elektron dalam logam

44
108 Indikator Hasil Belajar 1. Memahami prinsip tataran energi Fermi 2. Menentukan distribusi energi 3. Menganalisis panas jenis elektron bebas. 4. Memahami konsep Drude Lorentz 5. Memahami sifat dari konduktivitas dan mobilitas elektron bebas pada logam 6. Menganalisis sifat thermal dari konduktivitas logam 7. Menjelaskan konsep efek Hall 8. Menjelaskan konsep pancaran Thermionik

Upload: parie-perdana

Post on 18-Nov-2015

262 views

Category:

Documents


36 download

DESCRIPTION

ELEKTRON DALAM LOGAM

TRANSCRIPT

  • 108

    Indikator Hasil Belajar

    1. Memahami prinsip tataran energi Fermi

    2. Menentukan distribusi energi

    3. Menganalisis panas jenis elektron bebas.

    4. Memahami konsep Drude Lorentz

    5. Memahami sifat dari konduktivitas dan

    mobilitas elektron bebas pada logam

    6. Menganalisis sifat thermal dari

    konduktivitas logam

    7. Menjelaskan konsep efek Hall

    8. Menjelaskan konsep pancaran Thermionik

  • 109

    BAB VI

    ELEKTRON DALAM LOGAM

    Pada tahun 1897, Joseph John Thomson (1856 1940) seorang Fisikawan Inggris

    melalui serangkaian eksperimennya berhasil mendeteksi atau menemukan elektron muatan

    negatif dan besarnya terkuantisasi yang dimaksud Stoney. Dalam penelitiannya dia

    mempelajari bahwa tabung katoda pada kondisi vakum parsial (hampir vakum) yang diberi

    tegangan tinggi akan mengeluarkan berkas sinar dimana Thomson menyebut sinar ini

    sebagai berkas sinar katoda disebabkan berkas sinar ini berasal dari katoda (elektroda

    negative). Berkas sinar katoda ini apabila didekatkan dengan medan listrik negatif maka akan

    dibelokan (berkas sinar katoda ini tertolak oleh medan negative), berdasarkan hal ini maka

    Thomson menyatakan bahwa berkas sinar katoda itu adalah partikel-partikel yang bermuatan

    negatif yang ia sebut sebagai corpuscle corpuscle itu berasal dari atom-atom logam yang

    dipakai sebagai elektroda pada tabung katoda. Dengan menggunakan jenis logam yang

    berbeda-beda sebagai elektroda yang dia gunakan pada tabung katoda maka percobaan

    Thomson tetap menghasilkan berkas sinar katoda yang sama.

    Akhirnya Thomson menyimpulkan bahwa setiap atom pasti tersusun atas corpuscle.

    Corpuscle yang ditemukan oleh Thomson ini kemudian disebut sebagai elektron oleh G.

    Johnstone Stoney. Dari asumsi tersebut dia akhirnya meyakini bahwa atom sebenarnya tidak

    berbentuk masif (berbentuk bulatan yang pejal) akan tetapi tersusun atas komponen-

    komponen penyusun atom. Thompson telah berhasil memperoleh hadiah Nobel Fisika pada

    tahun 1906 atas penemuan elektron. Thomson membuktikan bahwa elektron merupakan

    partikel penyusun atom, bahkan Thomson mampu menghitung perbandingan muatan

    terhadap massa elektron m

    e, yaitu 1,759 108 coulomb/gram.

    Kemudian melalui percobaan yang secara relatif sederhana dalam tahun 1909 Robert

    Andrew Millikan (1868-1953) dari Universitas Chicago menemukan harga muatan elektron,

    yaitu 1,602 1019 coulomb. Dengan percobaan yang menggunakan tabung sinar katoda

    kemudian dapat pula ditentukan harga massa electron 0m dapat dihitung:

  • 110

    gramx

    x

    x

    me

    eelektronsatumassa

    28

    8

    19

    1011,9

    10759,1

    10602,1

    Gambaran sederhana mengenai kristal logam menyatakan adanya suatu kisi ion-ion

    yang teratur dalam ruang, dan elektron-elektron bebas yang bergerak dalam ruang diantara

    ion-ion tersebut. Gambaran lebih lengkap diperoleh dengan mengatakan bahwa ion-ion itu

    melakukan getaran termal disekitar kedudukan setimbangnya, demikian pula elektron bebas

    melakukan gerak termal diantara ion-ion kristal, dan merubah arah geraknya setiap kali

    elektron itu bertumbung dengan ion(kemungkinan besar) atau elektron lain (kemungkinan

    kecil).

    Beberapa sifat penting logam:

    a. Apabila suhunya serba sama, untuk suatu logam ada hubungannya yang linear

    antara rapat arus listrik j

    dan kuat medan E

    . Tetapan perbandingan dinamakan

    konduktivitas listrik logam itu Ej

    b. Logam merupakan penghantar listrik maupun penghantar panas yang baik. Untuk

    logam pada pada suhu ruang terletak di daerah 1186 1010 mohm . Pada suhu

    ruang logam murni memiliki harga konduktivitas termal yang 10 sampai 100 kali

    lebih tinggi dibandingkan dengan bahan dielektrik. Jadi dalam keadaan tersebut

    electron menjadi wahana terpenting dalam arus kalor.

    c. Sejak tahun 1853 telah diketahui kaidah empiric dari Wiedemann dan Franz yang

    menyatakan bahwa pada suhu yang sama antara konduktivitas panas dan

    konduktivitas listrik samabesar untuk semua logam. Kecuali itu perbandingan

    tersebut berbanding lurus dengan suhu mutlak T

    TKe

    d. Pada suhu yang cukup rendah harga suatu logam ditentukan oleh ketidakmurnian

    dan ketidak sempurnaan kisi.

  • 111

    Untuk suhu rendah ini berlaku kaidah Matthiesen bahwa:

    TT purcimp

    111

    yaitu bahwa sumbangan ketidakmurnian dan ketidaksempurnaan adalah tetap untuk

    semua suhu.

    e. Hampir separuh element logam menjadi superkonduktor pada suhu sangat rendah.

    f. Sumbangan elektron bebas pada harga vC suatu logam sangat kecil, sumbangn

    tersebut berbanding lurus dengan suhu

    TC

    ev

    g. Sumbangan elektron bebas pada susceptibility magnetic juga kecil, dan tidak

    bergantung suhu

    TfX e

    Beberapa teori mengenai elektron bebas dalam zat padat akan dibahas pada bagian ini yaitu :

    a. Teori Drude tentang elektron bebas dalam logam

    b. Model elektron bebas yang klasik

    c. Model elektron bebas yang terkuantisasi

    Model pita energi dapat menerangkan sifat-sifat terpenting bahan semikonduktor

    A. Teori Drude Tentang Elektron Bebas Dalam Logam

    Model sederhana tentang elektron di dalam logam dapat menerangkan kaidah

    Wiedemann- Franz dibuat tahun 1900 oleh Drude. Asumsi dalam model ini adalah :

    a. Dalam logam terdapat elektron-elektron bebas yang membentuk suatu gas

    electron.

    b. Elektron-elektron tersebut memiliki kecepatan rata-rata 0C , dan bergerak secara

    sembarang dalam kristal. Elektron bebas berubah arah geraknya setelah

    bertumbuk dengan ion-ion logam

  • 112

    c. Ion logam boleh dikatakan tidak terpengaruh oleh tumbukan ini, karena massanya

    yang sangat lebih besar dibandingkan dengan massa electron.

    d. Apabila kuat medan E hadir dalam logam, arah elektron tidak lagi sembarang,

    tetapi secara keseluruhan bergerak di bawah pengaruh medan E itu.

