geografi presentation
TRANSCRIPT
Om Swastyastu
DINAMIKA HIDROSFER
A. Hidrosfer& Siklus
Air
B. AirDi Daratan
C. Banjir
D. Laut
E. WilayahLaut
Di Indonesia
HIDROSFERDAN
SIKLUS AIR
Pengertian Hidrosfer dan Siklus AirPengertian HidrosferHidrosfer merupakan seluruh lapisan air yang menyelimuti permukaan bumi (Air tanah, sungai, danau, gletser, salju, laut, samudera, uap air).
Pengertian Siklus AirSiklus air merupakan daya regenerasi air dalam suatu sirkulasi.
Macam – macam Siklus AirSiklus Pendek
Uap air laut berkondensasi di atas laut – membentuk awan – jatuh sebagai hujan di atas laut
Siklus SedangUap air laut berkondensasi – membentuk awan – terbawa angin menuju daratan – jatuh sebagai hujan – kembali ke laut dengan menjadi aliran
permukaan, meresap ke dalam tanah, dan mengalir di sungai
Siklus PanjangUap air laut berkondensasi – uap air (awan) terbawa angin menuju daratan hingga pegunungan tinggi – uap air menjadi kristal-kristal es (karena pengaruh suhu) – jatuh sebagai hujan es/salju – membentuk gletser – mengalir masuk ke sungai – kembali ke
laut.
Air di Daratan
Air di Daratan
Air Tanah
Sungai
Danau
Rawa
Air Tanah(Air Di Bawah Permukaan)
Air tanah adalah semua air yang terdapat di bawah permukaan tanah.a. Pengelompokan Air Tanahb. Potensi dan Pemanfaatan Air
Tanahc. Pengelolaan dan Konservasi
Air Tanah
Dib
edak
an m
enja
di 2
Air Tanah DangkalMerupakan air tanah yang terdapat di atas lapisan batuan kedap air.Contoh : Sumur – sumur
Air Tanah DalamMerupakan air tanah yang terdapat di antara dua lapisan batuan kedap air.Contoh :
Air tanah sangat penting bagi manusia karena menjadi sumber air yang utama dalam kehidupannya.
Manfaat pokok air tanah bagi setiap orang dalam kehidupan sehari – hari adalah untuk air minum, memasak, dan mandi.
Pengelolaan dan Konservasi Air Tanah
Konservasi air tanah merupakan pengelolaan air tanah untuk menjamin ketersediaannya dengan tetap memelihara serta meninggkatkan mutunya.
Konservasi dilakukan bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan, melakukan perlindungan, serta melakukan pelestarian air tanah dan lingkungan di sekitarnya.
SUNGAI
Sungai adalah aliran air tawar dalam jumlah yang besar melalui suatu saluran alami menuju muaranya.Sebuah sungai dapat mengalir ke laut, danau, atau sungai lain yang lebih besar sebagai muaranya.
1. Pembagian Badan Sungai2. Perkembangan Sungai3. Jenis Sungai4. Pola Aliran Sungai5. Potensi Dan Pemanfaatan Sungai6. Daerah Aliran Sungai
Pembagian Badan Sungaia. Bagian Hulu
Ciri – ciri bagian hulu :
b. Bagian TengahCiri – ciri bagian tengah :
c. Bagian HilirCiri – ciri bagian hilir :
a) Berada di daerah yang tinggi (misal; gunung atau pegunungan)
b) Aliran airnya sangat derasc) Tenaga erosinya sangat kuat ke arah
vertikald) Kekuatan erosinya membuat palung
berbentuk Ve) Terdapat air terjun.
a) Aliran airnya tidak begitu derasb) Erosi dapat ke arah vertikal dan
horizontalc) Kekuatan erosinya membuat palung
berbentuk Ud) Tidak terdapat air terjun.
