intervensi diagnosa keperawatan

4
Diagnosa keperawatan Tujuan Rencana Tindakan Rasional Umum Khusus 1. Gangguan rasa nyaman nyeri b/d pergeraka n fragmen tulang Setelah dilakukan tindakan keperawat an 1x24 jam diharapka n nyeri dapat berkurang Kriteria hasil: 1. Klien mengatak an skala nyeri berkuran g 2. Klien terlihat tenang 3. Skala nyeri berkuran g 1.Kaji ulang tingkat skala nyeri 2.Pertahankan imobilisasi bagian yang sakit dengan tirah baring 3.Dorong penggunaan manajemen nyeri, seperti : latihan nafas dalam 4.manajemen lingkungan: lingkungan tenang, dan istirahatka n klien 5.Berikan kesempatan waktu istirahat jika terasa nyeri dan berikan posisi yang nyaman, misalnya untuk mengetahui / menentukan tingkat keparahan mengurangi nyeri dan mencegah kesalahan posisi tulang/tegangan jaringan yang cedera. meningkatkan rasa kontrol dan meningkatkan asupan O2 sehingga akan menurunkan nyeri sekunder akibat iskemia Lingkungan tenang akan menurunkan stimulus nyeri eksternal Istirahat akan merelaksasikan semua jaringan sehingga meningkatkan kenyamanan

Upload: pipit-sila-pricila

Post on 11-Sep-2015

218 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

fzeg

TRANSCRIPT

Diagnosa keperawatanTujuanRencana TindakanRasional

UmumKhusus

1. Gangguan rasa nyaman nyeri b/d pergerakan fragmen tulang2. Hambatan mobilitas fisik b/d kerusakan rangka neurovaskular3. Resiko jatuh b/d penurunan kekuatan ektremitas bawahSetelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam diharapkan nyeri dapat berkurang Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam 2 x 24 jam pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal meski dengan bantuanSetelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan tidak terjadi jatuh

Kriteria hasil:1. Klien mengatakan skala nyeri berkurang2. Klien terlihat tenang3. Skala nyeri berkurangKriteria hasil:

1. meningkatnya kekuatan / fungsi yang sakit

2. menunjukkan teknis yang memampukan melakukan aktivitasKriteria hasil :

1. pasien terbebas dari trauma/cedera fisik1. Kaji ulang tingkat skala nyeri2. Pertahankan imobilisasi bagian yang sakit dengan tirah baring3. Dorong penggunaan manajemen nyeri, seperti : latihan nafas dalam4. manajemen lingkungan: lingkungan tenang, dan istirahatkan klien5. Berikan kesempatan waktu istirahat jika terasa nyeri dan berikan posisi yang nyaman, misalnya waktu tidur, bagian belakangnya dipasang bantal kecil6. Kolaborasi : pemberian obat analgesik1. Kaji tingkat fungsi fisik2. Pertahankan mobilitas, kontrol terhadap nyeri dan program latihan3. Kaji hambatan terhadap perawatan diri4. Instruksikan klien untuk latihan rentang gerak aktif/pasif pada ekstremitas yang sehat/sakit.5. Atur posisi imobilisasi pada paha1. Ciptakan lingkungan yang bebas dari bahaya. Seperti : Amati lantai yang membahayakan klien Berikan penerangan yang cukup2. Berikan support ambulasi sesuai dengan kebutuhan, seperti :

Bantu klien melakukan ADL

Ajarkan klien berjalan dan berhenti pelan-pelan

Tidak naik tangga dan mengangkat barang berat

Anjurkan klien memakai sandal karetuntuk mengetahui / menentukan tingkat keparahan

mengurangi nyeri dan mencegah kesalahan posisi tulang/tegangan jaringan yang cedera.

meningkatkan rasa kontrol dan meningkatkan asupan O2 sehingga akan menurunkan nyeri sekunder akibat iskemiaLingkungan tenang akan menurunkan stimulus nyeri eksternalIstirahat akan merelaksasikan semua jaringan sehingga meningkatkan kenyamananAnalgesik memblok lintasan nyeri sehingga nyeri akan berkurangMengidentifikasi tingkat bantuanMendukung kemandirian fisik/emosionalMenyiapkan untuk kemandirian yang akan meningkatkan harga diriMeningkatkan aliran darah ke otot dan tulang untuk meningkatkan tonus otot, mempertahankan gerak sendi, mencegah kontraktur/atrofi, dan reabsorbsi kalsium karena tidak digunakan.

Imobilisasi yang adekuat dapat mengurangi pergerakan fragmen tulang yang menjadi unsur utama penyebab nyeri pada pahaLingkungan yang bebas bahaya akan mengurangi resiko cedera dan membebaskan dari kekhawatiran yang konstan. Untuk mengurangi resiko cedera/jatuh