ensefalopati print
TRANSCRIPT
-
7/27/2019 Ensefalopati Print
1/29
1 Ensefalopati ec GE Berat | Ita karina
GASTROENTERITIS
PENDAHULUAN
Hingga kini penyakit diare masih merupakan salah satu penyakit utama pada bayi dan
anak Indonesia. Diare atau juga sering disebut gastroenteritis adalah penyebab utama
kesakitan dan kematian pada anak di negara berkembang. Dengan perkiraan 1,3 milyar
episod dan 3,2 juta kematian setiap tahun pada balita.secara keseluruhan anak-anak ini
mengalami rata-rata 3,3 episod diare per tahun ,tetapi di beberapa tempat dapat lebih dari
9 episod per tahun.Sekitar 80% kematian yang berhubungan dengan diare adalah dehidrasi
sebagai akibat kehilangan cairan dan elektrolit melalui tinjanya.Penyebab kematian lain yang
penting adalah : disenti,kekurangan gizi dan infeksi yang serius seperti pneumonia.
Menurut laporan Departemen Kesehatan,di indonesia setiap anak mengalami diare 1,6-
2 kali setahun.Hasil dari SKRT (Survai Kesehatan Rumah Tangga) di indonesia angka kematian
diare anak balita dan bayi permil pertahun berturut-turut menunjukkan angka sebagai
berikut:6,6 (anank balita) dan 22(bayi) pertahun 1980; 3,7 (anak balita) dan 13,3(bayi) pada
tahun 1985/1986;2,1 (anak balita) dan 7,3(bayi) pada tahun 1992; 1 (anak balita) dan 8 (bayi)
pada tahun 1995.Sementara itu morbiditas diare tidak menunjukan hal yang sama.Dari hasil
studi morbiditas oleh Departemen Kesehatan di 8 propinsi pada tahun 1989,1990 dan 1995
berturut-turut morbiditas diare menunjukkan 78,5%,10,3% dan 100%.
Diare adalah penyebab penting kekurangan gizi. Hal ini di sebabkan karena adanya
anoreksia pada penderita diare sehingga ia makan lebih sedikit dari pada biasanya dan
kemampuan menyerap sari makanan juga berkurang. Padahal kebutuhan sari makanannya
meningkat akibat dari adanya infeksi.Setiap episodnya berkepanjangan,dampaknya terhadap
pertumbuhan akan meningkat.Penyakit diare juga berdampak pada status ekonomi negara-
negara berkembang.(1)
-
7/27/2019 Ensefalopati Print
2/29
2 Ensefalopati ec GE Berat | Ita karina
I. DEFINISI
Gastroenteritis atau diare adalah meningkatnya frekuensi defekasi lebih banyak dari
biasanya (lebih dari 3x/hari) dan berubahnya konsistensi tinja menjadi lebih lunak atau cair
dengan atau tanpa darah dan lendir.(2,3)
Gastroenteritis adalah radang pada lambung dan usus yang memberikan gejala diare
dengan atau tanpa disertai muntah dan sering kali disertai peningkatan suhu tubuh. Diare
yang dimaksud adalah buang air besar berkali-kali dengan jumlah yang melebihi 4 kali dan
bentuk feses yang cair dapat disertai dengan darah atau lender.5
II. EPIDEMIOLOGI
1. Penyebaran kuman yang menyebabkan diareKuman penyebab diare biasanya menyebar melalui mulut (orofecal) antara lain melalui
makanan atau minuman yang tercemar tinja atau kontak langsung dengan tinja
penderita.
2. Faktor penjamu yang meningkatkan kerentanan terhadap diare Tidak memberikan ASI sampai umur 2 tahun Kurang gizi Campak Imunodefisiensi/imunosupresi
3. UmurKebanyakan episod diare terjadi pada 2 tahun pertama kehidupan.insiden paling tinggi
pada golongan umur 6 11 bulan yaitu pada masa di berikan makanan pendamping.
Pola ini menggambarkan efek penurunan kadar antibodi ibu,kurangnya kekebalan aktif
bayi,pengenalan makanan yang mungkin terpapar bakteri tinja dan kontak langsung
dengan tinja manusia atau binatang pada saat bayi mulai dapat merangkak. Kebanyakan
kuman usus merangsang paling tidak sebagian kekebalan melawan infeksi atau penyakit
yang berulang.
-
7/27/2019 Ensefalopati Print
3/29
3 Ensefalopati ec GE Berat | Ita karina
4. Variasi musimanVariasi pola musiman diare dapat terjadi menurut letak geografi.Pada daerah sub-
tropik,diare karena bakteri lebih sering terjadi pada musim panas sedangkan diare
karena virus,terutama rotavirus,puncaknya pada musim dingin.Di daerah tropik,diare
rotavirus terjadi sepanjang tahun frekuensi nya meningkat pada musim hujan.Insiden
diare persisten mengikuti pola musiman yang sama seperti diare cair akut.
5. Infeksi AsimtomatikKebanyakan infeksi usus bersifat asimtomatik dan proporsi asimtomatik ini meningkat di
atas umur 2 tahun karena pembentukan imunitas aktif.Pada saat infeksi
asimtomatik,yang mungkin berakhir dalam beberapa hari atau minggui,tinja
mengandung virus,bakteri atau kista protozoa yang infeksius.Orang dengan terinfeksi
asimtomatik mempunyai peranan penting dalam penyebaran beberapa kuman enterik
terutama bila mereka tidak menyadari adanya infeksi,tidak menjaga kebersihan dan
sering pindah dari satu tempat ke tempat lain.
6. Epidemi/wabah/Kejadian Luar BiasaDua kuman usus patogen V.cholerae 0,1 dan Shigella disentri tipe1 adalah penyebab
utama wabah/kejadian luar biasa yang angka kesakitan dan kematian pada semua
golongan umur cukup tinggi.Sejak tahun 1961 kolera yang di sebabkan oleh V.cholerae0,1 biotype Eltor telah menyebar ke negara-negara Afrika,Amerika latin,Asia dan Timur
Tengah dan di beberapa daerah di Amerika Utara dan Eropa.Dalam waktu yang sama
S.disentri tipe 1 menjadi penyebab wabah yang besar dibAmerika Tengah dan terakhir di
Afrika Tengah dan Asia selatan.(1)
-
7/27/2019 Ensefalopati Print
4/29
4 Ensefalopati ec GE Berat | Ita karina
III. ETIOLOGI
Etiologi diare dapat di bagi dalam beberapa faktor,yaitu :
1.
