lampiran a hasil uji gaya kognitif berdasarkan...
TRANSCRIPT
Lampiran A
Hasil Uji Gaya Kognitif Berdasarkan MFFT
Hasil Pengukuran Gaya Kognitif Mahasiswa berdasarkan MFFT
Responden
Total
Waktu
(detik)
Rata-rata
Waktu
(detik)*
Frekuensi
Kesalahan Kategori
Mahasiswa 1 530,96 44,25 2 Reflektif
Mahasiswa 2 470,77 39,23 5 Reflektif
Mahasiswa 3 299,21 24,93 4 Cepat-Akurat
Mahasiswa 4 185,08 15,42 15 Impulsif
Mahasiswa 5 842,00 70,17 2 Reflektif
Mahasiswa 6 340,27 28,36 12 Impulsif
Mahasiswa 7 764,14 63,68 6 Reflektif
Mahasiswa 8 508,75 42,40 8 Lambat-Tidak Akurat
Mahasiswa 9 444,18 37,02 8 Lambat-Tidak Akurat
Mahasiswa 10 328,29 27,36 11 Impulsif
Mahasiswa 11 422,15 35,18 5 Cepat-Akurat
Mahasiswa 12 287,16 23,93 17 Impulsif
Mahasiswa 13 292,95 24,41 10 Impulsif
Mahasiswa 14 438,72 36,56 4 Reflektif
Mahasiswa 15 425,86 35,49 3 Reflektif
Mahasiswa 16 233,11 19,43 10 Impulsif
Mahasiswa 17 435,91 36,33 4 Reflektif
Mahasiswa 18 415,41 34,62 7 Impulsif
Mahasiswa 19 429,09 35,76 6 Reflektif
Mahasiswa 20 590,53 49,21 4 Reflektif
Mahasiswa 21 552,32 46,03 3 Reflektif
Mahasiswa 22 399,05 33,25 10 Impulsif
Mahasiswa 23 468,30 39,03 3 Reflektif
Mahasiswa 24 256,41 21,37 14 Impulsif
Mahasiswa 25 453,27 37,77 2 Reflektif
Mahasiswa 26 364,58 30,38 7 Impulsif
Mahasiswa 27 416,59 34,72 4 Cepat-Akurat
Mahasiswa 28 386,76 32,23 9 Impulsif
Mahasiswa 29 409,30 34,11 6 Impulsif
Mahasiswa 30 451,83 37,65 5 Reflektif
Mahasiswa 31 480,53 40,04 4 Reflektif
Mahasiswa 32 276,84 23,07 7 Impulsif
*) rata-rata waktu yang diperlukan mahasiswa merespon tiap item soal MFFT
pertama kali
Lampiran B
Hasil Pertimbangan Validasi Ahli
Lampiran C
Soal Tes Kemampuan Pembuktian Matematis
TES KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS
Petunjuk:
a. Kerjakan semua soal di bawah ini pada lembar jawaban yang telah disediakan,
mulailah dengan soal yang Anda anggap paling mudah.
b. Berikan penjelasan yang selengkap-lengkapnya pada setiap langkah/jawaban
yang Anda buat.
Soal Nomor 1
Perhatikan definisi dan teorema berikut ini
Definisi
Suatu bilangan bulat 𝑞 habis dibagi oleh suatu bilangan bulat 𝑝 ≠ 0, dinotasikan
𝑝|𝑞, jika ada suatu bilangan bulat 𝑥 sehingga 𝑞 = 𝑝𝑥
Teorema
Jika 𝑛 ∈ ℤ, 𝑛 habis dibagi 6, maka 𝑛 adalah bilangan genap
Untuk membuktikan terorema di atas, jawablah pertanyaan di bawah ini!
(i). Tentukan premis dan konklusi dari teorema di atas!
(ii). Berdasarkan premis yang dikemukakan pada (i), tentukan langkah apa yang
harus anda lakukan sehingga diperolah konklusi yang diharapkan?
(petunjuk: gunakan definisi keterbagian bilangan bulat yang diberikan)
(iii). Tuliskan bukti dari teorema di atas!
Soal Nomor 2
Buktikan bahwa jumlah lima bilangan bulat berurutan selalu habis dibagi 5!
Soal Nomor 3
Pelajari definisi dan teorema berikut
Definisi 1: Misalkan 𝑥, 𝑦 ∈ ℤ. 𝑝 ∈ ℤ disebut faktor persekutuan dari 𝑥 dan 𝑦 jika
𝑝|𝑥 dan 𝑝|𝑦
Definisi 2: Misalkan 𝑥, 𝑦 ∈ ℤ, 𝑝 ∈ ℤ disebut faktor persekutuan terbesar (FPB)
dari 𝑥 dan 𝑦 jika 𝑝 adalah bilangan bulat positif terbesar yang membagi
𝑥 dan membagi 𝑦.
Teorema 1: Jika 𝑝, 𝑞 ∈ ℤ dan 𝑝|𝑞, maka 𝑝|𝑞𝑟, ∀∈ ℤ
Teorema 2: Jika 𝑝, 𝑞, 𝑟 ∈ ℤ, 𝑝|𝑞 dan 𝑝|𝑟 maka 𝑝|𝑞 + 𝑟
Teorema 3: Jika 𝑝, 𝑞, 𝑟 ∈ ℤ dan 𝑝 > 0, 𝑞 > 0, 𝑝|𝑞 dan q|𝑝 maka 𝑝 = 𝑞
Teorema 4: Jika 𝑝, 𝑞, 𝑟 ∈ ℤ dan 𝑝 ≠ 0, 𝑝|𝑞 + 𝑟 , dan p|𝑞 maka 𝑝|𝑟
Teorema 5: Misal 𝑥, 𝑦 ∈ ℤ , 𝑑 = 𝐹𝑃𝐵(𝑥, 𝑦) jika dan hanya jika 𝑑 > 0, 𝑑|𝑥, 𝑑|𝑦,
dan 𝑓|𝑑 untuk setiap 𝑓 pembagi persekutuan dari 𝑥 dan 𝑦
Dengan menggunakan definisi dan teorema di atas, Anda diharapkan melengkapi
bukti dari pernyataan berikut kemudian mengorganisasi/mengurutkan fakta-fakta
yang diberikan sehingga diperoleh pembuktian yang tepat.
Pernyataan:
Misalkan 𝑥, 𝑦 ∈ ℤ, dengan 𝑥, 𝑦 ≠ 0.
Buktikan bahwa 𝐹𝑃𝐵(𝑥, 𝑦) = 𝐹𝑃𝐵(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥)
Bukti:
Akan dibuktikan: FPB(𝑥, 𝑦)| …
Menggunakan definisi2, diperoleh FPB(𝑥, 𝑦)| … dan
FPB(𝑥, 𝑦)| … Karena FPB(𝑥, 𝑦)| …, maka berdasarkan
teorema1 FPB(𝑥, 𝑦)|𝑎 … , ∀𝑎 ∈ ℤ. Menurut teorema 2, karena
FPB(𝑥, 𝑦)|𝑎 … dan FPB(𝑥, 𝑦)|𝑦 maka FPB(𝑥, 𝑦)| …
IV
Menggunakan definisi 2,
diperoleh FPB(𝑥, 𝑦) > 0 dan FPB(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥) > 0.
Menurut teorema 3, akan dibuktikan … | … dan … | …
II
Dengan demikian diperoleh
FPB(𝑥, 𝑦) > 0, FPB(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥) > 0, FPB(𝑥, 𝑦)| …, dan
FPB(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥)| … Sehingga menurut teorema 3, …
V
Oleh karena FPB(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥)| … dan FPB(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥)|𝑦, maka
berdasarkan definisi 1, FPB(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥) adalah faktor
persekutuan dari … dan 𝑦. Akibatnya, sesuai teorema 5,
FPB(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥) membagi …. Jadi, FPB(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥)| …
I
Oleh karena FPB(𝑥, 𝑦)|𝑥 dan FPB(𝑥, 𝑦)| … , maka berdasarkan
definisi 1, FPB(𝑥, 𝑦) adalah faktor persekutuan dari 𝑥 dan …
Akibatnya, sesuai teorema 5, FPB(𝑥, 𝑦) membagi ….
Jadi, FPB(𝑥, 𝑦)| …
III
Urutan pembuktian yang tepat adalah
Akan dibuktikan: FPB(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥)| …
Menggunakan definisi1 diperoleh FPB(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥)| … dan
FPB(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥)| … .
Karena FPB(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥)| …, maka berdasarkan teorema1
FPB(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥)|𝑎 … , ∀𝑎 ∈ ℤ. Selanjutnya, sesuai teorema 4,
karena FPB(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥)| … dan FPB(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥)|𝑎 …, maka
FPB(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥)|𝑦.
VI
… … … … … … …
Fakta-fakta awal yang diketahui:
(i) 𝑥, 𝑦 ∈ ℤ,
(ii) 𝑥, 𝑦 ≠ 0
(iii) FPB(𝑥, 𝑦), artinya FPB(𝑥, 𝑦) > 0 dengan FPB(𝑥, 𝑦)|𝑥 dan
FPB(𝑥, 𝑦)|𝑦
(iv) FPB(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥), artinya FPB(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥) > 0 dengan
FPB(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥)| … dan FPB(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥)| …
VII
Lampiran D
Jawaban Soal Tes Kemampuan Pembuktian Matematis
JAWABAN TES KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS
Soal Nomor 1
Perhatikan definisi dan teorema berikut ini
Definisi
Suatu bilangan bulat 𝑞 habis dibagi oleh suatu bilangan bulat 𝑝 ≠ 0, dinotasikan
𝑝|𝑞, jika ada suatu bilangan bulat 𝑥 sehingga 𝑞 = 𝑝𝑥
Teorema
Jika 𝑛 ∈ ℤ, 𝑛 habis dibagi 6, maka 𝑛 adalah bilangan genap
Untuk membuktikan terorema di atas, jawablah pertanyaan di bawah ini!
(i). Tentukan premis dan konklusi dari teorema di atas!
