfaatprogramterhadapmasyarakat

10) Jumlah penduduk yangterkena sasaran programpembangunan permukiman

5 3

JUMLAH SKOR 68 65

Urutan 1 2

Keterangan nilai : 0 = mendukung3 = kurang mendukung5 = mendukung8 = sangat mendukung

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

5 - 3PT. Ganes Engineering Consultant

Tabel 5.2Penilaian/skoring Penentuan Pembangunan Tahap I

No. Kriteria Indikator SubKawasan 2

SubKawasan 1

1 Urgenitasterhadappenangananakarpermasalahankawasan

1) Mempunyai korelasi positifterhadap penangan akarpermasalahan

8 8

2) Sesuai dengan tahapanpenanganan akarpermasalahan

8 8

3) Mempunyai implikasi positifterhadap lokasi lainnya 8 8

2 Jaminankeberlanjutanprogram danpenuntasanmasalah

4) Potensi konflik rendah (konfliklahan, konflik sosial) 5 5

5) Dukungan kelembagaanmasyarakat 5 5

6) Keluwesan dalam penyusunanrencana aksi 5 5

3 Berpotensimenjadi pilotpropjectdalam skalakawasan dankota

7) Keberagaman penangananinfrastruktur keciptakaryaan 8 8

8) Aspek yang ditangani secaramenyeluruh (fisik, sosial,ekonomi)

8 8

9) Model penanganan dapatdireplikasikan pada lokasi lain(best pactice)

8 8

4 Efektifitasmanfaatprogramterhadapmasyarakat

10) Jumlah penduduk yangterkena sasaran programpembangunan permukiman

5 3

JUMLAH SKOR 68 65

Urutan 1 2

Keterangan nilai : 0 = mendukung3 = kurang mendukung5 = mendukung8 = sangat mendukung

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

5 - 3PT. Ganes Engineering Consultant

Tabel 5.2Penilaian/skoring Penentuan Pembangunan Tahap I

No. Kriteria Indikator SubKawasan 2

SubKawasan 1

1 Urgenitasterhadappenangananakarpermasalahankawasan

1) Mempunyai korelasi positifterhadap penangan akarpermasalahan

8 8

2) Sesuai dengan tahapanpenanganan akarpermasalahan

8 8

3) Mempunyai implikasi positifterhadap lokasi lainnya 8 8

2 Jaminankeberlanjutanprogram danpenuntasanmasalah

4) Potensi konflik rendah (konfliklahan, konflik sosial) 5 5

5) Dukungan kelembagaanmasyarakat 5 5

6) Keluwesan dalam penyusunanrencana aksi 5 5

3 Berpotensimenjadi pilotpropjectdalam skalakawasan dankota

7) Keberagaman penangananinfrastruktur keciptakaryaan 8 8

8) Aspek yang ditangani secaramenyeluruh (fisik, sosial,ekonomi)

8 8

9) Model penanganan dapatdireplikasikan pada lokasi lain(best pactice)

8 8

4 Efektifitasmanfaatprogramterhadapmasyarakat

10) Jumlah penduduk yangterkena sasaran programpembangunan permukiman

5 3

JUMLAH SKOR 68 65

Urutan 1 2

Keterangan nilai : 0 = mendukung3 = kurang mendukung5 = mendukung8 = sangat mendukung

Page 198: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

5 - 4PT. Ganes Engineering Consultant

Dari tabel skoring diatas nilai wilayah Sub Kawasan 1 mendapat skor

tertinggi 65, Sub Kawasan 2 mendapat nilai skor 68, maka prioritas

penanganan pada tahap pertama.addalah pada wilayah Sub Kawasan 2.

5.2. KONSEP PENANGANAN KAWASAN PEMBANGUNAN TAHAP 1

Sesuai dengan potensi dan isu permasalahan pada sub-sub kawasan Jaya

Setia yaitu dengan konsep penanganan yang diterapkan adalah sebagai berikut :

1. Sub Kawasan 1, wilayah RT 04 berpeluang di tingkat vitalitasnya oleh karena

ada potensi lahan kosong yang dapat ditingkatkan vitalitas kawasannya

menjadi area pengembangan kawasan permukiman perkotaan, namum

kawasan ini menghadapi persolan genangan air hujan karena berada di daerah

rendah dan menjadi pembuangan air hujan sebagian wilayah kota Muara

Bungo oleh karena itu diterapkan konsep penanganan sebagai berikut :

Rehabilitasi, yaitu melakukan penataan lingkungan dengan menambah,

memelihara sarana dan prasaran keciptakaryaan yang berkaitan dengan

masalah mitigasi bencana banjir serta genangan air hujan;

Revitalisasi, meningkatkan potensi yang selama ini belum digarap yaitu

mengembangkan area permukiman baru untuk memenuhi kebutuhan

perumahan kota namun tetap melakukan pengendalian yang efektif

Koefisien Dasar Bangunan (KDB) dan Koefisien Lantai Bangunan (KLB).

Intensifikasi mengembangkan area lahan kebun menjadi area hunian pusat

kota guna menambah kebutuhan akan perumahan kota dengan tetap

memperhatikan kelestarian lingkungan.

2. Sub Kawasan 2, wilayah RT 14 kawasan ini ada kecenderungan menurun

kualitas lingkungannya oleh karena itu dalam menangai kawasan permukiman

ini diterapkan konsep penanganan sebagai berikut :

Rehabilitasi, yaitu melakukan penataan lingkungan dengan menambah,

memelihara sarana dan prasaran keciptakaryaan, untuk menjaga kualitas

lingkungan sehingga kondisi lingkungan dapat tetap layak huni.

