kids detective chapter 2

28
BEN SUSILO KIDS DETECTIVE Volume 1. Penerbit : BSA Publisher

Upload: susilo-aam

Post on 07-Jul-2015

134 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kids detective chapter 2

BEN SUSILO

KIDS DETECTIVE

Volume 1.

Penerbit :

BSA Publisher

Page 2: Kids detective chapter 2

2 |

KIDS DETECTIVE

Oleh: Ben Susilo

Copyright © 2010 by Ben Susilo

Penerbit

BSA Publisher

Bensusiloaam.blogspot.com

[email protected]

Desain Sampul:

Ben Susilo

Diterbitkan melalui:

Google Play Book

Page 3: Kids detective chapter 2

3 |

CHAPTER 2

PERKEMAHAN YANG TAK DIHARAPKAN

"LARI… !!!"

Episode sebelumnya. Ketika di perkemahan untuk

menghabiskan weekend panjang, Aam dan teman -

temanny bertemu dengan sekelompok anak kuliahan yang

juga sedang berlibur. Ketika Izak dan Ukkie sedang

mencari kayu bakar, mereka mendengar suara seseorang

tengah menggali. Mereka berdua pun mencari dari mana

suara tersebut berasal. Namun entah apa yang mereka lihat

tiba - tiba Izak berteriak dan mereka berdua pun menjadi

ketakutan.

Petualangan pun berlanjut…

Ben Susilo

Dedicated for my brother

M. Najib Amanullah

Page 4: Kids detective chapter 2

4 |

PERKEMAHAN YANG TAK DIHARAPKAN

FILE.2

"Kyaaaaa…… !!!" Suara Izak berteriak lantang.

"Lari kie… cepaat… " Ajak Izak.

"Ada apa Zak… ?" Tanya Ukkie.

"Ceritanya nanti saja, cepat lari… " Ajak Izak sambil

berlari.

Ukkie pun seketika juga berlari mengikuti Izak yang

wajahnya berubah menjadi ketakutan.

Sementara itu Aam diwaktu yang sama sedang menerima

telfon kakaknya di dekat tenda yang mereka dirikan.

"Kakak tumben telfon, ada apa kak ?" Tanya Aam.

"Ditelfon kakaknya bukannya senang malah ekspresimu

begitu… " jawab Kak Ben.

"He he he… iya iya..." sahut Aam.

Page 5: Kids detective chapter 2

5 |

"Kamu lihat berita tadi pagi ? Tentang perampok bank

daerah yang melarikan diri dengan membawa uang

rampokan hampir satu milyar ?" Tanya kak Ben.

"Iya... jangan bilang kalau kakak salah satu anggota yang

merampok bank ?" Tanya Aam bercanda.

"Dasaaarrr… mana mungkiiiin kakak merampook… !!!"

Teriak kakak Aam.

"Ha ha ha… iya iya kak, bercanda. Lalu apa kak ?" Tanya

Aam kali ini serius.

"Dari berita terakhir yang sedang heboh diinternet, kakak

baca kalau komplotan mereka berjumlah 3 orang sedang

bersembunyi di hutan perkemahan yang sekarang kalian

gunakan berkemah.

"Apa… di hutan sini ?" Tanya Aam memastikan.

"Iya… kakak sudah kirim chat ke smartphonemu link

beritanya. Di situs itu juga ada kriteria komplotan

perampok. Kakak hanya berpesan kalian hati - hati. Jangan

berkeliaran di hutan karena banyak yang tersesat di hutan

sana. Kalau kamu menemukan sesuatu, hubungi polisi

daerah setempat." Kak Ben menyarankan.

Page 6: Kids detective chapter 2

6 |

"Iya kak… ngomong - omong tentang berkeliaran Izak dan

Ukki yang mencari kayu belum kembali dari tadi. Semoga

tidak terjadi sesuatu yang buruk kepada mereka." Kata

Aam.

"Lebih baik kamu pastikan mereka. Dan, ajak orang

dewasa yang ada di perkemahan bersamamu. Kakak

merasakan hal yang buruk." Saran Kak Ben.

"Iya… "

Setelah selesai menerima telfon dari kakaknya, Aam

bergegas menyusul Izak dan Ukkie ke hutan. Namun di

perkemahan sedang heboh membicarakan sesuatu. Seperti

telah terjadi sesuatu yang menggemparkan. Aam pun

menghampiri kerumunan tersebut.

