filsafat estetika

10
Oleh: N.K. Agusinta Dewi ESTETIKA BENTUK 2 KKA 16162 – 3 SKS

Upload: architecturetheory

Post on 29-Jun-2015

741 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Filsafat Estetika

Oleh:N.K. Agusinta Dewi

ESTETIKA BENTUK 2KKA 16162 – 3 SKS

Page 2: Filsafat Estetika

Keindahan alami yang Keindahan alami yang tidak dibuat tidak dibuat oleh manusia: oleh manusia: gunung, laut,pepohonan, bunga, kupu-kupu, dll.gunung, laut,pepohonan, bunga, kupu-kupu, dll.

Keindahan yang Keindahan yang diciptakan /diwujudkandiciptakan /diwujudkan oleh manusia: oleh manusia: disebut sebagai disebut sebagai barang kesenian/produk senibarang kesenian/produk seni, terdapat , terdapat maksud dan proses di dalamnya.maksud dan proses di dalamnya.

mempelajari segala sesuatu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitanberkaitan dengan dengan keindahan, semua aspek yang disebut dengan keindahan, semua aspek yang disebut dengan keindahan.keindahan.

Page 3: Filsafat Estetika

Aspek ilmiah:Aspek ilmiah: penelitian ilmu estetika menggunakan cara penelitian ilmu estetika menggunakan cara kerja (metodologi) yang sama dengan ilmu pengetahuan kerja (metodologi) yang sama dengan ilmu pengetahuan lain pada umumnya, terdapat :lain pada umumnya, terdapat :- - observasiobservasi (pengamatan) (pengamatan)- - analisa analisa (pembahasan)(pembahasan)- - eksperimeneksperimen (percobaan) (percobaan)

Aspek filosofis:Aspek filosofis: ilmu estetika yang disamping ilmu estetika yang disamping menggunakan ketiga aspek di atas, juga menggunakan menggunakan ketiga aspek di atas, juga menggunakan komparasikomparasi (perbandingan), (perbandingan), analoganalogi (penyetaraan unsur i (penyetaraan unsur persamaan), persamaan), asosiasiasosiasi (pengkaitan), (pengkaitan), sintesissintesis (penggabungan), dan (penggabungan), dan konklusi konklusi (penyimpulan).(penyimpulan).

Page 4: Filsafat Estetika

Memperdalam pengertian rasa indah;

Memperluas pengetahuan dan penyempurnaan pengertian tentang dan penyempurnaan pengertian tentang unsur-unsur objektifunsur-unsur objektif yg membangkitkan rasa indah; yg membangkitkan rasa indah;

Memperluas pengetahuan dan penyempurnaan pengertian tentang dan penyempurnaan pengertian tentang unsur-unsur subjektifunsur-unsur subjektif yg mempengaruhi manusia dalam meikmati yg mempengaruhi manusia dalam meikmati keindahan; keindahan;

Memperkokoh Memperkokoh rasa cintarasa cinta kepada kesenian dan kebudayaan bangsa kepada kesenian dan kebudayaan bangsa

Memupuk Memupuk kehalusankehalusan rasa dalam manusia; rasa dalam manusia;

Meningkatkan Meningkatkan apresiasi seni;apresiasi seni;

Memantapkan kewaspadaan terhadap pengaruh-pengaruh negatif Memantapkan kewaspadaan terhadap pengaruh-pengaruh negatif yang dapat membahayakan kelestarian kesenian;yang dapat membahayakan kelestarian kesenian;

Memperbaiki kualitas moral, susila, perikemanusiaan, dan Memperbaiki kualitas moral, susila, perikemanusiaan, dan ketuhanan;ketuhanan;

Melatih kedisiplinan berfikir dan memberikan wawasan yang luas Melatih kedisiplinan berfikir dan memberikan wawasan yang luas bagi kehidupan spiritual dan psikologis.bagi kehidupan spiritual dan psikologis.

Page 5: Filsafat Estetika

1. 1. Plato Plato ( 428-348) ( 428-348)

Pandangan Pandangan Plato Plato tentang keindahan terbagi menjadi: 1) tentang keindahan terbagi menjadi: 1) mengingatkan seluruh mengingatkan seluruh filsafat tentang filsafat tentang ideide; dan 2) membatasi diri pada dunia yang ; dan 2) membatasi diri pada dunia yang nyatanyata. Yang indah . Yang indah menurutnya adalah benda menurutnya adalah benda material yang tampakmaterial yang tampak yang kemudian masuk lebih jauh yang kemudian masuk lebih jauh lagi kepada lagi kepada jiwajiwa..

