gerak biostatik

Upload: inaahyar

Post on 24-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 GERAK BIOSTATIK

    1/10

    BIO 2

    1

    materi78.co.nr

    SISTEM GERAK

    SISTEM GERAK MANUSIAA. PENDAHULUAN

    Sistem gerak adalah sistem organ padamanusia yang berperan dalam pergerakantubuh.

    Organ-organyang mendukung kerja sistemgerak:

    1) Rangka/tulang, tersusun atas jaringantulang rawan dan tulang sejati,merupakan alat gerak pasif.

    2) Otot, tersusun atas jaringan otot,merupakan alat gerak aktif.

    B. RANGKA

    Rangka merupakan alat gerak pasif yang

    tersusun atas 206 tulang yang saling

    berhubungan.

    Fungsi rangka:

    1) Alat gerak pasif

    2) Pemberi bentuk tubuh

    3) Menopang/menyokong berat tubuh

    4) Tempat melekatnya otot

    5) Melindungi organ vital

    6) Tempat pembentukan sel-sel darah pada

    sumsum tulang (hemopoesis)

    7)

    Tempat penyimpanan kalsium dan fosfor

    Berdasarkan letaknya pada tubuh, rangka

    manusia dikelompokkan menjadi:

    1) Rangka aksial, yaitu rangka yang

    terletak di sumbu tubuh, yaitu tengkorak,

    tulang rusuk, tulang dada dan tulang

    belakang.

    2) Rangka appendikular, yaitu rangka

    yang terletak di kanan dan kiri sumbu

    tubuh, dan jumlah tulangnya sepasang.Tulang penyusun rangka terdiri dari dua,

    yaitu tulang rawan dan tulang sejati.

    Tulang rawan (kondrosit) tersusun atas sel-

    sel kondrosit.

    Kondrosit berasal dari kondroblas.

    Kondrosit mensekresikan matriks berupa

    kondrin.

    Pada anak-anak, kondrosit lebih banyak

    dari kondrin, sedangkan pada orang

    dewasa, kondrin lebih banyak dari kondrosit.

    Kondrosit terletak dalam lakuna,

    membentuk kumpulan yang disebut sel-sel

    isogenik.

    Tulang rawan diselubungi lapisan yang

    disebut perikondrium.

    Jenis-jenis tulang rawan:

    a. Hialin

    Berwarna transparan, berserat tinggi, dan

    daya elastisitas tinggi.

    Contoh: tulang pada saluran pernapasan

    dan ujung tulang rusuk.

    b. Elastis

    Berwarna kuning, serat elastik dominan,

    dan daya elastisitas tinggi.

    Contoh: daun telinga dan epiglotis.

    c.

    FibrosaBerwarna gelap keruh, serat kolagen

    dominan, daya elastisitas rendah, dan

    sebagai penyokong yang kuat.

    Contoh: hubungan antar-tulang belakang

    dan tendon.

    Tulang sejati (osteon) merupakan tulang

    yang kita kenal pada umumnya.

    Osteosit berasal dari osteoblas. Osteosit

    mensekresikan matriks berupa osteon.Osteoblas berasal dari osteoprogenator,

    yaitu derivat sel-sel mesenkim yang dapat

    bermitosis menjadi osteoblas.

    Osteosit juga terletak dalam lakuna

    membentuk kumpulan sel-sel isogenik.

    Tulang rawan diselubungi lapisan yang

    disebut periosteum.

    Pada periosteum, terdapat osteoklas, yaitu

    sel yang berkembang dari monosit yangberfungsi untuk melakukan perawatan,

    perkembangan dan perbaikan materi

    penyusun tulang (resorpsi).

    lakuna

    sel-selisogenik

    kondrosit

    matriks

  • 7/24/2019 GERAK BIOSTATIK

    2/10

    BIO 2

    2

    materi78.co.nr

    SISTEM GERAK

    Matrikstulang tersusun atas dari:

    1) Semen, tersusun atas karbohidrat.

    2)

    Kolagen, tersusun atas serabut-serabut

    yang membuat tulang menjadi keras.

