analisis campur kode dalam novel ketika cinta …

167
ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA BERTASBIH KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh RASDIANA NIM 10533811015 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA 2019

Upload: others

Post on 03-Oct-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA

BERTASBIH KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan pada Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

RASDIANA

NIM 10533811015

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

2019

Page 2: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …
Page 3: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

iii

Page 4: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

iv

Page 5: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

v

Page 6: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

vi

MOTO DAN PERSEMBAHAN

“Waktumu terbatas. Jangan menyia-nyiakannya dengan melihat kekurangan

seseorang, yakinlah dengan dukungan, kesabaran, doa, dan ijabah-Nya”

Kupersembahkan karya sederhana ini

sebagai ungkapan terima kasihku kepada kedua orang tuaku

tercinta, saudaraku, dan sahabat-sahabatku atas doa, dukungan, nasihat,

dan pengorbanan yang tulus dan ikhlas untuk kesuksesan ananda.

Page 7: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

vii

ABSTRAK

Rasdiana. 2019. Analisis Campur Kode dalam Novel Ketika Cinta Baertasbih Karya Habiburrahman El Shirazy. Skripsi. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing 1 Hambali dan pembimbing 2 Andi Paida.

Masyarakat yang beragam dan lingkungan budaya yang berbeda menimbulkan ragam bahasa dalam penggunaan bahasa. Keanekaragaman bahasa tersebut disebabkan karena adanya penggunaan campur kode bentuk lisan maupun tulisan. Peristiwa campur kode dalam bentuk tulisan biasanya terdapat pada buku bacaan karya sastra seperti novel. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan warna baru dalam berbahasa tulis. Novel Ketika Cinta Bertasbih terdapat campur kode keluar (outer-code mixing) karena menggunakan bahasa asli yaitu bahasa Indonesia yang disisipi bahasa asing yaitu bahasa Arab, bahasa Inggris dan bahasa Jawa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan wujud campur kode bahasa daerah Jawa dan campur kode bahasa asing (Arab dan Inggris). Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan rancangan penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan metode dokumentasi dengan menggunakan sumber-sumber tertulis berupa kontruksi yang merupakan wujud-wujud campur kode berupa bentuk dialog dan deskripsi yang terdapat pada novel Ketika Cinta Bertasbih. Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan adanya campur kode berjumlah 229 data, penyisipan wujud kata berjumlah 119 data, penyisipan wujud frasa berjumlah 44 data, penyisipan wujud klausa berjumlah 16 data, penyisipan wujud kata ulang berjumlah 11 data, penyisipan wujud baster berjumlah 24 data, dan penyisipan wujud idiom atau ungkapan berjumlah 15 data.

Kata kunci : campur kode, wujud campur kode, novel Ketika Cinta Bertasbih.

Page 8: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

viii

KATA PENGANTAR

Allah Maha Penyayang dan Pengasih, demikian kata untuk mewakili atas

segala karunia dan nikmat-Nya. Jiwa ini takkan henti bertahmid atas anugerah

pada detik waktu, denyut jantung, gerak langkah, serta rasa dan rasio pada-Mu,

Sang Khalik. Skripsi ini adalah setitik dari sederetan berkah-Mu.

Setiap orang dalam berkarya selalu mencari kesempurnaan, tetapi

terkadang kesempurnaan itu terasa jauh dari kehidupan seseorang. Kesempurnaan

bagaikan fatamorgana yang semakin dikejar semakin menghilang dari pandangan,

bagai pelangi yang terlihat indah dari kejahuan, tetapi menghilang jika didekati.

Demikian juga tulisan ini, kehendak hati ingin mencapai kesempurnaan, tetapi

kapasitas penulis dalam keterbatasan. Segala daya dan upaya telah penulis

serahkan untuk membuat tulisan ini selesai dengan baik dan bermanfaat dalam

dunia pendidikan, khususnya dalam ruang lingkup Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidkan, Universitas Muhammadiyah Makassar.

Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

tulisan ini. Segala rasa hormat, penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua

orang tua saya. Drs Sulaiman T, M.Pd dengan Rosnaeni yang telah berjuang,

berdoa, mengasuh, membesarkan, mendidik, dan membiayai penulis dalam proses

pencarian ilmu. Demikain pula, penulis mengucapkan kepada para keluarga serta

sahabat yang tak hentinya memberikan motivasi dan selalu menemaniku dengan

candanya. Kepada Drs. H. Hambali, S.Pd.,M.Hum dengan Dr. Andi Paida, M.Pd.

Page 9: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

ix

Pembimbing I dan pembimbing II, yang telah memberikan bimbingan, arahan,

serta motivasi sejak awal penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini.

Akhir kata dengan segala kerendahan hati, penulis senantiasa

mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak, selama saran dan kritikan

tersebut sifatnya membangun karena penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak

akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan. Mudah-mudahan dapat memberi

manfaat bagi para pembaca, terutama bagi diri pribadi penulis. Aamiin.

Makassar, Agustus 2019

Penulis

Page 10: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................. iii

SURAT PERNYATAAN ............................................................................ iv

SURAT PERJANJIAN ................................................................................ v

MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vi

ABSTRAK .................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................. viii

DAFTAR ISI ................................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................ 4

C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR ........................ 6

A. Kajian Pustaka ........................................................................... 6

1. Penelitian yang Relevan ....................................................... 6

2. Penggunaan Bahasa dalam Novel ........................................ 7

3. Kode Bahasa ........................................................................ 11

4. Campur Kode ....................................................................... 14

B. Kerangka Pikir ........................................................................... 24

Page 11: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

xi

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 27

A. Jenis Penelitian........................................................................... 27

B. Fokus Penelitian ......................................................................... 27

C. Batasan Istilah ............................................................................ 27

D. Data dan Sumber Data ............................................................... 28

E. Instrumen Penelitian .................................................................. 28

F. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 29

G. Teknik Analisis Data.................................................................. 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 31

A. Hasil Penelitian ......................................................................... 31

B. Pembahasan................................................................................ 87

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 99

A. Simpulan .................................................................................... 99

B. Saran .......................................................................................... 100

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 101

DAFTAR LAMPIRAN

Page 12: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Korpus Data ................................................................................... 103

2. Objek Penelitian ............................................................................. 144

3. Surat Pengesahan Skripsi ............................................................... 145

4. Surat Persetujuan Skripsi ............................................................... 146

5. Kartu Kontrol Bimbingan Skripsi 1 .............................................. 147

6. Kartu Kontrol Bimbingan Skripsi 2 ............................................... 148

7. Sinopsis Novel Ketika Cinta Bertasbih Karya

Habiburrahman El Shirazy ............................................................. 150

8. Riwayat Hidup ............................................................................... 155

Page 13: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia merupakan mahkluk sosial yang memiliki keinginan untuk

berinteraksi dengan sesamanya. Manusia menggunakan pikiran, naluri,

perasaan, dan keinginan untuk memberi reaksi dan interaksi pada

lingkungannya. Interaksi sosial terbentuk karena dipengaruhi oleh tindakan

sosial, kontak sosial, dan komunikasi sosial.

Secara teoritis, bahasa berkaitan dengan berbicara. Berbicara

merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang merupakan suatu

kegiatan (ucapan) untuk mengomunikasikan gagasan-gagasan seseorang

kepada penyimaknya melalui bahasa lisan. Mengingat dalam peristiwa

berbicara mengandaikan adanya maksud pembicaraan dari pembicara kepada

pendengar, maka jelas kiranya bahwa tujuan berbicara tidak lain adalah untuk

menyampaikan maksud, gagasan, ide pembicara itu sendiri. Dapat pula

dikatakan bahwa tujuan berbicara tidak lain untuk berkomunikasi.

Penggunaan bahasa dapat menunjukkan pengguna bahasa. Itu artinya bahasa

bisa menjadi cerminan pribadi pengguna bahasa tersebut. Bahasa sangat

menarik dan berbeda setiap pembicaranya. Bahasa yang digunakan oleh

orang yang terkenal cenderung lebih sering diperhatikan dan ditiru (Kartono,

2014: 1). Pemakaian bahasa dalam kehidupan masyarakat mengakibatkan

terjadinya keanekaragaman bahasa. Ragam bahasa itu dilihat sebagai akibat

adanya keanekaragaman sosial penutur bahasa itu dan keragaman fungsi

Page 14: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

2

bahasa itu, ragam bahasa itu sudah ada untuk memenuhi fungsinya sebagai

alat interaksi dalam kegiatan masyarakat yang beraneka ragam.

Fungsi bahasa merupakan bagian dari sosiolinguistik. Dalam perspektif

sosiolinguistik, konsep bahasa untuk menyampaikan pikiran tertentu terlalu

sempit sebab seperti yang dikemukakan oleh Fishman (dalam Chaer dan

Agustin 2004: 7) bahwa yang menjadi pokok persoalan linguistik adalah

“who speak, what language, to whom, when, and to what end”

Saat berinteraksi antarmanusia dengan manusia lainnya, pada keadaan

tertentu akan didapati manusia yang mampu berbicara lebih dari satu bahasa,

disebut dengan istilah bilingual atau bahkan ada manusia yang multilingual.

Di Indonesia pada umumnya adalah masyarakat bilingual, yaitu

menggunakan bahasa Indonesia dan menggunakan bahasa daerah sebagai

bahasa pertama, banyak juga yang multilingual atau masyarakat aneka

bahasa, yaitu masyarakat yang menggunakan beberapa bahasa, baik

menggunakan bahasa Indonesia, bahasa daerah dan juga bahasa asing.

Faktor masyarakat bilingual atau bahkan multilingual bisa disebabkan

oleh beberapa sebab. Misalnya perkawinan, anak-anak yang berasal dari

perkawinan campur beda bangsa dan bahasa sangat mungkin mampu

memahami dan menggunakan beberapa bahasa yang berbeda. Faktor migrasi,

yaitu perpindahan penduduk yang menyebabkan keanekabahasaan, kelompok

kecil yang bermigrasi ke daerah atau negara lain tentu saja menyebabkan

bahasa ibu mereka tidak berfungsi di daerah baru. Selain itu, faktor

pendidikan. Sekolah biasanya mengajarkan bahasa asing kepada anak-anak

yang menyebabkan anak menjadi bilingual atau bahkan multilingual.

Page 15: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

3

Pemilihan bahasa bukanlah merupakan hal yang mudah dalam suatu

peristiwa tutur. Seseorang yang merupakan bilingual tentu saja akan berpikir

untuk memilih bahasa yang akan di gunakan ketika berbicara kepada orang

lain dalam peristiwa komunikasi. Menurut sudut pandang Sosiolinguistik,

penggunaan variasi kode bahasa dalam masyarakat multibahasa merupakan

gejala yang sangat menarik untuk dikaji.

Campur kode merupakan konvergensi kebahasaan yang unsur-unsurnya

berasal dari beberapa bahasa yang masing-masing telah meninggalkan

fungsinya dan mendukung fungsi bahasa yang disisipinya. Campur kode yang

sering dilakukan oleh masyarakat indonesia dalam bentuk lisan maupun

tulisan, khususnya yang terdapat dalam buku bacaan karya sastra seperti

novel.

Novel sebagai karya sastra merupakan luapan ekspresi pengarang.

Salah satu unsur penting dalam novel adalah penggunaan bahasa. Bahasa

yang terdapat dalam novel diungkapkan pengarangnya dengan bebas dan

santai. Penggunaan bahasa tersebut dimaksudkan agar ide, gagasan dan

pikiran pengarang dapat dinikmati dan dihayati oleh pembaca sehingga

pembaca seolah-olah dibawa ke dalam dunia yang diciptakan pengarang.

Saat ini perkembangan karya sastra di Indonesia khususnya novel

sangat pesat dan membanggakan. Peneliti tertarik untuk meneliti campur

kode yang terdapat dalam novel Ketika Cinta Bertasbih karya

Habiburrahman El Shirazy. Pemilihan novel Ketika Cinta Bertasbih sebagai

objek kajian penelitian berdasarkan beberapa alasan.

Page 16: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

4

Pertama, Novel Ketika Cinta Bertasbih dikarang oleh salah satu

sastrawan terkenal yang telah menghasilkan novel-novel yang digemari

pembaca, novel Ketika Cinta Bertasbih juga merupakan novel yang berisi

perjuangan hidup, cinta, dan nilai-nilai moral dan agama yang berguna bagi

pembaca terutama generasi muda. Kedua, penulis adalah seorang multilingual

menguasai bahasa Jawa sebagai bahasa pertama, bahasa Indonesia sebagai

bahasa kedua, bahkan menguasai bahasa Arab sebagai bahasa ketiga. Ketiga,

berdasarkan temuan peneliti, penulis sering memunculkan beberapa peristiwa

kebahasaan, yaitu bahasa daerah (Jawa), bahasa asing (Arab dan Inggris)

pada novel Ketika Cinta Bertasbih1 dan Ketika Cinta Bertasbih2 yang

terdapat campur kode baik berbentuk dialog antartokoh maupun bentuk

deskripsi karena bercerita tentang perjuangan seorang Khairul Azzam untuk

menafkahi keluarga di kampung halaman serta perjuangan meraih cinta Allah

SWT.

Novel Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburrahman El Shirazy

merupakan novel pembangun jiwa yang sangat menarik, peneliti tertarik

untuk menganalisis peristiwa campur kode pada novel tersebut, yaitu campur

kode dalam deskripsi cerita dan campur kode dialog tokoh yang meliputi

penyisipan unsur yang berwujud kata, frasa, klausa, baster, kata ulang, dan

ungkapan atau idiom, baik campur kode bahasa asing (Arab dan Inggris)

maupun campur kode bahasa daerah (Jawa).

B. Rumusan Masalah

Peneliti membatasi penelitian ini pada masalah wujud campur kode dengan

perumusan masalah sebagai berikut:

Page 17: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

5

Bagaimanakah wujud campur kode dalam novel Ketika Cinta Bertasbih karya

Habiburrahman El Shirazy?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui wujud campur kode dalam novel Ketika Cinta

Bertasbih karya Habiburrahman El Shirazy.

D. Manfaat Penelitian

Kegiatan penelitian ini dapat memberikan manfaat baik yang bersifat teoretis

maupun praktis.

Manfaat Teoretis

Manfaat penelitian ini adalah untuk menambah keilmuan Bahasa Indonesia.

Manfaat Praktis

1. Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan bagi

mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

mengenai sosiolinguistik.

2. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya referensi keilmuan Bahasa

Indonesia di Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Penelitian ini diharapkan sebagai bahan perbandingan dalam penelitian

selanjutnya.

Page 18: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Kajian Pustaka

Kajian pustaka adalah daftar referensi dari semua jenis referensi seperti

buku, jurnal papers, artikel, disertasi, tesis, skripsi, hand outs, laboratory, dan

karya ilmiah lainnya yang dikutip di dalam penulisan proposal. Pada bagian

ini dikemukakan beberapa teori yang mendukung penelitian ini:

1. Penelitian yang Relevan

kajian sosiolonguistik merupakan kajian yang menarik. Hal ini

terbukti dengan masih banyaknya penelitian tentang sosiolinguistik

khususnya tentang campur kode. Adapun beberapa pustaka relevan untuk

mendasari tentang penelitian campur kode.

Penelitian Syamsuriadi Sultan (2012) dengan judul “Analisis

Campur Kode dalam Novel Bulan Terbelah Di Langit Amerika Karya

Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra” (suatu tinjauan

sosiolinguistik). Yang memfokuskan penelitiannya dengan wujud dan

fungsi campur kode. Persamaan penelitian Syamsuriadi dengan penelitian

yang dilakukan peneliti adalah sama-sama meneliti objek tentang novel

dan campur kode. Perbedaannya Syamsuriadi meneliti novel berjudul

Bulan Terbelah Di Langit Amerika Karya Hanum Salsabiela Rais dan

Rangga Almahendra sedangkan peneliti akan meneliti novel Ketika Cinta

Bertasbih Karya Habiburrahman El Shirazy.

Penelitian Suwandi (2009) dengan judul “Analisis Campur Kode

Pada Novel Negeri 5 Menara Karya Ahmad Fuadi”. Penelitian Suwandi

Page 19: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

7

berfokus untuk mendeskripsikan bentuk campur kode. Persamaan

penelitian Suwandi dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah

sama-sama meneliti tentang novel dan campur kode. Perbedaannya

penelitian Suwandi meneliti novel Negeri 5 Menara Karya Ahmad Fuadi

sedangkan peneliti akan meneliti novel Ketika Cinta Bertasbih Karya

Habiburrahman El Shirazy.

Selanjutnya, penelitian Nasrullah (2014) dengan judul “Campur

Kode Bahasa Jawa dengan Bahasa Indonesia Di Desa Matabulu

Kecamatan Baito Kabupaten Konawe Selatan Sulawesi Tenggara”.

Persamaan penelitian Nasrullah dengan penelitian yang akan dilakukan

peneliti adalah sama-sama meneliti campur kode tetapi objeknya berbeda

karena Nasrullah fokus meneliti masyarakat Matabubu Kecamatan Baito

Kabupaten Kanawe Selatan Sulawesi Tenggara sedangkan peneliti akan

meneliti novel Ketika Cinta Bertasbih Karya Habiburrahman El Shirazy

berupa campur kode bahasa daerah (Jawa), dan bahasa asing (Inggris dan

Arab).

2. Penggunaan Bahasa dalam Novel

Bahasa sebagai alat berkomunikasi antara individu dapat diartikan

dengan karya sastra karena di dalamnya terdapat media untuk berinteraksi

antara pengarang dengan pembaca. Pengarang dapat mengekspresikan

perasaan, gagasan, ideologi, dan wawasannya melalui karya sastra.

Ekspresi tersebut sebagai perwujudan sesuatu yang dilihat oleh pengarang

baik indrawi maupun hakiki. Pembaca sebagai penikmat karya sastra

dapat merasakan maksud yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui

Page 20: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

8

bahasa yang khas dan menarik.

Hubungan antara bahasa dan sastra dikatakan seperti dua sisi mata

uang, keduanya tidak bisa dipisahkan sebab nilainya tergantung dari

kualitas antar hubungannya. Melalui kualitas intelektualitas bahasa

menyediakan sarana dalam bentuk bunyi, huruf, kata, kalimat, paragraf

dan seterusnya. Sebaliknya, melalui kualitas emosionalitas karya sastra

memanfaatkannya, mengeksploitasinya, dengan berbagai cara yang

tersedia. Penyusunan cerita, alur, penokohan, tema dan sebagainya,

khususnya gaya bahasa adalah cara-cara terpenting yang digunakan oleh

pengarang.

Novel adalah salah satu bentuk karya sastra. Bahasa dalam novel

menggunakan bahasa yang khas dalam dunia sastra dan menurut beberapa

orang menyimpang dari cara penuturan yang telah bersifat otomatis,

rutin, biasa, dan wajar. Penuturan dalam sastra selalu diusahakan dengan

cara lain, baru dan belum pernah dipakai sebelumnya. Unsur kebaruan

dan keaslian merupakan suatu hal yang menentukan nilai sebuah karya.

Penyimpangan bahasa dalam sastra tidak menjadi kebebasan yang

tak terbatas. Fungsi komunikatif bahasa masih membatasi kebebasan

pembiasan bahasa itu. Bahasa yang dibiaskan masih berdasarkan pada

bahasa yang konvensional agar pesan yang disampaikan sastra dapat

dipahami dan di terima oleh pembaca sehingga diperlukan keefektifan

dalam pengungkapan suatu karya sastra. Hal itu dilakukan sebagai usaha

mendeskripsikan makna yang terkandung dalam karya tersebut serta

menikmati keindahannya. Untuk memperoleh pengungkapan yang efektif,

Page 21: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

9

bahasa dalam sastra disiasati, dimanipulasi, dan didayagunakan secermat

mungkin sehingga tampil dengan sosok yang berbeda dengan bahasa

nonsastra (Ratna, 2007: 36).

Bahasa sastra dicirikan sebagai bahasa yang mengandung unsur

emotif dan bersifat konotatif sebagai kebaikan bahasa nonsastra,

khususnya bahasa ilmiah yang rasional dan denotatif. Penggunan bahasa

sastra lebih ditujukan pada tujuan estetik katena di dalamnya hanya

menggunakan unsur emotif dan bersifat konotatif (Nurgiyantoro, 2000 :

273).

Pengarang biasanya mempunyai kemampuan untuk mengolah kata

demi kata dan menghasilkan karya yang indah, menarik, sehingga

pembaca dapat terbuai merasakan kebahagiaan, kesedihan, dan bahkan

semangat yang berkobar-kobar. Hal ini memungkinkan suatu novel

menggunakan berbagai macam gaya bahasa sesuai dengan kreativitas

yang ingin dimunculkan oleh pengarang.

Gaya seorang pengarang tidak akan sama apabila dibandingkan

dengan pengarang laiinya karena pengarang tertentu selalu menyajikan

hal-hal yang berhubungan erat dengan selera pribadinya dan kepekaan

terhadap segala sesuatu di sekitarnya. Gaya digunakan sebagai cara

pemakaian bahasa yang spesifik oleh seorang pengarang. Gaya

merupakan kemajiran seorang pengarang dalam memilih dan

menggunakan kata-kata, kelompok kata, kalimat, dan ungkapan yang

pada akhirnya akan ikut menentukan keberhasilan, keindahan, dan masuk

akal suatu karya yang menjadi hasil ekspresi dirinya (Sayuti, 2000: 173-

Page 22: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

10

175).

Pengunaan bahasa khas bukan dalam pengertian bahwa bahasa

sastra berbeda dengan bahasa sehari-hari dan bahasa karya ilmiah. Ciri

khas dan perbedaan diperoleh melalui proses pemilihan dan penyusunan

kembali. Analog dengan kehidupan sehari-hari, gaya sebagai salah satu

cara hidup di antara berbagai cara yang lain, gaya bahasa adalah masalah

cara pemakaian yang khas, bukan bahasa khas yang berbeda dengan

bahasa kamus. Dengan kalimat lain, kekhasan yang dimaksud adalah

kekhasan dalam proses seleksi, memanipulasi, dan mengombinasikan

kata-kata.

Novel sebagai karya fiksi disajikan dalam bentuk narasi dan

menggunakan bahasa yang khas (konotatif) sehingga dalam suatu

deskripsi mengenai suatu tempat peristiwa (setting), tokoh (character)

maupun peristiwa (incident) nampak begitu hidup seolah-olah pembaca

bisa melihat, mendengar, merasakan dan mengalami peristiwa itu sendiri.

Bahasa dalam karya fiksi (novel) bisa menyentuh perasaan dan

menghanyutkan pembaca. Di samping itu, dalam karya fiksi terdapat plot

dan suspense yang merupakan daya tarik tersendiri bagi pembaca.

Adapun ciri-ciri novel adalah sebagai berikut: Alur ceritanya lebih rumit

dan lebih panjang yang ditandai oleh perubahan pada diri seorang tokoh,

tokohnya lebih banyak dan dalam berbagai karakter, latarnya meliputi

wilayah geografi yang luas dan dalam waktu yang lebih lama, temanya

lebih kompleks dan ditandai adanya tema-tema bawahan, menggunakan

gaya bahasa yang kompleks.

Page 23: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

11

3. Kode Bahasa

a. Pengertian Kode

istilah kode dipakai untuk menyebut salah satu varian di dalam

hirarki kebahasaan, sehingga selain kode yang mengacu kepada

bahasa seperti bahasa inggris, arab, indonesia. Juga mengacu pada

variasi bahasa, seperti varian regional (bahasa Jawa dialeg Bayumas,

Jogja-Solo, Surabaya), juga varian kelas sosial disebut dialog sosial

atau sosiolek (bahasa jawa halus dan kasar), varian ragam dan gaya

dirangkum dalam laras bahasa (gaya sopan, gaya hormat, atau gaya

santai), dan varian kegunaan atau register (bahasa pidato, bahasa doa,

dan bahasa lawak). Kenyataan seperti di atas menunjukkan bahwa

hirarki kebahasaan dimulai dari bahasa (languange) pada level paling

atas disusul dengan kode yang terdiri atas varian, ragam, gaya, dan

register (Chaer dan Agustina, 2004 :107).

Chaer (2004: 84) menyatakan bahasa merupakan suatu

kebulatan yang terdiri dari beberapa unsur. Unsur-unsur ini disebut

variasi bahasa. Selanjutnya variasi bahasa memiliki beberapa

keanggotaan yang disebut varian. Tiap-tiap varian bahasa inilah yang

disebut dengan kode. Hal ini menunjukkan adanya semacam hirarki

kebahasaan yang dimulai dari bahasa sebagai level yang paling atas

disusul dengan kode yang terdiri dari varian-varian dan ragam-ragam.

Istilah kode dalam hal ini dimaksudkan untuk menyebut salah satu

varian dalam hirarki bahasa.

