iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 judul-lampiran...7 f. tinjauan pustaka ..... 22 bab ii...

114

Upload: others

Post on 24-Aug-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC
Page 2: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

ii

Page 3: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

iii

Page 4: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

iv

Page 5: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

v

MOTTO

ٱلرهحمن ٱلرهحيم بسم ٱلله

ن عن روف وينتهوت تمعت مرون بٱلت ويأ يت

عون إل ٱلت ة يدت مهنكمت أ كن م ولت

لحون تمفت ولئك هم ٱلمنكر وأ

ت ٱل

Artinya: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru

kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari

yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.”

(Qs. Al Baqarah: 42)

Page 6: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

vi

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah…Alhamdulillah…Alhamdulillahirobbil’alamin

Sujud syukurku kupersembahkan kepada Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa,

Maha Agung, Maha Adil dan Maha Penyayang, atas takdirmu telah kau jadikan

aku manusia yang senantiasa berfikir,berilmu, beriman dan bersabar dalam

menjalani kehidupan ini. Atas karunia dan serta kemudahan yang engkau berikan

akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan. Sholawat dan salam

selalu terlimpahkan kepada Rasulullah SAW .

Kupersembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat kukasihi dan

kusayangi

Ayah dan Ibu

Ahmad Husairi dan Rapiah: Sebagai tanda bukti, hormat dan rasa terima kasih

yang tidak terhingga kupersembahkan karya kecil ini kepada ayah dan ibuku

tersayang, telah memberikan dukungan, semangat, iringan doa, nasehat dan kasih

saying serta pengorbanan yang tak tergantikan hingga aku selalu kuat, sabar

dalam menjalani setiap rintangan yang ada didepanku. Ayah, ibu terimalah kado

kecil ini sebagai tanda keseriusanku dalam membalas semua pengorbananmu.

Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat ibu dan ayah bahagia karena

kusadar, selama ini belum bias membuat yang lebih. Dalam hidupmu demi

hidupku kalian ikhlas mengorbankan segala perasaan, dalam bekerja tanpa

mengenal rasa lelah. Maafkan anakmu, ayah ibu.

Masih saja Ananda menyusahkanmu.

Page 7: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

vii

ABSTRAK

Nama: Muhammad Amin, NIM: 10570532. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

Implementasi Permen No 7 Tahun 2019 tentang Pedoman Perlindungan Anak dari

Radikalisme dan Tindak Pidana Terorisme di Kota Jambi. Penyebaran paham

radikalisme kepada anak-anak di Kota Jambi telah terjadi bebeberapa tahun

belakangan ini. Seiiring dikeluarkannya Permen PPPA Nomor 7 Tahun 2019, maka

pedoman perlindungan anak dari radikalisme dan tindak pidana terorisme perlu di

realisasikan agar ke depannya tidak terulang lagi kasus yang sama. Metode yang

digunakan dalam penulisan skripsi ini ialah yuridis empiris, dengan menggunakan

pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi,

wawancara, dan dokumentasi. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka

diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Implementasi Peraturan Menteri

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anaka Republik Indonesia Nomor 7

Tahun 2019 Tentang Pedoman Perlindungan Anak dari Radikalisme dan Tindak

Pidana Terorisme di Kota Jambi belum dilakukan secara opimal. Beberapa langkah

pedoman hanya dilakukan sampai batas tahap pencegahan dan edukasi. Hal ini

disebabkan karena beberapa faktor seperti belum ditemukannya kasus baru

terhadap anak terkait radikalisme dan terorisme, rencana aksi dari kementrian yang

masih bersifat global masih dalam pembelajaran lebih lanjut oleh lembaga yang

bersangkutan. Beberapa hambatan yang ditemui dalam implementasi ini yakni

faktor internal pelaku dan korban, ruang lingkup rencan aksi dan pemantauan

jaringan. Optimalisasi forum anak bumi angso duo Jambi, aplikasi sistem edulogy

dan koordinasi dengan forum masyarakat merupakan sejumlah strategi dalam

mendorong keberhasilan implementasi ini di Kota Jambi.

Kata Kunci: Implementasi, Perlindungan Anak, Radikalisme, Terorisme

Page 8: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas taufiq dan

hidayah-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan

baik. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

sang suri tauladan umat, yang telah membawa umat-Nya ke alam yang terang

benderang dengan cahaya iman, taqwa dan ilmu pengetahuan.

Perjalanan panjang disertai perjuangan yang melelahkan terasa begitu indah

untuk dikenang suka dukanya dalam menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Implementasi Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan

Anak Nomor 7 Tahun 2019 Tentang Pedoman Perlindungan Anak Dari

Radikalisme Dan Terorisme Di Kota Jambi”. Untuk mendapat gelar Strata Satu

(S1) Jurusan Ilmu Pemerintahan, Fakultas Syariah, UIN STS jambi, akhirnya

mencapai titik akhir dengan penuh rasa syukur. Oleh karena itu, hal yang pantas

penulis ucapkan adalah kata terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu

menyelesaikan skripsi ini, terutama sekali kepada yang terhormat:

1. Kedua Orang Tua, ayahanda tersayang Ahmad Husairi dan Ibunda tercinta

Rapiah atas semua jasa dan pengorbanannya yang tak terukir.

2. Datuk Kh. Muhammad Daud bin Abdul Qadir Al Hafizh (Alm) dan Nyai

Samrah yang telah banyak sekali memberikan perjuangan dan pengorbanan

baik dari ilmu, waktu dan materi selama ananda menyelesaikan perkuliahan di

UIN STS Jambi

3. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi, MA, Ph. D. selaku Rektor UIN STS Jambi

Page 9: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

ix

Page 10: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................ ii

PERSETUJUAN PEMEBIMBING .............................................................. iii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN ............................................................... iv

MOTTO .......................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ........................................................................................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR TABEL........................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................... 5

C. Batasan Masalah ....................................................................... 5

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .............................................. 6

E. Kerangka Teori ......................................................................... 7

F. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 22

BAB II METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 26

B. Jenis dan Pendekatan Penelitian ............................................... 26

C. Jenis dan Sumber Data ............................................................. 27

D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 28

E. Unit Analisis Data .................................................................... 31

F. Teknis Analisis Data ................................................................. 31

G. Sitematika Penulisan ................................................................ 33

H. Jadwal Penelitian ...................................................................... 35

BAB III GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN

A. Administrasi dan Demografi Kota Jambi ................................. 36

B. Profil Dinas PMPPA Kota Jambi ............................................. 40

C. Profil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jambi ............. 43

D. Profil Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Jambi ........... 46

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Implementasi Peraturan Menteri Pemberdayaan Permpuan dan

Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2019

Tentang Pedoman Perlindungan Anak Dari Radikalisme Dan

Tindak Pidana Terorisme Di Kota Jambi ................................. 48

Page 11: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

xi

B. Faktor Penghambat Pelaksanaan Program Pedoman

Perlindungan Anak Dari Radikalisme Dan Tindak Pidana

Terorism Di Kota Jambi ........................................................... 66

C. Strategi Pemerintah Dalam Mengakselerasi Keberhasilan

Dalam Melindungi Anak Dari Radikalisme Dan Tindak

Pidana Terorisme Di Kota Jambi ............................................. 74

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................... 69

B. Saran-saran ............................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 72

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ xiv

CURRICULUM VITAE ................................................................................ xix

Page 12: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kasus Terorisme Yang Melibatkan Anak ..............................................21

Tabel 2 Tinjauan Pustaka ....................................................................................24

Tabel 3 Jadwal Penelitian....................................................................................35

Tabel 4 Luas Wilayah Administrasi Kota Jambi ................................................37

Tabel 5 Jumlah Penduduk Dalam Kelompok Umur dan Jenis Kelamin .............38

Tabel 6 Jumlah Lembaga Pendidikan Kota Jambi ..............................................39

Tabel 7 Jumlah Lembaga Pendidikan Kota Jambi ..............................................39

Tabel 8 Materi KIES PATBM 2020 ...................................................................52

Tabel 9 Data Rehabilitasi Sosial Terhadap Anak dan Kasusnya (2020) ............59

Tabel 10 Data Sekolah Kasus Radikalisme Tahun 2018 ....................................64

Tabel 11 Rencana Aksi Tahap Pencegahan ........................................................69

Tabel 12 Rencana Aksi Tahap Penanganan ........................................................71

Page 13: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Alur Proses Kebijakan Publik ............................................................13

Gambar 2 Piramida Radikalisme ........................................................................17

Gambar 3 Struktur Organisasi Dinas PMPPA Kota Jambi .................................42

Gambar 4 Struktur Organisasi Diknas Kota Jambi .............................................45

Gambar 5 Struktur Organisasi Badan Kesbangpol Kota Jambi ..........................47

Gambar 6 Penyusunan Materi & Sosialisasi Anak Terpadu ...............................51

Gambar 7 Sosialisasi oleh FAD Kepada Anak-Anak .........................................54

Gambar 8 Pusat Pembelajaran Keluarga Di DPMPPA .......................................54

Gambar 9 Laporan Materi Guru PPKN Kota Jambi ..........................................56

Gambar 10 Sosialisasi oleh Badan Kesbangpol Kota Jsmbi ...............................57

Gambar 11 Konseling oleh DPMPPA.................................................................62

Gambar 12 Pendampingan Anak di Polresta Kota Jambi ...................................63

Gambar 13 Dashboard Edulogy Diknas Kota Jambi ..........................................78

Gambar 14 Fitur Monitoring Sekolah Kota Jambi ..............................................79

Gambar 15 Fitur Monitoring Partispasi Guru .....................................................79

Gambar 16 Fitur Monitoring Oleh Waka Kurikulum ........................................80

Gambar 17 Fitur Monitoring Materi KBM Guru Tiap Kelas .............................80

Gambar 18 Fitur Melihat Lampiran Materi Yang Diterima Siswa .....................81

Page 14: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

1

1. BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Balakang

Dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia, pluralitas telah banyak

menciptakan kolaborasi budaya yang penuh akan warna keberagaman.

Beranekaragam suku, agama, ras, adat-istiadat, budaya, dan golongan dapat hidup

berdampingan dengan menjunjung tinggi asas-asas toleransi. Namun ruang

negoisasi dalam kehidupan masyarakat itu mendapat ancaman oleh sikap eksklusif

yang tumbuh dari akar primordialisme yang sempit akan perbedaan.1 Karakter

primordialisme yang kuat ini tidak sekedar sebagai patologi sosial biasa, melainkan

dapat berkaitan erat dengan keyakinan, ideologi, mindset, dan bahkan politik yang

lantas melahirkan benih-benih radikalisme ke dalam diri individu.2

Radikalisme yang terkadang diiringi oleh tindakan teror didominasi oleh

pemahaman agama yang salah. Dalam ranah agama, fenomena radikaliseme

berbentuk tindakan destruktif-anarkis atas nama agama dari sekelompok orang

terhadap pemeluk agama lain atau kelompok seagama yang berbeda aliran dan

dianggap sesat. Tidak sedikit di antara mereka yang hendak meniadakan

keberagaman (plurality) dan menggantinya dengan ketungggalan (uniformity).

Ironisnya, para kaum radikalis dan teroris ini mengklaim bahwa semua itu

1Nurudin, “Pendidikan Karakter Berbasis Nilai Kemanusiaan: Ikhtiyar Mengatasi Konflik

Sosial-Keagamaan di Indonesia,” Jurnal Dialog, Vol 36, No 2, (November 2012), hlm. 32. 2Ibid, hlm. 39

1

Page 15: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

2

dilakukan atas nama perintah agama.3 Padahal secara normatif-doktrinal, semua

agama mengajarkan kedamaian, persaudaraan, dan kerukunan.

Menurut Azyumardi Azra, salah satu penyebab terjadinya radikalisme

keagamaan itu berasal dari beberapa sumber antara lain:

1. Pemahaman keagamaan yang literal dan sepotong-potong terhadap ayat-

ayat Al-Qur’an.

2. Bacaan yang salah terhadap sejarah islam yang dikombinasikan dengan

idealisasi berlebihan terhadap islam pada masa teretentu. Terlihat dalam

pandagan gerakan salafi yang dalam praktek keagamaan masih

mengkategorikan tindakan yang bid’ah.4

3. Pengaruh subjek radikalisme lain yang memiliki hubungan dekat terhadap

korban. Baik rekan kerja, organisasi, sekolah, kerabat dekat, maupun

sebuah keluarga.5

Tidak hanya saling pengaruh-mempengaruhi, sebuah keluarga juga akan

terkena dampaknya apabila salah satu anggotanya melakukan aksi nyata dalam

penyebaran paham radikal maupun tindak pidana terorisme. Hal demikian terbukti

pada penembakan mati seorang pelaku terorisme di Kabupaten Pelalawan, Provinsi

3Muh Sya’roni, “Strategi Integrasi Pendidikan Anti Radikalisme Dalam Kurikulum

SMA/MA,” Jurnal Kependidikan Pembelajaran dan Pengembangan, Vol I, No 1, (Februaru 2019),

hlm. 38 4 Ibn Taimiyyah yang mengatakan bahwa hal baru yang bertentangan dengan teks adalah

bid’ah.Definisi lainnya adalah definisi yang diberikan oleh Ibn Hajar, beliau mengatakan bid’ah

adalah hal baru yang diciptakan yang tidak memiliki dalil dalam syari’at. Masih banyak definisi

yang ditawarkan oleh para ulama melalui ijtihad mereka. Lihat Abdul Ilah ibn Husain al-Arfaj,

Konsep Bid’ah dan Toleransi Fiqih, (Jakarta: Al Itishom, 2013), hlm. 37. 5Azyurmardi Azra. “Akar Radikalisme Keagamaan Peran Aparat Negara, Pemimpin

Agama Dan Guru Untuk Kerukunan Umat Beragama”, Makalah Disampaikan pada Workshop

Memperkuat Toleransi Melalui Institusi Sekolah, Diselenggarakan oleh The Habibie Center, di

Hotel Aston, Bogor, 14 Mei 2011, hlm. 3-5.

Page 16: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

3

Riau pada tanggal 6 Februari 2020 lalu. Pelaku tercatat sebagai anggota jaringan

Jamaah Ansharut Daulah Provinsi Jambi yang bertempat tinggal dan memiliki

keluarga di Teluk Pandan, Kabupaten Tebo.6 Akibat tindakannya ini, istri dan anak

pelaku harus melakukan pengambilan sampel DNA dan harus diberangkatkan ke

Pekanbaru untuk pemeriksaan dan konfirmasi lebih lanjut.7

Tidak hanya sebatas lingkungan keluarga, penyebaran paham radikal juga

telah merambah ke lembaga pendidikan. Sekolah yang berfungsi sebagai wadah

membimbing, mendidik, dan mengajar malah cenderung menjadi kunci penyaluran

paham radikal terhadap anak. Salah satu kasus misalnya terungkap di 3 sekolah di

kota Jambi yang melarang murid-muridnya melakanakan upacara pada hari senin,

menyanyikan lagu “Indonesia Raya”, dan hormat kepada bendera merah putih.8

Walaupun telah diberikan jaminan perlindungan dan pemenuhan hak anak

oleh UUD 1945 dan Undang-Undang Perlindungan Anak, namun di masyarakat

masih ada yang memanfaatkan dan mempengaruhi anak dengan paham radikalisme

serta melibatkan mereka dalam tindak pidana terorisme. Dampak buruk terjadi

terhadap anak saat mereka berada di lingkungan masyarakat. Menurut temuan

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme pada tahun 2018 terdapat sekitar 1800

anak yang orang tuanya menjadi narapidana aksi terorisme. Anak tersebut

6Duanto, “Kronologi Penangkapan terduga Teroris Asal Jambi Di Pelalawan, Lempar Bom

Dari Kapal,” https://jambi.tribunnews.com/2020/02/07/kronologi-penangkatan-terduga-teroris-

asal-jambi-di-pelalawam-lempar-bom-dari-kapal, akses pada 9 Maret 2020. 7“Selain Mengambil DNA Anak dan Isteri, Keluarga Wahyu Terdugan Teroris Warga Tebo

Juga Diberangkatkan Ke Pekanbaru Untuk Konfirmasi Dan Pemeriksaan,”

http://www.jambiekspres.co.id/read/2020/02/09/29350/selain-mengambil-dna-anak-dan-isteri-

keluarga-wahyu-terduga-teroris-warga-tebo-juga-diberangkatkan-ke-pekanbaru/, akses pada 9

Maret 2020. 8Rohmayana, “Di Kota Jambi Ada Tiga Sekolah Larang Murid Dan Guru Upacara

Bendera Tiap Hari Senin,” https://jambi.tribunnews.com/2017/12/08/di-kota-jambi-ada-tiga-

sekolah-larang-murid-dan-guru-upacara-bendera-tiap-senin, akses pada 9 Maret 2020.

Page 17: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

4

mengalami pelabelan, stigmatisasi, diskriminasi, bullying, dilarang bergaul, bahkan

ada yang dikeluarkan dari sekolah9.

Upaya khusus oleh pemerintah akan paparan radikalisme dan terorisme

terhadap seorang anak perlu direalisasikan. Pemerintah yang merupakan garda

terdepan dalam kehidupan masyarakat harus berfikir dan bekerja keras dalam

mengatasi problematika ini. Peran pemerintah ini sebenarnya telah di singgung

dalam Al-Qur’an surah Al-Imran ayat 104:

ن عن روف وينتهوت تمعت مرون بٱلت ويأ يت

عون إل ٱلت ة يدت مهنكمت أ كن م ولت

و منكر وأ

ت لحون ٱل تمفت ١٠٤لئك هم ٱلArtinya: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang

menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma´ruf dan

mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang

beruntung”.10

Diterangkan dalam Tafsir Ibn Katsir bahwa dalam ayat ini Allah SWT

berfirman hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang selalu menyiapkan

diri untuk melaksanakan perintah Allah dan mengajak orang ke amal kebajikan.

Maksud ayat ini ialah agar ada segolongan dari umat yang menangani urusan

dakwah dan urusan amar ma’ruf nahi munkar, walaupun sebenarnya hal tersebut

menjadi kewajiban tiap orang mukmin.11

9Lampiran Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak RI

Nomor 7 Tahun 2019 Tentang Pedoman Perlindungan Anak Dari Radikalisme Dan Tindak Pidana

Terorisme. Hlm. 16 10Anonim, Al-Qur’an dan Terjemahan, (Jakarta: Raja Publika, 2012), hlm. 63 11Salim Bahreisy, Terjemahan Tafsir Ibn Katsir Jilid 3, (Surabaya: PT Bina Ilmu, 2007),

hlm. 88-90

Page 18: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

5

Penulis beragumen bahwa pemerintahlah yang menjadi aktor layaknya

‘segolongan umat’ yang ditunjuk dalam ayat tersebut. Menegakan amar ma’ruf

nahi munkar yang dalam hal ini ialah radikalisme dan terorisme terhadap anak,

secara otomatis menjadi tanggung jawab pemerintah. Oleh karena itu, khususnya

di kota Jambi, mengenai pedoman perlindungan anak dari radikalisme dan tindak

pidana terorisme, penelitian tentang “Implementasi Peraturan Menteri

Pemberadayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor 7

Tahun 2019 Tentang Pedoman Perlindungan Anak Dari Radikalisme Dan Tindak

Pidana Di Kota Jambi” perlu diteliti, guna dalam rangka mengukur penerapan,

evaluasi serta mewujudkan prinsip 3M (Memberi, Melindungi, dan Memenuhi)

hak-hak seorang anak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis jelaskan sebelumnya,

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana implementasi peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak Republik Indonesia No 7 Tahun 2019 tentang pedoman

perlindungan anak dari radikalisme dan tindak pidana terorisme di Kota Jambi?

2. Apa faktor penghambat pelaksanaan program pedoman perlindungan anak dari

radikalisme dan tindak pidana terorisme di Kota Jambi?

3. Bagaimana strategi pemerintah dalam mengakselerasi keberhasilan dalam

melindungi anak dari radikalisme dan tindak pidana terorisme di Kota Jambi?

