inflamasi

41
Mulki Hakam 1310211122

Upload: mulkihakam21

Post on 17-Nov-2015

13 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Jejas Jaringan/Proses InflamasiBasic Science Kedokteran

TRANSCRIPT

Mulki Hakam

Mulki Hakam1310211122

InflamasiSuatu respons protektif yang ditujukan untuk menghilangkan penyebab awal jejas sel serta membuang sel dan jaringan nekrotik yang diakibatkan oleh kerusakan sel.Terbagi menjadi, Inflamasi Akut dan Inflamasi Kronik

Inflamasi AkutMerupakan proses segera dan dini terhadap jejas yang dirancang untuk mengirimkan leukosit ke tempat jejas.Ditandai dengan eksudasi cairan dan protein plasma serta akumulasi leukosit neutrofilik yang menonjolBerlangsung relatif singkat dari beberapa menit sampai beberapa hari

5 Tanda KardinalRubor (Merah) Pelebaran pembuluh darah yang mengalami gangguan.Kolor (Panas) Peningkatan sirkulasi darah -> daerah yang cedera memproleh lebih banyak darah.Edema (Bengkak) Terkumpulnya ekstravaskular sebagai bagian dari eksudat pada radang.Dolor (Nyeri) Tekanan yang meninggi dalam jaringan akibat terjadinya eksudat.Funciton Laesa ( Disfungsi Jaringan) Perluasan mediator dan kerusakan yang diperantai leukosit.

EksudatEksudat Cairan radang ekstravaskular dengan berat jenis tinggi dan mengandung protein (Sekitar 2-4%).

Jenis EksudatEksudat serosa Eksudat jernih, mengandung sedikit protein akibat radang ringan. Eksudat ini berasal dari serum atau hasil sekresi sel mesotel yang melapisi peritoneum, pleura, perikardium. Ex : Luka bakar.Eksudat supuratifa Mengandung nanah / pus (Campuran leukosit yang rusak, jaringan nekrotik, serta mikroorganisme yang mati)Eksudat Fibrinosa mengandung banyak fibrinEksudat Hemoragika Eksudat yang mengandung darah.

Sel yang terlibatNeutrofil Sel pertama yang tiba di jejas. Fungsinya yaitu fagositosis bakteri dan destruksi sel dengan enzim lisosomalBasofil mengandung granula (histamin dan heparin). Berperan dalam reaksi hipersensitivitas (respon imun)Eosinofil menghasilkan antihistamin untuk mencegah reaksi hipersensitivitas. Jumlahnya meningkat pada keadaan alergi atau infeksi parasit.Sel Mast Merupkan sel jaringan ikat yang terletak dekat peredaran darah kecil.Makrofag berasal dari sumsum tulang yangdilepas dalam pembuluh darah

Dua komponen utamaPerubahan vesikular : perubahan dalam kaliber pembuluh darah yang mengakibatkan peningkatan aliran darah (vasodilatasi) dan perubahan struktural yang memungkinkan protein plasma untuk meninggalkan sirkulasi (peningkatan permeabilitas vaskular)Berbagai kejadian yang terjadi pada sel : emigrasi leukosit dari mikrosirkulasi dan akumulasinya di fokus jejas (rekrutmen dan sktivasi selular)

Perubahan pada kaliber dan aliran pembuluh darahSetelah vasokontraksi sederhana (beberapa detik) terjadi vasodilatasi anteriol yang mengakibatkan peningkatan aliran darah dan penyumpatan lokal (hiperemia) pada aliran darah selanjutnya. Pelebaran pembuluh darah ini merupakan penyebab timbulnya warna merah (eritema) dan hangat yang secara khas terjadi pada inflamasi akutMikrovaskulatur menjadi lebih permeabel mengakibatkan masuknya cairan kaya protein kedalam jaringan ekstravaskuler. Hal ini menyebabkan sel darah merah menjadi lebih terkonsentrasi dengan baik sehingga meningkatkan viskositas darah dan memperlambat sirkulasi. Secara mikroskopis perubahan ini digambarkan oleh dilatasi pada sejumlah pembuluh darah kecil yang dipadati oleh eritrosit. Proses ini dinamakan stasis