    Andaikanlah bahwa waktu rata-rata antara 2 tumbukan elektron dan ion logam adalah

    2 , maka secara rata-rata percepatan elektron antara dua tumbukan adalah

    0

    0m

    eEa

    dengan e adalah muatan elektron, dan m0 adalah massa elektron. Dengan mengambil arah x

    sebagai arah kuat medan E

    . Asumsikan bahwa kecepatan gerak sembarang elektron adalah

    0C dengan komponen kecepatan 0 dalam arah x seperti pada gambar 6.1

    Gambar 6.1 Gerak Elekton dalam Medan

    Kecepatan rata-rata antara dua tumbukan adalah 0

    00m

    e

    . Rapat arus dalam arah x

    adalah

    0

    0m

    eejx

    Penjumlahan dilakukan terhadap semua elektron bebas dalam satu satuan volume. 00

    Karena penjumlahan komponen kecepatan gerak sembarang elektron adalah nol maka

    diperoleh 0

    2

    m

    Eejx

    . Konduktivitas listrik dapat ditentukan yaitu : 0

    2

    m

    e

    0C

    0

    E

    x

  • 113

    Pada logam murni, pada suhu ruang sumbangan terbesar pada konduktivitas termal, K

    berasal dari electron. eQ merepresentasikan arus kalor, yaitu jumlah energi yang mengalir

    per satuan luas per detik, maka kondutivitas termal eK dibataskan sebagai

    x

    TKQ ee

    ,

    dengan x

    T

    gradien suhu sepanjang arah arus x

    Gambar 6.2 Hamburan elektron

    Pandanglah suatu satuan luas yang tegak lurus terhadap arah x pada kedudukan 0xx

    Elektron menumbuk ion yang ada pada permukaan tadi, dengan kecepatan membuat sudut

    dengan arah x seperti pada gambar 6.2. Elektron tersebut terhambur oleh ion yang terletak

    pada kedudukan cos2 00 Cxx , sebelum menumbuk ion di 0xx Apabila suhu serba

    sama, maka 0C dan energy elektron U tidak bergantung pada kedudukan. Kehadiran gradient

    potensial listrik dan gradient suhu membuat bahwa 0C dan U bergantung pada kedudukan x.

    Jumlah elektron yang akan melalui satuan luas dengan sudut antara ddan ,

    dalam selang waktu dt adalah

    dtCnd cossin2

    10

    0C

    cos2 00 Cxx

    0xx

  • 114

    Gambar 6.3 Sudut Ruang

    Sudut ruang d

    d

    R

    dRRd

    sin2

    1

    4

    sin22

    n adalah rapat elektron bebas per satuan volume. Energi elektron di 0xx dinyatakan dengan

    0xU , sehingga energi elektron pada kedudukan

    0

    0000000 cos2cos2,cos2xxx

    UCxUCxUxUganberkaitdenCxx

    Besarnya fluks energi yang melalui bidang satuan di 0xx dalam waktu, melampaui semua.

    Sudut yang mungkin ada adalah

    0

    2

    03

    2

    xx

    ex

    UnCdtQdt

    Karena integral pertama identik nol

    0

    2

    0

    2

    0

    0

    00 sincos22

    1cossin

    2

    1d

    T

    UCndtdxUCndt

    xx

    0

    000 cossin2

    1cos2 dtCndtCxUQdt e

    d

  • 115

    0

    2

    03

    2

    xx

    ex

    UCnQ

    Tetapi x

    T

    T

    U

    x

    U

    ,

    diperoleh T

    UCnKe

    2

    03

    2

    Jika elektron-elektron tersebut sebagai gas elektron yang ditarik kesejajarannya dengan suatu

    gas ideal maka harus dipatuhi kaidah-kaidah teori konetik gas dengan distribusi Maxwell-

    Boltzmann, maka:

    TkCmU B3

    2

    2

    1 200

    Bk adalah tetapan Boltzmann, maka: BkT

    U

    2

    3

    , dan

    0

    23

    m

    TknK Be

    dengan demikian, maka harga Te

    kK Be2

    3

    . Sesuai dengan kaidah Wiedemann-Franz

    yang diperoleh secara empiric. Didefinisikan besaran baru yaitu bilangan Lorentz :

    T

    KL e

    yang di dalam model ini berharga 2

    3

    e

    kL B

    B. Model Elektron Bebas Klasik

    Model elektron bebas klasik, yang klasik adalah modelnya, artinya antara larangan

    Pauli (1925) yang menyatakan bahwa tidak mungkin dalam satu system dua elektron atau

    lebih mempunyai energy yang tepat sama Dalam bahasa mekanika kuantum ini dapat

    diterjemahkan menjadi dalam satu system fisik tidak ada dua elektron atau lebih mempunyai

    perangkat bilangan kuantum yang tepat sama

  • 116

    Apabila larangan Pauli diindahkan, maka tentunya yang berlaku untuk sistem tersebut

    bagi elektron adalah distribusi Fermi-Dirac(1926). Distribusi Fermi-Diract dapat menjelaskan

    peluang suatu partikel untuk berada di tingkat energi E pada saat T>0. Fungsi distribusi

    Fermi-Diract

    1

    1

    Tk

    E

    be

    Ef

    Keterangan :

    = Potensial kimia ( pada T = 00K, =Ef)

    f(E) = Peluang suatu partikel untuk berada di tingkat energi E

    Gambaran umum tentang elektron dalam teori ini adalah bahwa ada elektron-elektron

    (terluar, valensi) dari atom-atom logam yang tidak terikat lagi. Elektron macam itu bergerak

    dengan bebas dalam kisi kristal, oleh karena itu dinamakan elektron bebas.

    Kristal logam dipandang sebagai superposisi dari jajaran gugus ion positif

    (membentuk kisi kristal) dan suatu rapat muatan negatif yang hampir serba sama diseluruh

    volume kristal. Rapat muatan negatif ini berasal dari elektron-elektron bebas. Elektron-

    elektron bebas dapat diperlakukan sebagai suatu gas dengan kecepatan termal. Berkat

    pengaruh mereka secara kolektif kisi ion-ion positif terlihat menjadi zat padat.

