kerajaan tulang bawang

10
PRESENTASI SEJARAH KERAJAAN TULANG BAWANG NAMA KELOMPOK : 1. AKBARUL UMAM ( 04 ) 2. AZHAR ANDALUS ( 07 ) 3. DHUROTON NAJIYA ( 10 ) 4. ELLIYIN BERYL AURELLIA ( 13 ) 5. LAILATUS SANIYAH ( 19 ) 6. M. ZINEDINE ZIDANE ( 21 ) 7. M. ABDULLAH BAHRIS ( 24 )

Upload: akbarul-umam

Post on 22-Jan-2018

5.299 views

Category:

Presentations & Public Speaking


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kerajaan tulang bawang

PRESENTASI

SEJARAH

KERAJAAN TULANG BAWANG

NAMA KELOMPOK :

1. AKBARUL UMAM ( 04 )

2. AZHAR ANDALUS ( 07 )

3. DHUROTON NAJIYA ( 10 )

4. ELLIYIN BERYL AURELLIA ( 13 )

5. LAILATUS SANIYAH ( 19 )

6. M. ZINEDINE ZIDANE ( 21 )

7. M. ABDULLAH BAHRIS ( 24 )

Page 2: Kerajaan tulang bawang

KERAJAAN TULANG BAWANG

Kerajaan Tulangbawang adalah salah suatu kerajaanyang pernah berdiri di Lampung. Kerajaan ini berlokasi di sekitar Kabupaten Tulang Bawang, Lampung sekarang. Tidak banyak catatan sejarah yang memberikanketerangan mengenai kerajaan ini. Musafir Tiongkokyang pernah mengunjungi Nusantara pada abad VII, yaitu I Tsing dalam catatannya menyatakan pernahsinggah di To-Lang P’o-Hwang (“Tulangbawang”), suatukerajaan di pedalaman Pulau Sumatera. Dari sumber-sumber sejarah Cina, kerajaan awal yang terletak di daerah Lampung adalah kerajaan Tulang Bawang.

Page 3: Kerajaan tulang bawang

LETAK KERAJAAN TULANG BAWANG

Page 4: Kerajaan tulang bawang

SEJARAH KERAJAAN TULANG BAWANG

Menurut riwayat turun temurun, mengenai penamaan Tulang bawang salah satu sumber menyebutkan bahwa sesuai dengan kerajaan tulang bawang yang hingga kini belum didapat secara mutlak keraton maupun rajanya, demikian juga peninggalannya, bahkan abad berdirinya pun tidak dapat dipastikan , sifat-sifat ini sama seperti sifat bawang , bentuk bawang ,dikatakan bertulang dimana tulangnya semakin dicari semakin hilang ( kecil ) , sampai habis tak bertemu dengan tulangnya

Riwayat kedua , Menurut cerita Raja Tulang bawang ini memiliki banyak musuh, semua musuhnya itu harus dibunuh , karena tempat pembuangan mayat ini di bawang atau lebak-lebak yang akhirnya tertimbunlah mayat-mayat tersebut didalamnya sampai tinggal tumpukan tulang manusia memenuhi bawang atau lebakdi sungai

Riwayat ketiga , pada zaman raja tulang bawang yang pertama sekitar abaad ke IV masehi, dikisahkan permaisuri raja menghanyutkan bawang di sungai , yang sekarang dikenal dengan sungai tulang bawang , kemudian permaisuri itu menyumpah-nyumpah “ sungai bawang “ . Semenjak itu sungai tersebut dinamakan tulang bawang atau Kerajaan Tulang bawang

Page 5: Kerajaan tulang bawang

• 1. Kehidupan Politik

• Menurut tuturan rakyat, Kerajaan Tulang Bawang berdiri sekitar abad ke 4 masehi atau tahun 623 masehi, dengan rajanya yang pertama bernama Mulonou Jadi. Diperkirakan, raja ini asal-usulnya berasal dari daratan Cina. Dari namanya, Mulonou Jadi berarti Asal Jadi. Mulonou= Asal/Mulanya dan Jadi= Jadi. Raja Mulonou Jadi pada masa kemudiannya oleh masyarakat juga di kenal dengan nama Mulonou Aji dan Mulonou Haji.