2. 2. Aristoteles ( 384-322)Aristoteles ( 384-322)

Menurutnya keindahan adalah menyangkut Menurutnya keindahan adalah menyangkut keseimbangankeseimbangan dan keteraturan dan keteraturan ukuran, yaitu ukuran materialukuran, yaitu ukuran material

3. 3. Plotinos ( 205- 270)Plotinos ( 205- 270)

Sebaliknya pengalaman akan keindahan justru terbentuk kalau ada persatuan Sebaliknya pengalaman akan keindahan justru terbentuk kalau ada persatuan antara berbagai bagian yang berbeda satu sama lainnya yaitu antara berbagai bagian yang berbeda satu sama lainnya yaitu heterogenitasheterogenitas dan dan bukan bukan homogenitashomogenitas

4. 4. Thomas Aquinas Thomas Aquinas (1225- 1274)(1225- 1274)

Keindahan berkaitan dengan pengetahuan. Keindahan berkaitan dengan pengetahuan. Sesuatu itu indah bila sesuatu itu Sesuatu itu indah bila sesuatu itu menyenangkan mata sang pengamat.menyenangkan mata sang pengamat. Keindahan harus mencakup tiga kualitas: Keindahan harus mencakup tiga kualitas: 1) 1) integritas atau kelengkapan, 2) proporsi atau keselarasan yang benar, dan 3) integritas atau kelengkapan, 2) proporsi atau keselarasan yang benar, dan 3) kecemerlangankecemerlangan

5. 5. Marsilio Ficino (1433-1499) Marsilio Ficino (1433-1499) Keindahan adalah sesuatu yang terkonsentrasi pada Keindahan adalah sesuatu yang terkonsentrasi pada inti batininti batin dalam penciptaan dalam penciptaan

suatu karya seni baru kemudian diwujudkan dalam suatu karya nyata.suatu karya seni baru kemudian diwujudkan dalam suatu karya nyata. Hal ini Hal ini mendekati pandangan rationalismemendekati pandangan rationalisme

Page 6: Filsafat Estetika

6.6. Leon Batista Alberti Leon Batista Alberti (1409-1472)(1409-1472)

Keindahan terletak pada sudut pengolahan materi, yang menjadi suatu Keindahan terletak pada sudut pengolahan materi, yang menjadi suatu keseluruhan dan membentuk kesatuan, dan di dalam mengamatinya dituntut keseluruhan dan membentuk kesatuan, dan di dalam mengamatinya dituntut memiliki cita rasa keindahan.memiliki cita rasa keindahan.

7.7. Rene Descartes Rene Descartes (1596-1650)(1596-1650)

Menghasilkan pendapat Estetika Neo Klasik yang merupakan estetika yang bersifat matematis melulu dan kaku

8.8. Immanuel Kant Immanuel Kant (1724-1804)(1724-1804)

Estetika terkait dengan pengalaman dan pengetahuan inderawiEstetika terkait dengan pengalaman dan pengetahuan inderawi. Dan bagaimana . Dan bagaimana kemampuan manusia untuk menangkap bagian keindahan yang terkandung kemampuan manusia untuk menangkap bagian keindahan yang terkandung dalam pengalaman inderawi melalui dalam pengalaman inderawi melalui cita rasa (taste).cita rasa (taste).

9.9. George Santayana George Santayana (1863-1952)(1863-1952)

Terkenal dengan karyanya Terkenal dengan karyanya The Sense of BeautyThe Sense of Beauty, , keindahan itu adalah pertama-keindahan itu adalah pertama-tama merupakan suatu nilai atau value yang dirasakan atau digemari orang, dan tama merupakan suatu nilai atau value yang dirasakan atau digemari orang, dan oleh karena itu bukan pertama-tama merupakan suatu persepsioleh karena itu bukan pertama-tama merupakan suatu persepsi

Page 7: Filsafat Estetika

1.1. Ettienne Gilson Ettienne Gilson (1961)(1961)

Berpedoman pada apa yang dinyatakan oleh Plato yaitu Berpedoman pada apa yang dinyatakan oleh Plato yaitu splendor of truthsplendor of truth (kecerahan (kecerahan kebenaran), menurutnya tujuan dari seni adalah untuk mencapai sebuah ekspresi kebenaran), menurutnya tujuan dari seni adalah untuk mencapai sebuah ekspresi keindahan, namun apa dan dimana sebenarnya keindahan itu? Dan kemudian keindahan, namun apa dan dimana sebenarnya keindahan itu? Dan kemudian keindahan dinyatakan sebagai suatu keceriaaan dari apa yang benar, juga keindahan dinyatakan sebagai suatu keceriaaan dari apa yang benar, juga merupakan intensitasnya, dan masih dapat didefinisikan sebagai esensi merupakan intensitasnya, dan masih dapat didefinisikan sebagai esensi kehidupan.kehidupan.

