bawang merah

Upload: ade-andryani

Post on 07-Jan-2016

68 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

bioteknologi

TRANSCRIPT

BAWANG MERAH

Uraian:Herba semusim, tidak berbatang. Daun tunggal memeluk umbi lapis. Umbi lapis menebal dan berdaging, warna merah keputihan. Perbungaan berbentuk bongkol, mahkota bunga berbentuk bulat telur. Buah batu bulat, berwarna hijau. Biji segi tiga warna hitam. Bagian yang Digunakan Umbi lapis.

Nama Lokal:NAMA DAERAH: Bawang abang mirah (Aceh); Pia (Batak); Bawang abang (Palembang); Bawang sirah, Barambang sirah, Dasun merah (Minangkabau); Bawang suluh (Lampung); Bawang beureum (Sunda); Brambang, Brambang abang (Jawa); Bhabang mera (Madura); Jasun bang, Jasun mirah (BaIi); Lasuna mahamu, Ransuna mahendeng, Yantuna mopura, Dansuna rundang, Lasuna randang, Lansuna mea, Lansuna Raindang (Sulawesi Utara); Bawangi (Gorontalo); Laisuna pilas, Laisuna mpilas (Roti); Kalpeo meh (Timor); Bowang wulwul (Kai); Kosai miha; Bawa rohiha (Ternate); Bawa kahori (Tidore). NAMA ASING: NAMA SIMPLISIA Cepae Bulbus; Umbi lapis Bawang Merah

Penyakit Yang Dapat Diobati:SIFAT KHAS Menghangatkan, rasa dan bau tajam. KHASIAT Bakterisid, ekspektoran, dan diuretik. PENELITIAN M. Jufri Samad, 1987. FMIPA Farmasi UNHAS. Telah melakukan penelitian pengaruh ekstrak umbi lapis Bawang Merah terhadap penurunan kadar gula darah normal kelinci. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata ekstrak umbi Bawang Merah dengan dosis 250 mg/kg bb, menyebabkan penurunan kadar gula darah normal sebesar 23,46 %. Pada pemberian tolbutamid dosis 250 mg/kg bb secara oral, menunjukkan penurunan kadar gula darah normal sebesar 22,21 %, dan pemberian air suling dengan takaran 5 ml/kg bb secara oral menunjukkan penurunan kadar gula darah normal sebesar 3,00 %. Tri Purwaningsih, 1991. FMIPA Farmasi UI. Telah melakukan penelitian efek protektif Bawang Merah pada kerusakan hati akibat karbon tetraklorida.Dari hasil penelitian tersebut, ternyata Bawang Merah menghambat peningkatan GPT plasma dan kerusakan jaringan hati akibat CCl4.

PemanfaatanKEGUNAAN1. Batuk.2. Haid tidak teratur. 3. Kencing manis.4. Obat cacing.5. Demam pada anak-anak (obat luar).6. Perut kembung pada anak-anak (obat luar).

RAMUAN DAN TAKARAN Batuk Ramuan: Umbi Bawang merah4 gramDaun Poko segar4 gramDaun Sembung segar3 gramHerba Pegagan segar4 gramBuah Adas2 gramAir125 ml

Cara pembuatan:Dipipis, dibuat infus atau pil.

Cara pemakaian:Diminum sehari 1 kali, pagi hari 100 ml. Apabila dipipis diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir. pil, diminum 3 kali sehari 9 pil.

Lama pengobatan:Diulang selama 14 hari.

Kencing ManisRamuan:Umbi Bawang Merah (dirajang)4 gramBuah Buncis (dirajang)15 gramDaun Salam (dirajang)10 helaiAir120 ml

Cara pembuatan:Dibuat infus.

Cara pemakaian:Diminum sehari 1 kali 100 ml.

Lama pengobatan:Diulang selama 14 hari.Demam dan Perut

Kembung pada Anak-anak Ramuan:Umbi Bawang Merah (potong tipis) secukupnya Minyak Kelapa secukupnyaMinyak Kayu Putih secukupnya

Cara pembuatan:Diremas-remas.

Cara pemakaian:Minyak tersebut dioleskan pada perut yang kembung, seluruh badan, kaki, dan tangnn pada anak yang demam.

Tanaman bawang merah termasuk tanaman semusim berbentuk rumpun dan tumbuh tegak yang termasuk kedalam famili Liliaceae. Klasifikasi tanaman bawang merah dalam Hendro Sunarjono dan Prasodjo Soedomo (1983) adalah sebagai berikut : Divisio : Spermatophyta Subdivisio : Angiospemae Kelas: Monocotyledoneae Famili : Liliaceae Genus: Allium Spesies : Allium ascalonicum L. Tanaman bawang merah diduga berasal dari daerah Asia Tengah yaitu sekitar India, Pakistan sampai Palestina. Pada abad VIII menyebar ke Eropa, kemudian dari Eropa menyebar ke Amerika, Asia Timur dan Asia Tenggara. Penyebaran ini berhubungan dengan perburuan rempah-rempah oleh orang Eropa ke wilayah Timur Jauh dan masuk ke Indonesia bersamaan dengan penjajahan Belanda (Singgih Wibowo, 1990). Tanaman bawang merah merupakan tanaman semusim, berumbi lapis, berakar serabut dan daun berbentuk silindris dengan pangkal daun yang berubah bentuk dan fungsinya, yaitu membentuk umbi lapis (Departemen Pertanian, 1983). Daun bawang merah hanya mempunyai satu permukaan, berbentuk bulat kecil, memanjang dan berlubang. Bagian ujung daun bawang merah meruncing dan bagian bawahnya melebar seperti kelopak dan membengkak. Kelopak daun sebelah luar selalu melingkar menutupi daun yang ada didalamnya. Bunga tanaman bawang merah termasuk bunga majemuk dan berbentuk tandan, yang bertangkai 50 sampai 200 kuntum bunga. Pada ujung dan pangkal tangkai mengecil sedangkan di bagian tengah menggembung. Bunga bawang merah merupakan bunga sempurna yang tiap bunganya terdiri dari lima sampai enam benangsari dan satu buah putik dengan daun bunga yang berwarna putih. Bakal buah duduk di atas membentuk bangun segitiga hingga nampak seperti kubah. Menurut Gembong Tjitrosoepomo (1988), bunga dari suku Liliaceae kebanyakan merupakan bunga banci (alomorf). Tanaman bawang merah merupakan tanaman semusim yang jarang diperbanyak dengan biji melainkan dengan umbinya (bulbus) (Soetomo Soedirdjoatmodjo, 1987). Menurut Estu Rahayu dan Nur Berlian (1994), pangkal batang umbi membentuk cakram yang merupakan batang pokok yang tidak sempurna (rudimenter). Dari bagian bawah cakram tumbuh akar-akar serabut dan di bagian atasnya yaitu diantara kelopak-kelopak daun yang membengkak terdapat mata tunas yang dapat tumbuh menjadi tanaman baru. Tunas ini dinamakan tunas lateral. Tunas inilah yang akan membentuk umbi lapis tempat menyimpan fotosintat Hendro Sunarjono dan Prasodjo Soedomo (1983). Singgih Wibowo (1990) menyatakan, bahwa bawang merah yang ditanam di Indonesia berdasarkan warna kulitnya dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu : (1) kelompok yang umbinya berwarna merah tua, seperti kultivar Medan, Gugur, Maja dan Sri Sakate, (2) kelompok yang umbinya berwarna kuning muda pucat, seperti kultivar Sumenep, dan (3) kelompok yang umbinya berwarna kekuning-kuningan sampai merah muda seperti kultivar Kuning, Lampung, Bima, dan Ampenan.

