agen dan jejas
TRANSCRIPT
7/23/2019 Agen Dan Jejas
http://slidepdf.com/reader/full/agen-dan-jejas 1/32
Pertanyaannya
1. Apa yang menyebabkan terjadinya jejas, kematian sel dan adapatasi
sel ?
2. Bagaimana Patogenesis dan Morfologi jejas sel ?
3. Apa yang dimaksud dengan penimbunan intrasel beserta conto!contonya, jelaskan ?
". Pada organel!organel sel apa saja yang terjadi perubaan subsel,
jelaskan ?
#. Ada beberapa proses adaptasi sel, jelaskan ?
$. Apa yang dimaksud dengan kalsi%kasi dan perubaan ialin ?
&a'aban
1. (ebab!sebab &ejas, )ematian dan Adaptasi (el adala *a. +ipoksia *
Penyebab jejas dan kematian sel paling penting
Mempengarui respirasi oksidasi aerob
+ilangnya perbekalan dara, penyebab ipoksia yang paling sering
-ksigenasi dara yang tidak memadai karena kegagalan
kardiorespirasi
b. Baan )imia dan -bat *
Penyebab penting adaptasi, jejas dan kematian sel.
(etiap agen kimia atau obat dapat dilibatkan. Baan yang tidak berbaaya bila konsentrasinya cukup seingga
dapat merusak lingkungan osmosa sel akan berakibat jejas atau
kematian sel tersebut.
acun dapat menyebabkan kerusakan ebat pada sel dan
kemungkinan kematian seluru organisme.
Masing!masing agen biasanya memiliki sasaran kusus dalam tubu
c. Agen /isika *
0rauma mekanik pada organel intrasel atau pada keadaan yang
ekstrem, dapat merusak sel secara keseluruan. (uu renda asokonstriksi dan mengacau perbekalan dara untuk
sel!sel, bila suu semakin renda, air intrasel akan mengalami
kristalisasi.
(uu tinggi yang merusak dapat membakar jaringan.
Perubaan mendadak tekanan atmosfer juga dapat berakibat
gangguan perbekalan dara untuk sel!sel. Penyakit caison
0enaga adiasi menyebabkan ionisasi lansung senya'a kimia yang
dikandung dalam sel, mutasi yang dapat berjejas atau membunu sel!
sel.
0enaga isterik meyebabkan luka bakar, dapat mengganggu jalur
7/23/2019 Agen Dan Jejas
http://slidepdf.com/reader/full/agen-dan-jejas 2/32
konduksi syaraf dan sering berakibat kematian karena aritmia jantung.
d. Agen Mikrobiologi *
irus dan rcketsia merupakan parasit obligat intrasel yang idupnya
anya di dala sel!sel idup. irus yang menyebabkan perubaan pada sel * (itolisis dapat
menyebabkan kematian sel4, -nkogen merangsang replikasi sel,
berakibat tumor4.
)uman dengan membebaskan eksotoksin dan endotoksin yang
mampu mengakibatkan jejas sel, melepaskan en5im seinga dapat
merusak sel.
&amur, proto5oa dan cacing dapat menyebabkan kerusakan dan
penyakit pada sel
e. Mekanisme 6mun * Penyebab kerusakan sel dan penyakit pada sel.
Antigen penyulut berasal dari eksogen esin tanaman beracun4,
endogen antigen sel4 yang menyebabkan penyakit autoimun.
f. 7acat 8enitika *
)esalaan metabolisme keturunan dapat mengurangi sutu en5em
sel.
9alam keadaan para meyebabkan kelangsungan idup sel tidak
sesuai.
Beberapa keadaan abnormal genetika diturunkan sebagai sifatkeluarga anemia sel sabit4.
g. )etidak seimbangan :utrisi *
9efesiensi nutrisi penyebab jejas sel yang penting, mengancam
menjadi masala keancuran di masa mendatang.
9efesiensi protein!kalori, a;itaminosis, kalori berlebian dan diet
kaya lemak merupakan masala ketidakseimbangan nutrisi di dunia.
. Penuaan * Penuaan dan kematian sel merupakan akibat penentuan progresif
selama jangka 'aktu idup sel dengan informasi genitik yang tidak
sesuai akan mengalangi fungsi normal sel.
2. &ejas pada sel mungkin mempunyai banyak penyebab, dan mungkin
tidak mempunyai jalur akir umum common %nal pat'ay4 kematian
sel. 0itik pantang balik, yaitu titik dimana kerusakan ire;ersibel dan
kematian sel terjadi, masi banyak yang belum diketaui &enis oksigen
tereduksi parsial yang diaktifkan, merupakan perantara penting
kematian sel dalam banyak keadan patologis.
7/23/2019 Agen Dan Jejas
http://slidepdf.com/reader/full/agen-dan-jejas 3/32
angkaian Peristi'a * &<&A( 6()<M6 9A: +6P-)(6A
♣ 0itik pertama serangan ipoksia iala pernapasan aerob sel, yaitu
fosforilasi oksidatif ole mitokondria.
♣ Pembentukan A0P diperlambat atau berenti.
♣ Penimbnan natrium intrasel dan difusi kalium keluar sel disusul ole
iso!osmosa air mengakibatkan pembengkakan sel yang akut.
♣ 8likolisis meyebabkan penimbunan asam laktat dan fosfat anorganik
dari idrolisis ester!ester fosfat akan menurunkan p+ intrasel.
Peristi'a selanjutnya terjadi pelepasan ribosom dan retikulum
endoplasma bergranula dan penguraian polisom menjadi monosom.
0erjadi gelembung di permukaan sel. 8angguan di atas re;ersibel bila
oksigenasi segera dipulikan, tetapi bila eskimi menetap maka terjadi
jejas ire;ersibel.
&ejas ire;ersibel diikuti secara morfologis ole *
♣ akuolisasi berat mitokondria, termasuk krista!kristanya.
♣ )erusakan para selaput plasma
♣ Pembengkakan lisosom
♣ Bila daera iskemi diperfusi kembali terjadi in=uks kalsium yang
masif ke dalam sel seingga timbul kepadatan amorf dalam matriks
mitokondria
)emungkinan penyebab kerusakan membrane pada jejas iskemik yangire;ersibel *
♣ )eilangan A0P sel
♣ )eilangan fosfolipid membran sintesis berkurang atau degradasi
meningkat4
♣ Produk!produk pemecaan lipid asam lemak bebas, lisofosfolipid4
♣ &enis oksigen beracun
♣ Perubaan sitoskelet
♣ uptur lisosom
9ua peristi'a secara tetap menandai sifat ire;ersibel *
♣ )etidakmampuan menguba disfungsi mitokondria ilangnya
fosforilasi oksidatif dan pembentukan A0P4 teradap reperfusi dan
reoksigenasi.
♣ 0imbulnya gangguan nyata pada fungsi selaput
Mekanisme jejas ire;ersibel
♣ Perubaan struktur dan fungsi mitokondria dalam jaringan iskemi
dan pengurangan A0P sebagi penyebab kematian sel.
♣ )erusakan membran sel sebagai faktor utama patogenesis jejas sel
7/23/2019 Agen Dan Jejas
http://slidepdf.com/reader/full/agen-dan-jejas 4/32
yang ire;ersibel.
