hakikat layanan bagi anak berkebutuhan khusus-ana

21
HAKIKAT LAYANAN BAGI HAKIKAT LAYANAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS KHUSUS By By Mukti Hariyadi, Spd Mukti Hariyadi, Spd

Upload: haryymuktiel-barcafc

Post on 30-Jun-2015

675 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

mugteahary.blogspot.com

TRANSCRIPT

Page 1: Hakikat Layanan Bagi Anak Berkebutuhan Khusus-Ana

HAKIKAT LAYANAN HAKIKAT LAYANAN BAGI ANAK BAGI ANAK BERKEBUTUHAN BERKEBUTUHAN KHUSUS KHUSUS ByBy

Mukti Hariyadi, SpdMukti Hariyadi, Spd

Page 2: Hakikat Layanan Bagi Anak Berkebutuhan Khusus-Ana

PendahuluanPendahuluan

. . Layanan pendidikanLayanan pendidikan merupakan satu kajian merupakan satu kajian penting untuk memenuhi kebutuhan anak-anak penting untuk memenuhi kebutuhan anak-anak berkebutuhan khusus berkebutuhan khusus (ABK),(ABK), yang memiliki yang memiliki keunikan tersendiri dalam jenis dan keunikan tersendiri dalam jenis dan karakteristiknya, dan membedakan mereka karakteristiknya, dan membedakan mereka dari anak-anak normal pada umumnya. dari anak-anak normal pada umumnya.

Apabila Apabila guruguru telah telah memiliki pengetahuan dan memiliki pengetahuan dan pemahamanpemahaman mengenai cara memberikan mengenai cara memberikan layanan yang baik, maka akan dapat dilakukan layanan yang baik, maka akan dapat dilakukan secara optimal. secara optimal.

Page 3: Hakikat Layanan Bagi Anak Berkebutuhan Khusus-Ana

Konsep Layanan Pendidikan Konsep Layanan Pendidikan

Bagi Anak Berkebutuhan KhususBagi Anak Berkebutuhan Khusus

Konsep layananKonsep layanan memiliki arti yang sama memiliki arti yang sama meskipun dalam konteks kegiatan yang meskipun dalam konteks kegiatan yang berbeda, berbeda, yaituyaitu suatu jasa yang diberikan oleh suatu jasa yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain untuk memenuhi seseorang kepada orang lain untuk memenuhi kebutuhannyakebutuhannya. .

Dalam beberapa terminologi, Istilah layanan Dalam beberapa terminologi, Istilah layanan diartikan sebagai:diartikan sebagai:

((11) cara melayani ) cara melayani ((22) usaha melayani kebutuhan orang lain ) usaha melayani kebutuhan orang lain

dengan memperoleh imbalan (uang) dengan memperoleh imbalan (uang) ((33) kemudahan yang diberikan sehubungan ) kemudahan yang diberikan sehubungan

dengan jual beli jasa atau barang. dengan jual beli jasa atau barang.

Page 4: Hakikat Layanan Bagi Anak Berkebutuhan Khusus-Ana

Layanan Bagi Anak Layanan Bagi Anak Berkebutuhan KhususBerkebutuhan Khusus Anak berkebutuhan khususAnak berkebutuhan khusus adalah anak-anak yang adalah anak-anak yang

mengalami keterbatasan atau hambatan dalam segi fisik, mengalami keterbatasan atau hambatan dalam segi fisik, mental-intelektual, maupun sosial emosional.mental-intelektual, maupun sosial emosional.

Ada beberapa jenis layanan yang bisa diberikan kepada Ada beberapa jenis layanan yang bisa diberikan kepada anak-anak berkebutuhan khusus, sesuai dengan anak-anak berkebutuhan khusus, sesuai dengan kebutuhannya masing-masing, secara umum akan kebutuhannya masing-masing, secara umum akan mencakup:mencakup:

(1) layanan medis dan fisiologis, (1) layanan medis dan fisiologis, (2) layanan sosial-psikologis, dan (2) layanan sosial-psikologis, dan (3) layanan pedagogis/pendidikan(3) layanan pedagogis/pendidikan. . Beberapa jenis layanan tersebut diberikan oleh para ahli Beberapa jenis layanan tersebut diberikan oleh para ahli

yang kompeten pada bidangnya masing-masing, dan yang kompeten pada bidangnya masing-masing, dan dilakukan berdasarkan kebutuhan anak.dilakukan berdasarkan kebutuhan anak.

