fisiologi alat rongga panggul (part 1)

14
*Part 1 A..STRUKTUR MAKROSKOPIK UTERUS Uterus wanita terbahagi kepada beberapa bahagian : Cavum uteri : pada potongan frontal, kavum uteri berbentuk segi tiga terbalik dan berbentuk celah pada potongan sagital. Pada sudut atas, terdapat muara kedua tubae dan disebelah distalnya pula terdapat orificium internum uteri. Seterusnya, cavum utero bagian distal akan beralih menjadi canalis isthmi dan berakhir pada orificium externum canalis isthmi. Rongga cervix : juga dikenal sebagai canalis cervicis yang menghubungkan cavum uteri melalui lubang bagian dalam cervix

Upload: kevin-mitnick

Post on 16-Dec-2015

46 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Makalah ini berisikan tentang fisiologis dari alat-alat panggul

TRANSCRIPT

*Part 1

A..STRUKTUR MAKROSKOPIK

UTERUS

Uterus wanita terbahagi kepada beberapa bahagian :Cavum uteri : pada potongan frontal, kavum uteri berbentuk segi tiga terbalik dan berbentuk celah pada potongan sagital. Pada sudut atas, terdapat muara kedua tubae dan disebelah distalnya pula terdapat orificium internum uteri. Seterusnya, cavum utero bagian distal akan beralih menjadi canalis isthmi dan berakhir pada orificium externum canalis isthmi.

Rongga cervix : juga dikenal sebagai canalis cervicis yang menghubungkan cavum uteri melalui lubang bagian dalam cervix (ostium internu) dengan vagina melalui lubang bagian luar cervix (ostium externum).

Ostium externum uteri : pada nullipara berbentuk sirkular. Pada multipara berbentuk lintang, mempunyai bibir depan dan belakang serta pars vaginalis cervicis akan menjadi lebih besar.Dinding uterus:

1. Endometrium

2. Myometrium (lapisan otot polos dengan banyak pembuluh darah)

3. Perimetrium

Permukaan uterus : permukaan dorsal uterus agak cembung dan berbatasan dengan rektum. Permukaan ventralnya pula sedikit mendatar dan berbatasan dengan vesica urinariaVASKULARISASI UTERUS I. Nadi : a.uterina (cabang a.illiaca interna)

: a.ovarica

II. Pembuluh balik : v.uterina (v.illiaca interna ( v.illiaca communis ( v.cava inferior

PEMBULUH GETAH BENING

I. Fundus uteri : mengikuti A.ovarica dan berakhir pada nnll. Para aorta (setinggi vetbra lumbal 1)

II. Corpus dan cervix uteri : nnll iliaca interna

III. Sebagian kecil getah bening mengikuti ligamentum teres uteri memasuki canalis inguinalis dan berakhir pada nnll inguinalis superficialis.

PERSARAFAN

cabang-cabang pleksus hypogastricus inferiorTUBA UTERINA FALOPII

I. Ithmus : bagian tuba yang paling sempit

II. Ampulla : bagian yang paling lebar dan disinilah terjadinya fertilisasi

III. Infundibulum : bagian yang berbentuk corong dan mempunyai fimbriae

IV. Pars interstisialis : bagian tuba yang dapat dalam dinding uterus

VASKULARISASI :I. Nadi : A.uterina dan A.ovarica

II. Pembuluh balik : V.uterina dan V.ovaricaOVARIUM

I. Permukaan: fascies medialis ( cavum douglas

: fascies lateralis ( dinding panggul

II. Tepi

: margo liber( belakang

: margo mesovaricus ( ligamentum latum

III. Ujung-ujung: extrenitas tuberia

: extremitas uterinaVASKULARISASI :

I. Nadi

: A.ovarica (cabang aorta abdominalis setinggi vetbra lumbal 1)

II. Pembuluh balik : V.ovaricsa dextra ( V.cava inferior

: V.ovarica sinistra ( V.renalis sinistra ( V.cava inferior

PEMBULUH GETAH BENING :

pembuluh getah bening mengikuti A.V.ovarica menuju nnll.para aortae setinggi vetebra lumbal 1INNERVASI: pleksus aorticus (terletak di sekitar A.ovarica)

VAGINA

Vagina dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian cranial terletak di atas dasar panggul, dan lagi bagian distal terletak di dalam perineum. Tunika mukosa vagina pula berlipat-lipat dan membentuk lipatan transversa dan longitudinal. Pada dinding muka vagina, cervix uteri menonjol ke dalam vagina sehingga dibelakang portio vaginalis cervicis terdapat lekukan yang dinamakan fornix posterior. Lekukan di sebelah muka pula adalah fornix anterior. Fornix posterior lebih dalam daripada fornix anterior.