♣ /osforilasi oksidatif dipengarui ipoksia, ole karena itu
mempengarui sintesis A0P yang ;ital, kerusakan selaput penting bagi
timbulnya jejas letal sel, dan ion kalsium, pada beberapa keadaan,
merupakan perantara penting bagi perubaan biokimia yang
menyebabkan kematian sel.
&ejas sel akibat radikal bebas *
♣ Beberapa baan kimia menyebabkan jejas selaput secara langsung *
keracunan merkuri klorida, air raksa mengikat gugus sulf!idril selaput
sel dan protein lain.
♣ &ejas radikal bebas, terutama ole jenis oksigen yang diaktifkan,
timbul sebagai jalur umum jejas sel pada berbagai proses, seperti jejas
baan kimia dan radiasi, keracunan oksigen dan gas lain!lain, penuaan
sel, pembunuan mikroba ole sel fagosit, kerusakan radang,
perusakan tumor ole makrofag dan lain sebaginya.
Apaka radikal bebas itu *
♣ (ejenis baan kimia yang memiliki satu elektron tanpa pasangan
pada orbit luarnya yang sangat reaktif dan tidak mantap.
♣ 9alam sel mengadakan reaksi dengan baan kimia anorganik dan
organik.
♣ adikal dapat dibentuk dari dalam sel ole absorbsi tenaga radiasi,
reaksi reduksi!oksidasi dan metabolisme en5imatik baan!baan kimia
eksogen.
(ekali radikal bebas terbentuk, bagaimana tubu dapat terbebas dari
padanya ?
♣ (uperoksida tidak mantap secara spontan dirusak menjadi oksigen
dan idrogen peroksida.
♣ (ejumla en5im melakukan perla'anan teradap radikal bebas.
♣ ogam!logam ikut serta pada pembersian dengan cara menerima
atau menyumbangkan elektron.
♣ Antioksidan endogen dan eksogen dapat menyekat permukaan
radikal bebas atau membuatnya inaktif.
&ejas sebagai akibat ;irus *
♣ 9ampak sitopati langsung, dimana partikiel ;irus yang melakukan
replikasi cepat mempengarui beberapa aspek metabolisme seingga
terjadi kerusakan sel.
♣ 6nduksi reaksi imun teradap antigen ;irus atau antigen sel asil
perubaan ;irus dan perusakan sel ole antibodi atau reaksi
perantaraan sel.
Penuaan sel *
7/23/2019 Agen Dan Jejas
http://slidepdf.com/reader/full/agen-dan-jejas 5/32
♣ 9apat merupakan penimbunan progresif perubaan!perubaan
struktur dan fungsi selama bertaun!taun yang mengakibatkan
kematian sel atau setidak!tidaknya pengurangan kemampuan sel
bereaksi teradap jejas.
♣ Penuaan sel sebagai akibat program genetika yang di'ariskan dalam
sel!sel dan sebagai akibat penimbunan jejas sel yang berulang sejalan
dengan 'aktu.
Morfologis jejas sel *
♣ Perubaan >ltrastruktur *
1. Perubaan yang terdapat pada membran plasma, pembengkakkan
sel, gelembung sitoplasama, penumpulan dan distrosi jonjot mikro,
terjadi robekan pada selaput yang membungkus membran sel.
2. Perubaan mitokondria, menjadi padat, membengkak karena
pergeseran ion, kepadatan amorf yang kas, terjadi robekan dan
disusul perkapuran.
3. Pelebaran retikulum endoplasma, diikuti pelepasan ribosom dan
pecanya polisom disertai pengurangan protein, terjadi fragmentasi
progresif retikulum endoplasma dan pembentukan gambaran mielin.
". Perubaan pada lisosom, dapat jerni dan sering bengkak, setela
jejas a'itan jejas letal, lisosom robek dan dapat mengilang ditemukan
sebagai bangkai sel mati4
♣ 8ambaran Mikroskop 7aaya *
1. &ejas re;ersibel perubaan morfologis sebagi akibat jejas non letal
sel * degenerasi4, pembengkakkan sel dan perubaan berlemak.
2. )ematian sel :ekrosis. :ekrosis dapat dide%nisikan sebagai
perubaan morfologi akibat tindakan degradasi progresif ole en5im!
en5im pada sel yang terjejas letal.
3. 9ua proses penting * 14 pencernaan sel ole en5im menyebabkan
nekrosis likuefaktif ,24 denaturasi protein menimbulkan nekrosis
koagulatif.
". :ekrosis kaseosa gambaran puti seperti keju pada daera
nekrosis4, merupakan bentuk lain nekrosis koagulatif, dijumpai paling
sering pada fokus!fokus infeksi tuberkulosis. Apoptosis iala gambaran
morfologi nyata kematian sel yang tidak la5im yang mengenai satu sel
atau kelompok sel. :ekrosis lemak ole en5im, adanya area!area fokal
kerusakan lemak sebagai akibat dilepaskan secara abnormal en5im!
en5im pankreas yang diaktifkan ke dalam jaringan pankreas dan
rongga peritoneum. :ekrosis pankreas akut4. Asam lemak yang
dilepaskan bergabung dengan kalsium mengasilkan daera!dera
yang tampak makro puti berkapur.
#. :ekrosis %brinoid * &ejas imunologi teradap arteri dan arteriol yang
ditandai ole penimbunan massa %brin yang ber'arna mera muda
omegen, protein plasma, imunoglobulin, dalam dinding pembulu
7/23/2019 Agen Dan Jejas
http://slidepdf.com/reader/full/agen-dan-jejas 6/32
yang terkena. Merupakan bentuk nyata reaksi jaringan teradap
bentuk!bentuk tertentu jejas.
$. :ekrosis gangrenosa * diterapkan pada tungkai ba'a yang
keilangan perbekalan dara dan selanjutnya diserang kuman. Bila
gambaran koagulatif menonjol, dinamakan ganren kering, bila in;asikuman mengakibatkan likuefaksi, disebut gangren basa
3. Penimbunan 6ntrasel *
Adanya beberapa metabolit normal berlebian pada sel. 7onto *
Penimbunan glikogen pada penderita diabetes yang kadar glokusanya
tinggi terus.
Penimbunan beberapa produk abnormal yang tidak dapat
dimetabolisme.7onto * Produk abnormal sebagai asil kesalaan
metabolisme keturunan
(intesis intrasel berlebi beberapa produk. 7onto * (intesisberlebian pigmen melanin yang dijumpai pada penyakit tertentu,
misalnya insu%siensi adrenal
emak *
♣ Perubaan berlemak merupakan penimbunan abnormal lemak dalam
sel parenkin. Penumpukan ;akuol lemak dalam sel, baik kecil maupun
besar, mencerminkan peningkatan bsolut lemak intrasel.
♣ Agar dikeluarkan ole ati, trigliserida intrasel arus digabungkan
dengan molekul apoprotein kusus yang disebut protein penerima lipid
untuk membentuk lipoprotein.♣ Perubaan berlemak paling sering terjadi pada ati dan jantung
8angguan yang menyebabkan ati berlemak *
♣ Pemasukan berlebi asam lemak bebas ke dalam ati.
♣ (entesis asam lemak dari asetat meningkat.
♣ -ksidasi asam lemak berkurang.
♣ Peningkatan esteri%kasi asam lemak menjadi trigliserida, seingga
terjadi peningkatan gliserofosfat!alfa, tulang punggung karboidrat
yang terlibat dalam seteri%kasi tersebut.♣ Pengurangan sintesis apoprotein.