"Apa yang terjadi kak ?" Tanya Aam kepada Kak Fahru

yang berada di kerumunan tersebut.

"Anu, ada seseorang yang melihat tubuh orang di kubur di

tengah hutan." Kata Kak Fahru.

"Apa… siapa yang melihatnya ?" Tanya Aam.

Page 7: Kids detective chapter 2

7 |

"Kakek itu… " Ucap Kak Fahru sambil menunjuk ke arah

kakek yang tengah menjelaskan kepada orang - orang.

...

"Kakek melihatnya dimana ?" Tanya Aam.

"Di tengah hutan, di dekat batu besar dan dekat peringatan

"Bahaya Banyak Ular." Kakek itu menjelaskan.

"Apa kakek melihat seseorang di sekitar tempat kakek

melihat tubuh orang itu ?" Tanya Aam penasaran.

"Tidak ada… Eh, tapi sebelum kakek menemukan tubuh

yang dikubur, kakek mendengar teriakan anak

seumuranmu. Kakek segera mencari asal suara teriakan

anak itu, namun yang kakek temukan malah tubuh

seseorang yang telah dikubur. Kakek tidak melihat ada

orang lain di sana. Lalu kakek segera ke sini memberi tahu

orang - orang." Kakek itu menjelaskan panjang lebar.

"Kakek bisa menunjukkanku tempatnya dimana ? Mungkin

suara anak yang kakek dengar adalah suara temanku yang

sedang mencari kayu di sekitar sana." Kata Aam.

"Apa ? Baiklah nak kakek akan menunjukkan tempatnya."

Kata Kakek itu.

Page 8: Kids detective chapter 2

8 |

"Bagus… Paman Endo, paman tetap di sini dan panggil

polisi sampai datang ke sini lalu ajak mereka ke TKP yang

disebutkan kakek ini." Pinta Aam lalu bergegas lari

bersama kakek itu.

"Tunggu… Aku ikut. Untuk berjaga - jaga sebagian tetap

menjaga perkemahan ini." Kata Fahru.

"Oohh… Kak Fahru..." Sahut Aam heran.

"Ah ayo… kita cepat sebelum hari menjadi terlalu gelap.

Akan sangat berbahaya kalau berkeliaran di hutan dalam

keadaan gelap." Kata Fahru dan bergegas pergi bersama

Aam dan kakek yang menemukan tubuh seseorang yang

terkubur.

Disaat yang sama, Izak dan uki masih terus berlari

ketakutan. Entah apa yang telah ia lihat hingga membuat

mereka menjadi seperti dikejar - kejar binatang buas di

tengah hutan. Sampai ia tiba di suatu tempat, mereka

melihat sebuah pondok.

Page 9: Kids detective chapter 2

9 |

"Kenapa berhenti Zak ?" Tanya Ukkie.

"Bodoh… kita sudah melewati ini beberapa kali ku rasa."

Kata Izak.

"Tiga kali ku rasa… " jawab Ukkie.

"Dasar idioot… !! Itu tandanya kita tersesat tauu… !!"

Kata Izak jengkel.

"Iya sih… ngomong - omong kita sebenarnya lari dari apa

sih zak ? Apa kamu dikejar binatang buas ?" Tanya Ukkie.

"Dasar kamu… Tadi waktu aku mencari asal suara orang

menggali. Ternyata orang itu sedang mengubur tubuh

seseorang. Dan dia tahu kalau aku melihatnya. Makanya

aku pikir dia akan mengejarku yang melihatnya." Kata

Izak.

"Apa… !! Kita dalam bahaya kalau yang kamu ceritakan

itu benar." Sahut Ukkie.

"Tentu saja itu benar, aku melihatnya dengan mataku

sendiri tau..." Kata Izak menjelaskan.

"Haduuuuhhh… kita harus gimana dong… ?

Alamaaakkk… aku nggak mau kalau sampai tertangkap

orang jahat itu... hwaaaa… " Kata Ukkie berharap.

Page 10: Kids detective chapter 2

10 |

"Dari pada kamu menangis lebih baik kita ke pondok di

sana. Kita bersembunyi sambil menunggu bantuan datang.