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

5 - 4PT. Ganes Engineering Consultant

Dari tabel skoring diatas nilai wilayah Sub Kawasan 1 mendapat skor

tertinggi 65, Sub Kawasan 2 mendapat nilai skor 68, maka prioritas

penanganan pada tahap pertama.addalah pada wilayah Sub Kawasan 2.

5.2. KONSEP PENANGANAN KAWASAN PEMBANGUNAN TAHAP 1

Sesuai dengan potensi dan isu permasalahan pada sub-sub kawasan Jaya

Setia yaitu dengan konsep penanganan yang diterapkan adalah sebagai berikut :

1. Sub Kawasan 1, wilayah RT 04 berpeluang di tingkat vitalitasnya oleh karena

ada potensi lahan kosong yang dapat ditingkatkan vitalitas kawasannya

menjadi area pengembangan kawasan permukiman perkotaan, namum

kawasan ini menghadapi persolan genangan air hujan karena berada di daerah

rendah dan menjadi pembuangan air hujan sebagian wilayah kota Muara

Bungo oleh karena itu diterapkan konsep penanganan sebagai berikut :

Rehabilitasi, yaitu melakukan penataan lingkungan dengan menambah,

memelihara sarana dan prasaran keciptakaryaan yang berkaitan dengan

masalah mitigasi bencana banjir serta genangan air hujan;

Revitalisasi, meningkatkan potensi yang selama ini belum digarap yaitu

mengembangkan area permukiman baru untuk memenuhi kebutuhan

perumahan kota namun tetap melakukan pengendalian yang efektif

Koefisien Dasar Bangunan (KDB) dan Koefisien Lantai Bangunan (KLB).

Intensifikasi mengembangkan area lahan kebun menjadi area hunian pusat

kota guna menambah kebutuhan akan perumahan kota dengan tetap

memperhatikan kelestarian lingkungan.

2. Sub Kawasan 2, wilayah RT 14 kawasan ini ada kecenderungan menurun

kualitas lingkungannya oleh karena itu dalam menangai kawasan permukiman

ini diterapkan konsep penanganan sebagai berikut :

Rehabilitasi, yaitu melakukan penataan lingkungan dengan menambah,

memelihara sarana dan prasaran keciptakaryaan, untuk menjaga kualitas

lingkungan sehingga kondisi lingkungan dapat tetap layak huni.

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

5 - 4PT. Ganes Engineering Consultant

Dari tabel skoring diatas nilai wilayah Sub Kawasan 1 mendapat skor

tertinggi 65, Sub Kawasan 2 mendapat nilai skor 68, maka prioritas

penanganan pada tahap pertama.addalah pada wilayah Sub Kawasan 2.

5.2. KONSEP PENANGANAN KAWASAN PEMBANGUNAN TAHAP 1

Sesuai dengan potensi dan isu permasalahan pada sub-sub kawasan Jaya

Setia yaitu dengan konsep penanganan yang diterapkan adalah sebagai berikut :

1. Sub Kawasan 1, wilayah RT 04 berpeluang di tingkat vitalitasnya oleh karena

ada potensi lahan kosong yang dapat ditingkatkan vitalitas kawasannya

menjadi area pengembangan kawasan permukiman perkotaan, namum

kawasan ini menghadapi persolan genangan air hujan karena berada di daerah

rendah dan menjadi pembuangan air hujan sebagian wilayah kota Muara

Bungo oleh karena itu diterapkan konsep penanganan sebagai berikut :

Rehabilitasi, yaitu melakukan penataan lingkungan dengan menambah,

memelihara sarana dan prasaran keciptakaryaan yang berkaitan dengan

masalah mitigasi bencana banjir serta genangan air hujan;

Revitalisasi, meningkatkan potensi yang selama ini belum digarap yaitu

mengembangkan area permukiman baru untuk memenuhi kebutuhan

perumahan kota namun tetap melakukan pengendalian yang efektif

Koefisien Dasar Bangunan (KDB) dan Koefisien Lantai Bangunan (KLB).

Intensifikasi mengembangkan area lahan kebun menjadi area hunian pusat

kota guna menambah kebutuhan akan perumahan kota dengan tetap

memperhatikan kelestarian lingkungan.

2. Sub Kawasan 2, wilayah RT 14 kawasan ini ada kecenderungan menurun

kualitas lingkungannya oleh karena itu dalam menangai kawasan permukiman

ini diterapkan konsep penanganan sebagai berikut :

Rehabilitasi, yaitu melakukan penataan lingkungan dengan menambah,

memelihara sarana dan prasaran keciptakaryaan, untuk menjaga kualitas

lingkungan sehingga kondisi lingkungan dapat tetap layak huni.

Page 199: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

5 - 5PT. Ganes Engineering Consultant

5.2.1. Rencana Pembangunan

Pembangunan Sub Kawasan 2 sebagai kawasan terpilih untuk dilakukan

penanganan tahap I (pertama) didasarkan pada :

1. Kecenderungan perkembangan sub kawasan ini dalam konteks

pengembangan wilayah pusat kota, kawasan ini berkembang sejajar

dengan kawasan sekitar lainnya menuju fungsi kawasan pusat kota;

2. Potensi dan masalah pada sub kawasan, potensi persediaan lahan kosong

dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan fungsi dan peran kawasan ini

dalam konteks area pusat kota. Sedang masalah yang dihadapi kawasan ini

adalah genangan air sehabis hujan yang disebabkan berada di kawasan

rendah dan tidak tersistem drainase baik drainase kota maupun drainase

kawasan.

3. Prospek sub kawasan pada waktu yang akan datang mempunyai peluang

sebagai hunian yang berakses mudah dan cepat.