♣ (ekresi lipoprotein dari ati terganggu.
:omor 2 dan 3 menyebabkan peningkatan esteri%kasi asam asam
lemak menjadi triglisirida
Penimbunan lipid lainnya *
♣ Penimbunan intraseluler kolesterol dan ester kolesterol juga
menonjol pada penyakit!penyakit tertentu, yang paling penting adala
ateroskloris.
♣ Penimbunan intrseluler kolesterol dan ester kolesterol dalam
7/23/2019 Agen Dan Jejas
http://slidepdf.com/reader/full/agen-dan-jejas 7/32
makrofag juga kas pada keadaan iperlipidemi erediter dan diklapat
akuesita4.
♣ Pertumbuan lemak ke dalan in%ltrasi stroma ole lemak4
merupakan penimbunan jaringan adiposa dalam stroma jaringan ikat
sutu parenkin yang sering dijumpai pada jantung dan pankreas.
♣ Penimbunan protein dapat dijumpai dalam sel karena kelebian yang
ada pada sel atau karena sel mensentesis protein dalam jumla
berlebian.
♣ <ndapan berlebian intraselular baan glikogen tempak pada
penderita kelainan metabolisme glokusa atau glikogen penderita
diabetes mellitus4. 8likogen juga ditimbun di dalam sel!sel dalam
kelompok kelainan yang berubungan erat, semua bersifat genetik,
yang secara bersamaan disebut penyakit penimbunan glikogen atau
glikogenoses.
♣ )ompleks lipid dan karboidrat. Penimbunan intraselular berbagai
metabolit abnormal ditandai ole peningkatan data tentang kesalaan
metabolisme keturunan yang semua dinamakan penyakit penimbunan
Pigmen *
♣ Pigmen <ksogen
Pencemaran udara yang para menyebabkan penimbunan debu pada
paru!paru seperti pada pekekerja tambang antrokosis,
pneumokoniosis pekerja tambang, %broaia progresif massif paru,
siderosis, sideroselikosis4
0attoo dapat menyebabkan pigmentasi yang menetap seumur idup
dalam makrofag kulit yang kadang!kadang mengganggu.
Pigmen endogen *
1. +emosiderin
2. +ematin
3. Bilirubin
". ipofusin
#. Melanin
1, 2, dan 3 berasal dari aemoglobin
+emosiderin *
♣ 6ala pigmen kuning emas sampai coklat, granular atau berkristal,
mengandung 5at besi yang segera tampak dengan mikroskop caaya.
♣ Pigmentasi emosiderin pada sel dan jaringan terjadi sebagai proses
setempat atau sistemik di seluru tubu.
♣ Pada paya jantung yang berkepanjangan paru merupakan conto
yang baik untuk bendungan lama yang meyebabkan penampakan
emosiderin dalam sel fagosit mononuklir dalam al;eoli. Makrofag
berpigmen ini sering disebut sel paya jantung.
♣ +emosiderin sistemik dijumpai bila terjadi kelimpaan besi dalam
7/23/2019 Agen Dan Jejas
http://slidepdf.com/reader/full/agen-dan-jejas 8/32
tubu, emokromatosis merupakan conto paling eksterm kelimpaan
sistemik besi.
♣ Pigmen dan kandungan besi ini dapat dimobilisasi seingga
emosiderin akan mengilang jika penyebab kelebian 5at besi ilang.
+ematin *
♣ Pigmen yang berasal dari emaglobin yang relatif jarang dan
susunannya tidak menentu.
♣ Pigmen ini tampak terjadi pada emolisis massif sel dara mera,
seperti yang terjadi pada reaksi tranfusi atau pada destruksi eritosit
ole parasit malaria.
♣ Pigmen ini juga kuning emas, tetapi jelas terbatas pada sel!sel
retikuloendotel dalam tubu.
♣ Masi mengandung 5at besi.
Bilirubin *
♣ Pigmen empedu normal kuning coklat, ijau, juga berasal dari
emoglobin, tetapi tidak lagi mengandung 5at besi.
♣ Peningkatan kadar bilirubin plasma iperbilirubinemia4 dapat
menyebabkan berbagai kelainan yang merusak metabolisme normal
bilirubin, misalnya peningkatan pemecaan sel dara mera ikterus
emolisis4
♣ Pada eperbilirubinemia, jaringan dan cairan tubu ter'arnai ole
empedu yang menyebabkan kulit dan sklera ber'arna kuning ikterus4.♣ Bilirubin tampak secara morfologi dalan sel!sel ati bila ikterus
suda sangat nyata.
ifopusin *
♣ Pigmen yang tidak larut yang juga dikenal sebagai lipokrom, pigmen
kerusakan 'ear!and!tear4 atau penuaan.
♣ ipofusin tampak dalam sel yang mengalami perubaan progresif,
lambat seperti pada atro% yang terjadi pada usia lanjut dan penderita
malnutrisi berat yang disertai pengisutan alat tubu atro% coklat4.
♣ ipofusin merupakan sisa tidak tercerna ;akuol autofagi yang
terbentuk selama penuaan dan atro%.
♣ Pigmen ini berasal dari peroksidasi lipid poli tidak jenu membran
subsel.
Melanin *
♣ Berasal dari baasa @unani melas yang berarti itam, merupakan
pigmen endogen bukan berasal dari emoglobin, ber'arna coklat
itam yang dibentuk bila en5im tirisine mengkatalis oksidasi tirosin
menjadi dil!idroksifelalanin 9-PA4.
7/23/2019 Agen Dan Jejas
http://slidepdf.com/reader/full/agen-dan-jejas 9/32
♣ Melanosit normal terapat pada kulit, folikel rambut, saluran u;ea dan
lain!lain.
♣ Pada manusia, sistesis melanin diatur ole kelenjar adrenal dan
ipo%sis.
♣ Albino merupakan penderita keilangan tirosinase erediter, tidak
mampu mensintesis melanin dan sangat peka dan muda terjejas
caaya mataari serta kanker kulit.
". Perubaan sub sel *
♣ Membran dan kerangka membran * kerusakan selaput yang
re;ersibel dan ire;ersibel, kelainan lain pada struktur molekul
membran dan komponen!komponen yang terkait, beberapa bersifat
genetik.
♣ isosom * 14. +eterogasitosis, baan!baan dari lingkungan eksterna
diambil melalui proses endositosis cara kusus * fagositosis, dari
makromolekul * pinositosis4. 7onto * pengambilan dan pencernaan
kuman ole leukosit neitro%l. 24. Autofagositosis, organel sel
mengalami jejas setempat dan kemudian arus dicerna bila funsi sel
normal ingin dipertaankan, lisosom dilibatkan dalam autodigesti
autolisosom4 dan prosesnya disebut autofagi.
♣ 6nduksi +ipertro%4 etikulum <ndoplasma Polos * Penggunaan
barbiturat jangka lama akan berakibat pemendekan progresif jangka'aktu tidur, penderita mengalami adaptasi teradap obat. 9asar
adaptasi ini ditelusuri melalui induksi meningkatnya ;olume ipertro%4
retikulum endoplasma polos (<4 epatosit.
