konsep dasar keperawatan keluarga

36
KONSEP DASAR KEPERAWATAN KELUARGA 1. PENGERTIAN Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran masing – masing yang merupakan bagian dari keluarga. (Friedman, 1998) Keluarga adalah suatu ikatan/persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki atau seorang perempuan yang sudah sendiriran dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi, dan tinggal dalam sebuah rumah tangga.(Sayekti, 1994) Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami-isteri, atau suami-isteri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya. (UU No.10 tahun 1992) 2. TIPE KELUARGA Secara tradisional ; a. Keluarga inti (nuclear family) Keluarga yang hanya terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi atau keduanya b. Keluarga besar (extended family) Keluarga inti ditambah anggota keluarga lain yang masih mempunyai hubungan darah (misal;kakek-nenek, paman-bibi) Dengan berkembangnya peran individu dan meningkatnya rasa individualisme, tipe keluarga berkembang menjadi ; a. Keluarga bentukan kembali (dyadic family) Keluarga baru yang terbentuk dari pasangan yang telah cerai atau kehilangan pasangannya. b. Orang tua tunggal (single parent family)

Upload: dilo

Post on 02-Feb-2016

34 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

keluarga

TRANSCRIPT

Page 1: Konsep Dasar Keperawatan Keluarga

KONSEP DASAR KEPERAWATAN KELUARGA

1. PENGERTIAN

Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran masing – masing yang merupakan bagian dari keluarga. (Friedman, 1998)

Keluarga adalah suatu ikatan/persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki atau seorang perempuan yang sudah sendiriran dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi, dan tinggal dalam sebuah rumah tangga.(Sayekti, 1994)

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami-isteri, atau suami-isteri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya. (UU No.10 tahun 1992)

2. TIPE KELUARGA

Secara tradisional ;

a.      Keluarga inti (nuclear  family)

Keluarga yang hanya terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi atau keduanya

b.      Keluarga besar (extended family)

Keluarga inti ditambah anggota keluarga lain yang masih mempunyai hubungan darah (misal;kakek-nenek, paman-bibi)

Dengan berkembangnya peran individu dan meningkatnya rasa individualisme, tipe keluarga berkembang menjadi ;

a.   Keluarga bentukan kembali (dyadic family)

Keluarga baru yang terbentuk dari pasangan yang telah cerai atau kehilangan pasangannya.

b.   Orang tua tunggal (single parent family)

Keluarga yang terdiri dari salah satu orang tua dengan anak-anak akibat perceraian atau ditinggal pasangannya.

c.       Ibu dengan anak tanpa perkawinan (the unmarried teenage mother)

d.   Orang dewasa (laki-laki atau perempuan) yang tinggal sendiri tanpa pernah menikah (the single adult living alone)

e. Keluarga dengan anak tanpa pernikahan sebelumnya (the non-marital heterosexual cohabiting family)

Page 2: Konsep Dasar Keperawatan Keluarga

f. Keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin sama (gay and lesbian family)

3. TAHAP PERKEMBANGAN

Perbedaan tahap perkembangan :

Carter dan  McGoldrick

(family therapy perspective)

Duvall

(sociological perspective)1.      Keluarga antara : masa bebas (pacaran) dewasa muda

Tidak diidentifikasi karena periode waktu antara dewasa dan menikah tak dapat ditentukan

2.      Terbentuknya keluarga baru melalui suatu perkawinan

1.      Keluarga baru menikah

3.      Keluarga yang memiliki anak usia muda (anak usia bayi sampai usia sekolah)

2.      Kelurga dengan anak baru lahir (usia anak tertua sampai 30 bulan)

3.      Kelurga dengan anak prasekolah (usia anak tertua 2,5 s/d  5 tahun)

4.      Keluarga dengan anak usia sekolah (usia anak tertua 6 – 12 tahun)

4.      Keluarga yang memiliki anak dewasa 5.      Keluarga dengan anak remaja (usia anak tertua 13 – 20 tahun)

5.      Keluarga yang mulai melepas anaknya untuk keluar rumah

6.      Keluarga mulai melepas anak sebagai dewasa (anak anaknya mulai meninggalkan rumah)

7.      Keluarga yang hanya terdiri dari orang tua saja / keluarga usia pertengahan (semua anak meninggalkan rumah)

8.      Keluarga lansia 8.      Keluarga Lansia

Tugas perkembangan keluarga sesuai tahap perkembangan :

Tahap perkembangan Tugas perkembangan (utama)1.      Keluarga baru menikah Membina hubungan intim yang

memuaskan Membina hubungan dengan keluarga

lain, teman, dan kelompok social Mendiskusikan rencana memiliki

anak

2.      Keluarga dengan anak baru lahir Mempersiapkan menjadi orang tua Adaptasi dengan perubahan adanya

anggota keluarga, interaksi keluarga, hubungan seksual, dan kegiatan

Page 3: Konsep Dasar Keperawatan Keluarga

Mempertahankan hubungan dalamrangka memuaskan pasangannya

3.      Keluarga dengan anak usia pra-sekolah Memenuhi kebutuhan anggota keluarga

Membantu anak untuk bersosialisasi Beradaptasi dengan anak yang baru

lahir, kebutuhan anak yang lain harus terpenugi

Mempertahankan hubungan yang sehat

Pembagian waktu untuk individu, pasangan, anak.

Pembagian tanggungjawab anggota keluarga

Merencanakan kegiatan dan waktu untuk menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak

4.      Keluarga dengan anak usia sekolah Membantu sosialisasi anak Mempertahankan keintiman pasangan Memenuhi kebutuhan yang

meningkat

5.      Keluarga dengan anak remaja Memberikan kebebasan yang seimbang dan bertanggung jawab

Mempertahankan hubungan intim dalam keluarga

Mempertahankan komunikasi terbuka

Mempersiapkan perubahan system peran dan peraturan anggota keluarga

6.      Keluarga mulai melepas anak sebagai deasa

Memperluas jaringan keluarga Mempertahankan keintiman pasangan Membantu anak untuk mandiri

sebagai keluarga baru di masyarakat Penataan kembali peran orang tua dan

kegiatan di rumah

7.      Keluarga usia pertengahan Mempertahankan kesehatan individu dan pasangan

Mempertahankan hubungan yang serasi dan memuaskan dengan anak-anak dan sebaya

Meningkatkan kekaraban pasangan

8.      Keluarga usia tua Mempertahankan suasana kehidupan

Page 4: Konsep Dasar Keperawatan Keluarga

rumah tangga yang saling menyenangkan pasangannya

Adaptasi dengan perubahan yang terjadi : kehilangan pasangan, kekuatan fisik, penghasilan keluarga.

