jurnal pertumbuhan tanaman by neng rahma puspita

Upload: afifah

Post on 20-Feb-2018

248 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Jurnal Pertumbuhan Tanaman by Neng Rahma Puspita

    1/10

    PERTUMBUHAN TANAMAN

    NENG RAHMA PUSPITA YANTI (1410421036)

    5A (KELAS B)

    ABSTRAK

    Praktikum fisiologi tumbuhan tentang Pertumbuhan Tanaman dilakukan padahari Senin tanggal 2 November 2015 di Laboratorium Teaching IV, JurusanBiologi. Praktikum ini bertujuan untuk meneliti laju tumbuh daun dari embriodalam biji hingga daun berukuran konstan dan mengamati daerah tumbuhpada akar dan batang. Untuk praktikum kurva sigmoid dilakukan denganmelakukan pengukuran terhadap daun dan dibuat kurva sigmoidnya.Sedangkan untuk praktikum daerah tumbuh akar dan batang dilakukandengan membuat garis pada interval tertentu di bagian akar (1 mm sebanyak

    10 buah) dan batang (2 mm sebanyak 10 buah), setelah dalam waktu tertentudilakukan pengukuran terhadap akar dan batang. Kecambah akan mengalamipertumbuhan yang menyerupai kurva huruf s atau disebut dengan kurvasigmoid. Pertumbuhan tanaman kacang hijau (Phaseolus) dapat digambarkandengan kurva sigmoid yang menggambar 3 fase dari pertumbuhan tanamantersebut yaitu fase logaritmik, linier dan fase penuaan. Pada percobaan daerahtumbuh akar tidak terdapat pertambahan panjang akar yang jelas sehinggapanjang akar tetap seperti pada awal percobaan. Pada daerah tumbuh batangdidapatkan bahwa batang tanaman mengalami pertambahan panjang, daerahpertambahan tersebut mengarah pada pangkal batang

    Kata kunci: massa sel, perpanjangan akar, volume sel, kurva sigmoid

    PENDAHULUAN

    Pertumbuhan adalah peristiwa

    perubahan biologi yang terjadi pada

    makhluk hidup yang berupa

    pertambahan ukuran (volume,

    massa, dan tinggi) Irreversibel (tidak

    kembali ke asal) dan dapat diukur

    serta dinyatakan secara kuantitatif.

    Auksanometer adalah Suatu alatuntuk mengukur pertumbuhan

    memanjang suatu tanaman, yang

    terdiri atas sistem kontrol yang

    dilengkapi jarum penunjuk pada

    busur skala atau jarum yang dapat

    menggaris pada silinder pemutar.

    Perkembangan adalah Proses

    menuju tercapainya kedewasaan

    atau tingkat yang lebih sempurna

    (kompleks). Sel-sel berdiferensiasi.

    Peristiwa diferensiasi menghasilkan

    perbedaan yang tampak pada

    struktur dan fungsi masing-masing

    organ, sehingga perubahan yang

    terjadi pada organisme tersebut

    semakin kompleks. Proses ini

    berlangsung secara kualitatif.

    Irreversible (Helklots, 1972).

    Pertumbuhan menunjukkan

    pertambahan ukuran dan berat

  • 7/24/2019 Jurnal Pertumbuhan Tanaman by Neng Rahma Puspita

    2/10

    kering yang tidak dapat balik yang

    mencerminkan pertambahan

    protoplasma mungkin karena ukuran

    dan jumlahnya bertambah.

    Pertambahan protoplasma melaluireaksi dimana air, C02 dan garam-

    garaman organik dirubah menjadi

    bahan hidup. Proses ini yang

    mencakup, pembentukan

    karbohidrat (proses fotosintesis),

    pengisapan dan gerakan air dan

    hara (proses absorban dan

    translokasi), penyusunan

    perombakan protein dan lemak dari

    elemen C dari persenyawaan

    organik (proses metabolisme) dan

    tenaga kimia yang dibutuhkan

    didapat dari respirasi (Gardner,

    1999).

    Tahap-tahap pertumbuhan

    dan perkembangan pada tumbuhan.

