bab ii. komposisi tanah dan klasifikasi

21
BAB II KOMPOSISI TANAH DAN KLASIFIKASI TANAH 1. KOMPONEN T ANAH  T anah terdiri atas k umpulan mineral dan partikel-partik el batuan yang memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda yang bergantung pada kepadatannya. Ruang diantara dikenal dengan sebutan void  atau pores (pori). Pori ini terdiri atas udara, air atau keduanya. Gambar 1.1 di bawah ini menunjukkan komponen-komponen tanah, dimana kombinasinya disebut dengan kerangka tanah (the soil skeleton).  ika pori terisi penuh dengan a ir maka keadaan ini d isebut jenuh (saturated ). !ebaliknya jika pori terisi dengan udara maka kondisinya dapat dikatakan tak  jenuh (unsaturated ) atau jenuh sebagi an (  partially sa turated ). !etiap tanah paling tidak mengandung sedikit kandungan air di permukaan partikelnya. 2. F ASE HBN!AN T ANAH "utir tanah, air dan udara merupakan # $ase dasar tanah. %gar lebih dimengerti si$at teknisnya, maka kita harus mampu mengukur berat dan &olume dari ketiga $ase ini, dimana dipresentasikan se'ara sistematik pada Gambar .1 di bawah ini yang dikenal juga sebagai "iag#a$ %ase. 1

Upload: andri-lao

Post on 08-Mar-2016

49 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

mekanika tanah 1

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II. Komposisi Tanah Dan Klasifikasi

7/21/2019 BAB II. Komposisi Tanah Dan Klasifikasi

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komposisi-tanah-dan-klasifikasi 1/21

BAB IIKOMPOSISI TANAH DAN KLASIFIKASI TANAH

1. KOMPONEN TANAH Tanah terdiri atas kumpulan mineral dan partikel-partikel batuan yang memiliki

bentuk dan ukuran yang berbeda yang bergantung pada kepadatannya.Ruang diantara dikenal dengan sebutan void  atau pores (pori). Pori ini terdiri

atas udara, air atau keduanya. Gambar 1.1 di bawah ini menunjukkan

komponen-komponen tanah, dimana kombinasinya disebut dengan kerangka

tanah (the soil skeleton).

 ika pori terisi penuh dengan air maka keadaan ini disebut jenuh (saturated ).

!ebaliknya jika pori terisi dengan udara maka kondisinya dapat dikatakan tak

 jenuh (unsaturated ) atau jenuh sebagian ( partially saturated ). !etiap

tanah paling tidak mengandung sedikit kandungan air di permukaanpartikelnya.

2. FASE HBN!AN TANAH

"utir tanah, air dan udara merupakan # $ase dasar tanah. %gar lebih

dimengerti si$at teknisnya, maka kita harus mampu mengukur berat dan

&olume dari ketiga $ase ini, dimana dipresentasikan se'ara sistematik pada

Gambar .1 di bawah ini yang dikenal juga sebagai "iag#a$ %ase.

1

Page 2: BAB II. Komposisi Tanah Dan Klasifikasi

7/21/2019 BAB II. Komposisi Tanah Dan Klasifikasi

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komposisi-tanah-dan-klasifikasi 2/21

Page 3: BAB II. Komposisi Tanah Dan Klasifikasi

7/21/2019 BAB II. Komposisi Tanah Dan Klasifikasi

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komposisi-tanah-dan-klasifikasi 3/21

2.2 P#'se"u# Lab'#a'#iu$!tandar %ustralia yang berjudul Methodes of Testing Soils for Engineering

Purposes (%! 123), menjelaskan se'ara detai mengenai prosedur

pengukuran parameter dalam rekayasa geoteknik. Parameter dasar yang

telah dijelaskan pada sesi sebelumnya hanya penting untuk menentukan *

water content (w), Bulk Unit Weight (6), ry Unit Weight  (6d)dan Spesi!cgravity of solids (Gs). !esi

berikutnya akan menjelaskan metode tes yang dilakukan untuk memperoleh

parameter-parameter tersebut.

2.2.1 Moisture Content  (Ka"a# Ai#)

7adar air di dalam tanah, dijelaskan pada %! 123..1.1, dimana disini

ditentukan dengan mamilih sampel tanah yang mewakili, timbang beratnya

dan beri simbol mT  . !ampel ini kemudian disimpan selama satu malam

penuh, dimana temperature o&en di set hingga 1+ +, atau untuk waktu

yang singkat dapat disimpan di dalam microwave oven. !etelah itu timbang

kembali sampel tanah yang telah dio&en, lalu beri simbol mS. "erat air mw ,

dapat ditentukan melalui pengurangan mT  dengan mS. 7adar air (w) dapat

dihitung melalui persamaan (./). %lternati$ lain, microwave oven dapat

digunakan untuk mengeringkan tanah. Prosedur ini dijelaskan pada %!