Saat terjadi stasis, leukosit (terutama neutrofil) mulai keluar dari aliran darah dan berakumulasi di sepanjang permukaan endotel pembuluh darah. Proses ini disebut dengan marginasi. Setelah melekat pada endotel leukosit menyelinap diantara sel endotel tersebut dan bermigrasi melewati dinding pembuluh darah menuju jaringan intersisisal

Peningkatan permeabilitas vaskularPada tahap awal inflamasi, vasodilatasi arteriol dan aliran darah yang bertambah mengakibatkan tekanan hidrostatik intravaskular dan pergerakan cairan dari kapiler. Cairan ini, yang dinamakan eksudat, pada dasarnya merupakan ultrafiltrat plasma darah dan mengandung sedikit protein. Namun demikian, transudasi segera menghilang dengan meningkatnya permeabilitas vaskular yang memungkinkan pergerakan cairan kaya protein, bahkan sel kedalam interstisium (disebut eksudat). Hilangnya cairan kaya protein ke dalam ruang perivaskular menurunkan tekanan osmotik intravaskular dan meningkatkan tekanan osmotik secara intersisial. Hasilnya adakah mengalirnya air dan ion ke dalam jaringan ekstravaskular, akumulasi cairan ini yang dinamakan edema

Urutan kejadian ekstravasasi leukosit dari lumen pembuluh darah ke ruang ekstravaskuler dibagi menjadi : Marginasi dan rollingAdhesi dan transmigrasi sel endotelMigrasi pada jaringan intertisial terhadap suatu rangsangat kemotaktikFagositosis

Rolling, adhesi dan transmigrasi diperantarai oleh ikatan molekul adhesi komplementer pada leukosit dan permukaan endotelMediator kimiawi kemoatraktan dan sitokinin tertentu- mempengaruhi proses ini dengan mengatur ekspresi permukaan atau aviditas molekul adhesi

Marginasi dan rollingSel darah merah diskoid yang lebih kecil cenderung bergerak lebih cepat daripada sel darah putih sferis yang lebih besar. Akibat pengaruh ini, leukosit terdorong dari sumbu sentral pembuluh darah (tempat leukosit biasanya mengalir) sehingga leukosit mempunyai kesempatan baik untuk berinteraksi dengan sel endotel yang melapisinya. Interaksi ini dibantu dengan meningkatnya permeabilitas vaskular yang terjadi pada inflamasi dini yang menyebabkan cairan keluar dari pembuluh darah dan aliran darah melambatProses akumulasi leukosit di tepi pembuluh darah ini disebut marginasi. Selanjutnya leukosit berguling guling pada permukaan endotel, untuk sementara melekat di sepanjang perjalanan itu. Proses ini dinamakan rolling.

Adhesi dan transmigrasiLeukosit akhirnya melekat kuat pada permukaan endotel (adhesi) sebelum merayap di antara sel sel endotel dan melewati membran basalis masuk ke ruang ekstravaskuler (diapedesis)Adhesi kuat ini diperantarai oleh molekul superfamili imunoglobulin pada sel endotel yang berinteraksi pada integrin yang muncul pada permukaan sel leukositIntegrin biasanya muncul pada membran leukosit tetapi tidak melekat pada ligannya yang sesuai sampai leukosit diaktifkan oleh kemotaktik atau rangsangan lainnya (dihasilkan oleh sel endotel atau sel lain ditempat jejas)Hanya integrin yang mengalami perubahan bentuk yang diperlukan untuk memberikan afinitas pengikatan yang tinggi terhadap molekul adhesi endotel

Setelah adhesi kuat terjadi pada permukaan endotel, leukosit bertransmigrasi terutama dengan merembes diantara sel pada intercellular junctionPECAM 1 (platelet endothelial cell adhesion molecule 1) merupakan protein yang dominan dalam memperantarai proses ini. Setelah melintasi endhoheliat junction, leukosit menembus membran basalis