    Suatu elektron (bebas) melihat kisi ion positif sebagai jajaran bukit-bukit potensial

    elektro statik. Dalam model ini pengaruh rata-rata dari bukit-bukit potensial tersebut

    dianggap sangat kecil dibandingkan dengan energi kinetik elektron bebas, oleh karena itu

    dapat diabaikan. Kecuali di permukaan batas kristal dimana suatu penghalang potensial

    menghindarkan keluarnya elektron dari logam. Model elektron bebas klasik tentang logam

    mengandaikan :

    a. Kristal logam digambarkan sebagai superposisi dari jajaran gugus ion positif

    (yang membentuk kisi kristal) dan elektron yang bebas bergerak dalam volume

    kristal

    b. Kumpulan electron bebas itu dapat diperlakukan sebagai suatu gas, dengan

    elektron individual yang bergerak denagn kecepatan termal(gas berarti tidak ada

    gaya interaksi antar-elektron di luar tumbukan, dan gerak termal yang sembarang).

  • 117

    c. Pengaruh medan potensial yang berasal dari jajaran ion positif diabaikan, energi

    kinetic elektron bebas sanagt besar apabila dibandingkan dengan potensial yang

    berasal dari jajaran ion positif

    d. Suatu penghalang potensial dipermukaan batas kristal menghindarkan

    mengalirnya elektron ke elektron luar kristal

    Elektron sangat berperan dalam perpindahan kalor, lebih dari itu kontribusinya sangat

    dominan dalam daya hantar kalor eK . Andaikanlah bahwa dalam logam yang ditelaah setiap

    atom memberikan Z electron bebas, maka jumlah total elektron bebas per kilomolekul

    adalah;

    ANZn

    dengan AN , bilangan Avogadro

    Jadi energi yang tersimpan dalam gas elektron per satu kilomol logam adalah

    RTZ

    TkNZTknUnU BAel

    2

    3

    2

    3

    2

    3

    B

    dan panas jenis sumbangan elektron bebas :

    RZCel

    2

    3

    Dari teori Debye, diketahui bahwa untuk suhu ruang panas jenis yang berasal dari getaran

    kisi kristal per kilo mol zat adalah

    RCkisi

    3

    Secara empirik hal ini telah pula ditemukan oleh Dulong-Petit. Oleh karena itu, maka untuk

    kristal logam

    RZCCCkisiel

    3

    2

    3

  • 118

    Koefesien susceptibilitas magnetic , mengkaitkan momen magnetic, M dengan kuat

    medan magnetic, H sebagai:

    HM

    Untuk bahan yang isotropik M

    paralel dengan H

    , dan merrupakan scalar. Apabila tak

    isotropik adalah suatu tensor. Pada bahasan ini dibatasi untuk zat padat isotropik ( M

    adalah moment magnetik per satuan volume). Apabila ditelaah sifat magnetik zat padat yang

    berasal dari elektron, maka dipelajari paramagnetisasi dari elektron. Pengaruh medan magnet

    luar H pada elektron elektron bebas itu diungkapkan sebagai

    Tk

    HINHM

    B

    BB

    dengan :

    N = jumlah electron per satuan volume

    B = magneton Bohr ; TJxm

    eB /1027,9

    2

    29

    0

    )(1 xI adalah fungsi Langevin; xee

    eexL

    xx

    xx 1

    Bk , tetapan Boltzman

    T adalah suhu mutlak

    Apabila medan H tidak kuat, yaitu : HB

  • 119

    Secara eksperimental tidak terlihat kebergantungan dari suhu T. dengan demikian, juga

    teori klasik elektron bebas tidak memadai untuk menerangkan paramagnetisme elektron.

    Dari uraian teori klasik elektron bebas hanya memadai untuk menerangkan kaidah

    empiric Wiedemann-Franz yaitu bahwa untuk logam berlaku : tetapT

    Ke

    ; tetapi teori itu

    tidak dapat menerangkan tentang:

    a. Mengapa panas jenis elektronik suatu logam tidak berharga R2

    3 untuk suhu ruang

    b. Mengapa susepbilitas magnetik untuk paramagnetisme elektron tidak merupakan

    fungsi dari T

    Oleh karena itu model ini perlu diperbaiki, menjadi model elektron bebas terkuantisasi.

    Model elektron bebas terkuantisasi berarti melangkah dari landasan klasik ke landasan fisika

    modern, yang mengandung di dalamnya: kuantisasi energi elektron, prinsip larangan Pauli,

    dan spin elektron.

    C. Model Elektron Bebas Terkuantisasi

    Landasan klasik adalah bahwa elektron tersebut berprilaku sebagai suatu gas elektron,

    kesejajaran ditarik dengan suatu gas ideal, dengan gerak sebarangnya dan distribusi energi

    menurut Maxwell Boltmann.

    Model elekron bebas ini dapat diperbaiki dengan memberikan landasan fisika modern,

    yang dalam hal ini meliputi:

    a. Kuantisasi energi elektron

    b. Larangan Pauli untuk elektron

    Kuantisasi energi elektron bebas diperoleh dengan memperlakukan syarat batas (siklis) pada

    gelombang yang merepresentasikan gerak elektron, sedangkan larangan Pauli memberikan

    sebaran energi untuk energi total dan jumlah total elektron tertentu. Distribusi yang diperoleh

    adalah distribusi Fermi-Dirac.

  • 120

    Energi Fermi adalah tingkat energi tertinggi yang ditempati elektron pada suhu T =0K

    (pada keadaan dasar). Energi Fermi merupakan suatu kuantitas yang sangat penting dalam

    sistem fermion (elektron adalah fermion). Fermion adalah sistem partikel dengan fungsi

    gelombang yang saling bertumpangan, yang memiliki spin setengah bilangan bulat-ganjil (

    ,3/2, 5/2...). Fermion memenuhi prinsip ekslusi Pauli, dan fungsi gelombang sistem fermion

    berubah tanda terhadap pertukaran setiap pasangan partikel. Fungsi gelombang semacam ini

    disebut antisimetrik. Hanya satu fermion yang diperbolehkan terdapat pada keadaan kuantum

    tertentu dari sistem tersebut

    Mengingat kembali pada kuliah Fisika Statistik bahwa sistem dua partikel yang

    terbedakan dan yang tak terbedakan.

    Sistem dua partikel yang terbedakan

    Terdapat dua partikel, partikel 1 dan 2, yang berada dalam keadaan a dan

    keadaan b. Jika kedua partikel tersebut terbedakan, maka terdapat dua

    kemungkinan terisinya keadaan yang diperoleh oleh fungsi gelombang:

    Untuk fermion, kemungkinan untuk mendapatkan kedua partikel tersebut

    dalam keadaan yang sama (misal pada keadaan a) adalah:

    Jadi, dalam sistem fermion, kehadiran partikel dalam keadaan kuantum tertentu

    dapat mencegah partikel lain untuk berada dalam keadaan itu ( hal ini terjadi

    karena untuk fermion berlaku prinsip ekslusi Pauli).

    Sistem dua partikel tak terbedakan

    Jika terdapat partikel yang tidak dapat dibedakan, maka posisi masingmasing

    partikel tidak dapat ditentukan, dan fungsi gelombangnya harus merupakan

    kombinasi dari 1 dan 2 , untuk mencerminkan peluang yang sama.

    Dibawah ini digambarkan sketsa distribusi Fermi-Dirac (F-D) dan distribusi Maxwell

  • 121

    Boltzmann (M-B). Distribusi Fermi-Dirac untuk sistem elektron dengan landasan fisika

    modern, distribusi Maxwell Boltzmann untuk suatu gas ideal atom-atom dengan landasan

    fisika klasik.