123..1..

2.2.2  Bulk Unit Weight 

Bulk Unit Weight  (berat isi tanah) dapat ditentukan dengan mengambilsampel tanah yang mewakili, timbang beratnya dan beri simbol mT  . 4olume

tanah , " T , dapat ditentukan melalui beberapa 'ara. !alah satu teknik yang

dapat digunakan yaitu dengan metode sand replacement . 8etode ini

melibatkan pasir sebagai material galian dimana berat isinya telah diketahui

lebih dahulu. 9igure . menunjukkan detail alat yang digunakan saat

penggantian pasir. ika mT   dan " T  diketahui, maka 6 dapat ditentukan melalui

persamaan (.1).

#

Page 4: BAB II. Komposisi Tanah Dan Klasifikasi

7/21/2019 BAB II. Komposisi Tanah Dan Klasifikasi

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komposisi-tanah-dan-klasifikasi 4/21

2.2.* Dry Unit Weight ry unit weight  (berat isi kering) pada suatu tanah ditentukan dengan 'ara

yang sama dengan menentukan #ulk unit weight  , ke'uali jika tanahnya di

simpan pada o&en, maka 'ara penentuan kadar airnya sama. !ampel tanahditimbang pengurangan beratnya setelah ms di o&en. 4olume " T , dapat

ditentukan melalui 'ara yang sama dengan yang digambarkan pada poin

.. di atas, ika ms  dan " T  diketahui, maka 6 dapat ditentukan melalui

persamaan (.).

2.2.+ Spesi !ravity of Solids

Spesi!c $ravity of Solids pada umumnya ditentukan dengan mengetahui

berat kering o&en tanah, ms, dalam kadar air pada sebuah labu ukur bernama

 pycnometer yang memberikan nilai " s. Gs dapat ditentukan melalui

persamaan (.1+). Prosedur pengujiannya dijelaskan dalam %! 123.#..1.

2.* ,'nt'h Hubungan Fase

!ebuah sampel tanah dibawa ke :aboratorium untuk di uji, diketahui tanah

tersebut berjenis lempung dengan kadar air tanah (w) aslinya adalah #. ;.

"erat jenis (Gs) diketahui .0+ dan berat isi (6) adalah + k<m#. Tentukan 6d ,

e dan !r dari tanah tersebut =

Penyelesaian *

a) >itung nb) Tentukan kadar air (w), pada tanah jenuh') "erapa &olume air yang dibutuhkan untuk menjenuhkan tanahd) Tentukan 6sat dan 6?

*. DESK-IPSI TANAH DAN KLASIFIKASINA

!ebagaimana telah didiskusikan pada bab @ %sal&Usul dan 'omposisi TanahA ,

tanah dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu tanah berbutir kasar (coarse&

grained) dan tanah berbutir halus (!ne&granined). %nalisa butiran tanah ($rain

Si(e %nalysis) untuk tanah berbutir kasar dan batas-batas %tterberg

( %tter#erg )imit ) untuk tanah berbutir halus, merupakan alat yang dapat

digunakan untuk para rekayasawan geoteknik dalam mengklasiBasikan tanah.

*.1 ku#an Buti#an "an Dist#ibusi ku#an Buti#an

Page 5: BAB II. Komposisi Tanah Dan Klasifikasi

7/21/2019 BAB II. Komposisi Tanah Dan Klasifikasi

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komposisi-tanah-dan-klasifikasi 5/21

!ebagaimana telah didiskusikan sebelumnya bahwa perilaku tanah berbutir

kasar ditentukan oleh bentuk, ukuran, distribusi dan relative density  

partikelnya.

*.1.1 ku#an Buti#an

7emungkinan range yang dimiliki partikel tanah bisa saja sangat besar. *ange 

ukuran suatu partikel dapat berupa #oulder  hingga co##les yang berukuran

 jutaan millimeter, dapat pula seukuran butiran lempung yang berukuran

ribuan millimeter. Tabel #.1 menunjukkan klasiBkasi nama yang diberikan

kepada partikel berdasarkan ukuran butirannya.

*.1.2 Bentuk Buti#an

Rekayasawan geoteknik banyak mengandalkan deskripsi kualitati$ mengenai

bentuk butiran. 9igure #.1 menunjukkan klasiBkasi bentuk butiran yang biasa

digunakan oleh rekayasawan geoteknik.