Mempertahankan keakraban pasangan dan saling merawat

Melakukan life review masa lalu

 

4. STRUKTUR

Menurut Parad dan Caplan :

1.      Struktur peran keluarga

Menggambarkan peran masing-masing anggota keluarga dalam keluarga sendiri dan perannya di lingkungan masyarakat atau peran formal dan informal.

2.      Nilai atau norma keluarga

zMenggambarkan nilai dan norma yang dipelajari dan diyakini oleh keluarga khususnya yang berhubungan dengan kesehatan.

3.      Pola komunikasi keluarga

Menggambarkan bagaimana cara dan pola komunikasi ayah ibu, orang tua dengan anak, anak dengan anak, dan anggota keluarga lain (pada keluarga besar) dengan keluarga inti.

4.      Struktur kekuatan keluarga

Menggambarkan kemampuan anggota keluarga untuk mempengaruhi dan mengendalikan orang lain untuk mengubah perilaku keluarga yang mendukung kesehatan.

Berdasarkan keempat elemen di atas, diasumsikan bahwa :

1.      Keluarga merupakan system social yang memiliki fungsi sendiri

2.   Keluarga merupakan system social yang mampu menyelesaikan masalah individu dan lingkungannya

3.   Keluarga merupakan suatu kelompok kecil yang dapat mempengaruhi kelompok lain

4.   Perilaku individu yang ditampakkan merupakan gambaran dari nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat

Di Indonesia keluarga dikelompokan menjadi 5 tahap :

Page 5: Konsep Dasar Keperawatan Keluarga

1. Keluarga Pra-sejahtera

Keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasar secara minimal, kebutuhan pengajaran agama, pangan, sandang, papan dan kesehatan, atau keluarga yang belum dapat memenuhi salah satu atau lebih indikator keluarga sejahtera tahap I.

2. Keluarga Sejahtera Tahap I (KS I)

Keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasar secara minimal, tetapi belum dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan sosial psikologisnya, yaitu kebutuhan pendidikan, KB, interaksi dalam keluarga, interaksi dengan lingkungan tempat tinggal, dan transportasi.

Indikator Keluarga Sejahtera Tahap I :

Melaksanakan ibadah Makan 2x sehari atau lebih Pakaian yang berbeda intuk berbagai keperluan Lantai rumah bukan dari tanah Kesehatan (anak sakit / pasangan usia subur ingin ber-KB dibawa ke sarana

kesehatan)

3. Keluarga Sejahtera Tahap II (KS II)

Keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasar secara minimal, dan dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan sosial psikologisnya, tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan pengembangan, yaitu : kebutuhan menabung dan memperoleh informasi.

Indikator Keluarga Sejahtera Tahap II :

Indikator Keluarga Sejahtera Tahap I ( lihat diatas) Anggota keluarga melaksanakan ibadah secara teratur Makan daging / ikan / telur sebagai lauk pauk, paling kurang 1x dalam seminggu Memperoleh pakaian baru dalam 1 tahun terakhir Luas lantai tiap penghuni rumah 8 M2 perorang Anggota keluarga sehat dalam 3 bulan terakhir Keluarga yang berumur 15 tahun ke atas mempunyai penghasilan tetap Bisa baca tulis latin bagi setiap anggota keluarga yg berumur 10 – 60 tahun Anak usia sekolah (7-15 tahun) bersekolah Anak hidup 2 atau lebih, keluarga masih PUS, saat ini memakai kontrasepsi

4. Keluarga Sejahtera Tahap III (KS III)

Keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar, kebutuhan sosial psikologisnya, dan dapat memenuhi kebutuhan pengembangan, tetapi belum dapat memberikan kontribusi yang maksimal kepada masyarakat secara teratur dalam bentuk material dan keuangan, juga berperan serta aktif menjadi pengurus lembaga kemasyarakatan dan lain-lain.

Indikator Keluarga Sejahtera Tahap III:

Page 6: Konsep Dasar Keperawatan Keluarga

Indikator Keluarga Sejahtera Tahap II (lihat diatas) Upaya keluarga untuk meningkatkan / menambah pengetahuan agama Keluarga mempunyai tabungan Makan bersama paling kurang sekali sehari Ikut serta dalam kegiatan masyarakat Rekreasi bersama/penyegaran paling kurang dalam 6 bulan Memperoleh berita dari surat kabar, radio, televise, dan majalah Anggota keluarga mampu menggunakan sarana transportasi

5. Keluarga Sejahtera Tahap III Plus (KS III Plus)

Keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhannya, baik yang bersifat dasar, kebutuhan sosial psikologisnya, maupun pengembangan,serta telah mampu memberikan sumbangan yang nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat.

Indikator Keluarga Sejahtera Tahap III Plus:

Indikator Keluarga Sejahtera Tahap III (lihat diatas) Memberikan sumbangan secara teratur (waktu tertentu) dan sukarela dalam bentuk

material kepada masyarakat Aktif sebagai pengurus yayasan/panti

Berdasarkan intruksi Presiden Nomor 3 tahun 1996 tentang Pembangunan Keluarga Sejahtera Dalam Rangka Peningkatan Penanggulangan Kemiskinan, Keluarga miskin adalah keluarga prasejahtera dan keluarga sejahtera I (KS I).

Indikator Keluarga Miskin ;

Tidak bisa Makan 2x sehari atau lebih Tidak bisa menyediakan daging / ikan / telur sebagai lauk pauk, paling kurang 1x

dalam seminggu Tidak bisa memiliki Pakaian yang berbeda untuk berbagai keperluan Tidak bisa Memperoleh pakaian baru minimal 1 stel  setahun sekali Luas lantai tiap penghuni rumah kurang dari 8 M2 perorang Keluarga yang berumur 15 tahun ke atas tidak  mempunyai penghasilan tetap Anak usia sekolah (7-15 tahun) tidak bersekolah Lantai rumah dari tanah Kesehatan (anak sakit / pasangan usia subur ingin ber-KB tidak bisa dibawa ke sarana

kesehatan)

5. FUNGSI KELUARGA

a.      Fungsi keagamaan

a)      Membina norma/ajaran agama sebagai dasar dan tujuan hidup seluruh anggota keluarga

b)      Menerjemahkan ajaran/norma agama ke dalam tingkah laku hidup sehari-hari seluruh anggota keluarga

