gerak tumbuhan

15
JUDUL : Pergerakan Tanaman BAB I : TUJUAN • Mengamati gerak fototropisme pada kecambah tanaman kacang hijau; • Mengamati gerak geotropism pada kecambah tanaman kacang hijau; • Mengamati gerak hidrotropisme pada kecambah tanaman kacang hijau. BAB II : LANDASAN TEORI Para ahli membedakan gerak tumbuhan berdasarkan sumber rangsangan. Jika gerak tumbuhan tejadi bukan karena rangsangan dari luar atau rangsangan itu berasal dari dalam tumbuhan, disebut gerak endonom. Gerak ini dikenal pula sebagai gerak otonomatau gerak spontan. Sedangkan gerak tumbuhan yang disebabkan oleh adanya rangsang dari luar disebur gerak etionom GERAK ETIONOM Gerak etinom merupakan reaksi gerak tumbuhan yang disebabkan oleh adanya rangsangan dari luar. Berdasarkan hubungan antara arah respons gerakan dengan arah asal rangsangan, gerak etionom dapat dibedakan menjadi gerak tropisme, taksis, dan nasti. Jika yang bergerak hanya bagian dari tumbuhan, maka disebut: gerak tropisme. Jika yang bergerak seluruh bagian tumbuhan disebut gerak taksis. Jika gerakannya itu tidakl dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan, disebut gerak nasti.

Upload: joko-javaker

Post on 01-Dec-2015

232 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: gerak tumbuhan

JUDUL : Pergerakan Tanaman

BAB I : TUJUAN

• Mengamati gerak fototropisme pada kecambah tanaman kacang hijau;

• Mengamati gerak geotropism pada kecambah tanaman kacang hijau;

• Mengamati gerak hidrotropisme pada kecambah tanaman kacang hijau.

BAB II : LANDASAN TEORI

Para ahli membedakan gerak tumbuhan berdasarkan sumber rangsangan. Jika gerak

tumbuhan tejadi bukan karena rangsangan dari luar atau rangsangan itu berasal dari dalam

tumbuhan, disebut gerak endonom. Gerak ini dikenal pula sebagai gerak otonomatau gerak

spontan. Sedangkan gerak tumbuhan yang disebabkan oleh  adanya rangsang dari luar disebur

gerak etionom

GERAK ETIONOM 

Gerak etinom merupakan reaksi gerak tumbuhan yang disebabkan oleh adanya

rangsangan dari luar. Berdasarkan hubungan antara arah respons gerakan dengan arah asal

rangsangan, gerak etionom dapat dibedakan menjadi gerak tropisme, taksis, dan nasti. Jika yang

bergerak hanya bagian dari tumbuhan, maka disebut: gerak tropisme. Jika yang bergerak seluruh

bagian tumbuhan disebut gerak taksis. Jika gerakannya itu tidakl dipengaruhi oleh arah

datangnya rangsangan, disebut gerak nasti.

Tropisme

Tropisme adalah gerakan tumbuh yang diakibatkan seluruhnya oleh pasangan eksternal.

Rangsangan yang menghasilkan respon tropik jelas dapat diketahui dan peran spesifik dari faktor

tumbuh dapat diketahui (Heddy, S. 1986). Kaau geraknya mendekati sumber rangsang disebut

tropi positif, dan kalau menjauhi disbut tropi negatif (Prawirohartono, S. 1991)

Tropisme dapat dibedakan berdasarkan pada rangsangannya yaitu fototropisme

disebabkan oleh cahaya; geotropisme dengan rangsangan gaya tarik bumi; thigmo tropisme

dengan rangsangan berupa sentuhan; chemotropisme dengan rangsangan yang berupa zat kimia

dan lain-lain (Heddy, S. 1986).

Page 2: gerak tumbuhan

Respon tropisme bisa positif bisa negatif. Resapon positif jika bagian tumbuhan tumbuh

kearah yang berlawanan. Respon negatif jika bagian tumbuhan tumbuh kearah yang berlawanan

dari datangnya rangsangan (Heddy, S. 1986).

