hubungan mesofil dengan pengawetan

Upload: lailylele

Post on 06-Jul-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 HUbungan mesofil dengan pengawetan

    1/8

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Mikroba adalah organisme berukuran mikroskopis yang antara lain terdiri dari

     bakteri !ungi dan "irus #$aluyo %&&'(. Bakteri merupakan mikroba prokariotik yang

    rata)rata selnya berukuran &*)+ , %)* -m berbentuk elips bola batang atau spiral

    #Pel/ar dan 0han %&&*(. Menurut 1and2ar #%&&3( !ungi adalah organisme eukariotik

     bersi!at heterotro! dinding selnya mengandung kitin tidak ber!otosintesis

    mensekresikan en/im ekstraseluler ke lingkungan dan memperoleh nutrien dengan ara

    absorpsi Akti"itas mikroba dipengaruhi oleh !aktor)!aktor lingkungannya.

    Perubahan lingkungan dapat mengakibatkan perubahan si!at mor!ologi dan

    !isiologi mikroba. 4aktor lingkungan yang mempengaruhi antara lain !aktor)!aktor 

    abiotik #!isika dan kimia( antara lain suhu tegangan permukaan listik dan ion getaran

    radiasi tegangan osmosis dan !aktor biotik yaitu nutrisi air oksigen dll. Pertumbuhan

    mikroba memerlukan kisaran suhu tertentu. 5uhu minimum adalah suhu terendah tetapi

    mikroba masih dapat hidup. 5uhu optimum adalah suhu paling baik untuk pertumbuhan

    mikroba. 5uhu maksimum adalah suhu tertinggi untukkehidupan mikroba. Berdasarkan

    kisaran suhu pertumbuhanna mikroba dapat dikelompokkan men2adi mikroba psikro!il

    #krio!il( meso!il dan termo!il. Psikro!il adalah kelompok mikroba yang dapat tumbuh

     pada suhu &) 6&70 dengan suhu optimum +*70. Meso!il adalah kelompok mikroba padaumumnya memiliki suhu minimum +*70 suhu optimum %*)6870 dan suhu maksimum

    9*)**70. Beberapa kelompok mikroba mampu bertahan hidup pada kondisi ekstrem

    dimana memiliki suhu yang relati"e lebih tinggi dimana bakteri ini digolongkan

    men2adi bakteri termo!il.

    B. :UMU5AN MA5ALAH

    Bagaimana Hubungan bakteri psikro!il termo!il dan meso!il dengan penga;etan

     pangan

    0.

  • 8/17/2019 HUbungan mesofil dengan pengawetan

    2/8

    BAB II

    PEMBAHA5AN

    A. Hubungan Bakteri Psikro!il

    +. mikroba berkembang biak dengan epat

    %. mikroba dapat menimbulkan penyakit

    6. mikroba dapat menimbulkan keraunan

    0ara penga;etan bahan makanan harus disesuaikan dengan keadaan bahan makanan

    komposisi bahan makanan dan tu2uan dari penga;etan. 5eara garis besar ara

     penga;etan ada 6 yaitu >

    +. Penga;etan 5eara 4isik Penga;etan makanan seara !isik yang paling banyak ragamnya. 0ontohnya

    adalah>

    a. Pemanasan

    Pemanasan membunuh mikroba dan menginakti!kan en/im. Pemanasan

    yang digunakan dalam penga;etan pangan tergantung dari 2enis produk 

    yang akan dia;etkan. Pasteurisasi hanya membunuh bakteri patogen dan

    organisme yang kurang tahan terhadap pemanasan seperti khamir.

