beberapa kerajaan islam di indonesia by annisa dwi rahma smk negeri 2 purworejo

Upload: annisa-dee-rahma

Post on 06-Jul-2018

303 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo

    1/84

    Kerajaan Islam di Nusantara

    Oleh:

    Annisa Dwi Rahma

    Kerajaan Perlak, Kerajaan Samudra Pasai,

    Kerajaan Aceh, Kerajaan Cirebon, Kerajaan

    Islam di Maluku

  • 8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo

    2/84

    Kerajaan Islam di Nusantara

    2

    Daftar Isi

    Cover Depan   .......................................................................................................................................... 1

    Daftar Isi   ................................................................................................................................................ 2

    Bab 1 Kerajaan Perlak ............................................................................................................................3

    Tentang Bab 1 ..................................................................................................................................... 3

    Uraian Tentang Bab 1.......................................................................................................................... 3

    Bab 2 Kerajaan Samudra Pasai ............................................................................................................ 12

    Tentang Bab 2 ................................................................................................................................... 12

    Uraian Tentang Bab 2........................................................................................................................ 12

    Bab 3 Kerajaan Aceh ............................................................................................................................ 32

    Tentang Bab 3 ................................................................................................................................... 32

    Uraian Tentang Bab 3........................................................................................................................ 32

    Bab 4 Kesultanan Cirebon....................................................................................................................54

    Tentang Bab 4 ................................................................................................................................... 55

    Uraian Tentang Bab 4........................................................................................................................ 56

    Bab 5 Kerajaan Islam di Maluku   .........................................................................................................67

    Tentang Bab 5 ................................................................................................................................... 67

    Uraian Tentang Bab 5........................................................................................................................ 67

    Daftar Pustaka ......................................................................................................................................84

  • 8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo

    3/84

    Kerajaan Islam di Nusantara

    3

    BAB I

    Kerajaan Perlak

    a. Tentang Bab 1 ______________________________________________________

    Kerajaan Islam yang pertama di Indonesia adalah Kerajaan Perlak yang

    berlokasi di Aceh Timur, daerah Perlak di Aceh sekarang.Ada sedikit yang

    ganjal di sini.Dalam buku-buku teks pelajaran di sekolah, disebutkan

    kerajaan Islam pertama di Indonesia adalah Kerajaan SamuderaPasai.Namun, fakta menyebutkan Perlak lebih dulu ada daripada Samudera

    Pasai.Kerajaan Perlak muncul mulai tahu 840 M sampai tahun 1292 M.

    Bandingkan dengan kerajaan Samudera Pasai yang sama-sama mengambil

    lokasi di Aceh.

    b. Uraian Kerajaan Perlak _______________________________________________

    a. Lokasi Kerajaan Perlak 

    b. Sumber sejarah Kerajaan Perlak 

    c. Kehidupan politik Kerajaan Perlak 

    d. Kehidupan sosial ekonomi

    e. Berakhirnya Kerajaan Perlak 

    a. Lokasi Kerajaan Perlak 

    b. Sumber sejarah Kerajaan Perlak 

    c. Kehidupan politik Kerajaan Perlak 

    d. Kehidupan sosial ekonomi

    e. Berakhirnya Kerajaan Perlak 

  • 8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo

    4/84

    Kerajaan Islam di Nusantara

    4

    Berdiri tahun 1267, Kerajaan ini akhirnya lenyap tahun 1521.Entah

    mengapa dalam buku-buku pelajaran, tertulis secara jelas kerajaan

    Samudera Pasai-lah kerajaan Islam yang pertama di Indonesia. Sebuah

    kesengajaan atau sebuah kebetulan ?Berbeda dengan kesepakatan yang

    pasti tentang daerah yang pertama kali dimasuki Islam ataupun kerajaan

    Islam pertama di Jawa, kerajaan Islam pertama di Indonesia masih simpang

    siur kepastiannya.

    A.Lokasi Kerajaan Perlak

    Perlak adalah kerajaan Islam tertua di Indonesia. Perlak adalah sebuah

    kerajaan dengan masa pemerintahan cukup panjang. Kerajaan yang berdiri

    pada tanggal 1 Muharam 225 H atau tahun 840 ini berakhir pada tahun

    1292 karena bergabung dengan Kerajaan Samudra Pasai. Sejak berdiri

    sampai bergabungnya Perlak dengan Samudra Pasai, terdapat 19 orang

    raja yang memerintah. Letak kerajaan ini di wilayah Perlak, Aceh Timur,

    Nangroe Aceh Darussalam, Indonesia. Perlak atau Peureulak terkenal

    sebagai suatu daerah penghasil kayu perlak, jenis kayu yang sangat bagus

    untuk pembuatan kapal, dan karenanya daerah ini dikenal dengan nama

    Negeri Perlak. Hasil alam dan posisinya yang strategis membuat Perlak

    berkembang sebagai pelabuhan niaga yang maju pada abad ke-8,

    disinggahi oleh kapal-kapal yang antara lain berasal dari Arab dan Persia.

    Hal ini membuat berkembangnya masyarakat Islam di daerah ini, terutamasebagai akibat perkawinan campur antara saudagar muslim dengan

    perempuan setempat.

    Proses berdirinya tidak terlepas dari pengaruh Islam di wilayah

    Sumatera. Sebelum Kesultanan Perlak berdiri, di wilayah Perlak

    sebenarnya sudah berdiri Negeri Perlak yang raja dan rakyatnya

    merupakan keturunan dari Maharaja Pho He La (Meurah Perlak Syahir

    Nuwi) serta keturunan dari pasukan-pasukan pengikutnya.

  • 8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo

    5/84

    Kerajaan Islam di Nusantara

    5

    Pada tahun 840 ini, rombongan berjumlah 100 orang dari Timur Tengah

    menuju pantai Sumatera yang dipimpin oleh Nakhoda Khilafah. Rombongan

    ini bertujuan untuk berdagang sekaligus membawa sejumlah da'i yang

    bertugas untuk membawa dan menyebarkan Islam ke Perlak. Dalam waktu

    kurang dari setengah abad, raja dan rakyat Perlak meninggalkan agama

    lama mereka (Hindu dan Buddha), yang kemudian secara sukarela

    berbondong-bondong memeluk Islam.

    B.Sumber Sejarah

    1. Sumber Sejarah Kerajaan Perlak adalah naskah –naskah berbahasa

    Melayu, seperti:

    a. Idharatul Haq fi Mamlakatil Ferlah wal Fasi, karangan buku Abu Ishak

    Makarani Al Fasy.

    b. Kitab Tazkirah Thabakat Jumu Sultan As Salathin, karangan Syekh

    Syamsul Bahri Abdullah As Asyi.

    c. Silsilah Raja-raja perlak dan Pasai, catatan Saiyid Abdullah Ibn Saiyid

    Habib Saifuddin.

    2. Bukti Sejarah Kerajaan Perlak

    a. Mata Uang Perlak

    Mata uang dari emas (dirham)

    Pada sebuah sisi uang tersebut tertulis ”al A’la” sedang

    pada sisi yang lain tertulis ”Sulthan”. Dimungkinkan yang

    dimaksud dalam tulisan dari kedua sisi mata uang itu adalah Putri

    Nurul A’la yang menjadi Perdana Menteri pada masa Sulthan

    Makhdum Alaidin Ahmad Syah Jauhan Berdaulat yang memerintah

    Perlak tahun 501-527 H (1108 – 1134 M).

    Mata uang perak (kupang)

    Pada satu sisi mata uang Perak ini tertulis ”Dhuribat

    Mursyidam”, dan pada sisi yang tertuliskan ”Syah Alam

  • 8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo

    6/84

    Kerajaan Islam di Nusantara

    6

    Barinsyah”. Kemungkinan yang dimaksud dalam tulisan kedua sisi

    mata uang itu adalah Puteri Mahkota Sultan Makhdum Alaidin

    Abdul Jalil Syah Jouhan Berdaulat, yang memerintah tahun 592 –

    622 H (199 – 1225 M). Puteri mahkota ini memerintah Perlak

    karena ayahnya sakit. Ia memerintah dibantu adiknya yang

    bernama Abdul Aziz Syah.

    Mata uang tembaga (kuningan)

    Bertuliskan huruf Arab tetapi belum dapat dibaca. Adanya

    mata uang yang ditemukan ini menunjukkan bahwa Kerajaan

    Perlak merupakan sebuah kerajaan yang telah maju.

    b. Stempel Kerajaan

    Stempel kerajaan ini bertuliskan huruf Arab, model tulisan

    tenggelam yang membentuk kalimat ”Al Wasiq Billah Kerajaan Negeri

    Bendahara Sanah 512”. Kerajaan Negeri Bendahara adalah menjadi

    bagian dari Kerajaan Perlak.

    c. Makam Raja-Raja Benoa

    Bukti lain yang memperkuat keberadaan Kerajaan Perlak adalah

    makam dari salah raja Benoa di tepi Sungai Trenggulon. Batu nisan

    makan tersebut bertuliskan huruf Arab. Berdasarkan penelitian Dr.

    Hassan Ambari, nisan makam tersebut dibuat pada sekitar abad ke-4

    H atau abad ke-11 M. Berdasarkan catatan Idharul Haq fi Mamlakatil

    Ferlah wal Fasi, benoa adalah negara bagian dari Kerajaan Perlak.

    C. Kehidupan Politik

    Menurut buku Gerak Kebangkitan Aceh karangan M. Junus Jamil, agama

    Islam yang mula-mula masuk ke Aceh adalah Islam yang beraliran Syiah.

    Setelah Islam berkembang, berdirilah sebuah kerajaan Islam di daerah ini

    sekitar tahun 840 M. Kerajaan yang telah didirikan itu hidup subur dan

    menjalar luas melalui dinasti raja-rajanya. Pada hari peresmian berdirinya

  • 8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo

    7/84

    Kerajaan Islam di Nusantara

    7

    Kerajaan Islam itu, Bandar Perlak ditukar namanya menjadi Bandar

    Khalifah.

    Raja pertama Perlak bernama Sultan Alaiddin Sayyid Maulana Abdul

    Aziz Syah menganut aliran Syiah. Pada masa Sultan ketiga Sultan Sayyid

    Maulana Abbas Syah aliran Ahlus Sunnah masuk ke Perlak. Hal ini

    menyebabkan terjadinya perang saudara antara Syiah dan Sunni, sehingga

    dalam jangka waktu dua tahun, Kerajaan Perlak tidak memiliki Sultan.

    Karena golongan Syiah mengalami kekalahan, maka yang menjadi sultan

    selanjutnya berasal dari golongan Sunni.

    Adapun kemudian, pada masa pemerintahan Sultan yang ketujuh, Sultan

    Makhdum Alaiddin Abdul Malik Syah Johan Berdaulat, Kerajaan Perlak

    terbagi dua, bagian pesisir didomisili oleh golongan Syiah dan bagian

    pedalaman didomisili oleh golongan Sunni. Hal initidakbertahan lama,

    karena pada sultan yang selanjutnya kerajaan Perlak kembali di bawah satu

    pemerintahan yaitu dari golongan Sunni. Penyebab utamannya karena pada

    saat ini Sriwijaya menyerang kerajaan Perlak sehingga sultan mangkat.

    Selanjutnya, pemerintahan kerajaan Perlak berjalan damai sampai akhirya

    pada masa Sultan Makhdum Alaiddin Abdul Aziz Syah Johan Berdaulat

    kerajaan Perlak berakhir dan bersatu dengan kerajaan Samudera Pasai

    sekitar tahun 1295.

    Adapun Raja-Raja yang memerintah di Kerajaan Perlak adalah:

    a. Dinasti Saiyyid Maulana

    1. Sultan Alaiddin Saiyyid Maulana Abdul Aziz Syah (840-864)

    Sultan Alaiddin Saiyyid Maulana Abdul Aziz Syah adalah pendiri

    Kerajaan perlak dan pendiri Dinasti Sauiyid Maulana. Pada masa

    pemerintahannya ia berhasil meningkatkan kesejahteraan rakyat.

    Salah satu tempat yang terkenal di Kerajaan Perlak adalah Bandar

  • 8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo

    8/84

    Kerajaan Islam di Nusantara

    8

    Khalifah yang dahulu bernama Bandar Perlak. Perubahan nama

    tersebut untuk menghormati jasa-jasa Nakhoda Khalifah.