Kode adalah tanda atau kata-kata, tulisan yang disepakati

Page 24: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

12

mengandung maksud tertentu, kumpulan peraturan, prinsip yang

sistematis (Dekdikbud, 2004: 510). Kode dapat didefinisikan sebagai

suatu sistem tutur yang penerapan unsur bahasanya mempunyai ciri

khas sesuai dengan latar belakang penutur, relasi penutur dengan

lawan bicaranya, dan situasi tutur yang ada. Kode biasanya berbentuk

varian bahasa yang secara nyata dipakai berkomunikasi oleh anggota

suatu masyarakat bahasa. Seorang yang melakukan pembicaraan

sebenarnya mengirimkan kode-kode kepada lawan bicaranya.

Ketika seseorang akan berkomunikasi dengan yang lainnya, ia

akan memilih kode yang tepat atau sesuai dengan keadaan ketika

pembicaraan berlangsung. Kode adalah suatu istilah yang digunakan

sebagai pengganti dari bahasa, ragam bahasa atau dialek.

Menggunakan bahasa berarti sama dengan menggunakan kode.

Tindak komunikasi pada dasarnya adalah pengiriman amanat dari

pengirim kepada penerima. Dalam proses pertama, pengirim amanat

atau pebicara membuat kode semantik, gramatikal, dan fonologis

untuk dikirim kepada penerima amanat atau pendengar. Proses kedua

terjadi pada diri pendengar. Pendengar berusaha menguraikan atau

memecahkan kode fonologis, gramatikal, dan semantik yang

diterima.

Rahardi (2010: 12) menyatakan bahwa kode biasanya berupa

varian bahasa pada umumnya ditandai oleh unsur-unsur pokok

bahasa yang menyangkut sistem fonologi, morfologi, sintaksis, dan

leksikon yang terdapat dalam suatu wacana.

Page 25: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

13

b. Hubungan Kode Bahasa dengan Sastra

Berbagai kode yang harus dipahami oleh para pembaca sastra

adalah kode bahasa, kode budaya, dan kode sastra. Kode sastra perlu

dikuasai oleh pembaca, agar dirinya berhasil dalam mengapresiasi

karya sastra tersebut, sebab pada dasarnya setiap karya sastra itu

memiliki keunikan yang sebagian diantaranya diungkapkan melalui

bahasa. Bahasa dalam karya sastra telah diekploitasi melalui proses

kreatif untuk mendukung fungsi tertentu. Untuk dapat memahami

maknanya, seseorang perlu memahami dahulu konvensi bahasa yang

umum, yang dimungkinkan oleh kaidah tersebut.

Kode bahasa mengacu pada pemakaian bahasa itu sendiri yang

merupakan bahasa yang digunakan oleh masyarakat dengan segala

variasinya. Baik bahasa yang digunakan dalam ragam formal maupun

bahasa yang digunakan dalam ragam santai.

Kode sastra adalah kode yang berkenaan dengan hakikat, fungsi,

sastra, karakteristik sastra, kebenaran imajinatif dalam sastra, sastra

sebagai sistem semiotik, sastra sebagai dokumen sosial budaya, dan

sebagainya. Sesungguhnya kode sastra itu tidak mudah dibedakan

dengan kode budaya, meskipun begitu pada prinsipnya keduanya

tetap harus dibedakan dalam kegiatan membaca dan memahami teks

sastra.

Kode budaya adalah pemahaman terhadap latar kehidupan,

konteks, dan sistem sosial budaya. Kelahiran karya sastra

diprakondisikan oleh kehidupan sosial budaya pengarangnya. Karena

Page 26: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

14

itu, sikap dan pandangan pengarang dalam karyanya mencerminkan

kehidupan sosial budaya masyarakatnya.

Sejalan dengan itu, Rachmat Djoko Pradopo (2001: 55-56),

menyatakan bahwa karya sastra sebagai tanda terikat pada konvensi

masyarakatnya, karena merupakan cermin realitas budaya masyarakat

yang menjadi modelnya. Untuk bisa menikmati dan memahami

sebuah teks sastra perlu memahami tiga kode, yaitu kode bahasa,

kode sastra dan kode budaya.

4. Campur Kode

a. Pengertian Campur Kode

Campur kode (code mixing) terjadi apabila seorang penutur

menggunakan suatu bahasa secara dominan mendukung suatu tuturan

disisipi dengan unsur bahasa lainnya. Hal ini biasanya berhubungan

dengan karakteristik penutur, seperti latar belakang sosial, tingkat

pendidikan, rasa keagamaan. Biasanya ciri menonjolnya berupa

kesantaian atau situasi informal. Namun bisa terjadi karena

keterbatasan bahasa, ungkapan dalam bahasa tersebut tidak ada

padanannya, sehingga ada keterpaksaan menggunakan bahasa lain,

walaupun hanya mendukung satu fungsi. Campur kode termasuk juga

konvergence kebahasaan (linguistic convergence).

Kridalaksana (2000: 35) pengertian campur kode adalah

penggunaan satuan bahasa dari satu bahasa ke bahasa lain untuk

memperluas gaya bahasa atau ragam bahasa, termasuk di dalamnya

pemakaian idiom, klausa, sapaan dan lain-lain. Campur kode sama

Page 27: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

15

halnya dengan interferensi yaitu perubahan sistem suatu bahasa

sehubungan dengan adanya persentuhan bahasa tersebut dengan

unsur-unsur bahasa lain yang dilakukan oleh penutur yang bilingual.

Biasanya dalam peristiwa tutur, campur kode juga sering

digunakan. Pengertian campur kode menurut Nababan (dalam Chaer

dan Agustina 2004: 115) “suatu keadaan berbahasa lain (speech act

atau discourse) tanpa ada sesuatu dalam situasi berbahasa itu yang

menuntut percampuran bahasa itu. Dalam keadaan yang demikian,

hanya kesantaian penutur atau kebiasaannya yang dituruti”.

Ciri yang menonjol dalam campur kode ini ialah kesantaian atau

situasi informal. Dalam situasi berbahasa yang formal, jarang

terdapat campur kode. Kalau terdapat campur kode dalam keadaan

demikian, itu disebabkan karena tidak ada ungkapan yang tepat

dalam bahasa yang sering dipakai sehingga perlu memakai kata atau

ungkapan dari bahasa asing.

Chaer (2004: 114) menyatakan bahwa di dalam campur kode

ada sebuah kode utama atau kode dasar yang digunakan dan memiliki

fungsi serta keotonomiannya, sedangkan kode-kode lain yang terlibat

dalam peristiwa tutur itu hanya berupa serpihan-serpihan (pieces)

saja, tanpa fungsi atau keotonomian sebagai sebuah kode. Akan

tetapi, campur kode menurut pendapat Wardhaugh (2009: 23)

“Converational code-maxing involves the deliberate mixing of two

languages without an associated topic change.” Campur kode

meliputi pencampuran ua bahasa yang dilakukan dengan sengaja

Page 28: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

16

tanpa mengganti topik pembicaraan. Campur kode adalah

penggunaan satuan bahasa dari satu bahasa ke bahasa lain untuk

memperluas gaya bahasa atau ragam bahasa termasuk di dalamnya

pemakaian kata, klausa, idiom, sapaan dan lainnya (Dekdikbud,

2004: 168).

Thelander (dalam Chaer dan Agustin, 2004: 114) menjelaskan

bahwa apabila di dalam suatu peristiwa tutur, klausa-klausa maupun

frase-frase yang digunakan terdiri dari klausa dan frase campuran

(hybrid clauses, hybrid phrases), dan masing-masing klausa atau

frase itu tidak lagi mendukung fungsi sendiri-sendiri, maka peristiwa

yang terjadi adalah campur kode. Campur kode adalah digunakannya

serpihan-serpihan dari bahasa lain dalam menggunakan suatu bahasa

yang mungkin memang diperlukan, sehingga tidak dianggap suatu

kesalahan atau penyimpangan (Saleh dan Mahmuda, 2006: 87).

Beberapa pengertian campur kode di atas daat disimpulkan

bahwa campur kode adalah percampuran serpihan kata, frase, dan

klausa suatu bahasa ke bahasa lain yang digunakan, intinya ada satu

bahasa yang digunakan, tetapi didalamnya terdapat serpihan-serpihan

dari bahasa lain.

Campur kode sering dilakukan oleh masyarakat dalam bentuk

lisan maupun tulisan, khususnya yang terdapat dalam buku bacaan

karya sastra seperti novel. Novel adalah karangan prosa yang panjang

mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan

sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku

Page 29: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

17

(Dekdikbud, 2004: 694).

b. Jenis Campur Kode

Campur kode dibagi menjadi dua, yaitu: pertama campur kode

ke dalam (innercode-mixing), campur kode yang bersumber dari

bahasa asli dengan segala variasinya. Kedua campur kode ke luar

(outer code-mixing), campur kode yang berasal dari bahasa asing.

Alasan terjadinya campur kode adalah identifikasi peranan,

identifikasi ragam dan keinginan untuk menjelaskan dan

menafsirkan. Latar belakang terjadinya campur kode dapat

digolongkan menjadi dua yaitu: pertama sikap (attitudinal type) latar

belakang sikap penutur, kedua kebahasaan (linguistic type) latar

belakang bahasa, sehingga ada alasan identifikasi peranan,

identifikasi ragam dan keinginan untuk menjelaskan atau

menafsirkan.

Dengan demikian campur kode terjadi karena adanya hubungan

timbal balik antara peranan penutur, bentuk bahasa dan fungsi

bahasa. Ada beberapa wujud campur kode, yaitu sebagai berikut:

1) Penyisipan Kata

Kata merupakan satuan bahasa yang terbentuk dari satu

morfem atau lebih. Menurut pemakai bahasa, kata adalah satuan

gramatikal yang diujarkan, bersifat berulang-ulang, dan secara

potensial ujaran itu dapat berdiri sendiri-sendiri. Penyisipan

unsur yang berwujud kata dianalisis berdasarkan makna kata

Page 30: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

18

tersebut, jenis kata (kata sifat, kata benda dan kata kerja) dan

kedudukannya di dalam kalimat (sebagai subjek, predikat, objek

dan keterangan). Selain itu, analisis penyisipan unsur-unsur yang

berwujud kata juga berdasarkan bahasa asing yang menyisipinya.

2) Penyisipan Frasa

Frasa adalah satuan gramatikal yang berupa gabungan kata

yang bersifat nonpredikat atau satu kontruksi ketatabahasaan

yang terdiri atas dua kata atau lebih. Kelompok kata yang

menduduki sesuatu fungsi di dalam kalimat disebut frasa,

walaupun tidak semua frasa terdiri atas kelompok kata

(Putrayasa, 2002: 3). Penyisipan unsur yang berwujud frasa

dianalisis berdasarkan makna frasa. Kategori frasa (frasa nomina,

frasa verba, frasa adjektiva, dan frasa adverbial). Selain itu,

analisis penyisipan unsur-unsur yang berwujud frasa juga

berdasarkan bahasa asing yang menyisipinya.

3) Penyisipan Klausa

Klausa adalah satuan gramatikal berupa gabungan kata

yang minimal terdiri atas subjek dan predikat, Ramlan (dalam

Putrayasa, 2008: 11). Penyisipan unsur-unsur yang berwujud

klausa dianalisis berdasarkan makna klausa, kedudukan klausa di

dalam kalimat (menduduki fungsi predikat disertai dengan

subjek, objek, pelengkap, maupun keterangan).

Page 31: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

19

4) Penyisipan Ungkapan atau Idiom

Ungkapan atau Idiom ialah gabungan kata yang maknanya

tidak sama dengan gabungan makna anggotanya. Penggunaan

ungkapan menyebabkan terjadinya campur kode. Penyisipan

unsur yang berwujud ungkapan atau idiom akan dianalisis

berdasarkan makna kata ulang. Selain itu, analisis penyisipan

unsur-unsur yang berwujud ungkapan atau idiom juga

berdasarkan bahasa asing yang menyisipinya.

5) Penyisipan Bentuk Baster (gabungan pembentukan asli dan

asing)

Baster merupakan hasil perpaduan dua unsur bahasa yang

berbeda yaitu gabungan unsur asli dan asing yang membentuk

satu makna. Penyisipan baster menyebabkan terjadinya campur

kode. Penyisipan unsur-unsur yang berwujud bentuk baster

dianalisis berdasarkan makna baster. Selain itu, penyisipan

unsur-unsur yang berwujud baster juga berdasarkan bahasa asing

yang menyisipinya.

6) Penyisipan Kata Ulang atau Reduplikasi

Perulangan kata ialah kata yang mengalami perulangan

baik seluruhnya maupun sebagian, yang bervariasi fonem

maupun tidak. Kata ulang istilah lain dari kata reduplikasi

(pengulangan kata). Penyisipan unsur berwujud kata ulang juga

dianalisis berdasarkan bahasa asing yang menyisipinya.

Page 32: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

20

c. Faktor Penyebab Terjadinya Campur Kode

Menurut Ohoiwutun (2002: 71) penggunaan campur kode

biasa didorong oleh keterpaksaan, seperti penggunaan campur

bahasa Inggris dalam bahasa Indonesia mengacu pada prinsip

berbahasa yang singkat, jelas dan tidak berdwimakna. Jika

dipandang ke dalam bahasa Indonesia dapat menjadi frase atau

kalimat yang panjang, kurang jelas, dan mungkin bermakna ganda.

Selain itu ada beberapa faktor yang berhubungan dengan pembicara

dan pendengar, laras bahasa, tujuan berbicara, topik yang

dibicarakan, waktu, dan tempat berbincang.

Basir (2002: 6) menyebutkan beberapa alasan terjadinya

campur kode, yaitu adanya keterbatasan padanan kata, pengaruh

pihak kedua, kurang menguasai kode yang dipakai dan pengaruh

unsur prestice. Selain itu Basir (2002: 65) juga mengatakan alasan

seseorang mencampur dua bahasa atau beberapa kode bahasa yang

berbeda dalam suatu tindak tutur ialah ingin menciptakan adanya

situasi yang santai sehingga penuturan berlangsung tanpa beban.

Hendrawati (2008: 19-24) menjelaskan beberapa faktor

penyebab campur kode. Campur kode dapat terjadi karena

dipengaruhi oleh beberapa faktor pada saat berlangsung

pembicaraan. Faktor-faktor tersebut antara lain:

1) Pembicara dan Pribadi Pembicara

Pembicara terkadang sengaja melakukan campur kode

terhadap mitra bicara karena dia mempunyai maksud dan tujuan

Page 33: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

21

tertentu. Dipandang dari pribadi pembicara ada berbagai maksud

dan tujuan melakukan campur kode antara lain pembicara ingin

mengubah situasi pembicaraan, yakni situasi formal yang terikat

ruang dan waktu. Pembicara juga terkadang melakukan campur

kode bahasa satu ke dalam bahasa yang lain karena kebiasaan

atau kesantaian.

2) Mitra Bicara

Mitra bicara dapat berupa individu atau kelompok. Dalam

masyarakat bilingual, seorang pembicara yang mula-mula

menggunakan satu bahasa dapat melakukan campur kode

menggunakan bahasa lain dengan mitra bicaranya yang

mempunyai latar belakang daerah yang sama.

3) Tempat Tinggal dan Waktu

Tempat tinggal seorang penutur serta waktu

berlangsungnya pembicaraan dapat memperngaruhi penggunaan

kode bahasa. Pemilihan kode bahasa disesuaikan dengan waktu

pembicaraan itu berlangsung seperti halnya dengan tempat

tinggal penutur yang berbeda dapat menyebabkan terjadinya

campur kode.

4) Modus Pembicaraan

Modus pembicaraan merupakan sarana yang digunakan

untuk berbicara. Modus lisan (tatap muka, melalui telepon atau

audio visual) lebih banyak menggunakan ragam informal

Page 34: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

22

dibandingkan dengan modus tulis (surat dinas, surat kabar dan

buku ilmiah) yang biasanya menggunakan ragam formal.

5) Topik

Interaksi komunikasi dapat berjalan lancar jika

menggunakan topik tertentu. Campur kode dapat terjadi karena

faktor topik pembicaraan. Topik ilmiah disampaikan dengan

menggunakan ragam formal, sedangkan topik nonilmiah

disampaikan dengan “bebas”, “santai” dengan menggunakan

ragam non formal. Dalam ragam non formal terkadang terjadi

“penyisipan” unsur bahasa lain. Disamping itu topik

pembicaraan non ilmiah (percakapan sehari-hari) menciptakan

pembicaraan yang santai yang ada pada akhirnya menimbulkan

campur kode.

6) Fungsi dan Tujuan

Fungsi bahasa yang digunakan dalam pembicaraan

didasarkan pada tujuan berkomunikasi. Fungsi bahasa

merupakan ungkapan yang berhubungan dengan tujuan tertentu

seperti perintah, menawarkan, mengumumkan, memarahi, dan

sebagainya. Pembicara menggunakan bahasa menurut fungsi

yang dikendakinya sesuai sesuai dengan konteks dan situasi

komunikasi. Campur kode dapat terjadi karena situasi dipandang

tidak sesuai atau tidak relevan. Dengan demikian campur kode

menunjukkan adanya saling ketergantungan antara fungsi

Page 35: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

23

kontekstual dengan situasional yang relevan dalam pemakaian

dua bahasa atau lebih.

7) Ragam dan Tingkat Tutur Bahasa

Pemilihan ragam dan tingkat tutur banyak didasarkan pada

pertimbangan pada mitra bicara. Pertimbangan ini menunjukkan

suatu pendirian terhadap topik tertentu atau relevansi dengan

situasi tertentu. Campur kode lebih sering timbul pada

penggunaan ragam non formal dan tutur bahasa rendah

dibandingkan dengan penggunaan ragam bahasa tinggi.

8) Hadirnya Penutur Ketiga

Dua orang yang berasal dari etnik yang sama pada

umumnya saling berinteraksi dengan bahasa kelompok etniknya.

Tetapi apabila kemudian hadir orang ketiga dalam pembicaraan

itu dan orang itu berbeda latar kebahasaannya maka akan terjadi

peralihan kode tetapi setelah pembicaraan berlangsung dan ada

pemahaman kode dari penutur ketiga tetap menimbulkan campur

kode didalamnya.

9) Pokok Pembicaraan atau Topik

Pokok pembicaraan pada dasarnya dapat dibedakan

menjadi dua golongan besar, yakni pokok pembicaraan yang

bersifat formal atau dalam situasi resmi dan pokok pembicaraan

yang bersifat informal atau dalam situasi tidak resmi. Pokok

pembicaraan yang bersifat formal berbeda dengan pokok

Page 36: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

24

pembicaraan yang bersifat informal.

10) Membangkitkan Rasa Humor

Campur kode sering dimanfaatkan pemimpin rapat untuk

menghadapi ketegangan yang mulai timbul dalam memecahkan

masalah atau kelesuan karena telah cukup lama bertukar pikiran,

sehingga memerlukan rasa humor.

11) Sekedar Bergengsi

Sebagian penutur ada yang melakukan campur kode hanya

sekedar bergengsi. Hal itu terjadi apabila faktor situasi, lawan

bicara, topik dan faktor situasional lainnya sebenarnya tidak

mengharuskan dia untuk melakukan campur kode, atau dengan

kata lain naik fungsi kontekstualnya maupun fungsi relevansinya.

B. Kerangka Pikir

Karya sastra merupakan ciptaan atau hasil pikiran yang disampaikan

dengan komunikatif tentang maksud penulis untuk tujuan estetika. Dalam

karya sastra novel mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan

orang yang berada di sekelilingnya dan menonjolkan watak dan sifat setiap

pelaku. Berdasarkan analisis pada novel Ketika Cinta Bertasbih Karya

Habiburrahman El Shirazy. Terdapat campur kode berupa campur kode

bahasa daerah Jawa dan bahasa (Inggris dan Arab). Untuk itu peneliti

berupaya menganalisis wujud campur kode berupa kata, frasa, klausa, baster,

kata ulang, ungkapan atau idiom dalam novel Ketika Cinta Bertasbih Karya

Habiburrahman El Shirazy. Data yang diperoleh kemudian dianalisis sesuai

Page 37: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

25

dengan campur kode yang terdapat dalam novel Ketika Cinta Bertasbih. Hasil

pemerolehan data yang telah dianalisis kemudian disimpulkan berdasarkan

wujud campur kode yang digunakan baik dalam dialog maupun deskripsi pada

novel Ketika Cinta Bertasbih.

Page 38: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

26

Bagan 2.1 Kerangka Pikir

Ketika Cinta Bertasbih Karya Habiburrahman El Shirazy

Campur Kode

Analisis

Temuan

Wujud Campur Kode

Karya Sastra

Bahasa daerah

Jawa

Bahasa asing

(Inggris dan Arab

Kata, frasa, klausa, baster, kata ulang, ungkapan atau

idiom

Page 39: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pemaparan data

deskriptif (memberikan gambaran tentang campur kode). Karena penelitian ini

menganalisis dan menggambarkan tentang campur kode dalam novel Ketika

Cinta Bertasbih Karya Habiburrahman El Shirazy.

B. Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini adalah analisis campur kode dialog tokoh dan

deskripsi cerita dalam novel Ketika Cinta Bertasbih Karya Habiburrahman El

Shirazy yang meliputi penyisipan unsur yang berwujud kata, frasa, klausa,

baster, kata ulang, ungkapan baik campur kode bahasa daerah (Jawa) maupun

campur kode asing (Inggris dan Arab).

C. Batasan Istilah

Batasan istilah dimaksudkan untuk memberikan penjelasan mengenai

istilah yang digunakan agar terdapat persamaan penafsiran dan terhindar dari

kekaburan.

Batasan istilah dimaksudkan untuk menghindari penafsiran ganda

terhadap istilah-istilah yang penulis gunakan dalam penelitian maka akan

dijelaskan terlebih dahulu guna memperjelas sasaran yang ingin dicapai dalam

penelitian ini. Adapun istilah yang dimaksud sebagai berikut:

Novel adalah suatu cerita prosa fiktif dengan panjang tertentu, yang

melukiskan para tokoh, gerak serta adegan kehidupan nyata yang

Page 40: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

28

1. representatif dalam suatu alat atau suatu keadaan yang agak kacau atau

kusut.

2. Ketika Cinta Bertasbih Episode 1 adalah novel religi, dan penuh dengan

motivasi.

3. Campur Kode adalah suatu keadaan berbahasa lain yaitu bilamana orang

mencampur dua (atau lebih) bahasa atau ragam dalam suatu tindak

berbahasa tanpa ada sesuatu dalam situasi berbahasa itu menuntut

percampuran bahasa.

D. Data dan Sumber Data

1. Data ialah kata, kalimat, ungkapan, yang di dalamnya terdapat campur

kode baik dalam bahasa daerah (Jawa) maupun asing (Inggris dan Arab).

2. Sumber Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah novel Ketika

Cinta Bertasbih Karya Habiburrahman El Shirazy yang terdapat campur

kode dalam teks dialognya. Novel yang berjudul Ketika Cinta Bertasbih

Karya Habburrahman El Shirazy diterbitkan oleh Penerbit Republik di

kota Jakarta. Cetakan buku Ketika Cinta Bertasbih 1 diterbitkan pada

tahun 2007 dengan ktebalan 477 halaman dan cetakan buku Ketika Cinta

Bertasbih 2 diterbitkan pada tahun 2008 dengan ketebalan 406 halaman.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah sebuah alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data atau informasi yang bermanfaat untuk menjawab

permasalahan penelitian. Instrumen penelitian kualitatif adalah peneliti sendiri

(Moleong, 2017: 9). Peneliti menjadi segalanya dalam dari keseluruhan proses

Page 41: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

29

penelitian. Instrumen yang digunakan oleh peneliti adalah novel Ketika Cinta

Bertasbih karya Habiburrahman El Shirazy.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang dilakukan untuk

mengumpulkan data yang berhubungan dengan penelitian ini. Penelitian ini

akan menggunakan tiga teknik pengumpulan data yakni, teknik pustaka,

teknik simak atau baca, dan teknik catat. Teknik ini digunakan untuk

mendapatkan data sesuai dengan tujuan penelitian. Selanjutnya pengumpulan

data sebagai berikut:

1. Teknik Pustaka

Peneliti menggunakan sumber-sumber tertulis. Teknik ini

digunakan untuk mencari berbagai referensi yang dibutuhkan dalam

penelitian.

2. Teknik Simak atau Baca

Peneliti membaca novel Ketika Cinta Bertasbih Karya

Habiburrahman El Shirazy guna mendapat pemahaman tentang campur

kode berupa wujud dan fungsi campur kode.

3. Teknik Catat

Peneliti membaca dan menulis isi novel tersebut, kemudian peneliti

mencatat data-data yang berkaitan dengan campur kode dalam novel

Ketika Cinta Bertasbih Karya Habiburrahman El Shirazy. Pembacaan

dilakukan secara berulang-ulang sehingga data yang dikumpulkan dapat

Page 42: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

30

lebih maksimal.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu

deskriptif, pertama peneliti membaca novel Ketika Cinta Bertasbih Karya

Habiburrahman El Shirazy, lalu mencermati dan menandai campur kode yang

terdapat dalam novel, lalu lanjut menganalisis fungsi campur kode,

mengklasifikasikan data campur kode berupa (kata, frasa, klausa, kata ulang,

baster dan ungkapan). Kemudian peneliti menulis data hasil klasifikasi dan

terakhir memberikan simpulan tentang campur kode dalam novel Ketika Cinta

Bertasbih Karya Habiburrahman El Shirazy.

