lafadz ‘am

28
By : Kelompok V Al-Ahwal al-Syakhsiyyah kelas A -- M Nur Khotibul Umam -- Ifan Nur Hamim -- Nurdiati Akma Zahir

Upload: m-nur-khotibul-umam

Post on 04-Jul-2015

2.500 views

Category:

Education


2 download

DESCRIPTION

lafadz 'am ushul fiqh

TRANSCRIPT

Page 1: Lafadz ‘am

By : Kelompok V

Al-Ahwal al-Syakhsiyyah kelas A

-- M Nur Khotibul Umam

-- Ifan Nur Hamim

-- Nurdiati Akma Zahir

Page 2: Lafadz ‘am

“ Suatu lafadz yang sengaja dikehendaki oleh

bahasa untuk menunjukkan satu makna yang

benar yang dapat mencakup seluruh satuan-

satuan yang tidak terbatas dalam jumlah

tertentu ”

Page 3: Lafadz ‘am

Lafadz (setiap) dan (seluruhnya)

Artinya :

Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.

(QS. Ath-Thur : 21)

Lafadz jamak (plural) yang dima‟rifatkan dengan atau

dengan

Artinya :

Dan jika kamu menghitung ni'mat Allah, tidaklah dapat

kamu menghinggakannya. (QS. Ibrahim : 34)

Page 4: Lafadz ‘am

Lafadz yang dima‟rifatkan dengan

Contoh: surah al-baqarah ayat 275

“..padahal allah telah mengharamkan jual belidan mengharamkan riba..”

Lafadz , seperti , , , , , dan lain sebagainya,

Contoh: an nisa‟ : 24

..”dan dihalalkan bagi kamu selain yang demikian”…

Page 5: Lafadz ‘am

, seperti “ “(barang siapa), (apa saja), dan“ “ (yang mana saja)

Contoh: al baqarah ayat 272,

… …

…dan apasaja harta yang baik yang kamunafkahkan (dijalan allah), maka (pahala) untukdirimu sendiri…

= kata tanya, seperti (siapa), (apakah), (kapan).

Contoh: al anbiya‟ ayat 59

…. …

Mereka bertanya, siapakah yang melakukan perbuatanini terhadap tuhan-tuhan kami,,,

Page 6: Lafadz ‘am

. dalam susunan kalimat = negatif

Hai orang-orang yang beriman, janganlah

sekumpulan orang laki-laki merendahkan

kumpulan yang lain (QS. Al-Hujurat : 11)

bila masuk kepada isim jamak

Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk

kepada orang-orang yang kafir. (QS. Al-maidah :

67)

Page 7: Lafadz ‘am

Lafadz-lafadz

perangilah kaum musyrikin itu semuanya

sebagaimana merekapun memerangi kamu

semuanya, (QS. At-Taubah : 36)

Lafadz amr (perintah) yang ditujukan kepada yang

jamak

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan

ruku'lah beserta orang-orang yang ruku„ (QS. Al-

Baqarah : 43)

Page 8: Lafadz ‘am

1. al „am yang secara pastiitu dimaksudkan untuk umum. Al „am disertaiqarinat dapat meniadakan kemungkikan untukdi takhsish. Contoh: QS. Hud ayat 6

„‟Dan tidak ada suatu binatang melata pun dibumi melainkan Allah-lah yang memberirezkinya‟‟….

2. al‟am secara pastidimaksud untuk khusus, Al „am yang disertaiqarinah yang dapat menghilangkan artiumumnya, Contoh :

Page 9: Lafadz ‘am

Qs al imran ayat 97

… …

…..”mengerjakan haji adalah kewajiban manusiaterhadap allah”……..

3. „am yang khusus untuk „am,

„am mutlak, „am yang tidak disertai qarinah yang menghilangkan kemungkinan di khususkan dan tidakdisertai qarinah yang menghilangkan keumuman,

Contoh: Qs al baqarah ayat 228

… …

…” wanita-wanita yang ditalak hendaklah menahandiri (menunggu) sampai tiga kali suci”…

Page 10: Lafadz ‘am

Definisi

ialah memisahkan sebagian yang terkandungdalam jumlah arti umum, artinya mengecualikansebagian yang terkandung dalam arti umum.

Menurut ulama ushul yaitu menjelaskan bahwayang dimaksud al-‟amm menurut syari‟ adalahsebagian satuannya, tidak seluruhnya

singkatnya adalah perbuatan membatasi ataumengecualikan

Page 11: Lafadz ‘am

Definisi

adalah dalil yang didalam dalil ini terletak

pengecualian

Sebagai dasar atau alasan adanya pengecualian

Singkatnya adalah dalil yang mengkhususkan

atau yang membatasi

Page 12: Lafadz ‘am

Dalam QS. Al-Maidah : 38 disebutkan bahwa :

Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasanbagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dariAllah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Kemudian, terdapat keterangan dari hadits Nabi SAW yaitu :

“Tidak ada hukum potong tangan bagi pencuri kurang dariseperempat dinar”

Page 13: Lafadz ‘am

maka :

• Takhshish : perbuatan membatasi dari

hadits Nabi terhadap al-’amm dalam QS.al-

maidah 38 diatas, yakni batasan seseorang

yang mencuri bisa dijatuhi hukum potong

tangan

• Mukhossis : dalil yang digunakan untuk

membatasi, yakni hadits nabi

Page 14: Lafadz ‘am

Mukhossis

muttashil

munfashil

Page 15: Lafadz ‘am

• Bahasa : bersambung

• Istilah :