    2. Sultan Alaiddin Saiyyid Maulana Abdur Rahim Syah (864-888)

    3. Sultan Alaiddin Saiyyid Maulana Abbas Syah (888-913)

    Pada masa pemerintahannya aliran suni mulai masuk ke Kesultanan

    Perlak. Setelah Maulana Abbas Syah meninggal, terjadi perang

    saudara antara kamu syiah dan suni. Adanya perang tersebut

    menyebabkan kekosongan pemerintahan. Kelompok suni

    memenangkan perang dan pemerintahan selanjutnya dipegang oleh

    Sultan Alaiddin Saiyyid Maulana Ali MughayahSyah.

    4. Sultan Alaiddin Saiyyid Maulana Ali Mughayah Syah (915-918)

    Pada waktu pemerintahan Sultan Alaiddin Saiyyid Maulana Ali

    Mughayah Syah berakhir, kembali terejadi perang saudara antara

    syiah dan suni dimenangkan oleh kelompok suni. Dengan kekalahan

    tersebut maka Dinasti Saiyyid Maulana digantikan dengan Dinasti

    Makhdum Johan.

    b. Dinasti Makhdum Johan Berdaulat

    1. Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdul Kadir Syah Johan Berdaulat

    (918-922)

    2. Sultan Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Amin Syah Johan

    Berdaulat (922-946)

    3. Sultan Makhdum Alaiddin Abdul Malik Syah Johan Berdaulat (946-

    973)

    Pada pemerintahaan Sultan Makhdum Alaiddin Abdul Malik Syah

    Johan Berdaulat ini terjadi pemberontakan oleh golongan syiah.

    Pemberontakan tersebut dapat diakhiri dengan perdamaian dan

    Kerajaan Perlak sepakat dibagi menjadi 2 sebagai berikut :

  • 8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo

    9/84

    Kerajaan Islam di Nusantara

    9

    a. Sultan Alaiddin Saiyyid Maulana Mahmud Syah (976-988) Perlak

    pesisir (Syiah).

    b. Sultan Makhdum Alaiddin Malik Ibrahim Syah Johan Berdaulat

    (976-1012) Perlakpedalaman (suni).

    Padatahun 988 M Kerajaan Perlak mendapat serangan dari

    Kerajaan Sriwijaya. Dalam pertempuran tersebut Sultan Alaiddin

    Saiyyid Maulana Mahmud Syah meninggal. Adanya perang itulah

    yang kembali menyatukan Kerajaan Perlak menjadi kerajaan yang

    utuh. Setelah Kerajaan Perlak bersatu, Sultan Makhdum Alaiddin

    Malik Ibrahim Syah Johan Berdaulat ditetapkan sebagai raja

    Perlak yang ke-8.

    4. Sultan Makhdum Alaiddin Malik Mahmud Syah Johan Berdaulat

    (1012-1059)

    5. Sultan Makhdum Alaiddin Malik Mansur Syah Johan Berdaulat

    (1059-1078)

    6. Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdullah Syah Johan Berdaulat

    (1078-1108)

    7. Sultan Makhdum Alaiddin Malik Ahmad Syah Johan Berdaulat

    (1108-1134)

    8. Sultan Makhdum Alaiddin Malik Mahmud Syah II Johan Berdaulat

    (1134- 1158)

    9. Sultan Makhdum Alaiddin Malik UsmanSyah Johan Berdaulat (1158-

    1170)

    10.Sultan Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Syah Johan Berdaulat

    (1170- 1196)

    11.Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdul JalilSyah Johan Berdaulat

    (1196- 1225)

    12.Sultan Makhdum Alaiddin Malik Amin Syah II Johan Berdaulat

    (1225-1263)

  • 8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo

    10/84

    Kerajaan Islam di Nusantara

    10

    13.Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdul Aziz Syah Johan Berdaulat

    (1263- 1292)

    D. Kehidupan Sosial Ekonomi

    Perlak dikenal dengan kekayaan hasil alamnya yang didukung dengan

    letaknya yang sangat strategis, sehingga kapal-kapal perniagaan yang

    melintasi Selat malaka hamper dipastikan singgah atau bahkan melakukan

    perdagangan di Kerajaan Perlak. Apalagi, Perlak sangat dikenal sebagai

    penghasil kayu perlak, yaitu jenis kayu yang sangat bagus untuk membuat

    kapal. Kondisi semacam inilah yang membuat para pedagang dari Gujarat,

    Arab, dan Persia tertarik untuk dating kedaerah ini. Masuknya para

    pedagang tersebut juga sekaligus menyebarkan ajaran Islam di kawasan

    ini. Kedatangan mereka berpengaruh terhadap kehidupan sosiol budaya

    masyarakat Perlak pada saat itu. Sebab, ketika itu masyarakat Perlak mulai

    diperkenalkan tentang bagaimana caranya berdagang. Pada awal abad ke-

    8, Perlak dikenal sebagai pelabuhan niaga yang sangat maju. Model

    pernikahan percampuran mulai terjadi di daerah ini sebagai konsekuensi

    dari membaurnya antara masyarakat pribumi dengan masyarakat

    pendatang. Kelompok pendatang bermaksud menyebarluaskan misi

    Islamisasi dengan cara menikahi wanita-wanita setempat. Sebenarnya

    tidak hanya itu saja, pernikahan campuran juga dimaksudkan untuk

    mengembangkan sayap perdagangan dari pihak pendatang di daerah ini.

    E. Berakhirnya Kerajaan Perlak

    Sultan Perlak ke-17, Sultan Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Amin

    Shah II Johan Berdaulat, melakukan politik persahabatan dengan negeri-

    negeri tetangga.Ia menikahkan dua orang puterinya, yaitu Putri Ratna

    Kamala dinikahkan dengan Raja Kerajaan Malaka, Sultan Muhammad Shah

    (Parameswara) dan Putri Ganggang dinikahkan dengan Raja Kerajaan

  • 8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo

    11/84

    Kerajaan Islam di Nusantara

    11

    Samudera Pasai, al-Malik al-Saleh. Kesultanan Perlak berakhir setelah

    Sultan yang ke-18, Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdul Aziz Johan

    Berdaulat meninggal pada tahun 1292. Kesultanan Perlak kemudian

    menyatu dengan Kerajaan Samudera Pasai di bawah kekuasaan sultan

    Samudera Pasai yang memerintah pada saat itu, Sultan Muhammad Malik

    Al Malik.

  • 8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo

    12/84

    Kerajaan Islam di Nusantara

    12

    BAB II

    Kerajaan Samudra Pasai

    a. Tentang Bab 2 ______________________________________________________

    Tumbuhnya kerajaan Islam Samudra Pasai tidak dapat dipisahkan dari

    letak geografisnya yang senantiasa tersentuh pelayaran dan perdagangan

    internasional melalui Selat Malaka yang sudah ada sejak abad-abad

    pertama Masehi. Sejak abad ke-7 dan ke-8 Masehi para pedagang muslim

    dari Arabia, Persi (Iran), dan dari negeri-negeri Tmur Tengah mulai

    memegang peranan penting. Dari latar belakang inilah akan dibahas lebih

    jauh mengenai kerajaan islam kedua di Indonesia.

    b. Uraian Kerajaan Samudra Pasai _______________________________________

    Terjadi proses penyebaran yang begitu luas. Akibatnya tumbuh dan

    a. Lokasi Kerajaan Perlak 

    b. Sumber sejarah Kerajaan Perlak 

    c. Kehidupan politik Kerajaan Perlak 

    d. Kehidupan sosial ekonomi

    e. Berakhirnya Kerajaan Perlak 

    a. Awal Masuk Islam di Kerajaan Samudra Pasai

    b. Proses Berkembangnya Kerajaan Samudra Pasai

    c. Raja-Raja yang Berpengaruh di Samudra Pasai

    d. Puncak Kejayaan Samudra Pasai

    e. Kemunduran Kerajaan Samudra Pasai

     f. Peninggalan Kerajaan Samudra Pasai

  • 8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo

    13/84

    Kerajaan Islam di Nusantara

    13

    berkembangnya kerajaan-kerajaan Islam dikepulauan Indonesia. Kerajaan

    Islam tersebut tumbuh dan berkembang di daerah Sumatra, Jawa,Nusa

    Tenggara, Maluku, Sulawesi, dan Kalimantan.Kerajaan islam di Sumatra

    yang dimulai dari berita awal abad ke-16 dari Tome Pires dalam Sume

    Oriental (1512-1515) mengatakan bahwa Sumatra, terutama disepanjang

    pesisir selat Malaka dan pesisir barat Sumatra telah banyak kerajaan islam

    baik yang besar maupun yang kecil. Kerajaan-kerajaan tersebut adalah

    Aceh, Bican, Lambri, Pedir, Pirada, Pase, Aru, Arcat, Rupat, Siak, Kampar,

    Tongakal, Indragiri, Jambi, Palembang, Andalas, Pariaman, Minangkabau,

    Tiku, Panchur, dan Barus.Kerajaan-kerajaan tersebut ada yang tengah

    mengalami perkembangan bahkan ada yang sedang mengalami keruntuhan

    karena pergeseran politik satu dengan lainnya. Berdasarkan sumber sejarah

    lainnya bahkan data arkeologis ada kerajaan Islam yang sudah tumbuh sejak

    dua abad sebelum kehadiran Tome Pires, yaitu Kerajaan Islam Samudra

    Pasai.

    A. Awal Masuk Islam di Kerajaan Samudra Pasai

    Kedatangan Islam di berbagai daerah Indonesia tidaklah bersamaan.

    Sekitar abad ke-7 dan 8, Selat Malaka sudah mulai dilalui oleh pedagang-

    pedagang Muslim dalam pelayarannya ke negeri-negeri di Asia Tenggara dan

    Asia Timur. Berdasarkan berita Cina zaman T’ang, pada abad-abad tersebut

    diduga masyarakat Muslim telah ada, baik di Kanton maupun di daerah

    Sumatera.Di Sumatera, daerah yang pertama kali disinggahi oleh orang-orang

    Islam adalah pesisir Samudera. Penyebabnya terdiri dari para mubaligh dan

    saudagar Islam yang datang dari Arab, Mesir, Persia dan Gujarat. Para

    saudagar ini banyak dijumpai di beberapa pelabuhan di Sumatera yaitu di

    Barus yangterletak di pesisir Barat Sumatera, Lamuri di pesisir Timur

    Sumatera dan di pesisir lainnya seperti di Perlak,yaitu sekitar tahun 674

    Masehi.Kehadiran agama Islam di Pasai mendapat tanggapan yang cukupberarti dikalangan masyarakat. Di Pasai agama Islam tidak hanya diterima

  • 8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo

    14/84

    Kerajaan Islam di Nusantara

    14

    oleh lapisan masyarakat pedesaan atau pedalaman malainkan juga merambah

    lapisan masyarakat perkotaan.

    Dalam perkembangan selanjutnya, berdirilah kerajaan Samudera

    Pasai.Samudera Pasai didirikan oleh Nizamudin Al-Kamil pada tahun 1267.

    Nizamudin Al-Kamil adalah seorang laksmana angkatan laut dari Mesir

    sewaktu dinasti Fatimiyah berkuasa. Ia ditugaskan untuk merebut pelabuhan

    Kambayat di Gujarat pada tahun 1238 M. Setelah itu, ia mendirikan kerajaan

    Pasai untuk menguasai perdagangan Lada. Dinasti Fatimiyah merupakan

    dinasti yang beraliran paham Syiah, maka bisa dianggap bahwa pada waktu itu

    Kerajaan Pasai juga berpaham Syiah. Akan tetapi, pada saat ada ekspansi ke

    daerah Sampar Kanan dan Sampar Kiri sang laksamana Nizamudin Al-Kamil

    gugur.Setelah keruntuhan dinasti Fatimiyah yang beraliran Syiah pada

    tahun1284, dinasti Mamuluk yang bermadzhab Syafi’I berinisiatif mengambil

    alih kekuasaan Kerajaan Pasai. Selain untuk menghilangkan pengaruh Syiah,

    penaklukan ini juga bertujuan untuk menguasai pasar rempah-rempah dan

    lada dan pelabuhan Pasai. Maka, Syekh Ismail bersama Fakir Muhammad

    menunaikan tugas tersebut. Mereka akhirnya dapat merebut Pasai.

    Selanjutnya dinobatkanlah Marah Silu sebagai raja Samudera Pasai

    yang pertama oleh Syekh Ismail. Setelah Marah Silu memeluk Islam dan

    dinobatkan menjadi raja, dia diberi gelar “Malikus Saleh” pada tahun 1285.

