ekokritik : kajian ekologi pada novel jalan pulang …

98
EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG KARYA JAZULI IMAN DAN NOVEL BARA KARYA FEBRIALDI R. Ecocritic : Study of Ecology in the novel “Jalan Pulang” by Jazuli Iman and novel “Bara” by Febrialdi R. TESIS Oleh : RIZA DIYAN MALIANA Nomor Induk Mahasiswa : 105.04.13.011.18 Program Pascasarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Makassar 2020/2021

Upload: others

Post on 18-Oct-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG

KARYA JAZULI IMAN DAN NOVEL BARA KARYA FEBRIALDI R.

Ecocritic : Study of Ecology in the novel “Jalan Pulang” by Jazuli

Iman and novel “Bara” by Febrialdi R.

TESIS

Oleh :

RIZA DIYAN MALIANA

Nomor Induk Mahasiswa : 105.04.13.011.18

Program Pascasarjana

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Universitas Muhammadiyah Makassar

2020/2021

Page 2: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

v

Page 3: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

vi

Page 4: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …
Page 5: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga

mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” (QS. Ar

Ra’d :11).

“Belajar, belajar, dan belajar membuat mu banyak pengetahuan, belajar

itu pintu meraih kesuksesan, belajar dari kegagalan adalah hal yang bijak,

belajar hari ini, berhasil di masa yang akan datang, bercita citalah dan

berusaha dalam mewujudkannya, bermimpilah, percaya lalu dapatkan,

yakinlah hasil tidak akan menghianati usaha” (Riza).

Persembahan

Tesis ini adalah bagian dari ibadahku kepada Allah SWT, karena

kepadaNyalah kami menyembah dan kepadaNyalah kami memohon

pertolongan, sekaligus sebagai ungkapan terima kasihku kepada kedua

orang tua tercinta, ayahanda dan ibunda, ketulusannya dari hati atas doa

yang tak perna putus, semangat yang tak ternilai, serta untuk orang-orang

terdekatku yang senatiasa menemani ku mengarungi dunia ini, dan untuk

almamater biru kebanggaanku, terima kasih atas semuanya

Page 6: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

v

ABSTRAK

RIZA DIYAN MALIANA, 2020. Ekokritik : Kajian Ekologi pada novel “Jalan

Pulang” Karya Jazuli Iman dan “Bara” karya Febrialdi R. Jurusan Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia Pascasarjana Keguruan dan Ilmu Pendidkan

Universitas Muhammadiya Makassar. Di bimbing oleh Syafruddin dan Siti Aida

Azis.

Penelitin ini bertujuan untuk mengetahui isu-isu ekologi dan kearifan

lingkungan yang ditunjukkan dari sikap menghormati alam, sikap tanggung jawab

moral terhadap alam, sikap solidaritas terhadap alam, sikap kasih sayang dan

kepedulian terhadap alam dan sikap tidak mengganggu kehidupan alam yang

ada dalam Novel Jalan Pulang karya Jazuli Iman dan Novel Bara Karya Febrialdi

R.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan

analisis dan jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Prosedur

penelitian meliputi reduksi data, penyajian data, dan pemeriksaan kesimpulan

atau verifikasi. Subjek dalam penelitian ini adalah Novel Jalan Pulang karya

Jazuli Iman dan Novel Bara Karya Febrialdi R.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) sikap hormat terhadap alam

yaitu: bentuk sikap menghargai alam, kesadaran bahwa alam memiliki hak untuk

di hormati, 2) sikap tanggung jawab moral terhadap alam yaitu: mengingatkan

dan menghukum siapa saja yang secara sengaja atau mengancam eksistensi

unsur-unsur alam. 3) sikap solidaritas terhadap alam yaitu: pengakuan

kedudukan sederajat dan setara dengan alam dan sesama makhluk hidup lain di

alam ini, sikap turut merasakan apa yang dirasakan oleh alam dan upaya

menyelamatkan alam, mencegah manusia untuk tidak merusak dan mencemari

alam. 4) sikap kasih sayang dan kepedulian terhadap alam yaitu: semua makhluk

mempunyai hak untuk dilindungi, semua makhluk hidup mempunyai hak untuk

dipelihara, semua makhluk hidup mempunyai hak untuk tidak disakiti dan

pemeliharaan terhadap makhluk hidup dilakukan tanpa mengharapkan imbalan.

5) sikap tidak mengganggu kehidupan alam yaitu: kesadaran tidak merugikan

alam secara tidak perlu, kesanggupan tidak mengancam eksistensi makhluk

hidup di alam semesta.

Kata kunci : Ekokritik sastra, Ekokritik, ekologi, kearifan lingkungan, novel

Page 7: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

v

ABSTRACT

RIZA DIYAN MALIANA, 2020. Ecocritic: Study of Ecology in the novel “Jalan

Pulang” by Jazuli Iman and “Bara” by Febrialdi R. Department of Indonesian

Language and Literature Education, Teacher Training and Education,

Muhammadiya University, Makassar. Supervised by Syafruddin and Siti Aida

Azis.

This research aims to find out ecological issues and environmental

wisdom which is shown from respect for nature, attitude of moral responsibility

towards nature, attitude of solidarity towards nature, attitude of love and concern

for nature and the attitude of not disturbing natural life in Novel Jalan Pulang. by

Jazuli Iman and Novel Bara by Febrialdi R.

The approach used in this research is an analytical approach and this

type of research is a qualitative descriptive study. Research procedures include

data reduction, data presentation, and examination of conclusions or verification.

The subjects in this study were Novel Jalan Pulang by Jazuli Iman and Novel

Bara by Febrialdi R.

The results showed that: 1) respect for nature, namely: a form of respect

for nature, awareness that nature has the right to be respected, 2) an attitude of

moral responsibility towards nature, namely: reminding and punishing anyone

who intentionally or threatens the existence of the elements. natural elements. 3)

an attitude of solidarity with nature, namely: recognition of an equal and equal

position with nature and fellow living beings in this nature, an attitude of sharing

what nature feels and efforts to save nature, preventing humans from destroying

and polluting nature. 4) affection and concern for nature, namely: all creatures

have the right to be protected, all living things have the right to be cared for, all

living things have the right not to be harmed and care for living beings is carried

out without expecting anything in return. 5) the attitude of not disturbing the

natural life, namely: consciousness does not unnecessarily harm nature, ability

does not threaten the existence of living things in the universe.

Keywords: Literary ecocritic, ecocritic, ecology, environmental wisdom, novel

Page 8: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

vi

KATA PENGANTAR

Allah maha penyayang serta pengasih, demikian kata buat mewakili

seluruh karunia serta nikmat-Nya. Jiwa ini takkan henti bertahmid atas

anugerah pada detik waktu, denyut jantung, gerak langkah, serta rasa dan

rasio pada-Mu, Sang Khalik. Tesis ini merupakan setitik dari sederet

berkah-Mu kepada penulis.

Setiap orang dalam berkarya selalu mencari kesempurnaan, namun

terkadang kesempurnaan itu terasa jauh dari kehidupan seorang.

Kesempurnaan bagaikan fatamorgana yang terus menjadi dikejar

semakin menghilang bisa di dekati. Demikian pula dengan tulisan ini,

kehendak hati mau mencapai kesempurnaan, namun kapasitas penulis

dalam keterbatasan. Segala daya dan upaya telah penulis kerahkan untuk

membuat tulisan ini selesai dengan baik dan bermanfaat dalam dunia

pendidikan.

Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam

perampungan tulisan ini. Segala hormat, penulis ucapkan terima kasih

kepada kedua orang tua, Letda Inf Rusdin Pombala dan Nur afniyanti

yang telah berjuang, berdoa, mengasuh, membesarkan, mendidik dan

membiayai penulis dalam proses pencarian ilmu. Demikian pula, penulis

mengucapkan terima kasih kepada Dr. Syafruddin, M.Pd selaku

pembimbing I dan Dr. St. Aida Azis, M.Pd selaku pembimbing II yang tak

Page 9: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

vii

henti-hentinya memberikan bimbingan, arahan dan motivasi untuk

menyelesaikan proposal hingga tesis ini selesai.

Penulis pula mengucapkan terima kasih kepada teman-teman serta

rekan mahasiswa jurusan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia

angkatan 2018 atas segala kebersamaan, motivasi, saran dan bantuan

kepada penulis.

Akhirnya, dengan seluruh kerendahan hati, penulis senantiasa

mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak, selama saran dan

kritikan tersebut sifatnya membangun karena penulis yakin bahwa suatu

persoalan tidak akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan. Mudah-

mudahan dapat memberikan manfaat bagi para pembaca, teruta bagi diri

pribadi penulis, Amiin.

Makassar, 19 Februari 2021

Riza Diyan Maliana

Page 10: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................... 0

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN PERBAIKAN TESIS.................................... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................... iv

ABSTRAK ............................................................................................ v

KATA PENGANTAR ............................................................................ vi

DAFTAR ISI ......................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang .......................................................................... 1

B. Fokus Penelitian ........................................................................ 7

C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian .................................................................... 8

E. Batasan Istilah ........................................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA FIKIR ....................... 12

A. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 12

1. Pengertian Ekokritik Sastra ................................................... 12

2. Model Kajian Sastra .............................................................. 14

a. Model Kajian Sastra Lingkungan .................................... 14

1) Model Kajian Narasi Pastoral........................................ 14

a) Telaah Unsure Bucolic ‘Pengembala’ ......................... 16

Page 11: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

ix

b) Telaah Unsure Konstruksi Arcada .............................. 16

c) Telaah Unsur Wacana Retreat dan Return................. 17

2) Model kajian narasi apokaliptik ..................................... 18

a) Telaah unsur karakter pahlawan ................................ 19

b) Telaah unsur lingkungan apokaliptik .......................... 20

c) Telaah unsur visi atau ramalan ................................... 21

b. Model Kajian Etis .............................................................. 21

1) Telah sikap hormat terhadap alam ............................... 31

2) Telah sikap tanggung jawab moral terhadap alam ....... 33

3) Telah sikap solidaritas terhadap alam .......................... 35

4) Telah sikap kasih sayang dan kepedulian terhadap

alam .............................................................................. 36

5) Telah sikap tidak mengganggu kehidupan alam ........... 39

B. Kerangka Pikir ........................................................................... 39

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 42

A. Metode Penelitian ...................................................................... 42

B. Desain dan Pendekatan Penelitian ........................................... 43

C. Data dan Sumber Data Penelitian ............................................. 43

D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 45

E. Teknik Analisis Data .................................................................. 46

F. Teknik Pengujian Keabsahan Data ........................................... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 50

A. Hasil Penelitian ......................................................................... 50

B. Pembahasan ............................................................................. 63

C. Keterbatasan Penelitian ............................................................ 66

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 67

A. Simpulan ................................................................................... 67

Page 12: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

x

B. Saran......................................................................................... 69

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 70

LAMPIRAN SINOPSIS ......................................................................... 73

LAMPIRAN KUTIPAN .......................................................................... 80

LAMPIRAN IZIN PENELITIAN ............................................................. 86

LAMPIRAN VALIDATOR ..................................................................... 87

BIODATA PENULIS ............................................................................. 88

Page 13: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Selaku makhluk utama, manusia mempunyai donasi serta

pengaruh besar terhadap pergantian area secara langsung ataupun tidak.

Kritis ekologi tidak cuma ditempatkan pada daerah sains serta ekosistem

secara raga. namun dimaknai dalam konteks kehidupan secara totalitas

sebab perihal ini pula menyangkut permasalahan yang lingkungan ialah

kemanusiaan, moralitas, spiritual serta alam itu sendiri yang terpadu

dalam keharmonisasian semacam pada surah al-qashash ayat 77

mengatakan:

ه

حسن الل ا

ما

حسن ك

يا وا

ن

من الد

صيبك

س ن

ن ت

ول

خرة

ار ال

الد الله

ىك

ت ا

غ فيما

وابت

ف

بغ ال

ت

ول

يك

ف ال

ساد

سدين مف

يحب ال

ل الله

رض ان

ال

Wabtagi fīmā ātākallāhud-dāral-ākhirata wa lā tansa naṣībaka

minad-dun-yā wa aḥsing kamā aḥsanallāhu ilaika wa lā tabgil-fasāda fil-

arḍ, innallāha lā yuḥibbul-mufsidīn

Nasihat yang sangat jelas kalau janganlah berbuat kehancuran di

(muka) bumi karna sebetulnya Allah tidak menggemari orang-orang yang

berbuat kehancuran serta mereka yang membuat kehancuran hendak

diberikan balasan atas kejahatan yang sudah diberbuatnya. sangat

banyak nikmat Allah yang telah dianugerahkan kepada manusia di dunia

ini salah satunya tumbuh-tumbuhan yang sepatutnya di jaga buat

Page 14: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

2

senantiasa lestari , terdapat banyak metode supaya mengajak manusia

buat melindungi alam semesta ini. Sastra selaku media representasi

pemikiran, asumsi, serta dunia imaji, berpotensi mengatakan serta

menggambarkan area tempat sastra itu lahir. Perihal ini didukung oleh

statment Endraswara (2016:35) kalau karya sastra ialah hasil olah

imajinatif sastrawan terhadap lingkungannya sebanding dengan statment

(Juanda, 2018) karya sastra ialah hasil refleksi manusia terhadap

kehidupan yang dituangkan dalam wujud bahasa. Dengan kalimat lain,

kalau tidak sedikit pengarang menggunakan diksi semacam awan, sungai,

gunung, bintang, serta nama fauna dalam karyanya selaku refleksi

kehidupan.

Adanya keterkaitan antara alam dan karya abstrak memunculkan

gagasan tentang contoh lingkungan dalam tulisan di kalangan para pakar

ilmiah. Istilah ekokritik digunakan sebagai istilah untuk gagasan analisis

artistik yang diidentikkan dengan alam dan wilayah. Bagi Harsono

(2008:31), istilah ekokritik berasal dari bahasa Inggris ecocritticism yang

merupakan susunan kata biologi dan kata pundit. Alam dapat disinggung

sebagai penyelidikan ilmu pengetahuan tentang contoh-contoh hubungan,

tumbuhan, makhluk, dan manusia satu sama lain dan dengan keadaan

mereka saat ini. Analisis dapat diartikan sebagai struktur dan artikulasi

penilaian terhadap karakteristik positif atau negatif dari sesuatu.

Bagi Croall serta Rankin (dalam via Harsono, 2008:35) ekologi

mencangkup rangkaian ilmu alam, ilmu sosial, filsafat, serta pengetahuan

Page 15: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

3

menyeluru. Pendekatan holistiknya membuat ilmu ini jadi luas. Pokok

utama yang dibahas serta jadi pusat merupakan saling ketergantungan

seluruh makhluk hidup. Semacam cakupan area itu bisa kecil, terbatas,

namun bisa pula luas tidak terbatas, hingga ekologi bisa menghalangi diri

pada rangkuman yang kecil, tetapi bisa pula meliputi daerah yang sangat

luas (Dwijoseputro,1991:8).

Kehadiran dan pemeriksaan eksplorasi atas kecerdasan ekologis

berawal dari korelasi beberapa penelitian sebelumnya. Bagi Zaky Mubarok

(2017), ia menemukan bahwa hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa

Rendra, sebagai seorang pengrajin, benar-benar sering berpikir tentang

iklim, baik sebagai kerangka administrasi kependudukan maupun iklim,

baik sebagai kerangka administrasi kependudukan maupun iklim sebagai

struktur yang sebenarnya. . Rendra juga menampik penyalahgunaan alam

di seluruh strukturnya, terutama pertambangan tanpa mempertimbangkan

amdal yang sah dan dapat menyebabkan kepunahan biasa. Bukan hanya

itu, Rendra tidak akan menjadikan kota dan kekayaan seremonial suatu

budaya menjadi produk industri perjalanan meskipun menjadi

perdagangan asing bagi negara.

Untuk Fawziah (2017), ia menemukan bahwa hasil pemeriksaan

menunjukkan bahwa ada reaksi alami melalui penebangan dan

penghancuran hutan, dan mengejar dan mendapatkan makhluk liar

dengan dasar uang. Analisis biologis lainnya adalah dasar dan hasil

Page 16: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

4

penghancuran ekologis, fantasi area lokal yang diidentikkan dengan alam,

dan perilaku individu terhadap iklim.

Dewi (2015) menemukan bahwa hasil pemeriksaan menunjukkan

bahwa beberapa cerita pendek dengan topik pencemaran air telah

menyuarakan janji politik untuk memerangi pemusnahan alam. Apalagi,

tulisan berwawasan eko-basis belum menjadi standar dalam penulisan

Indonesia kontemporer. Beberapa kajian skolastik ini menunjukkan bahwa

metodologi alam telah banyak digunakan di Indonesia, meskipun

jumlahnya secara umum akan dibatasi sejauh eko-analisis.

Untuk Ragil Susilo (2017) ditemukan bahwa itu tergantung pada

penyelidikan yang telah dilakukan. Sampai sangat baik mungkin ditutup

sebagai masalah. Siklus ekokritik diperlukan selama waktu yang

dihabiskan untuk membuat tulisan berbasis alam. Pada dasarnya, ketiga

variabel ini memang ada hubungannya satu sama lain. Siklus ekokritik

benar-benar membantu pencipta dalam membuat karya yang menarik.

Tampaknya filsafat, epistermologi, dan aksiologi meremajakan sebuah

cerita. Yang pasti, penyelidikan alam tampaknya mempengaruhi situasi

topografi individu dalam menyampaikan sebuah cerita, antara

ekofeminisme, ekopolitik, ekososial, ekokultur, dan dominasi lingkungan.

