geologi masa paleozoikum akhir
TRANSCRIPT
Geologi masa Paleozoikum Akhir
Zaman Mississippian (362-322 milyar tahun yang lalu)
Zaman Mississippian dikategorikan sebagai endapan karbonat. Mendekati akhir
zaman, material pasir immature nampak di kraton sebagai hasil dari singkapan
yang tersebar secara luas dari batuan basement masa kriptozoikum pada busur
kratonik dan sebagai hasil dari kelanjutan erosi dari batuan massa paleozoikum
pada regional Appalachian.
Regresi Zaman Mississippian akhir
Regresi Zaman Mississippian akhir mengakhiri sikeun Kaskaskia dan
menghasilkan sebuah ketidakselarasan kraton yang luas yang terletak di atas
endapan sikuen absaroka
Sedimentasi berulang
Sedimentasi berulang merupakan proses yang paling jelas terlihat pada lapisan di
beberapa kontinen pada masa paleozoikum akhir. Sebanyak 50 cyclothem yang
hidup pada habitat laut dan darat mencerminkan osilasi transgresi dan regresi yang
melintasi daerah yang luas. osilasi ini rata-rata berdurasi sekitar 2 juta tahun, yang
mana merupakan bagian dari tipe durasi peristiwa transgresi dan regresi masa
paleozoikum yang lebih tua. Perubahan muka air laut secara global berkaitan
dengan perluasan dan kontraksi gletser continental pada gondwana land
menjelaskan dengan baik osilasi pada masa paleozoikum
Batubara
Batubara terbentuk secara luas pada rawa di daratn pantai Pennsylvania yang
terbentuk oleh akumulasi vegetasi yang sangat banyak. Terkubur di dalam sebuah
lingkungan anaerob dan terkompaksi di bawah endapan transgresi, mengkonversi
material tumbuhan menjadi batubara. Karena elevasi rawa sangat rendah, sedikit
perubahan muka air laut berdampak pada daerah yang luas. Iklim pada zaman
karbon lembab dan tropis dengan musim yang tidak jelas di Amerika utara dan
eropa, tetapi menjadi agak kering pada zaman Perm.
Aktivitas tektonik
Aktivitas tektonik pada semua kontinen menghasilkan daratan yang luas selama
zaman Perm hingga Trias dan menaikan elevasi rata-rata daratan ini. Sebagai
konsekuensinya, laut epeiric hampir seluruhnya tidak nampak sekitar 20 juta
tahun. Material sedimen berwarna merah yang diakibatkan oleh oksidasi unsure
besi yang bereaksi dengan endapan evaporit yang terbentuk secara luas di
sebagian besar kontinen. Warna merah nampaknya dipengaruhi oleh iklim yang
hangat dengan perbedaan musim yang jelas dari hujan, evaporit mengindikasikan
kenaikan kekeringan.
Fosil dan material sedimen
Fosil dan material sedimen mengindikasikan zonasi iklim zaman Perm-Trias lebih
berpengaruh dibandingkan dengan zaman karbon. Evaporit dan penyebaran yang
luas gumuk pasir memberi kesan kondisi gurun kering di barat, bagian yang
terkena angin di amerika utara. Sedangkan posisi geografis dan elevasi gunung
Apalachian menampakkan kesan iklim moonsonal di timur amerika utara.
Appalchian orogeny
Appalchian orogeny merupakan peristiwa pembentuka gunung terakhir untuk
America utara bagian tenggara, yang dihasilkan dari tubrukan kontinen dengan
baratlaut gondwana land. Kejadian yang sangat besar ini membentuk banyak
lengkungan dan patahan dalam kraton, seperti lipatan, sesar naik dan sistem
elevasi gunung appalchian-ouachita-marathon sebagai sabuk orogenik
interkratonik.