    Tahap Awal pertumbuhan yaitu biji

    melakukan imbibisi atau penyerapan

    air sampai ukuran bijinya bertambahdan menjadi lunak. Saat air masuk

    ke dalam biji, enzim-enzim mulai

    aktif sehingga menghasilkan

    berbagai reaksi kimia. Kerja enzim

    ini antara lain, mengaktifkan

    metabolisme di dalam biji dengan

    mensintesis cadangan makanan

    sebagai persediaan cadangan

    makanan pada saat perkecambahan

    berlangsung (Gardner, Pearce dan

    Mitchell, 1991).

    Perkecambahan biji

    bergantung pada imbibisi. Imbibisi

    merupakan penyerapan air oleh biji.

    Air yang berimbibisi menyebabkan

    biji mengembang, memecahkan kulit

    biji, dan memicu perubahan

    metabolik. pada embrio yang

    menyebabkan biji tersebut

    melanjutkan pertumbuhannya. Zat-zat makanan dipindahkan dari

    endosperma atau kotiledon ke

    bagian embrio yang sedang tumbuh.

    Organ pertama yang muncul dari biji

    yang berkecambah dinamakan

    radikula (bakal akar). Pada

    tanaman, hipokotil akan tumbuh dan

    mendorong epikotil dan kotiledon ke

    atas permukaan tanah (Rubatzky

    dan Mas, 1998).

    Jaringan meristem ada dua

    jenis. Pertama Jaringan meristem

    apikal, Jaringan ini terdapat pada

    ujung akar dan batang, yang

    berfungsi untuk mewujudkan

    pertumbuhan primer. Kedua adalah

    Jaringan meristem lateral, jaringan

    ini dapat membentuk pertumbuhan

    sekunder. Contoh yang sering kitatemukan adalah kambium, jaringan

    ini dapat menumbuhkan

    pertumbuhan lateral atau

    menambah diameter dari bagian

    tumbuhan. Kambium didapatkan

    pada tumbuhan dikotil dan

    gymnospermae. Contoh yang lain

    adalah kambium gabus yang

    terdapat pada batang dan akar

    tumbuhan berkayu atau pada bagian

    tumbuhan yang kena luka

    (Rukmana, 1997).

    Pertumbuhan Sekunder,

    pertumbuhan ini terjadi pada

    tumbuhan dikotiledon dan

  • 7/24/2019 Jurnal Pertumbuhan Tanaman by Neng Rahma Puspita

    3/10

    gymnospermae. Pertumbuhan

    sekunder disebabkan oleh kegiatan

    meristem sekunder. Pertama

    Kambium gabus (felogen), adalah

    pertumbuhan felogen menghasilkanjaringan gabus. Jaringan gabus

    berperan sebagai pelindung, yaitu

    menggantikan fungsi epidermis yang

    mati dan terkelupas, juga

    merupakan bagian dari jaringan

    sekunder yang disebut periderm.

    Kedua Kambium fasis (vasikuler)

    yang berperan membentuk xylem

    sekunder ke arah dalam dan

    membentuk floem sekunder ke arah

    luar. Selain itu juga menghasilkan

    sel-sel hidup yang berderet-deret

    menurut arah jari-jari dari bagian

    xylem ke bagian floem yang disebut

    jari-jari empulur. Bagian xylem lebih

    tebal dari pada bagian floem karena

    kegiatan kambium ke arah dalam

    lebih besar dari pada kegiatan ke

    arah luar. Ketiga kambium interfasis(intervasikuler) yaitu merupakan

    kambium yang membentuk jari-jari

    empulur. Tumbuhan monokotil yang

    tidak mempunyai kambium, tumbuh

    dengan cara penebalan. Tetapi

    pada umumnya, pertumbuhan

    terjadi karena adanya peningkatan

    banyaknya dan ukuran sel.

    Pertumbuhan pada tumbuhan dikotil

    yang berkayu menyangkut kedua

    aktivitas tersebut, sel-sel baru yang

    kecil yang dihasilkan kambium dan

    meristem apikal, kemudian sel-sel

    ini membesar dan berdifferensiasi

    (Salisbury, 1995).

    Pengatur pertumbuhan

    adalah zat organik yang

    keaktifannya jauh berlipat seperti

    hormon yang dikenal adalah auksin,

    giberelin, dan sitokinin.Perpanjangan sel, contoh dari

    diferensiasi anatomi yang secara

    langsung dipengaruhi oleh

    konsentrasi auksis, fototropisme,

    pembengkokan ke arah cahaya dari

    kecambah akibat penyebaran auxin

    yang tidak merata dan

    penghambatan sintesa auxin pada

    titik tumbuh oleh cahaya. Dominasi

    pucuk yaitu penghambatan pada

    pertumbuhan tunas dibawahnya,

    nampaknya merupakan fungsi dari

    distribusi auxin (Sitompul, dan

    Guritno, 1995).

