kumpulan makalah mikrotremor

3
  ANALISIS STRUKTUR LAPISAN TANAH BERDASARKAN KETEBALAN SEDIMEN DAN IDENTIFIKASI RESIKO GEMPABUMI DI KABUPATEN KULON PROGO MENGGUNAKAN MIKROTREMOR Penulis 1 : NOVIA KUSUMA WATI (10306144035) Penulis 2 : Denny Darmawan, M. Sc. Penulis 3 : Nugroho Budi Wibowo, M. Si .   Abstrak  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur lapisan tanah berdasarkan ketebalan sedimen dengan menggunakan metode HVSR dan melakukan pemetaan tingkat resiko gempabumi di Kabupaten Kulon Progo berdasarkan nilai faktor amplifikasi dan ketebalan sedimen. Penelitian dilakukan di wilayah Kabupaten Kulon Progo yang dimulai dengan pengambilan data mikrotremor dari 38 titik lokasi. Data mikrotremor kemudian dianalisis menggunakan metode Horizontal to Vertical Spectral Ratio  (HVSR) untuk mendapatkan frekuensi predominan dan faktor amplifikasi di setiap titik penelitian. Hasil analisis mikrotremor digunakan untuk menentukan nilai ketebalan sedimen (H ), yang kemudian diolah untuk dapat diketahui penyusun struktur lapisan tanah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa struktur lapisan tanah di wilayah bagian utara Kabupaten Kulon Progo dengan ketebalan sedimen < 22 m tergolong pasir berkerikil keras. Struktur lapisan tanah di wilayah bagian tengah Kabupaten ini dengan ketebalan sedimen < 25 m tergolong pasir, pasir berkerikil, dan lempung, sedangkan ketebalan sedimen > 25 m tergolong pasir, pasir berkerikil, lempung, lempung gampingan. Struktur lapisan tanah di wilayah bagian selatan Kabupaten ini dengan ketebalan sedimen < 15 m tergolong pasir; ketebalan sedimen 15 m sampai 30 m tergolong pasir dan lempung; ketebalan > 30 m tergolong tanah lembek yaitu lempung, tufa, dan napal. Pemetaan tingkat resiko gempa dalam satuan kecamatan adalah: kecamatan dengan resiko tinggi berada di Kecamatan Samigaluh bagian utara, Kecamatan Kalibawang bagian barat, Kecamatan Wates, Kecamatan Lendah bagian timur, Kecamatan Galur bagian utara, Kecamatan Temon, dan Kecamatan Panjatan bagian utara karena kecamatan tersebut memiliki nilai faktor amplifikasi tinggi yang didukung dengan ketebalan sedimen tebal. Wilayah dengan resiko sedang berada di Kecamatan Girimulyo, yaitu Desa Purwosari (TA9) dan Desa Jatimulyo (TA12) , serta Kecamatan Pengasih pada Desa Sidomulyo (TA16). Wilayah dengan resiko rendah berada di Kecamatan Nanggulan, Kecamatan Sentolo, Kecamatan Kokap, dan Kecamatan Samigaluh bagian selatan. Kata Kunci Struktur lapisan tanah, Horizontal to Vertical Spectral Ratio, mikrotremor, pemetaan resiko gempa, Kulon Progo