    Nama ini adalah gelar yang dipakai oleh pembangunan kerajaan Mamuluk yang

    pertama di Mesir yaitu “Al Malikus Shaleh Ayub”.Ada kisah-kisah menarik

    yang diterangkan dalam Hikayat Raja Pasai seputar Marah Silu. Kisah-kisah

    ini nyaris di luar nalar dan beraroma mistis. Seperti adanya sabda Rasulullah

    yang menaubatkan berdirinya kerajaan Samudera Pasai ataupun kisah Merah

    Siluyang tanpa diajari siapapun mampu membaca Al Quran 30 juz dengan

    sempurna. Terlepas dari itu, Malik As Saleh kemudian berpindah paham, dari

  • 8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo

    15/84

    Kerajaan Islam di Nusantara

    15

    Syiah menjadi paham Syafi’i. Maka aliran paham di Kerajaan Samudera Pasai

    yang semula Syiah berubah menjadi paham Syafi’I yang sunni.

    B. Proses Berkembangnya

    Kerajaan Samudra Pasai di segala bidang Dengan timbulnya Kerajaan

    Samudra Pasai maka Kesultanan Perlak mengalami kemunduran. Samudra

    Pasai tampil sebagai bandar dagang utama di pantai timur Sumatra Utara.

    Samudra Pasai tidak hanya menjadi pusat perdagangan lada ketika itu, tetapi

    juga sebagai pusat pengembangan agama Islam bermazhab Syafi’i.Pada masa

    pemerintahan Sultan Malik Al Saleh berkembanglah agama Islam mazhab

    Syafi’i. Awalnya Sultan Malik Al Saleh merupakan pemeluk Syi’ah yang di

    bawa dari pedagang-pedagang Gujarat yang datang ke Indonesia pada abad

    12. Pedagang-pedagang Gujarat bersama-sama pedagang Arab dan Persia

    menetap di situ dan mendirikan kerajaan-kerajaan Islam pertama di Indonesia,

    yaitu Kerajaan Perlak di muara Sungai Perlak dan Kerajaan Samudra Pasai di

    muara Sungai Pasai. Namun kemudian Sultan Malik Al Saleh berpindahmenjadi memeluk Islam bermazhab Syafi’i atas bujukan Syekh Ismail yang

    merupakan utusan Dinasti Mameluk di Mesir yang beraliran mazhab Syafi’i.

    Pada masa pemerintahan Sultan Malik Al Saleh juga Samudra Pasai mendapat

    kunjungan dari Marco Polo.

    • Kehidupan Politik

    Raja pertama samudra pasai sekaligus pendiri kerajaan adalah Marah silu

    bergelar sultan Malik al Saleh, dan memerintah antara tahun 1285-1297.

    Padamasa pemerintahanSultan Malik Al Saleh, kerajaan tersebut telah

    memiliki lembaga Negara yang teratur dengan angkatan perang laut dan darat

    yang kuat, meskipundemikian, secara politik kerajaan Samudra Pasai masih

    berada dibawah kekuasaan Majapahit. Pada tahun 1295, Sulthan malikal saleh

    menunjuk anaknya sebagai raja, yang kemudian dikenal dengan Sultan Malik

  • 8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo

    16/84

    Kerajaan Islam di Nusantara

    16

    Al Zahir I (1297-1326), Pada masa pemerintahannya samudra pasai

    berhasailmenaklukkan kerajaan islam Perlak.Setelah sultan Malik Al Zahir I

    mangkat, Pimpinan kerajaan diserahkan kepada Sultan ahmad laikudzahir yang

    bergelar Sulthan Malik Al Zahir II (1326-1348).

    • Kehidupan Ekonomi

    Karena letak geografisnya yang strategis, ini mendukung kreativitas

    mayarakat untuk terjun langsung ke dunia maritim. Samudera pasai juga

    mempersiapkan bandar – bandar yang digunakan untuk :·Menambah

    perbekalan untuk pelayaran selanjutnya·Mengurus soal – soal atau masalah –

    masalah perkapalan·Mengumpulkan barang – barang dagangan yang akan

    dikirim ke luar negeri·Menyimpan barang – barang dagangan sebelum diantar

    ke beberapa daerah di IndonesiaTahun 1350 M merupakan masa puncak

    kebesaran kerajaan Majapahit, masa itu juga merupakan masa

    kebesaranKerajaan Samudera Pasai. Kerajaan Samudera Pasai juga

    berhubungan langsung dengan Kerajaan Cina sebagai siasat untukmengamankan diri dari ancaman Kerajaan Siam yang daerahnya meliputi

    Jazirah Malaka.Perkembangan ekonomi masyarakat Kerajaan Samudera Pasai

    bertambah pesat, sehingga selalu menjadi perhatian sekaligus incaran dari

    kerajaan – kerajaan di sekitarnya. Setelah Samudera Pasai dikuasai oleh

    Kerajaan Malaka maka pusat perdagangan dipindahkan ke Bandar Malaka.

    •Kehidupan Sosial

    Kehidupan sosial masyarakat Kerajaan Samudera Pasai diatur menurut aturan

    – aturan dan okum – okum Islam. Dalam pelaksanaannya banyak terdapat

    persamaan dengan kehidupan sosial masyarakat di negeri Mesir maupun di

    Arab. Karena persamaan inilah sehingga daerah Aceh mendapat julukan

    Daerah Serambi Mekkah.

    C. Raja- raja yang berpengaruh di Kerajaan Samudra Pasai

  • 8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo

    17/84

    Kerajaan Islam di Nusantara

    17

    Kerajaan Samudra Pasai ini merupakan kerajaan islam kedua sesudah

    Perlak. Sumber-sumber sejarah mengenai kerajaan ini jauh lebih lengkap

    dibandingkan dengan kerajaan pertama. Disamping Hikayat, berita-berita luar

    negeri, kerajaan ini juga meninggalkan peninggalan arkeologis berupa prasasti

    yang dapat menjadi saksi utama mengenaitelah berdirinya kerajaan

    ini.Menurut buku Daliman, Pendiri kerajaan Samudra Pasai adalah Sultan Malik

    Al Shaleh. Hal ini diketahui dengan pasti dari prasasti yang terdapat dari batu

    nisan makamnya yang menyatakan bahwasultan Malik Al Shaleh ini meninggal

    pada bulan Ramadhan 676 tahun sesudah hijrah Nabi atau 1297, jadi 5 tahun

    sesudah kunjungan Marcopolo ke negeri ini dalam perjalanannya pulang dari

    Cina.Tradisi dari hikayat raja-raja Pasai menceritakan asal-usul Sultan Malik

    Al-Saleh. Sebelum menjadi raja dan bergelar Sultan, raja ini semula adalah

    seorang marah dan bernama Marahsilu. Ayah Marahsilu bernama Marah Gajah

    dan ibunya adalah Putri Betung.

    Putri Betung mempunyai rambut pirang di kepalanya. Ketika rambut

    pirang itu dibantun oleh Marah Gajah keluarlah darah putih. Setelah darah

    putih itu berhenti mengalir, maka menghilanglah Putri Betung. Peristiwa itu

    didengar oleh ayah angkat Putri Betung ialah Raja Muhammad. Raja

    Muhammad karena marah segera mengerahkan orang-orangnya untuk

    mencari dan menangkap Marah Gajah. Marah Gajah yang takut karena

    kehilangan Putri Betung menyingkirdan meminta perlindungan dari ayah

    angkatnya pula yang bernama Raja Ahmad. Ternyata Raja Muhammad dan

    Raja Ahmad adalah dua orang bersaudara. Tetapi karena peristiwa Putri

    Betung d atas, maka kedua orang bersaudara itu akhirnya berperang.

    Keduanya tewas dan Marah Gajah sendiri juga tewas terbunuh dalam

    peperangan. Putri Betung meninggalkan dua orang putra yaitu Marah Sum dan

    Marah Silu, mereka berdua meninggalkan tempat kediamannya dan mulai

    hidup mengembara. Marah Sum kemudian menjadi raja Biruen. Sedang Marah

    Silu akhirnya dapat merebut rimba Jirun dan menjadi raja di situ. Marah Slu

  • 8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo

    18/84

    Kerajaan Islam di Nusantara

    18

    mendirikan istana kerajaannya di atas bukit yang banyak didiami oleh semut

    besar yang oleh rakyat di sekitarnya disebut Semut Dara (Samudra). Itulah

    sebabnya maka negara itu kemudian dinamakan negara Samudra.Semula

    Marah Silu adalah penganut agama Islam aliran Syi’ah.

    Seperti kita ketahui bahwa agama Islam yang berpengaruh di pantai

    timur SumatraUtara pada waktu itu adalah agama Islam aliran Syi’ah.Untuk

    melenyapkan pengaruh Syi’ah dan untuk kemudian mengembangkan Islam

    mahzab Syafi’i di pantai timur Sumatra Utara, maka Dinasti Mameluk di Mesir

    yang beraliranmahzab Syafi’i pada 1254 mengirimkan Syekh Ismail ke pantai

    timur Sumatra Utara bersama Fakir Muhammad, bekas ulama di pantai barat

    India. Di Samudra Pasai, Syekh Ismail berhasil menemui Marah Silu dan

    berhasil pula membujukknya untk memeluk agama Islam mahzab Syafi’i

    kemudian Syekh Ismail menobatkan Marah Silu sebagai Sultan pertama di

    kerajaan Samudra Pasai dan bergelar Sultan Malik Al-Saleh. Pengikut Marah

    Siluyang bernama Sri Kaya dan Bawa Kaya ikut juga masuk mahzab Syafi’i

    dan berganti nama pula menjadi Sidi Ali Khiauddin dan Sidi Ali

    Hassanuddin.Penobatan Marah Silu sebagai Sultan pertama di Samudra Pasai

    oleh Syekh Ismail ini didasarkan atas beberapa pertimbangan.Setelah Sultan

    Malik Al Saleh meninggal pada 1297 ia digantikan oleh putranya, Sultan

    Muhammad, yang lebih terkenal dengan Sultan Malik Al Tahiryang

    memerintah sampai tahun 1326.

    Kemudian ia digantikan oleh Sultan Ahmad Bahian Syah Malik Al Tahir

    dan pada masa pemerintahan beliau Samudra Pasai juga mendapat kunjungan

    dari Ibnu Batutah. Ibnu Battutah adalah seorang dari Afrika Utara yang

    bekerja pada SultanDelhi di India. Ia mengunjungi Samudra Pasai dalam

    rangka singgah ketika melakukan perjalanannya ke Cina sebagai utusan Sultan

    Delhi. Dalam catatan-catatan Ibnu Batutah kita dapat mengetahui bagaimana

    peranan Samudra Pasai ketika perkembangannya. Sebagai bandar utama

  • 8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo

    19/84

    Kerajaan Islam di Nusantara

    19

    perdagangan di pantai timur Sumatra Utara, Samudra Pasai banyak didatangi

    oleh kapal-kapal dari India, Cina, dan dari daerah-daerah lain di Indonesia. Di

    bandar tersebut kapal-kapal saling bertemu, transit, membongkar serta

    memuat barang-barang dagangannya.

    Dalam sistem pemerintahanannya, Samudra Pasai mengadopsi dari India

    dan Persia. Keratondan Istana Kerajaan Samudra Pasai dibangun bergaya

    arsitektur India. Pengaruh Persia dapat terlihat dari gelar-gelar yang

    digunakan oleh pemerintahan kerajaan. Raja sendiri menggunakan

    gelarsyah,sedang patihnya yang mendampingi raja bergelaramir, bahkan di

    antara pembesar-pembesar kerajaan terdapat pula orang Persia.

    D. Puncak kejayaan Kerajaan Samudra Pasai

    Puncak Kejayaan Samudra Pasai Puncak kejayaan kerajaan samudra

    pasai ini ditandai dengan adanya perkembangan dibidang-bidang kehidupan

    kerajaan Samudra pasai, seperti ;

    Di bidang perekonomian dan perdagangan

    Dalam segi ekonomi perkembangan kerajaan Samudra Pasai ini ditandai

    dengan sudah adanya mata uang yang diciptakan sendiri untuk alat

    pembayaran yang terbuat dari emas, uang ini dinamakan Dirham. Selain itu,

    ditandai juga dengan berkembangnya Kerajaan Samudra Pasai menjadi pusat

    perdagangan internasional pada masa pemerintahan Sultan Malikul Dhahir,

    dengan lada sebagai salah satu komoditasekspor utama. Saat itu Pasai

    diperkirakan mengekspor lada sekitar 8.000- 10.000 bahara setiap tahunnya,

    selain komoditas lain seperti sutra, kapur barus, dan emas yang didatangkan

    dari daerah pedalaman. Bukan hanya perdagangan ekspor-impor yang maju.