Sekitar orificium vagina terdapat selaput tipis berbentuk bulan sabit yaitu hymen. Hymen akan robek ke arah posterior setelah coitus pertama dan cabik-cabik setelah partus. Hymen yang cabik-cabik dan tinggal sisa ini dikenal sebagai caruncula hymenalis. Pada dinding muka bagian distal terdapat tonjolan memanjang disebabkan adanya urethra di depan vagina yaitu carina urethralis.VASKULARISASI :I. A.vaginalis (cabang A.iliaca interna)II. R.vaginalis A.uterinaIII. R.vaginalis A.vesicalis inferiorIV. R.v aginalis A.pudenda internaPEMBULUH GETAH BENING

I. 1/3 proksimal : nnll iliaca externa dan interna

II. 1/3 tengah : nnll iliaca interna

III. 1/3 distal : nnll inguinalis superficialisB..STRUKTUR MIKROSKOPIK

UTERUS

Uterus endometrium stadium regenerasi /aufbau endometrium (mukosa) tampak tipis

epitelnya selapis silindris

kalenjarnya terlihat hampir semua lurus

lumen kalenjar bulat atau lonjong dam kosong

epitel kalenjar juga selapis silindris

miometrium (lapisan otot) terdiri atas berkas- berkas serat otot polos yang tersusun berlapis- lapis dengan arah yang tampak kurang teraturUterus endometrium stadium sekretorik /umbau Endometrium tampak tebal Kalenjar berkelok-kelok

Dindingnya berlipat-lipat

Lumen lebar dan berisi banyak sekretTUBA UTERINA FALOPII

Mukosa tuba uterina mempunyai banyak lipatan yang sangat rumit, memenuhi lumennya.

Permukaan lipatan mukosa diliputi epitel selapis toraks dengan lamina propria dibawahnya.

Epitelnya ada 2 macam sel yaitu sel bersilia dan yang tidak bersilia berfungsi sekresi

Tunika muskularis ada 2 lapisan, lapisan sirkular yang tebal di sebelah dalam dan lapisan longitudinal yang tipis di sebelah luar.VAGINA

Organ berupa tabung yang dindingnya dibentuk oleh mukosa yang terdiri atas epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk.

Dibawahnya terdapat lapisanotot polos yang terdiri atas berkas-berkas serat otot polos yang berjalan dalam berbagai arah.

Vagina tidak mempunyai kalenjar dalam dindingnya.OVARIUM

Ovarium disebut juga indung telur, terdiri atas korteks dan medulla Pada permukaannya terdapat epitel germinativum berupa epitel selapis kubis Di bawahnya terdapat jaringan ikat fibrosa, membentuk tunika albuginea ovarium Korteks ovarium terdapat di bawah tunika albuginea, di dalamnya terdapat sejumlah folikel ovarium dari berbeagai fase perkembangan. Untuk memudahkan, fase perkembangan digolongkan dalam tiga tingkatan yaitu folikel perimordial atau folikel primitif, folikel berkembang, dan folikel de graaf (matang).

Stroma korteks ovarium berupa jaringan yang banyak mengandung sel berbentuk gelendong mirip serat otot polos. Sel-selnya tersusun tidak beraturan sangat rapat satu sama lain sehingga korteks terlihat sangat padat dengan inti sel.

Medulla ovarium lebih longgar, banyak mengandung serat elastin, serat otot polos, pembuluh darah arteri dan vena, serta pembuluh limfe. Beberapa arteri tampak masuk ke jaringan korteks. Pembuluh darah dan pembuluh limfe masuk dan keluar ovarium melalui hilusnya yang tidak selalu terlihat pada sediaan.C..MEKANISME SISTEM REPRODUKSI WANITAPUBERTAS

Sistem reproduksi wanita belum aktif sampai yang bersangkutan mencapai pubertas. Tidak seperti testis janin, ovarium janin belum berfungsi karena feminisasi sistem reproduksi wanita secara otomatis berlangsung jika tidak terdapat sekresi testosteron tanpa memerlukan keberadaan hormon-hormon seks wanita. Sistem reproduksi wanita tetap inaktif sejak lahir sampai pubertas, yang terjadi pada usia sekitar sebelas tahun karena GnRH hipothalamus secara aktif ditekan oleh mekanisme-mekanisme yang serupa dengan yang terjadi pada anak laki-laki prapubertas. Seperti pada anak laki-laki, hilangnya pengaruh-pengaruh inhibitorik tersebut oleh mekanisme yang belum diketahui menyebabkan dimulainya pubertas.