Page 19: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

6

C. Batasan Penelitian

Untuk menghindari adanya perluasan masalah yang dibahas yang

menyebabkan pembahasan menjadi tidak konsisten dan tidak tepat sasaran. Penulis

memberikan batasan penulisan dengan rumusan masalah yang telah penulis buat

sebelumnya. Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penelitian akan difokuskan

pada Implementasi Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan

Anak Republik Indonesia dalam mencegah radikalisme dan tindak pidana terorisme

terhadap anak di Kota Jambi. Ruang lingkup penelitian antara lain terkait

implementasi peraturan menteri PPPA No 7 Tahun 2019, faktor penghambat

pelaksanaan program, serta strategi pemerintah dalam mengakselerasi keberhasilan

dalam mencegah radikalisme dan tindak pidana terorisme terhadap anak di Kota

Jambi.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Dengan adanya semua perumusan masalah di atas, diharapkan adanya suatu

kejelasan yang dijadikan tujuan bagi penulis dalam skripsi ini. Tujuan yang ingin

dicapai dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui implementasi peraturan Menteri Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia No 7 Tahun 2019

tentang pedoman perlindungan anak dari radikalisme dan tindak pidana

terorisme di Kota Jambi.

Page 20: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

7

b. Untuk mengetahui apa saja faktor penghambat pelaksanaan program

pedoman perlindungan anak dari radikalisme dan tindak pidana terorisme

di Kota Jambi.

Untuk mengetahui strategi pemerintah dalam mengakselerasi keberhasilan

dalam melindungi anak dari radikalisme dan tindak pidana terorisme di Kota

Jambi.

2. Kegunaan Penelitian

Adapun yang menjadi kegunaan dari penelitian ini sebagai berikut:

a. Secara akademisi, penelitian ini sebagai studi awal untuk mendapatkan

pengetahuan dan wawasan mengenai implementasi peraturan Menteri

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia No

7 Tahun 2019 tentang Pedoman Perlindungan Anak Dari Radikalisme Dan

Tindak Pidana Terorisme.

b. Bagi penulis, penelitian ini dapat melengkapi salah satu syarat guna

memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) pada jurusan Ilmu Pemerintah

fakultas Syari’ah UIN STS JAMBI.

c. Bagi instansi terkait, diharapkan hasil penelitian ini dapat berguna sebagai

bahan pertimbangan dalam mengambil keputuasan terkait topik penelitian.

d. Sebagai sumber referensi dan literasi pemikiran bagi kalangan akademisi

dan praktisi masyarakat di dalam menunjang penelitian selanjutnya yang

akan bermanfaat sebagai bahan perbandingan bagi penelitian yang lain.

E. Kerangka Teori

1. Teori Implementasi

Page 21: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

8

Implementasi kebijakan pemerintah akan menjadi efektif bila dilaksanakan

dan mempunyai dampak positif bagi anggota-anggota masyarakat. Dengan kata

lain, tindakan atau perbuatan manusia yang menjadi anggota masyarakat itu apabila

bersesuaian dengan apa yang diinginkan oleh pemerintah maka disitulah tahap

implementasi mengalami keberhasilan. Van Meter dan Van Horn merumuskan

proses implementasi ini sebagai “those actions by public or private individuals (or

group) that are directed at the achivement of objectives set forth in prior poicy

decisions”. Maksudnya yaitu tindakan-tindakan yang dilakukan baik oleh individu-

individu, pejabat atau kelompok-kelompok pemerintah atau swasta yang diarahkan

pada tercapainya tujuan-tujuan yang telah digariskan dalam keputusan kebijakan.12

Udoji berpendapat bahwa pelaksanaan kebijakan (implementation) adalah

sesuatu yang penting, bahkan mungkin jauh lebih penting daripadi pembuatan

kebijaksanaan. Hal itu karena kebijakan-kebijakan akan sekedar berupa impian atau

rencana bagus yang tersimpan rapi dalam arsip kalau tidak diimplementasikan.13

Dari beberapa literatur tersebut dapat penulis identifikasi dan sintesiskan bahwa

yang dimaksud implementasi adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh

individu atau sekelompok orang yang memiliki kewenangnan dalam membuat

keputusan dimasyarakat, dengan tujuan agar keputusan yang ia buat memiliki

dampak positif antara mayarakat dan pemerintah dalam mencapai tujuan yang telah

digariskan.

12 Solichin Abdul Wahab, Analisis Kebijakan: Dari Formulasi ke Implementasi

Kebijakan Negara, Edisi Kedua, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hlm. 65 13Ibid, hlm. 59

Page 22: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

9

Terdapat 2 kegagalan dalam implementasi sebuah kebijakan, pertama yaitu

non implementation dan unsuccessful implementation:

a Tidak terimplementasikan (non implementation), mengandung arti bahwa

suatu kebijakan tidak dilaksanakan sesuai dengan rencana, mungkin karena

pihak-pihak yang terlibat di dalam pelaksanaannya tidak mau bekerja sama,

bekerja tidak secara efisien, atau tidak sepenuhnya menguasai permasalahan.

Akibatnya, keberhasilan implementasi sukar untuk dipenuhi.

b Implementasi yang tidak berhasil (unseccesful implementation),

impelementasi yang tidak berhasil biasanya terjadi manakla suatu kebijakan

tertenu telah dilaksanakan sesuai rencana, namun mengingat kondisi

eksternal ternyata tidak menguntungkan. Semisal peristiwa pergantian

kekuasaan, bencana alam, dan sebagainya. Kebijakan tersebut mengalami

banyak hambatan dalam mewujudkan hasil akhir yang dikehendaki.

Dalam penelitian ini, penulis meneliti mengenai Implementasi Peraturan

Kementeri Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Republik Indonesia

tentang Pedoman Perlindungan Anak dari Radikalisme dan Tindak Pidana

Terorisme di Kota Jambi, dalam upaya menjawab rumusan masalah penelitian ini,

penulis mengambil teori dari model implementasi yang dikembangkan oleh Van

Meter dan Van Horn (1975) yang disebut sebagai A Model of the Policy

Implementation Pocess. Kedua tokoh ini mengemukakan bahwa jalan yang

menghubungkan antara kebijakan dan implementasinya di pengaruhi oleh beberapa

faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah:

a. Ukuran dan Tujuan Kebijakan

Page 23: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

10

Faktor ini mengharuskan adanya pemahaman yang menyeluruh mengenai

tujuan atau sasaran yang akan dicapai. Dan yang terpenting keadaan tersebut

harus dapat dipertahankan selama proses implementasi

b. Sumber Daya,

Setiap tahapan proses implementasi perpaduan di antara sumber-sumber

harus benar-benar dapat disediakan. Baik dana, waktu, SDA, dan sumber-

sumber lainnya.

c. Karakter Organisasi Pelaksana

Semakin beragamprilkau yang diatur atau semakin beragam bentuk sifat

organisasi akan menjadi faktor terhambat terjalinnya sebuah kerjasama yang

efektif.

d. Komunikasi dan Koordinasi

Harus digarisbawahi bahwa harus ada komunikasi dan koordinasi yang

sempurna diantara pelbagai unsur atau badan yang terlibat dalam program.

Apabila terjadi misscomunication maka akan berpengaruh besar terhadap

hasil akhir sebuah implementasi program.

e. Lingkungan

Kondisi eksternal yang dihadapi oleh badan/instansi pelaksana harus

memperhatikan segala macam gangguan atau kendala yang dapat

menghambat jalannya proses implementasi.14

14Ibid, hlm. 78-87

Page 24: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

11

Dari teori tokoh Van Meter dan Van Horn tersebut, penulis dapat menjawab

permasalahan-permasalahan yang ada dalam Peraturan Kementeri Pemberdayaan

Perempuan Dan Perlindungan Anak Republik Indonesia tentang Pedoman

Perlindungan Anak dari Radikalisme dan Tindak Pidana Terorisme di Kota Jambi,

Jika dilihat dari prosesnya apakah Pedoman Perlindungan Anak dari Radikalisme

dan Tindak Pidana Terorisme di Kota Jambi sudah sesuai dengan peraturan yang

ditentukan, serta apakah tujuan kebijakan itu tercapai.

2. Konsep Kebijakan Publik

Istilah “kebijakan” atau “policy” dipergunakan untuk menunjuk prilaku

seorang aktor pemerintahan, baik itu pejabat, suatu kelompok politik, maupun

lembaga pemerintahan. Kebijakan publik (public policy) secara bahasa

didefinisikan oleh ahli ilmu politik Harold-Lasswell dan filosof Abraham Kaplan

menyatakan “policy as a projected program of goals, value and practices”.

Policy dapat dirumuskan sebagai suatu program, pencapaian tujuanm nilai-

nilai, dan praktek-praktek yang terarah.15 Pengertian Berikutnya dikemukakan oleh

Carl J. Friedrick, bahwa kebijakan publik itu adalah serangkaian tindakan yang

diusulkan seseorang, kelompok atau pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu

dengan menunjukan hambatan-hambatan dan kesempatan-kesempatan terhadaap

pelaksanaan usulan kebijakan tersebut dalam rangka mencapai tujuan tertentu.16

15 Miftah Thoha, Dimensi-Dimensi Ilmu Administrasi Negara, (Jakarta: PT: Raja

Grafindo Persada,2005), hlm. 60; Baca Juga Harold D. Lasswell dan Abraham Kaplan, Power

And Society, (New Haven: Yale University Press, 1970), hlm. 71 16Irfan Islamy, Prinsip-Prinsip Perumusan Kebijaksanaan Negara, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2014), hlm. 17; Baca juga Carl J. Friedrick, Man and His Government (New York:

Rineheart and Winston, 1979), hlm. 3

Page 25: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

12

Namun dalam konsep demokrasi modern, kebijakan publik tidaklah hanya

berisi cetusan pikiran atau pendapat para pejabat yang mewakili rakyat, tetapi opini

publik (publik opinion) juga mempunyai porsi yang sama besarnya untuk diisikan

dalam kebijakan-kebijakan publik tersebut. Kewenangan dalam membuat

keputusan pada hakikatnya ialah anugrah Allah SWT kepada manusia akan

sebagian kekuasan-Nya. Diantara yang menerima kekuasaan (amanah) tersebut ada

yang berhasil melaksanakan tugasnya dengan baik karena mengikuti prinsip-prinsip

kekuasaan dan ada pula yang gagal. Allah SWT telah menjelaskan bahwa

kekuasaan yang berorientasi pada keputusan pemimpin sebenarnya mempunyai

mekanisme yang telah ditetapkan, tertuang dalam Al-Qur’an surah Ash-Shad ayat

26:

ول تتهبع يداوۥد إنها جعلتنك خليفة ف ق ٱلنهاس بٱلت كم بيت رض فٱحت

ٱلت لهمت عذاب ين يضلون عن سبيل ٱلله إنه ٱله تهوى فيضلهك عن سبيل ٱلله ٱل

ساب ٢٦شديد بما نسوا يوتم ٱلتArtinya: “Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di

muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan

adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan

menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat

darin jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka

melupakan hari perhitungan”.17

Intinya setiap kebijakan publik harus selalu berorientasi pada kepentingan

publik (public interest). Dalam menyusun kebijakan publik agar sesuai dengan

17Anonim, Al-Qur’an dan Terjemahan, hlm. 454

Page 26: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

13

orientasinya, para pemegang kekuasaan harus memperhatikan proses-proses

pembuat kebijakan. Proses perumusan kebijakan publik menurut Thomas R. Dye

dapat dilihat pada Gambar 1 berikut:

Gambar 1

Alur Proses Kebijakan Publik18

a. Identification of Policy Problem

Yaitu tahap awal dalam merumuskan masalah-masalah. Pembuat kebijakan

harus mampu menemukan problema-problema di masyarakat dengan baik.

Kesalahan dalam melihat dan mengidentifikasi masalah akan berakibat panjang

pada fase-fase berikutnya.

b. Agenda Setting

Tahap selanjutnya yakni penyusunan agenda kebijakan. Jumlah

problematika yang begitu banyaknya harus diseleksi terlebih dahulu. Sejumlah

18www.slideshre.net/mobile/Steelyanalndriasari/kebijakan-publik, diakses pada 20

Desember 2020

Identification

Problem

Agenda Setting

Policy Formulation

Implementation Evaluation

Page 27: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

14

masalah yang memiliki prioritas yang paling tinggi untuk diselesaikanlah yang

memasuki tahap selanjutnya dalam proses kebijakan publik.

c. Policy Formulation

Setelah beberapa masalah yang difilter masuk ke dalam agenda

pemerintahan, maka langkah ketiga dalam perumusan kebijakan publik ini

adalah perumusan usulan-usalan kebijakan. Berbagai alternatif dicanangkan

dan dibahas secara mendalam untuk menjawab problematika yang telah dipilih.

d. Policy Legitimation

Pada tahap ini terjadi pengesahan kebijakan, dimana keputusan-keputusan

yang telah dibahas tersebut diberi payung hukum untuk direalisasikan di

tengah-tengah kehidupan masyarakat. Dalam proses pengesahan itu mungkin

sekali akan terjadinya dimana usulan kebijakan itu ditolak, perlu dimodifikas

dan sebagainya, sehingga proses perumusan kembali terpaksa harus dilakukan.

e. Implementation

Sekali usulan kebijakan telah diterima dan disahkan oleh pihak yang

berwenang, maka keputusan kebijaksanaan itu telah siap untuk

diimplementasikan. Oleh karena itu, dalam implementasinya, peranan

badan/lembaga pemerintah sangat besar sekali untuk secara persuasif mampu

memberikan dorongan kepada anggota-anggota masyarakat agar mereka

mematuhi dan melaksanakan setiap peraturan-perundangan atau kebijakan

pemerintah itu.

f. Evaluation

Page 28: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

15

Penilaian kebijaksanaan adalah merupakan langkah akhir dari suatu proses

kebijakan publik. Baik dari biaya, tujuan yang tidak tercapai, bahkan ditentang

oleh masyarakat haruslah diperhatikan oleh pembuat kebijakan.19

3. Psikologi Anak

Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun,

termasuk anak yang masih dalam kandungan.20 Seorang anak secara otomatis

memiliki organisasi sosial saat mereka lahir, yaitu keluarga. Keluarga memiliki

peranan umum dalam membentuk dan mengembangkan pribadi, karakter, dan

mental anak.21 Oleh karena itu, selain tempat tumbuh dan berkembang secara

biologis, keluarga merupakan tempat seorang anak belajar dan mendapatkan

hubungan interaksi sosial.

Pengalaman-pengalaman seorang anak dalam interaksi sosial dalam

keluarganya menentukan pula tingkah lakunya terhadap orang lain dalam pergaulan

sosialnya di luar keluarganya.22 Apabila hubungan sosial yang ditanam dalam diri

seorang anak dalam keluarganya berjalan tidak wajar, kemungkinan besar bahwa

hubungan sosialnya dengan masyarakat pada umumnya juga berlangsung tidak

wajar. Ini mengindikasikan bahwa karakter keluarga—terutama orang tua—

berpengaruh besar terhadap karakter anak ke depannya.

19Irfan Islamy, Prinsip-Prinsip Perumusan Kebijaksanaan Negara, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2014), hlm. 77-118 20Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI Nomor 7

Tahun 2019 Pasal 1 Ayat (2). 21W. A. Gerungan, Psikologi Sosial, (Bandung: Refika Aditama, 2004), hlm. 195 22Ibid, hlm. 196

Page 29: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

16

Selain keluarga, lingkungan sekolah juga berpengaruh besar pada corak

sosial anak. Sekolah sebagai sara pendidikan anak memilki lingkungan material

yang dihadapi anak lebih luas ketimbang di lingkungan keluarga. Anak akan

mendapat kesempatan yang lebih banyak untuk mengembangkan bermacam-

macam kecakapan dan mendapatkan pengalaman baru yang tidak didapatkannya di

rumah.23 Faktor penghambat dan pendorong terciptanya perkembangan sosial yang

baik juga terletak pada peran tenaga pendidik anak. Hal demikian karena guru

adalah orang yang paling dipercayai oleh anak ketika ia berada di kelas. Artinya,

seorang guru juga merupakan faktor utama yang dapat mempengaruhi anak dalam

menentukan arah kehidupan sosialnya dimasa yang akan datang.

4. Epistimologi Radikalisme

Radikalisme berawal dari kata radikal yang dalam bahasa latin yaitu ‘radic’,

berarti akar, pangkal, atau bagian bawah. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

(KBBI) radikalisme memiliki makna (1) paham atau aliran radikal dalam politik;

(2) paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan

politik dengan cara kekerasan atau drastis; (3) sikap ekstrem dalam aliran politik24.

Secara terminologi Abdul Munip mendefinisikan radikalisme yaitu sebuah paham

yang ingin melakukan perubahan sistem sosial dan politik secara total dan bersifat

drastis dengan mengenyampingkan nilai dan norma yang ada dengan mengajarkan

intoleran, fanatik, eksklusif, atau anarkis.25 Dari beberapa pengertian tersebut dapat

23William J. Goode, Sosiologi Keluarga, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm. 139 24Kamus Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa Depdiknas RI (Jakarta: Pusat Bahasa

Depdiknas,2008), hlm. 1151-1152 25Abdul Munip, “Menangkal Radikalisme Agama Di Sekolah,” Jurnal Pendidikan, Vol I,

No 2, (Desember 2012), hlm. 162

Page 30: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

17

diidentifikasi bahwa radikalisme ialah sebuah ideologi yang mengakar dalam diri

seseorang atau sekelompok orang sehingga ia menolak segala jenis paham apapun

yang bertentangan dengan ideologinya tersebut, bahkan penolakan ini dapat berupa

tindakan destruktif-anarkis atas nama agama.

Faktor utama munculnya benih radikalisme ialah konflik sosial-keagamaan.

Perbedaan paham beragama dapat berubah menjadi konflik tajam karena penafsiran

bagian-bagian doktrin agama digunakan sebagai pembenaran.26 Mindset yang

radikal tersebut berawal dari memahami sesuatu secara tekstual saja, lalu

pemahaman tersebut dilakukan secara berlebihan, dan pada akhirnya membenarkan

sesuatu yang menurutnya benar.27 Ketika radikal sudah menjadi prilaku dan

perbuatan demikianlah yang memunculkan tindakan yang bisa merugikan banyak

pihak, seperti klaim kemenangan, pengkafiran terhadap orang lain, gerakan

merubah konstitusi negara, hingga aksi teror bom. Gambar 2 berikut menunjukan

tingkatan sebuah radikalisme.