    3) Mineral, terdiri dari kalsium fosfat

    (Ca(PO4)2), magnesium klorida (MgCl2),

    dan kalsium karbonat (CaCO3).

    Proses pembentukan tulang atau osifikasi

    atau kalsifikasi adalah proses pengerasan

    tulang rawan menjadi tulang sejati.

    Urutan proses osifikasi:

    1)

    Tulang rawan yang telah dihasilkan

    memiliki rongga yang akan terisi

    osteoblas.

    2) Kemudian osteosit dibentuk ke arah

    luar, atau berbentuk konsentris (saluran

    Havers).

    3) Di sekitar osteosit, dibentuk matriks

    tulang dari senyawa protein yang

    mengandung kalsium dan fosfor.

    Berdasarkan matriksnya, tulang

    dikelompokkan menjadi:

    1)

    Tulang kompak, yaitu tulang dengan

    matriks padat dan rapat, misalnya tulang

    pipa.

    2) Tulang spons, yaitu tulang dengan

    matriks berongga, contohnya tulang

    pipih dan tulang pendek.

    Berdasarkan bentuknya, tulang

    dikelompokkan menjadi:

    1) Tulang pipa (panjang), yaitu tulang

    yang berbentuk tabung dan pada

    umumnya berongga.

    Bagian-bagian tulang pipa:

    a. Epifisis proksimal, bagian ujung

    tulang pipa yang membulat.

    b. Diafisis, bagian tengah tulang pipa.

    c. Epifisis distal, bagian ujung tulang

    pipa yang memipih.

    d. Metafisis/cakra epifisis, bagian

    tulang yang memiliki kemampuan

    untuk menambah panjang tulang.

    e. Tulang rawan persendian

    f.

    Tulang spons, membentuk cabang-

    cabang rongga yang disebut

    trabekula.

    g. Tulang kompak

    h. Periosteum, mengandung osteoklas.

    i.

    Rongga tulang, berisi sumsumtulang, pembuluh darah, saraf dan

    osteoblas.

    Contoh: tulang betis, tulang paha, tulang

    kering, tulang hasta, tulang pengumpil.

    2) Tulang pipih, yaitu tulang yang tersusun

    atas dua lempeng tulang kompak dan

    tulang spons, di dalamnya terdapat

    sumsum tulang.

    Tulang pipih berfungsi sebagai penyusun

    dinding rongga, pelindung, dan penguat.

    Contoh: tulang rusuk, tulang belikat,

    tulang tengkorak.

    3) Tulang pendek, yaitu tulang yang

    berbentuk kubus, bulat kecil, atau paku.

    Contoh: tulang pergelangan dan telapak

    tangan dan kaki.

    4) Tulang tak berbentuk, yaitu tulang

    yang bentuknya tidak termasuk tiga

    kategori di atas.

    Contoh: tulang wajah, tulang rahang,

    tulang belakang, tulang pinggul.

    a

    b

    c

    de

    f

    h

    i

    e

    f

  • 7/24/2019 GERAK BIOSTATIK

    3/10

    BIO 2

    3

    materi78.co.nr

    SISTEM GERAK

    kranium

    maksila

    mandibula

    vertebrae cervicalis

    (ruas 1-7) [7]

    klavikulavertebrae thoracolis(ruas 8-19) [12]

    vertebrae lumbalis(ruas 20-24) [5]

    vertebrae sacralis(ruas 25-29) [5 berfusi]

    vertebrae coccygeus(ruas 30-33) [4 berfusi]

    manubriumskapula

    mesosternum/gladiolus

    costae verae (1-7) [7]

    xiphisternum

    costae spurial (8-10) [3]

    humeruscostae fluctuantes

    (11-12) [2]

    ulnaradius

    ilium

    pubis ischium

    femur

    patella

    tibia

    fibula

    tarsal

    metatarsal

    phalanges

    phalangestengah

    carpal

    metacarpal

    phalangesdistal

    phalangesroksimal

  • 7/24/2019 GERAK BIOSTATIK

    4/10

    BIO 2

    4

    materi78.co.nr

    SISTEM GERAK

    TENGKORAK

    Tempurung kepala(kranium) [8]

    Nama Latin Nama trivial Jumlah

    Frontal dahi 1

    Parietal ubun-ubun 2

    Oksipital kepala belakang 1

    Temporal pelipis 2

    Sphenoid baji 1

    Ethmoid tapis 1

    Terdapat foramen magnum yang merupakan

    tempat masuk keluarnya pembuluh darah dansaraf dari sumsum tulang belakang.

