konfigurasi elektron

16
Teknik Mudah Konfigurasi Elektron Unsur Golongan Utama Kali ini kita akan membahas tentang cara mudah melakukan konfigurasi elektron atom yakni susunan elektron-elektron dalam kulit atom. Untuk pelajar SMA kimia kelas X, konfigurasi elektron sudah dikenalkan, namun masih sangat sederhana dan hanya digunakan untuk melakukan konfigurasi golongan utama atau golongan A. Konfigurasi elektron golongan utama dilakukan dengan menyusun jumlah elektron per kulit. Aturan Konfigurasi Elektron Golongan Utama 1. Jumlah elektron tiap kulit maksimal adalah 2n 2 Misalnya : a. Kulit I / Kulit K maksimal hanya boleh mengandung 2 elektron b. Kulit II / Kulit L maksimal hanya boleh mengandung 8 elektron c. Kulit III / Kulit M maksimal hanya mengandung 18 elektron d. Kulit IV / Kulit N maksimal hanya boleh mengandung 32 elektron 2. Elektron valensi (elektron yang terletak pada kulit terakhir tidak boleh lebih dari 8) Mending langsung contoh soal aja : Konfigurasi elektron 35 Br = 2, 8, 18, 7 Konfigurasi elektron 40 Ca = 2, 8, 18, 8, 2 Konfigurasi elektron 11 Na = 2, 8, 1 Hubungan Valensi Dengan Posisi Unsur Dalam Tabel Periodik Unsur-unsur Elektron valensi adalah jumlah elektron yang terletak pada kulit terakhir. Dalam konfigurasi elektron dengan cara ini, jumlah kulit menyatakan periode, dan jumlah elektron valensi menyatakan golongan. Misalnya untuk konfigurasi Magnesium, 12 Mg = 2, 8, 2 artinya Magnesium memiliki 3 kulit, dan elektron valensinya adalah 2, hal ini berarti unsur Magnesium terletak dalam periode 3 golongan IIA. Konfigurasi aluminium, 13 Al = 2, 8, 3 artinya Aluminium memiliki 3 kulit dan elektron valensinya adalah 3, berarti unsur Aluminium terletak pada periode 3 golongan IIIA. Konfigurasi Klorin 17 Cl = 2, 8, 7 artinya Clorin memiliki 3 kulit dan elektron valensinya adalah 7, berarti Chlorin terletak dalam periode 3 golongan VIIA. Konfigurasi Kalium 19 K = 2, 8, 8, 1 artinya Kalium memiliki 4 kulit dan elektron valensinya adalah 1, berarti Kalium terletak dalam periode 4 golongan IA. Mudah kan? Sayangnya konfigurasi ini hanya dapat digunakan untuk menunjukkan posisi golongan A atau golongan utama, konfigurasi dengan cara ini tidak dapat digunakan untuk menunjukkan posisi unsur golongan B atau golongan transisi dan golongan lantanida dan aktanida dalam tabel periodik unsur-unsur. Atas kekurangan ini, para ilmuwan membuat konfigurasi elektron dengan cara yang baru yang lebih universal, artinya konfigurasi ini dapat digunakan untuk menyatakan posisi semua unsur dalam tabel periodik, baik golongan A, golongan B, golongan lantanida maupun golongan aktanida. Kita akan membahas konfigurasi elektron berdasarkan bilangan kuantum pada artikel berikutnya, Jika ada yang mengalami kesulitan belajar kimia, silahkan tanyakan kesulitannya di kolom komentar, saya akan berusaha menjawab secepatnya

Upload: jank-taufik-h

Post on 02-Jan-2016

316 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

kimia kelas 2 SMP

TRANSCRIPT

Page 1: konfigurasi elektron

Teknik Mudah Konfigurasi Elektron Unsur Golongan Utama

Kali ini kita akan membahas tentang cara mudah melakukan konfigurasi elektron atom yakni

susunan elektron-elektron dalam kulit atom. Untuk pelajar SMA kimia kelas X, konfigurasi elektron

sudah dikenalkan, namun masih sangat sederhana dan hanya digunakan untuk melakukan

konfigurasi golongan utama atau golongan A. Konfigurasi elektron golongan utama dilakukan

dengan menyusun jumlah elektron per kulit.

