kliping bencana geologi

Download kliping bencana geologi

If you can't read please download the document

Upload: ardy-royal

Post on 18-Dec-2015

56 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

tugas kuliah bencana geologi

TRANSCRIPT

Nama: Alif Mustofa NPM:11051206

LONGSOR NGLIPARBadan Penanggulangan Bencana Terjunkan Alat Berat

GUNUNGKIDUL-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul menurunkan satu unit alat berat (backhoe) ke lokasi bencana tanah longsor dan banjir lumpur di Dusun Kledok Ploso, Desa Pengkol, Kecamatan Nglipar, Senin (17/6/2013).Kepala BPBD Budi Harjo mengatakan, satu unit alat berat berukuran sedang diterjunkan untuk mengeruk material longsor yang masih menghalangi akses jalan terutama di Dusun Kledok Ploso.Alat berat yang paling besar tidak bisa masuk karena dikhawatirkan akan merusak jalan sehingga kita turunkan alat berat yang kecil sekarang [kemarin] sedang bekerja, katanya.Sementara kerugian akibat rumah yang rusak ditaksir mencapai Rp44 juta, belum termasuk kerugian kerusakan fasilitas umum, seperti jalan dan pembuatan talud.Seperti diketahui, bencana tanah longsor disertai banjir lumpur menggenangi rumah warga di empat Dusun Desa Pengkol, Kecamatan Nglipar, Kamis (13/6) sore lalu. Diantara empat dusun, Kledok Ploso yang terparah

GEMPA ACEH

Indonesia kembali berduka. Selasa 2 Juli 2013 kemarin sekitar pukul 14.30 WIB Aceh kembali di landa Gempa Bumi. Sampai hari ini (3/7/2013) jumlah korban meninggal mencapai 28 orang yang berada di beberapa daerah. Sementara itu ratusan jiwa lainya mengalami luka-luka. Lebih dari 1500 orang kehilangan tempat tinggal karena luluh lantak oleh gempa bumi berkekuatan 6,2 skala richter tersebut. Banjir dan longsor landa Bone Bolango, Provinsi Gorontalo

Sedikitnya empat orang tewas dan tiga lainnya hilang saat banjir dan longsor melanda Bone Bolango, provinsi Gorontalo, Sabtu (27/07/13) dini hari.Banjir disertai tanah longsor berlangsung sekitar pukul 00.30 WITA di kecamatan Bone Pantai, desa Tongo dan Ombulo Hijau serta desa Penomon Tiga, kecamatan Bulawa, Gorontalo.Sejumlah warga desa mengatakan banjir disebabkan oleh hujan deras yang turun sepanjang malam dan menyebabkan sungai Tono meluap.Lokasi desa yang terletak di kawasan pegunungan menambah tingkat kerentanan atas bahaya tanah longsor.Badan Nasional Penanggulan Bencana, BNPB menyebut korban tewas terdiri dari satu keluarga atas nama Pardi Hulalangi (34, ayah), Karsum Tilola (30, ibu), Rafiah Hulalangi (10, anak), dan Hamzah Hulalangi (7, anak).Sementara tiga korban masih dinyatakan hilang dan saat ini tengah dilakukan proses pencarian di desa Ombulo, kecamatan Bone Pantai.Bencana alam ini juga menyebabkan 212 jiwa mengungsi yang kebanyakan adalah manula, anak-anak dan ibu hamil.Setidaknya sembilan rumah mengalami kerusakan parah dan puluhan lainnya rusak lain.Tanah longsor juga menyebabkan jembatan putus yang menghubungkan Pantai Selatan ke Trans Sulawesi di desa Penomon Tiga terputus, sehingga kendaraan bantuan kesulitan untuk masuk ke kawasan bencana longsor.Sejumlah kawasan hingga saat ini masih tergenang banjir dengan ketinggian mencapai 1 meter.Bupati Bone Bolango menetapkan tujuh hari masa tanggap darurat.

Gunung Rokatenda Flores Meletus, 6 Tewas Tersapu Awan PanasGunung Rokatenda di Pulau Palue, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, kembali meletus pada Sabtu pagi (10/8), tepatnya pukul 04.27 Wita.

Kantor berita ANTARA mengutip warga di pulau tersebut mengatakan letusan dan semburan abu vulkanik dahsyat yang disertai gempa bumi terjadi sekitar jam satu malam. Akibat letusan dan semburan itu, beberapa desa dihujani semburan kerikil dan abu vulkanik.

Gunung Rokatenda termasuk gunung berapi aktif di Lingkar Cincin Api pegunungan berapi di Indonesia. Gunung ini terakhir kali meletus pada bulan Juni lalu.

Pencarian, penyelamatan dan evakuasi korban letusan G. Rokatenda di Kab. Sikka, NTT masih terus dilakukan. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho melaporkan data sementara korban enam tewas hingga sore ini.

