langkah-langkah audit (ahmad wildan zahrowan)
TRANSCRIPT
Nama : Ahmad Wildan Zahrowan
NIM : 120810301193
LANGKAH-LANGKAH AUDIT
AUDIT PENDAHULUAN
Audit ini lebih ditekankan pada usaha untuk memperoleh informasi latar
belakang tentang objek audit. Beberapa hal penting yang harus diperhatikan
berkaitan dengan pelaksanaan audit ini, antara lain :
1. Pemahaman auditor terhadap objek audit
2. Penentuan tujuan audit
3. Penentuan ruang lingkup dan tujuan audit
4. Review terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berkaitan dengan
objek audit
5. Pengembangan kriteria awal dalam audit
Pemahaman Auditor terhadap Objek Audit
Objek audit meliputi keseluruhan perusahaan dan/atau kegiatan yang
dikelola oleh perusahaan tersebut dalam rangka mencapai tujuannya. Untuk
mencapai tujuannya, objek audit menetapkan berbagai program yang
pelaksanaannya dijabarkan ke dalam berbagai bentuk kegiatan. Auditor harus
memahami tujuan perusahaan dan berbagai program/aktivitas yang
diselenggarakan untuk mendapatkan pemahaman tentang keselarasan tujuan
tersebut. Metode operasi harus menjadi perhatian penting karena dari hubungan
antara metode operasi dengan ketersediaan sumber daya, auditor akan
mendapatkan informasi awal apakah suatu kegiatan telah dilaksanakan dengan
ekonomis, efisien, dan efektif dalam mencapai tujuannya.
Auditor harus membuat kesimpulan sementara secara umum atas
pemahamannya terhadap objek audit. Walaupun kesimpulan ini masih bersifat
sementara, berbagai temuan yang diperoleh pada tahap ini terutama indikasi
adanya kelemahan-kelemahan yang perlu diperbaiki, dapat digunakan sebagai
1
dasar sementara untuk menentukan tujuan, ruang lingkup, tujuan audit, dan
penentuan kriteria serta bukti-bukti yang diperlukan.
Auditor harus mengomunikasikan dengan atasan pengelola objek atau
pemberi tugas audit tentang pemahamannya terhadap berbagai program/aktivitas
objek audit untuk menghidari terjadinya kesalahpahaman. Komunikasi ini lebih
efektif jika dilakukan secara tertulis dengan meminta tanggapan pemberi tugas
audit tentang hal-hal berikut :
1. Informasi yang mendukung tujuan audit
2. Informasi yang mengarahkan ruang lingkup audit
3. Informasi yang mengarah pada tujuan audit
Penentuan Tujuan Audit
Auditor harus menentukan tujuan audit untuk semua audit manajemen yang
dilakukan, dalam rangka menyajikan kerangka audit. Tujuan audit harus mengacu
pada alasan mengapa audit harus dilakukan pada objek audit dan didasarkan pada
penugasan audit. Penugasan audit biasanya memberikan tujuan audit dalam
lingkup yang luas. Beberapa alasan yang mendasari diperlukannya audit
manajemen termasuk diantaranya :
1. Terjadinya pemborosan dan ketidakefisienan penggunaan sumber daya
perusahaan
2. Tujuan yang telah ditetapkan tidak tercapai
3. Adanya alternatif yang lebih baik dalam pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan
4. Terjadinya penyimpangan dalam penggunaan sumber daya
5. Adanya penyimpangan terhadap peraturan dan kebijakan perusahaan
6. Sistem informasi dan pelaporan yang kurang baik
Dalam merumuskan tujuan ini, auditor dapat melakukannya dengan cara
sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi tujuan yang ada, yang mungkin mempunyai arti penting
pada pemberi tugas
2
2. Mempertimbangkan tujuan audit yang telah ditetapkan pada masa
sebelumnya
3. Membahas dengan pemberi tugas dan pengelola objek audit
Dalam penentuan tujuan audit, auditor harus memperkirakan dan mengukur
dengan cermat apakah :
1. Sasaran dapat atau memungkinkan untuk diaudit
2. Sumber daya cukup tersedia untuk melaksanakan audit
3. Waktu pelaksanaan yang tersedia cukup untuk audit
Penentuan tujuan audit harus memperhatikan berbagai risiko kegagalan yang
mungkin terjadi, baik risiko tidak tercapainya tujuan objek audit maupun tujuan
audit itu sendiri. Beberapa hal berikut ini mengandung risiko kegagalan tinggi
terhadap keberhasilan pencapaian tujuan objek audit yang harus diperhatikan
auditor :
1. Tujuan objek audit yang beraneka ragam dan tidak konsisten
2. Tujuan objek audit yang kurang jelas
3. Kegiatan objek audit yang rumit dan kompleks
4. Pengendalian yang lemah
5. Perubahan-perubahan yang tidak terencana dan perputaran karyawan yang
tinggi
6. Perubahan lingkungan objek audit
Penentuan Ruang Lingkup dan Tujuan Audit
Ruang lingkup audit menunjukkan luas (area) dari tujuan audit. Penentuan
ruang lingkup audit harus mengacu pada tujuan audit yang telah ditetapkan.