(ii). Berdasarkan premis yang dikemukakan pada (i), tentukan langkah apa yang
harus anda lakukan sehingga diperolah konklusi yang diharapkan?
(petunjuk: gunakan definisi keterbagian bilangan bulat yang diberikan)
(iii). Tuliskan bukti dari teorema di atas!
Jawaban Soal Nomor 1
(i) Premis: 𝑛 ∈ ℤ, 𝑛 habis dibagi 6
Konklusi: 𝑛 adalah bilangan genap
(ii) Langkah yang dilakukan adalah mengasumsikan 𝑛 = 6𝑑, 𝑑 ∈ ℤ Hal ini berasal
dari definisi 𝑛 habis dibagi 6. Karena konklusi yang diharapkan 𝑛 adalah
bilangan genap, maka 𝑛 = 2(3𝑑) = 2𝑘, dengan 𝑘 = 2𝑑
(iii) Misalkan 6|𝑛, 𝑛 ∈ ℤ berdasarkan definisi 1, terdapat 𝑑 ∈ ℤ, sehingga 𝑛 =
6𝑑 = 2(3𝑑) = 2𝑘, dengan 𝑘 = 2𝑑, 𝑘 ∈ ℤ. Oleh karena 𝑛 = 2𝑘, 𝑘 ∈ ℤ, maka
𝑛 adalah bilangan genap. Jadi, terbukti bahwa Jika 𝑛 ∈ ℤ, 𝑛 habis dibagi 6,
maka 𝑛 adalah bilangan genap
Soal Nomor 2
Buktikan bahwa jumlah lima bilangan bulat berurutan selalu habis dibagi 5!
Jawaban Soal nomor 2
Misalkan 5 bilangan bulat berurutan itu adalah 𝑎1, 𝑎2, 𝑎3, 𝑎4, 𝑎5.
𝑎1 = 𝑎 , 𝑎 ∈ ℤ 𝑎4 = 𝑎 + 3
𝑎2 = 𝑎 + 1 𝑎5 = 𝑎 + 4
𝑎3 = 𝑎 + 2
Perhatikan bahwa
𝑎1 + 𝑎2 + 𝑎3 + 𝑎4 + 𝑎5 = 𝑎 + (𝑎 + 1) + ( 𝑎 + 2) + (𝑎 + 3) + (𝑎 + 4), ∀𝑎 ∈ ℤ
= (𝑎 + 𝑎 + 𝑎 + 𝑎 + 𝑎) + (1 + 2 + 3 + 4)
= 5𝑎 + 10
= 5(𝑎 + 2)
= 5 𝑟, 𝑟 = 𝑎 + 2, 𝑟 ∈ ℤ
Oleh karena 𝑎1 + 𝑎2 + 𝑎3 + 𝑎4 + 𝑎5 = 5 𝑟, maka menurut definisi habis dibagi
diperoleh 5|𝑎1 + 𝑎2 + 𝑎3 + 𝑎4 + 𝑎5
Soal Nomor 3
Pelajari definisi dan teorema berikut
Definisi 1: Misalkan 𝑥, 𝑦 ∈ ℤ. 𝑝 ∈ ℤ disebut faktor persekutuan dari 𝑥 dan 𝑦 jika
𝑝|𝑥 dan 𝑝|𝑦
Definisi 2: Misalkan 𝑥, 𝑦 ∈ ℤ, 𝑝 ∈ ℤ disebut faktor persekutuan terbesar (FPB)
dari 𝑥 dan 𝑦 jika 𝑝 adalah bilangan bulat positif terbesar yang membagi
𝑥 dan membagi 𝑦.
Teorema 1: Jika 𝑝, 𝑞 ∈ ℤ dan 𝑝|𝑞, maka 𝑝|𝑞𝑟, ∀𝑟 ∈ ℤ
Teorema 2: Jika 𝑝, 𝑞, 𝑟 ∈ ℤ, 𝑝|𝑞 dan 𝑝|𝑟 maka 𝑝|𝑞 + 𝑟
Teorema 3: Jika 𝑝, 𝑞, 𝑟 ∈ ℤ dan 𝑝 > 0, 𝑞 > 0, 𝑝|𝑞 dan q|𝑝 maka 𝑝 = 𝑞
Teorema 4: Jika 𝑝, 𝑞, 𝑟 ∈ ℤ dan 𝑝 ≠ 0, 𝑝|𝑞 + 𝑟 , dan p|𝑞 maka 𝑝|𝑟
Teorema 5: Misal 𝑥, 𝑦 ∈ ℤ , 𝑑 = 𝐹𝑃𝐵(𝑥, 𝑦) jika dan hanya jika 𝑑 > 0, 𝑑|𝑥, 𝑑|𝑦,
dan 𝑓|𝑑 untuk setiap 𝑓 pembagi persekutuan dari 𝑥 dan 𝑦
Dengan menggunakan definisi dan teorema di atas, Anda diharapkan melengkapi
bukti dari pernyataan berikut kemudian mengorganisasi/mengurutkan fakta-fakta
yang diberikan sehingga diperoleh pembuktian yang tepat.
Pernyataan:
Misalkan 𝑥, 𝑦 ∈ ℤ, dengan 𝑥, 𝑦 ≠ 0.
Buktikan bahwa 𝐹𝑃𝐵(𝑥, 𝑦) = 𝐹𝑃𝐵(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥)
Bukti:
Oleh karena FPB(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥)| … dan FPB(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥)|𝑦, maka
berdasarkan definisi 1, FPB(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥) adalah faktor
persekutuan dari … dan 𝑦. Akibatnya, sesuai teorema 5,
FPB(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥) membagi …. Jadi, FPB(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥)| …
I
Akan dibuktikan: FPB(𝑥, 𝑦)| …
Menggunakan definisi2, diperoleh FPB(𝑥, 𝑦)| … dan
FPB(𝑥, 𝑦)| … Karena FPB(𝑥, 𝑦)| …, maka berdasarkan
teorema1 FPB(𝑥, 𝑦)|𝑎 … , ∀𝑎 ∈ ℤ. Menurut teorema 2, karena
FPB(𝑥, 𝑦)|𝑎 … dan FPB(𝑥, 𝑦)|𝑦 maka FPB(𝑥, 𝑦)| …
IV
Menggunakan definisi 2,
diperoleh FPB(𝑥, 𝑦) > 0 dan FPB(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥) > 0.
Menurut teorema 3, akan dibuktikan … | … dan … | …
II
Akan dibuktikan: FPB(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥)| …
Menggunakan definisi1 diperoleh FPB(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥)| … dan
FPB(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥)| … .
Karena FPB(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥)| …, maka berdasarkan teorema1
FPB(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥)|𝑎 … , ∀𝑎 ∈ ℤ. Selanjutnya, sesuai teorema 4,
karena FPB(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥)| … dan FPB(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥)|𝑎 …, maka
FPB(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥)|𝑦.
VI
Dengan demikian diperoleh
FPB(𝑥, 𝑦) > 0, FPB(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥) > 0, FPB(𝑥, 𝑦)| …, dan
FPB(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥)| … Sehingga menurut teorema 3, …
V
Fakta-fakta awal yang diketahui:
(i) 𝑥, 𝑦 ∈ ℤ,
(ii) 𝑥, 𝑦 ≠ 0
(iii) FPB(𝑥, 𝑦), artinya FPB(𝑥, 𝑦) > 0 dengan FPB(𝑥, 𝑦)|𝑥 dan
FPB(𝑥, 𝑦)|𝑦
(iv) FPB(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥), artinya FPB(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥) > 0 dengan
FPB(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥)| … dan FPB(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥)| …
VII
Oleh karena FPB(𝑥, 𝑦)|𝑥 dan FPB(𝑥, 𝑦)| … , maka berdasarkan
definisi 1, FPB(𝑥, 𝑦) adalah faktor persekutuan dari 𝑥 dan …
Akibatnya, sesuai teorema 5, FPB(𝑥, 𝑦) membagi ….
Jadi, FPB(𝑥, 𝑦)| …
III
Urutan pembuktian yang tepat adalah
Jawaban Soal Nomor 3
… … … … … … …
Dengan demikian diperoleh
𝐹𝑃𝐵(𝑥, 𝑦) > 0, 𝐹𝑃𝐵(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥) > 0,
𝐹𝑃𝐵(𝑥, 𝑦)|𝑭𝑷𝑩(𝒙, 𝒚 + 𝒂𝒙) dan 𝐹𝑃𝐵(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥)|𝑭𝑷𝑩(𝒙, 𝒚)
Sehingga menurut teorema 3, 𝑭𝑷𝑩(𝒙, 𝒚) = 𝑭𝑷𝑩(𝒙, 𝒚 + 𝒂𝒙)
V
Oleh karena 𝐹𝑃𝐵(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥)|𝒙 dan 𝐹𝑃𝐵(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥)|𝑦, maka
berdasarkan definisi 1, 𝐹𝑃𝐵(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥) adalah faktor
persekutuan dari 𝒙 dan 𝑦. Akibatnya, sesuai teorema 5,
𝐹𝑃𝐵(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥) membagi 𝑭𝑷𝑩(𝒙, 𝒚).
Jadi, 𝐹𝑃𝐵(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥)|𝑭𝑷𝑩(𝒙, 𝒚)
I
Menggunakan definisi 2,
diperoleh FPB(𝑥, 𝑦) > 0 dan FPB(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥) > 0.
Menurut teorema 3, akan dibuktikan
𝑭𝑷𝑩(𝒙, 𝒚)|𝑭𝑷𝑩(𝒙, 𝒚 + 𝒂𝒙) dan 𝑭𝑷𝑩(𝒙, 𝒚 + 𝒂𝒙)|𝑭𝑷𝑩(𝒙, 𝒚)
II
Oleh karena 𝐹𝑃𝐵(𝑥, 𝑦)|𝑥 dan 𝐹𝑃𝐵(𝑥, 𝑦)|𝒂𝒙 + 𝒚, maka
berdasarkan definisi 1, FPB(𝑥, 𝑦) adalah faktor persekutuan dari
𝑥 dan 𝒂𝒙 + 𝒚. Akibatnya, sesuai teorema 5, 𝐹𝑃𝐵(𝑥, 𝑦) membagi
𝑭𝑷𝑩(𝒙, 𝒂𝒙 + 𝒚 ). Jadi, 𝐹𝑃𝐵(𝑥, 𝑦)|𝑭𝑷𝑩(𝒙, 𝒂𝒙 + 𝒚 ).