Page 5: Hakikat Layanan Bagi Anak Berkebutuhan Khusus-Ana

Model Layanan PendidikanModel Layanan PendidikanBagi Anak Berkebutuhan KhususBagi Anak Berkebutuhan Khusus

Bentuk Layanan : Bentuk Layanan : 1. 1. Menurut Hallahan dan Kauffman (1991)Menurut Hallahan dan Kauffman (1991) bentuk penyelenggaraan pendidikan bentuk penyelenggaraan pendidikan

bagi anak berkebutuhan khusus ada berbagai pilihan, yaitu: bagi anak berkebutuhan khusus ada berbagai pilihan, yaitu:

a. a. Reguler Class OnlyReguler Class Only (Kelas biasa dengan guru biasa) (Kelas biasa dengan guru biasa) b. b. Reguler Class with ConsultationReguler Class with Consultation (Kelas biasa dengan konsultan guru (Kelas biasa dengan konsultan guru

PLB) PLB) c. c. Itinerant TeacherItinerant Teacher (Kelas biasa dengan guru kunjung) (Kelas biasa dengan guru kunjung) d. d. Resource TeacherResource Teacher (Guru sumber, yaitu kelas biasa dengan guru biasa, (Guru sumber, yaitu kelas biasa dengan guru biasa,

namun dalam beberapa kesempatan anak berada di ruang sumber namun dalam beberapa kesempatan anak berada di ruang sumber dengan guru sumber) dengan guru sumber)

e. e. Pusat Diagnostik-PrescriptifPusat Diagnostik-Prescriptif f. f. Hospital or Homebound InstructionHospital or Homebound Instruction (Pendidikan di rumah atau di rumah (Pendidikan di rumah atau di rumah

sakit, yakni kondisi anak yang memungkinkan belum masuk ke sakit, yakni kondisi anak yang memungkinkan belum masuk ke sekolah biasa). sekolah biasa).

g. g. Self-contained ClassSelf-contained Class (Kelas khusus di sekolah biasa bersama guru (Kelas khusus di sekolah biasa bersama guru PLB) PLB)

h. h. Special Day SchoolSpecial Day School (Sekolah luar biasa tanpa asrama) (Sekolah luar biasa tanpa asrama) i. i. Residential SchoolResidential School (Sekolah luar biasa berasrama) (Sekolah luar biasa berasrama)

Page 6: Hakikat Layanan Bagi Anak Berkebutuhan Khusus-Ana

2. 2. Samuel A. Kirk (1986) membuat gradasi layananSamuel A. Kirk (1986) membuat gradasi layanan pendidikan pendidikan

bagi anak berkebutuhan khusus bergradasi dari model segregasi bagi anak berkebutuhan khusus bergradasi dari model segregasi

ke model mainstreaming seperti tersebut di bawah ini:ke model mainstreaming seperti tersebut di bawah ini:

Page 7: Hakikat Layanan Bagi Anak Berkebutuhan Khusus-Ana

Bentuk-bentuk layanan pendidikan bagi anak Bentuk-bentuk layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus dapat dikelompokkan berkebutuhan khusus dapat dikelompokkan

menjadi 3 kelompok besar, yaitu:menjadi 3 kelompok besar, yaitu:

a.a. Bentuk Layanan Pendidikan SegregrasiBentuk Layanan Pendidikan Segregrasi adalahadalah sistem pendidikan yang terpisah dari sistem pendidikan sistem pendidikan yang terpisah dari sistem pendidikan anak normal.anak normal.

ExEx:: Sekolah Luar Biasa / Sekolah Dasar Luar Biasa, Sekolah Luar Biasa / Sekolah Dasar Luar Biasa, Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa, Sekolah Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa, Sekolah

Menangah Atas Luar BiasaMenangah Atas Luar Biasa. .

Sistem pendidikanSistem pendidikan segregasi merupakan sistem segregasi merupakan sistem pendidikan yang pendidikan yang paling tuapaling tua..

