jurnal meilisa roslina...

Upload: muchsin-u-chen

Post on 01-Mar-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Jurnal Meilisa Roslina PenerapanMetodeForwardChainingDanCertaintyFactorUntukDiagnosaPenyakitMataManusia- 1

    http:///reader/full/jurnal-meilisa-roslina-penerapanmetodeforwardchainingdancertaintyfactoruntukdiagnosapenyak 1/13

    1

    PENERAPAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY

    FACTOR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT MATA MANUSIA

    Meilisa

    Roslina Simamora

    Jurusan Sistem Informasi

    STMIK PalComTech Palembang

    Abstrak

    Mata sebagai jendela dunia bagi manusia adalah salah satu organ tubuh yang sangat

    penting. Ketika mata mengalami gangguan maka seseorang akan merasa tidak nyaman,

    bahkan mengalami kesulitan untuk melakukan berbagai aktifitas dalam kehidupannya.

    Terbatasnya layanan informasi kesehatan mata di puskesmas dan rumah sakit, kurangnya

    tenaga dokter spesialis mata yang bisa memberikan informasi tentang gangguan kesehatan

    mata, serta mahalnya biaya konsultasi dokter spesialis mata mengakibatkan kurangnya

    pengetahuan masyarakat tentang penyakit mata. Setiap penderita penyakit mata dapat

    dengan mudah dan cepat mengetahui jenis penyakit mata dan gejalanya yaitu dengan

    membangun aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit mata manusia. Teknik yang

    digunakan untuk mengembangkan sistem adalah waterfall. Sistem ini dibangun berbasiswebsite dengan bahasa pemrograman yang digunakan yaitu PHP dan MySQL sebagai

    databasenya. Penelitian ini akan menghasilkan sistem pakar dengan menerapkan metode

    forward chaining dan certainty factor (CF) untuk memberikan informasi gejala dan diagnosa

    penyakit mata manusia.

    Kata Kunci : Sistem Pakar, Forward Chaining, Certainty Factor, Mata

    PENDAHULUAN

    Mata sebagai jendela dunia bagi manusia adalah salah satu organ tubuh yang sangat

    penting. Apabila mata mengalami gangguan fungsi yang disebabkan penyakit, informasi yang

    dihasilkan dari lima indera akan mengalami ketidakseimbangan yang sudah pasti berujung

    pada gangguan dalam aktivitas keseharian manusia.Terbatasnya layanan informasi kesehatan mata di Puskesmas dan Rumah Sakit,

    kurangnya tenaga dokter spesialis mata yang bisa memberikan informasi tentang gangguan

    kesehatan mata, serta mahalnya biaya konsultasi dokter spesialis, sehingga mengakibatkan

    kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit mata. Upaya agar setiap penderita

    penyakit mata dapat dengan mudah dan cepat mengetahui jenis penyakit mata dan gejalanya

    tanpa harus ke dokter terlebih dahulu mengakibatkan bidang sistem pakar mulai

    dimanfaatkan untuk membantu seorang pakar atau ahli dalam mendiagnosa penyakit mata

    manusia.

    Sistem pakar adalah aplikasi berbasis komputer yang digunakan untuk menyelesaikan

    masalah sebagaimana yang dipikirkan oleh pakar. Pengambilan keputusan mengenai

    diagnosis dan memberikan penatalaksanaan suatu penyakit tidak dapat dilakukan semua

    orang, sehingga diperlukan suatu sistem pakar yang memudahkan masyarakat untuk

    mendapatkan informasi diagnosa penyakit mata.

    Sistem pakar untuk diagnosa penyakit mata ini menggunakan metode runut maju

    (forward chaining) untuk menelusuri gejala yang ditampilkan dalam bentuk pertanyaan-

    pertanyaan agar dapat mendiagnosa jenis penyakit mata. Dalam penentuan

    penypendiagnosaan diperlukan nilai kepercayaan terhadap penyakit, untuk mendapatkan nilai

    kepercayaan terhadap penyakit yang diderita, diperlukan suatu metode yang dikenal dengan

    certainty factor(CF).

  • 7/25/2019 Jurnal Meilisa Roslina PenerapanMetodeForwardChainingDanCertaintyFactorUntukDiagnosaPenyakitMataManusia- 1

    http:///reader/full/jurnal-meilisa-roslina-penerapanmetodeforwardchainingdancertaintyfactoruntukdiagnosapenyak 2/13

  • 7/25/2019 Jurnal Meilisa Roslina PenerapanMetodeForwardChainingDanCertaintyFactorUntukDiagnosaPenyakitMataManusia- 1

    http:///reader/full/jurnal-meilisa-roslina-penerapanmetodeforwardchainingdancertaintyfactoruntukdiagnosapenyak 3/13

    3

    FlowchartMenurut Utami dan Sukrisno (2005: 24), flowchart(bagan alir) merupakan representasi

    secara grafik dari suatu algoritma atau prosedur untuk menyelesaikan suatu masalah.