Dalil mukhossis yang tidak tersendiri, tetapi

bersambung dengan „amm dalam rangkaian satu

kalimat

• Apabila mukhossis dan „amm keduanya

berkumpul dalam rangkaian satu dalil, tidak

terpisah

Page 16: Lafadz ‘am

Beberapa mukhossis muttashil, yaitu :

Istitsna‟ , seperti illa yang artinya kecuali,

“Sesungguhnya manusia itu benar-benar

dalam kerugian, kecuali orang-orang yang

beriman dan mengerjakan amal saleh dan

nasehat menasehati supaya mentaati

kebenaran dan nasehat menasehati supaya

menetapi kesabaran.” (QS. Al-Asr : 2-3)

Page 17: Lafadz ‘am

Syarat

“Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh

orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila

kamu memberikan kepada mereka pembayaran

menurut yang patut.” (QS. Al-Baqarah : 233)

Page 18: Lafadz ‘am

Sifat

“maka ia boleh mengawini wanita yang

beriman, dari budak-budak yang kamu miliki”

(QS. An-Nisa : 25)

Ghoyah

“Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri

dari isteri-isteri di waktu haidh; dan janganlah

kamu mendekati mereka, hingga mereka suci ”

(QS. 2 : 222)

Page 19: Lafadz ‘am

Badal baadh min kul, artinya tidak seluruhnya

terkena perintah tetapi yang dikehendaki cukup

dilaksanakan oleh sebagian saja

“mengerjakan haji adalah kewajiban manusia

terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup

mengadakan perjalanan ke Baitullah” (QS. Ali-

imran : 97)

Page 20: Lafadz ‘am

Hal

“Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini

dengan sombong” (QS. Al-Isra‟ : 37)

Page 21: Lafadz ‘am

• Bahasa : terpisah

• Istilah :

“Muhkhossis yang terpisah tersendiri tidak

bersambung dengan „amm dalam rangkaian

satu kalimat”

• „Amm nya berupa dalil tersendiri

Page 22: Lafadz ‘am

• Mukhossis munfashil, ada kalanya :

ayat al-Qur‟an ditakhsis oleh ayat alQur‟an lain sebagai mukhossis

QS. Al-Baqarah : 234 ditakhsis oleh QS. Ath-Thalaq : 4,

“Orang-orang yang meninggal dunia di antaramudengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklahpara isteri itu) menangguhkan dirinya(ber'iddah) empat bulan sepuluh hari.” (QS. Al-Baqarah : 234)

“Dan perempuan-perempuan yang hamil, waktuiddah mereka itu ialah sampai merekamelahirkan kandungannya” (QS. Ath-Thalaq : 4)

Page 23: Lafadz ‘am

Hadits ditakhsis oleh ayat alQur‟an sebagaimukhossis. Contoh :

“Allah tidak menerima sembahyangmuapabila kamu berhadats, hingga berwudhu” (HR. Bukhari & Muslim)

ditakhsis oleh QS. An-Nisa : 43

“Dan jika kamu sakit atau sedang dalammusafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuhperempuan, kemudian kamu tidak mendapatair, maka bertayamumlah kamu dengantanah yang baik (suci)”

Page 24: Lafadz ‘am

Ayat al-Qur‟an yang ditakhsis oleh hadits

sebagai mukhossis

contohnya QS. An-Nisa‟ : 11

“Allah mensyari'atkan bagimu tentang

(pembagian pusaka untuk) anak-anakmu”

ditakhsis oleh hadits :

“Tidak mendapat warisan orang muslim dari

orang kafir, dan tidak mendapatkan warisan

orang kair dari orang muslim” (HR. Bukhari

& Muslim)

Page 25: Lafadz ‘am

Hadits yang ditakhsis oleh hadits lainnya

sebagai mukhossis. Contoh :

“Tumbuh-tumbuhan yang disirami oleh air

hujan maka zakatnya sepersepuluhnya” (HR.

Bukhari & Muslim)

kemudian ditakhsis oleh hadits lainnya :

“Hasil tanaman yang kurang dari lima

wasaq, maka tidak wajib dizakati” (HR.

Bukhari & Muslim)

Page 26: Lafadz ‘am

Mazhab Hanafi

- „Amm menunjukkan sempurna kepada satuan-

satuanya adalah qath‟i

- dalalat al-'am merupakan dalalat qat'iyah. Akan

tetapi apabila terdapat takhsis dalam lafadz „amm

maka, tidak lagi menunjukkan qath‟i tetapi

menjadi zanni

- takhsis dari „amm haruslah yang sederajat, al-

Qur‟an dengan al-Qur‟an, al-Qur‟an dengan

sunnah mutawattir, tidak boleh ditakhsis dengan

hadits ahad

Page 27: Lafadz ‘am

Menurut jumhur ulama mutakallimin (Maliki, Syafi‟i danHambali)

- lafadz amm tidak dapat menunjukkan semua cakupannyasecara qath‟i, tetapi secara zanni.

- alasannya karena dari segi lahiriah lafadz „amm ituterdapat banyak kemungkinan untuk dapat ditakhsis dankarena kebiasaan bahasa bahwa pentakhsisan itu banyakterjadi pada lafadz yang „amm.

- dalalah al-'am bersifat zanni sehingga diperlukantakhshish, mereka mengacu pada

kaidah ushuliyah yang berbunyi:

"Setiap dalil yang „am harus ditakhshish"

Page 28: Lafadz ‘am

Jazakumullah

Khoiron

Katsiron… ^_^