    Sebagai bandar dagang yang maju. Hubungan dagang dengan pedagang-

    pedagang Pulau Jawa juga terjalin. Produksi beras dari Jawa ditukar dengan

  • 8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo

    20/84

    Kerajaan Islam di Nusantara

    20

    lada. Pedagang -pedagang Jawa mendapat kedudukan yang istimewa di

    pelabuhan Samudera Pasai. Mereka dibebaskan dari pembayaran cukai.

    Di bidang sosial dan budaya

    Kehidupan sosial masyarakat Kerajaan Samudera Pasai diatur menurut

    aturan–aturan dan hukum – hukum Islam.Dalam pelaksanaannya banyak

    terdapat persamaan dengan kehidupan sosial masyarakat di negeri Mesir

    maupun di Arab. Karena persamaan inilah sehingga daerah Aceh mendapat

    julukan Daerah Serambi Mekkah. Kerajaan Samudera Pasai berkembang

    sebagai penghasil karya tulis yang baik. Beberapa orang berhasil

    memanfaatkan huruf Arab yang dibawa oleh agama Islam untuk menulis karya

    mereka dalam bahasa Melayu, yang kemudian disebut dengan bahasa Jawi dan

    hurufnya disebut Arab Jawi. Di antara karya tulis tersebut adalah Hikayat Raja

    Pasai (HRP). Bagian awal teks ini diperkirakan ditulis sekitar tahun 1360 M.

    HRP menandai dimulainya perkembangan sastra Melayu klasik di bumi

    nusantara. Bahasa Melayu tersebut kemudian juga digunakan oleh SyaikhAbdurrauf al-Singkili untuk menuliskan buku-bukunya. Selain itu juga

    berkembang ilmu tasawuf yang diterjemahkan ke dalambahasa Melayu.

    Di bidang agama

    Sesuai dengan berita dari Ibn Battutah tentang kehadiran ahli-ahli agama

    dari Timur Tengah, telah berperan penting dalam proses perkembangan Islam

    di Nusantara. Berdasarkan hal itu pula, diceritakan bahwa Sultan Samudra

    Pasai begitu taat dalam menjalankan agama Islam sesuai dengan Mahzab

    Syafi'I dan ia selalu di kelilingi oleh ahli-ahli teologi Islam. Dengan raja yang

    telah beragama Islam, maka rakyat pun memeluk Islam untuk menunjukan

    kesetiaan dan kepatuhannya kepada sang raja. Karena wilayah kekuasaan

    Samudra Pasai yang cukup luas, sehingga penyebaran agama Islam di wilayah

    Asia Tenggara menjadi luas.

  • 8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo

    21/84

    Kerajaan Islam di Nusantara

    21

    Di bidang politik

    Pada masa pemerintahan Sultan Malik as-Shalih telah terjalin hubungan

    baik dengan Cina. Diberitakan bahwa Cina telah meminta agar Raja Pasai

    untuk mengirimkan dua orang untuk dijadikan duta untuk Cina yang bernama

    Sulaeman dan Snams-ad-Din. Selain dengan Cina, Kerajaan Samudra Pasai

    juga menjalin hubungan baik dengan negeri-negeri TimurTengah. Pada masa

    pemerintahan Sultan Mahmud Malik az-Zahir, ahli agama mulai dari berbagai

    negeri di Timur Tengah salah satunya dari Persi (Iran) yang bernama Qadi

    Sharif Amir Sayyid dan Taj-al-Din dari Isfahan. Hubungan persahatan

    Kerajaan Samudra Pasai juga terjalin dengan Malaka bahkan mengikat

    hubungan perkawinan.

    E. Kemunduran Kerajaan Samudra Pasai

    1. Faktor

    Interen

    Kemunduran Kerajaan Samudra Pasai

    a.Tidak Ada Pengganti yang Cakap dan Terkenal Setelah Sultan Malik At

    Thahrir

    Kerajaan Samudera Pasai mencapai puncak kejayaan pada masa

    pemerintahan Sultan Malik At Tahrir, sistem pemerintahan Samudera Pasai

    sudah teratur baik, Samudera Pasai menjadi pusat perdagangan internasional.

    Pedagang-pedagang dari Asia, Afrika, China, dan Eropa berdatangan ke

    Samudera Pasai. Hubungan dagang dengan pedagang-pedagang Pulau Jawa

    juga terjalin erat. Produksi beras dari Jawaditukar dengan lada.Setelah Sultan

    Malik At Tahrir wafat tidak ada penggantinya yang cakap dalam meminmpin

    kerajaan Samudra Pasai dan terkenal, sehingga peran penyebaran agama

    Islam diambil alih olehkerajaan Aceh.Kerajaan Samudera Pasai semakin lemah

    ketika di Aceh berdiri satu lagi kerajaan yang mulai merintis menjadi sebuah

  • 8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo

    22/84

    Kerajaan Islam di Nusantara

    22

    peradaban yang besar dan maju. Pemerintahan baru tersebut yakni Kerajaan

    Aceh Darussalam yang didirikan oleh Sultan Ali Mughayat Syah.

    KesultananAceh Darussalam sendiri dibangun di atas puing-puing kerajaan-

    kerajaan yang pernah ada di Aceh pada masa pra Islam, seperti Kerajaan

    Indra Purba, Kerajaan Indra Purwa, Kerajaan Indra Patra, dan Kerajaan

    Indrapura. Pada 1524, Kerajaan Aceh Darussalam di bawah pimpinan Sultan

    Ali Mughayat Syah menyerang Kesultanan Samudera Pasai. Akibatnya, pamor

    kebesaran Kerajaan Samudera Pasai semakin meredup sebelum benar-benar

    runtuh. Sejak saat itu, Kesultanan Samudera Pasai berada di bawah kendali

    kuasa Kesultanan Aceh Darussalam.

    b.Terjadi Perebutan kekuasaan pada tahun 1349

    Sultan Ahmad Bahian Syah malik al Tahir meninggal dunia dan

    digantikan putranya yang bernama Sultan Zainal Abidin Bahian SyahMalik al-

    Tahir. Bagaimana pemerintahan Sultan Zainal Abidin ini tidak banyak

    diketahui. Rupanya menjelang akhir abad ke-14 Samudra Pasai banyak diliputisuasana kekacauan karenaa terjadinya perebutan kekuasaan, sebagai dapat

    diungkap dari berita-berita Cina. Beberapa faktor yang menyebabkan

    runtuhnya kerajaan Samudra Pasai, yaitu pemberontakan yang dilakukan

    sekelompok orang yang ingin memberontak kepada pemerintahan kerajaan

    Samudra Pasai. Karena pemberontakan ini, menyebabkan beberapa pertikaian

    di Kerajaan Samudra Pasai. Sehingga terjadilah perang saudara yang membuat

    pertumpahan darah yang sia-sia. Untuk mengatasi hal ini, Sultan Kerajaan

    Samudra Pasai waktu itu melakukan sesuatu hal yang bijak, yaitu meminta

    bantuan kepada Sultan Malaka untuk segera menengahi dan meredam

    pemberontakan.Namun Kesultanan Pasai sendiri akhirnya runtuh setelah

    ditaklukkan oleh Portugal tahun 1521 yang sebelumnya telah menaklukan

    Malaka tahun1511, dan kemudian tahun 1524 wilayah Pasai sudah menjadi

    bagian dari kedaulatan Kesultanan Aceh.

  • 8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo

    23/84

    Kerajaan Islam di Nusantara

    23

    2. Faktor

    Eksteren

    kemunduran Kerajaan Samudra Pasai

    a. Serangan dari Majapahit Tahun 1339

    Kejayaan Kerajaan Samudera Pasai mulai mengalami ancaman dari

    Kerajaan Majapahit dengan Gajah Mada sebagai mahapatih. Gajah Mada

    diangkat sebagai patih di Kahuripan pada periode 1319-1321 Masehi oleh

    Raja Majapahit yang kala itu dijabat oleh Jayanegara. Pada 1331, Gajah Mada

    naik pangkat menjadi Mahapatih ketika Majapahit dipimpin oleh Ratu Tribuana

    Tunggadewi. Ketika pelantikan Gajah Mada menjadi Mahapatih Majapahit

    inilah keluar ucapannya yang disebut dengan Sumpah Palapa, yaitu bahwa

    Gajah Mada tidak akan menikmati buah palapa sebelum seluruh Nusantara

    berada di bawah kekuasaan Kerajaan Majapahit.Mahapatih Gajah Mada

    rupanya sedikit terusik mendengar kabar tentang kebesaran Kerajaan

    Samudera Pasai di seberang lautan sana. Majapahit khawatir akan pesatnya

    kemajuan Kerajaan Samudera Pasai. Oleh karena itu kemudianGajah Mada

    mempersiapkan rencana penyerangan Majapahit untuk menaklukkan SamuderaPasai. Desas-desus tentang serangan tentara Majapahit,yang menganut agama

    Hindu Syiwa, terhadap kerajaan Islam Samudera Pasai santer terdengar di

    kalangan rakyat di Aceh. Ekspedisi Pamalayu armada perang Kerajaan

    Majapahit di bawah komando Mahapatih Gajah Mada memulai aksinya pada

    1350 dengan beberapa tahapan.Serangan awal yang dilakukan Majapahit di

    perbatasan Perlak mengalamikegagalan karena lokasi itu dikawal ketat oleh

    tentara Kesultanan Samudera Pasai. Namun, Gajah Mada tidak membatalkan

    serangannya. Ia mundur ke laut dan mencari tempat lapang di pantai timur

    yang tidak terjaga. Di Sungai Gajah, Gajah Mada mendaratkan pasukannya dan

    mendirikan benteng di atas bukit, yang hingga sekarang dikenal dengan nama

    Bukit Meutan atau Bukit Gajah Mada. Gajah Mada menjalankan siasat

    serangan dua jurusan, yaitu dari jurusan laut dan jurusan darat. Serangan

    lewat laut dilancarkan terhadap pesisir di Lhokseumawe dan Jambu Air.

  • 8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo

    24/84

    Kerajaan Islam di Nusantara

    24

    Sedangkan penyerbuan melalui jalan darat dilakukan lewat Paya Gajah yang

    terletak di antara Perlak dan Pedawa. Serangan dari darat tersebut ternyata

    mengalami kegagalan karena dihadang oleh tentara Kesultanan Samudera

    Pasai. Sementara serangan yang dilakukan lewat jalur laut justru dapat

    mencapai istana.Selain alasan faktor politis, serangan Majapahit ke Samudera

    Pasai dipicu juga karena faktor kepentingan ekonomi. Kemajuan perdagangan

    dan kemakmuran rakyat Kerajaaan Samudera Pasai telah membuat Gajah

    Mada berkeinginan untuk dapat menguasai kejayaan itu. Ekspansi Majapahit

    dalam rangka menguasai wilayah Samudera Pasai telah dilakukan berulangkali

    dan Kesultanan Samudera Pasai pun masih mampu bertahan sebelum akhirnya

    perlahan-lahan mulai surut seiring semakin menguatnya pengaruh Majapahit

    di Selat Malaka. Hingga menjelang abad ke-16, Kerajaan Samudera Pasai

    masih dapat mempertahankan peranannya sebagai bandar yang mempunyai

    kegiatan perdagangan dengan luar negeri. Para ahlisejarah yang

    menumpahkan minatnya pada perkembangan ekonomi mencatat bahwa

    Kerajaan Samudera Pasai pernah menempati kedudukan sebagai sentrum

    kegiatan dagang internasional di nusantara semenjak peranan Kedah berhasil

    dipatahkan. Namun, kemudian peranan Kerajaan Samudera Pasai yang

    sebelumnya sangat penting dalam arus perdagangan di kawasan Asia

    Tenggara dan dunia mengalami kemerosotan dengan munculnya bandar

    perdagangan Malaka di Semenanjung Melayu Bandar Malaka segera menjadi

    primadona dalam bidang perdagangan dan mulai menggeserkedudukan Pasai.