Pada awal pelaksanaan, sistem ini diselenggarakan Pada awal pelaksanaan, sistem ini diselenggarakan karena adanya karena adanya kekhawatiran kekhawatiran atau atau keraguan & keraguan & memerlukan layanan pendidikanmemerlukan layanan pendidikan khusus u/ ABK khusus u/ ABK

Page 8: Hakikat Layanan Bagi Anak Berkebutuhan Khusus-Ana

Ada empat bentuk penyelenggaraan Ada empat bentuk penyelenggaraan

pendidikan dengan sistem segregasi, yaitu:pendidikan dengan sistem segregasi, yaitu: 1)1) Sekolah Luar Biasa (SLBSekolah Luar Biasa (SLB) ) - Bentuk Sekolah - Bentuk Sekolah paling tuapaling tua - Merupakan bentuk unit pendidikan- Merupakan bentuk unit pendidikan, yaitu: , yaitu: penyelenggaraan penyelenggaraan

sekolah mulai dari tingkat persiapan sampai dengan sekolah mulai dari tingkat persiapan sampai dengan tingkat lanjutan diselenggarakan dalam satu unit tingkat lanjutan diselenggarakan dalam satu unit sekolah dengan satu kepala sekolah.sekolah dengan satu kepala sekolah.

- Awalnya penyelenggaraan sekolah dalam bentuk unit ini - Awalnya penyelenggaraan sekolah dalam bentuk unit ini berkembang sesuai dengan kelainan yang ada (satu berkembang sesuai dengan kelainan yang ada (satu kelainan saja), sehingga ada SLB untuk tunanetra (kelainan saja), sehingga ada SLB untuk tunanetra (SLB-SLB-AA), SLB untuk tunarungu (), SLB untuk tunarungu (SLB-BSLB-B), SLB untuk ), SLB untuk tunagrahita (tunagrahita (SLB-CSLB-C), SLB untuk tunadaksa (), SLB untuk tunadaksa (SLB-DSLB-D), dan ), dan SLB untuk tunalaras (SLB untuk tunalaras (SLB-ESLB-E). Di setiap SLB tersebut ). Di setiap SLB tersebut ada tingkat ada tingkat persiapanpersiapan, tingkat , tingkat dasardasar, dan tingkat , dan tingkat lanjutlanjut. . Sistem pengajarannya lebih mengarah ke sistem Sistem pengajarannya lebih mengarah ke sistem individualisasi. individualisasi.

- Selain itu juga muncul SLB yg memiliki program u/ lebih dari - Selain itu juga muncul SLB yg memiliki program u/ lebih dari 1 kelainan yaitu: SLB-BC1 kelainan yaitu: SLB-BC ; ; SLB-ABCDSLB-ABCD

Page 9: Hakikat Layanan Bagi Anak Berkebutuhan Khusus-Ana

2) 2) Sekolah Luar Biasa Berasrama :Sekolah Luar Biasa Berasrama :- Merupakan bentuk sekolah luar biasa yang Merupakan bentuk sekolah luar biasa yang

dilengkapi dengan dilengkapi dengan fasilitas asramafasilitas asrama.. - Pengelolaan asrama menjadi satu kesatuan Pengelolaan asrama menjadi satu kesatuan

dengan pengelolaan sekolah, sehingga di SLB dengan pengelolaan sekolah, sehingga di SLB tersebut ada tingkat persiapan, tingkat dasar, dan tersebut ada tingkat persiapan, tingkat dasar, dan tingkat lanjut, serta unit asramatingkat lanjut, serta unit asrama

- Terdapat kesinambungan program pembelajaran Terdapat kesinambungan program pembelajaran antara yang ada di sekolah dengan di asrama, antara yang ada di sekolah dengan di asrama, sehingga sehingga asrama merupakan tempat pembinaan asrama merupakan tempat pembinaan setelah anak di sekolah setelah anak di sekolah. .

- SLB berasrama merupakan pilihan sekolah yang - SLB berasrama merupakan pilihan sekolah yang sesuai bagi peserta didik yang berasal dari luar sesuai bagi peserta didik yang berasal dari luar daerah, karena mereka terbatas fasilitas antar daerah, karena mereka terbatas fasilitas antar jemput. jemput.

