bab i pendahuluan 1.1 latar belakangeprints.umm.ac.id/39689/2/bab i.pdf · 1.6.1 pendekatan...

17
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keluarga merupakan kelompok primer yang terpenting dalam masyarakat. Menurut Iver dan Page dalam Khairuddin (1997) ciri-ciri umum keluarga meliputi; keluarga merupakan hubungan perkawinan, berbentuk perkawinan atau susunan kelembagaan yang berkenaan dengan hubungan perkawinan yang sengaja dibentuk dan dipelihara, suatu sistem tata cara norma termasuk perhitungan garis keturunan, ketentuan-ketentuan ekonomi yang dibentuk oleh anggota-anggota kelompok yang mempunyai ketentuan khusus terhadap kebutuhan-kebutuhan ekonomi yang berkaitan dengan kemampuan untuk mempunyai keturunan-keturunan dan membesarkan anak, dan merupakan tempat tinggal bersama, rumah atau rumah tangga yang walau bagaimanapun tidak menjadi terpisah terhadap kelompok keluarga. 1 Kehidupan rumah tangga tidak akan pernah lepas dari permasalahan ekonomi. Laki-laki atau kepala keluarga bertugas untuk memperoleh nafkah (task oriented) yang merupakan kewajibannya untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Hal ini menjadi menarik ketika suami sebagai kepala keluarga tidak mampu memenuhi kebutuhan keluarga dan menarik istri yang dulunya hanya bekerja pada sektor domestik dengan kehidupan rumah dan dapurnya sekarang keluar dan menjajaki sektor publik dan menggantikan peran suami mencari nafkah. 1 Su’adah. 2003. Sosiologi Keluarga. Malang: UMM Press. Hlm 22-23.

Upload: others

Post on 09-Dec-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/39689/2/BAB I.pdf · 1.6.1 Pendekatan penelitian . Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keluarga merupakan kelompok primer yang terpenting dalam

masyarakat. Menurut Iver dan Page dalam Khairuddin (1997) ciri-ciri umum

keluarga meliputi; keluarga merupakan hubungan perkawinan, berbentuk

perkawinan atau susunan kelembagaan yang berkenaan dengan hubungan

perkawinan yang sengaja dibentuk dan dipelihara, suatu sistem tata cara

norma termasuk perhitungan garis keturunan, ketentuan-ketentuan ekonomi

yang dibentuk oleh anggota-anggota kelompok yang mempunyai ketentuan

khusus terhadap kebutuhan-kebutuhan ekonomi yang berkaitan dengan

kemampuan untuk mempunyai keturunan-keturunan dan membesarkan anak,

dan merupakan tempat tinggal bersama, rumah atau rumah tangga yang walau

bagaimanapun tidak menjadi terpisah terhadap kelompok keluarga.1

Kehidupan rumah tangga tidak akan pernah lepas dari permasalahan

ekonomi. Laki-laki atau kepala keluarga bertugas untuk memperoleh nafkah

(task oriented) yang merupakan kewajibannya untuk memenuhi kebutuhan

keluarganya. Hal ini menjadi menarik ketika suami sebagai kepala keluarga

tidak mampu memenuhi kebutuhan keluarga dan menarik istri yang dulunya

hanya bekerja pada sektor domestik dengan kehidupan rumah dan dapurnya

sekarang keluar dan menjajaki sektor publik dan menggantikan peran suami

mencari nafkah.

1 Su’adah. 2003. Sosiologi Keluarga. Malang: UMM Press. Hlm 22-23.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/39689/2/BAB I.pdf · 1.6.1 Pendekatan penelitian . Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode

2

Realitas yang ada, para tenaga kerja Indonesia bekerja ke luar negeri

dengan alasan yang beragam. Kebutuhan hidup yang tinggi dan ekonomi yang

tidak memadai membuat mereka terpaksa bekerja ke luar negeri dengan

harapan agar kebutuhan hidup bisa terpenuhi. Kepergian para istri ke luar

negeri membuat suami mau tidak mau harus mengerjakan pekerjaan istri di

rumah. Selain itu mengurus anak-anak mulai dari makanan, pakaian,

pendidikan harus dikerjakan.

