lap. buku aihe

31
GAMBARAN ISI BUKU Buku ini berju dul  Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa  Indonesia yang dikarang oleh Sabarti Akhadiah,dkk. dan diterbitkan oleh Erl ang ga tah un 200 3, cet. ke- 13. Sec ara umu m buk u ini memapa rka n tentan g bagaimana cara menu li yang baik untu k mahai !a diper gurua n tinggi. "idalam buku ini juga dijelakan bah!a menuli adalah ebuah  proe yang membutuhkan tahap-tahap penulian. #adi, kemampuan menuli itu, bukan emata-mata hanyalah milik golongan yang berbakat menuli aja, tetapi dengan latihan yang ungguh-ungguh kemampuan itu dapat dimiliki oleh iapa aja. $emampuan menuli yang dimakud di ini ialah kemampuan menuli ecara %ormal. &ada Bab 1, dipaparkan tentang menuli itu ebagai proe yang didalamnya juga terdapat tahapan-tahapan penulian. Bab 2, memaparkan tent ang pe ren canaan ka ran gan ya ng di da lamny a di jel akan tentang  pemilihan dan pembataan topik, perbedaan topik dengan judul, tujuan  penulian, bahan penulian apa aja yang dibutuhkan, erta kerangka karangan. Bab 3, berii tentang apek penalaran dalam karangan yang did alamnya dij ela kan ten tang pro e pen alaran dan pen ala ran dal am kar ang an,. Bab ', memapa rka n tentang pil iha n kat a dan de% ini i yan g didalamnya dijelakan tentang bagaimana ketepatan dalam pemilihan kata, keeuaian dalam pemilihan kata, dan bagaimana kita menyuun de%inii. "emikian gambaran umum dan materi pundukung buku ini, inya All ah aka n angat berman%a at ek ali unt uk eti ap dir i kit a kar ena di dalamnya memberikan arahan-arahan yang jela ehingga memudahkan kita untuk mengaplikaikannya dalam kehidupan ehari-hari. 1

Upload: diaryalen

Post on 01-Mar-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lap. Buku Aihe

7/26/2019 Lap. Buku Aihe

http://slidepdf.com/reader/full/lap-buku-aihe 1/31

GAMBARAN ISI BUKU

Buku ini berjudul  Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa

 Indonesia yang dikarang oleh Sabarti Akhadiah,dkk. dan diterbitkan oleh

Erlangga tahun 2003, cet. ke-13. Secara umum buku ini memaparkan

tentang bagaimana cara menuli yang baik untuk mahai!a diperguruan

tinggi. "idalam buku ini juga dijelakan bah!a menuli adalah ebuah

 proe yang membutuhkan tahap-tahap penulian. #adi, kemampuan

menuli itu, bukan emata-mata hanyalah milik golongan yang berbakat

menuli aja, tetapi dengan latihan yang ungguh-ungguh kemampuan itu

dapat dimiliki oleh iapa aja. $emampuan menuli yang dimakud di ini

ialah kemampuan menuli ecara %ormal.

&ada Bab 1, dipaparkan tentang menuli itu ebagai proe yang

didalamnya juga terdapat tahapan-tahapan penulian. Bab 2, memaparkan

tentang perencanaan karangan yang didalamnya dijelakan tentang

 pemilihan dan pembataan topik, perbedaan topik dengan judul, tujuan

 penulian, bahan penulian apa aja yang dibutuhkan, erta kerangka

karangan. Bab 3, berii tentang apek penalaran dalam karangan yang

didalamnya dijelakan tentang proe penalaran dan penalaran dalam

karangan,. Bab ', memaparkan tentang pilihan kata dan de%inii yang

didalamnya dijelakan tentang bagaimana ketepatan dalam pemilihan kata,

keeuaian dalam pemilihan kata, dan bagaimana kita menyuun de%inii.

"emikian gambaran umum dan materi pundukung buku ini, inyaAllah akan angat berman%aat ekali untuk etiap diri kita karena di

dalamnya memberikan arahan-arahan yang jela ehingga memudahkan

kita untuk mengaplikaikannya dalam kehidupan ehari-hari.

1

Page 2: Lap. Buku Aihe

7/26/2019 Lap. Buku Aihe

http://slidepdf.com/reader/full/lap-buku-aihe 2/31

1. MENULIS SEBAGAI PROSES

$ita dapat melakukan kegiatan penulian itu ebagai atu kegiatan tunggal

 jika yang dituli ialah ebuah karangan yang ederhana, pendek, dan

 bahannya udah iap di kepala. Akan tetapi, ebenarnya kegiatan menuli

itu ialah uatu proe, yaitu proe penulian. (ni berarti bah!a kita

melakukan kegiatan itu dalam bebrapa tahap, yakni tahap prapenulian,

tahap penulian, dan tahap re)ii.

Akan tetapi, dalam prakteknya ketiga tahap penulian itu tdak dapat

dipiahkan ecara jela, melainkan ering bertumpang-tindih. &ada aat

membuat rencana, mungkin kita udah mulai menuli, edangkan !aktu

menuli, mungkin kita udah melakukan re)ii di ana-ini. *umpang-

tindih itu terutama terjadi jika yang dituli berupa karangan pendek 

 berdaarkan euatu yang telah diketahui, mialnya jika haru mengarang

di kela. +crimmon 1/' menggambarkan ketumpang-tindihan itu

ebagai berikut

&rapenulian &enulian e)ii

&enentuan topik, penentuan

tujuan, pemilihan bahan.

&enyuunan paragra%, dan

kalimat, pemilihan kata, dan

teknik penulian.

&erbaikan buram pertama

dan pembacaan ulang.

"alam penulian karangan yang panjang eperti makalah penelitian,

laporan akhir emeter, tei dan ebagainya, tahap-tahap itu terpiah

ecara lebih jela.

1.1 *ahap &rapenulian

*ahap ini merupakan tahap perencanaan atau periapan menuli dan

mencakup beberapa langkah kegiatan. $egiatan yang mula-mula haru

dilakukan jika menuli karangan ialah menentukan topiknya. *opik ini

dapat diperoleh dari berbagai umber. Akan tetapi, perlu diingat bah!a

topik karangan ilmiah haru elalu mengenai %akta. "i amping itu, dalam

2

Page 3: Lap. Buku Aihe

7/26/2019 Lap. Buku Aihe

http://slidepdf.com/reader/full/lap-buku-aihe 3/31

meilih topic perlu diperhatikan beberapa peryaratan. Setelah berhail

menemukan topic yang memenuhi peryaratan, maka langkah kedua yang

 perlu dilakukan ialah membatai topik terebut. (ni tentu aja kita lakukan

 jika topik yang udah ditemukan belum cukup terbata.

4angkah berikutnya ialah menentukan bahan atau materi penulian,

macamnya, berapa luanya, dan dari mana diperoleh. 5ang dimakud

dengan bahan penulian ialah emua in%ormai atau data yang

dipergunakan untuk mencapai tujuan penulian. Bahan terebut mungkin

 berupa rincian, ejarah kau, contoh, penjelaan, de%inii, %akta, gambar,

diagram, dan ebagainya.

4angkah elanjutnya yang paling penting ialah menyuun kerangka

rancang bangun karangan. +enyuuun kerangka berarti memecahkan

topic ke dalam ub-ubtropik. $erangka itu berbentuk kerangka topik atau

kerangka kalimat. Selanjutnya kerangka itu dapat diuun dengan berbagai

cara. 5ang penting, kerangka itu haru logi, itematik, dan koniten.