Page 10: Hakikat Layanan Bagi Anak Berkebutuhan Khusus-Ana

3) 3) Kelas jauh/Kelas KunjungKelas jauh/Kelas Kunjung : :- adalahadalah lembaga yang disediakan untuk lembaga yang disediakan untuk

memberi pelayanan pendidikan bagi anak memberi pelayanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus yang tinggal jauh dari berkebutuhan khusus yang tinggal jauh dari SLB atau SDLBSLB atau SDLB

- merupakan kebijaksanaan pemerintah merupakan kebijaksanaan pemerintah dalam rangka menuntaskan wajib belajar dalam rangka menuntaskan wajib belajar serta pemerataan kesempatan belajarserta pemerataan kesempatan belajar

- penyelenggaraan kelas jauh/kelas kunjung penyelenggaraan kelas jauh/kelas kunjung menjadi tanggung jawab SLB terdekatnyamenjadi tanggung jawab SLB terdekatnya beserta dengan gurunyabeserta dengan gurunya

Page 11: Hakikat Layanan Bagi Anak Berkebutuhan Khusus-Ana

4) 4) Sekolah Dasar Luar BiasaSekolah Dasar Luar Biasa : :- merupakan unit sekolah yang terdiri dari merupakan unit sekolah yang terdiri dari

berbagai kelainan yang dididik dalam satu berbagai kelainan yang dididik dalam satu atapatap, , yaituyaitu terdapat anak tunanetra, terdapat anak tunanetra, tunarungu, tunagrahita, dan tunadaksa. tunarungu, tunagrahita, dan tunadaksa.

- Tenaga kependidikan: kepala sekolah, Tenaga kependidikan: kepala sekolah, guru ; dilengkapi tenaga ahli: dokter guru ; dilengkapi tenaga ahli: dokter spesialis, fisiotherapis, psikolog, speech spesialis, fisiotherapis, psikolog, speech therapist, audiologtherapist, audiolog

- Kegiatan belajar dilakukan secara Kegiatan belajar dilakukan secara individual, kelompok, dan klasikal sesuai individual, kelompok, dan klasikal sesuai dengan ketunaan masing-masingdengan ketunaan masing-masing

-

Page 12: Hakikat Layanan Bagi Anak Berkebutuhan Khusus-Ana

b. Bentuk Layanan Pendidikan b. Bentuk Layanan Pendidikan

Terpadu/IntegrasiTerpadu/Integrasi adalahadalah sistem pendidikan yang sistem pendidikan yang

memberikan kesempatan kepada anak memberikan kesempatan kepada anak berkebutuhan khusus untuk belajar berkebutuhan khusus untuk belajar bersama-sama dengan anak biasa bersama-sama dengan anak biasa (normal) di sekolah umum. (normal) di sekolah umum.

Keterpaduan tersebut dapat bersifat Keterpaduan tersebut dapat bersifat menyeluruh, sebagaian, atau keterpaduan menyeluruh, sebagaian, atau keterpaduan dalam rangka sosialisasidalam rangka sosialisasi

Disediakan Guru Pembimbing Khusus Disediakan Guru Pembimbing Khusus (GPK)(GPK)

Page 13: Hakikat Layanan Bagi Anak Berkebutuhan Khusus-Ana

Ada Ada tigatiga bentuk keterpaduan dalam bentuk keterpaduan dalam layanan pendidikan bagi anak layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus menurut Depdiknas berkebutuhan khusus menurut Depdiknas (1986) : (1986) :

1.1. Bentuk Kelas BiasaBentuk Kelas Biasa = =

= = belajar di kelas biasa secara penuh belajar di kelas biasa secara penuh dengan menggunakan kurikulum biasadengan menggunakan kurikulum biasa

= = sering juga disebut keterpaduan penuhsering juga disebut keterpaduan penuh

Fungsi GPKFungsi GPK: konsultan bagi kepala : konsultan bagi kepala sekolahsekolah, , guru kelas/guru bidang studiguru kelas/guru bidang studi / / orangtua anak berkebutuhan khususorangtua anak berkebutuhan khusus

Page 14: Hakikat Layanan Bagi Anak Berkebutuhan Khusus-Ana

2)2) Kelas Biasa dengan Ruang Bimbingan Kelas Biasa dengan Ruang Bimbingan Khusus :Khusus :

= belajar di kelas biasa dengan = belajar di kelas biasa dengan menggunakan kurikulum biasamenggunakan kurikulum biasa

= = mengikuti pelayanan khusus untuk mata mengikuti pelayanan khusus untuk mata pelajaran tertentupelajaran tertentu