    Wajah[14]

    Nama Latin Nama trivial Jumlah

    Maksila rahang atas 2

    Mandibula rahang bawah 1

    Zigomatik pipi 2

    Lakrimal air mata 2

    Nasal hidung 2Vomer rongga hidung 1

    Palatinalangit-langit

    mulut2

    Nasal konka

    inferior- 2

    Tulang-tulang pendengaran [6]

    (kadang tidak dihitung sebagai rangka)

    Nama Latin Nama trivial Jumlah

    Maleus martil 2

    Inkus landasan 2

    Stapes sanggurdi 2

    SANGKAR DADA

    Tulang dada(sternum) [3]Nama Latin Nama trivial Jumlah

    Manubarium hulu 1

    Mesosternum

    /gladiolusdada tengah 1

    Xiphisternum

    /processus

    xifoid

    taju pedang 1

    Tulang rusuk/iga(costae) [24]

    Nama Latin Nama trivial JumlahCostae

    veraerusuk sejati 7 x 2

    Costae

    spuraerusuk palsu 3 x 2

    Costae

    fluctuantes

    rusuk

    melayang2 x 2

    Tulang rusuk sejatimasing-masing menempel

    pada satu ruas tulang belakang 1-7 dan tulang

    dada.

    Tulang rusuk palsumasing-masing menempel

    pada satu ruas tulang belakang 8-10 dan

    menumpang pada tulang rusuk sejati 7.

    Tulang rusuk melayang masing-masing

    menempel pada satu ruas tulang belakang 11-

    12 dan tidak menempel pada tulang dada.

    foramenmagnum

    parietal

    oksipital

    frontal

    zigomatikmandibula

    maksila

    vomer

    nasal

    ethmoid

    lakrimal

    sphenoid

    temporal

    costaeverae

    manubarium

    mesosternum/gladiolus

    xiphisternum

    costaespurae

    costaefluctuantes

  • 7/24/2019 GERAK BIOSTATIK

    5/10

    BIO 2

    5

    materi78.co.nr

    SISTEM GERAK

    RUAS TULANG BELAKANG

    Nama Latin Nama trivial Jumlah

    Vertebrae

    cervicalisleher 7

    Vertebrae

    thoracolispunggung 12

    Vertebrae

    lumbalispinggang 5

    Vertebraesacralis

    kelangkang 5

    Vertebrae

    coccygeusekor 4

    Tulang atlasadalah tulang pertama yang

    berhubungan dengan tengkorak.

    GELANG PANGGUL

    Nama Latin Nama trivial Jumlah

    Ilium usus 2

    Pubis kemaluan 2

    Ischium duduk 2

    Gelang panggul berhubungan dengan tulangkelangkang dan tulang ekor. Oleh karena itu,

    tulang kelangkang dan tulang ekor juga

    termasuk gelang panggul.

    Di antara dua tulang pubis, terdapat pubic

    simfisis yang dapat meregang pada wanita

    ketika melahirkan.

    ANGGOTA GERAK ATAS

    Nama Latin Nama trivial Jumlah

    Skapula belikat 2 x 1

    Klavikula selangka 2 x 1

    Humerus lengan atas 2 x 1

    Radius pengumpil 2 x 1

    Ulna hasta 2 x 1

    Carpal

    pergelangan

    tangan 2 x 8

    Metacarpal telapak tangan 2 x 5

    Phalanges ruas jari 2 x 14

    Tulang selangka berhubungan dengan tulang

    dada.

    Tulang pengumpil adalah tulang yang

    posisinya segaris dengan ibu jari, dan tulang

    hasta adalah tulang yang posisinya segaris

    dengan jari kelingking.