Berdasarkan tiga hal tersebut maka program kegiatan pembangunan pada

sub kawasan 2 adalah :

1. Melakukan rehabilitasi atau pemugaran sebagian rumah yang masih dalam

kondisi kurang layak;

2. Melakukan rehabilitasi prasarana lingkungan atau kawasan antara lain :

a. Pembangunan atau rehabilitasi Drainase;

b. Pembangunan Jalan Lingkungan

c. Pembangunan Jalan Setapak

d. Gorong-gorong

3. Mengintensifkan penggunaan lahan kosong untuk dimanfaatan sebagai area

pengembangan perumahan perkotaan

Sebagai visualisasi rencana pembangunan dalam tingkat outline plan dapat

lihat pada gambar Rencana pembangunan kawasan pada halaman berikut.

5.2.2. Rencana Penanganan

Rencana penanganan merupakan rencana kegiatan penangan pada

beberapa komponen penataan kawasan yang akan dilaksanakan

pembangunannya, rencana penangan tersebut dapat lebih jelas lihat pada gambar

berikut :

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

5 - 5PT. Ganes Engineering Consultant

5.2.1. Rencana Pembangunan

Pembangunan Sub Kawasan 2 sebagai kawasan terpilih untuk dilakukan

penanganan tahap I (pertama) didasarkan pada :

1. Kecenderungan perkembangan sub kawasan ini dalam konteks

pengembangan wilayah pusat kota, kawasan ini berkembang sejajar

dengan kawasan sekitar lainnya menuju fungsi kawasan pusat kota;

2. Potensi dan masalah pada sub kawasan, potensi persediaan lahan kosong

dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan fungsi dan peran kawasan ini

dalam konteks area pusat kota. Sedang masalah yang dihadapi kawasan ini

adalah genangan air sehabis hujan yang disebabkan berada di kawasan

rendah dan tidak tersistem drainase baik drainase kota maupun drainase

kawasan.

3. Prospek sub kawasan pada waktu yang akan datang mempunyai peluang

sebagai hunian yang berakses mudah dan cepat.

Berdasarkan tiga hal tersebut maka program kegiatan pembangunan pada

sub kawasan 2 adalah :

1. Melakukan rehabilitasi atau pemugaran sebagian rumah yang masih dalam

kondisi kurang layak;

2. Melakukan rehabilitasi prasarana lingkungan atau kawasan antara lain :

a. Pembangunan atau rehabilitasi Drainase;

b. Pembangunan Jalan Lingkungan

c. Pembangunan Jalan Setapak

d. Gorong-gorong

3. Mengintensifkan penggunaan lahan kosong untuk dimanfaatan sebagai area

pengembangan perumahan perkotaan

Sebagai visualisasi rencana pembangunan dalam tingkat outline plan dapat

lihat pada gambar Rencana pembangunan kawasan pada halaman berikut.

5.2.2. Rencana Penanganan

Rencana penanganan merupakan rencana kegiatan penangan pada

beberapa komponen penataan kawasan yang akan dilaksanakan

pembangunannya, rencana penangan tersebut dapat lebih jelas lihat pada gambar

berikut :

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

5 - 5PT. Ganes Engineering Consultant

5.2.1. Rencana Pembangunan

Pembangunan Sub Kawasan 2 sebagai kawasan terpilih untuk dilakukan

penanganan tahap I (pertama) didasarkan pada :

1. Kecenderungan perkembangan sub kawasan ini dalam konteks

pengembangan wilayah pusat kota, kawasan ini berkembang sejajar

dengan kawasan sekitar lainnya menuju fungsi kawasan pusat kota;

2. Potensi dan masalah pada sub kawasan, potensi persediaan lahan kosong

dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan fungsi dan peran kawasan ini

dalam konteks area pusat kota. Sedang masalah yang dihadapi kawasan ini

adalah genangan air sehabis hujan yang disebabkan berada di kawasan

rendah dan tidak tersistem drainase baik drainase kota maupun drainase

kawasan.

3. Prospek sub kawasan pada waktu yang akan datang mempunyai peluang

sebagai hunian yang berakses mudah dan cepat.

Berdasarkan tiga hal tersebut maka program kegiatan pembangunan pada

sub kawasan 2 adalah :

1. Melakukan rehabilitasi atau pemugaran sebagian rumah yang masih dalam

kondisi kurang layak;

2. Melakukan rehabilitasi prasarana lingkungan atau kawasan antara lain :

a. Pembangunan atau rehabilitasi Drainase;

b. Pembangunan Jalan Lingkungan

c. Pembangunan Jalan Setapak

d. Gorong-gorong

3. Mengintensifkan penggunaan lahan kosong untuk dimanfaatan sebagai area

pengembangan perumahan perkotaan

Sebagai visualisasi rencana pembangunan dalam tingkat outline plan dapat

lihat pada gambar Rencana pembangunan kawasan pada halaman berikut.

5.2.2. Rencana Penanganan

Rencana penanganan merupakan rencana kegiatan penangan pada

beberapa komponen penataan kawasan yang akan dilaksanakan

pembangunannya, rencana penangan tersebut dapat lebih jelas lihat pada gambar

berikut :

