kajian empiris atas perilaku belajar dan kecerdasan emosional dalam mempengaruhi stres kuliah...

51
KAJIAN EMPIRIS ATAS PERILAKU BELAJAR DAN KECERDASAN EMOSIONAL DALAM MEMPENGARUHI STRES KULIAH MAHASISWA AKUNTANSI Abstrak Kecerdasan emosional meningkat sesuai dengan bertambahnya umur dan pengalaman karena itu penelitian ini dilakukan untuk mahasiswa, karena suasananya, kebutuhannya, pergaulannya, dan kematangannya sangat berbeda dengan karyawan. Penelitian ini memperbaiki penelitian Yulianti (2002) dengan objek karyawan, dan Suryaningsum (2005) yang menyatakan hanya variabel pengenalan diri dan keterampilan sosial berpengaruh pada stres kuliah. Penelitian ini dimaksudkan untuk mencari jawaban atas fenomena tersebut dengan menambahi variabel perilaku belajar mahasiswa akuntansi di perguruan tinggi. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis ada tidaknya perilaku belajar dan pengaruh kecerdasan emosional mahasiswa akuntansi terhadap stres kuliah. Perilaku belajar terdiri dari yang terdiri dari kebiasaan mengikuti pelajaran, kebiasaan membaca buku, kunjungan ke perpustakaan, dan kebiasaan menghadapi ujian yang dimotivasi oleh Suwardjono (1991). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kecerdasan emosional dan perilaku belajar mahasiswa jurusan akuntasi, keduanya memberikan pengaruh negatif dan signifikan terhadap stres kuliah responden, dalam hal ini variabel kecerdasan emosional memberikan pengaruh lebih dominan terhadap stres kuliah dibandingkan variabel perilaku belajar. Variabel kecerdasan emosional (X 1 ) mempunyai pengaruh negatif terhadap stress kuliah. Jika kecerdasan emosional semakin meningkat mengakibatkan stress kuliah semakin menurun, begitu pula sebaliknya jika pada kecerdasan emosional semakin menurun maka stress kuliah akan semakin meningkat.Variabel Perilaku Belajar (X 2 ) mempunyai pengaruh negatif terhadap 1

Upload: lukman-wazza

Post on 08-Apr-2016

286 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kajian Empiris Atas Perilaku Belajar Dan Kecerdasan Emosional Dalam Mempengaruhi Stres Kuliah Mahasiswa Akuntansi

KAJIAN EMPIRIS ATAS PERILAKU BELAJAR DAN KECERDASAN EMOSIONAL DALAM MEMPENGARUHI STRES KULIAH MAHASISWA AKUNTANSI

Abstrak

Kecerdasan emosional meningkat sesuai dengan bertambahnya umur dan pengalaman karena itu penelitian ini dilakukan untuk mahasiswa, karena suasananya, kebutuhannya, pergaulannya, dan kematangannya sangat berbeda dengan karyawan. Penelitian ini memperbaiki penelitian Yulianti (2002) dengan objek karyawan, dan Suryaningsum (2005) yang menyatakan hanya variabel pengenalan diri dan keterampilan sosial berpengaruh pada stres kuliah. Penelitian ini dimaksudkan untuk mencari jawaban atas fenomena tersebut dengan menambahi variabel perilaku belajar mahasiswa akuntansi di perguruan tinggi. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis ada tidaknya perilaku belajar dan pengaruh kecerdasan emosional mahasiswa akuntansi terhadap stres kuliah. Perilaku belajar terdiri dari yang terdiri dari kebiasaan mengikuti pelajaran, kebiasaan membaca buku, kunjungan ke perpustakaan, dan kebiasaan menghadapi ujian yang dimotivasi oleh Suwardjono (1991).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kecerdasan emosional dan perilaku belajar mahasiswa jurusan akuntasi, keduanya memberikan pengaruh negatif dan signifikan terhadap stres kuliah responden, dalam hal ini variabel kecerdasan emosional memberikan pengaruh lebih dominan terhadap stres kuliah dibandingkan variabel perilaku belajar. Variabel kecerdasan emosional (X1) mempunyai pengaruh negatif terhadap stress kuliah. Jika kecerdasan emosional semakin meningkat mengakibatkan stress kuliah semakin menurun, begitu pula sebaliknya jika pada kecerdasan emosional semakin menurun maka stress kuliah akan semakin meningkat.Variabel Perilaku Belajar (X2) mempunyai pengaruh negatif terhadap terhadap stress kuliah. Pengaruh negatif ini berarti bahwa perilaku belajar dan stress kuliah menunjukkan pengaruh terbalik. Jika perilaku belajar semakin meningkat mengakibatkan stress kuliah semakin menurun, begitu pula sebaliknya jika pada perilaku belajar semakin menurun maka stress kuliah akan semakin meningkat.

Kata kunci: perilaku belajar, kecerdasan emosional, stres kuliah.

PENDAHULUAN

Peneliti menganggap bahwa penelitian tentang pengaruh kecerdasan emosional

dan perilaku belajar terhadap stres kuliah sangat penting, karena siapa pun dapat

mengalami stres, tak terkecuali mahasiswa. Mahasiswa terkadang merasa bosan dan

1

Page 2: Kajian Empiris Atas Perilaku Belajar Dan Kecerdasan Emosional Dalam Mempengaruhi Stres Kuliah Mahasiswa Akuntansi

tertekan dengan kuliahnya. Hal ini disebabkan karena kurangnya kesadaran mahasiswa

mengenai makna belajar di perguruan tinggi yang akan sangat menentukan sikap dan

pandangan belajar di perguruan tinggi yang pada akhirnya akan sangat menentukan

sikap dan pandangan belajar di perguruan tinggi. Hal ini juga sesuai dengan yang

dinyatakan oleh Suwardjono (1991) yakni mahasiswa yang belajar di perguruan tinggi

dituntut tidak hanya mempunyai ketrampilan teknis tetapi juga memiliki daya dan

kerangka pikir serta sikap mental dan kepribadian tertentu sehingga mempunyai

wawasan luas dalam menghadapi masalah-masalah dalam dunia nyata (masyarakat).

Hasil penelitian sebelumnya mengenai kecerdasan emosional dengan stres telah

dilakukan tetapi terhadap karyawan, peneliti berasumsi bahwa kecerdasan emosional

akan meningkat sesuai dengan kematangan umur seseorang, sehingga hasilnya

penelitian kecerdasan emosional dengan karyawan belum tentu sama dengan hasil

penelitian kecerdasan emosional pada saat mahasiswa, karena pada saat mahasiswa

suasananya, kebutuhannya, pergaulannya, dan kematangannya sangat berbeda dengan

pada saat bekerja, sehingga hasil penelitian ini akan bermanfaat untuk akademisi,

mahasiswa, dan pengembangan kurikulum. Bagi akademisi akan menjadi rujukan yang

bermanfaat dalam mengenali mahasiswanya sesuai kematangan mereka untuk

menciptakan suasana kelas yang tidak menimbulkan stres kuliah, sementara bagi

mahasiswa dapat merujuk hasil penelitian ini dengan mempelajari manfaat kecerdasan

emosional dan perilaku belajar mahasiswa sehingga secara tidak langsung mahasiswa

akan belajar untuk mengelola kecerdasan emosional dengan baik dan mengunakan

perilaku belajar yang baik dalam menghadapi stres kuliah.

Penelitian mengenai stress kuliah ini dimotivasi oleh penelitian Suryaningsum

dkk (2005) dan Yulianti (2002). Penelitian Yulianti (2002) menekankan pada

kecerdasan emosional dengan karyawan Pusdiklat di Cepu. Hasil penelitiannya

2

Page 3: Kajian Empiris Atas Perilaku Belajar Dan Kecerdasan Emosional Dalam Mempengaruhi Stres Kuliah Mahasiswa Akuntansi

menunjukkan ada hubungan negatif yang signifikan antara kecerdasan emosional

dengan stres kerja. Artinya semakin tinggi kecerdasan emosional karyawan maka

semakin rendah stres kerja. Suryaningsum dkk (2005) menyatakan bahwa pengaruh

kecerdasan emosional mahasiswa akuntansi terhadap stres kuliah hanya dipengaruhi

oleh variabel pengenalan diri dan variabel keterampilan sosial, sedangkan variabel

pengendalian diri, motivasi, empati, tidak berpengaruh signifikan terhadap stres kuliah.

Peneliti setuju dengan hasil Suryaningsum (2005), karena memang pengendalian diri,

motivasi, dan empati mahasiswa kalau diamati sepintas memang fenomenanya adalah

mahasiswa cenderung belum mampu mengendalikan dirinya sehingga terkesan

seenaknya sendiri. Penelitian ini juga dimaksudkan untuk mencari jawaban atas

fenomena tersebut dengan menambahi variabel perilaku belajar mahasiswa akuntansi di

perguruan tinggi. Perilaku belajar mahasiswa (yang terdiri dari kebiasaan mengikuti

pelajaran, kebiasaan membaca buku, kunjungan ke perpustakaan, dan kebiasaan

menghadapi ujian). Variabel perilaku belajar di perguruan tinggi ini merupakan tulisan

Suwardjono (1991) tentang perilaku belajar di perguruan tinggi, dalam tulisan tersebut

Beliau menggugat sistem pembelajaran perguruan tinggi yang belum memenuhi standar

proses belajar mengajar yang benar dan ideal, sehingga hasil belajar di perguruan tinggi

tidak maksimal. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah

pada penelitian ini adalah:

1. Apakah kecerdasan emosional dan perilaku belajar mahasiswa akuntansi

berpengaruh secara signifikan terhadap stres kuliah?