Page 43: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

31

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian mengenai bentuk campur kode dalam novel Ketika Cinta

Bertasbih karya Habiburrahman El Shirazy telah dilakukan melalui teknik

analisis dokumen berupa wujud campur kode penyisipan kata, frasa, klausa,

kata ulang, baster dan idiom ungkapan baik bentuk dialog maupun deskripsi.

Data yang diperoleh sebanyak 229 data. Bentuk campur kode berupa

penyisipan kata sebanyak 119 data, penyisipan frasa sebanyak 44 data,

penyisipan klausa sebanyak 16 data, penyisipan kata ulang sebanyak 11 data,

penyisipan bentuk baster sebanyak 24 data, dan penyisipan idiom atau

ungkapan sebanyak 15 data. Keenam wujud campur kode tersebut diuraikan

sebagai berikut.

1. Campur Kode Wujud Kata

Campur kode berwujud kata adalah penyisipan unsur-unsur

berwujud kata yang terjadi apabila seorang penutur menyisipkan unsur

bahasa lain yang berwujud kata dalam tuturannya. Hasil analisis dalam

novel Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburrahman El Shirazy terdapat

119 data. Campur kode berupa penyisipan kata diuraikan sebagai berikut:

1) “Maafkan aku Mas Khairul. Mas benar” (Shirazy, 2007:54).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata Mas maknanya sapaan untuk laki-laki. Masuknya unsur

bahasa Jawa ke dalam teks bahasa Indonesia.

Page 44: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

32

2) “Mas Insinyur, tolong ya? Please ya?” Kata Eliana dengan nada

memelas (Shirazy, 2007:55).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata please maknanya tolong. Masuknya unsur bahasa Inggris

ke dalam teks bahasa Indonesia.

3) “Tapi dulu saat ia masih di Madrasah Aliyah dan mengadakan

camping dakwah di ujung Tenggara Wonogiri, ia bertemu

dengan jenis anak-anak remaja dan anak muda yang masih

sangat terbelakang cara berpikirnya” (Shirazy, 2007:58).

Kutipan tersebut merupakan bentuk campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan kata camping maknanya kemah. Masuknya unsur

bahasa Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

4) “Sungguh, aku merasa sangat terhormat menerima surprice

ini.” Sahut pak Junaedi dengan senyum mengembang (Shirazy,

2007:66)

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata surprice maknanya kejutan. Masuknya unsur bahasa

Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

5) “Ayo kita pulu‟an pakai tangan saja rasanya lebih nikmat.”

Kata pak Alam sambil mengambil satu piring kosong dan

mengisinya dengan nasi (Shirazy, 2007:66)

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata pulu‟an maknanya makan pakai tangan. Masuknya unsur

bahasa Jawa ke dalam teks bahasa Indonesia.

Page 45: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

33

6) “Benar, sungguh! Tapi Mas Khairul keburu pulang sih. Jadi

sorry dech ya” (Shirazy, 2007:73).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata sorry maknanya maaf. Masuknya unsur bahasa Inggris ke

dalam teks bahasa Indonesia.

7) “Dasar pemuda kampungan kolot! Pemuda konservatif!

Pemuda bahlul bin tolol! Awas nanti ya!” Geramnya (Shirazy,

2007:75).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata bahlul maknanya bodoh. Masuknya unsur bahasa Arab ke

dalam teks bahasa Indonesia.

8) “Tubuh mereka tertutup rapat celana training panjang dan kaos

lengan panjang. Yang dua menutup kepala dengan jilbab Turki”

(Shirazy, 2007:83).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan kata training maknanya latihan. Masuknya unsur

bahasa Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

9) “Bahkan ia sudah cerita di website pribadinya. Ayahnya yang

jadi Dubes itu juga bangga” (Shirazy, 2007:87).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata website maknanya situs internet. Masuknya unsur bahasa

Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

10) “Dan Anna lebih memilih menutup diri dari kegiatan-kegiatan

yang bersifat glamour” (Shirazy, 2007:97).

Page 46: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

34

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata glamour maknanya daya tarik. Masuknya unsur bahasa

Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

11) “Wualah tho Mi, kamu kok berpikir terlalu jauh. Kenapa kamu

takut sekali rezeki kamu terancam oleh kemarahan seorang

Eliana” (Shirazy, 2007:103).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata wualah maknanya heran. Masuknya unsur bahasa Jawa ke

dalam teks bahasa Indonesia.

12) “Aku akan cerita. Tapi janji tidak kaubocorkan siapa-siapa.

Masyi?” (Shirazy, 2007:113).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata masyi maknanya setuju. Masuknya unsur bahasa Arab ke

dalam teks bahasa Indonesia.

13) “Eliana aku lihat sudah berusaha fair dan jujur. Ia telah

menceritakan semua hubungannya dengan pacar-pacarnya yang

gagal” (Shirazy, 2007:113).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata fair maknanya terang-terangan. Masuknya unsur bahasa

Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

14) “Itulah prinsip yang saya yakini. Mungkin saya akan dikatakan

pemuda kolot” (Shirazy, 2007:120).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata kolot maknanya kuno. Masuknya unsur bahasa Jawa ke

Page 47: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

35

dalam teks bahasa Indonesia.

15) “Ia menyelesaikan S.1-nya di Alexandria dengan predikat

mumtaz” (Shirazy, 2007:126).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata mumtaz maknanya luar biasa. Masuknya unsur bahasa

Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

16) “Ia niatkan itu semua sebagai ibadah dan rahmah yang tiada

duanya” (Shirazy, 2007:131).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan kata rahmah maknanya kasih sayang. Masuknya unsur

bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

17) “Aku tahu kau pasti berat menanggung perasaan itu Fez. Tapi

afwan, aku belum tidur. Aku harus istirahat” (Shirazy,

2007:133).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata afwan maknanya maaf. Masuknya unsur bahasa Arab ke

dalam teks bahasa Indonesia.

18) “Flat itu tergolong mewah. Semua lantainya full karpet”

(Shirazy, 2007:137).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan kata full maknanya penuh. Masuknya unsur bahasa

Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

19) “Untuk ke kuliah pun seringkali ia memilih jalan kaki. Sebab

flatnya dengan kuliah banat tidaklah jauh” (Shirazy, 2007:137).

Page 48: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

36

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan kata banat maknanya perempuan. Masuknya unsur

bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

20) “Seorang pengusaha yang kaya. Ia memiliki perusahaan travel

dan beberapa toko sepatu di Cairo dan Alexandria” (Shirazy,

2007:137).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan kata travel maknanya perjalanan. Masuknya unsur

bahasa Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

21) “Musim semi yang sejuk, matahari yang ramah, serta senyum

dari Profesor Amani saat memberinya ucapan selamat dan doa

barakah” (Shirazy,, 2007:149).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan kata barakah maknanya nikmat. Masuknya unsur

bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

22) “Diam-diam dia mengambil pisau dan berusaha mengupas

sendiri. Akibatnya, jari si Kecil kepiris, darah mengalir dari

jarinya dan harus dilarikan ke puskesmas (Shirazy, 2007:152).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan kata kepiris maknanya teriris. Masuknya unsur bahasa

Jawa ke dalam teks bahasa Indonesia.

23) “Ia melangkah sambil memasukkan handphone ke dalam tas

birunya” (Shirazy, 2007:157).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

Page 49: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

37

ditandai penyisipan kata handphone maknanya telepon genggam.

Masuknya unsur bahasa Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

24) “Dalam hati ia beristigfar, ia berdoa semoga suatu kali nanti

perempuan itu tahu adab memakai pakaian dan parfum”

(Shirazy, 2007:160).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan kata beristigfar maknanya memohon ampun.

Masuknya unsur bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

25) “Dina kembali melihat layar komputer sementara jari-jarinya

menari di atas keyboard dengan indahnya” (Shirazy, 2007:160).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan kata keyboard maknanya papan ketik. Masuknya unsur

bahasa Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

26) “Breakfast-nya sekali saja ya” (Shirazy, 2007:160).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata breakfast maknanya sarapan. Masuknya unsur bahasa

Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

27) “Ia membaca dan menulis hal-hal penting dengan laptop-nya di

samping gadis itu” (Shirazy, 2007:164).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan kata laptop maknanya komputer genggam yang bisa di

bawa kemana saja. Masuknya unsur bahasa Inggris ke dalam teks bahasa

Indonesia.

28) “Seorang duf‟ah berseragam putih tersenyum padanya”

Page 50: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

38

(Shirazy, 2007:170).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan kata duf‟ah maknanya tentara wajib militer.

Masuknya unsur bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

29) “Tempat penjualan muqarrar Fakultas Usluhuddin itu tak lain

adalah bangunan kecil berukuran kira-kira 2x2 meter” (Shirazy,

2007:171).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan kata muqarrar maknanya diktat kuliah yang berisi

materi-materi pelajaran. Masuknya unsur bahasa Arab ke dalam teks

bahasa Indonesia.

30) “Hei, kamu tho Mif, piye kabarmu?” (Shirazy, 2007:178).

Kutipan tesebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata piye maknanya bagaimana. Masuknya unsur bahasa Jawa

ke dalam teks bahasa Indonesia.

31) “Sampeyan kan pengagum abis Yusuf Al Qardhawi” (Shirazy,

2007:179).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata sampeyan maknanya Anda. Masuknya unsur bahasa Jawa

ke dalam teks bahasa Indonesia.

32) “Cari tashdiq untuk apa Mif? Mau umrah?” (Shirazy,

2007:179).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata tashdiq maknanya membenarkan firman Allah. Masuknya

Page 51: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

39

unsur bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

33) “Ia akrab dengannya sejak berkenalan dengannya di acara itikaf

sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan di Masjid Ar Ridhwan,

Hayyu Tsabe tahun lalu” (Shirazy, 2007:182).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan kata itikaf maknanya berdiam diri di masjid.

Masuknya unsur bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

34) “Tentu, dengan senang hati. Seluruh waktuku untukmu, Akhi”

(Shirazy, 2007:184).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata akhi maknanya saudara laki-laki. Masuknya unsur bahasa

Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

35) “Bisa dijelaskan tahdid yang telah ada” (Shirazy, 2007:184).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata tahdid maknanya menekankan. Masuknya unsur bahasa

Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

36) “Dengan senang hati ya siddi” (Shirazy, 2007:184).

Kutipan terseut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata siddi maknanya tuanku. Masuknya unsur bahasa Arab ke

dalam teks bahasa Indonesia.

37) “Inilah uniquiness yang dimiliki hasil produksinya” (Shirazy,

2007:191).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan kata uniquiness maknanya keunikan. Masuknya unsur

Page 52: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

40

bahasa Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

38) Dan ia akan terus mempertahankan positioning ini terus terukir

dalam benak para pelanggannya” (Shirazy, 2007:191).

Kutipan tersebut meupakan campur kode bentuk deskripsi dengan ditandai

penyisipan kata positioning maknanya pekerjaan. Masuknya unsur bahasa

Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

39) “Azzam langsung menuju kios ammu Ragab” (Shirazy,

2007:194).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan kata ammu maknanya paman. Masuknya unsur bahasa

Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

40) “Mm, maaf ukhti. Ada apa ya? Ada yang bisa saya bantu?”

sapa Azzam sesopan mungkin (Shirazy, 2007:201).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog yang ditandai

penyisipan kata ukhti maknanya saudara perempuan. Masuknya unsur

bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

41) “Kedua telinganya ditutup earphone” (Shirazy, 2007: 212).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan kata earphone maknanya alat pendengar musik atau

video. Masuknya unsur bahasa Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

42) “Okay bos!” jawab Nanang riang” (Shirazy, 2007:212).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata okay maknanya baik. Masuknya unsur bahasa Inggris ke

dalam teks Indonesia.

Page 53: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

41

43) “Wah berarti pemuda itu handsome” (Shirazy, 2007:213).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata handsome maknanya ganteng. Masuknya unsur bahasa

Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

44) “Ketika ia bejalan berdua sampai temannya melewati shahra

yang sepi, tiba-tiba ada orang mesir yang hendak berbuat jahat

padanya” (Shirazy, 2007:214).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan kata shahra maknanya padang pasir. Masuknya unsur

bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

45) “Jangan isenglah Nang. Kalo bikin cerpen mbok ya yang serius.

Menulis yang serius” (Shirazy, 2007:215).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata mbok maknanya sapaan untuk perempuan yang sudah tua.

Masuknya unsur bahasa Jawa ke dalam teks bahasa Indonesia.

46) “Sudah seperempat jam ia rebahan sambil memejamkan mata.

Otot-otot tubuhnya terasa fresh dan segar” (Shirazy, 2007:220).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan kata fresh maknanya nyaman. Masuknya unsur bahasa

Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

47) “Setelah ia merasa ukuran panas dinginnya pas, ia mandi

dengan shower” (Shirazy, 2007:220).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan kata shower maknanya pancuran air. Masuknya unsur

Page 54: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

42

bahasa Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

48) “Ia sampai masjid tepat sesaat sebelum iqamat

dikumandangkan” (Shirazy, 2007:221).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan kata iqamat maknanya panggilan kedua untuk salat

dimulai. Masuknya unsur bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

49) “Setelah dibawa ke dokter ternyata Wasis sakit thypus serius”

(Shirazy, 2007:227).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan kata thypus maknanya penyakit tipes. Masuknya unsur

bahasa Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

50) “Setelah merendam kedelai, Azzam beranjak ke kulkas untuk

mengeluarkan daging sapi yang baru tadi sore ia masukkan ke

dalam freezer” (Shirazy, 2007:229).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan kata freezer maknanya lemari pembeku. Masuknya

unsur bahasa Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

51) “Dua kali lipat bakso. Gimana? Deal?” (Shirazy, 2007:235).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata deal maknanya setuju. Masuknya unsur bahasa Inggris ke

dalam teks bahasa Indonesia.

52) “Karena mau tinggal berapa hari di KL, maka harus open. Itu

harganya lebih mahal lima puluh dollar. Gimana Mbak?”

(Shirazy, 2007:238).

Page 55: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

43

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata open maknanya buka. Masuknya unsur bahasa Inggris ke

dalam teks bahasa Indonesia.

53) “Di sini disebutkan ada mahasiswa Indonesia yang tinggal di

Ighatsah Islamiyyah Hay El Thamrin dirampok seseorang yang

mengaku sebagai anggota mabahits” (Shirazy, 2007:240).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata mabahits maknanya badan intelijen. Masuknya unsur

bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

54) “Kita Tahajud bareng yuk. Kita gantikan jadi imam biar

sekalian muraja‟ah” (Shirazy, 2007:261).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata muraja‟ah maknanya mengulang hapalan Al-Quran.

Masuknya unsur bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

55) “Pagi itu juga Fadhil mereka bawa ke mustasyfa Rab‟ah El

Adawea. Dokter yang memeriksa mengatakan, Fadhil harus di

bawa ke rumah sakit” (Shirazy, 2007:274).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan kata mustasyfa maknanya rumah sakit. Masuknya

unsur bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

56) “Ia harus segera meng-qadha shalat Subuh. Pikirannya benar-

benar kacau. Hatinya tidak senang” (Shirazy, 2007:277).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan kata qadha maknanya mengganti salat yang telah

Page 56: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

44

terlewati. Masuknya unsur bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

57) “Sudah sadar. Kata dokter akan baik-baik saja. Tapi tadi pagi

sempat diinfus dengan vitamin otak. Setelah di scan, ada gegar

ringan” (Shirazy, 2007:288).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata scan maknanya memeriksa. Masuknya unsur bahasa

Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

58) “Jangan kuatir. Kakakmu itu termasuk orang cerdas yang bisa

meresapi soal ujian dengan baik. Dia selalu naik tingkat dengan

predikat jayyid tiap tahun” (Shirazy, 2007:311).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata jayyid maknanya baik. Masuknya unsur bahasa Arab ke

dalam teks bahasa Indonesia.

59) ”Ya seorang Muslim sejati. Yaitu Muslim yang gentle, yang

berani melapaskan Muslimah yang dicintainya kepada saudara

Muslim lainnya yang lebih siap darinya dalam urusan menikah”

(Shirazy, 2007:323).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan kata gentle maknanya rendah diri. Masuknya unsur

bahasa Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

60) “Lia tersenyum dengan tangan mengacungkan bravo ke udara.

Sarah yang duduk di atas pasir dengan tertawa. Dan ibundanya

yang bersahaja, kerudungnya berkelebat ke kanan seakan

hendak lepas ke udara” (Shirazy, 2007:331).

Page 57: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

45

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan kata bravo maknanya pujian. Masuknya unsur bahasa

Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

61) “Kalau aku itsar, mengutamakan akhwat lain, berarti aku akan

kalah cepat. Akhwat itu akan menikah duluan, dapat jodoh

duluan dan aku belum” (Shirazy, 2007:349).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata itsar maknanya mengutamakan orang lain. Masuknya

unsur bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

62) “Dalam ibadah yang dianjurkan dan disunahkan adalah

berlomba-lomba mendapatkan yang paling afdal” (Shirazy,

2007:348).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata afdal maknanya lebih baik. Masuknya unsur bahasa Arab

ke dalam teks bahasa Indonesia.

63) “Uedan, moderatornya siapa itu Cak? Cuantik, pinter dan

bahasa Inggrisnya fasih buetul! Anake sopo yo kae” (Shirazy,

2007:351).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata uedan maknanya gila. Masuknya unsur bahasa Jawa ke

dalam teks bahasa Indonesia.

64) “Furqan kecewa ketika ia tahu Anna tidak menghadiri sidang

munaqasah tesisnya” (Shirazy, 2007:353).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

Page 58: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

46

ditandai penyisipan kata munaqasah maknanya sidang penentuan.

Masuknya unsur bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

65) “Di milist-milist kalangan mahasiswa Indonesia di Cairo

terkirim puluhan tahniah dan ucapan selamat” (Shirazy,

2007:355).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan kata tahniah maknanya selamat. Masuknya unsur

bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

66) “Dan di tahun pertama ia satu-satunya mahasiswa Indonesia

yang jayyid jiddan, sementara Furqan naik tingkat dengan

predikat hanya maqbul” (Shirazy, 2007:358).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan kata maqbul maknanya cukup. Masuknya unsur bahasa

Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

67) “Ia menargetkan minimal ia berpendidikan S.2. Tapi ia

memiliki satu obsesi, yaitu harus kaya! Ia sudah terlanjur

dikenal sebagai businessman di Cairo, tidak dikenal sebagai

aktivis kelompok studi, maka sekalian ia tak mau kepalang

tanggung, ia harus jadi businessman yang disegani di Indonesia

nanti. (Shirazy, 2007:359).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan kata businessman maknanya pembisnis. Masuknya

unsur bahasa Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

68) “Kolonel Fuad memberikan penjelasan panjang lebar. Furqan

Page 59: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

47

jadi sangat mafhum” (Shirazy, 2007:369).

Kutipan tersebut merupakan capur kode bentuk deskripsi dengan ditandai

penyisipan kata mafhum maknanya paham. Masuknya unsur bahasa Arab

ke dalam teks bahasa Indonesia.

69) “Tadi dari Dokki, aku singgah di sebuah warnet di Tahrir Mas,

aku ingat kalau punya janji chatting dengan adikku yang kuliah

di UNDIP Semarang” (Shirazy, 2007:393)

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata chatting maknanya obrolan. Masuknya unsur bahasa

Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

70) “Sekali jalan, dari Cairo ke Jakarta. Ia telah membayar lunas.

Itu ia lakukan agar ia mendapatkan seat” (Shirazy, 2007:412).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan di

tandai penyisipan kata seat maknanya tempat duduk. Masuknya unsur

bahasa Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

71) “Adil Ramadhan menjelaskan bahwa khasyyah adalah rasa

takut kepada Allah yang disertai mengagungkan Allah”

(Shirazy, 2007:421).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan kata khasyyah maknanya rasa takut kepada Allah.

Masuknya unsur bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

72) “Malam itu kegiatan membuat tempe di rumah libur. Rio dan

teman-temannya sedang ikut muhayyam yang diadakan oleh

Universitas Al Azhar di Alexandria” (Shirazy, 2007:421).

Page 60: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

48

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan kata muhayyam maknanya perkemahan. Masuknya

unsur bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

73) “Sementara dirinya berusaha menentramkan jiwanya dengan

membaca sejarah hidup para tabi‟in yang mulia” (Shirazy,

2007:434).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan kata tabi‟in maknanya orang-orang saleh yang

bertemu para Rasulullah. Masuknya unsur bahasa Arab ke dalam teks

bahasa Indonesia.

74) “Saya masih ingat saat saya ke pesantren dulu sandal saya

hilang di ghosob oleh para santri, saat itu Fadhil-lah yang

bingung ke sana kemari mencari sandal saya” (Shirazy,

2007:448).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata ghosob maknanya di pinjam tanpa izin. Masuknya unsur

bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

75) “Tak betah diam di rumah. Aku lihat sih untuk sampeyan biar

kehidupan rumah tangga balance ada sosok yang lebih tepat.”

Jawab Nasir membuat yang mendengar penasaran (Shirazy,

2007:466).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog yang ditandai

penyisipan kata balance maknanya seimbang. Masuknya unsur bahasa

Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

Page 61: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

49

76) “Ayo Nduk, kita berdoa biar diamini jutaan malaikat” (Shirazy,

2008:8).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata Nduk maknanya Nak. Masuknya unsur bahasa Jawa ke

dalam teks bahasa Indonesia.

77) “Ia lebih banyak mengcopy data-data dan rujukan-rujukan

penting” (Shirazy, 2008:13).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan kata copy maknanya menyalin. Masuknya unsur

bahasa Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

78) “Inggih, bisa Abah.” Jawabnya sambil menghadapkan seluruh

wajahnya pada sang Abah (Shirazy, 2008:14).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata inggih maknanya iya. Masuknya unsur bahasa Jawa ke

dalam teks bahasa Indonesia.

79) “Ada.” Jawab Anna seraya membuka diarynya (Shirazy,

2008:17).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata diary maknanya buku harian. Masuknya unsur bahasa

Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

80) “Saya takut ghibah Neng” (Shirazy, 2008:18).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata ghibah maknanya menceritakan aib orang lain. Masuknya

unsur bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

Page 62: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

50

81) “Itu suara Sri, khadimah yang sangat disayang Umminya”

(Shirazy, 2008:23).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan kata khadimah maknanya pembantu. Masuknya unsur

bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

82) “Begini Neng. Anak kelas tiga Aliyah putra dan putri kan

punya acara besar...” (Shirazy, 2008:23).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata neng maknanya sapaan untuk anak perempuan. Masuknya

unsur bahasa Jawa ke dalam teks bahasa Indonesia.

83) “Bue, jangan memaksakan diri tho. Kalau sudah capek ya

istirahat. Besok pagi dilanjutkan lagi. Nanti sakit lagi” (Shirazy,

2008:36).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata bue maknanya ibu. Masuknya unsur bahasa Jawa ke dalam

teks bahasa Indonesia.

84) “Anak perempuan kok kebluk! Kau ini sudah akil baligh Na!

Dosa kalau kau shalat subuh selalu kesiangan apalagi tidak

shalat subuh!” (Shirazy, 2008:39).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata kebluk maknanya bangun kesiangan. Masuknya unsur

bahasa Jawa ke dalam teks bahasa Indonesia.

85) “Kita takziah ke sana sekarang Mbak?” (Shirazy, 2008:44).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

Page 63: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

51

penyisipan kata takziah maknanya turut berduka cita. Masuknya unsur

bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

86) “Husna diam mendengarkan. Kematian selalu menjadi ibrah

baginya. Karena sebuah kematianlah ia berubah” (Shirazy,

2008:45).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan kata ibrah maknanya contoh. Masuknya unsur bahasa

Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

87) “Aduh Yah, gengsi dong. Masak Husna pakai sepeda motor

butut tahun tujuh puluhan begitu. Apa kata teman-teman Husna

nanti. Baiklah, kalau ayah tidak mau membelikan maka Husna

akan minggat” (Shirazy, 2008:46).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata minggat maknyanya pergi tanpa pamit. Masuknya unsur

bahasa Jawa ke dalam teks bahasa Indonesia.

88) “Pasti kau akan jadi pusat perhatian kayak artis. Kalau aku kan

santai sja lha wong pakaian ku sama dengan mereka” (Shirazy,

2008:56).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata wong maknanya orang. Masuknya unsur bahasa Jawa ke

dalam teks bahasa Indonesia.

89) “Bagi kalangan pesantren mengumbar aib itu mungkin lebih

jorok dari sepatu kotor yang belepotan lumpur. Hanya bedanya

lumpur itu joroknya tampak zahir. Sedangkan mengumbar aurat

Page 64: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

52

termasuk pusarmu itu joroknya kasat mata” (Shirazy, 2008:57).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kaya zahir maknyanya lahir. Masuknya bahasa Arab ke dalam

teks bahasa Indonesia.

90) “Ayah saya hanyalah seorang guru MI swasta yang nyambi

jualan soto di samping pasar Kartasura” (Shirazy, 2008:65).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata nyambi maknanya sambil. Masuknya unsur bahasa Jawa

ke dalam teks bahasa Indonesia.