Aturan Konfigurasi Elektron Golongan Utama

1. Jumlah elektron tiap kulit maksimal adalah 2n2

Misalnya : a. Kulit I / Kulit K maksimal hanya boleh mengandung 2 elektron b. Kulit II /

Kulit L maksimal hanya boleh mengandung 8 elektron c. Kulit III / Kulit M maksimal hanya

mengandung 18 elektron d. Kulit IV / Kulit N maksimal hanya boleh mengandung 32

elektron

2. Elektron valensi (elektron yang terletak pada kulit terakhir tidak boleh lebih dari 8)

Mending langsung contoh soal aja : Konfigurasi elektron 35Br = 2, 8, 18, 7 Konfigurasi

elektron 40Ca = 2, 8, 18, 8, 2 Konfigurasi elektron 11Na = 2, 8, 1

Hubungan Valensi Dengan Posisi Unsur Dalam Tabel Periodik Unsur-unsur

Elektron valensi adalah jumlah elektron yang terletak pada kulit terakhir. Dalam konfigurasi

elektron dengan cara ini, jumlah kulit menyatakan periode, dan jumlah elektron valensi

menyatakan golongan.

Misalnya untuk konfigurasi Magnesium, 12Mg = 2, 8, 2 artinya Magnesium memiliki 3 kulit, dan

elektron valensinya adalah 2, hal ini berarti unsur Magnesium terletak dalam periode 3 golongan

IIA.

Konfigurasi aluminium, 13Al = 2, 8, 3 artinya Aluminium memiliki 3 kulit dan elektron valensinya

adalah 3, berarti unsur Aluminium terletak pada periode 3 golongan IIIA.

Konfigurasi Klorin 17Cl = 2, 8, 7 artinya Clorin memiliki 3 kulit dan elektron valensinya adalah 7,

berarti Chlorin terletak dalam periode 3 golongan VIIA.

Konfigurasi Kalium 19K = 2, 8, 8, 1 artinya Kalium memiliki 4 kulit dan elektron valensinya adalah

1, berarti Kalium terletak dalam periode 4 golongan IA.

Mudah kan? Sayangnya konfigurasi ini hanya dapat digunakan untuk menunjukkan posisi golongan

A atau golongan utama, konfigurasi dengan cara ini tidak dapat digunakan untuk menunjukkan

posisi unsur golongan B atau golongan transisi dan golongan lantanida dan aktanida dalam

tabel periodik unsur-unsur. Atas kekurangan ini, para ilmuwan membuat konfigurasi elektron

dengan cara yang baru yang lebih universal, artinya konfigurasi ini dapat digunakan untuk

menyatakan posisi semua unsur dalam tabel periodik, baik golongan A, golongan B, golongan

lantanida maupun golongan aktanida. Kita akan membahas konfigurasi elektron berdasarkan

bilangan kuantum pada artikel berikutnya, Jika ada yang mengalami kesulitan belajar kimia,

silahkan tanyakan kesulitannya di kolom komentar, saya akan berusaha menjawab secepatnya

Page 2: konfigurasi elektron

Kopnfigurasi elektron

Pada saat di kelas 10 beberapa buku mengenalkan tentang konfigurasi elektron ini hanya sebatas konfurasi elektron pada unsur utama (golongan A) saja yaitu berapa jumlah kulit yang dimiliki sebuah atom dan berapa elektron valensinya. Secara umum jumlah elektron maksimal pada tiap kulit bisa menggunakan aturan 2n2, dimana n adalah kulit ke-n. Sepertinya sederhana, namun pada praktiknya siswa tidak dengan mudah menerapkan aturan tadi kalau tidak disertai contoh-contoh. Jadi setiap kulit itu maksimal hanya boleh terisi elektron sebanyak 2n2, jika ada lebihnya maka diisikan pada kulit berikutnya. Kulit

cara mudah konfigurasi elektron kelas 10 berikutnya ini juga mengikuti aturan 2n2 ini. Misalnya: Konfigurasi elektron 6C (atom C dengan nomor atom 6)