Page 7: Konsep Dasar Keperawatan Keluarga

c)      Memberikan contoh konkret dalam hidup sehari-hari dalam pengamalan dari ajaran agama

d)      Melengkapi dan menambah proses kegiatan belajar anak tentnag keagamaan yang tidak atau kurang diperolehnya di sekolah dan dimasyarakat

e)      Membina rasa, sikap, dan praktik kehidupan keluarga beragama sebagai fondasi menuju Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera

b.      Fungsi budaya

a)      Membina tugas-tugas keluarga sebagai lembaga untuk meneruskan norma-norma dan budaya masyarakat dan bangsa yang ingin dipertahankan

b)      Membina tugas-tugas keluarga sebagai lembaga untuk menyaring norma dan budaya asing yang tidak sesuai

c)      Membina tugas-tugas keluarga sebagai lembaga, anggotanya mencari pemecahan maslah dari berbagai pengaruh negative globalisasi dunia

d)      Membina tugas-tugas keluarga sebagai lembaga yang anggotanya dapat berperilaku yang baik/positif sesuai dengan norma bangsa Indonesia dalam menghadapi tantnagn globalisasi

e)      Membina budaya keluarga yang sesuai, selaras, seimabang dengan budaya masyarakat/ bangsa untuk menunjang terwujudnya norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera.

c. Fungsi cinta kasih

a)      Menumbuhkembangkan potensi kasih sayang yang telah ada antar anggota keluarga (suami-istri-anak) kedalam symbol-simbol nyata (ucapan, tingkah laku) secara optimal dan terus menerus

b)      Membina tingkah laku saling menyayangi baik antar- anggota keluarga maupun antar keluarga yang satu dengan lainnya secra kunatitatif dan kualitatif

c)      Membina praktik kecintaan terhadap kehidupan duniawi dan ukhrowi dalam keluarga secara serasi, selaras dan seimbang

d)      Membina rsaa, sikap dan praktik hidup keluarga yang mampu memberikan dan menerima kasih saynag sebagai pola hidup ideal menuju Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera

d.  Fungsi perlindungan

a)      Memenuhi kebutuhan rasa aman anggota keluarga baik dari rasa tidak aman yang timbul dari dalam maupun dari luar keluarga

b)      Membina keamanan keluarga baik fisik maupun psikis dari berbagai bentuk ancaman dan tantangan yang dating dari luar

Page 8: Konsep Dasar Keperawatan Keluarga

c)      Membina dan menjadikan stabilitas dan keamanan keluarga sebgagai modal menuju Keluarga Kecil B ahagia Sejahtera

e.  Fungsi reproduksi

a)      Membina kehidupan keluarga sebagai wahan pendidikan reproduksi sehat baik bagi anggota keluarga maupun bagi keluarga sekitarnya

b)      Memberikn contoh pengamalan kaidah-kaidah pembentukan kleuraga dalam hal usia, pendewasaa fisik maupun mental

c)      Mengamalkan kaidah-kaidah reproduksi sehat, baik yang berkaitan dengan waktu melahirkan, jarak antara dua anak dan jumlah ideal anak yang diinginkan dalam keluarga’

d)      Mengembangkan kehidupan reproduksi sehat sebagai modal yang kondusif menuju Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera

f.     Fungsi sosialisasi

a)      Menyadari, merencanakan dan menciptakan lingkungan keluraga sebagai wahana pendidikan dan sosialisasi anak yang pertama dan utama

b)      Menyadari, merencanakan dan menciptakan kehidupan keluarga sebagai pusat tempat anak dapat mencari pemecahan drai konflik dan permaslahan yang dijumpainya baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat

c)      Membina proses pendididkan dan sosialisasi anak tentnag hal-hal yang diperlukannya untuk meningktakan kematangan dan kedewasaan (fisik maupun mental), yang tidak/kurang diberikan oleh lingkungan sekolah maupun masyarakat

d)      Membina proses pendidikan dan sosialisasi yang terjadi dalam keluarga sehingga tidak saja dapat bermanfaat positif bagi anak, tetapi juga bagi orang tua dalam rangka perkembngan dan kematngan hidup bersama menuju Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera

g.   Fungsi ekonomi

a)      Melakukan kegiatan ekonomi baik diluar maupun di dalam lingkungan kleuarga dalam rangka menopang kelangsungan dan perkembangan kehidupan kleuarga

b)      Mengelola ekonomi keluarga sehingga terjadi kesrasian, keselarasan, keseimbangan antar apemasukan dan pengeluaran keluarga

c)      Mengatur waktu sehingga kegitan orang tua di luar rumah dan perhtiannya trehdap anggota kleuarga berjalan secara serasi, selaras dan seimbang

d)      Membina kegiatan dan hasil ekonomi keluarga sebagai modak untuk mewujudkan Keluarga Kecil Bhagia Sejahtera

h.                           Fungsi pelestarian lingkungan

Page 9: Konsep Dasar Keperawatan Keluarga

a)      Membina kesdaran, sikap dan praktik pelestraian lingkunga iter keluarga

b)      Membina kesaradar, sikap dan praktik pel;estarian lingkungan ekstern keluarga

c)      Membina ksedaran, sikap dan praktik pelestarian lingkungan yang serasi, selaras seimbngan antar alingkungan keuarga dengan lingkungan hidup masyarakat sekitarnya

d)      Membina kesadaran, sikap, praktik pelestarian lingkungan hidup sebgai pola hidup keluarga menuju Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera

6. TUGAS KELUARGA DI BIDANG KESEHATAN

a.    Mengenal masalah kesehatan keluargab.   Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluargac.    Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatand.    Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluargae.     Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan di sekitarnya bagi keluarga

7. KELUARGA SEBAGAI SYSTEM

Alasan keluarga disebut sebagai system :

a.   Keluarga mempunyai subsistem; snggota, fungsi, peran aturan, budaya dan lainnya yang dipelajari dan dipertahankan dalam kehidupan kleuarga

b.   Terdapat saling berhubungan dan ketergantungan antar subsistem

c.    Merupakan unit (bagian ) terkecil dari masyarakat yang dapat mempengaruhi supra sistemnya (masyarakat)

Keluarga sebagai system mempunyai karakteristik dasar, yaitu :

a.   Keluarga sebagai system terbuka

Suatu system yamg mempunyai kesemapatan dan mau menerima atau memperhatikan lingkungan (masyarakat) sekitarnya

b.   Keluarga sebagai system tertutup

Suatu system yang kurang mempunyai kesempatan, kurang mau menerima atau member perhatian kepada lingkungan (masyarakat) sekitarnya.