&enyuunan kerangka karangan merupakan kegiatan terakhir pada tahap

 periapan atau prapenulian. Akan tetapi, ebelum meningkat kepada tahap

 penulian yang ebenarnya, perlu kita nilai kembali periapan yang udah

dibuat, dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai penulian

tujuan, kelengkapan kerangka, kelogian kerangka, dan ebagainya.

1.2 *ahap &enulian&ada tahap ini kita membaha etiap butir topik yang ada di dalam

kerangka yang diuun. (ni berarti, bah!a kita menggunakan bahan-bahan

yang udah diklai%ikaikan menurut keperluan endiri. $adang-kadang

 pada tahap ini diadari bah!a maih diperlukan bahan lain.

"alam mengembangkan gagaan menjadi uatu karangan yang utuh,

diperlukan bahaa. "alam hal ini, kita haru menguaai kata-kata yang

3

Page 4: Lap. Buku Aihe

7/26/2019 Lap. Buku Aihe

http://slidepdf.com/reader/full/lap-buku-aihe 4/31

akan mendukung gagaan. $ata-kata itu kemudian dirangkaikan menjadi

kalimat-kalimat yang e%ekti%. Selanjutnya, kalimat-kalimat haru diuun

menjadi paragraph-paragra% yang memenuhi peryaratan. *etapi itu aja

 belum cukup, tulian ini haru dituli dengan ejaan yang berlaku diertai

dengan tanda baca yang digunakan ecara tepat. "iampin itu, maih haru

diketahui bagaimana menulikan judul, ubjudul, kutipan, catatan kaki,

dan da%tar putaka, teknik pengetikan, atau 6layout7, dan ebagainya.

1.3 *ahap e)ii

&ada tahap ini biaanya kita meneliti ecara menyeluruh mengenai logika,

itematika, ejaan, tanda baca, pilihan kata, kalimat, paragra%, pengetikan

catatan kaki dan da%tar putaka, dan ebagainya. #ika tidak ada lagi yang

kurang memenuhi peryaratan eleailah udah tulian kita.

2. PERENCANAAN KARANGAN

2.1 &emilihan *opik

Salah atu hal yang paling penting ebelum kita memulai untuk menuli

adalah menentukan topik. +aka dari itu, dalam memilih topik kita perlu

mempertimbangkan beberapa hal, yaitu

1 *opik itu ada man%aatnya dan layak dibaha.

2 *opik itu cukup menarik terutama bagi penuli.

3 *opik itu dikenal baik.

' Bahan yang diperlukan dapat diperoleh dan cukup memadai./ *opik itu tidak terlalu lua dan tidak terlalu empit.

2.2 &embataan *opik

8ntuk mempermudah dalam membatai topik, dapat dilakukan dengan

cara membuat diagram jam atau diagram pohon. Selain itu, bia pula

dilakukan dengan cara membuat penggambaran dengan piramida terbalik.

'

Page 5: Lap. Buku Aihe

7/26/2019 Lap. Buku Aihe

http://slidepdf.com/reader/full/lap-buku-aihe 5/31

2.3 *opik dan #udul

Setelah kita memperoleh topik yang euai, maka langkah elanjutnya

yang haru kita lakukan adalah menentukan judul dari apa yang akan kita

tuli. "alam karangan %ormal atau karangan ilmiah, judul karangan haru

dipikirkan ecara berungguh-ungguh dengan mengingat beberapa

 peryaratan, antara lain

1 9aru euai dengan topik atau ii karangan beerta jangkauannya.

2 #udul ebaiknya dinyatakan dalam bentuk %rae.

3 Selanjutnya, judul karangan diuahakan eingkat mungkin.

' #udul haru dinyatakan ecara jela, tidak dinyatakan dalam kata

kiaan atau tidak mengandung kata yang mengandung arti ganda.

2.' *ujuan &enulian

*ujuan merupakan penentu yang pokok dan akan mengarahkan erta

membatai karangan. :leh karena itu, tujuan penulian dapat dinyatakan

dengan dua cara. #ika ebuah tulian akan mengembangkan gagaan yang

merupakan tema eluruh tulian, tujuan dapat dinyatakan dalam tei.

*etapi, untuk uatu tulian yang tidak mengembangkan gagaan eperti itu,

tujuan penulian dapat ditulikan dalam bentuk pernyataan makud.

2./ Bahan &enulian

Bahan penulian ialah emua in%ormai atau data yang dipergunakan untuk 

mencapai tujuan penulian. "ata terebut mungkin merupakan teori,

contoh-contoh, rincian atau detail, perbandingan, ejarah kau, %akta,

hubungan ebab-akibat, pengujian dan pembuktian, angka-angka, kutipan,gagaan, dan ebagainya, yang dapat membantu penuli dalam

menggambarkan topic yang dipilih. Bahan itu dapat kita peroleh dari

 berbagai umber, eperti perputakaan, kartu-kartu katalog, !a!ancara,

menyebarkan kueioner, melakukan penelitian lapangan, kutipan buku

atau majalah, dan ebagainya.

2.; $erangka $arangan

/

Page 6: Lap. Buku Aihe

7/26/2019 Lap. Buku Aihe

http://slidepdf.com/reader/full/lap-buku-aihe 6/31

4angkah terakhir pada tahap prapenulian adalah mengorganiaikan

karangan. Agar organiai karangan dapat ditentukan, ebelumnya kita

haru menyuun kerangka outline karangan. &enyuunan karangan

angat dianjurkan karena akan menghindarkan penuli dari kealahan-

kealahan yang tidak perlu terjadi. $egunaan kerangka karangan itu

endiri adalah

1 $erangka karangan dapat membantu penuli menyuun karangan

ecara teratur, dan tidak membaha atu gagaan dua kali, erta dapat

mencegah penuli keluar dari aaran yang udah dirumukan dalam

topik atau judul.

2 Sebuah kerangka karangan memperlihatkan bagian-bagian pokok 

karangan erta member kemungkinan bagi perluaan bagian-bagian

terebut. 9al ini akan membantu penuli dalam menciptakan uaana

yang berbeda, euai dengan )ariai yang diinginkan.

3 Sebuah kerangka karangan akan memperlihatkan kepada penuli

 bahan-bahan atau materi apa yang diperlukan dalam pembahaan yang

akan ditulinya nanti.

Sebuah kerangka karangan dapat dibedakan ata kerangka kalimat dan

kerangka topik. "alam kerangka kalimat kita dapat mempergunakan

kalimat berita yang lengkap untuk merumukan etiap topik, ubtopik 

maupun ub-ubtopik. Sedangkan didalam kerangka topik, etiap etiap

 butir dalam kerangka terdiri dari topik yang berupa %rae, bukan kalimat

lengkap.

ontoh

1. $egiatan akademi

1.1 &enelitian

1.1.1 $egiatan tahun 1<0-1<1

1.1.2 $egiatan tahun 1<1-1<2

1.1.3 $egiatan tahun 1<2-1<3

1.2 dan eterunya.

