jejas sel & adaptasi sel

8/11/2019 Jejas Sel & Adaptasi Sel

1/8

JEJAS SEL DAN ADAPTASI

Kelangsungan fungsi dan struktur sel nomal,

beradaptasi, terjejas dan yang terjejas irever-

sibel atau mati, merupakan keadaan yang

berbatas kabur.

Dalam keadaan bereaksi terhadap tekanansedang sel dapat mengalami berbagai tahap-

an adaptasi dan jejas yang akhirnya hanya

untuk mati.Tekanan yg lebih beratjejas langsung.

Jejas yang hebatdapat segera mematikan.


2/8

Semua tekanan atau pengaruh berbahaya

berdampak pertama-tama pada tingkat mo-

lekul. Perubahan molekul dan fungsi selalumendahului perubahan morfologi, sekarang

dijelaskan oleh teknik2 biologi sel dan mole-

kul.Waktu yang diperlukan untuk menimbulkan

perubahan yang tampak pada adaptasi sel,

jejas dan kematian, berbeda-beda sesuai de-

ngan kemampuan pemilahan cara-cara yang

dipakai untuk mendeteksi perubahan tsb.


3/8

Hipertrofi menyatakan peningkatan ukuran

sel dan perubahan ini, meningkatkan ukuran

alat tubuh.Perubahan lingkungan yang menyebabkan

hipertrofi otot bercorak terjadi terutama seba-

gai peningkatan beban kerja.Pada jantung, rangsangnya ialah tekanan

darah tinggi.

Pada otot rangkakerja berat.

Terdapat sintesis enzim dan filamen yang

meningkat, mencapai keseimbangan antara

tantangan dan kemampuan fungsi sel.


4/8

Kemungkinan penyebab kerusakan mem-

bran pada jejas iskemik yang ireversibel.1. Kehilangan ATP sel

2. Kehilangan fosfolipid membran (sintesis

berkurang atau degradasi meningkat)

3. Produk-produk pemecahan lipid (asam

lemak bebas, lisofosfolipid)

4. Jenis oksigen beracun

5. Perubahan sitoskelet6. Ruptur lisosom


5/8

Akibat kematian jaringan/nekrosis bagi organ

dan kelangsungan hidup organ :

Hipoksi :Bila arteri femoralis menyempit, sel-sel otot

skelet tungkai akan mengisut (atrofi).

Penyusutan masa sel ini mencapai keseim-bangan antara kebutuhan metabolik dan per-

bekalan oksigen yang tersedia.

Hipoksia yang lebih berat akan

menyebabkan jejas atau kematian sel.

Jaringan yang sangat rentan terhadap anoxia

adalah otak.


6/8

Agen biologik :

Virus dan parasit dapat mengeluarkan berba-

gai enzim dan toksin, yang secara langsungatau tidak langsung mempengaruhi jaringan

sehingga timbul nekrosis.

Agen kimia :Dapat eksogen maupun endogen.

Gas yang digunakan dalam perang (misal

gas mustard)merusak jaringan paru-paru.

Gas lain setelah diabsorpi kemudian meru-

sak parenchym hati. Sublimat merusak lam-

bung dan sel tubulus ginjal.


7/8

Produk2 metabolisme tubuh sendiri dapat

bertindak sebagai racun (autointoksikasi)

misal wanita hamilkeracunan kehamilan(toksemia gravidarum).

Pada payah ginjaluremia

Kerentanan (hypersensitivity) :Sensitif obat2an sulfanekrosis pada epitel

tubulus ginjal, bila ia makan obat2an sulfa.

Juga dapat timbul nekrosis pada pembuluh2

darah. Dalam imunologi dikenal sebagai

reaksi Schwartman dan reaksi Arthus.


8/8

jejas sel & adaptasi sel

Documents