2. Apakah kecerdasan emosional berpengaruh secara signifikan terhadap stres

kuliah?

3. Apakah perilaku belajar mahasiswa akuntansi berpengaruh secara signifikan

terhadap stres kuliah?

3

Page 4: Kajian Empiris Atas Perilaku Belajar Dan Kecerdasan Emosional Dalam Mempengaruhi Stres Kuliah Mahasiswa Akuntansi

TINJAUAN PUSTAKA

Perilaku Belajar Mahasiswa

Suwardjono (1991) menyatakan bahwa belajar di perguruan tinggi merupakan

suatu pilihan srategik dalam mencapai tujuan individual seseorang. Semangat, cara

belajar, dan sikap mahasiswa terhadap belajar sangat dipengaruhi oleh kesadaran akan

adanya tujuan individual dan tujuan lembaga pendidikan yang jelas. Kuliah merupakan

ajang untuk mengkonfirmasi pemahaman mahasiswa dalam proses belajar mandiri.

Pengendalian proses belajar lebih penting daripada hasil atau nilai ujian. Kalau proses

belajar dijalankan dengan baik, nilai merupakan konsekuensi logis dari proses tersebut.

Konsep atau pengertian belajar sangat beragam dan tergantung dari sisi pandang

setiap orang yang mengamatinya. Belajar merupakan salah satu konsep menarik dalam

teori-teori psikologi dan pendidikan, sehingga para ahli memberi bermacam-macam

pengertian mengenai belajar. Belajar merupakan kegiatan individual, kegiatan yang

dipilih secara sadar karena seseorang mempunyai tujuan individual tertentu (Suwarjono,

1991). Belajar adalah proses perubahan perilaku akibat interaksi individu dengan

lingkungan (Ali, 1992 dalam Hanifah dan Syukriy) dan merupakan suatu proses usaha

yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru

secara keseluruhan, sebagai pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan

lingkunganya (Slameto, 1991 dalam Hanifah dan Syukriy, 2001). Ahmadi (1993) dalam

Hanifah dan Syukriy (2001) lebih jauh menyatakan bahwa belajar adalah suatu

perubahan di dalam diri manusia, sehingga apabila setelah belajar tidak terjadi

perubahan dalam diri manusia, maka tidaklah dapat dikatakan padanya telah

berlangsung proses belajar.

4

Page 5: Kajian Empiris Atas Perilaku Belajar Dan Kecerdasan Emosional Dalam Mempengaruhi Stres Kuliah Mahasiswa Akuntansi

Menurut Giyono (1993) dalam Hanifah dan Syukriy (2001) kebiasaan belajar

dapat berlangsung melalui tiga cara yaitu: memperoleh reinforcement, Classical

conditioning, Belajar Moderen, Apabila model ini mendapat reinforcement terhadap

tindakanya, maka akan menjadi kebiasaan.

Surachmad dalam Hanifah dan Syukriy (2001) mengemukakan lima hal yang

berhubungan dengan perilaku belajar yang baik, yaitu: Kebiasaan mengikuti pelajaran,

Kebiasaan memantapkan pelajaran, Kebiasaan membaca buku, Kebiasaan menyiapkan

karya tulis, Kebiasaan menghadapi ujian

Dampak kebiasaan belajar yang jelek bertambah berat ketika kebiasaan itu

membiarkan mahasiswa dapat lolos tanpa gagal (Calhoun & Acocella, 1995). Gagne

(1988) dalam Usman (2000) menjelaskan bahwa hasil belajar dapat dihubungan dengan

terjadinya suatu perubahan, kecakapan atau kepandaian seseorang dalam proses

pertumbuhan tahap demi tahap. Hasil belajar diwujudkan dalam lima kemampuan yakni

keterampilan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, keterampilan motorik, dan

sikap. Dalam hal ini terdapat tiga dimensi belejar yaitu dimensi kognitif, dimensi afektif

dan dimensi psikomotorik (Benyamin S. Bloom, 1956) dalam Usman (2000). Dimensi

kognitif adalah kemampuan yang berhubungan dengan berfikir, mengetahui, dan

memecahkan masalah. Selanjutnya dimensi ini dibagi menjadi pengetahuan

komperhensif, aplikatif, sintetis, analisis dan pengetahuan evaluatif. Dimensi afektif

adalah kemampuan yang berhubungan dengan sikap, nilai, minat, apresiasi. Dimensi

psikomotorik yaitu kemampuan yang berhubungan dengan motorik. Atas dasar itu

hakikatnya hasil belajar adalah memperoleh kemampuan kognitif.

Kecerdasan Emosional

Goleman secara garis besar membagi dua kecerdasan emosional yaitu

kompentensi personal yang meliputi pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi diri

5

Page 6: Kajian Empiris Atas Perilaku Belajar Dan Kecerdasan Emosional Dalam Mempengaruhi Stres Kuliah Mahasiswa Akuntansi

dan kompetensi sosial yang terdiri dari empati dan ketrampilan sosial. Goleman,

mengadaptasi lima hal yang tercakup dalam kecerdasan emosional dari model Salovely

dan Mayer, yaitu pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati, dan

kemampuan sosial.

G ambar 2.1

Bagan Kecakapan Kecerdasan Emosional

Sumber: Interprestasi bebas dari Goleman (2000) oleh Bulo (2002)

Stres Kuliah

Pengertian umum mengenai konsep stres banyak digunakan untuk menjelaskan

tentang sikap atau tindakan individu yang dilakukanya apabila ia menghadapi suatu

tantangan dalam hidupnya dan dia gagal memperoleh respon dalam menghadapi

tantangan itu. Terjadinya proses stres didahului oleh adanya sumber stres (stresor) yaitu

setiap keadaan yang dirasakan orang mengancam dan membahayakan dirinya. Istilah

Kecerdasan Emosional

Kecakapan Pribadi Kecakapan Sosial

Kesadaran Diri-Kesadaran Emosional-Penilaian Diri yang Kuat-Kepercayaan Diri

Empati-Memahami Orang Lain-Mengembangkan Orang-Orientasi Pelayanan-Kesadaran Politik

Kendali Diri-Kontrol Diri-Dapat Dipercaya-Berhati-hati-Adaptabilitas-Inovasi

Keterampilan Sosial-Pengaruh-Komunikasi-Manajemen Konflik-Kepemimpinan-Katalisator Perubahan-Membangun Ikatan-Kolaborasi dan Kooperasi-Kemampuan Tim

Motivasi-Dorongan Berprestasi-Komitmen-Inisiatif-Optimisme

6

Page 7: Kajian Empiris Atas Perilaku Belajar Dan Kecerdasan Emosional Dalam Mempengaruhi Stres Kuliah Mahasiswa Akuntansi

stres atau ketegangan memiliki konotasi yang beragam. Bagi sementara orang, stres

dapat menggambarkan keadaan psikhis yang telah mengalami berbagai tekanan yang

melampaui batas ketahanannya. Sementara orang lain mengatakan stres bersifat

subyektif hanya berhubungan dengan kondsi-kondisi psikologis dan emosi seseorang.

Adapula yang menganggap stres dan ketegangan merupakan faktor sebab akibat.

Namun banyak orang cenderung mengangap stres serbagai tanggapan patologos (proses

penyimpangan kondisi biologis yang sehat) terhadap tekanan-tekanan psikologis dan

sosial yang berhubungan pekerjaan dan lingkungannya. Ivianchevic dan Martinson

(1993) dalam Yulianti (2002) mendifinisikan stres secara sederhana sebagai interaksi

individu dengan angkatan. Kemudian difinisi tersebut dirinci lebih jauh sebagai respon

yang adaptif ditengahi oleh perbedaan individual dan proses psikologis yang merupakan

konsekuensi dari tindakan dan sistem internal atau kejadian yang meminta kondisi

psikologis dan fisik seseorang secara berlebihan. Stres adalah suatu kondisi ketegangan

yang mempengaruhi emosi, proses berfikir dan kondisi seseorang. Stres yang terlalu

besar dapat mengancam kemampuan atau kondisi seseorang dalam menghadapi

lingkungan (Handoko, 2000). Dilihat dari sudut pandang orang yang mengalami stres

seseorang akan memberikan tanggapan terhadap hal-hal yang dinilai mendatangkan

stres. Tanggapan orang terhadap sumber stres dapat berpengaruh pada segi psikologi

dan fisiologis. Tanggapan ini disebut strain, yaitu tekanan atau ketegangan. Seseorang

yamg mengalami stres secara psikologis menderita tekanan dan ketegangan yang

membuat pola pikir seseorang menjadi kacau. Dalam proses itu, hal yang dapat

menyebabkan stres dan pengalaman orang yang mengalami stres akan saling berkaitan.