= = Pelayanan khusus tersebut diberikan di Pelayanan khusus tersebut diberikan di ruang bimbingan khusus oleh guru ruang bimbingan khusus oleh guru pembimbing khusus (GPK), dengan pembimbing khusus (GPK), dengan menggunakan pendekatan individu dan menggunakan pendekatan individu dan metode peragaan yang sesuaimetode peragaan yang sesuai

Page 15: Hakikat Layanan Bagi Anak Berkebutuhan Khusus-Ana

3)3) Bentuk Kelas KhususBentuk Kelas Khusus = = anak berkebutuhan khusus mengikuti pendidikan anak berkebutuhan khusus mengikuti pendidikan

sama dengan kurikulum di SLB secara penuh di sama dengan kurikulum di SLB secara penuh di kelas khusus pada sekolah umum yang kelas khusus pada sekolah umum yang melaksanakan program pendidikan terpadumelaksanakan program pendidikan terpadu

= = disebut juga keterpaduan lokal/bangunan atau disebut juga keterpaduan lokal/bangunan atau keterpaduan yang bersifat sosialisasi. keterpaduan yang bersifat sosialisasi.

= guru pembimbing khusus berfungsi sebagai = guru pembimbing khusus berfungsi sebagai pelaksana program di kelas khususpelaksana program di kelas khusus

= keterpaduan = keterpaduan fisik dan sosial, fisik dan sosial, artinyaartinya anak anak berkebutuhan khusus dapat dipadukan untk berkebutuhan khusus dapat dipadukan untk kegiatan yang bersifat non akademik, seperti kegiatan yang bersifat non akademik, seperti olahraga, keterampilan, juga sosialisasi pada olahraga, keterampilan, juga sosialisasi pada waktu jam-jam istirahat atau acara lain yang waktu jam-jam istirahat atau acara lain yang diadakan oleh sekolah. diadakan oleh sekolah.

Page 16: Hakikat Layanan Bagi Anak Berkebutuhan Khusus-Ana

Pendidikan Inklusif Pendidikan Inklusif Sapon-Shevin dalam O’Neil (1994/1995)Sapon-Shevin dalam O’Neil (1994/1995) : didefinisikan sebagai suatu : didefinisikan sebagai suatu

sistem layanan pendidikan khusus yang mensyaratkan agar semua sistem layanan pendidikan khusus yang mensyaratkan agar semua anak berkebutuhan khusus dilayani di sekolah-sekolah terdekat di anak berkebutuhan khusus dilayani di sekolah-sekolah terdekat di kelas biasa bersama teman-teman seusianyakelas biasa bersama teman-teman seusianya

Smith (2006:45)Smith (2006:45) mengemukakan, bahwa inklusi dapat berarti penerimaan mengemukakan, bahwa inklusi dapat berarti penerimaan anak-anak yang mengalami hambatan ke dalam kurikulum, anak-anak yang mengalami hambatan ke dalam kurikulum, lingkungan, interaksi sosial dan konsep diri (visi-misi) sekolahlingkungan, interaksi sosial dan konsep diri (visi-misi) sekolah

Johnsen (2003:181),Johnsen (2003:181), adalah sebagai beriku: adalah sebagai beriku: • • Bahwa setiap anak merupakan bagian integral dari komunitas lokalnya Bahwa setiap anak merupakan bagian integral dari komunitas lokalnya

dan kelas dan kelompok reguler. dan kelas dan kelompok reguler. • • Bahwa kegiatan sekolah diatur dengan sejumlah besar tugas belajar Bahwa kegiatan sekolah diatur dengan sejumlah besar tugas belajar

yang kooperatif, individualisasi pendidikan dan fleksibilitas dalam yang kooperatif, individualisasi pendidikan dan fleksibilitas dalam pilihan materinya. pilihan materinya.

• • Bahwa guru bekerjasama dan memiliki pengetahuan tentang strategi Bahwa guru bekerjasama dan memiliki pengetahuan tentang strategi pembelajaran dan kebutuhan pengajaran umum, khusus dan pembelajaran dan kebutuhan pengajaran umum, khusus dan individual, dan memiliki pengetahuan tentang cara menghargai individual, dan memiliki pengetahuan tentang cara menghargai tentang pluralitas perbedaan individual dalam mengatur aktivitas tentang pluralitas perbedaan individual dalam mengatur aktivitas kelas. kelas.

