kebun campur

32
1 Menanam lebih dari satu jenis tanaman pada suatu lahan dan dalam waktu yang sama dengan barisan-barisan teratur Tanaman yang berumur pendek dan Tanaman yang berumur pendek dan mempunyai postur yang pendek mempunyai postur yang pendek akan ditanam terlebih dahulu akan ditanam terlebih dahulu pada bedengan setelah pada bedengan setelah mencapai mencapai + + 1/3 umur tanaman, 1/3 umur tanaman, baru tanaman lain ditanam baru tanaman lain ditanam diantara tanaman tersebut. diantara tanaman tersebut. Hal ini agar tanaman yang Hal ini agar tanaman yang pendek cukup mendapatkan pendek cukup mendapatkan sinar matahari dan hara untuk sinar matahari dan hara untuk pertumbuhan awal. pertumbuhan awal. Kebun Campur (Tumpang Sari)

Upload: dodhy-poermadhanie

Post on 15-Feb-2016

276 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

kebun campur

TRANSCRIPT

Page 1: Kebun Campur

1

Menanam lebih dari satu jenis tanaman pada suatu lahan dan dalam waktu yang sama dengan barisan-barisan teratur

Tanaman yang berumur pendek dan Tanaman yang berumur pendek dan mempunyai postur yang pendek akan mempunyai postur yang pendek akan ditanam terlebih dahulu pada bedengan ditanam terlebih dahulu pada bedengan setelah mencapai setelah mencapai ++ 1/3 umur tanaman, 1/3 umur tanaman, baru tanaman lain ditanam diantara baru tanaman lain ditanam diantara tanaman tersebut.tanaman tersebut.

Hal ini agar tanaman yang pendek cukup Hal ini agar tanaman yang pendek cukup mendapatkan sinar matahari dan hara mendapatkan sinar matahari dan hara untuk pertumbuhan awal.untuk pertumbuhan awal.

Kebun Campur (Tumpang Sari)

Page 2: Kebun Campur

Prinsip Tumpang Sari/Gilir

• Menganut azas pemanfaatan, karena dalam satu bedengan nyaris tidak ada jarak antara tanaman, diantara tanaman yang satu ditanam tanaman yang lain

Page 3: Kebun Campur

Gambar pola tumpangsari

Alur

Tan.Pagar

Tan.Pokok

Tan.Pengisi

Tan. Sela

Sungai/ lembah sbg acuan kontur

Jati

Tan.sela

Tan. pengisi

Page 4: Kebun Campur

Pola terbentuknya kebun/pekarangan

Page 5: Kebun Campur

Struktur pekarangan yang kompleks menyerupai hutan alam

Page 6: Kebun Campur
Page 7: Kebun Campur

Proses terbentuknya Dusung di Maluku

Hutan Alam(Ewang)

Dusung

PemukimanKawasan berburu dan meramu

Penebangan dan pembakaran

PenanamanSemak belukar

Ladang

Ladang

Page 8: Kebun Campur

Proses terbentuknya Tembawang di Kalimantan Barat

Hutan

Tembawang

Areal pemukiman

Pekarangan

Lahan perladangan berpindah

Kebun karet

Kebun karet campuran

Page 9: Kebun Campur

POLA PENGGUNAAN LAHAN MASYARAKAT KARO

Page 10: Kebun Campur

Macam dan Bentuk Intercropping

1. Intercropping2. Relay cropping3. Alley cropping4. Agroforestry5. Sistem Surjan6. Multistrata cropping

Page 11: Kebun Campur

INTERCROPPING• Penanaman 2 tan atau lebih yang mempunyai umur

relatif sama, pada saat yang bersamaan dengan pengaturan jarak tanam

Page 12: Kebun Campur

RELAY CROPPING• Penanaman 2 tanaman atau lebih dimana tanaman yang

kedua ditanam saat tanaman pertama telah melewati fase vegetatif atau pada fase generatif.

Page 13: Kebun Campur

ALLEY CROPPING• Penanaman tan tumpangsari yang berupa tanaman pohon

legum pada kedua sisi tanaman pokok, sehingga terbentuk seperti pagar atau lorong.