Proses itu merupakan pengaruh timbal balik dan menciptakan usaha atau penyesuaian

atau tepatnya penyeimbangan, yang terus menerus antara orang yang mengalami stres

dan keadaan yang penuh stres.

7

Page 8: Kajian Empiris Atas Perilaku Belajar Dan Kecerdasan Emosional Dalam Mempengaruhi Stres Kuliah Mahasiswa Akuntansi

Pengembangan Hipotesis

Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengenal perasaan diri sendiri

dan orang lain untuk memotivasi diri sendiri dan mengelola emosi dengan baik di dalam

diri kita. Kemampuan ini saling berbeda dan melengkapi dengan kemampuan akademik

murni yang diukur dengan IQ. Hal-hal yang berhubungan dengan perilaku belajar yang

baik dapat dilihat dari kebiasaan mengikuti pelajaran, kebiasaan membaca buku,

kunjungan ke perpustakaan dan kebiasaan menghadapi ujian.

Dengan adanya kecerdasan emosional yang ditandai oleh kemampuan

pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati dan kemampuan sosial akan

mempengaruhi perilaku belajar mahasiswa yang nantinya juga mempengaruhi seberapa

besar tingkat stres yang dialami mahasiswa. Seorang mahasiswa yang kecerdasan

emosionalnya tinggi akan berdampak positif pada perilaku belajar mahasiswa sehingga

memiliki peranan penting untuk menghadapi stres yang bakal datang. Dari uraian di atas

maka hipotesis dinyatakan sebagai berikut:

Ha1: Kecerdasan emosional dan perilaku belajar berpengaruh terhadap stres kuliah.

Ha2: Kecerdasan emosional (kemampuan pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati dan kemampuan sosial) berpengaruh terhadap Stres kuliah.

Ha3: Perilaku belajar mahasiswa akuntansi (kebiasaan mengikuti pelajaran, kebiasaan membaca buku, kunjungan ke perpustakaan dan kebiasaan menghadapi ujian ) berpengaruh terhadap Stres kuliah.

METODA PENELITIAN

Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi yang belajar di

lembaga tinggi akuntansi yang terdapat di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi yang belajar di wilayah

8

Page 9: Kajian Empiris Atas Perilaku Belajar Dan Kecerdasan Emosional Dalam Mempengaruhi Stres Kuliah Mahasiswa Akuntansi

D.I.Yogyakarta. Yaitu mahasiswa akuntansi di UPN, UTY, UII, UGM dan UNY.

Adapun dalam penelitian ini menggunakan kreteria sample sebagai berikut: Mahasiswa

yang menjadi responden penelitian ini adalah mahasiswa tingkat akhir, karena

mahasiswa angkatan tersebut sudah mengalami proses pembelajaran yang lama dan saat

ini sedang melakukan tugas akhir, menjelang kelulusan.

Data penelitian ini adalah data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung

dan khusus dari reponden (Thomas C dan James R, 1997: 166). Dalam hal ini data

primer berupa hasil perolehan data jawaban kuesioner dari mahasiswa akuntansi di

UPN, UTY, UII, UGM dan UNY.

Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Independen (X)

a. Kecerdasan Emosional (X1)

1) Pengenalan Diri, yakni mengetahui apa yang kita rasakan pada

suatu saat dan menggunakannya untuk memandu mengambil keputusan diri sendiri,

memiliki tolak ukur yang realistis atas kemampuan diri dan kepercayaan diri yang

kuat. Pengenalan diri diukur dalam 10 item pernyataan.

2) Pengendalian Diri, yakni menguasai diri sendiri sedemikian

rupa sehingga berdampak positif kepada pelaksanaan tugas, peka terhadap kata hati,

dan sanggup menunda kenikmatan sebelum tercapainya sasaran, dan mampu pilh

kembali dari tekanan emosi. Pengendalian diri diukur dalam 10 item pernyataan.

3) Motivasi Diri, yakni menggunakan hasrat kita yang paling

dalam untuk menggerakkan dan menuntun kita menuju sasaran, membantu kita

mengambil inisiatif dan bertindak sangat efektif dan untuk menghadapi kegagalan

dan frustasi. Motivasi diri diukur dalam 10 item pernyataan.

4) Empati, yakni merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain,

mampu memahami perspektif mereka, menumbuhkan saling percaya, dan

menyelaraskan ide dengan berbagai macam orang. Empati diukur dalam 10 item

pernyataan.

5) Kemampuan Sosial, yakni menguasai dengan baik ketika

berhubungan dengan orang lain dan dengan cermat membaca situasi dan jaringan

sosial, berinteraksi dengan lancar, menggunakan keterampilan-keterampilan ini

untuk mempengaruhi dan memimpin, bermusyawarah, dan menyelesaikan

perselisihan, serta untuk bekerja sama dan bekerja dalam tim. Kemampuan sosial

diukur dalam 10 item pernyataan.

9

Page 10: Kajian Empiris Atas Perilaku Belajar Dan Kecerdasan Emosional Dalam Mempengaruhi Stres Kuliah Mahasiswa Akuntansi

b. Perilaku Belajar (X2)

1) Kebiasaan Mengikuti Pelajaran, yaitu seberapa besar perhatian

dan keaktifan seorang mahasiswa dalam belajar, yang diukur dalam 5 item

pernyataan.

2) Kebiasaan Membaca Buku, yaitu berapa lama seorang

mahasiswa membaca setiap hari dan jenis bacaan yang dibaca, yang diukur dalam 5

item pernyataan.

3) Kunjungan ke Perpustakaan, yaitu seberapa sering mahasiswa

ke perpustakaan setiap minggu, yang diukur dalam 5 item pernyataan.

4) Kebiasaan Menghadapi Ujian, yaitu bagaimana persiapan

belajar seorang mahasiswa sebelum ujian tiba, yang diukur dalam 5 item pernyataan.

2. Variabel Dependen (Y)

Stres kuliah adalah suatu keadaan yang membuat mahasiswa merasa tertekan dalam

kuliahnya sehingga konsentrasi belajar terganggu, penyebabnya adalah adanya

kesalahan perilaku belajar atau keadaan lain misalnya lingkungan. Stres kuliah

diukur dalam 5 item pernyataan.

Analisis Regresi Linier Berganda

Teknik analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh

Kecerdasan Emosional (X1) dan Perilaku belajar (X2) terhadap Stres Kuliah (Y).

Rumus regresi yang digunakan adalah:

Dalam hal ini adalah: = Konstanta = Kecerdasan emosional = Perilaku belajar

= Stres kuliah= Koefisien regresi untuk X1 dan X2

= error term

Alat uji yang digunakan

1. Uji F digunakan untuk menguji hipotesis 1.

2. Uji t digunakan untuk menguji hipotesis 2 dan 3.

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Sampel Penelitian

10

Page 11: Kajian Empiris Atas Perilaku Belajar Dan Kecerdasan Emosional Dalam Mempengaruhi Stres Kuliah Mahasiswa Akuntansi

Berdasarkan pengambilan data melalui penyebaran kuesioner pada bulan

November 2006 sampai dengan bulan Desember 2006 di Kampus UPN, UTY, UII,

UGM, dan UNY, kuesioner tersebar sebanyak 200 eksemplar kuesioner dan kuesioner

yang kembali terkumpul sebanyak 168 kuesioner. Dari 168 kuesioner ada 20 kuesioner

yang tidak bisa diolah sehingga hanya 148 kuesioner yang dapat diolah. Rincian

pengembalian kuesioner digambarkan dalam tabel 4.1 berikut:

--------------------------------------------------Insert tabel 4.1

--------------------------------------------------

Uji Validitas dan Reliabilitas

--------------------------------------------------Insert tabel 4.2

--------------------------------------------------Berdasarkan hasil uji validitas di atas terlihat bahwa masing-masing item

pertanyaan dalam kuesioner dari setiap variabel semua mempunyai tingkat significant di

bawah 0,05. Dengan demikian masing-masing item pertanyaan dalam kuesioner dapat

dinyatakan valid.

Dari hasil uji reliabilitas diperoleh tabel sebagai berikut:

--------------------------------------------------Insert tabel 4.3

--------------------------------------------------Dari hasil tabel di atas terlihat bahwa koefisien Alpha setiap variabel semua

bernilai 0,6. Dengan demikian masing-masing item pertanyaan dalam kuesioner dapat

dinyatakan reliabel.

