hal 51-54

6
Algoritma dan interpretasi pemeriksaan 1. Pemeriksaan darah tepi : Pada demam tifoid biasanya terdapat leukopenia dengan limfositosis replatif dengan aneosinofilia. 2. Pemeriksaan serologic Widal I O negatip O negatip O positip<1/200 O positip ≥ 1/200 H negatip H positip H positip H positip II. O negatip Kenaikan titer 0 < 4 kali Kenaikan titer 0 ≥ 4 kali H negatip Bukan reaksi anamnesyik demam tifoid demam tifoid demam tifoid 3. Biakan Salmonella Biakan Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV

Upload: anantyo-kusuma-yudha

Post on 04-Jan-2016

9 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: hal 51-54

Algoritma dan interpretasi pemeriksaan

1. Pemeriksaan darah tepi :

Pada demam tifoid biasanya terdapat leukopenia dengan limfositosis replatif dengan

aneosinofilia.

2. Pemeriksaan serologic

Widal

I O negatip O negatip O positip<1/200 O positip ≥ 1/200

H negatip H positip H positip H positip

II. O negatip Kenaikan titer 0 < 4 kali Kenaikan titer 0 ≥ 4 kali

H negatip

Bukan reaksi anamnesyik demam tifoid demam tifoid

demam tifoid

3. Biakan Salmonella

Biakan Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV

Darah + + - -

Urin - - + +

Tinja - + + +

Sumsum tulang + + + +

Page 2: hal 51-54

ACUIRED IMMUNODEFISIENCY SYNDROME (AIDS)

Pemeriksaan laboratorium dalam lingkup AIDS dikelompokkan dalam pemeriksaan

laboratorium untuk diagnosa infeksi HIV, untuk klasifikasi dan untuk penentuan terapi dan

pemantauan.

Diagnosis infeksi HIV

Anti-HIV dengan cara Enzym linked imunosorbent assay (ELISA) tes, sederhana

(aglutinasipartikel, dot enzyme immunoassay) menggunakan kit yang mempunyai sensitifitas

tinggi.

Pemeriksaan pelengkap

a. Beberapa (dianjurkan dua) pemeriksaan anti HIV dengan kit lain, jugs cara ELISA atau tes

sederhana, yang mempunyai spesifitas lebih tinggi.

b. Anti — HIV dengan cara Western Blot. Pemeriksaan lanjutan dilakukan di laboratorium

rujukan.

Persiapan penderita dan bahan pemeriksaan

Tidak ada persiapan khusus bag! penderita bahan pemeriksaan darah : serum.

Metode pemeriksaan

a. ELISA, aglutinasi pertikel, dot enzyme immunoassay.

b. Western blot atau Line immunoassay

Page 3: hal 51-54

Algoritma dan Interpretasi

T1

( + ) ( - )

T2.T3 Negatif

++ +-/-+ - -

Positip Ind Ind

WB WB WB

Keterangan

T1, T2 dan T3 adalahtes pertama, kedua dan ketiga, Ind indeterminate

Pemeriksaan penyaring dengan hasil negative tidak memerlukan pemeriksaan lebih lanjut. Hasil

positif (harus diuji lebih lanjut menggunakan beberapa ( dianjurkan dua) tes lain, jugs cars ELISA

atau tes sederhana, yang mempunyai spesifitas lebih tinggi. Bila semua memberi hasil positif, anti-

HIV dinyatakan positif. Bila hanya sebagian yang positif atau semuanya negative dilaporkan

sebagai indeterminate.

Hasil positif dan indeterminate sebaiknya dipastikan lebih lanjut dengan pemeriksaan Western

blot atau Line Immunoassay. Pemeriksaan ini dilakukan di laboratodurn rujukan. Hasil

dilaporkan sebagai positif, negative dan indeterminate.

Page 4: hal 51-54

Kasus dengan hasil WB indeterminate sebaiknya diperiksa ulang setelah waktu tertentu ( misalnya 3

bulan) karena hasil demikian dapat disebabkan oleh jumlah dan macam antibody yang terbentuk

masih sedikit.

Klasifikasi Infeksi HIV

1. Pemeriksaan penyaring : tidak ada

2. pemeriksaan lanjutan : penghitungan limfosit CD4

Persiapan penderita dan bahan pemeriksaan

Tidak ada persiapan khusus. Bahan pemeriksaan adalah darah lengkap dengan antikoagulan

sodium heparin.

Metode pemeriksaan

Immunofluorecensi menggunakan antibody monoclonal terhadap marker CD4 , bila mungkin

dengan menggunakan flow cytometer.

Algoritma dan interpretasi

Berdasarkan kategori Klinik dan jumlah limfosit CD4, infeksi HIV diklasifikasikan sebagai berikut

( CDC, 1993) :

Jumlah limfosit CD4

Kategori klinik

AAsimptomatik,

Akut(primer),PGL

BAsimptomatik,Selain A dan C

CPenyakit indicator

AIDS

( 1 ) <500 / µl

( 2 ) 200-499 / µl

( 3 ) < 200/ µl

Al

A2

A3

B1

B2

B3

C1

C2

C3

Page 5: hal 51-54

Catatan :

PGL = persistent Generalized Lymphadenopathy C1, C2, C3,

A3 dan B3 digolongkan sebagai AIDS.

Kriteria adalah untuk remaja dan dewasa.

Kategori A :

Infeksi HIV asimptomatik

Persistent Generalized Lumphadenopathy