III
Akan dibuktikan: 𝐹𝑃𝐵(𝑥, 𝑦)|𝑭𝑷𝑩(𝒙, 𝒚 + 𝒂𝒙)
Menggunakan definisi2, diperoleh 𝐹𝑃𝐵(𝑥, 𝑦)|𝒙 dan
𝐹𝑃𝐵(𝑥, 𝑦)|𝒚. Karena 𝐹𝑃𝐵(𝑥, 𝑦)|𝒙, maka berdasarkan teorema-
1, 𝐹𝑃𝐵(𝑥, 𝑦)|𝑎𝒙, ∀𝑎 ∈ ℤ. Menurut teorema 2, karena
𝐹𝑃𝐵(𝑥, 𝑦)|𝑎𝒙 dan 𝐹𝑃𝐵(𝑥, 𝑦)|𝑦 maka 𝐹𝑃𝐵(𝑥, 𝑦)|𝒂𝒙 + 𝒚
IV
Jadi, urutan pembuktian yang tepat adalah
atau
Akan dibuktikan: 𝐹𝑃𝐵(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥)|𝑭𝑷𝑩(𝒙, 𝒚)
Menggunakan definisi 1 diperoleh 𝐹𝑃𝐵(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥)|𝒙 dan
𝐹𝑃𝐵(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥)|𝒚 + 𝒂𝒙 .
Karena FPB(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥)|𝒙, maka berdasarkan teorema 1
FPB(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥)|𝑎𝒙, ∀𝑎 ∈ ℤ. Selanjutnya, sesuai teorema 4,
karena FPB(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥)|𝒚 + 𝒂𝒙 dan FPB(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥)|𝑎𝒙, maka
FPB(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥)|𝑦.
VI
7 2 4 3 6 1 5
7 2 6 1 4 3 5
Fakta-fakta awal yang diketahui:
(i) 𝑥, 𝑦 ∈ ℤ,
(ii) 𝑥, 𝑦 ≠ 0
(iii) FPB(𝑥, 𝑦), artinya FPB(𝑥, 𝑦) > 0 dengan FPB(𝑥, 𝑦)|𝑥
dan FPB(𝑥, 𝑦)|𝑦
(iv) FPB(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥), artinya FPB(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥) > 0 dengan
FPB(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥)|𝒙 dan FPB(𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥)|𝒚 + 𝒂𝒙
VII
Lampiran E
Pedoman Wawancara
PEDOMAN WAWANCARA
Pedoman wawancara ini digunakan untuk mendapatkan informasi lebih
mendalam dan komprehensif mengenai kemampuan pembuktian matematis
mahasiswa dalam menyelesaikan soal-soal pembuktian matematika berkaitan
dengan materi keterbagian bilangan bulat. Wawancara ditujukan kepada mahasiswa
yang telah ditetapkan sebagai subjek penelitian. Aspek-aspek yang perlu digali
lebih mendalam dan komprehensif dari subjek penelitian dijelaskan dalam Tabel
Pedoman Wawancara berikut.
Tabel Pedoman Wawancara
No Aspek yang ditanyakan Pertanyaan*)
1. Kesulitan-kesulitan yang dialami
oleh mahasiswa dalam
menyelesaikan soal pembuktian
yang diberikan.
Berdasarkan soal pembuktian yang
telah diberikan, manakah soal
pembuktian yang paling sulit untuk
diselesaikan? Kemukan alasannya!
2. Kemampuan mahasiswa
mengidentifikasi premis beserta
implikasinya dan kondisi yang
mendukung.
Apa yang Saudara pahami tentang
premis dan konklusi dalam suatu
pernyataan berbentuk implikasi?
Identifikasilah premis dan konklusi
pada teorema yang mengandung
pernyataan berbentuk implikasi!
3. Kemampuan mahasiswa
membuat koneksi antara fakta-
fakta yang diketahui dalam
pernyataan dengan unsur-unsur
yang hendak dibuktikan.
Sebutkan fakta yang terdapat dalam
pernyataan ini?
Apakah fakta tersebut Saudara
gunakan untuk membuktikan
pernyataan ini? Berikan
penjelasan!
4. Kemampuan mahasiswa
mengorganisasi dan
memanipulasi definisi dan
teorema yang diberikan untuk
menunjukkan kebenaran suatu
pernyataan.
Jelaskan strategi yang Saudara
gunakan dalam menyelesaikan soal
pembuktian ini?
Apakah Saudara menggunakan
definisi dan teorema yang
diberikan untuk melengkapi setiap
langkah pembuktian yang tersaji
dalam soal?
No Aspek yang ditanyakan Pertanyaan*)
5. Pemahaman mahasiswa terkait
proses penyelesaian
permasalahan pembuktian
matematis, antara lain :
a. Pemahaman mahasiswa
terhadap soal pembuktian yang
diberikan
b. Pemahaman mahasiswa
terhadap definisi yang
diberikan.
c. Pemahaman mahasiswa
terkait prosedur pembuktian
Apa yang Saudara pahami dari soal
pembuktian ini?
Gunakan definisi untuk
menjelaskan pernyataan “n habis
dibagi 6”?
Mengapa penyelesaian
permasalahan pembuktian
menggunakan prosedur ini?
6. Kemampuan mahasiswa dalam
membaca dan menuliskan notasi
matematika
Bacalah kembali teorema pada soal
ini!
Bagaimana menuliskan notasi
bilangan genap yang tepat?
7. Pengalaman belajar mahasiswa
yang berkaitan dengan aktivitas
pembuktian matematis.
Bagaimana cara Saudara belajar
tentang pembuktian?
Apakah Saudara memahami
penjelasan yang diberikan dosen
terkait dengan prosedur
pembuktian?
Keterangan:
*) Ragam pertanyaan yang diajukan pada tiap partisipan wawancara dapat berubah
sesuai dengan kondisi setiap jawaban yang diberikan partisipan dan perilaku
partisipan.
Lampiran F
Transkripsi Wawancara
Transkrip Wawancara Peneliti dengan Responden 1
RF1 : Mahasiswa Bergaya Kognitif Reflektif 1
P : Peneliti
Hasil Wawancara Kode
P
RF1
P
RF1
P
RF1
P
RF1
P
RF1
P
RF1
P
RF1
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Kesulitan apa yang Saudara hadapi dalam mengerjakan soal
ini?
Saya itu sebenarnya gini...agak lemah dipembuktian. Karna
saya dulu itu bukan SMA, saya dulu dari kan SMK. Jadi
matematika yang saya pelajari itu berbeda sekali. Kan dulu
teknik, jadi to the point gitu, gak pernah apa namanya....kaya
dapat diketahui, kaya gitu-gitu kan jarang. Jadi, untuk
pembuktian-pembuktian ini saya memang waktu kuliah ini
dari nol. Jadi saat itu saya...porsi belajar saya lebihkan
daripada teman-teman saya yang SMA. Jadi kesulitannya ya
di situ. Ini ingat-ingat waktu logika dasar, teori
bilangan,saya ingat-ingat saja.
Sejauh ini dari tipe soal pembuktian yang diberikan, yang
paling sulit yang mana?
Ehmmm...sebenarnya yang nomer satu itu yang paling sulit,
tetapi sebenarnya yang nomer tiga juga sulit namun saya
kaya nemu gitu apa namanya. Solusinya meskipun entah itu
salah atau benar tapi bisa nemu. Kalau yang nomer satu itu
sulit di premis, konklusi sama yang tiga [menunjuk
pertanyaan nomor satu poin (iii)].
Apa yang Saudara pahami tentang premis dan konklusi?
Saya baru mengenal premis pada semester satu. Jadi agak-
agak lupa pada semester ini. Yang setahu saya ya ada logika
itu yang apa namanya jika ini maka ini. Itu yang setahu saya.
Menurut Saudara, pada pernyataan jika ... maka .... yang
premis yang mana?
Yang jika nya
Yang konklusinya?
Yang maka, maka titik-titik
Ok.. berarti definisi saudara belum memahami premis itu
seperti apa, konklusi itu seperti apa.
Iya [sambil mengangguk].
[Membaca langkah pembuktian nomor satu point (ii)]. Dari
soal ini, apa Saudara tahu apa yang mau dibuktikan?
Akan dibuktikan n itu adalah bilangan bulat.
RF1D01
RF1A01
RF1A02
RF1A03
RF1A04
RF1A05
RF1A06
P
RF1
P
RF1
P
RF1
P
RF1
:
:
:
:
:
:
:
:
Oke, Saudara sudah memahami apa yang mau dibuktikan,
namun pada soal nomor satu point (iii), mengapa bisa
muncul 6𝑘?
Karena gini, kalo apa namanya...Kalau 𝑛 habis dibagi enam,
pastinya 𝑛 itu kelipatan dari enam maka 𝑛 itu enam dikali
berapa, dikali k begitu. Itu yang saya tampilkan.
Dalam soal nomor satu, ada definisi, dipakai gak untuk itu
[maksudnya digunakan dalam menyelesaikan soal]?
Dipakai yang ini aja [sambil menunjuk lembar jawaban]
yang kedua (poin (ii)), yang ketiga (poin (iii)) saya tidak bisa
me-connect-kan.
Oke..sekarang coba diceritakan bagaimana proses
mengerjakan tentang ini (soal nomor dua)?
