hong lou meng new.ppt

17
红红红 “ Impian di Bilik Merah”

Upload: anitia-octantiar-maunardani

Post on 02-Oct-2015

32 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • Impian di Bilik Merah

  • Oleh:

    An Nisaa SyefiraAnitia OctantiarDea Ayuni SafitriNurshita OktifianySanti Tania Mardianti

  • Cao Xueqin Cao Xueqin lahir di Nanjing pada tahun 1715 dan meninggal di Beijing pada tahun 1763.

    Seorang sastrawan yang hidup pada zaman dinasti Qing.

    Masa kecilnya hidup di lingkungan bangsawan, tetapi setelah ayahnya kehilangan jabatannya, keluarga Cao menjadi miskin.

    Saat jatuh miskin, beliau mulai menulis novel Hong Lou Meng, yang menjadi salah satu dari 4 karya legendaris di Cina.sumber: google

  • Latar Belakang NovelHong Lou Meng merupakan sebuah karya besar roman kekeluargaan zaman keemasan dinasti Qing, pada masa kaisar Qian Long (1644-1911)

    Menceritakan mengenai kejayaan dan kemunduran 4 keluarga besar di zaman feodal (Jia, Wang, Shi, Xue)

    Memiliki judul awal Shi Tou Ji yang berarti dongeng batu.

    Terdiri atas 120 bab. 80 bab pertama ditulis oleh Cao Xueqin, 40 bab berikutnya dilanjutkan Gao E.

    Sebuah karya yang mempunyai jumah tokoh yang banyak.

  • Gao E Gao E merupakan orang suku Han.

    Sarjana yang lulus negara tertinggi tahun 1795

    Melanjutkan 40 bab Hong Lou Meng sebelum lulus meraih gelar dalam ujian kesusastraan tinggi.

    sumber: google

  • Novel Garis BesarPada suatu hari, orang tua Baoyu dan sanak saudara yang lain mengatur pernikahan Baoyu dengan Baochai.

    Keluarga tahu bahwa Baoyu sangat mencintai Daiyu, namun Daiyu adalah gadis yang sakit-sakitan jadi mereka membohongi Baoyu dengan mengatakan akan menikahkan dia dengan Daiyu.

    Namun pada hari pernikahan, ketika cadar merah mempelai wanita dibuka, ternyata yang dilihatnya adalah Baochai, sedangkan Daiyu pada saat pernikahan berlangsung meninggal dunia di kamarnya karena sakit dan sedih. Ia mengira Baoyu meninggalkannya.

  • Analisis Bab 27Daiyu Weeps Over Fallen BlossomsTema: Kesedihan Daiyu Latar Tempat: Halaman luas yang terlihat bukit-bukit kecil dan sungai.Suasana: sedih, kesal.Selain menceritakan tentang kesedihan Daiyu yang merasa hidup seorang diri, bagian ini juga menceritakan Daiyu yang berusaha menghindari Baiyu.sumber: google

  • Nyayian Mengubur BungaSeorang gadis sedang berkabung di kamarnya, merasakan kepergian musim semi,Tidak ada satu pun kesedihan di dalam hatinya yang mampu memberikan ketenanganCangkul digenggamannya sambil melangkah melewati batasLangkah-langkahnya enggan untuk menginjak bunga saat mekar seperti kedatangan dan kepergiannyaBunga berguguran dan terbang melintasi langitKesedihan datang akibat kesenangan memudarApakah masih ada kebahagiaan?Putik-putik lembut berterbangan di atas paviliun ketika musim semiKapas-kapas bertebangan di sela-sela setiap pohonPohon willow dan Elm terlihat sejuk dan kehijauanTidak peduli buah persik dan plum tumbuh dan matiMeskipun kelak ia akan tumbuh lagi, tapi dia tetap merasa sedih pada saat itu

  • Bulan ketiga kebahagiaan mulai tumbuhTetapi semua burung wallet tetap tersenyum di hati yang kosongTahun selanjutnya, sekali lagi kamu tetap merasa sedihMematuk kuncup bunga dari kebahagiaan yang kososngSekarang kau sudah mati, aku datang untuk menguburmu,Tidak ada satu pun yang meramalkan kapan kematiankuSeorang pria tertawa ketika melihatku sedang mengubur bunga jatuhTapi siapa yang akan menguburku ketika aku mati?Lihat.Ketika musim semi tiba dan bunga berjatuhan Ini adalah musim ketika keindahan harus luntur dan memudarHari ketika musim semi datang mengambil kecantikan dan sayap yang memudarSiapa yang akan peduli dengan bungan yang berguguran atau kematian seorang gadis

  • Baoyu mempergoki Daiyu sedang memakamkan bunga-bunga berguguran sambil bernyanyi. Nyanyian itu adalah Nyaniyan Memakamkan Bunga, telah masyur dalam sastra Cina. Nyanyian itu mengutarakan keharuan hati Daiyu melihat bunga-bunga gugur yang berserakan di tanah. Dalam nyanyiannya ia terhanyut oleh kesedihan dan teringat pada nasibnya sendiri, yang merupakan seorang gadis yatim piatu.

  • Daiyu menyatakan dalam nyanyian itu bahwa dengan memakamkan bunga ia akan menjadi buah tertawaan orang, tetapi ia tidak dapat mengatakan, siapakah yang akan memakamkannya kelak.Adegan Lin Daiyu Memakamkan Bunga telah menjadi tema kesukaan para seniman, Seni lukis mengabadikannya. Seniman drama pun mementaskan adegan itu tanpa bosan.

  • Tiga Tokoh Utama Lin Daiyu

    Anak tunggal dengan ayah bernama Lin Ruhai, berasal dari keluarga Jia [ketika masih kecil, ibu Lin Daiyu meninggal sehingga ayahnya mengirimnya ke rumah neneknya-rumah keluarga Jia agar mendapat penghidupan yang lebih baik]

    sumber: google

  • Jia Baoyu

    Anak laki-laki dari keluarga Jia. Karakternya keras dan menentang sistem feodal. Merupakan cucu kesayangan Jia Mu (nenek).

    sumber: googleTiga Tokoh Utama

  • Xue Baochai

    Anak dari adik perempuan ibu Baoyu [disenangi keluarga Baoyu karena ia adalah wanita yang cantik dan patuh terhadap tradisi serta nilai-nilai tradisional].

    sumber: googleTiga Tokoh Utama

  • Kesimpulan Bagian dari novel yang dibahas sangat menghibur meskipun sebenarnya banyak menceritakan kesedihan, kekecewaan, kecemburuan dalam hal cinta.Penulis mampu mengajak pembaca masuk dalam kesedihan yang dirasakan Daiyu dalam meratapi hidupnya yang yatim-piatu melalui Nyayian Mengubur Bunga

  • Daftar Pustaka Xueqin, Cao. 1989. Impian di Bilik Merah. Jakarta:Bhuana Ilmu Populer

    Karlina. Kedudukan Perempuan Cina dalam keluarga: peran nenek dalam Novel Hong Lou Meng [skripsi]. Depok : Universitas Indonesia ; 2008

    Temmy. Analisa Cinta Jia Baoyu terhadap 7 tokoh wanita dalam novel A Dream of Red Mansions [skripsi]. Jakarta : Universitas Bina Nusantara ; 2008