E. Manfaat Bawang Merah (Allium cepa L)Walaupun bawang merah memiliki aroma yang menyengatbahkan dapat membuat keluar air mata, justru aroma itulah yang menandakan adanya senyawa berkhasiat obat pada bawang merah. Aroma menyengat timbul karena adanya berbagai macam asam amino bersulfur yang menjadi fotokimia utama pada bawang merah.Fitokimia terbanyak dalam bawang merah adalah allisin dan diallyl sulfide. Kedua mineral tersebut sangat berguna untuk menurunkan tekanan darah, menurunkan kadar gula, menurunkan kadar kolesterol dalam darah, dan sebagai antibiotik.Karena mengandung flavonglikosida, ia dianggap anti radang, pembunuh bakteri, sedangkan kandungan saponinnya mengencerkan dahak. Ia juga memiliki sejumlah zat lain yang berkhasiat menurunkan panas, menghangatkan, memudahkan pengeluaran angin dari perut, melancarkan pengeluaran air seni, mencegah penggumpalan darah, menurunkan kolesterol, dan kadar gula dalam darah. Menurut penelitian terakhir, bawang merah juga bisa mencegah kanker karena kandungan sulfurnya. Umbi lapisnya mengandung zat-zat seperti protein, lemak, kalsium, fosfor, besi, vitamin B1 dan C.F. Kegunaan dari Bawang Merah (Allium cepa L) : Bawang merah (Allium cepa L) dapat digunakan sebagai berikut:1. Demam pada anak,2. Perut kembung, muntah-muntah,3. Masuk angin, 4. Kerokan, 5. Batuk,6. Disentri,7. Hipertensi,8. Diabetes,9. Kutu air / kaki rangen, 10. Bisul/ luka,11. Payudara bengkak / mastitis,12. Haid tidak teratur13. Kencing manis14. Obat cacing15. Mampu mencegah terjadinya penggumpalan darah16. memberikan peluang kesembuhan pada penderita asma17. menurunkan tekanan darah dan kadar lemak di dalam darah18. mencegah naiknya gula darah pada penderita diabetes melitus19. Melancarkan air seni pada anak disertai demam, dan20. Sariawan.Dari hasil penelitian, ternyata ekstrak umbi bawang merah dengan dosis 250 mg/kg bb, menyebabkan penurunan kadar gula darah normal sebesar 23,46%. Pada pemberian tolbutamid dosis 250 mg/kg bb secara oral, menunjukkan penurunan kadar gula darah normal sebesar 22,21%, dan pemberian air suling dengan takaran 5 ml/kg bb secara oral menunjukkan penurunan kadar gula darah normal sebesar 3,00%. Tri Purwaningsih, 1991. FMIPA Farmasi UI, demikian sumber waspada menyebutkan.Bawang merah juga merupakan bagian penting dari bumbu masakan, baik untuk masakan rumah tangga, restoran maupun industri makanan , di samping itu bawang merah juga bisa di manfa'atkan sebagai obat herbal.Budidaya Tanaman Bawang MerahBudidaya bawang merah dapat dilakukan dengan dua iklim yaitu dataran rendah dan dataran tinggi. Provinsi Kalimantan Selatan merupakan daerah dataran rendah sehingga bibit yang di perlukan harus bibit bawang merah yang dataran rendah, jangan salah pilih bibit .Iklim Bawang merah dapat kita tanam dengan baik di daerah dataran rendah dan dataran tinggi. Pertumbuhanya lebih baik di daerah dataran rendah sampai ketinggian 30 meter di atas permukaan laut karena suhunya lebih tinggi, yaitu rata-rata 30oC. Bawang merah termaksud tanaman sayuran yang tidak tahan terhadap air hujan.Kita juga dapat menanam bawang merah dalam musim penghujan asal saja pembuangan airnya baik dan pemberantasan penyakit di lakukan secara teratur.Tanah Tanaman ini menghendaki tanah yang subur, banyak mengandung Humus, gembur, dan pertukaran udaranya baik, serta tidak tergenang. Bilamana tanahnya becek maka perlu di buatkan saluraan pembuangan air. Tanah yang di senangi yaitu tanah endapan dan tanah liat berpasir.Bawang merah dapat kita tanam di tegalan setelah panen padi. Daerah yang banyak terdapat tanaman bawang merah adalah seperti daerah Tegal, Cirebon, Pekalongan, Brebes, Madium.Macam-Macamnya Bawang merah yang biasa di tanam orang ada 2 macam, yaitu bawang merah biasa dan bawang merah bombay. Bawang merah biasa mempunyai daun yang bulat, panjang, warnanya hijau, dan di dalamya berongga, dan rasanya pedas. Bawang Bombay, mempunyai daun yang setengah bulat panjang, warnanya hijau tua, dan di dalamnya berlubang, serta rasanya tidak terlalu pedas, bahkan agak manis.Beberapa jenis bawang merah biasa adalah :1) Ampenan, umur 70 hari, cocok untuk musim kemarau.2) Bima, umur 60 hari, cocok untuk musim penghujan.3) Medan, umur 80 hari, cocok untuk segala musim,4) Kuning, umur 70 hari, cocok untuk musim kemarau.Bibit Bibit yang hendak kita gunakan kita pilih dari umbi yang kecil, bulat, sehat, dan agak tua. Sebelumnya bibit ini di tarang. Untuk 1 Ha pertanaman bawang merah biasa akan di perlukan 200.000 butir umbi atau 1.000 kg. sedangkan bawang bombay akan di perlukan 90.000 butir umbi atau 1.500 kg. Untuk mempercepat keluarnya tunas, bibit ini dipotong ujungnya sampai sepanjang 1/3 bagian. Sesudah itu bibit di tanam di atas bendengan sampai permukaan irisan menutup. Jarak tanaman bawang biasa 15 x 20cm dan bawang bombay 20 x 30 cm. di dalam satu bendengan akan terdapat 4 barisan tanaman.Pemeliharaan1.Memupuk Berikan campuran pupuk ZA dan ZK sebanyak 4 10 gram untuk setiap batang yang di berikan secara melingkar dengan jarak 5 10 cm dari batang.

