kampung kebun bersusun

4
nurhadi firdaus 14512028 Supervised by Dr-Ing. Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI kampung kebun bersusun di Jogoyudan, Yogyakarta, dengan pendekatan Open Building Perkembangan perkotaan menyebabkan kepadatan yang mengakibatkan banyaknya pemukiman yang tumbuh illegal terutama pada daerah bantaran sungai yang rawan akan bencana banjir dan kemudian tumbuh menjadi pemukiman kumuh yang berdampak pada terganggunya kualitas lingkungan dan ekosistem. Salah Satunya di Kampung Jogoyudan, bentaran Kali Code,Yogyakarta. Proyek ini bertujuan menjadi solusi hunian vertikal yang menyesuaikan kebutuhan warga sesuai dengan kebiasaan dan budaya ketika tinggal di kampung. Dengan menggunakan pendekatan open building dan di integrasikan dengan kebun, proyek ini menjadi solusi kampung masa depan, yang ideal yang sesuai dengan kebiasaan dan budaya warga kampung, dan juga memperbaiki lingkungan yang telah rusak, selain itu dapat mendorong Ekonomi Lokal dengan hasil kebun. Sehingga proyek ini merupakan proyek kampung masa depan yang menjawab permasalahan tidak adanya lagi hubungan manusia dengan alam dan dapat melestarikan kembali ekosistem dan kondisi lingkungan yang saat ini sudah hilang, dan agar generasi berikutnya tetap dapat merasakan lingkungan dan alam yang sehat. ? ? ? Mendorong Ekonomi Lokal, Memperbaiki ekologi Menyesuaikan perkembangan di masa depan, Layout Fleksibel Mengangkat Lokalitas Kampung, kebiasaan dan latar belakang masyarakat Lokalitas Open Building Kebun Bersusun

Upload: others

Post on 02-Oct-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: kampung kebun bersusun

nurhadi firdaus 14512028Supervised by Dr-Ing. Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI

kampung kebun bersusundi Jogoyudan, Yogyakarta, dengan pendekatan Open Building

Perkembangan perkotaan menyebabkan kepadatan yang mengakibatkan banyaknya pemukiman yang tumbuh illegal terutama pada daerah bantaran sungai yang rawan akan bencana banjir dan kemudian tumbuh menjadi pemukiman kumuh yang berdampak pada terganggunya kualitas lingkungan dan ekosistem. Salah Satunya di Kampung Jogoyudan, bentaran Kali Code, Yogyakarta.Proyek ini bertujuan menjadi solusi hunian vertikal yang menyesuaikan kebutuhan warga sesuai dengan kebiasaan dan budaya ketika tinggal di kampung. Dengan menggunakan pendekatan open building dan di integrasikan dengan kebun, proyek ini menjadi solusi kampung masa depan, yang ideal yang sesuai dengan kebiasaan dan budaya warga kampung, dan juga memperbaiki lingkungan yang telah rusak, selain itu dapat mendorong Ekonomi Lokal dengan hasil kebun. Sehingga proyek ini merupakan proyek kampung masa depan yang menjawab permasalahan tidak adanya lagi hubungan manusia dengan alam dan dapat melestarikan kembali ekosistem dan kondisi lingkungan yang saat ini sudah hilang, dan agar generasi berikutnya tetap dapat merasakan lingkungan dan alam yang sehat.

??

?

Mendorong Ekonomi Lokal, Memperbaiki ekologi

Menyesuaikan perkembangandi masa depan, Layout Fleksibel

Mengangkat Lokalitas Kampung,kebiasaan dan latar belakang

masyarakat

Lokalitas Open Building Kebun Bersusun

Page 2: kampung kebun bersusun

KONSEP MASSA

nurhadi firdaus 14512028Supervised by Dr-Ing. Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI

KONTEKS LOKASI PROBLEM ISU

Site dibagi dengan pola grid yang disesuaikan agar merespon matahari timur dan barat, yang bertujuan untuk mengoptimalkan paparan cahaya matahari pada sisi barat dan timur bangunan yang merupakan faktor penting dalam mempengaruhi berhasil atau tidaknya sebuah kebun.