Fototropisme

Fototropi adalah gerak tumbuh batang kearah matahari (Prawirohartono, S. 1991). Teori

Cholodniy-Went tentang fototropisme menetapkan bahwa penyinaran sefihak merangsang

penyebaran yang berbeda (diferensial) IAA dalam batang. Sisi batang yang disinari mengandung

IAA lebih rendah dari pada sel-sel yang disinari, sehinggabatang akan membengkok kearah

sumber cahaya. (Heddy, S. 1986). Jika perangsang itu berupa cahaya maka gerak bagian

tanaman menuju kecahaya kita sebut sebagai fototropi yang positif. Sebaliknya jika gerak itu

menjauh dari perangsang, gerak itu kita sebut sebagai fototropi yang negatif (Dwijoseputro

1984)

Telah diketahu bahwa optimum konsentrasi IAA untuk perpanjangan sel akar adalah

kira-kira 100.000 kali lebih rendah daripada optimum konsentrasi untuk perpanjangan sel-sel

batang. Denga kata lain, konsentrasi IAA yang merangsang pertummbuhan akar . Sebaliknya

konsentrasi IAA yang merangsang pertumbuhan adalah sangat rendah untuk bisa menghambat

pertumbuhan batang maupun untuk merangsangpertumbuhan (Heddy, S. 1986). Contoh

fototropi; ujung batang membengkok menuju ke cahaya. Hal ini dapat keta saksikan pada

tanaman pot yang kita tempatkan dekat jendela atau dibawah tuturan, dimana cahaya hanya

batang satu fihak (Dwijoseputro 1984) Sisi yang mengarah matahari akan tumbuh lebih cepat

dari ujung akar akan tumbuh erah yang berlawanan dari arah datangnya cahaya, sehingga

terjadinya fototropik negatif (Heddy, S. 1986).

Geotropisme

Geotropi adalah gerak yang menuju ke pusat bumi; gerak ini dilakukan oleh akar. Gerak

ujung akar kepala itu kita sebut sebagai dia-geotropik atau transfersal-geotropik (Dwijoseputro

1984). Geotropi adalah gerak akar krena adanya gaya tarik grfitasi bumi (Prawiroharjo, S. 1991).

Geotropisme negatif dari batang geotropik postif dari akar dapat diterangaka dengan

perpindahan auxin dari pengaruh dari gaya tarik bumiTelah diketahui bahwa jika tumbuhan

diletakkan horisontal. Ujung batang akan tumbuh keatas dan ujung kar tumbuh kebawah. Respon

ini terjadi walaupun ditempat gelap; respon ini tergantung gaya tarik bumi dan bukan cahaya.

Page 3: gerak tumbuhan

Cholodni (1942) dan went (1928) secara terpisah menduga bahwa respon geotropisme pada

batang yang terletak oleh distribusi zat tumbuh (kemudian dikenal dengan IAA tidak merata

pada sisi atas dibandingkan denga sisi bawah dari lubang sisi bawah dari batang (Heddy, S.

1986)

Teori Cholodni-went tentang geotropisme mengajukan dugaan bahwa auxin dipindahkan

dari belahan atas batang kebelahan bawah bila bila batang diubah dari posisi vertikal (Heddy, S.

1986) Bila respon akar dan batang tumbuhan yng diletakkan horisontal diperbandinkan akar akan

berinteraksi geotropik positif, sedang batang geotropik negatif. Pada kedua keadaan tersebut,

posisi horisontal mengakibatkan perpindahan IAA kebelahan bawah akar dan batang.

Konsentrasi yang tinggi pada belahan bawah akar menghambat pemanjangan sel, sedangkan

konsentrasi IAA di belahan atas mendorong pemanjangan sel. Hasil akhir dari kedua pengaruh

ini, akar membengkok kebawah. Keadaan sebaliknya terjadi pada batang; konsentrasi IAA yang

tinggi pada belahan bawah batang mendorong pemanjangan sel dan konsentrasi yang rendah

pada belahan atas menurunkan pemanjangan sel (Heddy, S. 1986) Proporsi zat-zat tubuh yang

berbeda mungkin merupakan penyebab insolasi tespon tumbuh yang berbeda pada akar, batang

dan organ-organ lainnya (Heddy, S. 1986)

hidrotropi

Gerak hidrotropi adalah: gerak bagian tubuh tumbuhan ke arah lingkungan yang lembab atau

karena rangsang air.arah gerak pertumbuhan akar menuju lapisan tanah yang cukup air juga

merupakan contoh gerak ini. Contohnya: gerakan akar yang selalu berusaha menjangkau daerah

yang cukup air.