91) “ Karena di dorong untuk survive, untuk bisa sedikit bernafas

dalam himpitan ekonomi, maka saya berjuang keras dengan

menulis” (Shirazy, 2008:66).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata survive maknanya mempertahankan hidup. Masuknya

unsur bahasa Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

92) “Mumet aku kalau disuruh nulis Na. Mending nanam padi di

sawah!” Tukas Siti (Shirazy, 2008:74).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata mumet maknanya pusing. Masuknya unsur bahasa Jawa ke

dalam teks bahasa Indonesia.

93) “Karena saat itu ibuku sedang ribet-ribetnya ngurus anak.

Dan ekonomi keluarga sedang susah-susahnya. Aku manut

sama orang tua” (Shirazy, 2008:77).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

Page 65: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

53

penyisipan kata manut maknanya nurut. Masuknya unsur bahasa Jawa ke

dalam teks bahasa Indonesia.

94) “Ummi, maaf Anna terlambat. Anna tidak mampir kemana-

mana kok. Anna hanya ke rumah Ayatul Husna” (Shirazy,

2008:92).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata ummi maknanya ibu. Masuknya unsur bahasa Arab ke

dalam teks bahasa Indonesia.

95) “Ummi ini bagaimana? Masak itu ditanyakan lagi. Kalau

tidak mantap ya pasti aku tidak mau dikhitbah. Tidak akan

memilih Furqn dan tentu juga tidak mau ditunangkan dengan

Furqan” (Shirazy, 2008:93).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata khitbah maknanya pengajuan lamaran kepada pihak

wanita. Masuknya unsur bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

96) “Furqan menghela nafas. Ia lalu bangkit mengambil

laptopnya. Sejurus kemudian ia sudah berlayar di dunia

internet. Ia buka inbox alamat emailnya” (Shirazy, 2008:96).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan kata inbox maknanya pesan masuk. Masuknya unsur

bahasa Arab di dalam teks bahasa Indonesia.

97) “Tapi ibu jamin dia bisa menjadi istri yang baik. Kelebihan

Rina adalah sifat qana‟ahnya. Sifat nrimonya. Kekurangan

dia sih banyak” (Shirazy, 2008:114).

Page 66: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

54

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata qana‟ah maknanya merasa cukup dengan nikmat yang

Allah beri. Masuknya unsur bahasa arab ke dalam teks bahasa indonesia.

Sedangkan kata nrimo maknanya menerima. Masuknya unsur bahasa Jawa

ke dalam teks bahasa Indonesia.

98) “Mbak Husna, itu yang dikerubuti wartawan kelihatannya

Eliana Alam deh.” Ujar Luna yang sangat ngefans sama

Eliana (Shirazy, 2008:119).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata ngefans maknanya penggemar. Masuknya unsur bahasa

Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

99) “Tayangan kedua adalah acara di Graha Bhakti Budaya TIM

yang disiarkan secara live se-Indonesia” (Shirazy, 2008:133).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan kata live maknanya langsung. Masuknya unsur bahasa

Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

100) “Berita wawancara itu lagi ya?” Tanya Bu Nafis pada

putrinya sambil membawa sepiring mendoan (Shirazy,

2008:136).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata mendoan maknanya tempe goreng. Masuknya unur bahasa

Jawa ke dalam teks bahasa Indonesia.

101) “Bu Nafis dan Lia menghidangkan nasi rojolele yang pulen

wangi. Lauknya pecel, rempeyek, tempe goreng, lele goreng,

Page 67: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

55

dan cethol goreng yang renyah” (Shirazy, 2008:154).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan kata cethol maknanya ikan kecil-kecil. Masuknya

unsur bahasa Jawa ke dalam teks bahasa Indonesia.

102) “Datang ke sini ya. Pengajian Al Hikam. Untuk umum. Biar

kamu serawung dengan banyak orang” (Shirazy, 2008:176).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata serawung maknanya kumpul. Masuknya unsur bahasa

Jawa ke dalam teks bahasa Indonesia.

103) “Kebetulan kalau begitu. Siapa tahu jodoh. Saya punya anak

perempuan masih kuliah. Nama saya Ahmad Jazuli. Ini kartu

nama saya. Nakmas boleh dolan bila ada waktu luang”

(Shirazy, 2008:191).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata dolan maknanya jalan-jalan. Masuknya unsur bahasa

Jawa ke dalam teks bahasa Indonesia.

104) “Tepat jam delapan akad nikah dilangsungkan. Furqan

menjawab qabiltu dengan lancar tanpa keraguan” (Shirazy,

2008:200).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan kata qabiltu maknanya aku terima. Masuknya unsur

bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

105) “Kendaraan bermotor yang jalan pelan namun tiba-tiba

berzigzag dengan cepat tanpa perhitungan. Hampir saja

Page 68: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

56

Azzam menabrak becak yang tadinya parkir, tiba-tiba

nyelonong masuk jalan” (Shirazy, 2008:211).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan kata nyelonong maknanya langsung-langsungan

masuk. Masuknya unsur bahasa Jawa ke dalam teks bahasa Indonesia.

106) “Setelah ketemu denganmu di pesantren aku ke Jogja. Dan di

sana maaf aku kepergok germoku lagi” (Shirazy, 2008:215).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata germoku maknanya lelaki hidung belang. Masuknya unsur

bahasa Jawa ke dalam teks bahasa Indonesia.

107) “Ibu tidak bilang Rina dan Tika tidak baik. Mereka baik. Tapi

ibu ingin yang lebih baik lagi. Ibu sedikit punya ilmu titen.

Menurut yang ibu amati kok kedua gadis itu kurang cocok

untukmu. Mungkin lebih cocok untuk yang lain” (Shirazy,

2008:248).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata titen maknanya ilmu mengamati melalui pengalaman

secara berulang-ulang. Masuknya unsur bahasa Jawa ke dalam teks

bahasa Indonesia.

108) “Ya sowan saya ke sini pertama untuk niatan menyambung

tali silahturahmi. Keduanya untuk bertemu bapak mengetahui

kesehatan bapak” (Shirazy, 2008:270).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata sowan maknanya mengunjungi. Masuknya unsur bahasa

Page 69: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

57

Jawa ke dalam teks bahasa Indonesia.

109) “Pagi sekali antum datang. Berangkat dari Pedan jam

berapa?” (Shirazy, 2008:277).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata antum maknanya kamu. Masuknya unsur bahasa Arab ke

dalam teks bahasa Indonesia.

110) “Tolong, Dik, dengarkan ceritaku dulu, arjuk!” (Shirazy,

2008:310).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata arjuk maknanya aku berharap padamu. Masuknya unsur

bahasa Jawa ke dalam teks bahasa Indonesia

111) “Kami sama sekali tidak perlu ishlah. Malah akan semakin

menyiksa dua keluarga saja. Insya allah keputusan kami

sudah final” (Shirazy, 2008:328).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata ishlah maknanya perdamaian. Masuknya unsur bahasa

Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

112) “Banyak orang yang mandi sebelum Subuh tanpa melakukan

hal itu. Apa ada dalam kitab kuning yang memastikan bahwa

kalau ada orang mandi sebelum Subuh pasti jinabat, pasti

baru saja melakukan hal itu” jawab Anna (Shirazy,

2008:337).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata jinabat maknanya mandi hadast besar. Masuknya unsur

Page 70: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

58

bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

113) “Iya, iya, ibu tahu, ibu lupa kau yang mbarep. Ayo kita

berangkat Zam.” (Shirazy, 2008:343).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata mbarep maknanya anak sulung. Masuknya unsur bahasa

Jawa ke dalam teks bahasa Indonesia.

114) “Apa pantas Bu, orang yang pernikahan putrinya saja gagal

kok memberi mau‟idhah pernikahan pada orang lain. Itu

namanya kabura maqtan „indallah!” (Shirazy, 2008:345).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata mau‟idhah maknanya teladan. Masuknya unsur bahasa

Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

115) “Iya monggo kalau begitu.” (Shirazy, 2008:347).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata monggo maknanya silakan. Masuknya unsur bahasa Jawa

ke dalam teks bahasa Indonesia.

116) “Bahkam ada seorang mahasiswa asal Semarang yang tertarik

untuk membuka cabang „Bakso Cinta‟ di Semarang. Sejak itu

Azzam merasa baksonya layak difranchisekan. Dua cabang

iya langsung buka.” (Shirazy, 2008:373).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan kata franchise maknanya hak menjual suatu produk.

Masuknya unsur bahasa Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

117) “Malu kalau dikira mau melamar anaknya yang janda? Ya

Page 71: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

59

kakak jelaskan saja minta santriwatinya. Kakak jelaskan apa

adanya. Minta santriwati yang cocok untuk kakak. Pak Kiai

pasti akan bijak dan legowo. Banyak juga kok kak santriwati

di Wangen yang tak kalah dengan Vivi.” Husna mencoba

menyemangati kakaknya (Shirazy, 2008:379).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata legowo maknanya menerima apa adanya. Masuknya unsur

bahasa Jawa ke dalam teks bahasa Indonesia.

118) “Kalau di Cairo kau rasa ada yang cocok untuk jadi suami ya

tidak apa-apa kau nikah di sana Nduk. Kau kan sudah janda,

sudah lebih bebas menentukan pilihanmu. Nanti Abah bisa

kirim surat taukil ke KBRI untuk menikahkan kamu.”

Seloroh pak Kiai Lutfi (Habiburrahman, 2008:380).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata taukil maknanya surat kuasa mewakilkan. Masuknya

unsur bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

119) “Bagaimana dengan iddahnya?” (Shirazy, 2008:386).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata iddah maknanya waktu menunggu. Masuknya unsur

bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

2. Campur Kode Wujud Frasa

Campur kode berwujud frasa adalah penyisipan unsur kebahasaan

dari bahasa lain yang berupa frasa dalam konteks kalimat bahasa tertentu.

Pemakaian campur kode berwujud frasa dalam novel Ketika Cinta

Page 72: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

60

Bertasbih karya Habiburrahman El Shirazy terdapat 44 data. Campur kode

berupa penyisipan frasa di uraikan sebagai berikut:

1) “Subhanallah!” kembali ia bertasbih dalam hati. (Shirazy,

2007:50)

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan frasa subhanallah maknanya maha suci Allah.

Masuknya unsur bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

2) “Alhamdulillah. Untung saya keburu pulang.” (Shirazy,

2007:73)

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan frasa alhamdulillah maknanya pujian hanya untuk Allah.

Masuknya unsur bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

3) “Dapat French Kiss dariku jadi musibah!?” (Shirazy,

2007:74)

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan frasa french kiss maknanya ciuman khas perancis. Masuknya

unsur bahasa Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

4) “Sampai di masjid ia mendapati Pak Ali yang sedang sujud di

shaf depan. Azzam shalat Tahiyatul Masjid.” (Shirazy,

2007:81).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan frasa tahiyatul masjid maknanya salat menghormati

masjid. Masuknya unsur bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

5) “Aku benar-benar tidak memiliki apa-apa. Aku hanya bisa

Page 73: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

61

kerja part time.” (Shirazy, 2007:90).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan frasa part time maknanya paruh waktu. Masuknya unsur

bahasa Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

6) “Aku lalu menjawab, „Baiklah, Bismillah saya mau.”

(Shirazy, 2007:93).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dilaog dengan ditandai

penyisipan frasa bismillah maknanya dengan nama Allah. Masuknya unsur

bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

7) “Yaitu cleaning service merangkap sopir KBRI. Bagaimana

Li, kamu mau?” (Shirazy, 2007:93).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan frasa cleaning service maknanya pelayanan kebersihan.

Masuknya unsur bahasa Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

8) “Insya Allah semua akan mudah.” Ustad Mujab kamu tau

kan?” (Shirazy, 2007:98).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan frasa insya allah maknanya jika Allah mengizinkan. Masuknya

unsur bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

9) “Yuk kita keluar. Kita ke Hadiyah Dauliyah. Sekalian

menghirup udara pagi. Aku ingin sedikit bicara denganmu.”

(Shirazy, 2007:141).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan frasa hadiqah dauliyah maknanya taman kota. Masuknya unsur

Page 74: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

62

bahasa Arab ke dalam teks bahasa Imdonesia.

10) “Percayalah, siapa jodohmu, sudah di tulis di Lauhul

Mahfudz. Kau jangan kuatir.” (Shirazy, 2007:144).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan frasa lauhul mahfudz maknanya seluruh catatan kejadian di

alam semesta. Masuknya unsur bahasa Arab ke dalam teks bahasa

Indonesia.

11) “Hanya satu bulan saja sejak proposal tesisnya ia ajukan ke

Qism Diraasat „Ulya.” (Shirazy, 2007:150).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan frasa qism diraasat „ulya maknanya program

pascasarjana. Masuknya unsur bahasa Arab ke dalam teks bahasa

Indonesia.

12) “Saat itu ia hanya menjawab, “Inggih, sekedap” dan ia masih

konsentrasi membaca buku yang baru ia beli dari Shopping

Centre Jogja” (Shirazy, 2007:152)

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan frasa inggih, sekedap maknanya ya, sebentar.

Masuknya unsur bahasa Jawa ke dalam teks bahasa Indonesia.

13) “kakinya melangkah menyebrangi jalan raya dan rel metro

yang melintas di depan Kuliyyatul Banat.” (Shirazy,

2007:153).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan frasa kulliyatul banat maknanya kuliah perempuan.

Page 75: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

63

Masuknya unsur bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

14) “Baik yang melalui orang ketiga seperti Furqan, atau yang

langsung blak-blakan lewat telepon, sms, email, surat maupun

disampaikan langsung face to face.” (Shirazy, 2007:157).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan frasa face to face maknanya tatap muka. Masuknya

unsur bahasa Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

15) “Sampai di pintu kamar 819, dengan mengucap basmalah

Furqan membuka pintu kamar dengan key card-nya.”

(Shirazy, 2007:161).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan frasa key card maknanya kartu kunci. Masuknya unsur

bahasa Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

16) “Apa itu? Nanti malam ada Syaikh Yusuf Al Qardhawi di

Darul Munasabat Masjid Utsman bin Affan, Heliopolis.”

(Shirazy, 2007:179).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan frasa darul munasabat maknanya gedung serbaguna.

Masuknya unsur bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

17) “Masya Allah, jamuan yang tidak akan saya lupakan.

Keluarga yang ramah dan sangat berpendidikan.” (Shirazy,

2007:185).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan frasa masya allah maknanya apa yang dikehendaki oleh Allah.

Page 76: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

64

Masuknya unsur bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

18) “Erna, kenape muka awak pucat macam tu? Fi eh?” (Shirazy,

2007:209).

Kutipan tersebut merupakabn campur kode bentuk dialog dengan ditandai

dengan penyisipan frasa fi eh maknanya ada apa. Masuknya unsur bahasa

Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

19) “Sudahlah Erna. Kita cakap perkara yang lain saja. By the

way, siapa tadi pemuda yang menolong kalian?” tanya

Zahraza (Shirazy, 2007:213).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan frasa by the way maknanya omong-omong. Masuknya unsur

bahasa Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

20) “Ini Mas, to the point saja ya?” (Shirazy, 2007:234).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan frasa to the point maknanya langsung ke inti. Masuknya unsur

bahasa Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

21) “Ini sudah dosa. Astagfirullah. Saya tidak boleh

membayangkan yang tidak-tidak, “gumamnya dalam hati

(Shirazy, 2007:244).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan frasa astagfirullah maknanya tindakan memohon ampunan

Allah. Masuknya unsur bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

22) “Iftahil baab! Iftahil baab! Ia tersadar dengan membawa

kemarahan di ubun-ubun kepalanya. (Shirazy, 2007:262).

Page 77: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

65

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan frasa iftahil baab maknanya buka pintu. Masuknya

unsur bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

23) “Tapi yang terbaik bagi kita saat ini adalah tidak kenal Wail

dulu. Amn Daulah Mesir merasa punya urusan dengan Wail.”

(Shirazy, 2007:284).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan frasa amn daulah maknanya keamanan negara. Masuknya

unsur bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

24) “Jadi penjahat itu menamakan dirinya Miss Italiana?”

(Shirazy, 2007:305).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan frasa miss italiana maknanya nona italiana. Masuknya unsur

bahasa Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

25) “Tahun pertama di Al Azhar gadis itu langsung lulus naik

tingkat dua dengan predikat jayyid jiddan.” (Shirazy,

2007:311).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan frasa jayyid jiddan maknanya bagus sekali. Masuknya

unsur bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

26) “Jangan kuatir Kak. Dalam satu jam ke depan, saya akan

kasih Kakak print out makalah yang akan disampaikan oleh

Profesor Razlina Afif dan Profesor Sherly Lombard.”

(Shirazy, 2007:346).

Page 78: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

66

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan frasa print out maknanya cetak. Masuknya unsur bahasa

Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

27) “Yah sekali lagi ahlan wa sahlan di Indonesia.” (Shirazy,

2007:355).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan frasa ahlan wa sahlan maknanya selamat datang. Masuknya

unsur bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

28) “Iya Kak. Ini dulu ya. Jangan lupa juga jaga kesehatan ya

Kak. Assalamu‟alaikum.” (Shirazy, 2007:364).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan frasa assalamu‟alaikum maknanya semoga keselamatan

terlimpah kepadamu. Masuknya unsur bahasa Arab ke dalam teks bahasa

Indonesia.

29) “Ibunya bahkan mengabarkan telah mempersiapkan syukuran

besar-besar atas prestasinya meraih predikat summa cumlaude

untuk gelar masternya.” (Shirazy, 2007:378).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan frasa summa cumlaude maknanya kehormatan pujian

tertinggi. Masuknya unsur bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

30) “Tayang seminggu sekali tiap malam minggu jam delapan

malam. Prime time lho, Mas.” (Shirazy, 2007:411).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan frasa prime time maknanya jam tayang utama. Masuknya unsur

Page 79: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

67

bahasa Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

31) “Setelah itu Kakak akan menikahkan kalian dengan pemuda

yang saleh, bi idznillah.” (Shirazy, 2007:416).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan frasa bi idznillah maknanya dengan izin Allah.

Masuknya unsur bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

32) “Ia masih harus menghadapi satu ujian lagi. Mendendangkan

nasyid dalam pesta walimatul ursy.” (Shirazy, 2007:450).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan frasa walimatul ursy maknanya pesta pernikahan.

Masuknya unsur bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

33) “Ia harus masuk ke dalam bandara untuk mengambil

boarding pass.” (Shirazy, 2007:470).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan frasa boarding pass maknanya pendaftaran ulang

calon penumpang. Masuknya unsur bahasa Inggris ke dalam teks bahasa

Indonesia.

34) “Wah baru empat bulan sudah cetakan ke-5, berarti ini buku

bestseller ya Fis.” (Shirazy, 2008:25).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan frasa bestseller maknanya penjualan terlaris. Masuknya unsur

bahasa Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

35) “Tapi aku yakin besok pagi wawancara tadi bakal jadi head

line surat kabar dan akan jadi berita dan gosip tidak ada habis-

Page 80: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

68

habisnya di infotaiment.” Ujar Luna. (Shirazy, 2008:124).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan frasa head line maknanya berita utama. Masuknya unsur

bahasa Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

36) “Selanjutnya untuk membacakan lagi, sebuah puisi saya

panggilkan seorang artis papan atas Indonesia. Seorang artis

berbakat yang sudah go international. Kita panggil Emira

Giza Humaira!” (Shirazy, 2008:129).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan frasa go international maknanya menjadi terkenal. Masuknya

unsur bahasa Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

37) “Tidak. Kami mau check in hotel dulu.” (Shirazy, 2008:160).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan frasa check in maknanya mendaftar. Masuknya unsur bahasa

Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

38) “Tadi sore ia melihat di nasi rice cooker masih penuh dan

kulkas ada bahan yang lengkap untuk masak nasi goreng ala

Pattani.” (Shirazy, 2008:174).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan frasa rice cooker maknanya penanak nasi. Masuknya

unsur bahasa Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

39) “Saya persisnya kurang tahu. Setahu saya yang pasti ada

kelasnya. Tapi kalau S2 langsung by research, artinya

langsung nulis tesis, di Malaysia ada.” (Shirazy, 2008:199).

Page 81: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

69

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan frasa by research maknanya penelitian. Masuknya unsur

bahasa Inggris dalam teks bahasa Indonesia.

40) “Azzam terus memutar otaknya. Ia harus segera menemukan

cara untuk mendapatkan cash flow dengan cepat.” (Shirazy,

2008:240).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan frasa cash flow maknanya arus kas. Masuknya unsur

bahasa Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

41) “Wa‟alaikumussalam. Silakan duduk Mas.” Jawab

perempuan muda yang sudah duduk berhadapan dengan

Husna.” (Shirazy, 2008:260).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan di tandai

penyisipan frasa wa‟alaikumussalam maknanya dan semoga keselamatan

terlimpah juga kepadamu. Masuknya unsur bahasa Arab ke dalam teks

bahasa Indonesia.

42) “Wah iya, inna lillah!” (Shirazy, 2008:280).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan frasa inna lillah maknanya kami milik Allah. Masuknya unsur

bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

43) “Kami mohon Pak Kiai yang memberi mau‟idhah

hasanahnya.” Terang bu Nafis (Shirazy, 2008:345).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan frasa mau‟idhah hasanah maknanya nasehat yang baik.

Page 82: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

70

Masuknya unsur bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

44) “Begitu sertifikat jadi Azzam langsung membuat semacam

grand opening untuk baksonya dengan mengundang para

aktifis kampus dan aktifis dakwah.” (Shirazy, 2008:373).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan frasa grand opening maknanya pembukaan besar-

besaran. Masuknya unsur bahasa Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

3. Campur Kode Wujud Klausa

Campur kode berwujud klausa adalah penyisipan unsur kebahasaan

dari bahasa lain yang berupa klausa dalam konteks kalimat bahasa

tertentu. Pemakaian campur kode berwujud klausa dalam novel Ketika

Cinta Bertasbih karya Habiburrahman El Shirazy terdapat 16 data. Campur

kode berupa penyisipan klausa di uraikan sebagai berikut:

1) “Wow...gila! It‟s great dream, man! Tak kuduga Mas Khairul

punya impian segede itu.” (Shirazy, 2007:60).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan klausa it‟s great dream, man maknanya itu mimpi yang hebat,

bung. Masuknya unsur bahasa Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

2) “Di akhir jaman itu tidak sedikit perempuan yang cantik

memesona, namun sebenarnya adalah seorang pelacur.

Na‟udzubillaah!” (Shirazy, 2007:88).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan klausa na‟udzubillaah maknanya kami meminta perlindungan

Allah. Masuknya unsur bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

Page 83: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

71

3) “Sampai ia dapat julukan Sri Devi from Bandung. Ia anak

seorang diplomat. Ibunya asli India. Pokoknya cantiknya luar

biasa.” (Shirazy, 2007:90).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan klausa sri devi from bandung maknanya Sri Devi dari

Bandung. Masuknya unsur bahasa Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

4) “Ah semua sudah ada yang mengatur. Yaitu Allah subhanahu

wa Ta‟ala. Jika saatnya ketemu nanti akan ketemu juga.”

Gumamnya dalam hati (Shirazy, 2007:128).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan klausa subhanahu wa ta‟ala maknanya maha suci dan maha

tinggi Allah. Masuknya unsur bahasa Arab ke dalam teks bahasa

Indonesia.

5) “Seorang lelaki setengah baya berteriak keras marah, “Hasib ya

hayawan!” (Shirazy, 2007:188).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan klausa hasib ya hayawan maknanya hati-hati, jangan

sembrono, hei hewan!. Masuknya unsur bahasa Arab ke dalam teks bahasa

Indonesia.

6) “Ajaran itu senada dengan kata mutiara bangsa Arab yang

sangat dasyat: Man Jadda Wajada. Siapa yang bersungguh-

sungguh berusaha akan mendapatkan yang diharapkannya.”

(Shirazy, 2007:191).

Page 84: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

72

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan klausa man jadda wajada maknanya siapa yang

bersungguh-sungguh akan mendapatkan yang diharapkan. Masuknya

unsur bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

7) “Katakan saja dari thalib dzu himmah. Dia pasti tahu.”

(Shirazy, 2007:194).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan klausa thalib dzu himmah maknanya mahasiswa yang memiliki

cita-cita. Masuknya unsur bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

8) “Spontan ia berteriak keras “Naam ya alilal adab!” (Shirazy,

2007:262).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan klausa naam ya alilal adab maknanya ya, hai orang

yang kurang ajar. Masuknya unsur bahasa Arab ke dalam teks bahasa

Indonesia.

9) “Uedan, moderatornya siapa itu Cak? Cuantik, pinter dan

bahasa Inggrisnya fasih buetul! Anake sope ya kae?” (Shirazy,

2007:351).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan klausa maknanya anaknya siapa ya dia itu?. Masuknya unsur

bahasa Jawa ke dalam teks bahasa Indonesia.

10) “Ya Waffaqakumullah,” tukas Furqan. (Shirazy, 2007:370).