Page 6: BAB II. Komposisi Tanah Dan Klasifikasi

7/21/2019 BAB II. Komposisi Tanah Dan Klasifikasi

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komposisi-tanah-dan-klasifikasi 6/21

*.1.* Dist#ibusi ku#an Buti#an

istribusi ukuran butiran diperoleh dengan melaksanakan tes standar

distribusi ukuran partikel yang berdasarkan %! 132.#./.1. Tes ini melibatkan

uji analisa saringangun'angan mekanis (mechanically shaking) pada tanah

kering o&en, dimana butiran tanah harus melewati saringan dengan ukuran

yang berturut-turut menjadi semakin ke'il. 7arena total massa telah diketahui,

maka persentase tertahan dan lolosnya dapat ditentukan melalui

penimbangan massa tanah yang tertahan di setiap saringannya.

istribusi ukuran butiran tanah dapat diplot pada graBk yang ditunjukkan

pada 9igure #. . !ebagai perbandingan yang kontras, dibidang geologi,

de$enisi dari gradasi butiran +grading dimana tanag bergrdasi baik ("ell#

graded soil ) merupakan tanah yang memiliki range yang besar terhadap

ukuran partikelnya, sedangkan tanah bergradasi buruk ( poor#graded soil )

merupakan tanah yang memiliki ukuran butiran yang kekurangan atau

berlebihan. Tanah seragam (uniform) merupakan tanah yang memiliki ukuran

partikel dengan range yang ke'il, dan tanah bergradasi renggang (gap#

graded soil ) merupakan tanah dimana range butiran ke'ilnya tidak terhitungdalam massa tanahnya, merupakan 'ontoh dari tanah bergradasi buruk.

"eberapa koeBsien tersedia untuk mengukur distribusi ukuran butiran.

"eberapa diantaranya *

• 7oeBsien keseragaman (Coe$ient of Uniformity  )imana * /+ adalah diameter ukuran butiran yang /+;

beratnya lolos saringan sedangkan 1+ adalah 1+;u merupakan koeBsien yang mengukur tingkat keseragaman

tanah. ika u C 1 maka tanah hanya memiliki 1 ukuran

butiran. ika u  ≥  1 maka tanah termasuk tanah bergradasibaik.

/

Page 7: BAB II. Komposisi Tanah Dan Klasifikasi

7/21/2019 BAB II. Komposisi Tanah Dan Klasifikasi

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komposisi-tanah-dan-klasifikasi 7/21

• 7oeBsien ke'ekungan (Coe$ient of Curvature)

 ika ' berada diantara 1 dan #, maka tanah tersebut dipertimbangkan

sebagai tanah bergradasi baik. emikian pula dimana ' D untuk

kerikil dan ' D / untuk pasir.

Pada umumnya ditemukan bahwa 1+; dari butiran halusnya mengontrol

tingkat permeabilitas, dimana 1+ biasanya dikenal dengan e%etive si&e.

Eni tidak berlaku pada saringan buatan dibawah +.+0 mm atau +.++ mm.

!ebagai hasilnya, uji hydrometer  digunakan untuk menentukan ukuran butiran

bagi lanau dan lempung.

*.2 Batas/Batas Atte#be#g 

!e'ara luas, melalui penelitian yang dikembangkan oleh %.%tterber (1311) dan

%. assagrande (13#), batas-batas %tterberg berkaitan dengan indeks

konsistensi yang sangat berguna bagi karakteristik partike tanah. "atasnya

berdasarkan konsep dimana suatu tanah berbutir halus dapat barada dalam

empat tahap bergantung pada kadar air yang dimilikinya. !ehingga, tanah

menjadi solid   ketika kering dan seiring dengan bertambahnya kadar air

maka akan memasuki kondisi semisolid' plasti dan li(uid  sebagaimana

ditunjukkan pada 9igure #.#. 7adar airkelembaban yang merupakan batas

0

Page 8: BAB II. Komposisi Tanah Dan Klasifikasi

7/21/2019 BAB II. Komposisi Tanah Dan Klasifikasi

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komposisi-tanah-dan-klasifikasi 8/21

dari tahap batas 'air (li(uid limit ), batas plastis ( plasti limit ) dan batas

susut (shrinkage limit ).

*.2.1 Batas ,ai# (li(uid limit )

"atas 'air, F: atau :: merupakan kadar air pada saat tanah telah melewati

keadaan plastis menuju keadaan 'air sedagaimana ditentukan melalui

pengujian batas 'air (li-uid limit ) (%! 123.#.1.1) . Pengujian batas 'air

ditentukan oleh satu dari dua metode tes laboratorium yang diterima.