Secara garis besar ruang lingkup audit manajemen terdiri atas :
1. Bidang keuangan
Ruang lingkup meliputi :
a. Pengendalian dan pertanggungjawaban dana dan kekayaan lain serta
kewajiban keuangan perusahaan
b. Pertanggungjawaban audit dari kegiatan yang dilakukan
3
c. Penyelenggaraan catatan akuntansi
d. Laporan keuangan
e. Pemanfaatan sistem akuntansi yang dimiliki perusahaan
2. Ketaatan kepada peraturan dan kebijakan perusahaan
Ruang lingkup ini termasuk di dalamnya :
a. Kesesuaian pelaksanaan program dengan peraturan dan kebijakan
perusahaan berkaitan dengan program tersebut
b. Kesesuaian penerimaan dan penggunaan dana dengan peraturan dan
kebijakan perusahaan berkaitan dengan program tersebut
3. Ekonomisasi
Ruang lingkup audit ekonomisasi menekankan pada bagaimana setiap
aktivitas/kegiatandalam objek audit mengelola dana yang dimiliki objek audit
dalam memperoleh hasil yang lebih besar, termasuk pencapaian alternatif
pelaksanaan kegiatan dalam mencapai tujuan dengan biaya yang lebih rendah
4. Efisiensi
Menyangkut optimalisasi penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
5. Efektivitas
Pada ruang lingkup ini, auditor menekankan perhatiannya pada :
a. Pencapaian tujuan program dan kegiatan yang sudah ditetapkan
b. Pemanfaatan hasil program
c. Pengaruh pemanfaatan hasil program atau kegiatan terhadap pencapaian
tujuan perusahaan secara keseluruhan
Tujuan audit adalah target yang akan diaudit. Ada tiga elemen penting dalam
setiap tujuan audit, yaitu :
1. Kriteria, merupakan norma, standar, atau sekumpulan standar yang menjadi
panduan setiap individu (kelompok) dalam melakukan aktivitasnya sebagai
pelaksanaan atas wewenang dan tanggungjawab yang diberika padanya.
2. Penyebab, merupakan tindakan atau aktivitas aktual yang dilakuka oleh setiap
individu (kelompok) yang terdapat pada objek audit
4
3. Akibat, merupakan hasil pengukuran dan pembandingan antara aktivitas
individu (kelompok) dengan kriteria yang telah ditetapkan terhadap aktivitas
tersebut.
Penelaahan terhadap Peraturan dan Kebijakan yang Berkaitan dengan
Objek Audit
Penelaahan ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang peraturan-
peraturan yang berhubungan dengan objek audit baik bersifat umum maupun
yang berhubungan khusus dengan berbagai program/aktivitas yang
diselenggarakan pada objek audit.
Pengembangan Kriteria Awal dalam Audit
Kriteria adalah norma atau standar yang merupakan pedoman bagi setiap
individu maupun kelompok dalam melakukan aktivitasnya di dalam perusahaan.