♣ Mitokondria * 9isfungsi mitokondria berperan penting pada jejas akut
sel, berbagai perubaan dalam jumla, ukuran dan bentuk terjadi pada
keadaan patologi. 7onto * keadaan abnormal megamitokondria4 pada
ati penderita alkoolisme.
♣ (itoskelet, keadaan yang abnormal mendasari berbagai keadaan
patologi yang mencerminkan gangguan fungsi sel, seperti gerakan sel
dan gerakan organel intrasel atau pada beberapa keadaanpenimbunan baan ber%bril intraselular. (itoskelet tersusun dari
mikrotubuli, %lamen aktin tipis, %lamin miosin tebal, berbagai kelas
%lamen sedang, beberapa bukan %lamin yang tidak mengalami
polimerasasi lainnya. Patologi sitoseklet akan segera mengungkap
lebi banyak keadaan dimana kelainan sitoseklet berperan pada
perkembangan penyakit.
#. Adaptasi sel *
♣ (el!sel menyesuaikan diri dengan perubaan lingkungan mikronya.
♣ /ungsi dan morfologi sel normal tidak berada dalam keadaan yang
7/23/2019 Agen Dan Jejas
http://slidepdf.com/reader/full/agen-dan-jejas 10/32
kaku, tetapi mengikuti perubaan struktur dan fungsi cairan yang
mencerminkan perubaan tantangan idup.
♣ (ebagi conto * induksi (<, Atro%, +ipertro%.
Atropi *
♣ Pengisutan ukuran sel akibat keilangan baan sel.
♣ Penyebab * 14 berkurangnya beban kerja, 24 ilangnya persyarafan,
34 berkurangnya perbekalan dara, "4 nutrisi yang tidak memadai, #4
ilangnya rangsang ormon.
♣ Perubaan sel yang mendasai sifatnya sama yaitu kemunduran sel
sampai ukuran kecil.
♣ Pada banyak keadaan atro% disertai kenaikan nyata jumla ;akuol
autofagi.
+ipertro% *
♣ +ipertropi menyatakan peningkatan ukuran sel dan perubaan ini,
meningkatkan ukuran alat tubu.
♣ 9isebabkan ole kenaikan tantangan fungsi atau rangsang ormon
kas dan dapat terjadi dalam keadaan %siologi dan patologi.
♣ Perubaan lingkungan yang menyebabkan ipertro% otot bercorak
terjadi terutama sebagai peningkatan beban kerja. 7onto * tekanan
dara tinggi pada jantung, otot tulang karena kerja berat.
♣ Ada batasnya ipertro% dimana pembesaran yang terjadi tidak
mampu lagi memberikan kompensasi seingga terjadi, misalnya paya jantung.
$. )lasi%kasi *
♣ )alsi%kasi patologi merupakan proses pengendapan abnormal
garam!garam kalsium, disertai sedikit besi, magnsium dan garam!
garam mineral lainnya.
♣ )alsi%kasi distro%k * permulaan dan kelanjutan yang akirnya
menyebabkan pembentukan kristal kalsium fosfat. )asus yang sering
terjadi pada penyakit kalsi%kasi katup dan ateroklerosis.
♣ )alsi%kasi metastatik * Perubaan ini terjadi pada jaringan normal
bila terjadi iperkalsemia. )alsi%kasi metastatik dapat terjadi luas ke
seluru tubu, tetapi pada dasarnya mengenai jaringan interstisium
pembulu!pembulu dara, ginjal, jantung, mukos lambung.
Perubaan ialin *
♣ Pengendapan ialin terjadi di dalam sel, diantara sel!sel dan lebi
luas lagi sebagai ialinisasi jaringan.
♣ +ialin menyatakan sifat setiap baan omogen, terang dan ber'arn
mera muda dalam potongan jaringan rutin seperti * 14 parut jaringan
ikat berkolagen padat dapat memberi gambaran ialin omogen mera
7/23/2019 Agen Dan Jejas
http://slidepdf.com/reader/full/agen-dan-jejas 11/32
muda, 24 penebalan dan reduplikasi selaput basal arteriolosklerosis
ialin4, 34 <ndapan sejenis protein ekstraselular abnormal
padaamiloidosis, tampak ialin dengan mikroskop caaya. "4 0etes
protein yang direabsorpsi yang dijumpai pada sel epetel tubuli ginjal ,
#4 6nfeksi ;irus tertentu yang ditandai adanya inklusi ialin ;irusdalam sel!sel yang terlibat, $4 Pada alkoolik kronik, terutam bila
menyebabkan sirosis ati, epatosit dapat membentuk endapan ialin
sitoplasma
6stila ialin diterapkan pada golongan eterogen perubaan anatomi
sekedar dalam usaa untuk menggolongkan penampilannya dalam
potongan jaringan yang di'arnai.
(umber *
Materi )ulia Patologi )linik9osen * dr.+atta Antemas
Tujuan Pembelajaran/ Learning Objective (LO)
Maasis'a mampu menjelaskan*
1. +ubungan antara agen biologi dengan keseatan
2. +ubungan antara agen kimia dengan keseatan
3. +ubungan antara agen %sika dengan keseatan
". Perbedaan antara gejala benjolan kanker dan benjolan bukan
kanker
#. Mekanisme perubaan sel yang terjadi akibat agen!agen tersebut
.
F. Pembahasan LO
1. Hubungan antara agen biologi dengan kesehatan
Penumpangan ole agen idup, yang berkisar ukuran dari ;irus
submikroskopis sampai nematoda yang tampak dengan mata telanjang
dapat menyerang manusia dan mengakibatkan jejas, kematian sel,
atau kematian indi;idu. Virus dan ricketsia merupakan parasit obligat
intrasel, yaitu kelamgsungan idupnya anya di dalam sel!sel idup.
6nteraksi antara ;irus dan sel ospes terjadi dalam beberapa bentuk.
7/23/2019 Agen Dan Jejas
http://slidepdf.com/reader/full/agen-dan-jejas 12/32
Banyak ;irus jelas menjadi parasit teradap sel dengan tanpa
mempengaruinya yang disebut ;irus penumpangC. irus yang
menyebabkan perubaan pada sel dimasukkan dalam dua golongan
besar, yaitu*
a. agen yang mampu menyebabkan kematian sel sitolisis4, dan
b. agen yang merangsang replikasi sel dan mungkin berakibat
tumor onkogen4.
(eperti ;irus, pengaru kuman amper tidak terduga. Beberapa kuman
bersifat komensal tidak berbaaya dan beberapa kuman lainnya
bakan membantu keidupan manusia. 7ontonya =ora usus
Escherichia coli yang merupakan sumber berarga ;itamin ). 0etapi
meskipun kuman ini dapat menyebabkan penyakit pada bayi yangmemiliki sedikit atau tidak ada kekebalan teradap organism yang
sesunggunya tidak berbaaya inin, atau pada orang de'asa yang
lema atau kurang kebal. (ama alnya, banyak indi;idu mengandung
banyak kuman yang potensial patogen dalam orofaring, tetapi infeksi
klinik yang terjadi secara bermaknsa anya terjadi bila indi;idu
menjadi muda terkena serangan.