6C = 2 4 → atom C mempunyai 2 kulit, di mana kulit pertama terisi 2 elektron dan kulit ke-2 terisi 4 elektron. Konfigurasi elektron 19K (atom K dengan nomor atom 19)

19K = 2 8 9 → inilah yang terjadi ketika siswa bersikukuh mengikuti aturan 2n2 tadi dan siswa tidak bisa disalahkan, karena dalam beberapa penjelasan di awal setiap buku bahwa pada kulit ke-3 itu maksimal boleh terisi elektron sebanyak 18 artinya boleh kurang dari 18. Nah pada konfigurasi 19K = 2 8 9 kulit ke-3 terisi 9 elektron, faktanya tidak bolehkan elektron valensi suatu atom itu lebih dari 8. Oleh karena itu maka diperlukan penjelasan berikutnya bahwa jika pada elektron valensi lebih dari 8 maka ada ketentuan lain sehingga konfigurasi pada 19K = 2 8 8 1. cara mudah konfigurasi elektron kelas 10 Ketentuannya lain itu sebagai berikut:

1. Jika sisa elektron lebih dari 8 dan kurang dari 18 maka harus diuraikan menjadi “8″ dan sisanya lagi diisikan pada kulit ke-berikutnya.

2. Lebih dari 18 dan kurang dari 32 maka harus diuraikan menjadi 18 dan sisanya selanjutnya mengikuti ketentuan nomor 1, tetapi kalau masih sama atau lebih dari 18 maka diuraikan lagi menjadi 18 dan sisanya selanjutnya mengikuti ketentuan no 1.

3. Lebih dari 32 maka harus diuraikan menjadi 32 dan sisanya selanjutnya mengikuti ketentuan nomor 2.

cara mudah konfigurasi elektron kelas 10 Contoh penerapan ketentuan-ketentuan itu sebagai berikut:

31Ga = 2 8 18 3 → perhatikan ini sesuai dengan ketentuan nomor 2, sampai pada kulit ke-3 tersisa 21 elektron (2 8 21), karena 21 itu lebih dari 18 tetapi kurang dari 32 maka pada kulit ke-3 itu harus diuraikan menjadi 18, dan sisanya 3 elektron harus diletakkan pada kulit ke-4.

Page 3: konfigurasi elektron

53I = 2 8 18 18 7→ perhatikan ini sesuai dengan ketentuan nomor 2, sampai pada kulit ke-3 karena maksimal hanya boleh terisi 18 elektron maka sisanya 25 elektron, dan ini harus diuraiakan lagi sesuai ketentuan no 2 (karena sisanya (25) lebih dari 18 dan kurang dari 32) sehingga pada kulit ke-4 hanya terisi 18 elektron juga dan sisanya diisikan pada kulit ke-4 yaitu sebanyak 7 elektron.

85At = 2 8 18 32 18 7→ sampai pada kulit ke-1 sampai ke-4 ini pengisian elektron maksimal akan sesuai dengan kaidah 2n2, namun kulit berikutnya akan berlaku ketentuan di atas. perhatikan ini sesuai dengan ketentuan nomor 2, sampai pada kulit ke-3 karena maksimal hanya boleh terisi 18 elektron maka sisanya 25 elektron, dan ini harus diuraiakan lagi sesuai ketentuan no 2 (karena sisanya (25) lebih dari 18 dan kurang dari 32) sehingga pada kulit ke-4 hanya terisi 18 elektron juga dan sisanya diisikan pada kulit ke-4 yaitu sebanyak 7 elektron. Ingat ketentuan tadi hanya berlaku untuk unsur di golongan A saja. Hal penting untuk diperhatikan bahwa elektron valensi tidak boleh lebih dari 8 elektron. Bagaimana cara menentukan periode dan golongan setelah tahu konfigurasi elektronnya?