Faktor yang mempengaruhi kriteria yang akan digunakan dalam audit antara
lain :
1. Tujuan dari kegiatan yang diaudit
2. Pendekatan audit
3. Aktivitas tujuan audit
Karakteristik kriteria yang baik antara lain :
1. Realistis
2. Dapat dipercaya
3. Bebas dari pengaruh kelemahan manusia
4. Mengarah pada temuan-temuan dan kesimpulan untuk memenuhi kebutuhan
informasi pemberi tugas audit
5. Dirumuskan secara jelas dan tidak mengandung arti ganda yang dapat
menimbulkan interpretasi yang berbeda
6. Dapat dibandingkan
7. Diterima semua pihak
8. Lengkap
5
9. Memerhatikan adanya rentang waktu pada saat suatu kejadian/kegiatan
berlangsung
Dalam pengembangan kriteria ini, auditor dapat mengacu beberapa sumber,
antara lain :
1. Undang-undang (peraturan) yang berlaku
2. Kebijakan-kebijakan yang ditetapkan dalam objek audit
3. Norma (standar) yang sudah mendapat pengakuan (diterima) seecara umum
4. Kriteria yang digunakan pada objek audit sejenis
5. Pengalaman auditor dalam tugas-tugas audit sebelumnya pada objek audit
sejenis
Kesimpulan Hasil Audit Pendahuluan
Kesimpulan hasil audit pendahuluan memuat tentang hal-hal sebagai berikut :
1. Daftar bidang/kegiatan yang mengandung kelemahan, yang akan dijadikan
tujuan audit pada tahap audit selanjutnya
2. Alasan mengapa bidang/kegiatan tersebut memerlukan audit lanjutan
3. Temuan-temuan sementara yang diperoleh berkaitan dengan bidang/kegiatan
yang termasuk dalam daftar bidang/kegiatan yang masih mengandung
kelemahan, berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan
4. Rekomendasi sementara yang diajukan untuk memperbaiki kelemahan-
kelemahan yang ada
5. Tindakan-tindakan perbaikan yang sudah dilakukan objek audit berdasarkan
rekomendasi sementara yang diberikan auditor sebelumnya
6. Bukti-bukti yang perlu diperoleh pada audit selanjutnya berkaitan dengan
tujuan audit sementara yang telah ditetapkan
REVIEW TERHADAP PENGENDALIAN MANAJEMEN
Sistem pengendalian manajemen merupakan sistem yang digunakan untuk
mengumpulkan, menganalisis, informasi, mengevaluasi, dan memanfaatkannya
6
serta berbagai tindakan yang dilakukan oleh manajemen dalam melakukan
pengendalian. Karakteristik sistem pengendalian manajemen yang baik
mencakup hal-hal sebagai berikut :
1. Pernyataan tujuan perusahaan
2. Rencana perusahaan yang digunakan untuk mencapai tujuan
3. Kualitas dan kuantitas SDM yang sesuai dengan tanggung jawab yang dipikul
dan adanya pemisahan fungsi yang memadai
4. Sistem pembuatan kebijakan dan praktik yang sehat pada masing-masing unit
organisasi
5. Sistem penelaahan yang efektif pada setiap aktivitas untuk memperoleh
keyakinan bahwa kebijakan dan praktik yang sehat telah dilaksanakan dengan
baik
AUDIT LANJUTAN
Audit ini bertujuan untuk memperoleh bukti yang cukup untuk mendukung
tujuan audit yang sesungguhnya, yang telah ditetapkan berdasarkan hasil review
dan pengujian penegndalian manajemen. Langkah-langkah audit pada tahap ini
meliputi :
1. Mengumpulkan tambahan informasi latar belakang objek audit yang
diperlukan, dimana langkah ini menekankan pada usaha untuk mendapatkan
data yang lebih lengkap dalam menganalisis aktivitas yang diaudit sebagai
dasar pembuatan kesimpulan audit.
2. Memperoleh bukti-bukti yang relevan, material, dan kompeten, dimana tujuan
dari perolehan bukti ini adalah untuk menentukan bahwa kriteria atas
kegiatan yang diaudit sudah sesuai dan dapat diterima, terdapat pelaksanaan
yang menyimpang, serta terdapat akibat yang cukup penting dan material dari
terjadinya perbedaan antara kondisi dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Agar dapat digunakan sebagai dasar pembuatan kesimpulan audit, semua
bukti yang diperoleh dalam audit harus memenuhi kriteria yaitu relevan,
material, kompeten, dan cukup.