Dalam percabangan pembelajaran dari ketiga komponen ini, mudah bagi

siswa untuk memperbaiki cerita atau membuat cerita. Oleh karena itu,

terungkaplah suatu teknik pembelajaran yang diidentikkan dengan

menulis berbasis alam, menjadi eksistensial biologis tertentu, yang

Page 17: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

5

merupakan metodologi lain yang diidentikkan dengan pembelajaran

menulis berbasis ekologi.

Bagi Uniawati (2014) menciptakan kalau bersumber analisis yang

sudah dicoba perlu terdapatnya pemahaman manusia buat hirau serta

cinta pada lingkungan tempatnya menyadarkan hidup. Manusia serta

lingkungan mempunyai ikatan simbiosis yang silih ketergantungan. Ikatan

keduanya menghasilkan sesuatu cerminan romantisme yang bahkan pada

semua manusia tidak dapat dipersamakan.

Berdasarkan kelima penelitian di atas memiliki perbedaan dalam

penelitian ini yaitu pada penelitian ke satu hingga ke empat terletak pada

bidang kajiannnya, sedangkan pada peneliti ke lima memiliki kesamaan

dengan peneliti ini yakni sama-sama meneliti novel dengan menemukan

kearifan lingkungan.

Bila saat ini orang ramai mengangkut permasalahan lingkungan

hidup pencemaran laut serta udara, penggundulan hutan serta punahnya

makhluk hidup spesies tertentu akibat rusaknya ekosistem, para

sastrawan di belahan dunia manapun, Memang sudah sejak lama beliau

mengingatkan tentang pentingnya kebersamaan dengan alam atau back

to nature (Nur Seha melalui Adi Setijowati, 2010:45). Subjek alam tidak

diragukan lagi telah dirujuk dalam banyak karya abstrak sejak masa lalu

melalui pesan-pesan ilmiah. Ekokritik memiliki pandangan dunia yang

mendasar bahwa setiap item dapat ditemukan dalam suatu organisasi

Page 18: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

6

lingkungan dan biologi dapat dimanfaatkan sebagai ilmu penolong dalam

metodologi dasar ini (Harsono, 2008: 33). Beberapa sarjana Indonesia

menjadikan alam dan iklim sebagai bagian penting dari karya mereka.

Praktis semua jurnalis fiksi memanfaatkan artikel umum sebagai

mekanisme bahasa dan ekspresi yang menarik. Salah satunya adalah

novel yang menyelidiki alam adalah novel Jalan Pulang karya Jazuli Iman

dan novel Bara karya Febrialdi R.

Novel Jalan Pulang karya Jazuli Iman dan Novel Bara karya

Febrialdi R, dalam novel ini alam semestalah yang menjadi inspirasi bagi

sang penulis, selain menyuguhkan menimpa alam semesta, khususnya

beberapa gunung yang terkenal, novel ini juga menyuguhkan idealisme

dari seorang tokoh yang bernama El serta Bara.

Dalam novel ini kondisi iklim yang mengingat sesuatu bagi alam

semesta, dua hutan, saluran air, dan makhluk liar digambarkan secara

gamblang dan luar dalam. Dengan cara ini, penelitian mengidentifikasi

hubungan antara manusia dan iklim pada Novel Jalan Pulang karya Jazuli

Iman dan Bara karya Febrialdi R penting dilakukan.

Page 19: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

7

2. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka yang jadi fokus dalam

penelitian ini adalah kearifan lingkungan. Ada pula fokus bisa dilihat lebih

rinci dibawah ini :

1. Kearifan lingkungan Novel Jalan Pulang karya Jazuli Iman

dan Bara karya Ferbrialdi R pada sikap hormat terhadap alam.

2. Kearifan lingkungan Novel Jalan Pulang karya Jazuli Iman

dan Bara karya Ferbrialdi R pada sikap tanggung jawab moral

terhadap alam.

3. Kearifan lingkungan Novel Jalan Pulang karya Jazuli Iman

dan Bara karya Ferbrialdi R sikap solidaritas terhadap alam.

4. Kearifan lingkungan novel Jalan Pulang karya Jazuli Iman dan

Bara karya Ferbrialdi R pada sikap kasih sayang dan

kepedulian terhadap alam.

5. Kearifan lingkungan novel Jalan Pulang dan karya Jazuli Iman

dan Bara karya Ferbrialdi R pada sikap tidak mengganggu

kehidupan alam.

3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kearifan lingkungan pada

Novel Jalan Pulang Karya Jazuli Iman dan Novel Bara Karya Ferbrialdi R.

Page 20: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

8

4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan diharapkan memberikan manfaat secara

teoritis dan praktis, sebagai berikut :

1. Manfaat Teoretis

a. Memperluas khazana ilmu pengetahuan dalam bidang sastra

serta meningkatkan wawasan bagi pembaca

kearifanlingkungan yang terdapat pada Novel “Jalan Pulang”

karya Jazuli Iman dan Novel “Bara" karya Ferbrialdi R. Dapat

dijadikan sebagai sumber rujukan teoritik bagi peneliti lanjutan,

sehingga memeroleh konsep baru yang akan memperkaya

wawasan dan pengetahuan dalam bidang sastra.

2. Manfaat Praktis

a. Penelitian ini diharapkan sebgai bahan referensi bagi peneliti-

peneliti berikutnya yang mempunyai persamaan dengan

penelitian ini.

b. Hasil penelitian ini bisa jadi bahan bacaan untuk menambah

pengetahuan bagi komunitas sastra memahami ekokritik.

Page 21: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

9

5. Batasan Istilah

Untuk menghindari salah pengertian dalam penelitian ini maka perlu

diberi batasan istilah dalam batas selaku berikut :

1. Ekokritik

Ecocriticism meliputi studi tentang hubungan anatara manusia

serta non manusia, sejarah manusia serta budaya yang berkaitan

dengan analisis kritis tentang manusia serta lingkungannya (Gerrard

2004:5).

Ecocriticism ialah studi tentang hubungan sastra dan

lingkungan hidup (Gilotfelty 1996).

2. Kearifan Lingkungan

Kearifan lingkungan merupakan sebuah kesadaran untuk

menjadi bagian dari alam sehingga terbentuk satu kesatuan harmoni

(Amrih, 2008:33).

Kearifan lokal (indigenous knowledge ataupun local wisdom)

ialah penumpukan pengalaman serta pembelajaran yang terjalin

secara selalu dalam kurun waktu yang sangat lama dari generasi ke

generasi (Soemarwoto 1982).

Kearifan lokal ialah wujud pengetahuan, keyakinan,

pemahaman atau wawasan serta adat kebiasaan atau etika yang

menuntut sikap manusia dalam kehidupan didalam komunitas

ekologis (Keraf 2006).

Page 22: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

10

3. Sikap.hormat.terhadap.alam

Menghargai alam melihat bahwa orang memiliki komitmen etis

untuk menghargai alam. Sikap seperti itu bergantung pada

kesadaran bahwa manusia penting bagi alam dan atas dasar bahwa

alam memiliki harga dirinya sendiri (Lihat Keraf, 2010:167).

4. Sikap.tanggung.jawab.moral.terhadap.alam.

Terkait dengan standar penghormatan terhadap alam

merupakan kewajiban etis terhadap alam karena manusia secara

antologi merupakan bagian penting dari alam. Tugas ini tidak hanya

individu tetapi juga agregat. Standar etika ini mengharapkan orang

untuk mengambil kendali. Strategi dan kegiatan bersama yang

sungguh-sungguh berusaha untuk mengamankan alam semesta dan

setiap substansinya. Ini menyiratkan bahwa pelestarian dan

pemusnahan alam adalah kewajiban bersama seluruh umat manusia

(Keraf, 2010:169-171).

5. Sikap..kasih.sayang.dan.kepedulian.terhadap.alam.

Cinta dan kepedulian terhadap alam muncul dari cara individu

individu dari lingkungan setempat semua makhluk hidup memiliki

pilihan untuk diamankan, benar-benar fokus, tidak terluka dan benar-

benar fokus. Standar ini adalah pedoman etis untuk menempuh satu

jalan menuju jalan lain tanpa mengantisipasi apa pun secara

konsekuen. Semakin Anda mencintai alam, semakin Anda

Page 23: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

11

membentuk menjadi manusia yang berkembang sebagai pribadi

yang berkepribadian kokoh. (Pikirkan tentang Keraf, 2010: 172-173).

6. Sikap.solidaritas.terhadap.alam.

Solidaritas Kosmis adalah sikap manusia dengan alam yang

berfungsi untuk mengontrol perilaku manusia dalam batas-batas

keseimbangan yang berfungsi untuk mengontrol perilaku dalam

batas-batas keseimbangan kosmis serta mendorong manusia untuk

mengambil kebijakan yang pro alam dan tidak setuju terhadap

tindakan yang merusak alam (Eugene:1989)

7. Sikap.tidak.mengganggu.kehidupan.alam.

Orang-orang memiliki komitmen moral dan kewajiban terhadap

alam, di sepanjang garis ini dalam hal apapun mereka tidak akan

memiliki keinginan untuk menyakiti alam sia-sia karena orang tidak

secara etis dianjurkan untuk membuat gerakan yang menyakiti orang

individu. Watak untuk tidak ikut campur dengan keberadaan makhluk

hidup individu adalah penampilan nilai perlawanan manusia.

Page 24: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Tinjauan Pustaka

Terdapat sebagian perihal perlu dibahas dalam ulasan teori ini, ialah

penafsiran ekokritik sastra, karakteristik teks ekokritik,

1. Pengertian Ekokritik Sastra

Selanjutnya ekokritik berasal dari bahasa inggris ecocritticism

yang ialah bentukan dari kata ecology serta kata criticism, ekologi

dapat diartikan sebagai kajian ilmiah tentang pola ikatan antara

manusia, hewan, tanaman, serta lingkungannya terhadap satu sama

lain. Kritik bisa dimaksud selaku wujud serta ekspresi evaluasi

tentang mutu suatu. Dengan demikian secara simpel bisa dimaksud

dengan kritik berwawasan lingkungan (Harsono,2008:31).

Berikutnya (Glotflety,1996 :XIX) Ekokritik sastra merupakan`

studi tentang ikatan antara sastra serta lingkungan fisik. penafsiran

ini senada dengan pendapat Gerrard (2004:4) mengatakan kalau

ekokritik bisa menolong memastikan, mengeksplorasi, serta apalagi

menuntaskan permasalahan alam dalam pengertian yang lebih luas.

Dalam pemanfaatannya sebagai modus untuk menyikapi perilaku,

renungan dan anggapan masyarakat setempat terhadap iklim secara

umum, tulisan mengungkapkan pemikiran-pemikiran mengenai iklim,

termasuk kualitas wawasan ekologis. Ini adalah pemikiran yang

Page 25: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

13

sepenuhnya masuk akal tentang tulisan (biologis). Lebih lanjut,

Karridge (1998) mengatakan bahwa ekokritik perlu mengikuti

pemikiran mengenai iklim dan penggambarannya. Hal lain

diungkapkan oleh Juliasih K. (2012: 87) yang melaporkan bahwa

masalah karakteristik atau alam memerlukan pemeriksaan sosial

yang logis mengingat masalah tersebut adalah tentang komunikasi

antara informasi lingkungan dan perubahan sosial.

Hal ini cenderung dikatakan bahwa ekokritik Lawrance Buell

mengatakan bahwa sebagian dari aturan adalah, (1) iklim non-

manusia tampak sebagai tepi serta kehadiran yang menunjukkan

bahwa rangkaian pengalaman umat manusia terlibat dalam sejarah

bersama; (2) kepentingan manusia tidak dianggap sebagai salah

satu kepentingan otentik; (3) tanggung jawab manusia terhadap iklim

sangat penting untuk arah moral membaca, dan (4) sebagai

terjemahan adalah iklim sebagai siklus bukan sebagai pengaturan

yang konsisten atau berkah yang tidak disimpulkan dalam konten

(Buell, 1995: 7-8).

Pesan-pesan ekokritik memiliki beberapa kualitas, termasuk

atribut damai dan mengandung kisah-kisah bencana yang bersifat

profetis. Secara spesifik, pastoralisme adalah sebuah tradisi seni

yang mengandung idealisme dari masyarakat perkotaan ke kota-kota

yang awalnya ada di Alexandria kuno dan berubah menjadi cara

bersyair di Eropa sepanjang Renaisans secara keseluruhan, damai

Page 26: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

14

adalah setiap tulisan yang menggambarkan kota dengan

membedakannya secara nyata dan tegas dengan kota (Gifford,

1999: 2).

Kisah malapetaka profetik adalah pengungkapan tentang akhir

sejarah. Topik penting dari bencana kenabian sebagian besar adalah

pertempuran antara yang besar dan yang berbahaya.

Apokaliptisisme diuraikan sebagai jenis yang dikandung dari

keadaan darurat, dimaksudkan untuk memperkuat penentuan

jaringan yang diminimalkan dengan berbagi harapan dan impian

kemerdekaan dari perbudakan. Menulis bencana secara kenabian

adalah menulis penting, hiburan bagi yang dianiaya

(Thompson.1997:13-14).

2. Model.Kajian.Sastra

a. Model.Kajian.Sastra Lingkungan

1) Model studi narasi.pastoral

Damai berasal dari bahasa Latin atau Yunani Minister,

khususnya Poimen, yang berarti gembala. Untuk situasi ini

penggembalaan sangat diidentikkan dengan kehidupan di

lapangan yang sesuai dengan atribut-atribut tulisan damai,

yaitu menggambarkan kehidupan ideal di kota yang dekat

dengan komponen alam. Sukmawan (2016:30)

melaporkan bahwa selama tahun 1610-an,

penggembalaan adalah sejenis syair atau pertunjukan

Page 27: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

15

yang memuat kisah para gembala. Dalam cerita, ada

percakapan antara gembala yang berbicara tentang

pekerjaan, kehidupan sehari-hari, semua yang mencakup

penciptaan artistik, pemandangan umum, dan iklim

provinsi.

Sama halnya dengan komentar Gifford (1999:2)

melaporkan kalau Pastoral merujuk pada tiap karya sastra

yang menjabarkan tentang kehidupan pedesaan yang

berbeda dengan wilayah urban ataupun perkotaan. Suatu

sastra bisa dikatakan selaku sastra pastoral bila penuhi

kriteria selaku berikut : (1) ekosentris, (2) narasi

kehidupan, penghidupan, serta tata metode hidup yang

selaras dengan norma alam, (3) tempat hidup yang

nyaman dan ideal, (4) kesatuan harmoni antara manusia

dan lingkungan, (5) idealisasi desa dan romantisme masa

lalu, serta (6) reflektif-introspektif (sukmawan, 2016:45).

Pastoral ialah wujud puisi ataupun drama yang

mengisahkan para gembala yang berdialog dengan

penggembala yang lain, baik tentang penggembalanya

ataupun tentang lingkungan pedesaan yang

melingkupinya. Oleh sebab itu, secara gampang bisa

dikatakan kalau penggembala(an) ialah indikator berarti

pastoral (no shepherd, no pastoral). Tidak hanya itu,

Page 28: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

16

bentuk pastoral juga dapat dilihat dari sudut pandang

pembaca atau pendengar.

Dari sudut pandang ini, pastoral ialah pelarian diri

(retreat) mengarah serta kembali (return) kealam

pedesaan ataupun kehidupan masa dulu sekali. Uraian

lebih spesial menimpa pastoral merupakan pemakaian

yang secara universal mengacu kepada zona isi, ialah

seluruh wujud sastra yang berisi uraian tentang alam

pedesaan secara implicit ataupun eksplisit berlawanan

dengan alam perkotaan (Gifford,1999:1).

1) Telaah.unsure.bucolic.‘pengembala’

Salah..satu..elemen berarti mencirikan sastra

pastoral…merupakan bucolic..‘penggembala’..yang bisa

dimaknai secara simple kalau penggembala..asal..dari

kehidupan..desa..(Sukmawan,..2016:31). Namun implikasi

pengguna asosiasikan kepada novel pelewak “Audiens

perkotaan yang terpelajar menyangka orang-orang desa

adalah pelawak. Puisi masa itu melebih-lebihkan

humor/gurauan dari orang pedesaan. Arti bucolic dipadan-

kan dengan penggembala” pertimbangaan kalau

pengembala serta penggembalaan jadi indikator berarti

pastorall, lebih-lebihkan padahal ini sejarah.

2) Telaah.Unsur.Konstruksi.Arcadia.

Page 29: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

17

Karakteristik berarti pastorall yang lain merupakan

muat pengembangan surga dalam konten. Surga adalah

strategi romantis untuk hidup atau tempat yang dikagumi.

Karena jenis konten damai yang mendasarinya adalah

idylls yang diambil dari bahasa Yunani eidyllion yang

berarti gambar cerdas yang berisi karya-karya pendek

tentang penggambaran yang dikagumi. Istilah idylls dalam

perkembangan selanjutnya digunakan di mana-mana,

tidak hanya mengacu pada bangunan indah yang unik.

Misalnya, tidak memetik produk organik dari pohon bisa

disebut idylls (Gifford, 1999:13-16).

Sampai saat ini dalam bukunya Sukmawan (2016:

34) perkembangan utopia dipisahkan menjadi tiga

variabel, yaitu: (1) komponen idilis yang berisi gambaran

tentang pemuliaan harga-harga kota yang menyimpulkan

analisis metropolitan, (2) kesengsaraan komponen,

sebagai struktur yang secara konsisten berpikir kembali

atau ke masa lalu; dan (3) komponen geogis yang

menunjukkan pelipur lara bekerja secara bersahabat

dengan alam.