Gambar 2

Piramida Radikalisme28

26Nurudin, “Pendidikan Karakter Berbasis Nilai Kemanusiaan; Ikhtisar Mengatasi Konflik

sosial-Keagamaan di Indonesia,” Jurnal Dialog, Vol 36, No 2, (November 2012), hlm. 39 27Nabila Fauziah Gardit, “Peran Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Dalam

Mencegah Radikalisme Agama Di Indonesia,” Jurnal Politik dan Pemerintahan, Vol 1, No 2,

(Desember 2018), hlm. 3

28Sumber: Buku “Islam, pancasila, dan Deradikalisasi

Page 31: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

18

Pada level terbawah, radikalisme Islam didasari oleh sikap beragama

puritan, yaitu memurnikan agama dari produk dan praktik kebudayaan. Sikap ini

lahir dari pembenturan antara agama dan budaya, sebab agama dianggap murni

aturan tuhan yang tidak boleh dinodai oleh budaya. Sebagai sikap dasar,

puritanisme merupakan sifat umum dari semua corak umat beragama, meskipun

gerakan puritan ini kemudian spesifik di identikan kepada kaum salafi wahabi.29

Pada level diatasnya, terdapat radikalisme secara hakiki, disebut radikal

karena ia ingin menciptakan perubahan masyarakat secara menyeluruh berbasis

ideologi Islam, melalui gerakan (haroki). Ujung dari perjuangan radikalisme ialah

penggantian sistem politik modern dengan sistem politik Islam, baik dalam bentuk

khilafah Islamiyyah global maupun daulah Islamiyyah berskala nasional.30

Sedangkan puncak dari radikalisme Islam ialah terorisme, yang mana telah

menggunakan pendekatan militer demi penegakan khilafah untuk meruntuhkan

hegemoni sistem yang ada (AS dan Israel), ia lahir dari medan perang Afganistan

melawan Uni Soviet pada 1979, dan semakin mengental paska pengeboman gedung

29Syaiful Arif, Islam, Pancasila, Dan Deradikalisasi: Meneguh Nilai Keindonesiaan,

(Jakarta: PT Gramedia, 2018), hlm. 196-197 30Ibid. hlm. 198

Terorisme(Salafi Jihadi)

Radikalisme (Salafi Haroki)

Puritanisme (Salafi Wahabi)

Page 32: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

19

WTC AS pada tahun 2001. Salafi Jihadi adalah kaum radikal yang menggerakan

jihad bermakna perang melawan pemerintahan barat. Memiliki paham sebagaimana

kaum puritan dan ingin mendirikan sistem politik islam sebagaimana kaum

haroki.31

Ketiga jenis radikalisme itu dapat dilakukan dengan metode persuasive atau

ajakan yang damai, tetapi dapat juga dilakukan dengan kekerasan fisik ataupun

kekerasan simbolik.32 Oleh karena itu, mencegah berkembangnya tindakan

radikalisme diperlukan upaya-upaya yang menyentuh semua aspek kehidupan

berbangsa dan bernegara. Radikalisme bukan lagi persoalan lokal, melainkan

permasalahan nasional dan internasional. Ketegasan pemrintah dan aparat

keamanan –dalam hal ini Polri— merupakan salah satu kunci terpokok dalam

prevensi dan represikonflik dan kekerasan bernuansa agama.33 jika pemerintah –

dengan berbagai alasan tertentu—tetap tidak mau dan tidak mampu menindak para

aktor intelektual dan pelaku radikalisme, jelas penyebaran paham ini akan tetap

berlangsung dari waktu ke waktu.

5. Tindak Pidana Terorisme

Terorisme merupakan perbuatan yang menggunakan kekerasan atau

ancaman yang menimbulkan suasana teror atau rasa takut secara meluas, yang dapat

menimbulkan korban yang bersifat massal dan/atau menimbulkan kerusakan dan

31Ibid, hlm. 180 32Petrus Reinhard Golose, Deradikalisasi Terorisme: Humanis, Soil Approach, dan

Menyentuh Akar Rumput, (Jakarta: Yayasan (Pengembangan Kajian Ilmu Kepolisian, 2009), hlm.

38 33Azyurmardi Azra. “Akar Radikalisme Keagamaan Peran Aparat Negara, Pemimpin

Agama Dan Guru Untuk Kerukunan Umat Beragama” Disampaikan Makalah dalam Workshop

Memperkuat Toleransi Melalui Institusi Sekolah , hlm. 6

Page 33: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

20

kehancuran terhadap objek vital yang strategis, lingkungan hidup, fasilitas publik,

atau fasilitas internasional dengan motif ideologi, politik, atau gangguan

keamanan.34 Terorisme dapat dimaknai sebagai serangan-serangan yang

terkoordinasi yang bertujuan membangkitkan perasaan teror terhadap sekelompok

masyarakat. Sebagian besar para teroris biasanya menggunakan kekerasan untuk

menimbulkan rasa takut, biasanya untuk tujuan tertentu yang telah mereka

rencanakan, terutama dalam hal politik.

Adapun tindak pidana terorisme yaitu segala perbuatan yang memenuhi

unsur-unsur tindak pidana sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang

mengenai pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.35 Dalam hukum positif

Indonesia, Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 telah mengatur tentang sanksi

tindak pidana terorisme. Pada Bab III pasal 6 dikemukakan bahwa:

Setiap orang yang dengan sengaja menggunakan kekerasan atau ancaman

kekerasan menimbulkan suasana teror atau rasa takut terhadap orang secara

meluas atau menimbulkan korban yang bersifat massal dengan cara

merampas kemerdekaan atau hilangnya nyawa dan harta benda orang lain

atau mengakibatkan kerusakan terhadap objek-objek vital yang strategis

atau lingkungan hidup atau fasiitas publik atau internasional diancam

dengan pidana hukuman mati, penjara seumur hidup atau penjara 5 tahun

hingga 20 tahun.36

Tindak pidana terorisme termasuk extraordinary crime (kejahatan luar

biasa) karena merupakan kejahatan atas pelanggaran kemanusiaan yang

menyebabkan ketakutan, ancaman, dan ketidaktentraman di masyarakat yang

34Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak RI Nomor 7 Tahun

2019 Tentang Pedoman Pasal 1 Ayat (8) 35 Ibid, Pasal 1 Ayat 9 36 Undang-Undang RI Nomor 5 Tahun 2018 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-Undang RI Nomor 15 Tahun 2003 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana

Terorisme Menjadi Undang-Undang.

Page 34: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

21

menimbulkan dampak yang luar biasa. Terorisme tumbuh dan berkembang karena

didukung oleh situasi masyarakat yang tengah mengalami tekanan politik,

ketidakadilan sosial, paham yang radikal serta terdapat jurang pemisah yang dalam

antara kaya dan miskin.37

Pelaku terorisme pada umumnya berupa jaringan atau kelompok masyarakat

yang terorganisir dan kemungkinan berafiliasi baik di dalam maupun di luar negeri.

Kemungkinan besar kelompok tersebut akan dipengaruhi oleh muatan paham

radikal dan dibiayai oleh sebuah organisasi induknya sehingga keluarga-keluarga

yang memiliki ikatan dengan kelompok ini otomatis mempengaruhi anak-anak

mereka agar memiliki paham yang sama. Kasus-kasus tindak pidana terorisme yang

memiliki keterlibatan sejumlah anak dalam beberapa tahun terkahir penulis himpun

dalam tabel 1 berikut:

Tabel 1

Kasus Terorisme Yang Melibatkan Anak38

Tangal Peristiwa Jenis Kasus Keterangan

28 Agustus 2016 Peledakan dan penusukan

pastor di Gereja Katholik

STASI St. Yosep Medan

Pelaku tunggal seorang

anak berusia 17 tahun

13 November 2016 Peledakan bom oleh JAD di

Gereja Oikumene Samarinda,

Kalimantan Timur

Ada 2 anak yang terlibat

dalam peracikan bom

9-10 Maret 2017 Perencanaan Pengeboman di

Toli-Toli

Pelaku hanyalah 2 orang

anak

Desember 2017 Penderpotasian 139 orang dari

Suriah yang diduga terkait

jaringan terorisme

87 orang diantaranya

merupakan anak-anak

6 Maret 2018 Penangkapan kelompok JAD

pada kasus perencanaan

penyerangan Polsek Gadog

Ada satu anak berusia 17

tahun yang ditangkap

37Sukawarsini Djelantik, Terorisme: Tinjauan Psiko-Politis, Peran Media, Kemiskinan,

ddan Keamanan Nasional, (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2010), hlm. 3 38Diolah dari lampiran Permen PPPA No 7 Tahun 2019

Page 35: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

22

karena terlibat kasus

tersebut

13-14 Mei 2018 Pengeboman 3 gereja di

Surabaya

- 3 anak terduga teroris di

rusun Wonosolo

Sidoarjo

- 3 anak terduga teroris

yang ditangkap di jalan

sikatan

- 1 anak terkait bom

bunuh diri di depan

kantor Polrastabes

Surabaya

13 Maret 2019 Pengeboman dan

penyanderaan anak di Kota

Sibolga, Medan

- 1 anak pelaku tewas

- 296 anak harus

mendapatkan program

pemulihan psikologis

F. Tinjauan Pustaka

Penelitian terdahulu yang melakukan penelitian terkait pedoman

perlindungan anak dari radikalisme dan terorisme masih relatif sedikit, karena

dalam tragedi dan peristiwanya masih terbilang baru dalam dunia pemerintahan

Indonesia. Berbeda dengan dunia pendidikan, pada ranah pendidikan hal-hal seperti

ideologi dan tindakan peserta didik menjadi kajian utama yang perlu diperhatikan

bagi tenaga pengajar. Dalam perkembangannya telah dilakukan beberapa penelitian

terkait dengan radikalisme dan terorisme secara umum oleh beberapa peneliti di

berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Terdapat beberapa penelitian yang sejalan

dan hampir sama dengan penelitian yang akan peneliti laksanakan, diantaranya:

1. Skripsi oleh Layla Rizki, mahasiwi jurusan Ilmu Politik, Fakultas Fisipol, UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian nya berjudul “Peran Badan nasional

Penanggulangan Terorisme Dalam Menanggulangi Radikalisme Di

Indonesia”. Hasil penelitian ini adalah di Indonesia telah dilakukan upaya

Page 36: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

23

untuk memberantas terorisme melalui model pendekatan deradikalisasi .

BNPT merupakan pusat deradikalisasi yang akan dipergunakan untuk

melakukan pembinaan, pemberdayaan, dan pelatihan keterampilan bagi

warga binaan di lembaga permasyarakatan.

2. Skripsi yang ditulis oleh Muchamad Mufid, mahasiswa jurusan Pendidikan

Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta. Skripsinya yang berjudul “Peranan Guru PAI Dalam Upaya

Menangkal Radikalisme Pada Peserta Didik Di SMA 9 Yogyakarta”

menyimpulkan bahwa upaya pencegahan paham radikalisme oleh guru PAI

terhadap peserta didik SMA 9 Yogyakarta sangatlah efektif. Guru PAI

memberikan pemahaman terkait toleransi dan cinta perdamaian. Strategi

lainnya ialah guru PAI memberikan pembelajaran dan kegiatan keagaman

Islam sehingga anak-anak mengetahui dengan baik bahaya radikalisme dan

menolak aksi kekerasan yang mengatasnamakan agama.

3. Jurnal yang berjudul “Bimbingan Konseling Melalui Pendidikan Multikultural

Terhadap Anak-Anak Dan Remaja Dalam Penanggulangan Paham

Radikalisme” oleh Liliam Kadarin Nuriyanto. Dalam tulisannya dipaparkan

bahwa pendidikan multikultural sangat diperlukan dalam membentuk

generasi saling menghormati dalam setiap perbedaan. Keadaan psikologis

anak-anak dan remaja harus tetap dipertahankan dalam pendidikan

multikultural. Dalam pembentukan komunitas lintas agama, dunia bermain

untuk anak-anak dan suasan santai untuk remaja harus tetap dipertahankan

Page 37: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

24

demi mewujudkan generasi penerus bangsa yang bebas dari paparan paham

radikal.

4. Jurnal yang ditulis oleh Muhammad Thohir dari UIN Sunan Ampel Surabaya.

Jurnal ini berjudul “Radikalisme Versus Pendidikan Agama: Menggali Akar

Radikalisme Dari Kekerasan Terhadap Anak Atas Nama Pendidikan Agama.

Hasil yang ditemukan yaitu bahwa ada dua model kekerasan pada anak yang

sangat berpotensi menjadi bibit-bibit radikalisme. Pertama, metode mendidik

orang tua dan guru seringkali tanpa disadari telah melakukan tindak

kekerasan. Kedua, mengalirnya muatan-muatan ideologi radikal yang

sistemik dalam pelajaran atau kurikulum sekolah yang semakin komplek

akibat kontekstualitas globalisme yang tak selektif.

Agar mudah memahami perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian

yang akan dilakukan penulis, penulis merefleksikannya dalam tabel 2

Tabel 2

Tinjauan Pustaka39

Peneliti (Tahun)

Judul

Fokus Penelitian

Terdahulu

Fokus Penelitian

Penulis

Skripsi: Layla

Rizki (2018)

Peran Badan

nasional

Penanggulangan

Terorisme Dalam

Menanggulangi

Radikalisme Di

Indonesia

Program

deradikalisasi oleh

BNPT sebagai

upaya preventif

gerakan

radikalisme

Peran aktif

pemerintah dalam

perlindungan

anak terhadap

radikalisme serta

tindakan represif

terhadap tindak

pidana terorisme

yang dilakukan

seorang anak

Skripsi:

Muchamad

Mufid (2017)

Peranan Guru PAI

Dalam Upaya

Menangkal

Radikalisme Pada

Upaya strategis

yang dilakukan

guru PAI dalam

membina peserta

Objek penelitian

penulis lebih

memfokuskan ke

arah perlindungan

39Diolah dari penelitian-penelitian terdahulu

Page 38: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

25

Peserta Didik Di

SMA 9

Yogyakarta

didik agar

terhindar dari

ideologi

radikalisme dan

kekerasan yang

mengatasnamakan

agama.

anak secara

umum baik dari

keluarga, sekolah

maupun

lingkungan

kehidupan anak

Jurnal: Lilam

Kadarin

Nuriyanto (2014)

Bimbingan

Konseling Melalui

Pendidikan

Multikultural

Terhadap Anak-

Anak Dan Remaja

Dalam

Penanggulangan

Paham

Radikalisme

Kulturasi antara

pendidikan dan

dunia luar agar

dapat mencegah

paham radikalisme

terhadap anak-

anak dan remaja

Penulis lebih

cenderung

mengarah ke

kebijakan publik

agar anak

diberikan

pedoman dan

payung hukum

dari tindakan

radikalisme dan

terorisme

Jurnal:

Muhammad

Thohir (2015)

Radikalisme

Versus

Pendidikan

Agama: Menggali

Akar Radikalisme

Dari Kekerasan

Terhadap Anak

Atas Nama

Pendidikan

Agama

Implikasi

Pendidikan

Agama dalam

mengantisipasi

radikalisme

terhadap anak dan

menghapus

doktrin kekerasan

terhadap anak atas

nama agama

Memberikan

arahan agar

seorang anak

diberikan hak-

haknya saat

menjadi pelaku

maupun korban

radikalisme dan

tindak pidana

terorisme

Page 39: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

26

2. BAB II

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini penulis mengambil lokasi penelitian di Kota

Jambi, Provinsi Jambi. Lembaga-lembaga pemerintahan yang akan menjadi tempat

penelitian antara lain Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan

Perlindungan Anak Kota Jambi, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jambi,

serta Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Jambi. Tahap-tahap dalam

pelaksanaan kegiatan ini rencananya akan di mulai dari tahap persiapan, observasi,

sampai dengan penulisan laporan penelitian. Penelitian ini dimulai pada Agustus

2020, yakni saat pengesahan riset penelitian ini.

B. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian yuridis empiris

dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif berguna dalam memahami

makna di balik data yang tampak sehingga dapat memastikan sebuah kebenaran.40

Permasalahan dianalisa melalui teknik perpaduan antara data yang diperoleh

dilapangan (data primer) dengan bahan-bahan hukum (yang merupakan bahan

sekunder). Fokus akhir, jenis penelitian ini dapat memudahkan penulis untuk

mendapatkan data yang objektif dalam rangka mengetahui penelitian tentang

Implementasi Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

40Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D,(Bandung: Alfabeta,

2010), hlm. 24-25

26

Page 40: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

27

Anak Republik Indonesia No 7 Tahun 2019 tentang pedoman perlindungan anak

dari radikalisme dan tindak pidana terorisme di Kota Jambi.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Dalam penulisan proposal skripsi ini jenis data yang akan disajikan yaitu

adalah data primer dan data sekunder.

a. Data Primer

Dalam memperoleh data secara primer penulis memperoleh data Berupa

informasi yang diambil dari lapangan melalui observasi dan wawancara penulis dari

menilai proses kerja di Dinas PMPPA sebagai gugus terdepan perlindungan anak,

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di kota Jambi sebagai penyelenggara program

edukasi anak dari radikalisme dan tindak pidana terorisme, meneliti kinerja Badan

Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jambi sebagai penjaga penjaga ideologi

masyarakat terkait wawasan kebangsaan secara nasional. Data primer lain

diantaranya ialah Peraturan Menteri Menteri Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak Republik Indonesia No 7 Tahun 2019 tentang Pedoman

Perlindungan Anak Dari Radikalisme Dan Tindak Pidana Terorisme, Undang-

Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2003 Tentang Penetapan Peraturan

Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2002 Tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data atau sejumlah keterangan yang diperoleh secara

tidak langsung. Data ini juga diperoleh dari cara mengutip dari sumber lain

Page 41: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

28

sehingga tidak bersifat authentik. Antara lain mencakup dokumen-dokumen resmi,

buku-buku, media cetak, jurnal, dan hasil-hasil penelitian berwujud laporan. Data

berupa dokumen-dokumen yang di dapat dari hasil observasi di lokasi penelitian

seperti jumlah laporan dan penanganan terkait pencegahan anak dari radikalisme

dari Dinas PMPPA Kota Jambi, Bentuk data monitoring RPP hingga materi yang

diberikan guru kepada peserta didik oleh Diknas Kota Jambi, dan dokumentasi

pendukung lainnya yang di dapatkan saat meneliti di Kesbangpol Kota Jambi

merupakan jenis data sekunder yang diperoleh pada penelitian ini.

2. Sumber Data

Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data

diperoleh. Sumber data dapat diperoleh dari tindakan, pengamatan, ataupun data-

data yang didapat pada saat penelitian berlangsung. Sumber data dalam penelitian

ini diperoleh:

a. Dari Dinas Pemberdayaan Mayarakat, Perempuan dan Perlindungan Anak

Kota Jambi.

b. Dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jambi.

c. Dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Jambi.

d. Dari Dinas Sosial Kota Jambi

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Pengamatan/ Observasi

Dalam penelitian ini, penulis termasuk menggunakan observasi non

partisipan yaitu peneliti tidak terlibat langsung dengan aktivitas orang-orang yang

sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data. Teknik observasi ini

Page 42: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

29

digunakan untuk mengetahui implementasi program pedoman perlindungan anak

dari radikalisme dan terorisme, hambatan yang dihadapi, strategi dalam mencapai

keberhasilan, hingga indikator yang dapat dinilai apabila telah mencapai tujuan

yang diinginkan.

Bentuk nyata observasi non partisipan dalam penelitian ini dilakukan

dengan mengamati dan mencatat langsung terhadap objek penelitian seperti

pendekatan mendalam terkait upaya-upaya yang telah dilakukan dalam proses

implementasi, menilai alur proses agenda setting yang telah dilaksanakan di

lingkungan kota Jambi, melihat sistem pendidikan yang dibangun dalam rangka

mengakselerasi keberhasilan pedoman perlindungan anak dari radikalisme dan

tindak pidana terorisme di kota Jambi.

2. Wawancara/ Interview

Wawancara adalah pertemuan antara peneliti dan responden, dimana

jawaban responden akan menjadi data mentah. Secara khusus, wawancara juga

merupakan metode bagus untuk pengumpulan data tentang subjek kontemporer

yang belum dikaji secara eksekutif dan tidak banyak literatur yang membahasnya.

Informan terpilih dalam penelitian yang akan dilakukan yaitu:

a. Ibu Yuni, S. Sos, ME selaku Kabid PH & PA Dinas PMPPA Kota Jambi

b. Ibu Armadewi, SH, MH selaku Kasi POA Dinas PMPPA Kota Jambi

c. Bapak Supardi, SE selaku Kabid Bidang Pembinaan SMP Diknas Kota Jambi

d. Bapak Deni, SE, ME, Sy selaku Kasubbag Bina Ideologi Kesbangpol Kota

Jambi.

e. Ibu Dra. Apun Hayati, Selaku Kabid Bidang Rehsos Dinas Sosial Kota Jambi

Page 43: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

30

3. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa

berbentuk tulisan, gambar, atau kerya-karya monumental dari seseorang. Studi

dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan

wawancara.41 Teknik pengumpulan data ini digunakan untuk memperoleh data

tentang gambaran umum wilayah, lembaga, dan badan-badan yang menjadi objek

penelitian.