    Tidak lama setelah Malaka dibangun, kota itu dalam waktu yang singkat

    segera dibanjiri perantau-perantau dari Jawa. Akibat kemajuan pesat yang

    diperoleh Malaka tersebut, posisi dan peranan Kerajaan Samudera Pasai kian

    lama semakin tersudut, nyaris seluruh kegiatan perniagaannya menjadi kendor

    dan akhirnya benar-benar patah di tangan Malaka sejak tahun 1450. Apalagi

    ditambah kedatangan Portugis yang berambisi menguasai perdagangan di

  • 8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo

    25/84

    Kerajaan Islam di Nusantara

    25

    Semenanjung Melayu. Orang-orang Portugis yang pada 1521 berhasil

    menduduki Kesultanan Samudera Pasai.

    b.Berdirinya Bandar Malaka yang Letaknya Lebih Strategis

    Tercatat, selama abad 13 sampai awal abad 16, Samudera Pasai dikenal

    sebagai salah satu kota di wilayah Selat Malaka dengan bandar pelabuhan

    yang sangat sibuk. Pasai menjadi pusat perdagangan internasional dengan

    lada sebagai salah satu komoditas ekspor utama.Letak geografis kerajaan

    samudera pasai terletak di Pantai Timur Pulau Sumatera bagian utara

    berdekatan dengan jalur pelayaran internasional (SelatMalaka). Letak

    Kerajaan Samudera Pasai yang strategis, mendukung kreativitas mayarakat

    untuk terjun langsung ke dunia maritim.

    Samudera pasai juga mempersiapkan bandar - bandar yang digunakan untuk:

    1)Menambah perbekalan pelayaran selanjutnya

    2)Mengurus masalah – masalah perkapalan

    3)Mengumpulkan barang – barang dagangan yang akan dikirim ke luar negeri

    4)Menyimpan barang – barang dagangan sebelum diantar ke beberapa daerah

    di Indonesia.

    Namun Setelah kerajaan Samudra Pasai dikuasai oleh Kerajaan Malaka

    pusat perdagangan dipindahkan ke Bandar Malaka. Dengan beralihnya pusat

    perdagangan ke Bandar Malaka maka perekonomian di Bandar Malaka menjadi

    ramai karena letaknya yang lebih strategis dibanding bandar-bandar di

    Samudra Pasai.

    c.Serangan Portugis

    Orang-orang Portugis memanfaatkan keadaan kerajaan Samudra Pasai

    yang sedang lemah ini karena adanya berbagai perpecahan (kemungkinan

  • 8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo

    26/84

    Kerajaan Islam di Nusantara

    26

    karena politik / kekuasaan) dengan menyerang kerajaan Samudra Pasai hingga

    akhirnya kerajaan Samudra Pasai runtuh. Sebelumnya memang orang-orang

    Portugis telah menaklukan kerajaan Malaka, yang merupakan kerajaan yang

    sering membantu kerajaan Samudra Pasaidan menjalin hubungan dengan

    kerajaan Samudra Pasai. Orang-orang Portugis datang ke Malaka, karena

    telah mengetahui bahwa pelabuhan Malaka merupakan pelabuhan transito

    yang banyak didatangi pedagang dari segala penjuru angin. Malaka dikenal

    sebagai pintu gerbang Nusantara. Julukan itu diberikan mengingat peranannya

    sebagai jalan lalu lintas bagi pedagang-pedagang asing yang hendak masuk

    dan keluar pelabuhan-pelabuhan Indonesia. Malaka pada akhir abad ke-15

    dikunjungi oleh para saudagar yang datang dari Arab,India, Asia Tenggara dan

    saudagar-saudagar Indonesia. Hal ini sangat menarik perhatian orang-orang

    Portugis.Maksud Portugis untuk menduduki Malaka adalah untuk menguasai

    perdagangan melalui selat Malaka.Kedatangan orang-orang Portugis di bawah

    pimpinan Diego Lopez de Squeira ke Malaka atas perintah raja Portugis,

    bertujuan untuk membuat perjanjian-perjanjian dengan penguasa-penguasa di

    Malaka. Perjanjian-perjanjian ini dimaksudkan untuk memperoleh suatu izin

    perdagangan yang menguntungkan kedua belah pihak. Jadi semboyan orang-

    orang Portugis untuk meluaskan daerah pengaruhnya tidak hanya bermotif

    penyebaran agama akan tetapi terutama motif ekonomi.

    F. Peninggalan dari Kerajaan Samudra Pasai

    1. Peninggalan Kerajaan Samudra Pasai

    Kerajaan Samudera Pasai diyakini pernah berjaya dibuktikan dengan

    beberapa peninggalan dari kerajaan tersebut. Sayangnya, kerajaan Samudra

    Pasai tidak banyak meninggalkan batu prasasti sebagai peninggalan

    bersejarah. Hal tersebut dikarenakan kurangnya perhatian masyarakat dan

    pemerintah setempat terhadap bukti- bukti peninggalan sejarah. Peneliti

    independen dari pusat informasi Samudra Pasai Heritage Lhouksemawe,

  • 8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo

    27/84

    Kerajaan Islam di Nusantara

    27

    Taqiyuddin mengungkapkan benda peninggalan bersejarah Kerajaan Samudera

    Pasai tersebar di hampir seluruh wilayah Aceh, khususnya Aceh Utara.

    Namun, sampai saat ini belum ada upaya untuk menggali dan meneliti

    peninggalan bersejarah tersebut. Umumnya peninggalan bersejarah Samudera

    Pasai berupa nisan bertuliskan kaligrafi arab gundul yang khas. (Mohamad

    Burhanuddin,2011).Sekelompok minoritas kreatif berhasil memanfaatkan huruf

    Arab yang dibawa oleh agama Islam, untuk menulis karya mereka dalam

    bahasa Melayu. Inilah yang kemudian disebut sebagai bahasa Jawi, dan

    hurufnya disebut Arab Jawi. Di antara karya tulis tersebut adalah Hikayat Raja

    Pasai (HRP). Bagian awal teks ini diperkirakan ditulis sekitar tahun 1360 M.

    Hikayat Raja Pasaiini dapatlah dibagi menjadi tiga bagian yaitu mengenai asal

    usul pembukaan negeri-negeri Pasai dan Samudera, pengislaman Merah Silau

    dan kejatuhan kerajaan Pasai ke Majapahit. Hikayat Raja Pasaiini juga berisi

    kisah-kisah mitos seperti kelahiran Puteri Buluh Betung, mitos pembukaan

    negeri Samudera (semut besar), silsilah raja-raja Majapahit dan legenda

    tokoh-tokoh Tun Beraim Bapa, Sultan Ahmad dan Sultan Malikul Saleh yang

    seharusnya dipercayai dalam wujud realiti sejarah Samudera-Pasai. HRP

    menandai dimulainya perkembangan sastra Melayu klasik di bumi

    nusantara.Sejalan dengan itu, juga berkembang ilmu tasawuf. Di antara buku

    tasawuf yang diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu adalah Durru al-

    Manzum, karya Maulana Abu Ishak. Kitab ini kemudian diterjemahkan ke

    dalam bahasa Melayu oleh Makhdum Patakan, atas permintaan dari Sultan

    Malaka. Informasi di atas mencerminkan sekelumit peran yang telah

    dimainkan oleh Samudra Pasai dalam posisinya sebagai pusat pertumbuhan

    Islam di Asia Tenggarapada masa itu. Samudera Pasai merupakan pusat

    perniagaan penting di kawasan itu, dikunjungi oleh para saudagar dari

    berbagai negeri, seperti Cina, India, Siam, Arab dan Persia. Komoditas utama

    adalah lada.

  • 8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo

    28/84

    Kerajaan Islam di Nusantara

    28

    Sebagai bandar perdagangan yang besar, Samudera Pasai mengeluarkan

    mata uang emas yang disebut dirham. Uang ini digunakan secara resmi di

    kerajaan tersebut. Uang dirham juga menjadi peninggalan kerajaan Samudra

    Pasai yang menandakan kekuatan ekonomi pada saat itu. Pada satu sisi

    dirham atau mata uang emas itu tertulis; Muhammad Malik Al-Zahir.

    Sedangkan di sisi lainnya tercetak nama Al-Sultan Al-Adil. Diameter Dirham

    itu sekitar 10 mm dengan berat 0,60 gram dengan kadar emas 18 karat. Di

    samping sebagai pusat perdagangan, Samudera Pasai juga merupakan pusat

    perkembangan agama Islam. Banyak makam – makam para pemimpin

    kerajaan Samudra Pasai yang merupakan bukti nyata adanya kerajaan

    Samudra Pasai.

    Beberapa makam terseut adalah :

    a. Makam Sultan Malik AL-Saleh 

    Makam Malik Al-Saleh terletak di Desa Beuringin, Kecamatan

    Samudera, sekitar 17 km sebelah timur Lhokseumawe. Nisan makam sang

    sultan ditulisi huruf Arab.

    b. Makam Sultan Maulana Al Zhahir 

    Malik Al-Zahir adalah putera Malik Al- Saleh, Dia memimpin Samudera

    Pasai sejak 1287 hingga 1326 M. Pada nisan makamnya yang terletak

    bersebelahan dengan makam Malik Al-Saleh, tertulis kalimat; Ini adalah

    makam yang dimuliakan Sultan Malik Al-Zahir, cahaya dunia dan agama. Al-

    Zahir meninggal pada 12 Zulhijjah 726 H atau 9 November 1326.

    c. Makam Nahriyah 

    Nahrisyah adalah seorang ratu dari Kerajaan Samudera Pasai yang

    memegang pucuk pimpinan tahun 1416-1428 M. Ratu Nahrisyah dikenal arif

    dan bijak. Ia bertahta dengan sifat keibuan dan penuh kasih sayang. Harkat

  • 8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo

    29/84

    Kerajaan Islam di Nusantara

    29

    dan martabat perempuan begitu mulia pada masanya sehingga banyak yang

    menjadi penyiar agama pada masa tersebut. Makamnya terletak di Gampong

    Kuta Krueng, Kecamatan Samudera ± 18 km sebelah timur Kota

    Lhokseumawe, tidak jauh dari Makam Malikussaleh. Surat Yasin dengan

    kaligrafi yang indah terpahat dengan lengkap pada nisannya. Tercantum pula

    ayat Qursi, Surat Ali Imranayat 18 19, Surat Al-Baqarah ayat 285 286,dan

    sebuah penjelasan dalam aksara Arab yang artinya, “Inilah makam yang suci,

    Ratu yang mulia almarhumah Nahrisyah yang digelar dari bangsa chadiu bin

    Sultan Haidar Ibnu Said Ibnu Zainal Ibnu Sultan Ahmad Ibnu Sultan Muhammad

    Ibnu Sultan MalikusSaleh, mangkat pada Senin 17 Zulhijjah 831 H” (1428 M).

    d.Makam Teungku Sidi Abdullah Tajul NillahTeungku 

    Sidi Abdullah Tajul Milah berasal dari Dinasti Abbasiyah dan merupakan

    cicit dari khalifah Al-Muntasir yang meninggalkan negerinya ( Irak ) karena

    diserang oleh tentara Mongolia. Beliau berangkat dari Delhi menuju Samudera

    Pasai dan mangkat di Pasai tahun 1407 M. Ia adalah pemangku jabatanMenteri Keuangan. Makamnya terletak di sebelah timur Kota Lhokseumawe.

    Batu nisannya terbuat dari marmer berhiaskan ukiran kaligrafi, ayat Qursi

    yang ditulis melingkar pada pinggiran nisan. Sedangkan di bagian atasnya

    tertera kalimatBismillahserta surat At-Taubah ayat 21-22.

    e.Makam Naina Hasanuddin 

    Naina Hasamuddin wafat pada bulan Syawal 823 H ( 1420 M ). Makam

    beliau terletak di Gampong Mns. Pie Kecamatan Samudera kabupaten Aceh

    Utara , dalam komplek makam terdapat 12batu pusara. Situs makam ini

    berhiaskan ornamen dan kaligrafi ayat Kursi di atas batu pualam, ditambah

    dengan sepotong sajak berbahasa Parsi berisikan petuah mati bagi yang

    hidup, Sajak tersebut ditulispenyair Iran Syech Muslim Al-Din Sa’di (1193-

    1292) yang diterjemahkan oleh sejarawan Ibrahim Alfian: Tiada terhitung

  • 8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo

    30/84

    Kerajaan Islam di Nusantara

    30

    bilangan tahun melintasi bumi, Laksana mata air mengalir dan semilir angin

    lalu, Bila kehidupan hanyalah separangkat kumpulan hari-hari manusia,

    Mengapa penyinggah bumi ini menjadi angkuh? Oh, sahabat! Jika kau lewat

    makam seorang musuh, Janganlah bersuka cita, sebab hal yang sama jua akan

    menimpamu, Wahai yang bercelik mata dengan kesombongan, Debu-debu

    akan merasuki tulang belulang Laksana pupur cetak memasuki kotak

    penyimpanannya. Barangsiapa menyombongkan diri dengan hiasan bajunya,

    Esok hari jasadnya yang terkubur hanya tinggal menguap.Dunia sarat

    persaingan dan sedikit kasih sayang, Ketika tersadar ia terkapar tanpa

    daya.Demikianlah sesungguhnya jasadyang kau lihat terbujur berkalang tanah

    Barang siapa memenuhi peristiwa penting ini dari kehidupannya nanti,

    Kemanakah ia harus menghindar? Tak ada yang mampu memberi pertolongan,

    kecuali amal shaleh. Saidi bernaung dibawah bayang Allah yang maha

    pemurah Yaa Rabbi, janganlahsiksa hambamu-Mu yang malang dan tak

    berdaya ini Dosa senantiasa berasal dari kami, sedang engkau penuh limpahan

    belas kasih.

    f.Makam Perdana Menteri 

    Situs ini disebut juga Makam Teungku Yacob. Beliau adalah seorang

    Perdana Menteri pada zaman Kerajaan Samudera Pasai sehingga makamnya

    digelar Makam Perdana Menteri. Beliau mangkat pada bulan Muharram 630 H

    (Augustus 1252 M). Di lokasi ini terdapat 8 buah batu pusara dengan luas

    pertapakan 8 x 15 m. Nisannya bertuliskan kaligrafi indah surat Al-Ma’aarij

    ayat 18-23 dan surat Yasin ayat 78-81.

    g. Makam Teungku Peuet Ploh Peueth.