3) Telaah..unsur.wacana.Retreat.dan.Return

Sukmawan (2016:42) menggambarkan

pembicaraan mundur dan pulang sebagai jenis

Page 30: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

18

keberangkatan dari kota. Hal ini tampak sangat berbeda

bila dikontraskan dengan gagasan penulisan damai yang

mengacu pada cara atau cara hidup yang dimuliakan.

Cara hidup yang ideal digambarkan dalam kehidupan di

kota yang berbanding terbalik dengan cara hidup di sekitar

sana. Retreat adalah jeda manusia dari hiruk pikuk

kehidupan, kerumitan hidup dan persoalan kota, bertekad

untuk menjauh atau melarikan diri dari perilaku kita.

Kembali menyinggung untuk kembali ke kota dan

memperbaiki perilaku mereka.

Pembaca/penonton memahami bahwa alam

terbuka dalam pembacaan damai adalah Shangri-la

karena bahasa yang dikagumi. Pada akhirnya, damai

adalah bicara, adalah strategi untuk memanfaatkan

bahasa yang mengembangkan dunia yang tidak sama

dengan kenyataan yang sebenarnya. Meskipun termasuk

dalam wacana damai dan komponen lidah, kebiasaan

damai bergantung pada pemahaman bahwa

pembicaraannya tidak meniru korespondensi asli. Damai

pada dasarnya adalah pembicaraan retret yang hanya

metode untuk melepaskan diri dari seluk-beluk kota,

kerabatnya, masa kini, perilaku "penyelidikan" kita

(Gifford, 1999:45-46).

Page 31: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

19

2) Model kajian narasi apokaliptik

Tulisan bencana profetik adalah klasifikasi

penulisan cerita seputar (1) pengungkapan yang

diintervensi oleh makhluk dari dunia yang diberikan

kepada manusia; (2) untuk mengatakan sesuatu yang luar

biasa yang cepat berlalu; (3) menyangkut gambaran

eskatologis tentang keselamatan, (4) bersifat spasial; dan

(5) menghubungkan alam semesta surgawi lainnya (Wolf

dalam Carter,2007:3).

Sebagian dari sifat-sifat normal dalam tulisan

nubuatan bencana adalah (1) wartawan pada umumnya

akan memilih orang-orang besar sebelumnya dan

menjadikan mereka santo dalam cerita; (2) sang legenda

terus-menerus menghadapi tantangan yang diikuti oleh

pemandu yang luar biasa yang menunjukkan adegan-

adegan khas yang menarik dan memberikan

sambutannya; (3) informasi terus-menerus disampaikan

melalui visi; (4) mimpi secara teratur menggunakan

gambaran yang tidak biasa, bukan rahasia; (5) visi

tersebut seringkali skeptis tentang kemungkinan bahwa

syafaat manusia akan mengatasi keadaan saat ini; (6) visi

pada umumnya selesai dengan dewa membawa ke

kehancuran terakhir dan membangun udara superior; (7)

Page 32: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

20

penulis penghancur seluruh dunia secara teratur

menggunakan nom de plumes, yang mereka buat untuk

orang-orang kudus yang mereka pilih; (8) para sarjana

secara teratur mengambil masa lalu dan menulis seolah-

olah itu adalah prediksi; dan (9) pusat bencana kenabian

adalah untuk melibatkan dan menjaga "pelindung

kebenaran" (Morris dalam Carter, 2004:4).

a) Telaah.unsur.karakter.pahlawan

Salah satu kualitas tulisan nubuatan bencana

adalah adanya legenda. Jenis orang suci diuraikan sebagai

menyelesaikan suatu usaha yang diikuti oleh seorang

pemandu. Dengan demikian, penyelidikan komponen

karakter legenda dapat menyebutkan fakta objektif tentang

(1) pilihan sebagian besar individu sebelumnya dan

menyebabkan mereka menjadi orang suci dalam cerita; (2)

kisah usaha sang legenda yang disertai oleh seorang

pemandu besar; dan (3) pada umumnya para pembantu

dari pekerjaan suci itu menunjukkan kepadanya adegan-

adegan biasa yang menarik dan menawarkan anggapan-

anggapan (Morris, 1972).

b) Telaah.unsur.lingkungan.apokaliptik

Terjemahan lain dari kehancuran seluruh dunia

sebagai pemikiran yang tidak bermaksud untuk

Page 33: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

21

mengantisipasi masa depan namun mengubahnya,

dikomunikasikan oleh Killingswort dan Palmer dalam

catatan mereka tentang The Populace Bomb karya Paul

Ehrlich. Hal ini diperkuat oleh penilaian Ehrlich sendiri

(1996:52) bahwa iklim apokaliptisisme dalam

penggambaran ini tidak terikat dengan penilaian kiamat,

namun menjauhinya dengan teknik-teknik yang memikat.

Penyelidikan komponen iklim nubuatan bencana dapat

dicoba dengan memperhatikan (a) kisah-kisah yang berisi

pandangan tentang dunia yang berkembang (Thompson,

1997:13-14); (b) cerita-cerita yang menggiurkan upaya

menjauhi kiamat, tidak mengharapkan kiamat (Gerrard,

2004: 99; (c) ada pengaturan bahwa sebagai ciri alam

semesta, orang melakukan upaya gagah berani dengan

melihat keajaiban alam, dan (d) cerita yang memiliki

pemahaman menepis dorongan untuk memaksakan

kehendak pada alam (Janik 1995:107).

c) Telaah.unsur.visi.atau.ramalan

Penyelidikan komponen visi atau ramalan dapat

dicoba dengan teknik membedah (1) jenis informasi

bencana kenabian disampaikan melalui mimpi; (2)

pemanfaatan gambar dan teka-teki tertentu dalam

menyampaikan visi; (3) gagasan skeptis tentang visi

Page 34: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

22

sehubungan dengan kemungkinan bahwa syafaat manusia

akan mengatasi keadaan saat ini; dan (4) sebuah cerita

yang mengambil sejarah sebelumnya dan mengubahnya

seolah-olah itu adalah ramalan.

a. Model kajian etis

Tata krama membahas kualitas dan standar baik yang

diterima oleh jaringan tertentu sebagai aturan dan model untuk

bertindak sebagai manusia. Pada umumnya kerangka nilai,

yang dipertahankan sebagai jadwal hidup yang layak,

diturunkan dan diteruskan melalui agama dan budaya yang

dipandang sebagai sumber utama dari standar dan kualitas

yang baik (Keraf, 2010:14-16).

Perilaku membutuhkan jabatan hanya sebagai

mekanisme artikulasi. Kantor artikulasi kesopanan dapat

berupa bahasa, meskipun perspektif non-bahasa juga

dipikirkan. Cara artikulasinya bisa seperti tulisan. Tata krama

yang dikomunikasikan melalui bahasa membutuhkan struktur

yang berbeda. Salah satu indikasinya adalah kesopanan alam

atau (nilai) kecerdasan ekologis. Kecerdasan ekologis untuk

mengikat kebersamaan (Amrih, 2008:33).

Page 35: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

23

Kecerdasan ekologis adalah tugas awal yang dikenal

pertama kali ketika istilah wawasan terdekat muncul. Mengingat

bahwa wawasan ekologis adalah perilaku yang teratur dari

orang-orang terdekat, maka gagasan terkenal itu diketahui,

maka kecerdasan lingkungan memiliki berbagai tugas,

termasuk ahli lingkungan (HGQuaritch Ridges), kepribadian

sosial, atau karakter sosial publik (Haryati Soebadio). , karakter

sosial lingkungan (mundarjito ), budaya indah (ayatrohaedi),

kepribadian publik, karakter sosial (soedirman), informasi asli

(semali dan kincheloe). Bukan hanya nama yang berbeda,

intelijen terdekat juga memiliki terjemahan yang berbeda di

antara para ahli. Keanekaragaman terjemahan yang

direncanakan pada kenyataannya hanya berdasarkan editorial,

kontras sejauh kulminasi dari perincian, dan bervariasi sejauh

aksentuasi, aksentuasi, atau aksentuasi pada masalah tertentu.

Dengan murah hati, setiap terjemahan intelijen lingkungan

memiliki kesamaan dan saling ketergantungan. Keragaman

pemahaman dapat dipilih sebagai terjemahan yang

menggarisbawahi, menekankan, memfokuskan atau

memajukan sudut (1) hal; (2) struktur dan struktur; (3) atribut

atau kualitas; (4) bekerja; (5) contoh warisan dan jenis

artikulasi; dan (6) hasil.

Page 36: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

24

Dari bagian fokus pada materi dan siklus

perkembangannya, Soemarwoto (1982) menyiratkan bahwa

wawasan lingkungan (informasi asli, atau kelihaian terdekat)

adalah agregasi keterlibatan dan pengajaran yang konstan

selama rentang waktu yang sangat luas dari satu usia ke yang

lain. Pengalaman yang terkumpul ini membingkai gambaran

luar dan dalam dari kondisi alam yang dialami. Hal ini

menyebabkan kegiatan yang dilakukan senantiasa dilandasi

oleh pemahaman terhadap kondisi dan banyaknya keterlibatan

yang telah dimiliki, sehingga terbentuklah informasi/informasi

yang dapat berwawasan dan beradaptasi dengan kondisi suatu

iklim, susunan yang mendalam ini kemudian disinggung

sebagai "kecerdasan alam" dan dalam perjalanannya

berkembang menjadi "kecerdasan lingkungan (kecerdasan

lingkungan) karena kemewahan dan keragaman iklim yang luas

sehingga sangat jelas wilayahnya.

Dari bagian memperkuat struktur dan struktur, Pitoyo

(2008) mencirikan kelihaian sebagai jenis ingin melihat,

merasakan, memulai, dan kemudian tunduk pada standar; jenis

kesiapan melihat dan kapasitas yang ditunjukkan dengan

perkembangan karakteristik hukum pembuatnya; dan jenis

pemahaman menjadi penting bagi alam untuk membingkai

konkordansi yang disatukan. Dari perspektif yang sama, Keraf

Page 37: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

25

(2010) mengatakan bahwa kelihaian konvensional adalah

semua jenis informasi, keyakinan, pemahaman dan informasi

dan kebiasaan moral Flying corps (AU) yang memandu

mentalitas manusia dalam kehidupan dalam jaringan biologis.

Dengan demikian, kearifan adat bukan hanya tentang informasi

atau pemahaman kelompok masyarakat asli tentang

masyarakat dan seberapa besar kedekatan antar masyarakat,

namun juga menyangkut informasi, pemahaman dan adat

istiadat tentang masyarakat, alam dan bagaimana hubungan

antar seluruh penghuninya. daerah lokal biologis. Setiap

wawasan konvensional ini dihayati, dilatih, diinstruksikan, dan

diturunkan mulai dari satu zaman lalu ke zaman berikutnya,

yang secara bersamaan membentuk contoh perilaku manusia

biasa, baik terhadap orang perorangan maupun terhadap alam

dan yang tidak mencolok.

Dari sisi pemusatan pada perspektif kepribadian (atribut),

matowanyika (1991) memiliki kemungkinan bahwa kerangka

wawasan konvensional (informasi lingkungan lokal) tergantung

pada pemanfaatan aset individu, khususnya (1) sepenuhnya

pedesaan; (2) sepenuhnya bergantung pada penciptaan iklim

aktual di dekatnya; (3) kombinasi kualitas keuangan, sosial,

sosial dan kelembagaan dengan ikatan keluarga sebagai jalan

masuk ke dalam kerangka sirkulasi dan keluarga sebagai

Page 38: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

26

alasan pembagian kerja; (4) kerangka diseminasi yang

mendorong partisipasi; (5) kerangka penalaran bersama; dan

(6) sangat bergantung pada informasi dan pengalaman

terdekat. Dari sisi yang sama, Rahayu (2004) menjelaskan

bahwa informasi adat merupakan kerangka nilai dalam

permintaan kehidupan sosial, sosial, moneter, dan alam, yang

hidup di tengah-tengah masyarakat konvensional. Karakteristik

kualitas dalam informasi konvensional bersifat dinamis,

berpenampilan menarik dan dapat diakui oleh daerah setempat.

Dalam jaringan residen konvensional, informasi adat

ditampilkan sebagai sekumpulan pengaturan, informasi, bakat.

Kualitas dan moral yang mengontrol permintaan sosial daerah

setempat yang berproses untuk hidup dan berkreasi dari satu

zaman ke zaman lainnya. Kemudian, Poespowardjojo

mengatakan bahwa wawasan (dekat) mengandung standar (1)

memiliki pilihan untuk bertahan di luar masyarakat, (2) memiliki

kemampuan akomodatif, (3) memiliki kemampuan integratif, (4)

memiliki pilihan untuk mengontrol dan (5) mendorong

perkembangan sosial.

Dari bagian warisan dan jenis artikulasi, Semali dan

Kincheloe (1998) menjelaskan bahwa informasi asli

dimasukkan ke dalam kepribadian penduduk dan latihan

mereka. Informasi ini juga diuraikan dalam cerita, lagu,

Page 39: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

27

dongeng, aturan, gerakan, fantasi, kualitas sosial, keyakinan,

kebiasaan. Penduduk yang sah, dialek terdekat, aplikasi

perlindungan, peralatan, bahan, jenis tanaman, dan jenis

makhluk. Informasi asli dibahas secara lisan, dengan contoh

masalah, dan melalui budaya. Jenis korespondensi dan

asosiasi asli sangat penting untuk siklus dinamis tingkat

terdekat dan untuk konservasi, peningkatan, dan penyebaran

informasi ini.

Dari aksentuasi pemanfaatannya, Putra (2008)

menyatakan bahwa kearifan lingkungan merupakan komponen

informasi dan praktik, baik yang didapat dari masa lampau

maupun sebenarnya mengelola iklim dan penghuni yang

berbeda yang memiliki tempat dengan wilayah setempat di

suatu tempat. , yang digunakan untuk menangani masalah.

secara tepat dan akurat berbagai kasus serta tantangan yang

dialami.

Dari bagian hasil, H.G. Quaritch Ridges mencirikan

kelihaian (lingkungan) sebagai keseluruhan kepribadian sosial

yang digerakkan oleh penduduk/negara karena pertemuan

mereka sebelumnya. Salim (1999) mengatakan bahwa

wawasan (dekat) adalah hubungan manusia dengan iklim

sehingga memunculkan jenis penciptaan moral, cara pandang,

Page 40: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

28

cara hidup, dan berbagai praktik yang memiliki konsekuensi

positif bagi pemeliharaan dan pelestarian iklim.

Keraf (2006) melaporkan bahwa kecerdasan terdekat

adalah semua jenis informasi, keyakinan, penggambaran atau

informasi dan kebiasaan, jadwal atau moral yang menarik

perilaku manusia dalam kehidupan di area lokal biologis.

Kemudian lagi, Wahono (2005) menjelaskan bahwa kecerdikan

terdekat adalah kelihaian dan teknik berurusan dengan alam

semesta dalam memastikan keseimbangan lingkungan yang

telah ditunjukkan cukup lama oleh berbagai bencana seperti

penghalang dan kecerobohan manusia. Seorang penduduk

memperoleh dan menumbuhkan wawasan sebagai informasi

atau pemikiran tentang standar standar, kualitas sosial, latihan

dan perangkat keras karena cerminan dari berurusan dengan

iklim. Seringkali wawasan mereka tentang iklim lingkungan

digunakan sebagai panduan yang tepat dalam meningkatkan

keberadaan iklim pribadi mereka. Gagasan kelihaian di sekitar

didirikan di lingkungan atau kerangka informasi adat dan

eksekutif (Mitchell, et, 2000). Wawasan lingkungan adalah

berbagai informasi dan perspektif dalam cara hidup manusia

berkumpul, yang merupakan konsekuensi dari persepsi selama

rentang waktu yang luas (Babcock dalam Arafah, 2002).

Terjemahan kecerdikan terdekat dalam UU no. 32 Tahun 2009

Page 41: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

29

adalah sifat-sifat luhur yang berlaku dalam gaya hidup warga

antara lain menghadapi iklim secara terkendali.

Sirtha (2003) menjelaskan bahwa jenis kecerdasan

terdekat yang ada secara lokal dapat berupa kualitas, standar,

keyakinan, dan pedoman yang tidak biasa. Struktur yang

beraneka ragam ini membuat pemanfaatan intelijen di sekitar

menjadi begitu banyak. Intelijen lingkungan Guni, antara lain: 1)

sebagai perlindungan dan pengamanan aset tetap; 2) membina

SDM; 3) sebagai kemajuan budaya dan ilmu pengetahuan; 4)

sebagai nasihat, keyakinan artistik, dan pembatasan.

Kecerdasan lingkungan bekerja dari kualitas sosial yang

dipertahankan desain sosial lokal sendiri dan mengisi sebagai

panduan, pengatur dan tanda-tanda untuk bertindak dalam

gaya hidup yang berbeda baik ketika mengelola orang lain atau

alam. Hingga kini, kehadiran kearifan lokal terus kabur dalam

berbagai pertemuan lokal. Salah satu komunitas lokal yang

benar-benar tidak berdaya melawan kurangnya kearifan

lingkungan adalah lingkungan lokal peternak tepi hutan, yang

harus dijalankan sebagai dukungan sosial untuk upaya

perlindungan hutan dan pelestarian aset hutan (Santoso, 2004).