Dokumentasi dalam penelitian ini, penulis melihat beberapa sejumlah

dokumen-dokumen yang mendukung keberhasilan program pedoman perlindungan

anak di kota Jambi, data-data lembaga pendidikan yang telah melakukan

penyebaran yang salah kepada peserta didik, serta menilai efektifitas sistem

pembelajaran yang dibangun dalam rangka mencegah terjadinya penyebaran paham

radikalisme dan tindak pidana terorisme di Kota Jambi. Beberapa informan yang

membantu memberikan data-data dokumentasi dalam penelitian ini antara lain:

a. Bapak Marpiko Hertanto, SE selaku pegawai Bidang Pemenuhan Hak Dan

Perlindungan Anak Dinas PMPPA Kota Jambi

b. Ibu Silvi, S.Pd, I selaku pegawai Bidang Pembinaan SMP Diknas Kota Jambi

c. Bapak Deni, SE, ME, Sy selaku Kasubbag Bina Ideologi Kesbangpol Kota

Jambi

d. Ibu Septty Kusuma, SST selaku pegawai di bidang rehabilitasi sosial Dinsos

Kota Jambi

41Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan R&D,

hlm. 329

Page 44: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

31

E. Unit Analisis Data

Unit analisis ialah satuan yang diteliti, bisa berupa individu, kelompok,

benda atau suatu latar peristiwa soial dalam hal ini sebagai subjek penelitian42.

Penulisan unit analisis perlu dicantumkan apabila penelitian yang dilakukan adalah

penelitian lapangan yang tidak memerlukan populasi dan sampel. Dalam penelitian

ini, unit analisisnya adalah Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak Republik Indonesia No 7 Tahun 2019 tentang pedoman

perlindungan anak dari radikalisme dan tindak pidana terorisme di Kota Jambi.

Penetapan unit analisis tersebut berupa dokumen-dokumen, wawancara dari Dinas

PPPA Kota Jambi, dan Informasi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota

Jambi, serta Badan Kesbangpol Kota Jambi saja.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan tahap data diolah sedemikian rupa sehingga

memperoleh hasil yang dapat disimpulkan sebagai kebenaran-kebenaran yang

dapat dipakai untuk menjawab berbagai persoalan yang diajukan dalam

penelitian.43 Dalam penelitian kualitatif analisa data disusun secara sistematis yang

mana diperoleh dari hasil catatan lapangan (observation), wawancara, dan

dokumentasi.44 Data selanjutnya dianalisis untuk menemukan sebuah hasil akhir

dari keabsahan data tersebut.45 Dalam penelitian ini penulis menggunakan tiga

teknik analisa yang dikemukakan Sugiono, antara lain:

42Hamidi, Metode Penelitian Kualitatif: Aplikasi Praktis Pembuatan Proposal dan

Laporan Penelitian,(Malang: UMM Press, 2005), hlm. 75-76 43 Amri Amir, dkk, Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya, (Bogor: IPB

Press, 2009), hlm. 209. 44Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, hlm.244. 45Ibid, hlm. 245

Page 45: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

32

1. Reduksi Data

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka

perlu dicatat secara teliti dan rinci. Setelah data terkumpulkan segera dilakukan

ananlisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih

hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan

polanya.46 Dalam situasi sosial, penulis mereduksi data berdasarkan latar belakang

anak terpengaruh radikalisme dan tindak pidana terorisme. Dalam bidang

manajemen, penulis akan berfokus pada kinerja Dinas Pemberdayaan Mayarakat

Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) sebagai pelaksana dan sumber

informasi, kontribusi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, serta peran Badan

Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Jambi sebagai pengawas. Hasil

akhir tahap ini, data yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas

dan singkat, dan mempermudah peneliti untuk melakukan analisis selanjutnya.

2. Penyajian Data

Setelah data direduksi, maka langkah analisis selanjutnya dalam penelitian

ini adalah mendisplaykan data. Penulis menggunakan metode kualitatif dalam

pengumpulan data sehingga hasil dari catatan lapangan, wawancara, serta bahan-

bahan yang bersumber dari tulisan dan sumber pustaka. Ini berarti penyajian data

dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat berbentuk tabel, bagan, ataupun grafik

yang tersusun dan membentuk pola hubungan antar variabel dan sejenisnya.47

Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan teks yang bersifat naratif.

46 Ibid, hlm. 247 47Amri Amir, dkk, Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya, hlm. 201

Page 46: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

33

Klasifikasi data berdasarkan sub bab-nya masing-masing akan dilakukan sehingga

akan semakin mudah dalam memahami data tersebut.

3. Verifikasi Data

Tahap akhir dalam analisis data dalam penelitian ini ialah verifikasi.

Verifikasi data dalam penelitian kualitatif mempunyai dua tugas. Pertama

meyakinkan bahwa semua tahapan pra analisis sebelumnya (reduksi dan display)

telah dilakukan dengan benar. Kedua, data yang telah disajikan dicek kembali untuk

mendeteksi kemungkinan adanya salah ketik atau salah catat dan lain-lain.48

Dengan demikian data yang telah diverifikasi dalam penelitian ini diharapkan

mampu menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal.

Dari ketiga tahap analisis data di atas penulis menyimpulkan bahwa, ketiga

tahapan yang meliputi reduksi data, penyajian data dan verifiksi data akan penulis

lakukan setelah semua data telah diperoleh melalui wawancara, catatan lapangan,

dan juga dokumentasi. Penulis akan lebih dimudahkan dalam mengetahui dan

menarik kesimpulan terhadap implementasi peraturan Menteri Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia No 7 Tahun 2019 tentang

pedoman perlindungan anak dari radikalisme dan tindak pidana terorisme di Kota

Jambi.

48Hamidi, Metode Penelitian Kualitatif: Aplikasi Praktis Pembuatan Proposal dan

Laporan Penelitian, hlm. 208

Page 47: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

34

G. Sistematika Penulisan

Penelitian ini terdiri dari lima bab dengan sistematika penulisan sebagai

berikut:

BAB I merupakan bagian pendahuluan. Bab ini menjelaskan latar belakang

yang mendasari munculnya permasalahan dalam penelitian, rumusan masalah,

batasan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan kegunaan penelitian,

kerangka teori, kerangka konseptual, tinjauan pustaka, serta orisinalitas penelitian.

BAB II memaparkan tentang metode penelitian. Bab ini mencakup tentang

tempat dan waktu penelitian, jenis penelitian beserta pendekatan yang digunakan,

jenis data dan sumber-sumbernya, instrumen pengumpulan data, unit analisis,

hingga teknik analisis yang digunakan untuk menyimpulkan dan menguji

keabsahan data. Terakhir pada bab ini dicantumkan pula sistematika penulisan.

BAB III mendeskripsikan secara umum gambaran tempat penelitian.

Berupa sejarahnya, letak geografisnya, kependudukan, struktur pemerintahan,

hingga lembaga-lembaga yang memiliki relevansi terkait penelitian ini.

BAB IV merupakan inti dari penulisan skripsi yaitu pemaparan tentang

pembahasan dan hasil penelitian dari judul Implementasi Peraturan Menteri

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia No 7 Tahun

2019 tentang pedoman perlindungan anak dari radikalisme dan tindak pidana

terorisme di Kota Jambi.

BAB V ialah akhir dari penulisan skripsi. Yakni bab penutup yang terdiri

dari kesimpulan dan saran-saran terkait implementasi peraturan Menteri

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia No 7 Tahun

Page 48: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

35

2019 tentang pedoman perlindungan anak dari radikalisme dan tindak pidana

terorisme, kata penutup serta dilengkapi dengan Daftar Pustaka, Lampiran dan

Curriculum Vitae

H. Jadwal Penelitian

Tabel 3

Jadwal Penelitian

No Jadwal

Kegiatan

2020 2021

Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei

1 Pengajuan

Judul √

2 Pembuatan

Proposal √

3

Penunjujakan

Dosen

Pembimbing

4 Seminar

Proposal √

5

Perubahan

Proposal

Seminar √

6 Surat Izin

Riset √

7

Pengumpulan

dan

Penyusunan

Data √ √ √

8 Pembuatan

Skripsi √ √

9 Bimbingan

dan Perbaikan √ √

10 Agenda dan

Ujian Skripsi

11 Perbaikan dan

Penjilidan

Page 49: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

36

3. BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Administrasi dan Demografi Kota Jambi.

1. Visi dan Misi Pemerintah Kota Jambi

Saat ini kota Jambi di pimpin oleh seorang walikota yang bernama Dr. H

Syarif Fasha ME dan wakilnya Dr. dr. H Maulana MKM pada periode 2018-2023

dengan visi:

“MENJADIKAN KOTA JAMBI SEBAGAI PUSAT

PERDAGANGAN DAN JASA BERBASIS MASYARAKAT BERAKHLAK

DAN BERBUDAYA DENGAN MENGEDEPANKAN PELAYANAN

PRIMA”

Adapun misi-misi pemerintahan yang mereka berikan dalam mewujudkan

visi tersebut antara lain:

a. Penguatan birokrasi dan meningkatkan pelayanan masyarakat berbasis

teknologi informasi.

b. Penguatan penegakan hukum, transtibmas, dan kenyamanan masyarakat.

c. Penguatan pengelolaan infrastruktur dan utilitas perkotaan serta penataan

lingkungan.

d. Penguatan kapasitas ekonomi perkotaan.

2. Luas dan Batas Wilayah

Luas keseluruhan Kota Jambi ± 20.538 Ha terdiri dari 11 kecamatan dan 61

kelurahan49. Orientasi wilayah kota jambi lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel

berikut:

49Bappeda Kota Jambi, Profil Kota Jambi dalam Dokumen RPI2 Kota Jambi, Bab 4, hlm

2. Tahun 2016-2020

Page 50: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

37

Tabel 4

Luas Wilayah Administrasi Kota Jambi50

No Kecamatan

Jumlah

Kelurahan

Luas

(KM2)

1 Telanaipura 5 4,02

2 Kota Baru 5 7,92

3 Jelutung 7 20,21

4 Pasar Jambi 4 30,39

5

Jambi

Timur 9 77,78

6

Jambi

Selatan 5 35,07

7

Danau

Teluk 5 15,7

8 Pelayangan 6 15,29

9

Alam

Barajo 5 23,21

10 Paal Merah 5 16,82

11

Danau

Sipin 5 5,17

Kota Jambi 61 251,58

Kota Jambi sebagai pusat wilayah dan ibukota Provinsi Jambi, secara

geografis terletak pada koordinat 01º32’45” sampai dengan 01º41’41” Lintang

Selatan dan 103º31’29” sampai dengan 103º40’6” Bujur Timur. Secara administrasi

wilayah kota Jambi berbatasan langsung dengan:

a. Sebelah Utara : Berbatasan Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi

b. Sebelah Selatan : Berbatasan Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi

c. Sebelah Barat : Berbatasan Kecamatan Jaluko Kabupaten Muaro Jambi

50 Dokumen Bappeda Kota Jambi RPI2-JM 2016-2020

36

Page 51: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

38

d. Sebelah Timur : Berbatasan Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro

Jambi.51

3. Kependudukan

Secara umum, berdasarkan data jumlah penduduk yang diterbitkan oleh

Badan Pusat Statistik Kota Jambi dalam angka pada tahun 2019 jumlah penduduk

Kota Jambi adalah sebanyak 604.738 jiwa, yang terdiri dari 303.818 jiwa berjenis

kelamin laki-laki dan sebanyak 300.920 berjenis kelamin perempuan.52 Secara

lengkap jumlah penduduk Kota Jambi menurut kelompok umur dapat terlihat dalam

tabel berikut:

Tabel 5

Jumlah Penduduk

Dalam Kelompok Umur dan Jenis Kelamin (2019)53

Kel Umur Laki-Laki Perempuan Total

0-9 Tahun 49.937 Jiwa 48.734 Jiwa 98.671 Jiwa

10-24 Tahun 79.457 Jiwa 80.910 Jiwa 160.367 Jiwa

25-39 Tahun 79.604 Jiwa 77.722 Jiwa 157.326 Jiwa

40-60 Tahun 75.588 Jiwa 72.785 Jiwa 148.373 Jiwa

61-75+ Tahun 21.962 Jiwa 21.269 Jiwa 43.236 Jiwa

Total 303.818 Jiwa 300.920 Jiwa 604.738 Jiwa

4. Kondisi Pendidikan dan Statistik Agama

51Ibid, hlm.3 52BPS Kota Jambi, Dokumen Katalog Kota Jambi Dalam Angka 2020, Tahun 2020 53 Dokumen Badan Pusat Statistk Kota Jambi Dalam Angka 2020

Page 52: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

39

Dalam menunjang pembangunan di Kota Jambi tentu tidak terlepas dari

sektor pendidikan dari sekolah dasar sampai ke perguruan tinggi, pendidikan non

formal berup pendidikan dan pelatihan di berbagai bidang pengetahuan serta

keterampilan. Berdasarkan laporan dari Dinas Pendidikan Kota Jambi, jumlah

lembaga pendidikan negeri dan swata dalam Kota Jambi pada tahun 2018/2019

adalah sebagai berikut:

Tabel 6

Jumlah Lembaga Pendidikan Kota Jambi (2019)54

NO Kategori Lembaga Pendidikan Jumlah

1 Taman Kanak-Kanak 171 Buah

2 Sekolah Dasar & MI (Negeri/Swasta) 266 Buah

3 SMTP/Sederajat (Negeri/Swasta) 103 Buah

4 SLTA/ Sederajat (Negeri/Swasta) 101 Buah

5 Perguruan Tinggi (Negeri/Swasta) 18 Buah

Adapun dalam sisi persebaran agama, tergambar dari tempat ibadah yang ada

di Kota Jambi. Berbagai tempat ibadah tersebut tersebar di setiap Kecamatan yang

digunakan bagi setiap penduduk sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-

masing adapun ratio pemeluk agama dan jumlah tempat beribadah di kota jambi

yaitu:

Tabel 7

Agama Dan Tempat Ibadah Kota Jambi55

Agama Ratio Demografi Jumlah Tempat Ibadah

Islam 94,27% Masjid : 380 Buah

54 Dokumen Badan Pusat Statistik Kota Jambi Dalam Angka 2020 55Ibid

Page 53: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

40

Mushola : 420 Buah

Protestan 5,70 % Gereja : 39 Buah

Katolik 2,80 % Gereja : 3 Buah

Hindu 0,08% Pura : 2 Buah

Budha 1,29% Vihara : 11 Buah

Konghucu 0,18% Kelenteng : 25 Buah

B. Profil Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan Dan Perlindungan

Anak Kota Jambi.

1. Visi dan Misi

Visi Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Perlindungan

(DPMPPA) Kota Jambi yaitu “Terwujudnya pemberdayaan masyarakat,

perempuan yang maju dan mandiri, perlindungan perempuan dan anak serta

pemenuhan hak anak melalui peningkatan penyelenggaraan pemerintahan dari

pembangunan berbasis adat dan akhlak budaya”. Adapun misi-misi yang di berikan

dalam mewujudkan visi itu antara lain:

a. Meningkatkan kualitas dan kinerja sumber daya manusia aparatur

penyelenggara pemerintah.

b. Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat dalam

menunjang ekonomi keluarga dan kelompok perempuan yang berbasis

kearifan lokal.

c. Menumbuhkembangkan kemapanan perempuan dalam mengelola

ekonomi keluarga menuju kesejahteraan keluarga.56

2. Tugas Pokok dan Fungsi

56Dokumentasi Penelitian DI Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan

Perlindungan Anak Kota Jambi Pada Tanggal 22 September 2020.

Page 54: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

41

Tugas pokok dari DPMPPA adalah membantu kepala daerah melaksanakan

urusa pemerintah bidang pemberdayaan masyarakat, perempuan dan perlindungan

anak dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk melaksanakan tugas pokok

tersebut, DPMPPA menyelenggarakan fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pemberdayaan dan perlindungan

perempuan.

b. Pelaksanaan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang

pemberdayaan masyarakat, perempuan dan perlindungan anak.

c. Pelaksanaan pemaduan dan sinkronasi kebijakan pemberdayaan

masyarakat, perempuan dan perlindungan anak.

d. Pelaksanaan advokasi, komunikasi, informasi, dan edukasi lembaga

dan pengembangan partisipasi masyarakat.

e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan

tugas dan fungsinya.57

57Peraturan Walikota Jambi No 43 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,

Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan

Perlindungan Anak Kota Jambi , Pasal 3 dan 4

Page 55: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

42

3. Struktur Organisasi

Gambar 3

Struktus Organisasi DPMPPA Kota Jambi58

58 Dokumentasi Di Kantor DPMPPA Tanggal 22 September 2020

Kepala Dinas

Drg. Irawati sukandar, M Kes

Sekretaris

Ir. Sonya Maudy

Anna

Ka. UPTD P2TP2A

Rosa Solisiawati

Subbag Umum

Septi Rirnawati, SE Subbag Kepegawaian

Irma Rosita, SE

Subbag Keuangan

Eka Warni, S.Pt, ME

Kassubag TU UPTD

Denni Puspi Dewi, SE

Kabid

PMPUE SDA

Aminuddin, SE

Kabid

PK PPM

Rosdalia, SH

Kabid

PEMB & PP

Nining Maryani, SE

Kabid

PH & PA

Yuniati, S.Sos

-Kasi PHA

-Kasi PA

-Kasi POA

-Kasi PP

-Kasi PP & KG

-Kasi PKK& OP

-Kasi PDP

-Kasi PKM

-Kasi PMPP

-Kasi SARANA

-Kasi TTG

-Kasi PUEM

Page 56: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

43

C. Profil Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Jambi.

1. Visi dan Misi

Visi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jambi yakni “Terwujudnya

pelayanan pendidikan yang bermutu dalam rangka membentuk insan Kota Jambi

yang berakhlak mulia, cerdas, berkeahlian, demokratis, berbudaya, dan berdaya

saing menuju era globalisasi”. Adapun misi-misi yang di berikan dalam

mewujudkan visi itu antara lain:

a. Mengupayakan pemerataan dan perluasan kesempatan memperoleh

pendidikan yang bermutu bagi seluruh masyarakat Kota Jambi.

b. Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak didik secara

utuh sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan

masyarakat belajar.

c. Meningkatkan kesiapan dan kualitas proses pendidikan untuk

mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral.

d. Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan

sebagai pusat pengetahuan dan pembudayaan, keterampilan,

pengalaman, sikap, dan nilai berdasarkan standar nasional dan global.

Page 57: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

44

e. Memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan

pendidikan berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

f. Meningkatkan kemampuan keprofesionalan, akuntabilitas dan pencitraan

publik terhaap kinerja pembangunan tenaga kependidikan atas dasar

sistem informasi tenaga kependidikan yang lengkap, handal, dan dapat

dipercaya.59

2. Tugas Pokok dan Fungsi

Dinas pendidikan mempunyai tugas membantu kepala daerah melaksanakan

urusan pemerintah dan tugas pembantuan di bidang pendidkan. Dinas pendidikan

dalam melaksanakan tugas pokoknya menyelenggarakan beberapa fungsi, antara

lain:

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pendidikan.

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang

pendidikan.

c. Pembinaan, pengendalian, dan pengawasan bidang pendidikan.

d. Pengkoordinasian hubungan kerja sama dengan instansi pemerintah

maupun swasta untuk kepentingan pelaksanaan tugas.

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai tugas dan

fungsiya.60

59Dokumentasi Penelitian Di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jambi

Tanggal 19 Oktober 2020. 60Peraturan Walikota Jambi No 4 Tahun 2009 Tentang Fungsi Dinas, Sekretariat, Bidang

dan Rincian Tugas Sub Bagian, Seksi, UPTD, Serta Tata Kerja Pada Dinas Pendidikan Kota Jambi,

Pasal 2.