Taksis

Taksis adalah: gerak seluruh tubuh atau gerak berpindah tempat bagian dari tubuh

tumbuhan yang arah berpindahnya dipengaruhi rangasangan. Gerakan yang arahnya mendekati

sumber rangsangan disebut: taksis positif. Dan yang menjauhi sumber rangsangan taksis

negative, Macam atau sumber rangsangan taksis meliputi: Cahaya, zat kimia, dan rangsang

listrik. Jika rangsangan berupa zat kimia, gerak itu disebut: kemotaksis. Jika rangsangan yang

dating berupa cahaya disebut fototaksis. Jika rangsangan berupa listrik disebut: galuanotaksis

Page 4: gerak tumbuhan

Nasti

Nasti adalah: gerak bagian tumbuhan yang arahnya tidak dipengaruhi oleh arah

datangnya rangsangan, tetapi ditentukan oleh tumbuhan itu sendiri. Gerak nasti antara lain:

Fotonasti, Niktinasti, Tigmonasti/seismonasti, Termonasti, Haptonasti, Hidronasti, Nasti

kompleks

GERAK ENDONOM/OTONOM.

Gerak endonom disebabkan oleh rangsangan atau factor-faktor yang diduga berasal dari

dalam tumbuhan itu sendiri. Gerak ini dikenal pula sebagi gerak spontan dari tumbuhan karma

tumbuhan melakukan gerakan secara spontan, tanpa adanya mengarah rangsangan dari luar.

Gerak hidonom yang paling umum adalah: mutasi

Mutasi adalah: gerak ujung batang yang sedang tumbuh atau organ lain seperti daun, stolon,

tangkai bunga, dan akar yang gerakannya membentuk lintasan melingkar diudara. Gerak

endonom yang lain adalah: gerak higroshopis

Higroshopis adalah: gerak bagian tumbuhan yang disebabkan oleh tumbuhan kadarv air didalam

bagian tumbuhan.

Contohnya: pecahnya kulit buah polong-polongan, pecahnya kulit buah tumbuhan pacar

air, membuka kotak spora, tumbuhan lumut dan paku saat mengeluarkan spora.

Page 5: gerak tumbuhan

BAB III: PROSEDUR KERJA

A. Alat dan Bahan

B. Cara Kerja

Fototropisme

1. Siapkan satu buah kotak kaca

2. Isi kotak kaca tersebut dengan tanah kebun

3. Letakkan kacang hijau yang telah putus masa dormansinya di bagian atas tanah

dalam kotak kaca tersebut

4. Letakkan kotak kaca tersebut di ruangan yang memiliki perbedaan antara cahaya

gelap dan terang

5. Setelah akarnya tumbuh, lakukan pengamatan mengenai panjang batang dan arah

(ukur dalam derajat) yang menghadap matahari

6. Lakukan penelitian setiap senin dan kamis selama 2 minggu

Geotropisme

1. Siapkan satu buah kotak kaca

2. Isi kotak kaca tersebut dengan tanah kebun

3. Letakkan kacang hijau yang telah putus masa dormansinya di bagian atas tanah

dalam kotak kaca tersebut

4. Setelah tumbuh, Letakkan kotak kaca tersebut dengan posisi yang dimiringkan

salah satu sisinya

5. Setelah akarnya tumbuh, lakukan pengamatan mengenai panjang dan arah tumbuh

akar. Dan Lakukan penelitian setiap senin dan kamis selama 2 minggu

Alat

1) Kotak kaca/pot kaca

2) Busur derajat

3) Mistar

Bahan:

1) Kacang hijau

2) Tanah kebun

3) air

Page 6: gerak tumbuhan

Hidrotropisme

1. Siapkan satu buah kotak kaca

2. Isi kotak kaca tersebut dengan tanah kebun

3. Bagi kotak kaca tersebut menjadi 2 bagian, bagian yang pertama digunakan untuk

tempat penyiraman air dan bagian yang sebelahnya digunakan untuk tempat

peletakan kacang hijau

4. Letakkan kacang hijau yang telah putus masa dormansinya di bagian atas tanah

yang tidak disiram air

5. Letakkan kotak kaca tersebut di ruangan

6. Setelah akarnya tumbuh, lakukan pengamatan mengenai panjang akar dan arah

tumbuh akar dan Lakukan penelitian setiap senin dan kamis selama 2 minggu

BAB IV: HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Table 1 Geotropisme