Aku yakin pasti seseorang menyadari telah terjadi sesuatu.

Lagi pula kita juga tersesat tidak tahu jalan." Ajak Izak.

Akhirnya mereka berdua pun memutuskan untuk

bersembunyi di ppndok yang mereka temukan.

Bersembunyi dari seseorang yang mengejar mereka, saksi

mata dari sebuah kasus yang terjadi di sebuah hutan

belantara.

Dan di tempat lain, Aam dan yang lainnya telah sampai di

tempat dimana seorang kakek melihat tubuh seseorang

dikubur.

"Di sini tempatnya. Lihat gundukan tanah baru itu ? Di

sana." Kata kakek sambil berjalan mendekat.

"Lihat, sepertinya memang baru beberapa saat gundukan

tanah ini dibuat. Dan ada bagian tubuh yang belum tertutup

tanah ini menunjukkan yang menguburnya sedang terburu

- buru karena menghindari ada yang melihat. Atau,

Page 11: Kids detective chapter 2

11 |

seseorang telah melihat pelaku penguburan ini dan si

pelaku buru - buru mengejarnya tanpa menyadari tubuh

yang dikubur ini tidak tertimbun tanah dengan sempurna."

Kata Aam.

"Hooyyyy… Aaaam... Paman sudah memanggil polisi

setempat." Teriak Paman Endo yang datang bersama

sekelompok polisi daerah itu.

Polisi yang datang itu pun langaung menanyai satu per satu

sakai mata kasus tersebut. Terutama kakek yang pertama

kali menemukan tubuh tersebut dikubur. Kakek terswbut

menceritakan dengan panjang lebar.

...

"Lalu apakah di antara kalian ada yang tahu identitas

korban ?" Tanya Inspektur Harry dari divisi kriminal yang

sedang menangani kasua tersebut.

"Kami tidak tahu… " jawab kakek itu.

"Saya juga tidak tahu, saya baru pertama kali datang ke

sini." Jawab Fahru.

Page 12: Kids detective chapter 2

12 |

"Paman, apa paman sudah tahu penyebab korban

meninggal ?" Tanya Aam kepada inspektur Harry.

"Oowwh… Dari laporan tim forensik kematiannya

disebabkan pukulan benda tumpul di kepala bagian

belakang." Jawab inspektur Harry.

"Untuk mengetahui identitasnya kenapa paman inspektur

tidak menanyakan kepada penduduk sekitar saja, apa ada

laporan orang hilang ?" Aam menyarankan.

"Benar juga katamu nak. Opsir… ! Segera selidiki apakah

ada laporan orang hilang dari penduduk yang tinggal di

sekitar sini ?" Imspektur Harry memberi perintah kepada

bawahannya.

"Siap pak… Segera." Jawab Opsir yang ditunjuk

menyelidiki identitas korban.

"Tapi, tetap saja kita tidak tahu pelakunya… " Kata Fahru.

"Mungkin kalau kita sudah tahu identitas korban, kita bisa

mencari orang yang kiranya berhubungan dengan korban."

Kata Paman Endo berpendapat.

"Aku rasa tidak perlu… " Sahut Aam.

"Eh… ?" Paman Endo heran.

Page 13: Kids detective chapter 2

13 |

"Kok begitu Am ?" Tanya Fahru.

"Sebelumnya aku sudah cek peta daerah perkemahan dan

juga hutan ini. Dan ternyata akses keluar masuk ke hutan

ini hanya bisa dari perkemahan." Aam menjelaskan.

"Itu artinya ?" Sahut Fahru.

"Ya, pelakunya masih berkeliaran di dalam hutan ini."

Kata Aam.

"Kalau begitu pak polisi mengumpulkan orang - orang

yang mencurigakan yang berkeliaran di dalam hutan." Kata

Fahru.

"Lalu dimana anak - anak...?" Tanya paman Endo.

"Anak - anak ?" Tanya Inspektur.

"Sebenarnya kedua temanku sedang mencari kayu bakar di

hutan ini. Dan sampai sekarang mereka belum juga

kembali. Kalau analisaku benar, mereka secara tidak

sengaja melihat pelaku sedang mengubur korban." Kata

Aam.

"Itu berarti mereka sedang dalam bahaya ?" Tanya Fahru.