    Menurut Jogiyanto (2005: 795), Bagan alir (flowchart) adalah bagan (chart) yangmenunjukkan alir (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alirdigunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokomentasi.

    Data Flow Diagram (DFD)Menurut Fatta (2007: 119), Data Flow Diagram (DFD) merupakan diagram yang

    digunakan untuk menggambarkan proses-proses yang terjadi pada sistem yang akan

    dikembangkan.

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    1. Data PenyakitJumlah penyakit yang diolah dalam sistem pakar penyakit mata ini adalah 15 macam

    penyakit.

    Tabel 1. Data Penyakit

    Kode Penyakit Nama Penyakit

    P01 Blefaritis

    P02 Skleritis

    P03 Konjungtivitis Bakteri

    P04 Konjungtivitis Viral

    P05 Konjungtivitis AlergiP06 Konjungtivitis Sika

    P07 Keratitis

    P08 Ulkus Kornea

    P09 Endoftalmitis

    P10 Uveitis Anterior

    P11 Glaukoma Akut

    P12 Glaukoma Kronik

    P13 Katarak

    P14 Ablasi Retina

    P15 Neuritis Optik

    2. Data GejalaData-data gejala yang digunakan dalam sistem pakar penyakit mata ini berjumlah 51

    gejala. Berikut sebagian dari gejala yang digunakan :

    Tabel 2. Data Gejala

    Kode Gejala Gejala

    G01 Daya penglihatan menurun

    G02 Fotofobia (silau)

    G03 Mata merah

    G04 Bengkak

  • 7/25/2019 Jurnal Meilisa Roslina PenerapanMetodeForwardChainingDanCertaintyFactorUntukDiagnosaPenyakitMataManusia- 1

    http:///reader/full/jurnal-meilisa-roslina-penerapanmetodeforwardchainingdancertaintyfactoruntukdiagnosapenyak 4/13

    4

    G05 Gatal

    G06 Epifora (berair)

    G07 Lakrimasi (sedikit berair)

    G08 Sakit

    G09 Eksudat(belekan)

    G10 Hipopion (nanah yang berkumpul di dalam kornea

    G11 KelilipanG12 Kelopak mata merah

    G13 Konjungtiva bengkak

    G14 Rasa sakit yang menyebar ke dahi, alis, dagu secara terus-menerus

    G15 Sklera bengkak

    G16 Konjungtivitas bulbi merah

    G17 Mata terasa seperti ada benda asing

    G18 Pembengkakan kelenjar getah bening belakang telinga

    G19 Pseudoptis (sulit membuka mata)

    G20 Demam dan sakit tenggorokan

    Sumber : Mansjoer dkk (2007: 49-65)

    3. Tabel KeputusanBerdasarkan pengetahuan berupa data gejala dan penyakit mata pada manusia, maka

    dapat dibuat basis pengetahuan berupa hubungan atau keterkaitan yang ada antara gejala dan

    penyakit mata pada manusia.

    Tabel 3. Tabel Keputusan

    Kode

    Gejala

    Kode Penyakit (P)

    01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15

    G01

    G02

    G03

    G04G05

    G06

    G07

    G08

    G09

    G10

    G11

    G12

    G13

    G14

    G15G16

    G17

    G18

    G19

    G20

    G21

    G22

    G23

  • 7/25/2019 Jurnal Meilisa Roslina PenerapanMetodeForwardChainingDanCertaintyFactorUntukDiagnosaPenyakitMataManusia- 1

    http:///reader/full/jurnal-meilisa-roslina-penerapanmetodeforwardchainingdancertaintyfactoruntukdiagnosapenyak 5/13

    5

    G24

    G25

    G26

    G27

    G28

    G29

    G30G31

    G32

    G33

    G34

    G35

    G36

    Sumber : Mansjoer dkk (2007: 49-65)

    4. Pohon Keputusan

    Proses pencarian dari pohon keputusan menggunakan pencarian algoritma depth first

    search (DFS), yaitu proses pencarian dilakukan dari suksesor akar (node awal) secaramendalam dalam setiap level dari yang paling kiri hingga yang paling akhir ( dead-end) atau

    sampai goal ditemukan. Pohon keputusan terdiri dari gejala, penyakit, dan busur yang

    menunjukkan hubungan antar objek.