Kemotaksis dan aktivasiSetelah terjadi ekstravasasi dari darah, leukosit bermigrasi menuju tempat jejas mendekati gradien kimiawi pada suatu proses kemotaksis.Kemotaksis merangsang pergerakan. Juga menginduksi respon leukosit lainnya, yang umumnya disebut aktivitas leukosit :Degranurasi dan sekresi sel lisosom, dan terjadi pembakaran oksidatif melalui aktivitas protein kinase C yang di indugsi oleh DAGProduksi metabolit AA melalui aktifasi fosfolipase A2 yang di induksi oleh kalsium dan DAGModulasi molekul adhesi leukosit melalui peningkatan kalsium intrasel, termasuk peningkatan (atau penurunan) jumlah dan peningkatan (atau penurunan) avinitas

FagositosisFagositosis dan elaborasi enzim degradatif merupakan dua manfaat utama dari adanya leukosit yang direkrut pada tempat inflamasi. Fagositosis terdiri dari 3 langkah berbeda namun saling berkaitPengenalan dan perlekatan partikel pada leukosit yang menelanPenelanan, dengan pembentukan vakuola fagositikPembunuhan dan degradasi material yang ditelan

Pengenalan dan perlekatan leukosit pada sebagian besar mikroorganisme difasilitasi oleh protein serum yang secara umum disebut opsonin. Opsonin mengikat molekul spesifik pada permukaan mikroba dan selanjutnya memfasilitasi pengikatnya dengan reseptor opsonin spesifik pada leukosit. Opsonin yang terpenting adalah molekul immunoglobin G (IgG) (khususnya bagian Fc molekul), fragmen C3b komplemen, serta tektin yang mengikat karbohidrat plasma (disebut kolektin)

Mediator KimiaMediator asla sel ; Sumbernya dari trombosit, neutrofil, monosit/makrofag, dan sel mast.Amina VasokatifMetabolit yang berasal dari asam arakidonat.

Amino VasokatifHistamin tersebar luas di dalam jaringan terutama di sel must yang berdekatan dengan pembuluh darah. Histamin tersimpan dalam granula sel mast dan dilepaskan sebagai respon terhadap rangsang :cedera fisik (trauma atau panas)reaksi imun yang menyebabkan pengikatan antibodiNeuropeptidaNeuropeptida dapat menginisiasi respon radang; neuropeptida merupakan protein kecil yang dapat mentransmisikan sinyal nyeri

Akibat Inflamasi AkutResolusi Netralasi / pembuangan mediator kimiawi, normalisasi permeabilitas vaskular, penghentian emigrasi leukosit diikuti kematian sel (Apoptosis)Pembentukan Jaringan parut / fibrosis terjadi setelah destruksi jaringan yang substansial atau ketika inflamasi jaringan tidak beregenerasiInflamasi kronik terjadi ketika respon akut tidak teratasi.

Inflamasi KronikInflamasi kronik dianggap sbg inflamasi memanjang, dan trjd inflamasi aktif, jejas jaringan, & penyembuhan scr serentak.

Ditandai dgn hal berikut :Infiltrasi sel mononuklear (radang kronik), mencakup makrofag, limfosit, & sel plasma.Destruksi jaringan, sebagian besar diatur oleh sel radang.Repair (perbaikan), melibatkan proliferasi pembuluh darah baru (angiogenesis) dan fibrosis.

PenyebabInfeksi virusInfeksi Mikroba persistenPajanan yang lama terhadap agen yang berpotensi toksikPenyakit autoimun

PenyebabInflamasi kronik dpt trjd pd keadaan sbb:Infeksi virusInfeksi mikroba persistenditandai dgn adanya serangkaian mikroorganisme terpilin, termasuk mikrobakterium (basilus tuberkel), Treponema pallidum, dan fungus ttt.Organisme ini memiliki patogenisitas langsung yg lemah, tapi dpt menimbulkan respon imun yg disebut hipersensitivitas lambat, yg bisa berpuncak pd suatu rx granulomatosa.