!tandar %ustralia untuk pengujian tanah dalam bidang teknik sipil, %! 123,

menjelaskan satu metode pengujian yang digunakan sekarang ini, yang

dikembangkan oleh assagrande pada tahun 132. Pengujian ini melibatkan

pengambilan sampel tanah kira-kira + gram yang lolos saringan +. mm

dan direndam dalam air selama semalam (curing). Tanah yang telah di curing 

ini kemudian sepenuhnya di'ampur kemudian sebagian diletakkan kea lat

pengujian batas 'air (.assagrande li-uid limit device), sebagaimana

ditunjukkan pada 9igure #..

2

Page 9: BAB II. Komposisi Tanah Dan Klasifikasi

7/21/2019 BAB II. Komposisi Tanah Dan Klasifikasi

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komposisi-tanah-dan-klasifikasi 9/21

%lat ini terdiri atas mangkok kuningan yang terhubung dengan sebuah

pegangan dan engkol mekanik sehingga pada saat pegangan diputar,

mangkok dapat terangkat sejarak 1+ mm dan jatuh dengan keras di atas

dasar karet. assagrande menetapkan batas 'air pada saat tanah yang telah

dibelah oleh standard grooving tool sejarak 1# mm dalam ketukan menjadi

bersatu, sebagaimana ditunjukkan pada 9igure #.. Pada prakteknya, memang

akan sulit untuk menambahkan kadar air ekstra pada tanah untuk men'apai

syarat ini, namun assagrande menemukan bahwa kadar air dan logaritma

 jumlah pukulan dapat diplot ke dalam graBk sehingga diperoleh )o" urve

sebagaimana ditunjukkan pada 9igure #..

"atas 'air yang dijelaskan sebelumnya merupakan kadar air yang

diindikasikan setelah pukulan ke-.

/all&cone penetration test  (%! 123.#.3) merupakan pengujian yang sekarang

ini sedang popular untuk menentukan batas 'air pada suatu tanah, dimana

alat ini relati$ dapat beroperasi se'ara mandiri. %lat ini ditunjukkan oleh 9igure

#./, terdiri atas stainless steel cone #/+ , panjangnya # mm dan beratnya 2+

gram.

3

Page 10: BAB II. Komposisi Tanah Dan Klasifikasi

7/21/2019 BAB II. Komposisi Tanah Dan Klasifikasi

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komposisi-tanah-dan-klasifikasi 10/21

 Tanah disiapkan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kemudian di'uring,

setelah itu diisikan ke dalam mangkok silinder ('ylindri'al metal 'up) , dengan

diameter dalam mm dan kedalaman mm, kemudian diratakan. 7eru'ut

dibuat rendah sehingga menyentuh permuakaan tanah di dalam mangkok,

kemudian keru'ut dilepaskan. 7edalaman penetrasi diukur dan pengujian ini

lalu diulangi paling sedikit kali. 9low 'ur&e akan tampak pula seperti 9igure#., yang didapatkan dengan mem-plot hubungan penetrasi keru'ut ('one

penetration) terhadap kadar air. "atas 'air dinyatakan dimana kadar air pada

tiap penetrasi 'one sedalam + mm.

*.2.2 Batas P0astis (Plasti *imit )

"atas plastis, Fp atau P: merupakan kadar air pada saat tanah menjadi

teramat kering untuk berada dalam kondisi plastis sedagaimana ditentukan

melalui pengujian batas plastis ( plastic limit ) (%! 123.#..1) . Pengujian ini

melibatkan proses persiapan dan curing yang sama dengan pengujian batas

'air. "eberapa porsi tanah kemudian digulung-gulung hingga menyerupai

benang dan diletakkan pada piringan. "atas plastis dide$enisikan sebagai

kadar air pada tanah yang telah digulung hingga menyerupai benang setebal

# mm, sebagaimana ditujukkan pada 9igure #.0. ika keretakan ini terjadi

kurang dari # mm maka tanah tersebut dikatakan terlalu basah, sebaliknya

 jika tanah tersebut retak sebelum # mm maka tanah tersebut dikatakan

terlalu kering. Prosedur pengujian ini tidak bergantung pada standar apapun

dan dibutuhkan pengalamanpengujian berulang-ulang untuk memperoleh

hasil yang konsisten.

1+

Page 11: BAB II. Komposisi Tanah Dan Klasifikasi

7/21/2019 BAB II. Komposisi Tanah Dan Klasifikasi

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komposisi-tanah-dan-klasifikasi 11/21

*.2.* Batas Susut (Shrinkage *imit )

"atas susut, Fs atau !: merupakan keadaan tanah diantara kondisi semi solid

dan solid. "atas susut sendiri dide$enisikan sebagai kadar air suatu tanah

dimana &olumenya men'apai batas terendah seperti telah dikeringkan. %!