Page 17: Hakikat Layanan Bagi Anak Berkebutuhan Khusus-Ana

Implementasi Inklusif Implementasi Inklusif Beberapa faktor dimaksud menurut Beberapa faktor dimaksud menurut SkjortenSkjorten, , Miriam D Miriam D

(2003:52-58) adalah(2003:52-58) adalah (1) Kebijakan – hukum- undang-undang – ekonomi, yaitu (1) Kebijakan – hukum- undang-undang – ekonomi, yaitu

perlunya ada undang-undang khusus yang perlunya ada undang-undang khusus yang mengakomodasi kepentingan anak berkebutuhan khusus, mengakomodasi kepentingan anak berkebutuhan khusus, sertu dukungan dana dalam implementasinya; sertu dukungan dana dalam implementasinya;

(2) Sikap – pengalaman- pengetahuan, yaitu berkenaan (2) Sikap – pengalaman- pengetahuan, yaitu berkenaan dengan pengakuan hak anak serta kemampuan dan dengan pengakuan hak anak serta kemampuan dan potensinya; potensinya;

(3) Kurikulum lokal, reginal, dan nasional; (3) Kurikulum lokal, reginal, dan nasional; (4) Perubahan pendidikan yang potensial, inklusi harus (4) Perubahan pendidikan yang potensial, inklusi harus

didukung oleh reorientasi di lapangan, dalam bidang didukung oleh reorientasi di lapangan, dalam bidang pendidikan guru dan penelitian; pendidikan guru dan penelitian;

(5) Kerjasama lintas sektoral; (5) Kerjasama lintas sektoral; (6) Adaptasi lingkungan, dan(6) Adaptasi lingkungan, dan (7) Penciptaan lapangan kerja. (7) Penciptaan lapangan kerja.

Page 18: Hakikat Layanan Bagi Anak Berkebutuhan Khusus-Ana

= Di Indonesia sendiri Pelaksanaan pendidikan inklusif di = Di Indonesia sendiri Pelaksanaan pendidikan inklusif di sekolah didasarkan pada beberapa landasan, filosofis dan sekolah didasarkan pada beberapa landasan, filosofis dan yuridis-empiris. yuridis-empiris.

a. a. Secara filosofisSecara filosofis, implementasi inklusi mengacu pada , implementasi inklusi mengacu pada beberapa hal, diantaranya, bahwa: beberapa hal, diantaranya, bahwa:

• • Pendidikan adalah hak mendasar bagi setiap anak, Pendidikan adalah hak mendasar bagi setiap anak, termasuk anak berkebutuhan khusus termasuk anak berkebutuhan khusus

• • Anak adalah pribadi yang unik yang memiliki karakteristik, Anak adalah pribadi yang unik yang memiliki karakteristik, minat, kemampuan dan kebutuhan belajar yang berbeda minat, kemampuan dan kebutuhan belajar yang berbeda

• • Penyelenggaraan pendidikan menjadi tanggung jawab Penyelenggaraan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara orang tua masyarakat dan pemerintah bersama antara orang tua masyarakat dan pemerintah

• • Setiap anak berhak mendapat pendidikan yang layak Setiap anak berhak mendapat pendidikan yang layak • • Setiap anak berhak memperoleh akses pendidikan yang Setiap anak berhak memperoleh akses pendidikan yang

ada di lingkungan sekitarnya ada di lingkungan sekitarnya

Page 19: Hakikat Layanan Bagi Anak Berkebutuhan Khusus-Ana

Sedangkan landasan Sedangkan landasan yuridis-empirisnyayuridis-empirisnya mengacu pada: mengacu pada:

• • UUSPN No 20 tahun 2003, Pasal 5 Ayat (1), (2) UUSPN No 20 tahun 2003, Pasal 5 Ayat (1), (2) • • U U D 1945 pasal 31 ayat (1) & (2). dan (3) U U D 1945 pasal 31 ayat (1) & (2). dan (3) • • Permen No 22 dan 23 Tahun 2006 Permen No 22 dan 23 Tahun 2006 • • Deklarasi Hak Asasi Manusia, 1948 Deklarasi Hak Asasi Manusia, 1948 • • Konvensi Hak Anak, 1989 Konvensi Hak Anak, 1989 • • Konferensi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua, 1990 Konferensi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua, 1990 • • Resolusi PBB nomor 48/96 tahun 1993 tentang Resolusi PBB nomor 48/96 tahun 1993 tentang • • Persamaan Kesempatan bagi Orang BerkelainanPersamaan Kesempatan bagi Orang Berkelainan • • Pernyataan Salamanca (1994) tentang Pendidikan Inklusi Pernyataan Salamanca (1994) tentang Pendidikan Inklusi