Karakteristik Keluarga Sebagai Sistem :

Sistem Terbuka Sistem TertutupPola Komunikasi Keluarga Langsung, jelas, spesifik, tulus,

jujur, tanpa hambatan.Tidak langsung, tidak jelas, tidak spesifik, tidak selaras, sering menyalahkan, kacau.

Aturan Keluarga Hasil musyawarah,

Page 10: Konsep Dasar Keperawatan Keluarga

berubah sesuai kebutuhan, tak tertinggal zaman.

Bebas mengeluarkan pendapat

Tanpa musyawarah, mengikat, tidak sesuai kebutuhan dan perkembangan

Pendapat terbatas

Perilaku Anggota Keluarga Sesuai dengan kemampuan keluarga, kesiapan, berkembang sesuai kondisi.

Harga diri, percaya diri meningkat, mampu mengembangkan diri.

Sikap melawan, kacau, tidak siap, tidak berkembang

Kurang percaya diri, kurang mendapat dukungan untuk mengembangkan diri.

Page 11: Konsep Dasar Keperawatan Keluarga

Konsep Dasar Keperawatan Keluarga

Posted on 10 Maret 2014 by TheBanditz — Meninggalkan komentar

1, Pengartian Keluarga

Keluarga merupakan komunitas terkecil dalam kehidupan bermasyarakat. terdapat beberapa konsep keluarga. beberapa ahli mengatakan keluarga merupakan sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan dan ahli lain mengungkapkan bahwa keluarga adalah dua individu atau lebih yang hidup dalam satu rumah tangga.

konsep dasar keperawatan keluaraga

Pengertian keperawatan kesehatan keluarga ( family health nursing ) dapat dinyatakan berdasarkan berbagai sumber sebagai berikut :

Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh perkawinan, adopsi, dan kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, dan social dari individu-individu yang ada didalamnya terlihat dari pola interaksi yang saling ketergantungan untuk mencapai tujuan bersama ( friedman, 1998 ).

Keluarga terdiri dari orang-orang yang disatukan oleh ikatan perkawinan, darah dan ikatan adopsi yang hidup bersama dalam satu rumah tangga, anggota keluarga berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain dengan peran sosial keluarga. ( Burgess dkk, 1963 )

Keluarga adalah suatu system social yang berisi dua atau lebih orang yang hidup bersama yang mempunyai hubungan darah, perkawinan atau adopsi, atau tinggal bersama dan saling menguntungkan, mempunyai tujuan bersama, mempunyai generasi penerus, saling pengertian dan saling menyayangi. ( Murray dan Zentner, 1997

2. Tipe Keluarga

Pembagian tipe keluarga bergantung pada konteks keilmuan dan orang yang mengelompokkan. Secara tradisional keluarga dikelompokkan menjadi dua yaitu :

Page 12: Konsep Dasar Keperawatan Keluarga

Keluarga inti ( nuclear family ) adalah keluarga yang hanya terdiri ayah, ibu dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi atau keduanya.

Keluarga besar ( extended family )adalah keluarga inti ditambah anggota keluarga lain yang masih mempunyai hubungan darah ( kakek – nenek, paman – bibi ).

3, Fungsi keluarga

Fungsi keluarga merupakan hasil atau konsekuensi dari struktur keluarga atau sesuatu tentang apa yang di lakukan oleh keluarga. Terdapat beberapa fungsi keluarga menurut Friedmen(1998); setiawati Dermawan(2005) yaitu:

Fungsi afektif

Merupakan fungsi keluarga dalam memenuhi kebutuhan pemeliharan kepribadian dari anggota keluarga. Merupakan respon keluarga terhadap kondisi dan situasi yang di alami tiap anggota kelurga baik senang maupun sedih,melihat bagaimana cara keluarga mengekspresikan kasih sayang.

2, Fungsi sosialisasi

Tercermin dalam melakukan pembinaan sosialisasi pada anak,membentuk dalam nilai dan norma yang diyakini anak,memberikan batasan prilaku yang boleh dan tidak boleh pada anak,meneruskan nilai budaya keluarga. Bagaimana keluarga dunia luar dengan belajar disiplin,mengenal budaya dan norma melalui interaksi daalam keluarga,keluarga produktif terhadap sosial sehingga mampu berperan dalam masyarakat

3. Fungsi keperawatan kesehatan

Merupakan fungsi keluarga dalam melindungi keamanan dan kesehatan seluruh anggota keluarga,menjamin pemenuhan kebutuhan perkembangan fisik,mental dan spritiual dengan memelihara anggota keluarga yang dalam kondisi sakit.

Page 13: Konsep Dasar Keperawatan Keluarga

4. Fugsi ekonomi

Memenuhi kebutuhan keluarga seperti sandang,papan,pangan dan kebutuhan lainnya melalui ke efektifan sumber dana keluarga. Mencari sumber penghasilan,pengaturan penghasilan keluarga,menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

5. fungsi biologis

Untuk memelihara dan membesarkan anak untuk kelanjutan generasi selanjutnya.

6.Fungsi psikologis

Bagaimana keluarga memberikan kasih sayang dan rasa aman,memberikan perhatian di antara anggota keluarga,membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga dan ideentitas keluarga.

7. Fungsi pendidikan

Dalam rangka memberikan pengetahuan,keterampilan,membentuk perilaku anak,mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa,mendidik anak sesuai tinkat perkembangan.

Page 14: Konsep Dasar Keperawatan Keluarga

A. KONSEP DASAR KELUARGA

1. Pengertian

a. Berdasarkan hasil lokakarya keperawatan tanggal 1 Januari yang dikutip dalam buku (Effendy, 1997). Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan dibidang kesehatan yang didasari ilmu dan kiat keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat baik yang sakit maupun yang sehat sejak lahir sampai meninggal.

b. Perawatan kesehatan keluarga (family Health Nursing) adalah perawatan kesehatan masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan kepada keluarga sebagai unit kesatuan dengan sehat sebagai tujuan dan melalui perawatan sebagai sasarannya. (Salvino, 2005)

c. Keluarga adalah dua atau lebih individu yang terbuang karena hubungan perkawinan dan mereka hidup dalam satu rumah tangga berinteraksi satu sama lain didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan. (Barlon, 2005)

d. Keluarga adalah unit utama dari masyarakat dan merupakan “lembaga” yang mempengaruhi kehidupan masyarakat terjadi hubungan maka keluarga sebagai lembaga/unit pelayanan yang perlu diperhitungkan. (H. zaidin Ali. 2002)

e. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. (Depkes RI, 2000).