    Gambar 1. Pohon Keputusan

    5. Perhitungan CFNilai Certainty Factor (CF) ditentukan untuk setiap gejala yang berkorespondensi

    dengan penyakit tertentu dalam range nilai 0 sampai dengan 1. Nilai ini mewakili keyakinan

    seorang pakar terhadap suatu gejala yang mempengaruhi terjadinya suatu penyakit mata

    tertentu.

  • 7/25/2019 Jurnal Meilisa Roslina PenerapanMetodeForwardChainingDanCertaintyFactorUntukDiagnosaPenyakitMataManusia- 1

    http:///reader/full/jurnal-meilisa-roslina-penerapanmetodeforwardchainingdancertaintyfactoruntukdiagnosapenyak 6/13

    6

    Tabel 4. Detail Penyakit

    No. Gejala Penyakit CF

    1. Bengkak Blefaritis 0,9

    2. Eksudat(belekan) Blefaritis 0,4

    3. Epifora (berair) Blefaritis 0,3

    4. Gatal Blefaritis 0,4

    5. Kelilipan Blefaritis 0,4

    6. Kelopak mata merah Blefaritis 0,6

    7. Sakit Blefaritis 0,4

    8. Epifora (berair) Skleritis 0,3

    9. Daya penglihatan menurun Skleritis 0,3

    10. Fotofobia (silau) Skleritis 0,4

    11. Konjungtiva bengkak Skleritis 0,3

    12. Mata merah Skleritis 0,6

    13.Rasa sakit yang menyebar ke dahi, alis,

    dagu secara terus menerus

    Skleritis 0,3

    14. Sklera bengkak Skleritis 0,3

    15. Eksudat(belekan) Konjungtivitis Bakteri 0,9

    16. Konjungtivitas bulbi merah Konjungtivitis Bakteri 0,5

    17. Lakrimasi (sedikit berair) Konjungtivitis Bakteri 0,8

    18. Mata terasa seperti ada benda asing Konjungtivitis Bakteri 0,5

    19.Pembengkakan kelenjar getah bening

    belakang telinga

    Konjungtivitis Bakteri 0,5

    20. Pseudoptis (sulit membuka mata) Konjungtivitis Bakteri 0,8

    21. Demam dan sakit tenggorokan Konjungtivitis Viral 0,5

    22. Gatal Konjungtivitis Viral 0,8

    23. Lakrimasi (sedikit berair) Konjungtivitis Viral 0,9

    24. Terdapat sedikit kotoran pada mata Konjungtivitis Viral 0,5

    25. Alergi Konjungtivitis Alergi 0,3

    26. Bengkak Konjungtivitis Alergi 0,6

    27. Epifora (berair) Konjungtivitis Alergi 0,8

    28. Fotofobia (silau) Konjungtivitis Alergi 0,4

    29. Gatal Konjungtivitis Alergi 0,9

    30. Mata merah Konjungtivitis Alergi 0,3

    31. Mata terasa panas Konjungtivitis Alergi 0,3

    32. Sakit Konjungtivitis Alergi 0,3

    33. Fotofobia (silau) Konjungtivitis Sika 0,5

    34. Gatal Konjungtivitis Sika 0,7

    35. Mata Kering Konjungtivitis Sika 0,5

    36. Mata seperti berpasir Konjungtivitis Sika 0,8

    37. Penglihatan kadang-kadang kabur Konjungtivitis Sika 0,5

    38. Sukar menggerakkan kelopak mata Konjungtivitis Sika 0,9

    39. Terdapat erosi kornea Konjungtivitis Sika 0,5

  • 7/25/2019 Jurnal Meilisa Roslina PenerapanMetodeForwardChainingDanCertaintyFactorUntukDiagnosaPenyakitMataManusia- 1

    http:///reader/full/jurnal-meilisa-roslina-penerapanmetodeforwardchainingdancertaintyfactoruntukdiagnosapenyak 7/13

    7

    Berikut contoh kasus perhitungan CF untuk P01 (Blefaritis)