Pangea super-supercontinent
Pangea super-supercontinent terbentuk oleh agregasi seluruh kontinen selama
zaman paleozoikum akhir sebagai akibat dari banyaknya tubrukan. Serupa dengan
amerika utara dan kontinen lainnya, seperti herchian orogeni Eropa dan
pengangkatan gunung ural di rusiadapat dijelaskan dengan reorganisasi lempeng
tektonik yang sangat besar.
Suksesi batuan gondwana (Zaman Paleozoikum-Mesozoikum Akhir)
Suksesi batuan gondwana (Zaman Paleozoikum-Mesozoikum Akhir), yang unik
dengan menghadirkan 5 kontinen bagian selatan yang dikarakteristikkan hingga
zaman es, sedimen nonmarin mengandung batubara, bunga Glossopteris, dan
vertebrata nonmarin. Ini ditutupi oleh basal dan penetrasi local berlian dalam
peridotit yang berasal dari selubung bumi.
Paleoklimate
Paleoklimate pangea dengan jelas berzona. Pusat es bergeser sebagai
bagian pangea yang berbeda bermigrasi melintasi kutub selatan. Glasiasi
dimulai di Afrika utara (Zaman ordovisium akhir), kemudian pindah ke
Amerika utara (Zaman Silur-Devon) dan arah timur melintasi Afrika dan
Antartika (zaman Karbon) ke Australia (Zaman Perm Awal), kemudian
berhenti bergerak dan berada jauh dari kutub (Zaman Perm Akhir).
Sementara itu kutub utara berada di samudera sehingga laurasia terlalu
hangat untuk glasiasi kecuali di timur laut Siberia. Glasiasi gondwana
yang bertambah dan berkurang berkemungkinan besar sebagai penyebab
dari sedimentasi berulang masa paleozoikum pada banyak kontinen.
Bunga glossopteris bagian selatan beradaptasi dengan iklim sedang. Dua
bunga kontemporer laurasian yaitu tropis (lycopsid) dan iklim sedang
utara bagian utara (asiatik) secara berturut-turut. Disisi lain fauna non-
marin yang tersebar di seluruh kontinen dan menjunjukkan
keanekaragaman rendah karena akses ke seluruh daratan melalui jembatan
darat.
Sebagai pangea yang mengapung jauh dari kutub di Zaman Perm-Trias
dan daerah daratan menjadi lebih luas, seluruh iklim menjadi lebih hangat
dan kering. Ketiga bunga masa paleozoikum akhir digantikan dengan
tumbuhan masa mesozoikum yang ternyata lebih baik beradaptasi dengan
kondisi iklim yang baru.
Tektonik dan kehidupan
Sebagian besar kelompok invertebrate marin beradaptasi dan kebanyakan
mengalami perubahan evolusi, seperti crinoids, corals, brachiopods, dan
fusulinids. Ini mengembangkan iklim di zaman Perm, seperti yang terlihat
pada pengembangan karang di asia tenggara dan barat daya amerika
serikat.
Puncak tektonik global masa paleozoikum akhir juga berakibat besar pada
kehidupan, dilustrasikan kembali sebuah umpan balik antara evolusi bumi
fisika dan organic
Kondisi kehidupan darat masa paleozoikum akhir. Adaptasi untuk
menghindari pengeringan embrio tumbuhan dan reptile untuk menginvasi
habitat daratan kering seperti daratan lembab yang juga diinvasi pada masa
Paleozoikum tengah oleh tumbuhan tanpa biji, binatang invertebrate dan
amfibi. Telur amniote membentuk kemungkinan perubahan habitat ini
untuk reptile dan synapsids.
Krisis kehidupan laut yang paling besar yang pernah ada di akhir zaman
Perm menghasilkan kepunahan setengah dari family binatang invertebrate
laut dan kemungkinan 95% spesies laut di samudera. Penyebabnya masih
controversial, tetapi regresi, instabilitas iklim dan erupsi vulkanik massif
di Siberia yang mungkin merupakan faktor penting.