hak-hak anak & individu yang mengalami retardasi mental (rm)

4
Pengertian Retardasi mental adalah kelainan ataua kelemahan jiwa dengan inteligensi yang kurang (subnormal) sejak masa perkembangan (sejak lahir atau sejak masa anak). Biasanya terdapat perkembangan mental yang kurang secara keseluruhan, tetapi gejala yang utama ialah inteligensi yang terbelakang. Retardasi mental disebut juga oligofrenia (oligo: kurang atau sedikit dan fren: jiwa) atau tuna mental (W.F. Maramis, 2005: 386). Retardasi mental adalah kondisi sebelum usia 18 tahun yang ditandai dengan rendahnya kecerdasan (biasanya nilai IQ-nya di bawah 70) dan sulit beradaptasi dengan kehidupan sehari-hari. Retardasi mental tertuju pada sekelompok kelainan pada fungsi intelektual dan defisit pada kemampuan adaptif yang terjadi sebelum usia dewasa. Akan tetapi, klasifikasi retardasi mental lebih bergantung pada hasil penilaian IQ dari pada kemampuan adaptif. Ciri-Ciri Ciri utama retardasi mental adalah lemahnya fungsi intelektual. Lama sebelum muncul tes formal untuk menilai kecerdasan, orang dengan retardasi mental dianggap sebagai orang yang tidak dapat menguasai keahlian yang sesuai dengan umurnya dan tidak bisa merawat dirinya sendiri. Selain intelegensinya rendah, anak dengan retardasi mental juga sulit menyesuaikan diri dan susah berkembang. Keterampilan adaptif antara lain adalah keahlian memperhatikan dan merawat diri sendiri dan mengemban tanggung jawab sosial seperti berpakaian, buang air, makan, kontrol diri, dan berinteraksi dengan kawan sebaya. Penyebab Ada beberapa faktor penyebab yang dinyatakan sebagai dasar terjadinya retardasi mental, a) Primer Penyebab kelainan mental ini adalah faktor Genetik (keturunan) dan simpleks atau penyebabnya tidak diketahui. b) Sekunder Adalah factor luar yang berpengaruh terhadap otak pada masa konsepsi ketika masih dalam kandungan. misalnya faktor cedera yang terjadi didalam rahim, saat bayi tersebut masih berbentuk janin. Selain itu dapat pula terjadi cedera pada saat kelahiran

Upload: husen-aminudin

Post on 19-Jan-2016

115 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas KADM

TRANSCRIPT

Page 1: HAK-HAK Anak & Individu Yang Mengalami Retardasi Mental (RM)

Pengertian

Retardasi mental adalah kelainan ataua kelemahan jiwa dengan inteligensi yang kurang (subnormal) sejak masa perkembangan (sejak lahir atau sejak masa anak). Biasanya terdapat perkembangan mental yang kurang secara keseluruhan, tetapi gejala yang utama ialah inteligensi yang terbelakang. Retardasi mental disebut juga oligofrenia (oligo: kurang atau sedikit dan fren: jiwa) atau tuna mental (W.F. Maramis, 2005: 386).

Retardasi mental adalah kondisi sebelum usia 18 tahun yang ditandai dengan rendahnya kecerdasan (biasanya nilai IQ-nya di bawah 70) dan sulit beradaptasi dengan kehidupan sehari-hari. Retardasi mental tertuju pada sekelompok kelainan pada fungsi intelektual dan defisit pada kemampuan adaptif yang terjadi sebelum usia dewasa. Akan tetapi, klasifikasi retardasi mental lebih bergantung pada hasil penilaian IQ dari pada kemampuan adaptif.

Ciri-Ciri

Ciri utama retardasi mental adalah lemahnya fungsi intelektual. Lama sebelum muncul tes formal untuk menilai kecerdasan, orang dengan retardasi mental dianggap sebagai orang yang tidak dapat menguasai keahlian yang sesuai dengan umurnya dan tidak bisa merawat dirinya sendiri.

Selain intelegensinya rendah, anak dengan retardasi mental juga sulit menyesuaikan diri dan susah berkembang. Keterampilan adaptif antara lain adalah keahlian memperhatikan dan merawat diri sendiri dan mengemban tanggung jawab sosial seperti berpakaian, buang air, makan, kontrol diri, dan berinteraksi dengan kawan sebaya.

Penyebab Ada beberapa faktor penyebab yang dinyatakan sebagai dasar terjadinya retardasi mental,

a) PrimerPenyebab kelainan mental ini adalah faktor Genetik (keturunan) dan simpleks atau penyebabnya tidak diketahui.

b) SekunderAdalah factor luar yang berpengaruh terhadap otak pada masa konsepsi ketika masih dalam kandungan. misalnya faktor cedera yang terjadi didalam rahim, saat bayi tersebut masih berbentuk janin. Selain itu dapat pula terjadi cedera pada saat kelahiran (persalinan), infeksi jaringan otak, keracunan kehamilan, ruda paksa sebelum lahir, serta gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi.

c) Ada teori lain, menyebutkan adanya variasi somatik yang dikarenakan perubahan fungsi kelenjar internal dari sang ibu selama terjadinya kehamilan, dan hal ini belum diketahui secara lengkap mekanismenya.