4.1 Statistik Deskriptif

Analisis Karakteristik Responden

Karakteristik responden digunakan untuk memperoleh gambaran tentang

karakteristik mahasiswa Akuntansi di UPN, UTY, UII, UGM, dan UNY yang telah

11

Page 12: Kajian Empiris Atas Perilaku Belajar Dan Kecerdasan Emosional Dalam Mempengaruhi Stres Kuliah Mahasiswa Akuntansi

diteliti (responden) dilakukan pengolahan terhadap data kasar melalui perhitungan

statistik deskriptif. Data responden sebagai berikut:

--------------------------------------------------Insert tabel 4.4

--------------------------------------------------Dari Tabel 4.4 di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas responden berusia 22

tahun (41,2%). Dalam penelitian ini responden didominasi oleh perempuan yaitu

sebanyak 83 orang (56,1%). Responden mayoritas mahasiswa angkatan 2002 yaitu

sebanyak 77 orang (52,0%). Mayoritas responden mengaku bahwa sudah menempuh

>130 – 140 SKS, yaitu sebanyak 66 orang (44,6%). Mayoritas responden juga mengaku

mempunyai IPK >3,00 – 3,50 yaitu sebanyak 83 orang (56,1%). Mahasiswa yang

menjadi responden dalam penelitian ini mengaku merasa biasa saja selama kuliah yaitu

sebanyak 103 orang (69,6%). Keterangan lain tentang karakteristik responden lebih

lengkapnya dapat dilihat dalam tabel 4.4 diatas.

Analisis Deskriptif Variabel

1. Variabel Independen (X)

a. Variabel Kecerdasan Emosional (X1)

Kecerdasan Emosional terdiri dari lima indikator pernyataan yaitu pengenalan

diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati, dan kemampuan sosial. Yang masing-

masing terdiri dari beberapa item pernyataan.

--------------------------------------------------Insert tabel 4.5

--------------------------------------------------Dari Tabel 4.5 di atas dapat diketahui dari 148 responden yang diambil sebagai

sampel, dari variabel Kecerdasan Emosional yang dilihat dari item indikator pertanyaan

Pengenalan Diri memiliki rata-rata nilai yang tinggi yaitu sebesar 3,57. Nilai tersebut

menunjukan bahwa mahasiswa menyukai dirinya apa adanya, mengetahui betul

kekuatan dirinya, tidak meragukan kemampuannya, mempunyai kekuatan mendapatkan

12

Page 13: Kajian Empiris Atas Perilaku Belajar Dan Kecerdasan Emosional Dalam Mempengaruhi Stres Kuliah Mahasiswa Akuntansi

apa yang diinginkan, bertanggungjawab dalam menyelesaikan pekerjaan,tidak khawatir

dengan masa depan, tidak mudah marah tanpa alasan, mampu melakukan sesuatu, dan

berani tampil beda.

Pengendalian Diri memiliki rata-rata nilai yang tinggi yaitu sebesar 3,53. Nilai

tersebut menunjukan bahwa mahasiswa memikirkan apa yang akan diinginkan sebelum

bertindak, dapat mengendalikan hidup, mahasiswa tetap tenang bahkan dalam situasi

yang membuat orang lain marah, tidak menunda pekerjaan, lebih cepat tenang daripada

orang lain, lebih sabar, cepat pulih dari rasa kecewa, tidak bosan dalam melakukan

pekerjaan dan demi sasaran yang lain yang lebih besar, mahasiswa dapat menunda

pemuasan kesenangan sesaat mereka.

Motivasi Diri mempunyai rata-rata nilai yang tinggi yaitu sebesar 3,81. Nilai

tersebut menunjukan bahwa ketika mahasiswa merasa sedih, mereka berusaha mencari

kegiatan positif yang dapat mengurangi kesedihannya, mereka suka mencoba hal-hal

baru, bagi mereka kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda, mereka tertarik pada

pekerjaan yang menuntut memberikan gagasan baru, mereka senang menghadapi

tantangan untuk memecahkan masalah dan bila menemui hambatan dalam mencapai

suatu tujuan, mereka akan beralih pada tujuan lain.

Empati mempunyai rata-rata nilai yang tinggi yaitu sebesar 3,61. Nilai tersebut

menunjukan bahwa ketika mahasiswa mempunyai banyak teman dekat, dapat

mengetahui perasaan orang lain, membuat orang lain bercerita tentang dirinya, menarik

perhatian orang lain, menempatkan diri pada posisi arang lain, tidak merasa ada teman

yang akan menjatuhkan, memahami sudut pandang orang lain, tidak canggung berbicara

dengan orang lain, dapat melihat rasa sakit orang lain meskipun tidak membicarakanya.

Kemampuan Sosial mempunyai rata-rata nilai yang tinggi yaitu sebesar 3,69.

Nilai tersebut menunjukan bahwa ketika mahasiswa dapat menerima kritik dengan

13

Page 14: Kajian Empiris Atas Perilaku Belajar Dan Kecerdasan Emosional Dalam Mempengaruhi Stres Kuliah Mahasiswa Akuntansi

pikiran terbuka, dalam berhubungan berpedoman pada etika, dapat merasakan suasana

hati suatu kelompok, mempunyai cara dalam penyampaian ide, dapat mengorganisasi

dan memotivasi suatu kelompok, tidak merasa tertekan ketika berada diantara banyak

orang, mudah mengembangkan topik dalam berbicara dengan orang lain dan masalah-

masalah pribadi tidak menganggu pergaulan dengan orang lain.

b. Variabel Perilaku Belajar (X2)

Perilaku Belajar terdiri dari 4 indikator pernyataan yaitu Kebiasaan Mengikuti

Pelajaran, Kebiasaan Membaca Buku, Kunjungan ke Perpustakaan dan Kebiasaan

Menghadapi Ujian. Yang masing-masing terdiri dari beberapa item pernyataan.

--------------------------------------------------Insert tabel 4.6

--------------------------------------------------Dari Tabel 4.6 di atas dapat diketahui dari 148 responden yang diambil sebagai

sampel, dari variabel Perilaku Belajar yang dilihat dari item indikator pertanyaan

Kebiasaan Mengikuti Pelajaran mempunyai rata-rata nilai yang tinggi yaitu sebesar

3,64. Nilai ini menunjukkan bahwa mahasiswa berusaha memusatkan perhatian pada

materi yang sedang diajarkan, bertanya mengenai mata kuliah yang sedang diajarkan,

bekerjasama dengan teman dalam mengerjakan latihan, tidak mudah mengantuk pada

saat kuliah berlangsung, berusaha mengejar ketinggalan materi, tidak cepat merasa

bosan mengikuti mata kuliah tertentu, tidak suka menunda tugas yang diberikan dosen

dan aktif jika dikelas diadakan diskusi.

Kebiasaan Membaca Buku mempunyai rata-rata nilai yang tinggi yaitu sebesar

3,63. Nilai ini menunjukkan bahwa mahasiswa melakukan persiapan bahan sebelum

kuliah dimulai, membaca buku selain buku akuntansi, berusaha untuk memahami

bacaan setiap buku, mengisi waktu luang dengan membaca dan sering memberi tanda

bagian penting pada setiap buku yang dibaca. Kunjungan ke Perpustakaan mempunyai

rata-rata nilai yang sedang yaitu sebesar 3,38. Nilai ini menunjukkan bahwa mahasiswa

14

Page 15: Kajian Empiris Atas Perilaku Belajar Dan Kecerdasan Emosional Dalam Mempengaruhi Stres Kuliah Mahasiswa Akuntansi

kadang-kadang membaca buku di perpustakaan, terkadang memanfaatkan waktu luang

dengan membaca buku di perpustakaan, terkadang pergi ke perpustakaan, terkadang

meminjam buku setiap berkunjung ke perpustakaan dan kadang-kadang bila ada tugas,

mahasiswa pergi ke perpustakaan.

Kebiasaan Menghadapi Ujian mempunyai rata-rata nilai yang tinggi yaitu

sebesar 3,63. Nilai ini menunjukkan bahwa mahasiswa membuat catatan secara teratur,

belajar dengan teratur, baik dan disiplin, sebelum ujian berlatih mengerjakan soal, tidak

merasa gugup dan bingung sebelum ujian, banyak belajar sebelum ujian dan berusaha

untuk tidak bertanya pada teman saat ujian berlangsung.

2. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Stres Kuliah yang diukur dengan

lima item pernyataan. Setiap pernyataan masing-masing terdiri dari 5 alternatif jawaban

yaitu jawaban Sangat Tidak Setuju, Tidak Setuju, Netral, Setuju, dan Sangat Setuju.

--------------------------------------------------Insert tabel 4.7

--------------------------------------------------Dari Tabel 4.7 di atas dapat dilihat bahwa item pernyataan Stres Kuliah bahwa

Merasa bosan dengan mata kuliah yang tidak dimengerti mempunyai rata-rata nilai yang

tinggi yaitu sebesar 3,50. Nilai ini menunjukan bahwa mahasiswa sering merasa bosan

dengan pelajaran atau mata kuliah yang tidak dimengerti.

Orang tua memaksa untuk kuliah di jurusan yang mereka inginkan mempunyai

rata-rata nilai yang sedang yaitu sebesar 2,86. Nilai ini menunjukan bahwa mahasiswa

dalam memilih jurusan dalam kuliah tidak terlalu di pengaruhi oleh orang tua mereka.

