klasifikasi sifat tanah

Upload: siana-dewi-artha

Post on 18-Oct-2015

46 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Klasifikasi Sifat Tanah

TRANSCRIPT

Slide 1

KLASIFIKASI SIFAT-SIFAT TANAH(Perkuliahan 8)

SIANA DEWI ARTHA, ST

Klasifikasi Berdasarkan Plastisitas dan Konsistensi

ContinuedKlasifikasi Berdasarkan Plastisitas dan Konsistensi

ContinuedKlasifikasi Berdasarkan Plastisitas dan Konsistensi

Klasifikasi Berdasarkan Plastisitas dan KonsistensiContinued

ContinuedKlasifikasi Berdasarkan Plastisitas dan Konsistensi

Pengujian Batas-Batas Atterberg

Grafik Batas-batas AterrbergUntuk tanah berbutir halus juga dianalisa sifat plastisnya.Metoda untuk menentukan sifat-sifat plastis atau konsistensi tanah pada kadar air yang bervariasi, pada awal tahun 1900 dikembangkan oleh seorang ilmuwan Swedia bernama Atterberg.Atas dasarair yangdikandung tanah,kondisi tanahdapat dipisahkankedalam empatfase yaitupadat, semipadat,plastis dan cairKadar air (dalam persen) pada transisi keadaan-keadaan tanah seperti gambar di atas disebut batas cair (liquid limit (LL)antara cair dan plastis), batas plastis (plasticlimit(PL)antara plastis dan semi padat) dan batas susut (shrinkage limit(SL)antara semi padat dan padat).

ContinuedMenurut Atterberg nilai :batas cair (Ll= Liquid Limit)batas plastis (PL=Plastic Limit) dan indeks plastisitas (IP=Plasticity Index= LLPL)Berdasarkan jenis dan kondisi tanah digambar-kan seperti pada tabel berikut.

Tabel Kondisi Tanah Berdasarkan Batas-batas AtterbergPengujian Batas-Batas Atterberg

Pengujian Batas Cair menggunakan alat Casagrande yang terdiri dari sebuah mangkok kuningan yang dapat diangkat dan dijatuhkan pada plat dasar dengan menggunakan sebuah pengungkit eksentris.Cara Menentukan Batas cair

Gambar Alat Pengujian Batas Cair

Ambilcontohtanahlewatayakan0,425mmkemudianditambahairsecukupnya,adukdengan spatula hingga rata(pasta tanah).Siapkan alat Cassagrande. Ambil pasta tanah dan letakkan pada cawan dengan ketebalan1cm.Buatlah alur dengan membagi dua bagian benda uji dalam mengkok dengan alat pembuat alur (Groovingtool). Pada waktu membuat alur grooving tool tegallurus dasar mangkok.Putar engkol Cassagrande dan hitung jumlah ketukan yang terjadi pada saat alur bersinggungan sepanjang1 cm serta cari kadar airnya.Lakukan langkah tersebut di atas minimal tiga kali hingga mendapatkan jumlah ketukan antara 10 x sampai dengan 50 x.Gambarkan grafik semi logaritma antara kadar air dan jumlah ketukan, kemudian cari nilai kadar untuk jumlah ketukan 25x.Nilai kadar air tersebut yang dinamakan Batas Cair (LiquidLimit).

Prosedur Percobaan BatasCair

Hasil Pengujian Batas Cair

Grafik Hasil Pengujian Batas Cair

Pengujian dilakukan secara manual dengan langkah :Contoh tanah lewat ayakan 0.425 (no. 40) ditambah air secukupnya.Letakan contoh di atas plat kaca dan digulung dengan telapak tangan sampai mempunya diameter 3 mm dan retak-retak pada diameter tersebut menunjukkan batas plastis dari contoh tanah. Penentuan nilai batas plastis yaitu dengan menentukan kadar air tanah gulungan tersebut.

Cara Menentukan Batas Plastis

Batas susut dilakukan dengan menggunakan tabung belah atau mangkok poselin yang standar (ASTM D-27) diisi dengan tanah berbutir halus jenuh sampai penuh kemudian dioven.Setelah dioven dihitung vol dan berat tanah pada kondisi basah atau kering. Nilai batas susut (SL=shrinkage limit) dapat dicari dengan rumusan :

Cara Menentukan Batas Susut

Indeks plastisitas (PI) selisih batas cair dan batas plastis

PI=LL-PL

Indeks plastisitas (PI) merupakan interval kadar air dimana tanah masih bersifat plastisIndeks plastisitas menunjukkan sifat keplastisan tanah.Jika PI tinggi : tanah mengandung banyak butiran lempungJika PI rendah, seperti lana, sedikit pengurangan kadar air berakibat tanah menjadi kering

Indeks Plastisitas

Indeks cair (LI)Kadar air tanah asli relatif pada kedudukan plastis dan cair

Jika Wn = LL, maka LI=1Jika Wn = PL maka LI =0Jadi untuk tanah asli dalam kedudukan plastis LL > Wn > PLIndeks cair

Ketebalan air mengelilingi butiran tanah lempung tergantung dari mineralnya, sehingga diharapkan plastisitas tanah lempung tergantung oleh :a). Sifat mineral lempung yang ada pada butirannya, danb). Jumlah materialnya

Bila ukuran butiran semakin kecil, maka luas permukaan butiran semakin besar. Pada konsep Atterberg, jumlah air yang tertarik oleh permukaan partikel tanah akan bergantung pada jumlah partikel tanah. Berdasarkan alasan ini Skempton mendefinisikan aktivasi sebagai perbandingan antara indeks plastisitas dengan persen fraksi ukuran lempung .

Aktivasi

Grafik Variasi Indeks Plastisitas dengan Persen Fraksi Lempung