2. Keluarga sebagai unit pelayanan

Dalam buku keperawatan kesehatan keluarga, freedmen mengemukakan beberapa alas an sebagai berikut:

a. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut kehidupan masyarakat. Dalam masyarakat dimana hubungan yang erat antara anggota keluarga dengan keluarga besar. (ekstended family) sangan menonjol maka keluarga sebagai lembaga perlu dipertimbangkan.

b. Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah atau memperbaiki masalah-masalah kesehatan mulai dari awal sampai pada penyelesaiannya akan dipengaruhi, keluarga mempunyai peran utama dalam memelihara kesehatan seluruh anggota keluarga dan bukan individu sendiri yang mengusahakan tercapainya tingkat kesehatan yang diinginkan.

c. Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan, penyakitpada salah satu anggota keluarga akan mempengaruhi seluruh anggota keluarga yang lain. Peranan dari anggota keluarga akan mengalami perubahan bila ada salah satu anggota keluarga menderita sakit. Di lain pihak statuds kesehatan dari pasien juga sebagian ditentukan oleh kondisi keluarganya.

Page 15: Konsep Dasar Keperawatan Keluarga

d. Dalam memelihara individu, keluarga tetap berperan sebagai pengambil keputusan dalam memelihara anggota yang sakit. Hal ini terlihat nyata pada keluarga yang mengalami sakit tetapi juga anggota keluarga besar (extended family)

e. Keluarga merupakan perantara yang efektif, yang mudah untuk berbagai usaha-usaha kesehatan masyarakat. Kesehatan masyarakat dapat ditingkatkan terutama melalui peningkatan kesehatan keluarga.

3. Fungsi keluarga

Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga sebagai berikut:

a. Fungsi biologis

1) Meneruskan keturunan

2) Memelihara dan membesarkan anak-anak

3) Memenuhi kebutuhan gizi keluarga

4) Memelihara dan merawat anggota keluarga

b. Fungsi psikologis

1) Memberikan kasih saying dan rasa aman

2) Memberikan perhatian diantara anggota keluarga

3) Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga

4) Memberikan identitas keluarga

c. Fungsi sosialisasi

1) Membina sosialisasi pada anak.

2) Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak

3) Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga

d. Fungsi ekonomi

1) Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

2) Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga

3) Menabung untuk memenuhi kebutuhan keluargadi masa yang akan dating misalnya pendidikan anak , jaminan hari tua dan sebagainya.

e. Fungsi pendidikan

1) Memberikan pengetahuan pada anak, keterampilan, dan membentuk perilaku sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya.

Page 16: Konsep Dasar Keperawatan Keluarga

2) Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan dating dalam memenuhi peranannya sebgai orang dewasa.

3) Mendidik anak sesuai dengan tingkat perkembangannya. (Suprayitno, 2004)

4. Tipe keluarga

Keluarga dapat dibagi menjadi beberapa tipe yaitu

a. Keluarga inti (nuclear family)

Yaitu keluarga yang terdiri dari orang tua dan anak yang masih menjadi tanggungannya dan tinggal dalam satu rumah, terpisah dari sanak keluarga lainnya.

b. Keluarga besar (extended family)

Yaitu suatu keluarga yang terdiri dari satu atau dua keluargainti yang tinggal dalam satu rumah dan saling menunjangsatu sama lainnya.

c. Keluarga duda/janda (single parent family)

Yaitu satu keluargai yang dikepalai oleh satu kepala keluarga dan hidupbersama dan dengan rumah yang sama atau keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian.

d. Keluarga berantai (serial family)

Yaitu keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti..

e. Keluarga berkomposisi

Yaitu keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama.

f. Keluarga kabitas (cabitation family)

Yaitu dua orang atau satu tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.

g. Nuclear Dyed

Yaitu keluarga yang terdiri dari sepasang suami isteri tanpa anak, tinggal dalam satu rumah yang sama.

h. Reconsituaened atau blended family

Yaitu suatu keluarga yang terbentuk dari perkawinan sepasang yang masing-masing pernah menikah dan masing-masing menbawah anak hasil perkawinan terdahulu.

Page 17: Konsep Dasar Keperawatan Keluarga

i. Tree generation Family

Yaitu keluarga yang terdiri dari tiga generasi yaitu kakek, nenek, bapak, ibu dan anak dalam satu rumah.

j. Middle age atau ederly couple

Yaitu keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri usia pertengahan. (friedman, 1986)

5. Peran keluarga

Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.

Berbagai peranan yang terdapa didalam keluarga adalah sebagai berikut:

a. Peran ayah

Yaitu sebagai suami dari istri dan anak-anak, sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan memberikan rasa aman sehingga kepala keluarga berperansebagai anggota keluarga dari kelompok sosialnya serta berperan sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.

b. Peran ibu

Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu merupakan pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebgai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.

c. Peran anak

Anak melaksanakan peranan psikologis sesuai dengan perkembangannya baik fisik , mental social dan spiritual.

6. Tahap-tahap perkembangan

a. Tahap keluarga pemula

Keluarga pemula adalah keluarga yang baru menikah, keluarga baru dan perpindahan dari keluarga asal atau status lajang ke hubungan yang baru. Adapun tugas perkembangan pada tahap ini yaitu:

1) Membangun perkawinan yang harmonis

2) Menghubungkan jalinan persaudaraan secara harmonis

3) Keluarga berencana (keputusan tentang kedudukan sebagai orang tua).

b. Tahap keluarga yang sedang mengasuh anak

Keluarga yang menantikan kelahiran mulai kehamilan sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan. Adapun tugas perkembangan keluarga pada tahap ini yaitu:

Page 18: Konsep Dasar Keperawatan Keluarga

1) Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit mantap

2) Mempertahankan keluarga

3) Memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan menambah peran orang tua, kakek dan nenek.

c. Tahap keluarga dengan anak usia prasekolah

Tahap ini dimulai anak pertama berusia 2,5 tahun dan berakhir ketika berusia 5 tahun. Keluarga ini terdiri dari 3-5 orang (suami, istri dan anak). Adapun tugas perkembangan dari tahap ini yaitu:

1) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti rumah, ruang bermain, dan sebagainya.

2) Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan keluarga yang lain juga harus dipenuhi.

3) Mempertahankan hubungan ynag baik

4) Pembagian tanggung jawab anggota keluarga

5) Pemagian waktu untuk individu, pasaangan dan anak.

d. Tahap keluarga dengan anak usia sekolah

Tahap ini dimulai pada anak usia pertama 6 tahun (mulai masuk sekolah) dan berakhir pada usia 13 tahun (awal dari masa remaja). Adapun tugas perkembangan keluarga pada tahap ini yaitu:

1) Mensosialisasikan anak-anak termasuk meningkatkan prestasi sekolah dan mengembangkan hubungan dengan teman sebaya dengan baik

2) Mempertahankan hubunagn perkawinan

3) Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga.

e. Tahap keluarga dengan anal remaja

Tahap ini dimulai anak pertama umur 13 tahun hingga anak berumur 19 tahun. Adapun tugas perkembang keluarga dari tahap ini yaitu:

1) Mengembangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja menjadi dewasa mandiri.

2) Berkomunikasi secara terbuka antar anak-anak.

3) Menfokuskan kembali hubungan perkawinan.

f. Tahap keluarga dengan anak dewasa

Tahap ini dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir saat anak terakhir meninggalkan rumah. Tujuan tahap ini adalah mengorganisasikan kembali untuk ttetap berperan dalam melepas anak hidup sendiri. Adapun tugas perkembangan keluarga tahap ini adalah:

Page 19: Konsep Dasar Keperawatan Keluarga

1) Memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga yang baru yang didapatkan melalui perkawinan anak.

2) Melanjutkan/memperbaharui keharmonisan perkawinan dan menyesuaikan kembali hubungan perkawinan.

3) Membantu orang tua lanjut usia yang cenderung sakit sakitan dalam kehidupan dan kesehatan.

g. Tahap usia pertengahan

Tahap ini dimulai ketika anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir pada saat pension atau kematian salah satu pasangan orang tua 45-55 tahun sampai 16-18 tahun kemudian) adapun tugas perkembangan keluarga pada tahap ini yaitu:

1) Mempertahankan suasana rumah yang menyengakan.

2) Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun

3) Mempertahankan hubungan perkawinan

4) Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan.

5) Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi.

B. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

1. Pengertian

Proses keperawatan adalah kerangka kerja dalam melaksanakan tindakan yang diberikan kepada keluarga agar proses pertolongan yang diberikan kepada keluarga menjadi sistematis. Sekumpulan tindakan yang dipilih secara matang dalam usaha memperbaiki status kesehatan keluarga serta menambah kemampuan mereka dalam menyatakan masalah kesehatannya. (Baylon, 1978)

Proses keperawatan adalah metode ilmiah yang digunakan secara sistematis untuk mengurangi dan menentukan masalah kesehatan dan keperawatan, itervensi keperawatan keluarga dengan rencana yang telah disusun dan mengevaluasi mutu dari hasil asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan terhadap keluarga.

2. Tahap-tahap proses keperawatan

Tahap-tahap dalam proses keperawatan saling bergantung satu sama lainnya dan bersifat dinamis, dan disusun secara sistematis untuk menggambarkan perkembangan dari tahap yang satu ketahap yang lainnya.

a. Pengkajian (assessment)

Pengkajian adalah sekumpulan tindakan yang digunakan oleh perawat untuk mengukur keadaan klien (keluarga) dengan memakai norma-norma kesehatan keluarga maupun social yang merupakan system yang terintegrasi dan kesanggupan keluarga untuk mengatasinya. Dasar pemikiran

Page 20: Konsep Dasar Keperawatan Keluarga

pengkajian adalah suatu perbandingan ukuran atau penilaian mengenai keadaan keluarga dengan menggunakan norma-norma yang diambil dari kepercayaan, nilai-nilai, prinsip-prinsip, aturan-aturan dan harapan-harapan, teori, konsep yang berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi oleh keluarga. Yang termasuk dalam tahap ini adalah:

Norma yang digunakan untuk memutuskan status kesehatan keluarga adalah :

1) Keadaan kesehatan norma dari setiap anggota keluarga.

2) Keadaan rumah dan lingkungan yang membawah pada peningkatan kesehatan keluarga.

3) Sifat dinamika keluarga dan tingkat kemampuan keluarga yang dapat membawah kepada perkembangan keluarga dan perubahan perilaku sehat termasuk dalam tahap ini adalah pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan melalui:

(1) Wawancara

(2) Pengamatan (observasi)

(3) Studi dokumentasi

(4) Pemeriksaan fisik

Data-data yang dikumpul sebagai berikut:

(1) Identitas keluarga

(2) Riwayat kesehatan keluarga baik yang sedang dialami maupun yang pernah dialami.

(3) Anggota keluarga

(4) Pengkajian lingkungan

(5) Jarak antara lokasi dengan fasilitas kesehatan yang ada.

(6) Keadaan keluarga meliputi: keadaan biologis, psikologis, social, cultural, spiritual, lingkungan, dan data penunjang lainnya.

3. Analisa data

Di dalam menganalisa data, ada 3 hal yang perlu diperhatikan dalam melihat perkembangan kesehatan keluarga yaitu:

(1) Keadaan kesehatan yang normal dari setiap anggota keluarga, meliputi:

(a) Keadaan kesehatan fisik, mental, social anggota keluarga

(b) Keadaan pertumbuhan dan perkembangan anggota keluarga

(c) Keadaan gizi, status imunisasi

Page 21: Konsep Dasar Keperawatan Keluarga

(d) Kehamilan dan KB

(2) Keadaan rumah dan sanitasi lingkungan meliputi;

(a) Rumah: ventilasi, penerangan, kebersihaan, luas rumah, jumlah kamar

(b) Sumber air minum

(c) Jamban

(d) SPAL

(3) Karakteristik keluarga: sifat-sifat keluarga, dinamika dalam keluarga, komunikasi dalam keluarga, interaksi antara anggota keluarga, kebiasaan dan nilai-nilai yang berlaku dalam keluarga.

4. Perumusan masalah

Rumusan masalah keluarga dapat menggambarkan keadaan kesehatan dan status kesehatan keluarga, karena merupakan hasil dari pemikiran dan pertimbangan yang mendalami tentang situasi kesehatan, lingkungan, norma, nilai, kultur yang dianut olek keluarga tersebut.