2.Memberantas Hama dan PenyakitHama yang sering merusak tanaman bawang merah adalah ulat daun Dan hama bodas. Ulat daun ini sering memotong ujung ujung daun dan hama bodas sering memotong ujung daun sampai kering. Hama ini dapat di berantas dengan semprotan Folidol, Tamaron, Dan Bayrusil 0,2%.Penyakit yang sering menyerang tanaman bawang merah adalah Cendawan busuk umbi, penyakit mati pucuk, penyakit becak-becak daun, dan penyakit trotol. Penyakit cendawan dapat di berantas dengan semprotan Bubur Bordeaux 2% atau Dithane M-45 0,2%. Penyakit becak-becak di berantas dengan semprotan Dithane M-45 atau Antracol 0,2%.Hasil Tanaman bawang merah dapat di pungut hasilnya setelah berumur 21/2 31/3 bulan, yaitu setelah 60% daunya menjadi kering dan leher daunya lemas. Pemunguta di lakukan dengan cara mencabut tanaman yang akan di panen, dengan baik. Satu rumput tanaman dapat menghasilkan 4 6 umbi anakan dan untuk 1 Ha menghasilkan 100 1200 kwintal. (Edit Muhammad Saufi)1. Syarat Tumbuh Bawang MerahBawang merah dapat tumbuh pada tanah sawah atau tegalan, berstruktur remah, dan bertekstur sedang sampai liat. Jenis tanah Alluvial, Glei Humus atau Latosol, pH 5.6 - 6.5. Tanaman bawang merah memerlukan udara hangat untuk pertumbuhannya (25 s/d 320C), curah hujan 300 sampai 2500 mm pertahun, ketinggian 0-400 mdpl, dan kelembaban 50-70 %.2. Pengolahan TanahPengolahan tanah dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan lapisan tanah yang gembur, memperbaiki drainase dan aerasi tanah, meratakan permukaan tanah, dan mengendalikan gulma. Tanah dibajak atau dicangkul dengan kedalaman 20 cm, kemudian dibuat bedengan selebar 120 - 175 cm, tinggi 25 - 30 cm, serta panjang sesuai disesuaikan dengan kondisi lahan. Saluran drainase dibuat dengan lebar 40 - 50 cm dan kedalaman 50 - 60 cm. Apabila pH tanah kurang dari 5,6 diberi Dolomit dosis + 1,5 ton/ha disebarkan di atas bedengan dan diaduk rata dengan tanah lalu biarkan 2 minggu. Untuk mencegah serangan penyakit layu taburkan GLIO 100 gr (1 bungkus GLIO) dicampur 25-50 kg pupuk kandang matang, diamkan 1 minggu lalu taburkan merata di atas bedengan.3. Penyediaan BibitPada umumnya perbanyakan bawang merah dilakukan dengan menggunakan umbi sebagai bibit. Kualitas umbi bibit merupakan salah satu faktor yang menentukan tinggi rendahnya hasil produksi bawang merah. Umbi yang baik untuk bibit harus berasal dari tanaman yang cukup tua yaitu berumur 70 - 80 hari setelah tanam, dengan ukuran sedang (beratnya 5 - 10 gram, diameter 1,5 - 1,8 cm). Umbi bibit tersebut harus terlihat segar dan sehat, tidak keriput, dan warnanya cerah. Umbi bibit telah siap tanam apabila telah disimpan 2 - 4 bulan sejak dipanen dan tunasnya sudah sampai ke ujung umbi.