Pajanan yg lama trhdp agen yg berpotensi toksikcontoh: Material eksogen yg tdk dpt didegradasi spt partikel silika terinhalasi, yg dpt menginduksi respons radang kronik pd paru (silikosis).Agen endogen, spt komponen lipid plasma yg meningkat scr kronik, yg berperan pd ateroskelosis.

Penyakit autoimun, seseorang mengalami respons imun trhdp antigen & jaringan tubuhnya sendiri. Krn antigen yg bertanggung jwb sebagian besar diperbaharui scr konstan, trjd rx imun trhdp dirinya sendiri (mis. Artritis rheumatoid atau sklerosis multipel)

Sel yang terlibatMAKROFAGMerupakan sel jaringan yg berasal dr monosit dlm sirkulasi stlh beremigrasi dr aliran darah.ditemukan dlm jmlh meningkat di :hati ( disebut sel kupffer)Limpa & kelenjar getah bening (disebut histiosit sinus)Sist.saraf pusat (disebut sel mikroglia)Paru (disebut makrofag alveolus)

Di tempat tadi makrofag bertindak sbg :Penyaring trhdp bahan berukuran partikel, mikroba, & sel yg mengalami proses kematian / senescent (disebut jg sist.fagosit mononuklear)Sbg sentinel utk memperingatkan komponen spesifik sist.imun (limfosit T & B) trhdp rangsang yg berbahaya.

LIMFOSIT T & Blimfosit dimobilisasi pd keadaan setiap ada rangsang imun spesifik (yaitu infeksi), dan pd inflamasi yg diperantarai nonimun (yaitu krn infark atau trauma jaringan).limfosit T pd mulanya teraktivasi oleh interaksi dgn makrofag yg menyajikan fragmen antigen terproses pd permukaan selnya.

limfosit teraktivasi kemudian menghasilkan berbagai mediator, termasuk IFN-,suatu sitokin perangsang utama utk mengaktivasi monosit & makrofag.

makrofag teraktivasi selanjutnya melepaskan sitokin, yaitu IL-1 & TNF. Hasil akhirnya adalah adanya fokus radang, yaitu tempat makrofag & sel T scr persisten dpt saling merangsang satu sama lain sampai antigen pemicu hilang / trjd bbrp proses pengaturan

EOSINOFILSecar khusus ditemukan di tempat radang sekitar terjadinya infeksi parasit atau sbg bagian reaksi imun yg diperantarai oleh IgE, yg berkaitan khusus dgn alergi.

SEL MASTMerupakan sel sentinel yg tersebar luas dlm jaringan ikat di seluruh tubuh & dapat berperan serta dlm respons radang akut maupun kronik.sel mast dipersenjatai dengan IgE trhdp antigen ttt. Bila antigen ditemukan, sel mast sblm dipersenjatai dipicu utk melepaskan histamin & metabolit AA yg menyebabkan perubahan vaskular dini pd inflamasi akut.sel mast jg dpt mengelaborasi sitokin, spt TNF, shg berperan pd respons kronik yg lbh besar.

Walaupun neutrofil merupakan tanda klasik pada inflamasi akut, tp banyak bentuk radang kronik dpt trs memperlihatkan infiltrat neutrofil yg luas, akibat mikroba yg menetap atau krn mediator yg dielaborasi oleh makrofag / sel nekrotik. Hal ini kadang kala disebut inflamasi kronik akut.

Peran Saluran dan Kelenjar Getah Bening pada Inflamasi

Saluran dan kelenjar getah bening menyaring dan mengatur cairan ekstravaskular.Bersama sistem fagosit mononuklear merupakan lini pertahanan sekunder yang berperan saat reaksi radang lokal gagal menetralkan cederaSaluran limfe merupakan saluran halus yang sukar terlihat pada potongan jaringan biasa karena mudah sekali kolaps, kecuali bila terisi cairan edema dan leukosit yang masuk sirkulasi

Matur Kasih