Perumusan masalahh kesehatan dan keperawatan keluarga yang diambil didasarkan kepada penganalisaan praktek lapang yang didasarkan kepada analisa konsep, prinsip, teori dan standar yang dapat dijasikan acuan dalam menganalisa sebelum mengambil keputusan tentang masalah kesehatan dan keperawatan keluarga. Disamping melalui diskusi-diskusi diantara perawat dan mempertimbangkan situasi dan sumber daya yang ada pada keluarga.

Dalam menyusun masalah kesehatan dan keperawatan keluarga, seorang perawat harus selalu mangacu pada tipologi masalah kesehatan dan keperawatan serta berbagai alas an deri ketidak mampuan keluarga dalam melaksanakan tugas-tugas keluarga dalam bidang kesehatan. Dalam tipologi masalah kesehatan keluarga ada tiga kelompok masalah besar, yaitu:

(1) Ancaman kesehatan adalah keadaan yang dapat memungkinkan terjadinya penyakit, kecelakaan dan kegagalan dalam mencapai potensi kesehatan. Yang termasuk dalam ancaman kesehatan adalah:

(a) Penyakit keturunan, seperti asmaa bronchiale, DM.

(b) Keluarga/anggota keluarga yang menderita penyakit menulaar, seperti TBC, hepatitis.

(c) Jumlah anggota keluarga terlalu besar dan tidak sesuai dengan kemampuan dan sumber daya keluarga.

(d) Resiko terjdi kecelakaan dalam keluarga misalnya benda tajam diletakkan disembarangan tempat.

(e) Kekurangan/kelebihan gizi

(f) Keadaan yang dapat menimbulkan stress misalnya hungan keluarga yang tidak harmonis.

Page 22: Konsep Dasar Keperawatan Keluarga

(g) Sanitasi lingkungan buruk misalnya ventilasi dan penerangan rumah kurang baik, tidak ada tempat sampaah, tidak ada jamban, SPAl tidak ada.

(h) Kebiasaan yang merugikan kesehatan misalnya merokok, miras, personal hygiene kurang.

(i) Sifat kepribadian yang melekat, misalnya pemarah.

(j) Riwayat persalinan sulit

(k) Memakai peranan yang tidak sesuai, misalnya anak perempuan memainkan peran ibu karena meninggal, anak laki-laki memainkan peran ayah.

(l) Imunisasi anak tidak lengkap

(2) Kurang /tidak sehat, adalaah kegagalan dalam memantapkan kesehatan yaitu:

(a) Keadaan sakit, apakah sesudah atau sebelum di diagnose

(b) Kegagalan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak

(3) Situasi krisis : adalah saat-saat banyak menurut individu dan keluarga dalam menyesuaikan diri termasuk dalam hal sumber daya keluarga. Yang termasuk di dalamnya adalah : masalah perkawwinan, kehamilan, persalinan, masa nifas, menjadi orang tua, penambahan anggota keluarga, abortus, anak masuk sekolah, anak remaja,kehilangan pekerjaan, kematian anggota keluarga dan pindah rumah.

Ketidak mampuan keluarga dalam melaksanakan tugas-tugas kesehatan dan keperawatan antaralain:

(1) Ketidak sanggupan mengenal masalah kesehatan keluarga disebabkan karena:

(a) Kurang pengetahuan

(b) Rasa takut akibat masalah diketahui

(c) Sikap dan falsafah hidup

(2) Ketidak sanggupan keluarga mengambil keputusan dalam melakukan tindakan yang tepat:

(a) Tidak memahami mengenai sifat, berat, dan luasnya masalah.

(b) Masalah kesehatan tidak begitu menonjol

(c) Keluarga tidak sanggup memecahkan masalah karena kurang pengetahuan dan kurangnya sumber daya keluarga.

(d) Tidak sanggu memilih tindakan diantara beberapa pilihan.

(e) Ketidakcocokan pendapat antara anggota keluarga

(f) Tidak mengenal fasilitas kesehatan yang ada.

(g) Fasilitas kesehatan tidak terjangkau

Page 23: Konsep Dasar Keperawatan Keluarga

(h) Takut dari akibat tindakan

(i) Sikap negative terhadap masalah kesehatan

(j) Kurang percaya terhadap petugas kesehatan

(k) Kesalahan informasi terhadap tindakan yang diharapkan.

(3) Ketidak mampuan merawat anggota keluarga yang sakit, disebabkan karena:

(a) Tidak mengetahui keadaan penyakit misalnya: sifat, penyebab, perjalanan penyakit, gejala dalam perawatan serta pertumbuhan dan perkembangan anak.

(b) Tidak mengetahui tentang perkembangan perawatan yang dibutuhkan.

(c) Kurang/tidak ada fasilitas yang diperlukan untuk perawatan

(d) Tidak seimbang antara sumber-sumber yang ada dalam keluarga, misalnya: keuangan.

(e) Sikap negative terhadap yang sakit

(f) Konflik individu dalam keluarga

(g) Sikap dan pandangan hidup

(h) Perilaku yang mementingkan diri sendiri

(4) Ketidaksangguapan keluarga memelihara lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi kesehatan dan perkembangan anggota keluarga, disebabkan karena:

(a) Sumber-sumber keluarga tidak cukup, diantaranya keuangan, tanggungjawab.

(b) Kurang dapat melihat keuntungan dan manfaat pemeliharaan lingkungan

(c) Konflik personal dalam keluarga

(d) Ketudaktahuan tentang upaya pencegahan penyakit

(e) Ketidak mampuan keluarga, karena sikap acuh terhadap anggota keluarga yang sakit.

(5) Ketidakmampuan sumber di masyarakat untuk memelihara kesehatan, disebabkan karena:

(a) Tidak tahu bahwa fasilitas kesehatan itu ada

(b) Tidak memahami keuntungan yang diperoleh

(c) Kurang percaya terhadappetugas kesehatan dalam lembaga kesehatan

(d) Pengalaman yang kurang baik dari petugas kesehatan

(e) Rasa takut terhadap akibat dari tindakan

(f) Fasilitas yang dibutuhkan tidak terjangkaau

Page 24: Konsep Dasar Keperawatan Keluarga

(g) Tidak adanya fasilitas yang dibutuhkan

(h) Rasa asing dan tidak adanya dukungan dari masyarakat

(i) Sikap dan falsafah hidup.

5. Diagnose keperawatan pada tingkat keluarga

Diagnose keperawatan adalah pernyataan tentang factor-faktor yang mempertahankan respon/tanggapan yang tidak sehat dan menghalangi perubahan yang diharapkan.