Page 200: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

5 - 6PT. Ganes Engineering Consultant

Gambar : 5.1Rencana Pembangunan

KegiatanRehabilitasi permukimaneksisting

KegiatanPengembanganpermukiman baru(perumahan, Rusun, Kasiba,Lisiba

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

5 - 6PT. Ganes Engineering Consultant

Gambar : 5.1Rencana Pembangunan

KegiatanRehabilitasi permukimaneksisting

KegiatanPengembanganpermukiman baru(perumahan, Rusun, Kasiba,Lisiba

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

5 - 6PT. Ganes Engineering Consultant

Gambar : 5.1Rencana Pembangunan

KegiatanRehabilitasi permukimaneksisting

KegiatanPengembanganpermukiman baru(perumahan, Rusun, Kasiba,Lisiba

Page 201: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

5 - 7PT. Ganes Engineering Consultant

Gambar 5.2

Rencana Penanganan Tahap I Sub Kawasan 1

Drainase JlnLingkungan dan

Gorong-gorong

Jembatan JlnLingkungan

Areapengembanganperumahan kota

Areapengembanganperumahan kota

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

5 - 7PT. Ganes Engineering Consultant

Gambar 5.2

Rencana Penanganan Tahap I Sub Kawasan 1

Drainase JlnLingkungan dan

Gorong-gorong

Jembatan JlnLingkungan

Areapengembanganperumahan kota

Areapengembanganperumahan kota

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

5 - 7PT. Ganes Engineering Consultant

Gambar 5.2

Rencana Penanganan Tahap I Sub Kawasan 1

Drainase JlnLingkungan dan

Gorong-gorong

Jembatan JlnLingkungan

Areapengembanganperumahan kota

Areapengembanganperumahan kota

Page 202: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

5 - 8PT. Ganes Engineering Consultant

Gambar 5.3Rencana Penanganan Tahap I Sub Kawasan 2

Drainase Jln Lingkungan Jalan Setapak dan Gorong-gorong

Areapengembanganperumahan kota

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

5 - 8PT. Ganes Engineering Consultant

Gambar 5.3Rencana Penanganan Tahap I Sub Kawasan 2

Drainase Jln Lingkungan Jalan Setapak dan Gorong-gorong

Areapengembanganperumahan kota

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

5 - 8PT. Ganes Engineering Consultant

Gambar 5.3Rencana Penanganan Tahap I Sub Kawasan 2

Drainase Jln Lingkungan Jalan Setapak dan Gorong-gorong

Areapengembanganperumahan kota

Page 203: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

5 - 9PT. Ganes Engineering Consultant

Tabel 5.3Rencana Program Penanganan Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan Pada Kawasan Pembangunan

Tahap 1(Kelurahan Jaya Setia)

No. PROGRAMPENANGANAN KEGIATAN LOKASI VOL. SATUAN

HARGASATUAN BIAYA JANGKA WAKTU 5 TAHUN

PELAKU SEMBERPENDANAAN( x Rp. 1000) ( x Rp. 1000) 2012 2013 2014 2015 2016

1 Bangunan Dan LingkunganFisik

1 Pembuatan DED PSDLingkungan Sub Kawasan 1 1 Paket 200.000 200.000 200.000 Dinas PU CK, APBD

ProgramPembangunanPerumahan

2 Penataan LingkunganPermukiman danPerkotaan

Sub Kawasan 1 1 Paket 3.145.620 3.145.620 3.145.620 Dinas PU CK,Satker Perkim)

APBN,APBD

ProgramPemberdayaanKomunitasPerumahan

1. Pemugaran rumahtidak layak huni(stikulan)

Sub Kawasan 2 120 Unit 10.000 1.200.000 1.200.000 Dinas PU CK,Satker Perkim)

APBN,APBD

2 Pembuatan DEDRusun Sub Kawasan 1 1 Paket 150.000 150.000 150.000

3 Pembangunan rumahsusun sewa/ pondokboro bagi kaumpendatang danmasyarakatberpenghasilanrendah di dekatkawasan pusat-pusatkegiatan di KotaMuara Bungo

Sub Kawasan 1 1 Paket 12.000.000 12.000.000 12.000.000 Dinas PU CK,Satker Perkim)

APBN,APBD

ProgramPengembanganEkonomi Lokal

1. Penataanpermukimanperkotaan rawanbencana genangandan banjir

Sub Kawasan 1 1 Paket 6.500.000 6.500.000 6.500.000 Dinas PU CK,Satker Perkim)

APBN,APBD

ProgramPembangunanRTH

1. PerencanaanInvestasi Sub Kawasan 1 1 Paket - Pengembang

(Developer) Swasta

2. Penyiapan Lahan Sub Kawasan 1 disesuaikanperencanaan Ha - Pengembang

(Developer) Swasta

3. Pembangunan tempatrekreasi Sub Kawasan 1 1 Paket disesuaikan - - - Pengembang

(Developer) Swasta

Non FisikProgramPembangunanPerumahan

1. Perencanaan KASIBAdan LISIBA Sub Kawasan 1 1 Paket 1.300.000 1.300.000 1.300.000

Dinas PU CK,Satker Perkim),

BPNAPBN,APBD

2 JalanFisik

1 Pembuatan DED PSD Sub Kawasan 1,2 4 Paket 100.000 400.000 100.000 100.000 100.000 100.000 Dinas PU APBDPembangunan 2 Pembangunan Jalan Sub Kawasan 1 3.700 M 2.162 8.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 Dinas PU APBD, APBN

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

5 - 9PT. Ganes Engineering Consultant

Tabel 5.3Rencana Program Penanganan Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan Pada Kawasan Pembangunan

Tahap 1(Kelurahan Jaya Setia)

No. PROGRAMPENANGANAN KEGIATAN LOKASI VOL. SATUAN

HARGASATUAN BIAYA JANGKA WAKTU 5 TAHUN

PELAKU SEMBERPENDANAAN( x Rp. 1000) ( x Rp. 1000) 2012 2013 2014 2015 2016

1 Bangunan Dan LingkunganFisik

1 Pembuatan DED PSDLingkungan Sub Kawasan 1 1 Paket 200.000 200.000 200.000 Dinas PU CK, APBD

ProgramPembangunanPerumahan

2 Penataan LingkunganPermukiman danPerkotaan

Sub Kawasan 1 1 Paket 3.145.620 3.145.620 3.145.620 Dinas PU CK,Satker Perkim)

