klasifikasi tanah oxisols
DESCRIPTION
Klasifikasi TanahTRANSCRIPT
Oleh:Riyami
KLASIFIKASI TANAH OXISOLS
Sifat utama tanah ordo Oxisol merupakan tanah tua,
sehingga mineral mudah lapuk tinggal sedikit (banyak
kwarsa SiO2).
Warna tanah merah hingga kuning, sering juga disebut tanah
merah.
Kandungan liat tinggi tetapi tidak aktif sehingga kapasitas
tukar kation (KTK) rendah, yaitu kurang dari 16 me/100 g liat.
Banyak mengandung oksida-oksida besi atau oksida Al.
Memiliki horizon oksik atau kandik dengan cadangan mineral
yang sedikit, batas horizon baur.
Ciri-Ciri Tanah Oxisols
Sub Ordo Oxisols
Aquox TOROX USTOX PEROX UDOX
Oxisols yang memiliki kondisi aquic.
Oxisols lain yang memiliki rezim kelembaban tanah aridic.
Oxisols lain yang memiliki rezimkelembaban tanah ustic atau xeric.
Oxisols lain yang memiliki rezim kelembaban tanah perudic.
Oxisols lain yang memiliki rezim kelembaban tanah udic.
Acraquox
• Aquox yang memiliki satu atau lebih subhorizon, yaitu oksik atau kandic diantara kedalaman 0-150 cm dari permukaan tanah mineral
Plinthaquox
• Aquox lain yang membentuk plinthite continous diantara kedalaman 0-125 cm dari permukaan tanah mineral.
Eutraquox
• Aquox lain yang memiliki kejenuhan basa (oleh NH4OAc) 35% atau lebih di semua horizon diantara kedalaman 0-125 cm dari permukaan tanah mineral.
Haplaquox
• Aquox lain dengan ciri selain diatas
AQUOX
Great Group Soil
Acrotorrox
• Torrox yang memiliki, satu atau lebih subhorizon yaitu oksik atau horizon kandic diantara kedalaman 0-150 cm dari permukaan tanah mineral, dan nilai pH (1N KCl) 5.0 atau lebih.
Eutrotorrox
• Torrox lain yang memiliki kejenuhan basa (oleh NH4OAc) 35% atau lebih di semua horizon diantara kedalaman 0-125 cm dari permukaan tanah mineral
Haplotorrox
• Torox lain dengan ciri selain di atas
TOROX
Great Group Soil
Sombriustox
• Ustox yang memiliki horizon sombric diantara kedalaman 0-150 cm dari permukaan tanah mineral.
Acrustox
• Ustox lain yang memiliki, satu atau lebih dari subhorizon yaitu oksik atau kandic diantara kedalaman 0-150 cm dari permukaan tanah mineral, dan nilai pH (1N KCl) dari 5.0 atau lebih.
Eutrustox
• Ustox lain yang memiliki kejenuhan basa (oleh NH4OAc) 35 % atau lebih di semua horison diantara kedalaman 0-125 cm dari permukaan tanah mineral.
Kandiustox
• Ustox lain yang memiliki horison kandic diantara kedalaman 0-150 cm dari permukaan tanah mineral.
Haplustox
• Ustox lain dengan ciri selain diatas
USTOX
Great Group Soil
Sombriperox
• Perox yang memiliki horizon sombric diantara kedalaman 0- 150 cm dari permukaan tanah mineral.
Acroperox
• Perox yang memiliki, satu atau lebih horison, yakni oksik atau kandic diantara kedalaman 0-150 cm dari permukaan tanah mineral, dan nilai pH (1N KCl) 5.0 atau lebih.
Eutroperox
• Perox lain yang memiliki kejenuhan basa (oleh NH4OAc) 35% atau lebih di semua horison diantara kedalaman 0-125 cm dari permukaan tanah mineral
, Kandiperox
• Perox lain yang memiliki horison kandic diantara kedalaman 0- 150 cm dari permukaan tanah mineral
Haploperox
• Perox lain dengan ciri selain diatas
PEROX
Great Group Soil
Sombriudox
• Udox yang memiliki horizon sombric diantara kedalaman 0-150 cm dari permukaan tanah mineral.
Acrudox
• Udox lain yang memiliki, satu atau lebih horison yaitu oksik atau kandic diantara kedalaman 0-150 cm dari permukaan tanah mineral, dan nilai pH (1N KCl) 5.0 atau lebih
Eutrudox
• Udox lain yang memiliki kejenuhan basa (oleh NH4OAc) 35 % atau lebih di semua horison diantara kedalaman 0-125 cm dari permukaan tanah mineral.
, Kandiudox
• Udox lain yang memiliki horison kandic diantara kedalaman 0-150 cm dari permukaan tanah mineral
Hapludox
• Udox lain dengan ciri selain diatas
UDOX
Great Group Soil