Sebenarnya kan gini, saya kan juga apa...buat namanya
itu...kan saya mungkin orang itu kan gampang lupa, jadi
harus kebiasaan. Nah, saya itu kaya pernah dapat soal ini itu
waktu ngelesi anak SMP. Nah waktu itu dibabnya itu dibab
yang kalo gak salah itu barisan dan deret, makanya saya
pake...menggunakan rumus barisan dan deret. Kemudian
saya asumsikan yang namanya 𝑢1pastikan 𝑎. Kemudian 𝑢2
kan a ditambah satu atau pake a ditambah n dikurangi satu
kali beda, hasilnya seperti ini [menunjuk jawaban]. Saya
sederhanakan, kemudian saya jumlahkan semuanya hasilnya
lima a ditambah sepuluh. Nah ini bu, saya buktikan dengan
lima habis membagi lima a ditambah sepuluh. Kemudian
saya faktorkan, kan hasilnya lima habis membagi lima kali
a ditambah dua. Nah, menurut teorema 1 (pada soal nomor
3), jadi kalo dia habis membagi salah satu dari, misal ab.
Kalau ini a habis membagi ab, karena dia a habis membagi
a, maka dia pasti a habis membagi ab.
Nah, selanjutnya bagaimana cara mengerjakan soal nomor
tiga?
Pertama, saya tuh sama melihat-lihat yang ini juga
[menunjuk pada definisi dan teorema], memahami dulu ini
[menunjuk pada definisi dan teorema]...sebentar bu ya saya
lihat [mengamati soal]. Nah, awalnya memang saya gak tahu
kalau ini diurutkan, saya baru lihat di sini [menunjuk gambar
kotak pada soal] ternyata oh ini gak urut. Nah makanya saya
lihat kalau ini [menunjuk gambar kotak pada soal] memang
gak nyambung. Setelah itu saya...coba saya lihat mana yang
awal-awal pertama. Saya lihatnya itu yang ini [menunjuk
gambar VII]. Kemudian saya mengingat-ingat langkah yang
RF1A07
RF1A08
RF1B01
RF1C01
p
RF1
P
RF1
P
RF1
P
:
:
:
:
:
:
:
kedua itu apa, tapi saya malah nemu ini [menunjuk gambar
V] yang langkah terakhir, bagi saya langkah terakhir. Nah
setelah itu, ehm, kemudian saya mau mencocokkan, nah
ternyata di sini itu oleh karenanya ada dua [menunjuk
gambar I dan III], kalau dari sini [menunjuk gambar IV dan
VI] akan dibuktikan juga ada dua. Nah, akan saya pasangkan
akan dibuktikan sama oleh karena itu. Jadi, akan
dibuktikan..oleh karena..akan dibuktikan..oleh karena
[disertai dengan isyarat tangan menandakan urutan].
Kemudian saya melihat ini [menunjuk gambar II] taruh
dimana. Kalau saya, kalau saya naruhnya ke yang kedua
kalau gak salah...permisi ya bu, saya lihat jawaban saya
[mengamati lembar jawaban]. Oh ya, saya naruhnya ke yang
kedua karena saya ngiranya itu dari kesatu ini [menunjuk
gambar VII] kemudian kita menggunakan definisi seperti
yang di sini [menunjuk pada definisi 2], yang disuruh
menggunakan definisi itu. Setelah itu, oh ternyata yang di
sini [menunjuk gambar II] itu akan dibuktikan 𝐹𝑃𝐵 (𝑥, 𝑦)
habis membagi 𝐹𝑃𝐵 (𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥) [menunjuk gambar IV]
kemudian akan dibuktikan 𝐹𝑃𝐵 (𝑥, 𝑦 + 𝑎𝑥) habis membagi
𝐹𝑃𝐵 (𝑥, 𝑦) [menunjuk gambar VI]. Nah, jadi saya
pasangkan ke yang oleh karena itu. Menurut saya kan antara
ini [menunjuk gambar IV] sama ini [menunjuk gambar VI]
kayaknya boleh dibalik. Kalo menurut saya boleh dibalik
asalkan dia masih urut dengan oleh karenanya.
Ok, terima kasih atas penjelasannya. Ada kendala gak
selama pembelajaran di kelas?
Gak ada sih, saya cuma itu aja perlu belajar lebih ekstra
dibandingkan teman-teman yang lain soalnya saya kan kaya
melenceng dari jurusan saya yang dulu.
Dulu jurusan apa?
Alat berat...teknik alat berat.
Terkait penugasan di kelas, seringkah Saudara maju
(berpartisipasi) selama perkuliahan?
Sering.
Oke, saya kira cukup untuk penjelasannya. Terima kasih atas
waktunya.
RF1D02
RF1D03
RF1D04
Transkrip Wawancara Peneliti dengan Responden 2
RF2 : Mahasiswa Bergaya Kognitif Reflektif 2
P : Peneliti
Hasil Wawancara Kode
P
RF2
P
RF2
P
RF2
P
RF2
P
RF2
P
RF2
P
RF2
P
RF2
P
RF2
P
RF2
P
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Menurut Saudara, bagian soal pembuktian yang mana yang
dianggap paling sulit?
Soal nomor dua
Kenapa dengan itu?
Maksudnya yang secara umum yang dimisalkan itu gak bisa
caranya. Yang benar itu, cuma misalkan...kan aku langsung
misalkan ada sejumlah lima bilangan, cuma langsung itu
aja. Langkah awal yang bener itu belum tahu sih.
Menurut Saudara, bukti yang seperti tertulis di sini [lembar
jawaban] bernilai benar atau salah?
Benar [agak ragu-ragu].
Oke, bener untuk kasus ini [menunjuk hasil jawaban].
Bagaimana kalau angkanya seribu, seribu satu, seribu dua,
seribu tiga, seribu empat, apakah tetap berlaku?
Bukan.
Berarti seharusnya bagaimana?
Hmmm...[diam]
Bikin bentuk umumnya.
Ini [menunjuk bilangan berurut 5, 6, 7, 8, 9] sebagai dasar.
Oke. Nah, ini [menunjuk jawaban responden] coba buat
bentuk umumnya dengan memisalkan bilangan tersebut
dalam bentuk variabel, misal p, q, r, s, t.
[menjawab secara tertulis di kertas]
Misalkan lima bilangan berurutan = 𝑝, 𝑞, 𝑟, 𝑠, 𝑡
5|𝑝 + 𝑞 + 𝑟 + 𝑠 + 𝑡 𝑝 < 𝑞 < 𝑟 < 𝑠 < 𝑡
[diam]
Coba kaitkan p dengan variabel-variabel yang lain.
Kaya gimana bu?
Nyatakan q dalam kaitannya dengan p dalam bilangan bulat
berurutan!
Gak tahu [mengamati jawaban yang telah ditulis]
Coba perhatikan 𝑝 < 𝑞 < 𝑟 < 𝑠 < 𝑡, nyatakan nilai q
dalam variabel p!
Oh.... [menjawab secara tertulis di kertas] 𝑞 = 𝑝 + 1
Terus nilai r?
RF2B01
RF2B02
RF2B03
RF2B04
RF2B05
RF2B06
RF2B07
RF2B08
RF2B09
RF2B10
RF2
P
RF2
P
RF2
P
RF2
P
RF2
P
RF2
P
RF2
P
p
RF2
P
RF2
P
RF2
P
RF2
P
RF2
P
RF2
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
𝑟 = 𝑝 + 2
[berusaha menyelesaikan permasalahan secara tertulis]
𝑠 = 𝑝 + 3, 𝑡 = 𝑝 + 4
𝑝 + 𝑝 + 1 + 𝑝 + 2 + 𝑝 + 3 + 𝑝 + 4 = 5𝑝 + 10
5|5𝑝 + 10
Nah, sekarang justifikasi kalo lima habis membagi lima-p
ditambah sepuluh
[diam]
Coba perhatikan teorema dua pada soal nomor tiga!
Berarti 5|5𝑝 dan 5|10 [menjawab secara tertulis di kertas]
Selain itu, ini [menunjuk pada 5|5𝑝 + 10] dapat
disederhanakan dengan menggunakan sifat distributif, coba
tuliskan!
[menjawab secara tertulis di kertas] 5|𝑝 + 50
Apa nilainya sama dengan ini [menunjuk pada 5|5𝑝 + 10]?
Bukan, sambil mencoret 5|𝑝 + 50. Selanjutnya menuliskan
5|5(𝑝 + 2)
Ini [menunjuk 5|5(𝑝 + 2)] pasti kelipatan lima?
Iya [mengangguk]
Terbukti kan kalau kelipatan lima pasti habis dibagi lima.
Oh iya...
Pembuktian ini masih berupa prosedur saja, selanjutnya
perbaiki dengan menambahkan kalimat penghubung agar
bisa dipahami.
Selanjutnya ke soal pertama. Premis itu apa sih?
Premis itu yang pemisalan, biasanya kalau dikalimat yang
jika itu bu.
Kalau konklusi?
Konklusi itu kesimpulan, biasanya kalau dikalimat yang
maka itu bu.
Ciri bilangan genap apa sih?
Kalau habis dibagi dua.
Kalau dinotasikan seperti apa?
[menjawab secara tertulis di kertas] 2|𝑛
Artinya apa [menunjuk tulisan 2|𝑛]?
Dua habis membagi n, n itu bilangan genap.
Kalau kita merujuk pada definisi keterbagian, n dapat
dinyatakan sebagai apa?
n sebagai perkalian dari dua dengan x
[sambil menulis 𝑛 = 2𝑥]
RF2B11
RF2B11
RF2B12
RF2B13
RF2B14
RF2B15
RF2B17
RF2A01
RF2A02
RF2A03
RF2A04
RF2A05
RF2A06
P
RF2
P
RF2
P
RF2
P
RF2
P
RF2
P
RF2
P
RF2
P
RF2
P
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Berdasarkan jawaban saudara, apa maksudnya mengambil
n sama dengan tiga belas [pada soal nomor 1 poin (ii)]?
Sebenarnya ini, belum selesai. Maksudnya mau ambil
bilangan ini [menunjuk tulisan 𝑛 = 12 dan 𝑛 = 13] genap
atau bukan. Jadi ambilnya dua belas dan tiga belas.
Seharusnya kemarin tiga belas ditulis juga, tapi belum
ditulis.
Pada soal nomor tiga, bagaimana cara saudara
menyelesaikan?
Saya tidak baca yang ini [menunjuk kalimat perintah pada
soal]. Saya kira untuk menyelidiki ini [menunjuk pada
definisi dan teorema]. Jadi perdefinisi itu kemarin saya
definisikan dan buktikan. Tapi saya juga mengerjakan ini
[menunjuk kalimat perintah pada soal].