APBN,APBD

ProgramPemberdayaanKomunitasPerumahan

1. Pemugaran rumahtidak layak huni(stikulan)

Sub Kawasan 2 120 Unit 10.000 1.200.000 1.200.000 Dinas PU CK,Satker Perkim)

APBN,APBD

2 Pembuatan DEDRusun Sub Kawasan 1 1 Paket 150.000 150.000 150.000

3 Pembangunan rumahsusun sewa/ pondokboro bagi kaumpendatang danmasyarakatberpenghasilanrendah di dekatkawasan pusat-pusatkegiatan di KotaMuara Bungo

Sub Kawasan 1 1 Paket 12.000.000 12.000.000 12.000.000 Dinas PU CK,Satker Perkim)

APBN,APBD

ProgramPengembanganEkonomi Lokal

1. Penataanpermukimanperkotaan rawanbencana genangandan banjir

Sub Kawasan 1 1 Paket 6.500.000 6.500.000 6.500.000 Dinas PU CK,Satker Perkim)

APBN,APBD

ProgramPembangunanRTH

1. PerencanaanInvestasi Sub Kawasan 1 1 Paket - Pengembang

(Developer) Swasta

2. Penyiapan Lahan Sub Kawasan 1 disesuaikanperencanaan Ha - Pengembang

(Developer) Swasta

3. Pembangunan tempatrekreasi Sub Kawasan 1 1 Paket disesuaikan - - - Pengembang

(Developer) Swasta

Non FisikProgramPembangunanPerumahan

1. Perencanaan KASIBAdan LISIBA Sub Kawasan 1 1 Paket 1.300.000 1.300.000 1.300.000

Dinas PU CK,Satker Perkim),

BPNAPBN,APBD

2 JalanFisik

1 Pembuatan DED PSD Sub Kawasan 1,2 4 Paket 100.000 400.000 100.000 100.000 100.000 100.000 Dinas PU APBDPembangunan 2 Pembangunan Jalan Sub Kawasan 1 3.700 M 2.162 8.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 Dinas PU APBD, APBN

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

5 - 9PT. Ganes Engineering Consultant

Tabel 5.3Rencana Program Penanganan Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan Pada Kawasan Pembangunan

Tahap 1(Kelurahan Jaya Setia)

No. PROGRAMPENANGANAN KEGIATAN LOKASI VOL. SATUAN

HARGASATUAN BIAYA JANGKA WAKTU 5 TAHUN

PELAKU SEMBERPENDANAAN( x Rp. 1000) ( x Rp. 1000) 2012 2013 2014 2015 2016

1 Bangunan Dan LingkunganFisik

1 Pembuatan DED PSDLingkungan Sub Kawasan 1 1 Paket 200.000 200.000 200.000 Dinas PU CK, APBD

ProgramPembangunanPerumahan

2 Penataan LingkunganPermukiman danPerkotaan

Sub Kawasan 1 1 Paket 3.145.620 3.145.620 3.145.620 Dinas PU CK,Satker Perkim)

APBN,APBD

ProgramPemberdayaanKomunitasPerumahan

1. Pemugaran rumahtidak layak huni(stikulan)

Sub Kawasan 2 120 Unit 10.000 1.200.000 1.200.000 Dinas PU CK,Satker Perkim)

APBN,APBD

2 Pembuatan DEDRusun Sub Kawasan 1 1 Paket 150.000 150.000 150.000

3 Pembangunan rumahsusun sewa/ pondokboro bagi kaumpendatang danmasyarakatberpenghasilanrendah di dekatkawasan pusat-pusatkegiatan di KotaMuara Bungo

Sub Kawasan 1 1 Paket 12.000.000 12.000.000 12.000.000 Dinas PU CK,Satker Perkim)

APBN,APBD

ProgramPengembanganEkonomi Lokal

1. Penataanpermukimanperkotaan rawanbencana genangandan banjir

Sub Kawasan 1 1 Paket 6.500.000 6.500.000 6.500.000 Dinas PU CK,Satker Perkim)

APBN,APBD

ProgramPembangunanRTH

1. PerencanaanInvestasi Sub Kawasan 1 1 Paket - Pengembang

(Developer) Swasta

2. Penyiapan Lahan Sub Kawasan 1 disesuaikanperencanaan Ha - Pengembang

(Developer) Swasta

3. Pembangunan tempatrekreasi Sub Kawasan 1 1 Paket disesuaikan - - - Pengembang

(Developer) Swasta

Non FisikProgramPembangunanPerumahan

1. Perencanaan KASIBAdan LISIBA Sub Kawasan 1 1 Paket 1.300.000 1.300.000 1.300.000

Dinas PU CK,Satker Perkim),

BPNAPBN,APBD

2 JalanFisik

1 Pembuatan DED PSD Sub Kawasan 1,2 4 Paket 100.000 400.000 100.000 100.000 100.000 100.000 Dinas PU APBDPembangunan 2 Pembangunan Jalan Sub Kawasan 1 3.700 M 2.162 8.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 Dinas PU APBD, APBN

Page 204: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

5 - 10PT. Ganes Engineering Consultant

No. PROGRAMPENANGANAN KEGIATAN LOKASI VOL. SATUAN

HARGASATUAN BIAYA JANGKA WAKTU 5 TAHUN

PELAKU SEMBERPENDANAAN( x Rp. 1000) ( x Rp. 1000) 2012 2013 2014 2015 2016

Jalan danjembatan

Tembus Jaya Setya -Tanjung Menanti

3 Pengaspalan JlnLingkungan Sub Kawasan 1 3.434 M 1.000 3.434.000 686.800 686.800 686.800 686.800 686.800 Dinas PU CK,

Satker Perkim)APBN,APBD

4 Penerangan Jalan Sub Kawasan 1,2 60 unit 4.000 240.000 120.000 120.0005 Pembangunan jalan

setapak(Paving/beton)