Infeksia. Infeksi enteral :
Yaitu infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare pada
anak,yaitu:
Infeksi Virus: Rotavirus,Adenovirus,Kalsivirus,Koronavirus,Astrovirus,VirusNorwalk,Enterovirus(Virus ECHO,Coxsackie,Poliomyelitis)
Infeksi Bakteri: Escherichia coli enterotoksigenik,Escherichia colienteropatogenik,Vibrio cholerae,Shigella,Salmonella (non-
typhus),Campylobacter jejuni,Aeromonassp,Yersiniaenterocolitica,Bacillus
cereus,Staphylococcus aureus.
Infeksiparasit:Cacing(Ascaris,Trichiuris,Oxyuris,Strongyloides),Protozoa(E.histolytica,G.lamblia,T.hominis),Jamur(candida albicans).
b. Infeksi parenteralYaitu infeksi di bagian tubuh lain di luar alat pencernaan seperti otitis media
akut(OMA),Tonsilofaringitis,Bronkopneumonia,Ensefalitis.Keadaan ini terutama
terdapat pada bayi dan anak berumur di bawah 2 tahun.
2. Non Infeksia. Malabsorbsi
Malabsorbsi karbohidrat seperti Disakarida(intoleransi laktosa,maltosa dan
sukrosa), Monosakarida (intoleransi glukosa,fruktosa dan galaktosa). Pada bayi
dan anak yang terpentinng dan tersering ialah toleransi laktosa.
b. Faktor makanan Alergi makanan Keracunan makanan
-
7/27/2019 Ensefalopati Print
5/29
5 Ensefalopati ec GE Berat | Ita karina
Makanan basic. Faktor Psikologi :rasa takut dan cemas.4
Mekanisme dasar timbulnya diare adalah:
1. Gangguan Sekretorik (secretory diarrhea)Akibat rangsangan tertentu sehingga pada dinding usus akan terjadi peningkatan
sekresi air dan elektrolit ke dalam rongga usus. Hal ini terjadi bila absorbsi natrium oleh vili
gagal sedangkan sekesi klorida di sel epitel berlangsung terus atau meningkat. Hasil akhir
adalah sekresi cairan yang mengakibatkan kehilangan air dan elektrolit dari tubuh sebagai
tinja cair. Hal ini menyebabkan dehidrasi.1
Penyebab dari diare Sekretorik ini adalah infeksi virus, hiperperistaltik usus halus yangdapat di sebabkan oleh bahan-bahan kimia, makanan (misalnya keracunan
makanan,makanan yang pedas,sudah basi)gangguan syaraf,hawa dingin,alergi. Defisiensi
imun terutama SigA (secretory Immunoglobulin A) yang mengakibatkan terjadinya
bakteri/jamur tumbuh berlipat ganda(overgrowth).2
Pengikatan reseptor dengan zat perantara kimiawi ekstra sel hanya memiliki dua cara
pokok untuk menimbulkan respon sel yang diinginkan:
1.
Dengan membuka atau menutup saluran-salulran tertentu di membrane untukmengatur pergerakan ion-ion tertentu masuk atau keluar sel.
2. Dengan memindahkan sinyal kesuatu zat perantara kimiawi intrasel, yang kemudianmemicu suatu rangkaian proses biokimiawi terperogram di dalam sel.
Terdapat dua jalur utama perantara kedua pada intra sel, satu yang menggunakan
adenosine monofosfat siklik (cAMP) dan yang lain menggunakan Ca.
2. Gangguan Osmotik (osmotic diarrhea)Terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat di serap akan menyebabkan tekanan
osmotik dalam rongga usus meningkat,sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke
dalam rongga usus.Isi rongga usus yang berlebihan ini akan merangsang usus untuk
mengeluarkannya dan timbul diare.Sehingga menyebabkan dehidrasi karena kehilangan
-
7/27/2019 Ensefalopati Print
6/29
6 Ensefalopati ec GE Berat | Ita karina
cairan tubuh.Penyebab dari diare Osmotik ini adalah Malabsorbsi makanan (malabsorbsi
glukosa),KKP (Kekurangan kalori protein),BBLR dan bayi baru lahir.(1,2,3)
IV. KLASIFIKASI1. Diare cair akut
Diare yang terjadi secara akut dan berlangsung kurang dari 14 hari (bahkan kebanyakan
kurang dari 7 hari) dengan pengeluaran tinja yang lunak atau cair dan tanpa darah dengan
frekuensi lebih dari 3 kali atau lebih sering dari biasanya dalam 24 jam,mungkin di sertai
muntah dan panas.
Diare cair akut menyebabkan dehidrasi dan bila masukan makanan berkurang. Juga
mengakibatkan kurang gizi. Kematian terjadi karena dehidrasi.
Penyebab terpenting diare cair akut pada anak-anak di negara berkembang adalah
Rotavirus, Escherichia coli enterotoksigenik, Shigella, Campylobacter jejuni dan
Cryptosporodium.Di beberapa tempat Vibrio cholera 01,Salmonella dan E. Coli
enteropatogenik juga merupakan penyebab yang penting.
2. DisentriDisentri adalah diare akut yang di sertai darah dalam tinja,darah terlihat secara kasat
mata.Diare berdarah sering di sebut sebagai sindroma disentri yang terdiri dari kumpulan
gejala,diare dengan darah dan lendir dalam feses dan adanya tenesmus.Darah yang hanya
terlihat secara mikroskopis atau tinja bewarna hitam yang menandakan adanya darah pada
saluran pencernaan atas,bukan merupakan diare berdarah.Akibat penting disentri antara
lain ialah anoreksia,penurunan berat badan dengan cepat dan kerusakan mukosa usus
karena bakteri invasif.
Penyebab utama disentri akut adalah shigella.Penyebab lain adalah Campylobacter
jejuni dan yang jarang ialah E coli enteroinvasif atau salmonella.Entamoeba histolytica
dapat menyebabkan disentri yang serius pada orang dewasa muda tetapi jarang
menyebabkan disentri pada anak.