    ANGGOTA GERAK BAWAH

    vertebraecervicalis

    vertebraethoracolis

    vertebraelumbalis

    vertebraesaccralis

    vertebraecoccygeus

    atlas

    ischium pubis

    ilium

    klavikulaskapula

    humerus

    radiusulna

    carpalmetacarpal

    phalanges

    femur

    patella

    tibia

    fibula tarsus

    metatarsusphalanges

  • 7/24/2019 GERAK BIOSTATIK

    6/10

    BIO 2

    6

    materi78.co.nr

    SISTEM GERAK

    Nama Latin Nama trivial Jumlah

    Femur paha 2 x 1

    Patellatempurung

    lutut2 x 1

    Tibia tulang kering 2 x 1

    Fibula tulang betis 2 x 1

    Tarsuspergelangan

    kaki2 x 7

    Metatarsus telapak kaki 2 x 5

    Phalanges ruas jari 2 x 14

    Tulang paha berhubungan dengan

    asetabulum, yaitu bagian dari gelang panggul.

    Tulang kering berukuran lebih besar dari

    tulang betis, dan letak tulang kering lebih

    depan daripada tulang betis.C. SENDI

    Sendi (skeletal joint) atau artikulasi adalah

    suatu hubungan antar-tulang yang

    memungkinkan terjadinya gerakan.

    Komponen penyusun sendi:

    1) Kapsul sendi, yaitu lapisan serabut yang

    melapisi sendi dan membentuk

    persendian.

    2)

    Ligamen, yaitu jaringan ikat yangmengikat ujung tulang dengan

    persendian sehingga tidak terjadi

    dislokasi tulang.

    3)

    Minyak sinovial, yaitu pelumas sendi

    yang terdapat pada sendi.

    4) Tulang rawan hialin, yaitu jaringan

    tulang rawan yang membentuk sendi.

    Berdasarkan besar kecilnya gerakan, sendi

    terbagi menjadi sinartrosis, amfiartrosis,dan diartrosis.

    Sinartrosis atau sendi mati adalah

    persendian yang tidak memungkinkan untuk

    terjadinya pergerakan.

    Contoh sinartrosis:

    1) Sinartrosis simfibrosis, yaitu sinartrosis

    yang dihubungkan oleh jaringan ikat

    fibrosa.

    Contoh: hubungan sendi antar tulangtengkorak (sutura).

    2) Sinartrosis sinkondrosis, yaitu

    sinartrosis yang dihubungkan oleh

    jaringan ikat tulang rawan.

    Contoh: hubungan antar ruas tulang

    belakang, hubungan antara tulang dada

    dengan tulang rusuk.

    Amfiartrosisadalah persendian yang hanya

    memungkinkan untuk terjadi sedikit

    gerakan.

    Contoh amfiartrosis:

    1) Amfiartrosis simfisis, yaitu amfiartrosis

    yang dihubungkan oleh jaringan ikat

    fibrosa yang pipih.

    Contoh: pubis simfisis pada gelang

    panggul, hubungan antar ruas tulang

    belakang.

    2) Amfiartrosis sindemosis, yaitu

    amfiartrosis yang dihubungkan oleh

    jaringan ikat fibrosa dan ligamen.

    Contoh: sendi antara tulang betis dengan

    tulang kering.

    Diartrosis adalah persendian yang

    memungkinkan untuk terjadi gerakan yang

    lebih leluasa.

    Contoh diartrosis:1) Sendi peluru, memungkinkan gerak ke

    seluruh arah (berporos tiga) karena

    ujung tulang berbentuk bulat lekuk dan

    cembung.

    Contoh: sendi antara tulang gelang bahu

    dengan lengan atas, sendi antara gelang

    panggul dengan paha.

    2)

    Sendi pelana/sela, memungkinkan

    gerak seperti bentuk pelana kuda(berporos dua) karena ujung tulang

    berbentuk pelana kuda cekung dan

    cembung.