    Makam Said Syarifi. Makam Teungku Di Iboih Makam Teungku Di Iboih

    adalah milik Maulana Abdurrahman Al-Fasi. Sebagian arkeolog berpendapat

    bahwa makam ini lebih tua dari pada makam Malikussaleh. Makam ini terletak

  • 8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo

    31/84

    Kerajaan Islam di Nusantara

    31

    di Gampong Mancang, Kecamatan Samudera± 16 km sebelah Timur Kota

    Lhokseumawe. Batu nisannya dihiasi dengan kaligrafi yang indah terdiri dari

    ayat Qursi, surat Ali Imran ayat 18, dan surat At-Taubah ayat 21-22.

     j. Makam Batte 

    Makam ini merupakan situs peninggalan sejarah Kerajaan Samudera

    Pasai. Tokoh utama yang dimakamkan pada Situs Batee Balee ini adalah

    Tuhan Perbu yang mangkat tahun 1444 M. Lokasi di desa Meucat Kecamatan

    Samudera ± sebelah Timur KotLhokseumawe. Diantara nisan-nisan tersebut

    ada yang bertuliskan kaligrafi yang indah yang terdiri dari surat Yasin, Surat

    Ali Imran, Surat Al’Araaf, Surat Al-Jaatsiyah dan Surat Al-Hasyr.

  • 8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo

    32/84

    Kerajaan Islam di Nusantara

    32

    BAB III

    Kerajaan Aceh

    a. Tentang Bab 3 ______________________________________________________

    Sejak masa lampau, wilayah Indonesia terkenal akan bidang pelayaran

    dan perdagangan yang bersifat internasional. Perdagangan tersebut dilakukan

    dengan menyusuri pantai-pantai dan melewati beberapa kota pelabuhan.

    Dalam makalah ini, saya sebagai penulis akan menguak bagaimana sejarah

    mengenai kerajaan Aceh yang berkembang di Pulau Jawa.

    b. Uraian Kerajaan Aceh _______________________________________________

    Kerajaan Aceh mengalami kejayaan pada masa pemerintahan Sultan

    Iskandar Muda. Perkembangan pesat yang dicapai kerajaan Aceh ini tidak

    a. Lokasi Kerajaan Perlak 

    b. Sumber sejarah Kerajaan Perlak 

    c. Kehidupan politik Kerajaan Perlak 

    d. Kehidupan sosial ekonomi

    e. Berakhirnya Kerajaan Perlak 

    a. Sejarah dan Perkembangan Kerajaan Aceh

    b. Silsilah Raja-Raja Aceh

    c. Masa Kejayaan Kerajaan Aceh

    d. Kehidupan Sosial, Politik, dan Ekonomi

    e. Masa Kemunduran Kerajaan Aceh

     f. Peninggalan-Peninggalan Kerajaan Aceh

  • 8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo

    33/84

    Kerajaan Islam di Nusantara

    33

    lepas dari letak kerajaannya yang sangat strategis, yaitu di Pulau Sumatera

    bagian Utara dan dekat dengan pelayaran internasional. Ramainya aktivitas

    pelayaran ini sangat mempengaruhi perkembangan kehidupan kerajaan Aceh

    di segala bidang, seperti halnya dalam aspek kehidupan politik, aspek

    ekonomi, social maupun kebudayaannya.

    Mengenai kapan berdirinya kerajaan Aceh, memang belum diketahu secara

    pasti. Namun, berdasarkan Bustanus salatin (1637M) karangan nuruddin Ar

    Raniri yang berisi silsilah sultan-sultan Aceh, serta kabar datang dari orang

    Eropa, bahwa Kerajaan Aceh telah berhasil membebaskan diri dari kekuasaan

    Kerajaan Pedir.

    A. Sejarah dan Perkembangan Kerajaan Aceh

    Kerajaan Aceh dirintis oleh Mudzaffar Syah. Ketika awal kedatangan

    Bangsa Portugis di Indonesia, tepatnya di Pulau Sumatra, terdapat dua

    pelabuhan dagang yang besar sebagai tempat transit para saudagar luar

    negeri, yakni Pasai dan Pedir. Pasai dan Pedir mulai berkembang pesat ketika

    kedatangan bangsa Portugis serta negara-negara Islam. Namun disamping

    pelabuhan Pasai dan Pedir, Tome Pires menyebutkan adanya kekuatan ketiga,

    masih muda, yaitu “Regno dachei” (Kerajaan Aceh).

    Aceh berdiri sekitar abad ke-16, dimana saat itu jalur perdagangan

    lada yang semula melalui Laut Merah, Kairo, dan Laut Tengah diganti menjadi

    melewati sebuah Tanjung Harapan dan Sumatra. Hal ini membawa perubahan

    besar bagi perdagangan Samudra Hindia, khususnya Kerajaan Aceh. Para

    pedagang yang rata-rata merupakan pemeluk agama Islam kini lebih suka

    berlayar melewati utara Sumatra dan Malaka. Selain pertumbuhan ladanya

    yang subur, disini para pedagang mampu menjual hasil dagangannya dengan

    harga yang tinggi, terutama pada para saudagar dari Cina. Namun hal itu

    justru dimanfaatkan bangsa Portugis untuk menguasai Malaka dan sekitarnya.

  • 8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo

    34/84

    Kerajaan Islam di Nusantara

    34

    Dari situlah pemberontakan rakyat pribumi mulai terjadi, khususnya wilayah

    Aceh (Denys Lombard: 2006, 61-63)

    Pada saat itu Kerajaan Aceh yang dipimpin oleh Sultan Ali Mughayat

    Syah atau Sultan Ibrahim, berhasil melepaskan diri dari kekuasaan Kerajaan

    Pedir pada tahun 1520. Dan pada tahun itu pula Kerajaan Aceh berhasil

    menguasai daerah Daya hingga berada dalam kekuasaannya. Dari situlah

    Kerajaan Aceh mulai melakukan peperangan dan penaklukan untuk

    memperluas wilayahnya serta berusaha melepaskan diri dari belenggu

    penjajahan bangsa Portugis. Sekitar tahun 1524, Kerajaan Aceh bersamapimpinanya Sultan Ali Mughayat Syah berhasil menaklukan Pedir dan Samudra

    Pasai. Kerajaan Aceh dibawah pimpinan Sultan Ali Mughayat Syah tersebut

    juga mampu mengalahkan kapal Portugis yang dipimpin oleh Simao de Souza

    Galvao di Bandar Aceh (Poesponegoro: 2010, 28)

    Setelah memiliki kapal ini, Sultan Ali Mughayat Syah atau Sultan

    Ibrahim bersiap-siap untuk menyerang Malaka yang dikuasai oleh Bangsa

    Portugis. Namun rencana itu gagal. Ketika perjalanan menuju Malaka, awak

    kapal dari armada Kerajaan Aceh tersebut justru berhenti sejenak di sebuah

    kota. Disana mereka dijamu dan dihibur oleh rakyat sekitar, sehingga secara

    tak sengaja sang awak kapal membeberkan rencananya untuk menyerang

    Malaka yang dikuasai Portugis. Hal tersebut didengar oleh rakyat Portugis

    yang bermukim disana, sehingga ia pun melaporkan rencana tersebut kepada

    Gubernur daerah Portugis (William Marsden, 2008: 387)

    Selain itu sejarah juga mencatat, usaha Sultan Ali Mughayat Syah atau

    Sultan Ibrahim untuk terus-menerus memperluas dan mengusir penjajahan

    Portugis di Indonesia. Mereka terus berusaha menaklukan kerajaan-kerajaan

    kecil yang ada di sekitar Aceh, dimana kerajaan-kerajaan tersebut merupakan

    kekuasaan Portugis, termasuk daerah Pasai. Dari perlawanan tersebutakhirnya Kerajaan Aceh berhasil merebut benteng yang terletak di Pasai.

  • 8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo

    35/84

    Kerajaan Islam di Nusantara

    35

    Hingga akhirnya Sultan Ibrahim meninggal pada tahun 1528 karena

    diracun oleh salah seorang istrinya. Sang istri membalas perlakuan Sultan

    Ibrahim terhadap saudara laki-lakinya, Raja Daya. Dan ia pun digantikan oleh

    Sultan Alauddin Syah (William Marsden, 2008: 387-388)

    Sultan Alauddin Syah atau disebut Salad ad-Din merupakan anak

    sulung dari Sultan Ibrahim. Ia menyerang Malaka pada tahun 1537, namun itu

    tidak berhasil. Ia mencoba menyerang Malaka hingga dua kali, yaitu tahun

    1547 dan 1568, dan berhasil menaklukan Aru pada tahun 1564. Hingga

    akhirnya ia wafat 28 September 1571. Sultan Ali Ri’ayat Syah atau Ali Ri’ayatSyah, yang merupakan anak bungsu dari Sultan Ibrahim menggantikan

    kedudukan Salad ad-Din. Ia mencoba merebut Malaka sebanyak dua kali,

    sama seperti kakaknya, yaitu sekitar tahun 1573 dan 1575. Hingga akhirnya ia

    tewas 1579 (Denys Lombard: 2006, 65-66)

    Sejarah juga mencatat ketika masa pemerintahan Salad ad-Din, Aceh

    juga berusaha mengambangkan kekuatan angkatan perang, mengembangkan

    perdagangan, mengadakan hubungan internasional dengan kerajaan-kerajaan

    Islam di Timur Tengah, seperti Turki, Abysinia, dan Mesir. Bahkan sekitar

    tahun 1563, ia mengirimkan utusannya ke Konstantinopel untuk meminta

    bantuannya kepada Turki dalam melakukan penyerangan terhadap Portugis

    yang menguasai wilayah Aceh dan sekitarnya. Mereka berhasil menguasai

    Batak, Aru dan Baros, dan menempatkan sanak saudaranya untuk memimpin

    daerah-daerah tersebut. Penyerangan yang dilakukan oleh Kerajaan Aceh ini

    tak luput dari bantuan tentara Turki.

    Mansyur Syah atau Sultan Alauddin Mansyur Syah dari Kerajaan Perak

    di Semenanjung adalah orang berikutnya yang naik tahta. Ia merupakan

    menantu Sultan Ali Ri’ayat Syah. Menurut Hikayat Bustan as-Salatin , ia

    adalah seorang yang sangat baik, jujur dan mencintai para ulama. Karenaitulah banyak para ulama baik dari nusantara maupun luar negeri yang datang

  • 8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo

    36/84

    Kerajaan Islam di Nusantara

    36

    ke Kerajaan Aceh. Hingga akhirnya ia wafat pada tahun 1585 dan digantikan

    oleh Sultan Alauddin Ri’ayat Syah ibn Sultan Munawar Syah yang memerintah

    hingga tahun 1588. Sejak tahun1588, Kerajaan Aceh dipimpin oleh Sultan

    Alauddin Ri’ayat Syah ibn Firman Syah atau Sultan Muda hingga tahun 1607

    (Poesponegoro: 2010, 30-31)

    Kerajaan Aceh mulai mengalami masa keemasan atau puncak

    kekuasaan di bawah pimpinan Sultan Iskandar Muda, yaitu sekitar tahun 1607

    sampai tahun 1636. Pada masa Sultan Iskandar Muda, Kerajaan Aceh

    mengalami peningkatan dalam berbagai bidang, yakni dalam bidang politik,ekonomi-perdagangan, hubungan internasional, memperkuat armada

    perangnya, serta mampu mengembangakan dan memperkuat kehidupan Islam.