123 menjelaskan se'ara detil prosedur penentuan linear shrinkage pada

suatu tanah. )inear shrinkage , :!, dianalogikan sebagai batas susut yang

merupakan pengurangan panjang dimana ini digambarkan sebagai persentase

panjang tanah asli ketika sampel tanah dalam keadaan kering o&en dari kadar

air yang sama dengan batas 'airnya, sebagaimana ditentukan dalampengujian batas susut (%! 123.#..1).

Pengujian ini melibatkan penyiapan berdasarkan detail yang dijelaskan pada

poin #.1.1 dan ditempatkan pada shrinkage mould seperti pada 9igure #.2.

Mould kemudian diisi penuh oleh tanah, diratakan, lalu dimasukkan kedalam

o&en hingga kering. Panjang sampel kemudian diukur setelah dikeluarkan dari

o&en. an :!, digambarkan sebagai persentasenya, dimana ditentukan *

   LS=1− panjang setelah di oven

 panjangmula−

mula

  ×100

(#.#)

11

Page 12: BAB II. Komposisi Tanah Dan Klasifikasi

7/21/2019 BAB II. Komposisi Tanah Dan Klasifikasi

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komposisi-tanah-dan-klasifikasi 12/21

*.2.+ In"eks K'nsistensi

%tterberg juga mendeBnisikan indeks konsistensi sebagai bantuan untuk

membandingkan berbagai jenis tanah. "erikutnya kita akan melihat bahwaindeks-indeks ini akan diperlukan untuk melengkapi keseragaman klasiBkasi

yang dipakai sekarang ini dalam praktek rekayasa geoteknik.

 ang terpenting dalam indeks-indeks ini adalah plastic inde0  (Endeks Plastis),

PE atau 1P sebagaimana dirimuskan sebagai *

  PE C F: - FP (#.)

)i-uid inde0  (Endeks air), :E atai 1) sebagaimana dirumuskan sebagai *

 LI =W −W  P

 PI  

(#.)

dimana w adalah kadar air pada suatu jenis tanah.

 ika :E H + maka tanah akan berlaku rapuh saat terjadi geser

 ika +H:EH1 maka tanah akan berlaku plastis ketika terjadi geser

 ika :E I 1 maka tanah akan berlaku seperti sebuah 'airan kental ketika terjadi

geser.

"atas-batas %tterberg biasanya menunjukkan inde0 properties (si$at indeks)

sedangkan pengujian untuk mendapatkannya disebut inde0 test .

*.2. Aktiitas Le$3ung

"atas-batas %tterberg pada suatu jenis lempung berhubungan dengan jumlah

air yang menarik permukaan partikel-partikelnya. !ebagai detail yang telahdiajarkan sebelumnya, ketebalan dari lapisan air yang terserap pada

1

Page 13: BAB II. Komposisi Tanah Dan Klasifikasi

7/21/2019 BAB II. Komposisi Tanah Dan Klasifikasi

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komposisi-tanah-dan-klasifikasi 13/21

permukaan partikel lempung kira-kira adalah konstan dan bebas pada mineral

lempung. 7arena lapisan air yang terserap berhubungan dengan derajat ke-

ekspasi$-an tanah, maka dapat diperkirakan batas-batas %tterberg-nya dan

ukuran partikelnya untuk menentukan reakti&itas suatu jenis tanah. !kempton

(13#) menyatakan (ativity )akti&itas ,% , sebagai lempung *

   A=  PI 

dari berat butiran yang lebih halus dari2 μm 

(#./)

 jika % H +.0 lempung dikatakan tidak akti$ (inactive)

 jika +.0H%H1. lempung dinyatakan normal

 jika % I 1. lempung dikatakan akti$ (active)

+. SISTEM KLASIFIKASI SOIL NIFIED

alam rekayasa geoteknik sangat penting adanya standard klasiBkasi bahasa

yang mampu mendeskripsikan si$at-si$at teknis dari suatu jenis tanah. !istem

klasiBkasi menggabungkan analisa ukuran butiran tanah dengan batas-batas

%tterberg dan menjadikan rekayasawan geoteknik memiliki pengetahuan

umum mengenai tingkah laku suatu jenis tanah. walaupun terdapat beberapa

sistem klasiBkasi, S,S (Uni!ed Soil .lassi!cation System) merupakan

klasiBkasi yang paling banyak digunakan dalam rekayasa geoteknik. "entuk

J!! ini juga dijelaskan dalam %ustralian Standard for $eotechnical Site

1nvestigations, %! 10/.