Apa yang sulit dari soal nomor tiga?
Bingung pada langkah keempat [membaca dan menunjuk
kotak IV]
Kenapa bingung?
Gak tahu menggunakan definisi 2.
Selain langkah keempat, ada lagi yang sulit?
Langkah ketujuh gak tahu menjabarkannya.
Bagaimana cara mengurutkan langkah-langkah
pembuktian?
Pembuktian biasanya diawali dari fakta-fakta dan diakhiri
dengan kesimpulan. Makanya langkah ketujuh jadi langkah
awal dan langkah kelima jadi yang terakhir. Nah, untuk
langkah yang ditengah saya kurang paham.
Secara umum, apa kesulitan yang dialami saat melakukan
pembuktian?
Kesulitan menentukan bentuk umumnya. Kadang-kadang
kalau dimisalkan dalam bentuk umum itu sering bingung.
Selama perkuliahan teori bilangan, bagaimana cara Saudara
mempelajari pembuktian?
Belajar sesuai contoh soal yang diberikan.
Oke. Saya rasa cukup penjelasannya. Terima kasih
RF2A07
RF2C01
RF2C02
RF2C03
RF2C04
RF2C05
RF2D01
RF2D02
Transkrip Wawancara Peneliti dengan Responden 3
RF3 : Mahasiswa Bergaya Kognitif Reflektif 3
P : Peneliti
Hasil Wawancara Kode
P
RF3
P
RF3
P
RF3
P
RF3
P
RF3
P
RF3
P
RF3
P
RF3
P
RF3
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Apa yang Saudara ketahui tentang pembuktian?
Ehmmmm...saya dari SMA itu yang paling gak suka
dengan pembuktian soalnya kaya gimana bu ya...kaya ribet
aja gitu lihatnya.
Ribet bagaimana maksudnya?
Saya gak suka...jadi sampai sekarang itu kaya selalu jarang
nyambung. Kalau saya kan belajarnya kalau gak dua kali itu
belum nyambung
Kalau gak dua kali belum nyambung?
Kalo diterangkan dalam kelas gitu bu. Misalkan yang
lainnya udah paham...terus saya belum bu...belum paham
sendiri...baru saya ulangi dua kali baru insyaallah bisa.
Berarti harus perlu beberapa kali?
Iya
Bagaimana pembelajaran teori bilangan di kelas?
Pembelajaran yang dilakukan dosen enak (menyenangkan)
sebenarnya. Saya bisa tuh waktu...maksudnya itu waktu
sudah diajarkan saya masih nyambung dengan materi tapi
kalau saya berhenti beberapa minggu tidak membuka buku
sama sekali saya sudah lupa.
Terkait pembuktian, apakah dalam pembelajaran teori
bilangan diajari bagaimana cara membuktikan?
Diajari tentang beberapa cara...kalo gak bisa dengan cara
ini, maka pake cara yang lain.
Jadi ada beberapa metode, bisa diberikan contoh tentang
cara yang dimaksud?
Ehmmm...[diam memikirkan jawaban kemudian menutup
muka dengan kedua tangan]. Sebenarnya enak sih bu waktu
dijelaskan. Waktu diawal saya nyambung...saya belajar
juga nyambung, tapi sekarang saya lupa.
Oke, yang diketahui tentang pembuktian ada berapa jenis?
[tertawa sambil menutup muka dengan satu tangan]. Saya
lupa bu.
Ini beneran lupa atau gak tau ya?
Lupa bu. Misalkan saya ulangan hari ini, belajar hari ini,
trus besok minggunya lagi kalo itu diulang, saya lupa.
RF3D01
RF3D02
RF3D03
RF3D04
RF3D05
RF3D06
RF3D07
RF3D08
RF3D09
P
RF3
P
RF3
P
RF3
P
RF3
P
RF3
P
RF3
P
RF3
P
RF3
P
RF3
P
RF3
P
RF3
P
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Saya ingin konfirmasi tentang soal pembuktian yang
kemarin telah dikerjakan. Terkait soal nomor satu, bisakah
dipahami tentang definisi ini [menunjuk ke soal]?
Iya, bisa bu.
Apa yang Saudara pahami terkait premis?
Premis itu suatu uraian. Misalnya pada soal nomor 1,
premisnya berarti ada suatu bilangan bulat, trus bilangan
tersebut habis dibagi enam.
Perbedaan premis dan konklusi?
Konklusi itu berkaitan dengan penyelesaian, bagian akhir
pernyataan.
Soal nomor satu, teorema yang akan dibuktikan terdiri dari
premis, konklusi atau keduanya?
n bilangan genap sebagai konlusi [ragu-ragu]. Premisnya
adalah n bilangan bulat dan n habis dibagi enam.
Jawaban yang diuraikan pada nomor 1, kenapa berbeda
dengan yang sekarang?
Ehmmm...saya masih bingung dalam membedakan premis
dan konklusi.
Oke, selanjutnya, tadi dikatakan bahwa konklusinya adalah
n bilangan genap. Bisakah dituliskan dalam notasi bahwa n
bilangan genap?
n bilangan genap berarti n kelipatan dua.
Coba dituliskan dalam notasi matematika?
Aduh [menutup muka], ya Allah, ini pelajaran dasar banget
[subjek tidak menuliskan notasi yang dimaksud]
Ya udah, coba tuliskan beberapa bilangan genap!
Dua, empat, enam, delapan, sepuluh [sambil menulis 2, 4,
6, 8, 10].
Ok, coba cari bentuk umum dari bilangan tersebut!
[tampak bingung]
Bagaimana kalau saya mau menyatakan bilangan
keseratus?
Ehmmm...bisa cari pakai cara sembarang ya bu?
Iya boleh dengan cara apapun.
Hmmm..gimana ya, misal u-satu, dua; u-dua, empat; u-tiga,
enam; u-empat, delapan; u-lima, sepuluh [sambil
menuliskan 𝑢1 = 2, 𝑢2 = 4, 𝑢3 = 6, 𝑢4 = 8, 𝑢5 = 10
kemudian responden diam]
Terus apa kaitan antara barisan u-satu, u-dua, u-tiga, u-
empat, u-lima?
RF3A01
RF3A02
RF3A03
RF3A04
RF3A05
RF3A06
RF3A07
RF3A08
RF3A09
RF3A10
RF3A11
RF3
P
RF3
P
RF3
P
RF3
P
RF3
P
RF3
P
P
RF3
P
RF3
P
RF3
P
RF3
P
RF3
P
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
[menuliskan 𝑢1 = 2.1, 𝑢2 = 2.2, 𝑢3 = 2.3, 𝑢4 = 2.4, 𝑢5 =
2.5] berarti u-dua itu dua kalinya u-satu, u-tiga itu tiga
kalinya u-satu, u-empat itu empat kalinya u-satu, u-lima itu
lima kalinya u-satu.
Berarti kalau menyatakan bilangan genap secara umum?
[diam]
Coba perhatikan ini [menunjuk tulisan 𝑢1 = 2.1, 𝑢2 =
2.2, 𝑢3 = 2.3, 𝑢4 = 2.4, 𝑢5 = 2.5], cari nilai 𝑢10!
Dua kali sepuluh
Coba cari nilai u ke k!
u ke k berarti u-satu dikali jumlah, eh kok jumlah, apa
namanya... u-satu dikali bilangan yang mau dicari, k.
Oke, coba diamati lagi ini [sambil nunjuk tulisan 𝑢1 =
2.1, 𝑢2 = 2.2, 𝑢3 = 2.3, 𝑢4 = 2.4, 𝑢5 = 2.5], adakah yang
sama dari tulisan ini?
Ada konstanta yang sama, yakni 2.
Dapatkah Saudara mengaitkan konstanta tersebut untuk
menyatakan notasi dari bilangan genap?
[diam]
[peneliti memberikan penjelasan terkait cara menentukan
bentuk umum untuk menyatakan bilangan genap dan
notasinya secara matematis].
Selanjutnya dilanjutkan permasalahan nomor dua.
Bagaimana strategi yang digunakan untuk menyelesaikan
soal tersebut?
Dengan memisalkan.
Bagaimana cara memisalkannya?
[diam cukup lama] gak bisa menjelaskan bu.
Coba dijelaskan sebisanya, boleh dilihat lagi hasil
pekerjaannya?
Ini kan bilangannya harus berurutan, kan tidak bisa diloncat
bilangannya
Iya, makanya Saudara langsung mengambil bilangan ini
[sambil menunjuk ke lembar jawaban mahasiswa RF3]
Iya bu.
Coba jelaskan maksud dari tulisan pernyataan “karena 5
adalah bilangan ganjil dapat berkelipatan genap dan jika
ditambah 5 lagi akan kembali ke angka 5 nya lagi”.
Maksudnya gini lima ditambah lima sama dengan sepuluh,
ditambah lagi lima hasilnya lima belas, ada limanya lagi
terus dua puluh.
RF3A12
RF3A13
RF3A14
RF3A15
RF3A16
RF3A17
RF3B01
RF3B02
RF3B03
RF3B04
RF3B05
RF3
P
RF3
P
RF3
P
RF3
P
:
:
:
:
:
:
:
:
Kenapa kalau ada angka lima, angka sepuluh, angka lima
belas, angka dua puluh?
Itu ciri habis dibagi lima.
Terkait notasi habis dibagi, apa sudah benar penulisannya
seperti itu?
Maaf bu, saya kurang teliti waktu mengerjakan sehingga
kurang tepat nulis notasi.
Selanjutnya terkait soal nomor 3, bagaimana strategi
penyelesaiannya?
Saya ngarang bu, yang penting diawal ada fakta. Terus ada
yang akan dibuktikan, dan yang terakhir ada jadi.
Oke, terimakasih atas penjelasannya.
Iya bu, maaf ya banyak yang salah.
