info pertambangan ntb edisi 15 - 2006

32

Upload: arifhi

Post on 21-Jun-2015

807 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Info pertambangan NTB edisi 15 tahun 2006

TRANSCRIPT

Page 1: Info Pertambangan NTB Edisi 15 - 2006
Page 2: Info Pertambangan NTB Edisi 15 - 2006

Daftar Isi :

o Pengantar Redaksio Cover Storyo English Cornero Economic Corner

Laporan Utama

Rencana pembangunan galeri museum geologi nusa tenggara barat (Jendela Informasi Pengetahuankebumian). Oleh: Heryadi Rachmat

Artikel Pertambangan dan Energi

a. Penanggulangan masalah Pertambangan Tanpa Izin (PETI).Oleh Mapiaro Amin.

b. Hidup harmonis di daerah rawan bencana geologiOleh. Ruslan Barus

c. Implementasi Pengembangan Energi HijauOleh M. Ilham

d. Ketika Lombok Barat Harus MemilihOleh Adi Prasetyo

e. DESDM Fasilitasi Perangkat Sistem Informasi Geografis (GIS).Oleh Mujitahid

f. Jaringan komputer lewat kabel listrik.Oleh M. Yan Adrian

g. Antara image raster dan vektor dalam Sistem Informasi Geografis (GIS).Oleh M. Farid Ariyanto.

Insert News (Isu aktual dan Agenda 2006)AktualitaRoyalti PT. Newmont Nusa Tenggara, Tahun 2006

Foto Peristiwa

Info ini terselenggara atas dukungan penuh anggaran DASK Dinas Pertambangan danEnergi Propinsi Nusa Tenggara Barat, Tahun Anggaran 2006.

INFO PERTAMBANGANEDISI 15 - SEMESTER I, JUNI 2006

Page 3: Info Pertambangan NTB Edisi 15 - 2006

i

INFO PERTAMBANGANINFO EDISI 15

REDAKSI INFO PERTREDAKSI INFO PERTREDAKSI INFO PERTREDAKSI INFO PERTREDAKSI INFO PERTAMBANGANAMBANGANAMBANGANAMBANGANAMBANGAN

Penasehat/Penanggung JawabIr. I Nengah Sumastra, MMIr. Heryadi Rachmat, MM

Pemimpin RedaksiIr. Muhammad Husni

Redaktur PelaksanaAnggawasita M. Fuad, BE. SE

Dewan RedaksiDrs. I BP Suwatha, M.SiDrs. Djunaidi, MMIr. H. MuhammaddinDra. I Gusti Ayu Ketut SuciIr. Didik Agus WinarnoDrs. I Gusti Lanang Rakayoga

PenyuntingIr. Adi PrasetyoMujitahid IqbalM. Yan AdrianGunawan Santana

Sekretariat1. Subaedah, BA2. Wuri Handayani3. Cok Sumampan

Alamat Redaksi :Dinas Pertambangan dan Energi Prop. NTB

Jl. Majapahit 40 Mataram, 83010Telp. (0370) 621356, Fax. (0370) 625766

www.dpentb.netE-Mail: [email protected]

REDAKSI “INFO PERTAMBANGAN” Dinas Pertambangan dan Energi Propinsi NTB menerima artikel,foto dan grafik yang sesuai dengan misi penerbitan, dan bagi artikel yang dimuat akan mendapatimbalan/insentif sesuai ketentuan. Bagi yang belum bisa dimuat harap bersabar.... tunggu giliran

Dari Redaksi

Juni 2006

Setiap umat manusia dimana saja berada bilaakan menutup tahun selalu berharap akan mendapatsesuatu yang baru ditahun mendatang, manusiaberharap ada perubahan dalam hidup yang baru inihal ini tentu wajar-wajar saja karena setiap manusiadiwajibkan untuk selalu berbuat lebih baik dari harikemaren, walau dalam perjuangannya selalu saja adakegagalan dalam memperbaiki kehidupannya tapi kitawajib untuk terus ber ikhtiar.

Info Pertambangan begitu juga, kami inginselalu hadir ditengah pembaca dengan satu tekad danharapan semoga kehadiran kami ini punya makna danmanfaat bagi pembaca, kami memang menyadarisepenuhnya selama satu tahun yang lalu masih banyakkekurangan sehingga jajaran redaksi mencoba mencariformat baru dalam struktur Tim agar hasil kerja Timlebih bisa dioptimalkan lagi, semoga.

Info Pertambangan dengan wajah baru jugamencoba menyaji kan informasi/artikel yang lebih fokuslagi tentang dunia pertambangan dan energi di NTBhal ini sangat ditekankan oleh Pimred kita karena katabeliu sudah cukuplah waktunya untuk belajar menulisibarat bayi sekarang kita sudah harus mulai berjalantegak

Pembaca yang budiman, mari kita isi tahun inidengan sesuatu yang berarti buat diri kita dan oranglain dan ingatlah bahwa sebaik-baiknya pahala adalahketika kita dapat berbuat sesuatu yang bermanfaatbuat orang. Amin Selamat Tahun Baru.

Adiios Redaktur Info

Media Komunikasi Masyarakat Tambang

Page 4: Info Pertambangan NTB Edisi 15 - 2006

ii

INFO PERTAMBANGAN INFO EDISI 15

COVER STORYCOVER STORYCOVER STORYCOVER STORYCOVER STORYSejarah Museum Negeri NusaTenggara Barat tidak bisa lepas dari

perjalanan pengungkapan hasil kajian peninggalan sejarah dankepurbakalaan yang ada di daerah oleh para pemerhati di Nusa

Tenggara Barat, khususnya da!am mengungkapkan keberadaan benda-benda yang mempunyai nilai sejarah kelompok masyarakat yang ada di

Nusa Tenggara Barat yang tercinta ini.Meseum Negeri ‘Nusa Tenggara

Barat” merupakan museum Negeriyang ke-11 di Indonesia, dibentuk

berdasarkan SK Mendikbud RInomor: 022/O/1982 tanggal 21Januari 1982. Diresmikan oleh

Menteri Pendidikan danKebudayaan DR. Daoed joesoef

pada tanggal 23 Januari 1982.Berbagai artefak budaya yangmenjadi koleksi museum NTB,

menggambarkan perkembanganperadaban masyarakat NTB, yangterdiri dari 3 suku yakni, Sasak diP.Lombok, Samawa dan Mbojo diP.Sumbawa. Artefak peninggalan

sejarah masa lampau ini, rapihtersimpan dan terawat dengan

susunan berdasarkan indeks yangberlaku. Hal ini guna memudahkan

pengunjung terutama generasimuda dalam mengetahui kronologi

perkembangan sejarah danbudaya negeri bumi gora tercinta.

Namun ada hal yang sedikit terlupakan bahwa kesemua itu tak lepasjua dari perkembangan geologi kewilayahan yang memiliki dampak

besar terhadap suatu peradaban. Bagaimana suatu wilayah mengalamipemisahan akibat

pergerakan lempeng dengan kekuatan tektonis dan bagaimana dahsyatsuatu bencana geologi yang mampu mengubur peradaban sehingga

hilang dari pengamatan sejarah?Untuk itu semua, prakarsa pendirian Galeri museum Geologi ini patutdiacungkan jempol dan perlu mendapatkan respon positif dari semua

lapisan.Sebagai pusat informasi ilmu kebumian (Geologi) yang menggambarkankeadaan geologi Nusa Tenggara Barat dalam bentuk kumpulan peraga

yang memiliki luas keseluruhan gedung Galeri Museum Geologi NTBadalah 2358 m2, terbagi menjadi beberapa ruang pamer yangmenempati lantai I, II, dan III. Masing-masing lantai/ruangan

mempunyai fungsi atau penggunaan yang berbeda-beda serta plat atapyang digunakan untuk teropong yang dapat melihat ke arah Gunung

Rinjani, Gunung Agung dan pemandangan lainnya. Adapun ruangantersebut adalah sebagai berikut:

Ruang Orientasi

Berisi peta geografi NTB dalam bentuk relief, layar lebar yangmenayangkan kegiatan geologi dalam bentuk video animasi, bilik

pelayanan informasi museum serta bilik pelayanan pendidikan danpenelitian.

Ruang Peragaan Vulkanologi & Maket GunungapiRuang yang mempertunjukkan keadaan beberapa gunungapi aktif di

NTB seperti Rinjani, Tambora dan Sangeangapi. Disamping panel-panelinformasi, juga dilengkapi maket Kompleks Gunungapi Rinjani dan

Tambora.

Ilustrasi : Iqbal

Area Pamer Sejarah KehidupanMenggambarkan sejarahperkembangan makhluk hidup, dariprimitif hingga moderen.Beberapa Panel gambar menghiasidinding ruangan diawali informasi

keadaan bumi 4,5 milyartahun lalu, belumditemukannya tanda-tandakehidupan sekalipun makhlukprimitif.

Area pamer Geologi danGunungapi NTBRuang Geologi NTB, terdiridari beberapa bilik yangmenyajikan informasitentang:hipotesis terjadinya bumidalam sistem tata surya;tataan tektonik regionalyang membentuk geologiNTB dalam bentuk maketmodel gerakan lempeng-lempeng kulit bumi aktif;keadaan geologi NTB;Sejarah terbentuknyaKaldera G. Rinjani dan G.Tambora yang melegenda?.

Endapan arang (charcoal) padalapisan awan panas bekaspembentukan kaldera RinjanimaupunG. Tambora, serta artefakdiperagakan dalam bentuk aslinya.

Ruang Pamer Dunia Batuan & MineralMasing-masing bilik di ruangan inimemamerkan beragam jenis batuan(beku, sedimen, malihan) dansumberdaya mineral yang ada di setiapdaerah.Dunia batuan dan mineral menempatisalah satu bilik, memamerkan beragamjenis batuan, mineral dan susunankristalografinya dalam bentuk paneldan peraga asli. Masih di dalamruangan yang sama, dipamerkankegiatan penelitian geologi NTB(Indonesia); termasuk jenis-jenisperlengkapan lapangan, saranapemetaan dan penelitian serta hasilakhir kegiatan seperti peta (geologi,geofisika, gunungapi, geomorfologi,seismotektonik dan sebagainya) danpublikasi-publikasi sebagai saranapemasyarakatan data dan informasigeologi Nusa Tenggara Barat.

Page 5: Info Pertambangan NTB Edisi 15 - 2006

iii

INFO PERTAMBANGANINFO EDISI 15

Pengasuh : Drs. I Gst. Lanang Rakayoga

CATASTROPHE

Sorrow and very disappointed. That is thenatural portrait that always appears when flood comes.As for the effects of flood are lost out of material andalso soul beside light and weight wounds.

We need note that flood happened in Bima,Dompu, Sumbawa,and other regions, also flash floodrecently happened in east Lombok not without cause.Many times flood can not be separated by the factor ofsocial habit to throw away garbage to the flow of river,illegal lodging, widening of way, and many natural factors.When flood comes, many sides strive to give aid such as:A Group of Association, Non Governmental Organization,Environment Activist, Military and Government. But themore important is how to solute d.

In every rainy seasion we can witness the newsvia television reporting about flood that happens nearlyall over the region of our homeland. The rain that pours

countinously with the high and big debet often becomethe cause. But mostly it is caused by daily human behaviorto throw garbage to river. This bad community habit isvery hard to eliminate due to they have not realized yetthe need to watch river cleanness. If all people who liveclose to river pose this bad habit, it can be imaginedhow great number of garbage must be accommodatedby river and finally in the rainy season water can not flowbut will overflow out from river.

Illegal lodging is the very big effect factortowards flood. One of the tree function in jungle is tohold back the rain stream flow that huge and continouslyconsequence is the water flow does not have obstacle.

The broadening of way that takes a lot of forestland also become the food cause. In this case we canwitness many high way made without mature planningand considering the forest environment.

Unfriendly nature like long and hard raining,earthquake and conflagration of forest are the naturefactor that cause flood and landslide. Like flash flood thathappened in Jember and Lombok. Geologically, landslideand flood happened due to the weakened product landthat age more that million years so it can not hold out.

The important thing should be done is toprevent the flood happening. First, is to giveconsciousness to public so that they don not throw awaygarbage to river. The forest destruction that undertakenregurarly by the irresponsible side is the action againstthe law and inflict financial lose. But during this time thereis no concrete act towards forest exploitators due tobribery between the apparaturs and the actors.

Over and over again this country stricken disasterthat result in either material or soul. So we have to cryand move quickly to give aid. The causes of disaster notonly by the natural factors but more from human actwhich destroy environment such as illegal lodging,throwing garbage to the river. If the cause of disaster isnot handled seriously the catastrophe like flood and flashflood will always come. Therefore, let us change ourbehavior to watch the life environment for the sake ofour next generation. We hope so.

Satelite imagery, got when the Sambelia Floodoccur, [Source: LAPAN 2006]

One of bridge, as a main transport connection brokendown in Sambelia [January, 2006]

Flood on Brang Rhea river, almost covered a maintransport connection in Sumbawa [February, 2006]

Page 6: Info Pertambangan NTB Edisi 15 - 2006

iv

INFO PERTAMBANGAN INFO EDISI 15

24 Februari 2006Terbentuk, Paguyuban Dinas Pengelola Energi danMineral Provinsi seluruh Indonesia

Para kepala Dinas Pengelola Energi dan MineralProvinsi Seluruh Indonesia membentuk Paguyuban.Deklarasi pembentukan Paguyuban Dinas PengelolaEnergi dan Mineral Provinsi Seluruh Indonesia(PDPEMPSI) ini dilakukan pada Kamis (23/2) malam diAuditorium gedung ESDM Jakarta.Hadir pada acara deklarasi tersebut sejumlah pejabatDept. ESDM antara lain Sekjen DESDM, Dr. LulukSumiarso selain 33 Kepala Dinas Pengelola Energi danMineral Seluruh Indonesia.Terpilih sebagai Ketua PDPEMPSI adalah Ir. PeniSusanti Dipl. Est yang juga Kepala Dinas Energi danMineral Provinsi DKI Jaya. Ketua dibantu olehsejumlah pengurus antara lain Ketua PDPEMPSIRegion Sumatera, Jawa Bali dan Nusa Tenggara,Kalimantan dan Sulawesi-Maluku-Papua. Acaradeklarasi ditandai dengan penandatanganan naskahdeklarasi oleh keempat pejabat pengurus PDPEMPSItersebut. Sementara itu, Sekjen DESDM, Dr. LulukSumiarso yang hadir pada acara tersebutmenyampaikan kegembiraan dan dukungannyaterhadap pembentukan paguyuban tersebut.Paguyuban ini diharapkan dapat menjadi wadah dalamberkomunikasi, berinteraksi, bersinergi danmengintegrasikan diri guna turut mendorongpencapaian visi pembangunan energi dan mineral diIndonesia. Menurut Penny Susanti, menyatakanbahwa paguyuban ini akan menjadi media danjembatan kepentingan antar daerah dan antaradaerah dengan nasional dan dengan para pihak yangterkait dalam kerangka kerja yang dinamis.Penni menambahkan bahwa dengan adanya deklarasiini diharapkan akan memberikan hasil yang optimal,tidak hanya spirit semangat kebersamaan tapi jugauntuk mewujudkan kerjasama antar dinas,departemen teknis dan “stakeholder”.

Dibahas, Potensi Kerjasama Balitbang DESDM denganPemda NTB

Sebagai daerah yang tidak memiliki sumber dayaenergi yang besar sementarta kebutuhan energiterus meningkat, Pemda NTB bekerjasama denganBadan Penelitian dan Pengembangan ESDM, DESDMakan melakukan kerjasama pembangunan unitpercontohan PLTD biofuel.Sebagai daerah yang tidak memiliki sumber dayaenergi yang besar sementarta kebutuhan energiterus meningkat, Pemda NTB bekerjasama denganBadan Penelitian dan Pengembangan ESDM, DESDMakan melakukan kerjasama pembangunan unitpercontohan PLTD biofuel.

Demikian dijelaskan oleh Kepala Badan LitbangDESDM, Dra. Nenny Sri Utami setelah mengadakanpertemuan dengan Gubernur Propinsi NTB diMataram, Rabu (22/2)lalu. Sebagaimana tertuangdalam Peraturan Presiden Nomor 5 tahun 2006tentang Kebijakan Energi Nasional, pemanfaatanbahan bakar nabati (biofuel) ditargetkan lebih besardari 5% dalam bauran energi nasional pada tahun2025. Demikian pula tertuang dalam Inpres Nomor 1tahun 2006 tentang Penyediaan dan PemanfaatanBahan Bakar Nabati sebagai Bahan Bakar Lain, makasemua pihak baik di tingkat pusat maupun daerahdiharapkan dapat melakukan langkah koordinasipengembangan biofuel. Sebagai tindak lanjutkerjasama antara Balitbang DEDSM dengan Pemda NTBmaka sedang dijajagi pembangunan proyekpercontohan PLTD-Biofuel berkapasitas 100 KVA untukdigunakan oleh sekitar 200 rumah tangga. Adapunkebutuhan minyak jarak sebagai bahan bakar PLTDadalah sebesar 200 liter/hari. Di lokasi yang akandigunakan sebagai proyek percontohan sudahtersedia 8 hektar lahan yang ditanami dengan bijijarak. Selain kerjasama dalam pemanfaatan biofueltersebut, dibahas pula kerjasama dalam pemanfaatanbiofuel untuk pengering tembakau, pengembanganpotensi hidrokarbon di NTB serta kemungkinanpenggantian bahan bakar diesel ke bahan bakar gasuntuk pembangkit tenaga lsitrik di propinsi NTB.