Hubungan baik antara dosen dengan mahasiswa mempunyai rata-rata nilai yang tinggi

yaitu sebesar 4,16. Nilai ini menunjukan bahwa tidak ada hubungan baik antara dosen

dengan mahasiswa sehingga membuat mahasiswa tidak bersemangat dalam mengikuti

kuliah.

15

Page 16: Kajian Empiris Atas Perilaku Belajar Dan Kecerdasan Emosional Dalam Mempengaruhi Stres Kuliah Mahasiswa Akuntansi

Masalah pribadi mengganggu kuliah mempunyai rata-rata nilai yang tinggi yaitu

sebesar 4,06. Nilai ini menunjukan bahwa masalah-masalah pribadi atau dalam keluarga

yang dialami oleh mahasiswa dapat menganggu kosentrasi belajar mereka. Kerapian

kamar berpengaruh terhadap semangat belajar mempunyai rata-rata nilai yang tinggi

yaitu sebesar 3,87. Nilai ini menunjukan bahwa ketidak rapian dan kebersihan kamar

atau tempat tidur dapat mengurangi semangat mahasiswa dalam melakukan aktivitas

belajar.

Hasil Asumsi Klasik--------------------------------------------------

Insert tabel 4.8--------------------------------------------------

Dari Tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa nilai tolerance kurang dari 10% yang

berarti tidak ada korelasi antara variabel bebas yang nilainya lebih dari 95%. Hasil

perhitungan VIF juga menunjukan hal yang sama tidak ada satu variabel bebas yang

mamiliki VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas

antar variabel bebas dalam model regresi.

--------------------------------------------------Insert tabel 4.9

-------------------------------------------------- Berdasarkan output SPSS 10 yang ditunjukkan dengan tabel di atas menunjukan

bahwa Durbin - Watson sebesar 1,978. Hasil Durbin - Watson tersebut terletak diantara

1,774 samapai dengan 2,226 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi

penelitian ini tidak ada autokorelasi. Tidak terjadi heterokedastisitas karena melihat

titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0

sumbu Y.

Analisis Regresi Linier Berganda

16

Page 17: Kajian Empiris Atas Perilaku Belajar Dan Kecerdasan Emosional Dalam Mempengaruhi Stres Kuliah Mahasiswa Akuntansi

Hasil pengujian regresi linier berganda dengan bantuan program SPSS 10.00,

pada variabel kecerdasan emosional dan variabel perilaku belajar terhadap stress kuliah

dapat dilihat dalam tabel berikut:

--------------------------------------------------Insert tabel 4.10

--------------------------------------------------Pada penelitian ini digunakan model persamaan regresi linier berganda sebagai

berikut:

Dengan memperhatikan hasil regresi linier berganda maka didapat model regresi

linier berganda sebagai berikut:

1. Konstanta

Nilai konstanta sebesar 7,020 yang berarti bahwa jika tanpa dipengaruhi variabel

bebas yaitu kecerdasan emosional dan perilaku belajar, maka stress kuliah akan

mempunyai nilai sebesar 7,020.

2. Kecerdasan Emosional

Variabel kecerdasan emosional (X1) mempunyai pengaruh negatif terhadap

stress kuliah, hal ini ditunjukkan dengan koefisien regresi sebesar 0,663. Pengaruh

negatif ini berarti bahwa kecerdasan emosional dan stress kuliah menunjukkan

pengaruh terbalik. Jika kecerdasan emosional semakin meningkat mengakibatkan

stress kuliah semakin menurun, begitu pula sebaliknya jika pada kecerdasan

emosional semakin menurun maka stress kuliah akan semakin meningkat.

3. Perilaku Belajar

Variabel Perilaku Belajar (X2) mempunyai pengaruh negatif terhadap terhadap stress

kuliah, hal ini ditunjukkan dengan koefisien regresi sebesar 0,267. Pengaruh negatif

ini berarti bahwa perilaku belajar dan stress kuliah menunjukkan pengaruh terbalik.

Jika perilaku belajar semakin meningkat mengakibatkan stress kuliah semakin

17

Page 18: Kajian Empiris Atas Perilaku Belajar Dan Kecerdasan Emosional Dalam Mempengaruhi Stres Kuliah Mahasiswa Akuntansi

menurun, begitu pula sebaliknya jika pada perilaku belajar semakin menurun maka

stress kuliah akan semakin meningkat.

4. Stres Kuliah

Dari Tabel 4.10 di atas dapat diketahui koefisien korelasi ganda (R) sebesar 0,516,

ini menunjukkan adanya pengaruh yang kuat antara kecerdasan emosional dan

perilaku belajar terhadap stress kuliah. Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,266.

Dengan nilai koefisien determinasi sebesar 0,266, maka dapat diartikan bahwa

26,6% Stres kuliah dapat dijelaskan oleh kedua variabel kecerdasan emosional dan

perilaku belajar sedangkan sisanya 73,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak

dimasukkan dalam variabel penelitian.

Alat Analisis Uji F

Uji F dilakukan untuk membuktikan hipotesis 1, yaitu untuk mengetahui apakah

terdapat pengaruh yang signifikan atau tidak antara variabel independen secara bersama-

sama terhadap variabel dependen, dengan tingkat signifikan α = 5%. Dari tabel 4.10 di

atas menunjukkan Fhitung sebesar 26.297 dengan tingkat signifikan 0,000. Hal ini

menunjukkan Hal ini menunjukkan bahwa signifikansi <0,05, maka Ho ditolak. Ini

menunjukkan bahwa variabel Kecerdasan Emosional (X1) dan Perilaku Belajar

Mahasiswa (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Stres Kuliah Mahasiswa

Jurusan Akuntansi. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa meningkatnya stress

kuliah seorang mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh kecerdasan emosional (yang

terdiri dari pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati dan kemampuan

sosial) dan juga sekaligus perilaku belajar mahasiswa (yang terdiri dari kebiasaan

mengikuti pelajaran, kebiasaan membaca buku, kunjungan ke perpustakaan, dan

kebiasaan menghadapi ujian).

a. Pengujian terhadap variabel Kecerdasan Emosional (X1)

18

Page 19: Kajian Empiris Atas Perilaku Belajar Dan Kecerdasan Emosional Dalam Mempengaruhi Stres Kuliah Mahasiswa Akuntansi

Hasil perhitungan pada Regresi Berganda diperoleh nilai thitung sebesar -5.573

dengan taraf signifikansi 0,000. Dengan demikian probabilitas lebih kecil dari 0,05

sehingga Ho ditolak. Ini berarti secara parsial hubungan variabel kecerdasan emosional

dapat dikatakan berpengaruh negatif secara signifikan terhadap stress kuliah pada

=0,05. Pengaruh negatif ini berarti bahwa kecerdasan emosional dan stres kuliah

menunjukkan pengaruh terbalik. Jika kecerdasan emosional semakin meningkat

mengakibatkan stress kuliah semakin menurun, begitu pula sebaliknya jika pada

kecerdasan emosional semakin menurun maka stres kuliah akan semakin meningkat.

b. Pengujian terhadap variabel Perilaku Belajar Mahasiswa (X2).

Hasil perhitungan pada regresi linier berganda diperoleh nilai thitung sebesar -

3.061 dengan probabilitas 0,003. Dengan demikian probabilitas thitung lebih kecil dari

0,05 maka Ho ditolak atau Ha diterima. Ini berarti secara parsial hubungan variabel

perilaku belajar mahasiswa (yang terdiri dari kebiasaaan mengikuti pelajaran, kebiasaan

membaca buku, kunjungan ke perpustakaan, dan kebiasaan dalam menghadapi ujian)

dapat dikatakan berpengaruh negatif secara signifikan terhadap stres kuliah pada =

0,05. Pengaruh negatif ini berarti bahwa perilaku belajar dan stress kuliah menunjukkan

pengaruh terbalik. Jika perilaku belajar semakin meningkat mengakibatkan stress kuliah

semakin menurun, begitu pula sebaliknya jika pada perilaku belajar semakin menurun

maka stres kuliah akan semakin meningkat.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Persamaan regresi linier berganda menunjukkan bahwa kecerdasan emosional dan

perilaku belajar mahasiswa jurusan akuntasi, keduanya memberikan pengaruh negatif

dan signifikan terhadap stres kuliah responden, dimana variabel kecerdasan emosional

memberikan pengaruh lebih dominan terhadap stres kuliah dibandingkan variabel

19

Page 20: Kajian Empiris Atas Perilaku Belajar Dan Kecerdasan Emosional Dalam Mempengaruhi Stres Kuliah Mahasiswa Akuntansi

perilaku belajar. Hasil uji F variabel kecerdasan emosional dan perilaku belajar,

menunjukkan variabel kecerdasan emosional dan perilaku belajar secara bersama-sama

berpengaruh positif terhadap stres kuliah. Maka hipotesis pertama diterima.

Hasil uji t variabel kecerdasan emosional, menunjukkan kecerdasan emosional

mahasiswa jurusan akuntansi secara parsial berpengaruh negatif terhadap stres kuliah.