;

Page 7: Lap. Buku Aihe

7/26/2019 Lap. Buku Aihe

http://slidepdf.com/reader/full/lap-buku-aihe 7/31

 ontoh-contoh kerangka di ata merupakan contoh kerangka topic. (ni

 berarti kita udah memiliki kerangka kerja yang akan menuntun kita dalam

mengembangkan karangan. Satu hal yang perlu diingat dan diperhatikan

ialah bah!a penyuunan kerangka karangan itu hendaknya didaarkan

 pada kriteria atau item tertentu.

3. ASPEK PENALARAN DALAM KARANGAN

3.1 +enuli Sebagai &roe &enalaran

+enuli merupakan proe bernalar, karena untuk menuli mengenai uatu

topik kita haru berpikir, menghubung-hubungkan berbagai %akta,

membandingkan dan ebagainya. "alam bab ini akan dibaha apek 

 penalaran dalam karangan.

3.1.1 Berpikir dan Bernalar

Setiap aat elama hidup kita, terutama dalam keadaan tidak tidur, kita

elalu berpikir. Berpikir merupakan kegiatan mental yang mungkin tidak 

terkendali, terjadi dengan endirinya, tanpa keadaran, mialnya pada aat-

aat kita melamun. Berdaarkan uraian di ata, dapatlah dicatat bah!a

 proe bernalar atau ingkatnya penalaran merupakan proe berpikir yang

itematik untuk memperoleh keimpulan berupa pengetahuan. $egiatan

 penalaran mungkin beri%at ilmiah atau tidak ilmiah. dari proenya,

 penalaran itu dapat dibedakan ebagai penalaran indukti% dan dedukti%.

 penalaran ilmiah mencakup kedua proe.

3.1.2 &enalaran (ndukti%

&enalaran indukti% adalah proe penalaran untuk menarik keimpulan

 berupa prinip atau ikap yang berlaku umum berdaarkan ata %akta-%akta

yang beri%at khuu, proenya diebut induki. &enalaran indukti% 

mungkin merupakan generaliai, analogi, atau hubungan ebab-akibat.

=eneraliai adalah proe penalaran berdaarkan pengamatan atau

Page 8: Lap. Buku Aihe

7/26/2019 Lap. Buku Aihe

http://slidepdf.com/reader/full/lap-buku-aihe 8/31

ejumlah gejala dengan i%at-i%at tertentu mengenai emua atau ebagian

dari gejala erupa itu. "i dalam analogi keimpulan tentang kebenaran

uatu gejala ditarik berdaarkan pengamatan terhadap ejumlah gejala

khuu yang beramaan. 9ubungan ebab-akibat ialah hubungan

ketergantungan antara gejala-gejala yang mengikuti pola ebab-akibat,

akibat-ebab, dan akibat-akibat.

3.1.3 &enalaran "edukti%

deduki dimulai dengan uatu premi, yaitu pernyataan daar unuk 

menarik keimpulan. $eimpulannya merupakan implikai pernyataan

daar itu. Artinya, apa yang dikemukakan di dalam keimpulan ecara

terirat telah ada di dalam pernyataan itu. #adi ebenarnya, proe deduki

tidak menghailkan uatu pengetahuan baru, melainkan pernyataan atau

keimpulan yang koniten dengan pernyataan daarnya. ebagai contoh,

keimpulan-keimpulan berikut ebenarnya adalah implikai pernyataan >

Bujur angkar adalah egi empat yang ama ii?.

1 Suatu egi empat yang ii-ii horiontalnya tidak ama panjang

dengan ii tegak lurunya bukan bujur angkar.

2 Semua bujur angkar merupakan egi empat, tetapi tidak emua egi

empat merupakan bujur angkar.

3 #umlah udut dalam bujur angkar ialah 3;0 derajat.

' #ika ebuah bujur angkar dibagi dua dengan gari diagonal akan

terjadi dua egi tiga ama kaki.

/ Segi tiga yang terbentuk itu merupakan egi tiga iku-iku.

; Setiap egi tiga itu mempunyai dua udut lancip yang bearnya '/derajat.

#umlah udut dalam egi tiga itu 1<0 derajat.

Setiap pernyataan yang tercantum itu merupakan cara lain untuk 

mengungkapkan pernyataan di atanya ecara koniten. &ernyataan 2

merupakan implikai 1, pernyataan 3 merupakan implikai pernyataan

2, dan eterunya. "iinilah letak perbedaannya dengan penalaran

<

Page 9: Lap. Buku Aihe

7/26/2019 Lap. Buku Aihe

http://slidepdf.com/reader/full/lap-buku-aihe 9/31

indukti%. "alam penalaran indukti% keimpulan bukan merupakan

implikai data yang diamati@ artinya, keimpulan mengenai %akta-%akta

yang diamati tidak terirat didalam %akta ituu endiri.

"alam praktek, proe penulian tidak dapat dipiahkan dari proe

 pemikiran atau penalaran. *ulian adalah per!ujudan pemikiran yang

kacau. $arena itu, latihan keterampilan menuli pada hakikatnya adalah

 pembiaaan berpikir atau bernalar ecara tertib dalam bahaa yang tertib

 pula.

3.2 &enalaran dalam $arangan

"ari uraian di ata dapatlah diimpulkan bah!a uatu tulian ebagai hail

 proe bernalar mungkin merupakan hail proe deduki, induki, atau

gabungan keduanya. "engan demikian, uatu paparan dapat beri%at

dedukti%, indukti%, atau gabungan antara kedua i%at terebut. Suatu tulian

yang beri%at dedukti% dibuka dengan uatu pernyataan atau umum berupa

kaidah, peraturan, teori, atau pernyataan umum lainnya. Selanjutnya

 pernyataan itu akan dikembangkan dengan pernyataan-pernyataan atau

rincian-rincian yang beri%at khuu. Sebaliknya, uatu tulian yang

 beri%at indukti% dimulai dengan pernyataan umum atau generaliai.

=abungan antara keduanya dimulai dengan pernyataan umum yang diikuti

dengan rincian-rincian dan akhirnya ditutup dengan pengulangan

 pernyataan umum di ata.

"alam praktek, proe dedukti% dan indukti% itu di!ujudkan dalam atuan-atuan tulian yang merupakan paragra%. "engan demikian, ada yang

diebut ebagai paragra% dedukti% dengan kalimat utama pada a!al

 paragra%, paragra% indukti% dengan kalimat utama pada akhir paragra%, dan

ada pula paragra% dengan kalimat utama pada a!al dan akhirnya.

3.2.1 8rutan 4ogi

Page 10: Lap. Buku Aihe

7/26/2019 Lap. Buku Aihe

http://slidepdf.com/reader/full/lap-buku-aihe 10/31

Suatuu karangan haru merupakan uatu keatuan. (ni berarti bah!a

karangan itu haru dikembangkan dalam urutan yang itemik, jela, dan

tega. "alam hal ini, urutan itu dapat diuun berdaarkan !aktu, ruang,

alur nalar, kepentingan, dan ebagainya.

3.2.2 (i $arangan

$arangan mungkin menyajikan %akta berupa benda, kejadian, gejala, i%at

atau ciri euatu, dan ebagainya, pendapatikap dan tanggapan,

imajinai, ramalan, dan ebagainya.

3.3 &enalaran (lmiah

iri utama dari uatu penalaran ialah logi dan analiti. 4ogi berarti

 penalaran itu dilakukan euai dengan alur atau pola penalaran dedukti% 

yang raional dan penalaran indukti% yang empiri@ edangkan analiti

 berarti dilakukan menurut langkah tertentu ebagai konekueni

digunakannya kedua alur penalaran tadi.

