gangguan perkembangan motorik khas

3
Gangguan Perkembangan Motorik Khas Gambaran utama dari gangguan ini adalah hendaya berat dalam perkembangan koordinasi motorik yang tidak semata mata disebabkan oleh retardsai mental, atau gangguan neurologis khas baik yang didapat maupun kongenital. Kelambanan motorik ini dihubungkan dengan hendaya dalam melakukan tugas yang bersifat visuo- spasial. Pedoman Diagnosis menurut PPDGJ-III - Koordinasi motorik anak, dalam gerakan halus atau kasar, harus secara bermakna di bawah rata rata dari yang seharusnya berdasarkan usianya dan intelegensia umum. Keadaan ini terbaik dinilai dengan tes baku dari koordinasi motorik. - Kesulitan dalam koordinasi harus sudah tampak dalam fase perkembangan awal (bukan merupakan hebdaya yang didapat), dan juga bukan akibat langsung dari gangguan penglihatan atau pendengaran atau gangguan neurologis lainnya. - Jangkauan dari gangguan yang meliputi koordinasi motorik halus dan kasar sangat luas, dan pola hendaya motorik bervariasi sesuai usia. Tahap perkembangan motorik dapat terlambat dan dapat berkaitan dengan kesulitan berbicara (khususnya gangguan artikulasi). Anak tampak aneh dalam berjalan, lambat belajar berlari, meloncat, dan naik

Upload: muhammad-ardiansyah

Post on 11-Nov-2015

23 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

nf

TRANSCRIPT

Gangguan Perkembangan Motorik Khas

Gambaran utama dari gangguan ini adalah hendaya berat dalam perkembangan koordinasi motorik yang tidak semata mata disebabkan oleh retardsai mental, atau gangguan neurologis khas baik yang didapat maupun kongenital. Kelambanan motorik ini dihubungkan dengan hendaya dalam melakukan tugas yang bersifat visuo-spasial.

Pedoman Diagnosis menurut PPDGJ-III Koordinasi motorik anak, dalam gerakan halus atau kasar, harus secara bermakna di bawah rata rata dari yang seharusnya berdasarkan usianya dan intelegensia umum. Keadaan ini terbaik dinilai dengan tes baku dari koordinasi motorik. Kesulitan dalam koordinasi harus sudah tampak dalam fase perkembangan awal (bukan merupakan hebdaya yang didapat), dan juga bukan akibat langsung dari gangguan penglihatan atau pendengaran atau gangguan neurologis lainnya. Jangkauan dari gangguan yang meliputi koordinasi motorik halus dan kasar sangat luas, dan pola hendaya motorik bervariasi sesuai usia. Tahap perkembangan motorik dapat terlambat dan dapat berkaitan dengan kesulitan berbicara (khususnya gangguan artikulasi). Anak tampak aneh dalam berjalan, lambat belajar berlari, meloncat, dan naik turun tangga. Terdapat kesulitan dalam mengikat tali sepatu, memasang dan melepas kancing, melempar dan menangkap bola. Anak tampak lamban dalam gerakan halus dan kasar, benda yang dipegang mudah jatuh, tersandung, menabrak, dan tulisan tangan yang buruk. Tak pandai menggambar, kesulitan dalam menyusun jigsaw, menggunakan peralatan konstruksional, menyusun bentk bangunan, membangun model, main bola serta menggambar dan mengerti peta. Sering disebut dengan the Clumsy Child Syndrome. Kesulitan bersekolah dapat dijumpai dan kadang-kadang tarafnya sangat berat, dalam beberapa kasus terdapat juga masalah perilaku sosio-emosional, tetapi frekuensi dan cirinya tidak banyak diketahui. Tidak dijumpai kelainan neurologis yang nyata (seperti cerebral palsy atau distrofi otot). Pada kebanyakan kasus dengan pemeriksaan klinis yang teliti, menujukkan kelambatan perkembangan neurologis (didapatkan soft neurological sign yang dapat terjadi pada anak normal tanpa menunjukkan lokasi lesi). Pada beberapa kasus dapat dijumpai riwayat komplikasi perinatal, seperti berat badan lahir rendah (lahir prematur).

Daftar PustakaMaslim, R., 2013. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas PPDGJ-III. Jakarta: Bagian Ilmu Kesehatan Kedokteran Jiwa Universitas Atma Jaya.