Maka hipotesis kedua diterima. Hasil uji t variabel perilaku belajar, menunjukkan

bahwa variabel perilaku belajar mahasiswa jurusan akuntansi secara parsial

berpengaruh negatif terhadap stres kuliah. Maka hipotesis ketiga diterima.

Keterbatasan dan Saran

Penelitian ini memiliki beberapa keterbasan sebagai berikut:

1. Sampel dalam penelitian ini terbatas hanya lima perguruan tinggi di Yogyakarta.

Oleh karena itu penelitian mendatang dapat mengembangkan penelitian dengan

sampel yang lebih luas misalnya dari perguruan tinggi di Yogyakarta dan perguruan

tinggi di luar Yogyakarta.

2. Selain kecerdasan emosional, seseorang juga memiliki kecerdasan spiritual atau

Spiritual Quetient (SQ) yaitu sejauh mana seseorang mempersalahkan dirinya ketika

ia mendapati bahwa kesalahan tersebut berasal dari dirinya, atau sejauh mana

seseorang mempermasalahkan orang lain atau lingkungan yang menjadi sumber

kesulitan dan kegagalannya. Dan yang lebih penting lagi adalah sejauh mana

kesediaan untuk bertanggungjawab atas kesalahan atau kegagalan tersebut.

Kecerdasan ini sangat penting dimiliki seseorang dalam menghadapi stres. Oleh

karena itu penelitian mendatang dapat mengembangkan penelitian dengan

menambahkan kecerdasan spiritual sebagai variabel independen.

20

Page 21: Kajian Empiris Atas Perilaku Belajar Dan Kecerdasan Emosional Dalam Mempengaruhi Stres Kuliah Mahasiswa Akuntansi

DAFTAR PUSTAKA

Ariyanti, Ika M P(2005), Pengaruh Kecerdasan Emosional Mahasiswa Akuntansi Terhadap Stres Kuliah, Skripsi Fakultas Ekonomi, UPN “Veteran”, Yogyakarta.

Bulo, William (2002), Pengaruh Tingkat Pendidikan Tinggi Terhadap Kecerdasan Emosional, Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Cooper, R.K. dan Sawaf A (1998), Executive EQ: Kecerdasan emosional dalam Kepemimpinan Organisasi, (Terjemahan T. Hermaya), Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Goleman, Daniel (2000), Working With Emotional Intelegence, (Terjemahan Alex Tri Kantjono W) Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Handoko, T. Hani (2000), Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia, Edisi 2, Yogyakarta: BPFE.

Hanifah, Syukriy Abdullah (2001), Pengaruh Perilaku Belajar Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Akuntansi, Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi, Volume 1, No. 3, 63-86.

Hardjana, Agus (1994), Stres Tanpa Distres, Yogyakarta: Kanisius.

Juliana (2004), Pengaruh Kecerdasan Emotional Terhadap Perilaku Etis Mahasiswa Akuntansi, Skripsi Fakultas Ekonomi, UPN “Veteran”, Yogyakarta.

Singgih, Santoso (2001), SPSS Versi 10.0 Mengelola Data Statistik Secara Profesional, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono (1991), Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta.

Suryaningsum, Sri, Sucahyo Heriningsih dan Afifah Afuwah (2004), Pengaruh Pendidikan Tinggi Akuntansi Terhadap Kecerdasan Emosional Mahasiswa, SNA VII, Denpasar Bali.

21

Page 22: Kajian Empiris Atas Perilaku Belajar Dan Kecerdasan Emosional Dalam Mempengaruhi Stres Kuliah Mahasiswa Akuntansi

Suryaningsum, Sri, Sucahyo Heriningsih (2005) Kajian Empiris Atas Pengaruh Kecerdasan Emosional Mahasiswa Akuntansi Terhadap Stres Kuliah, Siposium Nasional Mahasiswa Dan Alumni Pascasarjana Ilmu-Ilmu Ekonomi, MM UGM.

Sutrisno, Hadi (1991), Statistika, Edisi ke 6, Jilid ke 2, Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Suwardjono (1991), Perilaku Belajar di Perguruan Tinggi, Jurnal Akuntansi, edisi Maret, Yogyakarta: STIE YKPN.

Trisnawati, Eka Indah. Suryaningsum, Sri. (2003), Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi, SNA VI, Surabaya.

Yulianti (2002), Kecerdasan Emosional dan Stres Kerja, Tesis. Pascasarjana. MM UGM.

KUESIONER

Kepada Responden yang terhormat,Diantara kesibukan Anda, saya memohon kesediannya untuk meluangkan waktu

guna mengisi kuesioner ini. Sehubungan dengan kepentingan penyusunan skripsi di Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional ‘Veteran’ Yogyakarta, yang berjudul “Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Perilaku Belajar Mahasiswa Akuntansi terhadap Stres Kuliah”

Kuesioner ini semata-mata hanya untuk kepentingan ilmiah dan tidak untuk dipublikasikan. Karenanya saya mengharapkan kesediaan Anda untuk menjawab dengan jujur dan sungguh-sungguh. Seperti layaknya penelitian ilmiah, maka saya menjamin kerahasiaan identitas Anda. Kesediaan Anda mengisi kuesioner ini adalah bantuan yang tidak ternilai bagi kami. Akhir kata, saya ucapkan terimakasi atas waktu yang telah Bapak/Ibu/ Saudara/i luangkan.

Hormat Saya,

Petunjuk Pengisian:1. Isilah pertanyaan pada kuesioner ini dan jangan ada yang terlewatkan.2. Isilah titik-titik pada tempat yang sudah tersedia.3. (*) coret yang tidak perlu.

Data Responden1. Nama : ……………………………(boleh tidak diisi)2. Umur : ……….. tahun3. Jenis Kelamin: Laki-laki / Perempuan *

Data Pendidikan1. Anda Kuliah di Universitas: ……………; Jurusan: …………; Angkatan: ……2. Apakah Anda pernah cuti/ non aktif kuliah: Ya / Tidak *3. Berapa total SKS yang sudah Anda kumpulkan saat ini: ……… SKS4. Berapa Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Anda saat ini: ………5. Apakah sebelumnya Anda pernah kuliah di Universitas lain: Ya / Tidak *;

Bila Ya, di: ………

22

Page 23: Kajian Empiris Atas Perilaku Belajar Dan Kecerdasan Emosional Dalam Mempengaruhi Stres Kuliah Mahasiswa Akuntansi

6. Apakah Anda saat ini kuliah di tempat lain (double): Ya / Tidak *;Bila Ya, di: ………

7. Tahun lulus SMU: ………; Asal SMU: …………

Aktivitas1. Apakah Anda pernah aktif di organisasi mahasiswa/ kelompok massa: Ya /

Tidak *Bila Ya, sebutkan nama organisasi dan jabatan terakhir Anda:………………………………………………………………………………………..

2. Kegiatan atau aktivitas apa yang Anda lakukan untuk mengisi waktu luang Anda? ………………………………………………………………………………………..

Petunjuk Pengisian:Berilah tanda silang (x) pada kolom di masing-masing pernyataan di bawah ini yang menurut anda sesuai dengan yang anda rasakan. Keterangan pengisian kuesioner: STS : Sangat Tidak setuju

TS : Tidak SetujuN : NetralS : SetujuSS : Sangat Setuju

KECEDASAN EMOSIONALA. Pengenalan Diri

No PERNYATAAN STS TS N S SS1. Saya menyukai diri saya apa adanya2. Saya tahu betul kekuatan diri saya3. Saya sering meragukan kemampuan saya4. Saya mempunyai kemampuan untuk mendapatkan

apa yang saya inginkan5. Saya akan menyelesaikan pekerjaan yang menjadi

tanggungjawab saya meskipun saya tidak menyukai6. Saya sering merasa khawatir dengan masa depan saya7. Saya sering merasa khawatir tanpa alasan tertentu8. Saya mudah marah tanpa alasan yang jelas9. Saya sering merasa tidak mampu melakukan sesuatu10. Saya berani tampil beda diantara teman-teman saya

B. Pengendalian DiriNo PERNYATAAN STS TS N S SS1. Saya memikirkan apa yang saya inginkan sebelum

bertindak2. Saya tetap tenang, bahkan dalam situasi yang

membuat orang lain marah3. Saya dapat mengendalikan hidup saya

23

Page 24: Kajian Empiris Atas Perilaku Belajar Dan Kecerdasan Emosional Dalam Mempengaruhi Stres Kuliah Mahasiswa Akuntansi

4. Saya lebih cepat tenang dari orang lain

5. Demi sasaran lain yang lebih besar, saya dapat menunda pemuasan sesaat saya, misalnya mengobrol, nonton TV, jalan-jalan, dsb

6, Saya segera menyelesaikan pekerjaan yang sudah saya rencanakan dengan tidak mengulur-ulur waktu

7. Saya kurang sabar bila menghadapi orang lain8. Saya sulit pulih dengan cepat sesudah merasa kecewa

9. Saya sering merasa cepat bosan dan jenuh dalam melakukan pekerjaan

10. Persaingan yang ketat mengurangi semangat saya

C. Motivasi DiriNo PERNYATAAN STS TS N S SS1. Saya suka mencoba hal-hal baru2. Saya senang menghadapi tantangan untuk

memecahkan masalah3. Saya berperan serta dalam berbagai informasi dan

gagasan4. Saya tertarik pada pekerjaan yang menuntut saya

memberikan gagasan baru5. Saya sering melakukan introspeksi untuk menemukan

kembali hal-hal yang penting dalam hidup saya6. Bila saya menemui hambatan dalam mencapai suatu

tujuan, saya akan beralih pada tujuan lain7. Saya merasa tidak tahu apa yang menjadi tujuan

hidup saya8. Saya malas mencoba lagi jika pernah gagal pada

pekerjaan yang sama9. Saya mudah menyerah pada saat menjalankan tugas

yang sulit10. Saya lebih banyak dipengaruhi perasaan takut gagal

dari pada harapan hidup untuk sukses

D. EmpatiNo PERNYATAAN STS TS N S SS1. Saya mempunyai banyak teman dekat dengan latar

belakang berbeda2. Saya biasanya dapat mengetahui bagaimana perasaan

orang lain terhadap saya3. Saya dapat membuat orang lain yang tidak saya kenal

bercerita tentang diri mereka4. Dalam situasi pertemuan, apa yang saya sampaikan

biasanya menarik perhatian orang5. Ketika teman-teman saya memiliki masalah, mereka

meminta nasihat kepada saya.