-
7/27/2019 Ensefalopati Print
7/29
7 Ensefalopati ec GE Berat | Ita karina
3. Diare persistenDiare persisten adalah diare yang mula-mula bersifat akut namun berlangsung lebih
dari 14 hari atau lebih. Episod ini dapat di mulai sebagai diare cair atau disentri.Kehilangan
berat badan yang nyata sering terjadi.Volume tinja dapat dalam jumlah yang banyak
sehingga ada resiko mengalami dehidrasi.Tidak ada penyebab mikroba tunggal untuk
diare persisten,
E coli enteroaggeregratife,shigella dan cryptosporidium mungkin berperan lebih besar
dari pada penyebab lain.
Penyebab dari diare persisten adalah adanya faktor resiko berlanjutnya diare akut
menjadi diare persisten,yaitu:
Usia bayi kurang dari 4 bulan
Tidak mendapat ASIMalnutrisiDiare akut dengan etiologi bakteri invasifTatalaksana diare akut yang tidak tepat seperti pemakaian antibiotik yang tidak
sesuai.(1,3)
V. PATOGENESIS
1. Virus
Beberapa jenis virus seperti rotavirus,berkembang biak dalam epitel vili usus halus
menyebabkan kerusakan sel epitel dan pemendekan vili. Hilangnya sel-sel vili yang secara
normal mempunyai fungsi absorbsi dan penggantian sementara oleh sel epitel berbentuk
kripta yang belum matang. Menyebabkan usus mensekresi air dan elektrolit. Kerusakan vili
dapat juga di hubungkan dengan hilangnya enzim disakarida terutama laktosa.
Penyembuhan terjadi bila vili mengalami regenerasi dan epitel vilinya menjadi matang.
2. Bakteri Penempelan di mucosa
-
7/27/2019 Ensefalopati Print
8/29
8 Ensefalopati ec GE Berat | Ita karina
Bakteri yang berkembang biak dalam usus halus pertama-tama harus
menempelmukosa untuk menghindarkan diri dari penyapuan.Penempelan terjadi
melalui antigen yang menyerupai rambut getar di sebut pili atau fimbria,yang melekat
pada reseptor di permukaan usus.
Hal ini terjadi misalnya pada E.coli enterotoksigenik dan V.cholerae 01.Pada
beberapa keadaan,penempelan di mukosa di hubungkan dengan perubahan epitel usus
yang menyebabkan pengurangan kapasitas penyerapan atau menyebabkan sekresi
cairan (misalnya infeksi E coli enteropatogenik atau enteroaggregasi).
Toxin yang menyebabkan sekresiE.coli enterotoxigenik,V.cholerae 01 dan beberapa bakteri lain mengeluarkan
toxin yang menghambat fungsi sel epitel.Toxin ini mengurangi absorbsi natrium melaluivili dan mungkin meningkatkan sekresi chlorida dari kripta,yang menyebabkan sekresi
air dan elektrolit.Penyembuhan terjadi bila sel yang sakit di ganti dengan sel yang sehat
setelah 2-4 hari.
Invasi mukosaShigella,C jejuni,E coli enteroinvasife dan Salmonella dapat menyebabkan diare
berdarah melalui invasi dan perusakan sel epitel mukosa.ini terjadi sebagian besar di
kolon dan bagian distal ileum.Invasi mungkin diikuti dengan pembentukan mikroabsesdan ulkus superfisial yang menyebabkan adanya sel darah merah dan sel darah putih
atau terlihat adanya darah dalam tinja.Toksin yang di hasilkan oleh kuman ini
menyebabkan kerusakan jaringan dan kemungkinan juga sekresi air dan elektrolit dari
mukosa.
4. Protozoa Penempelan mukosa
G.lamblia dan Cryptosporidium menempel pada epitel usus halus dan
menyebabkan pemendekan vili yang kemungkinan menyebabkan diare.
Invasi mukosacE.histolitica menyebabkan diare dengan cara menginvasi epitel mukosa di kolon
atau ileum yang menyebabkan mikroabses dan ulkus.namun begitu keadaan ini
-
7/27/2019 Ensefalopati Print
9/29
9 Ensefalopati ec GE Berat | Ita karina
baru terjadi bila strainnya sangat ganas.Pada manusia 90% infeksi terjadi oleh strain
yang tidak ganas,dalam hal ini tidak ada invasi ke mukosa dan tidak timbul gejala
atau tanda-tanda,meskipun kista amoeba dan trofozoit mungkin ada di dalam
tinjanya.(1,3)
VI. GEJALA KLINIS
Mula-mula bayi menjadi cengeng,gelisah,suhu tubuh mungkin meningkat,nafsu makan
berkurang atau tidak ada kemudian timbul diare.Tinja cair mungkin di sertai lendir dan atau
darah.Warna tinja makin lama berubah menjadi kehijau-hijauan karena tercampur dengan
empedu.Anus dan daerah sekitarnya lecet karena seringnya defekasi dan tinja makin lama
makin asam sebagai akibat makin banyaknya asam laktat,yang berasal dari laktosa yang tidak
dapat di absorbsi usus selama diare.
Gejala muntah dapat terjadi sebelum atau sesudah diare dan dapat di sebabkan oleh
lambung yang turut meradang atau akibat gangguan keseimbangan asam basa dan
elektrolit.Bila penderita telah kehilangan banyak cairan dan elektrolit maka gejala dehidrasi
mulai tampak,berat badan turun,turgor kulit berkurang,mata dan ubun-ubun besar menjadi
cekung,selaput lendir bibir dan mulut serta kulit tampak kering.
Pada dehidrasi berat,volume darah berkurang sehingga dapat terjadi renjatan
hipovolemik dengan gejalanya yaitu denyut jantung menjadi cepat,kecil,tekanan darah
menurun,penderita menjadi lemah,kesadaran menurun (apatis,samnolen dan kadang-
kadang sampai soporokomateus)
Akibat dehidrasi diuresis berkurang (oliguria sampai anuria). Bila sudah ada asidosis
metabolik,penderita akan tampak pucat dengan pernafasan yang cepat dan dalam
(pernafasan kussmaul).