Respon terhadap matahari, kontur, mengikuti letak batas administrasi, dan peraturan setempat kemudian menghasilkan massa bangunan yang merespon 3 faktor terebut. Lahan dasar site di bebaskan dengan unit hunian yang tidak berada di permukaan tanah. Kampung vertikal dibangun 6 Lantai untuk dapat menampung 2x lipat jumlah rumah eksisting dan agar memudahkan perawatan.

Pada RW 08, terbagi atas 3 RT. Kampung Vertikal akan dibangun satu RT 1 bangunan sesuai dengan RT nya. Hal in i akan memudahkan proses pembangunan yang berlangsung secara bertahap/inkremental. Selain itui hal ini akan tetap menjaga ikatan sosial dan tetangga akan sama seperti tetangga sebelumnya.

Site berada di daerah berkontur dengan in-terval 1 meter. Oleh karna itu pembangunan kampung vertikal akan merespon kontur se-bagai potensi site perancangan.

Massa bangunan yang massive kemudian di kembangkan agar dapat lebih fleksibel dan memaksimalkan produktivitas dari kebun, sehingga massa bangunan dipecah dan disusun sedemikian mungkin dengan tidak saling menutupi kebun satu sama lain. Dengan seperti ini juga akan memudahkan aliran udara untuk dapat menjangkan setiap unti hunian.

Massa bangunan yang terpisah kemudian dihubungkan oleh jalur sirkulasi ramp dan jembatan. sehingga semua massa bangunan saling terhubung satu sama lain. Ramp berfungsi sebagai akses barrier free dan akses menurunkan sayur. Sedangkan Jembatan sebagai tempat interaksi antar warga.

1 2 3 `

4 5 6

Lokasi perancangan berada di RW 08 Kampung jogoyudan. Pada RW 08 dibagi oleh 3 RT yaitu RT 32, RT 33, dan RT 34. Pemilihan lokasi perancangan dikarenakan kondisi lokasi yang merupakan pemukiman padat dan kumuh di bantaran sungai Code. Pada RW 08 rumah warga masih berada pada sempadan sungai, yang rawan akan bencana dan membahayakan penghuni rumah tersebut. Selain itu lingkungan pada area ini tercemar, dimana tidak adanya pengolahan limbah sebelum dialirkan ke sungai. Air l imbah dan a i r buangan dapur langsung d iarahkan pembuangannya ke sungai, yang menyebabkan sungai tercemar dan menyebabkan hilangnya ekologi sungai.

10.530,98 m2

3

2

4

5

6

1

Pemukiman ilegal yang berkembang organis di sempadan sungai code memiliki dampak negatif terhadap kawasan.

Penyebab munculnya pemukiman kumuh di tengah kota disebabkan oleh masyarakat berpenghasilan rendah yang tidak bisa membeli rumah.

Pemukiman yang dibangun pada sempadan sungai dan buangan limbah pemukiman yang langsung ke sungai mengakibatkan kerusakan lingkungan dan ekosistem.

Modul hunian Rusunawa yang diberikan pemerintah tidak dapat dirubah dan terkotak dengan 1 modul hunian permanen, sehingga tidak sesuai dengan kebutuhan masing-masing penghuni.

Hunian vertikal yang ada sekarang tidak mengangkat prinsip lokalitas kampung, sehingga tidak sesuai dengan kebiasaan dan budaya penghuni kampung.

Kurangnya area hijau yang disebabkan padatnya pemukiman pada kampung menyebabkan kawasan menjadi kumuh dan kurangnya ruang hijau. Tidak adanya infrastruktur hijau menyebabkan tidak adanya aktivitas yang memberikan hubungan timbal balik pada pemukiman dan sungai.

Open Building

Kampung Kebun

HubunganEmosi

Sharing

Skala

Participation

Durable / Flexible

Siklus

Industry

Energy

Ruang Tanam

CoreInfrastructure

Replicable Module

Tetangga Kebun

Permasalahan dari proyek ini yaitu kebutuhan hunian yang layak, yang sesuai dengan kebiasaan dan budaya warga yang dulunya tinggal di kampung, dan tidak adanya lagi keterhubungan antara pemukiman dan sungai.