Komitmen Dakar (2000) mengenai Pendidikan untuk Komitmen Dakar (2000) mengenai Pendidikan untuk Semua Deklarasi Bandung (2004)Semua Deklarasi Bandung (2004) & & Rekomendasi Rekomendasi Bukittinggi (2005) komitmen “pendidikan inklusif”. Bukittinggi (2005) komitmen “pendidikan inklusif”.

Page 20: Hakikat Layanan Bagi Anak Berkebutuhan Khusus-Ana

Sekolah Penyelenggara Sekolah Penyelenggara

Sekolah penyelenggara pendidikan inklusif, Sekolah penyelenggara pendidikan inklusif, tentulah sekolah umum yang telah tentulah sekolah umum yang telah memenuhi beberapa persyaratan yang memenuhi beberapa persyaratan yang telah ditentukan.telah ditentukan.

: diantaranya berkenaan dengan keberadaan : diantaranya berkenaan dengan keberadaan siswa berkebutuhan khusus, komitmen, siswa berkebutuhan khusus, komitmen, manajemen sekolah, sarana prasarana, manajemen sekolah, sarana prasarana, dan ketenagaan.dan ketenagaan.

Page 21: Hakikat Layanan Bagi Anak Berkebutuhan Khusus-Ana

Ada beberapa kemampuan yang harus dimiliki guru pendidikan Ada beberapa kemampuan yang harus dimiliki guru pendidikan

inklusi, sebagaimana dikemukakan Mirriam S (2005), yaitu :inklusi, sebagaimana dikemukakan Mirriam S (2005), yaitu : • • Pengetahuan tentang perkembangan anak Pengetahuan tentang perkembangan anak • • Pemahaman akan kebutuhan dan nilai interaksi komunikasi dan pentingnya Pemahaman akan kebutuhan dan nilai interaksi komunikasi dan pentingnya

dialog di kelas dialog di kelas • • Pemahaman akan pentingnya mendorong rasa penghargaan diri anak berkaitan Pemahaman akan pentingnya mendorong rasa penghargaan diri anak berkaitan

dengan perkembangan, motivasi dan belajar melalui suatu interaksi positif dengan perkembangan, motivasi dan belajar melalui suatu interaksi positif dan berorientasikan sumber dan berorientasikan sumber

• • Pemahaman tentang ”Konvensi Hak Anak” dan implikasinya terhadap Pemahaman tentang ”Konvensi Hak Anak” dan implikasinya terhadap implementasi pendidikan dan perkembangan semua anak implementasi pendidikan dan perkembangan semua anak

• • Pemahaman tentang pentingnya menciptakan lingkungan yang ramah terhadap Pemahaman tentang pentingnya menciptakan lingkungan yang ramah terhadap pembelajaran yang berkaitan dengan isi, hubungan sosial, pendekatan dan pembelajaran yang berkaitan dengan isi, hubungan sosial, pendekatan dan metode dan bahan pembelajaran metode dan bahan pembelajaran

• • Pemahaman arti pentingnya belajar aktif dan pengembangan pemikiran kreatif Pemahaman arti pentingnya belajar aktif dan pengembangan pemikiran kreatif dan logis dan logis

• • Pemahaman pentingnya evaluasi dan asesmen berkesinambungan oleh guru Pemahaman pentingnya evaluasi dan asesmen berkesinambungan oleh guru • • Pemahaman konsep inklusi dan pengayaan serta cara pelaksanaan inklusi dan Pemahaman konsep inklusi dan pengayaan serta cara pelaksanaan inklusi dan

pembelajaran yang berdeferensi pembelajaran yang berdeferensi • • Pemahaman terhadap hambatan belajar termasuk yang disebabkan oleh Pemahaman terhadap hambatan belajar termasuk yang disebabkan oleh

kecacatan fisik atau mental kecacatan fisik atau mental • • Pemahaman konsep pendidikan berkualitas dan kebutuhan akan implementasi Pemahaman konsep pendidikan berkualitas dan kebutuhan akan implementasi

pendekatan dan metode baru. pendekatan dan metode baru.