    TkEE BFeEf

    /)(1

    1)(

    Gambar 6.4 Distribusi Fermi Dirac

    TkE BeEf /)(

    Gambar 6.5 Distribusi Maxwell-Boltzman

    Tc 60000K

    T=00K T=6000K

    T=00K

    T=6000K

    T=60000K

  • 122

    Syarat distribusi Fermi Diract adalah :

    o Partikelnya tak terbedakan

    o Satu keadaan energi hanya dapat diisi oleh satu partikel atau kosong atau

    memenuhi prinsip eksklusi Pauli.

    o Berlaku untuk fermion (partikel spin pecahan misalnya: 1/2,1/3,1/4), elektron,

    proton, neutron dan lain-lain.

    Meskipun distribusi F-D telah dikenal, tetapi untuk kelengkapan informasi tertera

    dibawah ini dengan beberapa ciri utamanya:

    a. Distribusi F-D sangat berbeda dari distribusi M-B

    b. Pada T=0, maka:

    1)( Ef , untuk semua E< EF

    0)( Ef , untuk semua E > EF

    Ini berarti bahwa pada T=00K, semua state dengan E< EF penuh, semua state

    dengan E > EF kosong.

    c. Apabila TkEE BF )( , jadi untuk elektron dengan energi di atas EF dan

    berenergi besar:

    TkEE BFeEf /)()(

    Jadi untuk E yang besar, distribusi F-D mendekati distribusi M-B

    d. Sebaliknya apabila TkEE BF )( jadi untuk elektron dengan energi di

    bawah EF dan berenergi rendah:

    TkEE BFeEf /)(1)(

    Jadi untuk E yang rendah, kebolehjadian bahwa suatu state terisi mendekati

    1.

    e. Untuk E= EF, pada semua suhu T:

    5,0)( Ef

    Disamping itu masih banyak yang perlu diuraikan tentang distribusi F-D.

    f. Rapat elektron persatuan volum adalah:

  • 123

    dE

    e

    Em

    dEEgEf

    dEEnn

    TkEE F

    0

    /)(

    2/12/3

    2

    0

    2

    0

    0

    1)

    2(

    2

    1

    )()(

    )(

    B

    Andaikan bahwa T= 00K, maka ungkapan diatas menjadi:

    0

    0

    2/1

    2/3

    2

    0

    2

    2

    2

    1 FE

    dEEm

    n

    Dianggap bahwa 0F

    E merupakan harga F

    E suhunya T= 00K. Apabila integral

    tersebut dievaluasi, maka:

    2/3

    2

    00

    2

    2

    3

    1

    FEmn

    Sedangkan sketsa n(E) adalah seperti dibawah.

    Gambar 6.6 Rapat Elektron Untuk Berbagai Suhu

    Bagaimanakah EF=EF (T)?

    Diketahui:

    02

    2

    012

    )(1

    F

    BFF

    E

    TkEE

    g(E)f(E), pada suhu T=0

    g(E)f(E), pada suhu T >0 EFT

    EF0

  • 124

    Rapat elektron state dengan energi antara E dan (E+dE):

    g(E)dE

    Dalam menelaah perilaku gas elektron pendekatan elektron tunggal yaitu bahwa

    elektron tersebut bergerak dalam potensial V yang merepresentasikan pengaruh dasar dari

    semua elektron bebas yang lain dan semua ion-ion positifnya. Dalam model elektron bebas V

    0

    Persamaan Schroedinjernya adalah:

    rErm

    2

    0

    2

    2

    dengan solusi

    rkik eAr ,

    0

    dengan energi elektron:

    ][2

    222

    0

    2

    zyxk kkkm

    E

    Sedangkan apabila elektron itu bergerak dalam kubus dengan rusuk L ; zyx kdankk , harus

    memenuhi:

    .,.........2,1,0;2

    .,.........2,1,0;2

    .,.........2,1,0;2

    zzz

    yyy

    xxx

    nL

    nk

    nL

    nk

    nL

    nk

    Hal ini dapat digambarkan dalam ruang k:

    kZ

  • 125

    Gambar 6.7 Ruang k

    Dalam ruang k, setiap state direpresentasikan dengan volume sebesar:

    32

    L

    Yaitu masing-masing untuk 1,1,1 zyx nnn . Semua state dengan energi elektron

    sebesar:

    ][2

    222

    0

    2

    zyxk kkkm

    E

    terletak pada permukaan bola dengan jari-jari k yang memenuhi:

    2

    2222 2][

    kozyx

    Emkkkk

    Semua state dengan energi antara E dan E+dE terletak dalam kulit bola dengan jari-jari antara

    k dan );( kk volum elemen itu dalam ruang k adalah:

    kk 2

    Sehingga jumlah state elektron adalah:

    kkL

    L

    kk

    2

    23

    3

    2

    22

    4

    Apabila diperhitungkan spin elektron; maka jumlah state elektron antara k dan (k+dk) adalah:

    kkL

    2

    23

    diketahui bahwa:

    kx

    ky

  • 126

    EE

    mk

    Emk

    m

    kEk

    2

    0

    2

    02

    0

    22

    2

    2

    2

    sehingga jumlah elektron-state persatuan volum dengan energi antara E dan (E+dE) adalah:

    dEEmkk

    Eg 2/12/32

    0

    22

    2

    )2

    (2

    1)(

    dalam grafik, maka bentuknya:

    Gambar 6.8 Rapat Elektron State

    g(E) adalah rapat elektron state dan bukan rapat elektron. Rapat elektron n(E) adalah jumlah

    elektron bebas persatuan volum untuk sistem dengan kesetimbangan suhu T adalah:

    dE

    eE

    mEn

    EfEgEn

    TkEE BF /

    2/12/3

    2

    0

    2 1

    1)

    2(

    2

    1)(

    )()()(

    Jadi jumlah elektron persatuan volum dengan energi antara E dan

    (E+dE) adalah:

    dE

    e

    EmdEEndN

    TkEE BF /

    2/12/3

    2

    0

    2 1)

    2(

    2

    1)(

    2/1)( EEg

  • 127

    Model elektron bebas terkuantisasi merupakan suatu pendekatan dalam menelaah

    sifat-sifat listrik (dan magnet) logam. Model elektron bebas terkuantisasi merupakan

    perbaikan dari model elektron bebas klasik yang menempatkan landasan fisika. modern

    Model ini memberikan teori untuk:

    a. Cv logam

    b. untuk paramagnetisme elektron

    c. Emisi termionik oleh permukaan logam

    Asumsi yang digunakan pada model elektron bebas terkuantisasi sebagai berikut :

    a. Kristal logam digambarkan sebagai superposisi dari jajaran gugus ion positif (yang

    membentuk kisi kristal) dan elektron yang bebas bergerak dalam volum kristal.

    b. Kumpulan elektron bebas itu mengikuti kaedah-kaedah dasar fisika kuantum, yaitu

    mengenai kuantisasi energi elektron bebas dan larangan Pauli, yang secara menyatu

    dirangkum dalam ungkapan untuk rapat elektron persatuan volum sebagai fungsi dari

    energi elektron dan suku sistem:

    dE

    e

    EmEn

    TkEE BF /

    2/12/3

    2

    0

    2 1)

    2(

    2

    1)(

    c. Pengaruh medan yang berasal dari jajaran ion positif diabaikan, energi kinetik elektron

    bebas sangat besar apabila dibandingkan dengan energi potensial yang diperoleh dari

    jajaran ion positif.

    d. Pada permukaan batas antara logam dan vakum yang mengelilinginya, terdapat suatu

    potensial penghalang yang harus diloncati elektron bebas pada T=00K (energi = EF)

    untuk dapat meninggalkan permukaan batas logam.