• Prasasti (batu bertulis) Kedukan Bukit yang ditemukan di Palembang menyebut, saat itu Kerajaan Sriwijaya (Che-Li P'o Chie) telah berkuasa dan ekspedisinya menaklukkan daerah-daerah lain, terutama dua pulau yang berada di bagian barat Indonesia. Sejak saat itu, nama dan kebesaran Kerajaan Tulang Bawang yang sempat berjaya akhirnya lambat laun meredup seiring berkembangnya kerajaan maritim tersebut.

• Semasanya, daerah ini telah terbentuk suatu pemerintahan demokratis yang di kenal dengan sebutan marga. Marga dalam bahasa Lampung di sebut mego/megou dan mego-lo bermakna marga yang utama. Di mana pada waktu masuknya pengaruh Devide Et Impera, penyimbang marga yang harus ditaati pertama kalinya di sebut dengan Selapon. Sela berarti duduk bersila atau bertahta. Sedangkan pon/pun adalah orang yang dimulyakan.

Page 6: Kerajaan tulang bawang

2. Kehidupan Sosial budaya

Berdasarkan catatan dari I Tsing, seorang penziarah asal daratan Cina menyebutkan, dalam lawatannya ia pernah mampir ke sebuah daerah di Tanah Chrise. Di mana di tempat itu, walau kehidupan sehari-hari penduduknya masih bersipat tradisional, tapi sudah bisa membuat kerajinan tangan dari logam besi yang dikerjakan pandai besi. Warganya ada pula yang dapat membuat gula Aren yang bahannya dari pohon Aren.

Kebudayaan Tulang Bawang adalah tradisi dan kebudayaan lanjutan dari peradaban Skala Brak. Karena dari empat marganya, yaitu Buai Bulan, Buai Tegamoan, Buai Umpu dan Buai Aji, di mana salah satu buai tertuanya adalah Buai Bulan, yang jelas bagian dari Kepaksian Skala Brak Cenggiring dan merupakan keturunan dari Putri Si Buai Bulan yang melakukan migrasi ke daerah Tulang Bawang bersama dua marga lainnya, yakni Buai Umpu dan Buai Aji.

Page 7: Kerajaan tulang bawang

Dengan demikian, adat budaya suku Lampung Tulang Bawang dapat dikatakan lanjutan dari tradisi peradaban Skala Brak yang berasimilasi dengan tradisi dan kebudayaan lokal, yang dimungkinkan sekali telah ada di masa sebelumnya atau sebelum mendapatkan pengaruh dari Kepaksian Skala Brak.

Kebudayaan Tulang Bawang yang merupakan penyimbang punggawa dari Kepaksian Skala Brak adalah satu kesatuan dari budaya-budaya dan etnis Lampung yang lainnya, seperti Keratuan Semaka, KeratuanMelinting, Keratuan Darah Putih, Keratuan Komering, Sungkai Bunga Mayang, Pubian Telu Suku, Buai Lima Way Kanan, Abung Siwo Megodan Cikoneng Pak Pekon.

3. Kehidupan Agama

Ketika syiar ajaran agama Hindu sudah masuk ke daerah Selapon, maka mereka yang berdiam di Selapon ini mendapat gelaran Cela Indra atau dengan istilah yang lebih populer lagi di kenal sebutan Syailendra atau Syailendro yang berarti bertahta raja.

Page 8: Kerajaan tulang bawang

4. Kehidupan Ekonomi• Ketika ditemukan oleh I-Tsing pada abad ke-4,

kehidupan masyarakat Tulang Bawang masih tradisional. Meski demikian, mereka sudah pandai membuat kerajinan tangan dari logam besi dan membuat gula aren. Dalam perkembangan selanjutnya, kehidupan masyarakat Tulang Bawang juga masih ditandai dengan kegiatan ekonomi yang terus bergeliat. Pada abad ke-15, daerah Tulang Bawang dikenal sebagai salah satu pusat perdagangan di Nusantara. Pada saat itu, komoditi lada hitam merupakan produk pertanian yang sangat diunggulkan. Deskripsi tentang kehidupan masyarakat Tulang Bawang lainnya masih dalam proses pengumpulan data.

• Warga Tulangbawang sudah bisa membuat kerajinan tangan dari logam besi yang dikerjakan pandai besi. Warganya ada pula yang dapat membuat gula Aren yang bahannya dari pohon Aren.

Page 9: Kerajaan tulang bawang

Bukti peninggalan/prasasti

Page 10: Kerajaan tulang bawang