    Pemanasan pada suhu di ba;ah +&& o0 belum dapat mematikan 2enis bakteri

    yang tahan panas. Umumnya bakteri kapang dan khamir paling baik 

    tumbuh pada suhu antara +3o

    0 sampai 68o

    0. Mikroba termo!ilik mungkinmasih dapat tumbuh pada kisaran suhu 3* o0 sampai ?% o0. Bakteri akan

    dapat dimatikan pada suhu antara ?% o0 sampai '6 o0 sedangkan sporanya

    dapat dimatikan pada suhu air mendidih +&& o0 selama 6& menit. Untuk 

    lebih meyakinkan bah;a semua mikroba telah mati suhu harus dinaikkan

    sampai +%+ o0 dengan pemanasan uap dan bahan pangan dipertahankan pada

    suhu ni selama 6& menit. Pemanasan pada suhu ini dapat dilakukan dengan

    uap di ba;ah tekanan +* psi di dalam alat otokla!@retort atau di dalam pani

    tekan #pressure)ooker(. Dengan ara ini spora bakteri dapat dimatikan.

    Pemanasan dengan ara ini dapat dilakukan untuk daging ikan dan unggas

    yang termasuk ke dalam bahan makanan yang kurang asam. Bahan makanan

    2

  • 8/17/2019 HUbungan mesofil dengan pengawetan

    3/8

    yang asam dapat mengurangi bakteri yang tahan panas 2uga sporanya

    sehingga bahan makanan yang asam ukup dipanaskan sampai suhu '66 o0

    selama +* menit.

     b. Pendinginan dan Pembekuan

    5uhu rendah dapat memperlambat akti"itas mikroba menghambat akti"itas

    en/im dan menghambat reaksi kimia. Makin rendah suhu yang digunakan

    keepatan reaksi kimia dan pertumbuhan mikroba makin lambat. Men2adi

    lambatnya pertumbuhan mikroba pada suhu yang lebih rendah men2adi

    dasar dari proses pendinginan dan pembekuan dalam penga;etan pangan.

    5atu hal penting yang selalu harus diingat adalah bah;a pendinginan dan

     pembekuan tidak mampu membunuh semua mikroba. leh karena itu pada

    saat tha;ingC #penairan kembali kristal)krital es( sel mikroba yang tahan

    terhadap suhu rendah akan mulai akti! kembali dan dapat menimbulkan

    kebusukan pada bahan pangan yang bersangkutan. =adi dengan pendinginantidak dapat mensterilkan bahan makanan. Pada suhu lemari es perubahan

    karena mikroba dan en/im tidak diegah tetapi diperlambat sedangkan

     pada pembekuan dengan ter2adinya kristal)kristal es maka tersedianya air 

     bagi pertumbuhan mikroba berkurang sehingga perkembang biakan

    mikroba terhenti.

    . Pengeringan

    Dengan pengeringan kadar air bahan menurun. Bakteri tidak dapat tumbuh

     pada kadar air yang rendah. Pengeringan mengakibatkan mikroba men2adi

    inakti!. Pengeringan dapat menegah pembusukan pangan karena untuk dapat tumbuh dan berkembang biak mikroba membutuhkan air dalam

     2umlah yang ukup. Penurunan kadar air harus dilakukan sehingga menapai

    akti"itas air aman karena pertumbuhan mikroba ditentukan terutama oleh

    akti"itas air dan bukan oleh kadar air bahan. Bakteri dan khamir umumnya

    membutuhkan air relati! lebih besar dibndingkan dengan kapang. apang

    sering ditemukan tumbuh pada makanan setengah basah dimana bakteri dan

    khamir sulit tumbuh. 5ebagai ontoh pada buah)buahan kering atau roti

    umumnya kapang masih dapat tumbuh dengan subur. leh karena mikroba

    sangat membutuhkan air untuk pertumbuhannya maka menurunkan kadar air bahan pangan dengan ara pengeringan merupakan metode penga;etan

    yang e!ekti! terhadap serangan mikroba

    .