Page 58: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

45

3. Struktur Organisasi

Gambar 4

Struktus Organisasi Diknas Kota Jambi61

61Dokumentasi Di Kantor Dinas Pendidikan Tanggal 19 Oktober 2020

Ko

rwil P

end

idik

an K

ec I

I K

orw

il P

end

idik

an K

ec I

II

UP

TD

/SK

B

Kep

ala D

inas

H. M

uly

adi,

S.P

d, M

.Pd

Sek

reta

riat

Mas

huri

ani,

SE

, M

DM

K

elo

mp

ok J

abat

an F

un

gsi

onal

-Pen

gaw

as

-Guru

Pam

ong&

Pen

ilik

-Ars

ipan

Keu

angan

& B

MD

Moh

d R

om

my M

, S

E

Per

enca

naa

n &

ME

V

Kurn

ia I

lah

i L

ub

is, S

eE

Um

um

& K

epeg

Ely

a K

asm

ita,

SH

Pem

bin

aan P

aud &

PN

F

Dra

. L

ilyar

ufd

a, M

.Pd

Pem

bin

aan S

D

Sug

iyon

o, S

.Pd, M

.Pd

Pem

bin

aan S

MP

Sup

ardi,

SE

Pem

bin

aan K

eten

agaa

n

Zula

fni,

S.P

d, M

.Pd

-Sek

si

Kuri

ku

lum

&

Pen

ilai

an

-Sek

si P

eser

ta D

idik

&

Pem

bin

aan K

arak

ter

-Sek

si K

elem

bag

aan

&

Sar

ana

Pra

sara

na

-Sek

si

Kuri

ku

lum

&

Pen

ilai

an

-Sek

si P

eser

ta D

idik

&

Pem

bin

aan K

arak

ter

-Sek

si K

elem

bag

aan

&

Sar

ana

Pra

sara

na

-Sek

si

Kuri

ku

lum

&

Pen

ilai

an

-Sek

si P

eser

ta D

idik

&

Pem

bin

aan K

arak

ter

-Sek

si K

elem

bag

aan

&

Sar

ana

Pra

sara

na

-Sek

si

Kuri

ku

lum

&

Pen

ilai

an

-Sek

si P

eser

ta D

idik

&

Pem

bin

aan K

arak

ter

-Sek

si K

elem

bag

aan

&

Sar

ana

Pra

sara

na

Page 59: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

46

D. Profil Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Kota Jambi.

1. Visi dan Misi

Visi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Jambi yakni “Terwujudnya

perstuan dan kesatuan masyarakat Kota Jambi melalui stabilitas politik dan

pembinaan masyarakat yang berakhlak”. Adapun misi-misi yang di berikan dalam

mewujudkan visi itu antara lain:

a. Meningkatkan rasa aman, tertib dan berbudaya dalam masyarakat.

b. Meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

c. Meningkatkan pendidikan politik, pemberdayaan Ormas dan Parpol

dalam mewujudkan masyarakat yang demokratis.

d. Meningkatkan peran fasilitas dan koordinasi dalam bidang ketahanan seni

budaya, agama, kemasyarakatan dan ekonomi.

e. Meningkatkan rasa cinta tanah air pada masyarakat.62

2. Tugas Pokok dan Fungsi

62Dokumentasi Penelitian Di Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kota Jambi Tanggal 2

November 2020.

Ko

rwil

Pend

idik

an K

ec I

Page 60: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

47

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Jambi mempunyai tugas pokok

membantu kepala daerah dalam melaksanakan perencanaan, pengkajian,

perumusan kebijakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan dibidang bina

kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat. Sesuai dengan Peraturan

Walikota Jambi Nomor 6 Tahun 2013, Kesbangpol Kota Jambi mempunyai fungsi

sebagai berikut:

a. Perumusan kebijakan teknis dibidang Kesatuan Bangsa dan Politik.

b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah dibidang

kesatuan bangsa dan politik.

c. Pelaksanaan pembinaan bidang kesatuan bangsa dan politik.

d. Penyelenggaraan bina ideologi, wawasan kebangsaan, politik, kewaspadaan

daerah, ketahanan seni budaya, agama, dan kemasyarakatan serta ekonomi.

e. Pemberian pertimbangan dalam penyelenggaraan bidang kesatuan bangsa

dan politik..

f. Penkoordinasian hubungan kerjasama dengan instansi pemerintahan dan

pihak terkait lainnya dibidang kesatuan bangsa dan politik.

g. pemberian penghargaan dibidang kesatuan bangsa dan politik63.

3. Struktur Organisasi Gambar 5

Struktur Organisasi Kesbangpol64

63Peraturan Walikota Jambi Nomor 6 Tahun 2013 Tentang Fungsi Badan, Sekretariat,

Bidang, Dan Rincian Tugas Pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Jambi, Pasal 2. 64 Dokumentasi Di Kantor Kesbangpol Kota Jambi Tanggal 2 November 2020

Kepala Badan Drs. Raden Jufri,

ME Sekretaris Dailami, SE, ME

Kelompok Jabatan Fungsional

Kasubbag Keuangan

Triliana Prihartini

Kasubbag Kepegawaian

Novena Ellyanti, SH

Kasubbag Umum Sarinarulita, EF, SP

Bina Ideologi & Wawasan Keb

Tri Putra Jaya, SE

Politik & Kewaspadaan Daerah

Leon Fadenan Z, SH

Ketahanan, Sby, Agm, Kesmas, Ekonomi Beni Handoko, SE

Page 61: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

48

Page 62: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

49

4. BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Implementasi Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan Dan

Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2019 Tentang

Pedoman Perlindungan Anak Dari Radikalisme Dan Tindak Pidana

Terorisme Di Kota Jambi.

Penyusunan pedoman perlindungan anak dari radikalisme dan terorisme

yaitu bertujuan agar menjadi titik acuan bagi intansi, lembaga, dan pemerintah

daerah dalam membentuk dan memberikan perlindungan anak dari upaya

penyebaran paham radikal dan tindak pidana terorisme. Berdasarkan Peraturan

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 7 Tahun 2019

pada pasal 4 dijelaskan bahwa pedoman itu meliputi beberapa langkah yang

diperlukan, antara lain

1. Pencegahan,

2. Edukasi tentang pendidikan, ideologi, dan Nilai-Nilai Nasionalisme;

3. Konseling tentang bahaya radikalisme dan terorisme;

4. Rehabilitasi sosial;

5. Rehabilitasi psikososial atau psikologis;

6. Pendampingan;

7. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan;

8. Layanan lainnya.65

65Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Nomor 7 Tahun

2019 Tentang Pedoman Perlindungan Anak Dari Radikalisme Dan Tindak Pidana Terorisme Pasal

4

Page 63: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

50

Langkah-langkah pedoman itu tidak seluruhnya dibebankan hanya kepada

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Perlindungan Anak di Kota Jambi, Beberapa

lembaga atau intansi disetiap daerah berkontribusi dalam mengimplementasikan

langkah-langkah tersebut sesuai fungsi dan tugasnya masing-masing. Adapun

implementasinya sejauh ini di Kota Jambi yakni;

1. Pencegahan

Langkah pencegahan pedoman perlindungan anak dari radikalisme dan

terorisme di Kota Jambi dilakukan oleh DPMPPA Kota Jambi. Terdapat tiga jenis

kegiatan yang harus dilakukan dalam langkah pencegahan ini yakni mendeteksi dan

memetakan lokasi anak yang rentan terpengaruh radikalisme dan terorisme,

menyusun materi komunikasi informasi dan edukasi tentang perlindungan anak dari

radikalisme dan terorisme, dan menyeberluaksan materi tersebut.66

Perlu diketahui bahwa dari ketiga jenis kegiatan pencegahan tersebutpun hanya

2 kegiatan yang menjadi tanggung jawab DPMPPA Kota Jambi. Kegiatan

pencegahan yang tidak dilibatkan tersebut ialah pemetaan dan mendeteksi lokasi

anak yang rentan terpengaruh radikalisme dan terorisme. Sebagaiamana dapat

dilihat dari hasil wawancara penulis dengan Ibu Yuni, selaku Kabid PH & PA Dinas

PMPPA Kota Jambi sebagai berikut:

Berdasarkan hasil sosialisasi dari kementrian pada bulan april 2019 lalu, itu

saya sendiri yang ikut bersama sekretaris di dinas PPPA Provinsi, memang

ada arahan untuk membuat pedomannya dalam bentuk peraturan walikota

atau peraturan kabupaten kota. Namun dilihat dari kondisi dan melihat

situasi kabupaten dan kota lain juga belum ada tindak lanjut hingga sekarang.

Jadi segala bentuk pencegahan saat ini hanya terbatas dengan apa yang kami

66Lampiran Permen PPPA No 7 Tahun 2019

48

Page 64: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

51

bisa lakukan. Seperti pemetaan dan mendeteksi lokasi anak itu, tentu akan

kami arahkan ke lembaga atau badan yang lebih berwenang saat penyusunan

rencana aksi nanti. Pedoman dari pusat saja, tugas itu dibebankan kepada

Densus 88 dan BNPT. 67

Wawancara tersebut menyebukan bahwa dalam langkah pencegahan yang

dilakukan oleh DPMPPA Kota Jambi hanya melakukan 2 kegiatan, yaitu:

a. Menyusun materi komunikasi informasi dan edukasi tentang

perlindungan anak dari radikalisme dan tindak pidana terorisme.

Dalam tahap penyusunan materi komunikasi, informasi, dan edukasi serta

penyebarluasannya ini dilakukan bersamaan dengan pedoman terhadap anak

lainnya saat Sosialisasi tentang perlindungan anak terpadu berbasis masyarakat.

Seperti yang dikatakan Ibu Yuni, selaku Kabid PH & PA Dinas PMPPA Kota

Jambi saat di wawancara:

Penyusunan materi itu sudah kami lakukan serentak saat Sosialisasi

Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM). Mulai dari

materi pencegahan kekerasan terhadap anak, narkoba terhadap anak,

pelecehan seksual, kriminalitas, termasuk penyebaran radikal dan teroris

kepada anak. Penyebarluasannya kami mengandalkan PUSPAGA (pusat

pembelajaran keluarga) dan Forum Anak Daerah Kota Jambi yang

merupakan bimbingan kami.68

Observasi kegiatan yang telah berlangsung terkait tahap pencegahan ini pun

telah penulis dapatkan secara non partisipatif. Bentuk kegiatan dan isi dari materi

dapat dilihat pada gambar dan tabel berikut.

67Wawancara dengan Ibu Yuni, (Selaku Kabid PH & PA Dinas PMPPA Kota Jambi)

Pada Tanggal 22 September 2020 68Ibid

Page 65: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

52

Gambar 669

Penyusunan Materi & Sosialisasi Perlindungan Anak Terpadu

Penyusunan materi KIES (Komunikasi, Informasi dan Edukasi)

perlindungan anak terpadu berbasis masyarakat tersebut dilakukan pada 6

februari 2020 lalu. Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan berbagai tindakan

agar terbangun kesadaran masyarakat agar memiliki sikap dan prilaku dalam

melindungi anak dan hak-hak anak. Adapun beberapa materi yang telah disusun

dalam kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut 8

69Data Obsevasi Non Partisipan di Dinas DPMPPA Kota Jambi Pada Tanggal 22

September 2020

Page 66: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

53

Tabel 8

Daftar Materi KIES PATBM 201970

NO KASUS MATERI KIES

a.Definisi

b.Penyebab terjadinya

c.Efek terhadap anak

d.Pencegahan

e.Tindakan anak jika mengalami Kekerasan

a.Pengertian Perundungan Anak

b.Jenis-Jenis Perundungan (Bullying)

c.Dampak & Bahaya Terhadap Anak

d.Upaya pencegahan oleh keluarga

e.Upaya pencegahan oleh guru

a. Pengertian dan Bentuk Bentuk KR

b. Faktor Internal Kenakalan Remaja

c. Faktor Eksternal Kenakalan Remaja

d. Solusi Mengatasi Kenakalan Remaja

e. Kegiatan Positif Yang Bisa Dilakukan

a. Definisi Pergaulan Bebas

b. Ciri-Ciri Pergaulan Bebas

C. Faktor Penyebab Pergaulan Bebas

D. Penyakit Seksual Akibat Pergaulan Bebas

a. Pengertian dan Jenis-Jenis Narkoba

b. Penyebab Penyalahgunaan Narkoba

c. Bahaya dan Dampak Narkoba

d. Gejala Pengguna Narkoba

e. Tanda-tanda Fisik Pengguna Narkoba

a. Pengertian Radikalisme dan Terorisme

b. Ciri-Ciri Gerakan Radikal & Teroris

c. Penyebab Gerakan Radikalisme & Terorisme

d. Contoh Gerakan Radikal & Teroris di indonesia

e. Bahaya dan Dampak Terhadap Kehidupan

3 Kenakalan Remaja

1 Kekerasan Anak

2 Perundungan (Bullying )

6 Radikalisme & Terorisme

4 Pergaulan Bebas

5 Narkoba

Berdasarkan hasil wawancara, dokumentasi, dan daftar materi dari data

yang diperoleh dapat dibuktikan bahwa langkah pencegahan berupa kegiatan

penyusunan materi komunikasi informasi dan edukasi tentang perlindungan anak

dari radikalisme dan terorisme telah dilaksanakan oleh DPMPPA Kota Jambi.

70Diolah dari data sekunder dari DPMPPA Kota Jambi Pada Tanggal 4 Februari 2021

Page 67: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

54

b. Menyebarluaskan komunikasi informasi dan edukasi tentang

perlindungan anak dari radikalisme dan tindak pidana terorisme.

Kegiatan selanjutnya setelah penyusunan materi KIES yakni

penyebarluasan materi tersebut kepada masyarakat dan anak-anak. Dalam hal ini

DPMPPA mengandalkan Forum Anak Daerah Kota Jambi untuk

mensosialisasikan materi tersebut anak-anak Kota Jambi dan fasilitas

PUSPAGA atau Pusat Pembelajaran Keluarga untuk penyampaian materi

kepada masyarakat. Berikut pernyataan Ibu Armadewi dalam wawancara:

Penyebarluasannya kami mengandalkan dan Forum Anak Daerah Kota

Jambi yang merupakan bimbingan kami serta fasilitas PUSPAGA (pusat

pembelajaran keluarga) yang merupakan fasilitas yang kami miliki di Dinas

ini. Jadi FAD kepada anak-anaknya, kami kepada masyarakatnya.71

Lebih lanjut ia menyebutkan bahwa kegiatan itu dalam penyebarluasan ini

memiliki agenda masing-masing. Berikut penjelasan beliau:

Keluarga itukan unit terkecil masyarakat, jadi sosialisasi masyarakat kami

laksanakan dalam bentuk konsultasi di PUSPAGA ketika sebuah keluarga

terlibat kasus atau dalam bimbingan kami. Atau kadang juga ketika anak

atau anggota keluarganya terutama perempuan mendapat dampingan oleh

kami, nah keluarganya kita panggil. Kita beri edukasi di Pusat Pembelajaran

Keluarga itu. Namun untuk FAD mereka punya agenda sendiri.Saat

sebelum pandemi bisa 6 sekolah mereka sosialisasi setiap bulan. Mereka ada

timnya, namun jika hari-hari besar (seperti hari anak nasional), rapat kerja,

atau kegiatan yang kami lakukan seperti waktu peresmian kota layak anak

kemarin, itu perwakilan mereka pasti kami libatkan dalam berbicara di

depan banyak anak atau masyarakat.72

71Wawancara dengan Ibu Armadewi, (Selaku Kasi POA Dinas PMPPA Kota Jambi)

Pada Tanggal 22 September 2020 72Ibid

Page 68: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

55

Berikut dokumentasi yang berhasil penulis dapatkan penyebarluasan materi

oleh FAD Kota Jambi dan fasilitas PUSPAGA sebagai wadah yang dimiliki

DPMPPA untuk memberikan edukasi kepada masyarakat.

Gambar 7

Sosialisasi Oleh FAD Kota Jambi Kepada Anak-Anak73

Gambar 8

Pusat Pembelajaran Keluarga Di Dinas DPMPPA74

73Dokumentasi peneliti non partisipatif saat peringatan Hari AIDS Sedunia 2020, Pada 1

Desember 2020 74Dokumentasi peneliti di DPMPPA Kota Jambi pada 22 September 2020

Page 69: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

56

Berdasarkan wawancara dan data observasi di atas di atas menunjukan

bahwa Dinas DPMPPA telah melaksanakan langkah pencegahan perlindungan

anak dari radikalisme dan terorisme di Kota Jambi. Tahapan penyusunan materi

komunikasi dan informasi dilakukan saat sosialisai Perlindungan Anak Terpadu

Berbasis Masyarakat (PATBM) adapun sarana dan prasarana penyebarluasannya

Dinas DPMPPA mengandalkan peran Forum Anak Daerah (FAD) dalam

berinteraksi langsung dengan anak-anak sekota Jambi dan Pusat Pembelajaran

Keluarga (PUSPAGA) yang akan digunakan ketika ada keluarga yang datang ke

Dinas DPMPPA untuk berbagai urusan.

2. Edukasi Tentang Pendidikan, Ideologi, dan Nilai-Nilai Nasionalisme

Langkah kedua dari pedoman perlindungan anak dari radikalisme dan

tindak pidana terorisme yaitu edukasi tentang pendidikan, ideologi dan nilai-nilai

nasionalisme. Langkah kedua implementasi ini dilakukan oleh Dinas Pendidikan

Kota Jambi yang berwenang dalam edukasi terhadap anak-anak dan Badan

Kesatuan Bangsa dan Politik yang berwenang dalam membina idologi dan rasa

Page 70: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

57

nasionalisme masyarakat Kota Jambi. Bapak Supardi selaku Kabid bidang SMP

mengatakan.

Penanaman nilai-nilai itu tentu telah dilakukan oleh guru-guru disekolah.

Terutama guru agama dan PPKN (Kewarganegaraan) yang wajib ada di

tiap-tiap sekolah. Kamu juga tau sendirikan, pelajaran itu bahkan menjadi

pelajaran pokok di setiap jenjang dan kelas. Selain itu juga untuk kegiatan

diluar kita juga mewajibkan ekstrakulikuler Pramuka yang tentu

mengedepankan karakter dan budi pekerti saling menghormati, menghargai,

dan cinta sesama.75

Faktor pandemi Covid-19 menyebabkan pembelajaran tatap muka

dihentikan sementara di Kota Jambi. Kegiatan ekstakulikuler seperti pramuka pun

tentu tidak lagsungkan oleh siswa-siswi. Oleh karena itu data pendukung penulis

dapatkan dari laporan secara digital materi-materi yang dikirimkan oleh guru secara

online kepada siswa-siswanya. Berikut salah satu screenshot laporan materi salah

satu guru di Kota Jambi yang mengajar pelajaran Pendidikan dan

Kewarganegaraan.

Gambar 9

Laporan Materi Guru Mapel PPKN Kota Jambi76

75Wawancara Bersama Bapak Supardi, (Selaku Kabid Bidang Pembinaan SMP Diknas

Kota Jambi ) Pada Tanggal 19 Oktober 2020 76Data Observasi Non Partisipan Di Dinas Pendidikan Kota Jambi Pada Tanggal 19

Oktober 2020

Page 71: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

58

Dalam screenshot monitoring guru tersebut oleh Dinas Pendidikan Kota

Jambi terlihat bahwa guru tersebut telah memberikan edukasi tentang nilai-nilai

pancasila dan kerukunan umat beragama ketahan dan keamanan beragama yang

tentu memberikan pendidikan tentang ideologi pancasila dan rasa nasionalisme

kepada anak-anak pelajar di Kota Jambi. Adapun langkah edukasi dan bina ideologi

yang dilakukan oleh yaitu mereka melakukan sosialisasi terhadap beberapa Ormas,

Forum Pemuda sertaejumlah pelajar di Kota Jambi. Bapak Deni, selaku Kasubbag

Bina Ideologi Kesbangpol Kota Jambi saat di wawancara mengatakan:

Dari provinsi saja belum ada kebijakannya, apalagi kita yang di tingkat

Kota. Mungkin juga karena pandemi ini, jadi semua fokus untuk menangani

Covid-19. Apalagi kemarin bapak walikota juga positif covid dan anak

beliau meninggal. Jadi saya kira berat lah pemerintah sekarang ini untuk

fokus ke hal lain dahulu. Tapi kalau agenda kegiatan kami untuk hal seperti

ini di masyarakat tetap ada, biasanya kami melakukan kegiatan sosialisasi

tentang bina ideologi dan keutuhan NKRI kepada sejumlah masyarakat, tapi

tahun ini karena situasi pandemi kegiatan itu jadi dibatasi. Jadi saat ini,

paling hanya sosialisasi dalam skala kecil saja seperti sosialisasi kebangsaan

di sekolah-sekolah yang dapat kami lakukan.77

77Wawancara dengan Bapak Deni, (Selaku Kasubbag Bina Ideologi Kesbangpol Kota

Jambi) Pada Tanggal 2 November 2020

Page 72: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

59

Berikut penulis diberikan dokumentasi kegiatan terakhir sosialisasi

wawasan kebangsaan pada tahun 2018 lalu karena dua tahun ini (2019-2020)

kegiatan tersebut tidak bisa dilaksanakan karena situasi dan kondisi pandemi yang

pembatasan mengadakan kegiatan yang mengumpulkan masa.