RF3B06
RF3B07
RF3C01
RF3D02
Transkrip Wawancara Peneliti dengan Responden 4
IM1 : Mahasiswa Bergaya Kognitif Impulsif 1
P : Peneliti
Hasil Wawancara Kode
P
IM1
P
IM1
P
IM1
P
IM1
P
IM1
P
IM1
P
IM1
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Apa kesulitan yang Saudara temui saat mengerjakan soal
pembuktian?
Saya mengerti perubahan tiap langkah yang saya ambil,
namun nama perubahannya saya tidak mengerti. Saya lupa.
Maksudnya alasannya?
Iya alasannya.
Ini terlihat pada jawaban soal nomor satu ya?
Iya itu bu. Saya mengerti kenapa itu genap.
Ok, apa yang akan dibuktikan pada soal nomor satu?
n itu bilangan genap.
Itu sebagai konklusi atau sebagai premisnya?
Sebagai konklusi, soalnya premisnya n habis dibagi enam.
Pada jawaban soal nomor satu (ii), bisa dijelaskan maksud
dari menggunakan sifat asosiatif pada premisnya?
Maksudnya enam habis membagi n itukan berarti ada
bilangan enam yang dikalikan bilangan tertentu yang
menghasilkan n. Maksud saya diasosiatifkan, katanya
dikonklusi itu n itu adalah bilangan genap sedangkan syarat
bilangan genap itu adalah dua kali, saya menyebutnya dua
kali q. Nah n sama dengan bilangan tertentu, saya
simbolkan q juga kali enam. Enam kan bisa dipecah dua
sama tiga. Nah dua kali tiga q-nya menempel (menunjuk
tulisan 𝑛 = 2(3𝑞) pada lembar jawaban). Nah 3q ini bisa
disimbolkan lagi misal jadi m, jadikan 𝑛 = 2𝑚. Nah, syarat
yang bilangan genap kan terpenuhi bu. Apapun yang dikali
dua jadi genap.
Pada jawaban Saudara, mengapa tertulis definisi bilangan
bulat 2p?
Saya ini ingat Pak Marhan, waktu teori bilangan. Mikirin
ini (menunjuk 2p) lumayan lama bu. Saya coba bikin soal
sendiri, ketemu 2p. Langsung saya tulis saja. Gak cek lagi,
keburu mengerjakan soal yang lain. Seharusnya 2p itu
bilangan genap. Pokoknya saya sudah menangkap maksud
dari soal ini tetapi pas nulis kurang teliti.
IM1A01
IM1A02
IM1A03
IM1A04
IM1A05
IM1A06
IM1A07
P
IM1
P
IM1
P
IM1
P
IM1
P
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Jadi sudah tahu ya letak kesalahannya. Selanjutnya pada
soal nomor dua.
Keajaiban ini.
Keajaibannya dimana, coba diceritakan?
Kan lima bilangan bulat berurutan. Otomatis kan ada suku
awal sama suku kelima, saya anggap begitu. Nah suku awal
itu akan menentukan jumlah eh akan menentukan angka
selanjutnya. Otomatis suku kedua, suku ketiga, suku
keempat sama suku kelima itu hanya penambahan. Misal
suku kedua berarti suku pertama ditambah satu, suku ketiga
berarti angka dua ditambah dengan suku awalnya.
Begitupun sampai a-limanya otomatis empat ditambah
suku pertama. Nah katanya kan buktikan bahwa lima
bilangan berurutan selalu habis dibagi lima. Nah saya
tuliskan dengan a-satu tambah a-dua bla bla bla sampai
dengan a-lima habis dibagi ini (menunjuk lembar jawaban).
Nah a-satu sampai a-lima ini saya pecah. Saya mau ambil
yang sudah saya sediakan (menunjuk pada permisalan suku
kedua, ketiga, dan seterusnya). Berarti a-satu tetep, a-
duanya satu tambah a-satu, a-tiganya dua tambah a-satu, a-
empatnya tiga tambah a-satu, sampai ini (menunjuk pada
empat ditambah a-satu. Terus a-satu saya hitung jadi lima
a-satu. Terus bilangan bulat itu jumlahnya sepuluh. Nah
kan ini belum kelihatan. Caranya itu diasosiatifkan atau
didistribusikan ya ini. Ehm, kayanya sih distribusi. Nah
sepuluh sama lima ini kan bersekutu gitu saya anggap. Di
sini itu ada lima. Lima buka kurung dua tambah a-satu. Nah
sudah kelihatan sebenernya. Lima ini, inikan lima dikalikan
didalamnya jumlah ini (sambil menunjuk tulisan (2 + 𝑎1)).
Ini (menujuk (2 + 𝑎1)) sebenarnya bisa disimbolkan
dengan m kalo saya an ggap. Berarti kan lima habis
membagi lima m. Nah lima sama lima m ini kan sebenarnya
faktor, eh bukan, lima sama lima m ini apa ya FPB.
Pokoknya lima ketemu sama lima pasti habis dibagi.
Bagaimana strategi yang digunakan untuk menyelesaikan
permasalah pada soal ini [menunjuk soal nomor 3]?
Kayanya kemarin itu salah dech bu.
Apa waktu mengerjakan asal-asalan?
Gak, saya gunakan definisi dan teorema itu trus terakhirnya
saya urutkan.
Bisa dijelaskan maksudnya?
IM1B01
IM1B02
IM1C01
IM1C02
IM1
P
:
:
Berdasarkan teorema dan definisi yang dikasih, saya lihat
untuk mencari ininya (maksudnya melengkapi bagian yang
hilang dari soal). Untuk mengurutkannya, saya lihat yang
awal itu mencari ininya (merujuk pada fakta). Ntar sama-
sama trus ujung-ujungnya jadi hasilnya gitu. Jadi, dari
proses saya lihat yang bagian proses dan bagian hasil. Jadi,
yang proses itu yang pertama-pertama gitu dan yang
terakhirnya ketemu hasil yang diminta.
Ok, terimakasih atas penjelasannya.
IM1C03
Transkrip Wawancara Peneliti dengan Responden 5
IM2 : Mahasiswa Bergaya Kognitif Impulsif 2
P : Peneliti
Hasil Wawancara Kode
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
IM2
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Kesulitan apa yang ditemui selama mengerjakan soal?
Lupa materi yang kemarin, terus banyak yang gak bisa juga.
Gak bisa dibagian mananya?
Dipembuktian
Kenapa dengan pembuktian?
Bingung darimana memulainya nulis
Berarti bingung darimana memulai mengerjakannya?
Iya
Kesulitannya dalam membaca soal atau memulai
mengerjakannya?
Dari membaca soalnya juga sih. Yang susah membaca
soalnya itu yang nomor tiga, yang nomor satu masih bisa
paham ini yang disini [menunjuk pada teorema yang ada
pada soal nomor satu]. Nah menentukan ini [menunjuk pada
soal nomor satu poin (i)], premis dan konklusi. Premis kan
kemungkinannya. Terus konklusi, nah dari situ harus
gimana ini.
Konklusinya apa dari soalnya?
Gak tahu
Merujuk pada teorema pada nomor satu, sebenarnya
tujuannya untuk membuktikan apa sih?
Membuktikan n-nya
n-nya kenapa?
Bilangan genap
Untuk menujukkan n bilangan genap, caranya bagaimana?
Ehmmm...kalo n-nya bilangan genap, habis dibagi 2
Secara notasi dinyatakan bagaimana?
Kelipatan dua.
Kalau menyatakan kelipatan dua, secara notasi bagaimana?
Hmmmmm...gimana bu yaa..gini bu ya...sambil
menuliskan 𝑛 ∈ ℤ, yang seperti ini [menunjuk notasi 𝑛 ∈ ℤ
pada soal].
Itu [merujuk notasi 𝑛 ∈ ℤ pada soal nomor satu] dibaca
apa?
Ada n yang bilangan genap.
IM2D01
IM2D02
IM2D03
IM2D04
IM2A01
IM2A02
IM2A03
IM2A04
IM2A05
IM2A06
IM2A07
IM2A08
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Trus ini bilangan apa [menunjuk tulisan responden 𝑛 ∈ ℤ]?
Bilangan genap. Eh, genap apa bulat yaa, lupa bu.
Ayo, coba diingat n adalah elemen bilangan?
Bulat
ℤ itu bilangan bulat apa genap?
Bulat
Yakin?
Iya bulat, tapi kalo genapnya lupa
Bisa kasih contoh bilangan genap?
Dua, empat, enam, delapan, sepuluh
Bilangan-bilangan itu dapat dinyatakan dalam bentuk
umum tidak?
[diam]
Ok..coba tuliskan bilangan-bilangan genap tadi
[menulis angka disertai dengan melafalkan angka yang
ditulis] 2 4 6 8 10 12 14 16 18
Mau menulis sampai berapa banyak?
Seterusnya bu
Nah seterusnya itu sampai keberapa?
Tak hingga
Bagaimana menuliskannya?
[diam]
Coba cari polanya melalui suku-suku bilangan genap yang
sudah dituliskan!
Gimana ya nulisnya...lupa bu..gimana ya.
Coba dituliskan dua sebagai suku kesatu, dan seterusnya!
[menjawab secara tertulis dan lisan]
𝑢1 = 2 𝑢2 = 4 𝑢3 = 6 𝑢4 = 8
Kalau saya mau mencari suku ke-n bagaimana?
Ya ditulis 𝑢𝑛, waduh bu saya lupa
Coba tanpa menghafal rumus. Cari pola dari suku-suku
yang ada!
Gimana ya bu...
Coba kaitkan indeks masing-masing suku dengan nilai tiap
sukunya!
Nilainya dua kalinya indeks
Oke, berarti kalau saya mau mencari nilai 𝑢𝑛?
[Diam agak lama] dua kali n ya bu ya.
Sekarang, bagaimana untuk menyatakan n itu bilangan
genap?
Cirinya bisa dibagi dua
Secara matematis, notasinya bagaimana?
IM2A09
IM2A10
IM2A11
IM2A12
IM2A13
IM2A14
IM2A15
IM2A16
IM2A17
IM2A18
IM2A19
IM2A20
IM2A21
IM2A22
IM2A23
IM2A24
IM2A25
IM2
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
IM2
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
[diam]
Coba dicek didefinisi!