4. Penanaman dan Pemberian Pupuk DasarSetelah tanah selesai diolah selanjutnya dilakukan kegiatan pemupukan. Pupuk dasar yang digunakan adalah pupuk organik yang sudah matang seperti pupuk kandang sapi dengan dosis 10-20 ton/ha atau pupuk kandang ayam dengan dosis 5-6 ton/ha, atau kompos dengan dosis 4-5 ton/ha. Selain itu pupuk P (SP-36) dengan dosis 200-250 kg/ha diberikan 2-3 hari sebelum penanaman.Umbi bibit ditanam dengan jarak 10 cm x 20 cm atau 15 cm x 15 cm. Lobang tanaman dibuat setinggi umbi dengan menggunakan alat penugal. Umbi bawang merah dimasukkan ke dalam lobang tanaman dengan gerakan seperti memutar sekrup, hingga ujung umbi tampak rata dengan permukaan tanah. Setelah tanam dilakukan penyiraman dengan menggunakan embrat yang halus.5. Pemupukan SusulanPemupukan susulan dilakukan pada umur 10-15 hari dan umur 30-35 hari setelah tanam. Jenis dan dosis pupuk yang diberikan adalah : Urea 75-100 kg/ha, ZA 150-250 kg/ha, Kcl 75-100 kg/ha. Pupuk diaduk rata dan diberikan di sepanjang garitan tanaman.6. PengairanTanaman bawang membutuhkan air yang cukup dalam pertumbuhannya. Penyiraman pada musim kemarau dilakukan 1 kali dalam sehari pada pagi hari atau sore, sejak tanam sampai menjelang panen.7. Menyiangan dan PembumbunanMenyiang dilakukan sesuai dengan kondisi gulma, minimal dilakukan dua kali/musim, yaitu menjelang dilakukannya pemupukan susulan. Kegiatan membumbun dilakukan saat tanaman umur 30 dan 45 hari setelah tanam atau disesuaikan dengan kondisi umbi sampai muncul ke permukaan tanah.8. Pengendalian Hama dan PenyakitHama dan penyakit yang sering menyerang tanaman bawang merah adalah ulat tanah, ulat daun, ulat grayak, kutu daun, nematoda akar, bercak ungu alternaria, embun tepung, busuk leher batang, otomatis/ antraknose, busuk Umbi, layu fusarium dan busuk basah.