Periode ditentukan berdasarkan jumlah kulit. Golongan ditentukan berdasarkan jumlah elektron valensi (elektron di kulit

terluar/terakhir)

Contoh: 6C = 2 4 ; Karena memiliki 2 kulit maka dalam tabel sistem periodik aton C terletak pada periode ke-2. Elektron valensi adalah 4, dengan demikian atom C pada tabel sistem periodik berada pada golongan IV-A.

Konfigurasi Elektron dan Elektron Valensi

1. Konfigurasi Elektron Ialah susunan elektron suatu atom berdasarkan kulit-kulit atom tersebut.

Setiap kulit atom dapat terisi elektron maksimum dengan rumus:

Gambar.12. Jumlah elektron maksimum tiap kulit dalam atom

Keterangan :

∑ = jumlah maksimum elektron pada suatu kulit

n = nomor kulit

Page 4: konfigurasi elektron

Keterangan gambar: Jumlah elektron maksimum tiap kulit dalam atom

Jumlah elektron maksimum dalam tiap-tiap kulit atom

Aturan-aturan dalam pengisian konfigurasi elektron: 1.Pengisian dimulai dari tingkat energi paling rendah ketingkat energi paling tinggi dari kulit K,

L,M dan seterusnya

2.Jika jumlah elektron yang tersisa ≤ 8 di tempatkan pada kulit berikutnya

3.Jumlah maksimum elektron pada kulit terluar adalah 8

Contoh soal : Tulislah konfigurasi elektron dari:

Jawab.

1. Jumlah elektron = 8

Konfigurasi elektron K= 2 L= 6

2.Jumlah elektron = 18

Page 5: konfigurasi elektron

Konfigurasi elektron K= 2 L= 8 M= 8

3.Jumlah elektron = 38

Konfigurasi elektron K= 2 L=8 M= 18 N=8 O=2

2. Elektron Valensi Elektron valensi ialah jumlah elektron pada kulit terluar suatu atom netral. Cara

menentukan elektron valensi adalah dengan menuliskan konfigurasi elektron.

Contoh soal: Tulislah konfigurasi elektron dan elektron valensi dari atom-atom berikut:

Jawab:

1. Nomor atom = 20, jumlah elektron=20

Konfigurasi elektron K=2 L=8 M=8 N=2

Elektron valensi =2

2. Nomor atom = 35

Konfigurasi elektron K=2 L=8 M=18 N=7

Elektron valensi =7

Page 6: konfigurasi elektron

Konfigurasi Elektron, Elektron Valensi, Periode dan Golongan

Aminu Irfanda Supanda

Pada kesempatan ini kita akan belajar bagaimana menuliskan konfigurasi elektron, elektron valensi,

serta penentuan periode dan golongan suatu atom.

Konfigurasi Elektron dan Elektron Valensi

Elektron dalam atom tersusun berdasarkan tingkat energinya. Penyusunan elektron ini dikenal

sebagai konfigurasi elektron. Urutan pengisian elektron dimulai dari kulit yang memiliki tingkat

energi yang lebih rendah sampai tingkat energi yang lebih tinggi, sampai pada kulit terakhir yang

ditempati elektron sisa.

Hal tersebut dapat dijelaskan dengan bagan sebagai berikut:

Gunakan bagan di atas untuk memudahkan Anda menuliskan konfigurasi elektron.

Contoh:

Agar mudah kita kerjakan secara bertahap…

Misalkan kita diminta menuliskan konfigurasi elektron 11Na, maka:

11Na 2 8 1

pada kulit K kita tuliskan 2 (karena elektron yang ada sebanyak 11 elektron ≥ 2)

sekarang elektron yang tersisa setelah kulit pertama terisi 2 adalah 9 elektron (11 – 2 = 9) .

pada kulit L kita tuliskan 8 (karena elektron sisa setelah kulit pertama sebanyak 9 elektron dan ≥ 8 )

sekarang elektron yang tersisa sebanyak 1 buah elektron, sehingga kita tuliskan 1 pada kulit M

karena jumlah elektron sisa < 8.