Page 85: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

73

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan klausa wafaqakumullah maknanya semoga Allah memberimu

taufik. Masuknya unsur bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

11) “Jazakallah Kang. Aku sudah tahu apa yang harus

kuputuskan!” (Shirazy, 2007:444).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan klausa jazakallah maknanya semoga Allah akan memberi.

Masuknya unsur bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

12) “inna lillahi wa inna ilaihi raaji‟un.” Hampir bersamaan

mereka berdua membaca istirja.” (Shirazy, 2008:44).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan klausa inna lillahi wa inna ilaihi raaji‟un maknanya

sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nya kami akan kembali.

Masuknya unsur bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

13) Husna menimbal “Hayoh kapokmu kapan.” (Shirazy,

2008:159).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan klausa hayoh kapokmu kapan maknanya hayoh jeramu kapan.

Masuknya unsur bahasa Jawa ke dalam teks bahasa Indonesia.

14) “Laa ilaaha illallah, subhanallah! Mimpi apa saya sampai

ketemu orang yang saya kagumi?” (Shirazy, 2008:290).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan klausa laa ilaaha illallah maknanya tidak ada tuhan selain

Allah. Masuknya unsur bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

Page 86: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

74

15) “Itu semua menjadi kabar gembira bahwa kelak diakhirat akan

ada pahala yang lebih lezat, pahala yang lebih agung dari Allah

Azza wa Jalla.” (Shirazy, 2008:377).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan klausa azza wa jalla maknanya Allah yang tak

terkalahkan dan mempunyai kebesaran. Masuknya unsur bahasa Arab ke

dalam teks bahasa Indonesia.

16) “Azzam akan sami‟na wa atha‟na. Azzam akan memejamkan

mata dan ikut pada apa yang Pak Kiai pilihkan.” (Shirazy,

2008:384).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan klausa sami‟na wa atha‟na maknanya kami dengar dan kami

taati. Masuknya unsur bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

4. Campur Kode Wujud Kata Ulang

Campur kode berwujud kata ulang adalah penyisipan unsur

kebahasaan dari bahasa lain yang berupa kata ulang dalam konteks kalimat

bahasa tertentu. Pemakaian campur kode berwujud kata ulang dalam novel

Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburrahman El Shirazy terdapat 11 data.

Campur kode berupa penyisipan kata ulang di uraikan sebagai berikut:

1) “Coba kaurenungkan, apakah ketika aku mewanti-wanti anak

perempuan ku agar tidak mencontoh Nicole Kidman yang

sangat...” (Shirazy, 2007:87).

Page 87: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

75

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata ulang wanti-wanti maknanya was-was. Masuknya unsur

bahasa Jawa ke dalam teks bahasa Indonesia.

2) “Kalau aku batalkan lamaranku dan aku memilih Eliana yang

sudah jelas mengejarku aku takut dianggap lelaki plin-plan.”

(Shirazy, 2007:114).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata ulang plin-plan maknanya tidak berpendirian tetap.

Masuknya unsur bahasa Jawa ke dalam teks bahasa Indonesia.

3) “Di milist-milist kalangan mahasiswa Indonesia di Cairo

terkirim puluhan tahniah dan ucapan selamat.” (Shirazy,

2007:355).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan kata ulang milist-milist maknanya grup diskusi di

internet. Masuknya unsur bahasa Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

4) “Kiai Lutfi hanya mangut-mangut saja mendengar cerita

putrinya yang sedemikian panjang lebar.” (Shirazy, 2008:16).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan kata ulang mangut-mangut maknanya tampak seperti

orang melamun. Masuknya unsur bahasa Jawa ke dalam teks bahasa

Indonesia.

5) “Oh, Nak Husna. Monggo-monggo masuk Nak. Ada acara di

pesantren ya?” sapa ibu itu. (Shirazy, 2008:58)

Page 88: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

76

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata ulang monggo-monggo maknanya silakan. Masuknya

unsur bahasa Jawa ke dalam teks bahasa Indonesia.

6) “Dindingnya putih kusam. Dan langit-langitnya adalah

anyaman bambu yang kusam dan di sana sini sudah bolong-

bolong.” (Shirazy, 2008:107).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan kata ulang bolong-bolong maknanya berlubang.

Masuknya unsur bahasa Jawa ke dalam teks bahasa Indonesia.

7) “Sudah kamu jangan mbulet-mbulet. Ayo ikut aku mengambil

kitab. Aku jelaskan sampai di mana. Ayo Nak!” (Shirazy,

2008:182).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata ulang mbulet-mbulet maknanya mengelak. Masuknya

unsur bahasa Jawa ke dalam teks bahasa Indonesia.

8) “Tapi terus diuber-uber sama germonya. Kau harus bantu dia.

Yang harus kamu dor itu ya hidung belang-hidung belang itu

Rus. Bukan dia.” (Shirazy, 2008:234).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata ulang uber-uber maknanya mengejar. Masuknya unsur

bahasa jawa ke dalam teks bahasa indonesia.

9) “Dulu ada ungkapan desember itu maknanya deres-derese

sumber, atau besar-besarnya sumber.” (Shirazy, 2008:254).

Page 89: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

77

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata ulang deres-derese maknanya besar-besarnya. Masuknya

unsur bahasa Jawa ke dalam teks bahasa Indonesia.

10) “Boro-boro Zum. Air minum saja tak ada. Aku tidak bisa

jalan. Semalam terpaksa aku minum air kran.” (Shirazy,

2008:320).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata ulang boro-boro maknanya jangankan. Masuknya unsur

bahasa Jawa ke dalam teks bahasa Indonesia.

11) “Jangan menangis Nduk. Hadapi hidup ini dengan tabah ya.

Kau ini kena gejala tipes, dan darah rendah. Jangan makan

yang kecut-kecut, pedas, dan kasar dulu.” (Shirazy, 2008:324).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan kata ulang kecut-kecut maknanya masam. Masuknya unsur

bahasa Jawa ke dalam teks bahasa Indonesia.

5. Campur Kode Wujud Baster

Campur kode berwujud baster adalah penyisipan unsur kebahasaan

dari bahasa lain yang berupa baster dalam konteks kalimat bahasa tertentu.

Pemakaian campur kode berwujud baster dalam novel Ketika Cinta

Bertasbih karya Habiburrahman El Shirazy terdapat 24 data. Campur kode

berupa penyisipan baster di uraikan sebagai berikut:

1) “Ia langsung istigfar dan ber-ta‟awudz. Ia juga sadar bahwa

dirinya adalah manusia biasa yang punya nafsu, bukan malaikat

suci yang tak memiliki nafsu.” (Shirazy, 2007:158).

Page 90: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

78

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan baster ber-ta‟awudz maknanya doa perlindungan

Allah dari setan. Masuknya unsur bahasa Arab ke dalam teks bahasa

Indonesia.

2) “Breakfast-nya sekali saja ya.” (Shirazy, 2007:160).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan baster breakfast-nya maknanya sarapan-nya. Masuknya unsur

bahasa Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

3) “Sampai di pintu kamar 819, dengan mengucap basmalah

Furqan membuka pintu kamar dengan key card-nya.” (Shirazy,

2007:161).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan baster key card-nya. Maknanya kartu kunci-nya.

Masuknya unsur bahasa Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

4) “Ia membaca dan menulis hal-hal penting dengan laptop-nya di

samping gadis itu.” (Shirazy, 2007:164)

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan baster laptop-nya maknanya komputer genggam yang

bisa di bawa kemana saja. Masuknya unsur bahasa Inggris ke dalam teks

bahasa Indonesia.

5) “Biasanya mahasiswa berwajah putih bersih dari Desa Sanhur

yang terletak antara kota El Faiyum dan Danau Qarun itu me-

muraja‟ah hapalan Qurannya di mushala.” (Shirazy, 2007:182).

Page 91: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

79

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan baster me-muraja‟ah maknanya mengulang hapalan

Al-Quran agar tidak lupa. Masuknya unsur bahasa Arab ke dalam teks

bahasa Indonesia.

6) “Nanang terhenyak kaget, lalu tersenyum. Ia melepas

earphone-nya.” (Shirazy, 2007:212).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan baster earphone-nya maknanya alat untuk mendengar

musik atau video. Masuknya unsur bahasa Inggris ke dalam teks bahasa

Indonesia.

7) “Untuk meng-open tiket KL-Jakarta. Karena mau tinggal

beberapa hari di KL, maka harus open. itu harganya lebih

mahal lima puluh dollar. Gimana Mbak?” (Shirazy, 2007:238).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan baster meng-open maknanya membuka. Masuknya unsur

bahasa Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

8) “Bagaimana bisa kebablasan sampai pukul delapan. Ia merasa

ada yang sangat menyiksanya.” (Shirazy, 2007:276).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan baster kebablasan maknanya terlewat. Masuknya

unsur bahasa Jawa ke dalam teks bahasa Indonesia.

9) “Ia langsung bangkit, mencuci muka dan mengambil air

wudhu. Ia harus segera meng-qadha shalat Subuh.” (Shirazy,

2007:277).

Page 92: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

80

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan baster meng-qadha maknanya menggantikan salat

yang sudah terlewat. Masuknya unsur bahasa Arab ke dalam teks bahasa

Indonesia.

10) “Setelah di-scan, ada gegar ringan. Mungkin karena kepalanya

membentur lantai saat dia jatuh tadi malam.” (Shirazy,

2007:288).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan baster di-scan maknanya memindai. Masuknya unsur bahasa

Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

11) “Yang paling penting, kau harus mengintropeksi dan me-

muhasabah-i dirimu sendiri.” (Shirazy, 2007:295).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan baster me-muhasabah-i maknanya memperbaiki diri.

Masuknya unsur bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

12) “Temanku itu memberi alamat website-nya. Aku buka, dan

ternyata itu foto-fotomu dengan seorang perempuan bule. Ada

keterangan panjang lebar di setiap foto.” (Shirazy, 2007:393).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan baster website-nya maknanya kumpulan halaman situs yang

memiliki topik saling terkait. Masuknya unsur bahasa Inggris ke dalam

teks bahasa Indonesia.

13) “Saya masih ingat saat saya ke pesantren dulu sandal saya

hilang di-ghosob oleh para santri, saat itu Fadhil-lah yang

Page 93: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

81

bingung ke sana kemari mencari sandal saya.” (Shirazy,

2007:448).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan baster di-ghosob maknanya dipinjam tanpa izin yang punya.

Masuknya unsur bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

14) “Ia harus segera menghubungi Nair meminta tiketnya di-

conform untuk penerbangan dua hari yang akan datang.”

(Shirazy, 2007:458).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan baster di-conform maknanya disesuaikan. Masuknya

unsur bahasa Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

15) “Ia lebih banyak mengcopy data-data dan rujukan-rujukan

penting.” (Shirazy, 2008:13).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan baster mengcopy maknanya menyalin. Masuknya

unsur bahasa Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

16) “Ada.” Jawab Anna seraya membuka diarynya.” (Shirazy,

2008:17).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan baster diarynya maknanya buku harian. Masuknya unsur

bahasa Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

17) “Tapi ibu jamin dia bisa menjadi istri yang baik. Kelebihan

Rina adalah sifat qana‟ahnya. Sifat nrimonya. Kekurangan dia

sih banyak.” (Shirazy, 2008:114).

Page 94: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

82

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan baster qana‟ahnya maknanya merasa cukup masuknya unsur

bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia dan nrimonya maknanya

menerima. Masuknya unsur bahasa Jawa ke dalam teks bahasa Indonesia.

18) “Terus contoh-contohnya mulai dari yang kecil-kecil, contoh

tawadhunya Rasulullah, ada juga contoh sahabat.” (Shirazy,

2008:191).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan baster tawadhunya maknanya rendah hatinya. Masuknya unsur

bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

19) “Dan lagi aku menemukan sorban Kiai Sulaiman Jaiz yang

sangat wangi di kamar Anna. Apa ya Mi takwil-nya?” (Shirazy,

2008:195).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan baster takwil-nya maknanya hakikatnya. Masuknya unsur

bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

20) “Ia merasa melakukan kesalahan besar. Sambil menyalami

tetamu putri yang minta diri ia terus beristighfar.” (Shirazy,

2008:203-204).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan baster beristighfar maknanya memohon ampunan

Allah. Masuknya unsur bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

21) “Kami mohon Pak Kiai yang memberi mau‟idhah

hasanahnya.” Terang Bu Nafis (Shirazy, 2008:345).

Page 95: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

83

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan baster mau‟idhah hasanahnya maknanya nasehat yang baik.

Masuknya unsur bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

22) “Malam itu Azzam harus masuk ruang operasi. Setelah

dirongent ia mengalami patah dibetis kirinya, lengan bawah

tangan kiri, dan dua tulang rusuk dada kirinya.” (Shirazy,

2008:363).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan baster dirongent maknanya di foto medis. Masuknya

unsur bahasa Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

23) “Sejak itu Azzam merasa baksonya layak difranchisekan. Dua

cabang langsung ia buka.” (Shirazy, 2008:373).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan baster difranchisekan maknanya hak untuk menjual

suatu produk. Masuknya unsur bahasa Inggris ke dalam teks bahasa

Indonesia.

24) “Anna melihat inbox emailnya. Email terbaru dari Furqan.”

(Shirazy, 2008:403).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan baster emailnya maknanya surat elektronik. Masuknya

unsur bahasa Inggris ke dalam teks bahasa Indonesia.

6. Campur Kode Wujud Ungkapan

Campur kode berwujud ungkapan adalah penyisipan unsur

kebahasaan dari bahasa lain yang berupa ungkapan dalam konteks kalimat

Page 96: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

84

bahasa tertentu. Pemakaian campur kode berwujud ungkapan dalam novel

Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburrahman El Shirazy terdapat 15 data.

Campur kode berupa penyisipan ungkapan di uraikan sebagai berikut:

1) “Peka pada anak kecil apa juga tidak perlu ilmu! Apa gunanya

jadi sarjana, lulusan Al Azhar kalau tidak tanggap sasmita,

kalau disuruh ibunya tidak juga beranjak!” (Shirazy, 2007:152).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan ungkapan tanggap sasmita maknanya tidak menangkap

informasi. Masuknya unsur bahasa Jawa ke dalam teks bahasa Indonesia.

2) “Dan sambutan yang hangat dan penuh persaudaraan. Saya

sangat terkesan. Jazakumullah khaira.” (Shirazy, 2007:185).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan ungkapan jazakumullah khaira maknanya semoga Allah

membalas (kebaikanmu) dengan kebaikan. Masuknya unsur bahasa Arab

ke dalam teks bahasa Indonesia.

3) “Alfu mabruk, Akhi. Semoga ilmu yang kau dapat bermanfaat.”

(Shirazy, 2007:356).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan ungkapan alfu mabruk, akhi maknanya seribu berkah, saudara.

Masuknya unsur bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

4) “Tapi ia harus berbalut perangai mulia. Yaitu perangai yang

ditunjukkan oleh Ummul Mukminiin, Sayyida Khadijah.”

(Shirazy, 2007:410).

Page 97: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

85

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk deskripsi dengan

ditandai penyisipan ungkapan ummul mukminiin maknanya gelar

kehormatan yang diberikan kepada setiap istri nabi Muhammad.

Masuknya unsur bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

5) “Iya kami tahu. Maka nanti Neng Anna tidak usah bicara

tentang sastra dan tetek bengeknya. Kami tidak minta Neng

Anna bicara tentang itu.” (Shirazy, 2008:24).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan ungkapan tetek bengek maknanya segala (hal) masalah.

Masuknya unsur bahasa Jawa ke dalam teks bahasa Indonesia.

6) “O begitu. Matur nuwun ya Nak sudah berkenan mampir.”

(Shirazy, 2008:90),

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan ungkapan matur nuwun maknanya terima kasih. Masuknya

unsur bahasa Jawa ke dalam teks bahasa Indonesia.

7) “Sugeng rawuh Mbak.” Sapa ibu Rina dengan bahasa Jawa

halus.” (Shirazy, 2008:106).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan ungkapan sugeng rawuh maknanya selamat datang. Masuknya

unsur bahasa Jawa ke dalam teks bahasa Indonesia.

8) “Allahu a‟lam Dik. Jika jodoh tak ada yang bisa menolak. Jika

tak jodoh tak ada yang bisa mempertemukan.” (Shirazy,

2008:111).

Page 98: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

86

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan ungkapan allahu a‟lam maknanya dan Allah lebih tahu.

Masuknya unsur bahasa Arab ke dalam teks bahasa Indonesia.

9) “Aduh nyuwun sewu sanget Bu, tidak bisa.” (Shirazy,

2008:210).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan ungkapan nyuwun sewu sanget maknanya mohon maaf sekali.

Masuknya unsur bahasa Jawa ke dalam teks bahasa Indonesia.

10) “Tidak ikut campur bagaimana? Dia tamuku! Dan kau seperti

perampok yang masuk rumah tanpa kulon nuwun dulu!”

(Shirazy, 2008:229).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan ungkapan kulon nuwun maknanya minta izin. Masuknya unsur

bahasa Jawa ke dalam teks bahasa Indonesia.

11) “Ada ilmu titen yang oleh orang jawa disebut pranata

mongso.” (Shirazy, 2008:254).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan ungkapan pranata mongso maknanya ketentuan musim.

Masuknya unsur bahasa Jawa ke dalam teks bahasa Indonesia.

12) “Dulu ada ungkapan desember itu maknanya deres-derese

sumber, atau besar-besarnya sumber.” (Shirazy, 2008:254).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan ungkapan deres-derese sumber maknanya besar-besarnya

sumber. Masuknya unsur bahasa Jawa ke dalam teks bahasa Indonesia.

Page 99: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

87

13) “Ahlan wa sahlan ya akhi, kaif hal?” sambut Azzam dengan

bahasa Arab Fusha (Shirazy, 2008:277).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan ungkapan ahlan wa sahlan ya akhi, kaif hal maknanya selamat

datang saudaraku, bagaimana kabarmu. Masuknya unsur bahasa Arab ke

dalam teks bahasa Indonesia.

14) “O begitu. Terus ini kok njanur gunung ada apa ya?” (Shirazy,

2008:278).

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan ungkapan njanur gunung maknanya tidak biasanya. Masuknya

unsur bahasa Jawa ke dalam teks bahasa Indonesia.

15) “Apa pantas Bu, orang yang pernikahan putrinya saja gagal

kok memberi mau‟idhah pernikahan pada orang lain. Itu

namanya kabura maqtan „indallah!” (Shirazy, 2008:345),

Kutipan tersebut merupakan campur kode bentuk dialog dengan ditandai

penyisipan ungkapan kabura maqtan „indallah maknanya amat besar

kebencian disisi Allah. Masuknya unsur bahasa Arab ke dalam teks

bahasa Indonesia.

B. Pembahasan

Pada bagian sebelumnya peneliti telah menyajikan data dan

menganalisis campur kode berupa wujud kata, frasa, klausa, baster, kata

ulang, maupun idiom atau ungkapan. Pada bagian ini peneliti memaparkan

hasil pengamatan dari analisis campur kode pada novel Ketika Cinta

Bertasbih Karya Habiburrahman El Shirazy. Berikut ini pembahasan hasil

Page 100: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

88

analisis penggunaan campur kode dalam novel Ketika Cinta Bertasbih Karya

Habiburrahman El Shirazy.

1. Campur Kode Berwujud Kata

Campur kode berwujud kata adalah penyisipan unsur-unsur

berwujud kata yang terjadi apabila seseorang penutur menyisipkan unsur

bahasa lain yang berwujud kata dalam tuturannya. Pemakaian campur

kode bahasa daerah Jawa dan bahasa asing (Inggris dan Arab) berwujud

kata pada novel Ketika Cinta Bertasbih Karya Habiburrahman El Shirazy

diuraikan sebagai berikut:

a. Campur Kode Kata Bahasa Jawa

“Baiklah, kalau ayah tidak mau membelikan maka Husna

akan minggat!”. (Shirazy, 2008:46).

Data di atas terdapat percakapan yang dilakukan oleh Husna kepada

Ayahnya. Husna mendeskripsikan percakapan yang pernah terjadi

semasa ia masih bersekolah. Percakapan terjadi saat Husna akan

kabur dari rumah karena ayahnya tidak mampu membelikannya

(Husna) motor baru. Cuplikan dialog tersebut menunjukkan campur

kode bahasa daerah Jawa dalam bahasa Indonesia yang berwujud

kata yaitu “minggat”. Kata minggat merupakan kata yang berasal

dari bahasa Jawa maknanya dalam bahasa Indonesia yaitu kabur.

b. Campur Kode Bahasa Inggris

“Benar, sungguh! Tapi Mas Khairul keburu pulang sih. Jadi

sorry dech ya.” (Shirazy, 2007:73).

Page 101: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

89

Data di atas terdapat percakapan telepon antara Eliana kepada

Azzam. Percakapan terjadi pada malam hari di kamar hotel, saat

Eliana menelpon Azzam untuk memberikannya ciuman spesial tapi

Azzam keburu pulang duluan. Cuplikan dialog tersebut

menunjukkan campur kode bahasa Inggris dalam bahasa Indonesia

yang berwujud kata “sorry”. Kata sorry merupakan kata yang

berasal dari bahasa Inggris maknanya dalam bahasa Indonesia yaitu

maaf.

c. Campur Kode Bahasa Arab

“Aku akan cerita. Tapi janji tidak kaubocorkan siapa-siapa.

Masyi?”

Data di atas terdapat percakapan yang dilakukan oleh Furqan kepada

Azzam. Percakapan terjadi di sebuah toko El Manshiya. Furqan

mengajak Azzam menemaninya makan roti kibdah di samping

sebuah masjid tua sambil berbincang-bincang. Cuplikan dialog

tersebut menunjukkan campur kode bahasa Arab dalam bahasa

Indonesia yang berwujud kata “masyi”. Kata masyi merupakan kata

yang berasal dari bahasa Arab maknanya dalam bahasa indonesia

yaitu setuju.

2. Campur Kode Berwujud Frasa

Campur kode berwujud frasa adalah penyisipan unsur kebahasaan

dari bahasa lain yang berupa frasa dalam konteks kalimat bahasa tertentu.

Pemakaian campur kode bahasa daerah Jawa dan bahasa asing (Inggris

Page 102: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

90

dan Arab) berwujud frasa pada novel Ketika Cinta Bertasbih Karya

Habiburrahman El Shirazy diuraikan sebagai berikut:

a. Campur Kode Bahasa Jawa

Saat itu ia hanya menjawab, “inggih, sekedap” dan ia masih

konsentrasi membaca buku yang baru ia beli dari Shopping

Centre Jogja. (Shirazy, 2007:152)

Data di atas terdapat deskripsi yang dilakukan oleh Anna kepada

Ibunya. peristiwa tersebut terjadi saat ibunya meminta Anna

mengupaskan mangga untuk keponakannya si Kecil Ilham.

Cuplikan deskripsi tersebut menunjukkan campur kode bahasa

Jawa dalam bahasa Indonesia. Campur kode pada percakapan

tersebut yang berwujud frasa “inggih, sekedap”. Frasa inggih,

sekedap merupakan kata yang berasal dari bahasa Jawa inggih

maknanya ya sedangkan kata sekedap maknanya sebentar. Jadi

frasa inggih, sekedap dalam bahasa indonesia maknanya yaitu iya,

sebentar.

b. Campur Kode Bahasa Inggris

“Dapat French Kiss dariku bagimu jadi musibah!? (Shirazy,

2007:74).

Data di atas terdapat percakapan telepon antara Eliana kepada

Azzam. Percakapan tersebut terjadi malam hari di kamar hotel saat

Eliana menelpon Azzam untuk memberinya surprice berupa

ciuman spesial. Cuplikan percakapan tersebut menunjukkan

Page 103: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

91

campur kode bahasa Inggris dalam bahasa Indonesia. Campur kode

pada percakapan tersebut berwujud frasa “French Kiss”. Frasa

franch kiss merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris french

maknanya Perancis sedangkan kata kiss maknanya ciuman. Jadi

frasa french kiss dalam bahasa indonesia maknanya ciuman khas

Perancis.

c. Campur Kode Bahasa Arab

“Kakinya melangkah menyebrangi jalan raya dan rel metro

yang melintas di depan Kulliyatul Banat” (Shirazy,

2007:153).

Data di atas terdapat deskripsi yang dilakukan oleh Abah kepada

Anna. Peristiwa tersebut terjadi saat Abah menghibur Anna, setelah

dimurkai oleh ibunya, dan hari berikutnya ibunya sudah tersenyum

padanya (Anna). Cuplikan deskripsi tersebut menunjukkan campur

kode bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia. Campur kode pada

deskripsi tersebut berwujud frasa “Kulliyatul Banat”. Frasa

kulliyatul Banat merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab

kulliyatul maknanya kuliah sedangkan banat maknanya

perempuan. Jadi frasa Kulliyatul Banat dalam bahasa Indonesia

maknanya kuliah perempuan (kampus).