Klasifikasi

Klasifikasi dibawah ini merupakan klasifikasi berdasarkan hasil penilaian IQ, yaitu :

1. Retardasi Mental Ringan (mild) : bila nilai IQ berkisar 70-55/502. Retardasi mental sedang (moderate) : bila nilai IQ berkisar antara 55/50 – 40/353. Retardasi mental berat (severe) : bila nilai IQ berkisar antara 40/35 – 25/204. Retardasi mental sangat berat (Profound) : bila nilai IQ berada di bawah 25/20.

Page 2: HAK-HAK Anak & Individu Yang Mengalami Retardasi Mental (RM)

Dewasa ini anak-anak penderita retardasi mental mulai dapat dideteksi semenjak usia 3-4 tahun atau sesudah dilakukan evaluasi dengan test Kecerdasan Intelektual (IQ). Adapun test IQ yang ada saat ini hanya diperuntukkan bagi anak yang berusia di atas usia 3 tahun. Sampai sekarang belum ditemukan metode pengukuran IQ bagi anak-anak berusia di bawah 3 tahun. Jika anak-anak penderita retardasi mental dapat dideteksi sebelum berusia 3 tahun, rehabilitasi dapat dilakukan sedini mungkin sebelum otak berkembang sempurna Sehingga kemungkinan untuk pulih akan semakin besar dan kemampuan anakpun akan dapat ditingkatkan.

Riset ini bertujuan mendeteksi anak-anak penderita retardasi mental pada usia 6 hingga 12 bulan dengan menganalisa ekspresi wajah mereka setelah diperlihatkan foto-foto tertentu. Metode dilakukan dengan menganalisa pada ekspresi wajah anak-anak, lalu mengkategorikan anak-anak yang memiliki otak yang dapat bereaksi normal dan anak-anak yang memiliki masalah dalam menangkap informasi tertentu yang datang ke otak.

Hak-Hak

Hak Pasien Dengan Gangguan Retradasi Mental

1. Hak menunjukkan tingkat maksimum dari kemampuannya yang sama dengan orang lain.2. Hak memperoleh asuhan medis, fisioterapi, pendidikan, latihan, rehabilitasi, serta bimbinmgan

yang tepat, sesuai dengan kemampuan dan potensinya yang maksimal.3. Hak memperoleh standar hidup yang layak dan keamanan dalam hal ekonomi dan berhak

melakukan pekerjaan yang produktif sesuai dengan kemampuannya.4. Hak untuk tinggal besama keluarga atau orang tua angkat dan berpartisipasi dalam berbagai

bentuk kehidupan dalam masyarakat secara layak, bila mungkin.5. Hak atas penjagaan apabila diperlukan untuk melindungi diri dan kepentingannya.6. Hak mendapatkan perlindungan atas tindakan kekerasan, apabila dituntut atas suatu

pelanggaran, ia berhak mendapatkan pertimbangan hokum dan pengakuan penuh terhadap derajat tanggung jawab mentalnya.

7. Apabila mereka tidak mempunyai kemampuan karena keadaan cacatnya yang berat, mereka dapat dilatih untuk memahami hak mereka melalui prosedur yang berlaku yang didasarkan pada evaluasi seorang ahli.

8. Hak memperoleh perawatan, bila diperlukan, dari orang yang berpengetahuan dan mengerti akan kebutuhannya serta dapat membantu dalam menghadapi kesulitan memperoleh penmgakuan terhadap dirinya.

9. Orang-orang dengan kecacatan, keluarga, dan masyarakat harus diberikan informasi tentang hak-hak mereka.

Undang-Undang

Ada beberapa hak pasien menurut undang-undang :

Menurut ‘Declaration of Lisbon (1981) : The Rights of the Patient” disebutkan beberapa hak pasien, diantaranya hak memilih dokter, hak dirawat dokter yang “bebas”, hak menerima / menolak pengobatan setelah menerima informasi, hak atas kerahasiaan, hak mati secara bermartabat, hak atas dukungan moral / spiritual.

Dalam UU No 23 tahun 1992 tentang Kesehatan, pasal 53 menyebutkan beberapa hak pasien, yakni hak atas Informasi, hak atas second opinion, hak atas kerahasiaan, hak atas persetujuan tindakan medis, hak atas masalah spiritual, dan hak atas ganti rugi.

Page 3: HAK-HAK Anak & Individu Yang Mengalami Retardasi Mental (RM)

Menurut UU No.36 tahun 2009 tentang kesehatan, pada pasal 4-8 disebutkan setiap orang berhak atas kesehatan; akses atas sumber daya; pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau; menentukan sendiri pelayanan kesehatan yang diperlukan; lingkungan yang sehat; info dan edukasi kesehatan yg seimbang dan bertanggungjawab; dan informasi tentang data kesehatan dirinya.Hak-hak pasien dalam UU No. 36 tahun 2009 itu diantaranya meliputi:

1. Hak menerima atau menolak sebagian atau seluruh pertolongan (kecuali tak sadar, penyakit menular berat, gangguan jiwa berat).

2. Hak atas rahasia pribadi (kecuali perintah UU, pengadilan, ijin ybs, kepentngan ybs, kepentingan masyarakat.

3. Hak tuntut ganti rugi akibat salah atau kelalaian (kecuali tindakan penyelamatan nyawa atau cegah cacat)

DafPus :

- http://id.wikipedia.org/wiki/Retardasi_mental - http://eherwint.blogspot.com/2011/01/hak-pasien-dengan-retardasi-mental.html - http://julianto10.blogspot.com/2009/05/hak-hak-individu-dengan-cacat-fisik-dan.html