&roe ilmiah eperti ini dikemukakan oleh #ohn "e!ey mencakup lima

langkah pokok ebagai berikut

1 +engenali dan merumukan maalah.

2 +enyuun kerangka berpikir dalam rangka penarikan hipotei.

3 +erumuukan hipotei.

' +enguji hipotei.

/ +enarik keimpulan.

Berdaarkan penjelaan diata, jadi jelalah bah!a penalaran ilmiah

dimulai dengan %akta dan diakhiri dengan %akta pula@ keduanya

dihubungkan dengan teori yang dipakai ebagai landaan penyuunan

hipotei. $arena itu, ebelum kita membaha penalaran dedukti% dan

indukti%, ada baiknya jika kita baha dulu beberapa hal yang berhubungan

dengan %akta ebagai unur daar penalaran ilmiah.

10

Page 11: Lap. Buku Aihe

7/26/2019 Lap. Buku Aihe

http://slidepdf.com/reader/full/lap-buku-aihe 11/31

3.' &enalaran (ndukti%

Seperti yang udah dipaparkan ebelumnya, bah!a menurut proenya

 penalaran dapat dibedakan ebagai penalaran indukti% proenya diebut

induki, dan penalaran dedukti% proenya diebut deduki. &enalaran

ilmiah merupakan intei antara kedua jeni penalaran itu.

Secara %ormal, induki dapat dibatai ebagai proe penalaran untuk 

ampai kepada uatu keputuan, prinip, atau ikap yang beri%at umum

maupun khuu berdaarkan pengamatan ata hal-hal yang khuu.

Selanjutnya, proe induki dapat dibedakan lebih jauh ebagai

generaliai, analogi induukti%, dan hubungan ebab-akibat.

3./ &enalaran "edukti%

&enalaran dedukti% didaarkan ata prinip, hukum, teori atau putuan lain

yang berlaku umum untuk uatu hal ataupun gejala. Berdaarkan ata

 prinip umum terebut ditarik keimpulan tentang euatu yang khuu

yang merupakan bagian dari hal atau gejala di ata. "engan kata lain,

 penalaran dedukti% bergerak dari euatu yang umum kepada yang khuu.

"ari i%at terebut, dapat dipahami di dalam penalaran dedukti% uatu

keimpulan akan benar atau ahjika preminya benar dan cara penarikan

keimpulan ah. "i dalam penalaran indukti%, kita tidak dapat menentukan

kebenaran atau keahan keimpulan dengan cara demikian. +enurut

 bentuknya, penalaran dedukti% mungkin merupakan ilogime dan

entimem.

3.; Salah alar 

"alam ucapan atau tulian kerap kali kita dapati pernyataan yang

mengandung kealahan. Ada kealahan yang terjadi ecara tak adar 

karena kelelahan atau kondii mental yang kurang menyenangkan, eperti

alah ucap atau alah tuli mialnya. Ada pula kealahan yang terjadi

karena ketidaktahuan, di amping kealahan yang engaja dibuat untuk 

tujuan tertentu.

11

Page 12: Lap. Buku Aihe

7/26/2019 Lap. Buku Aihe

http://slidepdf.com/reader/full/lap-buku-aihe 12/31

$ealahan yang kita peroalkan di ini adalah kealahan yang

 berhubungan dengan proe penalaran yang kita ebut alah nalar.

&embahaan ini akan mencakup dua jeni kealahan menurut penyebab

utamanya, yaitu kealahan karena bahaa yang merupakan kealahan

in%ormal.

3.;.1 $ealahan (n%ormal

$ealahan ini terjadi apabila premi-premi tidak mempunyai hubungan

logi dengan keimpulan. 5ang termauk ke dalam jeni kealahan ini

ialah

1 Argumentum ad 9ominem

$ealahan ini terjadi apabila eeorang mengambil keputuan atau

keimpulan tidak berdaarkan penalaran melainkan untuk kepentingan

dirinya, dengan mengemukakan alaan yang tidak logi ebenarnya.

2 Argumentum ad Baculum

+akudnya adalah kealahan yang terjadi apabila uatu keputuan diterim

atau ditolak karena adanya ancaman hukuman atau tindak kekeraan.

3 Argumentum ad Cerucundiam atau Argumentum Adictoritati

$ealahan ini terjadi bila eeorang menerima pendapat atau keputuan

 bukan dengan alaan penalaran melainkan karena yang menyatakan

 pendapat atau keputuan itu adalah yang memiliki kekuaaan.

' Argumentum ad &opulum

+akudnya adalah argumentai yang dikemukakan tidak mementingkan

kelogian@ yang penting agar orang banyak tergugah. 9al eperti ini eringdilakukan dalam propaganda.

/ Argumentum ad +iericordiam

Adalah argumentai yang diungkapkan untuk membangkitkan bela

kaihan. Biaanya argumentai emacam ini dikemukakan bila eeorang

ingin agar kealahannya dimaa%kan.

; $ealahan on-aua &ro-aua

12

Page 13: Lap. Buku Aihe

7/26/2019 Lap. Buku Aihe

http://slidepdf.com/reader/full/lap-buku-aihe 13/31

$ealahan ini terjadi jika eeorang mengemukakan uatu ebab yang

ebenarnya bukan merupakan ebab atau bukan ebab yang lengkap.

$ealahan Akideni

5ang dimakud dengan kealahan akideni ialah kealahan yang terjadi

akibat penerapan prinip umum terhadap keadaan yang beri%at akidental,

yaitu uatu keadaan atau kondii kebetulan, yang tidak eharunya, atau

mutlak yang tidak cocok.

< &etitio &rincipii

$ealahan ini terjadi jika argument yang diberikan telah tercantum di

dalam preminya. $adang-kadang petitio principia ini ber!ujud ebagai

argumentai berlingkar A diebabkan B, B diebabkan , diebabkan ",

dan " diebabkan A.

$ealahan $ompoii dan "i)ii

$ealahan kompoii terjadi jika kita menerapkan predikat indi)idu

kepada kelompoknya.

10 $ealahan karena &ertanyaan yang $omplek

&ertanyaan yang komplek di ini bukan hanya yang dinyatakan dengan

kalimat komplek aja, melainkan juga dapat menimbulkan banyak 

 ja!aban.

11 on Secuitur kealahan konekuen

$ealahan ini terjadi jika dalam uatu propoii kondiional terjadi

 pertukaran antara anteeden dan konekuen.

12 (gnoratio Elenchi

$ealahan ini ama atau ejeni dengan argumentum ad 9ominen, ad

)erucundiam, ad Baculum, dan ad &opulum. $arena tidak adanyarele)ani atau premi dan keimpulannya. *etapi, ignoratio elenchi tidak 

diebabkan oleh bahaa, melainkan karena ii argumentainya tidak 

rele)an dengan pernyataannya.

3.;.2 $ealahan Dormal

$ealahan ini berhubungan erat dengan materi dan proe penarikan

keimpulan baik dedukti% maupun indukti%. $ealahan indukti% terjadi

13

Page 14: Lap. Buku Aihe

7/26/2019 Lap. Buku Aihe

http://slidepdf.com/reader/full/lap-buku-aihe 14/31

ehubungan dengan proe indukti%. $ealahan ini mungkin merupakan

kealahan generaliai yang teralalu lua, hubungan ebab-akibat yang

tidak memadai dan analogi. Sedangkan pada kealahan dedukti% biaanya

terjadi karena kealahan premi mayor yang tidak dibatai, kealahan term

ke empat, dan keimpulan terlalu lua atau keimpulan lebih lua daripada

 preminya.