3. Campur Kode Berwujud Klausa

Campur kode berwujud klausa adalah penyisipan unsur kebahasaan

dari bahasa lain yang berupa klausa dalam konteks kalimat bahasa

Page 104: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

92

tertentu. Pemakaian campur kode bahasa daerah Jawa dan bahasa asing

(Inggris dan Arab) berwujud klausa pada novel Ketika Cinta Bertasbih

Karya Habiburrahman El Shirazy diuraikan sebagai berikut:

a. Campur Kode Bahasa Jawa

“Husna menimbal “Hayoh kapokmu kapan.” (Shirazy,

2008:159).

Data di atas terdapat deskripsi yang dilakukan oleh Eliana kepada

Azzam. Peristiwa tersebut terjadi saat mereka (Husna, Azzam,

Eliana) sedang mengobrol di ruang makan. Cuplikan tersebut

menunjukkan adanya campur kode pada deskripsi tersebut berwujud

klausa “Hayoh kapokmu kapan”. Klausa hayoh kapokmu kapan

merupakan kalimat yang berasal dari bahasa Arab dalam bahasa

Indonesia maknanya adalah Ayo jeramu kapan.

b. Campur Kode Bahasa Inggris

“Wow...gila! it‟s great dream, man! Tak kuduga Mas Khairul

punya impian segede itu.” (Shirazy,2007:60).

Data di atas merupakan dialog yang dilakukan oleh Eliana kepada

Azzam. Peristiwa tersebut terjadi saat Eliana dan Azzam sedang

mengobrol di dalam mobil perjalanan ke pasar membeli bahan yang

akan diolah oleh Azzam. Cuplikan tersebut menunjukkan adanya

campur kode dialog berwujud klausa “it‟s great dream, man”.

Klausa it‟s great dream, man merupakan kalimat yang berasal dari

Page 105: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

93

bahasa Inggris dalam bahasa Indonesia maknanya itu mimpi yang

hebat, bung.

c. Campur Kode Bahasa Arab

“Azzam akan sami‟na wa atha‟na. Azzam akan memejamkan

mata dan ikut pada apa yang Pak Kiai pilihkan.”

(Shirazy,2008:384)

Data di atas merupakan dialog yang dilakukan oleh Azzam kepada

Pak Kiai. Peristiwa tersebut terjadi di kediaman Pak Kiai, Azzam

meminta pertolongan Pak Kiai memilihkan jodoh yang cocok

dengannya di area pesantren. Cuplikan tersebut menunjukkan adanya

campur kode berwujud klausa sami‟na wa atha‟na. Klausa sami‟na

wa atha‟na merupakan kalimat yang berasal dari bahasa Arab dalam

bahasa Indonesia maknanya kami dengar dan kami taati.

4. Campur Kode Berwujud Kata Ulang

Campur kode berwujud kata ulang adalah penyisipan unsur

kebahasaan dari bahasa lain yang berupa kata ulang dalam konteks

kalimat bahasa tertentu. Pemakaian campur kode bahasa daerah Jawa dan

bahasa asing (Inggris dan Arab) berwujud kata ulang pada novel Ketika

Cinta Bertasbih Karya Habiburrahman El Shirazy diuraikan sebagai

berikut:

Campur Kode Bahasa Jawa

“Oh Nak Husna. Monggo-monggo masuk Nak. Ada acara di

pesantren ya?” sapa ibu itu (Shirazy, 2008:58).

Page 106: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

94

Data di atas merupakan dialog yang dilakukan oleh seorang ibu

kepada Husna. Peritiwa tersebut terjadi saat Husna tidak jadi pergi

ke pesantren dengan Zumrah, dan memutar kendaraannya belok kiri

ke arah rumah penduduk. Cuplikan tersebut menunjukkan adanya

campur kode kata ulang Monggo-monggo. Kata ulang Monggo-

monggo merupakan bahasa Jawa dalam bahasa Indonesia maknanya

silakan.

5. Campur Kode berwujud Baster

Campur kode berwujud baster adalah penyisipan unsur kebahasaan

dari bahasa lain yang berupa baster dalam konteks kalimat bahasa

tertentu. Pemakaian campur kode bahasa daerah Jawa dan bahasa asing

(Inggris dan Arab) berwujud baster pada novel Ketika Cinta Bertasbih

Karya Habiburrahman El Shirazy diuraikan sebagai berikut:

a. Campur Kode Bahasa Jawa

“Pak Ali nanti kalau ketemu Mas Khairul sampaikan terima

kasih saya ya atas habasy takanat-nya (Shirazy,2007:111).

Data di atas merupakan dialog yang dilakukan oleh Eliana kepada

Pak Ali. Peristiwa tersebut terjadi saat amarah Eliana telah meredam

dan mengingat kembali ketulusan Azzam. Cuplikan tersebut

menunjukkan adanya campur kode baster habasy takanat-nya.

Baster habasy takanat-nya merupakan bahasa Jawa dalam bahasa

Indonesia maknanya roti sandwich khas Mesir memiliki isi

bermacam-macam dan porsinya besar.

Page 107: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

95

b. Campur Kode Bahasa Inggris

“Breakfast-nya sekali saja ya.” (Shirazy,2007:160).

Data di atas merupakan dilog yang dilakukan oleh Dina karyawan

hotel kepada Furqan. Peristiwa tersebut terjadi saat Furqan sedang

memesan kamar hotel. Cuplikan tersebut menunjukkan adanya

campur kode baster Breakfast-nya. Baster Breakfast-nya merupakan

bahasa Inggris dalam bahasa Indonesia maknanya sarapan.

c. Campur Kode Bahasa Arab

“Dan lagi aku menemukan sorban Kiai Sulaiman Jaiz yang

sangat wangi di kamar Anna. Apa ya takwil-nya?”

(Shirazy,2008:195).

Data di atas merupakan dialog yang dilakukan oleh Ibu Anna kepada

Pak Kiai Lutfi. Peristiwa tersebut terjadi saat Kiai Lutfi terbangun

dari mimpinya dan menceritakan mimpi tersebut kepada istrinya.

Cuplikan tersebut menunjukkan adanya campur kode baster takwil-

nya. Baster takwil-nya merupakan kata yang berasal dari bahasa

Arab dalam bahasa Indonesia maknanya adalah hakikat.

6. Campur Kode Berwujud Ungkapan

Campur kode berwujud ungkapan adalah penyisipan unsur

kebahasaan dari bahasa lain yang berupa ungkapan dalam konteks kalimat

bahasa tertentu. Pemakaian campur kode bahasa daerah Jawa dan bahasa

asing (Inggris dan Arab) berwujud ungkapan pada novel Ketika Cinta

Bertasbih Karya Habiburrahman El Shirazy diuraikan sebagai berikut:

Page 108: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

96

a. Campur Kode Bahasa Jawa

“O begitu. Matur nuwun ya Nak sudah berkenan mampir.”

(Shirazy,2008:90).

data di atas merupakan dialog yang dilakukan oleh Bu Nafis kepada

Anna. Peristiwa tersebut terjadi di halaman rumah saat Anna

berpamitan kepada bu Nafis. Cuplikan tersebut menunjukkan adanya

campur kode ungkapan Matur nuwun. Ungkapan Matur nuwun

merupakan kalimat yang berasal dari bahasa Jawa dalam bahasa

Indonesia maknanya adalah terima kasih.

b. Campur Kode Bahasa Arab

“Alfu mabruk, Akhi. Semoga ilmu yang kau dapat bermanfaat.”

(Shirazy,2007:356).

Data di atas merupakan dialog yang dilakukan oleh Azzam kepada

Furqan. Peristiwa tersebut terjadi di rumah Furqan saat Azzam

datang memberinya (Furqan) selamat dan minta maaf karena tidak

sempat menghadiri sidang munaqasah-nya. Cuplikan tersebut

merupakan campur kode ungkapan Alfu mabruk, Akhi. Ungkapan

Alfu mabruk, Akhi merupakan kalimat bahasa Arab dalam bahasa

Indonesia maknanya adalah seribu berkah, saudara.

Berdasarkan penyajian data dan analisis data di atas, dapat diketahui

bentuk campur kode yang terdapat dalam novel Ketika Cinta Bertasbih karya

Habiburrahman El Shirazy. Bentuk campur kode dalam novel Ketika Cinta

Bertasbih karya Habiburrahman El Shirazy terdapat sebanyak 229 data yang

Page 109: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

97

terdiri atas bentuk campur kode berupa penyisipan kata sebanyak 119 data,

penyisipan frasa sebanyak 44 data, penyisipan klausa sebanyak 16 data,

penyisipan kata ulang sebanyak 11 data, penyisipan baster sebanyak 24 data

dan penyisipan idiom atau ungkapan sebanyak 15 data.

Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa bentuk campur kode

dalam novel Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburrahman El Shirazy lebih

banyak terdapat pada penyisipan kata dibandingkan dengan penyisipan lain,

baik berupa penyisipan frasa, penyisipan klausa, penyisipan kata ulang,

penyisipan baster maupun penyisipan idiom atau ungkapan. Hal ini terlihat

pada jumlah data yang terdapat pada bentuk campur kode berupa penyisipan

kata yang diperoleh sebanyak 119 data dengan persentase sebesar 52%.

Adapun wujud campur kode berupa penyisipan kata ulang paling kurang

pemakainya dalam novel Ketika Cinta Bertasbih dengan perolehan data

sebanyak 11 data dengan persentase 4,6%.

Bentuk campur kode yang terjadi berupa penyisipan bahasa asing

maupun bahasa daerah. Namun, berdasarkan hasil analisis lebih banyak

terdapat penyisipan kata asing dari pada penyisipan kata yang berasal dari

bahasa daerah. Bahasa asing digunakan adalah bahasa inggris dan bahasa arab

dan penyisipan bahasa daerah yang digunakan adalah bahasa jawa. Hal ini

disebabkan karena tokoh utama dalam novel Ketika Cinta Bertasbih karya

Habiburrahman El Shirazy berasal dari Kartasura dan melanjutkan

pendidikan di Al Azhar Cairo menggunakan bahasa arab dan bahasa inggris.

Page 110: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

98

Sehingga setiap pembicaraan yang terjadi banyak disisipi bahasa asing

(Inggris dan Arab) dan bahasa daerah Jawa.

Penjelasan di atas menunjukkan bahwa dalam novel Ketika Cinta

Bertasbih terdapat bentuk campur kode yang dilakukan oleh para tokoh atau

pelaku utama dalam cerita. Peristiwa campur kode sengaja dilakukan karena

mempermudah proses komunikasi atau penyampaian pesan dari pembicaraan

yang dilakukan antar tokoh. Selain itu penggunaan dua bahasa atau lebih

dalam cerita menunjukkan bahwa adanya pemahaman dan penguasaan

terhadap dua bahasa yang digunakan, sehingga proses campur kode dapat

dilakukan.

Page 111: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

99

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan analisis data mengenai campur kode dalam novel Ketika

Cinta Bertasbih karya Habiburrahman El Shirazy, dapat ditarik suatu

kesimpulan bahwa terdapat bentuk campur kode dalam Ketika Cinta

Bertasbih karya Habiburrahman El Shirazy. Bentuk campur kode yang

diperoleh sebanyak 229 data berupa penyisipan kata sebanyak 119 data

dengan persentase 52%, penyisipan frasa sebanyak 44 data dengan persentase

19,2%, penyisipan klausa sebanyak 16 data dengan persentase 6,6%,

penyisipan kata ulang sebanyak 11 data dengan persentase 4,6%, penyisipan

baster sebanyak 24 data dengan persentase 10,4% dan penyisipan idiom atau

ungkapan sebanyak 15 data dengan persentase 6,1%.

Bentuk campur kode berupa penyisipan kata lebih banyak digunakan

sebesar 52% sedangkan bentuk campur kode berupa penyisipan kata ulang

paling sedikit dengan persentase 4,6% yang digunakan dalam novel Ketika

Cinta Bertasbih. Penyisipan kata, frasa, klausa, kata ulang, baster maupun

idiom atau ungkapan yang digunakan berasal dari bahasa asing (bahasa

Inggris dan Arab) dan bahasa daerah Jawa.

Penyisipan unsur bahasa asing (bahasa Inggris dan Arab) dan bahasa

daerah Jawa dalam bentuk campur kode yang digunakan dalam novel Ketika

Cinta Bertasbih karya Habiburrahman El Shirazy. Disebabkan tokoh utama

dalam Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburrahman El Shirazy berasal dari

Page 112: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

100

Kartasura dan melanjutkan pendidikan di Al Azhar yang mewajibkan

menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Arab.

B. Saran

Berdasarkan hasil yang telah dicapai dalam penelitian ini, maka

penulis menyampaikan saran sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini dapat menjadi sumber pengetahuan tentang campur

kode yang terdapat dalam bacaan seperti novel, sehingga dapat digunakan

untuk menambah khasanah keilmuan bagi pengajaran bahasa dan sastra di

Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Diharapkan bagi peneliti untuk lebih semangat dan tidak merasa puas

dengan hasil yang diperoleh saat ini saja.

3. Diharapkan bagi pembaca novel agar sebaiknya memilih novel yang

bermutu sebagai bahan bacaan sehingga mendapatkan pengetahuan dan

pemahaman dari hasil pembacaan yang dilakukan.

4. Diharapkan bagi peneliti yang lain agar termotivasi dari setiap kejadian

yang disaksikan untuk dijadikan acuan penelitian yang menarik dan

mendalam.

Page 113: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

101

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, HP., dan Alek Abdullah. 2012. Linguistik Umum. Jakarta: Erlangga.

Arikunto, Suharsimi. 2000. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Bungin, Burhan. 2010. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2004. Sosiolinguistik Perkenalan Awal, Jakarta: Rineka Cipta.

Depdiknas, Pusat Bahasa. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai

Pustaka, Edisi ke-3. El Shirazy, Habiburrahman. 2007. Ketika Cinta Bertasbih 1, Jakarta: Republika.

───────.2008. Ketika Cinta Bertasbih 2, Jakarta: Republika, Cet. Ke-6. Hendrawati. 2008. Faktor Penyebab Campur Kode. http://repository.upi.edu

operator/upload/s_c5151_0606062chapter2.pdf (diunduh 12 Juni 2019).

Kridalaksana. 2000. Pengertian Campur Kode dalam Kajian Sosiolinguistik. http://repository.upi.eduoperator/upload/s_c5151_0606062chapter2.pdf (diunduh 31 Mei 2019).

Munirah, 2016. Dasar Keterampilan Menulis. Makassar: Unismuh Makassar.

Moleong, Lexy J.2017. Metode Penelitian Kualitatif. Cetakan ke-36, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset

Nasrullah.2014. Campur Kode Bahasa Jawa dengan Bahasa Indonesia Di Desa Metabulu Kecamatan Baito Kebupaten Konawe Selatan Sulawesi Tenggara. Skripsi tidak diterbitkan. Makassar. Universitas Muhammadiyah Makassar

Nurgiantoro, Burhan. 2000. Teori Pengkajian Fiksi. Yogjakarta: Gadja Mada University Press

Ohoiwutun, Paul.2002. Sosiolinguistik: Memahami Bahasa dalam Konteks Masyarakat dan Kebudayaan. Jakarta: Kesain Blance

Putrayasa, Ida Bagus. 2007. Analisis Kalimat (Fungsi, Kategori, dan Peran), Bandung: PT Refika Aditama.

───────.2008. Analisis Kalimat. Bandung: PT. Refika Aditama.

Page 114: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

102

───────.2009. Jenis Kalimat dalam Bahasa Indonesia. Bandung: PT Refika Aditama.

Ratna, Nyoman Kutha. 2007. Estetika Satra dan Budaya. Yogjakatra: Pustaka pelajar

Rahardi,Kunjana.2010. Kajian Sosiolinguistik. Bogor. Ghalia Indonesia. Saleh, Muhammad dan Mahmudah. 2006. Sosiolinguitik. Makassar: Badan

Penerbit UNM. Sayuti, Suminto. 2000. Berkenalan dengan Prosa Fiksi. Yogjakarta Gama Media.

Suwandi.2009. Analisis Campur Kode pada Novel Negeri 5 Menara Karya Ahmad Fuadi. Skripsi tidak dterbitkan. Makassar. Universitas Muhammadiyah Makassar

Syamsuriadi, Sultan. 2012. Analisis Campur Kode dalam Novel Bulan Terbelah Di Langit Amerika Karya Hanum Salsabiela Rais Dan Rangga Almahendra. Skripsi tidak diterbitkan. Makassar: Universitas Muhammadiyah Makassar.

Tim Penyusun FKIP Unismuh Makassar. 2014. Pedoman Penulisan Skripsi. Makassar: Panrita Press.

Page 115: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

LAMPIRAN

Page 116: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

103

Lampiran 1 Korpus Data

Korpus Data pada Campur Kode

Analisis Campur Kode dalam Novel Ketika Cinta Bertasbih Karya

Habburrahman El Shirazy

a. Campur Kode Berwujud Kata

Dari hasil yang telah diteliti data dalam campur kode berwujud kata

sebanyak 119 data.

No. Data Sumber Data Keterangan

1 “Maafkan aku Mas Khairul.

Mas benar.” Shirazy,2007:54

Campur Kode

Berwujud Kata

2

“Mas Insinyur, tolong ya?

Please ya?” Kata Eliana

dengan nada memelas

Shirazy, 2007:55) Campur Kode

Berwujud Kata

3

“Tapi dulu saat ia masih di

Madrasah Aliyah dan

mengadakan camping dakwah

di ujung Tenggara Wonogiri, ia

bertemu dengan jenis anak-

anak remaja dan anak muda

yang masih sangat terbelakang

cara berpikirnya”

Shirazy, 2007:58 Campur Kode

Berwujud Kata

Page 117: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

104

4

“Sungguh, aku merasa sangat

terhormat menerima surprice

ini.” Sahut pak Junaedi dengan

senyum mengembang”

Shirazy, 2007:66 Campur Kode

Berwujud Kata

5

“Ayo kita pulu‟an pakai tangan

saja rasanya lebih nikmat.”

Kata pak Alam sambil

mengambil satu piring kosong

dan mengisinya dengan nasi

Shirazy, 2007:66 Campur Kode

Berwujud Kata

6

“Benar, sungguh! Tapi Mas

Khairul keburu pulang sih. Jadi

sorry dech ya”

Shirazy, 2007:73 Campur Kode

Berwujud Kata

7

“Dasar pemuda kampungan

kolot! Pemuda konservatif!

Pemuda bahlul bin tolol! Awas

nanti ya!” Geramnya

Shirazy, 2007:75 Campur Kode

Berwujud Kata

8

“Tubuh mereka tertutup rapat

celana training panjang dan

kaos lengan panjang. Yang dua

menutup kepala dengan jilbab

Turki”

Shirazy, 2007:83 Campur Kode

Berwujud Kata

9

“Bahkan ia sudah cerita di

website pribadinya. Ayahnya

yang jadi Dubes itu juga

bangga”

Shirazy, 2007:87 Campur Kode

Berwujud Kata

Page 118: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

105

10

“Dan Anna lebih memilih

menutup diri dari kegiatan-

kegiatan yang bersifat

glamour”

Shirazy, 2007:97 Campur Kode

Berwujud Kata

11

“Wualah tho Mi, kamu kok

berpikir terlalu jauh. Kenapa

kamu takut sekali rezeki kamu

terancam oleh kemarahan

seorang Eliana” Shirazy,

2007:103

Shirazy, 2007:103 Campur Kode

Berwujud Kata

12

“Aku akan cerita. Tapi janji

tidak kaubocorkan siapa-siapa.

Masyi?”

Shirazy, 2007:113 Campur Kode

Berwujud Kata

13

“Eliana aku lihat sudah

berusaha fair dan jujur. Ia telah

menceritakan semua

hubungannya dengan pacar-

pacarnya yang gagal”

Shirazy, 2007:113 Campur Kode

Berwujud Kata

14

“Itulah prinsip yang saya

yakini. Mungkin saya akan

dikatakan pemuda kolot”

Shirazy, 2007:120 Campur Kode

Berwujud Kata

15

“Ia menyelesaikan S.1-nya di

Alexandria dengan predikat

mumtaz”

Shirazy, 2007:126 Campur Kode

Berwujud Kata

Page 119: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

106

16

“Ia niatkan itu semua sebagai

ibadah dan rahmah yang tiada

duanya”

Shirazy, 2007:131 Campur Kode

Berwujud Kata

17

“Aku tahu kau pasti berat

menanggung perasaan itu Fez.

Tapi afwan, aku belum tidur.

Aku harus istirahat”

Shirazy, 2007:133 Campur Kode

Berwujud Kata

18 “Flat itu tergolong mewah.

Semua lantainya full karpet” Shirazy, 2007:137

Campur Kode

Berwujud Kata

19

“Untuk ke kuliah pun

seringkali ia memilih jalan

kaki. Sebab flatnya dengan

kuliah banat tidaklah jauh”

Shirazy, 2007:137 Campur Kode

Berwujud Kata

20

“Seorang pengusaha yang

kaya. Ia memiliki perusahaan

travel dan beberapa toko

sepatu di Cairo dan

Alexandria”

Shirazy, 2007:137 Campur Kode

Berwujud Kata

21

“Musim semi yang sejuk,

matahari yang ramah, serta

senyum dari Profesor Amani

saat memberinya ucapan

selamat dan doa barakah”

Shirazy,2007:149 Campur Kode

Berwujud Kata

Page 120: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

107

22

“Diam-diam dia mengambil

pisau dan berusaha mengupas

sendiri. Akibatnya, jari si Kecil

kepiris, darah mengalir dari

jarinya dan harus dilarikan ke

puskesmas

Shirazy, 2007:152 Campur Kode

Berwujud Kata

23

“Ia melangkah sambil

memasukkan handphone ke

dalam tas birunya”

Shirazy, 2007:157 Campur Kode

Berwujud Kata

24

“Dalam hati ia beristigfar, ia

berdoa semoga suatu kali nanti

perempuan itu tahu adab

memakai pakaian dan parfum”

Shirazy, 2007:160 Campur Kode

Berwujud Kata

25

Dina kembali melihat layar

komputer sementara jari-

jarinya menari di atas keyboard

dengan indahnya”

Shirazy, 2007:160 Campur Kode

Berwujud Kata

26 “Breakfast-nya sekali saja ya” Shirazy, 2007:160 Campur Kode

Berwujud Kata

27

“Ia membaca dan menulis hal-

hal penting dengan laptop-nya

di samping gadis itu”

Shirazy, 2007:164 Campur Kode

Berwujud Kata

28 “Seorang duf‟ah berseragam

putih tersenyum padanya” Shirazy, 2007:170

Campur Kode

Berwujud Kata

29

“Tempat penjualan muqarrar

Fakultas Usluhuddin itu tak

lain adalah bangunan kecil

berukuran kira-kira 2x2 meter”

Shirazy, 2007:171 Campur Kode

Berwujud Kata

Page 121: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

108

30 “Hei, kamu tho Mif, piye

kabarmu?” Shirazy, 2007:178

Campur Kode

Berwujud Kata

31 “Sampeyan kan pengagum abis

Yusuf Al Qardhawi” Shirazy, 2007:179

Campur Kode

Berwujud Kata

32 “Cari tashdiq untuk apa Mif?

Mau umrah?” Shirazy, 2007:179

Campur Kode

Berwujud Kata

33

“Ia akrab dengannya sejak

berkenalan dengannya di acara

itikaf sepuluh hari terakhir

bulan Ramadhan di Masjid Ar

Ridhwan, Hayyu Tsabe tahun

lalu”

Shirazy, 2007:182 Campur Kode

Berwujud Kata

34

“Tentu, dengan senang hati.

Seluruh waktuku untukmu,

Akhi”

Shirazy, 2007:184 Campur Kode

Berwujud Kata

35 “Bisa dijelaskan tahdid yang

telah ada” Shirazy, 2007:184

Campur Kode

Berwujud Kata

36 “Dengan senang hati ya siddi” Shirazy, 2007:184 Campur Kode

Berwujud Kata

37

“Inilah uniquiness yang

dimiliki hasil produksinya”

Shirazy, 2007:191 Campur Kode

Berwujud Kata

38

“Dan ia akan terus

mempertahankan positioning

ini terus terukir dalam benak

para pelanggannya”

Shirazy, 2007:191 Campur Kode

Berwujud Kata

39 “Azzam langsung menuju kios

ammu Ragab” Shirazy, 2007:194

Campur Kode

Berwujud Kata

Page 122: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

109

40

“Mm, maaf ukhti. Ada apa ya?