Bagaimana kuman menyebabkan jejas dan penyakit pada sel tidak
diketaui dengan jelas. Beberapa organisme membebeaskan
eksotoksin yang mampu mengakibatkan jejas sel mulai dari tempatimplantasi kuman. Agen lain melepaskan endotoksin yan anya
dibebeaskan pada keadaan disintegrasi organism. (elain itu, beberapa
kuman dapat merusak sel dengan melepaskan berbagai macam en5im
seperti lesitinase Clostridium perfringens4 yang mampu merusak
selaput sel atau emolisin. Streptococcus beta hemoliticus4 yang
melisiskan sel dara mera. Mekanisme potensial lain yang
menimbulkan jejas ole kuman iala timbulnya ipersensiti;itas
teradap agen, yang berakibat reaksi imunologi yang mengancurkan.
Beberapa conto agen biologi penyebab jejas sel lainnya, antara lain*
a. +istoplasma, 7occidioidea dan Blastomyces mengakibatkan
reaksi kepekaan, tetapi yang lain seperti Actinomyces tidak.
b. Amebiasis disebabkan proto5oa yang melepaskan en5im sitopati
yang kuat dan dengan demikian mengancurkan jaringan tempatnya
tertanam.
c. Plasmodia malaria mengin;asi dan merusak sel dara mera
dengan melepaskan metabolit beracun maupun pigmen malaria yang
berasal dari emoglobin. Akan tetapi, agen penyebab toksoplasmosis
7/23/2019 Agen Dan Jejas
http://slidepdf.com/reader/full/agen-dan-jejas 13/32
merupakan proto5oa obligat intrasel yang menyebabkan kerusakan
jaringan nyata ole mekanisme yang tidak jelas di tempat lokasinya.
d. Agen trikinosis terutama mengin;asi otot bergaris jantung dan
skelet4 dan akirnya merusaak sel!sel yang diinggapi parasit.
e. 7acing 0ricina dapat merampas tenaga yang dibekalkan pada
sel atau mungkin mengasilkan produk metabolik akir yang beracun,
tetapi penjelasan ini spekulatif.
f. /ilariasis ditandai ole %brosis luas di tempat lokasinya, tetapi
kita tidak mengetaui setepat!tepatnya mengapa terjadi radang
%brosis.
.
. Hubungan antara agen kimia dengan kesehatan
Baan kimia dan obat!obatan merupakan penyebab penting adaptasi,
jejas, dan kematian sel. (ebenarnya setiap agen kimia atau obat dapat
dilibatkan. Meskipun baan yang tidak berbaaya, seperti glukosa, bila
konsentrasinya cukup, demikian dapat merusak lingkungan osmosa sel
yang berakibat jejas atau kematian sel tersebut. Agen!agen yang
sering diketaui sebagai racun dapat menyebabkan kerusakan ebat
pada sel dan kemungkinan kematian seluru organism. Banyak baankimia ini dan obat!obatan yang berdampak terjadinya perubaan pada
beberapa fungsi ;ital sel, seperti permeabilitas selaput, omeostasis
osmosa atau keutuan en5im dan kofaktor. 0ela dijelaskan
sebelumnya, masing!masing agen biasanya memiliki sasaran kusus
dalam tubu, mengenal beberapa sel dan tidak menyerang sel lainnya.
Pada beberapa kasus, sifat selektif ini mencerminkan populasi sel yang
dilibatkan dalam penyerapan, engangkutan, dan metabolism agen.
Barbiturat menyebabkan perubaan pada sel ati, karena sel!sel ini
yang terlibat dalam degradasu ibat tersebut. Bila merkuri klorida
tertlan diserap dari lambung dan dikeluarkan melalui ginjal dan usus
besar. &adi menimbulkan dampak utama pada alat!alat tubu ini.
0etapi, kita tidak selalu mempunyai penjelasan yang memuaskan
tentang serangan yang selektif banyak baan kimia dan obat!obatan
yang menyebabkan perubaan sel.
.
!. Hubungan antara agen "sika dengan kesehatan
(uatu sel yang terpapar suatu tekanan akan melangalami adaptasi,
jejas re;ersible, jejas irre;ersible, dan kematian secara berturut!turut,
7/23/2019 Agen Dan Jejas
http://slidepdf.com/reader/full/agen-dan-jejas 14/32
tergantung beratnya paparan stressor. &ejas yang bersifat re;ersible
berarti jika penyebab ditiadakan, perubaan morfologi dan fungsi yang
dialami ole suatu sel akan ilang. (edangkan jejas yang bersifat
irre;ersible berarti kerusakan akan tetap ada atau berlanjut 'alaupun
penyebabnya diilangkan. ama kelamaan, jejas irre;ersible ini akandapat mengakibatkan kematian.
0rauma, panas atau dingin yang luar biasa, perubaan mendadak
tekanan atmosfer, tenaga radiasi dan tenaga listrik, semuanya
memiliki dampak luas pada sel. 0rauma mekanik dapat menyebabkan
sedikit pergeseran tapi nyata, pada organisasi organel intrasel atau
pada keadaan lain yang ekstrem, dapat merusak sel secara
keseluruan.
Berikut adala penjelasan lebi lanjut tentang agen %sika yang dapatmengakibatkan jejas pada sel*
1. #adiasi
0erdapat dua kenis radiasi, yaitu*
a. adiasi pengion
adiasi pengion memiliki frekuensi tinggi yang panjang gelombang
pendek. adiasi jenis ini dapat menyebabkan ionisasi atom seinggamerusak susunan normal dari atom yang menyusun sel tubu.
0erdapat dua tipe radiasi pengion, yaitu gelombang elektromagnetik
contonya* sinar D dan sinar E4 dan partikel contonya* sinar F, sinar
G, proton, neutrons, mesons, dan deutron4.
b. adiasi non pengion
adiasi non pengion memiliki frekuensi renda dan panjang gelombang
panjang. 7onto dari radiasi tipe ini adala infrared dan sinar
ultra;iolet.
0ingkat kerusakan sel akibat radiasi ini tergantung kepada dosis radiasi
yang dipaparkan. Berikut adala pembagiannya*
H 1I gray * nekrosis
H 1!2 gray * proliferasi sel dientikan
H JI,# gray * tidak ada efek istopatologi
7/23/2019 Agen Dan Jejas
http://slidepdf.com/reader/full/agen-dan-jejas 15/32
8ray adala unit dasar untuk mengukur radiasi. 9osis yang diberikan
satu kali single dose4 dapat menyebabkan kerusakan yang ebat jika
dibandingkan dengan dosis terbagi. (el yang aktif membela seperti*
sel ematopoietic, sel beni, epitel gastrointestinal, epitel sKuamosa,
sel endotelial, dan limfosit4 lebi sensitif dibandingkan dengan selyang tidak aktif membela seperti* tulang, kartilago, otot, dan saraf
perifer4. (el pada fase mitosis dari siklus suatu sel juga akan lebi
sensitif.