2. 2. Jon Lang (1934)Jon Lang (1934)

Pendapatnya tentang estetika terkait dengan proses persepsi, kognisi dan Pendapatnya tentang estetika terkait dengan proses persepsi, kognisi dan pembentukan sikap. Dan kemudian mengaitkannya dengan behavior setting, pembentukan sikap. Dan kemudian mengaitkannya dengan behavior setting, dimana manusia dan lingkungan sebagai bagian dari kehidupan dan bagaimana dimana manusia dan lingkungan sebagai bagian dari kehidupan dan bagaimana dia mengeksperiensi lingkungannya. dia mengeksperiensi lingkungannya.

3. 3. Bulyne Bulyne (1974)(1974)

Melalui pendekatan secara psychobiological menyatakan bahwa tanggapan estetis Melalui pendekatan secara psychobiological menyatakan bahwa tanggapan estetis terhadap pola pada lingkungan binaan dilihat dari proses neurophysiological dari terhadap pola pada lingkungan binaan dilihat dari proses neurophysiological dari otak manusia. Yang kemudian dapat dilihat bagaimana tingkat arousal dari otak manusia. Yang kemudian dapat dilihat bagaimana tingkat arousal dari seseorang melalui persepsinya terhadap daya tarik sebuah lingkungan, yang juga seseorang melalui persepsinya terhadap daya tarik sebuah lingkungan, yang juga tergantung pada struktur lingkungan, kepribadian, motivasi atau kebutuhan tergantung pada struktur lingkungan, kepribadian, motivasi atau kebutuhan manusia.manusia.

Page 8: Filsafat Estetika

Dalam filsafat keindahan, Dalam filsafat keindahan, pengalaman estetispengalaman estetis, , menurut pandangan fenomenologi, menurut pandangan fenomenologi, merupakan pengalaman estetis tentang merupakan pengalaman estetis tentang sesuatu, tak jarang para filsuf yang mau sesuatu, tak jarang para filsuf yang mau mengupas gejala keindahan, mau untuk mengupas gejala keindahan, mau untuk langsung memeriksa sesuatu dalam rangka langsung memeriksa sesuatu dalam rangka keindahan yang dikiranyakeindahan yang dikiranya

Page 9: Filsafat Estetika

Unsur–unsur pokok dalam pengalaman estetis memerlukan waktu luang, memiliki pengamatan berdasarkan indrawi dengan segala indera dan kemampuan–kemampuan lain, sekaligus jiwa dan raga. Unsur pengulangan juga terdapat dalam Unsur pengulangan juga terdapat dalam pengalaman estetis, tapi jika diadakan secara pengalaman estetis, tapi jika diadakan secara berulang dan menjadi rutin, maka ciri sejatinya berulang dan menjadi rutin, maka ciri sejatinya akan hilang. akan hilang. Pengalaman estetis tidak dapat langsung Pengalaman estetis tidak dapat langsung disampaikan atau diberikan kepada orang lain, disampaikan atau diberikan kepada orang lain, tapi hanya dapat berkembang dalam tapi hanya dapat berkembang dalam diri tiap diri tiap orangorang..Ketika pengalaman estetis berakhir, manusia Ketika pengalaman estetis berakhir, manusia mencari cara untuk mengabadikannya atau mencari cara untuk mengabadikannya atau untuk membangkitkannya kembali, baik untuk untuk membangkitkannya kembali, baik untuk dirinya maupun orang lain, memerlukan dirinya maupun orang lain, memerlukan endapan atau ekspresi dari sebuah pengalaman endapan atau ekspresi dari sebuah pengalaman estetis.estetis.

Page 10: Filsafat Estetika

Sikap praktis; Usaha untuk memakainya demi suatu tujuan lebih lanjut, untuk mencari suatu rasa puas;Sikap ingin tahu;Usaha untuk menerapkan apa yang dialami dan diamati untuk kepentingan kepentingan pribadi;Beliau menyatakan bahwa perhatian estetis adalah terkait dengan fenomena objek dan bukan pada objek fisik. Obyek fenomena ditentukan bahkan diciptakan pada saat pengalaman estetis muncul, bertahan dan berkembang. terima kasih…terima kasih…

Menurut HospersHospers, estetika adalah sebuah cabang dari filosofi yang memfokuskan terhadap analisa konsep dan pemecahan permasalahan yang muncul terkait dengan objek estetis. Sikap estetis dapat dibedakan dari: