ktsp 2006 vs kurikulum 2013

14
KTSP 2006 dan KURIKULUM 2013 Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah : “Perkembangan Kurikulum” Dosen Pengampu: Prof. Drs. Nur Ahid, M.Ag Disusun Oleh: Dody Utomo (932113114) Muhammad Afifudin (932113314) Lutfiana Sofia M (932113214) Lilis Khumaida Septiana (932113614) PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM JURUSAN TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KEDIRI 2016

Upload: dodyk-fallen

Post on 22-Jan-2018

1.105 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ktsp 2006 vs kurikulum 2013

KTSP 2006 dan KURIKULUM 2013

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas

mata kuliah : “Perkembangan Kurikulum”

Dosen Pengampu:

Prof. Drs. Nur Ahid, M.Ag

Disusun Oleh:

Dody Utomo (932113114)

Muhammad Afifudin (932113314)

Lutfiana Sofia M (932113214)

Lilis Khumaida Septiana (932113614)

PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

JURUSAN TARBIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(STAIN) KEDIRI

2016

Page 2: Ktsp 2006 vs kurikulum 2013

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan perbedaan dalam

kemampuan dan minat. Oleh karena itu beragam program dan pengalaman

belajar disediakan sesuai dengan minat dan kemampuan awal peserta

didik.

Kurikulum di Indonesia telah mengalami banyak sekali perubahan.

mulai dari KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi), Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP), dan kemudian Kurikulum 2013. Dari

kurikulum ini terjadi banyak perubahan dan perkembangan dalam

pendidikan di Indonesia.

Pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), siswa dituntut

untuk aktif dalam pembelajaran dan kurikulum yang digunakan adalah

hasil dari rancangan tiap satuan pendidikan masing-masing dengan melihat

dari beberapa aspek. Kurikulum 2013 merupakan penyempurna dari

kurikulum-kurikulum yang ada sebelumnya. Dalam makalah ini akan

dibahas lebih banyak tentang pembahasan mengenai kurikulum KTSP

2006 dan kurikulum 2013.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalah

sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud KTSP 2006 dan Kurikulum 2013 ?

2. Apa perbedaan KTSP 2006 dengan Kurikulum 2013 ?

Page 3: Ktsp 2006 vs kurikulum 2013

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian KTSP 2006

KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan

dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari

tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan

kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata

pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi

dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator,

penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.

Penyusunan KTSP dilakukan oleh satuan pendidikan dengan

memperhatikan dan berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar

yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

KTSP disusun dan dikembangkan berdasarkan undang-undang

No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 36 ayat 1,

dan 2 sebagai berikut:

1. Pengembangan kurikulum mengacu pada Standar Nasional Pendidikan

untuk mewujudkan Tujuan Pendidikan Nasional.

2. Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan

dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, petensi

daerah, dan peserta didik.1

Tujuan panduan penyusunan KTSP ini untuk menjadi acuan bagi

satuan pendidikan SD/MI/SLDB, SMP/MTS/SMPLB, SMA/MA/SMALB,

dan SMK/MAK dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum yang

akan dilaksanakan pada tingkat satuan pendidikan yang bersangkutan.

1Zainal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2012), 183-184

Page 4: Ktsp 2006 vs kurikulum 2013

Adapun prinsip-prinsip pengembangan KTSP:

1. Berpusat pada potensi,perkembangan,kebutuhan,dan kepentingan

peserta didik dan lingkungannya.

2. Beragam dan Terpadu.

3. Tanggap terhadap Perkembangan IPTEK dan Seni.

4. Relevan dengan Kebutuhan Kehidupan.

5. Menyeluruh dan berkesinambungan.

6. Belajar sepanjang hayat.

7. Seimbang antara kepentingan Nasional dan Kepentingan Daerah.2

B. Tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Secara umum tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk

memandirikan dan memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian

kewenangan (otonomi) kepada lembaga pendidikan. KTSP memberikan

kesempatan kepada sekolah untuk berpartisipasi aktif dalam

pengembangan kurikulum. Secara khusus tujuan diterapkan KTSP adalah :

1. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan

inisiatif sekolah dalam mengembangkan kurikulum, mengelola,

dan memberdayakan sumber daya yang tersedia.

2. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat

dalam pengembangan kurikulum melalui pengambilan

keputusan bersama.

3. Meningkatkan kompetisi yang sehat antar satuan pendidikan

tentang kualitas pendidikan yang akan dicapai.3

2 Ibid., 185 3 Mulyasa E, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sebuah Panduan Praktis , (Bandung:

Rosdakarya, 2007), 22

Page 5: Ktsp 2006 vs kurikulum 2013

C. Karakteristik KTSP

KTSP merupakan bentuk operasional pengembangan kurikulum

dalam konteks desentralisasi pendidikan dan otonomi daerah, yang akan

memberikan wawasan baru terhadap system yang sedang berjalan selama

ini. Hal ini diharapkan depat membawa dampak terhadap peningkatan

efisiensi dan efektivitas kinerja sekolah, khususnya dalam meningkatkan

kualitas pembelajaran.

Karekteristik KTSP bisa diketahui antara lain dari bagaimana

sekolah dan satuan pendidikan dapat mengoptimalkan kinerja, proses

pembelajaran, pengelolaan sumber belajar, profesionalisme tenaga

kependidikan, serta system penilaian. Berdasrkan uraian di atas, dapat

dikemukakan beberapa karakteristik KTSP sebagai berikut; pemberian

otonomi luas kepada sekolah dan satuan pendidikan, partisipasi

masyarakat dan orang tua yang tinggi, kepemimpinan yang demokratis dan

professional, serta tim-kerja yang kompak dan transparan.

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan terdapat 11 mata

pelajaran yang diajarkan, sebagai berikut; pendidikan agama, pendidikan

kewarganegaraan, bahasa Indonesia, matematika, IPA, IPS, kerajinan

tangan dan kesenian, pendidikan jasmani, seni budaya dan keterampilan,

mulok, dan pengembangan diri.4

D. Komponen KTSP

1. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan

Rumusan tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan mengacu

pada tujuan umum pendidikan berikut:

Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan,

pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk

hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

4Ibid., 29

Page 6: Ktsp 2006 vs kurikulum 2013

Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan,

pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk

hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan

kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta

ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan

lebih lanjut sesuai degan kejuruannya.

2. Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Struktur KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

tertuang pada standart isi yang dikembangkan dari kelompok mata

pelajaran. Kelompok mata pelajaran tersebut melalui muatan atau

kegiatan pembelajaransebagaimana diuraikan dalam PP No. 19 Tahun

2005 tentang Standart Nasional Pendidikan pasal 7.

Muatan KTSP meliputi:

Mata Pelajaran

Berisi “struktur kurikulum tingkat sekolah” yang disusun

berdasarkan kebutuhan siswa dan sekolah ter kait dengan upaya

pencapaian SKL.

Pengembangan struktur kurikulum dilakukan dengan cara:

Mengatur alokasi waktu pelajaran

Memanfaatkan 4 jam tambahan untuk menambah jam

pembelajaran pada mata pelajaran tertentu atau menambah

pelajaran baru.

Menyantumkan jenis mata pelajaran muatan lokal dalam

struktur kurikulum.

Tidak boleh Mengurangi mata pelajaran yang tercantum

dalam standart isi.5

5 Masnur Muhlis.KTSP Dasar Pemahaman dan Pengembangan.(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009),

hlm. 10

Page 7: Ktsp 2006 vs kurikulum 2013

Muatan Lokal

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler yang bertujuan

untuk mengembangkan kompetensi sesuai dengan ciri khas dan

potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak

dikelompokkan kedalam mata pelajaran yang ada. Hal ini berisi

tentang jenis, strategi pemilihan dan pelaksanaan mulokyang

diselenggarakan oleh sekolah. Subtansi muatan lokal ditentukan

oleh satuan pendidikan.

Kegiatan Pengembangan Diri

Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang

harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan

mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap

peserta didik sesuai kondisi sekolah. Kegiatan ini dapat dilakukan

melalui kegiatan konseling dan kegiatan ekstra kurikuler.

Pengaturan Beban Belajar

Beban belajar diatur dengan menggunakan sistem paket

yang dipadukan dengan sistem kredit semester (SKS), yaitu sistem

penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya

diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban

belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan

struktur kurikulum yang berlaku.

Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang

dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program

pembelajaran melalui sistem tatp muka, penugasan terstruktur, dan

kegiatan mandiri tak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk

mencapai standart kompetensi lulusan sesuai dengan tingkat

perkembangan peserta didik.6

6 Mulyasa E. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru dan Kepala

Sekolah.(Jakarta: Aksara Bumi, 2010)hlm 256

Page 8: Ktsp 2006 vs kurikulum 2013

Kenaikan kelas, Penjurusan dan Kelulusan

Kenaikan Kelas

Kenaikan kelas ini dilaksanakan pada setiap akhir tahun

ajaran, dengan kriteria sebagai berikut:

a) Peserta didik harus menyelesaikan seluruh program

pembelajaran dikelas yang bersangkutan.

b) Peserta didik tidak dinyatakan lulus apabila yang

bersangkutan tidak mencapai kriteria ketuntasan belajar

minimal lebih dari tiga mata pelajaran, yang bukan ciri

khas mata pelajaran study.

c) Peserta didik memperoleh nilai minimal yang baik pada

penilaian akhir tahun pelajaran untuk seluruh mata

pelajaran dalam seluruh kelompok mata pelajaran.

Penjurusan

Penjurusan ini berisi tentang kriteria dan mekanisme

penjurusan serta kegiatan penelusuran bakat, minat dan prestasi

yang diberlakukan disekolah, yang mengacu pada waktu

penjurusan, yang terdiri dari:

a) Penentuan penjurusan program study alam dan ilmu

sosial dilakukan pada akhir semester 2 kelas X.

b) Kriteria penjurusan program study, meliputi: nilai

akademik, minat peserta didik, dan batas waktu

Kelulusan

Sesuai dengan PP No. 19/2005 pasal 72 ayat 1, peserta

didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan

dasar dan menengah setelah menyelesaikan seluruh program

pembelajaran, memperoleh nlai disetiap semesteran, lulus ujian

madrasah/sekolah, dan lulus ujian Nasional.7

7 Ibid,hlm 263

Page 9: Ktsp 2006 vs kurikulum 2013

Pendidikan Kecakapan Hidup

Pendidikan kecakapan hidup ini mencakup kecakapan

spiritual, pribadi, sosial, akademik, dan kecakapan vokasional

secara terpadu dan merupakan kegiatan integral dari pendidikan

semua mata pelajaran, baik muatan lokal maupun pengembangan

diri.

Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global

Program pendidikan yang dikembangkan dengan

memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing

global,substansi yang mencakup hal ini yaitu: ekonomi, budaya,

bahasa, dan lain-lain yang kesemuanya bermanfaat bagi peserta

didik.

3. Kalender pendidikan

Berisi tentang kalender pendidikan yang digunakan oleh sekolah,

yang disusun sesuai dengan kebutuhan daerah, karacteristik sekolah,

kebutuhan peserta didik dan masyarakat dengan memperhatikan kalender

pendidikan sebagaimana yang tercantum didalam standart isi.

4. Silabus dan Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Silabus merupakan penjabaran dari standart kompetensi dan

kompetensi dasar kedalam materi pokok, kegiatan belajar mengajar, dan

indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Berdasarkan silabus ini,

guru dapat mengembangkannya menjadi Rancangan Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang akan diterapkan dalam kegiatan belajar

mengajar (KBM) bagi siswanya.8

8 Masnur Muhlis.KTSP Dasar Pemahaman dan Pengembangan.(Jakarta: PT Bumi Aksara,

2009)hlm 23

Page 10: Ktsp 2006 vs kurikulum 2013

E. Pengertian Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang diterapkan oleh

pemerintah untuk menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

yang telah berlaku selama kurang lebih 6 tahun. Kurikulum 2013 masuk

dalam masa percobaan di tahun 2013 dengan menjadikan beberapa

sekolah menjadi sekolah percobaan. Kurikulum 2013 memiliki tiga aspek

penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek keterampilan, dan aspek sikap

serta perilaku. Di dalam Kurikulum 2013, terutama di dalam materi

pembelajaran terdapat materi yang dirampingkan dan materi yang

ditambahkan. Materi yang dirampingkan terlihat ada di materi Bahasa

Indonesia, IPS, PPKn. Sedangkan materi yang ditambahkan adalah materi

Matematika. Materi pelajaran tersebut, terutama Matematika, disesuaikan

dengan materi pembelajaran standar Internasional sehingga pemerintah

berharap dapat menyeimbangkan pendidikan di dalam negeri dengan

pendidikan di luar negeri.