Perkembangan tenaga kerja di kabupaten Blitar mengalami peningkatan

setiap tahunnya, seperti kutipan dari berita berikut ini, data di Dinas Tenaga

Kerja Daerah Kapupaten Blitar tahun 2016, tercatat ada 3.615 warga

Kabupaten Blitar yang bekerja menjadi TKI di luar negeri. Jumlah ini

terindikasi lebih tinggi dari tahun sebelumnya.

“Ada peningkatan sebesar 11% dibandingkan tahun 2015, dimana

tercatat jumlah warga yang menjadi TKI ada sekitar 3.236,” kata

Yudi Priyono, kabid penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan

penempatan Kerja Disnaker Kabupaten Blitar, sabtu (7/1)

Kenyataan ini sangat membuat miris jika disangkutkan dengan

kehidupan anak-anak mereka yang seharusnya mendapatkan kasih sayang dan

perlindungan ibu mereka. Dalam kehidupan keluarga Jawa laki-laki

dipandang sebagai sosok yang sangat dihormati dan sosok kepala keluarga

yang sangat bertanggung jawab terhadap keluarganya.Dengan adanya

fenomena ini membuat sosok laki-laki yang bertanggung jawab terhadap

keluarga menjadi dipertanyakan. Apakah sebenarnya dapat dikatakan ketidak

bertanggung jawaban suami ataukah sebenarnya kegelisahan istri dan rasa

saling melengkapi dan meringankan beban untuk suami.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/39689/2/BAB I.pdf · 1.6.1 Pendekatan penelitian . Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode

3

Masalah-masalah baru justru akan muncul dari penyeleseaian masalah

yang sebelumnya. Jika istri bekerja ke luar negeri akan membuat suami

sebagai kepala rumah tangga memiliki waktu yang terbatas untuk bekerja dan

mencari nafkah. Kesenjangan penghasilan akan mengusik dan membuat

percikan-percikan ketidak harmonisan muncul dalam keluarga. Perselisihan

dan adu argument akan terjadi, hal ini memperbesar kemungkinan adanya

perpisahan dalam keluarga.

Perceraian merupakan masalah utama dan sering terjadi dalam

kehidupan keluarga tenaga kerja wanita. Kesenjangan pendapatan yang

mereka alami akan memicu terjadinya pertengkaran. Selain itu permasalan

suami di rumah seperti harus memberikan pendidikan dan memenuhi seluruh

kebutuhan rumah tangga juga memberikan beban tersendiri kepada

suami.Perlunya komunikasi yang intens dan pemecahan permasalahan agar

kehidupan keluarga tetap berjalan dengan harmonis.

Terlepas dari masalah-masalah yang terjadi dalam kehidupan keluarga

tenaga kerja wanita, suami yang memberikan izin kepada istri untuk bekerja

dan meninggalkan kehidupan rumah tangga dan anak-anak yaitu merupakan

suami yang tidak memberikan kekangan kepada wanita untuk mencari dan

memperbaiki perekonomian keluarga. Namun terlepas dari itu sebenarnya

kemajuan ataukah kemunduran yang terjadi.

Dalam hal ini kebebasan wanita dalam memperoleh ekonomi yang

dijalankan oleh wanita yang sudah berkeluarga akan berpengaruh besar

terhadap kelangsungan dan keharmonisan keluarga. Wanita yang berstatus

istri dan ibu dalam keluarga mempunyai peran tersendiri dalam keluarga.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/39689/2/BAB I.pdf · 1.6.1 Pendekatan penelitian . Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode

4

Peran dan status yang ditinggalkan karena wanita harus bekerja akan

digantikan atau tersubstitusi kepada suami. Suami yang tadinya kepala

keluarga dan pencari nafkah menggantikan peran istri dan menjalankan

pekerjaan yang tidak semestinya ia lakukan. Permasalahan ini sekarang

mendominasi pada kalangan keluarga Tenaga Kerja Wanita (TKW).