Mingg

u ke-Pengamatan ke- Panjang akar Keterangan

11 (sebelum pot miring) 2 cm Normal Kebawah

2 (setelah pot miring) 5 cm Kebawah melawan kemiringan

23 (setelah pot miring) 13 cm Kebawah melawan kemiringan

4 (setelah pot miring) 17,8 cm Kebawah melawan kemiringan

Table 2 Hidrotropisme

Mingg

u ke-Pengamatan ke- Panjang akar Keterangan

11 3 cm Belum berbelok ke arah air

2 7 cm Berbelok 6 derajat ke arah air

23 7,8 cm Berbelok 6,5 derajat ke arah air

4 18 cm Berbelok 6,9 derajat ke arah air

Page 7: gerak tumbuhan

Table 3 Fototropisme

Mingg

u ke-Pengamatan ke- Panjang batang Keterangan

11 3,7 cm belum terjdi perubahan

2 7,8 cm Terjdi kemiringan batang 23 derajat

23 10 cm Terjdi kemiringan batang 25 derajat

4 10,43 cm Terjdi kemiringan batang 39 derajat

B. Pembahasan

Pada percobaan pertama kami melakukan pengamatan pada tanaman kecambah selama 2

minggu dengan pengamatan 1 minggu 2 kali pengamatan akar, di peroleh hasil sebagai berikut:

minggu pertama pada pengamatan pertama akar tumbuh sepanjang 2 cm dengan pertumbuhan

akar normal mengarah ke bawah, data ini di peroleh ketika pot kaca belum di miringkan,

sedangkan pada pengamatan ke dua, setelah pot di miringkan pertambahan panjang akar menjadi

5 cm dengan akar yang mula-mula miring membelok ke bawah melawan kemiringan menuju

pusat bumi. Di minggu ke dua, pada pengamatan ketiga dan pengamatan ke empat akar masih

mengalami pertambahan panjang dan arah tumbuh akar masih menuju arah pusat bumi dengan

pertambahan panjang di pengamatan tiga = 13 cm dan pengamatan empat = 17,8 cm hal ini

sesuai dengan teori yang menyatakan adanya gerak geotropism pada tumbuhan. Geotropism

yaitu gerak yang menuju ke pusat bumi; gerak ini dilakukan oleh akar. Gerak ujung akar kepala

itu kita sebut sebagai dia-geotropik atau transfersal-geotropik (Dwijoseputro 1984). Geotropi

adalah gerak akar krena adanya gaya tarik grfitasi bumi (Prawiroharjo, S. 1991).

Pada pengamatan ke dua dilakukan pada kecambah selama dua minggu dengan perlakuan

tanah di beri air sebagian dan di peroleh hasil pada minggu pertama di pengamatan pertama akar

tumbuh sepanjang 3 cm dengan pertumbuhan akar normal mengarah ke bawah belum menuju

air, hal ini terjadi karena gerak arah tumbuh akar masih dipengaruhi oleh gravitasi bumi,

sedangkan pada pengamatan ke dua, pertambahan panjang akar menjadi 7 cm dengan akar yang

mula-mula mengarah ke bawah telah mulai berbelok menuju tanah yang basah (air) dengan sudut

kemiringan 60 menuju pusat tanah mengandung air, dan di minggu ke dua, pada pengamatan

Page 8: gerak tumbuhan

ketiga dan pengamatan ke empat akar masih mengalami pertambahan panjang dan arah tumbuh

akar masih menuju arah pusat air dengan pertambahan panjang di pengamatan tiga = 7,8 cm

dengan kemiringan pertumbuhan akar 6,50 dan pengamatan empat = 18 cm dengan kemiringan

sudut pertumbuhan akar 6,90, hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan adanya gerak

hidrotropisme pada tanaman, Gerak hidrotropisme adalah: gerak bagian tubuh tumbuhan ke arah

lingkungan yang lembab atau karena rangsang air. Arah gerak pertumbuhan akar menuju lapisan

tanah yang cukup air juga merupakan contoh gerak ini.