a. Hama ulat bawang (Spodoptera spp).Serangan hama ini ditandai dengan bercak putih transparan pada daun. Pengendaliannya adalah : - Telur dan ulat dikumpulkan lalu dimusnahkan - Pasang perangkap ngengat (feromonoid seks) ulat bawang 40 buah/ha - Jika intensitas kerusakan daun lebih besar atau sama dengan 5 % per rumpun atau telah ditemukan 1 paket telur/10 tanaman, dilakukan penyemprotan dengan insektisida efektif, misalnya Hostathion 40 EC, Cascade 50 EC, Atabron 50 EC atau Florbac.b. Hama trip (Thrips sp.)Gejala serangan hama thrip ditandai dengan adanya bercak putih beralur pada daun. Penanganannya dengan penyemprotan insektisida efektif, misalnya Mesurol 50 WP atau Pegasus 500 EC.c. Penyakit layu Fusarium ditandai dengan daun menguning, daun terpelintir dan pangkal batang membusuk. Jika ditemukan gejala demikian, tanaman dicabut dan dimusnahkan.d. Penyakit otomatis atau antraknoseGejalanya : bercak putih pada daun, selanjutnya terbentuk lekukan pada bercak tersebut yang menyebabkan daun patah atau terkulai. Untuk mengatasinya, semprot dengan fungisida Daconil 70 WP atau Antracol 70 WP.e. Penyakit trotol (bercak ungu alternaria) ditandai dengan bercak putih pada daun dengan titik pusat berwarna ungu. Gunakan fungisida efektif, antara lain Antracol 70 WP, Daconil 70 WP, dll untuk membasminya.9. Panen dan Paska PanenBawang merah dipanen apabila umurnya sudah cukup tua, biasanya pada umur 60-70 hari setelah tanam. Tanaman bawang merah dipanen setelah terlihat tanda-tanda 60-70% daun telah rebah atau leher batang lunak, sedangkan untuk bibit kerebahan daun lebih dari 90%. Panen dilakukan waktu udara cerah. Pada waktu panen, bawang merah diikat dalam ikatan-ikatan kecil (1-1.5 kg/ikat), kemudian dijemur selama 5-7 hari). Setelah kering (penjemuran 5-7 hari), 3-4 ikatan bawang merah diikat menjadi satu, kemudian bawang dijemur dengan posisi penjemuran bagian umbi di atas selama 3-4 hari. Pada penjemuran tahap kedua dilakukan pembersihan umbi bawang dari tanah dan kotoran. Bila sudah cukup kering (kadar air kurang lebih 85 %), umbi bawang merah siap dipasarkan atau disimpan di gudang.a. Pengeringan umbi dilakukan dengan cara dihamparkan merata diatas tikar atau digantung di atas para-para. Dalam keadaan cukup panas biasanya memakan waktu 4-7 hari. Bawang merah yang sudah agak kering diikat dalam bentuk ikatan.Proses pengeringan dihentikan apabila umbi telah mengkilap, lebih merah, leher umbi tampak keras dan bila terkena sentuhan terdengar gemerisik.b. Sortasi dilakukan setalh proses pengeringanc. Ikatan bawang merah dapat disimpan dalam rak penyimpanan atau digantung dengan kadar air 80 (persen) 85 (persen), ruang penyimpnan harus bersih, aerasi cukup baik, dan harus khusus tidak dicampur dengan komoditas lain.10. Kriteria Kualitas Bawang MerahKriteria kualitas bawang merah yang dikehendaki oleh konsumen rumah tangga adalah : umbi berukuran besar, bentuk umbi bulat, warna kulit merah keunguan, dan umbi kering askip. Sedangkan konsumen luar (untuk ekspor) yang dikehendaki adalah : umbi berukuran besar, bentuk umbi bulat, wana kulit merah muda, dan umbi kering lokal.H. Cara Mengkonsumsi Bawang Merah yang Harus DihindariJangan sekali-kali mengkonsumsi bawang merah mentah yang sudah di iris - iris pada hari berikutnya, karena bawang merah mentah yang sudah di iris - iris dan setelah melewati satu hari akan menjadi zat yang sangat aktif dalam menarik bakteri -bakteri di sekitarnya, sehingga mengkonsumsi bawang merah mentah sisa hari yang lalu dapat mengganggu kesehatan tubuh.Salah satu jenis komoditas hortikultura yang sangat kita butuhkan adalah Bawang merah yang memiliki nama latin Allium cepa. Tanaman ini bisa tumbuh di berbagai tempat, namun lebih menyukai daerah dataran rendah dengan ketinggian 0 400 di atas permukaan laut, serta akan tumbuh dengan sempurna pada ketinggian 0 30 meter di atas permukaan laut.Tanaman bawang merah sangat suka daerah yang memiliki iklim kering dengan sinar matahari yang cukup dan suhu udara agak panas, yakni antara 250-320 C. Jika ditanam pada suhu kurang dari 220 C, meski dapat tumbuh dengan baik namun sulit untuk dapat membentuk umbi.Sedang untuk kondisi tanah yang paling cocok bagi tanaman bawang merah, adalah tanah yang subur, gembur, serta mengandung banyak humus atau bahan organic. Disamping itu, tanah yang menjadi media untuk tumbuh juga harus memiliki sirkulasi udara yang baik, dapat mengalirkan air dengan mudah dan tidak becek. Berikut kami tampilkan beberapa cara menanam bawang merah yang baikdi bawah ini.1. Tahap PenanamanAgar dapat menghasilkan umbi dengan kuantitas dan kualitas yang baik, diperlukan teknik penanaman yang tepat, yang meliputi: waktu tanam, pemilihan bibit, pengolahan tanah, teknik menanam, penyiraman, penyiangan dan penggemburan tanah, pemupukan, serta pengendalian hama dan penyakit.2. Waktu tanamWaktu ideal untuk menanam bawang merah adalah pada musim kemarau. Tetapi karena untuk pertumbuhannya membutuhkan banyak air, maka harus dilengkapi dengan system pengairan yang baik, agar tanaman tidak kekurangan air dan juga tidak becek. Lakukan penanaman pada saat cuaca sedang cerah. Jangan melakukan penanaman pada saat pancaroba atau pergantian musim, karena ketika itu sering terjadi angin kering.Akibat yang ditimbulkan dari angin kering, akan membuat daun tanaman patah dan ujung-ujung daun seperti terbakar. Pada saat berkabut juga tidak baik untuk menanam bawang merah, karena udara berkabut dapat menimbulkan penyakit yang disebabkan oleh jamur.3. Pemilihan bibitBibit bawang merah yang baik, adalah bibit yang telah di simpan selama 2-3 bulan, dan berasal dari tanaman yang dipanen pada usia 70 90 hari. Karena pada umur tersebut umbi yang dijadikan sebagai bibit telah memiliki titik-titik tumbuh akar. Umbi bakal bibit tersebut juga harus berasal dari tanaman yang sehat dengan ciri-ciri: terlihat cerah, segar, tidak kisut, dan tidak terdapat warna hitam yang menjadi tanda adanya serangan penyakit yang di sebabkan jamur.Jangan menggunakan umbi yang terlalu kecil untuk bibit, karena bibit berukuran kecil akan membuat pertumbuhan tanaman kurang baik serta hasil yang sedikit. Umbi tersebut juga harus berukuran seragam, tidak terdapat luka, atau tidak sobek pada kulitnya.Sebelum dilakukan penanaman, bagian ujung umbi terlebih dahulu dipotong sekitar 1/3 bagian dari panjang umbi. Sedang kulit luar bibit yang mengering dan sisa-sisa akar dibuang.Tujuannya agar pertumbuhan umbi merata, merangsang tumbuhnya tunas dan pertumbuhan tanaman itu sendiri, serta merangsang pertumbuhan umbi samping, dan mendorong terbentuknya anakan. Untuk mencegah terjadinya pembusukan, sebelum ditanam, luka bekas pemotongan pada umbi harus dikeringkan dahulu. Sedang untuk perkiraan jumlah bibit, untuk satu hektar lahan dibutuhkan sekitar 600-800 kg bibit.4. Pengolahan tanahTujuan dari pengolahan tanah adalah untuk menggemburkan, menghilangkan tanaman pengganggu, serta membuat sistem penyerapan air. Pengolahan tanah ini dilakukan sebelum proses penanaman. Caranya dengan menggemburkan tanah menggunakan cangkul, bajak, atau traktor jika lahan yang akan ditanami terbilang cukup luas.Selanjutnya, dibuat bedengan-bedengan dengan menempatkan parit di antara bedengan tersebut.. Fungsi parit adalah sebagai tempat air masuk dan tempat untuk membuang air yang berlebihan. Lebar bedengan sekitar 100-120 cm, sedang ukuran parit sekitar 30-35 cm dengan kedalaman 30-40 cm. Untuk panjang bedengan dan panjang parit sudah barang tentu disesuaikan dengan luas lahan.Menjelang penanaman, tepatnya seminggu sebelumnya, tanah bedengan harus diberi pupuk dasar, yakni pupuk kandang atau kompos, serta diratakan. Tepat sehari sebelum proses penanaman, lahan diairi secukupnya sehingga siap untuk ditanami.5. Teknik menanamUntuk menanam bawang merah, bedengan yang telah disiapkan di beri lubang-lubang kecil dengan kedalaman kurang lebih sama dengan sama dengan bibit yang akan ditanam. Jarak tanam sekitar 15 x 15 cm atau 15 x 20 cm. Selanjutnya, umbi bibit dimasukan ke dalam lubang dengan meletakkan bagian ujung pada sisi atas.Jangan menanam bibit terlalu dalam, karena mempermudah pembusukan. Ujung umbi sebaiknya ditutup sedikit dengan tanah, sebab jika tanah yang menutupi terlalu tebal, akan dapat menghambat pertumbuhan tanaman. Setelah proses penanaman selesai, bedengan disiram dengan air.- PenyiramanTanaman bawang merah harus disiram setiap hari sampai daun pertama tumbuh. Penyiraman dilakukan dua kali sehari yakni pada pagi dan sore hari. Penyiraman baru dapat dilakukan sehari sekali jika tanaman bawang merah sudah berumur 50 hari.Ketika menyiram tanaman bawang merah sebaiknya tidak terlalu basah, karena mengakibatkan tanah bisa menjadi padat dan berdampak pada terganggunya pertumbuhan tanaman, serta terjadinya pembusukan.- Penyiangan dan penggemburan tanahSeperti halnya tanaman-tanaman lain, bawang merah juga harus disiangi untuk membuang semua gulma. Penyiangan dengan cara mencabuti gulma dengan menggunakan tangan maupun alat bantu harus dilakukan secara hati-hati agar tidak merusak akar tanaman bawang merah.Selama masa pertumbuhan bawang merah, penyiangan pada umumnya dilakukan dua kali. Penyiangan pertama ketika tanaman masih berumur 2 4 minggu, sedang penyiangan kedua dilakukan ketika tanaman berumur 5 6 minggu. Untuk frekuensi penyiangan sendiri tergantung pada pertumbuhan gulma.- PemupukanPupuk untuk bawang merah bisa menggunakan pupuk alami maupun buatan. Pemupukan dilakukan dalam dua tahap, yakni sebelum penanaman, dan setelah penanaman. Pemupukan tahap pertama seringkali menggunakan pupuk kandang atau kompos sebanyak 10 15 ton per hektar.Maksud pemberian pupuk alami sebelum penanaman adalah agar struktur tanah tidak mudah memadat. Selain itu juga untuk menyuburkan tanah, serta meningkatkan kemampuan tanah dalam mengikat air. Sedang untuk pupuk susulan diberikan dengan cara membenamkan pada tanah dengan jarak 10 cm dari tanaman atau menaburkannya diantara baris tanaman.6. Pengendalian hama dan penyakitJenis hama yang menyerang tanaman bawang merah adalah ulat daun dan cendawan, kedua jenis hama ini menyebabkan ujung daun terpotong dan daun terkulai. Sedang ulat dapat merusak umbi yang disimpan di gudang. Pencegahan hama dapat dilakukan dengan menggunakan obat pembasmi serangga Bayrusil 250 EC atau Azodrin 15 WSC. Dosisnya: 2 ml/l air.