7
3. Membuat ringkasan atas bukti yang telah diperoleh dan mengelompokkannya
ke dalam kelompok kriteria, penyebab, dan akibat, dimana bukti-bukti yang
telah diperoleh dalam audit kemudian diringkas dan dikelompokkan sesuai
dengan elemen tujuan audit yang meliputi kriteria, penyebab, dan akibat.
4. Menyusun kesimpulan atas dasar ringkasan bukti yang telah diperoleh dan
mengidentifikasi bahwa akibat yang ditimbulkan dari ketidaksesuaian antara
kondisi dan kriteria cukup penting dan material.
Pengembangan Temuan dalam Audit Lanjutan
Pengembangan temuan merupakan pengumpulan dan sintesa informasi
khusus yang bersangkutan dengan program/aktivitas yang diaudit, dievaluasi dan
yang dianalisis karena diperkirakan akan menjadi perhatian dan berguna bagi
pengguna laporan. Beberapa hal yang harus diperhatikan auditor dalam
pengembangan temuan adalah :
1. Pertimbangan harus ditekankan pada situasi dan kondisi pada saat
program/aktivitas tersebut berlangsung, bukan pada saat diaudit
2. Pertimbangan atas kompleksitas dan besarnya sumberdaya yang terlibat
dalam program/aktivitas yang diaudit
3. Auditor harus secara jujur dan objektif berdasarkan pertimbangan
profesionalnya melakukan analisis terhadap temuan-temuan yang diperoleh
pada saat audit dan menghindari pengungkapan kelemahan-kelemahan yang
terjadi secara tidak logis
4. Pengembangan temuan harus dilakukan secara luas dan teliti sehingga bisa
menjadi dasar bagi pembuatan kesimpulan dan rekomendasi secara jelas dan
tepat kepada pihak yang diaudit
Beberapa langkah dalam pengembangan temuan meliputi :
1. Mengenali batas-batas wewenang dan tanggung jawab pejabat yang terlibat
dalam pelaksanaan program/aktivitas yang diaudit
2. Memahami secara saksama sebab-sebab terjadinya kelemahan pada
program/aktivitas yang diaudit
8
3. Tentukan apakah kelemahan tersebut merupakan kelemahan yang berdiri
sendiri atau tersebar luas pada berbagai program/aktivitas yang lain
4. Menentukan akibat atau arti penting dari kelemahan tersebut
5. Menentukan rekomendasi/saran-saran untuk perbaikan.
Perubahan Luas dan Arah Pengembangan Temuan
Pengembangan temuan harus dilanjtkan terus selama temuan tersebut
diyakini memberikan informasi yang mendukung keakuratan kesimpulan audit.
Perubahan lain yang mungkin terjadi dalam pengembangan temuan adalah
menyangkut perlunya mengembangkan informasi pada semua lokasi yang dipilih
pada saat perencanaan audit.
PELAPORAN
Ada dua cara penyajian laporan audit manajemen, yaitu cara penyajian
yang mengikuti arus informasi yang diperoleh selama tahapan-tahapan audit dan
cara penyajian yang mengikuti arus informasi yang menitikberatkan penyajian
kepada kepentingan para pengguna laporan hasil audit ini. Laporan memuat
kesimpulan audit tentang elemen-elemen atas tujuan audit dan rekomendasi yang
diberikan untuk memperbaiki berbagai kekurangan yang terjadi serta rencana
tindak lanjut dalam mengaplikasikan rekomendasi tersebut.
TINDAK LANJUT
Implementasi tindak lanjut atas rekomendasi yang diberikan auditor
merupakan bentuk komitmen manajemen dalam meningkatkan proses dan kinerja
perusahaan atas beberapa kelemahan/kekurangan yang masih terjadi.
Rekomendasi harus menyajikan analisis dan manfaat yang diperoleh perusahaan
jika rekomendasi tersebut dilaksanakan serta kerugian yang mungkin terjadi jika
rekomendasi tidak dilaksanakan karena tidak ada tindakan perbaikan yang
dilakukan perusahaan.
9