Upload: aga-makassar

Post on 09-Oct-2015

63 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

MIKROTREMOR

TRANSCRIPT

ANALISIS STRUKTUR LAPISAN TANAH BERDASARKAN KETEBALAN SEDIMEN DAN IDENTIFIKASI RESIKO GEMPABUMI DI KABUPATEN KULON PROGO MENGGUNAKAN MIKROTREMORPenulis 1 : NOVIA KUSUMA WATI (10306144035)Penulis 2 : Denny Darmawan, M. Sc.Penulis 3 : Nugroho Budi Wibowo, M. Si.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur lapisan tanah berdasarkan ketebalan sedimen dengan menggunakan metode HVSR dan melakukan pemetaan tingkat resiko gempabumi di Kabupaten Kulon Progo berdasarkan nilai faktor amplifikasi dan ketebalan sedimen. Penelitian dilakukan di wilayah Kabupaten Kulon Progo yang dimulai dengan pengambilan data mikrotremor dari 38 titik lokasi. Data mikrotremor kemudian dianalisis menggunakan metodeHorizontal to Vertical Spectral Ratio(HVSR) untuk mendapatkan frekuensi predominan dan faktor amplifikasi di setiap titik penelitian. Hasil analisis mikrotremor digunakan untuk menentukan nilai ketebalan sedimen (H), yang kemudian diolah untuk dapat diketahui penyusun struktur lapisan tanah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa struktur lapisan tanah di wilayah bagian utara Kabupaten Kulon Progo dengan ketebalan sedimen < 22 m tergolong pasir berkerikil keras. Struktur lapisan tanah di wilayah bagian tengah Kabupaten ini dengan ketebalan sedimen < 25 m tergolong pasir, pasir berkerikil, dan lempung, sedangkan ketebalan sedimen > 25 m tergolong pasir, pasir berkerikil, lempung, lempung gampingan. Struktur lapisan tanah di wilayah bagian selatan Kabupaten ini dengan ketebalan sedimen < 15 m tergolong pasir; ketebalan sedimen 15 m sampai 30 m tergolong pasir dan lempung; ketebalan > 30 m tergolong tanah lembek yaitu lempung, tufa, dan napal. Pemetaan tingkat resiko gempa dalam satuan kecamatan adalah: kecamatan dengan resiko tinggi berada di Kecamatan Samigaluh bagian utara, Kecamatan Kalibawang bagian barat, Kecamatan Wates, Kecamatan Lendah bagian timur, Kecamatan Galur bagian utara, Kecamatan Temon, dan Kecamatan Panjatan bagian utara karena kecamatan tersebut memiliki nilai faktor amplifikasi tinggi yang didukung dengan ketebalan sedimen tebal. Wilayah dengan resiko sedang berada di Kecamatan Girimulyo, yaitu Desa Purwosari (TA9) dan Desa Jatimulyo (TA12) , serta Kecamatan Pengasih pada Desa Sidomulyo (TA16). Wilayah dengan resiko rendah berada di Kecamatan Nanggulan, Kecamatan Sentolo, Kecamatan Kokap, dan Kecamatan Samigaluh bagian selatan.Kata KunciStruktur lapisan tanah, Horizontal to Vertical Spectral Ratio, mikrotremor, pemetaan resiko gempa, Kulon Progo

ANALISIS STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN PADA DAERAH RAWAN LONGSOR DI TAMAN HUTAN RAYA CANGAR MALANG MENGGUNAKAN METODE TOMOGRAFI HVSR DARI PENGUKURAN MICROTREMOREly Uzlifatul JannahAbstrak

ABSTRAK

Jannah, Ely Uzlifatul. 2010. Analisis Struktur Bawah Permukaan Pada Daerah Rawan Longsor Di Taman Hutan Raya Cangar Malang Menggunakan Metode Tomografi HVSR Dari Pengukuran Microtremor. Skripsi, Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dr.Arif Hidayat M.si, (II) Daeng Achmad suaidi S.si.M.kom.

Kata kunci: Metode Microtremor, longsoran, Tomografi HVSR, Matlap, RockworksTelah dilakukan penelitian tentang analisis struktur bawah permukaan pada daerah rawan longsor di taman hutan raya cangar malang dengan menggunakan metode tomografi HVSR dari pengukuran Microtremor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan struktur bawah permukaan, persebaran amplifikasi 3D pada daerah penelitian dengan tujuan untuk mengetahui potensi longsoran di daerah penelitian.

Peralatan yang digunakan adalah seperangkat alat Microtremor dengan durasi pengukuran selama 10 menit. Dan penancapan geophone atau seismometer diletakkan dengan jarak 20 meter antara titik pengukuran dengan menggunakan analisis Software Matlab dan Software Rockworks.

Dari hasil penelitian dan pembahasan diperoleh kesimpulan sebagai berikut dari analisis Software Matlab didapatkan lapisan sebanyak 7 lapis dengan kedalaman maksimum 80 meter. Serta menurut tabel penyusun bumi didapatkan jenis material penyusun bumi yang dominan yaitu lanau lempungan, lempung pasiran, pasir kerikil dan lempung pada kedalaman 2-80 meter. dan dari analisis Software Rockworks didapatkan sebaran amplifikasi dengan warna dominan merah muda. Serta menurut tabel rockworks didapatkan jenis tanah yang sangat lunak dan sangat berpotensi terjadi longsoran pada daerah penelitian.