Setelah diketahui masalah kesehatan dan keperawataan keluarga, ditetapkan berdasarkan factor resiko dan factor potensial terjadinya penyakit atau masalah kesehatan keluarga serta mempertimbangkan kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatannya.

Diagnose keperawatan ditegakkan berdasarkan formulasi PES (problem, etiologi, sing)

6. Prioritas masalah

Setelah menentukan masalah atau diagnose keperawatan selanjutnya adalah menentukan prioritas masalah kesehatan dan keperawatan keluarga. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan prioritas masalah adalah:

(1) Tidak mungkin masalah-masalah kesehatan dan keperawatan yang ditemukan dalam keluarga dapat diatasi selakigus.

(2) Perlu mempertimbangkan masalah yang dapat mengancam kehidupan keluarga seperti masalah penyakit.

(3) Perlu mempertimbangkan respond an perhatikan keluarga terhadap asuhan keperawatan yang akan diberikan.

(4) Keterlibatan dalam memecahkan masalah yang mereka hadapi.

(5) Daya keluarga yang dapat menunjang pemecahan masalah kesehatan / keperawatan keluarga.

(6) Pengetahuan dan kebudayaan keluarga.

Dalam menyusun prioritas masalah kesehatan dan keperawatan keluarga harus didasarkan kepada beberapa criteria sebagai berikut:

(1) Sifat masalah, dikelompokkan menjadi :

(a) Ancaman kesehatan

(b) Keadaan sakit atau kurang sehat

(c) Situasi krisis

(2) Kemungkinan masalah dapat diubah, adalah kemungkinan keberhasilan untuk mengurangi masalah atau mencegah masalah bila dilakukan intervensi keperawatan dan kesehatan.

Page 25: Konsep Dasar Keperawatan Keluarga

(3) Prioritas masalah untuk mencegah adalah sifat dan yang timbul dan dapat dikurangi atau dicegah melalui tindakan keperawatan dan kesehatan.

(4) Masalah yang menonjol adalah cara keluarga melihat dan menilai masalah dalam hal beratnya dan mendesaknya untuk diatasi melalui intervensi keperawatan dan kesehatan.

Untuk dapat menentukan prioritas kesehatan dan keperawatan keluarga perlu disusun skala prioritas seperti tablel berikut ini

Tabel 2.1 : Skala

No. KRITERIA NILAI BOBOT

1. Sifat masalah

Skala :

Ancaman kasehatan

Tidak/kurang sehat

Krisis

2

3

1

1

2. Kemungkinan maslah dapat diubah

Skala :

Dengan mudah

Hanya sebagian

Tidak dapat

2

1

0

2

Page 26: Konsep Dasar Keperawatan Keluarga

3. Potensi masalah untuk diubah

Skala:

Tinggi

Cukup

Rendah

3

2

1

1

4. Menonjolnya masalah

Skala :

Masalah berat harus ditangani

Masalah yang tidak perlu ditangani

Masalah tidak dirasakan

2

1

0

1

Sumber : Effendi (1998)

Scoring:

(1) Tentukan skor untuk setiap criteria

(2) Skor dibagi dengan angka tertinggi dan dikalikan denga bobot:

(3) Skor

(4) Jumlah skor untuk semua criteria

(5) Skor tertinggi adalah 5, dan sama seluruh bobot

b. Perencanaan

Rencana keperawatan keluarga adalah sekumpulan tindakan yang ditentukan perawat untuk dilaksanakan dalam memecahkan masalah kesehatan dan keperawatan yang telah di idetifikasi.

1) Ciri-ciri rencana keperawatan keluarga:

a) Berpusat pada tindakan-tindakan yang dapat memecahkan atau meringankan masalah yang sedang dihadapi.

b) Merupakan hasil proses yang sistematis dan dipelajari dari pikiran yang logis.

c) Rencana keperawatan keluarga berhubungan dengan masa yang akan dating.

Page 27: Konsep Dasar Keperawatan Keluarga

d) Berkaitan dengan kesehatan dalam masalah keperawatan yang ddiidentifikasi.

e) Rencana keperawatan merupakan cara untuk mencapai tujuan.

2) Kualitas rencana keperawatan sangat tergantung pada:

a) Penentuan masalah kesehatan dan keperawatan yang jelas didasarkan kepada analisa yang menyeluruh tentang masalah situasi keluarga.

b) Rencana yang realitas, artinya dapat dilaksanakan dan dapat menghasilkan apa yang diharapkan.

c) Sesuai dengan tujuan dan falsafah keperawatan.

d) Rencana keperawatan dibuat bersama keluarga dalam:

(1) Menentukan masalah dan kebutuhan perawatan keluarga.

(2) Menentukan prioritas masalah.

(3) Memilih tindakan yang tepat

(4) Penetalaksanaan tindakan, penilaian hasil tindakan.

e) Dibuat secara tertulis

3) Pentingnya pembuatan rencana keperawatan (litlec dan karnavale):

a) Memberikan perawatan yang khusus karena dapat mempermudah penyampaian perawatan yang cepat dengan memperhatikan kenaikan si penerima.

b) Membantu dalam menentukan prioritas dengan memberikan data-data tentang keadaan dan sifat masalah.

c) Mengembangkan komunikasi yang sistematis antara tenaga kesehatan yang bersangkutan.

d) Manjamin keseimbangan dari perawatan yang diberikan.

e) Melancarkan koordinasi perawatan melalui pemberian informasi kepada tim kesehatan lainnya tentang tindakan yang dikerjakan oleh perawat.

7. Evaluasi

Evaluasi dilaksanakan untu menilai keberhasilan rencana tindakan yang telah diberikan dan jika belum berhasil perlu dususun rencana baru yang sesuai. Tahap evaluasi yaitu melalui tahap pertama dari proses pengkajian dan mengulang secara spirit yang berlangsung terus menerus sehingga keluarga dapat meningkatkan status kesehatan.

Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP secara operasional:

S : adalah hal-hal yang ditentukan oleh perawat secara subjektif setelah dilakukan intervensi keperawatan.

Page 28: Konsep Dasar Keperawatan Keluarga

O : adalah hal-hal yang ditemukan perawat secara objektif setelah dilakukan intervensi keperawatan

A : adalah analisa dan hasil yang dicapai dengan mengacu pada tujuan yang berkaitan dengan diagnosis.

P : adalah perencanaan yang akan dating setelah melihat respon dari keluarga pada tahap evaluasi. (Zaidin, 2002)