    Sumbangan Elektron Bebas Pada Harga Cv

    Sumbangan elektron bebas pada Cv kadang-kadang dinyatakan sebagai Ce, panas

    jenis elektronik. Berdasarkan model klasik diperoleh bahwa:

    )2

    3(

    2

    3RZkNZC vBAve

    dengan Zv, jumlah elektron valensi dari unsur yang membentuk logam.

  • 128

    Untuk kasus T=00K. Energi total gas elektron (atom juga disebut gas Fermi) persatuan

    volume:

    2/5

    0

    2/3

    2

    0

    2

    0

    2/32/3

    2

    0

    2

    0

    0

    )2

    (5

    1

    1)

    2(

    2

    1

    )()(

    0

    0

    F

    E

    E

    Em

    dEEm

    dEEfEgE

    F

    F

    f(E) = 1 pada T = 00K sehingga rapat elektron persatuan volum adalah:

    2/3

    02

    0

    2)

    2(

    3

    1FE

    m

    nn

    sehingga:

    005

    3FnE

    maka energi rata-rata per elektron adalah:

    005

    3FEE

    Bagaimanakah halnya apabila T = 00K ?

    Energi total gas Fermi per satuan volum adalah:

    0

    /)(

    2/3

    0

    2/3

    2

    0

    2

    0

    0

    1)

    2(

    2

    1

    )()(

    )(

    TkEE Fe

    dEEm

    dEEfEgE

    dEEnE

    B

    Bentuk integral F-D:

    0

    )(0 01)(

    yy

    j

    je

    dyyyF

  • 129

    Bentuk )( 0yFj untuk 0y besar dan berharga positif adalah:

    1,.........]6

    )1(1[

    )1()( 02

    0

    21

    00

    yy

    jj

    j

    yyF

    y

    j

    Penerapan pada evaluasi :

    BF

    F

    BF

    TkEEF

    kEE

    TkE

    e

    dEEEF

    BF

    ;])(8

    51[

    5

    2

    }1{)(

    2

    2/5

    0

    /)(

    2/3

    2/3

    karena:

    ]

    121[

    2

    0

    2

    0

    F

    BFF

    E

    TkEE

    maka:

    ])(12

    51[

    5

    2

    ])(8

    51)][(

    24

    51[

    5

    2)(

    2

    2/5

    0

    2

    2/5

    02/3

    F

    BF

    F

    B

    F

    BFF

    E

    TkE

    E

    Tk

    E

    TkEEF

    dimana diperoleh:

    F

    Be

    F

    B

    B

    F

    F

    BF

    E

    Tnk

    TC

    E

    Tkn

    k

    ET

    E

    TkmE

    2

    4

    ;])(12

    51[)

    2(

    5

    22

    22

    0

    22/3

    2

    0

    2

    0

    dibandingkan dengan ungkapan sebelumnya:

    Be knC2

    3' (model Klasik)

  • 130

    Maka:

    e

    F

    Be C

    E

    TkC '

    3

    2

    Dari hubungan diatas terlihat bahwa sumbangan elektron bebas pada harga Cv untuk kristal

    diperkecil dengan faktor

    Tk

    E

    B

    F

    2

    3

    dari klasiknya [Ce].

    Suatu gas elektron untuk mana kBT

  • 131

    Dimana diperoleh bahwa:

    0

    0 0

    0

    )()(1)()()()()(F

    F

    FE

    E

    E

    FF EgEfEEdEEgEfEEdEdEEgE

    Dari suku-suku diatas: 0 tak bergantung suhu T.

    Oleh karena itu:

    )()(

    )(]1[)()()(

    0

    0

    EgT

    fEEdEC

    EgT

    fEEdEEg

    T

    fEEdE

    TTC

    Fel

    E

    F

    E

    Fel

    F

    F

    Pada suhu rendah ( T

    fETk FB

    ,01,0/ hanya besar didaerah dekat EF , sehingga

    pendekatannya:

    T

    fEEdEEgC

    EgT

    fEEdEC

    FFel

    Fel

    0

    0

    )()(

    )()(

    Evaluasinya:

    2/)(

    2 /)(

    1.

    TBkFEE

    BF

    e

    e

    Tk

    EE

    T

    f TkEE

    B

    F

    Apabila dibataskan:

    TkEE BF /)( ,

    maka:

    TkE

    Bel

    BFe

    edTkEgC

    /

    2

    22

    )1())((

    Karena e berharga sangat kecil pada TkE BF / , maka batas bawah TkE BF / dapat

    diganti menjadi .

  • 132

    3)1(

    2

    2

    2

    de

    e

    Maka:

    TkEgC BFel22 )(

    3

    1

    Tetapi:

    2/12/3

    2

    0

    2)

    2(

    2

    1)( FE

    mEg

    dan

    2/32/3

    2

    0

    2)

    2(

    3

    1FE

    mn

    , maka:

    FE

    nEg

    2

    3)(

    Dimana diperoleh:

    F

    Bel

    B

    F

    el

    E

    TknC

    TkE

    nC

    2

    2

    3

    3

    1

    22

    22

    Peramagnetisme Pauli

    Dalam logam terdapat gas Fermion, yaitu elektron-elektron bebas yang bejarak dalam

    kisi kristal. Apabila ada suatu medan magnet luar H, maka elektron-elektron bebas tersebut

    dipengaruhi oleh medan luar H tersebut, khususnya ada penyesuaian spin elektron dengan

    medan H. Dalam medan H tersebut elektron dengan spin yang berlawan mempunyai

    energi magnetik yang berbeda sesuai dengan hubungan energi:

    BEE BkinToT

    Tanda + untuk spin yang berlawanan dengan medan B. Karena HB 0 , maka:

    HEE BkinToT 0

    Penyearah H terhadap g(E) digambarkan dibawah ini:

  • 133

    Gambar 6.10 Rapat Elektron State Dalam Medan Magnet Eksternal

    Karena prilaku elektron lain apabila spin lain arahnya terhadap medan magnet H, maka g(E)

    dibagi dalam 2 bagian yaitu dengan spin ke atas dan spin di bawah. Tanpa medan H luar,

    kedua-duanya simetrik terhadap sumbu E. Apabila ada medan magnet luar, maka energi

    elektron menjadi,

    E = E + EB

    E = E + B B

    Positif untuk antipararel dan negatif apabila sebaliknya. Karena medan luar H ini, secara

    total lebih banyak electron dengan spin anti-pararel terhadap H. Sehingga suseptibilitas

    memenuhi

    M = H

    M = B () [1

    2( + 0)