Misalkan kita diminta menuliskan konfigurasi elektron 38Sr, maka:

Page 7: konfigurasi elektron

38Sr 2 8 18 8 2

pada kulit K kita tuliskan 2 (karena elektron yang ada sebanyak 38 elektron ≥2)

sekarang elektron yang tersisa setelah kulit pertama terisi 2 adalah 36 elektron (38 – 2 = 36).

pada kulit L kita tuliskan 8 (karena elektron sisa setelah kulit pertama sebanyak 36 elektron dan ≥ 8

)

sekarang elektron yang tersisa sebanyak 28 (36 – 8 = 28) buah elektron, ingat bahwa 28 lebih besar

daripada 18 dan lebih kecil daripada 32 sehingga kita tuliskan 18 pada kulit M.

Setelah kulit M terisi 18 maka elektron yang tersisa sebanyak 10 (28 – 18 = 10) buah elektron.

Karena elektron yang tersisa 10 buah elektron, ingat bahwa 10 lebih besar daripada 8 dan lebih

kecil daripada 18 sehingga kita tuliskan 8 pada kulit N.

Sisa 2 elektron kita tuliskan pada kulit O.

Nah, cobalah menuliskan konfigurasi elektron atom-atom berikut:

18Ar; 19K; 36Kr; 38Sr; 52Te; 54Xe; 56Ba; 83Bi; 86Rn dan 88Ra

Elektron valensi merupakan elektron yang terletak pada kulit terluar sehingga memiliki tingkat

energi yang paling tinggi. Elektron valensi inilah yang berperan dalam reaksi kimia. Cara

menentukan jumlah elektron valensi, yaitu dengan menentukan konfigurasi elektronnya terlebih

dahulu sehingga dapat diketahui jumlah elektron kulit terluarnya

Contoh:

Page 8: konfigurasi elektron

Elektron valensi akan berperan dalam penentuan golongan suatu unsur dalam sistem periodik. Pada

saat ini kita hanya belajar menentukan golongan Utama (A) saja sementara penentuan golongan

Transisi (B) menggunakan aturan subkulit.

Periode dan Golongan

Golongan menempati lajur tegak dalam sistem periodik modern. Golongan berkaitan dengan jumlah

elektron valensi yang dimiliki atom unsur tersebut. Unsur-unsur dalam satu golongan memiliki

sifat-sifat yang mirip. Pada golongan utama terdapat 8 golongan yaitu:

Golongan I A (kecuali H) disebut golongan alkali

Golongan II A disebut golongan alkali tanah

Golongan III A disebut golongan boron-alumunium

Golongan IV A disebut golongan karbon-silikon

Golongan V A disebut golongan nitrogen-fosfor

Golongan VI A disebut golongan oksigen-belerang

Golongan VII A disebut golongan halogen

Golongan VIII A disebut golongan gas mulia

Perhatikan contoh sebelumnya:

Page 9: konfigurasi elektron

Berarti atom Ar terletak pada golongan VIII A.

Contoh:

Penentuan Periode dilakukan dengan menghitung jumlah kulit yang terisi elektron. Contoh:

Perhatikan bahwa jumlah kulit yang terisi elektron adalah 3 kulit sehingga Ar terdapat pada periode

3.

Contoh:

Page 11: konfigurasi elektron

Konfigurasi Elektron

Jumlah elektron dan proton merupakan pembeda bagi setiap unsur dan juga merupakan ciri serta

yang menentukan sifat-sifat suatu unsur. Atas dasar ini diperlukan satu gambaran utuh bagaimana

sebuah elektron berada dalam sebuah atom. Kajian lanjut dilakukan oleh Pauli dan menyatakan “

Bahwa dua elektron di dalam sebuah atom tidak mungkin memiliki ke empat bilangan kuantum

yang sama”.

Dengan ketentuan ini maka membatasi jumlah elektron untuk berbagai kombinasi bilangan

kuantum utama dengan kuantum azimut. Hal ini menyebabkan jumlah elektron maksimum dalam

setiap sub tingkat energi

atau orbital memiliki jumlah tertentu dan besarnya setara dengan :

2 (2 ы + 1), dimana ы adalah bilangan kuantum azimut, atas dasar ini dapat kita simpulkan jumlah

elektron yang berada dalam setiap orbital seperti tabel berikut.