"Iya… Tepatnya mereka sedang bersembunyi di suatu

tempat di dalam hutan ini." Jawab Aam.

Page 14: Kids detective chapter 2

14 |

"Baiklah… semuanya berpencar mencari anak - anak

tersebut di dalam hutan. Pastikan kalian bersama dua atau

tiga orang dalam kelompok karena pelaku mungkin , asih

berkeliaran di dalam hutan." Perintah Inspektur.

Di tempat lain, Izak dan Ukkie masih ketakutan

bersembunyi dari pelaku. Mereka menutup rapat pondok

tempat mereka bersembunyi.

"Zak, apa kita aman di sini ?" Tanya Ukkie.

"Dari pada kita tetap berada di luar, akan lebih aman jika

kita di dalam sini kan." Jawab Izak.

"Eh, zak sepertinya ada orang yang menempati pondok

ini… " Kata Ukkie.

"Mana ada orang yang tinggal di pondok tengah hutan

seperti ini ?" Kata Izak.

"Itu di sana ada dua ransel." Kata Ukkie sambil menunjuk

ke arah ransel.

"Apa… " Kata Izak berjalan mendekati ransel.

"Jangan - jangan itu ransel pelaku yang kamu lihat tadi… "

Kata Ukkie.

Page 15: Kids detective chapter 2

15 |

"Ngomong - omong isi ransel ini apa ya ?" Kata Izak.

"Buka saja ranselnya." Kata Ukkie membujuk karena

penasaran.

"Kamu dong, kan kamu yang pertama melihatnya Kie."

Sahut Izak.

"Kita suit yang kalah yang membuka ransel." Kata Ukkie.

"Okkeee… suit." Sahut Izak.

Akhirnya mereka berdua pun melakukan suit untuk

menentukan siapa yang membuka ransel tersebut.

Sementara itu, Aam masih mengumpulkan petunjuk

mengenai identitas korban.

"Kalau dilihat mengapa pelaku memilih tempat ini untuk

mengubur korban, sepertinya pelaku mengira karena

tempat ini akan jarang dilewati orang karena peringatan

bahaya ini. Lalu sebenarnya siapa identitas korban ?" Ucap

Aam dalam hati semakin penasaran

"Paman Inspektur, apa waktu paman memeriksa korban

tadi sama sekali tidak ada barang yang dibawa ? Dompet

atau semacamnya ?" Tanya Aam

Page 16: Kids detective chapter 2

16 |

"Tidak ada barang apa pun… selain rokok dan pemantik di

saku celana sebelah kiri korban." Jawab Inspektur.

"Sayang sekali, terlalu sedikit petunjuk." Pikir Aam dalam

hati.

"Eh tunggu dulu, sepertinya hasil pemeriksaan tim forensik

menunjukkan bahwa korban bertangan kidal. Karena di

telapak tangan kirinya sedikit lebih kasar, jadi

kemungkinan dia bertangan dominan kiri. Ditambah rokok

yang ditemukan letaknya di aebelah saku kiri, itu

menandakan dia kidal." Inspektur menambahkan.

"Benar juga, korban bertangan kidal, jadi akan lebih

mudah jika mengambik sesuatu di bagian sebelah kiri

tubuhnya. Eh… tunggu. Kalau tidak salah di berita yang

dikirim kakak tadi ada ciri - ciri pelaku perampokan yang

melarikan diri ke hutan ini. Jangan - jangan..." Pikir Aam

dalam hati seperti sudah mendapat sebuah petunjuk.

Aam pun segera membuka berita yang di kirim kakaknya

melalui chat. Ia meneliti dengan seksama sekecil apa pun

detil ciri - ciri yang disebutkan di berita itu.

Page 17: Kids detective chapter 2

17 |

"Mungkin pelaku dan korban juga sedang berkemah di

sini, dan mereka terlibat pekelahian sehingga salah satu

tidak sengaja memukul dengan sesuatu di sini hingga

tewas." Kata Fahru berpendapat.

"Sepertinya bukan, kalau aku tidak salah korban ini dan si

pelaku adalah komplotan perampok bank daerah yang ada

di berita pagi tadi. Dan kakakku bilang bahwa mereka

kabur dan bersembunyi di hutan ini. Di berita juga

disebutkan ciri - ciri pelaku yang terekam dari kamera

pengawas bank. Salah satu ciri - cirinya adalah bertangan

kidal. Tidak salah lagi, yang sedang kita cari sekarang

adalah perampok tersebut. Jadi aku asumsikan dua orang

masih di hutan ini." Kata Aam menjelaskan.