Asidosis metabolik terjadi karena:
1. Kehilangan NaHCO3 melalui tinja2. Ketosis kelaparan3. Produk-produk metabolik yang bersifat asam tidak dapat di keluarkan (oleh karena
oliguria atau anuria)
-
7/27/2019 Ensefalopati Print
10/29
10 Ensefalopati ec GE Berat | Ita karina
4. Berpindahnya ion natrium dari cairan ekstrasel ke cairan intrasel5. Penimbunan asam laktat (anoksia jaringan tubuh)6. Gejala khas diare oleh berbagai penyebab(2,3)
-
7/27/2019 Ensefalopati Print
11/29
11 Ensefalopati ec GE Berat | Ita karina
Gejala Klinik Rotavirus ShigellaSalmonell
aETEC EIEC Cholera
Masa tunas 12 17 ja
m 24- 48 jam 6
72 jam
6 72
jam
6 72
jam
48 72
jam
Panas ++ ++ ++ - ++ -
Mual & muntah sering Jarang sering - - sering
Nyeri perut tenesmusTenesmus,
kram
Tenesmus,
kolik+
Tenesmu
s, kramKram
Nyeri kepala - + + - - -
Lamanya sakit 5 7 hari > 7 hari 3 7 hari 2- 3 hari variasi 3 hari
Sifat tinja :
- Volumesedang sedikit sedikit banyak sedikit
Sangat
banyak
- Frekuensi Sampai
10
kali/hari
> 10
kali/harisering sering sering
terus
meneru
s
- Konsistensi cair lembek lembek cair lembek Cair
- Lendir/darah- sering
kadang-
kadang- + -
- Bau - +/- busuk + - amis
(khas)
- Warna kuning -
hijaumerah hijau kehijauan
Tidak
berwarnamerah-hijau
Sprt air
cucian beras
-
7/27/2019 Ensefalopati Print
12/29
12 Ensefalopati ec GE Berat | Ita karina
VII. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
1. Pemeriksaan tinjaa. Makroskopis dan mikroskopisb. pH dan kadar gula dalam tinja dengan kertas lakmus dan tablet clinites bila di duga
terdapat intoleransi glukosac. Bila perlu di lakukan pemeriksaan biakan dan uji resistensi
2. Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah,dengan menentukan pHdan cadangan alkali atau lebih tepat lagi dengan pemeriksaan analisa gas darah menurut
ASTRUP (bila memungkinkan)
3. Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal.4. Pemeriksaan elektrolit terutama kadar natrium,kalium,kalsium dan fosfor dalam serum
(terutama pada penderita diare yang disertai kejang)
5. Pemeriksaan intubasi duodenum untuk mengetahui jenis jasad renik atau parasit secarakualitatif,terutama dilakukan pada penderita diare kronik.
(3)
VIII. DIAGNOSIS
Cara mendiagnosis pasien diare adalah dengan menentukan 3 hal berikut:
1. Menentukan persistensinyaTanyakan pada orang tua pasien sudan berapa lama pasien menderita diare.Apakah
sudah lebih dari 14 hari atau belum,sehingga nantinya dapat menentukan apakah diare
pada pasien termasuk diare akut atau diare persisten.Hal ini berkaitan dengan tatalaksana
diare yang berkaitan dengan penyulit ataupun komplikasi dari diare tersebut.
Leukosit - + + - + -
Lain-lainanoreksia kejang +/- sepsis +/-
Meteori
s-mus
infeksi
sistemik+/-
-
7/27/2019 Ensefalopati Print
13/29
13 Ensefalopati ec GE Berat | Ita karina
2. Menentukan EtiologiDiagnosis klinis diare berdarah hanya berdasarkan adanya darah yang dapat di
lihat secara kasat mata pada tinja.Hal ini dapat langsung di tanyakan pada orang tua
maupun di lihat sendiri oleh dokter.Pada beberapa episode shigelosis,diare pada
awalnya lebih cair dan menjadi berdarah setelah 1-2 hari.Diare cair ini dapat sangat
berat dan menimbulkan dehidrasi.Seringkali di sertai demam,nyeri perut,nyeri pada
rektum dan tenesmus.
Kematian karena disentri biasanya di sebabkan oleh kerusakan yang berat pada ileum
dan kolon,komplikasi sepsis,infeksi sekunder misalnya pneumonia atau gizi buruk.
3. Menentukan derajat dehidrasiLakukan anamnesis dengan teliti terutama tentang asupan peroral,frekuensi
miksi atau urin,frekuensi serta volume tinja dan muntah yang keluar.Tanyakan juga
apakah pasien sudah pernah periksa dan apakah pasien mengkonsumsi obat tertentu
sebelumnya.Saat melakukan anamnesis,amati keadaan umum dan aktivitas
anak.Adanya demam menunjukan proses inflamasi dan dapat pula timbul karena adanya
dehidrasi.
-
7/27/2019 Ensefalopati Print
14/29
14 Ensefalopati ec GE Berat | Ita karina
Berikut ini penilaian derajat dehidrasi yang timbul pada penderita diare(2)
:
Penilaian Tanpa Dehidrasi
Dehidrasi Ringan-Sedang
(1 tanda * + 1 atau lebih
tanda lain)
Dehidrasi Berat
(1 tanda * + 1 atau
lebih tanda lain)
Keadaan
umum
Mata
Air mata
Mulut dan
Lidah
Rasa haus
Baik,sadar
Normal
Ada
Basah
Minum biasa
tidak haus
*Gelisah,rewel
Cekung
Tidak ada
Kering
*Haus,ingin minum banyak
*Lesu,lunglai atau
tidak sadar
Sangat cekung dan
kering
Tidak ada
Sangat kering
*Malas minum atau
tidak bisa minum
Turgor kulit Kembali cepat *Kembali Lambat *Kembali sangat
lambat (>2 detik)
-
7/27/2019 Ensefalopati Print
15/29
15 Ensefalopati ec GE Berat | Ita karina
Nadi Normal Normal/Cepat Sangat cepat,lemah
sampai tak teraba
Pernafasan Normal Lebih cepat Sangat cepat dan
dalam
Ubun-ubun Normal Cekung Sangat cekung
%
kehilangan
BB
< 5% 5-10 % > 10 %
IX. TATALAKSANA
Penatalakasanaan:
1.Rehidrasi2.Dukungan nutrisi3.Terapi medikamentosa4.