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka penulis

tertarik untuk meneliti tentang : “PERAN SUBSTITUTIF PARA SUAMI

TKW DALAM RUMAH TANGGA KELUARGA JAWA” (Studi tentang

peran domestik suami pada Keluarga TKW di Dusun Gading, Kecamatan

Selopuro, Kabupaten Blitar.

I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan

masalahnya adalah “Bagaimana bentuk peran substitutif suami tenaga

kerja Indonesia dalam kehidupan keluarga Jawa (studi di Dusun Gading,

Kecamatan Selopuro, Kabupaten Blitar)?”

I.3Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui peran substitutif suami dalam menjalankan

kehidupan rumah tangga

2. Untuk mengetahui domestikasi yang terjadi terhadap para suami

tenaga kerja wanita

3. Untuk mengetahui motif dan penyebab istri bekerja menjadi tenaga

kerja wanita

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/39689/2/BAB I.pdf · 1.6.1 Pendekatan penelitian . Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode

5

I.4 Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini untuk menambah wawasan dalam

keilmuan sosiologi terutama sosiologi keluarga kaitannya dengan peran

suami dan istri dalam menjalankan kehidupan rumah tangga keluarga.

b. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat menjadi bahan

referensi bagi akademisi terutama jurusan sosiologi dalam pembahasan

permasalahan sosiologi, serta diharapkan dapat menjadi sumber rujukan

atau penunjang referensi pada penelitian berikutnya yang serupa.

I.5. Definisi Konsep

a. Peran Substitutif

Soerjono Soekanto, mendefiisikan peran merupakan aspek dinamis

kedudukan (status), apabila seseorang melaksanakan hak dan

kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka ia menjalankan suatu

peranan2Peran substitusif ialah peran yang digantikan oleh orang lain,

dalam hal ini peran istri yang di substitusi oleh suami.

b. Domestikasi

Menurut E.Pino dan T. Wittermans dalam kamus bahasa Inggris-

Indonesia, domestik berasal dari bahasa Inggris domestic diartikan:

yang berkaitan dengan atau suka rumah tangga, dalam negeri, bujang

rumah: sedangkan kata domestikasi berasal dari bahasa Inggris

2 Soerjono, Soekanto.2002. Teori Peranan. Jakarta: Bumi Aksara. Hlm.243.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/39689/2/BAB I.pdf · 1.6.1 Pendekatan penelitian . Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode

6

domesticate diartikan: jinak, suka bekerja di rumah, pandai dalam

pekerjaan rumah tangga.3

c. Suami “TKW”

Suami menurut KBBI ( kamus besar bahasa Indonesia) adalah pria

yang menjadi pasangan hidup resmi seorang wanita (istri), sedangkan

istri, pasangan laki-laki dan perempuan yang telah menikah; laki bini.

d. Keluarga Jawa

Adapun yang dimaksud keluarga, menurut Khairudin (2008:3)

salah satunya adalah bahwa keluarga merupakan kelompok sosial yang

terkecil yang umumnya terdiri dari ayah, ibu, dan anak.4Bagi setiap

orang Jawa, keluarga yaitu orang tua, anak-anak dan biasanya suami

atau istri, merupakan orang-orang yang terpenting di dunia ini. Mereka

itulah yang memberikan kepadanya kesejahteraan emosional serta titik

keseimbangan dalam orientasi sosial. Mereka memberi bimbingan

moral, membantunya dari masa kanak-kanak menempuh usia tua

dengan mempelajari nilai-nilai budaya Jawa. Proses sosialisasi adalah

suatu proses bersinambung di sepanjang hidup diri pribadi, saudara-

saudara terdekat orang itulah yang dengan tegur sapanya dari hari ke

hari baik yang terucapkan maupun yang tak terucapkan, menjaganya

dari terlampau jauh meninggalkan rel kaidah-kaidah budaya.5

3 Endang Setianingsih Susilorini, Domestikasi Suami Dalam Keluarga. Jurnal Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Soerjo Ngawi Vol. 12 No. 1 April 2013 4 Su’adah, 2003.ibid. Halaman. 22-23