    Contoh: sendi antara tulang telapak

    tangan dengan pergelangan tangan dan

    ruas-ruas jari.

    3) Sendi engsel, memungkinkan gerak

    seperti engsel (berporos satu).

    Contoh: sendi pada siku, lutut, mata kaki,

    dan ruas antar jari.

    4) Sendi putar, memungkinkan gerak

    rotasi antar tulang (berporos satu) karena

  • 7/24/2019 GERAK BIOSTATIK

    7/10

    BIO 2

    7

    materi78.co.nr

    SISTEM GERAK

    ujung tulang yang satu dapat mengitari

    tulang lainnya.

    Contoh: sendi antara tulang hasta

    dengan pengumpil, antara tulang atlas

    dengan tulang tengkorak.

    5) Sendi geser/luncur, memungkinkan

    gerak bergeser (tidak berporos) karena

    permukaan kedua tulang relatif rata.

    Contoh: sendi antar tulang pergelangan

    tanga dan kaki, sendi antara tulang

    selangka dan tulang belikat.

    6) Sendi kondiloid/elipsoid, memungkin-

    kan terjadinya gerakan ke kiri-kanan dan

    depan-belakang (berporos dua) karena

    ujung tulang berbentuk oval cembung

    dan cekung.

    Contoh: sendi antara tulang pengumpul

    dengan pergelangan tangan.

    Gerak yang dilakukan oleh sendi antara lain:

    1) Fleksi dan ekstensi

    Fleksi adalah gerakan membengkokkan

    dan ekstensi adalah gerakan

    meluruskan.

    2)

    Adduksi dan abduksiAdduksi adalah gerakan mendekati

    tubuh dan abduksi adalah gerakan

    menjauhi tubuh.

    3) Elevasi dan depresi

    Elevasiadalah gerakan mengangkat dan

    depresiadalah gerakan menurunkan.

    4) Supinasi dan pronasi

    Supinasi adalah gerakan

    menengadahkan tangan dan pronasiadalah gerakan menelungkupkan

    tangan.

    5) Inversi dan eversi

    Inversi adalah gerakan membuka

    telapak kaki ke arah dalam dan eversi

    adalah gerakan membuka telapak kaki ke

    arah luar.

    D. OTOT

    Otot merupakan alat gerak aktif yangmelekat pada rangka dan tersusun atas

    jaringan otot, terutama otot lurik.

    Struktur otot:

    Serabut otot lurik dibungkus oleh fasia

    propria, dan kumpulan serabut otot lurik tadi

    dibungkus lagi oleh fasia superfasialis.

    Komponen penyusun otot antara lain:

    1)

    Protein aktin, yaitu protein pembentuk

    filamen halus yang terdiri dari dua untai.

    Pada protein aktin terdapat binding site

    yang merupakan tempat myosin menarik

    aktin. Pada saat otot tidak berkontraksi,

    binding site ditutupi oleh proteintroponin-tropomyosin, yang dapat

    dihilangkan dengan ion Ca2+.

    2) Protein myosin, yaitu protein

    pembentuk filamen kasar yang terdiri

    dari serabut-serabut.

    3) Jaringan otot, dapat berupa otot polos,

    otot lurik dan otot jantung. Pada sistem

    gerak, otot yang bekerja adalah otot

    lurik. (lihat kembali Jaringan Hewan [Biologi 2])

    4)

    Ion Ca2+dan ATP, keduanya digunakan

    dalam gerak kontraksi dan relaksasi otot,

    ATP diubah menjadi ADP dan AMP.

    Gabungan otot berbentuk kumparan dan

    terdiri dari dua bagian:

    1) Ventrikel (empal), merupakan bagian

    tengah otot yang menggembung.

    2) Tendon(urat), merupakan bagian ujung

    otot yang menempel pada tulang.

    tendon

    epimisiumendomisium

    miofibril

    sarkolemafasikulus

    aktin

    myosin

    aktin

    troponin tropomyosin

  • 7/24/2019 GERAK BIOSTATIK

    8/10

    BIO 2

    8

    materi78.co.nr

    SISTEM GERAK

    Tendon terdiri dari dua, yaitu origo

    (tidak dapat bergerak) dan insersio

    (dapat bergerak).