Edukasi orang tua
1. RehidrasiSalah satu komplikasi diare yang paling sering terjadi adalah dehidrasi.Mencegah
terjadinya dehidrasi dapat dilakukan mulai dari memberikan Cairan Rumah Tangga(CRT)
yang di anjurkan seperti air tajin,kuah sayur atau air sup.Bila terjadi dehidrasi,anak harus
segera di bawa ke petugas kesehatan untuk mendapatkan pengobatan yang tepat dan cepat
yaitu dengan oralit.Komposisi cairan rehidrasi oral sangat penting untuk memperolehpenyerapan yang optimal.
Tatalaksana Rehidrasi pada pasien Diare dengan Dehidrasi Berat
-
7/27/2019 Ensefalopati Print
16/29
16 Ensefalopati ec GE Berat | Ita karina
Beri cairan intravena secepatnya. Jika anak bias minum, beri oralit melalui mulut,sementara infus disiapkan. Beri 100 ml/kgBB cairan Ringer Laktat atau Ringer asetat
(atau jika tak tersedia, gunakan larutan NaCL yang dibagi sebagai berikut:
Umur Pemberian pertama
30 ml/KgBB selama:
Pemberian berikut
70ml/kgBB selama:
12 bulan 30 menit 2.5 jam
Ulangi sekali lagi jika denyut nadi sangat lemah atau tak teraba.
-Periksa kembali anak setiap 15-30 menit. Jika status hidrasi belum membaik, beri
tetesan intravena lebih cepat.
Dan berikan oralit sesuai usia anak,yaitu:2 tahun : 100 200 cc/x mencret
Periksa kembali anak setiap 1-2 jam:- Jika anak muntah terus-menerus atau perut makin kembung, beri cairan lebih
lambat.
- Jika setelah 3 jam keadaan hidrasi tidak membaik, rujuk anak untuk pengobatanintravena.
Sesudah 6 jam, periksa kembali anak.
-
7/27/2019 Ensefalopati Print
17/29
17 Ensefalopati ec GE Berat | Ita karina
2. Dukungan nutrisiMakanan tetap di teruskan sesuai umur anak dengan menu yang sama pada waktu
anak sehat untuk pengganti nutrisi yang hilang serta mencegah agar tidak menjadi gizi
buruk.Pada diare berdarah nafsu makan akan berkurang.Adanya perbaikan nafsu makan
menandakan fase kesembuhan.ASI tetap di teruskan selama terjadinya diare pada diare
cair akut maupun pada diare akut erdarah dan di berikan dengan frekuensi lebih sering dari
biasanya.Anak umur 6 bulan ke atas sebaiknya mendapat makan seperti biasanya.
3. Terapi medikamentosaa. Suplementasi Zinc
Zinc di berikan selama 10 hari berturut-turut terbukti mengurangi lama dan beratnya
diare,mencegah berulangnya diare selama 2-3 bulan berikutnya.Zinc juga dapat
mengembalikan nafsu makan anak.
Dosis zinc:
< 6 bulan : 1/2 tablet (10 mg) / hari > 6 bulan : 1 tablet (20 mg) / hari
Cara pemberian tabletzinc
:Untuk bayi,tablet zinc dapat di larutkan dengan air matang,ASI atau oralit.
Untuk anak-anak yang lebih besar,zinc dapat di kunyah atau di larutkan dalam air matang
atau oralit.Tunjukan cara penggunaan tablet zinc kepada orang tua atau wali anak dan
meyakinkan bahwa pemberian tablet zinc harus di berikan selama 10 hari berturut-turut
meskipun anak sudah sembuh.
Efek Zincterhadap Diare
Zinc merupakan mikronutrien penting untuk kesehatan dan perkembangan anak.Diare
dapat menurunkan kadar zinc dalam plasma pada bayi dan anak.penurunan asupan
makanan dan penyerapan nutrisi dan peningkatan kebutuhan nutrisi,sering secara
bersama-sama menyebabkan penurunan berat badan dan berlanjut ke gagal
-
7/27/2019 Ensefalopati Print
18/29
18 Ensefalopati ec GE Berat | Ita karina
tumbuh.Defisiensi zinc menyebabkan gangguan absorpsi air dan elektrolit.zinc mampu
menurunkan durasi dan frekuensi diare pada anak,terutama anak dengan penurunan kadar
zinc yang berat.
b. Antibiotik selektifAntibiotik tidak di berikan pada kasus diare cair akut kecuali dengan indikasi yaitu pada
diare berdarah dan kolera.Secara umum tatalaksana pada disentri dikelola sama dengan
kasus diare lain sesuai dengan acuan tatlaksana diare akut.Hal khusus mengenai
tatalaksana disentri adalah pemberian antibiotika oral selama 5 hari yang masih sensitif
terhadap shigella menurut pola kuman setempat.
Dahulu semua kasus disentri pada tahap awal di beri antibiotika kotrimoksazole
dengan dosis 5-8 mg/kgBB/hari.Namun saat ini telah banyak strain shigell resisten terhad
apampicillin, amoksisillin, metronidazol, tetrasiklin, golongan
aminoglikosida,kloramfenikol,sulfonamid dan kotrimoksazol sehingga WHO tidak
merekomendasikan penggunaan obat tersebut.
Obat pilihan untuk pengobatan disentri berdasarkan WHO 2005 adalah dengan
golongan Quinolon seperti ciprofloksasin dengan dosis 30-50 mg/kgBB/hari dalam 3 dosis
selama 5 hari.Pemantauan di lakukan setelah 2 hari pengobatan,lihat apakah adaperbaikan tanda-tanda seperti tidak adanya demam,diare berkurang,darah dalam feses
berkurang dan peningkatan nafsu makan.jika tidak ada perbaikan maka amati adanya
penyulit,hentikan pemberian antibiotik sebelumnya dan berikan antibiotik yang sensitif
terhadap shigella berdasarkan area.
Jika kedua jenis antibiotiktersebut tidak ada memberikan perbaikan maka amati
kembsali adanya penyulit atau penyebab selain disentri.Pada pasien rawat jalan dianjurkan
pemberian sefalosporin generasi ketiga seperti sefiksik 5 mg/kgBB/hari/oral..Penderita dipesankan kembali jika tidak membaik atau bertambah berat dan muncul tanda-tanda
komplikasi yang mencakup panas tingga,kejang,penurunan kesadaran,tidak mau makan
dan menjadi lemah.