28 Februari 2006MESDM Terima Gubernur NTB

Menteri ESDM, Purnomo Yusgiantoro, Selasa pagi 28Februari 2006 menerima kunjungan Gubernur PropinsiNTB, Drs. H. Lalu Serinata di Kantor DESDM, Jakarta.Pertemuan membahas mengenai pengembanganpotensi energi dan sumber daya mineral di propinsiNTB termasuk biofuel.Hadir pada pertemuan tersebut Kepala Badan LitbangDESDM, Dra. Nenny Sri Utami dan Kepala DinasPertambangan dan Energi NTB, Ir. Nengah Sumastra,MM. Pada kesempatan tersebut, Gubernur NTBmenyampaikan harapan agar DESDM dapat membantupengembangan biofuel melalui pemanfaatan biji jarakyang tersedia cukup banyak di NTB serta dukunganbagi penelitian lebih detil mengenai cekungan-cekungan hidrokarbon potensial yang ada di lepaspantai NTB. Sehubungan dengan pengembanganpotensi energi dan sumber daya mineral di NTBtersebut, Menteri Purnomo menyampaikandukungannya dan berharap bahwa potensi energi dansumber daya mineral NTB dapat terus dikembangkansehingga menghasilkan manfaat yang besar bagimasyarakat khususnya di NTB. Demikian puladiharapkan Pemda NTB dapat menciptakan ikliminvestasi termasuk pada sektor energi dan sumberdaya mineral yang kondusif di wilayah NTB.

Page 7: Info Pertambangan NTB Edisi 15 - 2006

INFO PERTAMBANGAN INFO EDISI 15

Juni 2006 1

Museum Geologi di Indonesiapertama kali didirikan di Kota

Bandung oleh Pemerintah Hindia-Belanda pada tahun 1929. Awalnya

berfungsi sebagai laboratorium dantempat penyimpanan hasil

penyeiidikan geologi danpertambangan dari berbagai

wilayah Indonesia. Dalamperjalanannya, fungsi MuseumGeologi ternyata berkembang

menjadi lebih luas !agi, meliputisarana penelitian, pendidikan,

penyedia berbagai informasi iimukebumian dan objek pariwisata.

Museum Geologi di Bandung merupakanmuseum terbesar dan terlengkap di AsiaTenggara dari sudut koleksi. Selanjutnya,museum ini berkembang mejadi tempatpendidikan luar sekolah dan sumberinformasi dasar penelitian kebumian danobjek wisata. Koleksi dari peragaanMuseum Geologi menjelaskan berbagaifenomena kebumian, mulai dari sejarahterbentuknya, perkembangankehidupan, proses pembentukan beragammineral dan batuan, dinamika bumi,proses keterjadian bencana geologis danpemanfaatan sumberdaya alam sepertimineral, batubara, minyak, gas,panasbumi, air tanah dan sebagainya.Selain daripada itu Museum Geologi jugadilengkapi dengan ruangan dokumentasiberbagai contoh batuan, fosil danmineral dari seluruh wilayah Indonesia,sehingga memudahkan berbagai kegiatanpenelitian yang dapat menuntun ke arahpenemuan baru sumberdaya alam.Pengalaman di masa lampau menunjukkanbahwa penemuan sejumlah endapan,mineral penting di indonesia diawali daristudi di Museum Geologi.Sejalan dengan perkembangan ilmu danteknologi serta peningkatan intensitaskegiatan penyelidikan geologi dangunungapi, timbulah gagasan di beberapaprovinsi untuk mengembangkan MuseumGunungapi dan Geologi yang multidimensi danb e r s k a l an a s i o n a l .Gagasantersebutt e l a h

direalisasikan dengan pembangunanMuseum Gunungapi di Provinsi JawaTengah dan Museum Gunungapi Di ProvinsiBali. Seiring dengan pembangunan keduamuseum tersebut, Provinsi NusaTenggaara Barat (NTB) telahmerencanakan museum yang awalnyadiberi nama Museum Geologi NTBkemudian setelah melalui proses yangcukup panjang berupa pertemuan dankunjungan ke lokasi Museum Geologi yangada di Bandung dan Museum Geologi diJawa Tengah, sampai kunjunganGubernur NTB kepada Menteri Energi danSumber Daya Minaral, maka nama museumdirubah menjadi ‘Galeri Museum GeologiNusa Tenggara Barat.‘Dengan potensi dan sejarah geologi/gunungapi Nusa Tenggara Barat yangsignifikan, maka kegiatan pendidikan,penelitian penyebarluasan informasi dankepariwisataan di bidang kebumian,dapat dipastikan akan meningkat pula.Tentu saja ini semua akan membawamanfaat yang besar khususnya bagi NusaTenggara Barat dan Indonesia padaumumnya. Oleh karena itu tidaklahberlebihan bila dikatakan bahwa GaleriMuseum Geologi Nusa Tenggara Baratakan menjadi komponen pembangunannasional yang penting.

LOKASI GALERI MUSEUM GEOLOGINUSA TENGGARA BARAT

Galeri Museum Geologi NTBmerupakan bagian dari

Museum Negeri Propinsi NTByang terletak di sekitarpusat Kota Mataram,berseberangan denganinduknya yaitu MuseumNegeri Propinsi NTB yangtelah berdiri sejaktahun1982. Letaknya yang

strategis, menyebabkan Galeri MuseumGeologi NTB akan mudah dicapai dari arahmana saja.

SEKILAS SEJARAH MUSEUM NEGERIPROPINSI NUSA TENGGARA BARAT

Sejarah Museum Negeri PropinsiNusaTenggara Barat tidak bisa lepas dariperjalanan pengungkapan hasil kajianpeninggalan sejarah dan kepurbakalaanyang ada di daerah oleh para pemerhatidi Nusa Tenggara Barat, khususnyada!am mengungkapkan keberadaanbenda-benda yang mempunyai nilaisejarah kelompok masyarakat yang adadi Nusa Tenggara Barat yang tercintaini.Meseum Negeri Propinsi ‘Nusa TenggaraBarat” merupakan museum NegeriPropinsi yang ke-11 di Indonesia.Dibentuk berdasarkan surat keputusanMenteri Pendidikan dan KebuadayaanRepublik Indonesia nomor: 022/O/1982tanggal 21 Januari 1982. Diresmikan olehMenteri Pendidikan dan Kebudayaan DR.Daoed joesoef pada tanggal 23 Januari1982.

GALERI MUSEUM GEOLOGI NUSATENGGARA BARAT

Sebagai pusat informasi ilmu kebumian(Geologi) yang menggambarkan keadaangeologi Nusa Tenggara Barat dalambentuk kumpulan peraga yang memilikiluas keseluruhan gedung Galeri MuseumGeologi NTB adalah 2358 m2, terbagimenjadi beberapa ruang pamer yangmenempati lantai I, II, dan III. Masing-masing lantai/ruangan mempunyai fungsiatau penggunaan yang berbeda-bedaserta plat atap yang digunakan untukteropong yang dapat melihat ke arahGunung Rinjani, Gunung Agung dan

RENCANA PEMBANGUNAN GALERI MUSEUM GEOLOGINUSA TENGGARA BARAT(JENDELA INFORMASI PENGETAHUAN KEBUMIAN)Oleh: Heryadi Rachmat

Page 8: Info Pertambangan NTB Edisi 15 - 2006

INFO PERTAMBANGAN INFO EDISI 15

Juni 20062

pemandangan lainnya. Adapun ruangantersebut adalah sebagai berikut:

RUANGAN BASEMENT/LANTAI ILantai I dengan luas 795 m2, terdiri dari:- Ruang orientasi- Ruang peragaan Vulkanologi dan

Maket Gunungapi- Area pamer Sejarah Kehidupan- Area pamer Geologi NTB- Ruang Pamer Dunia Batuan & Mineral

Ruang OrientasiBerisi peta geografi Nusa Tenggara Baratdalam bentuk relief, layar lebar yangmenayangkan kegiatan geologi danmuseum dalam bentuk animasi, bilikpelayanan informasi museum serta bilikpelayanan pendidikan dan penelitian.

Ruang Peragaan Vulkanologi &Maket Gunungapi

Adalah ruang kegunungapian, yangmempertunjukkan keadaan beberapagunungapi aktif di Nusa Tenggara Baratseperti Rinjani, Tambora danSangeangapi. Selain panel-panelinformasi, ruangan ini dilengkapi denganmaket Kompleks Gunungapi Rinjani danTambora. Beberapa contoh batuan hasilkegiatan gunungapi tertata dalam lemarikaca.Area Pamer Sejarah KehidupanRuangan yang menggambarkan sejarah,pertumbuhan dan perkembanganmakhluk hidup, dari primitif hinggamoderen, yang mendiami planet bumi inidikenal sebagai Area Pamer SejarahKehidupan.Panel-panel gambar yang menghiasidinding ruangan diawali dengan informasitentang keadaan bumi yang terbentuksekitar 4,5 milyar tahun lalu, dimanamakhluk hidup yang paling primitifpunbeium ditemukan. Beberapa miliyar tahunsasudahnya di saat bumi sudah mulaitenang, lingkungannya mendukungperkembangan beberapa jenis tumbuhanbersel-tunggal, yang keberadaannyaterekam dalam bentuk fosil.Reptilia bertulang-belakang berukuran

besar yang hidup dan menguasai MasaMesozoikum Tengah hingga Akhir (210-65 juta tahun lalu) diperagakan dalambentuk replika fosil Tyrannosaurus rexOsborn (jenis kadal buas pemakan daging)yang panjangnya mencapai 19 m, tinggisekitar 6,5 m dan berat 8 ton.Kehidupan awal di bumi yang dimulaisekitar 3 milyar tahun lalu selanjutnyaberkembang dan berevolusi hinggasekarang. Jejak evolusi mamalia yanghidup pada Jaman Tersier (65-1,7 jutatahun lalu) dan Kuarter (1,7 juta tahunlalu hingga sekarang) di Indonesiaterekam baik melalui fosil-fosil binatangmenyusui (gajah, badak, kerbau, kudanil) dan hominid yang ditemukan padalapisan tanah dibeberapa tempat,khususnya di Pulau Jawa.Kumpulan fosil tengkorak manusia-purbayang .diiemukan di Indonesia (Homoerectus- P. VIII) dan di beberapa tempallainnya di dunia terkoleksi dalam bentukreplikanya. Begitu pula dengan artefakyang dipergunakan, yang mencirikanperkembangan kebudayaan-purba dariwaktu ke waktu.Penampang stratigrafi sedimen Kuarterdaerah Sangiran, Trinil dan Mojokerto(Jawa Timur) yang sangat berarti dalammengungkap sejarah dan evolusi manusia-purba diperagakan dalam bentuk paneldan maket.Informasi lengkap tentang fosil dan sisa-sisa kehidupan masa lalu ditempatkanpada bilik tersendiri di Ruang SejarahKehidupan. Informasi yang disampailkandi antaranya adalah prosesterbentukrnya fosil, termasuk batubaradan minyakbumi, selain keadaanlingkungan-purba.

Area pamer Geologi danGunungapi NTB

Dikenal sebagai Ruang Geologi NusaTenggara Barat, yang terdiridari beberapa bilik yangmenyajikan informasi tentang:

* h ipotes i sterjadinya bumi didalam sistem tatasurya* t a t a a ntektonik regionalyang membentukgeologi NusaTenggara Barat;ditunjukkan dalam

bentuk maket model gerakanlempeng-lempeng kulit bumi aktif

* keadaan geologi Pulau Lombok danPulau Sumbawa.

* Sejarah pembentukan Kaldera G.Rinjani dan kaldera G. Tambora yangmelegenda ditampilkan dalam bentukpanel di ujung ruangan ?.

Endapan arang (charcoal) yangditemukan pada lapisan awan panasbekas pembentukan kaldera Rinjanimaupun endapan arang (charcoal) danbangunan serta kerangka yangditemukan pada lapisan awan panasbekas pembentukan kaldera G. Tambora,serta artefak diperagakan dalam bentukaslinya. Artefak yang terkumpul daribeberapa tempat di lokasi bekaspenggalian sekitar lereng G. Tamboramenunjukkan bahwa sekitar 190 tahunlalu lereng gunung Tambora pernah dihunidan ditempati beberapa kesultanan.

Ruang Pamer Dunia Batuan &Mineral

Selain maket dan panel-panel informasi,masing-masing bilik di ruangan ini jugamemamerkan beragam jenis batuan(beku, sedimen, malihan) dan sumberdayamineral yang ada di setiap daerah.Dunia batuan dan mineral menempatisalah satu bilik, memamerkan beragamjenis batuan, mineral dan susunankristalografinya dalam bentuk panel danperaga asli. Masih di dalam ruangan yangsama, dipamerkan kegiatan penelitiangeologi NTB (Indonesia); termasuk jenis-jenis perlengkapan lapangan, saranapemetaan dan penelitian serta hasil akhirkegiatan seperti peta (geologi,geofisika, gunungapi, geomorfologi,seismotektonik dan sebagainya) danpublikasi-publikasi sebagai saranapemasyarakatan data dan informasigeologi Nusa Tenggara Barat.

LANTAI IILantai II dengan luas 781,50 m2, terdiridari:- Ruang Audio Visual- Ruang Plaza/Hall- Area Pamer mineral Untuk Kehidupan- Area Pamer Aspek Positif dan Negatif

tataan geologi bagi kehidupanmanusia NTB

- Area pamer Eksplorasi, Eksploitasi,dan Pasca Tambang PT.Newmont NusaTenggara

Ruang Audio VisualTerletak di ujung paling timur ? lantai II,ruangan ditata untuk keperluan seminarini dilengkapi dengan peralatanmultimedia (audiovisual) yang memadai.

Ruang Plaza/Hall

Area Pamer mineral Untuk KehidupanTerbagi menjadi 3 area utama: areapertama, area kedua dan area ketiga.Area pertama dipakai oleh staf museum.

Page 9: Info Pertambangan NTB Edisi 15 - 2006

INFO PERTAMBANGAN INFO EDISI 15

Juni 2006 3

Sementara area kedua dan ketiga dilantai II yang digunakan untuk peragaandikenal sebagai Ruang Geologi UntukKehidupan Manusia.

Area Pamer Aspek Positif danNegatif tataan geologi bagikehidupan manusia

Terbagi menjadi 7 area, yangkesemuanya memberikan informasitentang aspek positif dan negatif tataangeologi bagi kehidupan manusia,khususnya di Nusa Tenggara Barat.

* Area 1 menyajikan informasi tentangmanfaat dan kegunaan mineral ataubatu bagi manusia, serta panelgambar sebaran sumberdaya mineraldi Nusa Tenggara Barat.

* Area 2 menampilkan rekamankegiatan eksplorasi dan eksploitasisumberdaya mineral.

* Area 3 bansi informasi tentang

pemakaian mineral dalam kehidupanmanusia sehari-hari, baik secaratradisional maupun moderen.

* Area 4 menunjukkan cara pengolahandan pengelolaan komoditi mineral danenergi.

*Area 5 memaparkan informasitentang berbagai jenis bahaya

geologi (aspek negatif) sepertitanah longsor, letusan gunungapidan sebagainya.

* Area 6 menyajikan informasitentang aspek positif geologi,terutama yang berkaitandengan gejala kegunungapian.

* Area 7 menjelaskan tentangsumberdaya air danpemanfaatannya. juga pengaruhlingkungan terhadap kelestarian

sumberdaya tersebut.

Area pamer Eksplorasi, Eksploitasi,dan Pasca Tambang PT.Newmont NusaTenggara

Berisi maket pertambangan tembagaterbesar kedua di Indonesia. yang

terletak di Batu HijauKabupaten SumbawaBarat. Tambangterbuka Batu Hijauyang mempunyaicadangan sekitar 1,milyar ton; dengankandungan tembaga1,02%, emas 1,19gram/ton dan perak 3gram/ton. Modeltambang terbukaaktif di sekitarnyamemberikan totalcadangan bijihsebanyak 2,5? milyarton.

Model Penambangan,Prosesing, Reklamasi,pembuangan ‘tailing’dan pemanfaatanlubang BekasTambang Batu Hijauyang akan ditutuppada tahun 2025 ?

merupakan situs geologi dan tambangyang dapat dimanfaatkan sertadikembangkan menjadi objek geowisatayang menarik. Beberapa contoh batuanyang termineralisasi asal Batu Hijau(Kabupaten Sumbawa Barat) tertata danterpamer dalam lemari kaca di sekitarmaket.Miniatur potensi panas bumi, migas danmenara pemboran minyak dan gasbumijuga diperagakan di sini.