a) Aliran airnya lambat dan tenangb) Erosi ke arah horizontalc) Tidak terdapat batuan yang berukuran
besard) Bentuk sungainya berkelok (meander)e) Di muara sungainya banyak terdapat
sidemen
Perkembangan Sungai
Sungai Muda Sungai yang dapat melakukan pengikisan sehingga salur
Sungai Dewasa Sungai yang tidak mampu lagi mengikis saluran lebih dalam
Sungai Tua Sungai yang telah mempunyai daerah banjir yang luas, daerah meander yang lebar, dan lereng yang landai
Sungai yang dapat melakukan pengikisan sehingga salurannya makin dalam
Jenis Sungai
Berdasarkan Sumber Airnya Berdasarkan Debit Airnya Berdasarkan Arah Alirannya Berdasarkan Struktur Geologi Wilayah
1) Berdasarkan sumber airnya ;a.Sungai mata
airb.Sungai
hujanc.Sungai
gletserd.Sungai
campuran
Sungai yang sumber airnya berasal dari mata air.Contoh : Sungai – sungai di JawaSungai yang sumber airnya berasal dari air hujan.Contoh : Sungai – sungai di pulau – pulau di Nusa TenggaraSungai yang sumber airnya berasal dari lapisan es atau gletser yang mencair.Contoh : Hulu Sungai Rhein di Jerman yang berhulu di Pegunungan Alpen.
Sungai yang sumber airnya berasal dari lapisan es atau gletser yang mencair bercampur dengan mata air dan air hujan.Contoh : Sungai Digul dan Sungai Mamberamo di Papua.
2) Berdasarkan Debit Airnyaada 4 jenis sungai, yaitu:
a) Sungai permanen, yaitu sungai yang debit airnya sepanjang tahun tetap.
b) Sungai periodik, yaitu sungai yang pada waktu musim hujan airnya banyak, sedangkan musim kemarau airnya sedikit.
c) Sungai episodik, yaitu sungai yang pada musim kemarau airnya kering, dan pada musim hujan airnya banyak.
d) Sungai ephemeral, yaitu sungai yang airnya hanya ada pada saat musim hujan.
a) Sungai konsekuen, adalah sungai yang airnya mengalir mengikuti arah lereng awal.
b) Sungai subsekuen, adalah sungai yang aliran airnya mengikuti strike batuan.
c) Sungai obsekuen, adalah sungai yang aliran airnya berlawanan dengan arah sungai.
d) Sungai resekuen, adalah sungai yang alirannya mengikuti arah kemiringan lapisan batuan dan bermuara di sungai subsekuen.
e) Sungai insekuen, adalah sungai yang mengalir tanpa dikontrol oleh struktur geologi.
3) Berdasarkan Arah Alirannyaada 5 jenis sungai, yaitu:
4) Berdasarkan Struktur Geologi Wilayahnya
a. Sungai Anteseden
Sungai yang tetap mempertahankan arah alirannya meskipun terjadi pengangkatan yang melintang terhadap alirannya – membentuk water gap
b. Sungai Superimposed
Sungai yang mengalir pada lapisan sidemen atau dataran aluvial yang menutupi batuan di bawahnya,
4. Pola Aliran Sungai
Pola aliran sungai dipengaruhi oleh morfologi dan struktur geologi wilayahnya. Macam-macam pola aliran sungai, yaitu:
1) Pola Dendritik, bentuknya tidak teratur dan alirannya bergerak ke segala arah.
2) Pola Radial, berbentuk jari-jari lingkaran.
3) Pola Rectangular, berbentuk empat persegi panjang.
4) Pola Trellis, berbentuk jaring-jaring.
5. Potensi dan Pemanfaatan SungaiSungai memiliki banyak potensi untuk kepentingan manusia dan lingkungannya. Potensi dan manfaat sungai dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:
1) Sungai mengandung berbagai bahan mineral sehingga menjadi tempat berbagai jenis kegiatan pertambangan.
2) Keindahan dan arus sungai dimanfaatkan sebagai tempat rekreasi dan kegiatan olah raga arung jeram.
3) Sungai digunakan sebagai tempat budidaya perikanan.
4) Air sungai dapat dibendung ke dalam danau, dan dimanfaatkan untuk irigasi atau pembangkit listrik.
6. Daerah Aliran Sungai (DAS)
DAS adalah seluruh wilayah daratan yang dibatasi oleh punggung-punggung gunung (gigir) yang menampung dan menyimpan air hujan untuk kemudian mengalirkannya ke muara melalui sungai utama.DAS berfungsi sebagai penyedia sumber daya air dengan jumlah dan kualitas yang tetap.