4. PILIHAN KATA DAN DEFINISI

'.1 &ilihan $ata

&ada bagian ini akan dibaha hal-hal yang menyangkut pemilihan kata

karena kata-kata itu haru digunakan ecara tepat dan euai. $etepatan

dan keeuaian ini perlu diperhatikan karena penulian ilmiah

menghendaki ketepatan dan keajekan baik dalam makna maupun dalam

 bentuk. &adahal, bahaa, dalam hal ini kata-kata, ering kali dapat

dita%irkan dengan berbagai pengertian.

'.1.1 $etepatan dalam &emilihan $ata

+emilih kata yang tepat untuk menyampaikan gagaan, terutama melalui

tulian merupakan uatu pekerjaan yang cukup ulit. 9eming!ay bahkan

menganggapnya ebagai bagian terulit dalam proe penulian. "alam

memilih kata, ada dua peryaratan pokok yang haru diperhatikan, yaitu

ketepatan dan keeuaian. &eryaratan ketepatan menyangkut makna,

apek logika kata-kata@ kata-kata yang dipilih haru ecara tepatmengungkapkan apa yang ingin diungkapkan. "engan demikian, maka

 pendengar atau pembaca juga mena%irkan kata-kata terebut tepat eperti

makud kita. #adi, eperti hail %otokopi. Selanjutnya, peryaratan

keeuaian menyangkut kecocokan antara kata-kata yang dipakai dengan

keempatan atau ituai dan keadaan pembaca. #adi, menyangkut apek 

oial kata-kata.

1'

Page 15: Lap. Buku Aihe

7/26/2019 Lap. Buku Aihe

http://slidepdf.com/reader/full/lap-buku-aihe 15/31

'.1.1.1 $ata ebagai 4ambang

$ata merupakan lambang objek, pengertian, atau konep. $ata adalah apa

yang kita ucapkan atau kita dengar. $alau kita membaca atau mendengar 

uatu kata, dalam benak kita akan timbul gambaran. "an bagi kita,

gambaran itulah yang merupakan makna dari kata terebut.

&erlu diingat bah!a re%ereni pada etiap indi)idu mungkin berbeda-beda,

euai dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki. Sehubungan

dengan hal itu, maka kita haru menggunakan kata-kata ecara tepat

ehingga tidak dita%irkan dengan makna indi)idual pembaca atau

 pendengar. "alam hal ini, berlaku kaidah makna yang mengacu kepada

ketepatan pemakaian kata ebagai lambang objek atau konep.

'.1.1.2 Sinonim, 9omo%on, dan 9omogra%

#ika di dalam bahaa etiap kata hanya melambangkan tepat atu objek 

atau konep, akan berkuranglah keulitan komunikai antara anggota uatu

mayarakat. $enyataannya tidak demikian. 9ubungan antara anggota

uatu mayarakat. $enyataanya tidak demikian. 9ubungan antara kata

dengan maknanya ering menjadi rumit.

Ada beberapa kata yang mempunyai makna yang ama atau mirip, eperti

kata-kata

1 muka, para, !ajah, tampang@

2 hail, produki, pretai, keluaran@

3 rancangan, rencana, deain@' urutan, peringkat@

/ muykil, ulit, rumit, ukar@

$ata-kata terebut diata diebut dengan inonim. Akan tetapi, kata-kata

yang berinonim itu kerap kali tidak dapat aling menggantikan. #adi, kata-

kata yang berinonim tidak dapat dipertukarkan begitu aja karena

 penggunaannya dalam kalimat tetap haru dibedakan.

1/

Page 16: Lap. Buku Aihe

7/26/2019 Lap. Buku Aihe

http://slidepdf.com/reader/full/lap-buku-aihe 16/31

"i amping itu, maih ada lagi kelompok kata-kata yang ama bunyi atau

tuliannya homo%on ama bunyi@ homogra% ama tulian yang

mempunyai arti penting yang ama ekali tidak berhubungan. ontoh

homogra% edan tangi, dengan edan mobil. ontoh homo%on buku

kitab, dengan buku bagian antara 2 rua.

'.1.1.3 "enotai dan $onotai

Suatu kata kerap kali tidak hanya mendukung atu konep atau objek 

re%eren aja, melainkan juga menimbulkan aoiai dengan euatu.

$onep daar yang didukung oleh uatu kata makna koneptual, re%eren

diebut denotai@ edangkan nilai raa, atau gambaran tambahan yang ada

di amping denotai diebut konotai atau nilai kata. ilai kata yang

diberikan oleh mayarakat bermacam-macam tinggi, baik, opan, lucu,

 biaa, rendah, kotor, porno, akral. ilai uatu kata ditentukan oleh

mayarakat pemakai bahaa yang berangkutan. ilai itu mungkin beri%at

 poiti% atau negati%. ilai kata juga dapat beri%at pereorangan. $ata urat

yang layak bagi kebanyakan orang tidak bernilai apa-apa denotati%, bagi

eeorang mungkin mengandung nilai negati%. 9al ini terjadi euai

dengan pengalaman pribadinya.

ontoh kalimat denotai (a bekerja ebagai pelayan toko.

ontoh kalimat konotai (a bekerja ebagai pramuniaga.

Baik kata pelayan toko atau pramuniaga menunjuk kepada eorang yang

 bekerja untuk uatu toko termauk >toko keliling?. *etapi di dalam

 pemakaiannya kata pramuniaga mengandung nilai lebih terhormatdaripada pelayan toko. "emikian pula kata !a%at dan mati. $edua kata itu

mengandung makna hilangnya kehidupan dari uatu organim. *etapi

dalam kenyataannya kita tidak mengganti gajah mati menjadi gajah !a%at

atau gajah gugur.

'.1.1.' $ata Abtrak dan $ata $onkret

1;

Page 17: Lap. Buku Aihe

7/26/2019 Lap. Buku Aihe

http://slidepdf.com/reader/full/lap-buku-aihe 17/31

$ata abtrak ialah kata yang mempunyai re%eren berupa konep,

edangkan kata konkret adalah kata yang mempunyai re%eren berupa

obyek yang dapat diamati. $ata abtrak juga lebih ulit dipahami daripada

kata konkret. ontoh uatu uraian yang dimulai dengan kata yang abtrak 

konep tertentu kemudian dilanjutkan dengan penjelaan yang

menggunakan kata-kata konkret $eadaan keehatan anak-anak di dea

angat buruk. Banyak yang menderita malaria, radang paru-paru, cacingan,

dan kekurangan giFi.

'.1.1./ $ata 8mum dan $huu

$ata umum dibedakan dari kata khuu berdaarkan ruang lingkupnya.

+akin lua ruang lingkup uatu kata, maka makin umum i%atnya.

Sebaliknya, makin empit ruang lingkupnya maka makin khuu i%atnya.

$ata-kata abtrak biaanya merupakan kata umum@ tetapi kata umum tidak 

elalu abtrak. $ata konkret lebih khuu daripada kata abtrak. *ingkat

keumuman kata itu dapat digambarkan ebagai uatu piramida terbalik.