Gambar 10

Sosialisasi Oleh Kesbangpol Kota78

Berdasarkan wawancara oleh kedua narasumber tersebut dan didukung oleh

beberapa dokumentasi kegiatan dapat penulis simpulkan bahwa langkah edukasi

tentang pendidikan, ideologi, dan nilai-nilai nasionalisme telah diimplementasikan

oleh Dinas Pendidikan dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Jambi.

3. Rehabilitasi Sosial, Psikososial, dan Psikologis

Langkah selanjutnya dalam pedoman perlindungan anak dari radikalisme

dan tindak pidana terorisme yakni rehabilitasi. Terdapat tiga jenis rehabilitasi yang

dicantumkan dalam pedoman tersebut diantaranya yaitu rehabilitasi sosial,

78Data Observasi Non Partisipatif Penulis Dari Kesbangpol Kota JambiPada Tanggal 2

November 2020

Page 73: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

60

rehabilitasi psikososial dan rehabilitasi psikologis. Rehabilitasi ini dilakukan

melalui beberapa tahapan yakni:

a. Permohonan tertulis oleh wali anak atau instansi terkait dilengkapi surat

keterangan korban.

b. Penelaah syarat formil dan materiil permohonan rehabilitasi

c. Keputusan lembaga perlindungan saksi dan korban.

d. Penyerahan surat pemberitahuan diterimanya layanan rehabilitasi

e. Penandatanganan perjanjian rehabilitasi segala pihak terkait.

f. Koordinasi pelaksanaan proses rehabilitasi antara anak dan walinya

g. Koordinasi bersama rumah sakit dan psikolog

h. Pemberian rehabilitasi kepada anak

i. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan rehabilitasi.79

Ketiga jenis rehabilitasi ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial Kota Jambi.

Namun, semenjak dikeluarkannya pedoman ini, belum sama sekali kegiatan

rehabilitasi ini dijalankan oleh lembaga terkait. Hal itu dikarenakan belum adanya

kasus yang ditemukan terkait penyebaran radikalisme terhadap anak dan upaya

tindak pidana terorisme oleh anak di Kota Jambi. Sebagaimana disampaikan oleh

Ibu Dra. Apun Hayati selaku Kasi Rehsos Dinsos Kota Jambi:

Dulu pernah ada kejadian kasus oleh keluarga yang mana orang tuanya

melakukan tindak pidana terorisme di Kota Jambi. Itu tahun 2018, dan

belum ada peraturannya ini. Jadi kami tidak bisa memaksakan untuk kedua

anak mereka ikut dalam bimbingan kami untuk rahibilitasi. Lagipula

keluarganya (nenek si anak) seperti cuek dan tidak mau kami berjumpa

dengan kedua cucunya saat kami berkunjung ke kediaman mereka. Setelah

kasus itu terjadi, Peraturan ini diundangkan pada tahun berikutnya. Belum

79Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Nomor 7 Tahun

2019 Tentang Pedoman Perlindungan Anak Dari Radikalisme Dan Tindak Pidana Terorisme Pasal

10

Page 74: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

61

ditemukan kasus serupa sehingga penanganan rahibilitasi sosial ini tentu

memang belum ada implementasinya.80

Berikut data jumlah rehabilitasi sosial terhadap anak beserta kasusnya yang

diberikan kepada peneliti oleh Dinas Sosial Kota Jambi sepanjang tahun 2020.

Tabel 9

Data Rehabilitasi Sosial Terhadap Anak dan Kasusnya (2020) 81

Kasus Terhadap Anak Jumlah Anak

Pelaku

Jumlah Anak

KorbanMasa Rehsos

Pelecehan Seksual 7 30 3-6 Bulan

Narkoba 13 0 3-6 Bulan

Kekerasan Terhadap Anak 6 27 3-6 Bulan

Radikalisme 0 0 -

Terorisme 0 0 -

Tindakan Kriminalitas 11 0 3-6 Bulan

Jumlah Total 94

Lebih lanjut Ibu Armadewi Selaku Kasi POA DPMPPA menyebutkan

bahwa dalam tahapan rehabilitasi sosial ataupun psikososial selama inipun bakal

berlaku sama dengan anak korban atau anak pelaku dari radikalisme atau tindak

pidana terorisme. Beliau mengatakan:

Rehabilitasi pun akan anak dapatkan ketika menjalani proses hukum. Disana

ia mendapatkan pendidikan, tetap mendapatkan ia mendapatkan ilmu hanya

saja tertutup. Dibina mentalnya, dikembangkan bakat keseniannya. Dan

lembaga yang memiliki peran itu ialah Dinas sosial. Jadi dikembangkan

kreativitas anak melalui psikolog. Untuk mengembalikan mental anak tadi.

Dan 6 bulan menjelang akhir ia keluar itu dilakukan reintegrasi sosial. Baik

anak korban atau anak pelaku dilakukan pembinaan penuh agar mereka siap

kembali untuk bertemu dengan keluarga dan masyarakat. Apapun bentuk

kriminalnya semua anak mendapat perlakuan demikian termasuk dalam

pedoman tindak radikal dan teroris ini.82

80Wawancara dengan ibu Dra Apun Hayati Selaku Kasi Rehsos Dinas Sosial Kota Jambi

Pada Tanggal 25 Januari 2021. 81Data Dokumentasi Di Dinas Sosial Kota Jambi Pada Tanggal 25 Januari 2021 82Wawancara dengan Ibu Armadewi, Selaku Kasi POA Dinas PMPPA Kota Jambi

Pada Tanggal 22 September 2020

Page 75: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

62

Dapat dipahami dari hasil wawancara dan tabel di atas bahwa langkah

rehabilitasi sosial terhadap anak dalam penyebaran radikalisme dan tindak pidana

terorisme di Kota Jambi sejauh ini belum diimplementasikan. Hal ini disebabkan

belum adanya temuan kasus terhadap anak di Kota Jambi sejak di undangkannya

Peraturan Menteri PPPA No 7 Tahun 2019 lalu, baik dari anak pelaku maupun anak

korban.

4. Konseling dan Pendampingan

Konseling dan Pendampingan merupakan langkah ketika anak pelaku

maupun anak korban telah terjadi kasus terhadap dirinya. Baik menerima paham-

paham radikal dari pihak lain maupun ikut terlibat dalam aksi tindak pidana

terorisme. Konseling dalam pedoman ini yakni memberikan pemahaman kepada

anak tentang bahaya radikalisme dan terorisme yang dikaitkan dengan agama,

kepribadian, kehidupan bermasyarakat, dan keluarga.83

Pendampingan yaitu keiikutsertaan pihak lain dalam proses hukum yang

dijalankan oleh anak, mulai dari penyidikan, penuntutan, sampai pemeriksaan di

pengadilan.84 Pendampingan pada tingkat penyidikan yakni melakukan berbagai

hal, diantaranya memastikan terpenuhinya hak dan perlindungan terhadap anak,

memastikan kepentingan terbaik yang diperoleh anak, memastikan anak atau

keluarga siap mengikuti proses penyidikan, memastikan proses penyidikan tidak

adanya tekanan dan intimidasi terhadap anak, dan membuat laporan perkembangna

kasus. Adapun pendampingan saat proses pengadilan hal-hal yang diberikan yakni:

83Permen PPPA No 7 Tahun 2019 tentang Pedoman Perlindungan Anak Dari Radikalisme

Dan Tindak Pidana Terorisme, Pasal 9 84Lampiran Permen PPPA No 7 Tahun 2019 Hal 42

Page 76: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

63

a. Menguatkan mental anak sebelum memasuki ruang sidang

b. Memberikan kesiapan kepada anak saat bertemu pelaku saat di ruang sidang

c. Menyampaikan kepada hakim dan jaksa apabila anak korban atau anak

pelaku tidak dapat dipertemukan dalam proses sidang

d. Mengupayakan situasi anak mampu memberikan keterangan kepada hakim

e. Memberikan pertimbangan dan masukan jika di minta oleh hakim saat

proses sidang.85

Berbagai kasus yang terjadi pada anak tahapan konseling dan

pendampingan ini selalu dilakukan oleh DPMPP, termasuk juga pada kasus anak

terkait radikalisme dan tindak pidana terorisme. Namun sejauh ini, implementasi

keuda tahapan ini di Kota Jambi belum sama sekali dilaksanakan oleh dinas terkait.

Menanggapi hal ini, Ibu Armadewi Selaku Kasi POA DPMPPA menyebutkan

Kami terbuka saja ya dek, saat ini memang belum sama sekali ada kegiatan

konseling dan pendampingan anak masalah radikalisme dan tindak pidana

terorisme ini. Ya bagaimana mau melakukan kegiatan tersebut, kan

kasusnya juga belum ada. Tapi Ketika ketemu kasus radikalisme anak itu ya

kita lakukan pembinaan (konseling). Kan nanti itu ada gugus tugasnya.

Kami dalam segi perlindungannya dan Kesbangpol dan Dinsos dari segi

pembinaan mentalnya. Hal ini sih sama seperti Undang-Undang

perlindungan Anak tahapannya jika terjadi kasus. Dan apabila si anak

menjadi pelaku pun alurnya sama, ketika di pengadilan akan mendapat

pendampingan oleh kami.86

Berikut adalah kegiatan konseling yang dilaksanakan oleh DPMPPA

terhadap anak hingga pendampingan ke Polresta Kota Jambi. Namun kasus

memang bukan terkait radikalisme dan terorisme terhadap anak.

85 Ibid, hal 44 86 Wawancara dengan Ibu Armadewi, (Selaku Kasi POA Dinas PMPPA Kota Jambi)

Pada Tanggal 22 September 2020

Page 77: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

64

Gambar 11

Konseling Oleh DPMPPA87

Gambar 12

Pendampingan Anak Di Polresta Jambi88

Berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi penelitian terkait konseling

dan pendampingan, kedua tahapan ini adalah bentuk tahapan penanganan yang akan

dilakukan ketika terdapat anak pelaku dan anak korban. Oleh karena itu, tentu

belum adanya kedua tahapan ini dilakukan oleh DPMPPA terkait kasus radikalisme

dan tindak pidana terorisme kepada anak di Kota Jambi.

87Observasi Di DPMPPA Pada Tanggal 22 September 2020 88 Observasi Di Polresta Jambi Pada Tanggal 22 September 2020

Page 78: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

65

5. Pemantauan, Evaluasi, dan Laporan

Tahapan pemantauan, evaluasi dan laporan yakni berupa memantau kondisi

dan layanan yang diberikan kepada anak korban dan anak pelaku setelah itu

memberikan hasil laporannya kepada Menteri.89 Sejauh ini, karena beberapa

tahapan juga belum ada bentuk realisasinya maka otomatis pemantauan layanan

serta laporan kepada menteri juga belum ada sama sekali. Hal ini juga disampaikan

oleh Ibu Yuni selaku Kabid PH & PA DPMPPA Kota Jambi:

Sejak kasus 2018 lalu memang belum sama sekali ditemukan kasus

radikalisme ataupun terorisme ini di Kota jambi. jadi ya tidak bentuk

penanganannya, anak yang terlibat, anak yang menjadi korban ya memang

tidak ada yang bisa diberikan pelayanan dan dilaporkan perkembangannya.

Rencana aksinyapun masih dipelajari, jadi ya kegiatan hanya sebatas

pencegahan yang semampu kami kami lakukan. Seperti sosialisasi dan

penyuluhan misalnya.90

Berikut salah satu bentuk pemantauan dan laporan data sekolah yang

mengalami kasus penyebaran radikalisme di Kota Jambi tahun 2018 lalu yang

peneliti peroleh dari Dinas Pendidikan Kota Jambi:

Tabel 10

Data Sekolah Kasus Radikalisme Kota Jambi Tahun 201891

NAMA SEKOLAH STATUS ALAMAT KEPALA

SEKOLAH

JUMLAH

SISWA

SMP Islam At Taufiq Swasta

Jl Gunung Kidul No

11, Talang Banjar,

Jambi Timur

Kusmanto 118 Siswa

89 Permen PPPA No 7 Tahun 2019 Tentang Perlindungan Anak dari Radikalisme dan

Tindak Pidana Terorisme Pasal 14. 90 Wawancara dengan Ibu Yuni, (Selaku Kabid PH & PA Dinas PMPPA Kota Jambi)

Pada Tanggal 22 September 2020 91Data Sekunder Diperoleh dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jambi Saat

Observasi Tanggal 19 Oktober 2020

Page 79: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

66

SMP Karunia Global

School Swasta

Jl Tidore, Kebun

Handil, Jelutung

Tristan

Kusumawati

Alexandra

88 Siswa

SMP Islam Uswatun

Hasanah Swasta

Jl Golf II No 48 RT

12, Pematang Sulur,

Telanaipura

Dimas

Meidiyan 417 Siswa

Dari tabel di atas dapat diketahui secara keseluruhan ada 623 siswa yang

menerima penyebaran radikalisme dari lembaga pendidikan yang mereka jalani.

Namun jika dilihat dari jumlah sekolahnya hanya sekitar 3 sekolah. Selanjutnya

setelah kasus 3 sekolah ini keluar Permen PPPA No 7 Tahun 2019 oleh Kementrian.

Jadi data ketiga sekolah di atas bukan merupakan hasil dari pemantauan, evaluasi,

dan laporan untuk diserahkan kepada Kementrian PPPA sebagai implementasi

Permen PPPA No 7 Tahun 2019 ini.

6. Layanan Lainnya

Dalam mengeluarkan Peraturan Menteri PPPA No 7 Tahun 2019 ini

Kementrian PPPA RI melampirkan sebuah rencana aksi yang berisi beberapa

layanan yang melibatkan koordinasi lembaga atau instansi. Rencana tersebut

terbagi menjadi dua jenis, yakni rencana aksi pencegahan dan rencana aksi

penanganan. Rencana aksi pencegahan dilaksanakan supaya anak tidak terpengaruh

paham radikal dan tidak terlibat tindak pidana terorisme. Rencana aksi penangan

bertujuan agar anak pelaku dan anak korban mndapatkan layanan yang

dibutuhkan.92 Terkait hal ini Ibu Yuni, S. Sos, ME selaku Kabid PH & PA Dinas

PMPPA menyatakan bahwa kendala dalam impelementasi peraturan itu

92Lampirkan Permen PPPA No 7 Tahun 2019 Tentang Perlindungan Anak Dari

Radikalisme dan Tindak Pidana Terorisme, Hal 30

Page 80: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

67

sebenarnya lebih ke arah pedoman dari kementrian yang kurang strategis jika

diterapkan seluruhnya:

Rencana aksi itu ketika saya baca, saya masih belum paham benar. Rencana

aksi atau pedoman itu kan dari pemerintah pusat, yang membuat pemerintah

pusat. Nah itu sesuai kebutuhan mereka ya, jangkauannya luas seluruh

Indonesia. Nah kalau kita kan di kota, maka dari itu masih kami pelajari

namun beberapa sudah kami bikin. Tapi bagaimana kami bergerak, itu

tergantung dari pemerintah daerah. Jika peraturan walinya sudah ada dan

rencana aksinya pun sudah ditetapkan. Nanti gabungan nih, kami

(DPMPPA), Kesbangpol, Diknas, Diskominfo, Kesehatan, Sosial. Dari

mulai pencegahan, jika sudah terjadi bagaiamana laporannya, lalu

bagaimana aksinya, lalu evaluasinya.93

Program-program pedoman layanan lainnya (rencana aksi) tersebut sebelum

direalisasikan di Kota Jambi, perlu terlebih dahulu melalui proses kebijakan dari

pemerintah daerah. Hasil wawancara penulis di atas dapat dipahami bahwa

implementasi layanan-layanan lainnya terkait pedoman perlindungan anak dari

radikalisme dan terorisme di Kota Jambi belum ada sama sekali . Hal ini ialah masih

terlalu globalnya rencana aksi yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat. Pemerintah

daerah Kota Jambi, khususnya DPMPPA masih mempelajari lebih lanjut dan

mensortir mana program-program yang relevan untuk di terapkan di lingkungan

Kota Jambi sendiri.

Berdasarkan beberapa hasil penelitian di atas dapat diidentifikasi bahwa

implementasi peraturan menteri pemberdayaan perempuan dan perlindungan anaka

republik Indonesia nomor 7 tahun 2019 di Kota Jambi belum dilakukan secara

opimal. Beberapa langkah pedoman hanya dilakukan sampai batas tahap

pencegahan dan edukasi. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor seperti belum

93 Wawancara dengan Ibu Yuni, (Selaku Kabid PH & PA Dinas PMPPA Kota Jambi)

Pada Tanggal 22 September 2020

Page 81: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

68

ditemukannya kasus baru terhadap anak terkait radikalisme dan terorisme, rencana

aksi dari kementrian yang masih bersifat global masih dalam pembelajaran lebih

lanjut oleh lembaga yang bersangkutan.

B. Faktor Penghambat Pelaksanan Program Pedoman Perlindungan Anak

Dari Radikalisme Dan Tindak Pidana Terorisme Di Kota Jambi.

Beberapa faktor penghambat pelaksanaan program pedoman perlindungan

anak dari radikalisme dan tindak pidana terorisme di Kota Jambi antara lain:

1. Faktor Internal Pelaku dan Korban

Faktor internal antara pelaku dan korban sangat dominan untuk

mempengaruhi anak dalam terlibat jaringan radikalisme maupun terorisme.

Kelemahan dari sisi agama, ketidaktahuan wawasan kebangsaa, intelegensi dan

kematangan emosi anak tentu dimanfaatkan dengan baik oleh pelaku.94 Hal ini juga

disampaikan oleh Bapak Supardi, selaku Kabid Bidang Pembinaan SMP Diknas

Kota Jambi, beliau mengatakan:

Hambatan-hambatan itu saya kira terdapat dalam hati nurani orang itulah.

Kita tidak tau lembaga-lembaga pendidikan itu mau dibawa kemana

arahnya oleh guru-guru atau pimpinan mereka secara internal. Saat kita

datangkan pengawas untuk monitoring ya aman-aman saja. Tetapi setelah

kita tinggalkan kita tidak tau, berputar arahkah mereka.95

Wawancara di atas menyebutkan bahwa selain keluarga yang mana orang

tua sangat bebas memengaruhi anak-anak mereka, lembaga pendidikan juga bisa

menjadi faktor penghambat dalam lingkup internal anak terjaring radkalisme dan

terorisme. Anak dapat dipengaruhi oleh guru yang memberikan materi atau

94Lampiran Pedoman Perlindungan Anak dari Radikalisme dan Tindak Pidana Terorisme

Peraturan Menteri PPPA No 7 Tahun 2019 hal 27 95Wawancara Bersama Bapak Supardi, (Selaku Kabid Bidang Pembinaan SMP Diknas

Kota Jambi ) Pada Tanggal 19 Oktober 2020.