LANTAI III

Lantai III dengan luas 781,50 m2, terdiridari: - Ruang Perpustakaan - Hall

Ruang PerpustakaanTerletak di ujung barat ? lantai III. yangmengoleksi buku, laporan dan peta-petayang berkaitan dengan ilmu kebumian.Sebagai perpustakaan geologi di NusaTenggara Barat dan Indonesia,Perpustakaan Galeri Museum Geologi NTBakan menyimpan buku-buku terbitanantara tahun 1900-an hingga sekarang.Informasi buku-buku baru diperolehmelalui jaringan internet, ataubekerjasama dengan perpustakaan-perpustakaan manca negara.

HallRuangan luas untuk berbagai keperluan

MANFAAT MUSEUM GEOLOGI

Jika di awal pembangunannya MuseumGeologi merupakan tempat penyimpanancontoh-contoh batu dan fosil dariberbagai wilayah di Indonesia, maka saatini Galeri Museum Geologi fungsi tersebutbergeser.Pergeseran fungsi museum yang seiramadengan kemajuan teknologimenyebabkan Museum Geologi pada saatini menjadi:* Tempat pendidikan luar sekolah yang

berkaitan dengan bumi dan usahapelestariannya

* Tempat orang melakukan kajian awalsebelum penelitian lapangan

* Objek geowisata yang menarik

Page 10: Info Pertambangan NTB Edisi 15 - 2006

INFO PERTAMBANGAN INFO EDISI 15

Juni 20064

Pertambangan Tanpa Izin (PETI)adalah usaha pertambangan yangdilakukan oleh perseorangan,sekelompok orang, atau perusahaan/yayasan berbadan hukum yang dalamoperasinya tidak memiliki izin dariinstansi pemerintah sesuai peraturanperundang-undangan yang berlaku. Kegiatan PETI di Nusa TenggaraBarat pada umumnya tidak menerapkankaidah pertambangan secara benar(‘good mining practices’) dan hampir-hampir tidak tersentuh hukum,sementara di sisi lain bahan galianbersifat tak terbarukan (‘non renewableresources’) dan dalam pengusahaannyaberpotensi merusak lingkungan(‘potential polutter’), maka yangterjadi kemudian adalah berbagaidampak negatif yang tidak sajamerugikan Pemerintah, tetapi jugamasyarahat luas dan generasimendatang. Sepanjang sejarah penanggulanganmasalah PETI yang telah dilakukansecara berkesinambungan olehPemerintah Daerah selalu sajadihadapkan pada persoalan yangdilematis. Hal ini disebabkan PETIidentik dengan kehidupan masyarakatbawah yang tidak memiliki akses kepadasumber daya ekonomi lain karenaketerbatasan pendidikan, keahlian, danketerampilan yang dimilikinya.Penutupan kegiatan usaha berartimenambah panjang daftar angkapengangguran dan kemiskinan,sementara membiarkan mereka tetapberoperasi berarti Pemerintah Daerahmelecehkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berkaitan dengan hal tersebut diatas, maka disarankan kepadaPemerintah Daerah Provinsi danKabupaten/Kota se Nusa Tenggara Barathendaknya menerapkan pendekatanyang bersifat manusiawi, arif, adil, danmengedepankan pendekatan sosialkemasyarakatan dengan tetapmemberikan kesempatan kepada rakyatuntuk berperan langsung secaraproporsional pada kegiatan usahapertambangan, tanpa mengabaikanprinsip-prinsip pertambangan yang baikdan benar. Langkah-langkah dimaksud berupabimbingan dan bantuan teknis kepadapelaku PETI untuk mendapatkan kuasapertambangan dengan biaya yangterjangkau dan proporsional.Selanjutnya dilakukan pembinaan danpengawasan secara fungsional oleh

Dinas/instansi terkait. Pelaku PETI yangmerusak lingkungan hidup sebaiknyadipidana secara kumulatif.

I. PENDAHULUAN Perubahan tatanan politik secaracepat dan mendasar dari Orde Baru keOrde Reformasi sekarang ini membawaperubahan yang besar terhadap caraberfikir masyarakat, baik dalamkehidupan bermasyarakat maupun dalamkehidupan bernegara. Perubahan caraberfikir tersebut dapat dilihat, antaralain keberanian masyarakat dalammenyuarakan dan menuntut apa yangmereka anggap sebagai hak-haknya. Reformasi politik tersebutberpengaruh terrhadap kehidupanbermasyarakat dan bernegara, antaralain perkembangan ekonomi mikroindustri pertambangan dan kebijakanpengelolaan usaha pertambangan umum. Dewasa ini perkembangan industripertambangan menunjukkan kegiatanyang semakin meningkat seiring denganlajunya kegiatan pembangunan padasektor lainnya. Demikian pula dengankegiatan Pertambangan Tanpa Izin(PETI), peningkatannya tidak sajasemakin banyak ditinjau dari segi jumlah,tetapi juga pelaku usahanya yangmelibatkan banyak pihak. Kebijakan pengelolaan usahapertambangan umum dapat dikatakansebagai keseluruhan peraturanperundang-undangan, persetujuan dankebiasaan yang berpengaruh kepadaproduksi, penggunaan, konservasisumber daya bahan galian (mineral) dalampengembangan industri mineral sebagaidagangan (‘mineral commodities’). Tiapdaerah harus merumuskan kebijakanpengelolaan usaha pertambangannyasendiri, sesuai dengan kondisi, situasi,maksud dan tujuan dari pengembangansumber daya mineral. Dalam Undang-Undang Dasar 1945Pasal 33 ayat (3) ditetapkan bahwa:“bumi dan air dan kekayaan alam yangterkandung didalamnya dikuasai olehNegara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”. Berdasarkan ketentuan dasar diatas, maka dalam Undang-undang Nomor11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertambanganditetapkan bahwa: “segala bahan galianyang terdapat di dalam wilayah hukumpertambangan Indonesia merupakanendapan-endapan alam sebagai karuniaTuhan Yang Maha Esa adalah kekayaannasional bangsa Indonesia dan oleh

karenanya dikuasai dan dipergunakanoleh Negara untuk sebesar-besarnyakemakmuran rakyat”. Kekayaan nasional bangsa Indonesiayang dikuasai oleh Negara mengandungpengertian bahwa bahan galian yangpada umumnya berada di bawahpermukaan tanah tidak memungkinkanmenjadi hak pemilikan perorangan ataubadan hukum sebagaimana halnyapemilikan dan kekayaan yang terdapatdi atasnya. Oleh karena itu maka segalapengusahaan pertambagan terlebihdahulu harus mendapat kuasa/izinpertambangan dari Pemerintah. Dalam era Otonomi Daerah dewasaini kuasa/izin pertambangan diberikanMenteri Energi dan Sumber Daya Mineral/Gubernur/ Bupati/Walikota sesuaikewenangannya. Sepanjang sejarah penanggulanganmasalah PETI yang telah dilakukan secaraberkesinambungan oleh PemerintahDaerah Provinsi Nusa Tenggara Baratselalu saja dihadapkan pada persoalanyang dilematis. Hal ini disebabkan PETIidentik dengan kehidupan masyarakatbawah yang tidak memiliki akses kepadasumber daya ekonomi lain karenaketerbatasan pendidikan, keahlian, danketerampilan yang dimilikinya. Penutupankegiatan usaha berarti menambahpanjang daftar angka pengangguran dankemiskinan, sementara membiarkanmereka tetap beroperasi berartiPemerintah Daerah melecehkanperaturan perundang-undangan yangberlaku. Bertitik tolak dari kenyataan diatas, maka Pemerintah Provinsi NusaTenggara Barat yang dalam hal ini DinasPertambangan dan Energi Provinsi NusaTenggara Barat mencoba menerapkanpendekatan baru dalam menanggulangimasalah PETI, yaitu bersifat manusiawi,arif, adil, dan mengedepankanpendekatan sosial kemasyarakatandengan tetap memberikan kesempatankepada rakyat untuk berperan langsungsecara proporsional pada kegiatan usahapertambangan, tanpa mengabaikanprinsip-prinsip pertambangan yang baikdan benar. Langkah baru dimaksudberupa bimbingan dan bantuan tekniskepada pelaku PETI untuk mendapatkankuasa pertambangan dengan cuma-cuma.

II. PENGUSAHAAN PETI Perkembangan Pertambangan TanpaIzin (PETI) di Nusa Tenggara Baratmenunjukkan kegiatan yang semakin

PENANGGULANGAN MASALAH PERTAMBANGANTANPA IZIN (PETI)Oleh : Mapiaro Amin, BE.ST.SH

Page 11: Info Pertambangan NTB Edisi 15 - 2006

INFO PERTAMBANGAN INFO EDISI 15

Juni 2006 5

meningkat. PETI tidak saja semakinbanyak ditinjau dari segi jumlah, tetapipelaku usaha melibatkan banyak pihak,mulai dari masyarakat penambang,pemilik modal, cukong (anemer),penadah, sampai kepada oknum aparat.Luas areal yang digunakan semakinbervariasi, mulai dari tanah milik negara(sungai dan hutan) sampai kepada lahanyang dikuasai perusahaan berizin. Ditinjau dari jenis bahan galian yangdiusahakan, kegiatan PETI di NusaTenggara Barat dilakukan terhadapbahan galian golongan B (emas dan timahhitam) dan yang terbesar adalah bahangalian golongan C (batu bangunan, batukapur, batu apung, batu paras, tras,pasir, sirtu, tanah urug, tanah liat, kalsitdan marmer). Potensi bahan galian golongan C yangjumlahnya cukup besar dan tersebarmerata hampir diseluruh pelosok NTB,apabila diusahakan secara benar dapatdijadikan salah satu alternatifpemecahan masalah pengentasankemiskinan, pengangguran, peningkatanpendapatan asli daerah, dan yang utamadapat menampung aspirasi rakyat dalamkegiatan pembangunan di bidangpertambangan. Hal ini mengingatkegiatan pertambangan bahan galiangolongan C pada umumnya paling dekatdapat menyentuh kondisi sosial ekonomidan sosial budaya masyarakat palingbawah, baik dilihat dari sifatpengusahaannya maupun dalampenguasaan teknologi penambangannya. PETI bahan galian golongan Cmerupakan kegiatan pertambangan yangpaling awal tumbuh dan berkembang diNusa Tenggara Barat, karena padadasarnya bahan galian golongan Cmemiliki peran dan fungsi strategis didalam kegiatan pembangunanperkonomian di daerah ini. Selain memilikiakses sangat penting bagi sektorkonstruksi dan industri manufaktur,kegiatan ini paling tidak, dapat menjadimata pencaharian bagi kalanganmasyarakat bawah.

Berdasarkan hasil penelitianlapangan diketahui bahwa jumlah pelakuPETI di NTB tercatat sebanyak 421 orangdengan rincian seperti disajikan padaTabel 1 dibawah.

Tabel 1Jumlah Pengusaha Pertambangan TanpaIzin (PETI) Di Provinsi Nusa TenggaraBarat (31 Desember 2004) Berdasarkan jumlah produksi danlamanya berproduksi, maka kegiatanPETI di daerah ini dapat dikelompokkansebagai berikut:a. PETI dengan produksi besar dalam

waktu yang lama (terus menerus);b. PETI dengan produksi besar dalam

waktu yang singkat (musiman);c. PETI dengan produksi sedang dalam

waktu yang lama (terus menerus);d. PETI dengan produksi sedang dalam

waktu yang singkat (musiman);e. PETI dengan produksi kecil dalam

waktu yang lama (terus menerus);f. PETI dengan produksi kecil dalam

waktu yang singkat (musiman);

Kegiatan PETItersebut di atas, padaumumnya dilakukan olehperorangan yangmerupakan matapencaharian tetap, dankelompok-kelompokkeluarga sebagaipekerjaan sambilan.Baik peroranganmaupun kelompokkeluarga keduanyabermodal kecil dant i n g k a tpend id i kannyapunrelatif minim, sehinggau s a h ap e r t a m b a n g a n n y amasih dilakukan secaratradisional, kecualikegiatan pengolahan(‘prosesing’) batuapung yang dilakukan

dengan cara semi mekanis. Kendatipundemikian, para pengusaha ini terusmeningkatkan produksinya untukmemenuhi kebutuhan konsumen yangsemakin meningkat jumlahnya. Namunusaha tersebut tidak memberikan suatuhasil yang menguntungkan mereka,karena adanya sistim ijon yang dilakukanoleh para pemilik modal (pemilik lahan/cukong/anemer). Sebagaimana diketahui bahwakegiatan PETI ini pada umumnya tidakmenerapkan kaidah pertambangan secarabenar (‘good mining practices’) danhampir-hampir tidak tersentuh hukum.Sementara di sisi lain bahan galianbersifat tak terbarukan (‘non renewableresources’) dan dalam pengusahaannyaberpotensi merusak lingkungan(‘potential polutter’), maka yang terjadikemudian adalah berbagai dampaknegatif yang tidak saja merugikanpemerintah, tetapi juga masyarakat luasdan generasi mendatang. Kerusakanlingkungan, pemborosan sumber dayamineral, dan kemerosotan moral,merupakan contoh dari dampak negatif

No.No .No .No .No . J en i sJ en i sJ en i sJ en i sJ en i s Jumlah Pengusaha per Kabupaten (orang)Jumlah Pengusaha per Kabupaten (orang)Jumlah Pengusaha per Kabupaten (orang)Jumlah Pengusaha per Kabupaten (orang)Jumlah Pengusaha per Kabupaten (orang) J u m l a hJ u m l a hJ u m l a hJ u m l a hJ u m l a h

Bahan GalianBahan GalianBahan GalianBahan GalianBahan Galian L O B A RL O B A RL O B A RL O B A RL O B A R LOTENGLOTENGLOTENGLOTENGLOTENG L O T I ML O T I ML O T I ML O T I ML O T I M SUMBSUMBSUMBSUMBSUMBAAAAAWWWWWA BA BA BA BA BARAARAARAARAARATTTTT S U M B A W AS U M B A W AS U M B A W AS U M B A W AS U M B A W A D O M P UD O M P UD O M P UD O M P UD O M P U B I M AB I M AB I M AB I M AB I M A (orang)(orang)(orang)(orang)(orang)

1 E m a s - - - 10 - - - 102 Timah hitam - 1 - - - - - 13 Batu apung 10 2 2 - - - - 144 Batu kapur 6 4 - 3 2 15 - 305 Batu bangunan 23 8 20 5 4 20 - 806 Batu paras - - 4 - - - - 47 S i r t u 22 1 21 - 6 18 1 698 P a s i r 19 3 - 4 18 24 6 749 Tanah liat 54 - 35 1 - 16 5 11110 Tanah urug 16 - - 2 - 4 - 2211 Kalsit 5 - - - - - - 512 Marmer - 1 - - - - - 1

Jum lahum lahum lahum lahum lah 1 5 51 5 51 5 51 5 51 5 5 2 02 02 02 02 0 8 28 28 28 28 2 2 52 52 52 52 5 3 03 03 03 03 0 9 79 79 79 79 7 1 21 21 21 21 2 4 2 14 2 14 2 14 2 14 2 1

Sumber : Dinas dan Kantor Pertambangan dan Energi se Nusa Tenggara Barat.

Page 12: Info Pertambangan NTB Edisi 15 - 2006

INFO PERTAMBANGAN INFO EDISI 15

Juni 20066

yang merugikan Pemerintah. Khusus bagiPemerintah dampak negatif itu ditambahpula dengan kerugian akibat kehilanganpendapatan dari pajak dan pungutanlainnya, biaya untuk memperbaikilingkungan, pelecehan terhadapkewibawaan, dan kehilangankepercayaan dari investor yangnotabene menjadi tulang punggungpertumbuhan sektor pertambangannasional. Akhirnya Indonesia kehilangansalah satu andalan untuk mendorong lajupertumbuhan ekonomi, serta kehilangankesempatan untuk menurunkan angkapengangguran. Disamping itu sebagian besar dariusaha PETI ini merupakan matapencaharian bagi penduduk setempat,yaitu penduduk yang berdasarkan hukumadat atau adat kebiasaan setempat ataupenduduk yang sudah diterima menjadipenduduk setempat atau warga desayang sah dalam wilayah Kecamatantempat terdapatnya bahan galiantersebut. Bentuk pengusahaannya bermacam-macam, yaitu; (1) diusahakan secarasendiri-sendiri (peorangan); (2)diusahakan secara berkelompok denganseorang kepala kelompok atau beberapakelompok dengan seorang koordinatorkelompok yang pembagian tugas/pekerjaan didasarkan kepadakemampuan masing-masing, demikianpula pembagian hasil termasuk danauntuk kepentingan di luar kelompok yangdianggap penting yang kesemuanyaditetapkan secara musyawarah. Sebagaicontoh PETI bahan galian emas diKabupaten Sumbawa Barat, PETI bahangalian sirtu dan tanah urug de Desa BagekPolak, Kec. Labu Api, yang baru-baru iniditutup oleh Bupati Lombok Barat; danada juga (3) PETI bahan galian golonganC yang dilakukan oleh badan hukumswasta, terutama oleh para kontraktorpelaksana proyek-proyek Pemerintah,yang mempekerjakan rakyat setempatsebagai buruh tambangnya.Jadi dalam kegiatan PETI ini tidak adaperjanjian kerja yang formal antaramajikan dan karyawan, masing-masingmempunyai kewajiban dan hak-hak yangdidasarkan atas musyawarah, sedangkanuntuk kepentingan bersama dalamkelompok atau antara kelompokdilakukan secara gotong royong, tetapimeskipun demikian selalu ada orang yangditunjuk sebagai pemimpin ataukoordinator. Peran ini biasanya dilakonioleh pemilik lahan atau pemilik modal(tengkulak/anemer). Penjualan hasilusaha pada umumnya dilakukan langsungdi tempat kepada konsumen yang datangke lokasi PETI. Kegiatan PETI ini pada umumnyadilakukan secara sederhana yaitudengan cara dan alat sederhana,menurut cara mereka sendiri, tanpa

adanya perencanaan dan perhitunganekonomi sehingga sifatnya untung-untungan (‘gambling’). Berhubungankarena sifatnya yang ‘gambling’ inilahPETI bisa menjadi ‘nomaden’ dan bersifat‘anarkhis’, akibatnya terjadilahberbagai dampak negatif terhadaplingkungan.