Ada yang bisa saya bantu?”

sapa Azzam sesopan mungkin

Shirazy, 2007:201 Campur Kode

Berwujud Kata

41 “Kedua telinganya ditutup

earphone” Shirazy, 2007: 212

Campur Kode

Berwujud Kata

42 “Okay bos!” jawab Nanang

riang” Shirazy, 2007:212

Campur Kode

Berwujud Kata

43 “Wah berarti pemuda itu

handsome” Shirazy, 2007:213

Campur Kode

Berwujud Kata

44

“Ketika ia bejalan berdua

sampai temannya melewati

shahra yang sepi, tiba-tiba ada

orang mesir yang hendak

berbuat jahat padanya”

Shirazy, 2007:214 Campur Kode

Berwujud Kata

45

“Jangan isenglah Nang. Kalo

bikin cerpen mbok ya yang

serius. Menulis yang serius”

Shirazy, 2007:215 Campur Kode

Berwujud Kata

46

“Sudah seperempat jam ia

rebahan sambil memejamkan

mata. Otot-otot tubuhnya terasa

fresh dan segar”

Shirazy, 2007:220 Campur Kode

Berwujud Kata

47

“Setelah ia merasa ukuran

panas dinginnya pas, ia mandi

dengan shower”

Shirazy, 2007:220 Campur Kode

Berwujud Kata

48

“Ia sampai masjid tepat sesaat

sebelum iqamat

dikumandangkan”

Shirazy, 2007:221 Campur Kode

Berwujud Kata

Page 123: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

110

49

“Setelah dibawa ke dokter

ternyata Wasis sakit thypus

serius”

Shirazy, 2007:227 Campur Kode

Berwujud Kata

50

“Setelah merendam kedelai,

Azzam beranjak ke kulkas

untuk mengeluarkan daging

sapi yang baru tadi sore ia

masukkan ke dalam freezer”

Shirazy, 2007:229 Campur Kode

Berwujud Kata

51 “Dua kali lipat bakso. Gimana?

Deal?” Shirazy, 2007:235

Campur Kode

Berwujud Kata

52

“Karena mau tinggal berapa

hari di KL, maka harus open.

Itu harganya lebih mahal lima

puluh dollar. Gimana Mbak?”

Shirazy, 2007:238 Campur Kode

Berwujud Kata

53

“Di sini disebutkan ada

mahasiswa Indonesia yang

tinggal di Ighatsah Islamiyyah

Hay El Thamrin dirampok

seseorang yang mengaku

sebagai anggota mabahits”

Shirazy, 2007:240 Campur Kode

Berwujud Kata

54

“Kita Tahajud bareng yuk. Kita

gantikan jadi imam biar

sekalian muraja‟ah”

Shirazy, 2007:261 Campur Kode

Berwujud Kata

55

“Pagi itu juga Fadhil mereka

bawa ke mustasyfa Rab‟ah El

Adawea. Dokter yang

memeriksa mengatakan, Fadhil

harus di bawa ke rumah sakit”

Shirazy, 2007:274 Campur Kode

Berwujud Kata

Page 124: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

111

56

“Ia harus segera meng-qadha

shalat Subuh. Pikirannya

benar-benar kacau. Hatinya

tidak senang”

Shirazy, 2007:277 Campur Kode

Berwujud Kata

57

“Sudah sadar. Kata dokter akan

baik-baik saja. Tapi tadi pagi

sempat diinfus dengan vitamin

otak. Setelah di scan, ada gegar

ringan”

Shirazy, 2007:288 Campur Kode

Berwujud Kata

58

“Jangan kuatir. Kakakmu itu

termasuk orang cerdas yang

bisa meresapi soal ujian

dengan baik. Dia selalu naik

tingkat dengan predikat jayyid

tiap tahun”

Shirazy, 2007:311 Campur Kode

Berwujud Kata

59

“Ya seorang Muslim sejati.

Yaitu Muslim yang gentle,

yang berani melapaskan

Muslimah yang dicintainya

kepada saudara Muslim

lainnya yang lebih siap darinya

dalam urusan menikah”

Shirazy, 2007:323 Campur Kode

Berwujud Kata

60

“Lia tersenyum dengan tangan

mengacungkan bravo ke udara.

Sarah yang duduk di atas pasir

dengan tertawa. Dan ibundanya

yang bersahaja, kerudungnya

berkelebat ke kanan seakan

hendak lepas ke udara”

Shirazy, 2007:331 Campur Kode

Berwujud Kata

Page 125: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

112

61

“Kalau aku itsar,

mengutamakan akhwat lain,

berarti aku akan kalah cepat.

Akhwat itu akan menikah

duluan, dapat jodoh duluan dan

aku belum”

Shirazy, 2007:349 Campur Kode

Berwujud Kata

62

“Dalam ibadah yang

dianjurkan dan disunahkan

adalah berlomba-lomba

mendapatkan yang paling

afdal”

Shirazy, 2007:348 Campur Kode

Berwujud Kata

63

“Uedan, moderatornya siapa

itu Cak? Cuantik, pinter dan

bahasa Inggrisnya fasih buetul!

Anake sopo yo kae”

Shirazy, 2007:351 Campur Kode

Berwujud Kata

64

“Furqan kecewa ketika ia tahu

Anna tidak menghadiri sidang

munaqasah tesisnya”

Shirazy, 2007:353 Campur Kode

Berwujud Kata

65

“Di milist-milist kalangan

mahasiswa Indonesia di Cairo

terkirim puluhan tahniah dan

ucapan selamat”

Shirazy, 2007:355 Campur Kode

Berwujud Kata

66

“Dan di tahun pertama ia satu-

satunya mahasiswa Indonesia

yang jayyid jiddan, sementara

Furqan naik tingkat dengan

predikat hanya maqbul”

Shirazy, 2007:358 Campur Kode

Berwujud Kata

67 “Ia menargetkan minimal ia

berpendidikan S.2. Tapi ia Shirazy, 2007:359

Campur Kode

Berwujud Kata

Page 126: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

113

memiliki satu obsesi, yaitu

harus kaya! Ia sudah terlanjur

dikenal sebagai businessman di

Cairo, tidak dikenal sebagai

aktivis kelompok studi, maka

sekalian ia tak mau kepalang

tanggung, ia harus jadi

businessman yang disegani di

Indonesia nanti.

68

“Kolonel Fuad memberikan

penjelasan panjang lebar.

Furqan jadi sangat mafhum”

Shirazy, 2007:369 Campur Kode

Berwujud Kata

69

“Tadi dari Dokki, aku singgah

di sebuah warnet di Tahrir

Mas, aku ingat kalau punya

janji chatting dengan adikku

yang kuliah di UNDIP

Semarang”

Shirazy, 2007:393 Campur Kode

Berwujud Kata

70

“Sekali jalan, dari Cairo ke

Jakarta. Ia telah membayar

lunas. Itu ia lakukan agar ia

mendapatkan seat”

Shirazy, 2007:412 Campur Kode

Berwujud Kata

71

“Adil Ramadhan menjelaskan

bahwa khasyyah adalah rasa

takut kepada Allah yang

disertai mengagungkan Allah”

Shirazy, 2007:421 Campur Kode

Berwujud Kata

72

“Malam itu kegiatan membuat

tempe di rumah libur. Rio dan

teman-temannya sedang ikut

muhayyam yang diadakan oleh

Universitas Al Azhar di

Shirazy, 2007:421 Campur Kode

Berwujud Kata

Page 127: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

114

Alexandria”

73

“Sementara dirinya berusaha

menentramkan jiwanya dengan

membaca sejarah hidup para

tabi‟in yang mulia”

Shirazy, 2007:434 Campur Kode

Berwujud Kata

74

“Saya masih ingat saat saya ke

pesantren dulu sandal saya

hilang di ghosob oleh para

santri, saat itu Fadhil-lah yang

bingung ke sana kemari

mencari sandal saya”

Shirazy, 2007:448 Campur Kode

Berwujud Kata

75

“Tak betah diam di rumah.

Aku lihat sih untuk sampeyan

biar kehidupan rumah tangga

balance ada sosok yang lebih

tepat.” Jawab Nasir membuat

yang mendengar penasaran

Shirazy, 2007:466 Campur Kode

Berwujud Kata

76 “Ayo Nduk, kita berdoa biar

diamini jutaan malaikat” Shirazy, 2008:8

Campur Kode

Berwujud Kata

77

“Ia lebih banyak mengcopy

data-data dan rujukan-rujukan

penting”

Shirazy, 2008:13 Campur Kode

Berwujud Kata

78

“Inggih, bisa Abah.” Jawabnya

sambil menghadapkan seluruh

wajahnya pada sang Abah.

Shirazy, 2008:14 Campur Kode

Berwujud Kata

79 “Ada.” Jawab Anna seraya

membuka diarynya Shirazy, 2008:17

Campur Kode

Berwujud Kata

80 “Saya takut ghibah Neng” Shirazy, 2008:18 Campur Kode

Berwujud Kata

Page 128: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

115

81 “Itu suara Sri, khadimah yang

sangat disayang Umminya” Shirazy, 2008:23

Campur Kode

Berwujud Kata

82

“Begini Neng. Anak kelas tiga

Aliyah putra dan putri kan

punya acara besar...”

Shirazy, 2008:23 Campur Kode

Berwujud Kata

83

“Bue, jangan memaksakan diri

tho. Kalau sudah capek ya

istirahat. Besok pagi

dilanjutkan lagi. Nanti sakit

lagi”

Shirazy, 2008:36 Campur Kode

Berwujud Kata

84

“Anak perempuan kok kebluk!

Kau ini sudah akil baligh Na!

Dosa kalau kau shalat subuh

selalu kesiangan apalagi tidak

shalat subuh!”

Shirazy, 2008:39 Campur Kode

Berwujud Kata

85 “Kita takziah ke sana sekarang

Mbak?” Shirazy, 2008:44

Campur Kode

Berwujud Kata

86

“Husna diam mendengarkan.

Kematian selalu menjadi ibrah

baginya. Karena sebuah

kematianlah ia berubah”

Shirazy, 2008:45 Campur Kode

Berwujud Kata

87

“Aduh Yah, gengsi dong.

Masak Husna pakai sepeda

motor butut tahun tujuh

puluhan begitu. Apa kata

teman-teman Husna nanti.

Baiklah, kalau ayah tidak mau

membelikan maka Husna akan

minggat”

Shirazy, 2008:46 Campur Kode

Berwujud Kata

Page 129: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

116

88

“Pasti kau akan jadi pusat

perhatian kayak artis. Kalau

aku kan santai sja lha wong

pakaian ku sama dengan

mereka”

Shirazy, 2008:56 Campur Kode

Berwujud Kata

89

“Bagi kalangan pesantren

mengumbar aib itu mungkin

lebih jorok dari sepatu kotor

yang belepotan lumpur. Hanya

bedanya lumpur itu joroknya

tampak zahir. Sedangkan

mengumbar aurat termasuk

pusarmu itu joroknya kasat

mata”

Shirazy, 2008:57 Campur Kode

Berwujud Kata

90

“Ayah saya hanyalah seorang

guru MI swasta yang nyambi

jualan soto di samping pasar

Kartasura”

Shirazy, 2008:65 Campur Kode

Berwujud Kata

91

“Karena di dorong untuk

survive, untuk bisa sedikit

bernafas dalam himpitan

ekonomi, maka saya berjuang

keras dengan menulis”

Shirazy, 2008:66 Campur Kode

Berwujud Kata

92

“Mumet aku kalau disuruh

nulis Na. Mending nanam padi

di sawah!” Tukas Siti

Shirazy, 2008:74 Campur Kode

Berwujud Kata

Page 130: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

117

93

“Karena saat itu ibuku sedang

ribet-ribetnya ngurus anak.

Dan ekonomi keluarga sedang

susah-susahnya. Aku manut

sama orang tua”

Shirazy, 2008:77 Campur Kode

Berwujud Kata

94

“Ummi, maaf Anna terlambat.

Anna tidak mampir kemana-

mana kok. Anna hanya ke

rumah Ayatul Husna”

Shirazy, 2008:92 Campur Kode

Berwujud Kata

95

“Ummi ini bagaimana? Masak

itu ditanyakan lagi. Kalau tidak

mantap ya pasti aku tidak mau

dikhitbah. Tidak akan memilih

Furqn dan tentu juga tidak mau

ditunangkan dengan Furqan”

Shirazy, 2008:93 Campur Kode

Berwujud Kata

96

“Furqan menghela nafas. Ia

lalu bangkit mengambil

laptopnya. Sejurus kemudian ia

sudah berlayar di dunia

internet. Ia buka inbox alamat

emailnya”

Shirazy, 2008:96 Campur Kode

Berwujud Kata

97

“Tapi ibu jamin dia bisa

menjadi istri yang baik.

Kelebihan Rina adalah sifat

qana‟ahnya. Sifat nrimonya.

Kekurangan dia sih banyak”

Shirazy, 2008:114 Campur Kode

Berwujud Kata

Page 131: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

118

98

“Mbak Husna, itu yang

dikerubuti wartawan

kelihatannya Eliana Alam

deh.” Ujar Luna yang sangat

ngefans sama Eliana

Shirazy, 2008:119 Campur Kode

Berwujud Kata

99

“Tayangan kedua adalah acara

di Graha Bhakti Budaya TIM

yang disiarkan secara live se-

Indonesia”

Shirazy, 2008:133 Campur Kode

Berwujud Kata

100

“Berita wawancara itu lagi

ya?” Tanya Bu Nafis pada

putrinya sambil membawa

sepiring mendoan

Shirazy, 2008:136 Campur Kode

Berwujud Kata

101

“Bu Nafis dan Lia

menghidangkan nasi rojolele

yang pulen wangi. Lauknya

pecel, rempeyek, tempe

goreng, lele goreng, dan cethol

goreng yang renyah”

Shirazy, 2008:154 Campur Kode

Berwujud Kata

102

“Datang ke sini ya. Pengajian

Al Hikam. Untuk umum. Biar

kamu serawung dengan banyak

orang”

Shirazy, 2008:176 Campur Kode

Berwujud Kata

103

“Kebetulan kalau begitu. Siapa

tahu jodoh. Saya punya anak

perempuan masih kuliah.

Nama saya Ahmad Jazuli. Ini

kartu nama saya. Nakmas

boleh dolan bila ada waktu

luang”

Shirazy, 2008:191 Campur Kode

Berwujud Kata

Page 132: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

119

104

“Tepat jam delapan akad nikah

dilangsungkan. Furqan

menjawab qabiltu dengan

lancar tanpa keraguan”

Shirazy, 2008:200 Campur Kode

Berwujud Kata

105

“Kendaraan bermotor yang

jalan pelan namun tiba-tiba

berzigzag dengan cepat tanpa

perhitungan. Hampir saja

Azzam menabrak becak yang

tadinya parkir, tiba-tiba

nyelonong masuk jalan”

Shirazy, 2008:211 Campur Kode

Berwujud Kata

106

“Setelah ketemu denganmu di

pesantren aku ke Jogja. Dan di

sana maaf aku kepergok

germoku lagi”

Shirazy, 2008:215 Campur Kode

Berwujud Kata

107

“Ibu tidak bilang Rina dan

Tika tidak baik. Mereka baik.

Tapi ibu ingin yang lebih baik

lagi. Ibu sedikit punya ilmu

titen. Menurut yang ibu amati

kok kedua gadis itu kurang

cocok untukmu. Mungkin lebih

cocok untuk yang lain”

Shirazy, 2008:248 Campur Kode

Berwujud Kata

108

“Ya sowan saya ke sini

pertama untuk niatan

menyambung tali silahturahmi.

Keduanya untuk bertemu

bapak mengetahui kesehatan

bapak”

Shirazy, 2008:270 Campur Kode

Berwujud Kata

Page 133: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

120

109

“Pagi sekali antum datang.

Berangkat dari Pedan jam

berapa?”

Shirazy, 2008:277 Campur Kode

Berwujud Kata

110 “Tolong, Dik, dengarkan

ceritaku dulu, arjuk!” Shirazy, 2008:310

Campur Kode

Berwujud Kata

111

“Kami sama sekali tidak perlu

ishlah. Malah akan semakin

menyiksa dua keluarga saja.

Insya allah keputusan kami

sudah final”

Shirazy, 2008:328 Campur Kode

Berwujud Kata

112

“Banyak orang yang mandi

sebelum Subuh tanpa

melakukan hal itu. Apa ada

dalam kitab kuning yang

memastikan bahwa kalau ada

orang mandi sebelum Subuh

pasti jinabat, pasti baru saja

melakukan hal itu” jawab Anna

Shirazy, 2008:337 Campur Kode

Berwujud Kata

113

“Iya, iya, ibu tahu, ibu lupa kau

yang mbarep. Ayo kita

berangkat Zam.”

Shirazy, 2008:343 Campur Kode

Berwujud Kata

114

“Apa pantas Bu, orang yang

pernikahan putrinya saja gagal

kok memberi mau‟idhah

pernikahan pada orang lain. Itu

namanya kabura maqtan

„indallah!”

Shirazy, 2008:345 Campur Kode

Berwujud Kata

115 “Iya monggo kalau begitu.” Shirazy, 2008:347 Campur Kode

Berwujud Kata

Page 134: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

121

116

“Bahkan ada seorang

mahasiswa asal Semarang yang

tertarik untuk membuka

cabang „Bakso Cinta‟ di

Semarang. Sejak itu Azzam

merasa baksonya layak

difranchisekan. Dua cabang iya

langsung buka.”

Shirazy, 2008:373 Campur Kode

Berwujud Kata

117

“Malu kalau dikira mau

melamar anaknya yang janda?

Ya kakak jelaskan saja minta

santriwatinya. Kakak jelaskan

apa adanya. Minta santriwati

yang cocok untuk kakak. Pak

Kiai pasti akan bijak dan

legowo. Banyak juga kok kak

santriwati di Wangen yang tak

kalah dengan Vivi.” Husna

mencoba menyemangati

kakaknya

Shirazy, 2008:379 Campur Kode

Berwujud Kata

118

“Kalau di Cairo kau rasa ada

yang cocok untuk jadi suami

ya tidak apa-apa kau nikah di

sana Nduk. Kau kan sudah

janda, sudah lebih bebas

menentukan pilihanmu. Nanti

Abah bisa kirim surat taukil ke

KBRI untuk menikahkan

kamu.” Seloroh pak Kiai Lutfi

(Habiburrahman, 2008:380

Shirazy, 2008:380 Campur Kode

Berwujud Kata

119 “Bagaimana dengan

iddahnya?” Shirazy, 2008:386

Campur Kode

Berwujud Kata

Page 135: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

122

b. Campur Kode Berwujud Frasa

Dari hasil yang telah diteliti data dalam campur kode berwujud frasa

sebanyak 44 data.

No Data Sumber Data Keterangan

1 “Subhanallah!” kembali ia

bertasbih dalam hati. Shirazy, 2007:50 Campur Kode

Berwujud Frasa

2 “Alhamdulillah. Untung saya

keburu pulang.” Shirazy, 2007:73 Campur Kode

Berwujud Frasa

3 “Dapat French Kiss dariku jadi

musibah!?” Shirazy, 2007:74 Campur Kode

Berwujud Frasa

4

“Sampai di masjid ia mendapati

Pak Ali yang sedang sujud di

shaf depan. Azzam shalat

Tahiyatul Masjid.”

Shirazy, 2007:81 Campur Kode

Berwujud Frasa

5

“Aku benar-benar tidak

memiliki apa-apa. Aku hanya

bisa kerja part time.”

Shirazy, 2007:90 Campur Kode

Berwujud Frasa

6 “Aku lalu menjawab, „Baiklah,

Bismillah saya mau.” Shirazy, 2007:93 Campur Kode

Berwujud Frasa

7

“Yaitu cleaning service

merangkap sopir KBRI.

Bagaimana Li, kamu mau?”

Shirazy, 2007:93 Campur Kode

Berwujud Frasa

8 “Insya Allah semua akan Shirazy, 2007:98 Campur Kode

Berwujud Frasa

Page 136: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

123

mudah.” Ustad Mujab kamu tau

kan?”

9

“Yuk kita keluar. Kita ke

Hadiyah Dauliyah. Sekalian

menghirup udara pagi. Aku

ingin sedikit bicara denganmu.”

Shirazy, 2007:141 Campur Kode

Berwujud Frasa

10

“Percayalah, siapa jodohmu,

sudah di tulis di Lauhul

Mahfudz. Kau jangan kuatir.”

Shirazy, 2007:144 Campur Kode

Berwujud Frasa

11

“Hanya satu bulan saja sejak

proposal tesisnya ia ajukan ke

Qism Diraasat „Ulya.”

Shirazy, 2007:150 Campur Kode

Berwujud Frasa

12

“Saat itu ia hanya menjawab,

“Inggih, sekedap” dan ia masih

konsentrasi membaca buku

yang baru ia beli dari Shopping

Centre Jogja”

Shirazy, 2007:152 Campur Kode

Berwujud Frasa

13

“kakinya melangkah

menyebrangi jalan raya dan rel

metro yang melintas di depan

Kuliyyatul Banat.”

Shirazy, 2007:153 Campur Kode

Berwujud Frasa

14 “Baik yang melalui orang ketiga

seperti Furqan, atau yang Shirazy, 2007:157 Campur Kode

Berwujud Frasa

Page 137: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

124

langsung blak-blakan lewat

telepon, sms, email, surat

maupun disampaikan langsung

face to face.”

15

“Sampai di pintu kamar 819,

dengan mengucap basmalah

Furqan membuka pintu kamar

dengan key card-nya.”

Shirazy, 2007:161 Campur Kode

Berwujud Frasa

16

“Apa itu? Nanti malam ada

Syaikh Yusuf Al Qardhawi di

Darul Munasabat Masjid

Utsman bin Affan, Heliopolis.”

Shirazy, 2007:179 Campur Kode

Berwujud Frasa

17

“Masya Allah, jamuan yang

tidak akan saya lupakan.

Keluarga yang ramah dan

sangat berpendidikan.”

Shirazy, 2007:185 Campur Kode

Berwujud Frasa

18 “Erna, kenape muka awak pucat

macam tu? Fi eh?” Shirazy, 2007:209 Campur Kode

Berwujud Frasa

19

“Sudahlah Erna. Kita cakap

perkara yang lain saja. By the

way, siapa tadi pemuda yang

menolong kalian?” tanya

Zahraza

Shirazy, 2007:213 Campur Kode

Berwujud Frasa

Page 138: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

125

20 “Ini Mas, to the point saja ya?” Shirazy, 2007:234 Campur Kode

Berwujud Frasa

21

“Ini sudah dosa. Astagfirullah.

Saya tidak boleh

membayangkan yang tidak-

tidak, “gumamnya dalam hati

Shirazy, 2007:244 Campur Kode

Berwujud Frasa

22

“Iftahil baab! Iftahil baab! Ia

tersadar dengan membawa

kemarahan di ubun-ubun

kepalanya.

Shirazy, 2007:262 Campur Kode

Berwujud Frasa

23

“Tapi yang terbaik bagi kita

saat ini adalah tidak kenal Wail

dulu. Amn Daulah Mesir

merasa punya urusan dengan

Wail.”

Shirazy, 2007:284 Campur Kode

Berwujud Frasa

24 “Jadi penjahat itu menamakan

dirinya Miss Italiana?” Shirazy, 2007:305 Campur Kode

Berwujud Frasa

25

“Tahun pertama di Al Azhar

gadis itu langsung lulus naik

tingkat dua dengan predikat

jayyid jiddan.”

Shirazy, 2007:311 Campur Kode

Berwujud Frasa

26

“Jangan kuatir Kak. Dalam satu

jam ke depan, saya akan kasih

Kakak print out makalah yang

Shirazy, 2007:346 Campur Kode

Berwujud Frasa

Page 139: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

126

akan disampaikan oleh Profesor

Razlina Afif dan Profesor

Sherly Lombard.”

27 “Yah sekali lagi ahlan wa

sahlan di Indonesia.” Shirazy, 2007:355 Campur Kode

Berwujud Frasa

28

“Iya Kak. Ini dulu ya. Jangan

lupa juga jaga kesehatan ya

Kak. Assalamu‟alaikum.”

Shirazy, 2007:364 Campur Kode

Berwujud Frasa

29

“Ibunya bahkan mengabarkan

telah mempersiapkan syukuran

besar-besar atas prestasinya

meraih predikat summa

cumlaude untuk gelar

masternya.”

Shirazy, 2007:378 Campur Kode

Berwujud Frasa

30

“Tayang seminggu sekali tiap

malam minggu jam delapan

malam. Prime time lho, Mas.”

Shirazy, 2007:411 Campur Kode

Berwujud Frasa

31

“Setelah itu Kakak akan

menikahkan kalian dengan

pemuda yang saleh, bi

idznillah.”

Shirazy, 2007:416 Campur Kode

Berwujud Frasa

32

“Ia masih harus menghadapi

satu ujian lagi. Mendendangkan

nasyid dalam pesta walimatul

Shirazy, 2007:450 Campur Kode

Berwujud Frasa

Page 140: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

127

ursy.”

33

“Ia harus masuk ke dalam

bandara untuk mengambil

boarding pass.”

Shirazy, 2007:470 Campur Kode

Berwujud Frasa

34

“Wah baru empat bulan sudah

cetakan ke-5, berarti ini buku

bestseller ya Fis.”

Shirazy, 2008:25 Campur Kode

Berwujud Frasa

35

“Tapi aku yakin besok pagi

wawancara tadi bakal jadi head

line surat kabar dan akan jadi

berita dan gosip tidak ada habis-

habisnya di infotaiment.” Ujar

Luna.

Shirazy, 2008:124 Campur Kode

Berwujud Frasa

36

“Selanjutnya untuk

membacakan lagi, sebuah puisi

saya panggilkan seorang artis

papan atas Indonesia. Seorang

artis berbakat yang sudah go

international. Kita panggil

Emira Giza Humaira!”