Polisi yang ditugaskan mencari informasi dari penduduk

sekitar melapor bahwa tidak ada laporan orang hilang atau

warga sekitar yang kehilangan anggota keluarga mereka.

"Lapor Inspektur, kami sudah membawa orang - orang

yang mencurigakan sedang berkeliaran di hutan." Opsir

yang ditugaskan mengumpulkan orang yang mencurigakan

Page 18: Kids detective chapter 2

18 |

di hutan melapor. Ada tiga orang yang mencurigakan

sedang berkeliaran di hutan seorang diri.

Tersangka yang pertama Deri, seorang fotografer satwa.

Kebetulan hari itu sedang mencari inspirasi di dalam hutan.

Yang kedua, Handi seorang pelukis yang juga sedang

mencari inspirasi dari hutan yang dikenal memiliki

pemandangan indah ini. Lalu yang ketiga, Albert seorang

warga asing. Dia kebetulan sedang tersesat di hutan saat

melihat alam sekitar. Dia adalah anggota pecinta

lingkungan.

"Heyy… Ada apa pak polisi membawa saya ke sini ?"

Tanya Deri, salah satu tersangka.

"Iya… apa yang terjadi sehingga kami harus dikumpulkan

di sini ?" Tanya salah satu tersangka lainnya Handi.

"Tidak ada alasan bagi kami dikumpulkan di sini kan ?"

Tambahnya lagi.

"Kalian jangan banyak bertanya, mohon kerjasamanya

dengan polisi. Kami menemukan ada tubuh seseorang yanh

dikubur di sini. Dan sepertinya pelakunya masih ada di

sini." Inspektur Harry menjelaskan.

Page 19: Kids detective chapter 2

19 |

"Lalu apa hubungannya dengan kami ?" Tanya Albert yang

cukup baik berbahasa Indonesia.

"Kalian dijadikan tersangka karena kalian berkeliaran di

hutan ini dan tidak mempunyai alibi. Itu sangat

mencurigakan. Sekarang coba tunjukkan barang - barang

yang kalian bawa apakah sesuai dengan profesi yang

kalian miliki." Perintah inspektur Harry.

"Ah… kenapa aku harus terlibat kasus bodoh seperti ini

sih ?" Ucap Handi.

Mereka pun mengeluarkan barang - barang yang mereka

miliki. Orang pertama, Deri membawa kamera analog

beserta perlengkapannya, film, rokok dan korek api gas.

Sementara Handi, membawa kuas dan cat lukis, kertas

kanvas, kamera saku, beberapa kaleng makanan kosong

dan pisau. Sedangkan Albert membawa tongkat

berdiameter 10 cm, teropong, kompas dan peta.

"Tidak ada benda yang kalian bawa yang bisa digunakan

untuk senjata dan memukul korban hingga pingsan bahkan

Page 20: Kids detective chapter 2

20 |

meninggal. Deri, kamera analog itu sepertinya cukup berat

dan bisa digunakan, namun tidak ada bekas goresan

ataupun kerusakan jika digunakan memukul korban. Dari

reaksi luminol pun tidak ditemukan ada bekas darah di

sana." Inspektur Harry menjelaskan.

"Paman, kenapa jaman sekarang paman masih

menggunakan kamera analog ? Tidakkah lebih praktis dan

tidak perlu membawa benda berat seperti ini jika paman

menggunakan kamera yang sudah digital ?" Tanya Aam.

"Owwh… itu... itu karena paman orangnya gaptek dik.

Jadi paman lebih suka memakai kamera analog." Jawab

Deri si fotografer.

"Paman ini bilang gaptek, tapi mempunyai smartphone

keluaran terbaru. Sepertinya tidak mungkin kalau paman

ini gaptek seperti yang ia katakan." Pikir Aam.

"Lalu yang kedua, Handi si pelukis. Hanya peralatan lukis,

kaleng makanan kosong dan pisau. Sepertinya kamu

banyak makan ya ? Kaleng makananmu ada 3 yang

ukurannya cukup besar yang terbuat dari bahan plastik.