    Tabel 5. Perhitungan CF P01

    No. Gejala Penyakit CF

    1. Bengkak Blefaritis 0,92. Eksudat(belekan) Blefaritis 0,4

    3. Epifora (berair) Blefaritis 0,3

    4. Gatal Blefaritis 0,4

    5. Kelilipan Blefaritis 0,4

    6. Kelopak mata merah Blefaritis 0,6

    7. Sakit Blefaritis 0,4

    CF(A) = CF(1) + CF(2) * [ 1CF(1) ]= 0,9 + 0,4 * (10,9) = 0,94CF(B) = CF(3) + CF(A) * [ 1CF(3) ]= 0,3 + 0,94 * (10,3) = 0,958CF(C) = CF(4) + CF(B) * [ 1CF(4) ]= 0,4 + 0,958 * (10,4) = 0,9748CF(D) = CF(5) + CF(C) * [ 1CF(5) ]= 0,4 + 0,9748 * (10,4) = 0,98488CF(E) = CF(6) + CF(D) * [ 1CF(6) ]= 0,6 + 0,98488 * (10,6) = 0,99395CF(F) = CF(7) + CF(E) * [ 1CF(7) ]= 0,4 + 0,99395 * (10,4) = 0,99637

    Perhitungan manual di atas, didapatkan nilai faktor kepastian dari masukan gejala yang

    mengarah ke penyakit blefaritis adalah 0,99637.

    6. Diagram KonteksDiagram konteks adalah diagram yang dibuat untuk menggambarkan sumber serta tujuan

    data yang akan diproses atau dengan kata lain diagram tersebut digunakan untuk

    menggambarkan secara umum atau global dari keseluruhan sistem yang ada.

    Gambar 1. Diagram Konteks

    7. Diagram Level Nol

    Diagram level nol adalah diagram yang dibuat untuk menggambarkan tahapan proses

    yang ada dalam diagram konteks, yang penjabarannya lebih terperinci atau dengan kata lain

    yaitu diagram yang menyusun keseluruhan sistem.

  • 7/25/2019 Jurnal Meilisa Roslina PenerapanMetodeForwardChainingDanCertaintyFactorUntukDiagnosaPenyakitMataManusia- 1

    http:///reader/full/jurnal-meilisa-roslina-penerapanmetodeforwardchainingdancertaintyfactoruntukdiagnosapenyak 8/13

    8

    Gambar 2. Diagram Level Nol

    8. ERD (Entity Relationship Diagram)Entity relationship diagram merupakan komponen-komponen himpunan entitas dan

    himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut diagram yang

    menggambarkan hubungan antara entitas dengan atribut penghubungnya. Entity relationship

    diagram berfungsi sebagai sebuah prasyarat, rancangan database yang digambarkan sebagai

    model khusus yang disebut skema database. Skema ini adalah cetak biru untuk sebuah

    database. Skema ini menggambarkan implementasi teknis dari sebuah bentuk data.

    Gambar 3.Entity Relationship Diagram

    Hasil perancangan dari penelitian yang dilakukan penulis ialah berupa website sistem

    pakar, berikut tampilan dari website yang telah dibuat :

  • 7/25/2019 Jurnal Meilisa Roslina PenerapanMetodeForwardChainingDanCertaintyFactorUntukDiagnosaPenyakitMataManusia- 1

    http:///reader/full/jurnal-meilisa-roslina-penerapanmetodeforwardchainingdancertaintyfactoruntukdiagnosapenyak 9/13

    9

    1. Tampilan Login

    Halaman login adalah rancangan halaman yang dibuat untuk keamanan data supaya

    pemakaian sistem digunakan oleh admin sesuai dengan tugas dan fungsinya. Halaman

    login dapat dilihat pada gambar 4. berikut ini.

    Gambar 4. Halaman Login

    2. Tampilan Halaman Pasiena) Halaman Menu Beranda Pasien

    Halaman menu beranda pasien dirancang untuk melihat informasi mengenai

    kesehatan mata. Halaman menu beranda pasien dapat dilihat pada gambar 5. berikut

    ini.

    Gambar 5. Halaman Menu Beranda Pasien

  • 7/25/2019 Jurnal Meilisa Roslina PenerapanMetodeForwardChainingDanCertaintyFactorUntukDiagnosaPenyakitMataManusia- 1

    http:///reader/full/jurnal-meilisa-roslina-penerapanmetodeforwardchainingdancertaintyfactoruntukdiagnosapenya 10/13

    10

    b) Halaman Menu Sistem Pakar

    Halaman menu sistem pakar dirancang untuk melihat informasi tentang pengertian

    sistem pakar. Halaman menu sistem pakar dapat dilihat pada gambar 6. berikut ini.

    Gambar 6. Halaman Menu Sitem Pakar

    c) Halaman Konsultasi

    Halaman menu konsultasi dirancang untuk melakukan konsultasi untuk mendiagnosa

    penyakit mata manusia. Halaman menu konsultasi dengan mengisi form konsultasi,

    yaitu nama, tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, dan telepon. Halaman konsultasi

    dapat dilihat pada gambar 7. berikut ini.