Dalam menanggapi permasalahan ini, pendekatan Open Building menjadi solusi yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan warga, dimana base structure yang merupakan support dari pemerintah dan investor, yang kemudian diisi oleh masyarakat sesuai keinginannya. Hunian dapat berkembang dikemudian hari, dengan sistem yang diketahui masyarakat, dan dengan sistem konstruksi bongkar pasang.

Kebun bersusun menjadi solusi dalam menghubungkan antara area pemukiman dan sungai, yang dapat mengembalikan kembali kondisi ekosistem dan ekologi sungai, selain itu kebun sendiri dapat bernilai ekonomi yang dapat meningkatkan kondisi ekonomi warga.

Strategi dari perancangan ini bagaimana ketiga variable perancangan yaitu kampung, kebun, dan open building, di sintesis kan menjadi satu kesatuan. Setiap parameter dari variable perancangan dihubungkan sehingga menghasilkan suatu konsep yang saling terintegrasi dan bersinergi satu sama lain. Sintesis ini menghasilkan 3 lapisan susunan perancangan, yang menyusun keseluruhan sistem dan konsep perancangan. 3 Lapisan ini menjadi inti dari perancangan ini.

STRATEGI

RENCANA TAPAK

ISU NON ARSITEKTURAL

ISU ARSITEKTURAL

Pemukiman Kumuh Di Tengah Kota

Ekonomi Rendah

Kerusakan Lingkungan

Unit Hunian Permanen

Lokalitas Kampung

Infrastruktur Hijau

1

2

3

4

5

6PERSPEKTIF MATA BURUNG

7

7

PARKIR KOMUNALKAMPUNG KEBUN BERSUSUN

PASAR / AGRICULTURAL CENTER

MASJIDLAPANGAN

TAMAN KEBUN

SUNGAI CODE

BACHELOR FINAL PROJECT

Sharing Hubungan Emosi

Skala

Partisipasi Industri Durable/Flexible

Ruang tanam

Energi Siklus

1

2

3

MEMBANGUN KAMPUNG VERTIKAL

IMPLEMENTASI OPEN BUILDING

MEMBANGUN KEBUN BERSUSUN

RT 32RT 33

RT 34

2

Page 3: kampung kebun bersusun

L’.3

XL.3

L’.4

XL.4 XL.5

L’.5Unit Tipe L’

Unit Tipe XL

3x9m

3x12m

Kapasitas 3-6 Orang

Kapasitas 5-8 Orang

L’.1

XL.1 XL.2

L’.2

Kamar Tidur Dapur &Ruang Keluarga

Sirkulasi Area Jemur

M.3

L.3 L.4

M.4 M.5

L.5

Unit Tipe S

Unit Tipe M

Unit Tipe L

3x3m

3x6m

3x9m

M.1

Kapasitas 1-2 Orang

Kapasitas 2-3 Orang

Kapasitas 3-6 Orang

L.1

M.2

L.2

nurhadi firdaus 14512028Supervised by Dr-Ing. Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI

Railing Kebun

Atap Kebun

Panel Beton

Fasad Hidroponik

Panel Beton

Rangka Baja Struktur Plat

Struktur RangkaBaja H 10”

Dinding Panel Bambu

Rangka Pengisi Dinding

Dinding Panel Tahan AirComposite/Alumunium

Jalur JaringanMEP

Jalur JaringanMEP

1.7 m

2.3 m

3 m

Water Tank

RainwaterHarvesting

Communal Toilet

Ground Water Storage

RainwaterFiltration

Pump to Roof water

Storage

Sanitation

Fishpond

RainwaterHarvesting

Gravel

Charcoal

Sand

Gravel

Soil

Bamboo

Communal Toilet

Pump Room

Rainwater filtration System

StairSkala

Durable / Flexible

SiklusCore

Infrastructure

Sharing

Skala

Durable / Flexible

Siklus

Industry

EnergyReplicable Module

HubunganEmosi

Participation

Industry

Ruang Tanam

Tetangga Kebun

LAPISAN 1 - Infrastruktur Inti

LAPISAN 2 - Rumah Replikasi

LAPISAN 3 - Tetangga Kebun

Charcoal

Gravel

Sand

Pada lapisan pertama dari sintesis, dihubungkan parameter dari ketiga variabel yaitu Sharing, durable / flexible, dan Siklus. Sintesis ini di terjemahkan sebagai infrastruktur inti, merupakan elemen utama yang permanen atau yang merupakan support dari pemerintah dan investor, elemen yang berfungsi dalam mengatur keberhasilan dari kebun bersusun tersebut. Sebuah infrastruktur yang dapat menghubungkan kembali kawasan pemukiman dan sungai, yang selama ini telah terpisah dan menjadi penyebab dari semakin tercemarnya sungai di Kali Code.