Shirazy, 2008:129 Campur Kode

Berwujud Frasa

37 “Tidak. Kami mau check in

hotel dulu.” Shirazy, 2008:160 Campur Kode

Berwujud Frasa

38 “Tadi sore ia melihat di nasi

rice cooker masih penuh dan Shirazy, 2008:174 Campur Kode

Berwujud Frasa

Page 141: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

128

kulkas ada bahan yang lengkap

untuk masak nasi goreng ala

Pattani.”

39

“Saya persisnya kurang tahu.

Setahu saya yang pasti ada

kelasnya. Tapi kalau S2

langsung by research, artinya

langsung nulis tesis, di

Malaysia ada.”

Shirazy, 2008:199 Campur Kode

Berwujud Frasa

40

“Azzam terus memutar otaknya.

Ia harus segera menemukan

cara untuk mendapatkan cash

flow dengan cepat.”

Shirazy, 2008:240 Campur Kode

Berwujud Frasa

41

“Wa‟alaikumussalam. Silakan

duduk Mas.” Jawab perempuan

muda yang sudah duduk

berhadapan dengan Husna.”

Shirazy, 2008:260 Campur Kode

Berwujud Frasa

42 “Wah iya, inna lillah!” Shirazy, 2008:280 Campur Kode

Berwujud Frasa

43

“Kami mohon Pak Kiai yang

memberi mau‟idhah

hasanahnya.” Terang bu Nafis

Shirazy, 2008:345 Campur Kode

Berwujud Frasa

44 “Begitu sertifikat jadi Azzam

langsung membuat semacam Shirazy, 2008:373 Campur Kode

Berwujud Frasa

Page 142: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

129

grand opening untuk baksonya

dengan mengundang para

aktifis kampus dan aktifis

dakwah.”

Page 143: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

130

c. Campur Kode Berwujud Klausa

Dari hasil yang telah diteliti data dalam campur kode berwujud

klausa sebanyak 16 data.

No Data Sumber Data Keterangan

1

“Wow...gila! It‟s great dream,

man! Tak kuduga Mas Khairul

punya impian segede itu.”

Shirazy, 2007:60

Campur Kode

Berwujud Klausa

2

“Di akhir jaman itu tidak

sedikit perempuan yang cantik

memesona, namun sebenarnya

adalah seorang pelacur.

Na‟udzubillaah!”

Shirazy, 2007:88

Campur Kode

Berwujud Klausa

3

“Sampai ia dapat julukan Sri

Devi from Bandung. Ia anak

seorang diplomat. Ibunya asli

India. Pokoknya cantiknya luar

biasa.”

Shirazy, 2007:90

Campur Kode

Berwujud Klausa

4

“Ah semua sudah ada yang

mengatur. Yaitu Allah

subhanahu wa Ta‟ala. Jika

saatnya ketemu nanti akan

ketemu juga.” Gumamnya

dalam hati

Shirazy, 2007:128

Campur Kode

Berwujud Klausa

Page 144: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

131

5

“Seorang lelaki setengah baya

berteriak keras marah, “Hasib

ya hayawan!”

Shirazy, 2007:188

Campur Kode

Berwujud Klausa

6

“Ajaran itu senada dengan kata

mutiara bangsa Arab yang

sangat dasyat: Man Jadda

Wajada. Siapa yang

bersungguh-sungguh berusaha

akan mendapatkan yang

diharapkannya.”

Shirazy, 2007:191

Campur Kode

Berwujud Klausa

7 “Katakan saja dari thalib dzu

himmah. Dia pasti tahu.” Shirazy, 2007:194

Campur Kode

Berwujud Klausa

8 “Spontan ia berteriak keras

“Naam ya alilal adab!” Shirazy, 2007:262

Campur Kode

Berwujud Klausa

9

“Uedan, moderatornya siapa itu

Cak? Cuantik, pinter dan

bahasa Inggrisnya fasih buetul!

Anake sope ya kae?”

Shirazy, 2007:351

Campur Kode

Berwujud Klausa

10 “Ya Waffaqakumullah,” tukas

Furqan. Shirazy, 2007:370

Campur Kode

Berwujud Klausa

11 “Jazakallah Kang. Aku sudah

tahu apa yang harus Shirazy, 2007:444

Campur Kode

Berwujud Klausa

Page 145: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

132

kuputuskan!”

12

“inna lillahi wa inna ilaihi

raaji‟un.” Hampir bersamaan

mereka berdua membaca

istirja.”

Shirazy, 2008:44

Campur Kode

Berwujud Klausa

13 “Husna menimbal “Hayoh

kapokmu kapan.” Shirazy, 2008:159

Campur Kode

Berwujud Klausa

14

“Laa ilaaha illallah,

subhanallah! Mimpi apa saya

sampai ketemu orang yang saya

kagumi?”

Shirazy, 2008:290

Campur Kode

Berwujud Klausa

15

“Itu semua menjadi kabar

gembira bahwa kelak diakhirat

akan ada pahala yang lebih

lezat, pahala yang lebih agung

dari Allah Azza wa Jalla.”

Shirazy, 2008:377

Campur Kode

Berwujud Klausa

16

“Azzam akan sami‟na wa

atha‟na. Azzam akan

memejamkan mata dan ikut

pada apa yang Pak Kiai

pilihkan.”

Shirazy, 2008:384 Campur Kode

Berwujud Klausa

Page 146: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

133

d. Campur Kode Berwujud Kata Ulang

Dari hasil yang telah diteliti data dalam campur kode berwujud

kata ulang sebanyak 11 data.

No Data Sumber Data Keterangan

1

“Coba kaurenungkan, apakah

ketika aku mewanti-wanti

anak perempuan ku agar tidak

mencontoh Nicole Kidman

yang sangat...”

Shirazy, 2007:87

Campur Kode

Berwujud Kata

Ulang

2

“Kalau aku batalkan

lamaranku dan aku memilih

Eliana yang sudah jelas

mengejarku aku takut

dianggap lelaki plin-plan.”

Shirazy, 2007:114

Campur Kode

Berwujud Kata

Ulang

3

“Di milist-milist kalangan

mahasiswa Indonesia di Cairo

terkirim puluhan tahniah dan

ucapan selamat.”

Shirazy, 2007:355

Campur Kode

Berwujud Kata

Ulang

4

“Kiai Lutfi hanya mangut-

mangut saja mendengar cerita

putrinya yang sedemikian

panjang lebar.”

Shirazy, 2008:16

Campur Kode

Berwujud Kata

Ulang

5 “Oh, Nak Husna. Monggo- Shirazy, 2008:58 Campur Kode

Berwujud Kata

Page 147: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

134

monggo masuk Nak. Ada

acara di pesantren ya?” sapa

ibu itu.

Ulang

6

“Dindingnya putih kusam.

Dan langit-langitnya adalah

anyaman bambu yang kusam

dan di sana sini sudah bolong-

bolong.”

Shirazy, 2008:107

Campur Kode

Berwujud Kata

Ulang

7

“Sudah kamu jangan mbulet-

mbulet. Ayo ikut aku

mengambil kitab. Aku

jelaskan sampai di mana. Ayo

Nak!”

Shirazy, 2008:182

Campur Kode

Berwujud Kata

Ulang

8

“Tapi terus diuber-uber sama

germonya. Kau harus bantu

dia. Yang harus kamu dor itu

ya hidung belang-hidung

belang itu Rus. Bukan dia.”

Shirazy, 2008:234

Campur Kode

Berwujud Kata

Ulang

9

“Dulu ada ungkapan

desember itu maknanya

deres-derese sumber, atau

besar-besarnya sumber.”

Shirazy, 2008:254

Campur Kode

Berwujud Kata

Ulang

10 “Boro-boro Zum. Air minum

saja tak ada. Aku tidak bisa Shirazy, 2008:320 Campur Kode

Berwujud Kata

Page 148: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

135

jalan. Semalam terpaksa aku

minum air kran.”

Ulang

11

“Jangan menangis Nduk.

Hadapi hidup ini dengan

tabah ya. Kau ini kena gejala

tipes, dan darah rendah.

Jangan makan yang kecut-

kecut, pedas, dan kasar dulu.”

Shirazy, 2008:324

Campur Kode

Berwujud Kata

Ulang

Page 149: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

136

e. Campur Kode Berwujud Baster

Dari hasil yang telah diteliti data dalam campur kode berwujud baster

sebanyak 24 data.

No Data Sumber Data Keterangan

1

“Ia langsung istigfar dan

ber-ta‟awudz. Ia juga sadar

bahwa dirinya adalah

manusia biasa yang punya

nafsu, bukan malaikat suci

yang tak memiliki nafsu.”

Shirazy, 2007:158

Campur Kode

Berwujud Baster

2 “Breakfast-nya sekali saja

ya.” Shirazy, 2007:160

Campur Kode

Berwujud Baster

3

“Sampai di pintu kamar

819, dengan mengucap

basmalah Furqan membuka

pintu kamar dengan key

card-nya.”

Shirazy, 2007:161

Campur Kode

Berwujud Baster

4

“Ia membaca dan menulis

hal-hal penting dengan

laptop-nya di samping

gadis itu.”

Shirazy, 2007:164

Campur Kode

Berwujud Baster

5 “Biasanya mahasiswa

berwajah putih bersih dari Shirazy, 2007:182

Campur Kode

Berwujud Baster

Page 150: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

137

Desa Sanhur yang terletak

antara kota El Faiyum dan

Danau Qarun itu me-

muraja‟ah hapalan

Qurannya di mushala.”

6

“Nanang terhenyak kaget,

lalu tersenyum. Ia melepas

earphone-nya.”

Shirazy, 2007:212

Campur Kode

Berwujud Baster

7

“Untuk meng-open tiket

KL-Jakarta. Karena mau

tinggal beberapa hari di KL,

maka harus open. itu

harganya lebih mahal lima

ouluh dollar. Gimana

Mbak?”

Shirazy, 2007:238

Campur Kode

Berwujud Baster

8

“Bagaimana bisa

kebablasan sampai pukul

delapan. Ia merasa ada yang

sangat menyiksanya.”

Shirazy, 2007:276

Campur Kode

Berwujud Baster

9

“Ia langsung bangkit,

mencuci muka dan

mengambil air wudhu. Ia

harus segera meng-qadha

shalat Subuh.”

Shirazy, 2007:277

Campur Kode

Berwujud Baster

Page 151: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

138

10

“Setelah di-scan, ada gegar

ringan. Mungkin karena

kepalanya membentur lantai

saat dia jatuh tadi malam.”

Shirazy, 2007:288

Campur Kode

Berwujud Baster

11

“Yang paling penting, kau

harus mengintropeksi dan

me-muhasabah-i dirimu

sendiri.”

Shirazy, 2007:295

Campur Kode

Berwujud Baster

12

“Temanku itu memberi

alamat website-nya. Aku

buka, dan ternyata itu foto-

fotomu dengan seorang

perempuan bule. Ada

keterangan panjang lebar di

setiap foto.”

Shirazy, 2007:393

Campur Kode

Berwujud Baster

13

“Saya masih ingat saat saya

ke pesantren dulu sandal

saya hilang di-ghosob oleh

para santri, saat itu Fadhil-

lah yang bingung ke sana

kemari mencari sandal

saya.”

Shirazy, 2007:448

Campur Kode

Berwujud Baster

14 “Ia harus segera

menghubungi Nair meminta Shirazy, 2007:458

Campur Kode

Berwujud Baster

Page 152: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

139

tiketnya di-conform untuk

penerbangan dua hari yang

akan datang.”

15

“Ia lebih banyak mengcopy

data-data dan rujukan-

rujukan penting.”

Shirazy, 2008:13

Campur Kode

Berwujud Baster

16 “Ada.” Jawab Anna seraya

membuka diarynya.” Shirazy, 2008:17

Campur Kode

Berwujud Baster

17

“Tapi ibu jamin dia bisa

menjadi istri yang baik.

Kelebihan Rina adalah sifat

qana‟ahnya. Sifat

nrimonya. Kekurangan dia

sih banyak.”

Shirazy, 2008:114

Campur Kode

Berwujud Baster

18

“Terus contoh-contohnya

mulai dari yang kecil-kecil,

contoh tawadhunya

Rasulullah, ada juga contoh

sahabat.”

Shirazy, 2008:191

Campur Kode

Berwujud Baster

19

“Dan lagi aku menemukan

sorban Kiai Sulaiman Jaiz

yang sangat wangi di kamar

Anna. Apa ya Mi takwil-

Shirazy, 2008:195

Campur Kode

Berwujud Baster

Page 153: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

140

nya?”

20

“Ia merasa melakukan

kesalahan besar. Sambil

menyalami tetamu putri

yang minta diri ia terus

beristighfar.”

Shirazy,

2008:203-204

Campur Kode

Berwujud Baster

21

“Kami mohon Pak Kiai

yang memberi mau‟idhah

hasanahnya.” Terang Bu

Nafis

Shirazy, 2008:345

Campur Kode

Berwujud Baster

22

“Malam itu Azzam harus

masuk ruang operasi.

Setelah dirongent ia

mengalami patah dibetis

kirinya, lengan bawah

tangan kiri, dan dua tulang

rusuk dada kirinya.”

Shirazy, 2008:363

Campur Kode

Berwujud Baster

23

“Sejak itu Azzam merasa

baksonya layak

difranchisekan. Dua cabang

langsung ia buka.”

Shirazy, 2008:373

Campur Kode

Berwujud Baster

24

“Anna melihat inbox

emailnya. Email terbaru

dari Furqan.”

Shirazy, 2008:403

Campur Kode

Berwujud Baster

Page 154: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

141

f. Campur Kode Berwujud Idiom atau Ungkapan

Dari hasil yang telah diteliti data dalam campur kode berwujud

ungkapan atau idiom sebanyak 15 data.

No Data Sumber Data Keterangan

1

“Peka pada anak kecil apa

juga tidak perlu ilmu! Apa

gunanya jadi sarjana, lulusan

Al Azhar kalau tidak tanggap

sasmita, kalau disuruh ibunya

tidak juga beranjak!”

Shirazy, 2007:152

Campur Kode

Berwujud Idiom

atau Ungkapan

2

“Dan sambutan yang hangat

dan penuh persaudaraan.

Saya sangat terkesan.

Jazakumullah khaira.”

Shirazy, 2007:185

Campur Kode

Berwujud Idiom

atau Ungkapan

3

“Alfu mabruk, Akhi. Semoga

ilmu yang kau dapat

bermanfaat.”

Shirazy, 2007:356

Campur Kode

Berwujud Idiom

atau Ungkapan

4

“Tapi ia harus berbalut

perangai mulia. Yaitu

perangai yang ditunjukkan

oleh Ummul Mukminiin,

Sayyida Khadijah.”

Shirazy, 2007:410

Campur Kode

Berwujud Idiom

atau Ungkapan

Page 155: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

142

5

“Iya kami tahu. Maka nanti

Neng Anna tidak usah bicara

tentang sastra dan tetek

bengeknya. Kami tidak minta

Neng Anna bicara tentang

itu.”

Shirazy, 2008:24

Campur Kode

Berwujud Idiom

atau Ungkapan

6

“O begitu. Matur nuwun ya

Nak sudah berkenan

mampir.”

Shirazy, 2008:90

Campur Kode

Berwujud Idiom

atau Ungkapan

7

“Sugeng rawuh Mbak.” Sapa

ibu Rina dengan bahasa Jawa

halus.”

Shirazy, 2008:106

Campur Kode

Berwujud Idiom

atau Ungkapan

8

“Allahu a‟lam Dik. Jika jodoh

tak ada yang bisa menolak.

Jika tak jodoh tak ada yang

bisa mempertemukan.”

Shirazy, 2008:111

Campur Kode

Berwujud Idiom

atau Ungkapan

9 “Aduh nyuwun sewu sanget

Bu, tidak bisa.” Shirazy, 2008:210

Campur Kode

Berwujud Idiom

atau Ungkapan

10 “Tidak ikut campur

bagaimana? Dia tamuku! Dan Shirazy, 2008:229

Campur Kode

Berwujud Idiom

atau Ungkapan

Page 156: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

143

kau seperti perampok yang

masuk rumah tanpa kulon

nuwun dulu!”

11

“Ada ilmu titen yang oleh

orang jawa disebut pranata

mongso.”

Shirazy, 2008:254

Campur Kode

Berwujud Idiom

atau Ungkapan

12

“Dulu ada ungkapan

desember itu maknanya

deres-derese sumber, atau

besar-besarnya sumber.”

Shirazy, 2008:254

Campur Kode

Berwujud Idiom

atau Ungkapan

13

“Ahlan wa sahlan ya akhi,

kaif hal?” sambut Azzam

dengan bahasa Arab Fusha

Shirazy, 2008:277

Campur Kode

Berwujud Idiom

atau Ungkapan

14 “O begitu. Terus ini kok

njanur gunung ada apa ya?” Shirazy, 2008:278

Campur Kode

Berwujud Idiom

atau Ungkapan

15

“Apa pantas Bu, orang yang

pernikahan putrinya saja

gagal kok memberi

mau‟idhah pernikahan pada

orang lain. Itu namanya

Shirazy, 2008:345

Campur Kode

Berwujud Idiom

atau Ungkapan

Page 157: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

144

kabura maqtan „indallah!”

Lampiran 2 Objek Penelitian

Page 158: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

145

Page 159: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

146

Page 160: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

147

Page 161: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

148

Page 162: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

149

Lampiran 3 Sinopsis

Novel Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburrahman El Shirazy 1

Azzam adalah seorang pemuda sederhana yang memilih untuk menuntut

ilmunya di Kampus Universitas Al Azhar, Kairo. Azzam dikenal sebagai sosok

yang tegas dan dewasa. Dia sangat memegang teguh prinsip-prinsip islam

kehidupan sehari-harinya. Dikalangan teman-temannya pun Azzam menjadi

panutan dan sosok yang bisa diandalkan.

Setelah Bapaknya meninggal, sebagai anak yang tertua dalam

keluarganya, dialah yang menanggung kehidupan keluarganya di Solo. Oleh

karena itu, selain sebagai mahasiswa, dia juga bekerja keras sebagai pembuat

tempe dan bakso untuk menghidupi ibu dan adik-adik perempuannya di Indonesia

serta kehidupannya sendiri di Cairo. Bahkan Azzam rela meninggalkan kuliahnya

untuk sementara dan lebih berfokus untuk mencari rezeki. Meski terkadang ada

rasa iri melihat teman-temannya satu angkatan yang sudah terlebih dahulu lulus,

bahkan ada yang hampir menyelesaikan S2-nya tetapi Azzam segera sadar kalau

dia tidak sama dengan teman-temannya yang lain. Azzam lebih dikenal sebagai

tukang tempe dikalangan mahasiswa Indonesia yag sedang kuliah di Al Azhar.

Azzam juga sering mendapatkan undangan dari duta besar indonesia yang

ada di Mesir untuk memenuhi kebutuhan konsumsi pada acara-acara kebesaran.

Jadi selain terkenal di kalangan mahasiswa sebagai tukang tempe, Azzam juga

terkenal dikalangan para duta besar.

Page 163: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

150

Saat bekerja itulah Azzam mengenal sosok Eliana. Eliana adalah sosok

yang sempurna secara fisik. Putri duta besar, cantik dan salah seorang lulusan

Universitas di Jerman. Akan tetapi, prinsip-prinsip keislaman yang Azzam pegang

teguh membuat Azzam mampu menepis perasaannya.

Saat bekerja juga Azzam secara tidak sengaja bertemu dengan Anna

Althafunnisa. Dialah perempuan yang memikat hatinya yang hendak ia lamar.

Namun, status sosialnya membuat Azzam di tolak. Yang lebih mencengangkan

Azzam adalah Anna justru menerima lamaran dari Furqan, sahabat Azzam sendiri

yang memiliki status sosial yang lebih tinggi daripada Azzam.

Pernikahan Anna dan Furqan berlangsung dan mereka hidup dengan baik.

Begitu juga pada Azzam, setelah Anna menikah, ibunya menyuruh agar ia segera

mencari pasangan hidup, dan Azzam pun mencari pendampingnya. Banyak

wanita yang sudah dilamarnya, tetapi selalu saja ada yang tidak cocok untuk

dirinya, hingga suatu saat lamaran diterima seorang wanita dan hampir terjadi

akad, harus terputus karena kecelakaan yang menyebabkan ibunya meninggal dan

ia lumpuh untuk beberapa waktu yang cukup lama.

Selama 6 bulan Anna dan Furqan dalam kehidupannya yang baik saja, dan

saat itu juga hubungan mereka retak, Furqan menceritakan pada Anna

bahwasanya dia sudah tidak perjaka lagi sebelum menikah dengan Anna, sehingga

akhirnya ia terpaksa memberi kebebasan untuk Anna (cerai).

Kembalilah Anna pada orang tuanya. Azzam yang lumpuh setelah

kecelakaan itu telah sembuh seperti semula, ia mendatangi Kiai Lutfi mohon

Page 164: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

151

bantuan mencarikan jodoh yang tepat sesuai permintaan ibunya dulu. Kiai Lutfi

kemudian menceritakan seseorang wanita yang dicerai suaminya karena suatu hal

dan wanita itu masih perawan, yang diharapkan Kiai Lutfi sendiri agar dapat

diterima Azzam. Tanpa disadari Azzam ia menerima tawaran Kiai Lutfi, agar

menerima wanita itu menjadi istrinya, Azzam sangat senang begitu tahu kalau

wanita yang diceritakan itu adalah orang yang pernah dicintainya yaitu Anna

Althafunnisa, begitu juga sebaliknya Anna sangat senang karena ia juga menjadi

istri dari orang yang dulu yang sangat diharapkannya, atau cinta pertamanya.

Setelah sebulan pernikahan Anna dengan Azzam, tiba-tiba Furqan kembali

menghubungi Anna dan membawa rujukan, dan ia menceritakan bahwa ia tidak

terkena HIV. Tapi semua sudah terjadi Anna dan Azzam sudah bahagia, dan

mereka mendoakan agar Furqan menemukan pasangan hidup yang cocok untuk

nya.

Page 165: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

152

Novel Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburrahman El Shirazy 2

Lulus S-1 dari sebuah perguruan tinggi yang memiliki pengaruh wibawa

“kealiman”, tidak menyebabkan Azzam mendapat kemudahan dalam segala

urusan. Dia bahkan gamang untuk mendapatkan pekerjaan yang pas. Belum lagi

cibiran tetangga yang mengira bahwa lulusan Al-Azhar University otomatis

menjadi kiyai, atau ulama besar. Itu kenapa sang ibu menjadi gelisah, bahkan

enyuruh adik Azzam, Husna untuk mencarikannya pekerjaan, apa saja yang

penting asal kesannya bekerja, keluar dari rumah.

Dengan latar belakang pengalaman berwirausaha selama di Mesir, Azzam

pun tidak patah semangat untuk membangun usahanya sendiri. Tetapi bagaimana

dengan menikah, hal yang selalu disinggung oleh ibunya. Wanita ia dambakan,

Anna Althafunnisa telah dipinang sahabatnya sendiri. Sedangkan dengan Eliana

yang jelas-jelas menaruh hati padanya belum bisa ia terima, karena ia masih

mendambakan wanita muslimah. Azzam pun berusaha mencari tambatan hatinya,

walaupun cukup banyak hambatan yang ia hadapi, apalagi ditambah ibunya yang

meninggal dunia karena kecelakaan saat dibonceng naik motor yang kemudian

membuatnya hampir putus asa.

Namun Allah berkehendak lain pada suatu ketika di mana pernikahan

Anna althafunnisa akhirnya cerai dan Azzam ditawari ayahnya Anna Althafunnisa

untuk menjadi suaminya. Sebaik dan sehebat apapun usaha manusia semua

kembali kepada takdir Tuhan kalau memang Tuhan mengizinkan semua bisa

terjadi. Kalau kita selalu berlaku ikhlas segalanya karena Allah dan mengharap

Page 166: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

153

ridha-Nya pasti Allah akan memberikan yang terbaik untuk kita juga pasangan

kita karena Allah maha tahu akan segala sesuatu di luar batas kemampuan

manusia.

Page 167: ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA …

154

Lampiran 4

RIWAYAT HIDUP

Rasdiana, dilahirkan di Kendari, pada tanggal 29

November 1997. Penulis merupakan anak pertama

dari dua bersaudara dan merupakan buah hati dari

pasangan Sulaeman T, M.Pd. dengan Rosnaeni.

Penulis mengawali pendidikan dibangku Sekolah

Dasar (SD) Negeri 020 Balikpapan Kota, Damai

dan tamat tahun 2009. Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4

Balikpapan Barat dan tamat tahun 2012. Penulis kemudian melanjutkan

pendidikannya di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Balikpapan Barat

dengan mengambil konsentrasi IPS dan tamat pada tahun 2015. Pada tahun yang

sama penulis dinyatakan lulus sebagai mahasiswa program studi Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Berkat pertolongan Allah Swt, disertai dengan doa, usaha, kesabaran, dan

motivasi tinggi untuk terus belajar dan berusaha, sehingga penulis dapat

menyelesaikan studi setelah merampungkan skripsi yang berjudul “Analisis

Campur Kode dalam Novel Ketika Cinta Bertasbih Karya Habiburrahman El

Shirazy”.