jurnal praktikum prbnyakan biji bsar (1)

12
JURNAL PRAKTIKUM TEKNOLOGI PERBANYAKAN TANAMAN PERBANDINGAN PERKECAMBAHAN BIJI BESAR DAN BIJI KECIL O L E H NAMA : M. FADLI. NST NIM : 1109008817 PRODY : AGROEKOTEKNOLOGI LABORATORIUM TEKNOLOGI PERBANYAKAN TANAMAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA MEDAN 2013

Upload: fadli-nasution

Post on 02-Dec-2015

140 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JURNAL PRAKTIKUM Prbnyakan Biji Bsar (1)

JURNAL PRAKTIKUM

TEKNOLOGI PERBANYAKAN TANAMAN

PERBANDINGAN PERKECAMBAHAN BIJI BESAR DAN BIJI KECIL

O

L

E

H

NAMA : M. FADLI. NST

NIM : 1109008817

PRODY : AGROEKOTEKNOLOGI

LABORATORIUM TEKNOLOGI PERBANYAKAN TANAMAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA

MEDAN

2013

Page 2: JURNAL PRAKTIKUM Prbnyakan Biji Bsar (1)

JURNAL PRAKTIKUM

TEKNOLOGI PERBANYAKAN TANAMAN

PERBANDINGAN PERKECAMBAHAN BIJI BESAR DAN BIJI KECIL

O

L

E

H

NAMA : M. FADLI. NST

NIM : 1109008817

PRODY : AGROEKOTEKNOLOGI

Jurnal Ini Merupakan Salah Satu Syarat Masuk Untuk MengikutiPratikum Teknologi Perbanyakan Tanaman

Fakultas Pertanian Universitas IslamSumatera Utara Medan

ASISTEN NILAI

1) HERU PRASETYA ( )

2) SURYA AGUS IRAWAN

KOORDINATOR

( Ir. RAHMAD SETIA BUDI, MSc )

LABORATORIUM TEKNOLOGI PERBANYAKAN TANAMAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA

MEDAN

2013

Page 3: JURNAL PRAKTIKUM Prbnyakan Biji Bsar (1)

1. JUDUL PRAKTIKUM : Perbandingan perkecambahan biji besar dan

biji kecil.

2. TANGGAL PRAKTIKUM : 04 – 05 – 2013

3. TUJUAN PRAKTIKUM :Untuk mengetahui perbandingan pertumbuhan

perkecambaha biji besar dan biji kecil.

4. BAHAN DAN ALAT :

4.1 BAHAN : 1. Biji Alpukat ( perea americana Mill )

2. biji lengkeng (euphoria logan(Lour)steud)

3. Polibeg

4. Kompos

4.2 ALAT : 1. Cangkul

5. PROSEDUR KERJA : A. Pengisian Polibeg

1. Masukkan tanah yang telah tercampur

dengan kompos dengan perbandingan 2 : 1

kedalaman polibeg yang berukuran ½ kg.

2. Tanah tersebut harus berstruktur gembur

sehingga zona perakaran dalam polibeg

dapat berkembang.

B. Penyiapan Bahan Tanaman

1. Biji tanaman baik biji tanaman alpukad

maupun biji tanaman lengkeng harus berasal

dari pohon induk yang dan sehat.

C. Penanaman

1. Masukkan masing – masing biji tanaman

kedalam polibeg dengan kedalam 2 cm.

2. Siram, dan tempatkan polibeg – polibeg

tersebut di tempat yang ternaungi, dan selalu

di amati pertumbuhannya.

Page 4: JURNAL PRAKTIKUM Prbnyakan Biji Bsar (1)

6. TINJAUAN PUSTAKA :

Perbanyakan secara seksual atau generatif

adalah proses perbanyakan dengan menggunakan

salah satu bagian dari tanaman, yaitu biji. Biji adalah

organ tanaman yang terbentuk setelah terjadinya

proses fertilisasi (menyatunya/ meleburnya gamet

jantan dan gamet betina)( Andoko, 1997 ).

Pohon pokok yang digunakan untuk enten

adalah tanaman yang sudah berumur 6-7 bulan/dapat

juga yang sudah berumur 1 tahun, tanaman berasal

dari biji yang berasal dari buah yang telah tua dan

masak, tinggi 30 cm/kurang, dan yang penting

jaringan pada pangkal batang belum

berkayu(Soenarto, 1990).