Secara garis besar, terdapat 3 usaha dalam pengelolaan DAS, yaitu:
a) Melakukan rehabilitasi lahan terlantar atau lahan yang masih produktif, tetapi penggarapannya mengabaikan prinsip-prinsip konservasi.
b) Melakukan perlindungan terhadap lahan-lahan yang sensitif terhadap erosi atau longsor.
c) Melakukan pengingkatan atau pengembangan sumber daya air.
DANAU
Danau adalah massa air dalam jumlah yang besar dan berada dalam cekungan atau basin yang dikelilingi daratan.
Danau berasal dari air hujan, sungai, mata air, es yang mencair, atau air tanah.
a. Jenis-jenis Danau
Danau dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
1) Danau alamDanau alam, terbentuk karena tenaga alam tanpa adanya campur tangan manusia. Danau alam ada 6, yaitu:
a) Danau Tektonik, terbentuk karena proses tektonik
b) Danau Vulkanik, terbentuk karena aktivitas vulkanik
c) Danau Tektovulkanik, terbentuk karena aktivitas vulkanik dan tektonik
d) Danau Karst, terbentuk di daerah kapur karena Dolina tersumbat dan terisi oleh air
e) Danau Glasial, terjadi karena pencairan es yang mengisi cekungan-cekungan
f) Danau Bendungan, terbentuk karena aliran air dibendung
2) Danau BuatanDanau buatan adalah danau yang sengaja dibuat oleh menusia untuk keperluan dan tujuan tertentu. Contohnya waduk Jatiluhur di Jawa Barat.
b. Pengelolaan dan Usaha Konversasi Danau
Danau merupakan kawasan penyangga kehidupan, khusunya yang ada di sekitarnya. Akan tetapi, kondisi tersebut dapat terancam kelestariannya. Permasalahan yang dapat mengancam kelestarian danau, yaitu:• Pendangkalan danau oleh sedimentasi• Pencemaran, baik langsung maupun yang terbawa oleh
aliran masukan• Eutrofikasi, yaitu berkembangnya tumbuhan air secara
cepat karena pengaruh bahan kimia• Menurunya muka air danau, karena tidak seimbangnya
antara air yang masuk dengan air yang keluar.
RAWA
Rawa adalah daerah rendah yang selalu tergenang air. Air yang menggenangi rawa bisa berupa air hujan, air sungai, maupun dari sumber mata air tanah.
a) Manfaat Rawa
b) Pelestarian Rawa
c) Potensi dan pengelolaan Rawa
a. Manfaat RawaManfaat rawa, yaitu:
1) Dapat dijadikan daerah pertanian pasang surut.
2) Sebagai lahan untuk usaha perikanan darat.
3) Dapat dikembangkan menjadi daerah wisata.
4) Tumbuhan rawa seperti eceng gondok dapat dijadikan bahan baku pembuatan bio gas dan barang-barang kerajinan anyaman.
b. Pelestarian Rawa
Pelestarian rawa dapat dilakukan dengan beberapa cara, contohnya:
1. Tidak sembarangan menebangi pohon atau tumbuhan yang tumbuh di rawa.
2. Tidak membuang limbah ke rawa, karena dapat membahayan organisme di dalamnya.
c. Potensi dan Pengelolaan RawaRawa berfungsi sebagai penyeimbang ekosistem. Rawa dapat menjadi tempat sumber cadangan air, yaitu dengan menyerap dan menyimpan kelebihan air dari daerah sekitarnya.
Pengelolaan rawa yang perlu dilakukan yaitu:
a. Menurunkan tingkat kemasaman tanah dengan cara melakukan pengapuran yang seimbang sehingga mencapai tingkat yang normal untuk pertumbuhan.
b. Melakukan distribusi air secara merata melalui saluran drainase yang baik.
BANJIRBanjir adalah tergenangnya daratan oleh air yang meluap dari tempat-tempat penampungan air di Bumi.
Banjir dibedakan menjadi 3, yaitu :
a. Banjir Sungai : Banjir yang terjadi karena sungai yang meluap.
b. Banjir Danau : Banjir yang terjadi karena danau meluap/bendungan yang jebol.
c. Banjir Laut Pasang : banjir yang terjadi karena adanya badai dan gempa bumi.