5Geertz, Hildred, 1983, Keluarga Jawa, Jakarta:Grafiti Pers. Hlm 7

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/39689/2/BAB I.pdf · 1.6.1 Pendekatan penelitian . Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode

7

I.6 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan

prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Penelitian

merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan

sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan

terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan

jawaban motivasi dan tujuan penelitian secara umum pada dasrnya adalah

sama, yaitu bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia

yang selalu berusaha untuk mengetahui sesuatu. Dalam rangka

memperoleh, mengumpulkan setiap data, informasi maupun keterangan

ilmiah, tentunya dibutuhkan suatu metode dengan tujuan agar suatu karya

tulis mempunyai susunan yang sistematis,terarah dan konsisten. Metode

penelitian yang digunakan dalam penyusunan hasil penelitian adalah

melalui langkah-langkah sebagai berikut:

1.6.1 Pendekatan penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kualitatif. Metode kualitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian

yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti

pada kondisi obyek alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen)

dimana peneliti sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data

dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif

lebih menekankan makna daripada generalisasi.6

6Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kualitatif dan RND. Bandung: Alfabeta. Hlm 183

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/39689/2/BAB I.pdf · 1.6.1 Pendekatan penelitian . Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode

8

1.6.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan merupakan jenis penelitian

deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode penelitian yang

bertujuan mendeskripsikan secara terperinci fenomena sosial tertentu.

Penelitian deskriptif juga dapat diidentikkan sebagai penelitian yang

terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah atau keadaan atau

peristiwa sebagaimana adanya sehingga bersifat sekedar untuk

mengungkapkan fakta (fact finding). Kualitatif merupakan tata cara

penelitian yang menghasilkan data deskriptif analisis, yaitu apa yang

dinyatakan secara tertulis atau lisan dan juga perilaku yang nyata, teliti

dan dipelajari sebagai suasana yang utuh, jadi penelitian deskriptif

kualitatif studi kasusnya mengarah kepada pendeskripsian secara rinci

dan pendalaman mengenai potret konisi tentang apa yang sebenarnya

terjadi menurut apa adanya di lapangan studinya.7

1.6.3 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian akan dilakukan di Dusun Gading, Kecamatan

Selopuro, Kabupaten Blitar. Penyusunan skripsi ini didahului dengan

penelitian awal yaitu dengan melakukan pengumpulan data yang

menunjang masalah yang diteliti kemudian peneliti mengadakan

observasi langsung di lokasi penelitian di Dusun Gading.

Alasan peneliti memilih lokasi tersebut dikarenakan adanya

fenomena para perempuan yang bekerja ke luar Negeri dan

7Sutopo, Habertus. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Press. Hlm 110-112.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/39689/2/BAB I.pdf · 1.6.1 Pendekatan penelitian . Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode

9

bergantinya peran suami istri yang tidak seharusnya dijalankan dalam

kehidupan rumah tangga seperti pada hakikatnya.

1.6.4 Subjek Penelitian

Salah satu aktivitas dalam proses pengumpulan data adalah

menentukan subyek penelitiannya. Hal ini penting agar tidak terjadi

kesalahan dalam menentukan informan, sebab dari merekalah

diharapkan informasi dapat terkumpul sebagai upaya untuk menjawab

pertanyaan penelitian yang diajukan. Subyek penelitian menurut Amirin

adalah seseorang atau sesuatu yang mengenainya ingin diperoleh

keterangan.8

Penentuan subyek penelitian menggunakan teknik Purposive

Sampling. Menurut Sugiyono, Purposive Sampling adalah teknik

pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu,

misalnya orang tersebut dianggap paling tahu tentang apa yang

diharapkan, atau mungkin sebagai penguasa sehingga memudahkan

untuk menjelajahi obyek atau situasi sosial yang ingin diteliti.9

Maka dari itu peneliti menentukan beberapa Subyek yang terdiri dari :

a. Kepala Desa Selopuro

Kepala Desa merupakan subyek yang dianggap paling mengerti

dan memahami tentang kondisi masyarakat desa.

