kebun campur
DESCRIPTION
kebun campurTRANSCRIPT
1
Menanam lebih dari satu jenis tanaman pada suatu lahan dan dalam waktu yang sama dengan barisan-barisan teratur
Tanaman yang berumur pendek dan Tanaman yang berumur pendek dan mempunyai postur yang pendek akan mempunyai postur yang pendek akan ditanam terlebih dahulu pada bedengan ditanam terlebih dahulu pada bedengan setelah mencapai setelah mencapai ++ 1/3 umur tanaman, 1/3 umur tanaman, baru tanaman lain ditanam diantara baru tanaman lain ditanam diantara tanaman tersebut.tanaman tersebut.
Hal ini agar tanaman yang pendek cukup Hal ini agar tanaman yang pendek cukup mendapatkan sinar matahari dan hara mendapatkan sinar matahari dan hara untuk pertumbuhan awal.untuk pertumbuhan awal.
Kebun Campur (Tumpang Sari)
Prinsip Tumpang Sari/Gilir
• Menganut azas pemanfaatan, karena dalam satu bedengan nyaris tidak ada jarak antara tanaman, diantara tanaman yang satu ditanam tanaman yang lain
Gambar pola tumpangsari
Alur
Tan.Pagar
Tan.Pokok
Tan.Pengisi
Tan. Sela
Sungai/ lembah sbg acuan kontur
Jati
Tan.sela
Tan. pengisi
Pola terbentuknya kebun/pekarangan
Struktur pekarangan yang kompleks menyerupai hutan alam
Proses terbentuknya Dusung di Maluku
Hutan Alam(Ewang)
Dusung
PemukimanKawasan berburu dan meramu
Penebangan dan pembakaran
PenanamanSemak belukar
Ladang
Ladang
Proses terbentuknya Tembawang di Kalimantan Barat
Hutan
Tembawang
Areal pemukiman
Pekarangan
Lahan perladangan berpindah
Kebun karet
Kebun karet campuran
POLA PENGGUNAAN LAHAN MASYARAKAT KARO
Macam dan Bentuk Intercropping
1. Intercropping2. Relay cropping3. Alley cropping4. Agroforestry5. Sistem Surjan6. Multistrata cropping
INTERCROPPING• Penanaman 2 tan atau lebih yang mempunyai umur
relatif sama, pada saat yang bersamaan dengan pengaturan jarak tanam
RELAY CROPPING• Penanaman 2 tanaman atau lebih dimana tanaman yang
kedua ditanam saat tanaman pertama telah melewati fase vegetatif atau pada fase generatif.
ALLEY CROPPING• Penanaman tan tumpangsari yang berupa tanaman pohon
legum pada kedua sisi tanaman pokok, sehingga terbentuk seperti pagar atau lorong.
Agroforestry• Pripsipnya sama dengan Alleycropping bedanga
hanya tanaman tahunannya adalah tanaman hutan seperti jati, pinus, damar
Sistem Surjan• Sistem tumpangsari didaerah banyak air dg
meninggikan sebagian lahan. Lahan yang tinggi ditanami tanaman semusim atau tanaman tahunan, sedangkan bagian yg bawah ditanami tan. Padi
Multistrata cropping• Penanaman tumpangsari berbagai tanaman
dg ketinggian berbeda
Kebun kelapa dengan pencampuran tanaman kacang-kacangan
Tumpangsari pada hutan negara
TS pada Jati
Papan Tanaman TS Tan. pengisi Kesambi
Ts dengan tanaman sela lamtoro
Ts jati dengan kacang tanah
Ts jati dengan jagung
Multiple Cropping
• Dapat berupa :- Tanaman sela- Tanaman campuran- Pergiliran tanaman
Tanaman Sela
• Biasa juga disebut tanaman sisipan merupakan pola tanam yang lebih mengarah pada pemanfaatan lahan dan penaggulangan gulma, meskipun tanaman sela ini juga menghasilkan uang (berproduksi)
Pemilihan tanaman sela biasanya digunakan tanaman yang mempunyai tajuk tidak begitu lebar (disesuaikan dengan jarak tanam tanaman pokok), mempunyai perakaran dangkal dan sedikit membutuhkan sinar matahari. Pertimbangan ini diambil karena agar pertumbuhan tanaman sela dapat berjalan dengan normal dan maksimal tanpa mengganggu tanaman pokok.
Tanaman sela dapat ditanam setelah tanaman pokok sudah tumbuh terlebih dahulu. Tanaman yang banyak digunakan adalah jenis tanaman sayur yang dikonsumi daunnya dan berumur pendek. Jika pemberian unsur hara yang berimbang tanaman akan menghasilkan fungsi ganda yaitu menekan biaya penyiangan gulma dan peningkatan dari hasil produksi tanaman sela itu sendiri.
Tanaman campuran sebaiknya dipilih jenis tanaman yang bermanfaat bagi tanaman lainnya,misalnya dalam satu bedengan dicampuri tanaman kemangi dimana aroma tanaman tersebut dapat menghalau serangga tertentu, sehingga tanaman lain terbebas dari hama tersebut.