Page 82: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

69

bersekolah di sekolah yang terindentifikasi memberikan dan mengarahkan peserta

didiknya dengan pemahaman yang salah. Sebagaiamana juga dapat dilihat dari hasil

wawancara penulis dengan Bapak Wawancara dengan Bapak Deni, selaku

Kasubbag Bina Ideologi Kesbangpol Kota Jambi pada tanggal 2 November 2020:

Kendala utama ya dalam penyebarannya itu. Paham-paham itu dilakukan

dengan orang-orang terdekat dan tanpa disadari oleh korban. Apalagi anak-

anak yang turut saja kata orang tua mereka kan. Kita tidak mungkin juga

door to door untuk melakukan sosialisasi ataupun penyuluhan. Apalagi kan

kalo di Kota Jambi sendiri, dilihat bentuk nyata radikalisme ini tidak jelas

sama sekali di masyarakat. Mereka yang menyebarkan paham-paham itu

menurut mereka kan itu sudah jadi kebenaran dalam ajaran mereka sendiri

dan inipun biasanya kegiatannya ketika mereka kumpul-kumpul atau saat

bertemu satu sama lain di lingkungan mereka, jadi susah dilacak tahap

penyebaran secara individunya itu.96

Dalam pelaksanaannya pedoman perlindungan anak dari radikalisme ini

secara umum memang banyak dilakukan dalam bentuk kegiatan lapangan oleh

instansi-instansi. Terutama dalam pedoman terkait hal pencegahan, berdasarkan

lampiran yang dikeluarkan oleh Kementrian PPPA tahapan ini meliputi program

pemetaan lokasi anak yang rentan terpengaruh, penyusunan materi komunikasi

informasi dan edukasi tentang perlindungan radikalisme dan terorisme anak, dan

penyebarluasan atau sosialisasinya.97 Walaupun beberapa kegiatan tersebut telah

dilakukan, berdasarkan hasil wawancara di atas tentu hambatan utama dalam

implementasi ini timbul dalam lingkup keterlibatan interpersonal antara pelaku dan

korban. Hubungan interpersonal inilah yang biasanya ada aspek kekerabatan

96Wawancara dengan Bapak Deni, (Selaku Kasubbag Bina Ideologi Kesbangpol Kota

Jambi) Pada Tanggal 2 November 2020 97Lampiran Pedoman Perlindungan Anak dari Radikalisme dan Tindak Pidana Terorisme

Bab III Hal 29.

Page 83: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

70

sehingga semakin mudah dalam penyebaran radikalisme dan terorisme antara

seseorang.

2. Ruang Lingkup Rencana Aksi

Permasalahan selanjutnya yang terjadi dalam implementasi pedoman

perlindungan anak dari radikalisme dan tindak pidana terorisme ini sebagaiamana

telah penulis singgung pada sub bab sebelumnya yakni ruang lingkup rencana aksi

yang masih bersifat luas untuk di terapkan di Kota Jambi. Beberapa kegiatan yang

diarahkan takutnya tidak sesuai dengan kondisi dan situasi lingkungan Kota Jambi.

Ini sesuai dengan perkataan ibu Ibu Yuni dalam wawancara:

Rencana aksi itu ketika saya baca, saya masih belum paham benar. Rencana

aksi atau pedoman itu kan dari pemerintah pusat, yang membuat pemerintah

pusat. Nah itu sesuai kebutuhan mereka ya, jangkauannya luas seluruh

Indonesia. Nah kalau kita kan di kota, maka dari itu masih kami pelajari

namun beberapa sudah kami bikin. Tapi bagaimana kami bergerak, itu

tergantung dari pemerintah daerah. Jika peraturan walinya sudah ada dan

rencana aksinya pun sudah ditetapkan. Nanti gabungan nih, kami

(DPMPPA), Kesbangpol, Diknas, Kesehatan, Sosial. Dari mulai

pencegahan, jika sudah terjadi bagaiamana laporannya, lalu bagaimana

aksinya, lalu evaluasinya.98

Agenda rencana aksi yang masih bersifat luas tentu menjadi faktor

penghambat utama dalam implementasi peraturan ini. Selain itu karena situasi

masih dalam pandemi Covid 19, tentu juga membuat beberapa kegiatan di beberapa

instansi menjadi tidak optimal. Salah satunya ialah Dinas Pendidikan sendiri, Bapak

Supardi selaku Kabid Bidang Pembinaan SMP Diknas Kota Jambi mengatakan:

karena covid 19 ini saja kegiatan utama kami berhenti. Sekolah selalu

diliburkan dan diperpanjang dalam masa pembelajaran jarak jauhnya. Kami

sendiri sepertinya fokus untuk mengatasi hal in terlebih dahulu daripada

beberapa pedoman pencegahan anak dari radikalisme dan terorisme itu.

98 Wawancara dengan Ibu Yuni, (Selaku Kabid PH & PA Dinas PMPPA Kota Jambi)

Pada Tanggal 22 September 2020

Page 84: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

71

Walaupun sebenarnya saya kira kegiatan kami seperti monitoring sekolah,

guru, dan siswa yang sedang kami benah di PJJ ini termasuk upaya pedoman

perlindungan tersebutlah terhadap anak.99

Berikut diperkuat dengan data rencana aksi permen PPPA no 7 tahun 2109

yang masih di kaji oleh pihak Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan

Perlindungan Kota Jambi:

Tabel 11

Rencana Aksi Tahap Pencegahan100

No Kegiatan Penanggung Jawab

(Gugus Tugas)

1 Penyusunan Pedoman Kemen PPPA

2 Penyusunan Pemetaan Daerah Lokasi Jaringan Densus 88, BNPT,

Pemda

3 Pencegahan Bahaya Terhadap Masyarakat, Orang Tua,

dan Anak Melalui Kontra Radikalisme BNPT dan Pemda

4 Pencegahan Bahaya Terorisme Bagi Anak Melalui

Kontra Narasi

BNPT, Kemenag ,

Pemda

5 Penyusunan Pemetaan Lembaga Pendidikan Yang

Memiliki Pemahaman Radikal Kemenag dan Pemda

6

Penyusunan materi KIE (konten web, web series,

inforgrafis) tentang pencegahan anak dari radikalisme

dan terorisme

DPMPPA dan Pemda

7 Sosialisasi Forum Anak dan Puspaga DPMPPa dan Pemda

8 Pembinaan keagamaan anak Kemenag, Kemensos,

Pemda

9 Sosialisasi ketahanan keluarga dalam pencegahan anak

dari radikalisme dan terorisme DPMPPA dan Pemda

10 Pengintegrasian anak melalui program keluarga

sakinah Kemenag dan Pemda

11 Pengintegrasian anak melalui program "Orang tua

hebat" Diknas dan Pemda

12 Pengintegrasian anak melalui sarasehan tangguh cinta

damai dan cinta tanah air Diknas dan Pemda

99Wawancara Bersama Bapak Supardi, (Selaku Kabid Bidang Pembinaan SMP Diknas

Kota Jambi ) Pada Tanggal 19 Oktober 2020 100 Diolah dari Rencana Aksi yang di dapat saat penelitian di DPMPPA Kota Jambi

Page 85: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

72

13 Penyuluhan bahaya radikal dan teroris di lembaga

pendidikan

Diknas, Kemenag,

Pemda

14 Kurikulum pencegahan anak dari radikalisme dan

terorisme di pendidikan dasar dan menengah Diknas dan Pemda

15 Pengintegrasian pencegahan anak melalui program

aksi guru Diknas

16 Pengintegrasian pencegahan anak melalui kegiatan

ekstrakulikuler Diknas dan Pemda

17 Kampanye perlindungan siswa dari radikalisme dan

terorisme Diknas dan Pemda

18 Literasi media digital akan materi perlindungan anak

dari radikalisme dan terorisme

DPMPPA, Diskominfo

dan Pemda

19 Program penanaman kepribadian kebangsaan Kesbangpol dan

DPMPPA

20 Pembinaan khusus terhadap anak pelaku terorisme Kemekumham, BNPT,

Pemda dan DPMPPA

21 Program moderasi beragama terhadapa anak Kemenag

22 Deradikalisasi bagi anak pelaku terorisme Pemda dan DPMPPA

23 Perlombaan video pendek tentang radikalisme BNPT dan Pemda

24 Pengintegrasian bahaya terhadap anak melalui kanal-

kanal Diskominfo Diskominfo dan Pemda

25

Penyusunan standar batasan akun media sosial dan

media digital yang menyebarkan radikalisme dan

terorisme

Diskominfo dan Pemda

26 Merahasiakan identitas anak yang terlibat di media DPMPPA, Diskominfo

dan Pemda

27 Memblokir media-media yang menyebarluaskan

paham radikal atau terorisme terhadap anak Diskominfo dan Pemda

28 Pengintegrasian pencegahan bahaya bagi anak melalui

penggunaan internet sehat Diskominfo dan Pemda

Tabel 12

Rencana Aksi Tahap Penanganan101

No Kegiatan Penanggung Jawab

(Gugus Tugas)

1 Penerimaan layanan pengaduan anak DPMPPA dan Pemda

2 Pemantauan kasus anak yang terlibat terorisme DPMPPA dan Pemda

101Diolah dari Rencana Aksi yang di dapat saat penelitian di DPMPPA Kota Jambi

Page 86: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

73

3 Pemantauan pelaksanaan layanan terhadap anak

pelaku DPMPPA dan Pemda

4 Pendampingan psikososial terhadap anak Dinsos, Diskes,

DPMPPA

5 Konseling bagi anak Dinsos dan DPMPPA

6 Konseling/Rehabilitasi Psikologis anak Dinsos dan DPMPPA

7 Bantuan hukum bagi anak pelaku Pemda

8 Layanan rehabilitasi sosial bagi anak pelaku Dinsos dan DPMPPA

9 Layanan rehabilitasi sosial bagi anak dari pelaku Dinsos dan DPMPPA

10 Layanan rehabilitasi psikososial bagi anak korban DPMPPA dan Diskes

11 Layanan rehabilitasi medis bagi anak pelaku dan

anak dari pelaku Diskes dan Pemda

12 Layanan rehabilitasi medis bagi anak korban Diskes dan Pemda

13 Reintegrasi sosial bagi anak pelaku dan anak dari

pelaku

Dinsos, DPMPPA,

Kesbangpol

14 Reintegrasi sosial bagi anak korban Dinsos, DPMPPA,

Kesbangpol

15 Bimbingan mental spritual bagi anak Kemenag, DPMPPA

16 Pendidikan wawasan kebangsaan bagi anak pelaku Diknas dan Kesbangpol

17 Pembinaan keagamaan bagi anak pelaku dan anak

dari pelaku Kemenag dan Pemda

18 Reedukasi bagi anak pelaku Diknas dan Pemda

19 Pelatihan keterampilan bagi anak pelaku Dinas Ketenagakerjaan

dan Pemda

21 Pelatihan kewirausahaan bagi anak pelaku Dinas Ketenagakerjaan

dan Pemda

22 Pemberian informasi peluang kerja bagi anak pelaku Dinas Ketenagakerjaan

dan Pemda

23 Magang di Koperasi dan UMKM bagi anak pelaku Dinas Ketenagakerjaan

dan Pemda

24 Pemberian bantuan jaminan sosial bagi anak Dinsos dan Pemda

25 Pemberian bantuan dana usaha bagi anak pelaku Dinsos dan Pemda

26 Perlindungan bagi anak korban dan anak saksI Pemda

27 Mengupayakan anak korban mendapat kompensasi

dari negara Pemda

28 Mengupayakan anak korban mendapat restitusi dari

pelaku Pemda

29 Pemberian pendidikan paket A, B, C bagi anak

pelaku Diknas dan Pemda

30 Pemberian pendidikan karakter bagi anak pelaku Diknas dan Kesbangpol

Page 87: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

74

31 Pengawasan anak pelaku di masyarakat Pemda

32 Sosialisasi di lembaga pembinaan khusus anak atau

rumah tahanan Kesbangpol dan Pemda

Dari kedua tabel tersebut, dapat penulis cermati dari tahap pencegahan dan

penangana memang banyak sekali rencana aksi yang diberikan oleh pemerintah

pusat. Sehingga untuk menyesuaikan aplikasinya di lingkungan Kota Jambi perlu

memang waktu untuk mengkajinya.

Berdasarkan data dan hasil wawancara tersebut dapat di identifikas bahwa

rencana aksi yang diberikan menjadi salah satu hambatan dalam implementasi

pedoman perlindungan anak dari radikalisme dan terorisme di Kota Jambi.

Hambatannya yaitu masalah waktu karena rencana aksi itu perlu di sortir terlebih

dahulu agar relevan diterapkan di Kota Jambi. Kemudian karena masih dalam

situasi pandemi yang semakin meningkat juga, sebagian kegiatan lapangan di

beberapa instansi menjadi terhenti sehingga rencana aksi yang masih dalam tahap

agenda setting ini tidak tahu kapan akan diselesaikan secara tuntas. Karena

pemerintah Kota Jambi sendiri juga masih memprioritaskan penanganan pandemi

Covid 19 ini di Kota Jambi.

3. Pemetaan dan Pemantauan Jaringan

Efektifitas dan efisiensi sebuah program kebijakan akan lebih tercapai

apabila dilakukan secara tepat sasaran. Berbagai problem dan kegagalan dapat

terjadi jika salah menempatkan dan ternyata itu tidak dibutuhkan oleh masyarakat.

Pentingnya identifikasi di lapangan menjadi poin utama dalam keberhasilan

implementasi program ke depannya. Dalam hal gerakan radikalisasi dan

indoktrinasi terorisme, identifikasi pemetaan dan pemantauan jaringan menjadi

Page 88: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

75

problematika terbesar oleh pemerintah. Kegiatan yang terselubung dan susah di

lacak berpengaruh terhadap program-program pencegahan dan penanganan di

masyarakat. Hal ini sesuai dengan pernyataan Bapak Bapak, selaku Kasubbag Bina

Ideologi Kesbangpol Kota Jambi:

kegiatan-kegiatan internalisasi pemikiran atau ideologi salah itu sukar

dipetakan. Kalo di tingkat terorisme kan ada pihak sendiri yang berwenang.

Mereka memiliki data, pemetaan lokasi, serta orang atau kelompok yang

memiliki potensinya. Tapi data itupun kan dirahasiakan publikasinya.

Sementara kita yang untuk mengupayakan perlindungan terhadap anak ini

dari penyebaran itu ya susah memetakan dan mengidentifikasinya.

Program-program yang dianjurkanpun menjadi bingung mau dijalankan

seperti apa.102

Hal serupa juga disampaikan oleh Ibu Wawancara dengan Ibu Armadewi,

selaku Kasi POA Dinas PMPPA Kota Jambi:

program-program itu saat ini kami jalankan sesuai dengan konsep

perlindungan anak secara umum saja. Edukasi, sosialisasi, ketika terjadi

kasus pun ya dilakukan sama seperti tindak kriminalitas anak prosesnya.

Kalo secara spesifik terkait penyebaran paham itu susah target sasarannya

dimana. Kalo lembaga-lembaga pendidikan bisa kesekolah-sekolah

memberikan penyuluhan. Nah kalo dari dinas DPMPPA untuk membina

langsung sebuah keluarga atau anak anak mereka, takutnya kan malah ada

persepsi yang salah baik dari keluarga tersebut atau masyarakat sekitarnya.

Nanti mereka dicap atau malah di jauhi dengan tetangga atau teman mereka

karena dianggap termasuk golongan radikal atau teroris kan.103

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat dicermati bahwa salah satu

faktor penghambat pelaksanaan program perlindungan anak dari radikalisme dan

tindak pidana terorisme di Kota Jambi ialah identifikasi dalam hal pemetaan dan

pemantauan jaringan. Gerakan radikalisasi yang mengandalkan motif kekerabatan

102Wawancara bersama Bapak Deni, (Selaku Kasubbag Bina Ideologi Kesbangpol Kota

Jambi) Pada Tanggal 2 November 2020. 103Wawancara dengan Ibu Armadewi, (Selaku Kasi POA Dinas PMPPA Kota Jambi)

Pada Tanggal 22 September 2020

Page 89: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

76

dalam penyebarannya sementara penyebaran paham terorisme cenderung tertutup

dan terselubung. Hal inilah yang menjadi penyebab kasus-kasus radikalisme dan

terorisme jarang ditemukan secara umum ketimbang kriminalitas lainnya. Sehingga

menjadi kendala tersendiri dalam pelaksanaan pedoman pencegahan dan

penanganannya.

C. Strategi Pemerintah Dalam Mengakselerasi Keberhasilan Dalam

Melindungi Anak Dari Radikalisme Dan Tindak Pidana Terorisme Di

Kota Jambi.

1. Optimalisasi Forum Anak Bumi Angso Duo Jambi

Forum anak merupakan sebuah komunitas yang dibentuk pemerintah di

setiap wilayah Indonesia dari tingkat daerah Kabupaten Kota, Provinsi, hingga

Nasional. Forum anak ini bertujuan sebagai wadah keterlibatan anak untuk

mengupayakan partisipasinya dalam proses pengambilan keputusan tentang segala

sesuatu yang berkaitan dengan dirinya. Dengan penuh kesadaran dan kemauan hasil

dari keputusan tersebut dapat dinikmati oleh anak tanpa ada unsur paksaan.

Forum anak daerah Kota Jambi bernama “Forum Anak Bumi Angso Duo

Jambi” yang telah dikeluarkan surat keputusannya oleh bapak walikota Jambi pada

tanggal 1 Maret 2019 lalu. Terdiri dari 91 anak-anak yang berdomisili di Kota Jambi

untuk melakukan berbagai kepentingan dan pemenuhan hak anak di Kota Jambi.

Penangggung jawab Forum Anak Bumi Angso Duo Jambi ini ialah Dinas PMPPA

Page 90: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

77

Kota Jambi sehingga optimalisasi forum anak inilah yang nantinya akan menjadi

perpanjang tangan Dinas PMPPA Kota Jambi dalam melakukan pedoman

perlindungan anak dari radikalisme dan tindak pidana terorisme di Kota Jambi. Ibu

Yuni mengatakan:

kami punya forum anak daerah kota Jambi. Sudah di SK kan oleh pak wali

dan kami ditunjuk sebagai penanggung jawabnya. Tiap tahun kegiatan

mereka banyak dan bermanfaat untuk anak-anak. Sosialisasi, kompetisi

anak-anak, pengembangan bakat minat, pelatihan kepemimpinan dan

banyaklah kegiatan lainnya. Untuk komunikasi dan penyuluhan terkait

narkoba, pergaulan bebas, kenakalan remaja termasuk nanti masalah

radikalisme dan terorisme itu bisa kita agendakan. Dan tentu mereka yang

berkomunikasi langsung ke anak-anak dan kesekolah-sekolah untuk

sosialisasi.104

Wawancara di atas dapat dicermati bahwa Forum Anak Daerah Kota Jambi

akan di optimalkan perannya dalam hal sosialisasi terkait segala edukasi dan

informasi dalam rangka pemenuhan hak anak di Kota Jambi. Termasuk dalam hal

penyampaian pencegahan anak dari radikalisme dan tindak pidana terorisme. Lebih

lanjut, Ibu Armadewi juga menyebutkan bahwa Forum Anak Daerah tersebut telah

memiliki Surak Keputusan dari Walikota Jambi, berikut perkataan beliau:

Forum anak ini telah mendapat SK dari pak wali, yakni SK Walikota Jambi

Nomor 125 Tahun 2019. Disana jelas tupoksi mereka, ada divisi-divisinya

mulai dari divisi partisipasi dan promosi anak, divisi jaringan dan

kelembagaan anak, divisi data dan informasi,divisi pendidikan dan

kesehatan, divisi Agama divisi seni, budaya, dan olahraga terakhir itu divisi

perlindungan khusus. Setiap divisi ada anggota dan mereka membuat

beberapa program ke depan. Selain itu mereka juga berkontribusi dalam

program-program yang kami buat terkait hak-hak anak. Misal seperti

kegiatan kampanye pemenuhan hak anak dibidang pendidikan dan

kesehatan, mengkampanyekan masalah perlindungan anak, pembuatan

media sosialisasi, pengelolaan data dan pemetaan permasalahan anak,

104Wawancara dengan Ibu Yuni, (Selaku Kabid PH & PA Dinas PMPPA Kota Jambi)

Pada Tanggal 22 September 2020

Page 91: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

78

menghimpun data prestasi anak, hinggga terkait keterlibatan anak dalam

bidang seni dan olahraga agar mengembangkan bakat dan minatnya.105

Berdasarkan hasil wawancara kedua narasumber di atas dapat dipahami

bahwa forum anak daerah yang memiliki struktur organisasi, tugas pokok dan

fungsi, serta program-program yang relevan terkait pemenuhan hak dan

perlindungan anak memang dapat dioptimalkan sebagai salah satu strategi untuk

mencapai keberhasilan dalam implementasi pencegahan anak di kota Jambi terkait

penyebaran radikalisme dan tindak pidana terorisme.