5ang termauk ke dalam kata khuu ialah

1 nama diri "adi, ero, &ui,+a $arto, :bet.

2 nama geogra%i Aceh, $rakatau, kali ili!ung, &ontianak, dan lain-lain.

'.1.1.; $ata &opuler dan $ata $ajian

$elompok kata-kata yang biaa dipergunakan pada berbagai keempatan

dalam komunikai ehari-hari di kalangan emua lapian mayarakat

diebut ebagai kata populer. Sedangkan kelompok kata lain yang hanya

dikenal dan dipergunakan ecara terbata dalam keempatan-keempatantertentu, dan biaanya kata-kata terebut dipergunakan oleh para imu!an

atau kelompok pro%ei tertentu dalam makalah atau perbincangan khuu

diebut dengan kata kajian. "an banyak diantara kata-kata terebut yang

merupakan kalimat erapan atau kata aing 4atin, 5unani, (nggri.

ontoh kata populer dan kata kajian

&opuler batu, bear, cara, tahap, dapat dipercaya, dan lain-lain.

1

Page 18: Lap. Buku Aihe

7/26/2019 Lap. Buku Aihe

http://slidepdf.com/reader/full/lap-buku-aihe 18/31

$ajian batuan, makro, metode, terandalkan, dan lain-lain.

'.1.1. #argon, $ata &ercakapan, dan Slang

(tilah >jargon? mempunyai beberapa pengertian, di antaranya kata-kata

tekni yang dipergunakan ecara terbata dalam bidang ilmu, pro%ei, atau

kelompok tertentu. $ata-kata ini kerap kali merupakan kata andi atau

kode rahaia untuk kalangan tertentu dokter, militer, perkumpulan

rahaia.

"alam percakapan in%ormal, kaum terpelajar biaa menggunakan kata-kata

 percakapan. $elompok kata-kata ini mencakup kata-kata populer, kata-

kata kajian, dan lang yang hanya dipakai oleh kaum terpelajar.

&ada !aktu-!aktu tertentu banyak terdengar lang, yaitu kata-kata tak 

 baku yang dibentuk ecara kha ebagai cetuan keinginan akan euatu

yang baru. $ata-kata ini beri%at ementara kalau udah teraa uang,

hilang atau menjadi kata-kata biaa aoy, mana tahan, bahenol,

elangit,db. yang mungkin hanya dikenal di daerah tertentu.

'.1.1.< &erubahan +akna

"alam memilih kata-kata, kita haru !apada karena makna kata itu kerap

kali berubah atau bergeer. &erubahan ini dapat melua dan menyempit,

kadang-kadang berubah ama ekali. $ata 6ibu7 dulu hanya mengandung

arti 6!anita yang melahiirkan7, ekarang menjadi kata umum untuk !anita

yang udah de!aa. #uga kata bapak, kakak, berlayar, merantau, audar,kaiar, duit, dan ebagainya. Sebaliknya, ada kata-kata yang mengalami

 penyempitan arti. $ata pala dari bahaa Sankerta phala dahulu berarti

 buah dalam arti umum atau hail. Sekarang kata itu berarti emacam buah

aja. ontoh lain, pendeta dulu orang yang berilmu, dan arjana dulu

cendekia!an.

'.1.1. $ata Aing dan $ata Serapan

1<

Page 19: Lap. Buku Aihe

7/26/2019 Lap. Buku Aihe

http://slidepdf.com/reader/full/lap-buku-aihe 19/31

5ang dimakud dengan kata aing di ini ialah unur-unur yang beraal

dari bahaa aing yang maih dipertahankan bentuk alinya karena belum

menyatu dengan bahaa (ndoneia. ontohnya, kata-kata eperti 6option7

dan 6tem7. Sedangkan kata-kata atau unur-unur erapan ialah unur-

unur bahaa aing yang telah dieuaikan dengan !ujud atau truktur 

 bahaa (ndoneia. $ata-kata emacam ini dalam proe mor%ologi

diperlakukan ebagai kata ali. Banyak diantara kata-kata erapan ini yang

udah tidak teraa lagi keaingannya. $ata-kata eperti pelopor, dongkrak,

akelar, dan ebagainya adalah contoh-contoh kata emacam itu.

'.1.1.10 $ata-kata Baru

Bahaa berkembang euai dengan kemajuan ilmu dan kehidupan lainnya.

"emikian pula bahaa (ndoneia. Akhir-akhir ini banyak ekali kata-kata

 baru yang dikemukakan berbagai pihak. Sebagian diantaranya telah

diterima oleh mayarakat. ontoh canggih, kendala, lahan,telaah,

 pendekatan, dan ebagainya.

'.1.1.11 +akna $ata dalam $alimat

+akna kata pada daarnya bergantung kepada kontek yang mencakup

 baik ituai %iik maupun )erbal pada !aktu dan tempat uatu kata

digunakan. $arena egala euatu elalu berubah dalam kaitan !aktu dan

tempat, maka tak ada kata yang diucapkan atau digunakan dengan makna

yang tepat ama. +ialnya eeorang tiba-tiba mengatakan, >hujanG?@ kata

hujan itu ebenarnya diucapkan dalam uatu kontek yang tidak 

dinyatakan karena udah dipahami. "i ini konteknya adalah ituai.

'.1.1.12 $elangungan $ata

"alam menuli haru diuahakan untuk mempergunakan kata-kata yang

langung dan ehemat mungkin. +ialnya, kita gunakan kata 6mujarab7

untuk pengertian yan gcepat menyembuhkan obat, 6canggih7 untuk 

menuntut banya peryaratan., dan ebagainya.

1

Page 20: Lap. Buku Aihe

7/26/2019 Lap. Buku Aihe

http://slidepdf.com/reader/full/lap-buku-aihe 20/31

'.1.2 $eeuaian dalam &emilihan $ata

$ata-kata yang dipergunakan haru euai dengan keempatan atau ituai

yang akan kita mauki dengan tulian itu. +akudnya, dalam keempatan

apa kita menyampaikan tulian itu. Apakah kita menuli untuk uatu

keempatan %ormal, eperti ceramah ilmiah, atau untuk mengabarkan

keadaan kepada orang tua yang tinggal di kota lain. "i amping itu, kita

 juga haru memperhatikan keadaan mayarakat aaran tulian golongan

lapiannya, umurnya, dan ebagainya. Agar dapat memenuhi peryaratan

keeuaian dalam memilih kata-kata, perlu diperhatikan juga hal-hal

 berikut

'.1.2.1 ilai-nilai Soial

"alam memilih kata-kata yang akandipergunakan haru diperhatikan nilai-

nilai yang berlaku dalam mayarakat pembaca. 9al ini terutama

 berhubungan erat dengan nilai oial kita. 9aru diperhatikan apakah

dikalangan mayarakat aaran tulian itu ada kata tabu, atau kata-kata

ynag mempunyai konotai lain yang mungkin akan menyinggung raa

opan antun atau kepercayaan mereka. Seperti kata 6iteri menteri7 tidak 

laFim jika diganti dengan 6bini menteri7. *etapi kita ering menemukan

kata 6bini bang Amat7 diganti dengan 6iteri bang Amat7.

'.1.2.2 $ata-kata Baku dan onbaku

agam bahaa baku tandar ialah ragam bahaa yang dipergunakankelaterpelajar di dalam mayarakat. $ela ini meliputi pejabat-pejabat

 pemerintah, guru, dokter, penuli, dan ebagainya. agam bahaa baku

dapat dikenali dari kata-kata maupun truktur kalimat yang digunakan.