Page 14: Kebun Campur

Agroforestry• Pripsipnya sama dengan Alleycropping bedanga

hanya tanaman tahunannya adalah tanaman hutan seperti jati, pinus, damar

Page 15: Kebun Campur

Sistem Surjan• Sistem tumpangsari didaerah banyak air dg

meninggikan sebagian lahan. Lahan yang tinggi ditanami tanaman semusim atau tanaman tahunan, sedangkan bagian yg bawah ditanami tan. Padi

Page 16: Kebun Campur

Multistrata cropping• Penanaman tumpangsari berbagai tanaman

dg ketinggian berbeda

Page 17: Kebun Campur

Kebun kelapa dengan pencampuran tanaman kacang-kacangan

Page 18: Kebun Campur

Tumpangsari pada hutan negara

Page 19: Kebun Campur

TS pada Jati

Papan Tanaman TS Tan. pengisi Kesambi

Ts dengan tanaman sela lamtoro

Ts jati dengan kacang tanah

Ts jati dengan jagung

Page 20: Kebun Campur

Multiple Cropping

• Dapat berupa :- Tanaman sela- Tanaman campuran- Pergiliran tanaman

Page 21: Kebun Campur

Tanaman Sela

• Biasa juga disebut tanaman sisipan merupakan pola tanam yang lebih mengarah pada pemanfaatan lahan dan penaggulangan gulma, meskipun tanaman sela ini juga menghasilkan uang (berproduksi)

Page 22: Kebun Campur

Pemilihan tanaman sela biasanya digunakan tanaman yang mempunyai tajuk tidak begitu lebar (disesuaikan dengan jarak tanam tanaman pokok), mempunyai perakaran dangkal dan sedikit membutuhkan sinar matahari. Pertimbangan ini diambil karena agar pertumbuhan tanaman sela dapat berjalan dengan normal dan maksimal tanpa mengganggu tanaman pokok.

Page 23: Kebun Campur

Tanaman sela dapat ditanam setelah tanaman pokok sudah tumbuh terlebih dahulu. Tanaman yang banyak digunakan adalah jenis tanaman sayur yang dikonsumi daunnya dan berumur pendek. Jika pemberian unsur hara yang berimbang tanaman akan menghasilkan fungsi ganda yaitu menekan biaya penyiangan gulma dan peningkatan dari hasil produksi tanaman sela itu sendiri.

Page 24: Kebun Campur

Tanaman campuran sebaiknya dipilih jenis tanaman yang bermanfaat bagi tanaman lainnya,misalnya dalam satu bedengan dicampuri tanaman kemangi dimana aroma tanaman tersebut dapat menghalau serangga tertentu, sehingga tanaman lain terbebas dari hama tersebut.

Page 25: Kebun Campur

KEUNTUNGAN DITERAPKAN Tumpang Sari

~ Biaya pembuatan tanaman menjadi murah, karena sebagai upahnya petani boleh mengambil hasil tanaman semusimnya.

~ Umumnya dengan TS hasil tanamannya baik karena pada waktu akan dikembalikan atau habis masa kontraknya, tanaman hutannya harus mencapai % hidup paling sedikit 80 % (sekarang harus mencapai 100 %).

~ Dengan tanah digarap, maka aerasi tanah menjadi lebih bagus, sehingga memungkinkan pertumbuhan tanaman hutannya menjadi lebih baik.

~ Dengan tanah dikerjakan dan umumnya petani memupuk, maka tanaman hutan ikut memanfaatkannya dan pertumbuhannya menjadi lebih baik.

Page 26: Kebun Campur

KERUGIAN DENGAN PENERAPAN Tumpang Sari

* Terjadi erosi akibat tanah selalu digarap, Dapat dicegah dengan pengetrapan teknik

pengawetan tanah yang baik.

* Terjadi persaingan memperoleh hara antara tanaman semusim dengan tanaman hutan, Pertumbuhan tanaman hutan terganggu.

* Kesuburan tanah akan menurun karena terjadi persaingan akar dan tajuk tanaman tumpangsari dengan tanaman pokok.