. $uhu %ang ekstrem
a. uka bakar
0ampilan klinis penderita luka bakar tergantung kepada beberapa
factor, yaitu*
H 9alamnya luka
H Presentase tubu yang mengalami luka
H Apa disertaidengan trauma lainnya
H Apaka pasien mendapatkan terapi yang maksimal
uka bakar yang mengenai tubu lebi dari #IL permukaan tubu
potensial untuk fatal. 0erjadi perpindaan cairn tubu ke jaringan
interstitial seingga dapat menimbulkan sock ipo;olemik. Akibat
protein dara masuk ke jaringan interstitial adala akan terjadi edema
generalisata. (elain itu, juga akan terjadi peningkatan tekanan osmotik
interstitial local akibat dilepaskannya yang bersifat aktif osmotic dan
yang bersifat meurogenik dari sel yang mati.
b. +ipertermia
(uu tinggi yang merusak tentu dapat membakar jaringan, tetapi jau
sebelu titik bakar ini dicapai, suu yang meningkat berakibat jejas
dengan akibat ipermetabolisme, melampaui kamampuan perbekalan
dara yang tersedia. +ipermetabolisme juga menyebabkan
penimbunan asam metabolit, yang merendakan p+ sel seingga
mencapai tingkat baaya.
0erpapar suu yang tinggi dalam 'aktu yang lama akan
mengakibatkan*
7/23/2019 Agen Dan Jejas
http://slidepdf.com/reader/full/agen-dan-jejas 16/32
H +eat cramps* mengakibatkan keilangan elektrolit melalui pelu.
H +eat eausted* terjadi mendadal, akibat kegagalan kompensasi
sistem kardio;askuler akibat berkurangnya intake cairan.
H +eat stroke* terpapar panas yang lama dengan kelembapan yang
tinggi. Mekanisme termoregulator gagal dengan pelu yang banyak,
pori kulit terbuka lebar, ;asodilatasi perifer yang berakibat ;olume
dara berkurang secara bermakna. Pada keadaan ini dapat terjadi
kematian otot dan miokardium.
c. +ipotermia
0erpapar suu yang renda dalam 'aktu yang lama seperti
tuna'isma dan orang yang memakai baju basa dalam 'aktu lama4akan mengalami ipotermia. 0rauma pada sel dan jaringan akibat
ipotermia terjadi melalui mekanisme sebagai berikut*
H <fek langsung * trauma %sik pada organel dalam sel dan tingginya
konsentrasi garam yang mengakibatkan kristalisasi cairan intra dan
ekstrasel.
H <fek tidak langsung * perubaan sirkulasi yang tergantung kepada
kecepatan penurunan suu dan lamanya.
Perubaan suu yang terjadi perlaan akan mengakibatkan
;asokonstriksi dam meningkatkan permeabilitas seingga
menyebabkan terjadinya edema dan dapat diikuti atro% dan %brosis.
(edangkan perubaan yang terjadi tiba!tiba dapat mengakibatkan
;asokonstriksi dan meningkatnya kekentala dara seingga
mengakibatkan iskemia dan kerusakan pada saraf perifer yang dapat
berkembang menjadi gangren.
3. Perubaan tekanan udara yang tiba!tiba
Perubaan mendadak tekanan atmosfer juga dapat berakibat
gangguan perbekalan dara untuk sel!sel. Penyelam lautan dalam atau
penggali tero'ongan, bila bekerja di ba'a tekanan atmosfer gas!gas
atmosfer yang terlarut dalam dara mereka kadarnya lebi tinggi. Bila
orang ini kembali ke tekanan normal terlalu ceat, gas!gas yang terlarut
keluar dari larutan secara cepat dan membentuk gelembung!
gelembung udara dalam sirkulasi. -ksigen segera dilarut kembali,
tetapi nitrogen kurang larut dan tetap sebagai gelembung!gelembung
kecil yang dapat terjebak dalam sirkulasi mikro, menyekat aliran dara
dan akirnya berakibat jejas ipoksia pada sel!sel. )elainan ini disebut
penyakit caissonC.
7/23/2019 Agen Dan Jejas
http://slidepdf.com/reader/full/agen-dan-jejas 17/32
". Aliran listrik
0enaga listrik memancarkan panas bila mele'ati tubu dan ole
karena itu dapat menyebabkan luka bakar, tetapi lebi penting lagi,
dapat mengganggu jalur konduksi saraf dan sering berakibat kematiankarena artimi jantung. uas kerusakan yang disebabkan arus listrik
tergantung pada tegangan dan kuat arusnya, taanan jaringan karena
timbulnya panas4 dan jalur yang dile'ati arus dari titik masuk tubu ke
titik keluarnya.
#. 0rauma mekanik.
.
&. Perbedaan antara gejala benjolan kanker dan benjolanbukan kanker
Perbedaan yang paling mendasar antara benjolan kanker dan benjolan
yang bukan kanker adala adaNtidaknya rasa nyeri saat ditekan. :yeri
tekan yang positif menandakan adanya proses infeksi. (edangkan
kanker tidak akan menimbulkan nyeri tekan positif. Memang kanker
stadium lanjut akan menimbulkan rasa sakit, namun tentu kanker
stadium lanjut tela dapat dibedakan dari benjolan infeksi biasa
dikarenakan ukurannya yang luas.
.
'. ekanisme erubahan sel %ang terjadi akibat agen*agen
tersebut
(ecara umum, agen!agen penyebab jejas selNjaringan akan
mengkibatkan perubaanNkerusakan dengan mempengarui morfologi
atau %siologi suatu sel. Perubaan yang paling mendasar terjadi pada
gen yang terdapat dalam inti masing!masing sel tersebut. Pada gen,
terdapat bagian yang disebut dengan promoter dan protoonkogen.
)eduanya berperan penting dalam proses ekspresi sifat!sifat ole gen
atau dalam proses sintesis protein.
&ika suatu sel terpapar agen penyebab jejas dan sampai kepada gen
tersebut, maka sifat yang diekspresikan atau protein yang disintesis
ole gen tersebut akan mengalami perubaan. &ika yang terpapar
adala bagian promoter, maka sifat yang diekspresikan atau protein
yang disintesis akan diproduksi dalam jumla yang berlebian,
'alaupun jenis produknya masi normal. :amun jika yang terpapar
adala bagian protoonkogen, maka jenis produk yang diasilkan akan
7/23/2019 Agen Dan Jejas
http://slidepdf.com/reader/full/agen-dan-jejas 18/32
mengalami perbuan. )eduanya sama!sama berakibat buruk pada
kelangsungan idup sel.
Pengaru jejas teradap sel?
a. 7edera akut re;ersibel 9apat sembu4b. 7edera 6re;ersibel yang menyebabkan 7ellular deat kematian sel4yang berupa nekrosis dan apoptosisc. Perubaan organel subseluler
Bagaimana mekanisme jejas?
Mekanisme jejas secara umum
6njurious (timulus dapat menimbulkan *
a. Penurunan jumla A0P Adenosin 0ri Pospat4 menurun seinggaorganela yang bergantung pada pasokan energi dari A0P terganggu.
b. )erusakan membran dapat mengganggu mitokondria organelpengasil A0P4, merusak lisosom yang memiliki en5im perncerna,
seingga en5im tsb bocor ke dalam sitoplasma dan melumatkanseluru sel4, merusak protein penyusun membran plasma seisi selmengalami kebocoran4.
c. Peningkatan jumla ion 7a )alsium4 dalam sitoplasma yang akanmengganggu kinerja sel terutama 9:A.
d. Peningkatan bentuk!bentuk -+ reaktif, seperti ion +idroksida -+!4dan +2-2.
(ala satu efek jejas ire;ersibel adala perubaan morfologi yangakirnya menimbulkan kematian sel. )ematian sel ada dua macam,yakni nekrosis dan apoptosis. Meskipun sama!sama kematian sel, tapikeduanya berbeda secara morfologi, mekanisme, dan perannya.