    Agar menghasilkan gerak, otot bekerja

    dengan otot lain.Ototdapat bekerja secara

    aktif dengan cara kontraksi (memendek)

    dan relaksasi(memanjang).

    Sifat-sifat otot:

    1)

    Kontraksibilitas, otot dapat memendek.

    2) Ekstensibiltas, otot dapat memanjang.

    3) Elastisitas, otot dapat kembali ke ukuran

    semula.

    Gerak antagonis adalah gerak dua buah

    otot yang saling berlawanan arah, contohnya

    adalah otot trisep dan bisep saat lengan

    ditekuk.

    Gerak sinergis adalah gerak dua buah otot

    yang sama arahnya (saling menunjang),

    contohnya otot-otot pada tulang rusuk padasaat pengambilan nafas, dan otot pronator

    teres dan pronator quadratus.

    Otot yang mengalami gerak fleksi saat

    kontraksi disebut fleksor.

    Otot yang mengalami gerak ekstensi saat

    kontraksi disebut ekstensor.

    Serat otot/miofibriltersusun atas sarkomer-sarkomer.

    Pita Imenghasilkan daerah terang pada otot, pita Amenghasilkan daerah gelap pada otot, dan zona H

    adalah daerah terang di antara daerah gelap pita A. Gabungan kedua protein diatas disebut aktomyosin.

    Cara kerja otot:

    1)

    Myosin aktif menggerakkan aktinmenggunakan cross-bridge sebagaitangan dengan bantuan kalsium danATP pada daerah binding site.

    2) Saat relaksasi, myosin melepas aktinsehingga daerah terang mengalamiperluasan. Sesaat setelah relaksasi,binding site dapat tertutup oleh proteintroponin-tropomyosin.

    3) Saat kontraksi, myosin menarik aktinsehingga daerah terang mengalami

    penyempitan.

    Penggunaan energi pada gerak otot terdiri

    dari dua, yaitu fase anaerob dan fase aerob.

    Fase anaerob tidak membutuhkan oksigen

    digunakan ketika otot berkontraksi.1) Kerja aktin dan myosin membutuhkan

    ATP, sehingga ATP terurai menjadi ADP

    dan AMP.

    2) ATP dibentuk kembali oleh fosfokreatin

    (senyawa fosfat berenergi tinggi) dari

    ADP, dan digunakan untuk kerja aktin

    dan myosin kembali.

    Otot yang terlalu lama berkontraksi akan

    mengalami kelelahan karena penurunan ATPdan fosfokreatin, sedangkan ADP, AMP dan

    asam laktat (asam lelah) naik konsentrasinya,

    karena fase berubah menjadi fase aerob.

    sarkomeraktinmyosin

    cross-bridge garis M zona H garis Z

    pita Ipita A

    garis Z pita A pita Igaris M

    zona H

  • 7/24/2019 GERAK BIOSTATIK

    9/10

    BIO 2

    9

    materi78.co.nr

    SISTEM GERAK

    Fase aerob membutuhkan oksigen dan

    digunakan ketika otot berelaksasi.

    1) Glikogen (gula otot) diubah menjadi

    glukosa kemudian dilarutkan menjadi

    laktasidogen.

    2) Laktasidogen diubah menjadi dua

    produk, yaitu glukosa dan asam laktat.

    3) Glukosa akan dioksidasi sehingga

    menghasilkan CO2 , H2O dan energi, yang

    kemudian energi tersebut digunakan

    untuk membuat ATP dan fosfokeratin.

    4) Asam laktat kemudian akan menumpuk

    pada otot sehingga menyebabkan

    kelelahan.

    Agar asam laktat dapat dioksidasi tubuh,

    maka tubuh melakukan reaksi denganmembuat nafas tersengal-sengal untuk

    mendapat lebih banyak oksigen.

    E. GANGGUAN PADA SISTEM GERAK

    Gangguan pada sistem gerak dibagi

    menjadi gangguan pada rangka, sendi dan

    otot.