    %. Penga;etan seara Biologis

    a. 4ermentasi

     b. Penambahan En/im

    6. Penga;etan seara imia

    3

  • 8/17/2019 HUbungan mesofil dengan pengawetan

    4/8

    Dengan penambahan bahan)bahan kimia. Penga;etan dengan bahan)bahan

    kimia dalam makanan sangat praktis karena dapat menghambat

     berkembangbiaknya mikroorganisme seperti 2amur atau kapang bakteri dan

    ragi namun penambahannya harus sesuai dengan prosedur sebab kalau tidak 

    akan mempunyai e!ek samping yang berbahaya bagi kesehatan konsumen.Bahan imia yang sering digunakan untuk melakukan penga;etan antara lain>

    a. Asam propionat #natrium propionat atau kalsium propionat(

    5ering digunakan untuk menegah tumbuhnya 2amur atau kapang. Untuk 

     bahan tepung terigu dosis maksimum yang digunakan adalah &6% atau 6%

    gram@kg bahanF sedngkan untuk bahan dari ke2u dosis maksimum sebesar &6

    atau 6 gram@kg bahan.

     b. 1aram dapur #natrium klorida(

    1aram dapur dalam keadaan murni tidak ber;arna tetapi kadang)kadang

     ber;arna kuning keoklatan yang berasal dari kotoran)kotoran yang ada

    didalamnya. Air laut mengandung G 6 garam dapur.1aram dapur sebagai penghambat pertumbuhan mikroba sering digunakan untuk menga;etkan

    ikan dan 2uga bahan)bahan lain. Pengunaannya sebagai penga;et minimal

    sebanyak %& atau % ons@kg bahan.

    . 1aram sul!at Digunakan dalam makanan untuk menegah timbulnya ragi

     bakteri dan ;arna keoklatan pada ;aktu pemasakan.

    d. 1ula pasir Digunakan sebagai penga;et dan lebih e!ekti! bila dipakai dengan

    tu2uan menghambat pertumbuhan bakteri. 5ebagai bahan penga;et

     pengunaan gula pasir minimal 6 atau 6& gram@kg bahan.

    e. aporit #0alsium hypohlorit atau hypohloris alsiuus atau hlor kalk atau

    kapur klor( Merupakan ampuran dari alsium hypohlorit )hlorida da)oksida berupa serbuk putih yang sering menggumpal hingga membentuk 

     butiran. Biasanya mengandung %*8& hlor akti! dan baunya sangat khas.

    aporit yang mengandung klor ini digunakan untuk mensterilkan air minum

    dan kolam renang serta menui ikan.

    !. Nitrit dan Nitrat

  • 8/17/2019 HUbungan mesofil dengan pengawetan

    5/8

    Bakteri meso!il hidup dan tumbuh pada suhu %*)9& 0. Umumnya hidup di

    dalam alat penernaan kadang)kadang ada 2uga yang dapat hidup dengan baik pada

    suhu 9&0 atau lebih. Pada industri makanan bakteri ini digunakan dalam proses

    !ermentasi #ke2u yoghurt(.

    Bakteri Meso!ilik pembentuk spora pada pengalengan makanan. 5pesies

    0lostridium yang mem!ermentasi gula misalnya 0lostridium pasteurianum dan

    0lostridium butyrium memproduksi asam butirat 0% dan H% dan menyebabkan

     penggembungan kaleng. Bakteri ini dapat ditemukan pada makanan kaleng asam seperti

    tomat nenas dan buah pir.

    5pesies yang lain seperti 0 sporogenes 0 putre!aiens dan 0 Botulinum

    menyebabkan kebusukan sul!ida dan penggembungan kaleng. Bakteri ini dapat

    membusukkan makanan kaleng asam rendah seperti 2agung daging daging unggah

    dan ikan. :esistensi spora Baillus meso!il tidak sebesar spora termo!ilnya B.substilis

    B mesenteriius B polymi,a dan B maerans telah dilaporkan tumbuh pada makanan

    kaleng asam rendah. eberadaan bakteri ini pada makanan kaleng menun2ukkan

    kurangnya proses pemanasan atau telah ter2adi kebooran kaleng. Diba;ah ini

    merupakan beberapa bakteri meso!il

    5

  • 8/17/2019 HUbungan mesofil dengan pengawetan

    6/8

    6

  • 8/17/2019 HUbungan mesofil dengan pengawetan

    7/8

    BAB III

    PENU

  • 8/17/2019 HUbungan mesofil dengan pengawetan

    8/8

    DA4