7/23/2019 Agen Dan Jejas
http://slidepdf.com/reader/full/agen-dan-jejas 19/32
Perbedaan Morfologis dan Mekanisme antara :ekrosis dan Apoptosis
(ingkatnya, proses nekrosis dia'ali dengan kerusakan membran yakniproses pelepuan membran sel. 0ingkat keparaan kerusakanmembran ini juga merusak lisosom seingga membuat organelperncernaan tersebut mengeluarkan en5imnya ke dalam cairan selsitoplasma4. Alasil, seluru organel dan komponen sel OdikunyaOole en5im tersebut.
(edangkan proses Apoptosis adala kebalikannya, kerusakan justrubera'al dari satuan terkecilnya yaitu kerusakan 9:A dan larutnya intisel. (elanjutnya sel tersebut terpeca menjadi fragmen!fragmen kecildan mengalami fagositosis.
9emikianla sekelumit mengenai jejas sel. o kok cuma begitudoang? Masi bingung ni bagaimana adaptasi sel mengindari jejas?
0erus apa ubungannya dengan organ secara riil? Mari kita liatpembaasan di posting berikutnya.
(alam (eluler *9
eferrence * Robbins and Cotran Pathologic Basis of Disease 7thEdition
7/23/2019 Agen Dan Jejas
http://slidepdf.com/reader/full/agen-dan-jejas 20/32
Faktor "sik en%ebab P+,
1. )<B6(6:8A: noise4
• (uara yang tidak dikeendaki
• )'alitas bunyi * intensitas kekerasan4 dan frekuensi nada4
• 6ntensitas *
• Menentukan kerasnya suara
• (atuan * desibel dB4
• Alat ukur * sound le;el meter (M4, untuk mengukur intensitasantara 3I 13I dB.
1II 12I dB * menulikan alilintar, meriam, mesin uap, mesin
pintal, dll.
QI 1II dB * sangat iruk apangan terbang, jalan raya padat,
mesin!mesin industriNgenset, dll4
$I QI dB * kuat kantor gadu, jalan umumnya, radio,
perusaaan, pasar, dll4
"I $I dB * sedang ruma gadu, kantor umumnya, percakapan
kuat, radio perlaan, dll4
2I "I dB * tenang ruma tenang, kantor perorangan, percakapan
biasa, dll4
I 2I dB * sangat tenang berbisik, suara daun!daun, dll4
• /rek'ensi *
• jumla getaran perdetik yang sampai pada telinga
•
menentukan nada
7/23/2019 Agen Dan Jejas
http://slidepdf.com/reader/full/agen-dan-jejas 21/32
• satuan * +er5 +R4
• umumnya suara terdiri dari berbagai frekuensi
• suara yang dapat didengar manusia * 2I 2I.III +R
• alat ukur * octa;e band analy5er
• &enis kebisingan *
• )ontinyu dengan frek'ensi luas * mesin!mesin, kipas angin,dapur pijar, dll.
• )ontinyu dengan frek'ensi sempit * gergaji sirkuler, katup gas,dll
• 0erputus!putus intermittent4 * laulintas, bandara, dll.
• 6mpulsif * ketokan palu, tembakan bedil, dll.
• <fek kebisingan *
• Pendengaran auditoir4 * penurunan pendengaran atau :oiseinduced earing loss :6+4, mulai ringan sampai berat total4.
(ifatnya permanen, kerusakan pada koklea syaraf4
Pada tes audimeter, suara baru terdengar pada intensitas S 2#dB, paling nyata pada frek'ensi pembicaraan "III +54
Penurunan pendengaran
• Bukan pendengaran nonauditoir4
• ketidak!nyamanan annoyance4
• gangguan komunikasi
• penurunan kapasitas kerja
• gangguan tidur
• ipertensi, dll.
• :ilai Ambang Batas :AB4 * Q# dB
7/23/2019 Agen Dan Jejas
http://slidepdf.com/reader/full/agen-dan-jejas 22/32
• Pengendalian peredam, pera'atan mesin!mesin, selding,sumbat atau tutup telinga
7/23/2019 Agen Dan Jejas
http://slidepdf.com/reader/full/agen-dan-jejas 23/32
2. A96A(6
1. Radiasi mengionkan ioni!ing radiation"
Menyebabkan ionisasi pada cairan tubu
1. (inar radioaktif * partikel alfa, beta dan gama
2. (inar elektromagnetik * sinar D ontgen4, ultra;iolet
<fek biologis *
Bergantung beberapa faktor * jenis sinar, dosis, lama paparan, bagiantubu yang terkena, kandungan oksigen jaringan.
)erusakan utama pada inti sel dan protein sel
Bentuk gangguan keseatan *
1. Acute radiation syndrome A(4 * karena paparan akut padaseluru tubu
2. )anker
3. (istem genetik
2. Radiasi tidak mengionkan nonioni!ing radiation"
-le gelombang elektromagnetik
Mempunyai panjang gelombang dan frek'ensi
λ lambda4 T cNf
λ T panjang gelombang meter4
7 T kecepatan caaya 3II.III kmNdetik4
f T frek'ensi sikelNdetik4
7/23/2019 Agen Dan Jejas
http://slidepdf.com/reader/full/agen-dan-jejas 24/32
(inar ambdameter4
/rek'ensisikelNdtk4
(umber
6oni5ing
:onioni5ing *
>ltra;iolet
(inar tampak
6nframera
8elombang mikro
adiofrek'ensi
J 1 1I!U
1 1I!U
s.d.
" 1I!U
" 1I!U
s.d
U.$ 1I!U
U.$ 1I!U
s.d
1I 1I!3
1I 1I!3
s.d
1
S 1
S 3 1I1#
U.# 1I1"
s.d
3 1I1#
" 1I1"
s.d
U.# 1I1"
3 1I11
s.d
" 1I1"
3 1IQ
s.d
3 1I11
J 3 1IQ
(inar D
ampu, sinar mataari, laslistrik, lampu sterilisasi, dll
ampu, las listrik, tungku,sinar mataari, dll
ampu, las karbit, bara api,dll.
adar, radiokomunikasi,diatermi, kapasitor panas
0ele;isi, radiokomunikasi, alatsainti%k, pemanasan logam,industri plastik, dll
<fek Biologis *
1. >ltra;iolet *
• (olar elastosis * kulit menjadi coklat dan kering akibat paparan
sinar mataari dalam jangka 'aktu lama
7/23/2019 Agen Dan Jejas
http://slidepdf.com/reader/full/agen-dan-jejas 25/32
• (olar keratosis * mirip solar elastosis tetapi lebi para.>mumnya disertai luka!2 kemeraan coklat, yang kadang!2disertai perdaraan, bengkak, gatal, nyeri.
•)onjungti;itis fotoelektrika
• Menyebabkan terjadinya reaksi kimia antara oksigen dannitrogen, terbentuk senya'a o5on atau nitrogen oksida. 9apatmeruba senya'a idrokarbon terklorinasi menjadi gas fosgen
2. (inar tampak *
! Berubungan dengan kondisi penerangan di tempat kerja
3. 6nframera *
Menyebabkan katarak lensa mata yg kas, yaitu di bagianposterior
". 8elombang mikro N radiofrek'ensi *
0idak kas. >mumnya mengenai sistem neuro!psikis
-T+#+ (02#+$) ,+$
8etaran adala suatu osilasi mekanik pada sebua permukaan denganfrekuensi antara 2 1III +5.