III. LANGKAH-LANGKAHPENERTIBAN PETI

Kehadiran PETI pada dasarnyadilatar belakangi oleh suatu kondisi yangsaling mengait, sangat bervariasi danmemiliki wajah yang multi dimensi. Adanyapermintaan (‘demand’) yang berlimpahmenyebabkan pemasokan (‘suplay’) jugaberlimpah, hal ini disebabkan oleh:a. Adanya sumberdaya bahan galian/

tambang;b. Adanya kesempatan dan lapangan

usaha yang tidak memerlukanpendidikan dan pengetahuan yangluas;

c. Adanya kesempatan para pemilikmodal (cukong/anemer) untukmemanfaatkan kelemahan pengusahalokal yang kekurangan aksesterhadap sumberdaya ekonomi dankebanyakan buta hukum;

d. Ketatnya peraturan untukmendapatkan izin;

e. Lemahnya pengawasan dan penegakanhukum oleh aparat PemerintahDaerah, merupakan faktor yangmemberi peluang untuk tumbuhsuburnya kegiatan PETI.

Akibatnya kegiatan PETI sulitdicegah dan selama celah permasalahandi bagian hulu belum ada solusinya, makaselama itu pula permasalahan di bagianhilirnya tidak akan pernah selesai secaratuntas. Atas dasar pertimbangan tersebutdi atas, maka Presiden Republik Indonesiamelalui Keputusan Presiden Nomor 44Tahun 2004 tentang Pembubaran TimKoordinasi PenanggulanganPertambangan Tanpa Izin, PenyalagunaanBahan Bakar Minyak Serta PerusakanInstalasi Ketenagalistrikan DanPencurian Aliran Listrik, menugaskanantara lain: Menteri dan Sumber DayaMineral Energi; Menteri Hukum danPerundang-undangan; Jaksa Agung;Kepala Kepolisian Negara RepublikIndonesia; Para Gubernur dan ParaBupati/Walikota untuk “melakukanupaya-paya penganggulangan masalahdan penertiban serta penghentian segalabentuk kegiatan pertambangan tanpaizin, secara fungsional dan menyeluruhsesuai tugas dan kewenangan masing-masing”. Namun upaya penghentianserta memberikan sanksi pidana kepadapelaku PETI ini merupakan suatu hal yangyang sangat dilematis bahkan mustahil,karena disamping menyangkut hajathidup rakyat miskin yang jumlahnya

sangat besar, juga tidak lepas darituntutan kebutuhan akan bahan galiankhususnya bahan galian golongan C untukkeperluan berbagai konstruksi bangunansipil. Mengingat telah sangat meluasnyakegiatan PETI ini, serta implikasinya dibidang ekonomi, sosial politik dankeamanan, maka perlu dilakukan langkah-langkah penertiban dengan pendekatanyang bersifat manusiawi, arif, adil, danmengedepankan pendekatan sosialkemasyarakatan dengan tetapmemberikan kesempatan kepada rakyatuntuk berperan langsung secaraproporsional pada kegiatan usahapertambangan, tanpa mengabaikanprinsip-prinsip pertambangan yang baikdan benar. Langkah penertiban dimaksud di atasdapat dilakukan dalam 3 (tiga) tahapan,yaitu: (a) tahap persiapan; (b) tahappenertiban; dan (c) tahap pembinan danpengawasan.

A. Tahap Persiapan Beberapa kegiatan yang bersifatmanusiawi, arif, adil, danmengedepankan pendekatan sosialkemasyarakatan yang sebaiknya dapatditempuh pada tahap ini adalah :1. Memberikan penerangan dan

penyuluhan kepada masyarakattentang langkah-langkah yang akandilakukan oleh Pemerintah Daerahdalam rangka penertiban PETI.

2. Melaksanakan pendataan/pendaftaran terhadap semua orangyang terlibat dalam tindak pidanaPETI, baik yang bersifat peroranganmaupun secara kelompok dan badanhukum, kemudianmengelompokkannya dalam; (1)golongan penambang; (2) golonganpemilik modal (pemilik lahan/tengkulak/anemer); (3) golonganlain-lain (pemberi jasa, konsumen danlain-lain).

3. Melakukan pemisahan yang jelasantara penduduk setempat yaitumereka yang memiliki KTP daerahsetempat (Kecamatan/Kabupatentempat terdapatnya bahan galiantersebut), dan pendatang yaitumereka yang berasal dari luar daerahdan tidak mempunyai KTP daerahyang bersangkutan.

4. Melakukan pendataan peralatan-peralatan yang digunakan, seperti;truk, pompa air, mesin giling/mesintumbuk, gelondong agregat,pembangkit listrik, dan lain-laindengan mencatat kapasitasnyamasing-masing.

5. Menyusun catatan perkiraan jumlahproduksi bahan galian (secaraharian/mingguan/bulanan), denganantara lain mengumpulkan bahanketerangan dari para pemodal

Page 13: Info Pertambangan NTB Edisi 15 - 2006

INFO PERTAMBANGAN INFO EDISI 15

Juni 2006 7

(pemilik lahan, tengkulak/anemer)yang berada disekitar lokasi PETI.

6. Memberikan penjelasan kepadasemua orang yang terlibat dalamtindak pidana PETI tersebut bahwamereka diharuskan untukmenghentikan kegiatannnya danmemberikan batas waktu bagimereka untuk menghentikankegiatannya dan/atau meninggalkanlokasi PETI tersebut.

7. Mencabut dan/atau membatalkansemua izin atau rekomendasi (bilaada) dari instansi/pejabatPemerintah, yang tidak berwenangdan dengan demikian melarang semuatindak pidana PETI yang baru (akandimulai).

8. Menutup lokasi tersebut dan melakukanpengawasan secara ketat.

B. Tahap Penertiban Setelah data dasar dari hasilpendataan dalam Tahap I terhimpun,maka sebagai tindak lanjutnya dapatdilakukan tindakan-tindakan penetirbanPETI yang telah ada dengan cara sebagaiberikut :1. Mengharuskan orang-orang pendatang

dari luar (yaitu mereka yang tidakmemiliki KTP Daerah) berangsung-angsur meninggalkan lokasi, danhanya mengizinkan penduduksetempat (yaitu mereka yang benar-benar telah memiliki KTP Daerah)untuk sementara dapat meneruskankegiatannya PETI tersebutsepanjang tidak berdampak penting

t e r h a d a plingkungan.2. Mengambiltindakan tegast e r h a d a pp e n d a t a n gdari luar yangt i d a kmeninggalkanlokasi dalambatas waktuyang telahditetapkan.3. Melakukanpenyege l ant e r h a d a psemua fasilitasdan peralatanyang tidakd i b o n g k a rsendiri ataudiangkut olehp e m i l i k n y ayang harusmeninggalkanlokasi.4 .Menertibkank e g i a t a npembelian hasilPETI oleh pada

para penadah, yaitu: pemilik modal,tengkulak/anemer denganmelakukan pendaftaran danpenyidikan terhadap mereka sesuaiperaturan perundang-undanganyang berlaku.

5. Menindak para pejabat yang secaratidak sah memberikan izin ataupunmelindungi para pelaku PETI, parapemilik modal dan tengkulak/anemer.

6. Terhadap PETI yang dilakukan olehpenduduk setempat yang tidakmempunyai kemampuan finansialuntuk mendapat izin, makaPemerintah Daerah Kabupaten/Kotaharus memberikan bimbangan danbantuan teknis sepenuhnya untukitu, melalui dana APBD masing-masing.

Bimbingan dan bantuan dimaksud di atas,pernah dicontohkan oleh DinasPertambangan dan Energi Provinsi NusaTengara Barat terhadap beberapaKelompok Usaha Tambang (KUT) diKabupaten se Pulau Sumbawa KUT.Adapun bentuk bimbingan dan bantuanteknis dimaksud adalah sebagai berikut:a. Bimbingan langsung di lapangan

kepada aparat Pemda Kabupatenyang diikutsertakan dalam kegiatandimaksud.

b. Sosialisasi kepada para pelaku PETI,seluruh Kepala Desa dan aparatKecamatan dimana kegiatandimaksud dilaksanakan; tentang (1)pengusahaan pertambangan, (2)tata cara penambangan, (3)keselamatan pertambangan, dan (4)

perlindungan lingkunganpertambangan.

c. Memfasilitasi pembentukan KelompokUsaha Tambang (KUT).

d. Pengukuran situasi dan topografidaerah sebaran bahan galian.

e. Pengamatan sebaran bahan galianbaik ke arah vertikal maupun kearahhorizontal.

f. Pengamatan kondisi lingkungandaerah sebaran bahan galian,meliputi : (1) geografi, (2) demografi,(3) geomorfologi, (4) geologi(litologi, struktur geologi, gejalalingkungan beraspek geologi), (5)hidrologi dan (6) biologi.

g. Pengamatan kelayakan penambanganditinjau dari aspek teknis, ekonomisdan lingkungan (rancang bangun dandesain tambang);

h. Pengamatan dampak lingkungan yangtelah dan/atau mungkin terjadi

i. Analisis dan evaluasi data.j. Pembuatan peta situasi dan topografi

rencana wilayah SIPD skala 1 : 1.000.

C. TAHAP PEMBINAAN DANPENGAWASAN

Langkah-langkah kongkrit yangharus dilakukan selanjutnya adalahpembinaan dan pengawasan secarafungsional oleh Dinas/instansi terkait,yang meliputi: (1) pengawasanpengusahaan pertambangan; (2)pengawasan kesehatan dan keselamatankerja pertambangan; dan (3)pengawasan perlindungan lingkunganpertambangan.IV. P E N U T U P Aktifitas PETI di Nusa Tenggara Baratdilakukan terhadap bahan galiangolongan B (emas dan timah hitam) danyang terbesar adalah bahan galiangolongan C (batu bangunan, batu kapur,batu apung, batu paras, tras, pasir,kerikil, sirtu, tanah urug, tanah liat,kalsit dan marmer). Pengusahaannyadilakukan oleh 421 orang, pada umumnyadilakukan secara tradisionil denganmenggunakan peralatan sederhana. Upaya penertibannya perludilakukan secara bertahap, yaitu: tahappersiapan (sosialisasi, pendataan usaha,dll); tahap penertiban (tindakan tegasterhadap pelanggaran); sertapembinanaan dan pengawasan secarafungsional oleh Dinas/instansi terkait. Dengan diterapkannya langkah-langkah penertiban seperti tersebut diatas, maka kegiatan PETI secarabertahap dapat ditiadakan, dengandemikian maka artikulasi pentingnyapartisipasi rakyat dalam kegiatanpertambangan dapat direalisir secarawajar.

8

Page 14: Info Pertambangan NTB Edisi 15 - 2006

INFO PERTAMBANGAN INFO EDISI 15

Juni 20068

Telah kita sadari bersamabahwa sebagian besar wilayahRepublik Indonesia rentan terjadigempabumi dan tsunami. Tingkatkerentanan tersebut merupakanhasil proses alam yang hanya alamitu sendiri yang dapat merubahnya.Sebagai contoh, di suatu wilayahterdapat sesar aktif yang dapatmenyebabkan terjadinyagempabumi, menjadi tidak aktif,walaupun memerlukan waktu yanglama dalam skala waktu geologi(dalam ribuan hingga jutaan tahun).Di Kalimantan, ditemukan sesar-sesar yang dahulunya menunjukkanjejak aktifitas, sekarang tidak aktiflagi. Perkembangan i!mupengetahuan dan teknologi sampaisaat ini, belum mampu merubahwilayah tingkat kerentanan menjadiwilayah tidak rentan. Untuk menghindari bencana,cara yang paling mudah adalahtidak bertempat tinggal di wilayahrawan bencana. Jika terpaksa harustetap tinggal di wilayah rawanbencana, maka periu mengenaliwilayah rawan, mengenali tanda-tanda dan meningkatkankesiapsiagaan. Masyarakat perlu memahamidan menyadari bahwa kejadiangempabumi dan tsunami adalahperistiwa alam biasa. Masyarakathanya dapat mengurangi dampakkejadian dengan memahami tatacara penyelamatan diri.Kesiapsiagaan dan tata carapenyelamatan diri dapat dilakukandengan cara membangun saranadan prasarana perlidungan secaraalami maupun rekayasa teknologi. Wilayah rawan bencanagempabumi dan tsunami dapatdiketahui melalui hasil ilmu danteknologi berupa peta-peta dankearifan lokal dengan mengacukejadian masa lalu, berdasarkancerita disampaikan secara turuntemurun yang dipercaya

kebenarannya. Semua kejadianalam pada dasarnya memberitanda-tanda sebelum kejadian.Tanda-tanda tersebut belum tentudiikuti oleh kejadian yangmenandainya, tidak dapat diketahuiwaktu, tempat dan besarnyaintensitas kejadian tersebut.Sebagai analogi, mendung,menandakan akan terjadi hujan,tetapi yang tidak dapat diketahuiadalah kepastian terjadi hujan,waktu, tempat dan volume curahhujan. Begitu juga kejadiangempabumi, didahului oleh tanda-tanda alam, yang sulit dipahami.Cerita yang berkembang dimasyarakat tentang adanya tanda-tanda akan terjadi gempabumi,seperti hewan yang gelisah, ikanmenghilang di laut, dan perubahansuhu udara di siang hari, tidak dapatdijadikan acuan, karena tanda-tanda tersebut dapat berbeda darisatu tempat ke tempat lainnya. Tanda-tanda akan terjaditsunami relatif lebih mudahdiketahui. Karena kejadian tsunamisecara umum didahului dengangempabumi dan air laut secara tiba-tiba surut menjorok jauh ke tengahlaut. Hal tersebut di atasmembuktikan bahwa alam selalumenunjukkan segalaketeraturannya, dan mengajakbersahabat dengan kita. Dengandemikian guna mengetahui tanda-tanda dan keteraturan alam, kitaharus bersahabat dengan alam.Caranya adalah denganmenyesuaikan, menyelaraskan, danberusaha terus menerusmempelajari rahasia alam,termasuk tanda-tanda akan terjadigempabumi dan tsunami. Tempat-tempat perlindungandan penyelamatan diri dapatdijumpai di alam atau dibuat denganrekayasa teknologi. Perlindungan alam denganmenganut prinsip bahwa di alam

selalu terjadi keseimbangan.Sebagai contoh, di alam selaludijumpai adanya pasangan yangsaling menyeimbangkan, antara lainlembah dengan bukit, panas denganhujan atau dingin, dan api denganair. Semestinya goncangangempabumi dan tsunamimempunyai pasanganpenyeimbangnya sepertigoncangan gempabumi denganbatuan keras, dan gelombangtsunami dengan terumbu karang,perbukitan pinggir pantai dan hutanbakau. Oleh karena itu, untukmeredam energi (pemecah)gelombang tsunami diupayakanpenanaman pohon bakau atautanaman pohon kelapa yang dapattumbuh subur di pinggir pantai.Dengan hutan bakau, disampingterjaganya kelestarian lingkunganpantai, dapat sebagai sumberdayaperikanan yang menguntungkanmasyarakan di sekitar pantai. Pohonkelapa dapat memberikan nilaitambah ekonomis yangmenguntungkan bagi masyarakat. Pilihan atas perlindungan alamimenjadi prioritas utama karenapertimbangan berikut :- dapat menjaga kelestarian

lingkungan- murah pengadaannya- mudah perawatannya Jika alam menjadi pilihan untukperlindungan dan penyelamatan diridari bencana gempabumi dantsunami, maka kita harus harusmenjaga kelestarian alam, agaralam dapat menjaga keselamatankita. Jika alam tidak menyediakanlempat pelindungan danpenyelamatan diri, maka pilihanberikutnya adalah rekayasateknologi, misalnya membanguntembok sepanjang pantai atau pilar-pilar beton pemecah gelombang.Untuk meredam goncangangempabumi dibangun konstruksi