Air yang berimbibisi menyebabkan biji

mengembang, memecahkan kulit biji, dan memicu

perubahan metabolic pada embrio yang

menyebabkan biji tersebut melanjutkan

pertumbuhannya. Munculnya plantula (tumbuhan

kecil) dari dalam biji merupakan hasil pertumbuhan

dan perkembangan embrio (Pracaya, 1992).

Biji dapat dianggap sebagai tanaman mini

karena di dalamnya sudah terdapat bagian-bagian

tanaman yang tersusun dalam massa yang kompak.

Salah satu tujuan perbanyakan tanaman dengan

menggunakan biji adalah untuk memperoleh sifat-

sifat baik tanaman, seperti akar yang kuat, tahan

penyakit, dll( Setyamidjoyo, 2000)

Biji lengkeng akan kehilangan kemampuan

untuk tumbuh dalam 1-2 minggu setelah dipisahkan

dari daging buahnya, sehingga penanaman

Page 5: JURNAL PRAKTIKUM Prbnyakan Biji Bsar (1)

dianjurkan dilakukan sesaat setelah biji dan daging

buahnya dipisahkan. (Tjitrosoepomo, 1985).

Page 6: JURNAL PRAKTIKUM Prbnyakan Biji Bsar (1)

7. HASIL PRATIKUM

Polibeg perkecambahan biji alvokad dan biji kelengkeng.

Page 7: JURNAL PRAKTIKUM Prbnyakan Biji Bsar (1)

8. PEMBAHASAN

Perbanyakan tanaman sangat banyak kegunaannya, mulai dari yang sederhana

sampai yang rumit. Ada tingkat keberhasilan yang tinggi ada pula yang rendah, ini

semua sangat dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain: cara perbanyakan, jenis

tanaman, waktu perbanyakan, keterampilan pekerja dan sebagainya.

Perbanyakan tanaman dengan melakukan pembibitan Merupakan pekerjaan

yang tidak terlalu rumit. Usaha ini sekarang banyak diminati orang karena pekerjaan

ini menjanjikan keuntungan yang lumayan bagi para penangkar bibit. Apalagi daerah

kita ini daerah perkebunan, maka sangatlah cocok untuk melakukan perbanyakan

tanaman dengan cara pembibitan.

Tanaman alpukat berakar tunggang atau dikotil serta memiliki batang yang

berkayu, bulat warnanya coklat kotor banyak bercabang ranting berambut

halus.tanaman alpukat ini berbentuk pohon kecil yang tingginya 5-10 m. Daun

tunggal simetris, bertangkai yang panjangnya 1-1,5 cm, letaknya berdesakan di ujung

ranting, bentuknya jorong sampai bundar telur atau ovalis memanjang, tebal seperti

kertas, pangkal daun dan ujung daun meruncing.

Pohon lengkeng biasanya berumah satu, yaitu memiliki bunga hermafrodit

(jantan dan betina) dalam satu pohon. Namun terdapat pula pohon lengkeng yang

berumah dua, yaitu hanya memiliki bunga jantan atau betina. Bunga jantan akan

menghasilkan serbuk sari, sedangkan bunga betina memiliki “rahim” untuk 

pembesaran buah.

Page 8: JURNAL PRAKTIKUM Prbnyakan Biji Bsar (1)

9. KESIMPULAN

1. Pohon pokok yang digunakan untuk enten adalah tanaman yang sudah

berumur 6-7 bulan/dapat juga yang sudah berumur 1 tahun

2. Perkecambahan adalah peristiwa tumbuhnya radikula dan plumula menjadi

tanaman baru

3. Perbanyakan tanaman karet melalui biji sama dengan perbanyakan genratif.

4. Perkembangan biji alpukat merupakan tipe hipogeal.

5. Perbanyakan tanaman bisa digolongkan menjadi tiga golongan besar, yaitu

perbanyakan secara generatif, vegetatif, dan vegetatif-generatif.

Page 9: JURNAL PRAKTIKUM Prbnyakan Biji Bsar (1)

DAFTAR PUSTAKA

Andoko, A dan Setawan. 1997. Petujuk Lengkap Budidaya Karet. Penebar Swadaya,Jakarta.

Pracaya. 1992. Jeruk Manis. Varietas, Budidaya, dan Pasca panen P.T. PenebarSwadaya, Jakarta.

Setyamidjoyo D, 2000. Budi daya dan pengolahan karet, Kanisius, Yogyakarta.Soenarto. 1990. Pemuliaan Tanaman. IKIP Semarang Press : Semarang.Tjitrosoepomo, Gembong, 1985, Morfologi Tumbuhan, Gajah Mada University

Press,Yogyakarta.