Pemahaman tentang pentingnya menyiratkan bahwa iklim

yang sehat dan dapat dikelola harus diberikan kepada orang-

orang, untuk kehidupan masing-masing. Bantuan pemerintah

Page 42: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

30

secara agregat salah satunya dipengaruhi oleh kemungkinan

alam untuk mewujudkan rahayuning buwana. Daya dukung

hidup saat ini menjadi pembicaraan yang nyata dan signifikan,

baik di tingkat lingkungan, publik atau publik. global. Hal ini

disebabkan karena iklim menyangkut kebutuhan dan

kepentingan banyak individu (Anshony Ch. Dan Sudarso,

2008:v)

Kemudian, Anshory Ch. Lebih lanjut Sudarso (2008:v)

menyatakan bahwa iklim merupakan tempat penyelesaian,

kehadiran, dan pergaulan bagi manusia. Hubungan antara

individu manusia dan hewan yang berbeda dapat berjalan

dengan baik, jika ada mutualisme yang harmonis, dengan

pedoman partisipasi yang berharga. Masing-masing saling

memberi ruang kesempatan hidup, sehingga terjadi

kesepakatan dan keselarasan, sebagaimana pelajaran dari

Penguasa Agung, adalah mengasah otak untuk benar-benar

fokus pada malaningbumi yang tertuang dalam buku Gendhing

Writing.

Kecerdasan alami adalah semboyan untuk membentuk

keseimbangan selamanya. Sebut misalnya pohon. Hewan yang

sangat dimuliakan oleh Allah adalah pohon atau tumbuhan. Ia

adalah binatang yang sejak lahir sampai mati terus-menerus

menyerah, tidak peduli apakah saat musim kemarau dengan

Page 43: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

31

kondisi panas dan terbakar. menusuk, atau di musim berangin

yang membekukan, sampai hewan-hewan Tuhan yang

bernama pohon atau tumbuhan baru saja mendapatkan atau

garis nasib dan anugerah-Nya. Hewan-hewan yang kontras dan

berbeda yang ada di seluruh alam semesta (Buwana X, dalam

Anshoriy Ch. Dan Sudarsono, 2008: xiv-xv) mengungkapkan

bahwa pohon juga memiliki kebenaran yang paling penting,

mencoba apa pun yang mereka hasilkan, termasuk semua

makanan berdaun yang ditawarkan. kepada orang lain.

manusia. Secara deduktif, tidak mempermainkan berbagai

manfaat tumbuhan. Ada begitu banyak latihan penting dari

kehidupan ini yang merupakan sumber motivasi dan

kecerdasan dari tanaman.

Dari beberapa pengertian tersebut, cenderung (I)

mendefinisikan pemikiran kelihaian lingkungan ekologis

(environment) sebagai sekumpulan sorotan dan karya yang

muncul karena refleksi manusia terhadap alam dan perjumpaan

masa lalu guna mengarah pada moral, kualitas , dan aturan

yang pragmatis untuk mengatasi masalah kehidupan dan

memiliki konsekuensi positif. terhadap pemeliharaan dan

perlindungan iklim; (ii) jelas dirasakan bahwa wawasan

ketetanggaan secara tegas diidentikkan dengan hubungan

manusia dengan iklim atau alam; Jadi sangat mungkin (iii) tidak

Page 44: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

32

salah lagi dipahami bahwa isu-isu ekologis berawal dari

ketidakkonsistenan hubungan antara manusia dan keadaan

mereka saat ini dan hal ini terbentuk dalam perilaku manusia

yang tidak menjadikan kelihaian di sekitar sebagai alasan moral

untuk perilaku mereka.

Kecerdasan ekologis adalah standar yang baik seperti

perilaku sadar terhadap alam (regard for nature), perilaku sadar

terhadap alam (kewajiban moral terhadap alam), ketabahan

yang tak ternilai, aturan empati dan kekhawatiran terhadap

alam (benar-benar fokus pada alam), pedoman kesetaraan ;

standar berbasis suara; dan aturan kepercayaan yang baik

(Analyze Tylor, 1986; Naes, 1993; Artis, 1993; Keraf, 2010).

1) Telaah.sikap.Hormat.terhadap.Alam

Menghargai alam melihat bahwa orang memiliki

komitmen etis untuk menghargai alam. Perilaku tersebut

tergantung pada pengaturan bahwa manusia adalah

esensial bagi alam dan bidang karakteristik memiliki harga

diri (Analyze Keraf, 2010:167). Dalam sudut pandang moral

ekologis, memandang alam sebagai komponen lingkungan

tergantung pada kesadaran terbuka akan nilai yang melekat

pada alam, jika alam memiliki harga dirinya dengan tujuan

bahwa ia memiliki pilihan untuk dianggap.

Page 45: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

33

Alam memiliki hak istimewa untuk dihormati, dengan

alasan bahwa keberadaan manusia bergantung pada alam,

namun khususnya mengingat realitas ontologis bahwa

manusia adalah bagian penting dari alam, maka manusia

adalah individu dari sosialisme lingkungan. keterkaitan,

koneksi, indivisibility, dan kehormatan obligasi.

Dalam gagasan Timur, misalnya, kebenaran tidak

terisolasi ke dalam bidang-bidang yang berbeda dan tidak

terikat satu sama lain, namun kebenaran dipandang sebagai

satu kesatuan yang seragam. Pada dasarnya, pandangan

Timur menganggap semua sebagai komunikasi sebagai

perilaku terhadap alam, sebagaimana mentalitas terhadap

alam memiliki keterkaitan sosial (analisis Suseno, 1993: 82).

Selain itu, dalam sistem pemikiran timur yang sangat

kosmosentris, manusia dan alam adalah solidaritas dalam

keselarasan (analisis Saryono, 2008: 196).

Sangat mungkin beralasan bahwa kepedulian

terhadap alam ditunjukkan dalam (1) kemampuan untuk

menghargai alam. (2) pemahaman bahwa alam memiliki

harga dirinya, (3) kesadaran bahwa alam memiliki pilihan

untuk dianggap, (4) pemahaman bahwa alam memiliki

kepercayaan, dan (5) menghormati alam untuk hidup,

menciptakan dan mengisi secara deduktif sesuai alasan

Page 46: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

34

pembuatnya (Lihat Armstrong dan Botzler, 1993; Keraf,

2010: 167-168).

2) Telaah.Sikap.Tanggung.Jawab.Moral.terhadap.Alam

Berpegang teguh pada standar penghormatan

terhadap alam adalah kewajiban etis terhadap alam,

mengingat fakta bahwa secara ontologis manusia adalah

bagian penting dari alam. Tugas ini tidak hanya individu

tetapi juga agregat. Aturan etis ini mengharapkan orang

untuk mengambil dorongan, strategi, dan aktivitas agregat

asli untuk memastikan seluruh alam semesta dan segala

sesuatu di dalamnya. Penderitaan ini menyiratkan bahwa

pelestarian dan pemusnahan alam adalah tugas bersama

seluruh umat manusia. Kewajiban bersama ini ditunjukkan

melalui penegasan, pelarangan, dan penolakan terhadap

setiap individu yang diatur atau tidak untuk merugikan dan

membahayakan keberadaan alam. Kewajiban moral tidak

hanya berpusat pada manusia, sombong, tetapi juga sangat

besar. Sebuah tugas atas dasar panggilan muluk untuk

memastikan alam itu sendiri, untuk menjaga keseimbangan

dan kepercayaan sistem biologis. Kewajiban yang membuat

orang merasa menyesal atas peristiwa bencana mengingat

fakta bahwa keseimbangan sistem biologis telah melambat.

Hingga, orang-orang pada saat itu melakukan aktivitas yang

Page 47: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

35

tak ternilai untuk mengomunikasikan kesalahan mereka dan

sangat perlu untuk menyeimbangkan kembali kekacauan

besar (Keraf, 2010:169-171).

Kewajiban mengenai keberadaan air dan tanah,

misalnya, tidak hanya bersifat individu tetapi juga bersifat

agregat. Pedoman etika ini mengharapkan orang untuk

mengambil dorongan, usaha keras, pengaturan, dan

aktivitas agregat yang tulus untuk mengamankan

keseimbangan alam. Hal ini menunjukkan bahwa

perlindungan air dan tanah adalah tugas bersama setiap

individu. Kewajiban bersama ini ditunjukkan melalui

pemberian wewenang, penolakan, dan penolakan terhadap

setiap individu yang merancang atau tidak mengambil

langkah untuk membahayakan keberadaan komponen

karakteristik tersebut (Pikirkan tentang Keraf, 2010:169).

3) Telaah.sikap.solidaritas.terhadap alam

Ketabahan astronomis adalah disposisi manusia

dengan alam, yang berperan dalam mengendalikan perilaku

manusia dalam batasan-batasan keseimbangan yang muluk-

muluk, dan mendorong manusia untuk mengambil strategi-

strategi yang mendukung alam dan tidak menyetujui

kegiatan-kegiatan yang merusak alam. (Eugene: 1989).

Page 48: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

36

Perspektif ekofeminis mengingkari seluruh

rasionalitas penguasaan sehingga tidak membenarkan

adanya penundukan. Tidak ada pesta yang lebih baik

dibandingkan dengan yang berikutnya. Laki-laki lebih buruk

dari perempuan, kulit putih lebih unggul daripada kulit

cokelat, dan manusia lebih buruk daripada non-manusia

(alam), sehingga semua perkumpulan adalah setara

(pikirkan Warren dalam Keraf, 2010:152).

Sebagai bagian penting dari alam semesta, orang

pasti memiliki pekerjaan yang setara dengan alam dan

dengan hewan hidup lainnya. Realitas ini menimbulkan

sensasi ketabahan pada diri manusia, sensasi kebersamaan

dengan alam dan makhluk hidup lainnya. Misalnya, memiliki

pilihan untuk merasakan apa yang dirasakan makhluk itu

sehingga muncul kesepakatan untuk memastikannya.

Cenderung dikatakan bahwa ketabahan dengan alam

ditunjukkan dalam (1) pengakuan akan situasi yang setara

dan setara dengan alam dan dengan makhluk hidup lainnya

di dunia ini; (2) perilaku berbagi apa yang mampu secara

alami; (3) upaya penyelamatan alam, menjaga manusia dari

perusakan dan pengotoran alam dan keutuhannya; dan (4)

berusaha memadukan mentalitas manusia dengan sistem

biologis.

Page 49: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

37

4) Telaah.Sikap.Kasih.Sayang.dan.Kepedulian.Terhadap.Alam

Cinta dan kepedulian terhadap alam muncul dari cara

individu individu dari area lokal biologis, semua makhluk

hidup memiliki hak istimewa untuk diamankan,

dipertahankan, tidak disakiti, dan benar-benar difokuskan.

Standar ini adalah aturan moral satu arah, mengemudi jalan

alternatif, tanpa mengantisipasi apa pun akibatnya. Semakin

menghargai alam, manusia terus berkembang menjadi

manusia yang berkembang, sebagai manusia yang

berkepribadian kuat (Analyze Keraf, 2010: 172-173).

Disposisi empati terhadap alam menimbulkan kerinduan dan

perilaku untuk menjaga dan memelihara alam sebaik yang

diharapkan. Ketenangan dan keselarasan yang megah

ditunjukkan melalui sikap yang ramah, watak yang tidak

saling mencampuri atau tidak saling mencampuri antar

komponen yang tak ternilai harganya. Oleh karena itu,

memastikan kesesuaian yang luas adalah penampilan

empati, sama seperti mengamankan pemeliharaan yang

sangat besar. Simpati dapat dipertahankan dan

dipertahankan jika setiap individu berusaha untuk bertindak,

berkata, bertindak atau berpotensi mencintai makhluk hidup

individu (analisis Suryono, 2008:169).

Page 50: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

38

Alam menghidupkan orang dari perspektif yang

sebenarnya, tetapi juga dari perspektif psikologis dan

terjemahan dunia lain. Oleh karena itu, penting untuk

memiliki mentalitas kasih sayang dan kepedulian manusia

terhadap alam sehingga dapat menjamin kemakmuran

internal dan eksternal manusia. Dalam kehadirannya yang

mistik (jiwa) alam sebenarnya menyebabkan kewajaran,

kewaspadaan, dan kontrol dunia lain terhadap pandangan

dan perilaku manusia agar tidak marah, menyalahgunakan,

dan menyampaikan alam dari satu sudut pandang dan sekali

lagi, membuat kemajuan menuju persahabatan dalam ikatan

sampai kesesuaian atau kesepakatan tercapai. kehidupan.

Sangat mungkin dianggap bahwa simpati dan

kekhawatiran terhadap alam bergantung pada kesadaran

bahwa (1) semua makhluk hidup memiliki hak istimewa

untuk dipastikan, (2) semua makhluk hidup memiliki pilihan

untuk benar-benar difokuskan, (3) semua makhluk hidup

segala sesuatu memiliki hak istimewa untuk tidak dirugikan,

dan (4) keamanan dan pemeliharaan semua makhluk hidup

diselesaikan tanpa mengantisipasi apa pun secara

konsekuen (analisis Keraf, 2010).

5) Telaah.Sikap.Tidak.Mengganggu.Kehidupan.Alam

Page 51: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

39

Manusia memiliki komitmen dan kewajiban etis

terhadap alam, karenanya bagaimanapun ia tidak ingin

menyakiti alam secara sia-sia karena manusia secara etis

tidak sah untuk melakukan kegiatan yang merugikan individu

individu, sikap tidak mengganggu keberadaan makhluk hidup

individu adalah salah satu jenisnya. bernilai signifikan.

ketahanan manusia. Nilai perlawanan diidentifikasikan

dengan kemampuan memperhatikan, dan mengamankan

keberadaan dan keadaan orang-orang sehingga setiap

orang bebas, tidak terluka dan terluka, tidak membuatnya

merepotkan.

Sikap tidak mengganggu keberadaan alam

terkandung dalam (1) keakraban dengan tidak menyakiti

alam secara sia-sia, (2) kemampuan untuk tidak mengutuk

keberadaan makhluk hidup di alam semesta, (3) menjaga

dan memenuhi komitmen untuk tidak menyakiti alam dalam

standar, dan (4) mengabaikan alam. dalam kondisi tak

bernoda.

Page 52: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

40

B. Kerangka Pikir

Berdasarkan kajian pustaka di atas, maka pada bagian iniakan

diuraikan beberapa hal yang dijadikan sebagai landasan berpikir

selanjutnya. Landasan berfikir ini akan mengarahkan penulis untuk

menemukan data dan informasi dalam kajian ekologi ini.

Ekokritik berasal dari kata Yunani eikos yang berarti ‘rumah’ dan

logos yang berarti ‘ilmu’. Ekokritik dekat dengan teori poskolonial karena

keduanya menawarkan diskursi yang melawan kekuasaan yang bersifat

colonial dan/atau kapitalis.(Huggan dan Tiffin, 2009). Ekokritik merupakan

pandangan yang mempertanyakan: alam sebagai bagian yang tak

terpisahkan dari manusia telah dieksploitasi oleh manusia itu sendiri demi

kepentingan ekonomi dan politik.

Hal ini yang menjadi ketertarikan penulis dalam mengkaji, penelitian

ini mengkaji dua novel dengan menggunakan pendekatan ekokritik oleh

Keraf. Fokus penelitian ini mengkaji isu-isu ekologi yaitu sikap hormat

terhadap alam, sikap tanggung jawab moral terhadap alam, sikap

solidaritas terhadap alam, sikap kasih sayang dan kepedulian terhadap

alam, dan sikap tidak menganggu kehidupan alam yang terdapat pada

Novel “Jalan Pulang” karya Jazuli Iman dan Novel “Bara” Karya Febrialdi

R.

Page 53: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

41

` Hal ini yang menjadi keyakinan penulis untuk meneliti.Kerangka

pikir dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam bentuk bagan sebagai

berikut :

BAGAN KERANGKA PIKIR

1. Sikap.Hormat.terhadap.alam

2. Sikap.tanggung.jawab.moral.terhadap.

alam

3. Sikap.solidaritas.terhadap.alam

4. Sikap.kasih.sayang.dan.kepedulian.

.terhadap.alam

5. Sikap.tidak.menganggu.kehidupan..

alam

Kajian Teori Keraf

EKOLOGI

NOVEL BARA KARYA

FEBRIALDI R

NOVEL JALAN PULANG

KARYA JAZULI IMAN

Analisis

Temuan

Page 54: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

42

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode

deskriptif kualitatif. Amanuddin (2006:16) berkata “metode kualitatif

senantiasa bersifat deskriptif maksudnya informasi yang dianalisis berupa

deskripsi fenomena, tidak berbentuk angka-angka ataupun koefisien

tentang variable”. Metode deskriptif kualitatif berperan buat memandang

serta mendeskripsikan data yang ada dalam Novel Jalan Pulang karya

Jazuli Iman dan Novel Bara Karya Febrialdi R.

Nawawi (Siswantoro, 2010:56) menyatakan “metode deskriptif bisa

dimaksud selaku prosedur pemecahan permasalahan dengan

menggambarkan ataupun melukiskan keadaan subjek atau objek

penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang nampak

ataupun sebagaimana terdapatnya”.

Sugiyono (2014:1) “metode penelitian kualitatif merupakan metode

penelitian yang digunakan buat meneliti pada keadaan objek yang

alamiah, dimana peneliti merupakan selaku instrument kunci, teknik

pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data

bersifat induktif dan penelitian kualitatif lebih menekankan arti dari pada

generalisasi”.