9ianggap sebagai gelombang mempunyai frekuensi dan amplitudo.9apat teratur armoni4 maupun tak teratur disarmoni4. (elain itu
dapat pula diukur kecepatan mNdetik4 dan percepatan mNdetik24.
Pekerja berisiko *
• sopir truk, bus, traktor dan sejenisnya 2 2I +54
• 8ergaji tangan, ummer dan alat lain bergetar 2I !1III+54.
<fek getaran mekanis pada tubu *
• efek mekanis pada jaringan
7/23/2019 Agen Dan Jejas
http://slidepdf.com/reader/full/agen-dan-jejas 26/32
• rangsangan reseptor syaraf di jaringan
9apat terjadi secara akut atau kronik
0ingkat gangguan *
1. 8angguan kenikmatan
2. )elelaan
3. Penyakit
Macam *
1. 8etaran pada seluru tubu 'ole body4
2. 8etaran pada alat!tangan tool!and4
1. -etaran ada seluruh tubuh 3
Penyebab * alat angkut berat truk, trailer, forklift,dll4, getaran padalantai le'at kaki. Berasal dari tempat duduk atau topangan kakiNpedal.
<fek kronik akibat getaran dengan frekuensi renda J1II +54 belumbanyak diketaui. Beberapa studi mengindikasikan kemungkinangangguan pada struktur tulang, gangguan motilitas usus, prostatitisdan melemanya impuls syaraf.
8angguan pada ;isus terjadi pada getaran antara $I VI +5.
0ubu manusia tersusun atas kerangka tulang yang menyangga ototdan alat!alat dalam tubu yanglain, bersifat elastis, mengantarkan
getaran tetapi sekaligus sebagai peredam getaran. 0iap organ N jaringan mempunyai frekuensi tersendiri.
&ika frekuensi getaran sama dengan frekuensi jaringan biasanyaantara " $ +54, maka terjadi ampli%kasi resonansi4 efek getaran. &ikatidak sama akan terjadi peredaman, tetapi tetap mempunyai efek.
Bagian tubu perifer umumnya mempunyai frek'ensi lebi tinggi.
7/23/2019 Agen Dan Jejas
http://slidepdf.com/reader/full/agen-dan-jejas 27/32
@ang paling rentan teradap getaran adala mata, kemudian pembuludara dan persendian.
. -etaran ada alat*tangan (tool*hand)
)elainan *
• sindroma aynaud N dead and N ;ibration 'ite %nger Ntraumatic ;asospastic disease.
• artritis
• tunnel!carpal syndrome
Mekanismenya adala gangguan pada ;askuler ;asopresser4 danperadangan pada sendi.
>saa pre;ensi akibat getaran adala pemasangan peredam.
7/23/2019 Agen Dan Jejas
http://slidepdf.com/reader/full/agen-dan-jejas 28/32
45+4+ ,#6+
(7O#, 4L+T)
(uu tubu manusia dipertaankan tetap, ada mekanisme pengatur
(umber panas * metabolisme dan panas dari luar tubukonduksiNkon;eksi, radiasi4
M W )ond W < T I
M T metabolisme, )ond T kondusksi, T radiasi, < T e;aporasi
7uaca kerja dibangun ole *
1. (uu udara
2. )elembaban udara
3. )ecepatan aliran angin
". (uu radiasi
(uu udara * suu kering uap air tak jenu4 dan suu basa uap air jenu4.
6ndonesia daera katulisti'a4 mempunyai rata!rata iklim dengan suudan kelembaban cukup tinggi. 7uaca lebi sering dirasakan sumuk NgeraC.
)ombinasi tersebut dirasakan sebagai cuacaC, yang akanmempengarui pola metabolisme tubu. Pengaru tersebut dinamakantekanan panas eat stress4.
9inyatakan sebagai 6ndeks (uu Basa Bola 6(BB4 dengan satuan o7,dengan formula sbb *
7/23/2019 Agen Dan Jejas
http://slidepdf.com/reader/full/agen-dan-jejas 29/32
6(BB T I,Usuu basa X I,2 suu radiasi X I,1suu kering bekerjadengan
sinar mataari4
6(BB T I,Usuu basa X I,3suu radiasi bekerja tanpa sinarmataari4
/ormula 9enny Ardianto *
6(BB T I,32 suu basa4 X I,3U suu kering4 X I,31 suu bola4
(uu udara panas paling banyak pengarunya dibanding suu dingin,yaitu *
1. Miliaria N eat rus
2. eat eaustian
3. eat cramp
". eat stroke
Aklimatisasi * penyesuaian diri teradap suu udara panas.
-rang tidak teraklimatisasi, lebi berisiko menderita gangguankeseatan akibat panas. 7uaca panas menyebabkan orang cepat lela.
(uu nyaman * sekitar 2" 2$ o7.
Pengendalian suu panas * airconditioning
suu dingin * eater
7/23/2019 Agen Dan Jejas
http://slidepdf.com/reader/full/agen-dan-jejas 30/32
7/23/2019 Agen Dan Jejas
http://slidepdf.com/reader/full/agen-dan-jejas 31/32
/aktor!faktor kimia penyebab PA)
<fek teradap keseatan terutama disebabkan ole efek toksik baan
kimia. 0entang ini dapat dipelajari dalam disiplin 0oksikologi 6ndustri.
Baan kimia berbaaya adala baan kimia yang mempunyai baayaa5ard4 sebagai baan toksik dan baaya %sik lainnya mudaterbakar atau meledak, oksidator, korosif, dll4.
Merupakan penyebab terbanyak PA)
(ebagian besar baan kimia penyebab PA) masuk le'at tubu melaluisaluran penapasan, dalam bentuk * gas, uap, debu, fume, kabut, asap.
(ebagian kecil masuk ;ia kulit larutan muda larut lemak4 dan palingsedikit melalui saluran pencernaan.
<fek toksik dapat terjadi secara akut, terutama dalam kejadiankecelakaan accident4, tetapi sebagian besar terjadi secara kronis,karena pola paparan di tempat kerja adala pada dosis kecil subletal4 tetapi dalam 'aktu lama.
Bentuk efek toksik dapat sbb *
• iritasi perangsangan4 dan korosi
• efek toksik sistemik
• %brosis paru
• as%ksia
• alergi
• mutagenik
• karsinogenik, dll.
Baan kimia toksik sering dikelompokkan berdasar organ spesisiksasaran target organ4, misalnya * baan kimia epatotoksikan,nefrotoksikan, neurotoksikan, dll.
/aktor!2 yang mempengarui toksisitas baan kimia *
1. (ifat %siko!kimianya
2. 0empat masuk port dYentry4 dalam tubu
3. /aktor kerentanan indi;idu
7/23/2019 Agen Dan Jejas
http://slidepdf.com/reader/full/agen-dan-jejas 32/32
(ifat /isik baan kimia * padatan, cairan, gas, uap, debu, fume, kabut,asap.
(ifat kimia * jenis senya'a, ukuran molekul, konsentrasi, kelarutan
teradap air atau minyak, dll.
Port dYentry * sal pernapasan, sal pencernaan, kulit
)erentanan indi;idu * umur, kebiasaan, genetik idiosinkrasi4