    Pertumbuhan primer akar

    akan mendorong akar menembus

    tanah. Ujung akar ditutupi oleh

    tudung akar yang secara fisik

    melindungi meristem yang rapuhpada saat akan menembus tanah

    yang abrasif. Tudung akar akan

    mensekresikan lendir polisakarida

    yamg melumasi tanah disekitar

    ujung arah atas, terdapat zona

    pembelahan sel, zona pemanjangan

    sel, dan zona pematangan sel

    (Rubatzky dan Mas, 1998).

    Zona pembelahan sel

    bergabung dengan zona

    pemanjangan. Disini sel-sel

    memanjang sampai lebih dari

    sepuluh kali panjang semula.

    Meskipun meristem menyediakan

    sel-sel baru untuk pertumbuhan,

  • 7/24/2019 Jurnal Pertumbuhan Tanaman by Neng Rahma Puspita

    4/10

    pemanjangan sel sebagian besar

    bertanggung jawab terhadap

    pendorongan ujung akar, termasuk

    meristem ke arah depan. Meristem

    akan mendukung pertumbuhansecara terus menerus dengan

    menambahkan sel-sel keujung

    termuda zona pemanjangan

    tersebut (Fitter dan Hay, 1991).

    Banyak peneliti merajahkan

    ukuran atau bobot organisme

    terhadap waktu dan ini

    menghasilkan kurva pertumbuhan.

    Sering, kurva tersebut dapat

    dijelaskan dengan fungsi

    matematika yang sederhana

    misalnya garis lurus atau kurva

    berbentuk S yang sederhana.

    Walaupun proses metabolik dan

    proses fisika yang menghasilkan

    kurva pertumbuhan terlalu rumit

    untuk dijelaskan dengan

    menggunakan model sederhana.,

    kurva sederhana sering bergunaberguna dalamperujukan berbagai

    data yang terukur. Lagipula,

    koefisien yang harus dimasukkan

    agar persamaan cocok dengan

    kurva dapat digunakan untuk

    mengelompokkan efek suatu

    perlakuan dalam percobaan. Kurva

    pertumbuhan berbentuk S (sigmoid)

    yang ideal yang dihasilkan oleh

    banyak tumbuhan setahun dan

    beberapa bagian tertentu dari

    tumbuhan setahun maupun

    bertahunan, Pada fase logaritmik

    ukuran (V) bertambah secara

    eksponensial sejalan dengan waktu

    (t). Ini berarti laju kurva

    pertumbuhan (dV/dt) lambat pada

    awalnya. Tetapi kemudian

    meningkat terus. Laju berbanding

    lurus dengan organisme, semakinbesar organisme semakin cepat ia

    tumbuh (Drew, 1988).

    Adapun tujuan dari praktikum

    ini adalah meneliti laju tumbuh daun

    sejak dari embrio sampai daun

    mencapai ukuran tetap, dan

    mengamati daerah tumbuh pada

    akar dan batang.

    PELAKSANAAN PRAKTIKUM

    Waktu Dan Tempat

    Praktikum Pertumbuhan Tanaman

    dilaksanakan senin, di Laboratorium

    Pendidikan IV, Jurusan Biologi,

    Fakultas Matemtika dan Ilmu

    Pengetahuan Alam, Universitas

    Andalas, Padang.

    Alat dan BahanAlat yang digunakan pada

    percobaan kali ini antara lain kertas

    milimeter, pisau silet, pot berisi

    campuran pasir dan tanah dengan

    perbandingan 1:1, tabung gelas,

    lempengan kaca, penggaris.

    Sedangkan bahan yang digunakan

    adalah biji tanaman kacang padi,

    kecambah dari tanaman kangkung

    darat, dan tinta cina

    Cara Kerja

    a. Kurva Sigmoid Pertumbuhan

    Daun

  • 7/24/2019 Jurnal Pertumbuhan Tanaman by Neng Rahma Puspita

    5/10

    Direndam biji selama 2-3 jam dalam

    gelas beker, dipilih 40 biji untuk

    percobaan. Dikupas 3 biji dan

    dibuka kotiledonnya, diukur panjang

    daun pada embrionya dengankertas milimeter, kemudian hitung

    nilai rata-ratanya. Ditanam 25 biji

    kedalam pot, disiram dengan air,

    dipelihara dilaboratorium selama 2

    minggu. Dilakukan pengamatan

    pada umur 3, 5, 7, 10 dan 14 diukur

    panjang daun pada petiol.