Lalu pisau itu untuk apa ?" Tanya inspektur Harry.

Page 21: Kids detective chapter 2

21 |

"Owwh… iya. Saya selalu kelaparan jika berjalan sensiri si

hutan. Makanya saya menghabiskan tiga kaleng sekaligus.

Dan pisau ini saya pikir wajar jika di hutan membawa

pisau untuk berjaga - jaga. Lagi pula ini pisau buah."

Jawab Handi tersangka kedua.

"Memang tidak aneh jika membawa pisau ke hutan untuk

berjaga - jaga. Dan tiga makan kaleng itu, dia sendiri yang

menghabiskannya. Dari postur tubuhnya dia bukan orang

yang bisa makan sebanyak itu sendirian. Apa mungkin dia

sudah lama di dalam hutan untuk mencari inspirasi lukisan

seperti yang ia bilang kepada polisi tadi ?" Kata Aam

dalam hati.

"Dan yang terakhir, orang bule yang lancar berbahasa

indonesia. Barang yang kamu bawa adalah tongkat kayu

dengan diameter sekitar 10 cm dan panjang kira - kira 30

cm. Memang tongkat ini sangat mencurigakan dan bisa

saja menjadi senjata. Namun di tongkat ini tidak ditemukan

ada reaksi luminol. Lalu ada sebuah teropong dan peralatan

penunjuk arah kompas dan peta. Seperti halnya tongkat

tadi tidak ditemukan reaksi luminol pada teropong yang

Page 22: Kids detective chapter 2

22 |

cukup keras. Dan tak mungkin kompas serta peta menjadi

senjata. Untuk apa kamu membawa tongkat ke hutan yang

akan banyak kamu temukan kayu untuk tongkat...?" Tanya

inspektur Harry yang curiga. Berpikir bahwa ada trik yang

digunakan sehingga tongkat itu tidak ditemukan adanya

reaksi luminol.

"Kebetulan saya selalu membawanya ketika saya pergi

keluar. Apa itu salah ?" Tanya Albert mengelak.

"Tidak juga sih." Sahut inspektur Harry.

"O iya… apa paman sering ke hutan ini ?" Tany Aam.

"Tidak dik. Ini baru pertama kalinya pman ke sini." Jawab

Albert.

"Kasus ini sudah mulai jelas, aku tahu siapa pelakunya di

antara ketiga orang ini dan dimana senjata yang digunakn.

Hanya orang itu yang bisa meakukan trik untuk

mengelabuhi Polisi. Pelakunya adalah orang itu yang juga

salah satu dari tiga perampok bank yang melarikan diri ke

hutan ini. Jika ketiganya terlibat perselisihan dan salah

seorangnya adalah korban ini, dan pelaku pembunuhan

Page 23: Kids detective chapter 2

23 |

adalah salah satu di antara ketiga tersngka yang

dikumpulkan polisi, berarti msih ada satu lagi perampok

yang berkeliaran di dalam hutan." Kata Aam dalam hati.

Sementara itu di tempat lain, Izak dan Ukkie masih

berusaha sembunyi dari penjahat yang mengejarnya.

Mereka sedang terkurung di dalam sebuah pondok di

hutan.

...

"Doookk doookk… !" Suara seseorang menggedor pintu

pondok tempat Izak dan Ukkie bersembunyi.

“Keluar kalian bocah nakal…!!!” Teriak orang tersebut.

Namun Izak dan Ukkie tak menghiraukan teriakan orang

itu, mereka tetap mengunci pintu pondok itu dari dalam

sehingga orang yang mengejarnya tak dapat masuk ke

dalamnya.

Hingga beberapa lama orang itu masih terus mencoba

untuk menggedor pintu. Namun pintu itu terkunci sangat

rapat.

Page 24: Kids detective chapter 2

24 |

“Bagaimana ini zak, kalau orang itu berhasil membuka

pintu tamatlah kita.” Ucap Ukkie.

“Dasar penakut kamu… kita bukan anak kecil biasa. Kalau

dia berhasil masuk akan aku hajar dia.” Kata Izak.

“Dasar sok kamu… apa rencanamu…?” Tanya Ukkie.

“Tenaang… serahkan padaku.” Jawab Izak sambil mencari

sesuatu yang dapat ia gunakan untuk rencananya.