J!! menggunakan kategori tanah * oarse#grained soil  (tanah berbutir

kasar) 5 #oulders (berangkal), co##les(kerakal), gravels (kerikil) dan sand 

(pasir)K ne#grained soil  ( tanah berbutir halus) 5 silts (lanau) dan clays 

(lempung)K organi soils (tanah organik) dan peat (gambut). Tiap jenis tanah

diberikan dua huru$ sebagai kode, huru$ pertama menyatakan tipe tanah yang

paling dominan, dan huru$ kedua menyatakan karakteristik gradasi atau

kandungan halusnya, dalam kasus tanah berbutir kasarK sedangkan dalam

kasus tanah berbutir halus atau tanah organik, huru$ kedua ini menyatakan

plastisitasnya. 7ode huru$ ini dijelaskan pada Table .1 di bawah ini *

1#

Page 14: BAB II. Komposisi Tanah Dan Klasifikasi

7/21/2019 BAB II. Komposisi Tanah Dan Klasifikasi

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komposisi-tanah-dan-klasifikasi 14/21

7ode sekunder yaitu F,P,8 dan digunakan untuk tanah berbutir kasar

( kerikil dan pasir), sedangkan : dan > digunakan pada tanah berbutir halus

(lanau dan lempung) dan tanah organik. 7ode Pt tidak digunakan pada

konjungsi dengan huru$ lain dan menjelaskan bahwa huru$ kedua setelahnyamerupakan kasus yang jarang terjadi.

!ebagai 'ontohK GF adalah well&graded $*%"E) (kerikil bergradasi baik), !P

adalah poorly&graded S%2 (pasir bergradasi buruk), G8 adalah silty $*%"E) (

kerikil berlanau), ! adalah clayey S%2 (pasir berlempung), 8: adalah low

 placsticity S1)T  (lanau berplastisitas rendah), > adalah high plasticity .)%3

( :empung berplastisitas tinggi), L: adalah low plasticity 4*$%21. (tanah

organik berplastisitas rendah), dan Pt adalah PM%T (gambut).

 Tiap jenis tanah diklasiBkasikan kedalam beberapa kategori ini, dalam J!!

dijelaskan pada Table . dan pada sebuah 5ow chart  proses klasiBkasi yang

ditunjukkan pada 9igure .1 . !elanjutnya, analisa ukuran butiran tanah dan

batas-batas %tterberg juga memiliki tiga !eld identi!cation techni-ues yang

 juga membantu dalam proses klasiBkasi. %dapun teknik-teknik tersebut yaitu

dilatancy, dry strength dan toughness test . Prosedur dari ketiga pengujian ini

dijelaskan pada Table .

+.1 Plastiity Chart (Diag#a$ P0astisitas)

!uatu jenis tanah dide$enisikan sebagai tanah berplastisitas rendah jika w) N

#;, berplastisitas menengah jika #; H w) H +;, dan berplastisitas tinggi

 jika w) D +;.

Jntuk menentukan tanah berbutir halus merupakan lempung, lanau atau

tanah organik, maka harus batas-batas %tterberg dari tanah berbutir halus

tersebut perlu di-plot kedalam .assagrande Plasticity6s .hart  sebagaimana

ditunjukkan pada 9igure .. dan Table .. ika tanah yang di-plot berada di

atas ga#is/A& maka tanah tersebut merupakan lempung. ika tanah yang di-

plot berada di bawah ga#is/A , maka tanah tersebut dapat merupakan lanauataupun tanah organik. >al perbedaab lanau dan tanah organik biasanya

1

Page 15: BAB II. Komposisi Tanah Dan Klasifikasi

7/21/2019 BAB II. Komposisi Tanah Dan Klasifikasi

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komposisi-tanah-dan-klasifikasi 15/21

berdasarkan baud an warnanya. !uatu tanah organik pada umumnya memiliki

bau yang agak busuk dan berwarna gelap.

!a#is/  atau garis batas atas, mengindikasikan range teratas dari indeks

plastisitas dan batas 'air sebagai koordinat dari suatu jenis tanah. imana

batas-batas %tterberg dari suatu jenis tanah diperoleh untuk di-plot di atasga#is/ . isarankan agar hasil pengujian atau tes ini kembali di'ek.