    Pengukuran daun pada umur 3, 5

    dilakukan dengan cara menggali biji.

    Tiap pengukuran dilakukan terhadap

    3 tanaman. Diusahakan untuk tidak

    menggunakan biji yang tidak

    berkecambah. Pengukuran

    selanjutnya dilakukan dengan tidak

    memotong biji pada kecambah

    tanaman. Digunakan selalu 3

    tanaman yang sama untuk

    mengukur lebih lanajut. Ditentukan

    panjang rata-rata tiap daun, dibuatgrafik perpanjangan tiap daun.

    b. Daerah Tumbuh Akar dan Batang

    1. Daerah Tumbuh pada Akar

    Diambil 10 buah kecambah yang

    akarnya lurus dan panjangnya lebih

    dari 2 cm, mulai dari ujungnya diberi

    tanda dengan tinta cina 10 buah

    garis dengan interval 1 mm. Dengan

    menggunakan karet gelang,

    kecambah itu diletakkan dengan

    kedudukan tegak pada lempeng

    kaca yang telah dibalut denga kertas

    filter. Diambil lagi 10 kecambah dan

    diberi tanda garis 10 mm dari ujungakar sebagai kontrol dan diletakkan

    seperti no dua. Lempeng kaca

    dimasukkan dalam tabung gelas

    yang telah diberi sedikit air

    kemudian ditutup agar ruangan

    dalam tabung tetap lembab. Setelah

    24 jam diamati jarak masing-masing

    interval pada tiap kecambah yang

    diukur. Dibandingkan dengan

    kontrol, kemudian dibuat grafik

    pertumbuhan panjang tiap interval.

    2. Daerah Tumbuh pada Batang

    Dipilih 20 biji tanaman yang

    batangnya lurus. Epilotil tanaman

    tersebut diberi tanda garis 10 buah

    garis dari ujungnya dengan interval

    2 mm. Perlakuan pada 10 buah

    tanaman diberi label tanaman nomor

    1 - 10. Sebagai kontrol pada 10tanaman yang lain diberi satu tanda

    20 mm dari ujung dan diberi label.

    Diletakkan pot didalam ruangan

    yang gelap. Setelah 48 jam diamati

    jarak masing-masing dari interval

    yang diukur, kemudian pertambahan

    panjang rata-rata dari tiap interval

    digambarkan didalam grafik.

  • 7/24/2019 Jurnal Pertumbuhan Tanaman by Neng Rahma Puspita

    6/10

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    a. Kurva Sigmoid Pertumbuhan Daun

    Tabel 1. Pertumbuhan Daun

    Tum 1 (cm) Tum 2 (cm) Tum 3 (cm)Rata-rata

    pertumbuhanHari ke-3 0 0 0 0

    Hari ke-7 2.2 2.5 2.2 3.3

    Hari ke-9 2.8 3 2.6 2.8

    Hari ke-11 3.6 3.1 3.0 4.2

    Hari ke-14 4 4.1 3.5 3.8

    Grafik 1. Pertumbuhan tanaman Phaseolus radiatus

    Dari data praktikum maka dapat

    dilihat bahwa pertumbuhan tanaman

    meningkat dari hari-kehari. Pada

    hari ketiga panjang rata-rata daun

    masih 0 , kelima 2,5 cm, hari ketujuh2,8 cm hari kesebelas 3,6 cm dan

    keempatbelas 4 cm. Pada

    pengukuran terjadi kenaikan

    pertumbuhan yang berbeda-beda.

    Setelah hasil dikonversikan dalam

    bentuk kurva, maka didapkan hasil

    yang tidak sesuai dengan literatur

    yang menyebutkan bahwa kurva

    akan membentuk huruf S.

    Dari hasil pengamatan danpengukuran dapat diketahui bahwa

    panjang daun mengalami kenaikan.

    Kenaikan ini menunjukkan ukuran

    kumulatif dari waktu ke waktu,

    dimana tanaman pada saat ini

  • 7/24/2019 Jurnal Pertumbuhan Tanaman by Neng Rahma Puspita

    7/10

    berada pada fase logaritmik.