b. Suami TKW

Suami TKW merupakan subyek yang mengalami dan menjalankan,

dapat diperoleh informasi yang mendalam berkaitan dengan peran

8Muhammad Idrus. 2009. Penelitian Ilmu Sosial : Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif : Edisi

Kedua. Jakarta: Erlangga. Hlm 36. 9Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Hlm 210.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/39689/2/BAB I.pdf · 1.6.1 Pendekatan penelitian . Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode

10

substitutif yang dijalankan.Lima orang subyek dipilih karena sudah

menunjukkan bagaimana peran substitutif itu dijalankan dalam

keluarga.

c. Keluarga serumah

Keluarga serumah (ibu atau bapak) yang tinggal satu rumah

dengan suami tenaga kerja wanita. Dipilih karena subyek mengerti

dan tahu bagaimana kehidupan di dalam rumah tangga. Dapat

menceritakan keseharian yang dilakukan suami TKW di dalam

keluarga. Dipilih dua orang untuk subyek penelitian.

1.6.5 Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini berasal dari sumber data primer dan

sekunder, yaitu :

a) Sumber data primer

Data primer , yaitu data yang diperoleh langsung dari objek

yang akan diteliti.10

Data primer didapat dengan melakukan

observasi dan wawancara. Data primer merupakan data dari

sumber asli yang dikumpulkan secara khusus untuk menjawab

penelitian. Data primer yang didapatkan dengan subyek

penelitian, yaitu Bapak Kepala Desa Selopuro bapak Sifaunida,

dengan suami-suami TKW yaitu bapak Budiono, bapak Nur

Sodiq, bapak Tohari, bapak, Narno, bapak Hari, dan bapak

Zainal Arifin dan keluarga TKW yaitu, ibu Tukem dan Bapak

Samuji.

10

Bagong Suyanto dan Sutinah.2010. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Kencana. Hlm 55.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/39689/2/BAB I.pdf · 1.6.1 Pendekatan penelitian . Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode

11

b) Sumber data sekunder

Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari lembaga atau

institusi tertentu.11

Data sekunder merupakan sumber data

penelitian yang diperoleh oleh peneliti yang bersifat tidak

langsung atau melalui media perantara. Data sekunder yang

saya gunakan disini ialah dari berbagai sumber yang didapatkan

baik dalam jurnal penelitian, website resmi pemerintah

kabupaten Blitar, dan dari website resmi BPS kabupaten Blitar.

1.6.6 Teknik Pengumpulan Data

Dalam melakukan penelitian untuk mendapatkan data yang

diperlukan harus menggunakan prosedur yang sistematis. Disini peneliti

menggunakan teknik diantaranya :

a. Observasi

Observasi (pengamatan) yang dimaksud di sini adalah “deskripsi

secara sistematis tentang kejadian dan tingkah laku dalam setting

sosial yang dipilih untuk diteliti” (Marshall & Rossman,

1989:79).Pengamatan dapat bervariasi mulai dari yang sangat

terstruktur dengan catatan rinci mengenai tingkah laku sampai

dengan deskripsi yang paling kabur tentang kejadian dan tingkah

laku.12

Dalam penelitian ini peneliti mengetahui bagaimana

kehidupan sehari-hari yang dilakukan oleh para suami tenaga kerja

wanita dalam menjalankan perannya dan mengurusi rumah tangga

dan anak-anaknya di rumah.