    Gangguan pada rangka antara lain:

    Patah tulang

    a.

    Fraktura sederhana/tertutup, jika

    tulang yang patah tidak merobek otot.

    b. Fraktura kompleks/terbuka, jika tulang

    yang patah merobek otot bahkan kulit.

    c. Fraktura sebagian/greenstick, jika

    tulang yang patah tidak terbagi menjadi

    dua bagian.

    d.

    Fisura, jika tulang hanya mengalami

    retak saja.

    Kelainan ruas tulang belakang

    a.

    Lordosis, jika ruas tulang belakang

    terlalu membengkok ke depan.

    b. Kifosis, jika ruas tulang belakang terlalu

    membengkok ke belakang.

    c. Skoliosis, jika ruas tulang belakang

    terlalu membengkok ke samping (huruf

    S).

    Gangguan fisiologis

    a.

    Rakhitis, disebabkan oleh kurangnya

    vitamin D, sehingga proses osifikasi

    terhambat dan tulang menjadi tidak

    keras. Penderita biasanya memiliki kaki

    melengkung menyerupai huruf X atau O.

    b. Mikrosefalus, gangguan pertumbuhan

    tulang tengkorak karena kekurangan

    kalsium.

    c. Osteoporosis, penurunan massa tulang

    pada usia lanjut karena lambatnya proses

    osifikasi dan reabsorpsi materi penyusun

    tulang.

    d. TBC tulang, disebabkan oleh bakteri

    TBC yang menyerang tulang, dan

    menyebabkan perubahan mekanisme

    gerak tubuh.

    e. Nekrosa, terjadi jika periosteum rusak

    sehingga tulang tidak memperoleh

    makanan dan mati.Gangguan pada sendi antara lain:

    a. Dislokasi, pergeseran sendi karena

    sobeknya ligamen.

    b.

    Ankilosis, keadaan dimana persendian

    tidak dapat digerakkan karena seolah-

    olah menyatu dengan tulang.

    c. Terkilir, keadaan dimana tertariknya

    ligamen namun posisi sendi tidak

    bergeser.d. Arthritis, yaitu peradangan pada sendi.

    - Osteoarthritis, yaitu penipisan

    tulang rawan persendian

    - Arthritis eksudatif, yaitu serangan

    kuman pada sendi yang

    menyebabkan peradangan.

    - Arthritis sika, yaitu berkurangnya

    cairan sinovial sehingga

    menyebabkan rasa nyeri.- Arthritis rheumatoid (asam urat),

    yaitu menumpuknya asam amino

    purin yang tidak terurai pada kapsul

    sendi sehingga menyebabkan rasa

    nyeri.

    e. Infeksi gonorrhea, menyerang

    persendian sehingga menjadi kaku.

    Gangguan pada otot antara lain:

    a.

    Atrofi, penurunan fungsi otot karenamengecil, sehingga tidak dapat

    berkontraksi.

  • 7/24/2019 GERAK BIOSTATIK

    10/10

    BIO 2

    10

    materi78.co.nr

    SISTEM GERAK

    b. Hipertrofi, perkembangan otot menjadi

    lebih besar dan kuat sehingga diameter

    serabut-serabut otot membesar.

    c. Kelelahan otot, terjadi karena

    penumpukan asam laktat karena kerja

    yang berlebihan, dan dapat berlanjut

    menjadi kram.

    d. Kaku leher/stiff, terjadi karena

    peradangan otot trapesius leher karena

    akibat kesalahan gerak.

    e.

    Tetanus, terjadi akibat serangan bakteri

    Clostridium tetanii, yang menyebabkan

    otot terus-menerus berkontraksi

    sehingga kehilangan kemampuan

    kontraksinya.

    f.

    Miastenia gravis, yaitu otot yang secaraberangsur melemah dan menyebabkan

    kelumpuhan akibat hormon tiroid dan

    sistem imun yang tidak normal.

    g. Hernia abdominalis, yaitu sobeknya

    dinding otot abdominal sehingga usus

    memasuki bagian sobekan tersebut.