Untuk penyakit yang menyerang tanaman bawang merah adalah bercak ungu yang disebabkan oleh jamur. Gejala yang terlihat dari penyakit ini adalah adanya bercak-bercak putih kelabu pada daun yang kemudian berubah menjadi cokelat dan mengering. Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan menyemprot tanaman bawang merah menggunakan Difolatan 4F.7. Proses PanenCiri-ciri tanaman bawang merah yang sudah layak untuk dipanen adalah setelah batang lemas atau roboh, normalnya ini terjadi pada usai tanam 60 sampai dengan 90 hari namun semua tergantung dari media lahan, cara tanam dan perawatan. Lalu ciri lainnya adalah bentuk umbi yang sempurna, sebagian sudah nampak di permukaan tanah, umbi sudah berwarna merah tua atau keunguan dan berbau khas bawang merah.Setelah di panen bawang merah harus di jemur selama seminggu atau dua minggu, agar buah menjadi tahan lama. Setelah siap lalu bawang merah disimpan dalam karung jala-jala dengan suhu sekitar 30-33 C.

PENINGKATAN MUTU DAN HASIL PANEN Umur panen tergantung varietas, namun dapat menggunakan dasar : untuk konsumsi : 50-60 hari setelah tanam (di dataran rendah) 70-75 hari setelah tanam (di dataran tinggi _kerebahan daun 70-80 %

untuk umbi bibit : 65-70 hari setelah tanam (di dataran rendah) 80-90 hari setelah tanam (di dataran tinggi _kerebahan daun 90 % ) Waktu panen udara cerah dan tidak basah Keseluruhan daun tampak menguning Sebagian umbi nampak tersembul keluar Cara panen dengan mencabut keseluruhan tanaman secara hati-hati Hasil panen diikat 1-1,5 kg setiap ikatan Pelayuan atau curing sebelumbawang merah dikeringkan dengan menjemur 2-3 hari di bawah terik sinar matahari Pengeringan dilakukan 7-14 hari, hingga mencapai susut bobot 25-40 % atau sampai kering askip Untuk mengetahui kesiapan umbi kering askip yaitu menyimpan sedikit contoh dalam kantong plastik putih selama 24 jam, bila sudah tidak ada titik air dalam kantong, berarti sudah mencapai kering askip Penyimpanan bawang merah dapat dilakukan di atas perapian , menggunakan para-para bambu dan di bawahnya diberi pengasapan Penyimpanan di ruang berventilasi sangat baik karena mempunyai sirkulasi udara yang baik dan dapat mencegah serangan hama dan penyakit seperti rumah sere dan gudang berpembangkit vorteks (mengubah aliran udara jenuh dalam gudang, dengan menghembus ke atas keluar gudang dan digantikan udara luar yang lebih bersih oleh adanya vorteks). Sortasi dilakukan untuk memisahkan umbi yang sehat , utuh dan menarik dengan umbi yang telah rusak. Sortasi dapat meningkatkan nilai jual dan mencegah penularan penyakit Grading dilakukan untuk menentukan tingkat mutu produk, sehingga harga dapat ditentukan sesuai mutunya. Grading dilakukan dalam beberapa kelas yaitu kelas I diameter > 2,5 cm, kelas II =1,5-2,5 cm , kelas III < 1,5 cm.

Data Hasil PengamatanData Hasil Pengamatan Sel Bawang MerahData hasil pengamatan Sel bawang merah berupa gambar sel yang diamati di bawah mikroskop. Berikut ini adalah gambar sel bawang merah :

Pembahasan Hasil PengamatanSatuan terkecil dalam tumbuhan adalah sel, suatu wadah kecil berisi substansi hidup, yaitu protoplasma, dan diselubungi oleh dinding sel. Dalam setiap sel hidup berlangsung proses metabolisme. Dinding sel melekat pada yang lain dengan adanya perekat antar sel. Pengelompokkan sel seperti itu, yang berbeda struktur atau fungsinya atau keduanya dari kelompok sel lain, disebut jaringan. Jaringan secara umum terdiri dari sel-sel yang sama bentuk serta fungsinya disebut jaringan sederhana. Jaringan yang terdiri atas lebih dari satu macam sel namun asalnya sama disebut jaringan kompleks majemuk.Sel bawang merah memang tampak sangat sederhana, namun sebenarnya sel bawang merah sangatlah kompleks.Dinding sel bawang merah dan sel-sel tumbuhan yang lain, sangatlah rapat. Tersusun dari lapisan lipid (lemak) dan lipoprotein yang sangat teratur. Hanya zat tertentu saja yang bisa keluar masuk sel dengan mudah, seperti air dan ion-ion mineral (K, Cl dan Ca) sedangkan zat-zat lain harus melewati screening dinding sel yang sangat ketat.