Sub Kawasan 1 500 M 200 100.000 50.000 50.000 Dinas PU CK,Satker Perkim)

APBN,APBD

6 Pembangunan Jalandan jembatan Jaya Setia 3 Unit 200.000 600.000 200.000 200.000 200.000

3 DrainaseFisikProgramPembangunandrainase

1. Pembuatan DEDdrainase Sub Kawasan 1,2 4 Paket 100.000 400.000 100.000 100.000 100.000 100.000 Dinas PU APBD

2. Pembangunandrainase lingkungantersier, kuarter

Sub Kawasan 1 300 M 1.200 360.000 360.000 Dinas PU CK,Satker Perkim)

APBN,APBDSub Kawasan 2 3.400 M 1.200 4.080.000 1.020.000 1.020.000 1.020.000 1.020.000

3 Pembangunandrainase sekunder Sub Kawasan 1 671 M 2.000 1.342.000 671.000 671.000 SatKer PLP,

Dinas PU Kab.APBN,APBD

4. Normalisasi sungai Sub Kawasan 1(S. Udo) 6.400 M 300 1.920.000 480.000 480.000 480.000 480.000 Dinas PU

Pengairan APBD

5. PembangunanSaluran drainaseprimer

Sub Kawasan 1(S. Udo) 2.490 M 4.000.000 4.000.000 2.000.000 2.000.000 SatKer PLP,

Dinas PU Kab.APBN,APBD

Non FisikPemberdayaanMasyarakat

1. PembentukanKelembagaanMasyarakat (PLP)

Sub Kawasan 12 Paket 10.000 20.000 20.000

Masarakat,Satker (PLP),

PU CKAPBD,APBNSub Kawasan 2

2. Sosialisasi kesehatanlingkungan

Sub Kawasan 12 Paket 10.000 20.000 20.000

Masarakat,Satker (PLP),

PU CKAPBD,APBNSub Kawasan 2

4 Sanitasi Dan Air LimbahFisik

Pembangunan AirLimbah pribadi

1 PembangunanJamban Jamak (septiktang komunal)

Sub Kawasan 2 3 Paket 500.000 1.500.000 500.000 500.000 500.000 · Dinas PU, APBN

2 StimulanPembangunanJamban pribadil

Sub Kawasan 1 25 Paket 5.000 125.000 25.000 25.000 25.000 25.000 25.000 Satker PLP APBN

Non Fisik

PemberdayaanMasyarakat

1. PembentukanKelembagaanMasyarakat (PLP)

Sub Kawasan 12 Paket 10.000 20.000 20.000

Masarakat,Satker (PLP),

PU CKAPBD

Sub Kawasan 22. Sosialisasi kesehatan

lingkunganSub Kawasan 1

2 Paket 10.000 20.000 20.000Masarakat,

Satker (PLP),PU CK

APBDSub Kawasan 2

5 Persampahan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

5 - 10PT. Ganes Engineering Consultant

No. PROGRAMPENANGANAN KEGIATAN LOKASI VOL. SATUAN

HARGASATUAN BIAYA JANGKA WAKTU 5 TAHUN

PELAKU SEMBERPENDANAAN( x Rp. 1000) ( x Rp. 1000) 2012 2013 2014 2015 2016

Jalan danjembatan

Tembus Jaya Setya -Tanjung Menanti

3 Pengaspalan JlnLingkungan Sub Kawasan 1 3.434 M 1.000 3.434.000 686.800 686.800 686.800 686.800 686.800 Dinas PU CK,

Satker Perkim)APBN,APBD

4 Penerangan Jalan Sub Kawasan 1,2 60 unit 4.000 240.000 120.000 120.0005 Pembangunan jalan

setapak(Paving/beton)

Sub Kawasan 1 500 M 200 100.000 50.000 50.000 Dinas PU CK,Satker Perkim)

APBN,APBD

6 Pembangunan Jalandan jembatan Jaya Setia 3 Unit 200.000 600.000 200.000 200.000 200.000

3 DrainaseFisikProgramPembangunandrainase

1. Pembuatan DEDdrainase Sub Kawasan 1,2 4 Paket 100.000 400.000 100.000 100.000 100.000 100.000 Dinas PU APBD

2. Pembangunandrainase lingkungantersier, kuarter

Sub Kawasan 1 300 M 1.200 360.000 360.000 Dinas PU CK,Satker Perkim)

APBN,APBDSub Kawasan 2 3.400 M 1.200 4.080.000 1.020.000 1.020.000 1.020.000 1.020.000

3 Pembangunandrainase sekunder Sub Kawasan 1 671 M 2.000 1.342.000 671.000 671.000 SatKer PLP,

Dinas PU Kab.APBN,APBD

4. Normalisasi sungai Sub Kawasan 1(S. Udo) 6.400 M 300 1.920.000 480.000 480.000 480.000 480.000 Dinas PU

Pengairan APBD

5. PembangunanSaluran drainaseprimer

Sub Kawasan 1(S. Udo) 2.490 M 4.000.000 4.000.000 2.000.000 2.000.000 SatKer PLP,