[membaca sejenak] ehmm...[menjawab secara tertulis] 2|𝑛
Apa syarat n habis dibagi dua?
[diam]
Coba perhatikan definisinya lagi!
Jika ada bilangan x sehingga n sama dengan, eh....[diam
sambil mengamati definisi].... x ini..... ehmm....bingung
Cek lagi definisinya, kemudian tentukan nilai p dan q!
p nya dua, q nya terserah
kalo berdasarkan ini [menunjuk 2|𝑛]?
Kalo dari ini kan n-nya p, eh...n-nya q. Jadi bilangan genap
ditulis 𝑛 = 2𝑥
Pada jawaban soal nomor 1 bagian (i). Coba baca ini
[menunjuk notasi 6|𝑛]!
Kebalik itu..kalo kaya gini [menunjuk notasi 6|𝑛] bacanya
enam habis dibagi n. Eh, iya enam habis dibagi n kalo kaya
gini.
Sedangkan yang diminta pada soal seperti apa?
n habis dibagi enam
Mengapa kemarin nulisnya seperti ini [menunjuk notasi
6|𝑛]?
Kemarin bingung antara kebalik-kebalik gini.
Apa tidak dilihat definisinya? Dibaca gak kemarin?
Hehehehhee...[tertawa] sudah dibaca
Yang dipelajari di kelas apakah beda notasi?
Sama
Selanjutnya, untuk soal nomor dua, coba ceritakan kenapa
bisa jawab seperti ini [menunjuk ke lembar jawaban
responden]?
Ini belum selesai bu, eh tapi gimana ya saya jawabnya
[sambil mengingat] eh lupa caranya.
Lupa caranya? Cara yang bagaimana?
Ya untuk membuktikan ini. Ini kan belum pembuktian.
Belum terbukti terus juga masih gak jelas dan bingung.
Kenapa ada muncul ini [menunjuk ke tulisan responden
pada lembar jawaban, yakni 2 + 3 + 4 + 5 + 6 = 20]
Ya kan saya buat permisalan. Saya ambil itu [menunjuk ke
tulisan 2 + 3 + 4 + 5 + 6 = 20]. Kan lima bilangan
berurutan yang hasilnya dua puluh dan ternyata dua puluh
habis dibagi lima. Nah untuk membuktikannya itu gak
ketemu-ketemu saya gimana seharusnya.
IM2A26
IM2A27
IM2A28
IM2A29
IM2A30
IM2A31
IM2A32
IM2A33
IM2A34
IM2A35
IM2A36
IM2B01
IM2B02
IM2B03
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
IM2
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Coba tunjukkan bahwa barisan bilangan ini [menunjuk ke
tulisan responden pada lembar jawaban, yakni
𝑎1, 𝑎2, 𝑎3, 𝑎4, 𝑎5] merupakan bilangan berurutan?
[diam]
Ada hubungan gak a-dua dengan a-satu?
Ada
Apa hubungannya?
Eh, a-dua itu a-satu ditambah satu
Ok, kalau dinotasikan?
𝑎2 = 𝑎1 + 1 [secara tertulis]
Terus a-tiga kaitannya dengan a-satu bagaimana?
[diam]
a-tiga kaitannya dengan a-dua bagaimana?
𝑎3 = 𝑎2 + 1 [secara tertulis]
Nah...a-dua sendiri tadi berapa?
a-satu ditambah a-satu. Eh, gimana bu?
a-dua nya tadi nilainya berapa?
Oh, a-satu ditambah satu.
Nah...coba tuliskan!
a-dua nya itu a-satu ditambah satu
[sambil menulis 𝑎2 = 𝑎1 + 1]
Subtitusikan [menunjuk 𝑎2 = 𝑎1 + 1] ke a-tiga!
a-tiga sama dengan a-satu ditambah satu ditambah satu
[sambil menulis 𝑎3 = 𝑎1 + 1 + 1]
Sekarang, coba di sederhanakan nilai itu
[menunjuk 𝑎3 = 𝑎1 + 1 + 1]
a-tiga berarti a-satu ditambah dua
[sambil menulis 𝑎3 = 𝑎1 + 2]
Oke, sekarang nilai a-empat berapa?
a-empat berarti a-satu ditambah tiga.
Terus a-lima?
a-lima berarti a-satu ditambah empat
Nah, kalo ada a-satu ditambah a-dua ditambah a-tiga
ditambah a-empat ditambah a-lima [sambil menunjuk
tulisan 𝑎1 + 𝑎2 + 𝑎3 + 𝑎4 + 𝑎5 pada lembar jawaban
responden] hasilnya berapa?
Hasilnya a-satu ditambah a-dua nya itu berarti a-satu
ditambah satu [sambil menuliskan 𝑎1 + 𝑎1 + 1] gitu kan?
Oke...terus?
a-tiga berarti a-satu ditambah dua, terus a-empat berarti a-
satu ditambah tiga, a-lima berarti a-satu ditambah empat
IM2B04
IM2B05
IM2B06
IM2B07
IM2B08
IM2B09
IM2B10
IM2B11
IM2B12
IM2B13
IM2B14
IM2B15
IM2B16
IM2B17
IM2B18
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
IM2
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
[sambil menuliskan 𝑎1 + 𝑎1 + 1 + 𝑎1 + 2 + 𝑎1 + 3 +
𝑎1 + 4]
Bisa disederhakan ini [menunjuk pada tulisan 𝑎1 + 𝑎1 +
1 + 𝑎1 + 2 + 𝑎1 + 3 + 𝑎1 + 4]?
Bisa [tampak ragu], berarti 𝑎5 + 10
Apakah indeks bisa dijumlahkan?
Gak.
Nah...ini [menunjuk pada tulisan 𝑎5 + 10] kenapa jadi
dijumlah?
Hehehehe [tertawa]
Kalau begitu ini [menunjuk 𝑎1 + 𝑎1 + 1 + 𝑎1 + 2 + 𝑎1 +
3 + 𝑎1 + 4] hasilnya berapa?
a-satu ditambah sepuluh [sambil menuliskan 𝑎1 + 10]
a-satu ditambah sepuluh, bener?
Iya, a-satu ditambah sepuluh
a-satu ditambah a-satu ditambah a-satu ditambah a-satu
ditambah a-satu hasilnya berapa?
a-satu
Kalau saya punya misalkan a-satu sebagai p, maka 𝑝
ditambah p ditambah p ditambah p ditambah p [sambil
menuliskan 𝑎1 = 𝑝, 𝑝 + 𝑝 + 𝑝 + 𝑝 + 𝑝 hasilnya berapa?
5𝑝
Berarti kalau a-satu ditambah a-satu ditambah a-satu
ditambah a-satu ditambah a-satu hasilnya berapa?
Lima a-satu, berarti yang di sini [menunjuk 𝑎1 + 𝑎1 + 1 +
𝑎1 + 2 + 𝑎1 + 3 + 𝑎1 + 4] hasilnya lima a-satu ditambah
sepuluh.
Selanjutnya yang nomor ini [menunjuk nomer tiga],
kesulitannya dimana?
Sulit semua
Kenapa sulit?
Gak tahu
Kebanyakan teorema?
Iya
Kebanyakan definisi?
Iya banyak
Dalam soal melengkapi, kan sudah diarahkan menggunakan
definisi atau teorema, membantu gak?
Iya membantu tapi ya emang saya nya yang gak bisa. Kan
dari kalimatnya ini kan sudah bisa dilihat sih bu teoremanya
darimana-darimananya. Karena ada rumpang-rumpang ini,
IM2B19
IM2B20
IM2B21
IM2B22
IM2B23
IM2B24
IM2B25
IM2B26
IM2C01
IM2C02
IM2C03
IM2C04
IM2C05
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
IM2
P
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
jadi harus ngerjakan rumpangnya juga kan. Nah itu saya
yang gak bisa.
Berarti karena gak paham tentang teoremanya?
Iya
Bagaimana strategi mengurutkan langkah pembuktiannya?
Kemarin asal aja karena untuk melengkapi saja saya sudah
bingung. Jadi asal aja untuk mengurutkan.
Kenapa memilih fakta sebagai langkah awal?
Hmmmm....gimana yaa...karena menurut saya itu yang
bener, gak tahu saya bu.
Oh ya...biasanya aktif untuk ikut mengerjakan tugas
kelompok atau sekedar ikut ke temen aja?
Kalau kelompok mesti dibagi, ikut mengerjakan.
Biasanya nyari dimana sumbernya kalau mengerjakan soal
pembuktian terkait perkuliahan teori bilangan?
Ngikuti apa yang sudah saya catat, jadi ngikutin aja kalo
kaya’ gini ini caranya.
Berarti cenderung dihafal ya langkah-langkahnya?
Iya, jadi kalau sudah ketemu beda soal, sudah blank.
Soal-soal pembuktian seperti ini apa sudah pernah ditemui
di kelas?
Ini [soal nomor satu] pernah, ini [soal nomor dua] juga
pernah cuman lupa karena cenderung menghafal tadi.
Oke, terima kasih atas partisipasinya
IM2C06
IM2C07
IM2C08
IM2D05
IM2D06
IM2D07
IM2D08
Transkrip Wawancara Peneliti dengan Responden 6
IM3 : Mahasiswa Bergaya Kognitif Impulsif 3
P : Peneliti
Hasil Wawancara Kode
P
IM3
P
IM3
P
IM3
P
IM3
P
IM3
P
IM3
P
IM3
P
IM3
P
IM3
P
IM3
P
IM3
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Kesulitan apa yang ditemui saat mengerjakan soal
pembuktian ini?
Sulit semua bu.
Kenapa bisa sulit semua?
Soalnya lupa materinya.
Kan sudah ada definisi, ada teoremanya. Gak dibaca kah?
Udah dibaca tapi masih bingung.
Untuk soal yang pertama, bedanya premis dan konklusi apa
sih?
Lupa saya bu. Kalo itu logika itu.
Logika ada di semester berapa ya?
Semester satu.
Coba kita lihat jawaban Saudara ya, pada langkah pertama,
mengapa memilih bilangan kurang dari enam?
Di sini kan n habis membagi enam.
Habis membagi atau habis dibagi?