11

Ibid halaman 55 12

Bagong Suyanto dan Sutinah ibid hlm 172

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/39689/2/BAB I.pdf · 1.6.1 Pendekatan penelitian . Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode

12

b. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu,

percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara

(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara

(interview) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.13

Dalam

melakukan wawancara dibagi dalam 3 kelompok yaitu wawancara

terstruktur, wawancara semi terstruktur, dan wawancara mendalam

(in-depth interview). Disini peneliti menggunakan wawancara

mendalam, wawancara mendalam bertujuan untuk mengumpulkan

informasi yang kompleks, yang sebagian besar berisi pendapat,

sikap, dan pengalaman pribadi. Dalam melakukan wawancara

mendalam peneliti mendapatkan data-data yang dibutuhkan dan

mengungkap berbagai fakta yang ada. Disini peneliti menemukan

bahwa sebagian besar pekerjaan yang dilakukan oleh para suami

TKW dikerjakan secara bersamaan namun kadang juga masih ada

pekerjaan yang dibantu oleh keluarganya.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengambilan data yang diperoleh

melalui dokumen-dokumen.Data-data yang dikumpulkan dengan

teknik dokumentasi cenderung merupakan data sekunder.14

Dalam

penelitian ini data-data yang berkaitan dengan dokumentasi dapat

diperoleh dari berbagai hal, seperti berkas – berkas yang

mendukung dalam penelitian, foto, video, rekaman suara yang

13

Moleong, Levy. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hlm 67. 14

Usman, Husnaini. 2008. Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta : PT. Bumi Aksara. Hlm 69.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/39689/2/BAB I.pdf · 1.6.1 Pendekatan penelitian . Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode

13

diperoleh dari subjek penelitian maupun dari orang lain yang dapat

mendukung dalam penelitian. Dokumen yang didapatkan oleh

peneliti yaitu foto-foto yang didapatkan secara langsung dengan

informan saat berada langsung di rumah informan.

1.7 Ruang Lingkup Penelitian

a. Peran Substitutif:

1) Perekonomian Keluarga

Perekonomian keluarga yang dijalankan oleh para suami tenaga kerja

wanita di dusun Gading yang mayoritas penduduknya bekerja sebagai

petani dirasa hanya pas-pasan jadi harus ada solusi lain yang

dikerjakan untuk menambah pundi-pundi keuangan untuk kehidupan

yang lebih baik dengan cara menjadi TKW.

2) Pendidikan Anak

b. Domestikasi

Pandangan pekerjaan wanita yang hanya pada sector domestic

(domestic oriented) seperti memasak, menyapu, mengasuh anak,

mencuci baju dan membersihkan rumah. Dalam hal ini suami yang

harus mengerjakan pekerjaan rumah yang tadinya ada istri dikerjakan

oleh istri sekarang sang suami harus mengerjakannya juga sehingga

ada domestikasi peran terhadap suami.

1.8 Teknik Analisa Data

Dalam penelitian ini teknik analisa data yang digunakan oleh

peneliti adalah teknik analisa data secara kualitatif, yaitu dengan cara

mengumpulkan berbagai sumber informasi dan data kemudian

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/39689/2/BAB I.pdf · 1.6.1 Pendekatan penelitian . Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode

14

digeneralisasikan. Analisia data merupakan langkah terakhir sebelum

didapatkan satu kesimpulan. Teknik analisis data diperlukan dalam

penelitian guna gambaran yang jelas dan terperinci tentang objek yang

diteliti. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode

kualitiatif dengan analisis deskriptif.15

Setelah data dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif

selanjutnya akan membahas permasalahan sampai pada penarikan

kesimpulan. Dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif model

tersebut interaktif yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman melalui

empat tahapan16

Gambar 1.1

Model analisis data oleh Miles dan Huberman

Sumber: Miles dan Huberman (Sugiyono.2010 :183)

15

Creswell.S. John. 2015. Penelitian Kualitatif & Desain Riset (memilih diantara pendekatan).

Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hlm 220. 16

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kualitatif dan RND. Bandung: Alfabeta. Hlm 183.