    1

    2( 0)]

    0

    M = B ()

    0 (0)

    M = B2 0 ()

    0

    Dimana

    ( + 0) = () +

    0

    ( 0) = ()

    0

    g(E)

    g(E)

    g(E)

    g(E)

    E E

    H>0

    HB 0 HB 0 Spin

    Spin

    H

    H

    E= energy kinetik E= energy kinetic dan magnetik

  • 134

    Ambil kasus sederhana T = 00K

    M = B2 0 ()

    00

    = 0B2

    H g(EF0)

    Sedangkan :

    (0) =1

    22(

    202

    )

    32

    012 =

    3

    20

    Karena dari diketahui bahwa:

    =1

    32(

    2002

    )

    32

    Dimana diperoleh untuk T = 00K

    M = 02

    3

    20= [

    023

    20]

    = [0

    23

    20]

    Apabila 0B H

  • 135

    Apabila dianalisis, maka :

    a. Harga maksimum

    E

    Fterjadi pada E = EF, dan besarnya adalah

    TkB4

    1.

    b. Untuk T = 0, diperoleh fungsi bagi

    E

    F1

    c. Ternyata bahwa

    E

    Fsimetri terhadap E = EF.

    Hal-hal tersebut dapat dilihat pada sketsa pada gambar 6.11:

    Gambar 6.11 Fungsi Distribusi F-D

    Untuk E

  • 136

    Daya Kontak Listrik

    Kecepatan elektron bebas dalam Logam, Atau Fungsi:

    F (vx, vy, vz) dvx dvy dvz:

    Menyatakan jumlah elektron bebas dalam logam persatuan vlum yang memiliki kecepatan

    antara vx dan (vx + dvx), vy dan (vy + dvy), vz dan (vz + dvz).

    Atau fungsi:

    F(v) dv :

    Menyatakan jumlah elektron bebas persatuan volum dalam logam yang memiliki kecepatan

    antara v dan (v + dv). Modal yang dipunyai untuk elektron bebar menurut model elektron

    bebar terkuantisasi adalah:

    n (E) dE = F(E)g(E)dE,

    yaitu jumlah elektron bebar persatuan volum dalam logam yang memiliki energi antara E dan

    (E + dE).

    Berangkat dari n(E)dE = F(E) g(E) dE maka

    n(E)dE = 1

    22(

    20

    2)

    3

    2

    1

    2[1 + ()/]1

    Perubahan variabel :

    E = m0v2, sehingga E1/2 = (m0/2)

    1/2v

    dE = m0v dv

    Substitusi memberikan,

    n(E)dE 1

    2(

    20

    2)

    3

    2(

    0

    2)

    1

    2 [1 + (

    1

    20

    2)/]1

    0

    2 (0

    )

    3

    (0

    2)

    1

    2 [1 + exp(

    02

    2)]

    1

    (4 2 )

    Darimana diperoleh:

    F(v) dv = 2 (0

    )

    3

    (0

    2)

    1

    2 [1 + exp(

    02

    2)]

    1

    (4 2 )

    Untuk menurunkan F(vx, vy, vz,), haruslah diingat bawa:

  • 137

    () =

    0

    +

    +

    (, , )

    +

    Dan sejalan dengan menurunkan distribusi Maxwell-Boltzmann untuk atom-atom gas, maka:

    F(vx, vy, vz,) dvx dvy dvz =

    2 (0

    )3

    (02

    )

    12

    [1 + (0

    2 2

    )]

    1

    Sesungguhnya hasil yang diperoleh dapat di ubah untuk mengungkapkan:

    F(p) dp

    yaitu jumlah elektron bebas per satuan volum dalam logam yang

    memiliki momenyum linier antara p dan (p+dp) dan ,

    F (px, py, pz) dpx dpy dpz:

    yaitu jumlah elektron bebas per satuan volum dalam logam yang memiliki komponen

    momentum linier, antara;

    px dan (px + dpx)

    py dan (py + dpy)

    py dan (pz + dpz)

    dengan transformasi sederhana diperoleh:

    () =2

    3 [1 + (

    2 2020

    )]

    1

    4 2

    () =2

    3 [1 + (

    2+

    2 + 2 20

    20)]

    1

    Fungsi distribusi F (vx, vy, vz), yang selanjutnya di singkat sebagai F(), dapat

    digambarkan dalam ruang kecepatan [vx, vy, vz].

  • 138

    Gambar 6.12 Bola Fermi

    Gambar tersebut untuk suhu T yang sangat dekat ke kurva T = 00 K. Dalam

    keseimbangan antara elektron dan kisi, yaitu kesimbangan termal distribusi tersebut tidak

    akan statik tetapi dalam keadaan steady-statik (keadaan mapan), untuk penolakannya

    selanjutnya kita tempatkan indeks 0 pada fungsi distribusi yang mapan ini F0(). Gambaran

    F0(), dalam ruang kecepatan mempunyai kesetangkupan bola dan dinamakan bola Fermi.

    Indeks 0 mempersentasikan kemapanan, bukan keadaan dengan suhu T= 00K.

    Keharidan medan akan mempengaruhi gerak elektron bebas dalam logam,

    disamping gerak sembarang ke semua arah ada gerak tetap dalam arah yang berlawanan

    dengan arah (ingat bahwa electron bermuatan negatif). Gerakan dalam arah yang tetap ini

    tersuperposisi pada gerak sembarang.

    Tanpa ada pengaruh dari luar, gas Fermi dalam logam memiliki distribusi kecepatan

    F0(). Andaikan kemudian ada medan listrik luar didalam logam. Kehadiran medan luar

    ini menyebabkan distribusi kecepatan menjadi F (). F () berbeda dengan F0(). Perubahan

    fungsi distribusi :

    F = F F0

    Mempunyai komponen posisi dan komponen waktu:

    F = (F). + (

    ) dt

    Diambil yang sama dimana-mana, baik arah maupun besarnya, dalam keadaan seperti itu

    F 0, sehingga yang bermakna hanyalah:

    (

    )

  • 139

    Perubahan yang terjadi melibatkan : Pengaruh Medan Luar , dan Proses Hamburan

    Oleh karena itu proses yang pertama mengubah distribusi F, sedangkan proses kedua ingin

    memulihkannya keadaan semula. Hal tersebut dapat ditulis sebagai :

    (

    ) = (

    )

    + (

    )

    Kedua suku pada ruas kanan ditelaah dalam butir ini.

    Pertama : (

    )

    (

    )

    = (). (

    )

    Karena medan luar mempengaruhi . Besar dan arah (

    ) ditentukan oleh medan luar, yaitu

    :

    (

    ) =

    0

    Sehingga diperoleh :

    (

    )

    = (). (

    0)

    Apabila dalam arah x, jadi = i E, maka:

    (

    )

    =

    . (

    0)

    Kedua : (

    )

    (

    )

    mengurangi pengaruh percepatan yang terjadi sebelum tumbukan, dan

    merupakan proses yang ingin memulihkan distribusi kecepatan menuju F0. Andaikanlah

    bahwa untuk pemulihan itu prosesd apat direpresentasikan dengan waktu relaksasi Tr:

    (

    )

    =

    ( 0)

  • 140

    Penggabungan dari kedua itu menghasilkan persamaan kontinuitas (continuity equation).:

    (

    ) +

    0. () +

    (0)

    = 0

    Ini adalah persamaan transport Boltzmann, untuk hal khusus yaitu medan luar yang

    serbasama.