HIDUP HARMONIS Dl DAERAH RAWAN BENCANAGEMPABUMI DAN TSUNAMIOleh : Ruslan Barus

Page 15: Info Pertambangan NTB Edisi 15 - 2006

INFO PERTAMBANGAN INFO EDISI 15

Juni 2006 9

tahan goncangan gempabumi.Kendalanya adalah :- tidak selalu ramah lingkungan- mahal dalam konstruksi- mahal dalam perawatan- keterbatasan waktu penggunaan

Jika pembangunan tembok dan pilarbeton secara ekonomis tidak dapatdilakukan, dan tidak ada perbukitanalami sebagal sarana penyelamatandiri, dapat diganti denganmembangun sarana penyelamatandiri berupa perbukitan buatan.Perbukitan tersebut dapat dibangundengan mengambil tanah ataubatuan di berbukitan sekitar pantai.Pembuatan perbukitan dapatdilakukan atas dasar inisiatifmasyarakat, pemerintah daerah,pemerintah dan atau ketiganya. Pilihan untuk membangunperlindungan dan penyelematan diriakan pengaruh besar terhadapkearifan dan perilaku yang dapatberperan menciptakan sistembudaya, sosial dan ekonomi. Hidup harmonis di daerahbencana gempabumi dan tsunamipada akhirnya tergantung padakualitas manusianya dankemampuan beradaptasi denganlingkungan alam.Nusa Tenggara sendiri merupakandaerah dengan tingkat kerawanantsunami cukup tinggi, dengan tinggigelombang diperkirakan antara 4sampai 6 meter dengan periodaulang 100 tahun. Dari pengamatansejarah kejadian tsunami diIndonesia, G.S. Prasetyamendapatkan suatu zona yangperlu diwaspadai di sebelah selatanNusa Tenggara Barat. Zona tersebutterletak di antara pusat gempatahun 1994 yang menimbulkantsunami di Banyuwangi dan pusatgempa tahun 1977 yangmenimbulkan tsunami di Sumbadan Sumbawa bagian Selatan.Terdapat gap kosong antara tahun1994 dan 1977 yang perludiwaspadai. Dari makalahnya, HeryadiRachmat mengungkapkan bahwaselama kurun waktu 25 tahunterakhir telah terjadi bencana alamberaspek geologi di Bali dan Nusa

Tenggara yang menimbulkankorban jiwa dan kerusakan hartabenda cukup besar. Usaha preventif lainnya ialahpemetaan, inventarisasi danevaluasi potensi sumber bencana.Kegiatan ini, menurut Danny HilmanNatawijaya, sama seperti halnyaeksplorasi sumberdaya alam yangdilakukan dengan tahapan-tahapantertentu dan membutuhkan wakturelatif lama. Dalam hal kerentanantsunami, secara umum telahdiketahui bahwa sebagian besarwilayah Indonesia, terutama dibagian luar sebelah barat danselatan, merupakan wilayah dengankerentanan tsunami yang tinggi.Pemetaan daerah rawan jugadiperlukan untuk menentukantempat-tempat yang aman sebagailokasi pengungsian pada saatbencana terjadi.

Gambar 1. Beberapa kejadianGempabumi dan Tsunami di NusaTenggara

Pengembangan sistem peringatandini merupakan salah satu usahamitigasi bencana. Namun demikiankhusus untuk bencana tsunami,Adjat Sudradjat memperkirakanbahwa sistem peringatan dini tidakakan berjalan dengan efektif. Hal inimengingat pusat gempa di lautterletak relatif dekat dengan pantai,dimana tsunami hanya memerlukanwaktu kurang dari 30 menit untukmencapai garis pantai. Waktutempuh tsunami ini dinilai terlalusingkat untuk bisa menentukan

pusat gempa, melakukankomunikasi dengan penduduk sertapersiapan dan pengungsian.Terlebih lagi, I Putu Pudjamengungkapkan bahwa dekatnyajarak antara pemantau denganpusat gempa merupakan kendalatersendiri yang bisa memperlamaproses penentuan pusat gempa.Menurut Adjat Sudradjat, sistemperingatan dini tidak akan berjalandengan efektif. Hal ini mengingatpusat gempa di laut terletak relatifdekat dengan pantai, dimanatsunami hanya memerlukan waktukurang dari 30 menit untukmencapai garis pantai. Waktutempuh tsunami ini dinilai terlalusingkat untuk bisa menentukanpusat gempa, melakukankomunikasi dengan penduduk sertapersiapan dan pengungsian.Menurut Adjat Sudradjat,

disarankan suatu sistemkesiapsiagaan sebagai alternatif.Sistem ini meliputi identifikasidaerah rawan, sosialisasi yangmenerus dan melekat padakehidupan masyarakat danpembangunan fisik yangberwawasan tsunami.Rekomendasi yang dirumuskanuntuk daerah pantai yang rawantsunami adalah sebagai berikut :1. Peninjauan ulang tata ruang

kota-kota di wilayah pantai yangberhadapan langsung denganlajur sumber gempabumi(potensi tsunami) dengantataruang kota yang amanbahaya gempabumi dan

Page 16: Info Pertambangan NTB Edisi 15 - 2006
Page 17: Info Pertambangan NTB Edisi 15 - 2006

INFO PERTAMBANGAN INFO EDISI 15

Juni 2006 11

Bicara mengenaikawasan wisata bersyukurlah

bahwa secara umum pulaulombok mempunyai potensi

pariwisata yang sangatindah,cantik dan molek sangatmenjanjikan terutama wisata

pantai dimana hamparan pasirputih yang selalu menggoda

para wisatawan untuk datangmenikmati keindahan

sekaligus berjemur tentunya.

Pulau lombok khususnya KabupatenLombok Barat selain keindahanalam yang begitu mempesona taditernyata ada karuniah Illahi lainnyayang tidak kalah pentingnya bila inidimanfaatkan/dikelola dengan baikdan terencena yaitu adanya sumber

daya alam baik yang berada diperutbumi maupun yang terhamparbegitu saja di alam, yang selamaini belum banyak masyarakat peduliwalaupun beberapa investor sudahmeliriknya sejak 15-10 tahun yanglalu, hal ini tentu karena selainpertimbangan teknis tapi jugapertimbangan ekonomis bahwasumber daya alam tersebut belumdapat dimanfaatkan, tapi karenaakhir-akhir ini harga logam begitumenggiurkan maka, berbondonglahorang untuk mencobakeberuntungan dibidangpertambangan khususnya bahangalian logam apakah itu biji besi,pasir besi, mangan Mg(magnesium) atau juga timah hitamPb(Plumbum) dan ternyata potensi

bahan galian tersebut cukuppotensial untuk di kembangkan,belum lagi investor yang mencaribahan galian emas dan ikutannya. Apakah pemerintah lombok barat

harus membuangpeluang ini,apakah disebabkankarena skalaprioritasnya tidakpada pengelolaansumber daya alamtetapi kepadapariwisata yangselama ini sudahb e r k e m b a n gdengan baik danmenjadi tumpuan

hidup banyak orang sementara disisilain eksploitasi bahan tambangmempunyai image yang kurang baikpenuh dengan resiko, kekhawatiranini tentu beralasan karenaketidaktahuan kita tentangpengelolaan sumberdaya alamyang sebenarnya dan melihatbeberapa contoh kasus dibeberapatempat baik yang ditayangkan lewatmedia cetak maupun mediaelektronik, karena yang ada didalam pikiran kita apabila bahangalian logam ini dieksploitasi apalagisecara besar-besaran maupunskala kecil permasalahanlingkungan tentu akan timbul sepertipencemaran terhadap pantai, aliransungai maupun akan timbulnyalongsor, belum lagi daerah

tangkapan air dan hutannya akanterkorbankan. Apakah semua ini benar ???,tentu perlu kita pertanyakan,sejauhmana kerusakan yang ditimbulkan oleh eksploitasisumberdaya alam itu apabila kaidahpertambangan (good miningpractice) telah diterapkan, itu katakuncinya. Karena kalau kitamengikuti kaidah/sistempenambangan yang baik makapersoalan lingkungan yangditimbulkan tidak separah yangdibayangkan, adapun kaidah ituseperti :1. setiap perusahan yang berijin

wajib mempunyai UPL (usahaperencanaan lingkungan) dan

Ketika Lobar harus memilihOleh : Ir. Adi Prasetyo/Anggawasita M. Fuad, BE.SE

Page 18: Info Pertambangan NTB Edisi 15 - 2006

UKL (usaha pengelolaanlingkungan) dan bagiperusahaan yang berskala besarharus mempunyai AMDAL

2. setiap perusahaan harusmelakukan pencegahanerosi,longsoran dan sedimentasidengan penghijauan danterasering

3. Penggunaan lahan harus secaraterencana denganmemperhatikan konservasilahan

4. Mengurangi terjadinyapencemaran pantai laut,apabilalokasi kegiatan terletak ditepipantai

5. Membangun kolampengendapan di sekitar daerahkegiatan untuk menahan lumpuroleh aliran permukaan

6. Membuat cek dam dan turap

7. Penimbunan kembali lubang-lubang bekas tambang

8. Penataan lahan

9. penanganan tanah /batuanpenutup;

10. penanganan jalan tambang;

11. penanganan alat gali/alat muatdan alatangkut;

12. drainasetambang;

13. lereng;

14. lahan bekastambang;

15. revegetasi;

dan lainsebagainya

Semua initentu akanmeminimalkan kerusakanlingkungan bahkan bukan tidakmungkin akan tumbuhnya hutan-hutan baru yang mempunyai dayadukung terhadap daerah tangkapanair. Tetapi sebaliknya apapun aturantanpa niat baik perusahaan dan jugasistem pengawasan yang terpadubukan saja dari pemerintah tetapijuga dari seluruh lapisanmasyarakat, semuanya tentu akansia-sia, Disisi lain apabila sumber dayaalam tidak kita maanfaatkan untuk

hajad hidup orang banyak maka ini

akan menjadi mubasir karenakesempatan dan peluang yanghilang percuma seperti kesempatankerja bagi masyarakat sekitarpadahal dalam kondisi serbaprihatin saat ini jumlahpengangguran begitu besarnyasehingga dihawatirkan suatu ketikaakan mengakibatkan gejolak sosial,baik kerusuhan, penyakit sosiallainnya seperti : maling, tuna susila,pengemis yang tentu akanmenimbulkan persoalan baru yangtidak kalah memprihatinkan kitasemua. Apa yang mesti kita lakukan, kitasaat ini butuh pemimpin – pemimpindaerah yang selain bijak/arif danjuga amanah tapi juga beranimembuat terobosan baru didalamkebijakannya sehingga akanmenarik minat para investor untukdatang dan bersama-samamembangun daerah ini menjadidaerah makmur sejahtera, inilahpemimpin yang dapat menjadi saritauladan sehingga dalam setiappengambilan keputusannya benarberpihak kepada rakyak tetapibukan sebaliknya atas nama rakyatmelakukan pembenaran atas segalakebijakannya.

Page 19: Info Pertambangan NTB Edisi 15 - 2006

INFO PERTAMBANGAN INFO EDISI 15

Juni 2006 13

Setelah melalui lobi-lobiyang cukup panjang, akhirnya apayang menjadi dambaan jajaranPertambangan dan Energi provinsiNusa Tenggara Barat sejak eradesentralisasi terwujud sudah.Direktorat Jenderal MineralBatubara dan Panasbumi, DESDMmembantu mewujudkan harapanitu.

Sejak kunjungan tim kelayakanpada bulan September 2005 lalu,diikuti anjangsana ke SekretarisDaerah Ir. Nanang Samodra, yangpada prinsipnya menyetujui danmencanangkan Distamben akanmenjadi Pusat Data SpasialSumberdaya Alam berbasis teknologiSistem Informasi Geografis di NusaTenggara Barat.

Segenap perangkatdikerahkan untuk mendukungpercepatan realisasi tersebut, baikdari sistem perencanaanpenganggaran yang dikonsentrasikanmelalui Rencana Anggaran SatuanKerja (RASK) APBD tahun anggaran2006. Renofasi ruangan yang akanmenjadi pusat pengolahan data GISpun segera dilakukan, denganmengambil kavling lantai satu bagiantimur lobi Dinas Pertamben NTB.Renofasi ruangan difokuskan padaruang pendataan Subdin Program,dengan memabagi ruangan menjaditiga partisi yang dipisahkan dengantakewood dan kaca gelap 70%.Masing-masing dilengkapi denganpendingin ruangan (AC) dan furniturependukung aktifitas. Adapunruangan-ruangan tersebutdifungsikan sebagai ruang informasi,ruang proses dan ruang produksisekaligus ruang diskusi berbasismultimedia. Ruang utama tempatpenyimpanan Server dan prosesdigitasi peta melalui peralatan WideScanner berkemampuan scanningsampai ukuran kertas A0, didukungdengan Software konversi Raster toVector, Wise Image 6.2. Adapaunkonsep partisi ruangan dapat dilihatpada gambar (1).

Sistem Informasi Geografis(SIG) adalah suatu sistem yangmengcapture, mengecek,mengintegrasikan, memanipulasi,

menganalisa, dan menampilkan datayang secara spatial (keruangan)mereferensikan kepada kondisi bumi.Teknologi SIG mengintegrasikanoperasi-operasi umum database,seperti query dan analisa statistik,dengan kemampuan visualisasi dananalisa yang unik yang dimiliki olehpemetaan.

Kemampuan inilah yang membedakanSIG dengan Sistem Informasi lainnyayang membuatnya menjadi bergunauntuk berbagai kalangan dalammenjelaskan kejadian,merencanakan strategi, danmemprediksi apa yang akan terjadi.

Kemampuan SIG antara lain:

A. Memetakan Letak

Data realita di permukaan bumi akandipetakan ke dalam beberapa layerdengan setiap layernya merupakanrepresentasi kumpulan benda(feature) yang mempunyai kesamaan.Layer-layer ini kemudian disatukandengan disesuaikan urutannya.

Kemampuan ini memungkinkanseseorang untuk mencari dimanaletak suatu daerah, benda, ataulainnya di permukaan bumi. Fungsiini dapat digunakan seperti untukmencari lokasi rumah, mencari rutejalan, mencari tempat-tempatpenting dan lainnya yang ada di peta.

B. Memetakan Kuantitas

Orang sering memetakan kuantitas,yaitu sesuatu yang berhubungandengan jumlah, seperti dimana yang

paling banyak atau dimana yangpaling sedikit. Dengan melihatpenyebaran kuantitas tersebutdapat mencari tempat-tempat yangsesuai dengan kriteria yangdiinginkan dan digunakan untukpengambilan keputusan, ataupunjuga untuk mencari hubungan darimasing-masing tempat tersebut.Pemetaan ini akan lebih memudahkanpengamatan terhadap data statistikdibanding database biasa.

C. Memetakan Kerapatan(Densities )

Peta kerapatan dapat mengubahbentuk konsentrasi kedalam unit-unit yang lebih mudah untukdipahami dan seragam, misalmembagi dalam kotak-kotak selebar10 km2, dengan menggunakanperbedaan warna untuk menandaitiap-tiap kelas kerapatan.

Pemetaan kerapatan sangat bergunauntuk data-data yang berjumlahbesar seperti sensus atau data

Dirjen Minerba dan Pabum, DESDMfasilitasi Perangkat GISOleh: Mujitahid Iqbal

Page 20: Info Pertambangan NTB Edisi 15 - 2006

INFO PERTAMBANGAN INFO EDISI 15

Juni 200614

statistik daerah. Dalam data sensusmisalnya, sebuah unit sensus yangmempunyai jumlah keluarga diatas 40diberi warna hijau, 30-40 hijau mudadan seterusnya. Dengan cara iniorang akan lebih mudah melihatdaerah mana yang kepadatanpenduduknya tinggi dan mana yangkepadatan penduduknya rendah.

D. Memetakan Perubahan

Dengan memasukkan variabel waktu,SIG dapat dibuat untuk petahistorikal. Histori ini dapat digunakanuntuk memprediksi keadaan yangakan datang dan dapat puladigunakan untuk evaluasikebijaksanaan. Pemetaan jalur yangdilalui badai, dapat digunakan untukmemprediksi kemana nantinya arahbadai tersebut.

E. Memetakan Apa yang Ada diDalam dan di Luar Suatu Area

SIG digunakan juga untuk memonitorapa yang terjadi dan keputusan apayang akan diambil denganmemetakan apa yang ada pada suatuarea dan apa yang ada diluar area.Peta ini digunakan untuk dasarrencana apabila terjadi keadaandarurat. Adakalanya perlu untuk

menentukan daerah yang diluarkriteria, misalnya untuk menentukanlokasi pabrik dilakukan di daerahdalam radius lebih dari 1 km.