2. Edulogy: Education Meet Technology

Bentuk upaya Dinas Pendidikan dan Kebudyaan Kota Jambi dalam

mengkaselerasi keberhasilan pelaksanaan perlindungan anak dari radikalisme dan

tindak pidana terorisme di Kota Jambi yaitu dengan memonitoring setiap guru

dalam memberikan materi ataupun tugas kepada siswa, strategi lainnya berupa

pengawasan penuh terhadap guru dua mata pelajaran utama yakni guru pendidikan

keagamaan dan guru pendidikan kewarganegaraan. Sebagaimana yang

disampaikan Bapak Supardi:

Masing-masing guru itu diawasi oleh pengawas diknas. Materi-materi apa

saja yang diajarkan kan tertuang dalam RPP. Nanti guru-guru itu melapor

RPP nya kepada kami. Lalu dilihat apakah ada dalam RPP itu yang

menyimpang. Selain itu kita masukan dalm proses kurikulum yang

terintegrasi. Terutama guru-guru agama, guru-guru kewarganegaraan,

penyebaran itu kan biasanya dalam sisi sisi keagamaan.106

105Wawancara dengan Ibu Armadewi, (Selaku Kasi POA Dinas PMPPA Kota Jambi)

Pada Tanggal 22 September 2020 106

Wawancara Bersama Bapak Supardi, (Selaku Kabid Bidang Pembinaan SMP Diknas

Kota Jambi ) Pada Tanggal 19 Oktober 2020.

Page 92: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

79

Hal ini serupa dengan yang dikatakan oleh Silvi selaku pegawai bidang

pembinaan SMP Diknas Kota Jambi tentang efektifitas dan efisiensi monitoring

yang didukung oleh aplikasi Edulogy.

Monitoring sekarang sudah bisa digunakan dalam aplikasi edulogy. Selain

fungsi utamanya untuk belajar online, integrasi yang dibuatnya melibatkan

seluruh pihak mulai dari siswa, guru, waka kurikulum, kepala sekolah,

diknas, hingga orang tua murid. Jadi apapun yang dibagikan guru dalam

pembelajaran itu bisa dipantau mereka semua. Kami dari pihak diknas juga

bisa lebih optimal untuk melihat kerja setiap guru baik untuk sertifikasi

kedepannya maupun pencegahan materi atau paham yang salah dan

menyimpang yang diberikan peserta didik.107

Hasil wawancara ini juga didukung oleh bukti monitoring yang dilakukan

pengawas Dinas Pendidikan Kota Jambi terhadap segala aktifitas sekolah-sekolah

di Kota Jambi. Bentuk pengawasan tersebut berupa pengaplikasian Sistem

manajemen dan digitalisasi sekolah yang bernama Edulogy yang digunakan oleh

Dinas Pendidikan Kota Jambi. Berikut beberapa dokumentasi yang penulis

dapatkan ketika melakukan penelitian di Dinas Pendidikan:

Gambar 13

Dashboard Edulogy Diknas Kota Jambi108

107 Wawancara Bersama Ibu Silvi (Selaku Pegawai Bidang Pembinaan SMP Diknas Kota

Jambi ) Pada Tanggal 23 Maret 2021. 108Dokumentasi Diknas Kota Jambi Tanggal 19 Oktober 2020

Page 93: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

80

Gambar 14

Fitur Monitoring Sekolah Kota Jambi109

109 Dokumentasi Diknas Kota Jambi Tanggal 19 Oktober 2020

Page 94: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

81

Gambar 15

Fitur Moitoring Partisipasi Guru

(Contoh SMP 6 Kota Jambi)110

Gambar 16

Fitur Moitoring Oleh Waka Kurikulum

(Contoh SMA 5 Kota Jambi)111

110 Ibid 111Ibid

Page 95: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

82

Gambar 17

Fitur Monitoring Materi KBM Guru Tiap Kelas

(Contoh Guru Agama SMA 5 Kota Jambi)112

Gambar 18

Fitur Edulogy Melihat Lampiran Materi Yang Diterima Siswa

(Contoh Guru Agama SMA 5 Kota Jambi)113

112Ibid 113 Ibid

Page 96: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

83

Aplikasi Edulogy adalah sebuah sistem yang bergerak di bidang pendidikan

yang mana mengedepankan 4.0 digitalisasi manajemen. Dimulai dari digital

pembelajaran (learning), digital administrasi (office), digital ujian (test), dan digital

pembayaran (payment). Dari keempat fitur itu, digital office lah yang di optimalkan

oleh Dinas Pendidikan dalam memantau sekolah dan guru-guru dari segi kegiatan

belajar mengajar (KBM). Beberapa gambar di atas menunjukan bagaimana proses

monitoring baik dari pengawas Dinas maupun waka kurikulum sekolah dapat

memantau dan melihat hingga materi yang disampaikan oleh guru ke siswa.

Integrasi antara dinas, pihak sekolah dan guru dengan mengandalak sistem edulogy

ini tentu dapat menjadi strategi dalam mengantisipasi penyebaran radikalisme dan

terorisme terhadap anak di lembaga pendidikan.

3. Koordinasi Forum-Forum Masyarakat

Bentuk strategi yang diupayakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

Kota Jambi dalam mengantisipasi penyebaran paham radikalisme dan terorisme di

masyarakat ialah dengan membina dan memonitoring forum-forum masyarakat

yang ada di Kota Jambi. Narasumber dari Badan Kesbangpol Kota Jambi

mengatakan:

secara khusus pencegahan ke anak-anak mungkin itu tugasnya dinas

PMPPA kalo kesbangpol ini ya pencegahan masyarakat secara umum.

Bentuk kegiatan yang selama ini kami jalankan berupa pembinaan forum-

forum dan ormas-ormas yang ada di Kota Jambi. Kami bekerja sama lah

dengan mereka karena kami juga tidak mungkin melakukan penyuluhan

atau sosialisasi secara satu persatu ke lingkungan masyarkat.114

114Wawancara bersama Bapak Deni, (Selaku Kasubbag Bina Ideologi Kesbangpol Kota

Jambi) Pada Tanggal 2 November 2020.

Page 97: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

84

Lebih lanjut, Bapak Syamsinar selaku Kasubbag Bina Wawasan

Kebangsaan juga menyebutkan beberapa forum dan ormas yang aktif berkontribusi

dalam hal komunikasi dan kolaborasi bersama Kesbangpol Kota Jambi:

Diantara beberapa forum seperti Forum Peduli Remaja Kota Jambi,

Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Jambi, Himpunan Putra-

Putri Jambi Seberang, Gerakan Pemuda Perjuangan Indonesia Kota Jambi

dan masih banyak lagi yang aktif melakukan kegiatan bersama di

masyarakat bersama kami. Ya dari situ tentu kami memasukan materi

tentang wawasan kebangsaan, arahan ideologi, ketahanan nasional, cinta

tanah air. Dan kedepannya koordinasi bersama forum, ormas dan komunitas

itu akan kami tingkatkan lagi. 115

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat ditelaah bahwa secara umum

peran Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Jambi berencana meningkatkan

koordinasi dan kolaborasi bersama forum dan organisasi masyarakat. Tujuan akhir

yakni agar pemahaman masyarakat akan wawasan kebangsaan meningkat. Upaya

pencegahan melalui optimalisasi berbagai stakeholder masyarakat memang

menjadi strategi yang perlu diperhitungkan. Mengingat dengan hambatan utama

gerakan radikalisasi ini memang terselubung dalam kegiatan-kegiatan sehari-hari

masyarakat. Partisipasi yang dilakukan oleh komunitas dan organisasi masyarakat

tersebut juga dapat diiringi dengan pengawasan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan

Politik Kota Jambi sendiri sehingga upaya preventif radikalisme dan terorisme

dalam lingkup masyarakat akan semakin tercipta.

115Wawancara bersama Bapak Syamsinar, (Selaku Kasubbag Bina Wawasan Kebangsaan

Kesbangpol Kota Jambi) Pada Tanggal 2 November 2020

Page 98: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

85

5. BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil riset penelitian dan pembahasan tentang Implementasi

Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anaka Republik

Indonesia Nomor 7 Tahun 2019 Tentang Pedoman Perlindungan Anak dari

Radikalisme dan Tindak Pidana Terorisme di Kota Jambi dapat ditarik beberapa

kesimpulan diantaranya:

1. Implementasi Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anaka Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2019 Tentang Pedoman

Perlindungan Anak dari Radikalisme dan Tindak Pidana Terorisme di Kota

Jambi belum dilakukan secara opimal. Beberapa langkah pedoman hanya

dilakukan sampai batas tahap pencegahan dan edukasi. Hal ini disebabkan

karena beberapa faktor seperti belum ditemukannya kasus baru terhadap anak

terkait radikalisme dan terorisme, rencana aksi dari kementrian yang masih

bersifat global masih dalam pembelajaran lebih lanjut oleh lembaga yang

bersangkutan.

2. Adapun faktor-faktor penghambat pelaksanaan program pedoman

perlindungan anak dari radikalisme dan tindak pidana terorisme di Kota Jambi

yakni faktor internal antara pelaku dan korban, ruang lingkup rencana aksi

yang masih luas dan kurang efektif jika diterapkan seluruhnya di Kota Jambi,

dan yang terakhir terkait pemetaan dan pemantauan jaringan-jaringan yang di

84

Page 99: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

86

duga memiliki potensi menyebarkan paham radikal dan terorisme terhadap

anak-anak di Kota Jambi.

3. Strategi pemerintah dalam mengakselerasi keberhasilan perlindungan anak

dari radikalisme dan tindak pidana terorisme di Kota Jambi yakni ada 3.

Pertama dari DPMPPA Kota Jambi akan mengoptimalkan Forum Anak Bumi

Angso Duo Jambi sebagai perpanjang tangan dalam komunikasi, edukasi, dan

informasi terhadap anak-anak sekota Jambi, Kedua dari Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kota Jambi bekerja sama dengan aplikasi manajemen sistem

pendidikan yakni Edulogy, sehingga dapat memonitoring sekolah beserta guru,

melihat kontribusi setiap guru dalam memberikan materi, tugas, serta respon

siswa dan orang tua secara tekoneksi satu sama lain. Ketiga dari Badan

Kesbangpol Kota Jambi akan mengupayakan koordinasi bersama forum-forum

dan komunitas masarakat dalam memberikan wawasan kebangsaan sebagai

upaya preventif penyebaran paham yang salah di masyarakat secara umum.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian maka masukan dan saran yang penulis berikan

yakni hendaknya dalam implementasi pedoman perlindungan anak dari radikalisme

dan tindak pidana terorisme di Kota Jambi ini mengoptimalkan dalam hal

koordinasi antar instansi. Kerja sama yang dibangun bisa dari pihak-pihak yang

ditunjuk dalam pedoman dan rencana aksi yang diberikan oleh pusat. Koordinasi

yang terstruktur antara gugus tugas penulis kira akan mampu menjawab segala

persoalan dan hambatan yang terjadi dalam implementasi peraturan ini.

Page 100: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

87

DAFTAR PUSTAKA

A. LITERATUR

Anonim, Al-Qur’an dan Terjemahan, (Jakarta: Raja Publika, 2012)

Abdul Munip, Menangkal Radikalisme Agama Di Sekolah, dalam Jurnal

Pendidikan, Vol I, No 2, (2012),

Amri Amir, dkk, Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya, (Bogor: IPB

Press, 2009)

Azyurmardi Azra, Akar Radikalisme Keagamaan Peran Aparat Egara, Pemimpin

Agama Dan Guru Untuk Kerukunan Umat Beragama, dalam Makalah di

Workshop “Memperkuat Toleransi Melalui Institusi Sekolah” yang

diselenggarakan oleh (The Habibie Center, tanggal 14 Mei 2011)

Hamidi, Metode Penelitian Kualitatif: Aplikasi Praktis Pembuatan Proposal dan

Laporan Penelitian, (Malang: UMM Press, 2005)

Ilah, Abdul ibn Husain al-Arfaj, Konsep Bid’ah dan Toleransi Fiqih, (Jakarta: Al

Itishom, 2013).

Irfan Islamy Prinsip-Prinsip Perumusan Kebijaksanaan Negara, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2014)

Miftah Thoha, Dimensi-Dimensi Ilmu Administrasi Negara, (Jakarta: PT: Raja

Grafindo Persada, 2005),

Nabila Fauziah Gardit, “Peran Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Dalam

Mencegah Radikalisme Agama Di Indonesia,” Jurnal Politik dan

Pemerintahan, Vol 1, No 2, (Desember 2018),

Nurudin, Pendidikan Karakter Berbasis Nilai Kemanusiaan: Ikhtiyar Mengatasi

Konflik Sosial-Keagamaan di Indonesia, dalam Jurnal Dialog, Vol 36, No 2,

(2012)

Petrus Reinhard Golose, Deradikalisasi Terorisme: Humanis, Soil Approach, dan

Menyentuh Akar Rumput, (Jakarta: Yayasan (Pengembangan Kajian Ilmu

Kepolisian, 2009)

Salim Bahreisy, Terjemahan Tafsir Ibn Katsir Jilid 3, (Surabaya: PT Bina Ilmu,

2007)

Solichin Abdul Wahab, Analisis Kebijakan: Dari Formulasi ke Implementasi

Kebijakan Negara, Edisi Kedua, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004)

Page 101: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

88

Sukawarsini Djelantik, Terorisme: Tinjauan Psiko-Politis, Peran Media,

Kemiskinan, ddan Keamanan Nasional, (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor

Indonesia, 2010)

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D,(Bandung: Alfabeta,

2010)

Sya’roni, Muh, Strategi Integrasi Pendidikan Anti Radikalisme Dalam Kurikulum

SMA/MA, Dalam Jurnal Kependidikan Pembelajaran dan Pengembangan, Vol

I, No 1, (2019)

Syaiful Arif, Islam, Pancasila, Dan Deradikalisasi: Meneguh Nilai Keindonesiaan,

(Jakarta: PT Gramedia, 2018)

W. A. Gerungan, Psikologi Sosial, (Bandung: Refika Aditama, 2004)

William J. Goode, Sosiologi Keluarga, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007)

B. PERUNDANG-UNDANGAN & DOKUMEN

BPS Kota Jambi, Dokumen Katalog Kota Jambi Dalam Angka 2020, (Tahun 2020)

Bappeda Kota Jambi, Profil Kota Jambi dalam Dokumen RPI2 Kota Jambi, Bab 4,

(Tahun 2016-2020)

Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik

Indonesia Nomor 7 Tahun 2019 Tentang Pedoman Perlindungan Anak Dari

Radikalisme Dan Tindak Pidana Terorisme

Peraturan Walikota Jambi No 4 Tahun 2009 Tentang Fungsi Dinas, Sekretariat,

Bidang dan Rincian Tugas Sub Bagian, Seksi, UPTD, Serta Tata Kerja Pada

Dinas Pendidikan Kota Jambi, Pasal 2Lampiran Permen Pemberdayaan

Perempuan Dan Perlindungan Anak RI Nomor 7 Tahun 2019 Tentang

Pedoman Perlindungan Anak Dari Radikalisme dan Tindak Pidana Terorisme

Peraturan Walikota Jambi No 43 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan

Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Pada Dinas Pemberdayaan

Masyarakat Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Jambi

Peraturan Walikota Jambi Nomor 6 Tahun 2013 Tentang Fungsi Badan, Sekretariat,

Bidang, Dan Rincian Tugas Pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota

Jambi

Pusat bahasa Depdiknas RI, (2008), Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Pusat

Bahasa Depdiknas,

Page 102: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

89

Surat Keputusan Walikota Jambi Nomor 125 Tahun 2019 Tentang Pembentukan

Pengusur Forum Anak Bumi Angso Duo Jambi Masa Bakti 2019-2021

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2003 Tentang Penetapan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2002

Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme Menjadi Undang-Undang

C. WEBSITE

Duanto, “Kronologi Penangkapan terduga Teroris Asal Jambi Di Pelalawan,

Lempar Bom Dari Kapal,”

https://jambi.tribunnews.com/2020/02/07/kronologi-penangkatan-terduga-

teroris-asal-jambi-di-pelalawam-lempar-bom-dari-kapal, (Diakses pada 9

Maret 2020)

Rohmayana, Di Kota Jambi Ada Tiga Sekolah Larang Murid Dan Guru Upacara

Bendea Tiap Hari Senin, dalam Tribun Jambi, Senin,”

https://jambi.tribunnews.com/2017/12/08/di-kota-jambi-ada-tiga-sekolah-

larang-murid-dan-guru-upacara-bendera-tiap-senin, (Diakses pada 9 Maret

2020)

Rudi Mareza, Selain Mengambil DNA Anak dan Isteri, Keluarga Wahyu Terdugan

Teroris Warga Tebo Juga Diberangkatkan Ke Pekanbaru Untuk Konfirmasi

Dan Pemeriksaan,”

http://www.jambiekspres.co.id/read/2020/02/09/29350/selain-mengambil-

dna-anak-dan-isteri-keluarga-wahyu-terduga-teroris-warga-tebo-juga-

diberangkatkan-ke-pekanbaru/, (Diakses pada 9 Maret 2020)

Page 103: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

xiv

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Wawancara bersama Ibu Yuni, S. Sos, ME selaku Kabid PH & PA Dinas PMPPA Kota Jambi.

Wawancara bersama Ibu Armadewi, SH, MH selaku Kasi POA Dinas PMPPA Kota Jambi

Page 104: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

xv

Permintaan sejumlah data dan dokumen bersama Bapak Marpiko Hertanto, SE selaku pegawai

Bidang Pemenuhan Hak Dan Perlindungan Anak Dinas PMPPA Kota Jambi

Dokumentasi Dengan Narasumber Di Dinas PMPPA Kota Jambi

Page 105: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

xvi

Wawancara bersama Bapak Supardi, SE selaku Kabid Bidang Pembinaan SMP Diknas Kota

Jambi.

Permintaan sejumlah data dan dokumen bersama Ibu Silvi, S.Pd, I selaku pegawai Bidang

Pembinaan SMP Diknas Kota Jambi

Page 106: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

xvii

Dokumentasi Bersama Narasumber di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jambi

Wawancara bersama Bapak Deni, SE, ME, Sy selaku Kasubbag Bina Ideologi Kesbangpol

Kota Jambi.

Page 107: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

xviii

Dokumentasi Bersama Narasumber di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Jambi

Wawancara bersama Ibu Dra. Apun Hayati, Selaku Kabid Bidang Rehsos dan Ibu Septty

Kusuma, SST selaku pegawai d Bidang Rehsos i Dinsos Kota Jambi

Page 108: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

xix

Page 109: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

20

Page 110: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

21

Page 111: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

22

Page 112: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

23

Page 113: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

xiv

Page 114: iirepository.uinjambi.ac.id/7198/1/105170532 Judul-Lampiran...7 F. Tinjauan Pustaka ..... 22 BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..... 26 B. Jenis dan PendekatanC

xix

CURRICULUM VITAE

e

Nama : Muhammad Amin

Jenis Kelamin : Laki-Laki

TTL : Kuala Tungkal, 22 Juni 1999

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

No Hp : 0895622209775

Email : [email protected]

2008-2013 : SDN 4/V Kualat Tungkal

2013-2015 : MTsN Tanjab Barat

2015-2017 : MAN 1 Tanjab Barat

2017-Sekarang : UIN STS Jambi

2014-2015 : Osis MTsN Tanjab Barat (Ketua Divisi Agama)

2015-2017 : Pramuka MAN 1 Tanjab Barat (Anggota)

2018-2020 : Pengurus Masjid Imam Syafii Jambi (Anggota)

2019-2020 : Genbi Jambi 2020 (Divisi Kesmas Genbi UIN)

2019-2020 : Beasiswa Prestasi Disdik Provinsi Jambi

2019-2020 : Beasiswa Bank Indonesia Provinsi Jambi

2020-2021 : Beasiswa Prestasi BAZNAS Provinsi Jambi

DATA PRIBADI

RIWAYAT PENDIDIKAN

PENGALAMAN ORGANISASI

BEASISWA