Habis dibagi. Kalo yang habis dibagi enam itu biasanya
kelipatan dari enam dan bilangan itu genap [menunjuk
jawaban tertulis pada konklusi]
Itu yang mau dibuktikan?
Iya. Saya kurang teliti bu.
[membaca jawaban responden pada jawaban nomor 1 bagian
(ii) pada pernyataan n membagi enam]
Iya itu salah. Saya kurang teliti. Saya kira itu yang bilangan
ini itu yang habis membagi enam, n-nya habis membagi
enam. Itu saya kira pertamanya bu. Saya kurang teliti bu.
Pada poin (iii), bisa dijelaskan jawaban saudara?
Berarti ini [menujuk notasi 𝑛|6 pada lembar jawaban
responden] harusnya enam-nya diatas bu karena habis
membagi 6. Ini [menujuk notasi 𝑛|6 pada lembar jawaban
responden] n-nya harusnya yang di bawah. Soalnya kan
enam-nya yang habis membagi n [secara reflek seolah
menuliskan notasi 6|𝑛 diatas meja]
Berarti tahu ya letak kesalahannya dimana?
Iya sudah.
IM3D01
IM3D02
IM3D03
IM3A01
IM3A02
IM3A03
IM3A04
IM3A05
IM3A06
IM3A07
IM3A08
P
IM3
P
IM3
P
IM3
P
IM3
P
IM3
P
IM3
P
IM3
P
IM3
P
IM3
P
IM3
P
IM3
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Untuk soal selanjutnya, buktikan bahwa lima bilangan
berurutan habis dibagi lima. Coba diceritakan bagaimana
strategi saudara menyelesaikan?
Kalo itu kan waktu katanya pak M***** [dosen pengajar
teori bilangan], kalau suatu bilangan itu habis dibagi lima
kalau misalnya lima belas itu habis dibagi lima soalnya
belakangnya lima. Pokoknya suatu bilangan itu habis dibagi
lima kalau belakang dari bilangan itu lima atau nol.
Apakah dari jawaban ini [jawaban tertulis responden] bisa
langsung diambil kesimpulan?
Bukan, itu masih sifat, belum kesimpulan.
Kenapa langkahnya hanya terhenti disini?
Lupa caranya.
Oke..gak apa-apa ya kalo saya minta untuk coba
menyelesaikan?
Iya
Kan ini [jawaban responden] sudah ditentukan bilangannya
a, b, c, d, e. Bilangan ini terurut tidak?
Iya...kan suatu bilangan yang berurutan itu kalau dijumlah
itu habis dibagi lima. Emang iya bu...kalau bilangan satu,
dua, tiga, empat, lima kalau dijumlah itu habis dibagi lima.
Iya, itukan hanya satu contoh. Lah ini pembuktiannya kan
untuk untuk semua bilangan bulat berurutan?
Berarti harus ada rumusnya.
Jawaban Saudara sudah bagus, sudah dimisalkannya a, b, c,
d, e sebagai bilangannya. Nah sekarang tinggal
menunjukkan a, b, c, d, e itu habis dibagi lima. Silahkan
dicoba.
Waduh.
Dicoba dulu lah [tersenyum]
Lima habis membagi a plus b plus c plus d plus e [responden
menuliskan pada lembar kertas 5|𝑎+𝑏+𝑐+𝑑+𝑒). Ini [menunjuk
pada tulisan 𝑎 + 𝑏 + 𝑐 + 𝑑 + 𝑒] kan kalo dijumlah habis
dibagi lima.
Nah untuk menunjukkan kalau dijumlahkan habis dibagi
lima bagaimana?
Ya tetep aja bu
Coba dioperasikan urutan bilangannya!
Oh.. kaya a-nya satu gitu ya bu.
Bukan, tetep saja pake a, b, c, d, e
Maksudnya?
IM3B01
IM3B02
IM3B03
IM3B04
IM3B05
IM3B06
IM3B07
IM3B08
IM3B09
IM3B10
IM3B11
P
IM3
P
IM3
P
IM3
P
IM3
P
IM3
P
IM3
P
IM3
P
IM3
P
IM3
P
IM3
P
IM3
P
IM3
P
IM3
P
IM3
P
IM3
P
IM3
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Tetap a, b, c, d, e, kemudian cari hubungan antar bilangan
itu.
[diam]
Oke..coba tulis lima bilangan tertentu yang berurutan,
sembarang aja tidak harus mulai dari satu.
Dua, tiga, empat, lima, enam [sambil menulis 2, 3, 4, 5, 6]
Nah. Perhatikan dua dan tiga. Tiga [menunjuk simbol 3] ini
berasal darimana?
Dari dua ditambah satu [sambil menulis 2+1]
Empat?
Tiga ditambah satu [sambil menulis 3+1]
Tiga ditambah satu, tiganya sendiri tadi berapa?
Dua ditambah satu [sambil menulis 2+1]
Berarti ditambah berapa lagi?
Ditambah satu lagi [sambil menambahkan tulisan +1 pada
2+1]
Lima?
Lima berarti kan dua ditambah satu ditambah satu ditambah
satu [sambil menulis 2+1+1+1] gini.
Terus enam?
Enam berarti dua ditambah satu ditambah satu ditambah satu
ditambah satu [sambil menulis 2+1+1+1+1] gini.
Ok..dua tadi kita misalkan sebagai apa?
Sebagai a-nya
Berarti kalau mencari nilai b?
Mencari b berarti a plus satu [sambil menulis a+1]
Mencari c?
a plus satu plus satu [sambil menulis a+1+1] atau a plus
dua [menuliskan a+2]
Mencari d?
a plus tiga [sambil menulis a+3]
Mencari e?
a plus empat [sambil menulis a+4]
Oke..tinggal disubtitusikan saja di situ [menunjuk tulisan
5|𝑎+𝑏+𝑐+𝑑+𝑒]
Oh, berarti lima habis membagi a plus n
b-nya tadi berapa?
a plus satu, c-nya a plus dua, d-nya a plus tiga, e-nya a plus
empat [sambil menulis 5|𝑎+𝑎+1+𝑎+2+𝑎+3+𝑒+4]
Terus operasikan [menunjuk 5|𝑎+𝑎+1+𝑎+2+𝑎+3+𝑒+4]!
Dioperasikan yang sama berarti lima [sambil menulis 5|].
Satu, dua, tiga, empat, lima berarti lima a [sambil
IM3B12
IM3B13
IM3B14
IM3B15
IM3B16
IM3B17
IM3B18
IM3B19
IM3B20
IM3B21
IM3B22
IM3B23
IM3B24
IM3B25
IM3B26
IM3B27
P
IM3
P
IM3
P
IM3
P
IM3
P
IM3
P
IM3
P
IM3
P
IM3
P
IM3
P
IM3
P
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
menambahkan a pada tulisan 5| menjadi 5|5𝑎]. Tiga enam
sepuluh [responden menjumlahkan konstanta kemudian
menambahkan 10 pada tulisan 5|5𝑎 menjadi 5|5𝑎+10].
Terus?
Ada unsur yang sama, lima. Lima-nya dikeluarkan, lima gini
[menuliskan 5|5]. Berarti ini a plus lima eh plus dua [sambil
menuliskan 5|5(𝑎+2)]. Ini kan sama [mencoret angka 5 pada
5|5(𝑎+2)] jadi ini habis. Eh...menunjukkan kelipatan lima.
Jadi terbukti kalau suatu bilangan yang berurutan itu, jika
dijumlah, dia habis dibagi lima.
Nah, itu bisa. Apanya yang dibingungin, gak berani aja
untuk melangkah?
Takut salah.
Gampang kan?
Sebenarnya ya gampang banget sebenarnya, cuma kurang
berani kurang belajar [tersenyum].
Selanjutnya untuk soal ini [soal nomor tiga], bagaimana
strategi Saudara menyelesaikannya?
Kalau ini saya ikut dari ininya bu, dari definisinya. Cuma
saya cocok-cocokan gitu. Jadi saya misalkan kalo ini
[menunjuk pada salah satu soal yang ditanyakan] saya
cocokkan ke sini [menunjuk pada definisi dan teorema yang
diberikan]. Ini [menunjuk pada salah satu soal yang
ditanyakan] sama kaya yang mana itu sifatnya dari yang ini
[menunjuk pada definisi dan teorema yang diberikan].
Coba perhatikan kotak III, FPB(𝑥, 𝑦) akan membagi x dan
FPB(𝑥, 𝑦) akan membagi apa?
Membagi y
Karena apa?
Karena unsurnya adalah x, y
Dikotak ke II itu kan ada petunjuk menggunakan definisi
dua. Coba dicek definisi dua, apa maksudnya?
Ini kan 𝑥, 𝑦 itu kan himpunan dari elemen dari ini [menunjuk
∈ ℤ].
Elemen apa?
Ini bilangan, semua bilangan.
Bilangan apa itu?
[tertawa] bilangan. Ini bilangan natural bu.
Benarkah?
Bukan, natural itu N.
Lambang bilangan apa itu [maksudnya ℤ]?
IM3B28
IM3B29
IM3B30
IM3C01
IM3C02
IM3C03
IM3C04
IM3C05
IM3C06
IM3C07
IM3
P
IM3
P
IM3
P
:
:
:
:
:
:
Pokoknya semua bilangan yang negatif juga ikut.
Riil juga semua bilangan negatif ikut.
Bilangan apa bu?
Bilangan bulat [maksud lambang ℤ]. Selanjutnya,
bagaimana cara mengurutkannya?
Kalau urutannya itukan, inikan biasanya yang diketahui itu
apa pertama. Setelah itu, setelah itu kan kita tahu ini
[menunjuk pada kotak VII] langkah pertama. Terus empat
[menunjuk kotak IV], setelah ini selesei, pokoknya selesai
ini dulu terus ketiga [menunjuk kotak III]. Terus ini enam
[menunjuk kotak VI], terus kesatu [menunjuk kotak I] Terus
kedua [menunjuk kotak II] kelima [menunjuk kotak V].
Terima kasih atas penjelasannya.
IM3C08
IM3C09
IM3C10