UNIT PELAYANAN/INFORMASI

Unit ini merupakan unit pelayananinformasi kepada pihak customeryang akan membutuhkan data spatialsumberdaya mineral maupun datalainnya. Unit ini memiliki hak aksessebatas read only dari data yangtelah dioalah pada bagian produksi,yang data-datanya juga dibackuppada server.Unit ini merupakan ujung tombakpelayanan teknologi informasiberbasis GIS, yang nantinyamerupakan cikal bakal PusatInformasi Data Spasial Sumberdaya

Alam Nusa Tenggara Barat.Adapun unit ini memiliki seperangkatKomputer PC HP Compaq dc7/100 MTbuilt up, dengan kapasitas simpan 40GB, RAM 512 MB, dilengkap VideoSplitter yang memudahkan pembagianvisual display, satu unit LCD Monitor15” HP L1506 menghadap operatordan satu unit LCD Monitor 17” HPL1706 menghadap pengunjung/ tamuyang membutuhkan data informasi.Program jangka pendek yang hendakdicapai dalam hal ini adalah pelayananinformasi spatial yang berorientasiorganisasi, singkatnya masih melayanipermintaan instansi, dan akan

dikembangkan dikemudian hari untuklebih memperluas segmen pelayananke personal

UNIT EDITING DAN PROSES

Unit ini merupakan unit pemrosesyang dilengkapi dengan scannerberkemampuan tinggi Contex CrystalXL42 Wide Scanner, yang mampumenscan kertas berbagai type danberbagai ukuran. Scanner ini bertypeRoll System dengan kemampuanAutodetect Multisize Paper danbukan Flatbed Scanner. Kemampuanperataan dan kelurusan kertas padahasil scan dapat disinkronkan melaluiSoftware WideImage Scanner yangbaru dapat bekerja setelahditancapkan dongle usb pada usbportnya. Dongle ini merupakan kuncihardware berbentuk flaskdisk yangmenjamin keorisinilan programaplikasinya. Scanner ini mampumenghasilkan image raster denganresolusi tinggi (dapat diatur sesuaikebutuhan) dengan beragam format,seperti bmp, tiff, jpg dan lain-lain.Gambar dan image raster selanjunyaakan dikonversi menjadi file imagevector sehingga bisa terbaca olehaplikasi pemetaan dan akanmenghasilkan Digital vector mappingfile. Kemampuan autokonversi dariRaster to Vector dibantu dengan satuunit aplikasi WiseImage Pro X, yangmampu memisahkan digitasi linemaupun area, dan juga kemampuanmenata layer yang dibutuhkan dalam

system pembuatan peta. Untukmerigester sebuah peta, wise imagepro x ini masih merujuk padakoordinat polar ellipsoid, jadikonversi yang dihasilkan flat dan akandiregister ulang dengan sistemkoordinat lintang bujur pada prosesproduksi dan polesan akhirmenggunakan Map Info 8.

UNIT PRODUKSI

Hasil proses scan dan digitizingsystem, dengan cara konversi rasterimage hasil scan menjadi vectorimage, yang sselanjutnya disimpanpada server, untuk kemudian siapdiproses pada Unit Produksi. Pada unitproduksi ini, selanjutnya raster imageatau vector image akan diregisterposisi lintang dan bujurnya. Dengansaftware MapInfo 8, selanjutnya akanmembagi layer-layer standar danlayer-layer unik lainnya.Pada unit ini, seluruh databasediinput berdasarkan field-fieldtertentu yang akan dijadikan datatextual sebagai pelengkap informasigeografis kewilayahan. Data akandiinput oleh masing-masing petugasdari Subdin teknis dan nonteknislainnya. Setiap kegiatan lapangan akanselalu dilengkapi dengan GPS untukmenginput data point lapangan yangselanjutnya akan diuploading kedalam komputer unit proses. Hasilproses dan produksi akan disimpanpada server.Pada unit ini tersedia peralatanpencetak resolusi tinggi, berupaCanon i6500 color, dengan batasmaskimum kertas A3, dan juga satuunit Plotter Canon W7200 yang bisamencetak berbagai media, dari kertasA4 hingga A0 berbahan kalkir, vinil,photo paper maupun berbagai jeniskertas standard lainnya.Setelah file peta digital hasil polesanterakhir dicek kebenarannya dengansegala atribut yang diinginkan, makasiaplah untuk diprint outmenghasilkan lembaran peta sebagaioutput terakhir dan terpublikasikan.

Page 21: Info Pertambangan NTB Edisi 15 - 2006

INFO PERTAMBANGAN INFO EDISI 15

Juni 2006 15

Pendahuluan Peran energi yang sangatpenting dalam prosespembangunan ekonomi, dansumberdaya energi kita saat iniadalah energi fosil yaitu minyakbumi, gas bumi dan batubara yangmempunyai fungsi sebagai sumberenergi dan bahan baku industridalam negeri serta sebagai sumberdevisa negara. Mengingat artipenting dari tiga sumberdaya alamini, maka pemanfaatannya harusdilakukan secara bijaksana danefisien untuk jangka waktu selamamungkin sehingga diperolehmanfaat yang sebesar-besarnya.Untuk itu upaya optimasipemanfaatan sumberdaya alam inisangat diperlukan. Upaya optimasi pemanfaatansumberdaya energi dilakukanmelalui pengalihan secara bertahappemanfaatan energi untuk ekspormenjadi pemanfaatan energiuntuk menunjang prosesindustrialisasi agar pembangunanyang berkelanjuatan dapat dicapai.Sedangkan potensi energi baru danterbarukan pemanfaatannyadiupayakan untuk memenuhikebutuhan energi setempat ataudalam jumlah yang kecil dipedesaan. Menyadari bahwa fungsienergi memegang peranan pentingdalam pembangunan nasional yangberkelanjutan, maka pelaksanaanpembangunan energi dilaksanakanmelalui pendekatan-pendekatanyang integratif terhadappembangunan dan pelestariandaya dukung dan fungsilingkungan, keterpaduan seluruhsektor untuk dalam pemanfaatansegenap potensi kekayaan alamdan sumber daya manusia,optimasi dari manfaat bersihseluruh potensi yang dimilikidengan menerapkan azaskonservasi sumber daya alamserta efisiensi dalampengusahaannya. Sumber dayaenergi yang tidak terbarukan,pemanfaatannya berpegang padaprinsip sehemat mungkin,

sedangkan sumber daya energiyang terbarukan perlu dipeliharakeberadaannya dalam artikemampuannya untuk selalu dapatmemperbaharui diri. Sehubungan dengan haltersebut maka sasaran utamapembangunan energi yang hendakdicapai adalah pendayagunaanenergi yang menghasilkan nilaitambah optimal. Sasaran utamatersebut diterjemahkan menjadisasaran spesifik sebagai berikut :1. Menjamin penyediaan energi

sehingga dapat mendukungterlaksananya pembangunanyang berkelanjutan;

2. Mengoptimalkan pemanfaatanenergi untuk menghasilkan nilaitambah ekonomi dankesejahteraan masyarakat yangmaksimal;

3. Menggunakan energi baik padakegiatan hulu maupun padakegiatan hilir, secara aman danberwawasan lingkungan.

Agar tujuan pembangunanenergi tersebut dapat dicapai,maka perlu disusun strategipembangunan energi yang dapatdijadikan pedoman dalampelaksanaan program energi.Strategi dasar yang harusdilakukan dalam pembangunanenergi adalah:1. Mengoptimalkan penyediaan

energi dari berbagai sumber;2. Mengoptimalkan pengembangan

sumberdaya energi;3. Mengoptimalkan alokasi energi

dalam proses penciptaan nilaitambah

Untuk melaksanakan strategipembangunan energi diperlukankebijaksanaan energi.Kebijaksanaan energi Kebijaksanaan energimerupakan arahan untukmenciptakan iklim yangdikehendaki dalam pembangunanbidang energi. Dengan demikian tujuanperumusan dan penetapankebijaksanaan umum bidangenergi adalah untuk menciptakaniklim yang mendukung

terlaksananya strategipembangunan di bidang energi danmemberikan kepastian kepadaunsur-unsur dunia usaha,masyarakat luas danpenyelenggaraan pemerintahan,tentang arah, ruang lingkup, dantingkat keleluasaan di dalammemilih upaya masing-masingyang berkaitan dengan pengadaan,penyediaan dan penggunaanenergi, Untuk melaksanakanstarategi pembangunan energiseperti telah diuraikan, makakebijaksanaan energi yang perluditempuh mencakup limakebijaksanaan utama dan sembilankebijaksanaan pendukung.Kebijaksanaan utama adalah :* Melakukan penganekaragaman

jenis energi yang digunakan olehsetiap sektor pemakai;

* Menciptakan iklim yangmendorong upaya penemuancadangan tambahan dan baru;

* Melakukan upaya konservasi disisi hulu dan sisi hilir untukkepentingan generasimendatang;

* Menerapkan konsep ekonomipasar dalam pemanfaatan energi

* Memasukkan pertimbanganmengenai dampak terhadaplingkungan hidup pada setiapaspek pemanfaatan energi;

Kebijaksanaan Utama

1. Penganekaragaman/DiversifikasiEnergi

Diversifikasi energidiarahkan untuk penganeka-ragaman pemanfaatan energi,baik yang terbarukan maupun yangtidak terbarukan, dalam rangkaoptimasi penyediaan energinasional yang paling ekonomis danuntuk mengurangi laju pengurasansumberdaya hidrokarbon untuksecara nasional mendapatkanmanfaat yang sebesar-besarnya(maximum net benefit) sehinggapembangunan berkelanjutan dapatterlaksana.

KEBIJAKSANAAN ENERGIDALAM PERSPEKTIF OTONOMI DAERAHOleh : Ir. M. Ilham Israil, MM

Page 22: Info Pertambangan NTB Edisi 15 - 2006

INFO PERTAMBANGAN INFO EDISI 15

Juni 200616

Sumberdaya energi fosilmerupakan sumberdaya alam yangsangat penting bagi prosesindustrialisasi, yaitu sebagaibahan bakar dan bahan bakuindustri yang pemanfaatannyaharus optimal. Dalam pengertianoptimum tersebut mengandungpengertian bahwa tidak menutupkemungkinan adaya impor, sejauhmenguntungkan secara ekonomisdan lingkungan, sehinggapenyediaan energi dalam negeriakan optimal. Penganekaragamanpenggunaan energi perludilaksanakan denganmengutamakan pemanfaatansumber energi yang tidak dapatdiekspor atau tersedia dalamjumlah besar.

2. Intensifikasi Pencarian sumberenergi

Kegiatan pencarian sumberenergi dilaksanakan melaluikegiatan survei dan eksplorasisumber-sumber energi dari sumberdalam negeri dan luar negeri agardapat meninkatkan cadangansumber energi yang baru, terutamamiyak dan gas bumi (migas) danbatubara secaraberkesinambungan. Upayapencarian sumber energi terutamadilakukan di daerah-daerah yangbelum pernah disurvei, sedangkandi daerah yang sudah terindikasidiperlukan upaya peningkatanstatus cadangan menjadi lebihpasti. Kegiatan pencarian sumberenergi, baik yang tak terbaru-kandan terbarukan, perlu terusdilakukan terutama mengingat

semakin terbatasnya cadanganenergi yang dimiliki sebagai akibatsemakin meningkatnya kebutuhanenergi, khususnya migas danbatubara, dengan menciptakaniklim yang mendorong upayapenemuan cadangan tambahan danbaru.

3. Konservasi Energi Upaya konservasi diterapkanpada seluruh tahap pemanfaatan,mulai dari pemanfaatansumberdaya energi sampai padapemanfaatan akhir gunamenjamin kepentingan generasimendatang. Upaya konservasidilaksanakan di dua sisi, yaitu sisihulu dan sisi hilir. Konsevasi di sisihulu dilaksanakan melalui upayapeningkatan efisiensi eksploitasipemanfaatan sumberdaya energi,sedangkan konservasi di sisi hilirdilaksanakan melalui peningkatanefisiensi pemanfaatan energi akhirdi semua bidang. Peningkatan konservasi dihulu dilakukan dengan jalanmeningkatkan optimasipemanfaatan sumberdaya energisecara bijaksana untukkepentingan masa kini dan masamendatang; peningkatan efisiensipemanfaatan; dan efektivitaspenambangan dan pengelolaansumber energi. Peningkatan konservasi dihilir dilakukan melaui penerapanprinsip-prinsip konservasi dabmanajemen energi (demand sidemanagement), pengunaanperalatan dan teknologi yanghemat, peraturan, penerapanstandar. Penyuluhan kepada

Konsumsi minyak duniamasyarakat tentang carapeningkatan efisiensi penggunaanenergi secara berkesinambunaganperlu terus ditingkatan sehinggatercipta budaya hemat energi.

4. Harga Rata-rata Energi Harga rata-rata energisecara bertahap dan terencanadiarahkan untuk makin tertujukepada pembentukan harga yangmengikuti mekanisme pasardengan memperhatikan beberapaaspek, yaitu optimasipemanfaatan sumberdaya energidan optimasi pemakaian energi;meningkatkan daya saingekonomi; melindingi konsumen;dan asas pemerataan.

5. Linkungan Pembangunan dibidangenergi dilaksanakan untukmendukung upaya pembangunanyang berkelanjutan yangberwawasan lingkungan. Untuk itukerusakan dan degradasiekosistem dalam pembangunanenergi terus dikurangi denganterus mengurangi dampak negatiflokal, regional maupun global yangberkaitan dengan produksi,transportasi, dan pemakaian akhirenergi.

Page 23: Info Pertambangan NTB Edisi 15 - 2006

INFO PERTAMBANGAN INFO EDISI 15

Juni 2006 17

Bulan juni 2006Distamben Prop NTB

mendapatkan bantuanperalatan SIG, yang terdiri

PC, scanner dan printerukuran A-0, server dsb .

menuntut untuk menguasaikonsep dan operasional sig.dengan peralatan yang ada

maka permasalahanpertama adalah

ketersediaan sumber data. Dalam SistemInformasi Geografis dikenaldua kategori model dataspasial; raster dan vector.Baik model data rastermaupun vector masing-masing mempunyai sifat,kecenderungan, kelemahandan kelebihannya sendiri.Tidak ada satupun modeldata yang dapat memenuhisemua kebutuhanrepresentasi dan analisisdata spasial secarasempurna. Dengan demikiankedua model ini salingmelengkapi dan saling dapatdikonversikan satu samalainnya (raster ke vector danvector ke raster). Sebaiknyakita mengenal betul ciri khasmodel-model data ini dengansegala kekurangan dankelebihannya. Berikut sedikitgambaran mengenai keduamodel data tersebut.* Model Data RasterModel raster merupakanmodel yang paling sederhanasecara konseptual, bisadigambarkan sebagai gridyang terdiri dari piksel-pikseldengan lokasi spesifik dannilai piksel tertentu. Zoneatau area merupakankumpulan piksel yang bernilai

homogen. Akurasinyabergantung kepada resolusiatau ukuran piksel. Resolusidimaksud adalah dimensilinier maksimum daripermukaan bumi yang dapatdirekam oleh satu piksel.Makin kecil ukuran atau luaspermukaan bumi yangdiwakili satu piksel, makintinggi resolusinya. Demikianpula sebaliknya. Orientasiarah utara biasa dilakukandengan cara mengimpitkanarah utara grid dengan arahutara sebenarnya. Walaupada kenyataannya sulitdilakukan.Model raster disukai karenatampilan yang mirip dengankondisi aslinya, garis danlingkungan Terlihat lebihhalus. Petanya relatif lebihmudah didapat, bisa daricitra satelit, citra radar, fotoudara dan model ketinggiandigital. Perangkat lunaknyamurah dan tidak menuntutperangkat keras denganspesifikasi tinggi.Satu layer hanya bisa berisisatu tematik saja,penggabungan denganatribut lain sulit dilakukan.Jika ada atribut lain makaharus dibuat layer baru yangmengakibatkan redundancybaik sebagian maupun secarakeseluruhan. Besarnyamemory bergantung padasistem kompresi atau lebihmudah dikatakan ekstensifilenya. Sebagai contoh petaRupabumi Indonesia skala 1:25.000 rata-ratamembutuhkan memorysebesar 8 MB dengan typeJPG/JPEG, resolusi 300 dpi.