Skala ke dua dari sintesis variable menghubungkan 3 parameter yang skala, industri dan Energi. Dari sintesis ini kemudian menghasilkan konsep modul hunian. Skala bagaimana hunian mempertahankan skala kampung, unit hunian yang menyesuaikan hunian yang biasa digunakan masyarakat kampung, dengan menggunakan modul dengan sistem industri yang membutuhkan pemasangan yang cepat dan dapat dibongkar pasang, sehingga dapat menghemat energi, baik energi dalam proses konstruksi, maupun energi dalam efisiensi proses pembangunan. Sehingga unit hunian dengan sistem ini dapat menjawab kebutuhan warga kampung yang dapat menyesuaikan rumah mereka sendiri sesuai kebutuhannya.

Infrastruktur berfungsi sebagai pengatur siklus dari tanaman dan kebun, dimana pengairan, filtrasi, dan penampungan air terdapat pada infrastruktur ini. Sehingga infrastruktur ini menjadi komponen penting yang merupakan inti dari keseluruhan kampung yang menjaga keberlangsungan tanaman agar dapat tumbuh dengan. Infrastruktur ini kombinasikan dengan parameter sharing berupa kamar mandi komunal. Kamar mandi yang komunal dan letaknya yang terpusat sendiri memberikan fleksibilitas pada perkembangan modul unit hunian.

Kebun pada perancangan ini bukan hanya sekedar kata kebun, atau hanya sekedar bangunan yang di tempel dengan kebun. Tetapi konsep perancangan ini adalah kebun, rumah warga disini ibaratnya sebuah kebun, dimana kebun yang dirawat, dibesarkan, ditumbuhkan dan dipanen hasilnya oleh pemiliknya. Begitu juga dengan rumah, rumah yang merupakan investasi pemiliknya, dirawat, dijaga, dan dapat berkembang sesuai kebutuhan penghuninya di masa yang akan datang.

Modul Prefabrikasi Lokal

Sistem jaringan Listrik

Sebuah kebun sebagai elemen penghubung antara sungai dan area pemukiman, dan dapat mendorong ekonomi masyarakat, merupakan skala terakhir yang melingkupi kampung vertikal merupakan tetangga kebun, dimana unit hunian masing-masing memiliki kebun masing-masing / kebun bersama sehingga setiap modul hunian bertetanggaan langsung dengan kebun milik tetangganya. Skema ini merupakan hasil dari sintesis dari parameter dari ke 3 variabel yaitu ruang tanam, partisipasi, dan hubungan emosi.

Maka dari itu konsep kebun disini merupakan bukan hanya sekedar kebun, namun bagaimana kebun yang merupakan partisipasi dan dikelola oleh masyarakat kampung, dengan ruang tanam secara vertikal yang bertetanggan dengan tetangganya, sehingga kebun ini sendiri menciptakan perasaan saling terhubung antar warga kampung, menciptakan hubungan emosi satu sama lain ketika sedang berkebun dan dapat melihat tetangga yang lain nya juga sedang berkebun, dan menciptakan interaksi secara langsung.