    Bahkan kedudukan Bangsa Portugis di Malaka pun semakin terdesak akibat

    perkembangan yang sangat pesat dari Kerajaan Aceh di bawah pimpinan

    Sultan Iskandar Muda (Poesponegoro: 2010, 31)

    Sultan Iskandar Muda memperluas wilayah teritorialnya dan terus

    meningkatkan perdagangan rempah-rempah menjadi suatu komoditi ekspor

    yang berpotensial bagi kemakmuran masyarakat Aceh. Ia mampu menguasai

    Pahang tahun 1618, daerah Kedah tahun 1619, serta Perak pada tahun 1620,

    dimana daerah tersebut merupakan daerah penghasil timah. Bahkan dimasa

    kepemimpinannya Kerajaan Aceh mampu menyerang Johor dan Melayu hingga

    Singapura sekitar tahun 1613 dan 1615. Ia pun diberi gelar Iskandar Agung

    dari Timur.

    Kemajuan dibidang politik luar negeri pada era Sultan Iskandar Muda,

    salah satunya yaitu Aceh yang bergaul dengan Turki, Inggris, Belanda dan

    Perancis. Ia pernah mengirimkan utusannya ke Turki dengan memberikan

    sebuah hadiah lada sicupak atau lada sekarung, lalu dibalas dengan kesultanan

    Turki dengan memberikan sebuah meriam perang dan bala tentara, untukmembantu Kerajaan Aceh dalam peperangan. Bahkan pemimpin Turki

  • 8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo

    37/84

    Kerajaan Islam di Nusantara

    37

    mengirimkan sebuah bintang jasa pada sultan Aceh (Harry Kawilarang, 2008:

    21-22)

    Dalam lapangan pembinaan kesusasteraan dan ilmu agama, Aceh telah

    melahirkan beberapa ulama ternama, yang karangan mereka menjadi rujukan

    utama dalam bidang masing-masing, seperti Hamzah Fansuri dalam bukunya

    Tabyan Fi Ma'rifati al-U Adyan, Syamsuddin al-Sumatrani dalam bukunya

    Mi'raj al-Muhakikin al-Iman, Nuruddin Al-Raniri dalam bukunya Sirat al-

    Mustaqim, dan Syekh Abdul Rauf Singkili dalam bukunya Mi'raj al-Tulabb Fi

    Fashil(http://ridwanaz.com/umum/sejarah/sejarah-kerajaan-aceh-pada-masa-kejayaan-dan-keruntuhannya/)

    Dalam hubungan ekonomi-perdagangan dengan Mesir, Turki, Arab,

    juga dengan Perancis, Inggris, Afrika, India, Cina, dan Jepang. Komoditas-

    komoditas yang diimpor antara lain: beras, guci, gula (sakar), sakar lumat,

    anggur, kurma, timah putih dan hitam, besi, tekstil dari katun, kain batik mori,

    pinggan dan mangkuk, kipas, kertas, opium, air mawar, dan lain-lain yang

    disebut-sebut dalam Kitab Adat Aceh. Komoditas yang diekspor dari Aceh

    sendiri antara lain kayu cendana, saapan, gandarukem (resin), damar, getah

    perca, obat-obatan (Poesponegoro: 2010, 31)

    Di bawah kekuasannya kendali kerajaan berjalan dengan aman,

    tentram dan lancar. Terutama daerah-daerah pelabuhan yang menjadi titik

    utama perekonomian Kerajaan Aceh, dimulai dari pantai barat Sumatra hingga

    ke Timur, hingga Asahan yang terletak di sebelah selatan. Hal inilah yang

    menjadikan kerajaan ini menjadi kaya raya, rakyat makmur sejahtera, dan

    sebagai pusat pengetahuan yang menonjol di Asia Tenggara (Harry

    Kawilarang, 2008: 24)

    B. Silsilah Raja-raja Aceh

  • 8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo

    38/84

    Kerajaan Islam di Nusantara

    38

    Kerajaan Aceh telah berdiri sejak akhir abad ke 15M – 20 M. Dalam

    kurun waktu empat abad, Kerajaan Aceh telah diperintah oleh 38 sultan dan

    sultanah[11]. Sultan maupun sultanah dari kerajaan Aceh tidak hanya berasal

    dari Aceh. Tetapi berasal dari daerah di luar Aceh dan dari dinasti-dinasti

    yang ada saat itu.

    Sultan Aceh dari Dinasti Makota Alam

    No. Nama Masa Pemerintahan Keterangan

    1. Sultan Ali Mughayat

    Syah

    1496-1528 / 7

    Agustus 1530

    Pendiri kerajaan,

    putera dari

    Syamsu Syah

    2. Sultan Salahuddin 1528 / 1530-

    1537 / 1539

    Putra dari Sultan

    Ali Wafat

    tanggal 25

    November1548.

    3. Sultan Alauddin al-

    Qahhar

    1537-1568 / 28

    September1571

    Putra dari Sultan

    Ali Mughayat

    Syah.

    4. Sultan Husain Ali Riayat

    Syah

    1568 / 1571-1575 / 8

    Juni 1579

    Putra dari Sultan

    Alauddin al-

    Qahhar.

    5. Sultan Muda 1575 / 1579 Putra dari No. 4.

    Baru berumur

    beberapa bulan

    pada saat

    dijadikan sultan.

  • 8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo

    39/84

    Kerajaan Islam di Nusantara

    39

    6. Sultan Sri Alam 1575-1576 / berkuasa

    hanya pada 1579

    Merupakan raja

    Priaman

    7. Sultan Zainal Abidin 1576-1577 / berkuasa

    hanya pada 1579

    Cucu dari Sultan

    Alauddin al-

    Qahhar.

    Sultan Aceh yang berasal dari luar Aceh

    No. Nama Masa Pemerintahan Keterangan

    1. Sultan Alauddin Mansur

    Syahbin Sultan Mansur

    Syah

    I(Sultan Perak 1549-

    1577)

    1577 / 1579-1589 /

    dibunuh sekitar 1586

    Kakak dari Sultan

    Ahmad Tajuddin

    Syah,

    Sultan Perak.

    2. Sultan Buyong 1589 / 1586-1596 / 28

    Juni1589

    Anak seorang raja

    Indrapura.

    Sultan Aceh yang berasal dari Dinasti Darul-Kamal

    No. Nama Masa Pemerintahan Keterangan

    1. Sultan Alauddin Riayat

    Syah Sayyid al-

    Mukammil

    1596 / 1589-1604 Putra dari Firman

    Syah.

    2. Sultan Ali Riayat Syah 1604-1607 Putra dari Sultan

    Alauddin Riayat

  • 8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo

    40/84

    Kerajaan Islam di Nusantara

    40

    Syah Sayyid al-

    Mukammil

    Sultan Aceh peleburan dari Dinasti Makota Alam dan Dinasti Darul-Kamal

    No. Nama Masa Pemerintahan Keterangan

    1.

    Sultan Iskandar Muda

    Johan Pahlawan

    Meukuta Alam

    1607-27

    Desember 1636

    Cucu (melalui ibu)

    dari Sultan

    Alauddin Riayat

    Syah Sayyid al-

    Mukammil

    Sultan Aceh yang berasal dari luar Aceh

    No. Nama Masa Pemerintahan Keterangan

    1. Sultan Iskandar Tsani

    Alauddin Mughayat

    Syah

    1636-15

    Februari 1641

    Putra

    Sultan Pahang,Ahmad

    Syah II.

    Sultanah Aceh

    No. Nama Masa Pemerintahan Keterangan

    1. Sri Ratu Safiatuddin

    Tajul Alam

    1641-1675 Putri dari Sultan

    Iskandar Muda

    Johan Pahlawan

  • 8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo

    41/84

    Kerajaan Islam di Nusantara

    41

    Meukuta Alam.

    2. Sri Ratu Naqiatuddin

    Nurul Alam

    1675-1678

    3. Sri Ratu Zaqiatuddin

    Inayat Syah

    1678-1688

    Sultan Aceh

    No. Nama Masa Pemerintahan Keterangan

    1. Sultan Badrul Alam

    Syarif Hasyim

    Jamaluddin

    1699-1702 Suami dari Sri

    Ratu Zainatuddin

    Kamalat Syah

    2. Sultan Perkasa Alam

    Syarif Lamtui

    1702-1703

    3. Sultan Jamalul Alam

    Badrul Munir

    1703-1726

    4. Sultan Jauharul Alam

    Aminuddin

    1726

    5. Sultan Syamsul Alam 1726-1727

    Sultan Aceh Keturunan Bugis

    No. Nama Masa Pemerintahan Keterangan

    1. Sultan Alauddin Ahmad 1727-1735

  • 8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo

    42/84

    Kerajaan Islam di Nusantara

    42

    Syah

    2. Sultan Alauddin Johan

    Syah

    1735-1760 Putra dari Sultan

    Alauddin Ahmad

    Syah.

    3. Sultan Mahmud Syah 1760-1764 Putra dari Sultan

    Alauddin Johan

    Syah.

    4. Sultan Badruddin Johan

    Syah

    1764-1765

    5. Sultan Mahmud Syah 1765-1773

    6. Sultan Sulaiman Syah 1773

    7. Sultan Mahmud Syah 1773-1781

    8. Alauddin Muhammad

    Syah

    1781-1795 Putra Sultan

    Mahmud Syah.

    9. Sultan Alauddin Jauhar

    al-Alam

    1795-1823 Putra dari Sultan

    Sulaiman Syah.

    10. Sultan Syarif Saif al-

    Alam

    1815-1820

    11. Sultan Alauddin Jauhar

    al-Alam

    1795-1823

    12. Sultan Muhammad Syah 1823-1838 Putra dari Sultan

    Mahmud Syah.

  • 8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo

    43/84

    Kerajaan Islam di Nusantara

    43

    13. Sultan Sulaiman Syah 1838-1857 Putra dari Sultan

    Alauddin Jauhar

    al-Alam.

    14. Sultan Mansur Syah 1857-1870 Putra dari Sultan

    Mahmud Syah.

    C. Masa Kejayaan Kerajaan Aceh

    Kerajaan Aceh mulai mengalami masa keemasan atau puncak

    kekuasaan di bawah pimpinan Sultan Iskandar Muda, yaitu sekitar tahun 1607

    sampai tahun 1636. Pada masa Sultan Iskandar Muda, Kerajaan Aceh

    mengalami peningkatan dalam berbagai bidang, yakni dalam bidang politik,

    ekonomi-perdagangan, hubungan internasional, memperkuat armada

    perangnya, serta mampu mengembangakan dan memperkuat kehidupan Islam.

    Bahkan kedudukan Bangsa Portugis di Malaka pun semakin terdesak akibat

    perkembangan yang sangat pesat dari Kerajaan Aceh di bawah pimpinan

    Sultan Iskandar Muda (Poesponegoro: 2010, 31)

    Sultan Iskandar Muda memperluas wilayah teritorialnya dan terus

    meningkatkan perdagangan rempah-rempah menjadi suatu komoditi ekspor

    yang berpotensial bagi kemakmuran masyarakat Aceh. Ia mampu menguasai

    Pahang tahun 1618, daerah Kedah tahun 1619, serta Perak pada tahun 1620,

    dimana daerah tersebut merupakan daerah penghasil timah. Bahkan dimasa

    kepemimpinannya Kerajaan Aceh mampu menyerang Johor dan Melayu hingga

    Singapura sekitar tahun 1613 dan 1615. Ia pun diberi gelar Iskandar Agung

    dari Timur.

    Kemajuan dibidang politik luar negeri pada era Sultan Iskandar Muda,

    salah satunya yaitu Aceh yang bergaul dengan Turki, Inggris, Belanda dan

    Perancis. Ia pernah mengirimkan utusannya ke Turki dengan memberikan

  • 8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo

    44/84

    Kerajaan Islam di Nusantara

    44

    sebuah hadiah lada sicupak atau lada sekarung, lalu dibalas dengan kesultanan

    Turki dengan memberikan sebuah meriam perang dan bala tentara, untuk

    membantu Kerajaan Aceh dalam peperangan. Bahkan pemimpin Turki

    mengirimkan sebuah bintang jasa pada sultan Aceh (Harry Kawilarang, 2008:

    21-22)

    Dalam lapangan pembinaan kesusasteraan dan ilmu agama, Aceh telah

    melahirkan beberapa ulama ternama, yang karangan mereka menjadi rujukan

    utama dalam bidang masing-masing, seperti Hamzah Fansuri dalam bukunya

    Tabyan Fi Ma'rifati al-U Adyan, Syamsuddin al-Sumatrani dalam bukunyaMi'raj al-Muhakikin al-Iman, Nuruddin Al-Raniri dalam bukunya Sirat al-

    Mustaqim, dan Syekh Abdul Rauf Singkili dalam bukunya Mi'raj al-Tulabb Fi

    Fashil(http://ridwanaz.com/umum/sejarah/sejarah-kerajaan-aceh-pada-

    masa-kejayaan-dan-keruntuhannya/).