Maka untuk Pulau lomboksaja dibutuhkan memory 300MB hanya untuk satu tematiksaja. Bagaimana denganPulau Sumbawa yang luasnyalebih dari 3 kali PulauLombok. Maka untukPropinsi NTB dibutuhkanlebih dari 1 GB hanya untuksatu tematik saja!Konversi dari format rasterke vektor bisa dilakukandengan cara digitasi baikmenggunakan digitizerataupun digit on screen. Adajuga software yang dapatmelakukan vektorisasi petaraster seperti R2V dan WiseImage. Namun secarakeseluruhan tetap sajamakan waktu karena tidakfull automatic. Kita harusmenyetel peta raster terlebihdahulu sedemikian rupasehingga vektorisasi bisadilakukan.* Model Data VektorModel ini menampilkan dataspasial sebagai titik, garisdan polygon. Titik mewakiliobyek grafis yang berkaitandengan pasangan koordinat(x,y), hanya mempunyaiposisi tanpa dimensi, bisadikaitkan dengan informasilain atau hanya symbol atauteks saja. Garis /kurvadidefinisikan sebagai duatitik atau lebih yangdihubungkan secara linier.Polygon digambarkan sebagaikurva tertutup yang titikakhirnya mempunyai nilaikoordinat yang sama dengantitik awal.Model vektor memakaistruktur yang bersifatmatematis, lebih kompleks

Model Data Spasial dalam SIG: Raster & VektorOleh. M. Farid Ariyanto, ST

Page 24: Info Pertambangan NTB Edisi 15 - 2006

INFO PERTAMBANGAN INFO EDISI 15

Juni 200618

dan lebih rumit dibandingmodel raster. Kemudahanyang didapat dari model iniadalah analisa jaringan,transformasi koordinat,sistem proyeksi peta,pembuatan topologi,konversi ke bentuk raster.Resolusi spasial peta vektortidak terpengaruh olehperbuahan skala. Resolusilebih bergantung kepadakerapatan titik yangmenyusun garis, ataumembatasi area. Satu layerdapat dikaitkan denganbanyak atribut, sehinggadapat menghemat memorypenyimpanan. Sangat cocokuntuk menampilkan batas-batas tegas, seperti bataspersil dan batas administrasi,mirip dengan peta garisbuatan tangan manusia.Program atau softwarepengolah model vektor

menuntut spesifikasiperangkat keras yang lebihtinggi, lebih mahaldibandingkan dengansoftware pengolah modelraster. Proses untukmendapatkan peta vektorsecara keseluruhanmerupakan kegiatan mahalyang memakan waktu yanglama, seringkali peta vektormengalami kadaluwarsa.

Untuk penerapandalam suatu sistem informasigeografis, karakteristikbidang /jenis aplikasi yangakan dibuat, keterbatasan

software yang dipakai,mengharuskan kita padaposisi untuk memilih salahsatu model data spasialraster atau vektor. Hal ini

merupakan suatu pilihanyang tidak mudah. Jenis aplikasi yangdibuat biasanya pemilihanmodel data didasarkan padasumber data yang diolah.Misal down load data dariperangkat GPS atau alatukur total station,penggambaran datakoordinat hasil perhitunganmaka akan lebih mudah kitabekerja dengan basis vektor.Model raster seperti citrasatelit penginderaan jauh,foto udara dan lain-laindiolah dengan basis raster. Jika software yang

digunakanberbasiskanmodel datavektor,biasanyaanalisis yangdimilikinyaberbasiskanvektor, citra /model dataraster yangdigunakanhanya menjadi

image pelengkap untukmemperindah tampilan agarnampak lebih alamiah karenabatas-batas yang tegas danunsur-unsur permukaan bumisangat mirip dengan aslinya.Demikian pula sebaliknyajika software yangdigunakan berbasiskan modeldata raster, hamper semuaanalisis yang dimilikinyaberbasiskan raster.sedangkan model datavektor yang digunakandipakai sebagai layertambahan untukmempertegas representasibatas-batas tegas suatukawasan (misalnya;administratif).

Image Raster yang bisa dikonversi menjadi Vector, dan siap sebagai materidasar pembuatan peta

Page 25: Info Pertambangan NTB Edisi 15 - 2006

INFO PERTAMBANGAN INFO EDISI 15

Juni 2006 19

A. Rapat dibuka dan dipimpin olehKetua Komisi D dengan peserta :- Anggota Komisi D- Dinas Koperasi dan UKM Prov. NTB- Dinas Pertambangan dan energi

Prov. NTB- PT. PLN (Persero) Wilayah NTB

B. Materi rapat adalah pelayanan listrikterhadap pelanggan eks. KLP ”SinarRinjani” dengan pembahasansebagai berikut :1 Kepala Dinas Koperasi dan UKM

Prov. NTB menyampaikan beberpahal yang terkait dengan KLP yaitu:- Kelembagaan koperasi sesuai

dengan undang-undang danperaturan yang berlaku belumbubar karena yang berhakmenyatakan koperasidibubarkan adalah anggotakoperasi dalam RAT yang tidakboleh dihadiri oleh orang lainselain anggota.

- Asset-asset yang ada (jaringanlistrik dan mesin pembangkit)pada KLP merupakan bantuandari pemerintah Amerika Serikatsebesar ± Rp. 7 Milyar kepadapemerintah melalui MenteriKoperasi sehingga asettersebut adalah milikpemerintah dan pemerintahpropinsi.

- Sebelum terjadinyapengrusakan terhadap KLPtelah ada pembicaraan antaraPLN dan KLP untuk melakukaninterkoneksi jaringan sehinggapihak KLP telah menunjuk CV.Wahyu Agung untukmembangun jaringan danperalatan lainnya (sistemkontrol dan KHW Meter) yangdiperlukan untuk interkoneksidengan nilai sebesar ± Rp.300.000.000,- dan pekerjaanlainnya dengan total Rp.739.000.000,- yang sampaisekarang belum terbayar dilainpihak terdapat tunggakan daripelanggan yang belumterbayar mencapai nilai sebesarRp. 3,9 milyar yang dihapusatau diputihkan oleh BupatiLotim.

- KLP ”Sinar Rinjani” telahmelakukan sewa beli mesinpembangkit PLTD selama 5(lima) tahun dan sudah berjalanselama 4 tahun dengan

perusahaan BCAN senilai Rp.228 jt per bulan dengankapasitas mesin 2 MW danAbadi Jaya sudah berjalanselama 1 tahun senilai Rp. 114jt per bulan dengan kapasitasmesin 1 MW

2 General Manajer PT. PLN (Persero)Wilayah NTB menyampaikan :

- Untuk tindak darurat selama 6bulan pertama sejak tanggal 16Januari 2006 sampai dengan 16Juli 2006 pelayanan listrikuntuk pelanggan eks KLP SinarRinjani dilaksanakan oleh PLNdengan tarif multiguna yangakan dibayarkan oleh pemkabLotim namun karenaketerbatasan daya maka listrikyang disuplai ke pelanggan KLPbelum optimal dimana padawaktu beban puncak (jam18.00 sampai dengan 22.00)listrik dipadamkan.

- Setelah penanganan tindakdarurat tersebut pelanggan eksKLP akan menjadi pelangganPLN, untuk itu diperlukanpembenahan jaringan dengandana sebesar Rp.27.694.425.000,- yang telahdiusulkan oleh Gubernur NTBkepada Dirjen Listrik danPemanfaatan Energi dan telahmendapatkan persetujuanuntuk diberikan tambahan danamelalui ABT-APBN

- PLN mengharapkan agarkepada pelanggan eks. KLPsetelah menjadi pelanggan PLNuntuk dapat dikenakan tarifkhusus dalam jangka waktu 3tahun, hal ini diperlukan karenadengan jaringan dan sistem KLPyang ada akan menyebabkanlosses pada sistem mencapai30% denagan harapan selama3 tahun ke depan sistem KLPsudah sesuai dengan PLN.

- Perlu adanya penyerahanasset dari Menteri Keuangankepada PLN melalui MenteriEnergi dan Sumber DayaMineral sehingga dalam pelayanlistrik PLN tidak digugat olehpihak-pihak yang tidakbertanggung jawab.

- Untuk mengoptimalkanpelayanan listrik sehingga

pelanggan eks. KLP dapatmenikmati listrik selama 24 jamdiharapkan pemerintah propinsidapat memberikan bantuanmesin pembangkit dengan polasewa atau melanjutkan mesinsewa KLP sebesar 3 MW dantambahan dari pihak lain 2,5MW sehingga total daya yangdisewa pemprov adalahsebesar 5,5 MW

C. Hasil yang dicapai dari rapattersebut adalah :

1. Anggota Komisi D akanmelakukan kunjungan kerja keDep. ESDM dan KemnterianKoperasi pada tanggal 5 Maret2006 dan Dinas Pertambangandan Energi Prov. NTb untukmendampingi kunjungantersebut.

2. Pemerintah telah menyetujuiuntuk memberikan bantuan danamelalui perubahan APBN sebesarRp. 27.694.425.000,- untukpembenahan jaringan distribusi dieks pelanggan KLP dandidiharapkan pemerintah propinsidapat memberikan bantuanuntuk sewa mesin pembangkitsehingga pelanggan KLP dapatmenikmati listrik selama 24 jamper hari.

3. Dinas Pertambangan dan EnergiProv. NTB agar menyusun :

- Laporan kepada Gubernur NTBtentang penangan kelistrikandari pelanggan eks KLP SinarRinjani.

- Mengajukan anggaran untukmembayar perlataninterkoneksi dari CV. WahyuAgung yang telah dikerjakandan sudah digunakan oleh PLNsebesar Rp. 300.000.000,-

HASIL RAPAT DENGAN KOMISI D DPRD NTBMateram, 1 Maret 2006

Page 26: Info Pertambangan NTB Edisi 15 - 2006

INFO PERTAMBANGAN INFO EDISI 15

Juni 200620

Di Indonesia sekarang inisetidaknya tercatat

kepemilikan komputer dirumah-rumah (kota besar)

mencapai sekitar empat jutaunit. Komputer memang

masih belum termasukkategori barang yang harus

dimiliki seperti lemari es,telepon, penyejuk udara,

sistem stereo hi-fi, dan produkelektronik sejenis.

Sampai sekarang produkteknologi komunikasi informasimasih dianggap sebagai produksekunder, kalah populerdibandingkan dengan produkkonsumen lainnya. Sebagianbesar orang di Indonesiasekarang ini menggunakankomputer lebih banyak di kantoratau warnet sebagai sebuahpilihan murah dan terjangkausemua orang.Banyak hal yang menyebabkankomputer atau teknologikomunikasi informasi di luarponsel yang masih dianggapsebagai kebutuhan sekunder.Para pengusaha menganggapkarena daya beli yang rendahsehingga menganggap perluintervensi pemerintah untukmengatur ulang tata niagateknologi komunikasi informasiyang sudah menjadi komoditas.Kebanyakan beranggapan tataniaga komputer dan berbagaiperangkat pendukungnyamenjadi carut-marut karenaberbagai hal, termasuk diantaranya ”lampu merah” dalammengimpor, kejelasan pajak, danlain sebagainya. Dan sampaisekarang tidak pernah ada upayauntuk membenahi secarasistematis.Pasokan listrikTermasuk di antaranya adalah

infrastruktur jaringan kecepatantinggi yang sampai sekarangmasih tetap dianggap mahal,tidak terjangkau orangkebanyakan. Infrastrukturjaringan ini menjadi sangatpenting dalam menyongsong eraknowledge economy yang secaraglobal sekarang menjadi trenpenting masa depan.Kemajuan penting dalamteknologi infrastruktur jaringanini antara lain dikembangkandengan memanfaatkan jaringanlistrik yang sudah ada bersamakita jauh sebelum kemajuanteknologi komunikasi informasiyang kita kenal sekarang ini.Teknologi yang disebut Powerlinedengan memanfaatkan jaringanlistrik yang masuk ke rumah dangedung-gedung, untukmenghadirkan koneksi telepondan broadband dua arah denganmenggunakan filter yang bisamemisahkan pasokan listrik yangmengalir di dalam kabel dengansinyal-sinyal komunikasi.Perusahaan asal Kanada, CorinexCommunications, menghadirkanperangkat yang disebut sebagaiPowerline Ethernet Wall Mountdan AV200 Powerline EthernetAdapter yang mampumenjembatani dua komputeruntuk tukar-menukar informasimelalui jaringan listrik.Perangkat Corinex Powerline WallMount ini memang menjadisebuah pilihan menarikdibandingkan dengan perangkatyang sekarang populer digunakanhanya memiliki kecepatan akses54 Mbps, sedangkan jangkauanperangkat Corinex mengikutialiran listrik yang ada di dalamrumah dengan kecepatan aksesbisa mendapai 200 Mbps.Penggunaan teknologi Powerlinesangat mudah, tinggal masukkanke dalam sambungan listrik,maka seluruh rumah akan

menjadi sebuah jaringan datasendiri. Dari segi keamanan,teknologi Powerline lebih ungguldibandingkan dengan nirkabelkarena tidak bisa disusupi olehorang yang berada di luarpekarangan kita.Gangguan listrikPenggunaan Corinex PowerlineWall Mount juga sangat mudah.Karena pengaturan menu sistemjaringan bisa diakses melaluibrowser seperti Internet Exploreratau Firefox. Ketika sistemalamat internet (IP addresss)sudah terpasang dengan benar,maka lalu lintas data menjadilancar dengan kecepatan teoretismencapai 200 Mbps atau lebihcepat dari perangkat nirkabel802.11 g yang mencapai 54Mbps.Dengan kecepatan ini, videostreaming melalui jaringan listrikbisa dinikmati oleh seluruhkeluarga di dalam ruangan yangberbeda-beda. Dari beberapa ujicoba, memang perangkatPowerline ini masih memilikihambatan dalam kecepatanpemindahan data yang sering kaliterganggu kalau ada perangkatelektronik lain yang digunakan.Namun, dibandingkan denganinvestasi yang harus dilakukan,menggunakan teknologiPowerline bisa menjadi lebihmurah dibanding harusmemasang kabel ataumenyediakan beberapaperangkat nirkabel agar semuawilayah bisa terjangkau.Teknologinya sendiri sudahdikembangkan sejak lama, danbaru sekarang ini tersedia secaramassal untuk konsumen.Kehadiran perangkat Powerlinememberikan pilihan yang luasuntuk mengakses data digitalyang berkembang dalam jumlahyang tidak terbatas.(www.Kompas.com).

MEMBANGUN JARINGANDENGAN AKSES KECEPATAN TINGGI DI KANTOROleh : M. Yan Adrian

Page 27: Info Pertambangan NTB Edisi 15 - 2006

v

INFO PERTAMBANGANINFO EDISI 15

Pengasuh : Anggawasita MF, BE. SE

Dodo rinti yang tetap merintihDodo rinti yang tetap merintihDodo rinti yang tetap merintihDodo rinti yang tetap merintihDodo rinti yang tetap merintih

Dari sejak Blok dodo rinti digarap oleh PT. Newmont NusaTenggara pada tahun 1980 anmerupakan blok yang penuh mesterikarena walaupun dari sejak awalmenjadi starting point pencarianlogam berharga di NTB, tetapisampai dengan saat ini PT. NNTberoperasi di blok Batu hijau tahun1999 akhir belum juga nampak tanda-tanda menggem-birakan bagiperusahaan di blok dodo rinti. Rasa penasaran para Geologistmungkin ya sehingga dari penggunaanteknologi baik yang sederhanamaupun yang canggih saat ini telahdilakukan, tetapi belum jugamembawa hasil yang memuaskan,sementara disisi lain uang terus sajadi buang untuk kegiatan eksplorasi,kalau kita mau menghitung sudahjutaan dolar yang sudah di keluarkantanpa hasil. Perlu juga kita ketahuibersama kegiatan eksplorasi Disisi lain banyak pula masyarakatyang anti terhadap keberadaan PT.NNT di Dodo Rinti, menginginkanperusahaan ini harus hengkangdengan membawa issu-issu negatifdari pertambangan yang adadibelahan lain republik ini yang manatentunya sangat berbeda baik darisosial politik, geopolitik dan tidakkalah pentingnya komitmen kitabersama di NTB baik perusahaan,pemerintah daerah maupunmasyarakat terhadap dampak yangakan di timbulkan dikemudian hariapabila perusahaan ini mulaiberoperasi di Dodo Rinti. Sadarkah kita bahwa kegiataneksplorasi ini adalah kegiatan buang-buang uang dan tidak banyakperusahan yang berani melakukankegiatan ini apalagi perusahaanIndonesia karena resikonya penuhdengan ketidak pastian, belum lagidalam kondisi perekonomian danbirokrasi yang begitu panjang baikkepastian hukum yang masihmeresahkan para investor akankahperusahaan ini akan mampubertahan, padahal dari 20 (duapuluh) kegiatan eksplorasi hanya1(satu) yang berhasil (tahun 1988) ±6 % dengan biaya kegiatan eksplorasi

berkisar USD $ 3 juta setiap kegiataneksplorasi. Sementara kegiatan eksplorasi inimasih belum jelas akan langkah lebihlanjutnya seperti: prospek atauberhenti, di sisi lain bagi masyarakatsekitar, kegiatan ekonomi mulaibergerak seperti : Tenaga kerja lokal,pemasok makanan, portier (tukangangkut) dan suplier lokal mulaitumbuh dan tidak kalah pentingnyakewajiban pembayaran deadrent(sewa tanah) merupakan pemasukanbuat daerah, belum lagi perusahaantelah menjalin tali asih lewat programCommunity Development padahalperusahaan belum mulai beroperasipadahal perlu diketahui bahwaperusahaan belum punya kewajibanyang mengikat dengan pemerintahuntuk melakukan kegiatan CommunityDevelopment jika perusahaan belummulai berproduksi.