Optimalisasi Cahaya Matahari

BACHELOR FINAL PROJECT3

Page 4: kampung kebun bersusun

To Fixture

Roof Water Tank

To Fishpond

For PlantIrrigation

NaturalFiltration Pump

Pump Filter

Filter

Filter

Filter

Rainwater Filtration

Plant Irrigation

From River

Clean Water

RainwaterHarvesting

RainwaterFiltration

GroundWater Tank

1 year

12 /1month

3month

th st

rd

9month

th

6month

th

kentangSolanum tuberosum

wortelDaucus carota

lobakRaphanus raphanistrum subsp. sativus

st

beetBeta vulgaris

radish / lobak merahDaucus carota subsp. sativus

bawang merahAllium cepa var. aggregatum

bawang putihAllium sativum

bawang bombayAllium cepa

masa tanam dan masa panensayuran umbi

1 year

12 /1month

3month

th st

rd

9month

th

6month

th

st

masa tanam dan masa panensayuran bunga

bunga kolBrassica oleracea var. botrytis

brokoliBrassica oleracea var. italica

kecombrangEtlingera elatior

nurhadi firdaus 14512028Supervised by Dr-Ing. Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI

1 year 3month

9month

6month

th

caisimBrassica rapa subsp. chinensis

kailanBrassica oleracea Alboglabra Group

pakchoyBrassica Chinensis L.

peterseliPetroselinum crispum

masa tanam dan masa panensayuran daun

bawang daunAllium fistulosum

kangkungIpomoea aquatica

kobisBrassica oleracea var. sabellica

petsayBrassica rapa subsp. pekinensis

seledriApium graveolens

bayamAmaranthus

seladaLactuca sativa

12 /1month

th st

rdth st

1 year

12 /1month

3month

th st

rd

9month

th

6month

th

tomatSolanum lycopersicum

terongSolanum melongena

cabaiCapsicum annum L

st

pareMomordica charantia

oyongLuffa acutangula

timunCucumis sativus

kacang panjangVigna unguiculata ssp. sesquipedalis

kacang buncisPisum sativum

kacang kapriPisum sativum var. saccharatum

paprikaCapsicum annuum Group

masa tanam dan masa panensayuran buah

JENIS TANAMAN PLOTTING TANAMAN

Dari Kolam Ikan

Air Bersih

Air Buangan

Floor Drain

Kemiringan1o

AQUAPONIC

FARM AREA

Growing MediaFilter LayerDrainage LayerProtection FabricRoot BarrierInsulation

Water Proofing membrane

Concrete panel

Vegetation

SELATANTIMUR

BARAT

SELATAN

UTARA

ANALISIS MATAHARI

Jalur Pemipaan

Dari bentukan masa yang ada, kemudian dilakukan pengujian pada massa bangunan nya untuk melihat apakah susunan dari massa bangunan tersebut berhasil atau tidak dalam mengoptimalkan cahaya matahari langsung, dengan menggunakan Software Autodesk Formit. Hasil yang ditunjukkan oleh software ini berupa data rata-rata penyinaran matahari dalam satu tahun, dengan lokasi dan iklim yang sudah disesuaikan oleh software. Dari hasil analisis, menunjukkan hampir seluruh area massa bangunan pada setiap sisi berwarna merah , orange, dan kuning yang berarti mendapatkan cahaya matahari yang optimal, sedangkan sebagian berwarna gelap dan ungu adalah area yang tertutup oleh bagian diatasnya, sehingga tidak dapat dimanfaatkan sebagai area menanam. Sedangkan pada massa bagian bawah menunjukkan warna gelap yang berarti bagian yang sejuk dan tidak terkena panas matahari langsung, sehingga bagian hunian dibawahnya ternaungi dan mendapatkan area yang teduh sehingga baik dan nyaman untuk tempat tinggal.

UTARA

Jenis tanaman yang dipilih merupakan jenis yang dapat diterapkan pada teknik pertanian vertikal dan disesuaikan dengan iklim lokasi perancangan

Media Tanah

Aquaponik

Kolam Ikan

4

IPAL

GREY WATERWATER FOR SINK GROUND WATER TANK

RECYCLED WATER

ORGANIC WASTE

HUMAN WASTE

COMPOST

BIOGAS ENERGY

BIODIGESTERBLACK WATER

PRODUCED

MANAGEMEN LIMBAH

IPALBIO-DIGESTER

Grey water diolah dengan sistem ipal Ÿ Black water dan sampah organik diproses ke dalam biodigester. Sampah organik dipisahkan dan dihancurkan di ruang pengolahan sampah, kemudian dimasukkan ke dalam biodigester.

Ÿ Dari biodigester menghasilkan biogas dan pupuk cair.

SKEMA AIR BERSIH & IRIGASI