Berdasarkan konsep Bangunan (Aufbau), elektron-elektron dalam suatu atom akan mengisi orbital

yang memiliki energi paling rendah dilanjutkan ke orbital yang lebih tinggi, perhatikan juga

Gambar 3.13.

Gambar 3.13. Konfigurasi Elektron dalam bentuk lingkaran, dimana posisi orbital sesuai dengan

sub tingkat energi

Page 12: konfigurasi elektron

Kombinasi dari pendapat ini mengantarkan hubungan antara Tingkat energi dengan orbital dalam

sebuah atom secara detil dan teliti. Kedudukan orbital dimulai dari tingkat energi terendah, secara

berurutan sebagai berikut :1s < 2s < 2p < 3s < 3p < 4s < 3d < 4p < 5s < 4d < 5p < 6s < 5d < 4f < 6p

< 7s < 6d < 5f, untuk lebih mudahnya perhatikan Gambar 3.14.

Gambar 3.14. Susunan dan hubungan bilangan kuantum utama, azimut dan bilangan kuantum

magnetik

Atas dasar kombinasi ini maka, pengisian elektron merujuk pada tingkat energinya sehingga

pengisian orbital secara berurutan adalah 1s, 2s, 2p, 3s, 3p, 4s, 3d, 4p, 5s, 4d, 5p, 6s, 5d dan

seterusnya.

Pengisian elektron dalam sebuah orbital disajikan pada Gambar 3.15.

Gambar 3.15. Susunan elektron berdasarkan sub tingkat energi atau orbitalnya

Kajian selanjutnya dilakukan oleh Hund, yang menyatakan Elektron dalam mengisi orbital tidak

membentuk pasangan terlebih dahulu. Hal ini terkait bahwa setiap orbital dapat terisi oleh dua

Page 13: konfigurasi elektron

elektron yang berbeda arah momen spinnya. Dengan aturan Hund, konfigurasi elektron dalam

sebuah atom menjadi lengkap dan kita dapat menggambarkan sebuah atom dengan teliti.Sebagai

contoh atom karbon dengan nomor atom 6. Atom karbon memiliki 6 elektron, sehingga memiliki

orbital 1s (pada tingkat energi pertama), pada tingkat energi kedua terdapat orbital 2s dan 2p.

Pengisian elektron memiliki dua alternatif, pertama orbital 1s, 2s dan 2px terisi dua elektron, seperti

di bawah ini

Namun ini tidak memenuhi aturan Hund, dimana setiap orbital harus terisi terlebih dahulu dengan

satu elektron, menurut susunan elektron Karbon menjadi :

Pengisian elektron diawali pada tingkat energi terendah yaitu orbital 1s, dilanjutkan pada orbital 2s,

karena jumlah elektron yang tersisa 2 buah, maka elektron akan mengisi orbital 2px, dilanjutkan

dengan orbital 2py, mengikuti aturan Hund. Untuk mempermudah membuat konfigurasi elektron

dalam sebuah atom dapat dipergunakan bagan pengisian elektron sebagaimana ditampilkan pada

Gambar 3.15 dan 3.16. Peran elektron dalam memunculkan sifat tertentu bagi suatu unsur

ditentukan oleh elektron yang berada pada tingkat energi tertinggi. Jika kita mempergunakan istilah

kulit maka elektron yang berperan adalah elektron yang berada pada kulit terluar, posisi elektron

pada tingkat energi tertinggi atau elektron pada kulit terluar disebut sebagai elektron valensi.