$ata-kata baku dan nonbaku dapat dikenal dari pilihan, ejaan, atau

 bentuknya.

ontoh kata baku kaidah, tidak, berkata, membuat, db.

ontoh kata nonbaku kaedah, enggak, ngomong, bikin, db.

20

Page 21: Lap. Buku Aihe

7/26/2019 Lap. Buku Aihe

http://slidepdf.com/reader/full/lap-buku-aihe 21/31

agam baku biaanya dipergunakan di dalam tulian-tulian %ormal,

edangkan ragam nonbaku tidak, dan biaanya pula digunakan untuk 

 percakapan ehari-hari.

'.1.2.3 Saaran *ulian

Setiap tulian ada aarannya, yaitu kelompok mayarakat kepada iapa

tulian itu ditujukan. erita anak-anak mempunyai aaran anak-anak.

$arangan ilmiah ditunjukan kepada mayarakat ilmiah. Saaran tulian

akan mementukan ragam bahaa, kalimat, erta kata-kata yang digunakan.

*ulian yang aarannya adalah mayarakat umum, terutama

menggunakan kata-kata populer dan gaya penyampaian populer pula.

*ulian yang khuu ditujukan kepada !anita banyak mengandung kata-

kata yang banyak digunakan !anita.

'.2 "e%inii

8ntuk mengatai kemajemukan bahaa, maka kat-kata ebagai unur daar 

 bahaa dalam pemakaiannya perlu dibatai. &embataan pemakaian kata

terebut dapat dilakukan dengan berbagai cara. "alam hal ini, pembataan

hanya mungkin dilakukan dalam bentuk contoh atau bataan )erbal yang

laFim diebut de%inii. 8raian berikut akan menjelakan beberapa jeni

de%inii dan bagaimana membuatnya.

'.2.1 &engertian dan #eni "e%inii

"e%inii adalah arti yang udah ditetapkan atau bataan kata. "e%inii

merupakan peryaratan yang tepat mengenai arti uatu kata atau konep."e%inii yang baik akan menunjukkan bataan-bataan pengertian uatu

kata ecara tepat dan jela.

Berdaarkan umbernya, de%inii dapat dikelompokkan ebagai de%inii

umum, ilmiah, dan peronal. "e%inii umum mencakup de%inii nominal

dan de%inii %ormal, edangkan de%inii peronal yaitu de%inii yang

diuun euai dengan pendapat pribadi penuli. "ari pengertian ini,

21

Page 22: Lap. Buku Aihe

7/26/2019 Lap. Buku Aihe

http://slidepdf.com/reader/full/lap-buku-aihe 22/31

de%inii operaional dapat dikelompokkan ebagai de%inii peronal. Suatu

de%inii elalu terdiri dari dua bagian, yaitu bagian yang dide%iniikan yang

diebut de%iniendum dan bagian yang mende%iniikan yang diebut

de%inien.

1 "e%inii ominal

"e%inii ini terutama digunakan di dalam kamu. "alam de%inii ini, kata

dibatai dengan kata lain yang merupakan inonimnya, dengan

terjemahannya, atau dengan menunjukkan aal katanya. ontoh (kan ialah

yang di dalam bahaa (nggri diebut %ih.

2 "e%inii Dormal

"e%inii %ormal atau de%inii logi merupakan de%inii klai%ikai dan

di%ereniai. "i dalam de%inii ini de%iniendum dikeluarkan dari genu

kela dan peienya. "e%inii %ormal merupakan uatu kalimat

 pernyataan yang terdiri dari dua rua, yaitu rua de%iniendum dan rua

de%inien. ontoh mahai!a pelajar di perguruan tinggi, dapat diubah

menjadi pelajar di perguruan tinggi mahai!a.

3 "e%inii :peraional

"e%inii operaional menunjukkan kepada kita apa yang haru kita lakukan

dan bagaiman melakukannya. Apa yang akan diukur dan bagaimana

mengukurnya. "e%inii ini kita perlukan terutama jika kita mengadakan

 penelitian ehubungan dengan hal-hal yang tidak dapat diamati atau diukur 

ecara langung eperti hail belajar, kemampuan menalar, dan intelegeni.

ontoh kekuatan gempa yaitu angka yang ditunjukkan kala ichter pada

!aktu gempa terjadi.' "e%inii 4ua

"e%inii ini merupakan uraian panjang-lebar@ mungkin atu paragra%, atu

 bab, atau bahkan meliputi eluruh karangan. "e%inii ini kita perlukan jika

kita berhadapan dengan uatu konep yang rumit, yang tidak mungkin

dijelakan dengan kalimat pendek. "e%inii lua biaanya dibuat untuk 

memperlua di%erenianya. :leh karena itu, de%inii lua lebih beri%at

22

Page 23: Lap. Buku Aihe

7/26/2019 Lap. Buku Aihe

http://slidepdf.com/reader/full/lap-buku-aihe 23/31

lu!e dan in%ormal daripada de%inii-de%inii yang telah diuraikan terlebih

dahulu.

/ Beberapa #eni "e%inii 4ain

1 "e%inii dengan pengingkaran negai.

2 "e%inii dengan pertentangan atau kontra.

3 "e%inii dengan contoh.

'.2.2 &enyuunan "e%inii

"alam bagian terdahulu, telah dibaha pengertian erta ciri-ciri bermacam-

macam de%inii. Agar dapat membuatnya dengan betul, perlu kita

 perhatikan beberapa peryaratan yang haru dipenuhi. Akan tetapi, karena

de%inii-de%inii yang beri%at in%ormal lebih beri%at peronal dan tidak 

terlalu terikat, maka pada bagian berikut kita hanya akan membicarakan

 peryaratan de%inii nominal, %ormal, operaional, dan lua.

1 "e%inii ominal

"ibentuk dengan cara

1 "engan memberikan aal kata etimologi de%iniendum.

2 "engan memberikan padanan atau inonim de%iniendum.

3 "engan memberikan kata populer yang dikenal oleh khalayak ramai untuk 

de%iniendum yang berupa kata kajian.

' "engan memberikan terjemahan dalam bahaa lain.

2 "e%inii Dormal

"apat dibentuk dengan cara

1 "e%iniendum dan de%inien haru beri%at koterminu, artinya aling

menutup tumpang-tindih.2 "e%inien tidak boleh merupakan inonim atau padanan kata, terjemahan,

 bentuk populer, aal-uul kata, atau mengulangi de%iniendum.

3 "e%inien haru dinyatakan dengan kata-kata yang jela.

' "e%iniendum dan de%inien kon)ertibel, artinya dapat dipertukarkan

tempatnya.

/ Suatu de%inii haru pararel, artinya tidak boleh menggunakan kata-kata

eperti di mana, bila, jikalau, db.

23

Page 24: Lap. Buku Aihe

7/26/2019 Lap. Buku Aihe

http://slidepdf.com/reader/full/lap-buku-aihe 24/31

; *idak boleh dinyatakan dalam bentuk begati%.

"i%erenia pada de%inien haru diperlukan dan mencukupi.

3 "e%inii :peraional

$arena de%inii di dalam de%inii operaional elalu merupakan euatu

eperti benda-benda atau periti!a-periti!a yang dapat diamati, hal ini

dapat dipelajari ecara mendalam di dalam metode penelitian.