Pengumpula

n Data

Penyajian

Data

Penarikan

Kesimpulan Reduksi

Data

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/39689/2/BAB I.pdf · 1.6.1 Pendekatan penelitian . Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode

15

1. Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dilakukan

oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data dilakukan

untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai

tujuan penelitian. Kegiatan yang dilakukan untuk mengumpulkan data

yang telah diperoleh dari subyek penelitian yang ada relevansinya dengan

penelitian ini.

2. Reduksi Data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan

perhatian pada penyederhanaan, pengabstraksian, dan transformasi data

kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Kegiatan

reduksi data berlangsung terus-menerus, terutama selama proyek yang

berorientasi kualitatif berlangsung atau selama pengumpulan data. Selama

pengumpulan data berlangsung, terjadi tahapan reduksi, yaitu membuat

ringkasan, mengkode, menelusuri tema, membuat gugus-gugus, membuat

partisi, dan menulis memo.

3. Penyajian Data

Penyajian data merupakan kegiatan terpenting kedua dalam

penelitian kualitatif. Penyajian data yaitu sebagai sekumpulan informasi

yang tersusun memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan

pengambilan tindakan.17

Sekumpulan data yang diorganisir dapat memberi

deskripsi menuju proses penarikan kesimpulan. Penyajian data harus

17

Ulber Silalahi. 2009. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama. Hlm 340

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/39689/2/BAB I.pdf · 1.6.1 Pendekatan penelitian . Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode

16

mempunyai relevansi yang kuat dengan perumusan masalah secara

keseluruhan dan disajikan secara sistematis.

4. Penarikan Kesimpulan

Proses penarikan kesimpulan merupakan bagian penting dari

kegiatan penelitan karena merupakan kesimpulan dari penelitian. Proses

penarikan kesimpulan ini bermaksud untuk menganalisa, mencari mencari

makna dari data yang ada sehingga dapat ditemukan permasalahan apa

yang ada dalam penelitian yang telah dilakukan.

1.9 Keabsahan Data

Validitas merupakan kekuatan lain dalam penelitian kualitatif,

validitas didasarkan pada kepastian apakah hasil penelitian sudah akurat

dari sudut pandang peneliti, partisipan atau pembaca secara

umum.18

Mengacu pada Moleong (1994:330) untuk pembuktian validitas

data penelitian ini ditentukan oleh kredibilitas temuan dan interpretasinya

dengan mengupayakan temuan dan penafsiran yang dilakukan sesuai

dengan kondisi yang senyatanya dan disetujui oleh subyek penelitian.

Kondisi di atas dapat dipenuhi dengan cara memperpanjang observasi,

pengamatan yang erus menerus, triangulasi, dan membicarakan temuan

dengan orang lain, dan menggunakan bahan referensi. Sedangkan

reabilitas dapat dilakukan dengan pengamatan sistematis, berulang, dan

dalam situasi yang berbeda.

Penelitian ini menggunakan triangulasi sumber yang artinya

membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi

18

Cresswell, S John.2015. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hlm 220

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/39689/2/BAB I.pdf · 1.6.1 Pendekatan penelitian . Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode

17

yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian

kualitatif. Hal itu dapat dicapai dengan jalan:

a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara

b. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa

yang dikatakannya secara pribadi

c. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi

penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu

d. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang

berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang

pemerintahan. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu

dokumen yang berkaitan.19

Penelitian yang telah dilakukan pada para suami tenaga kerja wanita di

dusun Gading dapat dilakukan dengan triangulasi sumber dan dipilih yang

pertama yaitu dengan cara membandingkan apa yang dikatakan orang di

depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi dan

membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian

dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.

Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa

yang dikatakan secara pribadi disini bermaksud untuk mencari tahu

kebenaran yang terjadi pada keluarga para suami TKW yang menjalankan

kehidupan tanpa sang istri di rumah dengan banyaknya pemikiran negatif

atau streotype buruk untuk TKW.

19Moleong, L.J. 2005.Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Remaja Rosdakarya: Bandung.

Hlm 330