Dinas PU Kab.APBN,APBD

Non FisikPemberdayaanMasyarakat

1. PembentukanKelembagaanMasyarakat (PLP)

Sub Kawasan 12 Paket 10.000 20.000 20.000

Masarakat,Satker (PLP),

PU CKAPBD,APBNSub Kawasan 2

2. Sosialisasi kesehatanlingkungan

Sub Kawasan 12 Paket 10.000 20.000 20.000

Masarakat,Satker (PLP),

PU CKAPBD,APBNSub Kawasan 2

4 Sanitasi Dan Air LimbahFisik

Pembangunan AirLimbah pribadi

1 PembangunanJamban Jamak (septiktang komunal)

Sub Kawasan 2 3 Paket 500.000 1.500.000 500.000 500.000 500.000 · Dinas PU, APBN

2 StimulanPembangunanJamban pribadil

Sub Kawasan 1 25 Paket 5.000 125.000 25.000 25.000 25.000 25.000 25.000 Satker PLP APBN

Non Fisik

PemberdayaanMasyarakat

1. PembentukanKelembagaanMasyarakat (PLP)

Sub Kawasan 12 Paket 10.000 20.000 20.000

Masarakat,Satker (PLP),

PU CKAPBD

Sub Kawasan 22. Sosialisasi kesehatan

lingkunganSub Kawasan 1

2 Paket 10.000 20.000 20.000Masarakat,

Satker (PLP),PU CK

APBDSub Kawasan 2

5 Persampahan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

5 - 10PT. Ganes Engineering Consultant

No. PROGRAMPENANGANAN KEGIATAN LOKASI VOL. SATUAN

HARGASATUAN BIAYA JANGKA WAKTU 5 TAHUN

PELAKU SEMBERPENDANAAN( x Rp. 1000) ( x Rp. 1000) 2012 2013 2014 2015 2016

Jalan danjembatan

Tembus Jaya Setya -Tanjung Menanti

3 Pengaspalan JlnLingkungan Sub Kawasan 1 3.434 M 1.000 3.434.000 686.800 686.800 686.800 686.800 686.800 Dinas PU CK,

Satker Perkim)APBN,APBD

4 Penerangan Jalan Sub Kawasan 1,2 60 unit 4.000 240.000 120.000 120.0005 Pembangunan jalan

setapak(Paving/beton)

Sub Kawasan 1 500 M 200 100.000 50.000 50.000 Dinas PU CK,Satker Perkim)

APBN,APBD

6 Pembangunan Jalandan jembatan Jaya Setia 3 Unit 200.000 600.000 200.000 200.000 200.000

3 DrainaseFisikProgramPembangunandrainase

1. Pembuatan DEDdrainase Sub Kawasan 1,2 4 Paket 100.000 400.000 100.000 100.000 100.000 100.000 Dinas PU APBD

2. Pembangunandrainase lingkungantersier, kuarter

Sub Kawasan 1 300 M 1.200 360.000 360.000 Dinas PU CK,Satker Perkim)

APBN,APBDSub Kawasan 2 3.400 M 1.200 4.080.000 1.020.000 1.020.000 1.020.000 1.020.000

3 Pembangunandrainase sekunder Sub Kawasan 1 671 M 2.000 1.342.000 671.000 671.000 SatKer PLP,

Dinas PU Kab.APBN,APBD

4. Normalisasi sungai Sub Kawasan 1(S. Udo) 6.400 M 300 1.920.000 480.000 480.000 480.000 480.000 Dinas PU

Pengairan APBD

5. PembangunanSaluran drainaseprimer

Sub Kawasan 1(S. Udo) 2.490 M 4.000.000 4.000.000 2.000.000 2.000.000 SatKer PLP,

Dinas PU Kab.APBN,APBD

Non FisikPemberdayaanMasyarakat

1. PembentukanKelembagaanMasyarakat (PLP)

Sub Kawasan 12 Paket 10.000 20.000 20.000

Masarakat,Satker (PLP),

PU CKAPBD,APBNSub Kawasan 2

2. Sosialisasi kesehatanlingkungan

Sub Kawasan 12 Paket 10.000 20.000 20.000

Masarakat,Satker (PLP),

PU CKAPBD,APBNSub Kawasan 2

4 Sanitasi Dan Air LimbahFisik

Pembangunan AirLimbah pribadi

1 PembangunanJamban Jamak (septiktang komunal)

Sub Kawasan 2 3 Paket 500.000 1.500.000 500.000 500.000 500.000 · Dinas PU, APBN

2 StimulanPembangunanJamban pribadil

Sub Kawasan 1 25 Paket 5.000 125.000 25.000 25.000 25.000 25.000 25.000 Satker PLP APBN

Non Fisik

PemberdayaanMasyarakat

1. PembentukanKelembagaanMasyarakat (PLP)

Sub Kawasan 12 Paket 10.000 20.000 20.000

Masarakat,Satker (PLP),

PU CKAPBD

Sub Kawasan 22. Sosialisasi kesehatan

lingkunganSub Kawasan 1

2 Paket 10.000 20.000 20.000Masarakat,

Satker (PLP),PU CK

APBDSub Kawasan 2

5 Persampahan

Page 205: LAPORAN AKHIR · PDF fileBagian pendahuluan, berisi: ... sehingga terselesaikannya laporan pendahuluan ini. Muara Bungo, ... Perencanaan Komponen Penataan Lingkungan