+.2 Borderline "an Seondary Classiations ntuk Tanah

 ika antara ; dan ; butiran tanah tertahan pada saringan +.+0 mm

atau .#/ mm maka jenis tanah tersebut memiliki klasiBkasi rangkap, yaitu

dimana tanah berbutir halus dan berbutir kasar memiliki kode !:.

 ika tanah berbutir kasar memiliki kandungan butiran halus yang lebih dari

1;, maka huru$ kedua dari kode adalah 8 atau . Pemberian 8 atau

tergantung pada letak batas-batas %tterberg yang di-plot kedalam diagram

plastisitas. ontohnya, suatu kerikil dengan kandungan lempung D 1; akan

diberikan kode G dan dideskripsikan sebagai kerikil berlempung.

1

Page 16: BAB II. Komposisi Tanah Dan Klasifikasi

7/21/2019 BAB II. Komposisi Tanah Dan Klasifikasi

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komposisi-tanah-dan-klasifikasi 16/21

 ika kurang dari ; butiran halus maka tanah akan kembali diberikan F atau P

sebagai huru$ kedua kode klasiBkasinya bergantung pada distribusi ukuran

butiran tanah dan koeBsien yang menyertainya, maka tanah tersebut

dideskripsikan sebagai tanah yang mengandung Aa trae of nesA (memiliki

 jejakmeniru adanya butiran halus). ontohnya, suatu kerikil bergradasi baik

dengan kandungan lempung H ; maka akan diberi kode GF dan

dideskripsikan sebagai kerikil bergradasi baik dengan trace of clay (memiliki

kandungan dengan jejakmeniru adanya lempung)7

7on&ensi yang sama juga terjadi pada tanah berbutir halus. ontohnya, lanau

berplastisitas tinggi dengan D 1; dan H +; pasir akan diberikan kode 8>,

dan dideskripsikan sebagai lanau kepasiran. !ebaliknya jika memiliki #; pasir,

maka akan diberikan kode 8> dan dideskripsikan sebagai lanau berplastisitas

tinggi dengan trace of sand (memiliki kandungan dengan jejakmeniru adanyapasir).

 ika terdapat kandungan D 1; dari komponen mana saja maka modifying

ad8ective dibutuhkan, selanjutnya untuk pemberian nama dasarnya maka

komponen dengan kandungan yang paling sedikit ditempatkan di depan.

8isalnya. #; kerikil, ; pasir dan +; lanauSilty $ravelly S%2

(Pasir-kerikil berlanau)

+.* ,'nt'h K0asi4kasi Tanah S,S

a) !uatu jenis tanah disaring dengan menggunakan saringan +.+0 mm

dan ditemukan +; dari tanah ini tertahan pada saringan. +; tanah

ini kemudian disaring melalui saringan .#/ mm dimana pada akhir

penyaringan tidak ditemukan sama sekali yang tertahan. 8elaui

pengujian batas-batas %tterberg menyatakan tanah ini sebagai $raksi

halus dan hasil yang diperoleh adalah * w) C #+; , wP C 1;.

7lasiBksikan jenis tanah ini dengan menggunakan J!!.b) !uatu jenis tanah disaring dengan menggunakan saringan +.+0 mm

dan ditemukan 3; dari tanah ini tertahan pada saringan. 3/; tanah

ini kemudian disaring melalui saringan .#/ mm dimana kemudian

ditemukan lagi 12; dari tanah ini tertahan. 8elalui pengujian batas-

batas %tterberg menyatakan tanah ini sebagai $raksi halus dan hasil

yang diperolah adalah * w) C /+; , wP C ;. Tanah ini tidak memiliki

bau organik. 7lasiBkasikan tanah ini dengan menggunakan J!!.

 Table . J!! !ystem

1/

Page 17: BAB II. Komposisi Tanah Dan Klasifikasi

7/21/2019 BAB II. Komposisi Tanah Dan Klasifikasi

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komposisi-tanah-dan-klasifikasi 17/21

 

10

Page 18: BAB II. Komposisi Tanah Dan Klasifikasi

7/21/2019 BAB II. Komposisi Tanah Dan Klasifikasi

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komposisi-tanah-dan-klasifikasi 18/21

') !uatu jenis tanah disaring dengan menggunakan saringan +.+0 mm

dan ditemukan 0; dari tanah ini tertahan pada saringan. 0 ; tanah

ini kemudian disaring melalui saringan .#/ mm dimana kemudianditemukan lagi 1; dari tanah ini tertahan. 8elalui pengujian batas-

12

Page 19: BAB II. Komposisi Tanah Dan Klasifikasi

7/21/2019 BAB II. Komposisi Tanah Dan Klasifikasi

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komposisi-tanah-dan-klasifikasi 19/21

batas %tterberg menyatakan tanah ini sebagai $raksi halus dan hasil

yang diperolah adalah * w) C 0+; , wP C #+;. 7lasiBkasikan tanah ini

dengan menggunakan J!!.