Page 55: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

43

Pemilihan metode ini cocok dengan karakteristik ini, ialah : (1) Novel

Jalan Pulang Karya Jazuli Iman dan Novel Bara Karya Febrialdi R

dipandang bersifat alamiah, sebab peneliti tidak melakukan rekayasa

terhadap Novel Jalan Pulang dan Novel Bara tersebut, (2) peneliti

bertindak sebagai instrument yang dapat memahami Novel Jalan Pulang

Karya Jazuli Iman dan Novel Bara Karya Febrialdi R, (3) analisis atau

pengolahan data dilakukan apa adanya, tanpa perlakuan, tanpa

perhitungan statistik buat mendapatkan penafsiran, serta (4) hasil

penelitian dinegosiasikan dengan ahli relevan.

B. Desain dan Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

analisis. Aminuddin (1987:198) menyatakan bahwa “Pendekatan analisis

adalah suatu pendekatan yang berusaha menemukan dan memahami

gagasan, tanggapan maupun sikap itu dalam hal ini akan mampu

memperkaya kehidupan rohani pembaca”. Dalam hal ini pendekatan

analisis digunakan untuk menganalisis atau mengetahui kearifan lokal

lingkungan yang terdapat dalam Novel Jalan Pulang Karya Jazuli Iman

dan Novel Bara Karya Febrialdi R.

Page 56: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

44

C. Data dan Sumber Data Penelitian

1. Data

Penelitian ini adalah kalimat atau ungkapan yang terdapat

dalam Novel Jalan Pulang karya Jazuli Iman dan Novel Bara Karya

Febrialdi R yang berhubungan dengan kearifan lingkungan ditinjau

dari kajian teori Keraf. Data yang dimaksud adalah (1) sikap.hormat

terhadap.alam (2) sikap.tanggung.jawab.moral.terhadap.alam (3)

sikap..solidaritas..terhadap..alam (4) sikap..kasih..sayang..dan

kepedulian..terhadap..alam (5) sikap..tidak.mengganggu.kehidupan

alam.

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini Novel “Jalan Pulang” dengan

jumlah 300 halaman tahun 2018 karya Jazuli Iman diterbitkan oleh

Djeladjah Pustaka di Yogyakarta dan Novel Bara dengan jumlah

372 halaman tahun 2017 diterbitkan oleh Djeladjah Pustaka di

Yogyakarta. Penentuan dua novel tersebut sebagai sumber data

berdasarkan pertimbangan : (1) kedua novel tersebut mengandung

unsur ekologi dalam strukturnya yang di tulis oleh pengarangnya (2)

kedua novel tersebut sarat makna dan mempunyai alur cerita yang

cukup kuat mengenai kecintaan kepada alam semesta melalui

sosok El dan sosok Bara yang diceritakan telah menaklukkan

berbagai puncak gunung di berbagai tempat di Nusantara (3) dalam

kedua novel ini menurut saya alam semestalah yang menjadi

Page 57: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

45

inspirasi penulis yang menjadikan tokoh mendedikasikan

kehidupannya untuk alam.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik studi

pustaka yang bertujuan mendapatkan bahan-bahan yang relevan,

kemudian bahan tersebut digunakan sebagai acuan dan untuk

mempersahih penelitian. Pengumpulan penelitian ini yang berisi ketentuan

studi kepustakaan, tentang kearifan lokal lingkungan dalam Novel Jalan

Pulang karya Jazuli Iman dan Novel Bara Karya Febrialdi R. Studi

kepustakaan dilaksanakan dengan langkah-langkah berikut:

1. Peneliti membaca sumber data (Novel Jalan Pulang dan Novel Bara)

secara teliti, kritis, dan cermat. Peneliti membaca sumber data

secara berulang untuk memahami dan menghayati secara kritis,

utuh, dan menyeluruh terhadap sumber data. Hal ini bertujuan untuk

mencermati dengan tepat isu-isu ekologi dan kearifan lokal

lingkungan.

2. Peneliti membaca, menandai dan mencatat bagian-bagian dalam

novel yang diangkat menjadi data. Langkah ini dipandu oleh

rumusan masalah dan tujuan penelitian, yakni isu-isu ekologi dan

kearifan lingkungan yang terdapat dalam novel Jalan Pulang karya

Jazuli iman dan Novel Bara Karya Febrialdi R.

3. Membuat kesimpulan dalam bentuk laporan.

Page 58: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

46

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik analisis model alir yaitu “Suatu proses analisi yang terdiri dari tiga

alur kegiatan yang terjadi bersamaan yakni reduksi data, penyajian data

dan pemeriksaan data kesimpulan atau verifikasi” (Milea dan Huberman,

1998: 15-21). Langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:

1. Menganalisis data dengan teknik menandai sekaligus mencatat

bagian-bagian dari novel yang mengandung isu-isu ekologi dan

kearifan lokal lingkungan.

2. Reduksi data yang meliputi seleksi dan klasifikasi cerita yang akan

dianalisis, kemudian menyeleksi bagian-bagian tersebut

diidentifikasikan sesuai dengan permasalahan isu-isu ekologi dan

kearifan lokal lingkungan.

3. Penyajian data meliputi penataan, pengkodean dan analisis data.

Setelah data terkumpul, baru diadakan analisis terhadap isu-isu

ekologi dan kearifan lokal lingkungan. Adapun tahap-tahap dalam

menganalisis data tersebut adalah peneliti membaca berulang kali

dan memahami isi Novel Jalan Pulang karya Jazuli Iman dan Novel

Bara Karya Febrialdi R. Permasalahan yang dirumuskan yaitu

mengelompokkan bentuk kearifan lokal lingkungan yang terdiri atas

sikap hormat terhadap alam, sikap tanggung jawab moral terhadap

alam, sikap solidaritas terhadap alam, sikap kasih sayang terhadap

alam, dan sikap tidak mengganggu kehidupan adalah alam. Secara

Page 59: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

47

bertahap hasil analisis data yang telah diklasifikasikan diperiksa

dengan membaca berulang sehingga akan diperoleh data yang

lengkap.

4. Verifikasi data dengan bantuan pendapat para pakar.

5. Penarikan simpulan sementara sesuai dengan hasil analisi yaitu

berupa isu-isu ekologi dan kearifan lokal lingkungan.

6. Menyusun hasil karya akhir yang berupa isu-isu ekologi dan kearifan

lokal lingkungan dalam Novel Jalan Pulang Karya Jazuli Iman dan

Novel Bara Karya Febrialdi R.

F. Teknik Pengujian Keabsahan Data

Pengujian keabsahan data sangat berarti dalam suatu penelitian

tujuannya merupakan data yang telah diteliti betul-betul bisa

dipertanggungjawabkan. Moleong (2010:171) “Keabsahan data ialah

konsep penting yang diperbaharui dari konsep kesahihan (validitasi) serta

keandalan (reabilitas) menurut versi ‘positivisme’ dan disesuaikan dengan

tuntutan pengetahuan, kriteria serta paradigma sendiri.

Keabsaan data penelitian dipertanggungjawabkan lewat validitasi

serta reabilitas data, penelitian ini memakai uji validitasi deskriptif,

deskriptif dalam penelitian ini dicoba dengan mengamati data yang berupa

satuan kata, kalimat, wacana, dialog, monolog, interaksi antar tokoh dan

Page 60: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

48

peristiwa dari berbagai data yang ditemui buat mengamati seberapa jauh

data tersebut bisa dimaknai sesuai konteksnya.

Realibilitas ataupun keandalan data digunakan buat mengenali

seberapa jauh sesuatu instrumen memberikan hasil yang sama terhadap

objek yang di ukur berulang-ulang pada suasana yang sama. Realibilitas

data dilakukan secara intrarrater, ialah dengan membaca serta

menganalisis data secara berulang-ulang buat menguji konsistensi hasil

pengukuran, tidak hanya itu uji stabilitas pula dicoba dengan memakai

expert judgment ialah memohon pertimbangan pakar ataupun ahli yang

dalam perihal ini, antara lain wajib mempunyai ketentuan harus memiliki

pengetahuan serta pengalaman yang mencukupi dalam bidang ilmu

ekologi sastra serta ilmu sastra, kajian sastra, dan kritik sastra.

Bersumber pada kreteria serta pertimbangan diatas ditetapkan satu

validator ialah Dr. Muh. Akhir, M.Pd , beliau merupakan dosen tetap

Universitas Muhammadiyah Makassar, Pendidikan S1 di Universitas

Muhammadiyah Makassar, Pendidikan S2 Universitas Negeri Makassar

dan Pendidikan S3 di Universitas Negeri Makassar . Beliau juga sangat

aktif menulis serta meneliti, jurnal beliau yang bisa di temukan di googl

scholer antara lain: Interfensi Bahasa Bugis dalam Penggunaan Bahasa

Indonesia Lisan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia FKIP Unismuh Makassar pada tahun 2017, Pengembangan

Materi Ajar Bahasa Indonesia Berbasis Karakter pada tahun 2017,

Page 61: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

49

Pengajaran Menulis Paragraf Deskriptif Berbasis Lingkungan Sosial pada

tahun 2017, Menanamkan Pendidikan Karakter Melalui Strategi Belajar

Memnaca di Sekolah pada tahun 2017, Tindak Tutur Ilokusi Sebagai

Media Penyampaian Pesan Sosial Pada Iklan Layanan Masyarakat pada

tahun 2019 dan yang terbaru Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan

Teknik Permainan Kelompok Siswa Kelas V di SDN 110 Lagoari di

Kabupaten Wajo pada tahun 2020.

Pemilihan beliau selaku validator pula tidak terlepas dari kesediaan

beliau buat mengosongkan waktu buat membaca serta memeriksa data

yang disajikan dalam penelitian. mulai dari latar belakang sampai bagian

simpulan serta saran, saran serta kritikan yang diberikan beliau dikira

sangat kapabel berlandaskan pengetahuan beliau serta pengamatan yang

mendalam sebagai pakar/ahli, akademisi, serta praktisi di bidang sastra

ekologi dan ilmu/Kajian/Kritik dari sastra.

Page 62: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

50

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Bentuk-bentuk kearifan lingkungan dalam novel Jalan Pulang karya

Jazuli Iman dan novel Bara Karya Febrialdi R, hendak dikemukakan

menimpa Kepedulian terhadap alam adalah kemampuan untuk

menghargai alam, pemahaman bahwa alam memiliki harga dirinya sendiri,

perhatian bahwa alam memilih pilihan untuk dianggap, perhatian bahwa

alam dapat dipercaya, dan menganggap alam ada, hidup, berkreasi, dan

mengisi secara normal sesuai tujuan. ciptaannya. Bentuk kewajiban yang

baik terhadap alam adalah mengingatkan, melarang, dan menolak setiap

individu yang merancang atau tidak mengutuk membahayakan

keberadaan komponen-komponen alam.

Watak ketabahan terhadap alam adalah pengakuan bagian yang

setara dan setara dengan alam dan dengan makhluk hidup lainnya di

alam ini, perilaku berbagi apa yang pada dasarnya mampu, upaya untuk

menyelamatkan alam, menjauhkan diri dari manusia dari mengganggu

dan mencemari alam dan seluruh kehidupan di dalamnya, dan berusaha

untuk menyesuaikan perspektif manusia dengan lingkungan.

Sikap simpati terhadap alam adalah bahwa semua makhluk hidup

memiliki hak istimewa untuk dipastikan, semua makhluk hidup memiliki

Page 63: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

51

pilihan untuk benar-benar fokus, semua makhluk hidup memiliki hak

istimewa untuk tidak disakiti, dan keamanan dan perawatan untuk semua

makhluk hidup adalah dilakukan tanpa mengantisipasi apapun akibatnya.

Sikap tidak mengganggu keberadaan alam adalah kesepakatan untuk

tidak menyakiti alam secara sia-sia, kesanggupan untuk tidak menegur

keberadaan makhluk hidup di alam semesta, dukungan dan semangat

komitmen untuk tidak menyakiti alam dalam standar, dan pengosongan

alam dalam kondisi yang tak bernoda.

1. Sikap Hormat Terhadap Alam

Amstrong dan Botzler, (1993), dan keraf, (2010:167-168) yang

menyatakan bahwa “sikap hormat terhadap alam terwujud dalam

kesanggupan menghargai alam, kesadaran bahwa alam mempunyai

nilai pada dirinya sendiri, kesadaran bahwa alam memilih hak untuk

dihormati, kesadaran bahwa alam mempunyai integritas, dan

penghargaan terhadap alam untuk berada, hidup, tumbuh, dan

berkembang secara alamiah sesuai dengan tujuan

penciptaannya”.Hal ini dapat dilihat dari kutipan :

Meski selalu kubesarkan dan kupelihara keyakinanku bahwa kau kuat dan ada, aku tetap saja khawatir barangkali engkau yang kini mungkin sedang bertapa atau apa di belantaran, disana harimau-harimau – yang rantai makanannya diganggu orang-orang kota – mengintaimu dengan mata tajam, setajam mata pemuda-pemuda yang gontai, lengah, melupakan senja, dan lelah sepulang kerja. (Jazuli, 2017:2)

Page 64: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

52

Dari kutipan diatas perilaku sikap tanggung jawab moral

terhadap alam tergambar dari kalimat “disana harimau-harimau yang

rantai makanannya diganggu orang-orang kota” hal ini mengingatkan

bahwa jika kita merusak ekosistem alam ini akan memberikan

dampak, harimau akan ke pemukiman untuk mencari makanannya

dan hal ini akan membahayakan untuk semua.

“kemudian El menikmati jeda. Ia berhenti di jembatan dengan sawah hijau membentang, mendengarkan suara gemericik air, menjadi perasa angin-angin, menjadi pemerhati gunung, awan, dan langit di kala pagi. Ia tidak memburu, ia tidak diburu. Bersepeda adalah satu dari beberapa cara mengejek dunia” Sekar bercerita, “yang sesak dengan mesin dan orang-orang yang serba tergesa-gesa.” Lanjutnya kepada Rais di kantin kampus PI. (Jazuli,2017:114-115)

Dari kutipan di atas tokoh menunjukkan bahwa alam

mempunyai itegritas dan penghargaan terhadap alam untuk berada,

hidup, tumbuh dan berkembang secara alamiah di kehidupan, hal ini

menunjukkan sikap hormat terhadap alam.

Ya alam memang tak seharusnya dilawan. Alam mesti diakrabi,dijadikan guru, serta sahabat, batin bara memetik pelajaran dari kejadian itu. (Febrialdi,2018:33)

Dari pernyataan di atas, sikap peduli terhadap alam

digambarkan oleh karakter yang memahami bahwa alam tidak untuk

dilawan namun harus disesuaikan dan dijadikan sebagai pendidik

Page 65: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

53

dan pendamping karena alam memiliki pilihan untuk diperlakukan

dan diperlakukan sebagaimana mestinya. menjadi.

2. Sikap Tanggung Jawab Moral Terhadap Alam

Keraf, (2010: 169) yang menyatakan bahwa “ sikap tanggung

jawab moral terhadap alam terwujud dalam bentuk mengingatkan,

melarang, dan menghukum siapa saja yang secara sengaja atau

tidak mengancam membahayakan eksistensi unsur-unsur alam

tersebut”. Hal ini dapat dilihat dari kutipan berikut:

Dapat dipahami, sebab eksploitasi penambangan pasir merapi- baik yang legal maupun ilegal- dampak dan rasanya adalah sama saja bagi masyarakat dominan; mudharat dan kekesalan. (Jazuli,2017:96)

Sikap tanggung jawab moral terhadap alam sangatlah penting

untuk kehidupan manusia karena apa yang di lakukan terhadap alam

itu yang akan di dapatkan kemudian hari seperti kutipan di atas

dampak dari penambangan pasir merapi dapat di rasakan oleh

masyarakat sekitar.

…Perusahan menipu mereka, mereka kini tak lagi punya pencarian karena hutan su tidak ada begitu.Mata air juga susah, tra seperti dulu,” Bapak Pius menjelaskan… (Jazuli, 2017:221) …Anda perlu tahu bahwa saya terlibat dan mendukung kawan-kawan lokal di muting melawan sawah, sawit, karet, yang menggusur pohon-pohon sagu, menguras air, merubah budaya lokal dan segala jenis degradasi lain, atas nama uang, pembangunan, atau apapun argumentasi di balik kerakusan orang kota… (Jazuli,2017:177)

Page 66: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

54

…Kalau lingkungan rusak, maka kehidupan pasti tra baik lagi, tra seimbang.Hutan itu jantung kita, Mama… (Jazuli, 2017:221) …Mereka kini bilang; setop tebang hutan, setop merusak lingkungan, tapi perusahaan tra mau dengar.Perusahaan su dapat tanda tangan, su dapat ijin… (Jazuli,2017:221) …Kalau sawit masuk dan meratakan hutan, menebang pohon-pohon.Maka tradalagi hutan.Kalau hutan tra ada, maka trada juga burung-burung, maka para penjaga cndrawasih, kasuari, ndik, semua harus lawan.Kalau trada hutan, trada, pohon sagu, maka para penjaga pohon sagu harus lawan. Kalau trada hutan dan ditanami sawit, air habis karena sawit paling banyak sedot air ketimbang tanaman lain, sudah itu juga pupuk dan limbahnya mencemari sungai. Nah karena itu maka sungai hilang, maka penjaga sungai harus lawan.Karena sungai hilang, ikan dan buaya juga hilang, maka penjaga buaya harus lawan, dan seterusnya.Kita semua berkaitan… (Jazuli,2017:222) …Sungai Bian telah menjadi saksi sejak masuknya perusahaan sawit pada tahun 1990an. Air sungai kini tak lagi bisa langsung diminum,ikan-ikan tak bisa ditemukan semudah dahulu. “dan sagu makanan pokok kami”, kata Robert Palas Kaize. “hilang”, lanjut mantan kepala suku Malind Mbayn Anim itu. Perkebunan kelapa sawit selain menghilangkan tanaman lain di sekitarnya, ia juga sangat mengganggu persediaan air tanah untuk tanaman lain di kebut sawit... (Jazuli, 2017:228)

Dari beberapa kutipan di atas masalah perusahaan yang

merusak lingkungan sekitar menunjukkan sikap yang tidak baik

sehingga tokoh membantu untuk mengusir perusahaan keluar dari

lingkungan mereka sehingga hal ini menunjukkan tanggung jawab

Page 67: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

55

moral terhadap alam tergambar dari tokoh yang menyadari bahwa

alam ini harus seimbang dan di jaga agar kelak nanti anak cucu

mereka masih bisa merasakan alam yang hijau dan asri.