    Menurut literatur Suatmadja (1993),

    yang menyatakan bahwa kurva

    menunujukkan ukuran kumulatif

    sebagai fungsi dari waktu. Faselogaritmik berarti bahwa laju

    pertumbuhan lambat pada awalnya,

    tapi kemudian meningkat terus. Laju

    berbanding lurus dengan ukuran

    organisme.

    Apabila digambarkan dalam

    grafik, dalam waktu tertentu maka

    akan terbentuk kurva sigmoid

    (bentuk S). Bentuk kurva sigmoid

    untuk semua tanaman kurang lebih

    tetap. Tetapi penyimpangan dapat

    terjadi sebagai akibat variasi-variasi

    di dalam lingkungan. Ukuran akhir,

    rupa dan bentuk tumbuhan

    ditentukan oleh kombinasi pengaruh

    faktor keturunan dan lingkungan

    (Fitter dan Hay, 1991).

    Pada fase linier,pertambahan ukuran berlangsung

    secara konstan. Biasanya pada

    waktu maksimum selama beberapa

    waktu lamanya. Laju pertumbuhan

    ditunjukkan oleh kemiringan yang

    konstan pada bagian atas, kurva

    tinggi tanaman oleh bagian

    mendatar kurva laju tumbuh

    dibagian bawah. Fase senescence

    ditunjukkan oleh laju pertumbuhan

    yang menurun saat tumbuhan sudah

    mencapai kematangan dan mulai

    menua (Salisbury, 1995).

    b. Daerah Tumbuh Akar dan batang

    1. Daerah tumbuh pada akar

    Tabel 2. Pertumbuhan akar

    Phaseolus radiatus

    No Panjang akarcontrol (mm)

    Panjang akarperlakuan (mm)

    1. 10 10 (pada ujung)

    2. 5 -

    3. 8 -

    4. 8 11 (pada ujung)

    5. 9 15 (pada ujung)

    Pada percobaan daerah tumbuh

    akar didapatkan hasil bahwa pada

    kecambah kacang hijau yang

    diletakkan pada tempat yang gelap

    dan lembab selama 24 jam sedikit

    sekali pertambahan panjang dari

    akar kacang hijau tersebut. Pada

    dasarnya tumbuhan kacang hijau

    yang mudah sekali pertumbuhannya

    akan mengalami pertambahan

    panjang pada ujung-ujung akarnya,

    karena pada ujung akar merupakandaerah meristematik yang mampu

    membelah untuk menambah ukuran

    atau jumlah sel tumbuhan.

    Menurut Salisbury and Ross

    (1995) pertumbuhan pada tumbuhan

    berlangsung terbatas pada

    beberapa bagian tertentu, yang

    terdiri dari sejumlah sel yang baru

    saja dihasilkan melalui proses

    pembelahan sel di meristem.

    Pertumbuhan (menurut batasan

    diatas, yaitu pertumbuhan ukuran)

    mudah dirancukan dengan

    pembelahan sel di meristem.

    Pembelahan itu sendiri tidak

  • 7/24/2019 Jurnal Pertumbuhan Tanaman by Neng Rahma Puspita

    8/10

    menyebabkan pertumbuhan. Ujung

    akar dan ujung tajuk (apeks)

    mempunyai meristem.

    Pertumbuhan pada daerah

    akar disebut dengan pertumbuhanprimer. Pertumbuhan Primer

    merupakan pertumbuhan yang

    terjadi karena adanya aktivitas

    meristem primer. Pertumbuhan ini

    disebabkan oleh kegiatan titik

    tumbuh primer yang terdapat pada

    ujung akar dan ujung batang dimulai

    sejak tumbuhan masih berupa

    embrio. Ciri-ciri jaringan meristem ini

    adalah mempunyai dinding sel yang

    tipis, bervakuola kecil atau tidak

    bervakuola. Sitoplasma pekat dan

    sel-selnya belum berspesialisasi

    (Fahrudin, 2007).