-
7/27/2019 Ensefalopati Print
19/29
19 Ensefalopati ec GE Berat | Ita karina
4. Edukasi Orang tuaNasihat pada Ibu atau pengasuh untuk kembali segera jika ada demam,tinja
berdarah,muntah berulang,makan atau minum sedikit,sangat haus,diare makin sering atau
belum membaik dalam 3 hari.
Indikasi rawat inap pada penderita diare akut berdarah adalah malnutrisi,usia kurang dari 1
tahun,menderita campak pada 6 bulan terakhir,adanya dehidrasi dan disentri yang datang
sudah dengan komplikasi.(3) (6)
X. PENCEGAHAN
Tujuh intervensi pencegahan diare yang efektif, yaitu:2
1. Pemberian ASI2. Perbaikan makanan pendamping ASI3. Penggunaan air bersih untuk kebersihan dan untuk minum4. Cuci tangan5. Penggunaan jamban6. Pembuangan tinja bayi yang aman7. Imunisasi campak
1. Pemberian ASIKeuntungan-keuntungan pemberian ASI adalah:
Pemberian ASI penuh selama 4-6 bulan sangat mengurangi resiko diare yang fatal danresiko infeksi yang serius.
Pemberian ASI adalah bersih,tidak membutuhkan botol,dot,air dan formula yang mudahterkontaminasi dengan bakteri yang mungkin menyebabkan diare.
ASI mempunyai sifat imunologik (terutama antibody) yang melindungi bayi terhadapinfeksi terutama diare,yang ini tidak ada pada susu sapi atau formula.
Komposisi ASI ideal untuk bayi,susu sapi atau formula mungkin di buat terlalu encer (yangmengurangi nilai gizi) atau terlalu pekat (tidak cukup air) dan kemungkinan mengandung
gula dan garam terlalu banyak.
-
7/27/2019 Ensefalopati Print
20/29
20 Ensefalopati ec GE Berat | Ita karina
ASI adalah makanan yang lengkap,mengandung semua zat-zat gizi dan air yang dibutuhkan bayi sehat selama 4-6 bulan pertama kehidupan.Namun begitu bayi dengan
berat badan lahir rendah (BBLR) perlu di berikan tambahan preparat besi,bila tersedia.
ASI murah,tidak perlu mengeluarkan biaya seperti yang harus di keluarkan untukmakanan pengganti ASI seperti ongkos bahan bakar,peralatan susu formula dan waktu
Ibu untuk menyiapkannya.
Pemberian ASI membantu menjarangkan kelahiran.Ibu-ibu yang menyusui biasanyamempunyai masa tidak subur lebih panjang dari pada tidak menyusui.
Intoleransi susu jarang terjadi pada bayi yang hanya mendapat ASI Pemberian ASI segera setelah melahirkan merangsang Ibu dan Bayi nya,mempunyai keun
tungan emosional untuk keduanya dan membantu mendapatkan tempat bagi anak di
dalam keluarga.
2. Menyiapkan dan memberikan makanan tambahanIbu harus di ajari tentang cara menyiapkan ,memberikan dan menyimpan makanan
penyapihan untuk memperbaiki resiko kontaminasi bakteri.yaitu:
Mencuci tangan yang bersih sebelum menyiapkan makanan penyapihan dansebelum memberi makanan bayi.
Menyiapkan makanan pada tempat yang bersih
Memasak atau mendidihkan makanan dengan benar. Bila mungkin menyiapkan makanan sesaat sebelum makanan di masak. Menutupi makanan yang di simpan. Bila makanan di siapkan lebih dari 2 jam sebelum di gunakan,panasi sampai panas
benar (dan kemudian biarkan dingin) sebelum di berikan kepada bayi.
Memberikan makanan kepada bayi dengan sendok yang bersih dari cangkir ataudengan sendok makan khusus.Botol susu tidak boleh di gunakan.
Cucilah makanan yang tidak di masak dengan air bersih sebelum di berikan kepadabayi.
-
7/27/2019 Ensefalopati Print
21/29
21 Ensefalopati ec GE Berat | Ita karina
3. Penggunaan air bersih untuk kebersihan dan untuk minum Menggunakan air yang tersedia untuk kebersihan keluarga dan rumah tangga.Bila air
tercemar,simpan terpisah dari air yang di gunakan untuk minum atau penyiapan
makanan.
Mengambil air minum dari sumber yang paling bersih yang tersedia. Melindungi sumber air dengan menjauhkan dari binatang.dengan menempatkan jamban
dengan jarak 10 m.
Menampung dan menyimpan air minum dalam wadah yang bersih. Mendidihkan air yang akan digunakan untuk membuat makanan dan minuman keluarga.
4. Cuci tangan Menyediakan tempat cuci tangan di rumah Semua anggota keluarga harus mencuci tangan dengan baik yaitu sesudah menceboi
anak,sesudah buang air besar,sebelum menyiapkan makanan,sebelum makan,sebelum
memberi makan anak.
Orang dewasa harus mencuci tangan anak.5. Penggunaan jamban
Mempunyai jamban yang bersih dan berfungsi yang di gunakan oleh setiap anggotaskeluarga.jaga agar jamban tetap bersih dengan mencuci secara rutin
Apabila tidak ada jamban,buang air besar jauh dari rumah,lebih kurang 10 m dari sumberair,tutupi tinja dengan tanah,jangan biarkan anak pergi ke tempat buang air besar
sendirian.
6. Pembuanagan tinja bayi yang aman Cepat-cepat kumpulkan tinja anak atau bayi ,bungkus dengan daun yang lebar atau
kertas koran dan masukan ke dalam jamban atau di timbun.
Bantulah anak-anak yang lebih besar buang air besar di jamban. Ceboki anak dengan bersih,kemudian cucilah tangan anak serta tangan pencebok dengan
sabun dan air.
7. Imunisasi campak
-
7/27/2019 Ensefalopati Print
22/29
22 Ensefalopati ec GE Berat | Ita karina
Anak-anak yang menderita campak atau yang menderita campak 4 minggu sebelumnya
mempunyai resiko lebih tinggi untuk mendapat dire atau disentri yang berat dan fatal
(terdapat bukti bahwa meningkatnya resiko berakhir 6 bulan sesudah episod campak).