' "e%inii 4ua

9al-hal yang perlu diperhatikan dalam membentuk de%inii ini

1 dalam membuat de%inii, haru diperhatikan bah!a klai%ikai yang

dilakukan betul-betul jela bagi pembaca.

2 "alam uatu de%inii hendaknya digunakan kata-kata yang jela artinya,

 bukan kata-kata kiaan. $arena kata-kata kiaan ering kali tidak ajek 

koniten dalam maknanya.

2'

Page 25: Lap. Buku Aihe

7/26/2019 Lap. Buku Aihe

http://slidepdf.com/reader/full/lap-buku-aihe 25/31

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, Sabarti. dkk.  Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa

 Indonesia. #akarta Erlangga. et-13. 2003.

$A*A &E=A*A 

Alhamdulillahirabbil7aalamien berkat rahmat dan pertolongan Allah SH*,

 penyuunan 4aporan Buku ini yang berjudul > PEMBINAAN KEMAMPUAN 

 MENULIS BAHASA IN!NESIA" karangan  Sabarti Akhadiah, dkk. yang

2/

Page 26: Lap. Buku Aihe

7/26/2019 Lap. Buku Aihe

http://slidepdf.com/reader/full/lap-buku-aihe 26/31

diterbitkan oleh  Erlangga tahun 2003 dapat dieleaikan. &enuli berharap

mudah-mudahan 4aporan Buku ini memberikan kontribui yang poiti% bagi

 perkembangan dunia pendidikan kita dan khuunya menambah !a!aan bagi

 penuli.

+ajunya pendidikan dietiap egara ditentukan oleh pelaku-pelaku

 pendidikan di lapangan. $ita adalah ekelompok dari ekian banyak kelompok 

yang terlibat dalam dunia pendidikan (ndoneia yang memiliki tuga ebagai agen

 perubahan. Sebagai agen perubahan, kita berke!ajiban untuk mengarahkan

 pendidikan kita ke arah yang lebih baik.

&enuli angat mengharapkan umbang aran dan maukan poiti% dari

emua pihak, terutama yang terhormat doen pembimbing yang tentunya angat

mengetahui kelemahan dan kekurangan dalam penulian 4aporan Buku ini

ehingga menjadi 4aporan Buku yang benar-benar baik. Akhirnya penuli

mengucapkan terima kaih ebear-bearnya ata egala bantuan dan bimbingan

dari emua pihak, emoga menjadi amal yang bernilai ibadah di ii Allah SH*.

Amin.

#akarta, 10 #uni 2011

&enuli

2

Page 27: Lap. Buku Aihe

7/26/2019 Lap. Buku Aihe

http://slidepdf.com/reader/full/lap-buku-aihe 27/31

"AD*A (S(

$A*A &E=A*A .........................................................................................................

i

"AD*A (S( .......................................................................................................................

ii

=A+BAA (S( B8$8 ...................................................................................................

1

1. +E84(S SEBA=A( &:SES .........................................................

2

1.1 *ahap &rapenulian.................................................................................................

2

1.2 *ahap &enulian......................................................................................................

3

1.3 *ahap e)ii............................................................................................................

'

2. &EEAAA $AA=A..................................................................................

'

2.1 &emilihan *opik.......................................................................................................

'

2.2 &embataan *opik....................................................................................................

/

2.3 *opik dan #udul........................................................................................................

/2.' *ujuan &enulian......................................................................................................

/

2./ Bahan &enulian......................................................................................................

/

2.; $erangka $arangan.................................................................................................

;

3

Page 28: Lap. Buku Aihe

7/26/2019 Lap. Buku Aihe

http://slidepdf.com/reader/full/lap-buku-aihe 28/31

3. AS&E$ &EA4AA "A4A+ $AA=A..........................................................

3.1 +enuli Sebagai &roe &enalaran..........................................................................

3.1.1 Berpikir dan Bernalar 

............................................................................................................

............................................................................................................

3.1.2 &enalaran (ndukti% 

............................................................................................................

............................................................................................................

<

3.1.3 &enalaran "edukti% ............................................................................................................

............................................................................................................

<

3.2 &enalaran dalam $arangan######################################################################################

3.2.1 8rutan 4ogi

............................................................................................................

............................................................................................................

10

3.2.2 (i $arangan

............................................................................................................

............................................................................................................

10

3.3 &enalaran (lmiah......................................................................................................

10

3.' &enalaran (ndukti%....................................................................................................

11

3./ &enalaran "edukti%..................................................................................................

11

3.; Salah alar..............................................................................................................

12

3.;.1 $ealahan (n%ormal

'

Page 29: Lap. Buku Aihe

7/26/2019 Lap. Buku Aihe

http://slidepdf.com/reader/full/lap-buku-aihe 29/31

............................................................................................................

............................................................................................................

12

3.;.2 $ealahan Dormal

............................................................................................................

............................................................................................................

1'

'. &(4(9A $A*A "A "ED((S(.................................................................................

1'

'.1 &ilihan $ata.............................................................................................................

1'

'.1.1 $etepatan dalam &emilihan $ata............................................................................................................

............................................................................................................

1/

'.1.1.1 $ata ebagai 4ambang

......................................................................................................

......................................................................................................

1/

'.1.1.2 Sinonim, 9omo%on, dan 9omogra% 

......................................................................................................

......................................................................................................

1/

'.1.1.3 "enotai dan $onotai

......................................................................................................

......................................................................................................

1;

'.1.1.' $ata Abtrak dan $ata &opuler 

......................................................................................................

......................................................................................................

1'.1.1./ $ata 8mum dan $huu

......................................................................................................

......................................................................................................

1

'.1.1.; $ata &opuler dan $ata $ajian

......................................................................................................

......................................................................................................

1<

'.1.1. #argon, $ata &ercakapan, dan Slang

/

Page 30: Lap. Buku Aihe

7/26/2019 Lap. Buku Aihe

http://slidepdf.com/reader/full/lap-buku-aihe 30/31

......................................................................................................

......................................................................................................

1<

'.1.1.< &erubahan +akna

......................................................................................................

......................................................................................................

1

'.1.1. $ata Aing dan $ata Serapan

......................................................................................................

......................................................................................................

1

'.1.1.10 $ata-kata Baru

......................................................................................................

......................................................................................................1

'.1.1.11 +akna $ata dalam $alimat

......................................................................................................

......................................................................................................

20

'.1.1.12 $elangungan $ata

......................................................................................................

......................................................................................................

20

'.1.2. $eeuian dalam &emilihan $ata

............................................................................................................

............................................................................................................

20

'.1.2.1 ilai-nilai Soial

............................................................................................................

............................................................................................................

21

'.1.2.2 $ata-kata Baku dan onbaku

........................................................................................................................................................................................................................

21

'.1.2.3 Saaran *ulian

............................................................................................................

............................................................................................................

22

'.2. "e%inii

............................................................................................................

............................................................................................................

22

;

Page 31: Lap. Buku Aihe

7/26/2019 Lap. Buku Aihe

http://slidepdf.com/reader/full/lap-buku-aihe 31/31

'.1.2 &engertian dan #eni "e%inii

............................................................................................................

............................................................................................................

22

'.1.3 &enyuunan "e%inii

............................................................................................................

............................................................................................................

23

/ "AD*A &8S*A$A ....................................................................................................

2;