    Gambar 6.13A Gambar 6.13B

    Gambar 6.13B menunjukkan fungsi distribusi F untuk kasus dimana hadir medan

    listrik luar yang arahnya dalam arah x. untuk jelasnya hanya digambarkan representasi dua

    dimensi saja dalam bidang (vx, vy). Fungsi distribusi kecepatan bergeser karena pengaruh

    medan luar sehingga titik pusat kecepatan bergeser dalam arah vx negative (kuat medan

    dalam arah x positif). Kedudukan tetap dari titik pusat kecepatan ditentukan oleh resultan

    dari medan luar dan proses pemulihan. Dalam pembahasan ini diandaikan bahwa:

    Pergeseran titik pusat kecepatan oleh kehadiran medan luar sangat kecil apabila di

    bandingkan dengan vrms

    apabila keadaan mapan telah dicapai sesudah penerapan melampaui jangka waktu yang

    jauh lebih besar daripada waktu Tr , maka:

    (

    ) = 0

    Untuk keadaan tersebut:

    0. () +

    ( 0)

    = 0

    Atau

  • 141

    = 0 (

    0) . ()

    Apabila = , maka ungkapan diatas menjadi :

    = 0

    0

    Fungsi F akan dipergunakan untuk memberi ungkapan tentang rapat arus listrik jx . maka:

    =

    +

    Integrasi meliputi seluruh harga, , dari - ke +. Apabila disubtitusikan ungkapan

    untuk F, maka diperoleh :

    = (0

    0

    )

    +

    +

    +

    Yang menjadi:

    = 2

    0

    +

    +

    +

    Karena integral pertama, yang didalam integralnya mengandung F0, menghasilkan nilai

    nol.[ = 0!].

    Langkah berikutnya mengevaluasi integral di atas.

    a. Tr dapat diganti dengan

    , dimana lintas bebas rata-rata anatara z tumbukkan, v

    adalah kecepatan elektron.

    v2 = v2x + v2

    y+ v2

    z

    b.

    =

    .

    , tetapi

    =

    , sehingga:

    =

    .

    , karena

    =

    0

  • 142

    c. Integral kemudian diubah menjadi:

    (

    ) =

    2 2 (

    0

    )

    Karena geraknya yang sembarang, maka:

    2 =1

    3 (2 +

    2 +

    2) =

    1

    3 2

    Yang menghasilkan:

    (

    ) =

    3 (

    0

    )

    d. Dapat dilakukan tansformasi variabel pada integral:

    (

    )

    +

    +

    +

    =

    3 (

    0

    ) =

    +

    +

    +

    42

    3 (

    0

    )

    0

    Dimana akhirnya diperoleh bahwa:

    = 42

    30 2

    0

    ( 0

    )

    Dalam integral diatas fungsi distribusinya adalah F0 (). Sebelumnya diketahui bahwa:

    0() = 2 (0

    )3

    [1 + (2 +

    2 +

    2 2

    2)]

    1

    0() = 2 (0

    )3

    [1 + (

    )]

    1

    0() = 2 (0

    )3

    ()

    Perubahan variabel dari v ke E:

    0

    = 0

    .

    = 2.

    0

  • 143

    2 =1

    2

    Sehingga :

    2

    0

    ( 0

    ) = 2

    0 E

    0

    0

    Karena 0() = 2 (0

    )

    3

    (), maka :

    2

    0

    ( 0

    ) = 2

    0 E

    0

    0

    =

    2

    0 E

    0

    2 (0

    )3

    =

    402

    3

    0

    (

    )

    Akhirnya diperoleh:

    = 42

    30.40

    2

    3

    0

    (

    )

    =1620

    33

    0

    (

    )

    Daya hantar listrik:

    =1620

    33

    0

    (

    )

    Diperoleh bahwa:

    =1

    32(

    202

    )

    32

    =1

    32(20)

    3

    32

    ()32

    =8 (20)

    33

    32

    ()32

    Sehingga :

    = 2

    0.

    1

    .

    0

    (

    )

  • 144

    Karena sifat fungsi dari (

    ) untuk suhu tidak tinggi, maka:

    .

    0

    (

    ) = EFEF

    Darimana lalu diperoleh bahwa:

    = 2EF0

    Apabila waktu rata-rata antara tumbukkan elektron konduksi adalah TF, yaitu:

    =EF

    = 2T

    0

    EFEK HALL

    Effek Hall berkaitan dengan suatu cara pengukuran eksprimental sifat listrik yang

    dilaporkan oleh E.H.Hall di tahun 1879. Dalam telaah effek Hall disini akan ditempuh

    pendekatan sederhana, menurut model elektron bebas klasik.

    Gambar 6.14 Efek Hall

    Pandanglah suatu balok logam. Pada balok itu bekerja dua medan luar yang saling

    tegak lurus, yaitu kuat medan listrik Ex dengan arah sumbu-x dan medan induksi magnetic Bz

    dalam arah sumbu-z. Karena pengarah medan Ex , akan ada arus listrik Ix yang searah dengan

    Ex . andaikanlah bahwa electron merupakan pembawa arus. Maka pengaruh medan Bz akan

  • 145

    menyebabkan bahwa elektron akan melalui lintasan tidak dalam arah vx, akan tetapi

    melengkung ke bawah. Elektron akan berkumpul di bagian bawah balok logam. Dengan

    demikian terciptalah medan listrik karena tumpukan elektron di bagian bawah dan kurangnya

    elektron di bagian sebelah atas balok. Keadaan ini menimbulkan medan listrik Ey. Apabila

    kedaan sudah stationer y bekerja tetap dan elektron bergerak dalam arah vx. y inilah yang

    diukur dan kemudian memberikan keterangan mengenai elektron konduksi di dalam logam.

    Gaya pada elektron adalah: B

    xveF

    Dalam keadaan setimbang gaya dalam arah -y adalah nol, jadi,

    zxy

    zxy

    Bv

    sehingga

    BveeFy

    Fy

    :

    0

    Rapat arus adalah:

    xenx

    Diperoleh harga Koefisien Hall.

    enB

    Rzx

    y

    H

    1

    dengan n = rapat elektron konduksi

    e = harga muatan satu elektron

    Apabila y , x , dan zB diketahui, maka diperoleh keterangan mengenai n.

    Jadi, Effek Hall dapat dipergunakan untuk menentukan:

    a. Macam pembawa muatan (positif atau negatif).

    b. Rapat elektron konduksi yang berperan dalam proses penghantaran muatan.

    Apabila dianut model Lorentz dari model elektron bebas klasik (lihat dalam buku

    Blakemorce), maka koefisien Hall:

  • 146

    enB

    RZx

    y

    H8

    3

    Mobilitas elektron dibataskan sebagai besarnya kecepatan rambat (bukan gerak

    sebarang) elektron per satuan kuat medan listrik.