Penyebab BanjirBanjir dapat disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya;
1) Faktor peristiwa alam-Kondisi iklim yang ekstrim-Penurunan tanah-Pendangkalan sungai
2) Faktor kondisi alam
- Kondisi topografi
3) Faktor Aktivitas manusia
- Melakukan pembangunan di kawasan dataran banjir-Penebangan hutan-Pembuangan sampah ke sungai-Mendirikan pemukiman di bantaran sungai
Dampak Terjadinya Banjir
Banjir berdampak pada kehidupan manusia. Meskipun merupakan bencana alam, tatapi banjir mamberikan dampak positif.
Dampak positifnya adalah terbawanya lapisan tanah yang subur dari hulu dan diendapkan si sepanjang aliran.
Dampak negatifnya ada 2 macam, yaitu:
a. Dampak negatif bagi lingkungan fisik:• Terkelupasnya lapisan tanah paling atas
yang mengandung banyak unsur hara, sehingga tanah menjadi tidak subur.
• Vegetasi penutup lahan hilang bersamaan dengan terkelupasnya lapisan tanah.
b. Dampak negatif bagi lingkungan sosial:• Tempat tinggal penduduk musnah, serta
harta dan benda hilang.• Banjir dapat memutus jaringan transportasi
sehingga mengakibatkan daerah yang terkena banjir terisolasi.
• Cadangan bahan makanan habis sehingga menimbulkan kelaparan.
• Psikologis terganggu karena kehilangan harta, benda, bahkan nyawa.
Usaha Mengurangi Resiko Terjadinya Banjir
Caranya adalah:
1) Mengadakan reboisasi secara masal di DAS, baik di kawasan hulu, hilir, hutan, permukiman, desa, maupun kota.
2) Menambah kemampuan sungai dalam menerima masukan air dengan membuat penampungan di sepanjang aliran.
LAUTLaut merupakan kumpulan air asin dalam jumlah yang sangat banyak dan menempati wilayah berupa cekungan yang sangat luas.
Laut dapat dibedakan menjadi beberapa jenis;
1) Berdasarkan cara terjadinya
2) Berdasarkan letaknya
Berdasarkan cara terjadinya :- Laut Transgresi : Terjadi karena permukaan laut
bertambah luas akibat naiknya permukaan laut atau adanya daratan yang turun sehingga tergenang. Contoh : Dangkalan Sunda dan Dangkalan Sahul.
- Laut Ingresi : Terjadi karena penurunan dasar laut sehingga membentuk cekungan yang disebut lubuk laut atau palung laut.
- Laut yang terbentuk karena permukaan laut menyempit akibat bertambahnya endapan yang dibawa aliran sungai, contohnya Laut Flores.
Berdasarkan letaknya :- Laut Tepi
Laut yang letaknya di tepi benua. Contoh : Laut Cina Selatan
- Laut Pertengahan
Laut yang letaknya di antara dua benua dan memiliki gugusan pulau. Contoh : Laut Tengah
- Laut Pedalaman
Laut yang hampir seluruh wilayahnya dikelilingi oleh daratan. Contoh : Laut Hitam
Kedalaman Laut1)Zone Lithoral : Disebut juga wilayah
pasang surut (daerah pesisir)2)Zone Neritic/wilayah laut dangkal :
Wilayah pasang surut yang kedalamannya hingga 150 m.
3)Zone Bathyal/wilayah laut dalam : Wilayah laut yang kedalamannya antara 150 – 1800 m.
4)Zone Abysal : Wilayah laut yang kedalamannya lebih dari 1800 m.
Morfologi Lauta. Paparan Benua (Contonental Shelf)
Dasar laut dangkal di sepanjang pantai yang kedalamannya <200 m dari permukaan laut.
b. Lereng Benua (Continental Slope)Bagian dasar laut kelanjutan dari paparan benua sehingga letaknya berbatasan dengan paparan benua serta memiliki kedalaman 200 – 1800 m di bawah permukaan laut.
c. Palung Laut (Trench)Wilayah dasar laut yang berupa ngarai yang sangat dalam, sempit, dan panjang.
d. Lubuk Laut (Basin)Wilayah dasar laut yang berupa cekungan yang kedalamannya mencapai 2000 m di bawah permukaan laut.
f. Punggung Laut/Ambang Laut (Ridge)Daerah di dasar laut yang berupa pegunungan.