Karena kuatnya hubungan antara campak dan diare yang berat dan keefektifan vaksinasi
campak,imunisasi terhadap campak merupakan cara yang efektif untuk menurunkan
morbiditas dan mortalitas yang berhubungan dengan diare.Imunisasi campak yang di berikan
pada umur yang di anjurkan dapat mencegah sampai 25 % kematian balita yang
berhubungan.(1)
XI. KOMPLIKASI
1. Kelainan elektrolit dan asam basaKeadaan ini termasuk:
1. Hipernatremi yaitu terdapat kekurangan air dan natrium tetapi proporsi kekuranganair lebih banyak,konsentrasi natrium serum meningkat ( > 150mmol/l),Osmolaritas
serum meningkat ( >295 Osmol/l),sangat haus yang lebih berat derajatnya bila di
bandingkan dengan derajat dehidrasinya,anak sangat iritabel.kejang mungkin bisa
terjadi terutama bila konsentrasi natrium lebih dari 165 mmol/l.
2. Hiponatremi yaitu adanya kekurangan air dan natrium tetapi kekurangan natriumlebih banyak,konsentrasi natrium serum rendah (
-
7/27/2019 Ensefalopati Print
23/29
23 Ensefalopati ec GE Berat | Ita karina
Tidak dapat minum Kembung dan ileus paralitik Malabsorbsi glukosa
3. Kejang-kejang1. Hipoglikemi
Banyak pada bayi atau anak gizi buruk.Bila penyebabnya hipoglikemi,pemberian
2,5 ml/kg larutan selama 5 menit menyebabkan kesadarannya membaik dengan
cepat.setelah sadar beri anak makan atau di beri larutan oralit untuk mencegah
terjadinya kejang lagi.
2.
HiperpireksiaBeberapa anak terutama bayi dapat mengalami kejang bila demam,resiko
meningkat bila demam tinggi (>40 C)Berikan paracetamol atau kompres dengan
menyeka badan menggunakan air hangat dan mengipasi.
3. Hipernatremi atau Hiponatremi4. Ensefalopati
-
7/27/2019 Ensefalopati Print
24/29
24 Ensefalopati ec GE Berat | Ita karina
Ensefalopati
Ensefalopati adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan kelainan fungsi otak
menyeluruh yang dapat akut atau kronik. Etiologi ensefalopati pada anak meliputi penyebab
infeksi, toksis (misal, karbon monoksida, atau, timah hitam), metabolic dan iskemik.8
Jenis-jenis ensefalopati
1. Cerebral Palsy2. Ensefalomiopati Mitokondrial3. Ensefalopati lain
1. Cerebral PalsyCerebral Palsy (CP) adalah ensefalopati statis yag mungkin didefinisikan sebagai kelainan
postur dan gerakan non progresif, sering disertaI dengan epilepsy dan ketidaknormalan bicara,
penglihatan dan kecerdasan akibat dari cacat atau lesi otak yang sedang berkembang. CP
merupakan suattu kelainan yang lazim, dengan perkiraan prevalensi 2/1.000 populasi. Keadaan
ini pertama kali diuraikan hampir 150 tahun yang lalu oleh Little, ahli bedah ortopedik. Ia
mengusulkan bahwa penyebab utama meliputi trauma lahir dan asfiksia, juga prematuritas, dan
bahwa perbaikan perawatan obstetric akan secara bermakna mengurangi insiden CP. Selama 2-
3 dasawarsa terakhir, ada kemajuan yang pesat di bidang perawatan obstetric dan neonatus,
namun sayangnya sebenernya tidak ada perubahan dalam insiden CP.
Epidemiologi dan etiologi
Collaborative perinatal project, dimana sekitar 45.000 anak secara teratur dipantau
sejak dalam kandungan hingga umur 7 tahun, melaporkan angka prevalensi cerebral palsy (CP)
sekitar 4/1.000 bayi lahir hidup. Asfiksia lahir merupakan penyebab CP yang tidak lazim,
lagipula kehamilan yang berisiko tinggi membuahkan anak yang normal secara neurologis.
Meskipun penyebab CP tidak dapat dikenali pada sebagian besar kasus, sejumlah besar anak
dengan CP mengalami anomaly congenital diluar system saraf sentral (SSS) yang dapat
-
7/27/2019 Ensefalopati Print
25/29
25 Ensefalopati ec GE Berat | Ita karina
menempatkan mereka pada peningkatan risiko untuk terjadinya asfiksia selama periode
perinatal.
Manifetasi klinis
Cerebral palsy disertai dengan spectrum kecacatan perkembangan, termasuk:
-retardasi mental,
-epilepsy,
-kelainan fungsi penglihatan,
-gangguan pendengaran,
-gangguan bicara,
-kognitif,
-dan perilaku.
Diagnosis
Karena CP biasanya disertai dengan spectrum kelainan perkembangan yang luas,
pendekatan multidisipliner adalah paling membantu dalam penilaian dan manejemen anak.
EEG dasa dan CT scan mungkin terindikasi untuk menentukan lokasi dan luas lesi structuralatau malformasi congenital yang terkait. Pemeriksaan tambahan dapat mencakup uji
pendengaran dan fungsi penglihatan.
Terapi
Beberapa obat digunakan untuk mengobati spastisitas, termasuk natrium dantrolen,
benzodiazepine, dan baklofen. Baklofen intratekal telah digunakan secara berhasil pada anak
terpilih dengan spastisitas berat. Terapi eksperimental ini memerlukan pendekatan tim dantindak lanjut yang tetap untuk komplikasi mekanisme pemompaan infuse dan infeksi. Toksin
Botulinum sedang dipelajari untuk manajemen spastisitas pada kelompok otot teertentu, dan
temuan awal menunjukan respon positif pada penderita yang diteliti.
-
7/27/2019 Ensefalopati Print
26/29
26 Ensefalopati ec GE Berat | Ita karina
Tim dokter dari berbagai spesialisasi demikian juga ahliterapi kerja dan fisik, patologi
bicara, pekerja social, pendidik, serta ahli psikologi perkembangan memberikan sumbangan
penting untuk penatalaksaan anak. Orang tua berperan penting dalam penyembuhan.