Mencari orang yang tersesat di gunung.Bukanlah sebuah permainan petak umpet.Dibutuhkan nyali, kemampuan, dan kesiapan di atas rata-rata guna menghadapi resiko-resiko yang tak terduga.Melebihi kewaspadaan mendaki gunung itu sendiri. (Febrialdi,2018:16)

Dari kutipan di atas mengingatkan bahwa mendaki gunung

bukanlah asal mendaki harus mempunyai kesiapan mental dan

pengetahuan akan alam sekitar, agar tidak menjadi pendaki yang

tidak merusak alam hal ini menunjukkan sikap tanggung jawab moral

terhadap alam terlihat dengan tokoh mengingatkan.

…Tiba-tiba, batu yang tengah diinjak Bara lepas dari cengkeraman tanah tebing.Longsor ke tanah.Sialnya lagi, dahan santigi yang tengah jadi pegangannya pun ternyata lapuk.Lelaki yang tengah dilanda kebingungan itu sudah tak sempat lagi menggapai tali pengaman... (Febrialdi,2018:61) …Bara jatuh terguling-guling. Akar dan batang santigi malang melintang berseliweran menyelimuti tubuhnya. Debu dan pasir berhamburan.Lereng tanjakan yang terjal dan penuh tonjolan batu itu kini siap menyentuhnya.Sepersekian detik lagi, batu cadas menyentuh tubuhnya.Tiba-tiba sosok tangan krempeng milik Suhe menyambar dalam waktu yang tepat.Mereka berpegangan sembari saling berpandangan… (Febrialdi,2018:62)

Page 68: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

56

Dari kutipan di atas menunjukkan perilaku sikap tanggung

jawab moral terhadap alam hal ini dapat terlihat ketika di alam tapi

tidak berhati-hati akan mendapat musiba yang tidak di sangka.

3. Sikap Solidaritas Terhadap Alam

Warren dan Keraf, (2010:152) yang menyatakan bahwa “sikap

solidaritas terhadap alam terwujud dalam pengakuan kedudukan

sederajat, setara dengan alam dan dengan sesame makhluk hidup

lain di alam ini; sikap turut merasakan apa yang dirasakan oleh alam;

upaya menyelamatkan alam, mencegah manusia untuk tidak

merusak dan mencemari alam dan keseluruhan kehidupan di

dalamnya; dan usaha menghormoniskan perilaku manusia dengan

ekosistem”. Hal ini dapat dilihat dari kutipan berikut ini:

“Juga seakan aku lebih memilih untuk belajar

mengeja kata dari mula, belajar bicara bahasa

alam, dari nol, dari suara angin, dari dedaun

pun reranting yang terinjak, dari pada harus aku

dengarkan perbincangan orang-orang kota

yang kini sungguh jauh lebih tak bisa aku

mengerti”. (Jazuli, 2017:22)

Dari kutipan diatas dapat dilihat perilaku sikap solidaritas

terhadap alam tergambar dari tokoh yang ingin belajar bahasa alam,

dari suara angin, dari dedaun pun sehingga tokoh dapat mengerti

akan alam.

“akan kutampung seluruh embun di Pasar Bubrah di pagi yang dingin ini. Aku akan bekerja dengan keras menangkapi semua. Peluhku akan menjadi air paling segar yang pernah diteguk pendaki manapun.” Jelas El

Page 69: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

57

sambil mengajak Sekar kembali ke tenda. (Jazuli,2017:108-109)

Dari kutipan diatas menunjukkan sikap solidaritas terhadap

alam tokoh dapat menampung embun untuk di jadikan air minum

para pendaki, hal ini menunjukkan kedudukan sederajat manusia,

saling membutuhkan satu sama yang lainnya. Manusia

membutuhkan alam untuk hidup dan sebaliknya alam membutuhkan

manusia.

“Tapi alam tidak hanya dicipta untukmu dan beberapa orang yang sama dengan kemauanmu, alam tidak hanya meresponmu, alam merespon semua orang.Ia akan menjadi seperti apa yang telah orang-orang perbuat. Jika banyak orang membuang sampah sembarangan di alam, maka alam akan menjadi sesuatu dengan banyak sampah berserakan. Jika banyak orang yang menebang pohon dan tidak peduli air, maka alam akan menjadi sesuatu dengan sedikit produksi air dan lain sebagainya. Itulah kenapa namanya natural.Apa adanya, ia akan menjadi yang dunia menjadikannya.” (Jazuli,2017:113)

Dari kutipan di atas tokoh mengetahui betul kedudukan alam

setara dengan apa yang manusianya perbuat hal ini menunjukkan

tokoh mempunyai sikap solidaritas terhadap alam.

“ ini obat buat sendiri. Kami buat dari daun hutan lumpur.Anak pakai kalau malam dan pagi.Nyamuk pagi bahaya.Malaria. Anak pasti su tahu to seperti apa malaria sakitnya. Kata Bapak, anak su pernah satu tahun di Wamena?”. (Jazuli,2017:162)

Dari kutipan diatas banyak manfaat yang alam berikan

terhadap kebutuhan manusia ini bagian dari usaha

Page 70: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

58

menghormoniskan perilaku manusia dengan ekosistem, jika manusia

sadar banyak manfaat jika menjaga dan merawat alam, hal ini akan

menjadi dampak baik dan menjadikan manusia akan merawat alam

ini menunjukkan sikap solidaritas terhadap alam.

Tanpa terasa simpang air trjun Cibeureum terlewati.Jalan pun semakin menanjak berliku-liku. Tiba di pos air panas mereka berhenti untuk masak mi dan menyeduh kopi. Dinginnya angin pegunungan mulai menyentuh pori-pori Bara, Suhe, Heri, Roni dan Wilis.Simfoni bintang malam pun mulai terdengar. (Febrialdi,2018:59)

Dari kutipan diatas dapat dilihat sikap solidaritas terhadap alam

tergambar dari tokoh mengakui kedudukan yang setara dengan

alam, kehidupan itu harus seimbang agar membentuk harmonisasi

kehidupan yang lebih baik.

4. Sikap Kasih Sayang dan Kepedulian Terhadap Alam

Keraf.(2010) yang menyatakan bahwa “Sikap kasih sayang dan

kepedulian terhadap alam didasari oleh kesadaran bahwa semua

makhluk hidup mempunyai hak untuk dipelihara, semua makhluk

hidup mempunyai hak untuk tidak disakiti, dan perlindungan dan

pemeliharan terhadap semua makhluk hidup dilakukan tanpa

mengharapkan balasan”. Hal ini dapat dilihat dari kutipan berikut ini:

“Iya, ya meskipun tetap tidak seasri dulu waktu aa kecil. Tapi tetap di depok ini banyak tempat yang masih hijau dan hidup.Ada empang-empang, kali-kali, lapangan-lapangan yang anak-anak kecilnya pada main bola dan main-main becekan juga masih banyak. Secara lalu lintas dan tata kota memang ampun deh macet

Page 71: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

59

kota depok ini, tapi secara alamnya, masih bagus,” kata rama semangat. (Jazuli, 2017:4-5).

Dari kutipan tersebut dapat dilihat perilaku sikap kasih sayang

terhadap alam tergambar dari tokoh yang masih membanggakan

kota depok yang alamnya masih hijau meski di kota yang banyak

polusi karena asap kendaraan.

“andai alam selalu hijau. Aku membayangkan jika daerah ini ditinggalkan dari sentuhan manusia, dan yang menyentuhnya hanyalah air, sinar matahari, dan udara, pasti akan indah sekali disini,” kata sekar. (Jazuli, 2017:112)

Dari kutipan di atas dapat dilihat sikap kasih sayang dan

kepedulian tokoh terhadap alam tergambar dari keinginan tokoh

untuk melihat alam selalu hijau.

…Setelah sejenak membasahii kembali kerongkongannya dengan satu tegukan air, sekar keluarkan trashbag dari head cariernya, ia punguti satu persatu sampah yang ia temukan di pos dua. Dari sampah-sampah itu, Sekar menemukan beberapa gelas bekas seduhan kopi di gelas bekas air mineral… (Jazuli, 2017:110) …Selesai dengan peregangan singkatnya, Sekar berjalan kearah suara injakan botol kemasan tadi.Ia memungutnya, dan ketika ia berbalik badan guna memasukkan sampah itu ke trashbag, sesosok laki-laki berdiri mengejutkannya... (Jazuli, 2017:118-119)

Page 72: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

60

Dua kutipan di atas menunjukkan tokoh mempunyai sikap kasih

sayang dan kepedulian terhadap alam dengan memungut sampah

plastik di sepanjang perjalanannya mendaki gunung.

…“nggak apa-apa,” rama meraih pergelangan tangan sekar yang sedikit gemetaran sebab masih beradaptasi di ketinggian biang lala. “ sebentar lagi sunset, kita akan menjadi dua langka, dua yang beruntung dari jutaan orang di kota megapolitan ini, dua yang masih punya waktu untuk senja… (Jazuli, 2017:12)

…Matahari sudah di perbatasan.Air mata sekar jatuh di pipinya yang serona senja.Dan langit semakin cantik... (Jazuli, 2017:14)

Dua kutipan diatas menunjukkan tokoh sangat rindu akan

keindahan alam di tengah perkotaan hal ini menunjukkan sikap kasih

sayang dan kepudulian tehadap alam.

Ia sapu seluruh pemandangan depan rumah dengan matanya. Ditemukan sangkar-sangkar burung di sisi depan rumah, sangkar-sangkar yang dulu sekar lepaskan diam-diam burung-burung peliharaan ayah. Sedang di sekeliling rumah, meski sudah pasti tidak ada lagi bunga-bunga matahari kesayangannya, tetap masih ia temukan pohon-pohon dan tanaman-tanaman lain yang dulu ia tanam. (Jazuli, 2017:16)

Tokoh menunjukkan sikap kasih sayang dan kepedulian

terhadap alam dengan melepaskan burung, menanam pohon dan

menanam tanaman di pekarangan rumahnya.

Anak, yang baru saja di maksu Maria, adalah sebuah pohon. Dan tidak hanya Maria, semua siswa kelas 4,5, dan 6 memiliki pohon peliharaan yang mereka sebut sebagai ‘anak’ mereka masing-masing. (Jazuli, 2017:169)

Page 73: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

61

Dari kutipan di atas mengajarkan untuk merawat alam dan

menimbulkan rasa kasih sayang dan kepedulian terhadap alam

sekitar sangat tergambar jelas bahwa anak-anak di ajarkan untuk

mencintai pohon dari SD..

5. Sikap Tidak Mengganggu Kehidupan Alam

Keraf, (2010) yang menyatakan bahwa “Sikap tidak

mengganggu kehidupan alam termuat dalam kesadaran tidak

merugikan alam secara tidak perlu, kesanggupan tidak mengancam

eksistensi makhluk hidup di alam semesta, pemertahanan dan

penghayatan kewajiban tidak merugikan alam dalam norma, dan

pembiaran alam dalam keadaan tidak tersentuh”. Hal ini dapat dilihat

dari kutipan berikut:

…Burung itu tidak terikat tali atau rantai.Ia hidup, mencari makan, dan berlalu lalang ke sana ke mari. Tapi ia tidak kemana-mana. Ia akan selalu kembali ke depan bangunan kosong yang dibangun dari setengah tembok setengah papan itu… (Jazuli, 2017:157) …Terlebih trek selepas pertigaan tadi cukup membuat sekar terhibur sebab berkali di trek itu, sekar melihat banyak monyet dan bajing nyang melintas di dekatnya… (Jazuli, 2017:49)

Dari kutipan di atas menunjukkan sikap tidak menganggu

kehidupan alam jelas terlihat bahwa tokoh tidak berusaha untuk

menangkap binatang di alam tersebut.

Page 74: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

62

…Tampak lahan-lahan pertanian serta perternakan sapi perah di sisi-sisi jalan.Beberapa petani terlihat sedang memanen dan membersihkan sayuran… (Febrialdi,2018:27) …Aku hanya ingin berdekapan dengan mu, sambil menepis embun pegunungan Gede-Pangrango yang bening dan dingin.Lantas, kita menyanyikan kidung tanpa suara sambil bercerita tentang kenangan di Rancaupas.Kijang-kijang yang lincah.Bunga-bunga rawa yang begitu memesona bagai kalanganmu.Rinai hujan yang tiba-tiba datang, sehingga mengguyur kita berdua... (Febrialdi,2018:96)

Dari kutipan di atas tokoh menunjukkan sikap tidak menganggu

kehidupan alam dengan tokoh hanya menikmati pegunungan tanpa

suara yang membuat binatang tidak terganggu oleh kehadiran

mereka.

Sedang di timur isinya hutan rawa, sementara di barat adalah anak Sungai Wambe.Di seberang sungai itu adalah jalan setapak dengan pohon-pohon sagu berjajar rapat di sisi-sisinya.Memanjang.Jika disusuri dengan berjalan kaki, 15 menit lamanya tempuhnya.Selama 15 menit itu juga terlihat beberapa pohon kayu putih, musamus, genangan air rawa, dan beberapa tanaman-tanaman lainnya.Mereka yang berjalan disana, telah keluar dari kampung Naori, yaitu menuju sebuah perkampungan di distrik itu yang lebih dalam, yaitu kampung Arabe. (Jazuli,2017:171)

Dari kutipan diatas terlihat betapa masih asri dan hijaunya

lingkungannya hal ini menunjukkan sikap tidak mengganggu

kehidupan alam yang tidak merubah fungsi hutan.

Page 75: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

63

B. Pembahasan

Dalam penelitian ini Novel Jalan Pulang Karya Jazuli Iman dan Novel

Bara Karya Febrialdi R, novel tersebut di kaji dari bentuk sikap hormat

terhadap alam yaitu : bentuk sikap menghargai alam, kesadaran bahwa

alam memiliki hak untuk di hormati. Bentuk sikap tanggung jawab moral

terhadap alam ialah: mengingatkan, serta menghukum siapa saja yang

secara terencana ataupun tidak mengecam eksistensi unsur-unsur alam.

Bentuk sikap solidaritas terhadap alam ialah : pengakuan kedudukan

sederajat serta setara dengan alam serta seluruh makhluk hidup lain di

alam ini, sikap turut merasakan apa yang dirasakan oleh alam dan upaya

menyelamatkan alam, mencegah manusia untuk tidak merusak dan

mencemari alam. Bentuk sikap kasih sayang dan kepedulian terhadap

alam ialah : seluruh makhluk memilikii hak buat dilindungi, seluruh

makhluk hidup memiliki hak untuk dipelihara, seluruh makhluk hidup

memiliki hak untuk tidak disakiti serta pemeliharaan terhadap makhluk

hidup dilakukan tanpa mengharapkan balasan. Bentuk sikap tidak

mengganggu kehidupan alam ialah: pemahaman tidak merugikan alam

secara tidak perlu, kesanggupan tidak mengecam eksistensi makhluk

hidup di alam semesta.

Dalam penelitian ini ditemukan bentuk sikap yang terdapat pada

Novel Jalan Pulang Karya Jazuli Iman dan Novel Bara Karya Febrialdi R

yaitu : Dalam novel Jalan Pulang terdapat sikap hormat terhadap alam

terlihat dari kesadaran untuk tidak mengganggu dan merusak rantai

Page 76: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

64

makanan harimau dan menyadari bahwa makhluk hidup mempunyai

itegritas dan penghargaan terhadap alam untuk berada, hidup, tumbuh

dan berkembang secara alamiah di kehidupan hal ini sejalan apa yang di

temukan di novel Bara karya Febrialdi R bahwa alam itu perlu di akrapi

tidak perlu untuk dilawan agar kita bisa melestarikannya dan menjaganya

agar seimbang.

Ditemukan sikap tanggung jawab moral terhadap alam di kemukakan

bahwa tokoh mengingatkan dan memprotes perusahaan yang merusak

lingkungan sekitar hal ini membuat tokoh menunjukkan sikap membantu

untuk mengusir perusahaan keluar dari lingkungan mereka hal ini

mnununjukkan sikap tanggung jawab moral terhadap alam, perusahaan

yang merusak lingkungan bisa berdampak buruk untuk lingkungan.

Dalam novel ini dikemukakan sikap tanggung jawab moral terhadap

alam dengan mengingatkan pendaki agar tidak sembarangan mendaki

gunung karna mereka yang tidak tau aturan dalam mendaki bisa saja

merusak lingkungan ataupun bisa saja membahayakan dirinya sendiri.