P-OBLEM SET NO.1 5 HBN!AN FASE

TANAH1. !ebuah tabung silinder berisikan spesimen tanah lempung yang diambil

dari in&estigasi lapangan sebuah bangunan gedung berlantai di kota%delaide. !pesimen ini berukuran + mm untuk diameternya dan 1++ mm

untuk tingginya, saat dibawa ke laboratorium diketahui beratnya adalah

#2+ gram. !etelah dimasukkan kedalam o&en dengan 'ontrol suhu 1+ +,

sampel ditempatkan kedalam 'ontainer metal dengan berat .# gram.

Pada hari berikutnya, sampel tanah dikeluarkan dari o&en dan setelah

ditimbang beratnya menjadi #/ gram )termasuk berat 'ontainer). G!

tanah yang telah diperiksa sebelumnya adalah .0.a) >itung w, 9, 9 d, e, n, dan Sr  dari tanah lempung tersebut.b) 4eriBkasi hasil yang diperoleh dengan menggunakan %TEGM untuk

program Fiindows.

. Pada lokasi yang akan dibangun gedung berlantai dalam pertanyaan no.1,

penggalian diteruskan hingga men'apai kedalaman / meter dimana

kemudian penggalian dihentikan setelah terdapat #edrock . >itung hujan

yang dibutuhkan, dalam millimeter, untuk menjadikan tanah lempung

tersebut menjadi jenuh, asumsikan bahwa +; dari hujan yang jatuj pada

tanah mengalami perkolasi di dalam tanah.PMTJ<J7 * menggunakan prism of soil kedalaman 1m O 1m O / m

#. <yatakan hubungan dari parameter berikut *a) n C $(e)b) 6d C $(6,w)') w C $(e, !r dan Gs)

13

Page 20: BAB II. Komposisi Tanah Dan Klasifikasi

7/21/2019 BAB II. Komposisi Tanah Dan Klasifikasi

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komposisi-tanah-dan-klasifikasi 20/21

ek hubungan-hubungan tersebut dengan mensubstitusikan nilai yang

diperoleh melalui <o.1

P-OBLEM SET NO.2 5 DIST-IBSI K-AN

BTI-AN DAN S,S1. "erikut ini merupakan hasil perolehan dari pengujian sampel tanah,

dimana 1/ gram tanah ini telah disaring *

a) Plot distribusi ukuran butiran tanah kedalam graBk semi logaritma.b) Tentukan koeBsien keseragaman dan ke'ekungannya, kemudian

berikan komentar mengenai gradasi tanahnya.') "atas-batas %tterberg menyatakan ini sebagai $raksi halus. "atas

'air dan plastisnya berturut-turut adalah ; dan #2;.

7lasiBkasikan dan deskripsikan tanah tersebut dengan

menggunakan metode J!!.

. Pengujian analisa saringan dan batas-batas %tterberg menyatakan bahwa

hasil pemeriksaan beberapa jenis tanah adalah sebagai berikut di bawah

ini. 7lasiBkasikan dan deskripsikan tiap jenis tanah tersebut berdasrkan

J!!a) /+; lolos saringan .#/ mm dan +; lolos saringan +.+0 mm.

Jntuk praksi halus w) : #+; dan wP C 1;b) "erwarna abu-abu terang, berbutir halus, termasuk tanah kohesi$

dengan w) : ; dan wP C ;') "erwarna ke'okelatan, berbutir kasar, +; lolos saringan .#/

mm , +; lolos saringan +. mm dan ; lolos saringan +.+0

mm. Jntuk $raksi halus, w) : 1+;d) "erwarna abu-abu gelap hingga hitam, merupakan tanah yang

lembablengket, dengan serabut Bber, memiliki bau hidrogen sulBde

yang kuat. w) : /; dan wP C 2;.

+

Page 21: BAB II. Komposisi Tanah Dan Klasifikasi

7/21/2019 BAB II. Komposisi Tanah Dan Klasifikasi

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komposisi-tanah-dan-klasifikasi 21/21

e) "erwarna 'okelat gelap, lempung keras, dengan w) : 2#; dan wP C

#1;$) Tidak tertahan pada saringan .#/ mm dan ; lolos saringan

+.+0 mm. Jntuk $raksi halus, w) : 0; dan wP C #;g) "erwarna 'okelat gelap, sangat berserat, bersi$at seperti spons

dengan kadar air alami +;.h) Tanah berbutir halus dengan w) : ; dan wP C ;. Tanah ini diuji

oleh teknisi laboratorium yang tidak berpengalaman. apatkah

%nda memper'ayai hasilnya 8engapa an apa yang akan %nda

lakukan

1