Kegiatan CommunityDevelopment yang dilakukan diwilayah Dodo Rinti masih kecilmemang tetapi kalau perusahaandiberi keleluasan untuk berusahamelaksanakan kegiatannya,memberikan dukungan moril maupuntenaga tentu tidak mustahil programcommunity development ini akanterus bertambah tetapi janganmemaksa karena segala sesuatu adaaturan mainnya. Bertepuk dadakah kitamengangap diri kita pahlawan tanahsamawa setelah apa yang dilakukandengan mengatas-namakan rakyatdengan berlaku anargis sepertimembakar, mengintimidasi dan banyakkegiatan lain yang meresahkan,berdemo menuntut sesuatu, itusihsah-sah saja tapi tuntutannya harusmasuk akal/ rasional dan tuntutan itumurni untuk kepetingan umum dantidak memberatkan semua pihak Pertanyaannya adalah :- Benarkah perjuangan ini atas namasebagian besar masyarakat sumbawaatau mungkin sebaliknya- Tuntutan kita kepada perusahaanapakah benar-benar telahdipertimangkan dengan matang darisegala aspek- Kalau perusahaan benar-benar

hengkang dari Dodo Rinti apa yangdapat kita perbuat Akankah kita tetap mengandalkanbertani secara tradisional, ketikaperusahaan hengkang, dan kita hanyahidup dan mati tanpa ada keinginuntuk merubah hidup dan demikianjuga dengan anak cucu kita siapmenggantikan kita menjadi petanilagi karena harus putus sekolahkarena tidak punya biaya ??? , relakahkita semua. Maukah kita belajar ketikakita harus lepas dari KabupatenSumbawa Barat, karena jelaspendapatan daerah dari tambanghilang begitu besar untukpembangunan, tetapi sekarangKabupaten Sumbawa Barat pelan tapipasti kabupaten ini akan berkembangdan suatu ketika akan meninggalkankabupaten induk, sementara di perutbumi Dodo rinti terindikasi tersimpanharta yang melimpah untuk kitapersembahkan buat anak cucu kitadalam menyongsong kehidupan lebihbaik, Jawabannya ada pada kitasemua putra sumbawa untuk berbuatbertindak lebih arif dan bijaksanaagar Dodo rinti tidak terus merintih

Page 28: Info Pertambangan NTB Edisi 15 - 2006

vi

INFO PERTAMBANGAN INFO EDISI 15

Anggaran Berbasis Kinerja

Pada tahun anggaran 2006, DinasPertambangan dan Energi ProvinsiNusa Tenggara Barat melaksanakan 4(empat) buah Program Kegiatandengan rincian 1 (satu) buah programkegiatan dana APBD Provinsi (DASK)dan 3 (tiga) buah program kegiatandana APBN (Dekonsentrasi). Adapun

Isu SeIsu SeIsu SeIsu SeIsu Se ktor Pktor Pktor Pktor Pktor Pertambangan dan Energiertambangan dan Energiertambangan dan Energiertambangan dan Energiertambangan dan Energi

No.No .No .No .No . P r o g r a mP r o g r a mP r o g r a mP r o g r a mP r o g r a m Dana( RpDana( RpDana( RpDana( RpDana( Rp.).).).).) Real isasi s.d Juni 2006( % )Real isasi s.d Juni 2006( % )Real isasi s.d Juni 2006( % )Real isasi s.d Juni 2006( % )Real isasi s.d Juni 2006( % )KeuanganKeuanganKeuanganKeuanganKeuangan F is ikF is ikF is ikF is ikF is ik

IIIII Dokumen Dokumen Dokumen Dokumen Dokumen AngAngAngAngAnggggggarararararan Saan Saan Saan Saan Satuan Ktuan Ktuan Ktuan Ktuan Kererererer ja (Dja (Dja (Dja (Dja (DASK)ASK)ASK)ASK)ASK) 1 4 . 0 1 9 . 7 7 0 . 3 9 81 4 . 0 1 9 . 7 7 0 . 3 9 81 4 . 0 1 9 . 7 7 0 . 3 9 81 4 . 0 1 9 . 7 7 0 . 3 9 81 4 . 0 1 9 . 7 7 0 . 3 9 8 1 9 , 9 71 9 , 9 71 9 , 9 71 9 , 9 71 9 , 9 7 1 9 , 2 81 9 , 2 81 9 , 2 81 9 , 2 81 9 , 2 8I II II II II I Dana APBN (Dekonsentrasi)Dana APBN (Dekonsentrasi)Dana APBN (Dekonsentrasi)Dana APBN (Dekonsentrasi)Dana APBN (Dekonsentrasi) 2 . 8 4 1 . 2 7 6 . 0 0 02 . 8 4 1 . 2 7 6 . 0 0 02 . 8 4 1 . 2 7 6 . 0 0 02 . 8 4 1 . 2 7 6 . 0 0 02 . 8 4 1 . 2 7 6 . 0 0 0 3 1 , 2 53 1 , 2 53 1 , 2 53 1 , 2 53 1 , 2 5 4 0 , 1 84 0 , 1 84 0 , 1 84 0 , 1 84 0 , 1 81. Peningkatan Kualitas Jasa Pelayanan Sarana &

Prasarana Ketenagalistrikan 900.000.000 34,68 42,482. Peningkatan Aksesibilitas Pemda, Koperasi dan Masyarakat

Terhadap Jasa Pelayanan Sarana & Prasarana Ketenagalistrikan 905.917.000 22,43 23,973. Pembinaan dan Pengelolaan Usaha Pertambangan Sumber

Daya Mineral & Batubara 1.035.359.000 36,63 54,08I I II I II I II I II I I Dana Dana Dana Dana Dana APBN (LuncurAPBN (LuncurAPBN (LuncurAPBN (LuncurAPBN (Luncuran an an an an TTTTTahun 2005)ahun 2005)ahun 2005)ahun 2005)ahun 2005) 4 3 6 . 9 0 0 . 0 0 04 3 6 . 9 0 0 . 0 0 04 3 6 . 9 0 0 . 0 0 04 3 6 . 9 0 0 . 0 0 04 3 6 . 9 0 0 . 0 0 0 1 0 01 0 01 0 01 0 01 0 0 1 0 01 0 01 0 01 0 01 0 0

J u m l a hJ u m l a hJ u m l a hJ u m l a hJ u m l a h 1 7 . 2 9 7 . 9 4 6 . 3 9 81 7 . 2 9 7 . 9 4 6 . 3 9 81 7 . 2 9 7 . 9 4 6 . 3 9 81 7 . 2 9 7 . 9 4 6 . 3 9 81 7 . 2 9 7 . 9 4 6 . 3 9 8 ----- -----

kegiatan dari sumber dana APBD(DASK) sebesar Rp.14.019.770.398,-sedangkan kegiatan dari sumber danaAPBN (Dekonsenrasi) meliputi ProgramPeningkatan Kualitas Jasa PelayananSarana & Prasarana Ketenagalistrikansebesar Rp.900.000.000,- danProgram Peningkatan AksesibilitasPemda, Koperasi dan MasyarakatTerhadap Jasa Pelayanan Sarana &

Prasarana sebesar Rp.905.917.000,-serta Program Pembinaan danPengelolaan Usaha PertambanganSumber Daya Mineral & Batubarasebesar Rp.1.035.359.000,-Realisasi Fisik dan Keuangan sampaidengan bulan Juni 2006 sebagaiberikut:

1. KETENAGALISTRIKANa). Daftar tunggu yang tinggi

mencapai 74.634 CalonPelanggan;

b). Rasio Elektrifikasi masihrendah ± 44,50%;

c). Potensi energi primer cukuptersedia berupa energi air,panas bumi dan angin;

d). Pembangkitan tenaga listrik99,90% menggunakan BBMyang harganya cenderungnaik;

e). NTB dinyatakan Krisis EnergiListrik sesuai Surat GubernurNomor : 015/03/05-Bappeda tanggal 29 Mei 2006,karena kebutuhan listrik jauhlebih besar dari kemampuanpenyediaannya akibat daftartunggu sebanyak 76. 634calon pelanggan,penambahan daya sebesar1.689 pelanggan, kebutuhanBandara, Kebutuhan RumahSakit International,Kebutuhan Kawasan wisata,untuk masyarakat industripedesaan (Gerbang Emas),untuk mengganti sewa dayalistrik, dan untukperkembangan pertumbuhanpenduduk dan industri

ISU-ISU STRATEGIS. diperlukan + 100 MW dankemungkinan pembangunan 2buah kilang minyak yangmembutuhkan + 2 x 250 MW.

2. BIDANG SUMBER DAYA MINERALa). Kekurangan air bersih untuk

masyarakat khususnya didaerah kritis air.

b). Konservasi sumber daya air,kaitannya denganmenurunnya jumlah mata airdan debit sumber air yangterkait dengan penerimaandaerah dan pajakpengambilan sertapemanfaatannya yangmemerlukan penanganansecara lintas sektor.

c). Pemanfaatan sumber dayamineral yang belum optimalbaik dari segi kualitas maupunkuantitas.

d). Perda No. 6 Tahun 2001tentang Pengelolaan AirTanah perlu disesuaikandengan UU. No. 7 Tahun 2004tentang Pengelolaan SumberDaya Air.

e). Keputusan Gubernur No.429/2001 tentangPengambilan danPemanfaatan Air Bawah Tanahdan Air Permukaan perludisesuaikan dengan DasarPerhitungan Baku yang

berpedoman kepadaKeputusan Menteri ESDMNo. 1451.K/10/MEM/2000tentang Pedoman TeknisP e n y e l e n g g a r a a nPemerintahan di BidangPengelolaan Air Tanah.

f). Penambang tanpa izin (PETI)yang belum tertangani secaraoptimal baik dari aspeklegalitas maupun aspekteknis penambangan.

g). Penanganan bencana alamberaspek geologi yang belumberjalan secara terpadu.

h). Belum sinerginya data daninformasi pertambangan danenergi.

i). Penanganan lahan pascapertambangan bahan galianyang memerlukanpenanganan teknis sehinggatidak menimbulkan dampaklingkungan yang merugikanmasyarakat.

j). Kurangnya dukungan sumberdaya manusia dan prasaranadalam pengkajian danpenelitian bidangpertambangan dan energi.

k). Perlunya payung hukumuntuk kepastian hukum dalamp e n g e m b a n g a npertambangan sehinggabetul-betul terjaminkelangsungannya.

Page 29: Info Pertambangan NTB Edisi 15 - 2006

vii

INFO PERTAMBANGANINFO EDISI 15

Jumlah Pembayaran Royalty Tembaga, Emas dan PerakPT. NEWMONT NUSA TENGGARA TAHUN 2006

AktualitaAktualitaAktualitaAktualitaAktualita

NO. Logam dalam Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV TotalKonsentrat (USD) (USD) (USD) (USD) (USD)

1 TEMBAGA (Cu) TON 1,627,439.59 2,563,634.81 - - 4,191,074.40

2 EMAS (Au) KG 803,009.04 1,722,491.57 2,525,500.61

3 PERAK (Ag) KG 30,301.48 75,846.05 106,147.53

Jumlah Royalty 2,460,750.11 4,361,972.43 - - 6,822,722.54

1 Pusat (20%) 492,150.02 872,394.49 - - 1,364,544.51

2 Propinsi (16%) 393,720.02 697,915.59 - - 1,091,635.61

3 Sumbawa Barat (32%) 787,440.04 1,395,831.18 - - 2,183,271.21

4 Kab. Lainnya (32%) 787,440.04 1,395,831.18 - - 2,183,271.21

Jumlah 2,460,750.11 4,361,972.43 - - 6,822,722.54

Rincian Kab. Lainnya

1 Kota Mataram 98,430.00 199,404.45 - - 297,834.46

2 Kab. Lobar 98,430.00 199,404.45 - - 297,834.46

3 Kab. Loteng 98,430.00 199,404.45 - - 297,834.46

4 Kab. Lotim 98,430.00 199,404.45 - - 297,834.46

5 Kab. Sumbawa 98,430.00 199,404.45 - - 297,834.46

6 Kab. Dompu 98,430.00 199,404.45 - - 297,834.46

7 Kab. Bima 98,430.00 199,404.45 - - 297,834.46

8 Kota Bima 98,430.00 199,404.45 - - 297,834.46

Jumlah 787,440.04 1,595,235.63 - - 2,382,675.67

Sumber : PT. NNT Laporan Pembayaran Royalty

Pengasuh : Mujitahid Iqbal

Royalti tahun 2006

2,563,634.81

1,627,439.59

803,009.04

1,722,491.57

30,301.48 75,846.05-

500,000.00

1,000,000.00

1,500,000.00

2,000,000.00

2,500,000.00

3,000,000.00

(USD) (USD) (USD) (USD)

TRW. I TRW. II TRW. III TRW. IV

US

Dol

lar

TEMBAGA (Cu) TON EMAS (Au) KG PERAK (Ag) KG

PEM BAGIAN ROYALTI TAHUN 2006

Kab. Sumbawa Barat (32%) , 2,183,271.21

Pusat (20%); 3.158.166,31

Propinsi (16%), 1,091,635.61

Kab. Lainnya (32%),

5,580,799.79

Page 30: Info Pertambangan NTB Edisi 15 - 2006

viii

INFO PERTAMBANGAN INFO EDISI 15

Pendapatan Pungutan Wajib Pajak Air Bawah Tanah dan Air Permukaan)Pemungutan Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan berdasarkan PerdaNo.6 Tahun 2001 serta Keputusan Gubernur Nomor 429 Tahun 2001 tentang Penetapan Tarif PajakPengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan. Sesuai data yang diperoleh jumlahWajib Pajak yang memanfaatkan ABT dan AP adalah 345 Wajib Pajak (WP) terdiri atas :

Rekapitulasi Wajib Pajak berdasarkan Jenis Usaha

No Kab/Kota Hotel/Rest Industri Bengkel/ Lain-lain JumlahCuci Kend.

1 Kota Mataram 46 10 9 7 72

2 Lombok Barat 135 6 - 1 142

3 Lombok Tengah 16 2 - 18

4 Lombok Timur 19 8 - 29

5 Sumbawa 20 13 - 33

6 Sumbawa Barat 7 5 - 12

7 Dompu 15 4 - 19

8 Bima 4 3 - 7

9 Kota Bima 12 2 1 15

Total 274 53 10 8 345

Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Air Bawah Tanah dan Air Permukaan Tahun 2005 dan Tahun 2006

s.d Triwulan II

No Kab./Kota Tahun 2005 Tahun 2006 s.d Tri IITarget Realisasi % Target Realisasi %

1 Kota Mataram 50.000.000 49.346.278 98,69 46.000.000 22.134.000 48,12

2 Lombok Barat 553.000.000 506.330.434 91,56 498.000.000 235.650.180 47,32

3 Lombok Tengah 94.000.000 83.455.485 88,78 58.384.000 408.240 0,70

4 Lombok Timur 70.000.000 34.454.230 49,22 60.500.000 943.730 1,56

5 Sumbawa 7.600.000 2.055.360 75,99 6.900.000 2.055.360 29,79

6 Sumbawa Barat 222.400.000 239.387.100 107,64 212.400.000 94.594.850 44,54

7 Dompu 20.000.000 12.588.091 62,94 7.816.000 3.922.000 50,18

8 Bima 1.000.000 10.959.135 1.095,91 1.000.000 8.022.030 802,20

9 Kota Bima 10.000.000 1.974.032 19,74 9.000.000 - -

Total 1.028.000.000 944.270.081 91,86 900.000.000 367.729.730 40,86

Page 31: Info Pertambangan NTB Edisi 15 - 2006

PHOTO PERISTIWAPHOTO PERISTIWAPHOTO PERISTIWAPHOTO PERISTIWAPHOTO PERISTIWAKunjungan Sekretaris Jenderal DESDM,Ir. Luluk Sumiarsi, MSc ke DistambenNTB terkait dengan Konferensi APECEGEDA [22 Feb 2006]

Test Urine, dalam rangka pembinaanpegawai se Provinsi NTB, dipusatkandi Dinas Dikpora [14 April 2006]

Gubernur NTB, didampingi Wakil KepalaDistamben Ir. Heryadi Rachmat, MM difasilitasiBiro Perencanaan dan Kerjasama mengunjungi

Bapak Alwi Syihab, Duta Besar Luar BiasaKawasan Timur Tengah untuk membicarakan

rencana investasi Kilang Minyak di NTB[24 April 2006]

Pelatihan penggunaan peralatanSistem Informasi Wilayah

Pertambangan (SIWP), bantuanDitjen Minerba dan Panasbumi,

DESDM Jakarta [Juni 2006]

Page 32: Info Pertambangan NTB Edisi 15 - 2006

Pro Info PertambenPress Team