Gambar 3.16. Susunan elektron sesuai dengan tingkat energi dan sub tingkat energinya

Dalam susunan elektron diketahui bahwa elektron yang berjarak paling dekat ke inti adalah elektron

yang menempati orbital 1s. Inti yang bermuatan positif akan menarik elektron, sehingga semakin

Page 14: konfigurasi elektron

dekat inti otomatis elektron akan tertarik ke inti. Hal ini berdampak pada terjadi pengurangan jarak

dari elektron tersebut ke inti atom. Berbeda dengan elektron yang berada pada tingkat energi yang

tinggi, jarak dari inti semakin jauh sehingga daya tarik inti atom juga semakin menurun. Oleh sebab

itu posisi elektron terluar relatif kurang stabil dan memiliki kecenderungan mudah dilepaskan.

Apa yang terjadi jika suatu elektron terlepas dari sebuah atom?. Kita dapat mengambil contoh pada

sebuah atom yang memiliki nomor atom 11. Dari informasi ini kita ketahui bahwa atom tersebut

memiliki 11 proton dan 11 elektron. Susunan elektron pada atom tersebut adalah : 1s2, 2s2, 2p6 dan

3s1 pada Gambar 3.17. Jika elektron pada kulit terluar terlepas (karena daya tarik inti lemah jika

dibandingkan dengan 2p6), maka atom ini berubah komposisi proton dan elektronnya yaitu jumlah

proton tetap (11) jumlah elektron berkurang menjadi 10, sehingga atom tersebut kelebihan muatan

positif atau berubah menjadi ion positif.

Elektron 3s1 adalah elektron yang mudah dilepaskan

Perubahan ini dapat kita tuliskan dengan persamaan reaksi dimana atom yang bernomor atom 11

adalah Na (Natriun)

Na → Na+ + e (e = elektron)

Unsur-unsur dengan elektron valensi s1, memiliki kecenderungan yang tinggi menjadi ion positif

atau elektropositif.

Dalam kasus lain, sebuah atom juga memiliki kecenderungan menarik elektron, dalam hal ini

elektron dari luar. Hal ini terjadi karena inti atom memiliki daya tarik yang kuat, proses penarikan

elektron oleh sebuah atom ditunjukkan oleh atom Flor (F). Konfigurasi elektron untuk atom ini

adalah 1s2, 2s2, dan 2 p5, perhatikan Gambar 3.18.

Gambar 3.17. Orbital 3s berisi satu elektron dengan jarak terjauh dari inti dan mudah dilepaskan

Page 15: konfigurasi elektron

Gambar 3.18. Susunan Elektron untuk atom Flor

Jika atom ini menarik sebuah elektron, maka konfigurasinya berubah menjadi 1s2, 2s2, dan 2 p6. Di

dalam inti atom Flor terdapat 9 proton atau muatan positif, sehingga tidak dapat menetralisir jumlah

elektron yang ada. Dengan kelebihan elektron maka atom ini berubah menjadi ion negatif.

Orbital atom Flor, dengan 5 elektron terluar, masih tersedia ruang dalam orbital pz.

Elektron dari luar akan masuk kedalam orbital 2pz, dan mengubah konfigurasinya menjadi

sehingga atom Flor menjadi ion Flor yang bermuatan negatif. Unsur-unsur dengan elektron valensi

p5 memiliki kecenderungan yang tinggi menjadi ion negatif atau memiliki keelektronegatifan yang

tinggi. Perubahan pada atom Flor juga dapat dinyatakan kedalam bentuk persamaan reaksi seperti di

bawah ini.

F + e → F- (e = elektron)

Makna persamaan di atas adalah, atom Flor dapat berubah menjadi ion Flor dengan cara menarik

elektron dari luar, sehingga atom Flor menjadi kelebihan muatan negatif dan menjadi ion Flor.

Perubahan konfigurasi elektron di dalam orbitalnya atau pada setiap tingkat energinya dapat kita

bandingkan dengan menggunakan Gambar 2.17 dan Gambar 2.18.

Dari penjelasan di atas tampak bahwa elektron terluar memegang peranan penting, khususnya bagaimana sebuah atom

berinteraksi menjadi ion. Konsep ini mendasari bagaimana sebuah atom dapat berinteraksi dengan atom lain dan

menghasilkan zat baru atau molekul baru. Selain faktor lain seperti kestabilan dari atom itu sendiri.

Page 16: konfigurasi elektron