    2. Daerah tumbuh pada batang

    Tabel 3. Pertumbuhan batang

    Phaseolus radiatus

    No Panjang akarcontrol (mm)

    Panjang akarperlakuan (mm)

    1. 5 9 (epikotil)2. 5 5 (hipokotil)3. 2 3 (epikotil)4. 2 2 (hipokotil)5. 5 8 (epikotil)

    Pada daerah tumbuh batang

    didapatkan rata-rata yang bervariasi

    sesuai dengan tabel pangamatan

    daerah tumbuh batang diatas dapat

    dilihat dari rata-rata pertambahanpanjang batang pada semua

    beberapa tanaman kacang hijau

    adalah sebesar 2-2,2 mm. Hal ini

    menunjukkan bahwa pertambahan

    pada panjang batang tidak terlalu

    signifikan pada tanaman kacang

    hijau. Terjadinya pertambahan

    panjang pada batang karena selain

    pada akar daerah meristematik

    lainnya terdapat di kambium

    pembuluh dan tepat diatas nodustumbuhan monokotil, atau di dasar

    daun rumputan. Meristem apikal

    tajuk dan meristem akar terbentuk

    selama proses perkembangan

    embrio saat pembentukan biji, dan

    disebut meristem primer. Kambium

    pembuluh dan daerah meristematik

    pada nodus monokotil; dan daun

    rumputan tidak mudah dikenali,

    kecuali setelah perkecambahan

    terjadi; itu dinamakan meristem

    sekunder (Salisbury and Ross,

    1995).

    Kesimpulan

    Dari praktikum yang telah

    dilaksanakan maka dapat ditarik

    kesimpulan yaitu pertumbuhan

    tanaman kacang hijau (Phaseolus)dapat digambarkan dengan kurva

    sigmoid yang menggambar 3 fase

    dari pertumbuhan tanaman tersebut

    yaitu fase logaritmik, linier dan fase

    penuaan. Pada percobaan daerah

    tumbuh akar tidak terdapat

    pertambahan panjang akar yang

    jelas sehingga panjang akar tetap

    seperti pada awal percobaan. Pada

    daerah tumbuh batang didapatkan

    bahwa batang tanaman mengalami

    pertambahan panjang, daerah

    pertambahan tersebut mengarah

    pada pangkal batang

  • 7/24/2019 Jurnal Pertumbuhan Tanaman by Neng Rahma Puspita

    9/10

    Saran

    Diharapkan kepada praktikan agar

    lebih teliti, cermat dan berhati-hati

    dalam melaksanakan praktikum

    terutama dalam melakukan

    pengukuran yang dilakukan pada

    tanaman selama pengamatan.

    Pengamatam hendaknya

    dilaksanakan sesuai dengan hari

    yang telah ditentukan.

    DAFTAR PUSTAKA

    Drew, M. C. 1988. Effects Of

    Flooding Oxygen DeficiencionPlant Nutrition. Advebces in

    Plant Nutritions: New York.

    Fahruddin, R., 2007. Budidaya

    Kacang-Kacangan. Kanisius:

    Jakarta.

    Fitter, A.H dan R.K.M. Hay, 1991.

    Fisiologi Ligkungan

    Tanaman. Diterjemahkan

    oleh Sri Andani dan

    Purbayanti. UGM-Press:

    Yogyakarta.

    Gardner, F.P., R.B. Pearce dan R.L.

    Mitchell, 1991. Fisiologi

    Tanaman

    Budidaya.Diterjemahkan oleh

    H.Susilo. Universitas

    Indonesia Press: Jakarta.

    Gardner.F.P. 1999. Fisiologi

    Tanaman Budidaya.UI Press :Jakarta.

    Herklots, 1972. Vegetables in South

    East Asia. George Allen

    Unatacted: London.

    Rubatzky, V.E dan Mas Yamaguchi.

    1998. Sayuran Dunia. ITB-

    Press: Bandung.

    Rukmana, R. 1997. Kacang Hijau

    Budidaya dan Pasca panen.Kanisius: Jakarta.

    Salisbury.F.B. 1995. Perkembangan

    Tumbuhan dan Fisiologi

    Lingkungan.ITB: Bandung.

    Sitompul, S.M dan B. Guritno. 1995.

    Analisis Pertumbuhan

    Tanaman. Gadjah Mada

    University Press: Yogyakarta.

    Suatmadja, S. 1993. Proses Sumber

    Daya Nabati Asia Tenggara I.

    Gramedia Pustaka Utama:

    Jakarta

  • 7/24/2019 Jurnal Pertumbuhan Tanaman by Neng Rahma Puspita

    10/10