KEUNTUNGAN DITERAPKAN Tumpang Sari
~ Biaya pembuatan tanaman menjadi murah, karena sebagai upahnya petani boleh mengambil hasil tanaman semusimnya.
~ Umumnya dengan TS hasil tanamannya baik karena pada waktu akan dikembalikan atau habis masa kontraknya, tanaman hutannya harus mencapai % hidup paling sedikit 80 % (sekarang harus mencapai 100 %).
~ Dengan tanah digarap, maka aerasi tanah menjadi lebih bagus, sehingga memungkinkan pertumbuhan tanaman hutannya menjadi lebih baik.
~ Dengan tanah dikerjakan dan umumnya petani memupuk, maka tanaman hutan ikut memanfaatkannya dan pertumbuhannya menjadi lebih baik.
KERUGIAN DENGAN PENERAPAN Tumpang Sari
* Terjadi erosi akibat tanah selalu digarap, Dapat dicegah dengan pengetrapan teknik
pengawetan tanah yang baik.
* Terjadi persaingan memperoleh hara antara tanaman semusim dengan tanaman hutan, Pertumbuhan tanaman hutan terganggu.
* Kesuburan tanah akan menurun karena terjadi persaingan akar dan tajuk tanaman tumpangsari dengan tanaman pokok.
USAHA UNTUK MEMPERKECIL KELEMAHAN Tumpang Sari
~ Penentuan jenis tanaman pertanian yang tepat.~ Pembatasan masa berlakunya TS.~ Penanaman tanaman sela (jenis Leguminosae).~ Penanaman tanaman campuran (pohon pengisi).~ Penentuan jarak tanam yang tepat.~ Pengawasan yang baik.
JENIS TANAMAN SEMUSIM YANG seharusnya TIDAK BOLEH ditanam
Tanaman yang sifatnya merambat dan membelit (kacang panjang, kecipir).
Tanaman yang pertumbuhannya cepat dan menyaingi tanaman hutan
(tanaman padi gogo).
Tanaman yang menyerap hara sangat banyak (berumbi seperti ketela, ubi jalar, tebu dan pisang).
Tanaman yang mempunyai nilai ekonomi tinggi (tembakau). Dengan tanaman tembakau petani akan lebih aktif untuk menyiangi tanah dan ini akan mempunyai dampak positif pada tanaman pokok, namun karena nilai tembakau sangat tinggi, maka sering petani akan mendahulukan tanaman tembakaunya dibandingkan tanaman kehutanannya.
Tanaman pencampur salah satunya ditanam tanaman yang dapat berfungsi menggemburkan tanah (jenis legume).
Teknik pemilihan jenis tanaman yang akan ditanam pada sistem campuran ini harus benar-benar diperhatikan, tidak asal-asalan. Manfaat secara umum multiple cropping antara lain :
- Lebih efektif dan efisien dalam permanfaatan lahan air,hara dan cahaya matahari.
- Mengurangi adanya erosi, karena tanah selalu tertutup tanaman.
- Hasil produks lebih besar persatuan luas dan tenaga.
-Mengurangi tingkat kegagalan tanaman karena mampu menekan perkembangan hama, penyakit dan gulma.-Dapat menambah unsur hara atau meningkatkan kesuburan tanah.
Klasifikasi Agroforestri Berdasarkan Komponen Penyusun
• Agroforestry sederhanaPola AF yang tersusun atas satu jenis tanaman hutan dan tanaman semusim.
Contoh : jati + jagung, Kelapa + kacang, Sengon + kopi, Kayu putih + kacang, Karet + padi, Pohon + jahe
• Agroforestry kompleksmerupakan sistem pertanian menetap yang berbasis pohon. Komponen penyusun adalah pohon, perdu, tanaman semusim,rumput.
Contoh : AF di HR daerah hulu Sengon + cengkeh + kopi + empon-empon + kaliandra
Alur pendekatan utama dalam klasifikasi AFPengelompokan/kategorisaisi berdasar struktur dan fungsi
Pengelompokan berdasar penyebaran dan pengelolaan
Struktur (asal dan susunan komponen kayu)
Fungsi/peran dan output komponen kayu
Adaptabilitas scr ekologis/ lingkungan
Sosial-ekonomi dan manajemen
Asal komponen Susunan komponen
Agrisilviculture(palawija dan pohon, termasuk perdu)
SPATIALCampuran rapatCampuran jarangStripBoundary
Fungsi produktifPangan HMTKayu bakarProduk (kayu) lain
SISTEM PADATropis basah: -Dataran rendah-Dataran tinggi
Tropis sub-humid
-Dataran rendah (savanna di Afrika,cerrado di Amerika latin)
-Dataran tinggi
LEVEL INPUT TEKNOLOGILow input (marginal)Medium inputHigh input
Silvopastoral(peternakan/hewan dan pohon)
Agrosilvopastoral(palawija, ternak dan pohon
TEMPORALCoincidentConcomitantOverlappingSequential (separate)Interpolated
Fungsi protektifWindbreakShelterbeltKonservasi tanahKonservasi airKesuburan tanahNaungan
COST-BENEFITKomersialIntermediateSubsistenLain-lain
(wood lots, piculture, aquaculture etc)