2. Ensefalomiopati Mitokondriala.Ensefalomiopati Mitokondria, asidosis laktat, dan episode mirip stroke
Penderita ini mungkin normal selama beberapa tahun pertama, namun secara
bertahap mereka menunjukan perkembangan motorik dan kognitif. Anak ini mempunyai
perawakan pendek dan mengalami gangguan kejang-kejang setempat atau menyeluruh.
Akhirnya penderita datang dengan hemiparesis akut yang dapat bergantian dari sebelah
ke sebelah.
Pemeriksaan CT scan menampakkan kalsifikasi ganglia basalis pada beberapa
penderita dan daerah terang pada hemisfer serebri. Kadar laktat serum selama episode
akut meningkat.
b.Ensefalomiopati nekrotikans subakutSebagian besar penderita datang selama masa bayi dengan masalah menelan
dan makan, muntah-muntah, dan gagal tumbuh. Tanda keterlambatan motorik dan
kemampuan bicara dapat nyata, dan kejang menyeluruh, lemah, hipotonia, ataksia,
tremor, dan mistagmus merupakan temuan yang menonjol. Pernafasan sebentar
dengan disertai desakan atau menangis tersedu-sedu adalah khas dan menunjukan
disfungsi batang otak.
Kadar laktat serum yang meningkat merupakan tanda utama penyakit ini.
3. Ensefalopati laina. Sindrom zellweger (sindroma serebrohepatorenal)
Bayi dengan sindrom ini memiliki wajah dismorfik yang terdiri dari penonjolan
frontal dan fontanela anterior besar. Oksiput tampak rata, dan telinga eksterna tidak
normal. Palatum sangat lengkung, lipatan kulitleher berlebihan, hipotonia berat, dan
arefleksia biasanya nyata.
-
7/27/2019 Ensefalopati Print
27/29
27 Ensefalopati ec GE Berat | Ita karina
Kejang-kejang menyeluruh menjadi nyata pada awal kehidupan, diserrtai dengan
keterlambatan perkembangan menyeluruh berat dan kehilangan pendengaran
bilateralyang berarti.
Hepatomegali merupakan temuan yang menonjol segera setelah lahir, sering
disertai dengan riwayat ikterus noenatrum yang lama. Penderita dengan sindroma
zellweger jarang bertahan hidup hingga melebihi 1 tahun.
b. Ensefalopati sindrom imunodefisiensi didapat (AIDS)Tanda neurologis pada penderita yang terinfeksi secara kongenital mungkin mucul
selama awal masa bayi dan mungkin tertunda hingga usia lima tahun. Tanda utama
ensefalopati AIDS adalah henti pertumbuhan otak, bukti adanya keterlambatan
perkembangan, dan evolusi tanda neurologis.
c. Ensefalopati luka bakarEnsefalopati ini berkembang pada sekitar 5% anak dengan luka bakar yang berarti
selama beberapa minggu pertama rawat inap. Tidak ada penyebab tunggal ensefalopati
luka bakar namun agaknya kombinasi beberapa factor yang meliputi anoksia (mingisap
asap, keracunan karbonmonosida, laringospasme), kelainan elektrolit, bakteremia dansepsis, thrombosis vena korteks, luka kepala yang terjadi bersamaan, edema otak,
reaksi obat, dan distress emosi.
Manajemen ensefalopati luka bakar diarahkan pada pencarian sebab yang
mendasari dan terapi hipoksemia, kejang, kelainan elektrolit spesifik, atau edema otak.
Prognosis untuk kesembuhan neurologis total pada umumnya sangat baik, terutama
jika kejang merupakan kelainan primer.
d. Ensefalopati hipertensiEnsefalopati hipertensi adalah paling lazim disertai dengna penyakit ginjal pada
anak, termasuk glomerulonefritis akut, pielonefritis kronik, dan penyakit ginjal stadium
akhir. Hipertensi sistemik yang mencolok dapat menimbulkan vasokonstriktor
-
7/27/2019 Ensefalopati Print
28/29
28 Ensefalopati ec GE Berat | Ita karina
pembuluh darah otak, yang mengakibatkan permeabilitas vascular, yang menimbulkan
daerah edema dan perdarahan otak setempat.
Pengobatan diarahkan pada pemulihan keadaan normotensif dan mengendalikan
kejang dengan antikonvulsan yang sesuai.
4. Ensefalopati radiasiEnsefalopati radiasi akut paling mungkin berkembang pada penderita muda yang pernah
mendapatkan dosis harian yang besar. Radiasi yang berlebihan melukai permeabilitas
vaskuler, edema otak, dan berbagai perdarahan. Anak ini mungkin secara mendadak
menjadi irritable dan lesu, mengeluh sakit kepala, kejang atau dating dengan tanda
nurologis setempat. Steroid sering bermanfaat dalam mengurangi edema otak dan
memulihakan tanda neurologis.
Ensefalopati radiasi akhir berkembang beberpa bulan sampai beberapa tahun setelah
selesai penyelesaian terapi. Ensefalopati ini jarang pada anak. Keadaain ini ditandai
dengan sakit kepala dan tanda neurologis setempat progresif lambat, termasuk
hemiparesis dan kejang. Meskipun penyebab belum diketahui tetapi hasil CT scan
menampakan atrofi otak dan lesi densitas rendah.
-
7/27/2019 Ensefalopati Print
29/29
DAFTAR PUSTAKA
1. Departemen Kesehatan R.I.1999.Buku Ajar Diare.Pendidikan Medis Pemberantasan Diare(PMPD).Hal 3 135
2. Suraatmaja,S.2007.Kapita Selekta Gastroenterologi Anak.Jakarta:Sagung seto.Hal 1 273. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.1985.Buku
Kuliah 1 Ilmu Kesehatan Anak.Jakarta:Infomedika Jakarta.Hal 283 286
4. WHO.2009.Pelayanan Kesehatan Anak Di Rumah Sakit.Jakarta:WHO.Hal 131 15. Lean S. Gastroenteritis.pdf6. Behram, Kliegman, Arvin. Nelson Textbook of Pediatrics.Vol3.1999.Jakarta: EGC.Hal 2085-
2089