24

Page 25: Kajian Empiris Atas Perilaku Belajar Dan Kecerdasan Emosional Dalam Mempengaruhi Stres Kuliah Mahasiswa Akuntansi

6. Saya bisa menempatkan diri pada posisi orang lain

7. Saya merasa teman saya akan menjatuhkan saya8. Saya sulit memahami sudut pandang orang lain9. Saya merasa canggung ketika berbicara dengan orang

yang tidak saya kenal10. Saya dapat melihat rasa sakit pada orang lain,

meskipun mereka tidak membicarakannya

E. Kemampuan SosialNo PERNYATAAN STS TS N S SS1. Saya dapat menerima kritik dengan pikiran terbuka

dan menerimanya bila hal itu dapat dibenarkan2. Saya berpedoman pada etika ketika saya

berhubungan dengan orang lain3. Saya dapat merasakan suasana hati suatu kelompok

ketika saya memasuki ruangan4. Pada waktu berbicara dalam suatu diskusi, saya

sering salah tingkah karena banyak orang lain yang memperhatikan

5. Saya mempunyai cara agar ide-ide saya dapat diterima orang lain

6. Saya mampu mengorganisasi kelompok dan memotivasi kelompok

7. Saya merasa sulit menemukan orang yang bisa diajak bersahabat dekat

8. Saya merasa tertekan dan tidak banyak bicara ketika berada diantara orang banyak

9. Saya merasa sulit mengembangkan topik pembicaraan dengan orang lain

10. Masalah-masalah pribadi saya tidak mengganggu pergaulan saya dengan orang lain

PERILAKU BELAJAR MAHASISWAA. Kebiasaan Mengikuti Pelajaran

No PERNYATAAN STS TS N S SS1. Saya berusaha memusatkan perhatian pada materi

yang sedang diajarkan2. Saya bekerjasama dengan teman saat mengerjakan

latihan3. Saya tidak mudah mengantuk pada saat kuliah

berlangsung4. Saya tidak suka menunda tugas yang diberikan dosen5. Jika di kelas diadakan diskusi, saya memilih aktif

B. Kebiasaan Membaca BukuNo PERNYATAAN STS TS N S SS1. Saya melakukan persiapan bahan kuliah sebelum

25

Page 26: Kajian Empiris Atas Perilaku Belajar Dan Kecerdasan Emosional Dalam Mempengaruhi Stres Kuliah Mahasiswa Akuntansi

kuliah dimulai2. Saya membaca buku selain buku akuntansi3. Saya berusaha memahami bacaan setiap buku4. Saya berusaha untuk mengisi waktu luang dengan

membaca5. Saya memberi tanda bagian penting pada setiap buku

yang saya baca

C. Kunjungan ke PerpustakaanNo PERNYATAAN STS TS N S SS1. Saya senang membaca buku di perpustakaan2. Saya memanfaatkan waktu luang dengan membaca

buku di perpustakaan3. Saya pergi ke perpustakaan secara teratur4. Saya meminjam buku setiap berkunjung ke

perpustakaan5. Bila ada tugas, saya pergi ke perpustakaan

D. Kebiasaan Menghadapi UjianNo PERNYATAAN STS TS N S SS1. Saya belajar dengan teratur, baik dan disiplin2. Saya belajar hanya pada saat mau ujian3. Saya merasa gugup dan bingung sebelum ujian4. Saya banyak belajar sebelum ujian5. Saya berusaha untuk tidak bertanya pada teman saat

ujian berlangsung

STRES KULIAHNo PERNYATAAN STS TS N S SS1. Saya cenderung merasa bosan belajar karena mata

kuliah yang saya pelajari tidak saya mengerti2. Orang tua memaksa saya untuk kuliah di jurusan

yang mereka inginkan3. Hubungan baik antara dosen dan mahasiswa

membuat saya semangat kuliah4. Masalah-masalah pribadi atau dalam keluarga dapat

mengganggu konsentrasi belajar saya5. Semangat belajar saya menjadi berkurang jika

melihat kamar atau tempat tidur saya tidak rapi

Petunjuk Pengisian:Pilihlah jawaban yang sesuai dengan yang anda rasakan a, b, atau c.

Apakah yang Anda rasakan dalam mengikuti kuliah?a. Senang b. Stres c. Biasa saja

26

Page 27: Kajian Empiris Atas Perilaku Belajar Dan Kecerdasan Emosional Dalam Mempengaruhi Stres Kuliah Mahasiswa Akuntansi

Tabel 3.3

Nomor kuesioner Kecerdasan Emosional Yang Digunakan

Aspek Favourable Unfavourable JumlahPengenalan Diri 1,2,4,5,10 3,6,7,8,9 10

Pengendalian Diri 1,2,3,4,5,6 7,8,9,10 10Motivasi 1,2,3,4,5 6,7,8,9,10 10Empati 1,2,3,4,5,6,10 7,8,9 10

Ketrampilan Sosial 1,2,3,5,6,10 4,7,8,9 10

Tabel 3.4Nomor kuesioner Prilaku Belajar Yang Digunakan

Aspek Favourable Unfavourable JumlahKebiasaan Mengikuti Pelajaran 1,2,3,4,5 5

Kebiasaan Membaca Buku 1,2,3,4,5 5Kunjungan Keperpustakaan 1,2,3,4,5 5

Kebiasaan Menghadapi Ujian 1,4,5 2,3 5

Tabel 3.5Nomor kuesioner Stres Kuliah Yang Digunakan

Aspek Favourable Unfavourable JumlahLinngkungan 1,2,4,5 3 5

Tabel 4.1

Jumlah Responden

Responden Kuesioner disebar

KuesionerKembali

Kuesioner gugur

Kuesioner diolah

Mhs. UPN 40 34 4 30 20.3%Mhs. UTY 40 35 5 30 20.3%Mhs. UII 40 32 3 29 19.6%Mhs. UGM 40 34 4 30 20.3%Mhs. UNY 40 33 4 29 19.6%Total 200 168 20 148 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2007

Tabel 4.2

Hasil Uji Validitas

Variabel Item Pearson Correlation

Sig.(2-tailed)

Status

27

Page 28: Kajian Empiris Atas Perilaku Belajar Dan Kecerdasan Emosional Dalam Mempengaruhi Stres Kuliah Mahasiswa Akuntansi

KecerdasanEmosional

Pengenalan Diri 1Pengenalan Diri 2Pengenalan Diri 3Pengenalan Diri 4Pengenalan Diri 5Pengenalan Diri 6Pengenalan Diri 7Pengenalan Diri 8Pengenalan Diri 9Pengenalan Diri 10

0,6500,4580,5350,2230,4390,6520,5590,4070,6530,429

0,0000,0000,0000,0060,0000,0000,0000,0000,0000,000

ValidValidValidValidValidValidValidValidValidValid

Pengendalian Diri 1Pengendalian Diri 2Pengendalian Diri 3Pengendalian Diri 4Pengendalian Diri 5Pengendalian Diri 6Pengendalian Diri 7Pengendalian Diri 8 Pengendalian Diri 9Pengendalian Diri 10

0,3980,3320,6580,4820,2360,3480,3590,4200,4630,466

0,0000,0000,0000,0000,0040,0000,0000,0000,0000,000

ValidValidValidValidValidValidValidValidValidValid

Motivasi Diri 1Motivasi Diri 2Motivasi Diri 3Motivasi Diri 4Motivasi Diri 5Motivasi Diri 6Motivasi Diri 7Motivasi Diri 8Motivasi Diri 9Motivasi Diri 10

0,5520,6230,4700,4020,4810,4360,6110,7890,7250,620

0,0000,0000,0000,0000,0000,0000,0000,0000,0000,000

ValidValidValidValidValidValidValidValidValidValid

Empati 1Empati 2Empati 3Empati 4Empati 5Empati 6Empati 7Empati 8Empati 9Empati 10

0,3410,5580,6180,4580,6250,5260,2230,4880,6350,366

0,0000,0000,0000,0000,0000,0000,0060,0000,0000,000

ValidValidValidValidValidValidValidValidValidValid

Kemampuan Sosial 1Kemampuan Sosial 2Kemampuan Sosial 3Kemampuan Sosial 4Kemampuan Sosial 5Kemampuan Sosial 6Kemampuan Sosial 7Kemampuan Sosial 8Kemampuan Sosial 9Kemampuan Sosial 10

0,6160,5340,3230,5470,3270,4700,6420,5620,6980,246

0,0000,0000,0000,0000,0000,0000,0000,0000,0000,003

ValidValidValidValidValidValidValidValidValidValid

28

Page 29: Kajian Empiris Atas Perilaku Belajar Dan Kecerdasan Emosional Dalam Mempengaruhi Stres Kuliah Mahasiswa Akuntansi

Perilaku Belajar

K. Mgikti. Pelajaran 1K. Mgikti. Pelajaran 2K. Mgikti. Pelajaran 3K. Mgikti. Pelajaran 4K. Mgikti. Pelajaran 5

0,5180,6500,6160,6450,651

0,0000,0000,0000,0000,000

ValidValidValidValidValid

K. Mmbc. Buku 1K. Mmbc. Buku 2K. Mmbc. Buku 3K. Mmbc. Buku 4K. Mmbc. Buku 5

0,8440,5920,7400,7070,611

0,0000,0000,0000,0000,000

ValidValidValidValidValid

Kunjgn ke Perpus 1Kunjgn ke Perpus 2Kunjgn ke Perpus 3Kunjgn ke Perpus 4Kunjgn ke Perpus 5

0,7970,7770,7590,8140,572

0,0000,0000,0000,0000,000

ValidValidValidValidValid

K. Mghdpi Ujian 1K. Mghdpi Ujian 2K. Mghdpi Ujian 3K. Mghdpi Ujian 4K. Mghdpi Ujian 5

0,6530,3030,4040,3840,395

0,0000,0000,0000,0000,000

ValidValidValidValidValid

StressKuliah

Stress Kuliah 1Stress Kuliah 2Stress Kuliah 3Stress Kuliah 4Stress Kuliah 5

0,6740,7460,6960,7330,666

0,0000,0000,0000,0000,000

ValidValidValidValidValid

Sumber: Data Primer yang diolah, 2007

Tabel 4.3Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Koefisien α StatusKecerdasan Emosional (X1) 0,9379 ReliabelPerilaku Belajar (X2) 0,9167 ReliabelStress Kuliah (Y) 0,7376 Reliabel

Sumber: Data Primer yang diolah (2007)

Tabel 4.4Karakteristik Responden

Karakteristik Responden Kategori Jumlah Persentase (%)Umur 20 tahun

21tahun22 tahun23 tahun

17546116

11,5%36,5%41,2%10,8%

Total 148 100%Jenis Kelamin Laki-laki

Perempuan6583

43,9%56,1%

Total 148 100%Tahun Masuk 2001 71 48%

29

Page 30: Kajian Empiris Atas Perilaku Belajar Dan Kecerdasan Emosional Dalam Mempengaruhi Stres Kuliah Mahasiswa Akuntansi

Kuliah 2002 77 52%Total 148 100%

SKS yang sudah ditempuh 110 – 120 SKS>120 – 130 SKS>130 – 140 SKS>140 SKS

8566618

5,4%37,8%44,6%12,2%

Total 148 100%Indeks Prestasi Kumulatif 2,50 – 3,00

>3,00 – 3,50>3,50

538312

35,8%56,1%8,1%

Total 148 100%Karakteristik Responden Kategori Jumlah Persentase (%)

Pernah Cuti Kuliah YaTidak

1147

0,7%99,3%

Total 148 100%Pernah KuliahLain sebelumnya

YaTidak

11137

7,4%92,6%

Total 148 100%Kuliah Double Ya

Tidak3

1452,0%

98,0%Total 148 100%

Tahun Lulus SMU 19981999200020012002

218

7166

1,4%0,7%5,4%

48,0%44,6%

Total 148 100%Asal SMU Kota

Sub Urban9949

66,9%33,1%

Total 148 100%Pernah Berorganisasi Ya

Tidak6187

41,2%58,8%

Total 148 100%Aktivitas mengisi waktu luang

MembacaNonton TV/ Dengar musikJalan-jalan/ BelanjaMain GameOlah ragaDiskusi/ BerorganisasiTidurBekerja/ Kursus

2719228

256

2813

18,2%12,8%14,9%5,4%

16,6%4,1%

18,9%8,8%

Total 148 100%Yang dirasakan selama kuliah

SenangStresBiasa Saja

3510

103

23,6%6,8%

69,6%Total 148 100%

Sumber: Data Primer yang diolah, 2007

30

Page 31: Kajian Empiris Atas Perilaku Belajar Dan Kecerdasan Emosional Dalam Mempengaruhi Stres Kuliah Mahasiswa Akuntansi

Gambar 4.1Interval Kelas Indeks Variabel

Kecerdasan Emosional, Perilaku Belajar dan Stres Kuliah

Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi I----------------I---------------I---------------I---------------I---------------I 1,00 1,79 2,59 3,39 4,19 5,00

Tabel 4.5Rata rata variabel Kecerdasan Emosional

No Item Indikator Pernyataan Mean Rating Kategori1 Pengenalan Diri 3,57 Tinggi2 Pengendalian Diri 3,53 Tinggi3 Motivasi Diri 3,81 Tinggi4 Empati 3,61 Tinggi5 Kemampuan Sosial 3,69 Tinggi

Rata-rata Kecerdasan Emosional 3,64 TinggiSumber: Data Primer Yang Diolah, 2007

Tabel 4.6Rata rata variabel Perilaku Belajar

No Item Indikator Pernyataan Mean Rating Kategori1 Kebiasaan Mengikuti Pelajaran 3,64 Tinggi2 Kebiasan Membaca Buku 3,63 Tinggi3 Kunjungan ke Perpustakaan 3,38 Tinggi4 Kebiasaan Menghadapi Ujian 3,63 Tinggi

Rata-rata Perilaku Belajar 3,57 TinggiSumber: Data Primer Yang Diolah, 2007

Tabel 4.7Rata rata variabel Stres Kuliah

No Item Pernyataan Mean Rating Kategori1 Merasa bosan dengan mata kuliah yang tidak

dimengerti3,5 Tinggi

2 Orang tua memaksa untuk kuliah di jurusan yang mereka inginkan

2,86 Sedang

3 Hubungan baik antara dosen dengan Mahasiswa 4,16 Tinggi4 Masalah pribadi mengganggu kuliah 4,06 Tinggi5 Kerapian kamar berpengaruh terhadap semangat 3,87 Tinggi

31

Page 32: Kajian Empiris Atas Perilaku Belajar Dan Kecerdasan Emosional Dalam Mempengaruhi Stres Kuliah Mahasiswa Akuntansi

belajarRata-rata Kecerdasan Emosional 3,65 Tinggi

Sumber: Data Primer Yang Diolah, 2007

Tabel 4.8Analisis Multikolinieritas

Variabel Collinearity Statistic KesimpulanTolerance VIF

Kecerdasan Emosional 93.5% 1.070 Tidak ada MultikolinieritasPerilaku Belajar 93.5% 1.070 Tidak ada MultikolinieritasSumber: Data Primer yang diolah, 2007

Tabel 4.9Pengukuran Autokorelasi

Dw Kesimpulan

Kurang dari 1,693 Ada autokorelasi

1,693 sampai dengan 1,774 Tanpa kesimpulan

1,774 sampai dengan 2,226 Tidak ada autokorelasi

2,226 sampai dengan 2,307 Tanpa kesimpulan

Lebih dari 2,307 Ada autokorelasi

Tabel 4.10Hasil Analisis Pengaruh Kecerdsan Emosional dan Perilaku Belajar Terhadap

Stres Kuliah

VariabelKonstanta Kecerdasan Emosional Perilaku Belajar

Koefisien Regresi 7.020 -0.663 -0.267Beta -0.410 -0.225thitung -5.573 -3.061Sig. 0.000 0.000

Std. Error of the Estimate = 0,6412Adjusted R Square = 0,256R Square = 0,266R = 0,516Fhitung = 26.297Sig. F = 0,000

Sumber: Data Primer yang diolah, 2007

Tabel 4.11Hasil uji T-test

Stre

sK

ulia

h Status Perguruan

Tinggi

N Mean Std. Deviasi

t df Sig. (2-

tailed)Negeri 59 3.4712 0.8989 -2.479 146 0.014

32

Page 33: Kajian Empiris Atas Perilaku Belajar Dan Kecerdasan Emosional Dalam Mempengaruhi Stres Kuliah Mahasiswa Akuntansi

Swasta 89 3.7753 0.5945 -2.288 91.451 0.024Sumber: Data Primer yang diolah, 2007

33