Empat jenazah korban sudah ditemukan, yaitu Aloysius Lala (65), Wea Lala (58), Petrus Ware (69) dan Aluysius (tidak diketahui usianya). Sementara korban yang masih dalam pencarian adalah Lengga (5) dan Pio (7). Mereka tersapu awan panas pada saat tidur di pantai Punge, Desa Rokirole.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, melaporkan, tinggi abu letusan fluktuatif antara 1.500 - 2.000 meter dari puncak Gunung Rokatenda. Letusan dengan suara keras juga disertai dengan semburan kerikil dan abu vulkanik serta gempa vulkanik.

"Masyarakat sekitar panik dan dilaporkan letusannya lebih besar daripada letusan sebelumnya," jelas Sutopo dalam pesan yang dikirimkan ke wartawan, Sabtu petang (10/8).

Hingga pukul 09.30 Wita masih terlihat awan panas guguran menuju arah utara. Arah luncuran awan panas tidak seperti biasanya yang mengarah ke arah selatan hingga ke pantai.

Awan panas mengalir dari Woje Wubi sampai pantai Cua. Terparah di Ko'a Desa Rokirole dan Nitunglea. Bupati Sikka bersama BPBD telah berada di lokasi dan melakukan penanganan darurat.

Bantuan untuk Gempa Gayo Masih Mengalir, PPNI Pidie Serahkan Rp 10 Juta

Firman Zubir I The Globe JournalSelasa, 10 September 2013 16:00 WIB

Sigli Perhatian banyak pihak untuk korban gempa Gayo masih mengalir. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Pidie hari ini Selasa (10/9/2013) menyerahkan bantuan senilai Rp 10 Juta. Bantuan tersebut langsung diserahkan kepada warga Gampong Bah, Aceh Tengah.Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia Pidie, H.Amir Hamzah, AMK, S.Sos didampingi Ns. Mirzal Tawi,MKM, Pudir 3 Akper Jabal Ghafur Pidie usai penyaluran bantuan menyebutkan, sumbangan tersebut berasal dari perawat dan penggalangan dana yang dilakukan secara massal.Saat berkunjung ke Gampong Bah, pihaknya melihat kondisi lokasi bencana cukup tragis. "Kondisi masyarakat di posko sangat memprihatinkan karena ada satu tenda ditempati oleh dua keluarga sehingga luas tempat tidak seimbang dengan jumlah orang yang menempatinya", kata Mirzal.

G.Sinabung meletus

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Gunung api Sinabung yang berada di Kabupaten Karo, Sumatra Utara kembali meletus pada Ahad (15/9) pukul 02.51 WIB. Tinggi letusan tidak terlalu tinggi. Letusan memuntahkan abu vulkanik dan beberapa batu kecil yang melanda desa-desa sekitarnya.

"Terlihat adanya api diam di puncak kawah pada pukul 02.45 WIB," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho Ahad (15/9).

Sutopo mengatakan asap tebal hitam membawa abu keluar dari kawah Sinabung. Ia mengungkapkan dari parameter kegunungapian yang dipantau Pos Gunungapi Sibanung tercatat 255 gempa vulkanik dalam, 16 kali gempa hembusan, 5 gempa tektonik lokal, 24 gempa tektonik jauh, dan tremor 15 mm. Sutopo menuturkan terkait dengan meningkatnya aktivitas Gunung api Sinabung ini, PVMBG Badan Geologi telah meningkatkan statusnya dari Waspada (level II) menjadi Siaga (Level III) terhitung mulai Ahad (15/9) pukul 03.00 WIB. Rekomendasinya adalah tidak ada aktivitas di radius 3 km dari kawah dan masyarakat di Desa Sukameriah yang berada di dalam radius 3 km dan yang berada di bukaan kawah agar diungsikan terlebih dahulu. Lebih lanjut Sutopo menyatakan masyarakat di Desa Sukameriah, Kecamatan Payung, dan Desa Kutarayat, Kutagugung, Simacem dan Bekerah di Kecamatan Namanteran, Kabupaten Karo telah melakukan evakuasi mandiri ketika mereka mendengar gemuruh dan letusan Gunung Sinabung.

Mereka mengungsi ke Kabanjahe ibukota Kabupaten Karo dan ditempatkan di gedung dan jambur-jambur sekitar Kantor Bupati Karo. "Jumlah pengungsi masih dalam pendataan. Hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa dan kerusakan," kata Sutopo. Sutopo menambahkan, Tim Reaksi Cepat (TRC) BNPB dan BPBD Sumatera Utara sedang menuju lokasi untuk melakukan koordinasi dengan Bupati Karo. Karena BPBD Kabupaten Karo belum dibentuk Pemda Karo maka penanganan bencana ditangani Kesbanglinmas Kabupaten Karo. "Kondisi ini juga menghambat penanganan bencana, baik kesiapsiaagaan, pengurangan risiko bencana, tanggap darurat maupun pasca bencana," ujar Sutopo.