    Dalam hubungan ekonomi-perdagangan dengan Mesir, Turki, Arab,

    juga dengan Perancis, Inggris, Afrika, India, Cina, dan Jepang. Komoditas-

    komoditas yang diimpor antara lain: beras, guci, gula (sakar), sakar lumat,

    anggur, kurma, timah putih dan hitam, besi, tekstil dari katun, kain batik mori,

    pinggan dan mangkuk, kipas, kertas, opium, air mawar, dan lain-lain yang

    disebut-sebut dalam Kitab Adat Aceh. Komoditas yang diekspor dari Aceh

    sendiri antara lain kayu cendana, saapan, gandarukem (resin), damar, getah

    perca, obat-obatan (Poesponegoro: 2010, 31).

    Di bawah kekuasannya kendali kerajaan berjalan dengan aman,

    tentram dan lancar. Terutama daerah-daerah pelabuhan yang menjadi titik

    utama perekonomian Kerajaan Aceh, dimulai dari pantai barat Sumatra hingga

    ke Timur, hingga Asahan yang terletak di sebelah selatan. Hal inilah yang

    menjadikan kerajaan ini menjadi kaya raya, rakyat makmur sejahtera, dan

    sebagai pusat pengetahuan yang menonjol di Asia Tenggara (HarryKawilarang, 2008: 24).

  • 8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo

    45/84

    Kerajaan Islam di Nusantara

    45

    D. Kehidupan Sosial, politik dan Ekonomi

    1. Kehidupan Sosial

    Adalanya penggolongan masyarakat menjadi beberapa golongan, yaitu

    teuku (kaum bangsawan), golongan teungku (Kaum ulama yang

    memegang), Hulubalang (prajurit) serta rakyat biasa. Antara Golongan

    teuku dan Teungku sering timbul persaingan yang mengakibatkan

    melemahnya kerajaan Aceh.

    2. Kehidupan Politik

    Aceh tumbuh secara cepat menjadi kerajaan besar karena didukung

    oleh letaknya yang strategis, kemudian Kerajaannya memiliki Bandar

    pelabuhan. Aceh juga memiliki daerah yang kaya akan tanaman lada.

    Tanaman ini sendiri merupakan komoditi ekspor yang sangat penting.

    Selain itu, jatuhnya malaka ke tangan Portugis menyebabkan pedagang

    Islam banyak singgah ke Aceh, ditambah Jalur pelayaran beralih melalui

    sepanjang pantai barat Sumatera.

    3. Kehidupan Ekonomi

    Letaknya yang sangat strategis, di jalur pelayaran dan perdagangan

    Selat malakah menitikberatkan pada , maka Kerajaan Aceh menitikberatkan

    pada perekonomian pada bidang perdagangan dan pelayaran. Penguasaan atas

    daerah pantai barat dan timur sumatera banyak menghasilkan lada. Sementara

    di Semenanjung Malaka menghasilkan lada dan timah.

    Berikut ini, komoditas ekspor dan impor dari Aceh :

    Komoditas ekspor Komoditas impor

  • 8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo

    46/84

    Kerajaan Islam di Nusantara

    46

    Kayu yang tinggi

    nilainya

    Cendana Bahan makanan Beras

    Sapang Mentega

    Jenis dammar Gendarukam Gula

    Dammar Anggur

    Teban Kurma

    Sari dan wangi-

    wangian

    Kemenyan

    putih

    Logam Timah

    Kemenyan

    hitam

    Besi

    Kamper boraks

    Akar pucuk Tekstil Bendela

    Minyak

    rasamala

    Kain tenun

    Kulit kayu

    masui

    Barang kerajinan Tembikar

    Rempah-rempah Lada Guci

    Campli puta Bahan perangsang Candu

    Bunga lawang Kopi

  • 8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo

    47/84

    Kerajaan Islam di Nusantara

    47

    E. Masa Kemunduran Kerajaan Aceh

    Berikut merupakan factor yang mengakibatkan kerajaan Aceh mengalami

    kemunduran.

    1) Kekalahan perang antara Aceh melawan portugis di Malaka pada tahun

    1629 M

    2) Tokoh pengganti Sultan Iskandar Muda tidaklah sebaik yang terdahulu.

    3) Permusuhan yang hebat diantara kaum ulama yang menganut ajaran

    Syamsyudias-Sumatra dan penganut ajaran Nur ad-Din ar-raniri

    4) Saerah-daerah yang jauh dari pemerintahan pusat melepaskan diri dari

    Aceh

    5) Pertahanan Aceh lemah sehingga bangsa-bangsa Eropa berhasil

    mendesak dan menggeser daerah perdagangan Aceh. Akhirnya,

    perekonomian di Aceh menjadi melemah.

    F. Peninggalan-Peninggalan Kerajaan Aceh

    Jejak peradaban Kerajaan Aceh selama berabad-abad silam telah menyimpan

    begitu banyak tempat-tempat peninggalan bersejarah yang terkenal di dunia.

    Sejarah telah mencatat bahwa Aceh selama masa penjajahan, baik itu

    penjajahan Portugis, Belanda dan Jepang serta konflik bersenjata antara GAM

    dan RI belum sekalipun tercatat Aceh pernah menyerah. Itulah sebabnya

    kegilaan ini sering disebut oleh Belanda dengan "Acheh Pungo atau Aceh Gila".

    Diantara sekian banyak tempat peninggalan itu, ada beberapa tempat

    peninggalan bersejarah Aceh yang paling terkenal di dunia.

    Berikut adalah beberapa peninggalan-peninggalannya :

    1. Mesjid Raya Baiturrahman

  • 8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo

    48/84

    Kerajaan Islam di Nusantara

    48

    Mesjid Raya Baiturrahman merupakan salah satu masjid termegah di Asia

    Tenggara. Masjid ini berada di pusat kota Banda Aceh yang bersebelahan

    dengan pasar

    tradisional Aceh,

    Nanggroe Aceh

    Darussalam,

    Indonesia. Masjid

    Raya Baiturrahman

    adalah simbol

    religius, keberanian

    dan nasionalisme

    rakyat Aceh. Masjid

    ini dibangun pada masa Sultan Iskandar Muda (1607-1636). Masjid ini

    merupakan saksi bisu sejarah Aceh. Masjid ini merupakan markas pertahanan

    rakyat Aceh ketika berperang dengan Belanda (1873-1904).

    2. Gunongan

    Taman Sari Gunongan ini terbuka untuk umum. Di Pinto Khop, yang berada

    tidak jauh dari Gunongan, terdapat taman bermain anak-anak sehingga tempat

    ini ramai dikunjungi terutama pada sore hari atau hari-hari libur. Gunongan

  • 8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo

    49/84

    Kerajaan Islam di Nusantara

    49

    dibangun pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda yang memerintah

    tahun 1607-1636.

    3. Lonceng Cakra Donya

    Menurut sejarahnya lonceng ini diberikan oleh kerajaan China melalui

    Laksamana Cheng Ho yang merupakan pelayar tangguh, sebagai ikatan

    persahabatan antara kerajaan China dengan Kerajaan Aceh. Cakra Donya

    adalah lonceng yang berupa mahkota besi berbentuk stupa buatan Cina 1409

    M, dengan tinggi 125 cm dan lebar 75 cm. Cakra berarti poros kereta,

    lambang-lambang Wishnu, cakrawala atau matahari. Sedangkan Donya berarti

    dunia.

    4. Kerkoff Peucut

    Kerkoff Peucut adalah kompleks kuburan

    perwira Belanda yang tewas dalam perang

    Aceh, jumlahnya mencapai 2000 lebih nisan

  • 8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo

    50/84

    Kerajaan Islam di Nusantara

    50

    yang tersimpan di dalamnya. Sejarah dunia mencatat bhwa Kherkoff Peucut

    adalah kompleks kuburan Belanda terbesar di dunia. Dalam bahasa Indonesia

    Kerkoff berarti "kuburan".

    5. Benteng Indra Patra

    Benteng Indra Patra adalah benteng peninggalan kerajaan Hindu pertama diAceh yang digunakan sebagai tempat peribadatan dan benteng pertahanan

    dari gempuran musuh. Kemudian benteng ini direbut oleh Kerajaan Islam Aceh

    dan dijadikan sebagai benteng pertahanan. Benteng ini di pimpin oleh seorang

    laksamana perang perempuan Aceh yang sangat terkenal yaitu Laksamana

    Malahayati.

    Benteng indra patra terletak di kecamatan krueng raya aceh besar. benteng

    ini dibangun oleh kerajaan hindu sebelum masuknya islam di aceh. Pada masa

    pemerintahan kerajaan Aceh benteng ini digunakan sebagai benteng

    pertahanan melawan armada portugis.

  • 8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo

    51/84

    Kerajaan Islam di Nusantara

    51

    6. Rumoh Aceh

    Rumoh Aceh adalah rumah adat Aceh yang difungsikan sekarang

    sebagai museum yang menyimpan ribuan peninggalan sejarah Aceh mulai dari

    peninggalan sejarah pra modern hingga peninggalan sejarah masa penjajahan

    selain itu di rumoh Aceh ini juga disimpan berbagai macam kebudayaan Aceh

    yang berupa kerajinan tangan dan budaya Aceh lainnya.

    Komponen utama Rumoh Aceh, antara lain :

    Seuramou-keu (serambi depan)

    Seuramou-likoot (serambi belakang)

    Rumoh-Inong (rumah induk)

    Rumoh-dapu (dapur)

    Seulasa (teras)

    Kroong-padee (lumbung padi)

    Keupaleh (gerbang)

    Tameeh (tiang)

  • 8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo

    52/84

    Kerajaan Islam di Nusantara

    52

    7. Pesawat Seulawah Agam

    Pesawat Seulawah Agam ini merupakan pemberian atau sumbangan

    orang Aceh kepada Republik Indonesia setelah Aceh bergabung dengan

    Indonesia. Pesawat ini digunakan oleh RI sebagai sarana untuk mempercepat

    kemerdekaan Indonesia.

    8. Monumen Kerajaan Islam Peureulak

  • 8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo

    53/84

    Kerajaan Islam di Nusantara

    53

    Monumen Kerajaan Islam Peureulak ini terletak Desa Paya Meuligau,

    kecamatan Peureulak, Kabupaten Aceh Timur. Kawasan ini dahulu tempat

    Kerajaan Islam Peureulak berada, monumen ini dibangun sebagai simbol

    tempat Kerajaan Islam Peureulak sebagai Kerajaan Islam yang pertama di

    Asia Tenggara yang didirikan pada tahun 840-864 M dengan raja

    pertama Sultan Alaidin Sayed Maulana Abdul Aziz Syah. Di lokasi ini juga

    terdapat makam Beliau dan isterinya.

    9. Makam Sultan Iskandar Muda

    Makam Sultan Iskandar Muda terletak di kota Banda Aceh. Beliau merupakan

    tokoh penting dalam sejarah kesultanan Aceh. Kerajaan Aceh pernah

    mengalami masa kejayaan, kala Sultan memerintah di Kerajaan Aceh

    Darussalam di masa abad ke 17 yaitu pada tahun 1607-1636. Pada masa

    pemerintahan Beliau, kerajaan Islam Aceh menduduki peringkat kelima

    kerajaan Islam terbesar di dunia.

  • 8/17/2019 Beberapa Kerajaan Islam Di Indonesia by Annisa Dwi Rahma SMK Negeri 2 Purworejo

    54/84

    Kerajaan Islam di Nusantara

    54

    BAB 4

    Kesultanan Cirebon

    a. Tentang Bab 4 ______________________________________________________

    Banyak misteri tentang kerajaan Cirebon yang awalnya didirikan oleh

    Syarif Hidayatulloh, dimana beliau adalah putra dari Nyai Rara Santang dan

    tidak salah lagi bahwa beliau adalah keturuan dari Prabu Siliwangi penguasa

    tanah pasund