F. Tujuan Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia

Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga

Negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu

berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan

peradaban dunia.9

G. Karakteristik Kurikulum 2013

Dalam kurikulum 2013 memiliki karakteristik diantaranya:

Isi atau konten kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam

bentuk Kompetensi Inti (KI) satuan pendidikan dan kelas, dirinci

lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran.

Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial

mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan

9 http://nay-hyukvie.blogspot.com/2014/06/makalah-kuriku lum-2013.html

Page 11: Ktsp 2006 vs kurikulum 2013

keterampilan (kognitif dan psikomotor) yang harus dipelajari

peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran.

Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari

peserta didik untuk suatu tema untuk SD/MI, dan untuk mata

pelajaran di kelas tertentu untuk SMP/MTS, SMA/MA,

SMK/MAK.

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dijenjang pendidikan

menengah diutamakan pada ranah sikap sedangkan pada jenjang

pendidikan menengah berimbang antara sikap dan kemampuan

intelektual (kemampuan kognitif tinggi).

Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris (organizing elements)

Kompetensi Dasar yaitu semua KD dan proses pembelajaran

dikembangkan untuk mencapai kompetensi dalam Kompetensi Inti.

Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip

akumulatif saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya

(enriched) antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi

horizontal dan vertikal) diikat oleh kompetensi inti.

Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema

(SD). Dalam silabus tercantum seluruh KD untuk tema atau mata

pelajaran di kelas tersebut.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dikembangkan dari setiap KD

yang untuk mata pelajaran dan kelas tersebut.10

10 https://riskymark.wordpress.com/2014/05/13/makalah-kurikulum-2013/

Page 12: Ktsp 2006 vs kurikulum 2013

H. Perbedaan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006) dan

Kurikulum 2013

Perbedaan pokok antara KTSP atau Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (Kurikulum 2006) yang selama ini diterapkan dengan

Kurikulum 2013 berkaitan dengan perencanaan pembelajaran. Dalam

KTSP, kegiatan pengembangan silabus merupakan kewenangan satuan

pendidikan, namun dalam Kurikulum 2013 kegiatan pengembangan

silabus beralih menjadi kewenangan pemerintah.

Meskipun silabus sudah di kembangkan oleh pemerintah pusat,

namun guru tetap dituntut untuk dapat memahami seluruh pesan dan

makna yang terkandung dalam silabus, terutama untuk kepentingan

operasionalisasi pembelajaran. Oleh karena itu, kajian silabus tampak

menjadi penting, baik dilakukan secara mandiri maupun kelompok

sehingga diharapkan para guru dapat memperoleh perspektif yang lebih

tajam, utuh dan komprehensif dalam memahami seluruh isi silabus yang

telah disiapkan tersebut. Adapun penyusunan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) masih merupakan kewenangan guru yang

bersangkutan, yaitu dengan berusaha mengembangkan dari Buku Induk

(termasuk silabus) yang telah disiapkan pemerintah. 11

11 http://layananptk.wordpress.com/2013/07/02/perbedaan-esensial-ktsp-dan-kurikulum-2013/

Page 13: Ktsp 2006 vs kurikulum 2013

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Page 14: Ktsp 2006 vs kurikulum 2013

DAFTAR PUSTAKA

Arifin,Zainal.2012. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum.Bandung:

Remaja Rosdakarya.

E. Mulyasa.2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sebuah Panduan

Praktis.Bandung: Rosdakarya.

E. Mulyasa.2010. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah.Jakarta: Aksara Bumi.

Muhlis,Masnur.2009. KTSP Dasar Pemahaman dan Pengembangan.Jakarta: PT

Bumi Aksara.

http://nay-hyukvie.blogspot.com/2014/06/makalah-kurikulum-2013.html

https://riskymark.wordpress.com/2014/05/13/makalah-kurikulum-2013/

http://layananptk.wordpress.com/2013/07/02/perbedaan-esensial-ktsp-dan-

kurikulum-2013/