Sekresi estrogen yang dihasilkan oleh ovarium aktif akan menginduksi pertumbuhan dan pematangan saluran reproduksi wanita serta perkembangan karekteristik seks sekunder wanita. Efek estrogen yang menonjol pada perkembangan karakteristik seks sekunder tersebut adalah mendorong penimbunan lemak di lokasi-lokasi strategis misalnya payudara dan paha sehingga terbentuk sosok melekuk-lekuk khas wanita. Pembesaran payudara pada saat pubertas terutama disebabkan oleh penimbunan lemak di jaringan payudara dan bukan disebabkan oleh perkembangan fungsional kalenjar-kalenjar mamaria. Tiga perubahan pubertas lainnya pada wanita:Pertunbuhan rambut ketiak dan pubis, lonjakan pertumbuhan pubertas, dan munculnya libido disebabkan oleh lonjakan skresi androgen adrenal pada pubertas, bukannya sebab estrogen. Namun, peningkatan estrogen pada masa pubertas memang menyebabkan lempeng hipofisis menutup, sehingga tidak lagi terjadi pertambahan tinggi tubuh, serupa dengan efek testosteron pada pria.

MENSTRUASI

Siklus menstruasi terjadi pada manusia dan primata. Sedang pada mamalia lain terjadi siklus estrus. Bedanya, pada siklus menstruasi, jika tidak terjadi pembuahan maka lapisan endometrium pada uterus akan luruh keluar tubuh, sedangkan pada siklus estrus, jika tidak terjadi pembuahan, endomentrium akan direabsorbsi oleh tubuh. Umumnya siklus menstruasi terjadi secara periodik setiap 28 hari (ada pula setiap 21 hari dan 30 hari) yaitu sebagai berikut :

Pada hari 1 sampai hari ke-14 terjadi pertumbuhan dan perkembangan folikel primer yang dirangsang oleh hormon FSH. Pada seat tersebut sel oosit primer akan membelah dan menghasilkan ovum yang haploid. Saat folikel berkembang menjadi folikel Graaf yang masak, folikel ini juga menghasilkan hormon estrogen yang merangsang keluarnya LH dari hipofisis. Estrogen yang keluar berfungsi merangsang perbaikan dinding uterus yaitu endometrium yang habis terkelupas waktu menstruasi, selain itu estrogen menghambat pembentukan FSH dan memerintahkan hipofisis menghasilkan LH yang berfungsi merangsang folikel Graaf yang masak untuk mengadakan ovulasi yang terjadi pada hari ke-14, waktu di sekitar terjadinya ovulasi disebut fase estrus. Selain itu, LH merangsang folikel yang telah kosong untuk berubah menjadi badan kuning (Corpus Luteum). Badan kuning menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi mempertebal lapisan endometrium yang kaya dengan pembuluh darah untuk mempersiapkan datangnya embrio. Periode ini disebut fase luteal, selain itu progesteron juga berfungsi menghambat pembentukan FSH dan LH, akibatnya korpus luteum mengecil dan menghilang, pembentukan progesteron berhenti sehingga pemberian nutrisi kepada endometriam terhenti, endometrium menjadi mengering dan selanjutnya akan terkelupas dan terjadilah perdarahan (menstruasi) pada hari ke-28. Fase ini disebut fase perdarahan atau fase menstruasi. Oleh karena tidak ada progesteron, maka FSH mulai terbentuk lagi dan terjadilan proses oogenesis kembali.

Ovulasi berlaku apabila telur yang matang dilepaskan daripada ovari ke salur fallopian dan bersedia untuk disenyawakan. Dalam masa yang sama, dinding rahim menebal sebagai persediaan untuk menyambut kedatangan telur yang sudah disenyawakan.Sekiranya tiada persenyawaan, dinding rahim akan gugur bersama darah dan haid terjadi.SIKLUS MENSTRUASIFluktuasi kadar estrogen dan progesteron dalam sirkulasi yang terjadi selama siklus ovarium menyebabkan perubahan-perubahan mencolok uterus. Hal ini menyebabkan timbulnya daur haid atau siklus uterus (siklus menstruasi). Karena mencerminkan perubahan-perubahan hormon yang terjadi selama siklus ovarium, daur haid berlangsung rata-rata 28 hari seperti siklus ovarium walaupun dapat terjadi variasi yang cukup besar bahkan pada orang dewasa normal. Variabilitas