    Jadi:

    0v

    Sedangkan kubangan antara rapat arus j dan muatan elektron serta kecepatan rambatnya

    adalah:

    envenj 0

    Sehingga daya hantar listrik (konduktivitas):

    enenR

    atau

    en

    H

    1

    ,

    Jadi secara eksperimental dengan mengukur dan RH , dapatlah diperoleh keterangan

    mengenai mobilitas elektron konduksi.

    Pancaran Thermionik

    Apabila suatu logam dipanaskan maka elektron-elektron bebas dalam logam itu akan

    memiliki energi kinetik yang lebih tinggi. Apabila suhunya cukup tinggi, maka harga energi

    kinetik elektron dalam logam dapat tinggi, hingga elektron itu dapat melampaui hambatan

    potensial (work function ) untuk kemudian meninggalkan permukaan tersebut. Gejala ini

    dinamakan pancaran fermionik atau emisi termionik.

    Emisi termionik masih penting dalam elektronika, terutama sebagai sumber pancaran

    elektron pada tabung TV. Pemancaran terjadi dalam suatu bagian dari tabung itu yang

    dinamakan elektron gan. Agar elektron gan dapat memancarkan sebanyak mungkin elektron

    dengan sedikit mungkin input energi diperlukan permukaan logam dengan fungsi kerja

    yang serendah mungkin.

  • 147

    Model elektron bebas terkuantisasi mengenal potensial elektron seperti tertera pada

    sketsa gambar 6.15.

    e

    EF

    0

    Panjang batang logam

    Gambar 6.15 Potensial Elektron

    Dalam arah horizontal adalah jarak, sedangkan vertikal energi elektron bebas. Energi

    elektron bebas pada suhu T = 00 K hanya berharga sampai Ek = EF. Energi e adalah energi

    yang diperlukan agar electron pada tingkat Fermi dapat meninggalkan permukaan logam.

    dikenal sebagai fungsi kerja logam, work function.Elektron bergerak ke arah x dan

    menguasai permukaan logam pada kedudukan x = x0. Maka agar elektron tersebut dapat

    terpancar dari permukaannya, maka diperlukannya energi sebesar:

    aljabardapaelektronmuaadalaheana

    eEm

    Pxf

    tantantandim

    ,2 0

    2

    0

    Sebaran kecepatan elektron bebas dalam logam menurut model elektron bebas

    terkuantisasi, yaitu:

    zyxzyx

    zyx dvdvdvTk

    mvmvmv

    h

    mdvdvdvvF 1

    2222

    0

    2.exp12

    B

    menyatakan banyaknya elektron bebas persatuan volume yang menpunyai komponen-

    komponen kecepatan dengan harga diantara:

    vx dan vx + dvx

    vy dan vx + dvy

    vz dan vx + dvz

  • 148

    Pancaran termionik biasanya dilaksanakan pada suhu yang sangat tinggi, sehingga

    statistiknya boleh dianggap Maxwell-Boltzmann. Dalam kasus sederhana itu fungsi

    distribusinya menjadi:

    Tk

    vmvmvm

    h

    mdvdvdvvF

    B

    zyx

    zyx2

    .exp2

    2

    0

    2

    0

    2

    00

    Jumlah elektron persatuan volume dengan kecepatan antara vx dan (vx dan dvx) diperoleh

    dengan mengintegrasikan meliputi semua harga vy dan semua harga vz menjadi:

    2

    22/

    3

    0

    220

    2

    Tk

    vm

    yx

    Tk

    vm

    TkfE

    zyxxx

    B

    yo

    B

    x

    B edvdveeh

    m

    vFdvdvdvdvvF

    Evaluasi integral:

    a.

    0

    222

    2 ry edrredxedyx

    Dengan r2 = x2 + y2 ; integrasi 2re meliputi seluruh bidang datar.

    0

    2

    0

    22

    2 dreedrr rr

    Diperoleh:

    2/12

    yedy

    b. Dengan menggunakan hasil di atas maka:

    2/1

    0

    2 220

    m

    kedv BTk

    mv

    yB

    Oleh karena itu,

  • 149

    x

    Tk

    vm

    TkEB

    xBTk

    vm

    TkE

    xx

    dveeh

    Tkm

    dvm

    Tkee

    h

    mdvvF

    B

    x

    BF

    B

    x

    BF

    2/

    3

    2

    0

    0

    2/

    3

    0

    20

    20

    4

    22

    Elektron yang dapat meninggalkan batas permukaan hanyalah yang energinya

    eEvm Fxd2

    02

    1; dan dengan kemungkinan bahwa pada permukaan batas itu

    bagian r daripadanya dipantulkan kembali.

    Jadi rapat arus termionik adalah:

    2/1

    0

    0

    2/

    3

    2

    0

    22

    14

    20

    m

    eEv

    eveerh

    TkmJ

    Fx

    Tk

    vm

    x

    TkEB B

    x

    BF

    Evaluasi integral:

    Tke

    TkE

    B

    eEvm

    Tkvm

    B

    B

    xBTk

    vm

    v

    xx

    BB

    F

    Fx

    B

    x

    TBk

    xvm

    B

    x

    x

    eem

    eTk

    em

    Tk

    eTk

    vmd

    m

    Tkedvve

    0

    2

    1

    2

    0

    2

    0

    0

    2

    20

    20

    2

    20

    20

    02

    Darimana diperoleh:

  • 150

    Tke

    B

    Tke

    BB

    B

    B

    erh

    TkmeJ

    em

    Tkr

    h

    TkmJ

    14

    14

    3

    22

    0

    0

    3

    2

    0

    Ini dikenal sebagai hubungan Richardson-Dushman untuk pancaran termionik.

    22

    202

    6

    3

    2

    0

    .1

    .1020,1

    4

    mAmp

    dalamerTAJ

    Km

    Ampx

    h

    kmeA

    Tke

    B

    B

    Suatu kawat pemanas (filamen) meningkatkan suhu katoda agar emisi dapat terjadi.

    Perhatikanlah ungkapan Richardson-Dushman:

    Tke

    BeTrAJ

    21

    Yang dapat ditulis sebagai:

    Tke

    BerAT

    J

    12

    Ambillah logaritmanya (bilangan pokok 10):

    Tk

    erA

    T

    J

    B

    1logloglog

    2

    Dan buatlah grafik log

    2T

    J vs.

    T

    1, maka dari grafik itu dapat diperoleh baik harga

    maupun r1 .

  • 151

    SOAL-SOAL LATIHAN

    Kerjakan soal-soal latihan di bawah ini:

    1. Jelaskan perbedaan antara statistik Maxwell-Boltzman dan statistik Fermi-Diract!

    2. Buktikan bahwa untuk energi electron yang cukup tinggi dapat digunakan statistic

    Maxwell-Boltzman!

    3. Jelaskan konsep electron terikat dan electron konduksi dalam logam!

    4 a. Jelaskan hubungan energy kinetic dan bilangan gelombang untuk electron bebas!

    b. Apakah hubungan itu berlaku untuk electron konduksi dalam logam?

    5. Jelaskan gejala terpancarnya electron jika logam dipanaskan!