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

5 - 11PT. Ganes Engineering Consultant

No. PROGRAMPENANGANAN KEGIATAN LOKASI VOL. SATUAN

HARGASATUAN BIAYA JANGKA WAKTU 5 TAHUN

PELAKU SEMBERPENDANAAN( x Rp. 1000) ( x Rp. 1000) 2012 2013 2014 2015 2016

Fisik

1 Pembuatan DEDDemplot Sub Kawasan 1,2 2 Paket 75000 150000 75.000 75.000

PembangunanPersampahan

2 PembangunanDemplot pengelolaansampah terpadu 3 R

Sub Kawasan 12 Paket 500.000 1.000.000 500.000 500.000 Dinas PU,

Satker PLPAPBN

Sub Kawasan 2 APBDNon Fisik

PemberdayaanMasyarakat

1 Sosialisasi dankampanyepenggalakanpengelolaan sampahterpadu 3 R

Sub Kawasan 1

1 Paket 160.000 160.000 160.000Masarakat,

Satker (PLP),PU CK

APBDSub Kawasan 2

6 Air MinumFisikPenyediaan PS airminum padakawasan strategis :

1. Pemasangan jaringanpipa Air Minum Sub Kawasan 2

Disesuikanpermintaankonsumen

Satuansambunganrumah (SR) - - - - - PDAM APBD,

Masyarakat

2 Pembuatan sarana airbersih non perpipaan(sumber air sumur)

Sub Kawasan 1 4 Paket 50.000 200.000 50.000 50.000 50.000 50.000 Dinas PUCiptakarya

APBD,Masyarakat

Non FisikPemberdayaanmasyarakat

1. Perencanaan sistemAir bersih nonperpipaan

Sub Kawasan 1 1 Paket 300.000 300.000 300.000Masarakat,Satker Air

Bersih, PU CKAPBN

2. Sosialisasi dankampanyepenggalakanpengelolaan air bersih

Sub Kawasan 1 2 Paket 80.000 160.000 160.000 Masarakat,Dinas PU CK APBD

TOTAL 51.746.620 1.196.800 16.642.420 21.421.800 7.952.800 5.832.800

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

5 - 11PT. Ganes Engineering Consultant

No. PROGRAMPENANGANAN KEGIATAN LOKASI VOL. SATUAN

HARGASATUAN BIAYA JANGKA WAKTU 5 TAHUN

PELAKU SEMBERPENDANAAN( x Rp. 1000) ( x Rp. 1000) 2012 2013 2014 2015 2016

Fisik

1 Pembuatan DEDDemplot Sub Kawasan 1,2 2 Paket 75000 150000 75.000 75.000

PembangunanPersampahan

2 PembangunanDemplot pengelolaansampah terpadu 3 R

Sub Kawasan 12 Paket 500.000 1.000.000 500.000 500.000 Dinas PU,

Satker PLPAPBN

Sub Kawasan 2 APBDNon Fisik

PemberdayaanMasyarakat

1 Sosialisasi dankampanyepenggalakanpengelolaan sampahterpadu 3 R

Sub Kawasan 1

1 Paket 160.000 160.000 160.000Masarakat,

Satker (PLP),PU CK

APBDSub Kawasan 2

6 Air MinumFisikPenyediaan PS airminum padakawasan strategis :

1. Pemasangan jaringanpipa Air Minum Sub Kawasan 2

Disesuikanpermintaankonsumen

Satuansambunganrumah (SR) - - - - - PDAM APBD,

Masyarakat

2 Pembuatan sarana airbersih non perpipaan(sumber air sumur)

Sub Kawasan 1 4 Paket 50.000 200.000 50.000 50.000 50.000 50.000 Dinas PUCiptakarya

APBD,Masyarakat

Non FisikPemberdayaanmasyarakat

1. Perencanaan sistemAir bersih nonperpipaan

Sub Kawasan 1 1 Paket 300.000 300.000 300.000Masarakat,Satker Air

Bersih, PU CKAPBN

2. Sosialisasi dankampanyepenggalakanpengelolaan air bersih

Sub Kawasan 1 2 Paket 80.000 160.000 160.000 Masarakat,Dinas PU CK APBD

TOTAL 51.746.620 1.196.800 16.642.420 21.421.800 7.952.800 5.832.800

LAPORAN A K H I R

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KOTA MUARA BUNGO – TAHUN 2011

5 - 11PT. Ganes Engineering Consultant

No. PROGRAMPENANGANAN KEGIATAN LOKASI VOL. SATUAN

HARGASATUAN BIAYA JANGKA WAKTU 5 TAHUN

PELAKU SEMBERPENDANAAN( x Rp. 1000) ( x Rp. 1000) 2012 2013 2014 2015 2016

Fisik

1 Pembuatan DEDDemplot Sub Kawasan 1,2 2 Paket 75000 150000 75.000 75.000

PembangunanPersampahan

2 PembangunanDemplot pengelolaansampah terpadu 3 R

Sub Kawasan 12 Paket 500.000 1.000.000 500.000 500.000 Dinas PU,

Satker PLPAPBN

Sub Kawasan 2 APBDNon Fisik

PemberdayaanMasyarakat

1 Sosialisasi dankampanyepenggalakanpengelolaan sampahterpadu 3 R

Sub Kawasan 1

1 Paket 160.000 160.000 160.000Masarakat,

Satker (PLP),PU CK

APBDSub Kawasan 2

6 Air MinumFisikPenyediaan PS airminum padakawasan strategis :

1. Pemasangan jaringanpipa Air Minum Sub Kawasan 2

Disesuikanpermintaankonsumen

Satuansambunganrumah (SR) - - - - - PDAM APBD,

Masyarakat

2 Pembuatan sarana airbersih non perpipaan(sumber air sumur)

Sub Kawasan 1 4 Paket 50.000 200.000 50.000 50.000 50.000 50.000 Dinas PUCiptakarya

APBD,Masyarakat

Non FisikPemberdayaanmasyarakat

1. Perencanaan sistemAir bersih nonperpipaan

Sub Kawasan 1 1 Paket 300.000 300.000 300.000Masarakat,Satker Air

Bersih, PU CKAPBN

2. Sosialisasi dankampanyepenggalakanpengelolaan air bersih

Sub Kawasan 1 2 Paket 80.000 160.000 160.000 Masarakat,Dinas PU CK APBD

TOTAL 51.746.620 1.196.800 16.642.420 21.421.800 7.952.800 5.832.800