Pada pengamatan dengan perlakuan kecambah yang memiliki perbedaan cahaya yang

berneda gelap dan terang, di peroleh hasil pertumbuhan kecambah paada minggu pertama di

pengamatan pertama batang tumbuh sepanjang 3,7 cm dengan pertumbuhan batang normal,

batang tumbuh tegak ke atas, hal ini terjadi karena belum adanya reaksi hormone auksin

(IAA) terhadap cahaya pada pucuk kecambah, sehingga batang masih tegak lurus. sedangkan

pada pengamatan ke dua, pertambahan panjang akar menjadi 7,8 cm dengan batang yang

mula-mula tegak lurus, mulai membengkok menuju sumber cahaya dengan sudut kemiringan

230 menuju pusat cahaya, dan di minggu ke dua, pada pengamatan ke tiga dan pengamatan ke

empat batang masih mengalami pertambahan panjang dan arah tumbuh batang masih menuju

pusat cahaya dengan pertambahan panjang di pengamatan tiga = 10 cm dengan kemiringan

pertumbuhan batang 250 dan pengamatan empat = 10,43 cm dengan kemiringan sudut

pertumbuhan batang 3,90, hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan adanya gerak

fototropisme pada tanaman. Fototropisme adalah gerak tumbuh batang kearah matahari

(Prawirohartono, S. 1991). Teori Cholodniy-Went tentang fototropisme menetapkan bahwa

penyinaran sefihak merangsang penyebaran yang berbeda (diferensial) IAA dalam batang.

Sisi batang yang disinari mengandung IAA lebih rendah dari pada sel-sel yang disinari,

sehinggabatang akan membengkok kearah sumber cahaya. (Heddy, S. 1986).

Page 9: gerak tumbuhan

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan

Tumbuhan mengalami pergerakan yang pasif, gerak pada tumbuhan dapat terjadi karena

beberapa factor, di antaranya gaya gravitasi, air/ kelembaban tanah dan cahaya matahari.

Geotropism merupakan gerak yang menuju ke pusat bumi; gerak ini dilakukan oleh akar.

Gerak ujung akar kepala itu kita sebut sebagai dia-geotropik atau transfersal-geotropik,

Gerak hidrotropisme merupakan gerak bagian tubuh tumbuhan ke arah lingkungan yang

lembab atau karena rangsang air.

Fototropisme merupakan gerak tumbuh batang kearah matahari

B. Saran

Lakukan pengukuran dengan teliti agar hasil yang di dapat akurat dan tepat

Perawatan kecambah sangat perlu dilakukan pada percobaan ini, jadi lakukan perawatan saat

setelah pengamatan selesai

Praktikan haru tepat waktu saat mengamati, jangan sampai telat berhari-hari

Page 10: gerak tumbuhan

DAFTAR PUSTAKA

Darmawan dan Baharsjah. 1983. Pengantar Fisiologi Tumbuhan . Jakarta : PT Gramedia

Devlin, Robert M. 1975. Plant Physiology Third Edition. New York : D. Van Nostrand.

Dwijoseputro, W. 1984.  Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : PT. Gramedia.

Ellis, Nihayati. 1986. Anatomi Tumbuhan. Jakarta : Rajawali Press,

Heddy, Suwasono. 1986. Hormon tumbuhan. Jakarta: CV Rajawali.

Kimball, John. W. 1992. Biologi Umum. Jakarta : Erlangga,

Lakitan, Benyamin. 2007. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : PT. Raja Grafindo

Persada.

Noggle, Ray, R dan Fritzs, J. George. 1979. Introductor Plant Physiology. New Delhi : Mall of

India Private Ilmited.

Prawirohartono, S. dkk. 1991. Biologi. Jakarta : Erlangga..

Salisbury, F. B dan Ross, C. W. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid I. Bandung : ITB.

Santoso. 2004. Fisiologi Tumbuhan. Bengkulu : Universitas Muhammadiyah Bengkulu.

Page 11: gerak tumbuhan

Lampiran

Foto percobaan