Dalam novel jalan pulang karya jazuli iman ditemukan sikap

solidaritas terhad ap alam dikemukakan dengan tokoh menunjukkan

kedudukan sederajat, saling membutuhkan satu sama yang lainnya, tokoh

mengetahui betul manusia dan alam saling membutuhkan hal ini di

tunjukkan dalam ceritanya tokoh mengumpulkan embun untuk dijadikan

minum, membuat obat dari dedaunan hal ini menunjukkan manusia dan

alam itu sederajat jika kita bisa menjaga alam dan lingkungan sekitar, kita

Page 77: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

65

pasti akan merasakan manfaat untuk kehidupan kita hal ini serupa dengan

yang ada dalam Novel Bara karya Febrialdi R tokoh memanfaatkan air

panas untuk memasak mie di perjalanannya ke puncak gunung.

Dalam novel Jalan Pulang karya Jazuli Iman banyak menampilkan

sikap kasih sayang dan kepedulian terhadap alam tergambar jelas si

tokoh Rama bangga dengan kota Depok yang masih hijau, si tokoh sekar

yang peduli dengan memungut sampah di sepanjang perjalanan dia untuk

ke Puncak, ini menunjukkan hal kita harus menyayangi dan peduli

kepadaalam semesta ini, bayangkan jika para pendaki membuang

sampah plastik sembarangan hal ini sangat merusak lingkungan ini karna

sampah plastik membutuhkan waktu yang lama untuk terurai jadi jika kita

tidak peduli tidak bakalan ada lagi keindahan gunung yang akan kita

temukan di kemudian hari karena kita tidak peduli.

Dalam novel Jalan Pulang karya Jazuli Iman ditemukan sikap tidak

mengganggu kehidupan alam si tokoh tidak mengganggu binatang-

binatang yang ada di lingkungan sekitarnyabahkan burung yang membuat

rumah di depan bangunan kosong yang dibangun dari setengah tembok

setengah papan itu di biarkannya, sama halnya dengan monyet-monyet

berlalu-lalang sepanjang perjalanannya menuju puncak ini menunjukkan

tidak ada pendaki yang menganggu hal ini terlihat pula di novel Bara karya

Febrialdi R sikap tidak mengganggu kehidupan alam di tunjukkan tokoh

yang hanya menikmati pegunungan tanpa suara yang membuat binatang

tidak terganggu oleh kehadiran mereka sehingga masih banyak binatang

Page 78: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

66

yang berlalu-lalang, hal lain yang di gambarkan dalam novel Bara sikap

tidak menganggu kehidupan alam terlihat dari keanekaragaman tumbuhan

yang masih berada di sungai wambe.

C. Keterbatasan penelitian

Dalam penelitian yang dilakukan, peneliti menyadari ini jauh dari kata

sempurna. Hal ini dikarenakan keterbatasan mencari buku referensi yang

berkaitan dengan ekologi khususnya ekologi sastra, hal ini yang membuat

peneliti mempunyai keterbatasan pengetahuan dan keadaan lingkungan

yang marak dengan wabah virus corona yang memaksa pemerintah

menerapkan Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sehingga peneliti

minim aktivitas dalam penelitian ini.

Walaupun banyak keterbatasan dan kekurangan yang peneliti

dapatkan dalam meneliti tapi dorongan semangat dari keluarga dan

pembimbing yang senantiasa membantu peneliti untuk dapat

menyelesaikan penelitian ini.

Page 79: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

67

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan Kearifan lokal

merupakan semua bentuk pengetahuan, keyakinan, pemahaman, atau

wawasan serta adat kebiasaan atau etika yang mnuntun perilaku manusia

dalam kehidupan di dalam komunitas ekologis, dalam penelitian ini ada 31

bentuk kearifan lingkungan yang di kelompokkan menjadi 5 aspek yaitu

sikap hormat terhadap alam, sikap bertanggung jawab terhadap alam,

sikap solidaritas terhadap alam, sikap kasih sayang dan kepedulian

terhadap alam, dan sikap tidak menganggu kehidupan alam.

Adapun hasil penelitian yang dilakukan mengenai kajian kritik ekologi

dalam novel Jalan Pulang Karya Jazuli Iman dan novel Bara Karya

Febrialdi R ditemukan:

1. Sikap Hormat terhadap alam ialah: bentuk sikap menghargai

alam, kesadaran bahwa alam memiliki hak untuk di hormati.

2. Sikap tanggung jawab moral terhadap alam ialah: menegaskan,

serta menghukum siapa saja yang secara terencana ataupun

tidak mengancam eksistensi unsur-unsur alam.

3. Sikap solidaritas terhadap alam ialah : pengakuan kedudukan

sederajat serta setara dengan alam dan sesama makhluk hidup

lain di alam ini, sikap ikut merasakan apa yang dirasakan oleh

Page 80: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

68

alam dan upaya menyelamatkan alam, menghindari manusia

untuk tidak merusak serta mencemari alam.

4. Sikap kasih sayang serta kepedulian terhadap alam ialah :

seluruh makhluk hidup memiliki hak buat dilindungi, seluruh

makhluk hidup memiliki hak buat dipelihara, seluruh makhluk

hidup memiliki hak buat tidak disakiti serta pemeliharaan

terhadap makhluk hidup dicoba tanpa mengharapkan balasan.

5. Sikap tidak mengganggu kehidupan alam ialah: kesadaran

tidak merugikan alam secara tidak perlu, kesanggupan tidak

mengecam eksistensi makhluk hidup di alam semesta.

Ada pula dalam novel Jalan Pulang Karya Jazuli iman di temukan 2

sikap hormat terhadap alam, 7 sikap bertanggung jawab moral terhadap

alam, 4 sikap solidaritas terhadap alam, 8 sikap kasih sayang dan

kepedulian terhadap alam, dan 3 sikap tidak menganggu kehidupan alam,

sejalan yang terdapat dalam novel Bara karya Febrialdi R, ditemukan 1

sikap hormat terhadap alam, 3 sikap bertanggung jawab moral terhadap

alam, 1 sikap solidaritas terhadap alam, dan 2 sikap tidak menganggu

kehidupan alam.

Page 81: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

69

B. SARAN

Dari hasil penelitian diatas dapat disarankan beberapa hal, yaitu :

1. Apabila ingin memahami ekokritik khususnya kearifan lingkungan,

pembaca perlu mempelajari kondisi lingkungan atau alam sekitarnya

dan mencari referensi lebih mengenai sastra ekologi.

2. Harapan untuk para pembaca, diharapkan untuk lebih tertarik lagi

mengenai kajian ekokritik karena dari ekokritik dapat memberikan

kita dorongan untuk lebih mmperhatikan lingkungan atau alam

semesta ini agar kita bisa mencintai dan merawatnya untuk generasi

yang akan datang.

Page 82: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

70

DAFTAR PUSTAKA

Amanuddin, 1987.Pengantar Apresiasi Karya sastra.Malang: Sinar

Algesindo.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Grafik. Jakarta:

PT Rineka Cipta.

Buell,Lawrence,1995.The Environmental imagination.Cambridge: Harvard

University Press.

Barry, Peter.2010.Begining Theory: Pengantar Komprehensif Teori Sastra

dan Budaya, Yogyakarta: Jalasutra.

Endraswara,Suwardi.2006.Falsafah Hidup Jawa.Tangerang Cakrawala.

---,2016. Metologi Penelitian Ekologi Sastra. Yogyakarta : CAPS (Center

Of Academyc Publishing Service).

Gerrard,Greg.2004.Ecocriticism.London and New York:Raoutledge.

Glotfelty,Cheryll and Harold Fromm.1996.The Ecocriticism Reader:

Landmarks in Literary Ecology.Athens,Georgio: University of

Georgia Press.

Keraf,A.Soni.2010. Etika Lingkungan Hidup.Jakarta:Penerbit Buku

Kompas.

M.B, dan Huberman,A.M.1989.Analisis Data Kualitatif. Terjemahan Tjejep

Rohandi Rohidi.Jakarta:Universitas Indonesia.

Moleong,J.L,2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:Grafindo

Media Pratama.

Siswantoro. 2010. Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sirtha,Nyoman.2003.”Menggali Kearifan Lokal untuk Ajeg Bali” dalam

http://www.balipos.co.id.

Sumardjo, Jakob dan Saini K.M.1997.Apresiasi Kesustraan. Jakarta:

PT.Gramedia.

Tarigan Hendry Guntur.1984.Prinsip-Prinsip Dasar Sastra.Bandung:PT

Angkasa.

Soemarwoto, Otto. 2001. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan.

Jakarta : Djambatan

Sukmawan. 2016. “Ekokritik Sastra : Menanggap Sasmita

Acardia”.Malang : UB Press.

Mubarok, Zaky. 2017. “Kajian Ekokritik pada Naska Drama Kisah

Perjuangan Suku Naga Karya Rendra” dalam jurnal sasindo unpam.

Volume 5.Nomor 2.Desember 2017. Hlm 1-23.

Page 83: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

71

Uniawati, 2014.“Nelayan di Lautan Utara: Sebuah Kajian Ekokritik

(Nelayan Di Lautan Utara : A Study Of Ecocriticism)” dalam jurnal

kandai. Volume 10, Nomor 2, November 2014. Hlm 246-257

Susilo, Ragil. 2017. “Kajian Ekologi Sastra Cinta Semanis Racun 99 Cerita

Dari 9 Penjuru Dunia Terjemahan Anton Kurnia”dalam jurnal Nosi.

Volume 5, Nomor 5 Agustus 2017. Hlm 101-110

Dewi, Novita. 2015. “Manusia dan Lingkungan dalam Cerpen Indonesia

Kontemporer : Analisis Ekokritik Cerpen Pilihan Kompas” dalam

Jurnal Litera Volume 14 No 2, Oktober 2015, Hlm 131-140

Fawziah. 2017. “ Nilai Karakter pada Kearifan Lokal dalam Karya Sastra :

Apresiasi Sastra dalam kumpulan Cerpen Bertanya Kerbau pada

Pedati” dalam Andragogi Jurnal Teknis Volum V Nomor 2, Juli-

Desember 2017, Hlm 95-112

Wildan. 2013. “Kearifan Lokal dalam Novel Seulusoh Karya D, Kemalawati

dalam Jurnal bahasa dan seni. Nomor 1. Februari 2013.hlm 30-39.

Ehlich, P. 1998. Betrayal of Science and Reason: How Anti-Enviromental

Rhetoric Threatens Our Future. Washington DC: Island

Thompson, D. 1997. The End of Time: Faith and Fear in Shadow of the

Millenium. London: Minerva.

Janik. Del Ivan. 1995. Environmental consciousness in modern literatu:

four representative examples’,dalam G Sessions (ed) Deep Ecology

for the Twenty-First Century : Reading on the Philosophy and

Practice of the New Environmentalism. London:Shambhala.

Amrih, Pitoyo. 2008. Ilmu Kearifan Jawa. Yogjakarta: Pinus Bool

Publisher.

Santoso, Imam. 2004. Pemberdayaan Petani Tepian Hutan melalui

Pembahasan Adaptif.Disertasi pada Program Doktor Ilmu

Penyuluhan Pembangunan.Program Pascasarjana.Institusi

Pertanian Bogor.

Naess, Arne. 1993. Ecology, Community, and Lifstyle. Cambridge:

Cambridge Univ. Press.

Suseno, Franz Magnis. 1993. Etika Jawa: Sebuah Analisis Falsafi tentang

Kebijakan Hidup Jawa, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Suryono, Djoko. 2008. Etika Jawa dalam Fiksi Indonesia: Representasi

Nilai-Nilai Etis Jawa. Malang: Pustaka Kayutangan.

Armstrong, Susan J. dan Richard G, Botzler (eds). 1993. Environmental

Ethics: Divergence and Convergence. New York: McGraw Hill.

Juanda, J. 2018. Fenomena Eksploitasi LIngkungan dalam Cerpen Koran

Minggu Indonesia. AKSIS: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia.

Page 84: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

72

Sukmawan, Sony. 2016. Ekokritik Sastra: Menanggap Sasmita Arcadia.

Malang : Universitas Brawijaya Press.

Harsono, Siswo. 2008. Ekokritik : Kritik Sastra Berwawasan Lingkungan.

Dalam Jurnal Undip Volume 32 No. 1. Maret 2012. Hal 31-50

Kusharyanto, Juliasih. 2012. Manusia dan Lingkungan dalam Novel Life In

The Iron Mills Karya Rebecca Hardings Davis. Litera .Volume 11 No

1. Hal 83-97

Dwidjoseputro, 1991.Ekologi : Manusia dengan lingkungannya. Jakarta :

Erlangga.

Setijowati, Adi. 2010. Meningkatkan Penulisan Karya Sastra pada

Sanggar Sastra di Kediri.dalamhttp://repository.unair.ac.id/43233

Karridge, R dan N. Sammells (eds). 1998. Writing the Environment.

London : Zed Books.

Gifford, Terry. 1999. Pastoral. New York and London : Routhledge

Salim. 1999. Teori dan Paradigma Penelitian Sosial. Yogyakarta : Tiara

Wacana

Wahono, Francis. 2005. Pangan, Kearifan Lokak dan Keanekaragaman

Hayati. Yogyakarta: Cindelaras Pustaka Rakyat Cerdas.

Mitchell, et. 2000. Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan.Yogykarta :

GMUP

Arafah, 2002.Pengetahuan lokal suku Moronene dalam system pertanian

di Sulawesi Tenggara. Bogor: Badan Penerbit Institut Bogor.

Huggan dan Tiffin, 2009, Postconial Ekokriticism, Francis : Taylor

Page 85: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

73

SINOPSIS

Judul : Jalan Pulang

Tebal : 300 halaman

Penulis : Jazuli Imam

Penerbit : Djelajah Pustaka

Novel Jalan Pulang adalah dwilogi yang ditulis oleh Jazuli Iman.

Buku pertama berjudul “Pejalan Anarki” dan buku keduanya berjudul

“Jalan Pulang”. Bu ku ini menceritakan tentang sosok El, seorang

mahasiswa Idealis yang jatuh cinta pada perlawanan terhadap

ketidakadilan. Menjadi seorang mahasiswa tidak hanya menjadikannya

berontak pada kampusnya saja yang berwatak kapitalis tetapi di tempat

manapun dia berada.

Penampilan urakan adalah gambaran sosok El dalam buku ini. EL

seorang mahasiswa Ekonomi di salah satu kampus swasta di Yogyakarta.

Dirinya yang sangat menyukai seni memilih bergabung dalam UKM seni.

Selain mencintai seni, El juga adalah seorang pencinta alam, kopi, buku,

Page 86: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

74

dan kretek. Penampilan urakannya membawanya pada satu

kejadiaan di kelasnya, ketika menentang dosen yang mengomentari

penampilannya membawanya bertemu dengan Sekar Idurasmi, seorang

mahasiswa yang masuknya seangkatan dengan El. Sekar adalah

perempuan nomor satu di kampus, mahasiswa dengan nilai IPK nyaris

sempurna, dan merupakan ketua organisasi ternama di kampusnya.

Pertemuan yang diawali dengan penentangan bersama, membuat

dosen-dosen dan orang-orang kampus memberi julukan kepadanya dan

Sekar sebagai sepasang yang melawan. Petualangan keduanya diawali

permusuhan, kebersamaan, hingga pelarian mereka. El yang pada

dasarnya seorang yang memilih untuk tidak ber-main aman, membuat

beberapa mahasiswa tidak simpatik kepadanya. Tetapi pada sisi lain, ada

juga mahasiswa yang merasa seperjuangan dengan El, yaitu Kencing dan

Pejoh, pasangan Mapala.

Buku yang diterbitkan Djelajah ini memberikan banyak edukasi,

tidak hanya persoalan cinta melodramatis melulu. Kopi, buku, dan cinta

alam diracik hingga memberikan kesan pas kepada pembaca bahwa apa

yang terjadi di sekitarannya tidak baik-baik saja. Dalam buku ini,

memberikan gambaran apa yang terjadi pada negara yang dipijak ini yang

selalu bertumpu pada materi, tentang kemanusiaan, bagaimana mencintai

bumi pertiwi dengan merasakan lansung denyut nadi rakyat, dan juga

bagaimana mencintai alam.

Page 87: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

75

“Orang-orang desa berbahagia sebab mereka

membahagiakan yang lainnya. Orang-orang kota

berbahagia sebab mereka tidak memikirkan yang

lainnya.” (Jazuli Imam. Jalan Pulang, Hal. 89)

Cerita Perjalanan “sepasang yang melawan” ini tidak mudah bagi

El yang merupakan seorang idealis dan telah membuat Sekar larut dalam

terjal lika-liku perjalanan dan perlawanan yang selama ini El

lakukan. Ketika El mengajak Sekar ke pasar untuk membeli burung yang

paling disukainya dan harganya tidak murah, setelahnya mereka

melepaskan burung itu ke alam bebas. Secara tidak langsung, El telah

mengajari Sekar tentang kehidupan. Ketika Sekar yang mengikut pada

kebiasaan naik gunung El membuatnya mengerti tentang dunia pendakian

dan kenapa banyak orang-orang yang lari bermain ke gunung, hutan dan

desa.

“Semakin sering naik turun gunung ia seorang pendaki,

seharusnya berbanding lurus dengan meningkatkan kedekatan

ia kepada Tuhannya. Tujuan seorang mendaki bermacam-

macam, tapi hakikat manusia adalah sama. Di alam, tempat di

mana tidak ada kekuatan harta, tahta, dan tentara. Tuhan

adalah ingatan pertama bagi manusia yang banyak dibuat lupa

oleh kota,” kata El.