“Naah… sekarang kita tunggu apakah orang itu bisa masuk

atau tidak.” Izak menambahkan.

Beberapa lama kemudian…

“Zak… sepertinya orang yang mengejar kita sudah

menyerah.” Kata Ukkie sambil berjalan mendekat ke arah

pintu.

“Kie…!! Apa yang kamu lakukan ? Kalau itu jebakan

gimana ?!” Kata Izak.

Page 25: Kids detective chapter 2

25 |

“Ahh.. tidak apa – apa kan kalau Cuma menengok sekilas

saja.” Jawab Ukkie sambil meletakkan tangannya ke

gagang pintu untuk membuka.

“Apaa… Sial !!” Ucap Ukkie.

“Kenapa kie ?” Tanya Izak.

“Sepertinya sekarang kita yang dikunci orang tadi di dalam

sini. Pintu ini dikunci dari luar.” Kata Ukkie.

“Haaaaa…!!! Sial, itu jalan satu – satunya.” Sahut Izak.

“Tamatlah kita sekarang… semoga Aam menyadari kalau

kita dalam masalah dan segera membawa bantuan ke

sini.” Ukkie berharap.

“Sekarang benar – benar tamatlah kita.” Izak putus asa.

Mereka berdua pun tertunduk lesu dan putus asa. Harapan

mereka sekarang hanyalah ada di tangan Aam untuk

menyelamatkan mereka. Izak dan Ukkie benar – benar

terjebak dan tak bisa berbuat apa – apa.

Page 26: Kids detective chapter 2

26 |

“Kie… kamu merasa udara di dalam sini semakin panas

tidak ?” Tanya Izak.

“Kan memang sudah mulai musim kemarau, jadi udara

memang panas kan ?” Jawab Ukkie bercanda.

“Dasar Ukkiieeee….!!!!! Aku seriuuusss !!! Tidak saatnya

bercanda di situasi seperti ini tauuu !!!” Teriak Izak.

“Iya habis gimana lagi… memang semakin panas sih. Izak,

lihat di pojokan belakang pondok ini, ada asap yang

masuk.” Kata Ukkie.

“Haahh… Asap ? jangan – jangan…” Ucap Izak sambil

menoleh ke arah belakang pojok pondok.

“Tamatlah kita… kita akan menjadi manusia bakar…

Hwaaahhhhaaaa… aku tidak mau mati terbakar…!” Teriak

Ukkie.

“Dasaaaarrrrr ceengeeennggg….!!! Hwaaaa… Aku juga

tidak mauuuu… Aku belum bisa memanggakan ayah

ibukku.” Teriak izak yang juga mulai takut.

“Ibuuuk… maafkan aku, kemarin uang untuk bayar buku

aku pakai jajan sampai habis sama Izak… hiks hiks..” Kata

Ukkie.

Page 27: Kids detective chapter 2

27 |

“Hweeehhh… Apa ? Jadi jajan yang aku makan dari kamu

kemarin haram dong ?” Tanya Izak heran sambil tersedu –

sedu.

“Iyaaa… maafkan aku…” Jawab Ukkie.

“Hwaaaaa…..” Mereka berdua pun menangis semakin

lantang.

“Heiiiii… jangan nangis saja. Sekarang kita tengkurap

mendekat ke lantai agar tidak terlalu banyak menghirup

gas karbon monoksida dari api ini. Semoga Aam dan

paman Harry segera menyadari kalau kita dalam masalah.”

Ajak Izak sambil tiarap agar mereka tidak menghirup gas

Karbon Monoksida dan keracunan olehnya.

“Izak… sampai kapan kita harus begini ? Aku sudah mulai

sesak nafas.” Kata Ukkie.

Namun Izak tak lagi bersuara. Tak ada jawaban darinya.

“Zak… Zak…” Ucap Ukkie sambil menggoyangkan tubuh

Izak.

“Zaak… Jangan bercanda dong…!!” Teriak Ukkie.

Page 28: Kids detective chapter 2

28 |

Namun Izak sudah benar benar tak bisa lagi bersuara.

Tubuhnya pun sangat lemah. Ukkie pun mencoba

menolong Izak dari gas beracun Karbon Monoksida dari

asap yang membakar pondok tempat mereka sembunyi dan

terjebak.

To Be Continued