Page 27: Kebun Campur

USAHA UNTUK MEMPERKECIL KELEMAHAN Tumpang Sari

~ Penentuan jenis tanaman pertanian yang tepat.~ Pembatasan masa berlakunya TS.~ Penanaman tanaman sela (jenis Leguminosae).~ Penanaman tanaman campuran (pohon pengisi).~ Penentuan jarak tanam yang tepat.~ Pengawasan yang baik.

Page 28: Kebun Campur

JENIS TANAMAN SEMUSIM YANG seharusnya TIDAK BOLEH ditanam

Tanaman yang sifatnya merambat dan membelit (kacang panjang, kecipir).

Tanaman yang pertumbuhannya cepat dan menyaingi tanaman hutan

(tanaman padi gogo).

Tanaman yang menyerap hara sangat banyak (berumbi seperti ketela, ubi jalar, tebu dan pisang).

Tanaman yang mempunyai nilai ekonomi tinggi (tembakau). Dengan tanaman tembakau petani akan lebih aktif untuk menyiangi tanah dan ini akan mempunyai dampak positif pada tanaman pokok, namun karena nilai tembakau sangat tinggi, maka sering petani akan mendahulukan tanaman tembakaunya dibandingkan tanaman kehutanannya.

Page 29: Kebun Campur

Tanaman pencampur salah satunya ditanam tanaman yang dapat berfungsi menggemburkan tanah (jenis legume).

Teknik pemilihan jenis tanaman yang akan ditanam pada sistem campuran ini harus benar-benar diperhatikan, tidak asal-asalan. Manfaat secara umum multiple cropping antara lain :

- Lebih efektif dan efisien dalam permanfaatan lahan air,hara dan cahaya matahari.

- Mengurangi adanya erosi, karena tanah selalu tertutup tanaman.

- Hasil produks lebih besar persatuan luas dan tenaga.

Page 30: Kebun Campur

-Mengurangi tingkat kegagalan tanaman karena mampu menekan perkembangan hama, penyakit dan gulma.-Dapat menambah unsur hara atau meningkatkan kesuburan tanah.

Page 31: Kebun Campur

Klasifikasi Agroforestri Berdasarkan Komponen Penyusun

• Agroforestry sederhanaPola AF yang tersusun atas satu jenis tanaman hutan dan tanaman semusim.

Contoh : jati + jagung, Kelapa + kacang, Sengon + kopi, Kayu putih + kacang, Karet + padi, Pohon + jahe

• Agroforestry kompleksmerupakan sistem pertanian menetap yang berbasis pohon. Komponen penyusun adalah pohon, perdu, tanaman semusim,rumput.

Contoh : AF di HR daerah hulu Sengon + cengkeh + kopi + empon-empon + kaliandra

Page 32: Kebun Campur

Alur pendekatan utama dalam klasifikasi AFPengelompokan/kategorisaisi berdasar struktur dan fungsi

Pengelompokan berdasar penyebaran dan pengelolaan

Struktur (asal dan susunan komponen kayu)

Fungsi/peran dan output komponen kayu

Adaptabilitas scr ekologis/ lingkungan

Sosial-ekonomi dan manajemen

Asal komponen Susunan komponen

Agrisilviculture(palawija dan pohon, termasuk perdu)

SPATIALCampuran rapatCampuran jarangStripBoundary

Fungsi produktifPangan HMTKayu bakarProduk (kayu) lain

SISTEM PADATropis basah: -Dataran rendah-Dataran tinggi

Tropis sub-humid

-Dataran rendah (savanna di Afrika,cerrado di Amerika latin)

-Dataran tinggi

LEVEL INPUT TEKNOLOGILow input (marginal)Medium inputHigh input

Silvopastoral(peternakan/hewan dan pohon)

Agrosilvopastoral(palawija, ternak dan pohon

TEMPORALCoincidentConcomitantOverlappingSequential (separate)Interpolated

Fungsi protektifWindbreakShelterbeltKonservasi tanahKonservasi airKesuburan tanahNaungan

COST-BENEFITKomersialIntermediateSubsistenLain-lain

(wood lots, piculture, aquaculture etc)