Pembahasan Hasil Pengamatan Sel Bawang Merah.Pada gambar di atas, ada beberapa organel sel bawang merah yang terlihat di bawah mikroskop yaitu :- Dinding Sel- Epidermis- Nukleus- Membran inti- SklereidFungsi dari masing- masing organel yang ada pada sel bawang merah adalah :

Dinding Sel,berfungsi sebagai pelindung sel. Batang tumbuhan pada umumnya lebih keras dibandingkan dengan tubuh manusia maupun hewan. Khal ini disebabkan karena bagian luar sel tumbuhan tersusun dari dinding sel yang amat keras. Bahan utama penyusun dinding sel berupa zat kayu yaitu selulosa yang tersusun dari glukosa. Selain selulosa, dinding sel juga mengandung zat lain, misalnya pektin, hemiselulosa, dan glikoprotein.

Jaringan Epidermis/ Epidermis, merupakan jaringan yang terletak paling luar pada setiap organ tumbuhan, yaitu akar, batang, daun. Jaringan Epidermis berfungsi sebagai pelindung bagian dalam organ tumbuhan. Fungsi khusus jaringan epidermis adalah sebagai pelindung terhadap hilangnya air karena adanya penguapan, kerusakan mekanik, perubahan suhu, dan hilangnya zat- zat makanan.

Ciri- ciri jaringan epidermis pada tumbuhan umumnya : Terdiri dari sel- sel hidup; Berbentuk persegi panjang; Sel- selnya rapat dan tidak mempunyai ruang antar sel; Tidak memiliki klorofil; Dinding sel jaringan epidermis bagian luar yang berbatasan dengan udara mengalamai penebalan, namun dinding sel jaringan epidemis bagian dalam yang berbatasan dengan jaringan lain tetap tipis; Mampu membentuk derivat jaringan epidermis.

Nukleus ( Inti Sel ),merupakan bagian sel yang paling mencolok di antara organel- organel di dalam sel. Fungsi Inti sel adalah sebagai berikut :- Mengendalikan proses berlangsungnya metabolisme dalam sel:- Menyimpan informasi genetik ( gen ) dalam bentuk DNA;- Mengatur kapan dan di mana ekspresi gen- gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri;- Tempat terjadinya replika ( perbanyakan DNA ) dan trankripsi ( pengutipan DNA ).

Membran Inti,terdiri atas dua lapis, yaitu membran luar (membran sitosolik) dan membran dalam (membran nukleo-plasmik). Di antara kedua membran tersebut terdapat ruangan antar membran (perinuklear space) selebar 10 - 15 nm. Membran luar inti bertautan dengan membran ER. Pada membran inti juga terdapat enzim-enzim seperti yang terdapat pada membran ER, misalnya sitokrom, transferase, dan glukosa-6-fosfatase. Permukaan luar membran inti juga berikatan dengan filamen intermediet yang menghubungkannya dengan membran plasma sehingga inti terpancang pada suatu tempat di dalam sel.

Pada membran inti terbentuk pori-pori sebagai akibat pertautan antara membran luar dan membran dalam inti. Diameter pori berkisar antara 40 - 100 nm. Jumlah pori membran inti bervariasi tergantung dari jenis sel dan kondisi fisiologi sel. Fungsi pori membrane inti ini, antara lain sebagai jalan keluar atau masuknya senyawa senyawa dari inti dan menuju inti, misalnya tempat keluarnya ARN duta dan protein ribosom. Pori membran inti dikelilingi oleh bentukan semacam cincin (anulus) yang bersama-sama dengan pori membentuk kompleks pori. Bagian dalam cincin membentuk tonjolan-tonjolan ke arah lumen pori. Pada bagian tengah pori terdapat sumbat tengah (central plug).

Sklereid,merupakan sel- sel tumbuhan yang telah mati, berbentuk bulat atau bervariasi, dan berdinding keras yang tahan terhadap tekanan. Sklereid dapat dijumpai dalam keadaan tunggal atau berkelompok kecil diantara sel- sel lain.

Pembahasan Hasil Pengamatan Sel Daun Rhodiscolor. Rhoeo mempunyai jaringan yang terdiri dari sel-sel yang bentuknya sama dapat juga melakukan fungsi khusus yang dapat juga bersama jaringan lain membentuk fungsi yang lebih kompleks. Pertumbuhan darai tana,mn ini sangat penting pada aktivitas jaringan meristem. Dan jaringanya terbagi dua yang berdasarkan kemampuan untuk tumbuh dan memperbanyak diri yaitu jaringan meristem dan jaringan yang permanen

Pada gambar di atas, ada beberapa organel sel bawang merah yang terlihat di bawah mikroskop yaitu :- Dinding Sel- Epidermis- Stomata- Sel penjaga