Page 88: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

76

SINOPSIS

Judul : Bara surat terakhir seorang pengelana

Tebal : xii+372 halaman

Penulis : Febrialdi R

Penerbit : Djelajah Pustaka

ISBN : 978-979-794-542-8

Bara, seorang lelaki muda, pendaki gunung, relawan Basarnas,

sekaligus seorang penulis kisah - kisah petualangan di media massa.

Latar belakang keluarga yang berantakan membuat hidupnya menjadi

keras, liar dan mandiri. Setelah neneknya meninggal, ibunya pergi entah

kemana, dan ayahnya dipenjara. Akhirnya ia hijrah dari Indramayu ke

Bandung. Melanjutkan SMA, melanjutkan kuliah, dan memulai menyusun

kembali mozaik kehidupannya.

Page 89: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

77

Setelah beberapa tahun tinggal di Bandung, ia bertemu dengan

seorang perempuan. Kirana namanya, gadis inilah yang membuat

semangat Bara untuk terus melanjutkan impian dan cita - cintanya

menjadi jurnalis terkenal. Namun setelah satu setengah tahun lamanya

musibah menghampirinya. Kirana meninggal karna kecelakaan. Hidupnya

berubah sejadi - jadinya, seliar - liarnya, seperti orang yang tak punya

arah dan tujuan. Sampai akhirnya semua sahabatnya mengungkapkan

unek - unek atas perubahan sikapnya, sepeninggalnya Kirana. Bara

semakin acuh - tak acuh bahkan kemarahan selalu memuncak jika

sahabatnya menyinggung tentang kematian kirana. Butuh waktu lama

untuk Bara kembali pada kehidupan sebelumnya. Hingga akhirnya ia

memutuskan untuk melakukan perjalanan jauh sebagai cara ia

mengalihkan pikirannya tentang Kirana. Mendaki gunung, menyusuri

sungai, mengunjungi pantai, dan segala bentuk kegiatan alam bebas

menjadi aktivitas rutin setiap harinya. Dan pada suatu ketika Pak Tatang

menawarkannya untuk bergabung menjadi relawan Basarnas, agar

hidupnya menjadi seimbang. Bukan lagi melakukan perjalanan untuk

bersenang - senang, tapi lebih pada tugas kemanusiaan.

Setelah dirasa cukup melakukan perjalanan, Bara memutuskan

untuk kembali ke Bandung. Ia mulai membuka lagi hatinya untuk seorang

perempuan. Hingga suatu ketika ia mulai dekat dengan Inoy, wanita

berhijab yang tak pernah lupa menanyakan keadaan Bara, baik itu

masalah skripsi, pekerjaannya, bahkan sudah makan atau belum? Seiring

Page 90: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

78

berjalannya waktu, mereka menjadi semakin dekat, tak jarang mereka

saling berpamitan jika hendak berpergian jauh. Tepat di hari ulang tahun

Inoy, baru sedang melakukan perjalanan ke Garut untuk mencari bahan

cerita yang akan dimuat di media cetak, tetapi musibah dialami Inoy. Sony

item, preman yang dulu pernah adu fisik dengan Bara masih menyimpan

dendam kesumat memberi kado terindah untuk Inoy di hari ulang

tahunnya dan menjadi ingatan yang membekas untuk Bara.

"kalo kita menganggap bahwa hidup adalah proses

pembelajaran dan pembetulan, maka masa lalu akan menjelma

menjadi tangga - tangga emas yang akan mengantarkan kita

menyongsong masa depan"(Hal. 162)

"Sejatinya di setiap kita ada sifat gunung yang takabur dan

kesombongan. Dan kepada gunung dan hutan rimbalah ......,

kita semua belajar mengenal aku dan ke-aku-an"(Hal. 320)

"Janganlah kamu membawakan eldeweis untuk orang

yang kamu cintai. Tetapi ajaklah dia ke tempat dimana bunga

itu tumbuh dan bersemi. Sebab cinta itu seperti eldeweis. Hidup

abadi di dalam hati, jika dicabut dia akan mati"(Hal.365)

Dalam novel ini terdiri dari 33 bab dengan masing masing memiliki

judul yang sangat menarik dan bisa dijadikan puisi kata kata mutiara

sehingga cocok untuk dijadikan quote.

Page 91: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

79

Pada akhir cerita, Bara; seorang petualangan yang misterius itu

meninggal di kaki Gunung Ciremai, pada ketinggian 1.500 Mdpl tepat di

lokasi dimana dia bertemu dengan Lia. Bara meninggal karena

Hipotermia.

Page 92: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

80

DATA KUTIPAN NOVEL

NO KUTIPAN HALAMAN

A Sikap hormt terhadap alam

1 Meski selalu kubesarkan dan kupelihara keyakinanku bahwa kau kuat dan ada, aku tetap saja khawatir barangkali engkau yang kini mungkin sedang bertapa atau apa di belantaran, disana harimau-harimau – yang rantai makanannya diganggu orang-orang kota – mengintaimu dengan mata tajam, setajam mata pemuda-pemuda yang gontai, lengah, melupakan senja, dan lelah sepulang kerja.

(Jazuli, 2017:2)

2 “kemudian El menikmati jeda. Ia berhenti di jembatan dengan sawah hijau membentang, mendengarkan suara gemericik air, menjadi perasa angin-angin, menjadi pemerhati gunung, awan, dan langit di kala pagi. Ia tidak memburu, ia tidak diburu. Bersepeda adalah satu dari beberapa cara mengejek dunia” Sekar bercerita, “yang sesak dengan mesin dan orang-orang yang serba tergesa-gesa.” Lanjutnya kepada Rais di kantin kampus PI.

(Jazuli, 2017:114-115)

3 Ya alam memang tak seharusnya dilawan. Alam mesti diakrabi,dijadikan guru, serta sahabat, batin bara memetik pelajaran dari kejadian itu.

(Febrialdi, 2018:33)

B Sikap tanggung jawab moral terhadap alam

4 Dapat dipahami, sebab eksploitasi penambangan pasir merapi- baik yang legal maupun ilegal- dampak dan rasanya adalah sama saja bagi masyarakat dominan; mudharat dan kekesalan.

(Jazuli,2017:96)

5 …Perusahan menipu mereka, mereka kini tak lagi punya pencarian karena hutan su tidak ada begitu.Mata air juga susah, tra seperti dulu,” Bapak Pius menjelaskan…

(Jazuli, 2017:221)

Page 93: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

81

6 …Anda perlu tahu bahwa saya terlibat dan mendukung kawan-kawan lokal di muting melawan sawah, sawit, karet, yang menggusur pohon-pohon sagu, menguras air, merubah budaya lokal dan segala jenis degradasi lain, atas nama uang, pembangunan, atau apapun argumentasi di balik kerakusan orang kota…

(Jazuli,2017:177)

7 …Kalau lingkungan rusak, maka kehidupan pasti tra baik lagi, tra seimbang.Hutan itu jantung kita, Mama…

(Jazuli, 2017:221)

8 …Mereka kini bilang; setop tebang hutan, setop merusak lingkungan, tapi perusahaan tra mau dengar.Perusahaan su dapat tanda tangan, su dapat ijin…

(Jazuli,2017:221)

9 …Kalau sawit masuk dan meratakan hutan, menebang pohon-pohon.Maka tradalagi hutan.Kalau hutan tra ada, maka trada juga burung-burung, maka para penjaga cndrawasih, kasuari, ndik, semua harus lawan.Kalau trada hutan, trada, pohon sagu, maka para penjaga pohon sagu harus lawan. Kalau trada hutan dan ditanami sawit, air habis karena sawit paling banyak sedot air ketimbang tanaman lain, sudah itu juga pupuk dan limbahnya mencemari sungai. Nah karena itu maka sungai hilang, maka penjaga sungai harus lawan.Karena sungai hilang, ikan dan buaya juga hilang, maka penjaga buaya harus lawan, dan seterusnya.Kita semua berkaitan…

(Jazuli,2017:222)

10 …Sungai Bian telah menjadi saksi sejak masuknya perusahaan sawit pada tahun 1990an. Air sungai kini tak lagi bisa langsung diminum,ikan-ikan tak bisa ditemukan semudah dahulu. “dan sagu makanan pokok kami”, kata Robert Palas Kaize. “hilang”, lanjut mantan kepala suku Malind Mbayn Anim itu. Perkebunan kelapa sawit selain menghilangkan tanaman lain di sekitarnya, ia juga sangat mengganggu persediaan air tanah untuk tanaman lain di kebut sawit...

(Jazuli, 2017:228)

Page 94: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

82

11 Mencari orang yang tersesat di gunung.Bukanlah sebuah permainan petak umpet.Dibutuhkan nyali, kemampuan, dan kesiapan di atas rata-rata guna menghadapi resiko-resiko yang tak terduga.Melebihi kewaspadaan mendaki gunung itu sendiri.

(Febrialdi, 2018:16)

12 …Tiba-tiba, batu yang tengah diinjak Bara lepas dari cengkeraman tanah tebing.Longsor ke tanah.Sialnya lagi, dahan santigi yang tengah jadi pegangannya pun ternyata lapuk.Lelaki yang tengah dilanda kebingungan itu sudah tak sempat lagi menggapai tali pengaman...

(Febrialdi, 2018:61)

13 …Bara jatuh terguling-guling. Akar dan batang santigi malang melintang berseliweran menyelimuti tubuhnya. Debu dan pasir berhamburan.Lereng tanjakan yang terjal dan penuh tonjolan batu itu kini siap menyentuhnya.Sepersekian detik lagi, batu cadas menyentuh tubuhnya.Tiba-tiba sosok tangan krempeng milik Suhe menyambar dalam waktu yang tepat.Mereka berpegangan sembari saling berpandangan…

(Febrialdi, 2018:62)

C Sikap solidaritas terhadap alam

14 “Juga seakan aku lebih memilih untuk belajar mengeja kata dari mula, belajar bicara bahasa alam, dari nol, dari suara angin, dari dedaun pun reranting yang terinjak, dari pada harus aku dengarkan perbincangan orang-orang kota yang kini sungguh jauh lebih tak bisa aku mengerti”.

(Jazuli, 2017:22)

15 “akan kutampung seluruh embun di Pasar Bubrah di pagi yang dingin ini. Aku akan bekerja dengan keras menangkapi semua. Peluhku akan menjadi air paling segar yang pernah diteguk pendaki manapun.” Jelas El sambil mengajak Sekar kembali ke tenda.

(Jazuli, 2017:108-109)

Page 95: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

83

16 “Tapi alam tidak hanya dicipta untukmu dan beberapa orang yang sama dengan kemauanmu, alam tidak hanya meresponmu, alam merespon semua orang.Ia akan menjadi seperti apa yang telah orang-orang perbuat. Jika banyak orang membuang sampah sembarangan di alam, maka alam akan menjadi sesuatu dengan banyak sampah berserakan. Jika banyak orang yang menebang pohon dan tidak peduli air, maka alam akan menjadi sesuatu dengan sedikit produksi air dan lain sebagainya. Itulah kenapa namanya natural.Apa adanya, ia akan menjadi yang dunia menjadikannya.”

(Jazuli,2017:113)

17 “ ini obat buat sendiri. Kami buat dari daun hutan lumpur.Anak pakai kalau malam dan pagi.Nyamuk pagi bahaya.Malaria. Anak pasti su tahu to seperti apa malaria sakitnya. Kata Bapak, anak su pernah satu tahun di Wamena?”.

(Jazuli,2017:162)

18 Tanpa terasa simpang air trjun Cibeureum terlewati.Jalan pun semakin menanjak berliku-liku. Tiba di pos air panas mereka berhenti untuk masak mi dan menyeduh kopi. Dinginnya angin pegunungan mulai menyentuh pori-pori Bara, Suhe, Heri, Roni dan Wilis.Simfoni bintang malam pun mulai terdengar.

(Febrialdi,2018:59)

D Sikap kasih sayang dan kepedulian terhadap alam

19 “Iya, ya meskipun tetap tidak seasri dulu waktu aa kecil. Tapi tetap di depok ini banyak tempat yang masih hijau dan hidup.Ada empang-empang, kali-kali, lapangan-lapangan yang anak-anak kecilnya pada main bola dan main-main becekan juga masih banyak. Secara lalu lintas dan tata kota memang ampun deh macet kota depok ini, tapi secara alamnya, masih bagus,” kata rama semangat.

(Jazuli,2017:4-5).

Page 96: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

84

20 “andai alam selalu hijau. Aku membayangkan jika daerah ini ditinggalkan dari sentuhan manusia, dan yang menyentuhnya hanyalah air, sinar matahari, dan udara, pasti akan indah sekali disini,” kata sekar.

(Jazuli, 2017:112)

21 …Setelah sejenak membasahii kembali kerongkongannya dengan satu tegukan air, sekar keluarkan trashbag dari head cariernya, ia punguti satu persatu sampah yang ia temukan di pos dua. Dari sampah-sampah itu, Sekar menemukan beberapa gelas bekas seduhan kopi di gelas bekas air mineral…

(Jazuli, 2017:110)

22 …Selesai dengan peregangan singkatnya, Sekar berjalan kearah suara injakan botol kemasan tadi.Ia memungutnya, dan ketika ia berbalik badan guna memasukkan sampah itu ke trashbag, sesosok laki-laki berdiri mengejutkannya...

(Jazuli, 2017: 118-119)

23 …“nggak apa-apa,” rama meraih pergelangan tangan sekar yang sedikit gemetaran sebab masih beradaptasi di ketinggian biang lala. “ sebentar lagi sunset, kita akan menjadi dua langka, dua yang beruntung dari jutaan orang di kota megapolitan ini, dua yang masih punya waktu untuk senja…

(Jazuli, 2017:12)

24 …Matahari sudah di perbatasan.Air mata sekar jatuh di pipinya yang serona senja.Dan langit semakin cantik...

(Jazuli, 2017:14)

25 Ia sapu seluruh pemandangan depan rumah dengan matanya. Ditemukan sangkar-sangkar burung di sisi depan rumah, sangkar-sangkar yang dulu sekar lepaskan diam-diam burung-burung peliharaan ayah. Sedang di sekeliling rumah, meski sudah pasti tidak ada lagi bunga-bunga matahari kesayangannya, tetap masih ia temukan pohon-pohon dan tanaman-tanaman lain yang dulu ia tanam.

(Jazuli, 2017:16)

Page 97: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

85

26 Anak, yang baru saja di maksu Maria, adalah sebuah pohon. Dan tidak hanya Maria, semua siswa kelas 4,5, dan 6 memiliki pohon peliharaan yang mereka sebut sebagai ‘anak’ mereka masing-masing.

(Jazuli, 2017:169)

E Sikap tidak mengganggu kehidupan alam

27 …Burung itu tidak terikat tali atau rantai.Ia hidup, mencari makan, dan berlalu lalang ke sana ke mari. Tapi ia tidak kemana-mana. Ia akan selalu kembali ke depan bangunan kosong yang dibangun dari setengah tembok setengah papan itu…

(Jazuli, 2017:157)

28 …Terlebih trek selepas pertigaan tadi cukup membuat sekar terhibur sebab berkali di trek itu, sekar melihat banyak monyet dan bajing nyang melintas di dekatnya…

(Jazuli, 2017:49)

29 …Tampak lahan-lahan pertanian serta perternakan sapi perah di sisi-sisi jalan.Beberapa petani terlihat sedang memanen dan membersihkan sayuran…

(Febrialdi, 2018:27)

30 …Aku hanya ingin berdekapan dengan mu, sambil menepis embun pegunungan Gede-Pangrango yang bening dan dingin.Lantas, kita menyanyikan kidung tanpa suara sambil bercerita tentang kenangan di Rancaupas.Kijang-kijang yang lincah.Bunga-bunga rawa yang begitu memesona bagai kalanganmu.Rinai hujan yang tiba-tiba datang, sehingga mengguyur kita berdua...

(Febrialdi, 2018:96)

31 Sedang di timur isinya hutan rawa, sementara di barat adalah anak Sungai Wambe.Di seberang sungai itu adalah jalan setapak dengan pohon-pohon sagu berjajar rapat di sisi-sisinya.Memanjang.Jika disusuri dengan berjalan kaki, 15 menit lamanya tempuhnya.Selama 15 menit itu juga terlihat beberapa pohon kayu putih, musamus, genangan air rawa, dan beberapa tanaman-tanaman lainnya.Mereka yang berjalan disana, telah keluar dari kampung Naori, yaitu menuju sebuah perkampungan di distrik itu yang lebih dalam, yaitu kampung Arabe.

(Jazuli,2017:171)

Page 98: EKOKRITIK : KAJIAN EKOLOGI PADA NOVEL JALAN PULANG …

88

BIODATA PENULIS

Riza Diyan Maliana lahir di Ujung Pandang

Kecamatan Mariso Kota Makassar pada tanggal 23

Mei 1993 dari pasangan Bapak Rusdin dan Ibu

Nurafniyanti. Peneliti adalah anak pertama dari 3

bersaudara. Peneliti sekarang tinggal di Btn

Jenetallasa Blok D4 No. 7 Kabupaten Gowa.

Pendidikan yang ditempuh oleh peneliti yaitu SDN Kapota Yudha

Kecamatan Mamajang Kota Makassar tahun 1999, SMPN 24 Makassar

Kecamatan Tamalate Kota Makassar 2008, SMAN 14 Makassar

Kecamatan Mariso Kota Makassar 2011 dan program S1 STKIP Yapti

Jeneponto tahun 2015.