    Gambar 7. Halaman Konsultasi

  • 7/25/2019 Jurnal Meilisa Roslina PenerapanMetodeForwardChainingDanCertaintyFactorUntukDiagnosaPenyakitMataManusia- 1

    http:///reader/full/jurnal-meilisa-roslina-penerapanmetodeforwardchainingdancertaintyfactoruntukdiagnosapenya 11/13

    11

    3. Tampilan Halaman Admin

    a) Halaman Utama Admin

    Halaman utama admin digunakan untuk mengelola data penyakit, gejala, relasi,

    konsultasi, dan pengguna. Desain halaman utama admin dapat dilihat pada gambar 8.

    berikut ini.

    Gambar 8. Desain Halaman Utama Admin

    b) Halaman Menu Penyakit

    Halaman menu penyakit adalah rancangan halaman untuk menambah data penyakit,

    melihat data penyakit, mengubah data penyakit dan menghapus data penyakit.

    Halaman menu penyakit dapat dilihat pada gambar 9. berikut ini.

    Gambar 9. Halaman Menu Penyakit

    c) Halaman Menu Gejala

    Halaman menu gejala adalah rancangan halaman untuk menambah data gejala,

    melihat data gejala, mengubah data gejala dan menghapus data gejala. Desain

    halaman menu gejala dapat dilihat pada gambar 10. berikut ini.

  • 7/25/2019 Jurnal Meilisa Roslina PenerapanMetodeForwardChainingDanCertaintyFactorUntukDiagnosaPenyakitMataManusia- 1

    http:///reader/full/jurnal-meilisa-roslina-penerapanmetodeforwardchainingdancertaintyfactoruntukdiagnosapenya 12/13

    12

    Gambar 10. Halaman Menu Gejala

    d) Halaman Menu Relasi

    Halaman menu relasi dirancang untuk menentukan hubungan atau keterkaitan antara

    penyakit dengan gejala. Desain halaman menu relasi dapat dilihat pada gambar 11.

    berikut ini.

    Gambar 11. Halaman Menu Relasi

    e) Halaman Menu PenggunaHalaman menu pengguna dirancang untuk menambah data pengguna sebagai admin,

    melihat data pengguna dan menghapus pengguna. Desain halaman menu pengguna

    dapat dilihat pada gambar 12. berikut ini.

  • 7/25/2019 Jurnal Meilisa Roslina PenerapanMetodeForwardChainingDanCertaintyFactorUntukDiagnosaPenyakitMataManusia- 1

    http:///reader/full/jurnal-meilisa-roslina-penerapanmetodeforwardchainingdancertaintyfactoruntukdiagnosapenya 13/13

    13

    Gambar 12. Halaman Menu Pengguna

    PENUTUP

    Berdasarkan hasil penelitian dan uji coba yang telah dilakukan, maka dapat diambilbeberapa kesimpulan yaitu, metode sistem pakar (expert system) yang dibuat dengan proses

    penelusuran forward chaining dapat membantu untuk mendiagnosa penyakit mata manusia,

    pendiagnosaan penyakit dapat diambil dari gejala-gejala penyakit yang di alami oleh pasien

    sehingga dapat memberikan diagnosa penyakit, beberapa gejala penyakit mata dapat

    menyimpulkan jenis penyakit mata sesuai cf tertinggi. Semakin tinggi nilai cf dari hasil

    penelusuran, maka menunjukkan jenis penyakit mata yang diderita oleh pasien penyakit

    mata, dengan adanya sistem ini, dapat mempermudah masyarakat umum dalam mendapatkan

    informasi tentang penyakit mata, hasil diagnosa dapat menampilkan beberapa kemungkinan

    jenis penyakit mata pada manusia.

    DAFTAR PUSTAKA

    Arhami, Muhammad. 2005.Konsep Dasar Sistem Pakar. Yogyakarta: Andi Offset.

    Kusrini. 2008. Aplikasi Sistem Pakar Menentukan Faktor Kepastian Pengguna dengan

    Metode Kuantifikasi Pertanyaan. Yogyakarta: Andi Offset.

    Andi. 2009. Pengembangan Sistem Pakar Menggunakan Visual Basic. Yogyakarta: Andi

    Offset.

    Jogiyanto. 2005.Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur, Teori dan

    Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset.

    Mansjoer, Arif dkk. 2007.Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius.

    Fatta, Hanif Al. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi

    Offset.

    Utami, Ema dan Sukrisno. 2005. 10 Langkah Belajar Logika dan Algoritma Menggunakan

    Bahasa C dan C++ di GNU/Linux. Yogyakarta: Andi Offset.