Fungsi dari masing- masing organel yang ada pada sel Daun Rhodiscolor adalah : Dinding Sel,adalah struktur di luar membran plasma yang membatasi ruang bagi sel untuk membesar. Dinding sel merupakan ciri khas yang dimiliki tumbuhan, bakteri, fungi (jamur), dan alga, meskipun struktur penyusun dan kelengkapannya berbeda.Dinding sel menyebabkan sel tidak dapat bergerak dan berkembang bebas, layaknya sel hewan. Namun demikian, hal ini berakibat positif karena dinding-dinding sel dapat memberikan dukungan, perlindungan dan penyaring (filter) bagi struktur dan fungsi sel sendiri. Dinding sel mencegah kelebihan air yang masuk ke dalam sel.Dinding sel terbuat dari berbagai macam komponen, tergantung golongan organisme. Pada tumbuhan, dinding-dinding sel sebagian besar terbentuk oleh polimer karbohidrat (pektin, selulosa, hemiselulosa, dan lignin sebagai penyusun penting). Pada bakteri, peptidoglikan (suatu glikoprotein) menyusun dinding sel. Fungi memiliki dinding sel yang terbentuk dari kitin. Sementara itu, dinding sel alga terbentuk dari glikoprotein, pektin, dan sakarida sederhana (gula).racun

Jaringan Epidermisyaitu jaringan yang terletak paling luar pada setiap organ tumbuhan ( akar, batang dan daun, bunga, buah, dan biji . Ciri-ciri jaringan epidermis adalah:1. Tersusun dari sel-sel hidup. 2. Terdiri atas satu lapis sel tunggal.3. Beragam bentuk, ukuran dan susunannya, tetapi biasanya tersusun rapat tidak ada ruang antar sel.4. Tidak memiliki klorofil.5. Dinding sel jaringan epidermis bagian luar yang berbatasan dengan udara mengalami penebalan , sedangkan dinding sel jaringan epidermis bagian dalam yang berbatasan dengan jaringan lain dinding selnya tetap tipis.6. Mengalami modifikasi membentuk derivat jaringan epidermis, misal stomata, trikomata (rambut-rambut), spina (duri), vilamen , sel kipas, sel kersik (sel silika).

Stomataadalah suatu celah pada epidermis yang dibatasi oleh dua sel penutup yang berisi kloroplas dan mempunyai bentuk serta fungsi yang berlainan dengan epidermis.

Fungsi stomata: -Sebagai jalan masuknya CO2 dari udara pada proses fotosintesis -Sebagai jalan penguapan (transpirasi)\ -Sebagai jalan pernafasan (respirasi)Sel yang mengelilingi stomata atau biasa disebut dengan sel tetangga berperan dalam perubahan osmotik yang menyebabkan gerakan sel penutup.Sel penutup letaknya dapat sama tinggi, lebih tinggi atau lebih rendah dari sel epidermis lainnya. Bila sama tinggi dengan permukaan epidermis lainnya disebut faneropor, sedangkan jika menonjol atau tenggelam di bawah permukaan disebut kriptopor. Setiap sel penutup mengandung inti yang jelas dan kloroplas yang secara berkala menghasilkan pati. Dinding sel penutup dan sel penjaga sebagian berlapis lignin.Berdasarkan hubungan ontogenetik antara sel penjaga dan sel tetangga, stomata dapat dibagi menjadi tiga tipe, yaitu:1. Stomata mesogen, yaitu sel tetangga dan sel penjaga asalnya sama.2. Stomata perigen, yaitu sel tetangga berkembang dari sel protoderm yang berdekatan dengan sel induk stomata.3. Stomata mesoperigen, yaitu sel-sel yang mengelilingi stomata asalnya berbeda, yang satu atau beberapa sel tetangga dan sel penjaga asalnya sama, sedangkan yang lainnya tidak demikian.Pada tumbuhan dikotil, berdasarkan susunan sel epidermis yang ada di samping sel penutup dibedakan menjadi empat tipe stomata, yaitu:1. Anomositik, sel penutup dikelilingi oleh sejumlah sel yang tidak beda ukuran dan bentuknya dari sel epidermis lainnya. Umum pada Ranuculaceae, Cucurbitaceae, Mavaceae.2. Anisositik, sel penutup diiringi 3 buah sel tetangga yang tidak sama besar. Misalnya pada Cruciferae, Nicotiana, Solanum.3. Parasitik, setiap sel penutup diiringi sebuah sel tetangga/lebih dengan sumbu panjang sel tetangga itu sejajar sumbu sel penutup serta celah. Pada Rubiaceae, Magnoliaceae, Convolvulaceae, Mimosaceae.4. Diasitik, setiap stoma dikelilingi oleh 2 sel tetangga yang tegak lurus terhadap sumbu panjang sel penutup dan celah. Pada Caryophylaceae, Acanthaceae.

Sel Penjagasel penjaga berfungsi untuk mengatur, membuka dan menutupnya stomata. Pada epidermis terdapat suatu lubang yang sangat kecil, bernama stoma (stomata). bagian ini adalah celah yang dibatasi oleh dua sel khusus yang disebut sel penjaga. Jadi, stomata terdiri atas sel penjaga yang berkloroplas, sel tetangga yang tidak berkloroplas dan celah stomata.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum yang diperoleh, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :1. Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis.2. Bawang merah mempunyai organel- organel sebagai berikut :- Dinding sel, yang berfungsi sebagai pelindung sel.- Jaringan Epidermis adalah jaringan yang terletak paling luar pada setiap organ tumbuhan, yaitu akar, batang, daun. Jaringan Epidermis berfungsi sebagai pelindung bagian dalam organ tumbuhan. Fungsi khusus jaringan epidermis adalah sebagai pelindung terhadap hilangnya air karena adanya penguapan, kerusakan mekanik, perubahan suhu, dan hilangnya zat- zat makanan.- Nukleus, adalah inti sel yang berada di tengah- tengah sel. Berfungsi untuk Mengendalikan proses berlangsungnya metabolisme dalam sel, Menyimpan informasi genetik ( gen ) dalam bentuk DNA, Mengatur kapan dan di mana ekspresi gen- gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri.- Membran Inti yaitu membran luar (membran sitosolik) dan membran dalam (membran nukleo-plasmik). Di antara kedua membran tersebut terdapat ruangan antar membran (perinuklear space) selebar 10 - 15 nm.- Sklereid, merupakan sel- sel tumbuhan yang telah mati, berbentuk bulat atau bervariasi, dan berdinding keras yang tahan terhadap tekanan.